BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Sumber Data
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini akan di peroleh dari berbagai sumber yang ada, diantara adalah : •
Studi Lapangan: Penulis melakukan pengamatan secara langsung turun ke dalam lapangan. Melakukan proses tanya jawab terhadap anak jalanan, yayasan anak jalanan, orang tua dan psikolog anak sebagai sumber informasi.
•
Literatur: Penulis melakukan pengumpulan data informasi melalui bahan atau sumber ilmiah berupa media cetak dan media elektronik. Media cetak yaitu buku sedangkan media elektronik yaitu artikel maupun data digital di internet.
2.2
Deskripsi Buku Anak Jalanan
Perancangan buku anak jalanan adalah bukti pengabdian penulis sebagai manusia yang ingin memiliki dampak terhadap keberlangsungan hidup manusia lainnya. Bermula dari keprihatinan penulis terhadap keberadaan anak jalananlah yang membuat penulis memutuskan untuk membuat buku ini.
Perancangan buku anak jalanan ini memiliki berbagai fungsi diantaranya dari sisi : •
Pendidikan: Sumber edukasi dan inspirasi
•
Psikologi: Perubahan pola pikir dan cara pandang
2.3
Teori Pendukung •
Teori Warna
Warna memiliki kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Berdasarkan buku buku yang berjudul “Tasteful Color Combination” (Naomi Kuno : 2004), perasaan yang dimiliki oleh manusia terbagi berdasarkan tiga kategori, yaitu: memori, ideologi, dan kepribadian masing-masing individu. Warna itu sendiri dapat mempengaruhi pengelihatan kita dimana berdapak kepada tiga kategori perasaan tersebut. Sebagai contoh warna dapat bermain dalam emosi kejiwaan kita. Kemudian warna juga dapat berpengaruh sebagai petanda akan suatu hal. Oleh sebab itu, penulis membagi warna-warna yang penulis temukan dalam buku tersebut menjadi beberapa kategori yang sesuai dan berkaitan dengan target, yaitu: “Primer Color“
•
Teori Tipografi
Kusrianto (2006: 190) menyatakan bahwa “Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang diinginkan”. Dalam buku ini, Tipografi digunakan sebagai teori pendukung dalam menentukan dan meletakan tulisan, serta desain cover atau judul.
Menurut Kusrianto (2006:209), dalam sebuah buku (termasuk koran dan majalah) terdapat pengorganisasian halaman serta susunan organisasi dalam naskah. Pada umumnya pengorganisasian terdiri dari:
A. Judul Buku / Judul Majalah / Judul Koran Judul utama menjadi penentu bagi pembaca untuk mengenali jenis buku.
B. Headline atau judul artikel, bisa juga Judul Bab Dapat disebut juga judul artikel, berfungsi untuk mengantarkan pandangan mata pembaca menuju teks pada artikel yang disajikan.
C. Subhead (judul-judul bahasan dan subbahasan) Subhead dibuat untuk menandai bagian level bahasan (bagian yang lebih detail) dari suatu topik yang lebih rendah. Aturan yang berlaku pada Headline juga berlaku pada Subhead.
1. Typeface “Typeface adalah karakter dari sekumpulan huruf. Typeface merupakan "perwujudan" yang membentuk karakteristik suatu kumpulan huruf sehingga membedakannya dengan jenis huruf yang lain.” (Angga, desainstudio, 2011 : 1)
Menurut Rustan (2011:112) dalam komunikasi visual, aspek fisik dan non fisik yang terkandung di dalam typeface sebetulnya hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan ide dan konsep pemikiran: pesan. Agar pesan dapat disampaikan dan tersampaikan serta dimengerti secara efektif, antara typeface dan pesannya haruslah sesuai.
A. Sans Serif Jenis huruf Sans Serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf ini memiliki karakteristik yang tegas, bersifat fungsional dan terlihat lebih modern. Beberapa contoh huruf Sans Serif adalah: Arial, Futura, Avant Garde dan Bitstream Vera Sans.
Gambar 2. 1 Typeface Sans Serif (Sumber : desainstudio.com)
• Teori Ilustrasi Menurut Sigit Santoso, kata ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu: illustre yang mempunyai arti ‘menerangkan’. Ilustrasi dapat berupa bentuk simbol, gambar, relief atau musik yang bertujuan mengkomunikasikan dan menjelaskan sesuatu. Menurut Jennings (1988 : 92), ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai informasi, sebagai dekorasi, dan sebagai komentar. Dalam buku ini, ilustrasi digunakan sebagai informasi dan dekorasi.
• Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris (London : 2005) merupakan cara dalam penyusunan banyak elemen desain yang saling berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga menciptakan sebuah atau keseluruhan bentuk yang artistic. Hal ini juga dapat disebut sebagai manajemen suatu bentuk dan bidang. Tujuan utama dari layout adalah untuk menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
• Teori Fotografi Fotografi berasal dari 2 suku kata, Photos yang berarti sinar atau cahaya dan Graphos yang berarti menggambar atau melukis. Jadi dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu proses menggambar dengan menggunakan sinar dan akan menghasilkan sebuah gambar yang biasa disebut foto. Dengan demikian dalam pembuatan sebuah foto, unsur yang terpenting yang harus ada adalah sinar / cahaya. Tanpa ada sinar tidak akan mungkin terjadi foto. Sedangkan alat untuk melukis sinar tersebut adalah alat yang bernama kamera. Konsep dasar fotografi muncul dari dua disiplin ilmu yaitu fisika dan kimia. Keduanya berkembang dan bergabung menciptakan sebuah kreasi mutakhir yang disebut fotografi, sebuah proses merekam alam yang memberikan sumbangan bagi kemajuan umat manusia.
2.4
Target Audience
Berikut ini merupakan target market dari perancangan publikasi buku anak jalanan:
Demografis:
Jenis Kelamin
: Pria dan Wanita
Usia
: Remaja - Dewasa (15-45 tahun)
Pekerjaan
: Semua Pekerjaan
Ekonomi
: Menengah keatas (A dan B)
Geografis:
Wilayah
: Indonesia dan Mancanegara
Kepadatan
: Urban
Psikografis:
Rutinitas
: Senang berkegiatan sosial
Karakter
: Open minded, Pekerja keras dan memiliki rasa Empati serta Simpati yang tinggi
Gaya Hidup
: Suka berkegiatan sosial
2.5
Buku Pembanding
Dalam segmen perancangan visual buku anak jalanan memiliki pembanding seperti :
1.
Anak Jalanan
Gambar 2. 2 Anak jalanan, Dinamika komunikasi dan Perilaku anak (Sumber : Google.com)
Penulis: Dr. Atwar Bajari
Pengantar: Prof. H. deddy Mulyana, MA., Ph.D. (Guru Besar Ilmu Komunikasi Unpad) Dr., Drg. Nina Justiana (Ketua PSW Unpad)
Penerbit: Humaniora, Bandung Mei 2012 Dalam keunikannya, seorang anak jalanan memiliki persepsi yang berbeda dengan persepsi anak normal mengenai hubungan dengan orang dewasa, tanggung jawab terhadap keluarga dan saudaranya, hubungan dengan lawan jenis, uang, dan kepercayaan pada agama. Anak jalanan telah memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga. Makna keluarga bagi mereka adalah sekelompok orang di mana dia harus ikut ambil bagian dalam menjaga keberlangsungan hidup mereka. Makna konstribusi terhadap keluarga bagi anak jalanan adalah seberapa besar uang yang harus disetorkan kepada orang tuanya dalam rangka membantu kehidupan keluarganya. Di samping itu, mereka sudah memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, misalnya membayar uang sekolah dengan biaya yang didapatkan dari hasil keringat mereka. Perbedaan kondisi dan keadaan tersebut, mengakibatkan anak jalanan memiliki cara pandang yang berbeda dibandingkan dengan anak yang hidup dalam lingkungan standar pada umumnya dalam melihat lingkungan sekitar. Misalnya mereka beranggapan bahwa lingkungan itu lebih keras, berat, dan pengaturannya sangat tergantung dari diri mereka sendiri. Jika mereka berusaha dengan keras, mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Lingkungan merupakan salah satu konstruk budaya dalam pembentukan makna anak jalanan. Lingkungan kumuh, ketiadaan bimbingan orangtua, dan tindakan kasar, cenderung membentuk watak yang pasif, inferior, tercekam stigma mentalitas rendah diri, pasif, agresif, eksploitatif, dan mudah protes atau marah. Dalam kondisi demikian, tata nilai yang ditanamkan akan sulit karena oto-aktivitas,
rasa percaya diri, pengandalan diri sendiri hampir punah, hingga timbul mental ”primitif” dan ”sindrom kemiskinan” Dalam keadaan seperti itu, tidak berlebihan jika anak jalanan selalu berada dalam situasi rentan dalam segi perkembangan fisik, mental, sosial bahkan nyawa mereka. Melalui sitmulasi tindakan kekerasan yang terus menerus, akan membentuk sebuah nilai-nilai baru dalam perilaku yang cenderung mengedepankan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan hidup. Ketika memasuki usia dewasa, kemungkinan mereka akan menjadi salah satu pelaku kekerasan dan eksplotasi terhadap anak-anak jalanan lainnya. Buku ini memaparkan peta kondisi anak jalanan berdasarkan teropong riset kualitatif fenomenologi. Garis besar pembahasan pada sudut pandang atau perspektif komunikasi secara mikro. Walaupun pendekatan sosiologis turut mewarnai kajian yang dilakukan. 2. Atap Langit Rumahku
Gambar 2. 3 Atap langit rumahku (Sumber : Google.com)
Penulis: Ivan Tanio
Pengantar: Bedjo Riyanto - Advisor 1 Elisabeth Christine Yuwono - Advisor 2
Caroline Widjoyo (CLT per jan/08) - Examination Committee 1
Penerbit: Universitas Kristen Petra Anak jalanan adalah salah satu bagian yang ada didalam kehidupan bermasyarakat, khususnya pada kota metropolitan seperti Surabaya. Dalam usianya yang masih tergolong belia, mereka harus menghadapi kejamnya dunia jalanan. Selama ini, yang sering terdengar adalah anak jalanan sebagai pelaku kekerasan. Dalam perancangan Buku Cerita bergambar tentang Kehidupan Anak Jalanan di Surabaya memaparkan sisi lain dari kehidupan anak jalanan. Diharapkan melalui medium ini, pembaca dapat mudah masuk kedalam situasi kehidupan yang digambarkan.
2.6
Analisis S.W.O.T Strength : •
Melibatkan dan menceritakan kisah anak jalanan secara nyata dan jujur.
•
Memperlihatkan potensi yang dimiliki anak jalanan serta semangat mereka yang tinggi.
Weakness : •
Belum ada buku tentang anak jalanan yang menginspirasi masyarakat untuk melakukan atau mengambil keputusan sehingga ingin
bertindak
dalam
keberadaan anak jalanan.
mengurangi
atau
menanggulangi
Opportunities : •
Daya tarik dan dampak dari buku ini untuk mempengaruhi dan mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat akan keberadaan anak jalanan.
Threat : •
Rendahnya
perhatian
yang
dimiliki
masyarakat
terhadap
keberadaan para anak jalanan.
2.7
Publisher Elex Media Komputindo
Gambar 2. 4 Elex Media Komputindo (Sumber : Google.com)
Jasa:
Penerbitan
Berdiri:
25 Januari 1985
Kantor:
Gedung kompas gramedia Jl.Palmerah barat 29-37 Jakarta Pusat, 10270
Produk:
Majalah, Manga, Novel, Media cetak lainnya
Induk:
Kompas
Gramedia
BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Sumber Data
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini akan di peroleh dari berbagai sumber yang ada, diantara adalah : •
Studi Lapangan: Penulis melakukan pengamatan secara langsung turun ke dalam lapangan. Melakukan proses tanya jawab terhadap anak jalanan, yayasan anak jalanan, orang tua dan psikolog anak sebagai sumber informasi.
•
Literatur: Penulis melakukan pengumpulan data informasi melalui bahan atau sumber ilmiah berupa media cetak dan media elektronik. Media cetak yaitu buku sedangkan media elektronik yaitu artikel maupun data digital di internet.
2.2
Deskripsi Buku Anak Jalanan
Perancangan buku anak jalanan adalah bukti pengabdian penulis sebagai manusia yang ingin memiliki dampak terhadap keberlangsungan hidup manusia lainnya. Bermula dari keprihatinan penulis terhadap keberadaan anak jalananlah yang membuat penulis memutuskan untuk membuat buku ini.
Perancangan buku anak jalanan ini memiliki berbagai fungsi diantaranya dari sisi :
2.3
•
Pendidikan: Sumber edukasi dan inspirasi
•
Psikologi: Perubahan pola pikir dan cara pandang
Teori Pendukung •
Teori Warna
Warna memiliki kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Berdasarkan buku buku yang berjudul “Tasteful Color Combination” (Naomi Kuno : 2004), perasaan yang dimiliki oleh manusia terbagi berdasarkan tiga kategori, yaitu: memori, ideologi, dan kepribadian masing-masing individu. Warna itu sendiri dapat mempengaruhi pengelihatan kita dimana berdapak kepada tiga kategori perasaan tersebut. Sebagai contoh warna dapat bermain dalam emosi kejiwaan kita. Kemudian warna juga dapat berpengaruh sebagai petanda akan suatu hal. Oleh sebab itu, penulis membagi warna-warna yang penulis temukan dalam buku tersebut menjadi beberapa kategori yang sesuai dan berkaitan dengan target, yaitu: “Primer Color“
•
Teori Tipografi
Kusrianto (2006: 190) menyatakan bahwa “Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang diinginkan”. Dalam buku ini, Tipografi digunakan sebagai teori pendukung dalam menentukan dan meletakan tulisan, serta desain cover atau judul.
Menurut Kusrianto (2006:209), dalam sebuah buku (termasuk koran dan majalah) terdapat pengorganisasian halaman serta susunan organisasi dalam naskah. Pada umumnya pengorganisasian terdiri dari:
A. Judul Buku / Judul Majalah / Judul Koran Judul utama menjadi penentu bagi pembaca untuk mengenali jenis buku.
D. Headline atau judul artikel, bisa juga Judul Bab Dapat disebut juga judul artikel, berfungsi untuk mengantarkan pandangan mata pembaca menuju teks pada artikel yang disajikan.
E. Subhead (judul-judul bahasan dan subbahasan) Subhead dibuat untuk menandai bagian level bahasan (bagian yang lebih detail) dari suatu topik yang lebih rendah. Aturan yang berlaku pada Headline juga berlaku pada Subhead.
2. Typeface “Typeface adalah karakter dari sekumpulan huruf. Typeface merupakan "perwujudan" yang membentuk karakteristik suatu kumpulan huruf sehingga membedakannya dengan jenis huruf yang lain.” (Angga, desainstudio, 2011 : 1)
Menurut Rustan (2011:112) dalam komunikasi visual, aspek fisik dan non fisik yang terkandung di dalam typeface sebetulnya hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan ide dan konsep pemikiran: pesan. Agar pesan dapat disampaikan dan tersampaikan serta dimengerti secara efektif, antara typeface dan pesannya haruslah sesuai.
B. Sans Serif Jenis huruf Sans Serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf ini memiliki karakteristik yang tegas, bersifat fungsional dan terlihat lebih modern. Beberapa contoh huruf Sans Serif adalah: Arial, Futura, Avant Garde dan Bitstream Vera Sans.
Gambar 2. 5 Typeface Sans Serif (Sumber : desainstudio.com)
• Teori Ilustrasi Menurut Sigit Santoso, kata ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu: illustre yang mempunyai arti ‘menerangkan’. Ilustrasi dapat berupa bentuk simbol, gambar, relief atau musik yang bertujuan mengkomunikasikan dan menjelaskan sesuatu. Menurut Jennings (1988 : 92), ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai informasi, sebagai dekorasi, dan sebagai komentar. Dalam buku ini, ilustrasi digunakan sebagai informasi dan dekorasi.
• Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris (London : 2005) merupakan cara dalam penyusunan banyak elemen desain yang saling berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga menciptakan sebuah atau keseluruhan bentuk yang artistic. Hal ini juga dapat disebut sebagai manajemen suatu bentuk dan bidang. Tujuan utama dari layout adalah untuk menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
• Teori Fotografi Fotografi berasal dari 2 suku kata, Photos yang berarti sinar atau cahaya dan Graphos yang berarti menggambar atau melukis. Jadi dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu proses menggambar dengan menggunakan sinar dan akan menghasilkan sebuah gambar yang biasa disebut foto. Dengan demikian dalam pembuatan sebuah foto, unsur yang terpenting yang harus ada adalah sinar / cahaya. Tanpa ada sinar tidak akan mungkin terjadi foto. Sedangkan alat untuk melukis sinar tersebut adalah alat yang bernama kamera. Konsep dasar fotografi muncul dari dua disiplin ilmu yaitu fisika dan kimia. Keduanya berkembang dan bergabung menciptakan sebuah kreasi mutakhir yang disebut fotografi, sebuah proses merekam alam yang memberikan sumbangan bagi kemajuan umat manusia.
2.4
Target Audience
Berikut ini merupakan target market dari perancangan publikasi buku anak jalanan:
Demografis:
Jenis Kelamin
: Pria dan Wanita
Usia
: Remaja - Dewasa (15-45 tahun)
Pekerjaan
: Semua Pekerjaan
Ekonomi
: Menengah keatas (A dan B)
Geografis:
Wilayah
: Indonesia dan Mancanegara
Kepadatan
: Urban
Psikografis:
Rutinitas
: Senang berkegiatan sosial
Karakter
: Open minded, Pekerja keras dan memiliki rasa Empati serta Simpati yang tinggi
Gaya Hidup
: Suka berkegiatan sosial
2.5
Buku Pembanding
Dalam segmen perancangan visual buku anak jalanan memiliki pembanding seperti :
3.
Anak Jalanan
Gambar 2. 6 Anak jalanan, Dinamika komunikasi dan Perilaku anak (Sumber : Google.com)
Penulis: Dr. Atwar Bajari
Pengantar: Prof. H. deddy Mulyana, MA., Ph.D. (Guru Besar Ilmu Komunikasi Unpad) Dr., Drg. Nina Justiana (Ketua PSW Unpad)
Penerbit: Humaniora, Bandung Mei 2012 Dalam keunikannya, seorang anak jalanan memiliki persepsi yang berbeda dengan persepsi anak normal mengenai hubungan dengan orang dewasa, tanggung jawab terhadap keluarga dan saudaranya, hubungan dengan lawan jenis, uang, dan kepercayaan pada agama. Anak jalanan telah memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga. Makna keluarga bagi mereka adalah sekelompok orang di mana dia harus ikut ambil bagian dalam menjaga keberlangsungan hidup mereka. Makna konstribusi terhadap keluarga bagi anak jalanan adalah seberapa besar uang yang harus disetorkan kepada orang tuanya dalam rangka membantu kehidupan keluarganya. Di samping itu, mereka sudah memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, misalnya membayar uang sekolah dengan biaya yang didapatkan dari hasil keringat mereka. Perbedaan kondisi dan keadaan tersebut, mengakibatkan anak jalanan memiliki cara pandang yang berbeda dibandingkan dengan anak yang hidup dalam lingkungan standar pada umumnya dalam melihat lingkungan sekitar. Misalnya mereka beranggapan bahwa lingkungan itu lebih keras, berat, dan pengaturannya sangat tergantung dari diri mereka sendiri. Jika mereka berusaha dengan keras, mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Lingkungan merupakan salah satu konstruk budaya dalam pembentukan makna anak jalanan. Lingkungan kumuh, ketiadaan bimbingan orangtua, dan tindakan kasar, cenderung membentuk watak yang pasif, inferior, tercekam stigma mentalitas rendah diri, pasif, agresif, eksploitatif, dan mudah protes atau marah.
Dalam kondisi demikian, tata nilai yang ditanamkan akan sulit karena oto-aktivitas, rasa percaya diri, pengandalan diri sendiri hampir punah, hingga timbul mental ”primitif” dan ”sindrom kemiskinan” Dalam keadaan seperti itu, tidak berlebihan jika anak jalanan selalu berada dalam situasi rentan dalam segi perkembangan fisik, mental, sosial bahkan nyawa mereka. Melalui sitmulasi tindakan kekerasan yang terus menerus, akan membentuk sebuah nilai-nilai baru dalam perilaku yang cenderung mengedepankan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan hidup. Ketika memasuki usia dewasa, kemungkinan mereka akan menjadi salah satu pelaku kekerasan dan eksplotasi terhadap anak-anak jalanan lainnya. Buku ini memaparkan peta kondisi anak jalanan berdasarkan teropong riset kualitatif fenomenologi. Garis besar pembahasan pada sudut pandang atau perspektif komunikasi secara mikro. Walaupun pendekatan sosiologis turut mewarnai kajian yang dilakukan. 4. Atap Langit Rumahku
Gambar 2. 7 Atap langit rumahku
(Sumber : Google.com) Penulis: Ivan Tanio
Pengantar: Bedjo Riyanto - Advisor 1 Elisabeth Christine Yuwono - Advisor 2
Caroline Widjoyo (CLT per jan/08) - Examination Committee 1
Penerbit: Universitas Kristen Petra Anak jalanan adalah salah satu bagian yang ada didalam kehidupan bermasyarakat, khususnya pada kota metropolitan seperti Surabaya. Dalam usianya yang masih tergolong belia, mereka harus menghadapi kejamnya dunia jalanan. Selama ini, yang sering terdengar adalah anak jalanan sebagai pelaku kekerasan. Dalam perancangan Buku Cerita bergambar tentang Kehidupan Anak Jalanan di Surabaya memaparkan sisi lain dari kehidupan anak jalanan. Diharapkan melalui medium ini, pembaca dapat mudah masuk kedalam situasi kehidupan yang digambarkan.
2.6
Analisis S.W.O.T Strength : •
Melibatkan dan menceritakan kisah anak jalanan secara nyata dan jujur.
•
Memperlihatkan potensi yang dimiliki anak jalanan serta semangat mereka yang tinggi.
Weakness : •
Belum ada buku tentang anak jalanan yang menginspirasi masyarakat untuk melakukan atau mengambil keputusan sehingga
ingin
bertindak
dalam
mengurangi
atau
menanggulangi
keberadaan anak jalanan.
Opportunities : •
Daya tarik dan dampak dari buku ini untuk mempengaruhi dan mengubah pola pikir dan cara pandang masyarakat akan keberadaan anak jalanan.
Threat : •
Rendahnya
perhatian
yang
dimiliki
masyarakat
terhadap
keberadaan para anak jalanan.
2.7
Publisher Elex Media Komputindo
Gambar 2. 8 Elex Media Komputindo (Sumber : Google.com)
Jasa:
Penerbitan
Berdiri:
25 Januari 1985
Kantor:
Gedung kompas gramedia Jl.Palmerah barat 29-37 Jakarta Pusat, 10270
Produk:
Majalah, Manga, Novel, Media cetak lainnya
Induk:
Kompas Gramedia