BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1.
Sumber Data Berikut ini adalah sumber data dan informasi yang mendukung dalam pembuatan identitas visual CIY: • Logo Lounge 5 (e-book) • Design Element – A Graphic Style Manual (e-book) • The Nine Principles of Branding (e-book) • Print (magazine) • Whatever You Think, Think the Opposite (book) • Anggota CIY (narasumber) • Survey melalui SurveyMonkey.
2.2.
Visi dan Misi Visi • Fashion that lasts forever • Go International Misi • Art for the people • Offbeat Clothing
2.3.
Riset dan Data Umum CIY Nama CIY berasal dari sebuah kata yang biasa mereka (anggota CIY) gunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat, seperti man, bro dan dude yang sebenarnya tidak memiliki makna apapun. Kata CIY ini dipakai hanya di dalam kelompok mereka yaitu 4 saudara, dan 2 sahabat. Dilatar belakangi art culture, CIY menginginkan sebuah ekspresi yang powerful dan respon terhadap dunia melalui seni dengan cara yang berbeda, dalam hal ini kemeja. Salah satu dari mereka pernah berkata “CIY? Anak muda butuh ekspresi..tapi ekspresi kita offbeat..ga sama kyk yang lain..ekspresi kita bukan cuman dari segi fashion..tapi segi seni dan culture”. CIY bukan hanya fashion, tapi lebih kepada gaya hidup. Akhir 2012, CIY akhirnya direalisasikan (masih dalam tahap produksi) mulai dari mencari tempat percetakan, mencari bahan untuk kemeja, dan membuat beberapa alternatif desain dari tiga orang desainer CIY. Walaupun sudah dalam proses pembuatan kemeja, CIY belum memiliki identitas visual dan promosi.
OFFBEAT
1
Asalnya dari seni musik yang bermakna “ tidak mengikuti standar beat” yang juga menjadi sinonim dari “tidak biasa”., aneh dan misterius. YOUTH Periode tahap hidup diantara childhood dan dewasa, 16 – 24thn. Sering digambarkan sebagai penampilan, serampangan, bertenaga, dan semangat. Youth juga diidentifikasikan sebagai pola pikir dalam bersikap (mindset of attitude). “ Dunia ini menuntut kualitas pemuda, bukan umur, tetapi cara berpikir, keinginan kuat dalam berkehendak, kualitas imajinasi, dominasi atas keberanian, dan nafsu untuk bertualang.” – Robert Kennedy Youth adalah tahap dalam mengkonstruksi-diri (self-concept). Yang dipengaruhi oleh pergaulan, gaya hidup, jenis kelamin, dan kultur. •
Self Concept Suatu pilihan atau jalan hidup yang akan mengubah masa depan.
•
Powerful Memiliki efek yang kuat dalam perasaan atau pemikiran seseorang. Intense, irresistible, passionate, keen, fierce, strong, overwhelming, influential, effectual, wicked.
Think The Opposite Paul Arden dalam bukunya, Whatever You Think, Think The Opposite yang diterjemahkan oleh Perkasa, B (2006:44) mengatakan pengalaman membuat kita melakukan hal yang aman dan konstan, dengan berpikir seperti anak kecil, kita berani mengambil semua peluang yang ada. “How Risk Is Your Security In Life”. “Unreason Is Better Than Reason”. “ It’s About Having The Confidence To Roll The Dice” Sejarah Kemeja Artikel tentang pakaian sering disimbolisasikan sebagai bentuk elegan dan kemapanan tapi juga sebagai kebebasan berekspresi, selama berabad-abad kemeja sudah menjadi pakaian yang dikarakteristikkan untuk hidup pria. Dipakai oleh kaisar, jenderal, dan berbagai macam orang tanpa suatu ketentuan, makna dan peran kemeja berubah seiringnya waktu. Awal tahun 1300an kemeja sering digunakan didalam seni dan literature. Di kanvas para pelukis seperti Caravaggio, atau karya literature dari Boccaccio’s Decameron, sering dijumpai pria dan wanita sama-sama memakai kemeja karena alasan tentang kebersihan. Dari berbagai macam tipe kemeja, hal yang paling diingat adalah “button down” yang diciptakan oleh industri kemeja paling terkenal di Amerika, yang awalnya terinspirasi dari pertandingan polo yang para pemainnya suka terganggu dengan kerah yang tertiup angin. Sekilas tentang Concept Store
Pada tahun 1990 pedagang eceran dari Eropa mengembangkan ide toko pakaian melalui tema lifestyle, dalam bentuk “Concept Store” dengan berciri khas membuat pakaian mulai dari desain sampai produksi tanpa melalui departemen yang berbeda. Concept Store pertama adalah 10 Corso Como di Milan, Italy dan diikuti oleh Colette di Paris dan Quartier 206 di Berlin. Beberapa yang terkenal di Amerika seperti Urban Outfitters, D-A-S-H, dan The Gap, Billabong dari Australia dan, meskipun kurang terkenal, Lord & Taylor juga mengadaptasi tren Concept Store setelah tahun 2000. Melalui survey lapangan, kami menyadari pentingnya sebuah concept store untuk memudahkan pemikiran CIY ini dipahami dan dimengerti oleh target, primer maupun sekunder. Sekilas tentang Printing, Sablon dan Digital Pada saat ini digital textile printing boleh dikatakan masih dalam taraf awal. Ini mirip dengan perkembangan komputer. Beberapa dekade lalu, saat program personal komputer diperkenalkan, sistemnya masih menggunakan program DOS atau Wordstar dan Lotus. Belum ada operating system Windows dengan MS Office seperti saat ini. Demikian juga dalam bisnis textile printing. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain ; harga tinta yang masih relatif mahal, kecepatan mencetak yang masih lambat, dan harga mesinnya yang sangat mahal. Tetapi dari tahun ke tahun, kecepatan mesin printer semakin bertambah dengan sangat pesat. Beberapa tahun yang lalu, kecepatan printer hanya mencapai 10 meter/jam tapi kini bisa mencapai rata-rata 100 meter/jam. Bahkan KORNIT dalam waktu dekat akan meluncurkan mesin printer dengan kecepatan 280 meter persegi per jam. Saat ini tantangan bagi banyak industri printing khususnya di bidang tekstil dan garmen adalah penurunan harga produk, waktu produksi yang pendek, kualitas yang lebih baik, dan yang tidak kalah pentingnya adalah isu produk yang ramah lingkungan. Peluang ini disambut baik oleh produsen printer dengan menciptakan teknologi digital printing. Beberapa kelebihan dari digital printing adalah sebagai berikut: High Quality Dalam teknologi digital printing saat ini, pilihan warna tidak menjadi hambatan lagi. Artwork dengan berapa warna pun dapat dilayani dengan teknologi digital printing tanpa menambah biaya seperti halnya cetak konvensional. Di samping itu kualitas grafis dapat lebih realistis, misalnya Anda dapat mencetak foto dengan ketajaman yang luar biasa. Pada screen printing konvensional resolusi 65 lpi adalah batasan yang dapat dicetak. Itu pun hanya beberapa printer yang benar-benar profesional dapat melakukannya dengan baik dan benar. Tetapi dengan teknologi digital saat ini, hal itu bukan merupakan kesulitan lagi.
Low Cost
Low cost atau biaya rendah yang dibicarakan disini bukan harga produksinya yang murah, tetapi dengan teknologi digital Anda dapat membuat contoh untuk minta persetujuan pemberi order dengan biaya minim. Hanya dalam hitungan jam, Anda sudah dapat menyajikannya. Apabila melakukannya dengan teknologi screen printing konvensional , Anda pasti harus mengeluarkan biaya untuk pembuatan film positif, screen, exposure time, dan mencampur tinta warna. Kini itu semua tidak diperlukan bila kita menggunakan teknologi digital printing. Short Run Seperti sudah kita ketahui bersama, pada proses screen printing kita perlu membuat film positif terlebih dahulu baru kemudian memilih screen yang cocok baru melangkah ke proses expose. Setiap warna harus kita expose satu per satu pada screen yang berbeda. Pada saat yang sama kita harus melakukan pencampuran tinta yang sesuai dengan warna yang diminta. Proses tersebut memakan waktu berhari-hari. Kini dengan menerapkan teknologi digital, proses ini dapat diringkas, dari desain di komputer dapat langsung dicetak. Customize Anda dapat memproduksi contoh produk maupun produk edisi terbatas dengan menggunakan teknologi digital printing. Pada screen printing konvensional, Anda harus memproduksi minimal 1.000 meter agar dapat dilayani oleh suatu percetakan. Ini terkait dengan perhitungan biaya produksi. Dengan adanya teknologi digital, Anda dapat melayani jumlah pesanan sedikit. Ekstremnya, pesanan satu buah saja akan dilayani. Jadi, membuat contoh produksi maupun produk eksklusif dapat dilayani, tentunya dengan harga yang sangat baik. Sangat sulit untuk mencari ataupun meriset jasa digital textile printing di Indonesia, karena masih terlalu asing. Akan tetapi, sebagai bentuk akhir CIY yang berupa produk, syarat untuk jasa teknologi ini telah didapat oleh CIY. 2.4.
Analisa Kasus Faktor Pendukung • Narasumber yang mudah dicapai • Berbagai macam media dan teknologi baru yang memungkinkan promosi CIY menjadi lebih menarik dan eye-catching. Faktor Penghambat • Data yang kurang dan produk yang belum diproduksi. • Belum memiliki persamaan secara tertulis antar anggota CIY.
2.5.
Kuesioner
Dari 39 responden 54% laki-laki
Gambar 2.5.1 hasil kuesioner SurveyMonkey
Dari 39 responden 85% berusia 21-25thn
Gambar 2.5.2 hasil kuesioner SurveyMonkey Dari 39 responden 85% berstatus mahasiswa/i
Gambar 2.5.3 hasil kuesioner SurveyMonkey
Dari 39 responden 28% pernah mendengar “art you can wear”.
Gambar 2.5.4 hasil kuesioner SurveyMonkey
Dari 13 responden 80% berpendapat bahwa “art you can wear” adalah sesuatu yang wearable sekaligus bernilai seni.
Gambar 2.5.5 hasil kuesioner SurveyMonkey
Suka: • laki – laki = 4 orang • perempuan = 5 orang Tidak suka: • laki – laki = 2 orang • perempuan =4 orang Biasa saja : • laki – laki = 15 orang • perempuan = 9 orang Dari 39 responden kemeja lengan pendek lebih banyak dikonsumsi laki – laki, tetapi kemeja lengan pendek lebih banyak disukai wanita.
Gambar 2.5.6 hasil kuesioner SurveyMonkey Dari 39 responden 100% menjawab kemeja lengan pendek bisa menjadi “casual”.
Gambar 2.5.7 hasil kuesioner SurveyMonkey
Dari 39 responden 80% menjawab pasangan terbaik kemeja lengan pendek adalah sepatu keds dan celana jeans (pendek/panjang).
Gambar 2.5.8 hasil kuesioner SurveyMonkey
Dari 39 responden 67% tertarik dengan kemeja berpattern
Gambar 2.5.9 hasil kuesioner SurveyMonkey
Mengerti Tidak mengerti
: 23 orang : 16 orang
Offbeat Tidak Offbeat
: 17 orang : 5 orang
Dari 39 responden 60% familiar dengan kata offbeat dan 17 orang mengaku ber-attitude offbeat.
Gambar 2.5.10 hasil kuesioner SurveyMonkey
Kesimpulan Kuisioner Yang lebih tertarik dengan kemeja lengan pendek adalah perempuan tetapi yang lebih banyak mengkonsumsi kemeja lengan pendek adalah laki – laki. Dan banyak orang yang tertarik dengan kemeja berpattern dan beda dari pada yang lain (offbeat). 2.6.
Data Produk
Ini adalah contoh produk (masih dalam tahap sketsa dan tes print). CIY belum memulai produksi secara resmi.
Gambar 2.6 sample produk (digital version) 2.7.
Kompetitor Sulit untuk mencari kompetitor CIY secara akurat. Jadi, kompetitor dilihat dari berbagai macam latar belakang, konsep, dan kualitas. National (dari sisi target nasional) • Pot Meets Pop Adalah brand denim dari Indonesia yang didirikan pada tahun 2008 akhir. Denim dari Pot Meets Pop ini diproduksi di Bandung, yang pada tahun 2009 menjadi launching pertama dari denim PMP. PMP juga berkolaborasi dengan para tokoh – tokoh creative industry di Indonesia dan mensupport beberapa musisi, fixie riders, dan skateboarders. Pot Meets Pop terus berkembang dengan menciptakan line baru yang lebih spesifik kepada targetnya seperti Pot Meets Pop XOXO yang target utamanya wanita, dan PMP Overalls yang target utamanya adalah konsumer yang sudah mengerti tentang jeans dan detail – detail lainnya.
•
Tosavica
Tosavica adalah label clothing asal Bandung yang namanya akhir-akhir ini sedang naik daun di pasaran. Clothing yang sudah cukup lama bermain di industri fashion lokal ini, memang terkenal dengan desain simpel namun tetap ecletic karena detail yang didapat pada setiap model pakaian yang ditawarkannya. Line pakaian dari Tosavica – clothing brand yang merupakan buah hasil kerja keras dari Sandy S. gunawan ini, ternyata tidak hanya menawarkan baju, tetapi juga sepatu dan aksesoris yang desain dan kualitasnya dapat bersaing dengan produk internasional sekalipun. International (dari sisi target internasional) • Mambo Mambo didirikan pada tahun 1984, Australia dan menjadi salah satu surf brand terunik dan terkenal di dunia. Prestasi tersebut tertulis di Time magazine menjadi salah satu influential brand dalam 30 tahun terakhir ini. Dari Segi Kualitas ( desain, bahan, dan jahitan) • Ben Sherman • Comme des Garcons • Deus • Gitman Vintage 2.8.
Partner • • • • • • •
2.9.
Sepatu, seperti Vans, Keds, Minnetonka Mocassin, Dr. Martens Celana denim seperti Levi’s, Peter Says Denim Celana bahan seperti Uniqlo Percetakan Model Para tokoh musisi, dan seniman yang menginspirasi terbentuknya desain produk CIY. Jasa jahit CMT
Faktor SWOT Strength • Made by Artist • Produksi lewat online dan offline • Appreciate art with attitude • Offbeat • Limited edition ( special ) • Value for money Weakness • Idealis • Usaha perdana • Pemula di bidang clothing
Opportunity • Banyaknya kaum muda yang menginginkan sesuatu yang baru dan berbeda • Topik tentang musik dan bentuk visual low art yang marak dibicarakan dan dinikmati oleh kaum muda. Threat • Banyaknya kompetitor yang juga targetnya anak muda. • Produk-produk impor yang sejenis • Trend yang cepat berubah 2.10. Data Khalayak Target Primer B+ - A, 20thn- 35thn, Indonesia dan Internasional, laki - laki, anak muda yang peduli dengan seni yang berani dan bisa menjadi role model untuk menyebarkan pemikiran dari CIY. Target Sekunder Wanita, anak muda, nenek dan kakek, orang tua, kolektor kemeja. 2.11. Kesimpulan Dari data dan riset di atas menunjukkan bahwa CIY sangat menjunjung tinggi apresiasi terhadap kultur seni melalui jiwa muda yang powerful dan offbeat (sesuatu yang tidak biasa)