BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain :
a. Literatur
Pencarian bahan melalui buku, artikel, serta literatur – literatur dari internet mengenai hal – hal yang berhubungan dengan tema yang bersangkutan.
b. Observasi
Pengamatan langsung pada lingkungan sekitar terhadap hal – hal yang berhubungan dengan tema yang bersangkutan.
2.2 Data Umum
2.2.1 Ensiklopedia
Ensiklopedia (/énsiklopédia/) adalah sejumlah tulisan yang berisi penjelasan yang menyimpan informasi secara komprehensif dan cepat dipahami
serta
dimengerti
mengenai
keseluruhan
cabang
ilmu
pengetahuan atau khusus dalam satu cabang ilmu pengetahuan tertentu yang tersusun dalam bagian artikel – artikel dengan satu topik bahasan pada tiap – tiap artikel yang disusun berdasarkan abjad, kategori atau volume terbitan dan pada umumnya tercetak dalam bentuk rangkaian buku yang tergantung pada jumlah bahan yang disertakan.
Kata “ensiklopedia” diambil dari bahasa Yunani; enkylios paideia ( γκύκλιος παιδεία) yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang 3
lengkap. Maksudnya, ensiklopedia adalah sebuah pendidikan paripurna yang mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Seringkali ensiklopedia dicampurbaurkan dengan kamus. Tetapi terdapat perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia, yaitu bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap entri dari sudut pandang linguistik atau hanya memberikan kata – kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah ensiklopedia mencoba menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah fenomena. Atau lebih singkat: kamus adalah daftar kata – kata yang dijelaskan dengan kata – kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah sebuah daftar hal – hal yang kadang kala dilengkapi dengan gambar untuk lebih menjelaskan.
Sejarah Ensiklopedia di dunia modern
Pada era modern kata ensiklopedia secara pertama kali dipakai oleh Paul Scalich, seorang penulis Jerman pada tahun 1559. Lalu filsuf Inggris Francis Bacon pada awal abad ke-17 memakai kata ini pada arti modern.
Tetapi makna kata ensiklopedia baru dipakai dalam artinya seperti hari ini setelah Denis Diderot, seorang penulis dan filsuf Perancis juga memakai kata ini untuk memberi nama proyek yang sedang dikerjakannya. Proyeknya yang juga dikatakan proyek abad ke-18 ini berlangsung selama 30 tahun, dari tahun 1750 – 1780. Tujuan proyeknya ini untuk menulis secara sistematis semua pengetahuan yang diketahui oleh umat manusia.
Dalam bahasa Perancis ensiklopedia Diderot ini disebutnya: Encyclopedie ou Dictionnaire raisonne des sciences, des arts et des métiers. Artinya dalam bahasa Indonesia ialah “Ensiklopedia atau kamus bernotasi tentang ilmu pengetahuan, seni dan pekerjaan.
4
Ensiklopedia di Indonesia
Ensiklopedia tertua di Indonesia berasal dari pulau Jawa dari budaya Jawa – Hindu dan ditulis dalam bahasa Jawa Kuno. Ensiklopedia ini disebut Cantaka Parwa dan berisi segala macam ilmu pengetahuan dan cerita – cerita mitologi danwiracarita. Kemungkinan besar kitab Cantaka Parwa ini ditulis pada abad ke-9 Masehi.
Selain Cantaka Parwa, terdapat kitab Canda Kirana yang kurang lebih berasal dari masa yang sama. Tetapi Canda Kirana sebenarnya lebih menampakkan ciri-ciri khas kamus daripada ensiklopedia.
Lalu pada masa pasca – Hindu atau masa Islam Jawa, antara abad ke 16 sampai abad ke 18, muncul karya – karya sastra yang sebenarnya bukan dimaksudkan sebagai ensiklopedia, tetapi bersifat ensiklopedia. Kitab – kitab yang dimaksud ini adalah Serat Centhini dan Serat Cabolang. Kitab – kitab ini berisikan cerita siswa yang mengembara dan belajar dimana – mana. Disetiap tempat dimana ia singgah, disistu ia belajar hal baru. Kitab – kitab ini yang tidak jarang tebalnya berjilid – jilid, pada mulanya memang diperkirakan sebagai kumpulan karya – karya mengenai segala macam ilmu pengetahuan yang dirangkai menjadi satu.
Kemudian pada pertengahan abad ke-19 sang pujangga Surakarta: Ranggawarsita menulis sebuah karya sastra yang disebutnya Pustaka Raja Purwa (“Kitab Raja Kuna”). Kitabnya ini yang sangat digemari oleh khalayak ramai kala itu, memuat segala macam cerita tentang sejarah raja – raja kuna dan lain hal. Cerita – cerita ditulis secara kronologis oleh Rangga Warsita. Bahkan setelah Rangga Warsita tidak melanjutkan kitab ini, kitab ini dilanjutkan oleh para penggemarnya.
Kurang lebih bersamaan dengan Ranggawarsita, ditulis pula sebuah karya yang bersifat Ensiklopedia di Surakarta oleh Ki Padma Susastra. Kitab ini oleh Padma Susastra dinamainya Bahuwarna. Karyanya ini 5
sudah bersifat modern, karena semua bahan – bahan yang dibahas dan dimuat dalam bukunya disusun menurut abjad. Maka dengan Bahuwarna ini, sudah sampailah kita pada era modern dan menutup era klasik.
Orang – orang Indonesia yang mengecap pendidikan kolonial Belanda, mulai akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 mulai tertarik dengan ide – ide dan gaya pemikiran Dunia Barat. Lalu muncullah karya – karya yang bersifat ensiklopedia dalam bahasa Indonesia. Tetapi ensiklopedia lengkap dalam bahasa Indonesia baru muncul pada tahun 1953, setelah Indonesia merdeka, yaitu Ensiklopedia Indonesia.
Pada era pasca Kemerdekaan Indonesia, terutama dewasa ini ensiklopedia yang terkenal antara lain adalah Ensiklopedia Indonesia yang telah disebut diatas ini. Ensiklopedia ini terdiri dari 7 jilid dan Ensiklopedia Nasional Indonesia yang terdiri dari 18 jilid. Lalu pada dasawarsa terakhir abad ke-20 muncul pula ensiklopedia yang berasaskan agama Islam dan disebut Ensiklopedia Islam Indonesia. Salah seorang penyusun ensiklopedia terakhir ini adalah Nurcholish Madjid.
Lalu ada pula ensiklopedia berdasarkan ajaran Katolik berjudul Ensiklopedia Gereja yang disusun oleh Adolf Heuken.
Selain itu ada pula beberapa ensiklopedia – ensiklopedia kecil yang tidak terlalu penting dan merupakan terjemahan dari bahasa – bahasa asing. Biasanya ensiklopedia – ensiklopedia ini merupakan ensiklopedia – ensiklopedia remaja atau anak-anak.
Ensiklopedia pada masa depan
Dengan munculnya revolusi informasi digital, maka muncullah pula ensiklopedia dalam bentuk perangkat lunak dimana setiap entri atau lemma bisa dicari dengan mudah. Sebuah contoh ialah Encarta, ensiklopedia keluaran Microsoft. Pada tahun 2001 muncul sebuah ensiklopedia yang terlengkap dalam semua bahasa di dunia dan 6
menyajikannya secara bebas didunia maya. Ensiklopedia online ini tersaji dalam banyak bahasa, antara lain bahasa Indonesia.
2.2.2 Wanita
Asal kata wanita vani (bahasa Sansekerta), vanita / desire (keinginan), yang berarti wanita mengandung makna sesuatu yang selalu diinginkan. Sedangkan asal kata perempuan, empu yaitu ibu, mulia, dihormati, membimbing, dan mengasuh.
Usia 20-an, wanita semakin yakin dengan apa yang dijalaninya. Wanita keluar dan merasa siap untuk menghadapi dunia. Lulus kuliah, cari kerja yang baik, sudah tidak tinggal lagi bersama orang tua. Mimpi di kepala begitu besar dan begitu semangat untuk menjadi seorang yang mandiri. Tapi kadang kalau ini tidak bisa dikendalikan, akan banyak kendala yang harus dihadapi. Dari masalah percintaan, persaingan kerja didunia nyata, sampai kurangnya disiplin untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan. Karena itu, diusia ini, setiap orang harus belajar untuk mencari sebanyak-banyaknya ilmu untuk bisa mengatasinya.
Ada beberapa kekhawatiran yang dialami para wanita. Tantangan yang dihadapi oleh para wanita ini akhirnya membuat mereka kehilangan rasa percaya diri. Dan apabila tantangan ini tidak dapat diatasi, maka akan membuat wanita itu terus diliputi rasa khawatir yang akhirnya membuat seorang wanita tidak dapat menikmati hidup.
Menurut psikolog Rosalina Verauli, tantangan yang dihadapi oleh wanita pada usia 20-an adalah kekhawatiran mereka saat harus menemukan pasangan hidup dan menemukan arah karir. Menemukan pasangan hidup, untuk saat ini bukanlah hal yang mudah bagi wanita, terutama bagi wanita yang memiliki jenjang pendidikan dan karier. Tantangan lain yang akan dihadapi oleh wanita saat usia 20-an adalah saat dirinya sudah menyelesaikan pendidikan. Hal ini akan membuat mereka berkeinginan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan 7
jenjang pendidikan yang mereka ambil. Walaupun begitu, bila si wanita sudah memiliki pekerjaan, akan ada masalah lain yang dihadapinya.
Salah satu hal yang juga harus diperhatikan wanita di usia 20-an ialah menjaga kesehatannya. Makan sembarangan, kopi sampai tak terbatas, tidur bergadang, terlalu banyak keluar malam dan hal – hal sejenisnya sungguh meresahkan. Pasalnya ini adalah usia awal yang menjadi dasar seperti apakah wanita itu akan tampak 20-30 tahun kemudian. Jika diusianya ini mereka menyia-nyiakan kesehatan, maka mereka akan menuai hasilnya kemudian. Diusia inilah kebiasaan baik atau buruk dikembangkan. Jika Anda bangun siang, berhati-hatilah karena itu bisa terbawa seterusnya. Jika Anda biasakan untuk selalu punya waktu olahraga, maka kebiasaan ini pun bisa terus terjaga.
2.3 Data Khusus
2.3.1 Konsep Buku
2.3.1.1 Kategori
Penulis akan membuat buku edukatif tentang wanita yang ditujukan pada wanita berusia 20 – 24 tahun.
2.3.1.2 Judul Buku
Judul buku : “En{she}klopedia”.
2.3.2 Struktur Buku
1. Cover 2. Quote Pengantar 3. Daftar Isi
8
4. Bab 1 A/ seorang Pembahasan sebutan wanita dalam berbagai bahasa. 5. Bab 2 Beauti{fool} Pembahasan penyakit Anoreksia Nervosa dan Bulimia Nervosa 6. Bab 3 {Count}lendar Pembahasan kebiasaan wanita dalam memperingati tanggal – tanggal yang tidak begitu penting, sedangkan tanggal penting yang sebenarnya dilupakan. 7. Bab 4 ‘Does this dress make me look fat?’ Pembahasan pola makan wanita. 8. Bab 5 ‘Eww.!’ Pembahasan kebiasan wanita mengucapkan ‘eww.!’. 9. Bab 6 Fake it seriously. seriously fake Pembahasan kebiasaan wanita menggunakan barang branded yang palsu. 10.Bab 7 Gossip Pembahasan kebiasaan wanita dalam bergosip. 11.Bab 8 Honestly? Pembahasan kebiasaan wanita yang sering bersikap ‘tidak enakan’, padahal hal tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. 12.Bab 9 ‘I love you’ Pembahasan percintaan. 13.Bab 10 Just pink! Pembahasan wanita yang identik dengan warna pink. 9
14.Bab 11 Kembang Pembahasan wanita yang identik dengan kembang/bunga, serta kebiasaan para pria memberikan bunga kepada wanita. 15.Bab 12 ‘Little’ things she needs Pembahasan kebiasaan wanita dalam berbelanja. 16.Bab 13 Mask up Pembahasan penggunaan make up yang berlebihan pada seorang wanita. 17.Bab 14 Nail care Pembahasan kebiasaan wanita merawat kuku hingga identik dengan perilaku manja ‘Duh, kuku aku patah’. 18.Bab 15 Online Pembahasan ketergantungan wanita dengan online, tetapi hanya disitu – situ saja. 19.Bab 16 PMS Pembahasan menstruasi. 20.Bab 17 Quality time Pembahasan kegiatan wanita yang sering monoton, padahal masih banyak kegiatan untuk dijadikan lebih bermanfaat. 21.Bab 18 Ramalan Pembahasan horoskop. 22.Bab 19 Sama – sama Pembahasan wanita dalam hubungan pertemanan.
10
23.Bab 20 ‘Terserah’ Pembahasan kebiasaan wanita mengucapkan ‘terserah’. 24.Bab 21 Under pressure Pembahasan bahwa setelah diteliti, wanita dapat lebih mudah mengalami tekanan dibandingkan seorang pria. 25.Bab 22 Various Pembahasan tipe – tipe wanita. 26.Bab 23 Wonderwoman Pembahasan beberapa tokoh wanita yang jarang dikenal. 27.Bab 24 X Pembahasan hal – hal yang sebaiknya tidak dilakukan seorang wanita. 28.Bab 25 You! Kesimpulan dari semua bab. 29.Penutup Zip it and thank you 30.Cover Belakang
2.3.3 Format Buku
Ukuran : 17 x 23 cm Jumlah Halaman : 204 halaman.
2.3.4 Target Sasaran
a. Psikografis Wanita yang bergaya hidup menengah dan menengah keatas. Selalu mau mengikuti trend terkini dan masih dalam tahap pencarian jati diri.
11
b. Demografis Wanita. Usia 20 – 24 tahun. Tingkat Sosial A-B.
c. Geografis Daerah perkotaan, Jakarta.
2.3.5 Analisa SWOT
Strength
a. Menyajikan pembahasan materi melalui opini dengan gaya bahasa yang sederhana dan menarik dengan pendekatan pada target yang dituju, disertai informasi pendukung. b. Pendekatan emosional bagi target yang membacanya. c. Penyajian visual yang unik dan menarik dalam pengolahan tipografi yang didukung fotografi sehingga target tidak bosan membacanya. d. Pengemasan buku serta publikasi yang membuat target ingin membacanya.
Weakness
a. Penyajian materi tidak terlalu lengkap, konten yang disajikan tidak mendetail. b. Hanya memuat materi dasar dan umum. c. Materi buku didasari oleh opini atas hasil observasi, sedangkan opini belum tentu benar.
Opportunities
a. Jarang ada buku lokal seperti ini, sekalipun ada, buku tidak dikemas dengan visual yang menarik. b. Kebosanan pada rutinitas sehari – hari sehingga membuat target menginginkan hal baru.
12
c. Masih banyak fakta – fakta penting yang tidak diketahui seputar wanita, sedangkan wanita cenderung ingin tau.
Threat
a. Media cetak seperti buku, pada masa sekarang, kurang diminati. b. Terlalu kompleksnya hal – hal seputar wanita, menyebabkan kesulitan dalam pengolahan menjadi lebih sederhana. c. Jarang ada buku lokal seperti ini, sehingga pencarian referensi gambaran buku yang akan dibuat menjadi lebih sulit.
13