BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Untuk mengangkat kota tua sebagai tema tugas akhir maka dibutuhkan data dan informasi yang akan dapat didapatkan melalui berbagai nara sumber, antara lain: • • • • • 2.2
Buku dan pustaka tentang sejarah kota tua (Batavia). Brosur, modul sejarah dan revitalisasi Guidelines dari UPK Kota Tua Pencarian bahan melalui artikel, literatur dan internet yang dapat menunjang tema yang diangkat Wawancara dengan nara sumber pihak pengelola Kota tua Kuisioner terhadap target & kepada salah satu komunitas Kota tua Hasil Survey Lapangan
Dalam poin ini berdasarkan data yang terkumpul, penulis menganalisa perbedaan keadaan masa lampau dan masa kini untuk menjadi sumber data pembuatan konsepnya. Sehingga kita dapat melihat setiap perkembangan dan aktivitas yang terjadi di kota tua Jakarta. 2.2.1 Kota Tua Dulu Bila dilihat dari sejarahnya selama tempat ini masih menyandang nama Batavia selama 4 abad. Secara garis besar maka dapat disimpulkan menjadi 3 bagian yaitu secara demografi yang akan menjelaskan kehidupan secara fisik, psikografi yang akan menjelaskan tentang kehidupan yang lebih cenderung menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan psikologis, dan geografi yaitu menjelaskan tentang luas wilayahnya dan daerah yang digunakan secara aktif pada masanya: 2.2.1.1 Demografi 2.2.1.1.1 Keadaan Sebuah negara baru bagi Belanda, pada cerita yang tertulis negara ini sempat menjadi sebuah mutiara dari timur dan merupakan sebuah surga baru bagi masyarakat negara barat. Namun pada kenyataan ceritanya bahwa begitu banyak tumpah darah, hal-hal tirani serta perpajakan, perbudakan dan bentuk-bentuk penjajahan yang lain dalam membangun kota besar yang terkenal dimata dunia saat itu. Negara itu dikuasai oleh seorang gubernur jendral dari perwakilan negara yang menjajahnya. Sedangkan masing-masing suku lain seperti Tionghoa, arab, pribumi merdeka diketuai oleh seorang kapiten dibawah pengawasan gubernur jendral. Sisanya seperti kaum–kaum afrika, India, bahkan pribumi menjadi budak, atau kaum-kaum rendah. Informasi diambil dari Batavia kisah Kapten Woodes Rogers dan DR. Strehler.
3
4 2.2.1.1.2 Budaya, Etnik &Kepercayaan Jika di telusuri maka kita akan menemukan beberapa kebudayaan pada saat batavia yang mana sebenarnya beberapa masih dapat ditelusuri jejejaknya hingga saat ini. 1. Belanda Merupakan penduduk pendatang yang membangun sebuah kota yang saat ini dikenal sebagai kota tua. Pada saat itu mereka datang untuk melakukan perdagangan, serta pembawa kepercayaan kristen protestan ke negeri ini. Budaya yang dibawa umumnya berbentuk arsitektur bangunan, dll dengan kebuadayaan barat dan yunani yaitu Doria, Reinasans, korintia yang menciptakan Neo – Klassik, kemudian ada pula art deco yang begitu kental. 2. Tionghoa Merupakan bangsa China yang kemudian tinggal di Batavia. Tujuannya tentu saja untuk melakukan perdagangan. Namun seiring waktu berkembang Batavia menjadi tempat yang menguntungkan bagi mereka untuk ditinggali, maka banyaklah warga China yang menjadi warga Batavia dan melahirkan etnik Tionghoa. Keyakinannya antara lain konfusionisme, Buddha, Tao, kong Hu Chu, animisme, dll. Yang kemudian terkenal dengan bangunan – bangunan klenteng untuk ibadah dan arak-arakan upacara adat berupa pawai hingga saat ini. Berdasarkan buku Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia karya Alwi Shahab pada awal kehadirannya dalam rancah Batavia ia mendapat asimilasi kebudayaan dari daratan yang pernah menjajahnya yaitu dinasti Mancu dimana budaya tauchang (kepala bagian atas dicukur sampai licin kemudian bagian belakang dipanjangkan dan dikepang.) 3. Moor & Arab Merupakan penduduk pendatang yang terdiri dari bangsa india salah satunya adalah mereka yang datang dari daerah koja (yang menjadi asal-usul nama pekojan) dan bangsa arab. Dimana keduanya erat dengan yang disebut pertumbuhan keyakinan Islam dan ajarannya di Batavia. Mereka erat dengan budaya-budaya islam serta tokoh-tokoh seperti ulama dan kyai. Pada masanya mereka cukup mempengaruhi kehidupan di Batavia karena begitu banyak hal seperti hukum di Batavia dapat pula menghargai budaya Islam bahkan menurut buku Batavia masyarakat kolonial abad XXVI karya Hendrik E. Niemeijer dimana kelompok etnis di Batavia mengikuti hukum adat masing-masing. Seperti pada beberapa kasus sipil yang diperlukan hukum islampun diperbolohkan untuk diterapkan dengan didatangkannya saksi seorang Ulama untuk memberi penjelasan dari sudut pandang islam pada sebuah persidangan. 4. Pribumi & Melayu Pribumi cenderung kebanyakan adalah imigran dari kota-kota di luar pulau jawa seperti Bali dan Makasar. Sebagian warga pribumi adalah untuk menjadi budak atau hasil curian dari luar jawa dan dijadikan budak. Namun ada pula warga yang bebas, serta warga muslim yang memiliki kebebasan penuh. Sedangkan untuk nasib wanita-wanita pribumi yang menjadi budak banyak dari mereka yang kemudia menjadi gundik atau nyai dari tuannya. Untuk keyakinan warga pribumi sendiri beragam. Namun khusus yang menjadi istri para orang barat mereka diharuskan memeluk agama protestan. Budaya dari pribumi dan melayu lebih mempengaruhi kepada munculnya warga betawi yang kemudian menjadi warga asli Jakarta. Walaupun pada Teorinya kebudayaan betawipun meruakan campuran dari berbagai etnis dan kebudayaan yang ada di Batavia saat itu. Informasi diambil dari buku Batavia masyarakat kolonial abad XXVI karya Hendrik E. Niemeijer dan Kehidupan Sosial di Batavia karya Jen Gelman Taylor.
5 5. Mardiker Kaum mardiker merupakan kaum budak-budak dari afrika yang telah terbebaskan. Kendati demikian keberadaanya tetap pada status paling rendah di Batavia. Karena kebanyakan dari mereka merupakan bawaan dari portugis, maka sebagian besar dari mereka merupakan penganut Katolik, yang hingga saat ini masih meninggalkan sebuah situs yang masih dapat kita lihat yaitu Gereja Sion. Gereja ini dulunya terkenal sebagai tempat peribadatan kaum Mardiker. Informasi diambil dari buku Batavia masyarakat kolonial abad XXVI karya Hendrik E. Niemeijer 6. Mestizo Merupakan mereka yang terlahir dari percampuran antara warga barat dan warga asia. Pada awal bataviapun keberadaanya masih cenderung kelas bawah. Kedua kaum mardiker dan mestizo ini selalu mencoba untuk masuk kedalam kalangan yang lebih tinggi namun tetap bagaimana juga tidak pernah bisa. Kaum inilah yang kemudian melahirkan sebuah kebudayaan baru yang kemudian mempengaruhi kebudayaan barat yang ada di indonesia yaitu kebudayaan Indis atau yang dikenal dengan pencampuran budaya tradisional dengan kebudayaan asing. Sebagai contohnya mulai adanya tempat peribadatan yang disesuaikan dengan kebudayaan dan bahasa masing-masing kaum. Saat ini yang masih dapat dilihat peninggalannya di daerah kota tua adalah gedung Chandranaya dan gereja Maria de Fatima. Dimana kita bisa melihat dengan kental pencampuran budaya Tionghoa dengan budaya barat. Informasi diambil dari buku Batavia masyarakat kolonial abad XXVI karya Hendrik E. Niemeijer dan Kehidupan Sosial di Batavia karya Jen Gelman Taylor. 2.2.1.1.3 Bangunan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Bangunan masa kolonial Pelabuhan Sunda Kelapa Taman kota Gedung Gereja Belanda Gedung Pengadilan Belanda Gedung Balai Kota Stasiun Beos Gudang Kapal Belanda Escompto Bank De Javasche Bank Menara pengintai Masjid luar Batang Engelse burg Rumah mewah Rumah Baron van Imphoff Jin De Yuan Rumah mayor Tionghoa Rumah mewah belanda abad 17 Petak Sembilan Gereja Maria De Fatima Masji An Nawier Masjid Langgar Tinggi
Bangunan Masa sekarang Pelabuhan Sunda Kelapa Taman Fatahillah Museum Wayang Museum Keramik Museum Sejarah Jakarta Stasiun Jakarta Kota Museum Bahari Museum Bank Mandiri Museum Bank Indonesia Menara Syahbandar Masjid luar Batang Jembatan Kota Intan Cafe Batavia Toko merah Vihara Dharma Bhakti Gedung Chandranaya Gedung Arsip Petak Sembilan Gereja Maria De Fatima Masjid An Nawier Masjid Langgar Tinggi
Tabel 2.1 Bangunan penting kota tua
6 2.2.1.1.4 Transportasi Dalam perkembangannya ada beberapa hal yang digunakan yaitu kapal, adapun kuda sebagai transportasi darat, pula dengan perkembangannya seperti di negara barat munculah kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi trem kuda. Yang mana setelah ditemukannya mesin uap maka trempun menjadi trem uap. Dan terakhir tentu saja mobil. Informasi berdasarkan buku Waktu Belanda Mabuk Lahirlah Batavia karya Alwi Shahab 2.2.1.2 Psikografi 2.2.1.2.1 Minat Bagi bangsa barat tentulah untuk melakukan penjajahan di sebuah dunia baru. Namun adapula berbagai macam etikat lain yang bukan hanya dimiliki oleh kaum penjajah melainkan juga oleh kaum lain yaitu perdagangan dan ekonomi. Adapula Batavia yang menarik bagi segelintir kaum bangsa dan suku yang kemudian memilih untuk menetap maka merekapun mengembangkan agama dan keyakinan serta budayanya di Batavia. 2.2.1.2.2 Kegiatan Pada masa itu Batavia layaknya sebuah kota saat ini, ada berbagai kegiatan yang kemudian menjadi kebiasaan pula terjadi di tempat tersebut. Adapula kegiatan utama yang dilakukan di siang hari adalah kegiatan pemerintahan dan segala sesuatu yang menunjangnya termasuk militer dan peradilan. Kemudian diikuti pula oleh perdagangan dan aktivitas ekonomi lainnya. Adapula kegiatan pendidikan seperti sekolah dan akademi termasuk perguruan dapat kita jumpai. Bahkan hingga kehidupan kaum para ibu pejabat yang sering berkumpul dan bersantai bersama di depan teras rumahpun dapat kita jumpai. Serta kegiatan yang menyangkut budaya dan keyakinan yang dapat kita jumpai seperti sekolah–sekolah muslim, arakan pawai Tionghoa pada malam hari dan kegiatan-kegiatan lainnya. 2.2.1.2.3 Gaya Hidup Gaya Hidup di kota batavia ada berbagai macam. Dimulai dari warga Belanda yang cenderung pemalas dan hidup dengan menarik keuntungan dari kaum lain yang tinggal di Batavia. Seperti kaum Tionghoa dan kaum moor serta Arab dan lain-lain, bahkan mereka terkadang dipungut pajak karena kebiasaan mereka seperti warga Tionghoa yang memiliki rambut dan kuku panjang. Merekapun hidup dalam perbudakan dimana Batavia menjadi impotir budak nomor 1 saat itu. Serta para nyonya hidup begitu glamour dan mereka menggunakan gereja setiap hari minggu sebagai tempat untuk berpamer kekayaan. Namun kasus terbesar yang dihadapi Batavia adalah dengan banyaknya kasus perceraian yang terjadi, mungkin karena adanya pengaruh nyai (selir pribumi) bagi lelaki Belanda. Untuk warga Tionghoa hidupnya cenderung untuk perdagangan dan berada di bawah kekuasaan belanda. Namun adapula gaya hidup warga Tionghoa yang sangat kental yaitu perjudian. Dan tentu kebudayaan tionghoa yang begitu kental hidup diantara masyarakatnya. Untuk kaum Arab dan Moor merekapun hidup dibawah kekuasaan belanda. Untuk kesehariannya mereka cenderung hidup dalam agama dan budaya islam.
7 2.2.1.3 Geografi Batavia dibagi menjadi 2 periode yaitu batavia lama dan baru. Untuk batavia lama pusat kota berada di tempat yang terkenal dengan taman Fatahillah saat ini. Awalnya dikelilingi oleh tembok batavia sekitar daerah museum bahari dan Syahbandar hingga museum bank Mandiri saat ini, namun kemudia meluar hingga daerah harmoni. Untuk pemerintahan batavia baru pusat kotanya dipindahkan ke daerah weltevreden (monas). Maka sejak saat itu kota lama cenderung menjadi pusat bisnis dan perdagangan saja, sedangkan pemerintahan berpindah ke daerah weltevreden. Informasi diambil dari buku Sejarah Kota tua dari UPK Kota Tua. 2.2.1.4 Gambaran Kota Tua Dahulu
Gambar 2.1 Keadaan Kota Tua dimasa lampau. Sumber : Buku “Batavia (Masyarakat Kolonial Abad XXVI)” dan “Kebudayaan Indis”.
2.2.2 Kota Tua Saat Ini Bila dilihat dari masanya semenjak adanya putusan pemerintah dalam melakukan revitalisasi. Secara garis besar maka dapat disimpulkan menjadi 3 bagian yaitu secara demografi yang akan menjelaskan kehidupan secara fisik, pskikografi yang akan menjelaskan tentang kehidupan yang lebih cenderung menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan psikologi, dan geografi yaitu menjelaskan tentang luas wilayahnya dan daerah yang digunakan secara aktif pada masanya: 2.2.2.1 Demografi 2.2.2.1.1 Keadaan Saat ini keadannya bukan lagi menjadi pusat kota melainkan menjadi sebuah cagar budaya dari kota Jakarta. Tempat ini kemudian cenderung menjadi sebuah tempat yang dipenuhi dengan kata sejarah. Sejak pemerintahan Ali Sadikin tempat ini menjadi sebuah situs yang disebut dengan situs kota tua. Dan menjadi salah satu
8 tempat wisata di jakarta yang sebenarnya cukup digemari masyarakat namun citranya masih cenderung belum baik dimata masyarakat serta keadaanyapun belakangan cukup memprihatinkan. 2.2.2.1.2 Budaya, Etnik & Kepercayaan Jika di telusuri maka kita akan menemukan beberapa kebudayaan pada saat batavia yang mana sebenarnya beberapa masih dapat ditelusuri jejejaknya hingga saat ini. Berdasarkan Buku Petunjuk Revitalisasi Kota Tua milik UPK Kota Tua dan buku Wisata Kota Tua karya Edi Dimyati. 1. Belanda Berupa bangunan – bangunan yang berdiri di sekitar wisata kota tua. Saat ini tempat tersebutlah satu-satunya sumber hidup yang kita masih dapat kita lihat keaslianya. Serta benda-benda di dalam museumnya yang dapat menjadi sumber sejarah. Untuk kawasannya sekitar sunda kelapa, bahari dan daerah taman fatahillah hingga kali besar. Pengaruh budayanya cenderung kepada aliran neo klassik reinasans dan art deco. 2. Tionghoa Peninggalannya berupa kebudayaan yang hingga saat ini masih dapat ditemukan di daerah pecinan glodok, dimana kebudayaanyapun masih berkembang dengan pesat dan masih dapat kita lihat hingga saat ini. Adapula daerah petak 9 dan patekoan menjadi tempat utama jejah sejarah dan budaya Tionghoa. 3. Moor & Arab Jejaknya masih dapat pula kita lihat didaerah pekojan serta masjid luar batang di dekat sunda kelapa. Untuk kebudayaannya masih cenderung berkembang di daerah pekojan berupa tempat ibadah dan kegiatan seperti mariwis, keroncong, dll. Walaupun suku arab sudah tidak mendiami daerah tersebut lagi namun sisa-sisanya masih dapat kita lihat di daerah pekojan Jakarta Barat. 4. Pribumi & Melayu Memang dibandingkan dengan 3 lainnya yang satu ini cenderung sudah lebih bias namun hal ini tentu masih dapat dilihat seperti di masjid luar batang serta tak terlupakan adalah rumah yang terkenal dengan nama rumah si pitung di daerah sunda kelapa. Tentu saja museum sejarah Jakarta yang banyak memberi infornmasi tentang peninggalan pribumi. 5. Indis Peninggalannya sebenarnya banyak hanya di kota tua berbentuk bangunan saja. Serta kita dapat lihat melalui beberapa sumber yang mencatat tentang kota tua, serta beberapa peninggalan yang saat ini disimpan didalam museum sejarah jakarta. 2.2.2.1.3 Bangunan Bangunan peninggalan Belanda masih dapat kita lihat di daerah sekitar taman Fatahillah dan berbagai macam bangunan di daerah Kali besar. Umumnya bangunan ini masih secara murni mendapat sentuhan budaya Belanda seperti neo klasik reinasans dan art deco Untuk bangunan kebudayaan Tionghoa maka kita dapat melihatnya di daerah Pecinan Glodok. Sedangkan Bangunan peninggalan suku Moor dan Arab masih berdiri di daerah pekojan dan satu lagi yaitu di daerah luar batang. Untuk kebudayaan Indis sendiri dapat dilihat melalui toko merah, gedung Chandranaya dan Gereja Maria de Fatima. Sedangkan untuk peninggalan kaum mardiker untuk saat ini kita hanya dapat melihat Gereja Sion di daerah pangeran Jayakarta sebagai peninggalannya.
9 2.2.2.1.4 Transportasi Saat ini transportasi didaerah sekitar sudah berubah mengikuti jaman, mungkin beberapa peninggalah yang masih terkesan kuno hanya sepeda onthel, kereta dan andhong. Lainnya sudah berkembang ke arah modern seperti angkot, busway, mobil pribadi, ojek, dll. 2.2.2.2 Psikografi 2.2.2.2.1 Minat Pada saat ini minat yang ditumbuhkan dari kota tua sendiri adalah minat akan sejarah, dan minat akan pelestarian kebudayaan. Dengan adanya begitu banyak museum sejarah, serta cagar budaya tempat tersebut merupakan sebuah situs penting yang mewakili identitas kota Jakarta. Untuk itu tempat tersebut kemudian dikembangkan untuk menjadi sebuah cagar budaya yang memiliki begitu banyak peninggalan budaya untuk dilestarikan. Salah satu benuk nyatanya adalah dengan munculnya berbagai komunitas didalamnya. 2.2.2.2.2 Kegiatan Berbentuk pelestarian budaya secara fisik dan non-fisik melalui berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian budaya yang ada seperti mariwis, keroncong, barongshai, imlek, cap go meh, dll. Serta dengan tumbuhnya berbagai macam komunitas yang tumbuh untuk melestarikan kota tua dan berbagai macam peninggalan di dalamnya.
2.2.2.2.3 Gaya Hidup Masih begitu banyak masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan kebersihan serta kerapihan kota tua. Kendati demikian namun setidaknya kita masih memiliki 38.5% anggota komunitas dan 31% masyarakat umum menilai bahwa kota tua memiliki citra yang cukup baik. Walaupun sesuai dengan kenyataanya bahwa kata – kata negatif seperti kumuh dan kotor melekat kuat di dalam benak masyarakat terbukti dari survey yang menyatakan bahwa 35 % orang komunitas dan 25% masyarakat terlekat kata negatif semacam kumuh dan kotor di dalam benaknya. Dan masyarakat (53%) dan 48% orang komunitas menyatakan bahwa mereka masih lebih memilih bertamasya ke tempat lain selain kota tua dan mall di Jakarta. Adapun data yang cukup baik untuk dilihat adalah dengan 61% masyarakat dan 55% orang komunitas yang menyatakan bahwa kota tua siap untuk dijadikan sebuah warisan budaya kota Jakarta. Walaupun cukup sedikit masyarakat (25%) dan 39% orang komunitas yang menganggap kota tua merupakan sebuah cagar budaya yang lebih dari pada sekedar tempat bersejarah, atau bangunan tua, namun menjadi sebuah tempat dimana tumbuh budaya yang masih hidup di sekitar kita. 2.2.2.3 Geografi Ada sedikit hal yang cukup menyenangkan hati dari pemerintah semenjak Bapak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bahwa saat ini pemerintah berencana untuk merevitalisasi kota tua. Hal ini ditujukan agar kota tua dapat menjadi destinasi utama pariwisata Jakarta. Selain itu juga kota tua akan dibuat lebih teratur terutama bagi pedagang kaki lima. Sedangkan untuk wilayah kota tua sendiri akan dibagi kedalam 5 bagian utama revitalisasi yang nantinya akan menjadi sebuah
10 destinasi pariwisata berupa kota kecil Batavia. 5 zona tersebut adalah zona Fatahillah, Zona Sunda Kelapa, Zona Pecinan, Zona Pekojan, Zona Peremajaan. Hal ini tentunya merupakan sebuah keputusan yang amat tepat, dari sinilah dibentuk UPK Kota Tua yaitu sebuah organisasi yang dapat mengontrol seluruh kawasan dan mengkoordinasi kegiatan yang seluruhnya dapat dipertanggung jawabkan. Kemudian keberadaanya-pun akan dibagi menjadi 3 golongan utama yaitu golongan I yang terdiri dari gedung sekitar taman fatahillah, toko merah, Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia. Golongan sekitar taman fatahillah dan jalan cengkeh ini adalah situs penting yang akan dilestarikan sesuai dengan bentuk aslinya dan menjadi daerah bebas kendaraan serta papan reklame. Sedangkan zona kedua adalah daerah sekitar Kali Besar, Pintu besar utama, dan taman beos. Dimana penataannya akan tetap mempertahankan unsur-unsur keasliannya, dan ruang kota serta lapangan terbukanya dapat digunakan sebagai kegiatan umum atau komersiall terbatas. Yang ketiga adalah zona 3 dengan wilayah sungai ciliwungdi sisi timur, dan area di dekat sungai krukut di sisi barat. Dimana keberadaanya adalah untuk memperkuat zona I dan II sehingga bangunanya akan disesuaikan. Serta revitalisasi di jalan kopi dan roa malaka sebagai bekas kota Jayakarta. 2.2.2.4 Gambaran Kota Tua saat ini
Gambar 2.2 Keadaan Kota Tua saat ini. Sumber : Koleksi Pribadi.
11 2.3
Data Produk
Gambar 2.3 Logo UPT Kota Tua UPK Kota Tua (Unit Pengelola) Alamat : Jalan Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Indonesia Kontak :
[email protected] Telpon & Fax : 021 691 6275 Website : http://www.kotatuajakarta.org 2.3.1 Visi & Misi 2.3.1.1 Visi Untuk menjadikan kota tua sebagai sebuah peninggalan budaya untuk dilestarian dengan sebuah tujuan akhir untuk menjadi world heritage melalui pengakuan dari unicef. 2.3.1.2 Misi Pelestarian budaya fisik maupun non-fisik pada situs melalui beberapa program kegiatan yang dapat memberi pemahaman masyarakat, yang mana pengerjaannya cenderung membutuhkan pengawasan / keikutserataan masyarakat dalam pelestarian. 2.3.2 Kegiatan Promosi oleh Pengelola
Gambar 2.4 Kegiatan Promosi Oleh Pengelola Sumber : Dokumentasi milik Pengelola.
12 2.3.3 Produk Pada saat ini bangunan bangunan bekas kota batavia ini ada yang dimanfaatkan sebagai museum, ada juga yang dimanfaatkan sebagai tempat bisnis ataupun pribadi, namun ada juga yang terbengkalai. Dari sederetan bangun yang ada kita masih dapat melihatnya setiap kali kita melintas di sekitar kota tua. Berikut adalah nama-nama museum atau tempat yang merupakan peninggalan kota Batavia: 1. Pelabuhan Sunda Kelapa 2. Taman Fatahillah 3. Museum Wayang (Bekas Gedung Gereja Batavia) 4. Museum Keramik (Gedung Pengadilan Batavia) 5. Museum Sejarah Jakarta (gedung Stadhuis Batavia) 6. Stasiun Jakarta Kota (Stasiun Beos) 7. Museum Bahari 8. Museum Bank Mandiri 9. Museum Bank Indonesia 10. Glodok dan Pinangsia (Pecinan Jakarta) 11. Pasar Ikan 12. Menara Syahbandar 13. Masjid luar Batang 14. Kota Intan 15. Kali Besar 16. Cafe Batavia 17. Toko merah 18. Vihara Dharma Bhakti 19. Gedung Chandranaya 20. Gedung Arsip 21. Petak Sembilan 22. Daerah Pekojan 2.4
Pustaka Pendukung Data
2.4.1 Masalah Utama Kota Tua Jakarta Diambil dari buku revitalisasi kota tua di dunia. Karya Prof. –Ing Ir. Hj. Sri Pare Eni, lic.rer.reg & Dra. Adjeng Hidayah Tsabit. Yang membahas tentang revitaslisasi kota tua di Jakarta, Berlin, Plodive (bulgaria), Tunis (Afrika Utara),ada beberapa masalah utama yang menjadi permasalahan dari ketidak berkembangan dan kesulitan yang dihadapi oleh kota tua untuk digarap yaitu: 1. Citra Buruk yang terdiri dari macat, polusi, tidak aman dan kumuh. 2. Menjadi Kawasan Mati yang berupa lemahnya keterkaitan antar kegiatan di daerah tersebut. 3. Infrastruktur buruk jika dilihat dari sisi drainase, dan sarana pejalan kaki yang kurang memadai. 4. Lalu Lintas yang kacau terutama disebabkan oleh kemacatan. 5. Kualitas Lingkungan buruk karena polusi udara dan polusi air sungai yang hitam, kotor dan bau. 6. Kebijakan tidak terpadu kebijakan antardinas, birokrasi yang basi belum terpadu. 7. Batasan Administrasi yang terbagi menjadi jakarta barat dan utara. 8. Tidak ada lembaga mandiri yang memiliki otoritas untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengendalikan strategi pengembangan kota tua.
13 2.4.2 Apakah itu sebuah cerita? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sebuah cerita adalah sebuah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal. Dapat juga diartikan sebagai karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, ataupun kejadian. Artinya yang terakhir adalah lakon yang diwujudkan atau dipertunjukkan. Dari arti yang ada maka, sebuah cerita ini menjadi sesuatu yang menuturkan sebuah cerita dari suatu kejadian yang kemudian dapat diwujudkan melalui sebuah wujud. Dalam sebuah cerita selalu ada tokoh atau ikon utamanya yang akan menjadi pemain utama pada cerita tersebut. Tidak harus seorang manusia, sebuah ceritapun dapat bercerita tentang sesuatu yang penting, bersejarah, atau unik. Dalam hal ini bersejarah menjadi kata kuncinya. Sejarah atau pengalaman itulah yang kemudian membuat seseorang atau sesuatu menjadi berubah, bergerak, menjadi lebih dewasa, matang, dan bersifat dinamis. Ia tidak pernah diam, terus bergerak, berkembang dan menjadi semakin kaya. Hal ini mengantarkan ia untuk memiliki sebuah identitas yang dinamis, dan terus berkembang. 2.4.3 Apakah itu sebuah identitas bergerak dalam desain? Belakangan ini ada sebuah tren baru di dunia logo dan branding, dimana muncul istilah identitas bergerak (dynamic identity). Mungkin itu menjadi sebuah tren tapi bisa saja ini mengarahkan kepada landasan baru dari pembuatan logo. Menurut Irene van Nes dalam bukunya Dynamic Identities – How To Create a Living Brand, saat ini brand telah berkembang untuk menjadi sesuatu yang membentuk sekelompok orang untuk menyukai brand tersebut. Melalui sebuah pengalaman dari brand tersebut sehingga membentuk sebuah keterikatan secara emosi terhadap brand tersebut. Untuk itu dengan berkembangnya manusia didalam media sosial hal itu menuntut brand untuk menjadi lebih dari sebelumnya dan beradaptasi dengan dunia yang berkembang dengan cepat pula. Namun disatu sisi hal inipun memberi kesempatan positif pula bagi brand melalui sosial media untuk berperilaku seperti makhluk hidup. Dengan pemahaman ini membawa sebuah brand untuk harus lebih matang dalam pemahamannya, dia harus dapat dipahami bahwa ia bukan hanya sebuah logo ataupun ciri khas, dia menjadi sebuah hubungan. Secara emosional ia menstimulasi kita melihatnya menjadi sesuatu yang hidup, namun secara fisik ia menjadikan dirinya sebagai brand yang hidup.
2.5
Target Pasar
2.5.1 Demografik Usia : 20 – 25 (Primer), 25 – 35 & < 20 (sekunder) Gender : Pria & Wanita Pendidikan : minimal SMA dan Mahasiswa S1. Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan / Wira Usahawan muda. Kelas Sosial : B – A Penampilan : Modern, dengan gaya hidup jakarta yang cenderung kebarat-baratan (secara penampilan terlihat peduli terhadap gaya berpakaian yang kekinian dan terpengaruh besar oleh tren yang sedang berkembang). Pengaruh : Generasi Teknologi seperti, Smartphone, komputer tablet, kamera. Generasi : Abad 21
14
2.5.2 Psikografik Aktivitas Pada pagi hari di hari kerja aktivitas dapat dilakukan di lembaga pendidikan (Kuliah), atau melakukan kegiatan yang menyangkut kegiatan pendidikan. Atau bagi yang sudah bekerja selama satu hari di dalam hari kerja menghabiskan aktivitasnya di dalam kantor. Disaat malam hari, ada yang masih melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adapula yang beristirahat. Namun beberapa orangpun membutuhkan refreshing. Untuk beberapa orang dapat dilakukan dengan sekedar menggunakan jasa sosial media, ada yang perlu pergi ke mall untuk sekedar makan, maupun duduk di cafe sambil menikmati suasana. Yang perlu diperhatikan dari kelompok ini adalah aktivitasnya setelah jumat malam (menjelang akhir pekan) hingga akhir pekan. Mereka cenderung suka untuk istirahat sebentar kemudian akan mencari alasan untuk keluar rumah, untuk sekedar bertemu keluarga, kerabat ataupun teman. Menghabiskan waktu akhir pekan untuk bersantai di Mall. Atau bahkan mencari kegiatan lain yang dapat kembali menyegarkan otak dengan bepergian, berpetualang ataupun sekedar menyalurkan hobi seperti seni, budaya, eksplorasi, dan melihat hal-hal baru yang menyenangkan dan inspiratif. Minat Pada abad ini peran tekhnologi sangatlah berpengaruh pada kehidupan sosial di masyarakat Jakarta yang menjadi target pasar kita. Mereka cenderung aktif dalam kehidupannya sehari-hari meskipun sambil melakukan aktivitas mereka namun ada kehidupan lain yang menunjang dan mengisi hari-hari mereka, serta menarik minat terdalam mereka. Contoh singkat adalah sosial media seperti Facebook, Tweeter, Line, dll. Mereka sudah sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Umumnya cenderung minat mereka adalah mendokumentasikan sesuatu kemudian dibagikan lewat sosial media mereka. Dengan berbagai minat seperti sekedar nostalgia ataupun sebagai sebuah kebanggaan. Menjadikan dunia ini menjadi lebih tanpa batas. Kemudian teknologi juga mempengaruhi target untuk lebih aktif terutama dalam membuat dokumentasi dan aktif di bidang sosial media yang membuat mereka cenderung dapat lebih dikenal. Sehingga kehadiran seperti kamera untuk fotografi dengan berbagai jenisnya dan smartphone membuat segala sesuatu lebih mudah dan global. Minat yang akan lebih dikerucutkan lagi adalah yang menyangkut hobi dan memberi kesenangan. Antara lain adalah minat untuk melakukan penyegaran otak kembali ke daerah-daerah inspiratif, menarik. Segala sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan eksplorasi. Kesenangan tersebut juga yang berkaitan dengan jalan – jalan dan berpetualang. Terhadap apakah, yaitu terhadap beberapa hal ini yang menjadi fokus utama, sejarah, budaya, keanekaragaman, dokumentasi, human interest, kegiatan manusia lain, bangunan megah, tempat eksotik, dan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
15 Gaya Hidup Merek dan tren sangat berpengaruh besar dalam gaya hidup masyarakat ini. Cenderung menjadi sebuah gengsi dan dengan berkembangnya teknologi cenderung membuat masyarakatnya cenderung konsumtif dan lebih suka membeli baru ketimbang memperbaiki. Dimana peran citra sebuah merek dan tren sangat berperan besar dalam kehidupan target ini. Bahkan beberapa merek telah menjadi gaya hidup itu sendiri bagi masyarakatnya dengan berbagai merek yang ditawarkannya. Generasi ini cenderung kebanyakan suka sesuatu yang instan dan menghasilkan sesuatu yang besar dalam kurun waktu yang secepat mungkin. Opini : Pribadi
: Sesuatu yang dapat mengambil perhatian, modern dan bersifat aktif
Ekonomi
: Cenderung suka segala sesuatu yang dapat diunduh secara gratis, atau mempunya posisi merek yang kuat di pandangannya.
masalah sosial : Terpengaruh besar pada peran media sosial dalam kehidupannya. kultur
: Masih menghargai kultur kita bahkan jadi kebanggaan baru tersendiri, namun jika ia dikemas dengan menarik dan ke kinian. Contohnya adalah tren merek baju lokal dengan desain kekinian.
2.5.3 Geografik Wilayah umum : Jakarta kota & Detabek sekitar Jakarta. Wilayah khusus : Daerah Dengan tempat penting bagi kehidupan target. Lingkup sosial yang diwakili melalui beberapa mall di jakarta sebagai penggambarannya, antara lain: pondok Indah Mall, Kota Kasablanka, Gandaria City, Cilandak Town Square, Rasuna Epicentrum. Kepadatan : Daerah Perkotaan
2.6
Analisa SWOT
Strength: 1. Kelebihan utama kota tua adalah memberikan pengalaman, dalam bentuk rasa yang ditangkap oleh indera manusia. Berupa rasa kembali kepada masa tempo dulu, dapat melihat sendiri serta merasakan budaya yang berkembang di dalamnya. 2. Dilihat dari sisi nama dari sebuah merek, kota tua telah mempunyai sebuah merek yang sangat kuat di mata publik (terutama Jakarta). Dilihat dari hasil survei dimana 96% responden pernah mengunjunginya. 3. Kaya akan keberagaman potensi dari segi pendidikan, seni, budaya, sejarah, bahkan ekonomi. Dilain sisi kota tua erat hubungannya dengan manusia. Dimana begitu banyak pelestarian tradisi oleh masyarakat di sekitarnya.
16 Weakness: 1. Keadaannya yang memberikan kesan buruk kepada pengunjung seperti kotor, kumuh, dan tidak terawat. Terbukti dari banyaknya kata kumuh, kotor, dan tidak terawat yang muncul dari hasil survei sebagai sebuah kata yang mewakili kota tua. 2. Kurangnya informasi akan brand kota tua. Tentang apa saja produknya, sejauh mana, serta petunjuk arah menuju kawasannya. Dibuktikan melalui wawancara terhadap pengunjung 4 dari 5 menyatakan bahwa mereka sekedar mengunjungi area fatahillah karena tidak tahu jalan menuju lokasi lainnya. 3. Yang menonjol dari kota tua sekedar fisiknya yang berupa bangunan tua. Terbukti dari hasil survei yang mana 30% responden atau 31 dari 107 responden menjawab kata yang tepat mewakili kota tua adalah bangunan tua. Dimana ia menduduki peringkat ke 2 setelah museum sejarah dengan hanya terpaut nilai sebesar 4% Opportunities: 1. Namanya yang telah besar dan populer memancing rasa keingin tahuan banyak orang terhadap kota tua. Hal ini dapat menjadi kesempatan utama bagi kota tua dalam meningkatkan pamornya dan memancing banyak pengunjung yang datang. 2. Tanpa dibangun dan diusahakan maka setiap pengunjung dapat melihat, merasakan dan mencicipi sendiri berbagai aspek yang membentuk kota tua, seperti pengalaman merasakan jaman dahulu, maupun untuk merasakan sebuah tradisi yang berkembang didalamnya. Hal ini pula dapat dikaitkan kembali kepada poin nomor 1 yang dapat mendukung rasa keingintahuaan publik terhadap kota tua. 3. Dengan campur tangan budaya dan manusia sebagai jiwanya, hal ini membuatnya tidak pernah mati dan terus berkembang menjadi lebih besar, terus memberi perubahan, dan menarik untuk ditelaah setiap waktu. Karena jika kita berhubungan dengan tradisi yang masih dilestariakan atau sebuah budaya yang terus berakulturasi, dan sejarah yang terus diukir kembali maka akan selalu ada berbagai cerita baru dari tempat tersebut. Threats: 1. Jika tidak cepat diperbaiki maka kata-kata negatif seperti kumuh, kotor, tak terawat akan semakin menjalar kedalam benak masyarakat. Mengingat kita hidup di jaman modern dimana melalui teknologi segala sesuatu dapat ditularkan begitu cepat. Terutama dengan adanya fakta bahwa begitu banyak orang yang kecewa setelah melihat fisik kota tua secara nyata. 2. Segala situs dan budaya yang tergabung di kota tua akan semakin berceraiberai sehingga mengakibatkannya menjadi individualis dan akan punah dalam perjalanan waktu karena kurangnya perhatian publik terhadap banyak situs di kota tua selain area taman fatahillah.