BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan Informasi yang mendukung diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : •
Martha Stewart's Encyclopedia of Crafts: An A-to-Z Guide with Detailed Instructions and Endless Inspiration
•
Majalah Burda Decoratif
•
Pencarian bahan melalui artikel, dan literatur dari internet mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tema yang diangkat o www.accdiy.com o www.scraphacker.com o www.threadbanger.tumblr.com
•
Kuisioner
2.1.1 Hasil Survei Melalui Kuisioner Survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari survei adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Survei kali ini bertujuan khusus untuk mengetahui kecenderungan sikap yang dilakukan masyarakat terhadap keberadaan barang bekas. Selain itu, untuk memperjelas data, responden juga diarahkan untuk memberikan alasan dari jawaban-jawaban mereka. Jumlah total responden adalah 100 orang dengan variasi umur dan pekerjaan yang beragam. Didapatkan data melalui penyebaran kuisioner online bahwa 67 % responden memiliki barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi dan membuangnya begitu saja apabila tidak dipergunakan lagi. Tersisa 33% responden masih menyimpan barang bekas tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu untuk koleksi dan untuk dimanfaatkan mejadi barang baru. Dengan melihat data secara lebih detail lagi, ditemukan bahwa hanya 11 orang saja dari responden 100 orang yang pernah (baik sering atau jarang) yang memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat. Dapat disimpulkan bahwa sangat kecil persentase pemanfaatan barang bekas di kalangan masyarakat kita saat ini. Salah satu yang menjadi alasan adalah kurangnya informasi ataupun tutorial yang menjelaskan bagaimana cara memanfaatkan barang-barang bekas tersebut menjadi lebih berguna. Argumen ini dipertegas dengan adanya data yang didapat dari survei memperlihatkan 56% masyarakat tidak pernah melihat buku tutorial pemodifikasian barang bekas menjadi barang baru, 24% mengatakan jarang dan 20% mengatakan sering menemukannya.
2
3
2.1.2 Kendala Dalam Penggumpulan Data Survei melalui kuisioner online hanya terbatas pada para pengguna internet saja, sehingga orang yang tidak menggunakan internet tidak dapat berpartisipasi dalam survei ini. Kendala lainnya adalah responden yang didapat kebanyakan berasal dari kalangan mahasiswa sebagaimana tercatat sebesar 67 % adalah mahasiswa. 2.2 Data Proyek 2.2.1 Kriya/Kerajinan Kata kriya berasal dari bahasa Sansekerta yakni “Kr” yang artinya mengerjakan yang mana dari kata tersebut kemudian menjadi kata karya, kriya, kerja. Dalam arti khusus pengertian seni Kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek. Seni Kriya berkaitan dengan keterampilan tangan dan berfungsi untuk mengolah bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita menjadi barang yang lebih bernilai. Seni Kriya dapat dikategorikan sebagai seni terapan yang menitikberatkan pada aspek keindahan dan kegunaannya. Yang berarti seni kriya ini adalah seni untuk memenuhi kebutuhan manusia yang menonjolkan aspek estetika dan juga untuk kebutuhan sehari-hari. (Haryono:2012) Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kriya). (http://www.anneahira.com) Jenis-jenis kerajianan dengan berbagai macam media : • Kerajinan kertas • Kerajinan bambu • Kerajinan kayu • Kerajinan keramik • Kerajinan besi • Kerajinan kain, dll. 2.2.2 DIY (Do It Yourself) Metode DIY (Do It Yourself) mengacu pada metode untuk menyelesaikan tugas tanpa bantuan ahli. Secara harafiah DIY adalah membuat, memodifikasi atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan profesional. Dasar dari etika Do It Yourself adalah kemandirian dalam melakukan sesuatu (Hardiansyah:2012). Metode ini mensyaratkan bahwa setiap orang dapat berusaha mengeluarkan pengetahuan dan kreasinya untuk menyelesaikan tugasnya sendiri. 2.2.3 Daur Ulang Daur ulang adalah proses menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna. Daur ulang adalah satu strategi pengelolaan sampah yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian produk atau material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, Recycle) (http://akuinginhijau.org)
4 •
Reuse : Menggunakan kembali suatu barang lebih dari sekali. Ini mencakup penggunaan kembali secara konvesional dimana barang dipakai lagi dengan fungsi yang sama atau menggunakan dengan fungsi yang berbeda
•
Reduce : Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan
•
Recycle : Mengolah kembali sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat (Alamendah:2011)
2.3Analisa Penggunaan Tutorial Visual Untuk Memanfaatkan Barang Bekas Tutorial visual merupakan penjelasan atau langkah-langkah untuk memberikan contoh dalam membuat atau mengerjakan sesuatu dengan menggunakan media foto dan ilustrasi. Tutorial visual berguna untuk menjelaskan bagaimana suatu benda itu bisa terbuat. Tutorial visual bisa menjelaskan proses pembuatan sebuah produk dengan lebih baik karena memuat visual didalamnya, dimana kita mudah memahami apa yang dimaksud daripada hanya membaca kata-kata tanpa bisa melihat langsung bagaimana cara melakukannya. Dalam buku ini Metode DIY digunakan untuk memanfaatkan dan meningkatkan nilai guna barang bekas. Menggunakan barang bekas kemudian memodifikasinya dengan memperhatikan tutorial visual yang tersedia akan meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai material bekas. Di dalam industri kreatif sekarang ini kita bisa membuat kerajinan seni dari berbagai bahan, namun saat ini bahan daur ulang merupaan pilihan yang menarik, selain sifatnya murah, barangnya sudah pasti ada karena merupakan barang bekas yang sudah tidak terpakai. 2.4 Judul Buku “Dibuang Sayang” 2.5 Garis Besar Daftar Isi Buku 1. Cover 2. Kata Pengantar 3. Daftar Isi : Bab 1 (Tools and Equipments) Bab 2 (Home and Living) • Tempat alat mandi dari handuk • Tempat alat tulis dari roll tisu • Tempat anting dari parutan • Vas bunga dari botol • Tempat majalah dari kotak sereal • Tempat buku dari hanger • Vas bunga dari bohlam • Pigura foto dari pemidangan • Tempat kancing dari box korek api • Tempat sepatu dari hanger • Coaster dari kain perca • Coaster dari kain perca ii • Tempat jarum dari kain perca
5 • Hiasan dinding dari tampah beras Bab 3 (Fashion and Accessories) • Pembatas buku dari karton & benang wool • Pembatas buku dari paper clip • Jepitan rambut dari kain perca • Notes dari kardus • Tas dari kaos • Kalung dari tas plastik • Gantungan kamera dari kain perca • Modifikasi sendal putus • Pembatas buku dari kain strimin
2.6 Data Penerbit
Gambar 2.1 Logo Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama adalah salah satu penerbit besar di Indonesia. Merupakan anak perusahaan dari Kelompok Kompas Gramedia yang bergerak dibidang penerbitan buku. Pada awalnya sekitar tahun 1965-an PT Gramedia Pustaka Utama merintis usaha perdagangan pada buku-buku impor khususnya buku saku berbahasa inggris. Pada tahun 1973 PT Gramedia Pustaka Utama memulai usaha penerbitan sekaligus penerbitan buku. Menerbitkan buku-buku terjemahan bermutu dan karya anak bangsa, mulai dari buku anak-anak, edukasi, hingga dewasa. Kini menerbitkan ribuan buku setiap tahunnya, dengan beragam tema. PT Gramedia tetap konsisten menjadi perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan dan perdagangn buku, baik buku lokal ataupun terjemahan. 2.7 Target Market • Demografi Gender : Perempuan Usia : 17 – 30 Tahun Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswi, Karyawan Kelas Sosial : A-B • Geografis Kota-kota besar di Indonesia • Psikografis Personality : Kreatif, Telaten, Bersemangat Behaviour : Aktif, Berimajinasi tinggi, Mencari tahu hal yang berkaitan dengan hobi
6 2.8 Kompetitor
Gambar 2.2 Cover buku kompetitor
Harga : Rp 58.000,Tebal : 60 Halaman Ukuran : 18 x 24cm Terampil membuat 50 pernik unik dari kaus kaki merupakan buku keterampilan kerajinan tangan yang berisikan 50 ide kreasi dengan kaus kaki yang dapat dijadikan hiasan meja, gantungan kunci, boneka, celengan, topi, tas, wadah alat tulis, bando, alas gelas, tutup toples, kantong surat dan lainnya. Setiap kreasi dilengkapi step by step untuk mempraktekannya. Alasan mengapa buku ini menjadi kompetitor karena dari segi pemanfaatan barang yang sagat sederhana dengan ide pemanfaatannya yang cukup bervariarif. 2.9 Analisa SWOT Strength • Mampu menyediakan variasi kategorisasi dari pemanfaatan barang-barang bekas melalui metode DIY • Terdapat komunitasnya • Buku ini dapat meningkatkan pemanfaatan barang-barang bekas • Menjadi sarana edukasi dan menghimbau masyarakat untuk lebih kreatif • Menerapkan prinsip Recycle, Reuse, and Reduce karena bahan yang digunakan adalah barang bekas Weakness • Masyarakat belum terlalu peduli mengenai pemanfaatan barang bekas Opportunities • Minat masyarakat terhadap pemanfaatan barang bekas meningkat • Ketersediaan barang-barang bekas banyak Threat • Banyak buku kerajinan tangan yang sudah beredar