4
BAB 2 DATA DAN ANALISA
1.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Prawirawinarsa, Raden.(1911).Serat Gugontuhon. Batavia: H.M. Van Dorp & Co. 2. Endraswara,
Suwardi.
(2003).
Falsafah
Hidup
Jawa.
Yogyakarta:
Cakrawala. 3. Tjakraningrat, Kangjeng Pangeran Harya. (1994). Kitab Primbon Bataljemur adammakna. Yogyakarta: Soemodidjojo Mahadewa. 4. Mulyono. (2006).Sastra Jawa dan Kita. Sukoharjo: Cendrawasih. 5. Herusatoto, Budiono. (2012).Mitologi Jawa.Depok:ONCOR semesta ilmu. 6. The Diagram Group. (1999).The Little Giant Encyclopedia of Superstitions. New York: Sterling Publishing Company. 7. Carroll, William. (1998).Superstitions:10,000 you really need.United States of America. 8. Pencarian bahan dan artikel melalui internet, antara lain : •
http://iwanmuljono.blogspot.com/
•
http://www.sastra.org/
1.2 Gugontuhon: Bukan Sekedar Ora Ilok Gugontuhon merupakan kumpulan-kumpulan nasihat yang berkembang secara turun menurun dari orang tua ke anaknya dan seterusnya. Awalnya, gugontuhon tidaklah secara spesifik di buku kan sendiri, karena sifatnya yang lisan. Namun pada tahun 1911, terbitlah sebuah buku yang bernama Serat Gugontuhon. Buku ini ditulis oleh Raden Prawirawinarsa dan diterbitkan oleh H.M Van Dorp & Co. Buku ini berisi 148 butir pantangan yang beredar di adat kebudayaan Jawa. Pantangan-pantangan tersebut 4
5
merupakan sebuah nasihat bagi masyarakat Jawa agar mereka dapat hidup sesuai dengan tata krama dan sopan santun. Gugontuhon merupakan bagian dari primbon dan kearifan lokal Jawa, meskipun gugontuhon tidak dibahas secara spesifik dalam Kitab Primbon karena sifatnya yang berkembang secara lisan. Dalam Serat Gugontuhon kita dapat melihat bahwa banyak sekali pantangan-pantangan masyarakat Jawa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pantangan tersebut bahkan bisa dipisahkan menjadi beberapa kategori, yaitu ketika makan, ketika tidur, ketika duduk, kebersihan & kesehatan dan sikap perilaku. Kategori –kategori tersebut merupakan hal-hal yang manusia biasanya lakukan setiap harinya. Dalam pantangan-pantangan tersebut, apabila dilarang tentunya akan ada balasan atau kualat nya. Dalam hal ini, balasannya terkadang sangatlah tidak masuk akal, karena biasanya yang membalas adalah alam atau takdir masa depan. Sebetulnya balasan tersebut hanya berguna untuk menakut-nakuti agar pantangan tersebut tidak dilanggar. Walaupun ada juga balasan yang terkesan logis, tapi hanya beberapa. Masyarakat zaman sekarang tentunya sangat tidak dapat menerima ancaman balasan seperti itu, karena sangatlah tidak logis dan tidak berhubungan. Karena itu kini pantangan-pantangan tersebut sudah mulai ditinggalkan dan dilupakan. Dalam visual publikasi ini juga akan dimasukan beberapa pantangan-pantangan yang berkembang di dunia, hal tersebut ditujukan agar pembaca mengetahui bahwa pantangan seperti ini tidak hanya ada di Indonesia namun juga ada di seluruh dunia. 1.2.1 Gugontuhon Ketika Makan Berisi mengenai pantangan-pantangan bagi seseorang ketika sedang makan. Pantangan-pantangan saat makan ini membahas tentang perilaku saat makan dan juga mengenai makanan yang akan dimakan. •
Jangan makan ditempat gelap, nanti diikuti setan
•
Kalau makan jangan pindah-pindah tempat, nanti akan gonta-ganti pasangan
•
Kalau makan jangan sisa, nanti ayam peliharaannya mati
•
Jangan suka makan ati, nanti dibenci semua orang
6
•
Jangan suka sarapan nasi sisa tadi malam, nanti suram hatinya
•
Kalau bocah suka makan kerak nasi, kelak akan punya banyak baju
•
Hati-hati kalau makan semangka, sirsak, sawo (buah-buahan berbiji), nanti di kepalanya tumbuh pohon
•
Jangan suka melalap lombok merah, nanti tidak akan punya teman
•
Jangan suka makan sayap unggas, nanti lamarannya ditampik
•
Jangan suka makan sambil bercermin, nanti dibenci orang
•
Jangan suka makan daging kelapa, nanti sakit cacingan
1.2.2 Gugontuhon Ketika Tidur Berisi mengenai pantangan-pantangan bagi seseorang ketika sedang atau mau tidur. Kategori ini berisi tentang posisi tidur, jam tidur, alas tidur dan lainlain. •
Saat menguap harus ditutupi dengan tangan, kalau tidak nanti setan akan masuk
•
Kalau ngantuk jangan tidur disembarang tempat, nanti digelayutin setan
•
Kalau tidur jangan pakai ikat pinggang, nanti pinggangnya melebar
•
Jangan tidur saat jam sholat ashar, nanti akan berubah pola hidupnya
•
Jangan menyelimuti diri dengan tikar, nanti didatangi setan
•
Jangan tidur dengan posisi malang melintang, tidak baik
•
Jangan suka tidur telungkup, nanti malaikat penjaganya pangling
•
Jangan menyelimuti seluruh badan ketika tidur, nanti malaikat penjaganya pangling
•
Jangan bangun lebih siang dari ayam, nanti dibenci semua orang
•
Jangan suka tidur dengan bantal tinggi, tidak baik
•
Saat mau tidur badan harus bersih, kalau tidak nanti mimpi ditempel lintah
•
Jangan suka jalan di atas tempat tidur, tidak baik
•
Jangan suka tidur berbantal buku, nanti akan tumpul perasaannya
7
1.2.3 Gugontuhon Ketika Duduk Berisi mengenai pantangan-pantangan bagi seseorang ketika sedang duduk maupun jongkok. Kategori ini berisikan tentang posisi duduk/ jongkok maupun tempat dimana kita duduk/ jongkok. •
Jangan duduk/ jongkok di tengah pintu, nanti sial dalam mencari jodoh
•
Jangan jongkok terlalu lama, nanti kena wasir sepanjang galah
•
Jangan duduk di atas tampah, nanti sakit ayan
•
Jangan menduduki tangga bambu, nanti akan dipermalukan
•
Jangan suka duduk di atas bantal, nanti pantatnya bisulan
•
Jangan duduk di atas daun pisang, nanti kebelet di perjalanan
•
Jangan duduk di atas sapu, tidak baik
•
Jangan duduk di atas kipas anyaman, nanti kalau ke pasar dituduh nyopet
•
Jangan duduk di atas kelapa, itu sama dengan duduk di atas kepala orang tua
1.2.4 Gugontuhon Kebersihan dan Kesehatan Berisi mengenai pantangan-pantangan bagi seseorang yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan seseorang dan lingkungannya. •
Malam-malam jangan nyapu. Nanti kemalingan
•
Kalau nyapu jangan setengah-setengah, nanti sulit mencari jodoh
•
Jangan
membuang
rontokkan
rambut
sembarangan,
nanti
perjalanannya ke surga akan terganggu •
Jangan membiarkan kuku tumbuh panjang, nanti didatangi setan
•
Jangan suka meludah sembarangan, nanti bibirnya suwing/ sumbing
•
Kalau nyapu harus bersih, kalau tidak nanti suaminya brewokan
•
Jangan suka menghisap jari, tidak baik
•
Kalau sedang sisiran, jangan buang rontokkan rambut sembarangan, nanti ketika mati, akan mengganggu perjalanan ke surga
8
1.2.5 Gugontuhon Sikap Perilaku Berisi mengenai pantangan-pantangan bagi seseorang dalam bersikap. •
Jangan berkerudung kukusan, nanti dimakan buaya
•
Anak gadis, jika hari sudah menjelang malam, tidak boleh pergi ke luar, tidak baik
•
Jangan suka menopang dagu, nanti menanggung susahnya 40 orang
•
Jangan suka melotot, nanti setelah mati matanya akan dicungkil malaikat
•
Jangan suka mencibir, nanti setelah mati bibirnya akan digunting malaikat
•
Jangan suka memangku tangan, nanti dijauhi rezeki
•
Jangan suka menerima sesuatu dan menunjuk dengan tangan kiri, ga baik
•
Jika bernadzar harus segera dilaksanakan, jika tidak akan digigit ular
•
Barang yang sudah diberikan kepada orang lain, jangan diminta kembali, nanti lehermu gondokkan
1.2.6 Pantangan di Dunia Berisi mengenai pantangan dan pertanda yang beredar di dunia, yang mana masih cukup dipercaya dan dihindari hingga kini. •
Jangan memecahkan cermin, nanti kena sial selama 7 tahun (Inggris)
•
Jangan berjalan di bawah tangga, nanti kena sial (Inggris)
•
Jangan langsung tidur setelah makan, nanti jadi sapi (Jepang)
•
Kalau hiasan boneka `hina` tidak segera disimpan, bakalan telat nikah (Jepang)
•
Membuka payung didalam rumah akan mendatangkan sial (Amerika)
9
•
Jangan memotong rambut bayi sebelum berumur 1 tahun, nanti rambutnya buruk atau terkena sial (Nigeria)
•
Jangan jelek-jelekin muka/ mengikuti gaya orang cacat fisik, nanti muka/ fisiknya akan jadi seperti yang diejek (Nigeria)
•
Hindari penggunaan warna putih (Cina)
•
Seorang nelayan tidak boleh menyalakan rokok dengan api dari lilin, nanti kena sial (Jerman)
2.3 Data Target 2.3.1 Consumer Behaviour •
Para anak muda dan orang dewasa yang merasa tertarik dengan kebudayaan Jawa, khususnya mengenai gugontuhon
•
Orang-orang yang ingin membuka pengetahuannya mengenai kebudayaan Indonesia
•
Tertarik dengan hal-hal yang terkesan mistis
•
Memiliki pengalaman dan keterkaitan dengan gugontuhon dalam masa hidupnya.
2.3.2 Psikografi •
Besar rasa ingin tahunya
•
Suka membaca buku
•
Berpikiran luas
•
Menyukai adat budaya Indonesia
•
Aktif
2.3.3 Demografi •
Gender
: Pria dan wanita
•
Usia
: 18-35
•
Kewarganegaraan : Indonesia
•
Pekerjaan
: Mahasiswa, Sarjana muda, Karyawan
•
Kelas sosial
: A-B
10
2.3.4 Geografi Kota-kota besar di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa
2.4 Analisa SWOT •
Strength
:
o Membahas mengenai adat budaya dan kepercayaan Jawa o Belum ada lagi buku yang membahas spesifik tentang gugontuhon selain Serat gugontuhon pada tahun 1911 o Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki pengalaman dan kenangan mengenai gugontuhon/ pamali •
Weakness : o Kurang dikenalnya nama gugontuhon di masyarakat kini o Masyarakat sudah lebih berpikir secara logis
•
Opportunities : o Tertariknya masyarakat ketika melihat buku mengenai adat Jawa yang sudah kurang dikenal o Tertariknya masyarakat terhadap alasan logis dibalik pantanganpantangan Jawa o Menarik para budayawan dan pemerhati kebudayaan Jawa o Tertariknya masyarakat ketika melihat ilustrasi yang menarik dalam penggambaran pantangan dan faktanya
•
Threat
:
o Kurangnya minat masyarakat dalam membeli dan membaca buku o Masyarakat sudah mulai melupakan gugontuhon
2.5 Buku Pembanding Judul
: Pamali
Pengarang : Norvan Pecandupagi
11
"Yang segar dari bawah tanah kota Bandung, komik yahud beraroma gembira."
Engkus Kusmiran adalah pemuda masa kini yang tumbuh dewasa di peradaban modern. Tapi kok, baik di keluarga maupun lingkungan pergaulannya masih ada yang percaya mitos dan pantangan, atau yang bisa disebut juga sebagai pamali. Misalnya nih ya, "Jangan duduk di depan pintu, pamali, nanti kamu susah dapat jodoh." Kamu tahu apa yang dilakukan Engkus, yang polos dan terkadang naif, dia malah duduk di atas pintu. Pernah juga Engkus mengingatkan teman ceweknya yang masih gadis untuk tidak makan di cobek bekas membuat sambel, eeehhh... ternyata cewek itu makan sama cobeknya sekalian. Aneh-aneh aja.
Kata Pengantar oleh Ayu Utami "Kamus [Pamali]" ini membuat kita mengingat dan lebih memahami pamali-pamali yang membentuk perilaku kita dan orangtua kita.... Yang dulu dianggap pamali, zaman sekarang tidak lagi. Misalnya: larangan bagi anak perawan makan langsung di cobek.... Peraturan itu sudah tak laku lagi karena sekarang anak perawannya yang sudah langka. Maka dari itu, mungkin, kita menemukan banyak sekali restoran zaman sekarang yang menyediakan menu "nasi cobek".... Jadi, selamat menikmati komentar Kak Norvan tentang pamali-pamali yang ia kumpulkan ini! Dan tertawalah selagi bisa tertawa sebab tak siapa pun harus bertanggung jawab
2.6 Data Publisher
12
Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) adalah salah satu penerbit di bawah payung Kelompok Kompas Gramedia yang memiliki tradisi memadukan bisnis dan kegiatan sosial. Leluri ini bersumber pada keyakinan bahwa profit dalam bisnis seyogianya diperoleh dari mengembangkan potensi sekeliling. Didirikan pada 1 Juni 1996 atas prakarsa Parakitri T. Simbolon, KPG berusaha meningkatkan melek sains dan keterbukaan pikiran pembaca dengan menerbitkan buku-buku sains dan humaniora, baik lokal maupun terjemahan. Seperti namanya, pustaka tersebut hendaklah populer: serius dan nikmat. Serius, berarti sanggup memberi pembaca pemahaman yang jernih atas satu perkara, menggairahkan pembaca untuk memikirkan atau merenungkan suatu perkara lebih jauh lagi, atau memberi kejutan—sepetak ruang hening di tengah hiruk-pikuk banjir informasi. Nikmat, maka bahasanya mengalir jelas, dan bila perlu disajikan dengan ilustrasi, kartun, ataupun dalam bentuk komik agar perkara rumit lebih gampang dipahami. Buku pertama KPG, terbit pada 1996, adalah Politik Kerakyatan, cerita bergambar saduran Discorsi karya utama Niccolò Machiavelli. Setahun kemudian, Politik Kekuasaan, masih saduran karya Machiavelli, terbit hampir bersamaan dengan tiga karya duo kartunis Benny& Mice dalam seri Lagak Jakarta. Seri ini mendapat sambutan luas setelah pada 2007 terbit Edisi Lengkap Lagak Jakarta. Pembaca makin gandrung dengan duo kartunis Benny & Mice, sosiolog par excellence, setelah mereka meluncurkan buku-bukunya, 100 Tokoh yang Mewarnai Jakarta (2008), dan Lost in Bali 1 (2008) dan Lost in Bali 2 (2009), di samping karya tunggal Benny, Dari Presiden ke Presiden 1 dan 2.
13
Novel pertama KPG, Saman, karya Ayu Utami, terbit hampir bertepatan dengan awal berkecambahnya Reformasi di negeri ini. Saman memenangi beberapa penghargaan sastra, di antaranya Lomba Penulisan Novel DKJ 1998 dan Prince Claus Award pada 2000. Kehadiran novel ini cukup fenomenal. Bukan hanya mutu sastranya yang tinggi dan keberaniannya mengangkat isu-isu politik dan seksualitas perempuan yang ketika itu ditabukan, Saman dicetak ulang hingga lima kali hanya dalam waktu tiga bulan, hingga menjadi lokomotif untuk penerbitan sastra lokal. Kartun Fisika karya Larry Gonick yang terbit pada 2001 merupakan buku sains pertama KPG. Buku-buku sains lainnya, antara lain, adalah Seri Science Masters. Seri ini mencakup buku-buku populer karya saintis terkemuka dunia di berbagai bidang, mulai dari fisika kuantum hingga kosmologi, dan dari palaentologi hingga neurologi.Di usianya yang ke-14 tahun pada 2010 lalu, KPG telah menerbitkan sekitar 250 judul, baik terjemahan maupun lokal.