BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Tinjauan Umum Penulis mengumpulkan data-data dari berbagai sumber, yaitu melalui media informasi seperti, buku, artikel, blog, website, dan lain-lain
2.1.1 Sumber Data 2.1.1.1 Data Buku Flowers A to Z, Cecelia Heffernan World Flowers, Jane Packer Roses:, Amanda Beales
2.1.1.2 Data Elektronik http://hedgerowrose.com/types-of-roses/ http://www.audubon.org/magazine/january-february-2008/a-rose-not-rose http://kbbi.web.id/bunga http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-minyak-atsiri-mawaruntuk-kesehatan.html http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2014/02/manfaat-bunga-mawar.html http://scvrs.homestead.com/TypesOfRoses.html http://duniatanamanhias.blogspot.com/2010/07/si-cantik-mawar-batik.html http://www.budidarma.com/2012/01/syarat-tumbuh-tanaman-mawar.html
2.1.1.3 Narasumber - Ming, pemilik Toko Bunga Finesse Flowers - Wenda Kurniawan, pemilik Toko Bunga Finesse Flowers - Rizal, pemilik Toko Bunga Rizal, Rawa Belong - Agung, pemilik Toko Bunga Rose Pump, Rawa Belong - Solih, perawat taman mawar di Taman Bunga Nusantara, Cipanas
1
2.1.2 Riset dan Data Umum Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Selain dengan kata bunga atau kembang, bunga di Indonesia juga sering disebut dengan kata ‘sekar’. Seringkali digunakan saat untuk berziarah ke kubur dengan kata ‘menyekar’.
Sedangkan menurut kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional) ; bunga 1 /bu·nga / n 1 bagian tumbuhan yg akan menjadi buah, biasanya elok warnanya dan harum baunya; kembang: -- mangga; -- rambutan; 2jenis untuk berbagai-bagai bunga; -- melati; -- mawar; kembang 2 /kem·bang / n bunga (dipakai juga untuk menyebut berbagai macam bunga, spt -- bangkai; -- sepatu); sekar 1 /se·kar / kl n kembang; bunga;
Mengikuti perkembangan zaman, bunga tidak lagi hanya sebagai alat reproduksi bagi tumbuhan. Tetapi manusia juga dapat menggunakannya sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu, contoh: kasih sayang, berduka, dll. Hal ini termasuk pengaruh dari budaya Barat yang masuk ke Indonesia. Dan dengan semakin banyaknya acara seperti valentine, hari ibu, dan sebagainya, penjualan bunga pun meningkat dan sampai hari ini terdapat banyak toko bunga di berbagai tempat, baik impor ataupun lokal. Berdasarkan sebuah hasil riset di Amerika, bunga mawar merupakan bunga terbaik untuk diberikan pada hari Ibu, dengan presentase 36.3 persen, yang kedua adalah bunga tulip dengan presentase 20.5%. Selain pada hari ibu, bunga juga banyak diberikan sebagai hadiah pada hari valentine, dikatakan bahwa diperkirakan terdapat 224 juta bunga mawar yang diproduksi untuk hari Valentine di Amerika (CNN, 2013). Selain Amerika, bunga mawar juga memegang peranan nomor satu dalam penjualan bunga di Indonesia. Food And Agriculture Organization Of The United Nations mengadakan penelitian untuk bunga potong yang berada di Asia, 2
salah satunya adalah Indonesia. Dan untuk produksi bunga potong (cut flowers) di Indonesia bunga mawar dari tahun 1993-1999 merupakan bunga yang dikonsumsi paling banyak di Jakarta, diikuti dengan bunga chrisan, tuberose, gladiolus, anthurium, dahlia, dan lain-lain.
Tabel 1 Consumption of Cut Flowers in Jakarta
Kemajuan teknologi pun semakin berkembang pesat, dengan adanya penelitipeneliti maka jenis bunga dapat bertambah banyak salah satunya dengan persilangan bunga. Salah satunya bunga yang paling indah adalah mawar, mawar memiliki ratusan variasi, yang dipastikan lebih dari 100 species. Selain itu, mawar merupakan bunga terfavorit dari seluruh dunia, merupakan simbol dari kecantikan dan juga mendapat julukan Queen of Flowers. Terutama di Indonesia, banyak orang yang tidak sadar akan jenis bunga mawar yang sangat kaya ini sehingga menghasilkan keterbatasan wawasan tentang jenis-jenis bunga mawar yang lebih mendalam. Bunga mawar memiliki beragam kelopak, ada yang memiliki wangi ada pula yang tidak, dan juga memiliki warna yang bermacam-macam. Karena bunga mawar adalah bunga yang sangat banyak variannya dan cukup rumit maka belum terdapat klasifikasi baku dari bunga mawar ini. Ada yang mengklasifikasikan mawar diantaranya berdasarkan asalnya, mawar taman, dan warna mawar.
Bunga mawar yang berdasarkan asalnya dikelompokkan menjadi 5 kelompok : -
Species mawar asal Eropa
-
Species mawar asal Amerika
-
Species mawar asal Timur Tengah
-
Species mawar asal China
-
Species mawar asal Jepang
3
Bunga mawar yang berdasarkan mawar taman terbagi ke dalam 3 jenis utama - Wild roses - Old Garden roses - Modern roses
Bunga mawar yang berdasarkan tingginya dikelompokkan menjadi 2 kelompok : - Mawar berwarna tunggal - Mawar warna campuran (Mawar Batik)
Bunga mawar yang dapat tumbuh di Indonesia adalah bunga mawar Hybrid Tea, Baby Rose, dan Mawar batik. Dari tiga nama diatas, pasti paling asing apabila mendengar sebutan mawar batik. Mawar batik sebenarnya adalah jenis mawar yang memiliki warna campuran, yang memiliki corak seperti batik, sehingga mawar ini di Indonesia disebut mawar batik. Mawar batik ini berasal dari persilangan antara mawar lokal dengan mawar impor. Dari persilangan itu, awalnya hanya muncul dua warna, lalu disilangkan lagi sehingga muncul corak bintik-bintik seperti batik. Menurut hasil perbincangan dengan beberapa pemilik toko bunga di Pasar Rawa Belong, bunga tertentu banyak di minati oleh pelanggan sesuai dengan hari raya tertentu. Salah satunya adalah bunga mawar, yang sangat banyak diminati pada hari Valentine, apabila untuk dekorasi pernikahan yang banyak digunakan adalah bunga chrysan, demikian pula dengan hari raya lainnya seperti imlek, lebaran, paskah, natal dan sebagainya. Bunga mawar banyak digunakan atau diaplikasikan dalam rangkaian pot, rangkaian bunga untuk berduka atau pernikahan, bouquet, dan lainnya. Bunga mawar yang dijual di Pasar Rawa Belong ini terbagi menjadi import (Equador) dan lokal (Malang dan Bandung). Bunga mawar lokal terbagi lagi menjadi dua, yakni yang berasal dari PT (perusahaan) dan yang berasal dari non-PT (petani). Bunga yang berasal dari PT lebih dikembangkan dan terlihat perbedaannya dari batang dan kelopak, sedangkan yang berasal dari petani tumbuh dengan alami. Terdapat 3 grade dalam memilih bunga mawar, grade A, B, dan C. Grade yang terbaik adalah grade A dapat dilihat dari tangkainya yang paling tinggi, dan juga merupakan bunga-bunga yang berkualitas bagus hasil pemilihan. Grade B 4
merupakan bunga mawar yang tangkainya sedang, dan campuran dari kualitas yang bagus dan yang kurang, sedangkan grade C merupakan bunga mawar yang tangkainya pendek dengan kualitas paling rendah. Selain bunga mawar dalam bentuk utuh dan diaplikasikan menjadi sebuah bouquet atau lainnya, masyarakat Indonesia terutama yang masih mengikuti adat jawa, banyak menggunakan bunga tabur. Kelopak mawar merupakan salah satu yang digunakan. Bunga tabur biasa digunakan untuk saweran (apabila pengantin ingin menikah, adat jawa), memandikan alat keraton (seperti keris), siraman, cengbeng, rumah duka, dan sebagainya. Selain mawar ada bunga lain juga yang dapat digunakan sebagai bunga tabur, yakni bunga pacar, bunga kantil/cempaka, bunga melati, dan bunga kenanga. Di dalam adat jawa, pasti pernah mendengar istilah “bunga tujuh rupa” yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan diatas. Berdasarkan hasil survey, bunga tujuh rupa terdiri dari, bunga pacar, mawar merah, mawar putih, kantil kuning, kantil putih, melati, dan bunga kenanga. Bunga mawar tetap merupakan bunga yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama dalam bunga potong (cut flowers). Dibalik keindahannya, bunga mawar memiliki manfaat bagi dunia kesehatan dan kecantikan. Bagi dunia kecantikan, mawar sering dijadikan bahan untuk perawatan wajah, kulit dan rambut. Sedangkan dalam dunia kesehatan, bunga mawar dijadikan sebagai obat untuk beberapa penyakit seperti menurunkan kolesterol, menjegah penyakit jantung, meringankan gejala flu, diare, serta infeksi saluran kemih. Semakin berkembangnya jaman, jenis bunga mawar semakin bertambah tetapi banyak dari jenis bunga mawar tersebut sudah tidak memiliki keharuman. Mawar juga dapat diolah menjadi minyak mawar, tetapi tentunya hanya jenis mawar yang harumlah yang dapat digunakan. Dengan semakin jarangnya bunga mawar yang harum, maka semakin mahal pulalah bunga mawar tersebut. Sehingga mengakibatkan minyak mawar yang diolah sangatlah mahal. Minyak mawar ini dapat digunakan sebagai parfum, dan penghasil terbaik berasal dari Iran. Sebenarnya bunga mawar juga dapat ditanam dengan suasana perkotaan, tetapi yang membedakan adalah kualitasnya. Dikarenakan apabila menginginkan bunga mawar dengan kualitas yang bagus, ia harus ditanam di ketinggian 900-1500 meter diatas permukaan laut, dan untuk hasil terbaik sebenarnya diperlukan suhu yang cukup drastis antara siang dan malam (dapat berbeda sampai 10 derajat). Tetapi untuk iklim Indonesia tidak sembarang tempat dapat ditanam bunga mawar dengan 5
kualitas tebaik, tetapi bukan berarti bunga mawar tidak dapat di tanam. Di Indonesia ada lokasi yang sesuai sehingga dapat menghasilkan bunga mawar dengan kualitas terbaik seperti Gunung Halimun, dan Garut. Bunga mawar paling bagus pada masa musim kemarau, dikarenakan apabila terlalu banyak air (musim hujan) akan lebih banyak daun yang didapati daripada bunganya. Di Indonesia, terutama di Taman Bunga Nusantara, Cipanas, sistem penanaman yang mereka pakai adalah sistem stek dan sistem tempel. Dengan sistem tempel mereka menempelkan bunga mawar impor dengan akar bunga mawar lokal. Apabila diluar negri ada musim peristirahatan untuk bunga mawar (sesuai musim), kalau di Indonesia ada masa peristirahatan (dipotong dan dibiarkan tumbuh kembali) untuk menjaga perkembangan bunga. Dengan pemupukannya mereka menggunakan pupuk kandang atau kambing. Untuk melindungi bunga mawar dari hama dan jamur, terdapat obatnya tersendiri. Untuk hama dapat digunakan insectisida, dan juga harus diperhatikan jam-jamnya karena takut bunganya terbakar karena panas, bisa dipagi hari atau di sore hari. Sebagai pembanding, terdapat dua buku yaitu; Galeri Tanaman Hias Bunga dan Rahasia Kebun Asri. Galeri Tanaman Hias Bunga merupakan buku karya dari Juwita Ratnasari & Ir. Krisantini Msc. PhD. terbitan oleh Penebar Swadaya pada tahun 2007. Terdapat di beberapa media online seperti; Niaga Swadaya, Amazon.com, BukuKita.com, dan Gramedia. Buku ini memiliki data yang cukup bagus dengan bahasa yang mudah dimengerti. Namun sangat disayangkan karena buku ini kurang memiliki layout yang menarik. Sedangkan buku Rahasia Kebun Asri Merupakan buku karya dari Don Ws, Cherry Hadibroto, dan Threes Emir terbitan oleh Gramedia. Terdapat di beberapa media online seperti; Gramedia Pustaka Utama, Amazon.com, BukuKita.com, dan Gramedia. Buku ini memiliki data yang cukup bagus dengan bahasa yang mudah dimengerti. Dengan memiliki komposisi yang sudah cukup menarik, namun sangat disayangkan pada beberapa bagian komposisinya kurang sesuai.
2.1.3 Analisa Kasus - Faktor pendukung Fakta bahwa begitu banyaknya jenis bunga mawar yang sangat menarik, dengan adanya persilangan dan pertambahan jenis bunga, menghasilkan keunikan dan menunjukkan salah satu keajaiban dan keindahan alam, sehingga membuat pembaca 6
tertarik untuk lebih mengetahui tentang jenis-jenis bunga mawar yang dapat tumbuh di Indonesia secara mendalam. - Faktor penghambat Banyaknya pecinta bunga mawar yang mengabaikan pengetahuan secara mendalam mengenai bunga mawar, merasa cukup dengan wawasan yang mereka punyai sehingga kurangnya minat baca dari kalangan masyarakat.
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Teori-teori Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa teori antara lain : 2.2.1.1 Teori Layout Prinsip-prinsip layout dapat dianalogikan sebagai sesuatu formula untuk membuat suatu layout yang baik. Formula ini akan bekerja dan memberikan hasil yang maskimal bila diterapkan dengan seksama ditambah dengan latihan dan eksplorasi terus menerus. Prinstip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain: sequence/urutan, emphasis/penekanan, balance/keseimbangan, unity/kesatuan. Tugas desainer grafis adalah menyampaikan pesan-pesan kepada target audience melalui suatu karya grafis. Di dalam suatu karya grafis, besar kemungkinan tidak hanya memuat satu atau dua pesan saja. Ada beberapa pesan yang harus disampaikan kepada target audience, dan untuk itu perlu diatur urutan yang mana dulu informasi yang harus dilihat pembaca, yang mana yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Ini yang disebut dengan sequence/urutan, banyak juga yang menyebutnya dengan istilah : hierarki/flow/aliran. Kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai ke yang boleh dibaca belakangan. Mengapa perlu sequence? Karena bila semua informasi itu ditampilkan sama kuatnya, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence akan membuat pembaca secara otomatis , mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. Sequence dapat dicapai dengan adanya emphasis/penekanan. Dalam beberapa pesan yang ingin disampaikan, tentunya ada pesan utama yang ingin disampaikan (hal yang pertama harus dilihat pembaca), pesan inilah yang 7
kemudian akan menjadi emphasis/penekanan yang paling kuat sehingga menjadi pusat perhatian/vocal point/point of interest.
Emphasis dapat diciptakan dengan berbagai cara, antara lain: 1. Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout pada halaman tersebut. 2. Warna yang kontras/berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya. 3. Letakkan di posisi yang strategis atau yang menarik perhatian. Bila pada umumnya, kebiasaan orang membaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, maka posisi yang paling utama dilihat orang adalah sebelah kiri atas. 4. Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.
Untuk selanjutnya, informasi kedua yang harus dilihat pembaca, mempunyai penekanan yang tidak sehebat informasi pertama, demikian pula informasi ketiga, keempat dan seterusnya. Informasi terakhir biasanya berupa signature/mandatories, mungkin mempunyai ukuran yang paling kecil dibandingkan yang lainnya dan warna yang tidak kontras. Selain kedua prinsip tersebut, ada lagi yang perlu diperhatikan, yaitu balance/keseimbangan. Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian bagian berat yang merata bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak, tapi juga ukuran, arah, warna dan atribut-atribut lainnya. Ada dua macam keseimbangan suatu layout, yaitu: keseimbangan yang simetris (symmetrical balance/formal balance), dan keseimbangan yang tidak simetris (assymetrical balance/informal balance). Supaya sebuah layout memberi efek yang kuat bagi pembacanya, ia harus mempunyai kesan unity/kesatuan. Teks, gambar, warna, ukuran, posisi, style dan lainnya. Semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Tidak hanya dalam hal penampilan, kesatuan disini juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya. 8
2.2.1.2 Teori Warna Sebenarnya tidak ada cara benar atau salah dalam menggunakan warna. Beberapa proses desain warna dan kombinasi warna menghasilkan yang lebih baik daripada yang lain, tetapi ada sangat banyak cara untuk mencapai hasil yang luar biasa. Ada 10 peraturan sebagai cara untuk mendekati warna yang diinginkan.
1. Convey Information Warna yang tepat tentu akan menyampaikan pesan yang tepat. Warna mempunyai kemampuan untuk membangkitkan respon, menciptakan mood, melambangkan sebuah ide, dan mengekspresikan emosi. Setiap arti warna adalah realtif, intepretasi ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk umur, gender, pengalaman personal, mood, sejarah, tradisi, dll. Merupakan tugas seorang desainer untuk memilih warna yang menghasilkan respon yang diinginkan. Sangat diperlukan untuk memperhatikan tujuan yang ingin dicapai. 2. Create Color Harmony Keharmonisan warna tidak lain berkaitan dengan mengatur prinsip terhadap seluruh karya: balance, variasi, proporsi, dominan, alur, irama, dan pengulangan. Dengan memilih warna yang akan dipilih merupakan langkah pertama untuk mencapai keharmonisan warna. Lalu dapat dikombinasikan beberapa warna dengan pilihan-pilihan yang berbeda dan dapat dibandingkan. 3. Attract and Hold Attention Warna adalah sebuat bahasa visual, dimana seorang desainer dapat menggunakan hal tersebut untuk menarik mata dan perhatian terhadap pesan utama yang ingin disampaikan dalam sebuah karya. 4. Remember That Context Is Everything Warna selalu terlihat dalam sebuah konteks. Terkadang konteks tersebut memiliki kedekatan dengan sebuah warna, sehingga dapat mengubah arti bahkan persepsi terhadap warna itu sendiri.
9
5. Consider That Experimentation is Key Berekspersimen dengan warna adalah suatu tantangan bagi imajinasi para desainer dan seringkali menghasilkan warna yang bervarasi dari solusi yang tidak terduga. 6. Know That People See Color Differently Penglihatan akan warna adalah hasil dari cara mata kita dan otak kita menafsirkan pantulan cahaya yang kompleks. Dengan adanya buta warna, sebagian dari laki-laki tidak dapat melihat warna terentu atau bahkan tidak bisa melihat variasi warna hanya hitam putih. Setiap orang mempunyai persepsi dan pemahaman yang berbeda terhadap warna, sehingga tidak memungkin dalam sebuah proyek mengambil pilihan warna secara subjektif. 7. Assist in Mnemonic Value Kata mnemonic berasal dari bahasa Yunani mnemonikos yang berarti “pikiran”. Banyak ahli psikolog yang meneliti mengenai seorang manusia melihat dan memproses informasi, dipengaruhi oleh warna sangat banyak. Kultur yang berbeda menghasilkan asosiasi yang berbeda terhadap warna. Dihubungkan lagi dengan simbol warna yang sangat berkaitan erat dengan kultur. 8. Think About Composition Seorang seniman sudah mencari standar ideal untuk proporsi dan komposisi dari sejak jaman dahulu. Warna bisa digunakan untuk menghasilkan kenyamanan mata atau tidak, menangkap informasi didalam sebuah desain. Transisi dapat dihasilkan dengan menggunakan garis, bentuk, dan sebagainya. 9. Use Standardized Color Systems Desainer bekerja dengan berbagai media, seperti print, online, broadcast, packaging dan lingkungan hidup. Harus diperhatikan untuk menghasilkan produksi yang konsisten dalam berbagai macam media. Warna yang konsisten sudah dikelola dalam Standardized Color Systems. 10. Understand Limitation Seringkali kendala batasan anggaran keuangan adalah limit faktor yang membuat para desainer frustrasi. Dengan limit uang yang ada, harus menghasilkan desain yang indah dan bagus secara efektif. Belum lagi 10
dengan batasan teknologi yang ada, diharuskan untuk memikirkan cara lain untuk menghasilkan desain yang bagus.
2.2.1.3 Teori Tipografi Selain peranannya sebagai penyampai pesan komunikasi, huruf mempunyai dampak pada ruang dalam suatu layout dua dimensi. Untuk itu kita tidak dapat memisahkan unsure tipografi dari pembahasan tentang layout. Teks merupakan salah satu elemen layout terpenting. Selain elemen visual, elemen teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan target audience. Membicarakan teks artinya membicarakan tipografi. Disini akan dibahas mengenai peranan tipografi secara umum dalam kaitannya dengan layout: memilih jenis huruf dan ukurannya termasuk jarak antar-huruf, kata, baris, dan lebar paragraf.
Memilih jenis huruf dan ukurannya Di luar kecocokannya dengan tema/konsep desain yang dibawanya, dalam menentukan jenis huruf dan ukuran yang cocok, perlu memahami beberapa hal berikut: Jenis huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda walaupun menggunakan satuan ukuran yang sama (point). Walaupun sudah disamakan ketinggian hurufnya dari baseline sampai capline secara manual (tidak lagi menggunakan satuan poin huruf masingmasing), namun secara optis tetap tidak sama tinggi. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: x-height yang berbeda, beda tebal tipis (stem stroke dan hairline stroke), pengaruh optis dari serif (kait pada huruf), dan lain-lain. Banyak sumber yang menyarakan ukuran huruf untuk bagian isi naskah adalah 9 sampai 12 point, ada yang mengatakan sampai dengan 14 point masih cocok digunakan sebagai teks di bagian isi naskah, sedangkan 14 point ke atas adalah ukuran untuk display type, dibawah 9 point adalah ukuran untuk caption. Informasi itu baiklah dijadikan sebagai waccana, namun akan lebih baik bila kita melakukan survey kecil-kecilan sebelum menerapkannya dalam desain melalui cara yang sangat sederhana: membuat dummy dengan mencetak menggunakan printer, contoh judul, isi, caption, 11
dan elemen-elemen lain pada selembar kertas dalam berbagai alternatif jenis huruf dan ukuran masing-masing elemen.
Menentukan letter spacing, word spacing dan leading Letter spacing adalah jarak antar huruf/karakter, sedangkan istilah kerning sebenarnya adalah pengaturan ruang/jarak antara karakter yang satu dan yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan keterbacaan. Sebaliknya semakin kecil ukuran huruf, jarak antar huruf makin diperbesar. Sebaliknya apabila ukuran huruf lebih besar dari ukuran normal, sebaiknya jarak antar hurufnya diperkecil. Word spacing adalah jarak antarkata. Word spacing sebaiknya mengikuti letter spacing. Makin lebar letter spacing, word spacing sebaiknya makin lebar pula. Word spacing harus diatur untuk menghindari terjadinya river. River adalah efek seperti aliran sungai yang dapat mengganggu kenyamanan membaca dan sering terjadi pada paragraph yang rata kiri kanan (justified) dengan lebar baris yang sempit. Untuk leading atau jarak antar baris, yang terpenting dalam menentukan besarnya adalah jangan sampai descender huruf di baris bawahnya, terutama untuk bodytext, kecuali konsep desainnya mengharuskan demikian. Lebar paragraf juga mempengaruhi besar leading. Semakin lebar paragraf (semakin banyak teks dalam satu baris), semakin besar ukuran leading yang diperlukan untuk memudahkan pembaca mencari baris baru di bawahnya. Namun untuk paragraf yang sempit di bawah rata-rata seperti pada caption, disarankan mempunyai leading yang cukup besar. Jangan lupa untuk mem-print dulu dummy teks dengan alternatif letter spacing, word spacing dan leading yang mau digunakan. Hal ini akan mempersingkat waktu pengerjaan layout nantinya.
Lebar paragraf Lebar suatu paragraf juga merupakan faktor yang menentukan tingkat kenyamanan dalam membaca naskah. Baris yang terlalu panjang akan melelahkan mata dan menyulitkan pembaca menemukan baris berikutnya. Lebar paragraf ditentukan oleh ukuran hutuf. Untuk ukuran huruf yang kecil, bisa digunakan dalam ukuran lebar paragraf yang sempit, 12
sebaliknya bila menggunakan ukuran huruf yang lebih besar, lebar paragraf harus ditambah. Timothy Samara dalam bukunya mengajukan formula: bila huruf-huruf kecil (dari jenus huruf yang akan digunakan) dideretkan dari a sampai z tanpa spasi, lalu ukuran panjang deretan itu dikalikan satu setengah, maka hasilnya adalah lebar paragraf ideal untuk jenis huruf tersebut.
2.2.1.4 Teori Ilustrasi Ilustrasi adalah lukisan atau gamber yang memiliki fungsi memperjelas atau memperindah sesuatu, tampil secara visual dalam bentuk individu, baik itu warna ataupun hitam putih, selalu membangkitkan rasa keingintahuan, menyentuh perasaan manusia, mengundang opini dan perdebatan dan terkadang memunculkan aksi atau tindakan (Robert Ross, Illustration Today) Sedangkan menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul, ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, dan ilustrasi sebagai komentar (Simmon Jennings, The Complete Guide to Advanced Illustration and Design)
Ilustrasi sebagai informasi Ilustrasi yang dapat menceritakan sendiri apa yang menjadi bagianbagian di dalamnya. Pada umumnya bentuk ilustrasi ini terdapat pada tulisan atau artikel dan cenderung tidak memiliki hubungan langsung dengan teksnya. Ilutrasi ini tidak memerlukan teks untuk memaparkan isi gambarnya. Jadi, ilustrasi adalah teks itu sendiri. Selain itu, tulisan dan gambar bisa memiliki kesimpulan masing-masing yang terpisah namun tetap satu tema.
Ilustrasi sebagai dekorasi Ilustrasi yang fungsi utamanya adalah untuk menghias suatu media sehingga tampil lebih indah. Contohnya vignette, illumination ornaments dan surface tiles.
13
Ilustrasi sebagai komentar Ilustrasi yang berfungsi menggambarkan isi suatu teks atau artikel. Misalnya Scientific illustration, children book illustration, graphic novel, Conceptual art, infografik serta informasi benda layanan.
Mengapa lebih baik menggunakan ilustrasi? Karena ilustrasi memvisualisasikan kesederhanaan yang memberikan kesan unik karena hanya mengandalkan kemampuan hand drawing. Sedangkan foto merupakan rekaman dari sebuah objek dengan menggunakan bantuan cahaya. Tanpa adanya cahaya tidak ada foto yang dapat dibuat. Selain dari itu, masingmasing pelukis/illustrator memiliki gaya dan ekspresi yang berbeda-beda dalam memvisualisasikan sebuah objek, karena itu ilustrasi memiliki nilai estetika.
2.2.1.4 Teori Readability & Legibility Huruf ataupun layout yang sudah didesain dengan sangat akurat dan sangat indah belum tentu dapat menjamin efektifitasnya dalam penyampaian pesan. Objek/peristiwa yang diterima oleh indera akan di teruskan oleh syaraf ke otak, sayangnya otak manusia sangat undik, sehingga seringkali menterjemahkan objek bukan sebagai apa adanya, tetapi diterjemahkan menurut pengertiannya sendiri. Karena hal itu, sangat penting untuk memahami hal ini supaya pesan yang disampaikan dapat dimengerti secara tepat oleh audience yang membacanya.
Legibility Legibility berhubungan dengan kemudahan mengenali dan membedakan masing-masing huruf/karakter. Legibility menyangkut desain/bentuk huruf yang digunakan. Suatu jenis huruf dikatakan legible apabila masing-masing huruf/karakter-karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain.
Readability Readability berhubungan dengan tingkat keterbacaan suatu teks. Teks yang readable berarti keseluruhannya mudah dibaca. Apabila legibility lebih 14
membahas kejelasan karakter satu-per-satu, readability tidak lagi menyangkut huruf/karakter satu-persatu, melainkan keseluruhan teks yang telah disusun dalam suatu komposisi.
Legibility bisa menciptakan readability, karena biasanya kalau kita mudah membedakan masing-masing karakter, maka keseluruhan teks akan lebih mudah dibaca. Namun ada kalanya suatu teks yang legible tidak readable. Contohnya bila masing-masing huruf/karakter jelas, mudah dikenali dan dibedakan, tapi disusun dalam komposisi vertical, terbalik-balik, pemenggalan yang tidak benar, terlalu berdesak-desakan, atau kondisi lain yang membuat keseluruhan teks sulit dibaca.
2.2.2 SWOT Strength Memberi informasi yang cukup lengkap mengenai jenis-jenis bunga mawar yang dapat tumbuh di Indonesia dalam satu buku, yang biasanya sulit sekali ditemukan karena sumber buku sangat jarang.
Weakness Secara umum minimnya tulisan/informasi, dikarenakan lebih fokus ke arah ilustrasi bunga.
Opportunity Keunikan dan fakta bahwa jarang sekali ditemukan buku yang membahas jenis-jenis bunga mawar yang dapat tumbuh di Indonesia secara mendalam dengan desain yang eksklusif. Banyaknya peminat dan pencinta bunga.
Threat Banyaknya buku luar dengan desain yang bagus dan menarik.
15
2.2.3 Target Market Demografi : Gender : Perempuan Usia : 20-45 tahun Status ekonomi sosial : menengah keatas Tempat tinggal : Daerah perkotaan Pekerjaan : Industri kreatif , Pecinta bunga , Enterpreneur, Florist
Psikografi : -
Mencintai bunga mawar
-
Menyukai setiap aspek keindahan bunga mawar
-
Senang mengetahui hal hal baru
-
Suka mencoba hal hal baru
-
Tertarik dengan hal hal yang unik
-
Feminim
Behavioral : -
Sering memperhatikan bunga mawar
-
Memelihara bunga di rumahnya
-
Suka mengunjungi taman bunga / pameran bunga
-
Suka membeli bunga mawar
-
Suka membaca buku/ kadang kadang tertarik untuk membeli buku
-
Suka ke toko buku untuk membaca atau membeli buku
16