BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Untuk mendukung pembuatan educational short animation ini, penulis melakukan riset untuk mendapatkan data yang mendukung dan referensi visual yang bisa dijadikan acuan dalam pembuatan film pendek animasi ini. Beberapa riset yang dilakukan penulis adalah literatur buku, literatur internet, dan referensi video.
2.1.1 Literatur Buku Penulis membuat educational short animation ini dengan literatur buku, e-book, atau majalah-majalah yang memuat tentang hal-hal yang berhubungan dengan animasi dan juga mengenai berbagai style grafis yang digunakan sebagai referensi. Buku-buku antara lain adalah: 1. PENCEMARAN LINGKUNGAN oleh Nunung Nurhayati 2. The Animator’s Survival Kit oleh Richard Williams 3. Color Harmony 2 oleh Bride M. Whelan 4. Illusion of Life oleh Ollie Jhonston dan Frank Thomas 5. Letters of Credit oleh Walter Tracy
2.1.2 Literatur Internet 1. http://www.global-greenhouse-warming.com/climate-change-inIndonesia.html 2. http://rovicky.wordpress.com/2007/02/04/evolusi-1-sejarah-singkat-bumidan-kehidupannya/
3. http://nouvananda.wordpress.com/2012/01/28/makalah-polusi-udarapolusi-air-polusi-tanah/
4. http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaranlingkungan-upaya.html 5. http://animation.about.com/od/glossaryofterms/g/2danim_def.htm 6. http://www.antaranews.com/berita/380092/penduduk-dunia-capai-72miliar-jiwa-pada-juli-nanti 7. http://www.linggapos.com/13122_juli-2013-penduduk-dunia-72miliar.html
2.1.3 Referensi Video Referensi video yang saya gunakan dalam pembuatan educational short animation ini adalah beberapa short animation yang saya temukan di situs Vimeo yang berjudul “The Proof that We are Soulmates” dan “To This Day”. Keduanya adalah animasi pendek yang bergaya infografik dan Emosional Design.
Gambar 2.1 Visual dari animasi The Proof that We are Soulmates (http://vimeo.com/43457382)
Gambar 2.2 Visual dari animasi To This Day (http://www.youtube.com/watch?v=ltun92DfnPY)
2.2 Tinjauan Umum 2.2.1 Sejarah Bumi Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4 600 000 000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya. Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya microorganisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi Perkembangan perubahan tetumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan dan perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Kalau dalam ilmu sejarah kita mengenal jamanjaman dengan nama-nama khususnya. Misal Jaman Batu, Jaman Majapahit, Trus ada yang membagi lagi dengan Kala, Masa dan sebagainya. Dalam ilmu geologi juga mirip. Ada yg disebut “jaman“, “kala“, “periode” dan sebagainya. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa PraKambrium. Nah sekarang apa saja yg dipercaya oleh ahli geologi, apa yg terjadi dengan mahluk hidup pada masa-masa itu.
Masa Arkeozoikum Masa Kehidupan Purba (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu) Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu) Proterozoikum
artinya
masa
kehidupan
awal. Masa
Proterozoikum
merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu) Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda
dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu) Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu) Zaman
silur
merupakan
waktu
peralihan
kehidupan
dari
air
ke
darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu) Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit
sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu) Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu) “Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah. Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu) Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kurakura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua
Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu) Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Jaman ini merupakan jaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu) Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu) Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang) Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
2.2.2 Pencemaran lingkungan Pengertian polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak Suatu zat dapat disebut polutan apabila : 1. Jumlahnya melebihi jumlah normal. 2. Berada pada waktu yang tidak tepat. 3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah : •
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
•
Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Berdasarkan
lingkungan
yang
terkena
polutan
(tempat
terjadinya),
pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: •
Pencemaran air
•
Pencemaran tanah
•
Pencemaran udara
2.2.2.1 Pencemaran Udara Pencemaran
udara
adalah
kehadiran
satu
atau
lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Penyebab Pencemaran Udara Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh
dari
pencemar
udara
primer
karena
ia
merupakan
hasil
dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. a. Kegiatan manusia •
Transportasi
•
Industri
•
Pembangkit listrik
•
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
•
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
•
Asap rokok
b. Sumber alami •
Gunung berapi
•
Rawa-rawa
•
Kebakaran hutan
•
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar •
Karbon monoksida
•
Oksida nitrogen
•
Oksida sulfur
•
Hidrokarbon
•
Ozon
•
Volatile Organic Compounds
•
Partikulat
Dampak Pencemaran Udara Dampak kesehatan Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: ▪
Mempengaruhi kualitas air permukaan
▪
Merusak tanaman
▪
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
▪
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Pemanasan Global Dampak dari pemanasan global adalah Pencairan es di kutub, perubahan iklim regional dan global dan perubahan siklus hidup flora dan fauna. Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung
alami
bumi
yang
berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan
sinar
UV-B
matahari
tidak
terfilter
dan
dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Upaya yang Harus Dilakukan Berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran udara sudah banyak dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Misalnya pemerintah melakukan berbagai penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari bahwa setiap kegiatan yang mereka lakukan mempunyai potensi untuk terjadinya pencemaran udara. Selain itu, pemerintah juga melakukan berbagai penataan lingkungan. Akan tetapi semua program yang dicanangkan pemerintah tidak akan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan jika tidak didukung oleh masyarakat dalam bentuk kepedulian mereka untuk melakukan program-program pemerintah itu dari kesadarannya sendiri.
Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran udara, antara lain sebagai berikut: • Membatasi penggunaan bahan bakar yang dapat menghasilkan karbon monoksida (CO). • Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat pencemaran udara. • Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian atau daerah pemukiman penduduk dan pada tanah yang kurang produktif. Jangan sampai membangun pabrik dengan mengalihfungsikan tanah pertanian menjadi tanah untuk membangun pabrik. • Gas-gas buangan yang berasal dari pabrik harus dibersihkan dahulu sebelum
dikeluarkan
ke
udara
bebas.
Pembersihan
dapat
menggunakan alat terterntu, misalnya Cottrell yang berfungsi untuk menyerap debu.
2.2.2.2 Pencemaran Air Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai
macam
fungsinya
sangat
membantu
kehidupan
manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Persoalan pencemaran air. Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang tercemar. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000
orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari sungai, 47% dari danau, dan 32% dari teluk dan muara diklasifikasikan sebagai tercemar. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Penyebab Pencemaran Air Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahanbahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu: •
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
•
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
•
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. •
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
•
pencemaran air oleh sampah
Dampak Pencemaran Air Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal. Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air: •
Terganggunya
kehidupan
organisme air karena
berkurangnya
kandungan oksigen. •
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
•
Pendangkalan dasar perairan.
•
Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
•
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.
•
Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator.
•
Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.
•
Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
Upaya yang Harus Dilakukan Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya: •
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman.
•
Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem.
•
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
•
Memperluas gerakan penghijauan.
•
Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
•
Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
•
Melakukan intensifikasi pertanian.
Banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan : •
Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu program
pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran/drainase lingkungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. •
Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruangruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyakbanyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
•
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak.
•
Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
•
Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan-selokan rumah/talang-talang rumah, air dapat dialirkan kesumur-sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
•
Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir
•
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.
2.2.2.3 Pencemaran Tanah Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke
dalam
lapisan
sub-permukaan;
kecelakaan
kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan. Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah : •
Tanah tidak subur
•
pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
•
Berbau busuk
•
Kering
•
Mengandung logam berat
•
Mengandung sampah anorganik
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda. Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah: •
Tanahnya subur
•
Trayek pH minimal 6, maksimal 8
•
Tidak berbau busuk
•
Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
•
Tidak Mengandung logam berat
•
Tidak mengandung sampah anorganik
Penyebab Pencemaran Tanah Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. 1. Limbah domestik Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
2. Limbah industri Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari
tanah.
Merupakan
zat
yang
sangat
beracun
terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah. 3. Limbah pertanian Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Dampak Dari Pencemaran Tanah 1. Dampak Pada Kesehatan Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terusmenerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.. 2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan
ini
dapat
menyebabkan
perubahan
metabolisme
dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Upaya yang Harus Dilakukan Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang
dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu: 1.
Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi),
dan
bioremediasi. Pembersihan
off-site
meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 2.
Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut: Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain: 1.
Sampah
organik
yang
dapat
membusuk/diuraikan
oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. 2.
Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah
yang
tidak
dapat
dibakar
dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur. 3.
Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4.
Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5.
Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
2.3 Data Analisa Survey Dampak buruk yang terjadi di Indonesia: •
Hutan Dulu, 70% daratan Indonesia terdiri dari hutan. Hutan Indonesia pun disebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Artinya, jika hutan kita rusak, dunia tidak bisa “bernafas”. Namun, data tahun lalu menyatakan jika dari 140 juta hektar hutan Indonesia, saat ini 60 juta hektar sudah mengalami kerusakan. Sedangkan, data dari FAO menyatakan jika selama tahun 2000-2005 saja hutan Indonesia berkurang 1.8 juta hektar per tahunnya itu berarti, 2% per tahun. Jika 2% tiap tahun (sejak tahun 2000), maka 2050 tanah kita akan menjadi padang gurun (tandus). Meski data terakhir menyatakan kerusakan sudah mulai menurun, tetapi masih saja di kisaran lebih dari 1 juta hektar pertahun dan menjadi salah satu penyebab banjir, tanah longsor sampai kepunahan hewan-hewan.
•
Air Setiap harinya, 775 ton polutan mencemari air di Indonesia. Indonesia tercatat sebagai negara urutan nomor 6 dalam hal pencemaran air ini. Khususnya pulau Jawa, pencemaran air sudah bisa dibilang kritis. Yang paling terlihat dampaknya tentu di kota-kota besar. Sementara dari 306 PDAM di Indonesia, hanya 10% yang airnya dinyatakan sehat.
•
Laut Sebagai negara yang 2/3 wilayahnya adalah laut dan apabila kekayaannya dimanfaatkan dengan baik, dapat membuat Negara dan masyarakatnya makmur dan sejahtera, sedangkan laut Indonesia kurang diperhatikan. Yang ada justru laut yang tercemar. Terumbu karang yang menjadi tempat tinggal ikan dan hewan laut lainnya saja diperkirakan 93.8% sudah rusak karena limbah atau cara menangkap ikan yang tidak benar (dengan bahan peledak dan zat kimia berbahaya). Air laut pun juga menjadi korban akibat pencemaran misalnya, akibat eksplorasi minyak bumi dan gas alam sehingga laut tercemar logam merkuri, dll.
•
Pertambangan kita mungkin sudah tahu bahwa kekayaan alam Indonesia melimpah ruah, didalam tanahnya menyimpan emas, batubara, minyak bumi, gas dan mineral lainnya. Tetapi pertambangan tikak diatur dengan baik, bahkan dikuasai perusahaan swasta dan perusahaan asing, makanya kita sendiri yang menjadi korban. Bencana seperti tanah longsor, banjir dan bencana lain seperti lumpur Lapindo juga adalah contoh akibat pertambangan yang tidak diatur dengan baik.
•
Limbah Dengan adanya pabrik-pabrik yang dibangun, jelas itu bermanfaat untuk lapanganan pekerjaan, memudahkan kebutuhan sehari-hari, dll. Tetapi, salah satu dampak dari pembangunan pabrik juga adalah polusi suara, udara, dan juga limbah yang bisa mencemari air dan tanah. Untuk pabrik di Indonesia ini, pengelolaan limbah juga masih sering menimbulakan masalah karena sering membuang limbah ketempat yang tidak seharusnya. Sehingga mencemari air tanah, sumur, sungai, dll. Sama halnya, limbah rumah tangga yang dapat menimbulkan banjir, mencemari air, embuat ikan-ikan mati atau keracunan, dll.
•
Udara Pencemaran udara di Indonesia adalah nomor 3 terburuk di dunia dengan Jawa Barat sebagai yang terparah. Hal ini banyak disebabkan karena emisi atau gas pembuangan kendaraan yang makin banyak, sedang pohon dan tumbuhan tidak ada. Padahal, udara tercemar itu sangat berbahaya karena dapat mengganggu paru-paru, jantung, nafas, kesuburan mata, kulit, sampai mengakibatkan global warming itu sendiri.
•
Kepunahan Hewan dan Tumbuhan kepunahan satu spesies hewan atau tumbuhan tidak cuma bedampak pada hewan itu saja. Punahnya satu spesies juga memengaruhi keseimbangan ekosistem dan rantai makanan. Faktanya, sampe saat ini hewan khas Indonesia seperti harimau bali, harimau jawa, kuau bergaris ganda, tikus hidung panjang lores sudah punah. Bahkan menurut data, 833 spesies lain
terancam punah akibat hutan yang berkurang, perburuan liar, kerusakan alam, dll. Indonesia bahkan menempati peringkat 4 terburuk dunia untuk ini.
2.4 Animasi Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah 'gerakan'. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi. (Nia Malasari,http://niamalasari.wordpress.com/2013/03/page/2/,19 Maret 2013)
2.4.1 Animasi 2D Dilansir dari situs about.com, animasi 2D adalah sebuah kreasi yang dihasilkan dari gambar yang digerakkan di dalam environment 2 dimensional seperti animasi tradisional atau animasi 2D yang menggunakan komputer. Hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan sequence pada beberapa gambar yang diperlihatkan satu per satu. Ketika gambar bergerak dengan kecepatan 24 frame per second atau lebih maka mata akan tertipu, sehingga seolah-olah gambarnya bergerak. (http://animation.about.com/od/glossaryofterms/g/2danim_def.htm)
2.4.2 Animasi 3D Dalam buku 3D Animation Essentials buatan Andy Beane. Animasi 3D, yang secara garis besar masuk ke dalam ranah 3D computer graphic, adalah istlah umum yang menggambarkan sebuah industri yang menggunakan software dan hardware yang memang ditujukan untuk animasi 3D dalam berbagai tipe produksi. (Andy Beane, 2012:1)
2.4.3 Teori Prinsip Animasi Dalam pembuatan “EARTH, ARE YOU OKAY?”, penulis menggunakan 12 prinsip dasar agar animasi yang dibuat terlihat lebih alami. 12 prinsip animasi tersebut dikenalkan oleh animator dari Walt Disney, yaitu Frank Thomas dan Ollie Johnston, sekitar tahun 1930 yang ditulis dalam bukunya berjudul “The Illusion of Life”(Sulaiman, 2012). Berikut 12 prinsip tersebut: 1. Solid Drawing Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan, baik proses maupun hasil sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan
terhadap
anatomi,
komposisi,
berat,
keseimbangan,
pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah: menggambar. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’.
2. Timing & Spacing Grim Natwick seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah bola yang meluncur kemudian menghantam kaca jendela. Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak) ketika bola itu sebelum menghantam kaca, tepat menghantam kaca, sesudahnya, atau misalnya ketika bola itu mulai jatuh ke lantai. Spacing (pengaturan kepadatan gambar) akan mempengaruhi kecepatan gerak bola, percepatan dan perlambatannya, sehingga membuat sebuah gerakan lebih realistis.
3. Squash & Stretch Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup. Contoh pada benda mati: Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu demikian. Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’ . Contoh pada benda hidup: Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga nampak ‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan), bisep akan nampak ‘menyusut’.
4. Anticipation Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang- ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya.
5. Slow In and Slow Out Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian
menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat. Contoh: Dalam gerakan misalnya mengambil gelas. Tangan akan memiliki kecepatan yang berbeda ketika sedang akan menjamah gelas, dengan ketika sudah menyentuhnya. Ketika tangan masih jauh dari gelas, tangan akan bergerak relatif cepat. Sedangkan ketika tangan sudah mendekati gelas, maka secara refleks tangan akan menurunkan kecepatannya (terjadi perlambatan) atau dalam konteks ini kita menyebutnya slow out.
6. Arcs Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.
7. Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Tetapi seorang animator bisa menambahkan secondary action untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya. Misalnya, sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul. Gerakan mengayun-ayunkan tangan dan bersiul-siul inilah secondary action untuk gerakan berjalan.
8. Follow Through and Overlapping Action Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya.
9. Straight Ahead Action and Pose to Pose Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi. Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu persatu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama. Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena memiliki kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya.
10. Staging Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.
11. Appeal Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak
gaya, animasi (dan ber- animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu. Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi adalah monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi tetap bisa appealing.
12. Exaggeration Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Banyak dijumpai di film- film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya.
2.5 Data Umum Tentang E-learning 2.5.1 Pembelajaran Elektronik Sistem pembelajaran elektronik atau e-belajar (Inggris: electronic learning disingkat e-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan
teknologi
dan komunikasi.
E-learning
memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. Elearning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses di internet. Sebenarnya materi e-learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola elearning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya
pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
2.5.2 Plus Minus E- learning Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah : a.
melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
b.
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
c.
mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan elearning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
2.5.3
Sejarah E-learning E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan
oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan e-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut: (1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi. (2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. (3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin
pesat
membuat
pemikiran
baru
untuk
mengatasi
masalah
interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. (4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi e-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
2.6 Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, idea tau gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya (Larry Gonick). Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Komponen komunikasi adalah halhal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: •
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
•
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").
2.7 Teori Tipografi Menurut Walter Tracy dalam bukunya Letters of Credit mengatakan ada 2 aspek yang mendasar untuk menghasilkan tulisan yang bagus secara ‘look’. Kedua aspek tersebut adalah legibility dan readability (Tracy Walter, 1986: 30-31).
Legibility berarti menyangkut kejelasan bentuk font yang kita pilih. Hal ini sangat penting untuk menghindari tejadinya keambiguan ketika melihat setiap karakter yang ada di dalam font tersebut. Legibility juga penting bagi desainer agar menggunkan bentuk dan ukuran font yang sesuai dengan konteks desainnya (Tracy Walter, 1986: 30-31). Readability menyangkut urusan keterbacaan suatu tulisan terutama ketika ingin menyampaikan suatu informasi. Banyak hal yang harus diperhatikan agar suatu tulisan dapat terbaca dengan jelas dan tidak menimbulkan kesalah pahaman, antara lain inter-letter, inter-word, inter-line spacing, panjang tulisan dalam satu baris, dan posisi tempat ditaruhnya tulisan tersebut (Tracy Walter, 1986: 30-31).
2.8 Teori Warna Secara definisi, warna merupakan persepsi dari respon otak untuk data yang diterima secara visual. Sama halnya dengan proses penginderaan manusia lainnya seperti penciuman atau perasa, warna merupakan rasa atau sensasi yang dirasakan oleh seseorang melalui penglihatannya setelah melihat objek yang menghasilkan cahaya dalam berbagai campuran panjang gelombang yang akhirnya disebut sebagai warna. Berbagai teori dari beberapa bidang ilmu telah melakukan pengkajian terhadap teori warna. Hasil dari penelitian para teoritikus inilah yang sekarang menjadi bahan diskusi saat membicarakan perspektif warna melalui beberapa konsep, seperti desain, watak manusia, bahkan alam semesta. Untuk mempermudah pemahaman tentang teori warna, warna dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu : • Konsep ilmu pengetahuan • Konsep estetika • Konsep psikis
2.8.1 Konsep Ilmu Pengetahuan Bidang ilmu pengetahuan telah meneliti warna untuk berbagai kebutuhan. Terdapat beberapa teori yang dapat dijadikan referensi ketika berbicara mengenai warna, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Teori Komplementer Teori ini merupakan teori warna yang dicetuskan oleh Brewster. Pada prinsipnya, teori ini menggunakan pengelompokkan atau clustering pada berbagai macam warna yang sering dilihat pada lingkaran warna. Pengelompokkan tersebut antara lain adalah sebagai berikut : •
Warna primer Menurut teori ini, warna primer terdiri dari beberapa warna dasar, yang berarti bukan merupakan percampuran dari warna lainnya. Misalnya, warna merah yang menyerupai warna darah, warna biru seperti warna langit cerah atau laut, serta warna kuning seperti kuning telur. Meskipun pada awalnya banyak pendapat yang menyatakan bahwa hijau juga termasuk dalam kelompok warna primer, namun teori dari Brewster ini membantahnya.
•
Warna sekunder Secara teoritis, warna jenis ini merupakan hasil percampuran dari 2 warna primer. Seseorang dapat membayangkan warna sekunder ini hanya dengan mengkombinasikan warna, seperti warna merah dan kuning yang kemudian menghasilkan warna jingga, warna biru dan kuning yang akan menciptakan warna hijau (karena itu hijau tidak menjadi bagian dari warna primer), serta merah dicampur biru akan berkombinasi menjadi warna ungu.
•
Warna tersier Warna tersier merupakan hasil pencampuran dari salah satu warna sekunder. Kelompok warna ini umumnya disebut sebagai warna dengan kecenderungan mendekati warna lain. Contoh dari warna tersier adalah hijau kebiru-biruan yang merupakan campuran dari warna kuning dengan hijau.
•
Warna Netral Bagian terakhir merupakan jenis warna hasil dari campuran ketiga warna primer. Jenis warna ini menjadi jenis warna yang dapat dikombinasikan dengan warna apapun. Contoh dari warna netral adalah warna hitam dan kelabu. Para ahli menyebut campuran dari warna ini sebagai warna intermediate.
2. Teori Munsel Nama teori diambil dari nama tokoh pencetusnya, yaitu Albert Munsel. Berbeda dengan teori warna sebelumnya, Munsel mengatakan bahwa warna terdiri atas : •
Warna primer : terdiri dari warna merah, hijau, biru dan jingga.
•
Warna sekunder : terdiri dari jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua, dan nila.
2.8.2 Konsep Estetika Setelah mengetahui teori warna melalui konsep ilmu pengetahuan, selanjutnya Penulis akan membahas warna dalam artian keindahan atau estetika. Ada beberapa teori yang berhubungan dengan konsep estetika, antara lain sebagai berikut : 1. Teori Warna Prang Berbeda dengan para penggagas teori warna terdahulu, Louis Prang adalah seorang
pelukis
yang
lebih
dikenal
sebagai
bapak
kartu
natal
Amerika. Menurut Prang, warna dapat dibagi berdasarkan kesan dan kelas. Adapun secara kesan, warna dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: •
Hue : Hue merupakan bagian yang membahas mengenai nuansa emosi dalam warna. Secara sederhana, konsep hue muncul saat timbulnya nuansa temperamen pada seseorang yang melihat lukisan yang didominasi oleh warna merah terang.
•
Intensity : Intensity merupakan teori yang menjelaskan cerah dan redupnya suatu warna. Untuk konsep ini, contoh yang paling nyata dapat dilihat pada lukisan Picasso yang banyak mengeksplorasi area surealis, dimana pada lukisan-lukisan tersebut terasa gradasi dari cerah maupun redupnya sebuah ekspresi warna.
•
Value : Value merupakan pembahasan mengenai gelap terangnya warna yang biasanya dapat dilihat melalui desain busana maupun dekorasi dari suatu ruangan.
Sementara itu secara kelas, warna dapat diklasifikasi sebagai berikut : •
Warna antara, merupakan warna campuran dari warna primary dan binary. Contohnya warna antara adalah percampuran dari warna merah dicampur dengan hijau, yang kemudian menjadi merah hijau.
•
Warna ketiga, merupakan campuran dari warna binary. Contoh dari warna ketiga adalah violet yang kemudian dicampur dengan hijau atau sebagainya.
•
Quantemary, merupakan warna campuran dari dua warna tersier, seperti hijau violet dicampur dengan violet oranye.
2. Teori Nirmana Teori ini membahas mengenai penyusunan komponen visual yang meliputi titik, garis, warna, ruang, dan tekstur yang terintegrasi secara harmonis. Dalam perspektif lain, teori ini dapat disebut juga ilmu tata rupa. Secara sederhana, penerapan mirmana dapat dilihat di dunia fotografi, arsitektur, hingga desain web. Pada dasarnya, aplikasi nirmana serupa dengan pembahasan mengenai kesan dan pengelompokan kelas warna.
2.8.3 Konsep Psikis Pada konsep ini, teori warna lebih berperan pada pembacaan karakter manusia. Karakter seseorang yang bersemangat, pemurung, atau tipe seseorang yang memiliki kelebihan khusus dapat tercermin melalui pemilihan
warna. Pembahasan pada teori ini bukan lagi pada sisi bagaimana warna dikelompokkan atau dicampurkan menjadi warna yang baru, tetapi lebih kepada makna dari warna tersebut. Ada beberapa warna yang mampu mendefinisikan hal tersebut, antara lain sebagai berikut : 1. Merah Warna ini menggambarkan keadaan psikis yang berhubungan dengan semangat dan memiliki pengaruh pada produktivitas, kompetitif, dan keberanian. Warna merah terang umumnya berhubungan dengan sifat agresif, aktif, eksentrik serta berpengaruh pada gairah, dominasi, serta kejantanan.Sementara itu, warna merah jambukerap digunakan untuk melambangkan romantisme dan feminim yang berpengaruh pada kesan seseorang yang pasrah, menggemaskan dan jenaka. 2. Biru Warna biru umumnya melambangkan ketenangan dan sifat seseorang yang cooling down atau bijaksana. Ada beberapa arti warna biru, antara lain sebagai berikut.Misalnya pada warna biru Tua, perasaan yang stabil dan cenderung bermakna kecerdasan, kooperatif, dan tenang kerap melatarbelakangi pilihan warna ini.Di sisi lain, warna biru muda identik dengan karakter \ seseorang yang keras kepala, berpendirian teguh serta kebanggaan pada diri sendiri. 3. Kuning Orang yang menyukai warna ini cenderung memiliki karakter menyenangkan, santai, dan sering menunda masalah. Selain itu, sifatnya yang spontan juga menyebabkan orang yang menggemari warna ini sering berubah-ubah sekaligus juga memiliki banyak harapan pada apa yang sedang dilakukannya. 4. Hijau Seseorang yang menyukai warna ini cenderung memiliki sifat yang superior dibanding orang lain. Orang penyuka warna ini juga senang dengan pujian, baik yang terselubung maupun langsung, serta memiliki karakter yang gemar menasehati orang lain.
5. Hitam Pada banyak pembahasan karakter, penyuka warna ini dianggap misterius atau cenderung tertutup. Akan tetapi, penafsiran lain tentang makna karakter dari penyuka warna ini adalah seseorang yang seringkali merasakan kehampaan. Dalam perspektif ini, makna warna tidak lagi meliputi warna kesukaan, tetapi lebih kepada karakter orang tersebut yang memancarkan warna ini. Warna ini juga menyebutkan sifat khusus dari pemiliknya. Melalui pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa warna tidak sekedar menjadi syarat suatu objek disebut indah secara estetis, tetapi warna juga dapat bermakna dalam melambangkan suatu budaya, penemuan ilmu pengetahuan hingga identifikasi karakteristik dari sifat manusia.
2.9 Cinematography Cinematography berarti menulis dengan gambar bergerak. Setiap pembuatan program dengan menggunakan kinema/gambar yang bergerak, padahakekatnya adalah ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain/pemirsa; itu berarti pembuat program ingin berkomunikasi dengan menggunakan audio visual kepada orang lain. Sesuatuyang ingin dikomunikasikan itu bisa berupa ide atau perasaan yang erat hubungannya denganvisi dan misi dari seorang pembuat program yang sudah dipelajari sebelumnya atau dapat pula berupa sikap atau keberpihakan dari pembuat program terhadap suatu masalah, misalnya masalahgender, kekerasan terhadap anak, perempuan dan perdamaian dsb. Dalam penyampaian ide ataugagasan tersebut seorang pembuat program berharap kepada penonton atau audiens mendapatkan pemahaman sama denga dirinya. Apabila hal tersebut terwujud maka terjadilah suatu proseskomunikasi yang baik. Berdasarkan dari prinsip cinematography, dalam teknik pengambilan gambar ada beberapa jenis pengambilan gambar (shot) yang biasa digunakan di dalam sebuah film atau video, antara lain : Extreme Long Shot (ELS):
•
Sebuah Extreme Long Shot menggambarkan wilayah luas dari jarak yang sangat jauh.
•
Biasa digunakan untuk menggambarkan pemandangan yang sangat hebat dan luas dan memberi kesan kuat pada penontonnya terhadap pemandangan tersebut.
•
Bisa diambil secara static untuk menggambarkan peta dari suatu lokasi.
•
Bisa diambil dengan panning untuk meningkatkan keingintahuan, atau menampilkan lebih banyak hal dari setting atau suatu kejadian.
•
Pembuatan ELS yang terbaik biasanya dari tempat yang tinggi.
•
Bisa juga untuk menggambarkan massa yang cukup banyak sedang bergerak, misalnya demomahasiswa yang cukup banyak dan panjang di sebuah area yang sangat luas.
•
Bagus sebagai pembuka sebuah film atau scene untuk membangun “mood” penonton sebelum berkenalan dengan tokoh dan detail kejadian dan ceritanya. Shot ini juga seringdigunakan untuk menangkap perhatian penonton sejak awal.
Long Shot (LS): •
Sebuah Long Shot menangkap seluruh wilayah dari tempat kejadian. Tempat, orang, dan obyek-obyek dalam adegan diperlihatkan semua dalam sebuah long shot untuk memperkenalkan kepada penonton penampilan semua itu secara keseluruhan.
•
Sebuah long shot digunakan untuk menjelaskan semua elemen dari adegan, misalnya siapa saja yang terlibat dalam adegan tersebut, tempat dimana adegan tersebut berada, juga pergerakan-pergerakan para pemain, semua tampak secara keseluruhan dalam satu shot.
•
Digunakan untuk menjelaskan dan memberi gambaran situasi adegan. Penonton akan bingung jika melihat close up terus menerus. Perlu gambaran situasi terutama jika ada pergerakan yang penting.
•
Komposisi long shot sebaiknya longgar untuk memberi peluang pemain bergerak dan untuk memperlihatkan setting secara keseluruhan.
•
Long shot tidak perlu memakan durasi lama, selanjutnya dirangkai dengan shot dekat (close up) untuk menggambarkan pemain dengan lebih baik.
•
Jika kejadian di dalam rumah, bisa didahului dengan long shot rumah dari exterior untuk mensituasikan penonton pada tempat kejadian. Long shot exterior bisa berguna untuk suatu jeda, istirahat, seperti orang menghirup udara lepas, dan tidak sumpek.
•
Untuk layar televisi kadang kala tidak terlalu luas untuk suatu long shot. Hal ini bisa diatasi dengan Medium Long Shot: Pemain bisa diperlihatkan dengan sepenuh badan, namun tidak menggambarkan setting keseluruhan. Shot ini sering disebut juga dengan Full Shot atau Total Shot.
Medium Shot (MS): •
Pemain direkam dari lutut ke atas, atau sedikit dibawah pinggang.
•
MS sering juga disebut sebagai intermediate shot, karena terletak antara long shot dan closeup.
•
Bisa merekam beberapa pemain dalam kelompok, dan cukup bagus karena bisa melihat dengan jelas ekspresi dan gerak pemain. Cocok untuk layar televisi karena penampilan pemain bisa dalam ukuran besar.
•
Menjadi shot penting dalam film cerita, karena shot ini adalah shot pertengahan. Bisa untuk menjelaskan lebih detail setelah long shot, atau juga memberi situasi lagi setelah closeup.
•
Shot menggunakan MS bisa bermain lebih dramatis dengan menggunakan Two Shot. Two Shot ini sering disebut sebagai “American Shot”, karena style ini lahir di Hollywood. Berbagai variasi yang membuat semakin dramatis bisa dibuat dengan gaya dua pemain sedang bercakap-cakap dengan membuat kesan seimbang di antara keduanya atau salah satu lebih dominan. Kesan seimbang atau dominan bisa dibuat dengan menggunakan komposisi,tehnik pencahayaan, atau pun angle kamera.
Close Up (CU) •
Medium Close Up diambil dari sekitar pinggang/bahu sampai di atas kepala.
•
Close up kepala diambil hanya kepala saja.
•
Close up penuh diambil dari bawah bibir sampai sedikit di atas mata. Ada juga yang menyebut Extrim Close Up (ECU), sering hanya satu bagian saja dan sangat dekat.
Insert •
Sering disebut shot sisipan.
•
Sering diambil setelah shooting dari filmnya sendiri telah selesai.
•
Jika terkait dengan kejadian harus diingat posisi obyek yang di insert dan halhal lain yang kelihatan, supaya tidak terjadi suatu “jumping” atau loncatan yang bisa mengganggu penonton.
Shot Deskriptif •
Pan Shot: Sebuah shot bergerak dimana kamera berputar di atas poros vertical nya mengikuti action. Berputar di atas poros, bergerak ke kanan atau ke kiri, disebut pan kanan atau pan kiri. Bergerak di atas poros ke atas atau ke bawah, disebut Tilt up atau Tilt Down.
•
Track shot: Sebuah shot bergerak dimana kamera ikut bergerak. Bergerak maju disebut Track in. Bergerak mundur disebut Track out. Bisa dibuat dengan “dolly” untuk bergerak datar. Bisa juga dengan “crane” untuk bergerak naik atau turun, kiri atau kanan, mendekat atau menjauh.
•
Follow Shot: Kamera merekam sambil bergerak mengikuti para pemain.
•
Low Shot: Kamera ditata dengan angle menengadah ke arah subyek.
•
High Shot: Kamera ditata dengan angle memandang ke bawah.
•
Cut in Shot: Shot yang langsung cut ke bagian dari adegan sebelum ini.
•
Cut away Shot: Shot yang langsung cut ke beberapa hal yang ada di sekitar kejadian.
•
Reaction Shot: Shot dari reaksi seorang pemain terhadap pemain lainnya.
•
Two Shot, Three Shot, Group Shot: Shot yang dibuat menurut jumlah subyek.
2.10 Studi Data Pembanding Referensi yang membahas tentang dampak pencemaran lingkungan: • Judul: Global Warming: A Way Forward: Facing Climate Change Berdasarkan dari short documentary film from National Geographic yang
berjudul Global Warming: A Way Forward: Facing Climate Change, terdapat fakta yang terjadi terhadap bumi dikarenakan perubahan ekosistem. Perubahan ini disebabkan oleh banyaknya pembangunan dan berkembang pesatnya teknologi dari masa ke masa. Hal itu didasari oleh kurang sadarnya masyarakat terhadap lingkungan sekitar. • Judul: POTRET SAMPAH BANTARAN SUNGAI JAKARTA Berdasarkan
dari
POTRET
SAMPAH
BANTARAN
SUNGAI
JAKARTA, Sebuah Dokumentasi dari BERANDA JAKARTA BARU. Dari dokumensai tersebut terdapat fakta pencemaran lingkungan yang melanda perairan kota Jakarta. Kejadian tersebut karena masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan dan sangat disayangkan sekali hal tersebut terjadi. Belum ada penulis temukan animasi edukasi yang menarik, durasi yang singkat tetapi dapat dipahami, bahasa yang ringan dan secara langsung merubah pandangan masyarakat akan pentingnya lingkungan.
2.11 Analisis SWOT Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportuinity, Threat) merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang melingkupi suatu objek, dalam hal perancangan educational short animation, sehingga dapat ditentukan langkah strategis untuk mengoptimalkan hasil. Strength merupakan faktor kekuatan yang berasal dari internal, sedangkan opportunity merupakan faktor kesempatan yang berasal dari eksternal. Sebaliknya, weakness merupakan faktor kelemahan internal dari short movie ini, sedangkan threat merupakan ancaman yang berasal dari luar. Berikut adalah analisis SWOT educational short animation: • Strength, educational short animation ini akan dibuat dengan visual yang semenarik mungkin, dengan pembahasan yang ringan, dan memberikan emosi, sehingga tidak membosankan dan diharapkan informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami dan dapat menyadarkan masyarakat. • Weakness, educational short animation ini tidak dapat menjelaskan secara terperinci hal yang menyebabkan terjadinya polusi. Selain itu, sulitnya membuat masyarakat peduli dan sadar dengan lingkungan. •
Opportunity, Saat ini, perkembangan animasi di Indonesia semakin lama semakin pesat, sehingga animo masyarakat akan produk-produk animasi, termasuk short movie ini, akan semakin baik dan mudah dalam proses penetrasi pasar dan melalui short movie ini masyarakat akan merasa lebih nyaman ketimbang harus membaca. Selain itu visual yang menarik juga membuatnya mudah diingat oleh penonton.
•
Threat, Ancaman yang mungkin terjadi yaitu ketidakpercayaan isi dari video edukasi yang berbentuk animasi, karena sering dinilai kekanak-kanakan dan masih sedikitnya orang yang meluangkan waktunya untuk melihat sebuah animasi yang bersifat mengajar atau memberi edukasi karena gampang merasa bosan dan dirasa kurang menghibur.
2.12 Target Audiens Target primer dalam animasi edukasi ini adalah Para pelajar remaja dari golongan menengah kebawah yang sudah mulai memiliki tanggung jawab lebih terhadap dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Target sekunder dalam animasi edukasi ini adalah orang tua (dewasa) golongan menengah kebawah yang akan memberi contoh kepada anak-anak mereka.