2 BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1. Sumber Data Data dan Informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : • Literatur buku food combining dan dokumen elektronik. • Wawancara dengan Associate Medical Dr.Manfaluthy Hakim, Sp. S, Nutritionist Ibu Endang Budiwiarti. SKM . MPH. RO Head Unit de’Kedai,Ibu Nien Sabarina Marketing Ibu Grata Asih Puspaningrum - Client Development and Relations • Opini dari kustomer de’Kedai. • Observasi terhadap kompetitor di lingkungan terdekat gedung graha irama dan resto yang memiliki konsep menu bergizi. 2.2. Data 2.2.1. Pengertian Kedai Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kedai adalah bangunan tempat berjualan (makanan dsb); warung. Kedai sering disebut juga sebagai warung atau toko. misalnya kedai kopi, kedai makanan, dan lain-lain. Warung dengan ejaan lama waroeng, adalah suatu usaha kecil milik keluarga biasanya berciri khas santai dan outdoor. Warung merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Indonesia.
Gambar 2.1 Kedai Tradisional 2.2.2.. Sejarah Asal Mula Kedai dan Restoran •
960 to 1279 - Dinasti Sung, China Kedai makan dikembangkan pada abad ke-13 di Hangchow, sebuah pusat kebudayaan, politik dan perekonomian semasa Dinasti Sung di Cina. Dengan penduduk yang lebih dari 1 juta orang terdapat sebuah budaya keramahan menyambut orang asing dan berkembangnya uang kertas,
3 Hangchow sarat akan pembangunan kedai makan. Berawal dari rumah teh dan penginapan yang disewakan ke para pegembara, kemudian berkembang ke sebuah industri kedai makan. •
1368-1644 - Dinasti Ming, Cina Pariwisata menjadi hobi populer. Orang menjelajah karena ilmu pengetahuan ataupun kenikmatan, dan kedai makan menjadi tempat yang sangat dibutuhkan. Pada masa ini kedai juga muali menawarkan take-out makanan dan sering dipanggil untuk melayani acara di rumah pelanggan kaya.
•
1688 - Kedai kopi dan Perdagangan Inggris Referensi pertama yang diketahui adalah kedai kopi Edward Lloyd's di Menara Street muncul dalam sejarah London. Pelanggan Lloyd diantaranya pemilik kapal, pedagang dan agen asuransi maritim, yang bertemu di sana untuk melakukan bisnis, sehingga menjadi semakin diidentifikasi sebagai tempat untuk melakukan transaksi asuransi. Pada 1771, kepemilikan kedai kopi berganti ke tangan para penjamin emisi asuransi profesional dan menjadi, resmi, Lloyd's of London.
•
1698 - Gathering di Tempat Umum untuk Bisnis dan Kesenangan Meskipun pertengahan abad ke-17, kopi, teh, dan coklat yang hampir tidak pernah terdengar di Inggris, namun di tahun 1698 ada 2.000 kedai kopi yang booming di London.
•
1762 - Tavern Kitchen di abad 18, New York Samuel Fraunces membuka Tavern Kitchen. Dikatakan bahwa Tavern Fraunces teratur mengirim makanan ke tempat terdekat George Washington. Ini merupakan cikal bakal katering.
•
1765 - Paris Sebuah vendor sup di Paris bernama Boulanger menawarkan sup kaki domba yang ia sebut restoran ( a restourative soup / sup restoratif) .
•
1782 - Konsep Restoran yang Tiba di Barat, Paris Sebuah traiteur Paris bernama Beauvilliers memutuskan untuk memperluas tokonya, La Grande Taverne de Londres. Dia menambahkan sejumlah meja kecil dan menawarkan pelanggannya pilihan hidangan yang berbeda, yang disajikan di tempat.
4
•
1784-1833 - The Star Chef Pertama Dunia Barat, Paris Antonin Carême dikenal sebagai King of Cooking. Terlepas dari fakta bahwa ia berasal dari masa Revolusi Perancis dan bekerja dari kemiskinan sampai namanya menjadi besar, dia bukan orang dari rakyat jelata, ia melakukan perjalanan jauh untuk melayani di dapur termulia di Eropa. Dia memasak untuk Talleyrand di Perancis, Bupati Pangeran Inggris (segera menjadi Raja George IV), dan tsar Alexander dari Rusia. Dia menunjukan keahlian memasak, seni menata makanan di piring dan mendesain permen yang eyecatching dan ekstrim. Ia sering disebut sebagai pendiri masakan Perancis klasik.
•
1794 - Para kedai kopi dan Perdagangan, Amerika The Tontine Coffee House dalam beberapa tahun itu menjadi tempat hangout favorit dari kelompok investor spekulatif yang kemudian mendirikan New York Stock Exchange.
•
Awal abad ke-19 - Restaurant sebagai Way of Life, Eropa Pada abad ke-19, restoran sepenuhnya dimasukkan ke dalam gaya hidup yang nyaman dari kelas menengah dan atas. Pada tahun 1825, di Perancis, Jean Anthelme Brillat-Savarin mendefinisikan restoran sebagai kenyamanan dalam gaya hidup modern. Di restoran, ia menunjukkan, pengunjung dapat memilih dari berbagai hidangan yang lebih besar daripada yang bisa dibuat tersedia di rumah ..
•
1827 - Amerika Diperkenalkan Fine Dining, Amerika Yohanes dan Petrus Delmonico memutuskan untuk membuka restoran, menawarkan seorang pengusaha untuk makanan elegan dan panas saat makan siang. Selama hampir satu abad seluruh, restoran Delmonico's menetapkan standar untuk bersantap kelas atas di negeri ini.
•
1868 - Luxury on the Railroads, Chicago Untuk pertama kalinya dikembangakan kereta dengan gerbong restoran yang elegan.
•
1893 - Kelahiran Kafetaria, Amerika Pada Pameran Columbus Dunia di Chicago, John Kruger membuka restoran swalayan didasarkan pada gagasan dari hamparan Swedia. Dia memilih untuk menyebutnya kafetaria (kata Spanyol untuk toko kopi).
5
•
1898 - Cafeteria-Goer's Helper , New York William dan Samuel Childs memperkenalkan cara yang memudahkan konsumer untuk memilih makanan dengan cara self-service.
•
1936 - The Rise of the Theme Restaurant, Oakland California Restoran bertema melanda seluruh California. Victor Bergeron, pemilik dari beer parlor Hinky Dinks,memutuskan untuk mengambil keuntungan dari studi lapangan di beberapa hotspot di LA, Bergeron kembali membuka bisnisnya sebagai Polynesian-theme dan merubah namanya menjadi Trader Vic's. Bergeron segera menjadi pemilik seluruh jaringan restoran.
•
1948 - The Penemuan Konsep Fast Food , San Bernardino, California Muak dengan kualitas yang tidak menentu orang-orang yang telah direkrut untuk bekerja di restoran hamburger mereka di tepi jalan, bersaudara Richard dan Maurice McDonald memutuskan untuk mengatur ulang restorannya. Mereka memotong menu mereka dari 25 item sampai ke fitur hamburger, kentang goreng, dan susu kocok.
•
1972 - Pemilik restoran dengan Hati Nurani Sosial, New York Sekelompok teman yang biasa berkumpul untuk makan bersama memutuskan untuk membuka restoran Moosewood sebagai proyek masyarakat. Sesuai dengan keyakinan politik mereka, itu adalah sepenuhnya usaha koperasi. Makanan yang disajikan adalah vegetarian, dan pemilik melakukan upaya khusus untuk memperkenalkan hidangan berdasarkan masakan dari berbagai negara.
2.2.3. Data dari buku Formula Bisnis Restoran M. Torsina menulis dalam bukunya Formula Sukses dalam Bisnis Restoran, bahwa jika berani membuka restoran tentu didasarkan pada kelebihan dan kekhususan dari restoran anda, yang bisa dijadikan senjata andalan untuk bersaing dengan restoran lainnya. Keunikan tersebut bisa membentuk identitas dan citra restoran yang kuat. Fakta 2011 mengenai restoran menurut Restauran association : • 88 persen orang dewasa mengatakan bahwa mereka senang pergi makan ke restoran. • 71 persen orang dewasa mengatakan bahwa sekarang mereka mencoba
6
•
untuk makan makanan sehat di restoran. 69 persen orang dewasa mengatakan mereka lebih cenderung untuk mengunjungi sebuah restoran yang menawarkan makanan yang ditanam atau dibesarkan di cara organik atau ramah lingkungan.
2.2.4. Makanan Bergizi dan Kalori Selama hampir satu abad, aspek pemikiran yang berkenaan dengan gizi terpusat pada makanan kelompok 4 sehat. Sebagian besar orang menafsirkan menu seimbang sebagai kelengkapan semua makanan 4 sehat dalam satu kali makan. Namun fakta sudah cukup membuktikan bahwa pola makan ini hampir tidak ada yang benar-benar berhasil mengatasi masalah kesehatan yang ada selama ini. Kelompok makanan 4 sehat memang penting bagi tubuh. Namun menu 4 sehat yang lebih banyak dikonsumsi orang sekrang umunya tinggi lemak jenuh dan karbohidrat halus/olahan, tetapi kurang karbohidrat alami dan lemak sehat. Pengetahuan gizi dikalangan masyarakat Indonesia memang masih kurang dan terlalu sederhana. Salah satu mengetahui kadar gizi makanan ialah dengan menghitung kalorinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kalori adalah : 1. satuan panas yg menyatakan jumlah panas yg diperlukan untuk menaikkan suhu 1 g air setinggi satu derajat Celcius (1oC); kalori ini disebut dengan gram calorie (lambang = cal) 2. satuan tenaga panas sebesar 4, 1868 joule, disingkat kal Kalori adalah sejenis unit tenaga. Perkataan ini berasal dari bahasa Perancis yang mengambil perkataan Latin calor (haba). Kalori telah digantikan dengan unit SI joule dalam kebanyakan bidang, namun ia masih selalu digunakan dalam konteks tenaga yang diperoleh daripada makanan. Asupan kalori yang dianjurkan bagi setiap orang dewasa yang sehat dan normal rata-rata adalah 2250 kalori/hari untuk wanita dan 3000 kalori/hari untuk pria ( widyakarya Pangan dan Gizi/LIPI, 1989). Menu diet rendah kalori yang banyak dianjurkan rata-rata adalah 1000-1700 kalori/hari.
Gambar 2.2 Kebutuhan kalori
7
2.2.5. Data de’Kedai Nama Jenis Makanan Alamat
Jam Operasional Range Harga
: de’Kedai : Indonesian, Chinese, European Food : Gedung Graha Irama lantai 2 JL.H.R. Rasuna Said blok. X-1 Kav.1-2 Kuningan Jakarta Salatan : Senin – Jumat 08.00 – 16.00 Sabtu 08.00 – 12.00 : Rp. 15.000 – Rp.45.000
2.2.6. Sejarah de’Kedai
Gambar 2.3 Logo Medikaloka Medikaloka Health Care (PT.Bina Bakti Husada),pada tahun 1995 mulai menempati lantai mezzanine dan lantai 2 gedung graha irama di jalan H.R. Rasuna Said blok X-1 kav.1-2, kuningan, Jakarta Selatan. Bersamaan dengan itu dibuatlah sebuah kantin karyawan yang menjadi cikal bakal de’Kedai saat ini. Kantin karyawan yang menempati lantai 2 gedung graha irama tersebut kemudian berkembang menjadi restoran yang dibuka untuk umum yang dikenal dengan sebutan the coffelounge. Namun makanan yang disediakan masih merupakan produk dari Pand’or pattiserie (Jl.Wijaya, Jakarta Selatan).
Gambar 2.4 Pandor Pattiserie Makin lama, the coffelounge berkembang hingga memiliki 10 karyawan, dan direktur Medikaloka memustuskan sudah waktunya the Coffelounge memproduksi makanan sendiri.
8
Gambar 2.5 Kartu Menu Coffelounge
Gambar 2.6 Menu Coffelounge
Gambar 2.7 Menu Coffelounge
Terjadinya pergantian manajemen dan pemegang saham Medikaloka yang juga berpengaruh pada The Coffelounge. The coffeelounge kini berganti nama menjadi de’Kedai pada tahun 1998 dengan konsep interior seperti kedai/warung jajanan. Memasuki tahun 2010, Makanan yang disajikan pun kini mulai diatur kadungan gizinya oleh ahli gizi Ibu Endang Sudiwiarti SKM. MPH RO dan Dr.Manfaluthy Sp, S (associate medical director Medikaloka Health Care). Sejauh ini sudah ada 30 menu yang diatur kandungan gizinya, dan menu yang lain masih dalam proses analisa oleh ahli gizi. seperti itulah yang ingin disajikan de’Kedai, warisan budaya berkumpul di kedai dikombinasikan dengan kepedulian akan kesehatan.
9
2.2.7. Interior de’Kedai
Gambar 2.8 Interior de’Kedai
Gambar 2.9 Interior de’Kedai
Interior de’Kedai berkonsep Jakarta tempo dulu dan kedai kopi. Akulturasi dari berbagai budaya dan tradisi cina, eropa dan budaya tradisional Indonesia. Hal tersebut diaplikasikan pada penggunaan kursi kayu panjang yang menjadi ciri khas kedai /warung tradisional. Terdapat juga kursi kayu berlengan yang sudah dilapisi alas duduk sehingga menjadi lebih nyaman. Lemari penyimpanan peralatan makannya pun dari kayu. Lantainya menggunakan keramik tempo dulu yang memiliki pola-pola khas jaman itu. Di dinding terdapat lukisan-lukisan jaman belanda dan beberapa piring antik cina menghiasi salah satu bagian dinding de’Kedai. Dibagian yang tidak terdapat lukisan maupun piring, interior designer –nya meletakkan kaca-kaca besar sehingga ruangan tampak luas. Hal tersebut mengindikasikan bahwa de’Kedai juga peduli dengan kenyamanan dan sudut pandang konsumennya. Dengan adanya kaca besar di kanan dan kiri ruangan membuat pelanggan bebas memandang ke segala penjuru de’kedai sehingga suasana kedai menjadi nyaman dan tak ada batasan.
10
2.2.8. Peralatan Makan de’Kedai
Gambar 2.10 Alat makan de’Kedai Peralatan makan yang tersedia masih tercetak logo lama the Coffelounge. Peralatan makan yang dimiliki de’Kedai diantaranya yaitu, piring dan mangkok berbagai ukuran, sendok, garpu, pisau, sumpit, tempat tusuk gigi, tempat lada, garam, gelas-gelas berbagai macam ukuran sesuai fungsinya, dan terdapat juga teko khusus menyeduh teh atau kopi.
2.2.9. Chef dan Staff de’Kedai
Gambar 2.11 Chef dan Staff de’Kedai
11 Chef dan Staff sudah memiliki seragam, namun belum meliki kesatuan yang berciri khas de’Kedai. Seragam chef berwarna putih dan masih dengan logo the Coffelounge. Untuk staff terdapat 2 seragam yaitu seragam berbahan batik dan seragam polos coklat. 2.2.10. Daftar menu, flyer, dan brosur de’Kedai
Gambar 2.11 Flyer de’Kedai
P
12 Gambar 2.12 Menu de’Kedai
Pada menu utama hanya tertera daftar menu makanan dan harganya, dan dihiasi motif batik kawung. Flyer de’Kedai, walupun bernuansa coklat namun sudah tidak tampak lagi adanya motif batik kawung. Gambar paling kanan adalah daftar menu yang dibagikan sebgai promosi, mood-nya sudah berbeda dengan menu utama. Dapat disimpulkan bahwa belum ada konsistensi dalam pengaplikasian desain de’Kedai. Segmentasi menu di de’Kedai umumnya disajikan di de’Kedai berdasarkan variasi jenis makanan adalah : Western &Italian Food, Chinese Food, Indonesian Food. Menu berdasarkan waktu makan yaitu : Breakfast, Lunch, Drink List, Dessert, & Special Today Berikut ini contoh menu makanan dengan kandungan gizinya.
13
Gambar 2.13 Menu Kandungan Kalori
Selain itu de’Kedai juga menyediakan wifi dan majalah untuk dibaca yang sering dimanfaatkan saat breakfast dan tea time. karena saat makan siang adalah puncaknya de’Kedai ramai pelanggan. Standar kerja berdasar ISO, maka seltuh karyawan de’Kedai harus menyapa pelanggan 1 menit setelah masuk ke dalam. Sedangkan sejak orderan masuk ke mesin cashier, lalu keluar order print out di pantry hingga penyajian standar waktu yaitu 5 menit untuk minuman, dan 10 menit untuk makanan. 2.2.11. Analisis Logo
Gambar 2.14 Logo de’Kedai
Logo de’Kedai yang sekarang belum diaplikasikan sepenuhnya. Logonya hanya berbentuk logotype yang tersusun dari font times new roman berwarna . Dilihat dari tipografinya, logo de’Kedai menggunakan huruf serif yang hanya menampilkan kesan heritage namun belum terlihat aspek gizinya. 2.2.12. Visi Misi Visi dam Misi de’Kedai harus sejalan dengan Brand Parent-nya yaitu Medikaloka Health Care Visi : Pemimpin di dalam penyedia layanan kesehatan dengan kualitas Internasional Misi : 1. Untuk memperhatikan orang dan meningkatkan kualitas hidup 2. Untuk menyediakan produk yang berinovasi dan pelayanan lebih pada nilai yang terbaik.
14 3. Untuk membawa secara bersama-sama orang yang terbaik, nilai-nilai positif, dan kultur di dalam lingkungan pekerjaan yang kompetitif untuk mencapai kesuksesan dalam oerganisasi.
2.2.13. Value Medikaloka Health Care juga mempunyai Corporate Values yang harus ditanamkan ke seluruh bagian termasuk de’Kedai.
• Honest (Jujur) Bekerja dengan integritas yang tinggi, saling menghargai dan dapat dipercaya. Keyword: trust and integrity
• Empathy (empati) Peduli terhadap pelangggan dan perusahaan serta pelayanan konsumen menjadi prioritas utama. Keyword: care
• Action oriented (fokus pada tindakan) Hasrat untuk bertindak, mengambil inisiatif dan bertanggung jawab Keyword : initiative & responsibilities
• Leadership (kepemimpinan) Memimpin dan menjadi contoh yang baik. Keyword : role model
• Teamwork (kerjasama tim) Membangun sinergi dan kolaborasi di dalam tim. Keyword : synergy and collaboration
• High quality (kualitas tinggi) Melakukan pekerjaan yang luar biasa setiap saat dan pningkatan secara berkelanjutan. Keyword : great job
15
2.2.14. Struktur Organisasi MEDIKALOKA HEALTH CARE
Gambar 2.15 Struktur Organisasi Medikaloka
STRUKTUR ORGANISASI DE’KEDAI
16
Gambar 2.16 Struktur Organisasi de’Kedai 2.2.15. Target Market •
Demografi Usia : 20- 30 Jenis Kelamin : Perempuan dan Laki-laki Kelas Sosial : Menengah ke atas Pekerjaan : mahasiswa, fresh graduate, business man/woman
•
Geografi Perkantoran di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan
•
Psikografi peduli pada kesehatan, kebersihan, mutu, dan kerapihan
2.3. ANALISIS DATA 2.3.1. Kompetitor Analisis kompetitor dibuat berdasarkan beberapa aspek yaitu : • restoran/kafe dengan menu gizi : Zenbu, Slim Gourmet, Wendy’s • restoran/ kafe dengan nama Kedai : Kedai, Kedai Kopi Kemang, Kedai Kopi (KeiKo) • restoran/kafe yang letaknya berdekatan dengan de’Kedai : Pepenero • restoran/ kafe yang identitas visualnya dapat menjadi acuan dalam membuat identitas visual de’Kedai yang baru : Anomalie coffe, Caswells, La Strada, Bistro, dan resto 1945. a. Zenbu, House of Mozaru
17
Gambar 2.17 Zenbu
Zenbu menawarkan konsep Japanese fushion dan simple food, resto ini cukup sukses meraih pelanggan dengan motto positive eating, positive living yang diwujudkan melalui ikut sertanya ahli gizi untuk menghitung kalori di setiap menunya. Terletak dikawasan senopati yang dekat dengan daerah perkantoran membuat resto ini ramai pada jam makan siang dan makan malam. Para eksekutif muda, mahasiswa, hingga keluarga adalah kalangan yang menjadi pelanggan resto berkapasitas sekitar 70 tempat duduk ini. Menunya cukup lengkap seperti standar resto Jepang. Ada macam-macam sushi, appetizer, udon, ramen, nasi, omu rice, dan lain-lain. Tapi yang special disini adalah mozaru. Mozaru ini adalah nasi dipanggang dengan keju mozzarella + isi dan saos. Ada macam-macam pilihan untuk isinya, salmon, unagi, ayam, sapi, burger, dll. Nasinya ada 2 pilihan, butter rice atau curry rice. Sausnya ada 3 pilihan, dynamite, butter, atau tomato. Visual Zenbu bergaya Jepang dengan kombinasi warna coklat, hitam, merah dan abu-abu. Hal tersebut juga diaplikasikan pada interiornya yang dominan putih sehingga visualnya terlihat stand out. Daftar menu Zenbu dilengkapi dengan kandungan kalori dan keterangan berbagai jenis diet. b. Slim Gourmet
Gambar 2.18 Slim Gourmet
Slim Gourmet merupakan Premiun Diet Catering. Slim Gourmet menyediakan meu makanan yang diatur kandungan gizinya oleh dokter yang mendalami ilmu Medical Nutrition. Makanan yang tersaji pun tetap memiliki rasa dan tampilan yang terjaga karena memiliki tim kuliner yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja bereputasi internasional.
18
g. PEPeNERO
Gambar 2.19 Pepenero PEPeNERO merupakan a simple Italian Trattoria sebagai usaha untuk “emulate tradisi Italia yang trebaik. Filosofinya sangat mudah: menggunakan bumbu lokal terbaik dan menyajikannya dengan flourish and joy. PEPeNERO memiliki 5 cabang salah satunya terletak di Menara Karya Kuningan Jakarta Selatan. h. Waroeng Kita
Waroeng Kita terletak di basment gedung Menara Karya di Kuningan Jakarta menyediakan masakan aunthetic home Javanese cooking. Namun bedanya yaitu rasanya tidak terlalu manis maupun asin seperti aslinya, Hal ini dikarenakan terlalu banyak mengkonsumsi gula maupun garam dapat memicu gangguan kesehatan. Selain itu pembeli juga dapat memesan kepada chef untuk tidak menggunakan MSG. Interior Waroeng Kta lebih bernuansa simple modern daripada kea rah warung tradisional.Menu Blackboard terdapat mendekatai langit-langit yang terinspirasi dari pub di eropa. Salama jam makan siang, Waroeng Kita dipenuhi oleh “tenants” yang kebanyakan adalah manager. Karena range harga Waroeng Kita antara Rp.25.000 – Rp.30.000,-. Menu sepsial dari Waroeng Kita yaitu Nasi Langgi, Nasi Timbel, Nasi Uduk, Nasi Rawon Nasi Gudeg dan Nasi Urapan. Makanan pembukanya ada tahu gimbel (tahu gejrot yang disajikan bersama lontong.Waroeng Kita juga menyediakan selanin makanan Jawa seperti seperti pempek, laksa ayam dan spaghetti juga tersedia.
19
2.3.2. SWOT Strength • Letaknya di Kuningan yang merupakan daerah perkantoran • Satu-satunya restoran di gedung Graha irama • restoran yang menggunakan standar pengukuran gizi seimbang oleh ahli • Merupakan bagian dari medikaloka health Care yang terdapat dokter untuk mengkonsultasikan gizi makanan yang perlu dimakan.gizi. • Menampilkan kadungan gizi dalam menu karena masih jarang menu restoran yang menampilkan kandungan gizinya. Weakness • Layanan pesan antar hanya bisa dilakukan untuk internal Medikaloka • Daftar menu masih standar tanpa keterangan kandungan gizi Opportunity • Di gedung Graha Irama tidak ada lagi restoran selain de’Kedai. • Sudah banyak orang yang peduli pada kandungan gizi yang dimakannya. Threat • Imej bahwa makanan yang diatur kandungan gizi dan kadar kalorinya adalah makanan terasa hambar karena tidak menggunakan MSG, dikurangi kadar garam/ gulanya, dan lain-lain. • Imej bahwa makanan yang diatur kandungan gizinya oleh ahli gizi sangat terkesan mahal. • Banyak resto-resto lain yang dengan harga lebih terjangkau dan makanan yang bervariasi.
