BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Tinjauan Data 2.1.1
Film Pendek Animasi Antara 2 – 20 menit panjangnya, tetapi kalau diikuti peraturan
internasional di dalam festival film atau industry telivisi, film pendek adalah film-film yang berdurasi 2 sampai tidak lebih 30 menit.Secara umum, 6-8 menit dianggap ideal untuk film animasi jenis film-film cartoon, 2 Dimensi seperti film serial Tom and Jerry dan sebagainya dan 10 menit untuk film boneka.
Sumber : Prakoso,G. (2010). Animasi Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia.Jakarta : Falkutas Film dan Televisi – Institut Kesenian Jakarta dengan Yayasan Seni Visual Indonesia
2.1.2
Sipnosis Hans yang merasa sehat – sehat saja ternyata secara tidak sadar ia
menderita depresi yang dalam keadaan memburuk. Seriring waktu berjalan semakain banyak gejala – gejala depresi yang semakin nyata dan Hans merasa tak berdaya dan putus asa. Di saat Hans berada di titik terendah depresinya, Hans mulai mengenal cara mencegah dan mengobati depresi.
3
4
2.1.3
Inspirasi Cerita Penulis mendapatkan inspirasi cerita dari buku I Had A Black Dog oleh Matthew Johnstone: “I Had a Black Dog was my first book published in Australia in 2005. I like to think of it as an uplifting illustrated book on what it is to have depression. The idea for the book was scribbled shortly after the tragic event of 9/11, while living in New York. I didn’t wake up on Sept 12th and think ‘I’m going to change my life!’ it was more a period of osmosis. I realised that life is intrinsically short and that I’d been doing life, not living it due to having a significant unwanted companion trotting along beside me. Depression had been in and out of my life since my late 20’s and I invested huge amounts of energy in covering it up. People warned me against creating such a book, that I would lose my job, responsibilities and even friends but I have to say that apart from marrying my wife and having my children; this was one of the best things I’d ever done with my life. Not only did it set me free but I began to live my life authentically. The biggest lesson in all this for me was helping others is one of the greatest ways we can help ourselves. Woof Woof!!”
“Aku Punya Anjing Hitam adalah buku pertama saya yang diterbitkan di Australia pada tahun 2005. Saya suka berpikir itu sebagai semangat ilustrasi buku tentang apa itu mengalami depresi. Ide untuk buku ini menulis tak lama setelah peristiwa tragis 9/11, ketika tinggal di New York. Aku tidak bangun pada 12 September dan berpikir 'Aku akan mengubah hidup saya!' Itu lebih periode osmosis. Saya menyadari bahwa hidup secara intrinsik pendek dan bahwa aku telah melakukan hidup, bukan hidup itu karena memiliki pendamping yang tidak diinginkan yang signifikan berlari di sampingku. Depresi telah masuk dan keluar dari hidup saya sejak akhir 20-an dan saya menginvestasikan sejumlah besar energi dalam menutupinya. Orang-orang memperingatkan saya terhadap menciptakan buku semacam itu, bahwa saya akan kehilangan pekerjaan saya, tanggung jawab dan bahkan teman-teman tapi saya harus mengatakan bahwa selain menikahi istri saya dan memiliki anak-anak saya; ini adalah salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan dengan hidup saya. Tidak hanya itu
5
membebaskan saya tapi saya mulai menjalani hidup saya otentik. Pelajaran terbesar dalam semua ini bagi saya adalah membantu orang lain adalah salah satu cara
terbesar
yang
dapat
kita
membantu
diri
kita
sendiri.
Woof Woof!” Matthew merupakan seorang penderita depresi dulunya, dan kini dia sudah sembuh dan menulis pengalaman pribadi dia agar dapat mengingatkan masyarakat dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan depresi yang cukup mengerikan yang Matthew hadapi sendiri karena takut mengakui gangguannya dan terus mencoba mengabaikan sehingga depresi malah bertambah parah dan juga Matthew membuat video dengan ilustrasi yang cukup menarik.
Gambar 2.1 : Ilustrasi I Had A Black Dog Sumber :http://i1.ytimg.com/vi/XiCrniLQGYc/maxresdefault.jpghttp://drkristiwolfe.com/wpcontent/uploads/2014/02/black-dog-depression-FI.jpg
6
2.1.4
Data Karakter
2.1.4.1 Depresi Teori depresi dalam ilmu psikologi, banyak aliran yang menjelaskannya secara berbeda.Teori psikologi tentang depresi adalah penjelasan predisposisi depresi ditinjau dari sudut pandang aliran tertentu. Di bawah ini, akan di kemukakan teori psikologi yang menjelaskan tentang depresi yaitu teori interpersonal dan teori kognitif.
Teori Interpersonal Depresi Dalam teori ini dibahas mengenai hubungan antara orang-orang yang depresi dengan orang lain. Pada individu yang depresi cenderung memiliki sedikit jaringan sosial dan menganggap jaringan sosial hanya memberikan sedikit dukungan (Keltner & Kring, dalam Davison, 2006). Berkurangnya dukungan sosial dapat melemahkan kemampuan individu untuk mengatasi berbagai peristiwa hidup yang negatif dan membuatnya rentan terhadap depresi (Billings dkk dalam Davison, 2006). Kurangnya dukungan sosial tersebut kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa orang-orang yang depresi memicu reaksi negatif dari orang lain (Coyne, dalam Davison, 2006). Data menunjukkan bahwa perilaku orang yang depresi menimbulkan penolakan (Davison, 2006).Beberapa studi menunjukkan bahwa perilaku non-verbal orang yang mengalami depresi dapat berperan penting dalam hal ini. Contohnya, orang lain dapat menganggap hal-hal berikut ini sebagai sesuatu yang menyebalkan: berbicara sangat lambat, dengan banyak jeda dan keengganan, keterbukaan diri yang negatif, lebih banyak afek negaitf, jarang melakukan kontak mata, dan sedikitnya ekspresi wajah yang positif serta lebih banyak ekspresi wajah yang negatif (Field dkk, dalam Davison, 2006). Data yang ditemukan oleh Joiner dan Schmidt mengenai para mahasiswa yang mengalami depresi ringan menunjukkan bahwa pola tidak konsisten dalam
7
mencari dukungan memprediksi semakin beratnya mood depresi. Hal yang terpenting dalam teori interpersonal mengenai depresi adalah fakta bahwa hubungan interpersonal bersifat bi-direksional.Dengan demikian, bila pada individu yang depresi secara pasti dapat memicu reaksi negatif dari orang yang berinteraksi dengan mereka, reaksi orang yang berinteraksi dengan mereka tersebut kemungkinan memberikan dampak negatif timbal balik pada para individu yang mengalami depresi.Memang hubungan sosial orang yang menderita depresi lebih kompleks, lebih sulit untuk dikelola, dan lebih memerlukan usaha dibanding hubungan sosial orang-orang yang tidak mengalami depresi (Coyne dalam Davison, 2006).Kesulitan dan kurangnya hubungan interpersonal dapat menjadi penyebab depresi dan juga menjadi konsekuensinya.Secara singkat, perilaku interpersonal secara jelas berperan besar dalam depresi. Teori Kognitif Depresi Dalam teori ini dibahas mengenai berbagai pola berpikir dan keyakinan dianggap sebagai faktor utama yang menyebabkan atau mempengaruhi kondisi emosional.Aaron Beck mengatakan bahwa proses-proses berpikir adalah sebagai faktor penyebab depresi.Aaron mengatakan bahwa orang-orang yang depresi memiliki perasaan seperti pesimis terhadap diri sendiri, keyakinan bahwa tidak ada seorangpun yang menyukai dirinya (Davison, 2006). Beck (dalam Lubis, 2009) berpendapat bahwa adanya gangguan depresi adalah akibat dari cara berpikir seseorang terhadap dirinya. Penderita depresi cenderung menyalahkan diri sendiri.Hal ini disebabkan karena adanya distorsi kognitif terhadap diri sendiri dan lingkungan, sehingga dalam mengevaluasi diri dan menginterpretasi hal-hal yang terjadi mereka cenderung mengambil kesimpulan yang tidak cukup dan berpandangan negatif.Pada masa kanak-kanak dan remaja, orang-orang yang depresi mengembangkan skema negatif, yaitu suatu kecenderungan untuk melihat lingkungan secara negatif- melalui kehilangan orang yang disayang, tragedi yang terjadi susul-menyusul, penolakan sosial oleh teman sebaya.
8
Gangguan Depresi Mayor atau Major Depression merupakan suatu gangguan mood yang paling sering dijumpai dan paling parah (Bjornlund, 2010). Kebanyakan dari kita pasti pernah mengalami keadaan seperti ini sepanjang perjalanan hidup kita sebagai seorang manusia. Namun begitu, gangguan depresi mayor secara klinis yang sebenar adalah suatu gangguan mood di mana perasaan sedih, marah, kehilangan, atau frustasi mengganggu kehidupan seharian seseorang untuk suatu jangka masa yang lama (National Institute of Mental Health, 2008). Etiologi dan Faktor Resiko Gangguan Depresi Mayor Etiologi Gangguan Depresi Mayor tidak diketahui secara jelas namun kemungkinan yang melibatkan gangguan psikologis dan biologis bisa menyumbang kepada terjadinya gangguan depresi mayor. Menurut Potter GG, 2007, dalam Belmaker, 2008, penderita dengan gangguan depresi mayor mungkin mempunyai penyakit jantung yang berkaitan dengan masalah disfungsi endotelial. Penderita dengan personaliti depresi dan ansietas juga sering disebabkan oleh pengalaman sewaktu kecil (Kendler, 2000). Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), resiko untuk terjadinya depresi pada anak-anak dan remaja di masa hadapan bisa ditentukan oleh beberapa parameter, seperti riwayat episode depresi terdahulu, dysthymia, dan gangguan ansietas. Faktor-faktor biologis seperti genetik,
kelainan
neuroendokrin
atau
neurodegeneratif
juga
dikatakan
memainkan peran dalam terjadinya depresi. Gambaran Klinis Ganggguan Depresi Mayor Tidak semua penderita dengan masalah Gangguan Depresi Mayor mempunyai gejala yang sama.Gejala yang timbul pada gangguan depresi mayor, adalah:
9
- Rasa sedih yang persisten, gelisah, atau perasaan “kosong” -Perasaan putus asa -Perasaan bersalah, merasa diri tidak berguna -Iritabilitas, cepat marah, resah -Hilang minat beraktivitas, termasuk aktivitas seksual -Lelah dan kepenatan -Masalah konsentrasi, mengingat sesuatu dan membuat keputusan -Insomnia, atau tidur berlebihan -Hilang selera makan, atau makan berlebihan -Idea atau cobaan bunuh diri Nyeri kepala, kekejangan atau masalah pencernaan yang persisten, tidak hilang dengan pengobatan (dikutip dari Depression. National Institute of Mental Health, 2008) Diagnosis Gangguan Depresi Mayor Diagnosa gangguan depresi mayor adalah berdasarkan karakteristik perilaku, psikologis dan fisiknya.Biasanya, langkah pertama dalam mendiagnosa gangguan depresi mayor termasuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan lain
yang bisa menyebabkan
timbulnya
gejala-gejala
yang berkaitan.
Pemeriksaan fisik, lab, skrining dan sebagainya bisa membantu dokter untuk menegakkan diagnosa, apakah gejala yang timbul ada kaitan dengan kemungkinan lain. Apabila dokter sudah menyingkirkan semua kemungkinan, barulah pasien akan melalui uji diagnostik psikologi. Pemeriksaan ini termasuklah pemeriksaan simptom yang dialami penderita, tahap kesehatan mental dan sebagainya (Bjornlund, 2010).
10
Kriteria diagnostik yang digunakan secara meluas untuk gangguan depresi mayor ialah dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR).Suatu episode depresi mayor ditandai dengan munculnya 5 atau lebih gejala di bawah ini, dalam waktu periode 2 minggu.Salah satu gejala yang timbul harus termasuk poin pertama (depresi mood) atau poin kedua (penurunan minat). Kriteria ini termasuklah: >Depresi mood dialami hampir sepanjang hari, dan hampir setiap hari --- Pada anak -anak dan remaja, iritabilitas bisa terlihat >Penurunan minat secara drastis dalam semua atau hampir semua aktivitas, hampir sepanjang hari, hampir setiap hari >Terjadi kehilangan atau pertambahan berat badan yang signifikan (contoh : perubahan lebih dari 5% dari berat badan dalam sebulan), atau penurunan atau pertambahan selera makan hampir setiap hari --- Pada anak-anak, pertimbangkan kegagalan untuk mencapai berat badan yang sesuai untuk usianya >Setiap hari (atau hampir setiap hari) mengalami insomnia atau hipersomnia (tidur berlebihan) >Agitasi yang berlebihan atau melambat respon gerakan hampir setiap hari >Rasa lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari >Rasa diri tidak berharga atau salah tempat atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat hampir setiap hari > Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih atau membuat keputusan hampir setiap hari >Pikiran yang muncul berulang kali tentang kematian atau bunuh diri tanpa suatu rencana yang spesifik, atau munculnya suatu percobaan bunuh diri, atau mempunyai rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
11
Terapi Gangguan Depresi Mayor Apabila seorang penderita sudah terdiagnosa menderita gangguan depresi mayor, maka tindakan terapi bisa dilakukan. Biasanya, dokter akan bekerjasama dengan penderita untuk menentukan terapi yang paling sesuai. Diperkirakan hampir 80% dari penderita dengan gangguan depresi mayor bisa diterapi dengan baik, tetapi keberhasilan terapi bergantung kepada terapi yang dipilih (Bjornlund, 2010).Penggunaan obat untuk mengurangi gejala (simptomatis) dan psikoterapi telah terbukti efektif dalam mengobati gangguan depresi mayor, samada secara sendirian maupun kombinasi (Halverson, 2011). Penggunaan obat antidepresan merupakan terapi pertama untuk penderita gangguan depresi mayor dewasa dengan rekuren dan persisten. Antidepresan bekerja dengan cara menormalkan kembali neurotransmitter yang memberi efek pada mood seseorang, biasanya neurotransmitter serotonin dan norepinefrin. Ada juga obat antidepresan yang bekerja pada neurotransmitter dopamine (National Institute of Mental Health, 2008).Obat yang paling sering digunakan adalah selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). SSRIs meningkatkan jumlah neurotransmitter serotonin dengan cara menghambat reuptake kembali serotonin ke sel presinaps. Hasilnya, jumlah serotonin di synaptic cleft yang akan berikatan dengan reseptor akan meningkat. Contoh obat yang digunakan adalah fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil) dan sertraline (Zoloft).SSRIs paling sering digunakan karena obat ini efektif dan mempunyai efek samping yang kurang berbanding obat antidepresan yang digunakan dahulu (Bjornlund, 2010). Sesetengah penderita memberi respon baik terhadap obat antidepresan lain, seperti jenis monoamine oxidase inhibitor-A atau antidepresan trisiklik. Tetapi obat ini mempunyai efek samping yang berat (North, 2010). Monoamine oxidase inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim monoamine oxidase, maka jumlah norepinefrin dan serotonin akan meningkat. Selain terapi farmakologi, salah satu terapi yang penting bagi penderita gangguan depresi mayor adalah psikoterapi.Psikoterapi terdiri dari beberapa jenis, yaitu cognitive therapy, behavioral therapy, interpersonal therapy, group
12
therapy dan marital therapy. Cognitive therapy bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kesadaran yang negatif dan kemudian ini nantinya akan diganti dengan kesadaran positif. Behavioral therapy pula, penderita akan diajari perilaku baru dan skil interpersonal untuk mendapat respon yang diingini dari orang lain. Latihan skil sosial adalah satu jenis behavioral therapy yang mementingkan latihan ketegasan, kompetensi verbal dan non-verbal dan memanfaatkan main peran untuk mengembangkan kemahiran. Interpersonal therapy memudahkan penderita untuk sehat kembali dengan memfokuskan tentang keadaan sekarang, bukan tentang sebelumnya.Tujuannya supaya penderita bisa mengembangkan skil menyelesaikan masalah, sosial dan interpersonal.Group therapy pula, seorang dokter dan satu kumpulan penderita gangguan depresi mayor berusaha bersama-sama untuk mengubah keadaan emosional dan perilaku mereka sendiri.Sementara Marital therapy bisa dilaksanakan oleh seorang individual, pasangan atau ahli keluarga sendiri (North, 2010). Apabila penderita gangguan depresi mayor tidak memberi respon terhadap terapi farmakologi maupun psikoterapi, maka satu lagi terapi bisa digunakan yaitu Electroconvulsive therapy (ECT) atau terapi syok.Terapi ini bekerja dengan mengalirkan arus listrik melalui otak penderita, dengan sengaja membuat penderita kejang untuk satu jangka masa yang singkat.Langkah ini dipercayai mengubah aktivitas kimia otak, karena pelepasan sejumlah besar neurotransmitter dalam masa yang singkat, hingga hasilnya adalah perubahan dalam mood penderita dan meningkatkan fungsi otak (Bjornlund, 2010).ECT juga digunakan jika suatu respon antidepresan yang cepat diperlukan.Hasil yang terlihat bisa lebih cepat berbanding terapi farmakologi, kira-kira kurang 1 minggu sejak permulaan terapi.ECT dipercayai efektif untuk pengobatan depresi delusi, dan juga terapi pilihan untuk penderita psikotik (Halverson, 2011). Jenis-jenis depresi dapat digolongkan kedalam beberapa jenis.Jenis depresi diklasifikasikan berdasarkan penyebab depresi. Penggolongan atau klasifikasi depresi hingga saat ini diakui masih sukar diterima kalangan psikiater. Depresi dikenal sebagai sindroma yang secara klinik heterogen, dalam arti tidak
13
terdapat satu cara kasifikasi untuk penggolongan depresi yang diterima secara universal. Menurut Lumongga (2009) ada beberapa jenis-jenis depresi, seperti yang akan di jelaskan di bawah ini. Depresi Berdasarkan Tingkat Penyakit Menurut Organization”
klasifikasi (WHO)
organisasi
(dalam
kesehatan
Lumongga,
dunia
2009),
“World
Health
berdasarkan
tingkat
penyakitnya, depresi menjadi: Mild depression/minor depression dan dysthymic disorder.Pada depresi ringan, mood yang rendah datang dan pergi dan penyakit datang setelah kejadian stressfull yang spesifik. Individu akan merasa cemas dan juga tidak bersemangat. Perubahan gaya hidup biasanya dibutuhkan untuk mengurangi depersi jenis ini. Minor depression ditandai dengan adanya dua gejala pada depressive episode namun tidak lebih dari lima gejala depresi muncul selama dua minggu berturutturut, dan gejala itu bukan karena pengaruh obatan-obatan atau penyakit. Bentuk depresi yang kurang parah disebut distimia (Dystymic disorder).Depresi ini menimbulkan gangguan Minor Depression ringan dalam jangka waktu yang lama sehingga seseorang tidak dapat bekerja optimal.Gejala depresi ringan ada gangguan distimia dirasakan minimal dalam jangka waktu dua tahun. Moderate
Depression.Pada
depresi
sedang
mood
yang
rendah
berlangsung terus dan individu mengalami simtom fisik juga walaupun berbedabeda tiap individu. Perubahan gaya hidup saja tidak cukup dan bantuan diperlukan untuk mengatasinya. Severe depression/major depression.Depresi berat adalah penyakit yang tingkat depresinya parah. Individu akan mengalami gangguan dalam kemampuan untuk bekerja, tidur, makan, dan menikmati hal yang menyenangkan dan penting untuk mendapatkan bantuan medis secepat mungkin. Deperesi ini dapat muncul sekali atau dua kali dan beberapa kali selama hidup. Major depression ditandai
14
dengan adanya lima atau lebih simtom yang ditunjukan dalam major depressive episode dan berlangsung selama 2 minggu berturut-turut. Depresi Berdasarkan Klasifikasi Nosologi Kasifiasi nosologi dari keadaan depresi telah terbukti bernilai dalam praktik klinik dan telah dibakukan oleh World Health Organization (WHO).Menentukan suatu kasus depresi pada kategori nosologi yang tepat merupakan hal yang penting.Untuk mencapai hal itu diperlukan penilaian yang menyeluruh dari semua fakta yang diperoleh dari eksplorasi keadaan psikologisnya.Dan tidak kurang pentingnya adalah yang disebut miieu situation seperti hubungan penderita dengan lingkungan di mana dia tinggal dan ekerja (Lumongga, 2009). Jenis-jenis depresi menurut World Health Organization (WHO) (dalam Lumongga, 2009), berdasarkan tingkat penyakitnya, dibagi menjadi depresi psikogenik, depresi endogenik dan depresi somatogenik. Jenis-jenis depresi menurut WHO berdasarkan tingkat penyakit adalah di bawah ini: *Depresi Psikogenik Depresi psikogenik terjadi karena pengaruh psikologis individu. Biasanya terjadi akibat adanya kejadian yang dapat membuat seseorang sedih atau stress berat. Berdasarkan pada gejala dan tanda-tanda, terbagi menjadi: Depresi reaktif.Merupakan istilah yang digunakan untuk gangguan mood depresi yang ditandai oleh apati dan retardasi atau oleh kecemasan dan agtasi.Dan yang ditimbukan sebagai reaksi dari suatu pengalaman hidup yang menyedihkan.Dibandingan dengan kesedihan biasa, depresi ini lebih mendalam berlangsung lama tetapi jarang melampaui beberapa minggu.
15
Exhaustion depression. Merupakan depresi yang ditimbulkan setelah bertahunbertahun masa laten, akibat tekanan perasaan yang berlarutlarut, goncangan jiwa yang berturut atau pengalaman berulang yang menyakitkan. Depresi neurotic.Asal mulanya adalah konflik-konflik psikologis masa anakanak (seperti keadaan perpisahan dengan ibu pada masa bayi, hubungan orang tua anak yang tidak menyenangkan) yang selama ini disimpan dan membekas dalam jiwa penderita. Proses represi baik yang sebagian maupun yang seluruhnya dari konfik-konflik tadi merupakan sumber kesulitan yang menetap dan potensial bagi timbulnya depresi di kemudian hari. Jauh sebelum timbulnya depresi sudah tampak adanya gejala-gejala kecemasan, tidak percaya diri, gagap, sering mimpi buruk, dan enuresis. Juga gejala jasmaniah seperti banyak berkeringat, gemetar, berdebar-debar, gangguan pencernaan seperti diare dan spasm *Depresi Endogenik Depresi ini diturunkan, biasanya timbul tanpa didahului oleh masalah psikologis atau fisik tertentu, tetap bisa juga dicetuskan oleh trauma fisik maupun psikis, kebanyakan depresi endogen berupa suatu depresi unipolar. *Depresi Somatogenik Pada depresi ini dianggap bahwa faktor-faktor jasmani berperan dalam timbulnya depresi, terbagi dalam beberapa tipe: *Depresi organic Disebabkan oleh perubahan perubahan morfologi dari otak seperti arteriosklerosis serebri, demensia senelis, tumor otak, defisiensi mental, dan lainlain.Gejala-gejalanya dapat berupa kekosongan emosional disertai ide-ide hipokondrik. Biasanya disertai dengan suatu psychosyndrome akibat kelainan lokal atau difusi di otak dengan gejala kerusakan short term memory, disorientasi waktu, tempat, dan situasi disertai tingkah laku eksplosif dan mudah terharu. *Depresi simptomatik
16
Merupakan depresi akibat atau bersamaan dengan penyakit jasmaniah seperti Penyakit infeksi (hepatitis, influenza, pneumonia), Penyakit endokrin (diabetes mellitus, hipotiroid), Akibat tindakan pembedahan, Pengobatan jangka panjang dengan obat-obatan antihipertensi, Pada fase penghentian kecanduan narkotika, alkohol dan obat penenang.
Dalam DSM-IV disebutkan terdapat sembilan kriteria depresi.dan yang termasuk dalam major depression disorder adalah seseorang yang memiliki gangguan mood dan mengalami sekurang-kurangnya lima dari sembilan criteria depresi tersebut. Kriteria tersebut dialami hampir setiap hari selama dua minggu berturut-turut.Perasaan tertekan atau kehilangan kesenangan (kriteria 1 dan 2) harus ada diantara kelima kriteria tersebut.Kriteria depresi menurut DSM-IV (2000) tersebut adalah sebagai berikut: Kesedihan, perasaan tertekan Perasaan sedih sering disebut sebagai dysphoria.Dysphoria adalah perasaan yang tidak menyenangkan dan merupakan simtom depresi yang paling umum.Orang yang depresi sering merasa sangat sedih, murung, dan putus asa.Ia merasa bahwa hidupnya merupakan sesuatu yang tidak berarti atau merasa tidak memiliki harapan mengenai masa depannya. Kehilangan minat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Orang yang yang depresi akan terlihat tidak banyak melakukan aktivitas. Ia terlihat banyak pasif dan banyak membuang waktunya dengan percuma. Orang yang depresi bahkan tidak termotivasi untuk melakukan hobi yang pada mulanya sangat ia nikmati. Insomnia, yaitu tidak dapat tidur, tidak dapat kembali tidur setelah terbangun di tengah malam, bangun terlalu pagi, atau tidur berlebihan. Penurunan aktivitas psikomotor atau terjadi agitasi. Aktivitas orang yang mengalami depresi akan berkurang, ia tidak banyak melalukan kegiatan
17
apapun.Bahkan aktivitas seksualnyapun berkurang karena mereka mengalami penurunan minat dalam hal tersebut. Rendahnya
nafsu
makan
dan
kehilangan
berat
badan
atau
sebaliknya.Salah satu ciri orang mengalami depresi adalah gangguan pola makan yang berupa hilangnya nafsu makan sehingga berpengaruh pada berat badan, atau dapat juga meningkatkan nafsu makan sehingga diikuti oleh kenaikan berat badan. Kehilangan energi, kelelahan yang besar. Masalah umum yang dialami oleh orang yang depresi adalah menurunnya energi tanpa sebab yang jelas, biasanya mereka akan mengeluh lelah dan lemas. Gangguan fisik lainnya adalah meningkatnya frekuensi dan keparahan sakit kepala, sakit perut, dan gangguan pencernaan.Bahkan orang depresi juga kemungkinan mengalami penurunan minat terhadap aktivitas seksual. Konsep diri yang negatif, menyalahkan diri sendiri; perasaan tidak berguna dan bersalah Biasanya orang yang depresi akan merasa bersalah mengenai kegagalan atau peristiwa yang membuat dirinya tersebut depresi. Keluhan atau bukti kesulitan konsentrasi, seperti lambat berpikir.Pada umumnya orang yang mengalami depresi sulit untuk memusatkan perhatian pada satu pekerjann, misalnya ketika membaca atau menonton televisi. Mereka biasanya juga akan merasa bahwa kemampuan berpikirnya menurun dan tidak lagi mampu dalam mengambil keputusan. Terdapat pikiran untuk bunuh diri yang berulang.Orang yang depresi tidak jarang memiliki pikiran untuk bunuh diri agar dapat lepas dari masalah yang mengakibatkan dirinya mengalami depresi. Bipolar disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania.Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati
18
penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim. Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Akan tetapi , seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan "manic-depressive". Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania atau, jika ringan, hypomania . Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi, atau gejala, atau episode campuran dimana kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode "normal" suasana hati (mood) , tetapi, dalam beberapa depresi, individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat, yang dikenal sebagai “rapid-cycle”. Manic episode Ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi . Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama.Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik. Gangguan tersebut telah dibagi menjadi bipolar I , bipolar II, cyclothymia , dan jenis lainnya, berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode mood; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar. Bisa dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,31,5 persen. Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis (biasa terdiagnosis sebagai skizofrenia).Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Resiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.
19
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua.Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini
seseorang
menderita
bipolar,
risiko
penyakit
akan
lebih
berat,
berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi.Orang yang berisiko mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap penyakit bipolar. Tanda dan gejala Bipolar disorder dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang berbeda.Gejala bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Beberapa orang lebih rentan terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian sama antara dua jenis episode. Beberapa gangguan mood sering, sementara yang lain hanya mengalami sedikit selama seumur hidup. Ada empat jenis mood episode dalam Bipolar Disorder: mania, hypomania, depresi, dan episode campuran. Setiap jenis mood episode bipolar disorder memiliki gejala yang unik.
Tanda dan Gejala Mania Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut: >Gembira berlebihan >Mudah tersinggung sehingga mudah marah >Merasa dirinya sangat penting >Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain >Penuh ide dan semangat baru
20
>Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya >Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar >Nafsu seksual meningkat >Menyusun rencana yang tidak masuk akal >Sangat aktif dan bergerak sangat cepat >Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan >Menghamburkan uang >Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan >Merasa sangat mengenal orang lain >Mudah melempar kritik terhadap orang lain >Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari >Sulit tidur >Merasa sangat bersemangat, seakan-akan 1 hari tidak cukup 24 jam
Tanda dan Gejala Hypomania Hypomania adalah bentuk kurang parah mania.Orang-orang dalam keadaan hypomanic merasa gembira, energik, dan produktif, tetapi mereka mampu meneruskan kehidupan mereka sehari-hari dan mereka tidak pernah kehilangan kontak dengan realitas. Untuk yang lain, mungkin tampak seolaholah orang dengan hypomania hanyalah dalam suasana hati yang luar biasa baik. Namun,
hypomania dapat
menghasilkan
keputusan
yang buruk
yang
membahayakan hubungan, karier, dan reputasi.Selain itu, hypomania sering kali dapat "naik kelas" untuk mania penuh dan terkadang dapat diikuti oleh episode depresi besar.
21
Tahap hipomania mirip dengan mania.Perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami halusinasi dan delusi. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania.Gejala-gejala dari tahap hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut: 1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas. 2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah. 3. Penurunan kebutuhan untuk tidur.
Tanda dan Gejala Depresi Bipolar Gejala-gejala dari tahap depresi bipolar disorder adalah sebagai berikut: -Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan -Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas -Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu -Tidak mampu merasakan kegembiraan -Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga -Sulit konsentrasi -Merasa tak berguna dan putus asa -Merasa bersalah dan berdosa -Rendah diri dan kurang percaya diri -Beranggapan masa depan suram dan pesimistis -Berpikir untuk bunuh diri -Hilang nafsu makan atau makan berlebihan -Penurunan berat badan atau penambahan berat badan
22
-Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan -Mual, mulut kering, Susah BAB, dan terkadang diare -Kehilangan gairah seksual -Menghindari komunikasi dengan orang lain Hampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara. Tanda dan Gejala Episode Campuran Sebuah episode bipolar disorder campuran dari kedua fitur gejala mania atau hypomania dan depresi.Tanda-tanda umum episode campuran termasuk depresi dikombinasikan dengan agitasi, iritabilitas, kegelisahan, insomnia, distractibility, dan pikiran berlomba (Flight of idea).Kombinasi energi tinggi dan rendah membuat suasana hati (mood) penderita beresiko yang sangat tinggi untuk bunuh diri. Dalam konteks bipolar disorder, episode campuran (mixed state) adalah suatu kondisi dimana tahap mania dan depresi terjadi bersamaan.Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlal-lalang di kepala, agresif, dan panik (mania).Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya.Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya.Hal itu terjadi bergantian dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat. Alkohol, narkoba, dan obat-obat antipedresan sering dikonsumsi oleh penderita saat berada pada episode ini. Mixed state bisa menjadi episode yang paling membahayakan penderita bipolar disorder. Pada episode ini, penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan, putus asa,
delusion, dan hallucination. Gejala-gejala
yang
diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut. 1. Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada
23
orang-orang di sekitarnya. 2. Memiliki pandangan pribadi tentang kematian. 3. Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol. 4. Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik, telepon. Penderita yang mengalami gejala-gejala tersebut atau siapa saja yang mengetahuinya sebaiknya segera menelepon dokter atau ahli jiwa, jangan meninggalkan penderita sendirian, dan jauhkan benda-benda atau peralatan yang beresiko dapat membahayakan penderita atau orang-orang disekelilingnya. Faktor Penyebab Genetik Gen bawaan adalah faktor umum penyebab bipolar disorder. Seseorang yang lahir dari orang tua yang salah satunya merupakan pengidap bipolar disorder memiliki resiko mengidap penyakit yang sama sebesar 15%-30% dan bila kedua orang tuanya mengidap bipolar disorder, maka 50%-75%. anakanaknya beresiko mengidap bipolar disorder. Kembar identik dari seorang pengidap
bipolar
disorder
memiliki
resiko
tertinggi
kemungkinan
berkembangnya penyakit ini daripada yang bukan kembar identic. Penelitian mengenai pengaruh faktor genetis pada bipolar disorder pernah dilakukan dengan melibatkan keluarga dan anak kembar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10-15% keluarga dari pasien yang mengalami gangguan bipolar disorder pernah mengalami satu episode gangguan mood. Fisiologis 1. Sistem Neurochemistry dan Mood Disorders Salah satu faktor utama penyebab seseorang mengidap bipolar disorder adalah terganggunya keseimbangan cairan kimia utama di dalam otak. Sebagai
organ
yang
berfungsi
menghantarkan
rangsang,
otak
membutuhkan neurotransmitter (saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian tubuh lainnya) dalam menjalankan tugasnya.
24
Norepinephrin,
dopamine,
dan
serotonin
adalah
beberapa jenis
neurotransmitter yang penting dalam penghantaran impuls syaraf.Pada penderita bipolar disorder, cairan-cairan kimia tersebut berada dalam keadaan yang tidak seimbang. Sebagai contoh, suatu ketika seorang pengidap bipolar disorder dengan kadar dopamine yang tinggi dalam otaknya akan merasa sangat bersemangat, agresif, dan percaya diri. Keadaan inilah yang disebut fase mania.Sebaliknya dengan fase depresi. Fase ini terjadi ketika kadar cairan kimia utama otak itu menurun di bawah normal, sehingga penderita merasa tidak bersemangat, pesimis, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri yang besar. Seseorang yang menderita bipolar disorder menandakan adanya gangguan pada sistem motivasional yang disebut dengan behavioral activation system (BAS). BAS memfasilitasi kemampuan manusia untuk memperoleh reward (pencapaian tujuan) dari lingkungannya. Hal ini dikaitkan dengan positive emotional states, karakteristik kepribadian seperti ekstrovert(bersifat terbuka), peningkatan energi, dan berkurangnya kebutuhan untuk tidur. Secara biologis, BAS diyakini terkait dengan jalur saraf dalam otak yang melibatkan dopamine dan perilaku untuk memperoleh reward. Peristiwa kehidupan yang melibatkan reward atau keinginan untuk mencapai tujuan diprediksi meningkatkan episode mania tetapi tidak ada kaitannya dengan episode depresi. Sedangkan peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan perubahan pada episode mania.
25
2. Sistem Neuroendokrin Area limbik di otak berhubungan dengan emosi dan mempengaruhi hipotalamus.Hipotalamus berfungsi mengontrol kelenjar endokrin dan tingkat hormon
yang
dihasilkan.Hormon
yang
dihasilkan
hipotalamus
juga
mempengaruhi kelenjar pituarity.Kelenjar ini terkait dengan gangguan depresi seperti gangguan tidur dan rangsangan selera.Berbagai temuan mendukung hal tersebut, bahwa orang yang depresi memiliki tingkat dari cortisol (hormon adrenocortical) yang tinggi.Hal ini disebabkan oleh produksi yang berlebih dari pelepasan hormon rotropin oleh hipotalamus.Produksi yang berlebih dari cortisol pada orang yang depresi juga menyebabkan semakin banyaknya kelenjar adrenal.Banyaknya cortisol tersebut juga berhubungan dengan kerusakan pada hipoccampus dan penelitian juga telah membuktikan bahwa pada orang depresi menunjukkan hipoccampal yang tidak normal. Penelitian mengenai Cushing’s Syndrome juga dikaitkan dengan tingginya tingkat cortisol pada gangguan depresi Lingkungan Bipolar Disorder tidak memiliki penyebab tunggal.Tampaknya orangorang tertentu secara genetik cenderung untuk bipolar disorder.Namun tidak semua orang dengan kerentanan mewarisi penyakit berkembang, menunjukkan bahwa gen bukanlah satu-satunya penyebab.Beberapa studi pencitraan otak menunjukkan perubahan fisik pada otak orang dengan bipolar disorder. Dalam penelitian lain disebutkan, poin ketidakseimbangan neurotransmitter, fungsi tiroid yang abnormal, gangguan ritme sirkadian, dan tingkat tinggi hormon stres kortisol. Faktor eksternal lingkungan dan psikologis juga diyakini terlibat dalam pengembangan
bipolar
disorder.
Faktor-faktor
eksternal
yang
disebut
pemicu.Pemicu dapat memulai episode baru mania atau depresi atau membuat gejala yang ada buruk.Namun, banyak episode gangguan bipolar terjadi tanpa pemicu yang jelas.
26
Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya penyakit yang melibatkan hubungan antar perseorangan atau peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (reward) dalam hidup. Contoh dari hubungan perseorangan antara lain jatuh cinta, putus cinta, dan kematian sahabat. Sedangkan peristiwa pencapaian tujuan antara lain kegagalan untuk lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan. Selain itu, seorang penderita bipolar disorder yang gejalanya mulai muncul saat masa ramaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa kecil yang kurang menyenangkan seperti mengalami banyak kegelisahan atau depresi. Selain penyebab diatas, alkohol, obat-obatan, dan penyakit lain yang diderita juga dapat memicu munculnya bipolar disorder. Di sisi lain, keadaan lingkungan di sekitarnya yang baik dapat mendukung penderita gangguan ini sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal. Berikut ini adalah faktor lingkungan yang dapat memicu terjadinya BD, antara lain: Stress : Peristiwa kehidupan Stres dapat memicu gangguan bipolar pada seseorang dengan kerentanan genetik. Peristiwa ini cenderung melibatkan perubahan drastis atau tiba-tiba-baik atau buruk-seperti akan menikah, akan pergi ke perguruan tinggi, kehilangan orang yang dicintai, dipecat. Penyalahgunaan Zat : Meskipun penyalahgunaan zat tidak menyebabkan gangguan bipolar, itu dapat
membawa
pada
sebuah
episode
dan
memperburuk
perjalanan
penyakit.Obat-obatan seperti kokain, ekstasi, dan amphetamine dapat memicu mania, sedangkan alkohol dan obat penenang dapat memicu depresi. Obat - obat tertentu, terutama obat-obatan antidepresan, bisa memicu mania. Obat lain yang dapat menyebabkan mania termasuk obat flu over-thecounter, penekan nafsu makan, kafein, kortikosteroid, dan obat tiroid.
27
Perubahan Musiman : Episode mania dan depresi sering mengikuti pola musiman.Manic episode lebih sering terjadi selama musim panas, dan episode depresif lebih sering terjadi selama musim dingin, musim gugur, dan musim semi (untuk negara dengan 4 musim). Kurang Tidur : Rugi tidur-bahkan sesedikit melewatkan beberapa jam istirahat - bisa memicu episode mania.
Self help Sementara berurusan dengan bipolar disorder tidak selalu mudah, tidak harus menjalankan kehidupan Anda.Tetapi untuk sukses mengelola bipolar disorder, Anda harus membuat pilihan cerdas.gaya hidup Anda dan kebiasaan sehari-hari memiliki dampak yang signifikan terhadap suasana hati Anda. Baca terus untuk cara-cara untuk membantu diri Anda sendiri. Jauhkan stress Hindari stres tinggi dengan menjaga situasi keseimbangan antara pekerjaan dan hidup sehat, dan mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Mencari dukungan Sangat penting untuk memiliki orang yang dapat Anda berpaling untuk meminta
bantuan
dan
dorongan.Cobalah
bergabung
pendukung atau berbicara dengan teman yang dipercaya.
dengan
kelompok
28
Buatlah pilihan yang sehat Sehat tidur, makan, dan berolahraga kebiasaan dapat membantu menstabilkan suasana hati Anda.Menjaga jadwal tidur yang teratur sangat penting. Monitor suasana hati Anda Melacak gejala Anda dan perhatikan tanda-tanda bahwa suasana hati Anda berayun di luar kendali sehingga Anda dapat menghentikan masalah sebelum dimulai. 2.1.4.2 Gejala Fisik Depresi
Depresi memang dikatakan sebagai tekanan/gangguan mental, dan bisa jadi cukup serius. Depresi bukan hanya tentang perasaan “merasa tak berdaya/terbuang” atau “merasa mengambang tidak jelas” selama beberapa hari saja, namun menetap dan sulit untuk pergi, sehingga benar-benar mengganggu kehidupan penderitanya. Dan selain mempengaruhi kondisi batin seseorang, depresi juga menimbulkan gejala-gejala yang tampak pada kehidupan fisiknya.Berikut adalah sedikit dari sejumlah gejala depresi yang dapat kita temukan dalam keseharian. Masalah Tidur Masalah tidur adalah salah satu yang cukup sering ditemukan pada penderita depresi.Orang-orang dengan depresi mendapati diri mereka sulit untuk dapat mulai tidur, dan saat mereka tidur, mereka sulit mempertahankan tidur yang lelap. Namun di sisi lain, beberapa penderita depresi justru mendapati diri mereka tidur lebih banyak dari yang sewajarnya.
29
Nyeri dada dapat menjadi tanda dari masalah jantung atau paru-paru.Jika Anda mengalami sakit dada, temui dokter untuk menyingkirkan penyebab yang serius.Tapi kadang-kadang nyeri dada dapat menjadi tanda depresi.Ada juga hubungan antara depresi dan penyakit jantung.Depresi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.Plus, orang yang pernah mengalami serangan jantung lebih mungkin menjadi depresi. Jika Anda merasa begitu letih sehingga Anda tidak memiliki energi untuk tugas sehari-hari – bahkan bila Anda tidur atau beristirahat banyak – mungkin menjadi tanda bahwa Anda mengalami depresi. Depresi dan kelelahan dapat saling menyuapi satu sama lain. Menurut sebuah penelitian besar, orang yang mengalami depresi lebih dari empat kali lebih mungkin untuk mengalami kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, dan orang yang menderita kelelahan hampir tiga kali lebih mungkin untuk mengalami depresi.Depresi dan kelelahan bersama-sama cenderung membuat kedua kondisi tampaknya lebih buruk. Nyeri dan depresi sangat erat kaitannya.Hidup dengan rasa sakit kronis dapat meningkatkan risiko depresi.Dan depresi itu sendiri dapat menyebabkan rasa sakit karena dua kondisi berbagi pembawa pesan kimiawi di otak.Bahkan, orang yang mengalami depresi tiga kali lebih mungkin untuk mengalami rasa sakit kronis. Otak kita dan sistem pencernaan sangat berhubungan, itulah sebabnya mengapa banyak dari kita mendapatkan sakit perut atau mual saat kita stres atau cemas.Depresi dapat membuat Anda dalam usus juga – menyebabkan gejala mual, gangguan pencernaan, diare, atau sembelit.
30
Orang dengan depresi sering mengeluhkan sakit kepala kronis. Satu studi menunjukkan bahwa orang dengan depresi berat tiga kali lebih cenderung memiliki migrain dan orang dengan migrain adalah lima kali lebih mungkin mengalami depresi. Beberapa orang kehilangan nafsu makan mereka ketika mereka merasa tertekan. Orang lain tidak bisa berhenti makan – itu menenangkan frustrasi mereka atau kesengsaraannya. Hasilnya bisa berupa kenaikan atau penurunan berat badan, dengan penurunan berat badan, energi berkurang.Depresi telah dikaitkan dengan gangguan makan seperti bulimia, anoreksia, atau pesta makan.Pada wanita, hubungan antara depresi dan anoreksia atau bulimia sangat kuat. Sakit punggung kronis dapat menyebabkan depresi.Tapi depresi dapat meningkatkan risiko seseorang sakit punggung berkembang juga.Orang yang mengalami depresi mungkin empat kali lebih mungkin mengalami nyeri punggung dan leher yang hebat, dan mengganggu kehidupan. Lekas ??marah dan gelisah mungkin berhubungan dengan masalah tidur atau gejala lain dari depresi. Depresi meningkatkan risiko konsumsi alkohol atau penyalahgunaan zat lainnya, yang dapat juga berkontribusi terhadap marah dan gelisah.Pria lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk menjadi mudah tersinggung ketika mereka sedang tertekan. Jika Anda depresi, Anda mungkin kehilangan minat Anda pada seks.Depresi berat, khususnya, dapat berdampak pada seks.Orang yang mengalami depresi lebih mungkin untuk menggunakan alkohol dan obat terlarang, yang keduanya dapat mengurangi dorongan seks Anda.Beberapa resep
31
obat – termasuk orang yang mengobati depresi – juga dapat mengambil gairah seks Anda dan mempengaruhi kinerja.Bicarakan dengan dokter tentang pilihan terapi Anda.
Gambar 2.2: Ilustrasi Kelainan Bipolar, Depresi adalah salah satunya (Sumber: Fighting Depression)
Lalu apa yang dapat kita lakukan? Depresi adalah gangguan otak.Ada beragam penyebab, termasuk genetik, faktor lingkungan, psikologis, dan biokimia. Depresi biasanya dimulai antara usia 15 dan 30, dan jauh lebih umum pada wanita. Wanita juga bisa mendapatkan depresi postpartum setelah kelahiran bayi.Beberapa orang mengalami gangguan afektif musiman di musim dingin.Depresi adalah salah satu bagian dari gangguan bipolar.
32
Ada pengobatan efektif untuk depresi, termasuk antidepresan dan terapi bicara.Kebanyakan orang melakukan yang terbaik dengan menggunakan keduanya. Penelitian menunjukkan bahwa program olahraga secara teratur tidak hanya membuat Anda bugar, tetapi juga melepaskan zat kimia dalam otak anda yang dapat membuat Anda merasa baik, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi sensitivitas anda terhadap rasa sakit. Meskipun olahraga saja tidak akan menyembuhkan depresi, namun dapat membantu mengurangi depresi dalam jangka panjang. Perlu diketahui bahwa jika Anda mengalami depresi, akan sulit untuk mendapatkan energi untuk tetap berolahraga. Tapi tahu bahwa olahraga dapat meningkatkan energi, mengurangi kelelahan, dan membantu Anda tidur lebih baik. Diadaptasi dari WebMD dan MedlinePlus tentang Depresi. Sumber : http://catatan.legawa.com/2012/03/gejala-fisik-depresi/
2.1.5 Studi Existing Selain data-data, penulis juga mengumpulkan refrensi novel grafis, animasi pendek untuk genre yang sejenis dan film layar lebar yang menginspirasi penulis, dengan tujuan untuk menganalisa animasi dan film tersebut guna memberikan pegayaan dalam pengerjaan animasi penulis kerjakan.
2.1.5.1 Studi Bentuk Untuk studi bentuk, penulis menganalisa bentuk-bentuk karakter dan elemen-elemen yang di gunakan dalam animasi pendek Cherry Blossom Elephant in Forest yang dibuat oleh Young Jun Kim.
33
Gambar 2.3 : Potongan animasi Cherry Blossom Elephant in Forest Sumber :http://www.youtube.com/watch?v=LiB9ZnEG9Uw
Gambar – gambar di atas adalah potongan gambar dari film animasi Cherry Blossom Elephant in Forest, dapat dilihat atas gambar dibuat dengan cara yang sangat unik, banyak objek yang tidak sesuai fungsinya yang dijadikan seolah-olah memiliki fungsi lain, hal ini menciptakan kesan baru, unik dan tidak membosankan. Tidak digunakannya garis-garis yang tegas dan tebal memberikan kesan sangat rapuh, dan juga menimbulkan kesan lebih dinamis, dan ringan Pemilihan texture juga sangat tepat, hal ini membuat suatu objek terlihat lebih unik dan mejelaskan fungsi dan kondisi serta mood suatu objek maupun scene tersebut.
Gambar 2.4 : Potongan video animasi The Memory of Fountain Sumber : http://vimeo.com/66372995
34
Jika dibandingkan dengna potongan gambar dari film animasi pendek The Memory of Fountain, film ini lebih banyak menggunakan garis lurus sehingga menimbulkan kesan kuat, namun dengan tidak digunnakannya outline yang tegas atau hamper tidak ber-outlinekerkuatan objek betumpu pada textur dan bentuk. Itulah kedua film yang sejenis dan menghasilkan visual yang bagus.
2.1.5.2 Studi Warna Masih menggunakan kedua perbandingan gambar di atas, penulis sangat menyukai cara pewarnaan dan warna- warna yang digunakan, warna yang cukup simple dan kuat. Pemilihan warna sangat menytukan mood yang mau disampaikan, sehingga visualisasi terlihat lebih indah dan menarik dan tidak mencolok.
2.1.5.3 Studi Alur Untuk studi alur penulis melakukan studi terhadap film pendek I Had A Black Dog oleh Matthew Johnstone, memiliki alur yang searah dibawa dari sumber permasalahan hingga ke titik klimaks dan akhirnya memasuki solusi permasalahan. Hal ini membuat film akan lebih mudah di cerna agar informasi yang mau disampaikan dapat dipahami tanpa menggunakan alur bolak balik yang takutnya membingungkan penonton.
2.1.5.4 Studi Facial
Gambar 2.5 : facial feature
35 Sumber : http://www.theface.co.uk/_images/articles/Botulinum%20Toxin%20Has%20Positive%20Depre ssionmage.jpg
Gambar 2.6 : facial fearture sumber : http://www.healthline.com/hlcmsresource/images/topic_centers/depression/194x105_Manic_depr ession.jpg
Gambar 2.7 : facial fearture sumber : http://us.cdn1.123rf.com/168nwm/atic12/atic121404/atic12140401100/27646771-closeupheadshot-portrait-sad-bothered-stressed-serious-young-man-looking-down-depressed-aboutsomet.jpg
2.1.6 Data Produk Produk merupakan sebuah animasi pendek dengan pendekatan dua dimensi.Tema yang diangkat adalah orang yang menderita depresi dengan perpaduan narasi yang menjelaskan situasi ke penonton.
36
2.1.7 Target Pasar 2.1.7.1 Target Premier Demografis 1. Karyawan kantoran 2. Usia dari 25 – 45 tahun 3. Jenis kelamin pria dan wanita 4. Keadaan ekonomi menengah keatas 5. Semua agama Geografis 1. Karyawan kantoran yang tinggal di perkotaan 2. Tropis dan subtropics
Psikografis - Ekstrovert &Introvert : terbuka maupun tertutup terhadap pergaulan social di lingkungan baik itu di tempat kerja, rumah dan tempat bersosialisasi - Active &Interest : aktif dalam kegitan berlajar, kritis, penuh penasaran, tertarik terhadap segala sesuatu yang dapat menambah pengetahuan, teknologi dan informasi seperti interest, film animasi dan komputer
2.1.7.2 Target Skunder
1. Usia 16-25 2. Mahasiswa/i 3.Menyukai animasi 4. Festival – festival film pendek
37
2.2 Landasan Teori 2.2.1
Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya
animasi itu dibuat.Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang ‘hidup’.Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi.
1. Solid Drawing Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan -baik proses maupun hasil- sebuah animasi, terutama animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah: menggambar.Meskipun kini peran gambar -yang dihasilkan sketsa manual- sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’.
2. Timing & Spacing Grim Natwick -seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”.Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak. Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah bola yang meluncur kemudian menghantam kaca jendela. Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak) ketika bola itu sebelum menghantam kaca, tepat menghantam kaca, sesudahnya, atau misalnya ketika bola itu mulai
38
jatuh ke lantai. Spacing (pengaturan kepadatan gambar) akan mempengaruhi kecepatan gerak bola, percepatan dan perlambatannya, sehingga membuat sebuah gerakan lebih realistis.
3. Squash & Stretch Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga -seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup. Contoh pada benda mati: Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya keadaan bola tidak selalu demikian.Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’. Contoh pada benda hidup: Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga nampak ‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan), bisep akan nampak ‘menyusut’.
4. Anticipation Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak atau ancang-ancang.Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri.Pada gerakan memukul, sebelum tangan maju harus ada gerakan mundur dulu.Dan sejenisnya.
39
5. Slow In and Slow Out Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat. Contoh: Dalam gerakan misalnya mengambil gelas. Tangan akan memiliki kecepatan yang berbeda ketika sedang akan menjamah gelas, dengan ketika sudah menyentuhnya. Ketika tangan masih jauh dari gelas, tangan akan bergerak relatif cepat. Sedangkan ketika tangan sudah mendekati gelas, maka secara refleks tangan akan menurunkan kecepatannya (terjadi perlambatan) atau dalam konteks ini kita menyebutnya slow out.
6. Arcs Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs.Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola).Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah.
7. Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik.Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Tetapi seorang
40
animator bisa menambahkan secondary action untuk memperkuat kesan hidup pada animasinya.Misalnya, sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi mengayun-ayunkan tangannya atau bersiul-siul.Gerakan mengayun-ayunkan tangan dan bersiul-siul inilah secondary action untuk gerakan berjalan.
8. Follow Through and Overlapping Action Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan salingsilang.Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping).Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya.
9. Straight Ahead Action and Pose to Pose Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi. Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama. Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain. Cara yang kedua ini lebih cocok diterapkan dalam industri karena memiliki kelebihan: waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya.
41
10. Staging Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.
11. Appeal Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu. Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi adalah monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi tetap bisa appealing.
12. Exaggeration Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis.Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik.Banyak dijumpai di film-film animasi sejenis Tom & Jerry, Donald Duck, Doraemon dan sebagainya. Contoh: 1) Bola mata Tom yang ‘melompat’ keluar karena kaget, 2) Muka Donald yang membara ketika marah, 3) Air mata Nobita yang mengalir seperti air terjun ketika menangis.
2.2.2
Teori Cinematography Berdasarkan teori Cinematography pada buku "Cinematography Theory
and Practice" yang disusun oleh Blain Brown, kata Cinematography berasal dari Yunani yang berarti "menulis dengan pergerakan." Pada intinya, pembuatan film
42
adalah mengambil gambar, namun cinematography lebih dari sekadar teknik dari fotografi, melainkan juga merupakan suatu proses pengambilan ide, kata - kata, tindakan, ikatan emosional, suasana dan segala bentuk komunikasi non - verbal dan menampilkannya dalam bentuk visual. Pada saat Motion Picture Camera pertama kali diciptakan pada akhir abad ke sembilan belas, adegan -adegan yang diambil merupakan kejadian yang sederhana, seperti seorang pria bersin, para buruh yang keluar dari pabrik, kereta berangkat dari stasiun. Saat para pembuat film menginginkan presentasi yang lebih dramatis, mereka membuatnya sebagai pertunjukan yang di film-kan dengan mengambil posisi kamera sebagai salah seorang penonton yang duduk di auditorium sambil menonton pertunjukan tersebut. Film jenis ini akan selalu membuat anda merasa kehilangan sisi personal dari film. Lalu kemudian para pembuat film mulai menyadari pengambilan adegan film yang datar tersebut. Pada awalnya mereka berusaha mengubah suasana datar tersebut dengan memecah adegan menjadi beberapa shot. Shot merupakan "pecahan dari realitas." Pembuat Film lah yang memutuskan bagian pecahan mana dan bagaimana urutan yang akan diperlihatkan ke penonton. Komposisi layout: -
negative space: adanya ruang kosong yang sangat besar dalam satu komposisi namun tetap seimbang
-
Siluet: lighting dan style atau perbedaan ketajaman kamera diantara foreground dan background. Dengan teknik ini dapat dipastikan cerita akan terbaca lebih jelas di semua format tampilan
-
Rule of third: dimana semua komposisi objek berada di tiitk pertemuan garis atau di garis tersebut
Type of shots: -
Close up: mengambil gambar hanya pada bagian wajah
43
-
Medium shot: mengambil gambar untuk pergerakan kepala hingga pinggang
-
Long shot: mengambil subjek dalam bingkai yang penuh
-
Over shoulder: mengambil gambar dari sisi belakang orang lain
Pergerakan kamera: -
Pan: kamera bergerak ke kiri dan kanan
-
Tilt: menggerakan kamera naik dan turun
Sumber : Cantor, J dan Valencia, P. (2004). Inspired 3D SHORT FILM PRODUCTION. United State of America : Thompson Course Technology
2.2.3
Teori Warna Warna merupakan salah satu unsur penting dalam dunia design. Warna
dapat menimbulkan dampak emosional bagi penonton dan dengan warna juga sebuah karya akan mempunyai nilai lebih dimata para penikmat design. Dalam kebudayaan tertentu, warna juga mempunyai arti masing-masing bagi para masyarakatnya. Maka dari itu penentuan warna akan sangat penting dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini.
Sumber : Dameria, A. (2007). Color Basic. Jakarta : Link dan Match Graphic
2.3 Analisa Berikut adalah analisa dengan sistem SWOT yang dilakukan oleh penulis: •
Strenght Film pendek ini akan mendidik masyarakat akan pengetahuan depresi, melalui film pendek ini akan disampaikan gejala – gejala dan dampak serta juga solusi yang dapat membantu masyarakat dalam menangani depresi.
44
•
Weakness Diperlukan usaha yang sangat keras untuk membuat animasi serta narasi yang gampang dimengerti semua kalangan masyarakat. Akan sulit tersampaikan karena depresi merupakan hal yang masih tabu dan jarang di sadari masyarakat.
•
Opportunity Adanya media internet yang dapat menjangkau lebih banyak orang yang dapat menjangkau lebih luas melalui internet.Dan dapat melalui World’s Mental Health Day yang biasa dirayakan oleh WHO setiap tanggal 10 Oktober dari tahun ke tahun.
•
Threat Internet juga merupakan media penjangkauan yang bagus, tetapi bisa juga menjadi media yang dapat menjatuhkan karena bebasnya berkomentar dan mengkritik.