BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu : 2.1.1 Literatur Buku a. MI Comic (2011) Dongeng H. C. Andersen b. Naomi Kuno (2004) Tasteful Color Combinations c. Karen Sullivan, Gary Schumer & Kate Alexander (2012) Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories d. Paul Wells (2007) Scriptwriting 2.1.2 Literatur Internet a. Perkembangan Animasi di Indonesia (2012) http://didiaan.blogspot.com/2012/12/perkembangan-animasi-diindonesia.html “Sejarah Animasi Indonesia sendiri mulai diketahui sejak ditemukannya cave painting yang bercerita mengenai binatang atau hal-hal yang berbau mistis. Pada tahun 1955 Presiden pertama kita yaitu Pak Soekarno yang sangat peduli dengan perkembangan seni dengan sengaja mengirimkan seorang seniman Indonesia untuk belajar di Studio Walt Disney.” b. Arti Dongeng http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/selfpublishing/2103854-arti-dongeng-dan-jenis-jenisnya/ “Dongeng adalah cerita fiktif atau cerita imajinatif. Oleh karena itu, di dalam dongeng ada tokoh, watak tokoh, alur, latar dan unsur cerita lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan cerita – cerita lainnya adalah pada kefiksiannya. Di dalam dongeng mungkin kita akan menemukan manusia bisa terbang atau binatang bisa bicara.”
4
c. Sejarah Animasi http://pandunurdin-anime.blogspot.com/p/blog-page.html “Walaupun belum berbentuk animasi seperti di era maju saat ini, manusia di zaman prasejarah telah mengenal komunikasi lewat bahasa visual. Lukisan-lukisan di dinding atau di langitlangit gua menjadi bukti kebudayaan mereka.” d. Pengertian Animasi dan Konsep Pembuatan http://animia.mywapblog.com/pengertian-animasi-dan-konseppembuatan.xhtml “Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah 'gerakan'. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi.”
2.1.3 Referensi Video a. Main Studio, Dazu (2012) b. Pixar Animation Studios, Toy Story (1995)
c. Universal Pictures and Illumination Entertainment, Despicable Me (2010)
2.2 Data Umum Gambaran tugas akhir penulis adalah pembuatan short animation yang diberi judul “Daisy”. Cerita ini dikembangkan dari buku dongeng karya H.C Andersen dengan judul “Bunga Kecil Ida”. Animasi ini menceritakan tentang seorang anak kecil yang mencintai tanaman di halaman rumahnya. Pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah kita sebagai manusia peduli pada kepada tanaman tanaman yang ada di sekitar kita .
Berikut data-data umum yang telah dikumpulkan oleh penulis yang akan digunakan sebagai landasan dalam pembuatan tugas akhir ini.
2.2.1
Animasi Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut
sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah 'gerakan'. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi. 2.2.1.1
Sejarah Animasi
Persistence of Vision Walaupun belum berbentuk animasi seperti di era maju saat ini, manusia di zaman prasejarah telah mengenal komunikasi lewat bahasa visual. Lukisan-lukisan di dinding atau di langitlangit gua menjadi bukti kebudayaan mereka. Jika merujuk visual sebagai alat komunikasi, sejarah animasi bisa ditelusuri hingga zaman prasejarah. Seorang pendeta Jerman, Athanasius Kircher, pada tahun 1645 menemukan Magic Lantern. Cara kerjanya mirip proyektor slide, gambar-gambarnya disorotkan ke dinding. Gambar tersebut di lukis pada kaca lentera dan diproyeksikan.
2.1 Magic Lantern http://www.projectionscreen.net/history/magic-lanterns/
Salah satu fenomena menarik yang terkait dengan sejarah animasi adalah ditemukannya teori Persistence of Vision pada tahun 1824 oleh Peter Roget. Pengertian mudahnya tentang proyeksi bergerak dari objek yang diterima mata. Secara prinsip, memori otak kita mampu meyimpan sekitar 1/25 detik gambar yang dilihat. Jadi ketika ada gambar berikutnya yang lewat, gambar yang berkelanjutan akan dipersepsikan seolah-olah bergerak oleh mata. Pola inilah yang akhirnya melahirkan berbagai eksperimen percobaan visaul yang berkelanjutan. Phenakitstoscope adalah alat pertama
yang
mengacu
pada
teori
tersebut.
Mesin
ini
menghasilkan ilusi gerakan dengan memungkinkan pemirsa untuk menatap piringan yang berputar berisi jendela kecil, di mana dibalik jendela itu ada cakram lain berisi urutan gambar. Ketika mesin diputar menghasilkan ilusi gerakan tertentu dari urutan gambar tersebut. Alat tersebut diciptakan oleh Dr Joseph Antoine Plateau dan Dr Simon Rittrer pada tahun 1830.
2.2 Phenakitstoscope http://www.mhsgent.ugent.be/engl-plat5.html Sebelumnya pada tahun 1825, John A. Paris, seorang fisikawan
Inggris,
menciptakan
mainan
yang
dijuluki
thaumatrope. Mainan tersebut berupa kepingan yang dikaitkan dengan semacam tali pegas di antara kedua sisinya. Satu sisi keping bergambar burung, sisi sebaliknya bergambar sangkar burung. Saat kepingan diputar, gambar burung seolah-olah masuk kedalam sangkarnya. Jika proses ini dilihat mata, seolah-olah burung tersebut berada dalam sangkarnya.
2.3 Thaumatrope http://brightbytes.com/collection/thaum.html Joseph Plateau asal Belgia pada tahun 1832 menciptakan Zoetrope. Bentuknya berupa cakram yang sekelilingnya terdapat gambar-gambar yang disertai lubang-lubang yang dibuat secara teratur untuk mengintip. Gambar akan terlihat bergerak jika memutar cakram didepan cermin sembari diintip.
2.4 Zoetrope http://www.stageninedesign.com/3d-zoetrope/ Praxinoscope menjadi penemuan berikutnya ditahun 1892 oleh Emile Reynould. Cara kerja alat ini mirip dengan zoetrope. Bedanya, pada Praxinoscope, celah untuk melihat diganti dengan sebuah lingkaran cermin yang diletakkan dibagian dalam. Jika kita melihat cermin tersebut, gambar akan tampak seolah-olah bergerak.
Praxinoscope
kemudian
dikembangkan
menjadi
Optique Theatre, yang memungkinkan ditonton khalayak umum.
2.5 Praxinoscope
2.6 Optique Theatre
http://www.victorian-cinema.net/machines
http://www.sharediaries.com
Era Disney & 12 Prinsip Animasi Seiring dengan penemuan pita film dan memasuki kamera,memasuki abad ke-20, mulai dikembangan teknik baru yaitu. J.Stuart Blackton dari Amerika menggunakan teknik ini di berbagai filmnya yang terkenal. Tahun 1914 Winsor McCay membuat terobosan pada animasi pada film Gertie The Dinosaur. Otto Messmer juga menerapkan pada film animasi Felix The Cat. Pada tahun 1923, Walt Disney dan Roy Disney mendirikan studio animasi. Walt Disney melahirkan karya-karya terkenal hingga sekarang, seperti Mickey Mouse, Snow White, Donald Duck, dan Pinokio. Pada 18 November 1928 lahirlah Mickey Mouse. Ia adalah animasi bersuara pertama dari Walt Disney. Kemudian disusul animasi berwarna pertama, yakni Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.
2.7 Walt Disney dengan Mickey Mouse http://blogs.disney.com/oh-my-disney/2013/02/12/it-allstarted-with-a/
Kemajuan industri perfilman dan televisi di Amerika juga berimbas pada kemajuan bidang animasi. Kemudahan produksi dan banyaknya permintaan ikut menekan biaya produksi sehingga industri animasi tumbuh dengan cepat. Salah satu tonggak dalam kemajuan animasi adalah diperkenalkanya 12 prinsip animasi pada tahun 1930-an oleh animator Disney yaitu Ollie Johnston dan Frank Thomas. Prinsip tersebut diterbitkan menjadi buku The Illusion of Life : Disney Animation pada tahun 1981. Ke-12 prinsip tersebut adalah squash an stretch, anticipation, staging, straight ahead action and pose to pose, follow through and overlapping action, slow in and slow out, arcs, secondary action, timing, exaggeration, solid drawing, dan appeal.
2.8 Buku The Illusion of Life : Disney Animation http://en.wikipedia.org/wiki/Disney_Animation:_The_Illusion_of_ Life Era CGI Revolusi besar terjadi dalam produksi animasi setelah munculnya
komputer.
Computer-generated
imagery
(CGI)
menjadikan produksi animasi lebih leluasa dan kreatif. Toy Story produksi Pixar adalah film berdurasi panjang pertama yang diproduksi dalam teknik CGI pada tahun 1995. Perkembangan berikutnya teknik animasi menjadi pendukung film-film box office dunia. Special effect atau digital visual effect mulai mengandalkan
CGI animasi. Yang istimewanya, CGI mulai menggunakan teknologi motion capture terbaru yang sengaja diciptakan untuk membuat film tersebut. Hasilnya sangat mendekati kenyataan, sehingga penonton sulit membedakan antara yang animasi dengan yang bukan. •
dikutip dari :
http://aimanayie.blogspot.com/2011/11/apa-itu-animasi.html http://animia.mywapblog.com/pengertian-animasi-dan-konseppembuatan.xhtml
2.2.2
Perkembangan Animasi di Indonesia Seorang animator pada dasarnya menguasai ilmu gerak. Ilmu ini yang mampu membuat sesuatu bergerak dan terasa hidup. Namun dalam pertumbuhan industri animasi di Indonesia, semua ilmu ini tidak tumbuh sederas datangnya software dan hardware industri multimedia yang senantiasa berdatangan. Memang, telah muncul sekolah grafik multimedia di kota-kota besar, akan tetapi permintaan akan produk hiburan, informasi, dan kepraktisan industri jauh lebih besar. Sehingga konsentrasi industri animasi saat ini lebih kepada ‘the man behind the gun’ yaitu sang anatr yang membawa ‘senjata’-nya masing masing (software based skills). Pertumbuhan itu berlangsung sejak era-1980-an. Apabila dilihat pada peningkatan kemampuan para animator, banyak yang menyayangkan bahwa generasi animator masa kinik kebanyakan hanya yang mengerti software dan kurang diimbangi dengan pertumbuhan kemampuan esensi elemen lain. Seperti kemampuan kreatif dalam kerja editing, penempatan adegan, dan sebagainya. Padahal kemampuan-kemampuan ini berperan penting bagi sebuah produk animasi. Dengan kata lain, produk animasi berelemen penting yang disisihkan akan berbuah menjadi sebuah produk menyedihkan.
Sejarah Animasi Indonesia sendiri mulai diketahui sejak ditemukannya cave painting yang bercerita mengenai binatang atau hal-hal yang berbau mistis. Pada tahun 1955 Presiden pertama kita yaitu Pak Soekarno yang sangat peduli dengan perkembangan seni dengan sengaja mengirimkan seorang seniman Indonesia untuk belajar di Studio Walt Disney. Pada tahun 1970 stasiun TV satu – satunya pada saat itu yaitu TVRI sudah mulai menayangkan film – film animasi yang dibuat oleh Walt Disney dan Hanna Barbera. Pada tahun tersebut juga film animasi iklan nasional lahir dan berdirinya studio animasi pertama di Jakarta . Di tahun 80-an, tidak hanya dalam animasi periklanan tahun ini pun ditandai dengan mulai maraknya film animasi Indonesia dan lahirnya beberapa studio animasi di berbagai daerah. Pada era tahun 90-an sudah banyak bertaburan berbagai film animasi dan lahir film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya . Pada tahun 1998 mulai muncul film– film animasi yang bercerita tentang cerita rakyat Indonesia . Kira – kira pada tahun 2000 samapai dengan tahun 2004 diproduksi beberapa serial animasi TV . Pada saat itu animasi serial cukup popular dan diminati karena sudah menggabungkan 2D animasi dan 3D animasi. Di tahun – tahun berikutnya animasi di Indonesia berkembang lebih pesat yaitu dengan adanya film animasi buatan yang memenangkan penghargaan INAICTA. Pada tahun 2008 Indonesia sendiri sudah berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar dan juga sudah berhasil untuk Go Internasional . Semakin lama perkembangan film animasi di Indonesia semakin berkembang dengan didukung oleh adanya seniman seniman muda berbakat Indonesia , studio animasi yang mulai tersebar di berbagai daerah dan juga perkembangan teknologi yang tak pernah mati.
•
dikutip dari : http://didiaan.blogspot.com/2012/12/perkembangan-animasi-di-
indonesia.html
2.2.3
Definisi Short Animation Short Animation atau yang bisa juga disebut dengan Animated Short Film adalah kategori lebih spesifik dari film pendek, yaitu film pendek dengan genre teknik animasi. Film pendek animasi ini biasanya adalah film-film animasi dengan durasi lebih dari satu menit dan kurang dari tujuh menit. Dari buku Ideas for The Animated Short halaman 31, film animasi pendek didefinisikan sebagai film yang menggambarkan cerita melalui pergerakan dan waktu, melalui karakter-karakter unik dan berkesan yang ada dalam kehidupan yang dilebih-lebihkan, di dalam representasi dunia dengan kemampuan untuk membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat dan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Film animasi pendek biasanya berdurasi 24 menit atau kurang. •
dikutip dari : Ideas for The Animated Short, Karen Sulivan (2008)
2.2.4
Tentang Dongeng Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam dengan tokohnya bernama
Abunawas. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng
aslinya,
kisah
aslinya
seakan
telah
ditelan
zaman.Sedangkan cerita yang berisi tokoh para hewan disebut dengan fabel. •
dikutip dari : http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2103854-artidongeng-dan-jenis-jenisnya/
2.2.5
Data Umum Tentang Tumbuhan Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta. Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan). Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil
(mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel. •
dikutip dari :
Haeckel G (1866). Generale Morphologie der Organismen. Berlin: Verlag von Georg Reimer. hlm. vol.1: i–xxxii, 1–574, pls I–II; vol. 2: i–clx, 1–462, pls I–VIII.
2.2.6
Data Umum Tentang Bunga Daisy Bunga daisy adalah sejenis bunga yang sangat cantik yang berasal dari kawasan utara dan tengah Eropah. Bunga ini tergolong dalam keluarga bunga Compositae (sekuntum bunganya terdiri daripada banyak kuntum-kuntum kecil). Bunga daisy melambangkan keikhlasan, kesetiaan dan kesucian. Sebab itulah ramai penggemar bunga menjadikannya sebagai hadiah. •
dikutip dari : o
http://bungabunga9.blogspot.com/2013/01/perawatan-bungadaisy.html
o
http://jomtanambunga.blogspot.com/2012/09/bunga-daisy-cantikberseri.html
o
http://www.listofbirthstones.com/birth%20flowers/Daisy%20flower.html
o http://www.theflowerexpert.com/content/growingflowers/flowersa ndgeography/daisies
2.9 Bunga Daisy http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gerbera_Daisy_Flower_Digon3.JPG
2.3 Data cerita, environtment, dan karakter 2.3.1
Sinopsis Cerita Cerita ini dikembangkan dari dongeng karya H.C Andersen yang
berjudul Bunga Kecil Ida Dipagi yang cerah terdapat seorang anak kecil yang sedang mencabut-cabuti bunga untuk dimainkan. Ketika itu seorang Ibu pemilik bunga tersebut mengetahuinya lalu mengusir anak kecil tersebut. Ibu ini mempunyai seorang anak yang bernama Daisy. Ketika Daisy pergi ke taman halaman rumahnya, Daisy bertanya kepada Ibunya kenapa bunga bunga ini terlihat layu dan rusak. Ibunya menjawab kalo bunga tersebut layu karena lelah akibat pesta dansa semalam. Daisy takjub, dan bertanya kembali apakah bunga bunga bisa berdansa? Bisa, jawab ibunya. Bunga bunga ini akan berdansa ketika malam hari disaat kita tertidur. Karena Daisy penasaran, malamnya Daisy ingin membuktikan perkataan Ibunya. Lalu dia meletakan bunga yang layu tersebut di tempat tidur boneka kesayangannya. Dia meletakan boneka tersebut di laci. Dia mengatakan ke bonekanya bahwa untuk semalam saja. Lalu Daisy pergi keluar dan untuk menunggunya di sofa. Berjam-jam Daisy menunggu dan hasilnya tidak terjadi apa apa yang menyebabkan Daisy tertidur. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kamarnya, Daisy pun terbangun dari tidurnya dan segera mengendap-ngendap ke kamarnya untuk melihat apa yang terjadi. Daisy kemudian membuka pintunya perlahan-lahan lalu mengintip
kedalam, ternyata dikamarnya banyak sekali bermacam macam bunga yang masuk melalui jendela. Daisy senang sekali karena pertama kalinya dia melihat bunga-bunganya hidup. Namun yang tak disangka, boneka kesayangannya juga ternyata bisa hidup yang tibatiba keluar dari lacinya. Bonekanya berbicara “wah ada pesta!” lalu salah satu bunga mengatakkan, ayo kita berdansa bersama. Daisy terus menyaksikan bunga dan bonekanya berdansa dengan riang. Karena Daisy takut mengganggu mereka, Daisy pun menutup pintunya dan kembali tidur di sofanya. Boneka bertanya kepada bunga, kenapa kamu terlihat sangat layu? Bunga bunga tersebut menjawab bahwa tadi pagi ada seorang anak yang mencabut cabuti bungaku yang membuatku layu dan hidupku tak lama lagi. Dan tolong beritahu kepada Daisy, besok hari kuburkan kami karena pada di musim panas kami akan tumbuh kembali. Boneka mengiyakan dengan terharu, lalu boneka mengambil selembar kertas dan menuliskan sebuah pesan yang diletakkan di ranjang boneka tersebut. Hari sudah pagi, Daisy terbangun dan berlari ke kamarnya berharap bunganya kembali hidup dan segar. Tetapi ternyata bunga tersebut sudah mati. Lalu dia melihat selembar kertas dengan pesan “tolong kubur saya”. Daisy pun langsung bergegas ke tamannya lalu mengubur bunga bunganya dan mengatakkan “Sampai jumpa di Pesta berikutnya, Love you “
2.3.2
Environment Kamar
2.10 Referensi kamar anak anak http://www.home-designing.com/2009/03/kids-room-designs-set-8 Diatas merupakan referensi yang digunakan penulis untuk http://www.editorganizing.com/kid-spaces/ pengambilan visual kamar anak-anak. Rumah dan halamannya Berikut referensi yang digunakan penulis untuk pengambilan visual rumah dan halamannya.
2.11 Referensi rumah dan halamannya http://www.lakeland-cottage-company.co.uk/lake-district-cottage/Coniston/Holiday-cottages-LakeDistrict/Garden_House/ http://freehdw.com/wallpaper/garden-house-oregon-17646.html
2.3.3
Karakter 2.2.1.1
Anak Perempuan Kecil Berikut referensi karakter yang anak perempuan bersifat riang:
2.12 Referensi anak kecil perempuan http://hqwalls.org/despicable_me_agnes_wallpaper_hd-wallpapers.html www.templates.com www.hdwallpapers.in
2.2.1.2
Anak Kecil yang Nakal Berikut referensi karakter anak yang nakal :
2.13 Referensi anak kecil yang nakal http://jadiberita.com/27201/ini-wujud-sinchan-di-dunia-nyata/ http://www.tumblr.com/tagged/swiper%20the%20fox http://disney.wikia.com/wiki/Harris,_Hubert_and_Hamish
2.2.1.3
Karakter Ibu Berikut adalah referensi karakternya :
2.14 Referensi karakter ibu http://www.puzzlepuzzles.com/puzzles-doraemon-puzzles.html http://kellysluckyyou.com/movie-review-brave-make-it-a-brave-weekend/ http://twoanimators.blogspot.com/2009/06/character-designs-colgate-characters.html http://www.weeshare.net/2011/03/meet-disney-character-mother-gothel.html
2.2.1.4
Boneka yang bisa hidup
Berikut adalah referensi karakternya
2.15 Referensi boneka http://hdwallon.blogspot.com/2012/09/toy-story-wallpaper.html http://teaser-trailer.com/dolly-toy-story-3/
2.2.1.5
Bunga yang dapat berekspresi Bunga yang dapat berekspresi berikut adalah referensi
karakternya:
2.16 Bunga yang dapat berekspresi http://www.youtube.com/watch?v=AB7VF980cEA
2.4 Studi Existing Selain data-data, penulis juga mengumpulkan beberapa referensi film animasi pendek yang menginspirasi penulis, dengan tujuan menganalisa film animasi pendek tersebut dapat memberikan pengayaan kepada penulis dalam proses pengerjaan film animasi pendek ini.
2.4.1
Studi Bentuk Untuk studi bentuk, penulis menganalisa bentuk-bentuk dari beberapa film animasi pendek seperti Despicable Me, Astro Boy, dan Monster inc
2.17 Film animasi Monster Inc, AstroBoy , dan Despicable Me http://shpintv.com/monsters-inc/ http://www.shockya.com/news/2009/10/04/another-new-astro-boy-movie-poster/ http://www.thes4p.com/the-despicable-me-drinking-game/
Gambar di atas merupakan screenshot dari film animasi Despicable Me, Astro Boy, dan Monster inc. Bentuk karakternya yang simple, seperti bentuk kepala yang bulat dan bentuk tubuh yang lebih kecil. Membuat animasi ini terlihat lucu secara visual. Karakter Boo dalam film Monster Inc , terlihat jelas dengan bentuk wajahnya yang bulat dan halus, memberi kesan lucu dan imut. Begitupula karakter - karakter di film Despicable Me, dengan visual yang halus dan bulat membuat visual menjadi tampak lucu yang membuat anak – anak tertarik untuk melihatnya. Untuk film Astro Boy, visualnya juga terlihat bulat tetapi yang membedakan dengan karakter Boo dan karakter di Despicable Me, film Astroboy tubuh karakternya agak tinggi, di film Despicable Me dan Monster Inc terlihat lebih kecil.
2.4.2
Studi Warna Warna adalah salah satu elemen yang penting dalam seni atau design, begitu juga dalam animasi. Karena setiap warna mampu memberikan kesan atau mood dan identitas tertentu dalam sebuah film animasi. Agar pemilihan warna untuk animasi ini tepat, penulis melakukan studi pada film animasi pendek yang berjudul Toy Story dan Wreck It Ralph.
2.18 Film animasi Toy Story dan Wreck It Ralph http://www.oncenter.org/event/summer-film-under-stars-toy-story http://www.longbeachstuff.com/2013/05/movies-at-moms-wreck-it-ralph-may18-2013.html
Gambar ini merupakan screenshot dari animasi Toy Story dan Wreck It Ralph. Warna yang digunakan pada animasi Toy Story merupakan warnawarna soft dan biasa terdapat dalam mainan anak –anak. Di film Wreck It Ralph, warna warna ini terdapat dalam video game yang sangat digemari
anak-anak. Diimbangi dengan warna background yang lembut agar paduan warna menjadi nyatu dan enak dilihat secara visual.
2.4.3
Study Art Direction Untuk studi art direction, penulis melakukan studi pada film animasi pendek Zero dan Dog and The Butcher.
2.19 Cuplikan animasi pendek Zero http://www.youtube.com/watch?v=LOMbySJTKpg Pada film animasi Zero ini banyak sekali menggunakan komposisi rule of third dan golden rule. Animasi ini juga lebih banyak menggunakan long shot, dan medium close up pada bagian-bagian tertentu Penggunaan camera movement yang slow, lighting warna yang dramatis pada bebrapa scene, serta bantuan sfx yang tepat dapat membangun emosi pada film ini. Sehingga kita yang menonton dapat menangkap emosi dan juga maksud yang disampaikan animasi ini.
2.20 Cuplikan animasi pendek The Butcher http://vimeo.com/4457563
Pada film animasi Dog and The Butcher ini menggunakan still camera dan cut to cut yang membuat animasi ini mengandalkan komposisi objeknya seperti golden rule, rule of third, dan negative space. Camera still juga digunakan untuk menegaskan dan memfokuskan sebuah objek. Selain itu juga agar penonton tidak bingung dengan apa yang disampaikan. 2.4.4
Studi Alur Untuk studi alur, penulis mengambil referensi dari film animasi À Côz. Alur cerita pada animasi ini sangat sederhana, yang digunakan yaitu alur cerita maju. Dimulai dari pengenalan karakter anak kecil yang sedang berjalan sambil mendorong papan tulis dengan gesture dan gerakan yang menjelaskan sifat atau penokohan dari anak kecil itu. Kemudian dia mulai menjelaskan kenapa kita selalu mengeluh tentang atmosfir bumi yang terpolusi, suhu bumi yang sudah mulai memanas, yang menjadikan sebuah masalah. Lalu pada akhrinya anak kecil ini memberikan solusi agar masalah dapat dikendalikan.
2.21 Cuplikan animasi pendek À Côz http://vimeo.com/4798677 Inti dari alur cerita ini pertama pengenalan karakter, lalu karakter menemukan masalah-masalah, setelah itu menemukan problem solving dan karakter belajar hal baru.
2.5 Data Produk Produknya adalah sebuah film animasi pendek dengan pendekatan tiga dimensi yang divisualisasikan dengan menarik. Dengan tema cerita tentang seorang anak kecil yang cinta dengan tanamannya dan pesan moral yang mengajak untuk mecintai tanaman. . 2.6 Data Pembanding 2.5.1
Dalam Negri Untuk pembanding industri film pendek dalam negeri masih sedikit
karena serial animasi di Indonesia masih dalam masa perkembangan. Ada beberapa serial animasi Indonesia yang saat ini menjadi series yang terkenal seperti serial Didi Tikus, dan beberapa serial yang di produksi oleh ANIMART seperti “Bany” dan juga “Dazu” animasi serial yang di produksi oleh Main Studios.
2.22 Cuplikan Animasi Dazu
http://www.youtube.com/watch?v=ZSw6murwQNk
2.5.2
Luar Negri Untuk luar negeri yang paling menonjol yaitu film animasi pendek karya Pixar. Film-film ini biasanya menjadi film pembuka dari film-film berdurasi panjang.
2.23 Cuplikan animasi pendek for the birds dan Day & Night http://www.youtube.com/watch?v=t_IVKXkMDFk http://www.youtube.com/watch?v=MOiyD26cJ2A
2.7 Target Audience 2.7.1
Target Primer Demografi :
Laki laki/ Perempuan, anak anak berusia 7-10
tahun, Status ekonomi sosial B sampai dengan A+
Psikografi :,
aktif, imajinatif, gemar mendengarkan cerita,
ingin mengetahui banyak hal
Geografi : Berada di kota besar
2.7.2
Target Sekunder Demografi : Laki laki/ Perempuan, semua umur Psikografi : Buat orang tua yang jarang ada waktu untuk anaknya, yang suka menonton film animasi, memiliki kepedulian terhadap tanaman.
Geografi : Berada di kota kota besar maupun kota kecil
2.8 Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung 1. Dikemas dengan visual yang menarik, diharapkan dapat menarik perhatian anak-anak. 2. Perkembangan teknologi yang dapat memudahkan dalam proses membuat animasi ini. Faktor Penghambat 1. Bagaimana menumbuhkan rasa ketertarikan anak-anak untuk melihat animasi ini. 2. Jangka waktu yang terbatas dalam pembuatan animasi ini. 3. Kurangnya masalah teknis penulis dalam pembuatan animasi ini
2.9 Analisa SWOT Berikut adalah analisa berdasarkan SWOT untuk animasi pendek Daisy 1. Strength (Kekuatan): Terletak pada makna cerita yang mengajarkan apresiasi terhadap alam, dan visualisasinya yang sangat memanjakan mata. 2. Weakness (Kelemahan) Terletak pada karakterisasi yang kurang kuat, dimana pendalaman karakter hanya sebatas untuk menyampaikan pesan moral. 3. Opportunity (Kesempatan) Kesempatan untuk mencuri perhatian orang dengan visual yang indah dan makna yang menyentuh.. 4. Threat (Ancaman) Terletak pada fakta bahwa ini adalah proyek yang dikerjakan oleh satu orang dengan waktu dan sumber daya yang terbatas, jika ada sekelompok orang atau studio yang membuat sebuah animasi pendek dengan tema serupa, tentu kualitasnya akan lebih bagus.