BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Data Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, comunis, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah communis adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip
Komuniksi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama. Unsur-unsur komunikasi yaitu: 1. Sumber (komunikator) Orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan. 2. Pesan (message) Hal yang ingin disampaian oleh komunikator. 3. Penerima (komunikan) Sang penerima pesan) 4. Saluran (channel) Sarana untuk menyampaikan atau menyebarluaskan pesan. 5. Hasil (feedback) Reaksi atas pesan yang disampaikan.1
2.1.2 Metode Belajar Melalui Media Audio-Visual Belajar dengan menggunakan indra ganda (penglihatan dan pendengaran) memberikan keuntungan bagi pelajar dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan indra penglihatan atau indra pendengaran saja. Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai hal tersebut. Menurut Baugh (1989 dalam Arsyad, 1997: 21) bahwa kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indra 1
Sri Herwindya Baskara Wijaya S.Sos., M.Si., Pengantar Ilmu Komunikasi, 2010
1
penglihatan, sekitar 5% dai indra pendengaran dan 5% lagi dari indra lainnya. Sementara Dale (1969 dalam Arsyad, 1997: 21) memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indra penglihatan berkisar 75%, melalui indra pendengaran sekitar 13% dan melalui indra lainnya sekitar 12%. Oleh Darvin (1999: 22) media audio-visual seperti video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit. Lebih lanjut Sheal (1989 dalam Anonim, 2003) melaporkan tentang modus pengalaman 10% apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30 % dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. 2
2.1.3 Animasi Animasi adalah illusion of motion yang dibuat dari image statis yang ditampilkan secara berurutan untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Atau berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Pada video atau film, animasi mengacu pada teknik dimana setiap frame dalam film dibuat secara terpisah. Frame bisa dihasilkan dari komputer, dari fotografi atau dari gambar lukisan. Ketika frame-frame tersebut digabungkan, maka terdapat ilusi perubahan gambar, sesuai dengan teori yang disebut dengan persistance of vision.3
Gambar 2.1 Ilusi perubahan gambar
2.1.4 English Grammar Definisi dari english grammar adalah studi tentang cara kalimat-kalimat bahasa Inggris dibangun; secara morfologi dan sintaksis. Tujuan dari grammar adalah untuk menyampaikan dan memahami makna secara tersusun, dan tanpa grammar akan timbul kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif. 2 3
Syamri Laode, Kelebihan Media Pendidikan Audio-Visual, 2011 Jadmiko A. W., Animation from Animator, 2009
2
Dalam grammar terdapat sebuah kata yang disebut dengan 'tense'. Tense digunakan untuk menunjukkan hubungan antara tindakan atau keadaan yang digambarkan oleh kata kerja dan waktu, yang tercermin dalam bentuk kata kerja. Ada dua dasar tenses dalam bahasa Inggris; waktu sekarang dan lampau. Dalam bahasa Inggris terdapat 2 tenses dasar; Present tense, dan past tense. Present tense adalah bentuk dasar dari seluruh jenis-jenis tenses, adapun orang ketiga tunggal ditambahkan huruf -s di akhir kata. Untuk menunjukan waktu lampau, maka di akhir kata regular verbs ditambahkan -ed atau -d, sedangkan irregular verbs dan berubah susunan katanya menjadi berbagai macam bentuk, ataupun tidak berubah sama sekali.
4
2.1.4.1 Materi English Grammar: 12 Basic Tenses berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Materi basic tenses yang diajarkan kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dimulai dari kelas 4 SD. Adapun materi standar english grammar: 12 basic tenses yang diajarkan kepada pelajar SDSMA secara formal sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
1. Present Tenses a. Simple Present Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang merupakan kebiasaan (habit), dan peristiwa yang berlangsung terus menerus. Bentuk predikat kalimat Simple Present Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Verb (s/es) + Obyek /keterangan b. Present Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang berlangsung sekarang atau pada saat berbicara. Bentuk predikat kalimat Present Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: 4
Dikutip dari http://www.tesol-direct.com/english-grammar
3
S + To be + Verb+ing + Obyek /keterangan c. Present Perfect Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang baru saja mulai dilakukan, atau baru saja dikerjakan. Bentuk predikat kalimat Present Perfect Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Have + Verb3 + Obyek /keterangan S + Has + Been + Obyek /keterangan d. Present Perfect Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk mengambarkan suatu kegiatan yang baru saja mulai dilakukan, atau baru saja dikerjakan. Bentuk predikat kalimat Present Perfect Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Have + Been + Verb+ing + Obyek /keterangan S + Has + Been + Verb+ing + Obyek /keterangan 2. Past Tenses a. Simple Past Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang berlangsung pada waktu lampau. Bentuk predikat kalimat Simple Past Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Verb2 + Obyek /keterangan b. Past Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang sedang dilakukan pada waktu lampau ketika suatu kegiatan lain terjadi, atau dua kegiatan yang sama-sama sedang berlangsung pada waktu lampau. Bentuk predikat kalimat Past Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Was + Verb+ing + Obyek /keterangan S + Were + Verb+ing + Obyek /keterangan c. Past Perfect Tense
4
Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah selesai dilakukan pada waktu lampau sebelum atau ketika suatu kegiatan lain terjadi. Bentuk predikat kalimat Past Perfect Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Had + Verb3 + Obyek /keterangan d. Past Perfect Continuous Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang telah selesai dilakukan pada waktu lampau sebelum atau ketika suatu kegiatan lain terjadi pada waktu lampau. Bentuk predikat kalimat Past Perfect Continuous Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Had + Been + Verb+ing + Obyek /keterangan 3. Future Tenses a. Present Future Tense Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Tense dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Verb /Be + Obyek /keterangan b. Present Future Continuous Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang direncanakan akan sedang berlangsung pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Continuous dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Be + Verb+ing + Obyek /keterangan c. Present Future Perfect Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang direncanakan akan selesai dikerjakan pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Perfect dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Have + Verb3 /Been + Obyek /keterangan d. Present Future Perfect Continuous 5
Kalimat ini digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan yang masih tetap berlangsung yang direncanakan pada waktu yang akan datang. Bentuk predikat kalimat Present Future Perfect Continuous dirumuskan sebagai berikut: S + Will/Shall + Have + To be /Been + Verb+ing + Obyek /keterangan5
Adapun materi basic tenses yang diajarkan kepada SD hingga SMP secara formal sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diajarkan secara linear, yaitu dijelaskan satu per satu dari present tense, past tense, hingga future tense sesuai urutan nomornya. Metode penyampaian secara linear tersebut memungkinkan pelajar untuk menghafal english grammar: 12 basic tenses secara partial atau per materi pembahasan, namun metode tersebut menyulitkan pelajar untuk memahami secara keseluruhan dan cenderung hanya menghafal 12 basic tenses satu per satu. Beberapa kesulitan yang dialami pelajar dalam mempelajari 12 basic tenses dengan metode linear ini adalah, materi dijelaskan secara terpisah sehingga pelajar cenderung melupakan rumus yang telah dihafal sebelumnya ketika sedang mempelajari materi rumus yang selanjutnya, seluruh materi disampaikan pada beberapa sesi yang berbeda, sehingga pelajar kesulitan untuk memahami hubungan dari tiap-tiap rumus.
2.1.4.2 Metode Penyampaian English Grammar: 12 Basic Tenses oleh Crypto Hermawan S.S. Rumus-rumus dalam english grammar: 12 basic tenses saling berkesinambungan dan memiliki kemiripan satu sama lain, hal tersebut merupakan keuntungan yang dapat digunakan oleh pengajar dalam rangka memudahkan pelajar untuk memahami dan menghafal 12 basic tenses secara keseluruhan bukan secara partial. Berdasarkan pengalaman belajar mengajar bahasa Inggris selama bertahun-tahun di beberapa lembaga pendidikan, Crypto Hermawan S.S melihat peluang tersebut dan menciptakan sebuat metode inovatif dalam menyampaikan english grammar: 12 basic tenses yang kemudian diaplikasikan kepada siswa kursus bahasa Inggris 'Happy English' yang dimilikinya. 5
Prosus INTEN, Belajar Sesuai Cara Kerja Otak, Bahasa Inggris SMA, 2011
6
Adapun metode penyampaian english grammar: 12 basic tenses yang akan penulis paparkan dalam video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini, yang diambil dari materi lembaga pembelajaran bahasa inggris 'Happy English' milik Crypto Hermawan S.S adalah: 1.
Setiap rumus diawali dengan Subject (S). Present
Past
Future
S+V1+s\es+O/C
S+V2+O/C
S+will+V1+O/C
S+to be+V-ing+O/ C
S+to be+V-ing+O/C
S+will+to be+V-ing+O/C
S+has/have+V3+O/ C
S+ had +V3+O/C
S+will+has/have+V3+O/C
S+has/have+to be+V-ing+O/ C
S+had+to be+V-ing+O/C
S+will+have+to be+V-ing+O/C
2.
Setiap akhir rumus diakhiri dengan Object/Complement (O/C). Present
Past
Future
S+V1+s\es+O/C
S+V2+O/C
S+will+V1+O/C
S+to be+V-ing+O/C
S+to be+V-ing+O/C
S+will+to be+V-ing+O/C
S+has/have+V3+O/C
S+ had +V3+O/C
S+will+has/have+V3+O/C
S+has/have+to be+V-ing+O/C
S+ had +to be+V-ing+O/C
S+will+have+to be+V-ing+O/C
3.
Sebelum Object/Complement (O/C), terdapat Verb (Kata Kerja).
4.
Untuk no 2 dan no 4 Verb (Kata Kerja) berbentuk V-ing.
5.
Untuk no 3, Verb (Kata Kerja) berbentuk V-III.
6.
Untuk no 1 kita terapkan 1-2-1, maksudnya adalah Verb (Kata Kerja) Present bentuk V-I, Past bentuk V-II, dan Future bentuk V-I. Present
Past
Future
S+V1+s\es+O/C
S+V2+O/C
S+will+V1+O/C
S+to be+V-ing+O/ C
S+to be+V-ing+O/C
S+will+to be+V-ing+O/C
S+has/have+V3+O/ C
S+has/have+V3+O/C
S+will+has/have+V3+O/C
7
S+has/have+to be+V-ing+O/C
7.
S+ had +to be+V-ing+O/C
S+will+have+to be+V-ing+O/C
Sebelum Verb-ing terdapat To Be untuk no 2 dan no 4. Present
Past
Future
S+V1+s\es+O/C
S+V2+O/C
S+will+V1+O/C
S+to be+V-ing+O/ C
S+to be+V-ing+O/C
S+will+to be+V-ing+O/C
S+has/have+V3+O/ C
S+ had +V3+O/C
S+will+has/have+V3+O/C
S+has/have+to be+V-ing+O/C
S+ had +to be+V-ing+O/C
S+will+have+to be+V-ing+O/C
8.
Untuk Future setelah Subject (S) terdapat “Will”. Present
Past
Future
S+V1+s\es+O/C
S+V2+O/C
S+will+V1+O/C
S+to be+V-ing+O/ C
S+to be+V-ing+O/C
S+will+to be+V-ing+O/C
S+has/have+V3+O/ C
S+ had +V3+O/C
S+will+has/have+V3+O/C
S+has/have+to be+V-ing+O/C
S+ had +to be+V-ing+O/C
S+will+have+to be+V-ing+O/C
9.
Untuk no 3 dan no 4 setelah Subject (S) dalam bentuk Present. terdapat Have/Has.
10.
Untuk no 3 dan no 4 setelah Subject (S) dalam bentuk past terdapat Had.
11.
Untuk no 3 dalam bentuk Future terdapat Have/Has.
12.
Untuk no 4 dalam bentuk Future terdapat Have. Present
Past
Future
S+V1+s\es+O/C
S+V2+O/C
S+will+V1+O/C
S+to be+V-ing+O/ C
S+to be+V-ing+O/C
S+will+to be+V-ing+O/C
S+has/have+V3+O/ C
S+ had +V3+O/C
S+will+has/have+V3+O/C
S+has/have+to be+V-ing+O/C
S+ had +to be+V-ing+O/C
S+will+have+to be+V-ing+O/C
8
Metode penyampaian ciptaan Crypto Hermawan S.S ini telah diuji coba kepada pelajar Sekolah Dasar hingga Universitas, dan telah terbukti 90% dari audiens dapat mengerti english grammar: 12 basic tenses dalam waktu yang singkat yaitu 1 sesi.
2.2 Karakter Produk 2.2.1 Animasi Edukasi Video
"The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses"
menyampaikan materi yang diproduksi untuk tujuan spesifik, yaitu pelajar yang sudah mempelajari english grammar sebelumnya, namun memiliki kesulitan dalam memahami dan menghafal 12 basic tenses, serta ingin lebih unggul dalam bidang tersebut, dapat menghafal dan memahami rumus english grammar: 12 basic tenses secara singkat, mudah dan menyenangkan.Video ini termasuk dalam katergori animasi edukasi. Animasi edukasi adalah jenis animasi yang diproduksi untuk tujuan spesifik dalam bidang pembelajaran. Popularitas penggunaan animasi edukasi dalam membantu proses belajar mengajar telah meningkat pesat semenjak adanya teknologi komputer yang dapat menghasilkan karya grafis. Teknologi ini dapat menghasilkan karya animasi dengan lebih mudah serta menekan biaya produksi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Animasi yang di desain dengan baik dapat membantu audiens untuk belajar lebih cepat dan lebih mudah. Animasi tersebut juga dapat menjadi alat bantu yang sangat baik bagi pengajar pada saat menjelaskan konten yang sulit untuk dijelaskan secara lisan. Tingkat kesulitan subjek dapat meningkat sesuai dengan tingkat kesulitan dalam bidang matematika atau adanya aspek imajinasi. Contohnya, penjelasan tentang aliran listrik yang tidak dapat dilihat kasat mata. Pada awalnya cara bekerja listrik akan sulit dipahami oleh siswa. Dengan bantuan animasi komputer, maka proses belajar mengajar akan lebih mudah, cepat, dan menarik.6
6
Simona Nicoleta NEAGU, Educational Animation for E-Learning, 2007
9
2.2.2 Cutout Animation Metode pembelajaran "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12
Basic Tenses" terdiri dari short clips, yang menceritakan tentang perjalanan Diko dalam mendapatkan The Grammar Gear, karena itu cara yang efektif unutk menjelaskan metode tersebut adalah dengan cutout animation dan ditambahkan dengan narasi sebagai penjelasan tambahan, agar dapat ditangkap secara jelas dan mudah oleh anak sekolah. Cutout animation adalah salah satu metode produksi animasi yang paling tua sebelum diciptakannya komputer, mungkin menjadi metode yang termudah untuk diciptakan. Sesuai namanya, cutout animation adalah tehnik untuk memproduksi animasi yang menggunakan karakter yang datar, property dan background yang dipotong dari material berupa kertas, kartu, kain keras ataupun foto. Bentuk-bentuk cutout yang digerakkan sebanyak step-step kecil di setiap stage kemudian difoto, metode ini jauh lebih mudah dikerjakan dibandingkan dengan metode animasi yang mengharuskan animator untuk menggambar di setiap frame. Adapun film animasi pertama yang diciptakan menggunakan teknik cutout animation dibuat di Argentina oleh Quirino Cristiani.7 Sekarang, style cutout animation lebih sering diproduksi menggunakan komputer, dengan gambar yang dipindai, atau vector graphics yang menyerupai material asli yang dipotong. Bahkan ada beberapa software yang dibuat khusus untuk memproduksi cutout animation. 8
2.2.2.1 Contoh Karya Cutout Animation Adapun contoh karya cutout animation yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat video ini salah satunya adalah video edukasi tentang kreatifitas anak dari "Creativekids.org" yang berjudul "What is creativity?" karya sebuah tim yang beranggotakan Rachel Wan sebagai illustrator dan animator, Kimberly and Kenneth Ong sebagai voice, serta Don Alder dan Wok The Dawg 7
Dikutip dari Alan's Image Factory, Cut-out Animation, 2010, http://www.aifweb.com/animation/cutout_anim/cutout_animation.html
8
Dikutip dari Cutout Animation, http://en.wikipedia.org/wiki/Cutout_animation
10
sebagai audio person. Video ini menjelaskan tentang arti dari kreatifitas, tips dan trik agar kreatifitas selalu muncul pada diri anak, serta motivasi bagi anak untuk tetap kreatif. Dalam video ini digambarkan contoh-contoh hal kreatif yang ada di dunia dan lingkungan terdekat anak, sehingga memicu anak agar terus menjadi orang yang kreatif, serta dijelaskan apakah kegunaan dari kreatifitas itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Dalam video ini semua aspek tersebut dijelaskan menggunakan visual yang dinamis, efektif, dan sangat kreatif, sesuai dengan judul video tersebut, serta audio yang jelas dan menggunakan voice anak sekolah dasar, sehingga anak dapat merasa familiar dan lebih terbuka untuk menerima pesan yang mereka sampaikan.
Gambar 2.2 Contoh cutout animation
2.3 Target Audiens Target audiens dari film "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" adalah pelajar Sekolah Dasar (SD) yang tengah mempelajari english grammar namun mendapati kesulitan dalam memahami dan menghafal 12 basic tenses, serta ingin lebih unggul dalam bidang tersebut, dimulai dari kelas 4 SD - 6 SD. Metode penyampaian english grammar: 12 basic tenses yang diciptakan oleh Crypto Hermawan S.S sangat krusial untuk dijelaskan kepada pelajar pada range umur tersebut dimana mereka masih berada dalam tahap awal mempelajari bahasa inggris secara formal, karena metode ini memaparkan 12 basic tenses secara keseluruhan, bukan secara partial, sehingga memudahkan mereka untuk memahami konsep english grammar, mengetahui kesamaan dari rumus-rumus 12 basic tenses, dan memudahkan mereka untuk menghafalnya, sehingga 11
nantinya mereka sudah akan mengerti dasar-dasar english grammar ketika mereka harus mencapai pada tahap pembelajaran yang lebih komplikatif.
2.4 Analisa Produk 2.4.1 Keunggulan Dan Kelemahan 2.4.1.1 Keunggulan Keunggulan dari video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini adalah materinya yang inovatif yaitu metode ciptaan Crypto Hermawan S.S untuk menghafal dan memahami rumus english grammar: 12 basic tenses secara singkat, mudah dan menyenangkan bagi pelajar Sekolah Dasar (SD) yang sudah mempelajari english grammar sebelumnya, namun memiliki kesulitan dalam memahami dan menghafal 12 basic tenses, serta ingin lebih unggul dalam bidang tersebut. Metode penyampaian ciptaan Crypto Hermawan S.S ini menjelaskan 12 basic tenses secara keseluruhan, bukan secara partial, sehingga dapat memudahkan pelajar untuk menghafal dan mengerti konsep english grammar. Metode ini telah diuji coba kepada pelajar Sekolah Dasar hingga Universitas, dan tingkat penguasaan english grammar: 12 basic tenses mereka dalam 1 sesi mencapai 90%. Agar menarik minat anak usia sekolah, Video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" menggunakan pendekatan seperti cerita petualangan yang dapat memicu anak usia sekolah untuk mempelajari english grammar: 12 basic tenses dengan cara yang menyenangkan dan menantang. Secara visual, video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini memiliki grafis yang jelas, runtut dan dinamis sehingga dapat dimengerti oleh anak usia sekolah. Materi yang diberikan singkat, padat, tetapi tidak mengurangi bobot dari setiap bahasan. Untuk style, video ini menggunakan style cutout animation yang menggunakan bentuk-bentuk organik dengan tekstur kertas kasar agar sesuai dengan karakter anak sekolah yang spontan, apa adanya dan tidak monoton. Video ini warna-warna yang mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan agar menghidupkan mood bertualang serta memperkuat cerita.
12
2.4.1.2 Kelemahan Adapun kelemahan dari video "The Grammar Gear: A Fun Journey to Learn 12 Basic Tenses" ini adalah dari diri penulis sendiri, yaitu kurangnya pengalaman teknis serta pengetahuan tips dan trik dalam pembuatan video animasi edukasi. Adapun ini adalah kali pertama penulis membuat karya berupa animasi edukasi. Penulis akan berusaha mencari tahu seluk beluk tentang animasi edukasi, serta mencari sebanyak mungkin data yang valid tentang english grammar serta cara mendidik anak usia sekolah.
2.4.2 Faktor Pendukung Dan Penghambat 2.4.2.1 Faktor Pendukung a. Tingginya minat masyarakat saat ini terhadap tayangan animasi. b. Teknologi software animasi yang semakin memudahkan penggunanya. c. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. d. Narasumber yang kooperatif dan supportif.
2.4.2.2 Faktor Penghambat a. Jangka waktu pembuatan yang sempit. b. Spesifikasi komputer penulis yang belum memadai. c. Lokasi narasumber yang berjarak jauh dari tempat tinggal penulis. d. Kurangnya pengalaman penulis dalam membuat animasi edukasi dan cutout animation.
13