BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1
Sumber Data
Data dan sumber informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
1.
Literatur •
Buku Pelecehan Anak, Kenali, dan Tangani! – Nurul Chomaria.
•
Buku Tanya Jawab Seputar Parenting – Bunda Novi.
•
Buku Stop It Now! – Andri Priyatna, Oom Somara de Uci.
•
Buku Typographic Design : Form and Communication – Rob Carter, Ben Day, Philip Meggs.
2.
Wawancara •
Kak Seto Mulyadi ( Ketua Dewan Pembina Komnas
Anak)
Pelecehan anak ialah pelanggaran hak anak dalam bentuk kekerasan yang mengarah pada organ seksual yang dipaksakan dengan cara tidak berkenan. Pentingnya sebuah panduan / kiat sebagai bimbingan untuk orang tua agar anakanaknya tidak menjadi korban seksual yang sekarang jumlahnya begitu meningkat, bahkan dari jumlah kekerasan fisik. Terjadinya pelecehan seksual karena sering tidak
6 dilaporkan dan sering menanggap sebagai aib. Pelaku rata-rata berasal dari orang-orang terdekat, seperti saudara, guru, dan sebagainya. Itu semua yang membuat jumlah pelecehan seksual semakin meningkat, dikarenakan terdapatnya peluang, tidak adanya efek jera, sehingga kemudian semua pelaku lebih sering melakukan / mengulang itu pada korban lainnya.
2.1.2
Fakta terjadinya Pelecehan Seksual pada Anak
Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Data dan Informasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dari tahun 2010 hingga tahun 2014, tercatat sebanyak 21.869.797 kasus pelanggaran hak anak. Hampir separuh kasus merupakan kejahatan seksual terhadap anak.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Data dan Informasi Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2014 tercatat sebanyak 21.869.797 kasus pelanggaran hak anak, yang tersebar di 34 provinsi, dan 179 kabupaten dan kota. Sebesar 42-58% dari pelanggaran hak anak itu, katanya, merupakan kejahatan seksual terhadap anak. Selebihnya adalah kasus kekerasan fisik, dan penelantaran anak. Data dan korban kejahatan seksual terhadap anak setiap tahun terjadi peningkatan. Pada 2010, ada 2.046 kasus, diantaranya 42% kejahatan seksual. Pada 2011 terjadi 2.426 kasus (58% kejahatan seksual), dan 2012 ada 2.637 kasus (62% kejahatan seksual). Pada 2013, terjadi peningkatan yang cukup besar yaitu 3.339 kasus, dengan kejahatan seksual sebesar 62%. Sedangkan pada 2014 (Januari-April), terjadi sebanyak 600 kasus atau 876 korban, diantaranya 137 kasus adalah pelaku anak. (www.kabar24.bisnis.com)
Data terakhir yang dimiliki Komnas Anak, pada Januari-Juni 2014 terdapat 1.039 kasus dengan jumlah korban sebanyak 1.896 anak yang didominasi 60 persen diantaranya dalam kasus kejahatan seksual. Kasus kekerasan seksual pada anak bentuknya semakin beragam dan menakutkan. Mulai dari perkosaan, sodomi, pedofilian, serta bentuk percabulan lain sangat
7 mendominasi kasus yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. (Health.Liputan6.com)
Setiap tahunnya angka kejahatan seksual terhadap anak selalu berada di urutan papan atas dari catatan dan laporan di release oleh sejumlah lembaga perlindungan anak. Namun seolah-olah kasus kejahatan ini baru dimulai setelah terbongkarnya kejahatan seksual di lembaga pendidikan Jakarta International School (JIS) bulan April lalu, serta kasus di Sukabumi dengan tersangka Emon yang merenggut ratusan anak-anak. Negara ini seolah melupakan kasus Baekuni alias Babe yang melakukan kejahatan seksual disertai pembunuhan terhadap lebih dari 14 anak dalam kurun waktu 1999-2009, dan masih banyak catatan kasus kejahatan seksual lainnya. (www.change.org)
Seperti data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, menyebutkan bahwa pada 2013 tercatat 1.620 kasus, Ecpat Indonesia (End Child Prostitution, Child Pornography & Trafficking of Children for Sexual Purposes) juga telah mencatat dalam laporannya, bahwa dalam lima tahun terakhir lebih dari 365 anak menjadi korban Pedofil di Bali. Hasil penelitian PKPA (Pusat Kajian dan Perlindungan Anak) Medan tahun 2013 menyimpulkan bahwa sedikitnya 30% pelajar tingkat SLTP dan SLTA menjadi korban eksploitasi seksual anak di Medan.
Kasus-kasus kejahatan seksual ini terjadi di semua ranah kehidupan anak-anak, mulai dari lingkup keluarga, sekolah, tempat-tempat penitipan anak, panti asuhan, dan arena bermain anak. Penulis melihat hampir tidak ada ruang yang aman untuk anak-anak dapat hidup, tumbuh dan berkembang selayaknya. Anak-anak selalu berada pada kondisi yang beresiko, dan para orang tua terus gelisah ketika anak-anak mereka ditinggal dirumah, pergi ke sekolah, bermain di lingkungan sekitar atau bermain ke tempat hiburan.
Semakin memprihatinkannya fenomena kejahatan seksual terhadap anak ini, dapat ditafsirkan sebagai kegagalan Negara dalam menjamin rasa aman dan perlindungan terhadap anak-anak. Negara telah melakukan
8 “pembiaraan” munculnya predator-predator kejahatan seksual disekitar anakanak.
2.1.3
Penyebab Meningkatnya Pelecehan Seksual pada Anak
Data yang terhimpun demikian jelas. Begitu mengkhawatirkan tindak pelecehan seksual di sekitar kita. Tidak ada asap kalau tidak ada api. Begitu pula, meningkatnya kasus pelecehan seksual akhir-akhir ini, pasti ada sebabsebabnya. Beberapa hal yang diperkirakan menyumbang meningkatnya kasus ini adalah sebagai berikut.
1.
Media Massa
Media,
baik
cetak
maupun
elektronik,
yang
banyak
mengekspos masalah seksual secara terbuka dan bebas.
Pada tahun 2008, Yayasan Kita dan Buah Hati mengadakan penelitian terhadap 1.625 anak. Hasilnya, sungguh mencengangkan, sebanyak 66% anak yang duduk di kelas 4-6 SD telah mengakses materi porno. Darimana mereka mendapatkan materi pornografi? Menurut sumber yang sama, beberapa media cetak dan elektronik yang begitu akrab dengan kita merupakan sumber paparan pornografi yang efektif.
9 Materi pornografi yang dikonsumsi anak-anak berasal dari:
Komik
24%
Game
18%
Situs
16%
Film TV
14%
VCD
10%
HP
8%
Majalah
6%
Koran
4%
Novel
0%
Table 2.1 – Sumber Materi Pornografi (Medina, 2014: 27).
Ternyata, media banyak menyuguhi hal-hal yang berbau seksualitas. Bagaimana tidak? Coba perhatikan banyaknya film remaja yang dengan leluasa menyajikan adegan-adegan yang kurang pantas dilihat. Apalagi untuk konsumsi anak-anak, berbagai iklan di televisi juga lebih seronok, misalnya, iklan salah satu minuman instan yang banyak dikonsumsi anak-anak. Dalam iklan tersebut dipertontonkan bagaimana ‘lumrahnya’ antar lain jenis berciuman, baik di kalangan remaja maupun anak-anak. Mungkin sebagai orang tua akan malu ikut menyaksikan tayangan iklan itu. Selain itu, masalah gossip selebriti yang seringkali menayangkan dramatisasi dan menampilkan kehidupan yang bebas antarselebriti. Seharusnya acara televisi harus bisa menginspirasi dan mengedukasi.
Untuk mendapatkan informasi mengenai pornografi sangatlah mudah. Baik majalah, tabloid, maupun koran yang resmi untuk konsumsi para orang tua, juga membuka rubrik ‘konsekstasi’. Redaksi dengan bebas menampilkan beberapa surat pembaca yang melakukan konsultasi kehidupan seks dengan pasangannya, begitu juga redaksi pun mengulas pemecahannya secara gambling.
10 Berhubung majalah atau tabloid ini dibaca orang tua dan berada di rumah, tidak menutup kemungkinan anak-anak yang masih duduk di SD atau yang menginjak remaja ikut membaca hal-hal yang belum pantas.
Demikian pula, VCD porno. Hanya dengan membayar Rp. 10.000,00 bisa mendapatkan 2 keping. Orang tua juga perlu mewaspadai CD yang dilihat anak. Dalam suatu acara criminal di televisi menginformasikan adanya suatu kasus tayangan film Power Rangers yang biasa dikonsumsi anak-anak, ada yang diselipi adegan porno. Hal ini terungkap karena salah satu orang tua memergoki anaknya yang histeris ketakutan menyaksikan adegan tersebut.
Akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau porno demikian mudah, apalagi para pelajar sekarang banyak yang mempunyai HP. Mereka dengan bebas mengakses film-film porno dan menyimpannya dalam HP.
Kalau di berbagai media mengulas masalah seks secara terbuka dan semua orang mendapatkan terpaan yang bertubi-tubi, para penikmat media akan cenderung meniru apa yang telah dipahaminya. Masalahnya sekarang, banyak penikmat media yang masih anak-anak dan remaja, yang umurnya mereka masih jauh dari tujuan membina hidup berumah tangga, apa bisa mereka menahan gejolak nafsu yang terlalu ‘dipaksakan’ datangnya?
Menurut psikolog dari klinik Anakku, Jakarta, Vitriani Sumarlis, anak-anak yang gemar menyaksikan hal-hal yang kurang sopan dan untuk konsumsi orang dewasa (termasuk di dalamnya situs porno), akan lebih cepat dewasa sebelum waktunya karena mereka akan selalu mengingat apa yang telah dilihatnya. Hal ini tidak sehat karena pornografi seperti narkoba, yang bisa memicu kecanduan dan pada gilirannya menyurutkan produktivitas anak di kala mereka sedang aktif-aktifnya.
11 Riset tersebut menyamakan pornografi dengan kokain. Lewat pemotretan positron emission tomography, terlihat jelas bahwa seseorang yang sedang menikmati gambar porno mengalami proses kimia dalam otak, serupa dengan orang yang menghisap kokain. Namun, dampak pornografi ternyata lebih jahat daripada kokain. Pengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan, berbeda dengan pornografi.
“Sekali anak-anak melihat hal-hal yang kurang pantas, hal ini akan terekam dalam memorinya sepanjang hidup” ujar Mary Anne Layden, Direktur Program Psikopatologi dan Trauma Seksual, Universitas Pennysylvania-Amerika Serikat.
2.
Peran Ibu yang Semakin Berkurang
Pada jaman sekarang, banyak wanita yang memilih berkarier daripada
berprofesi
sebagai
ibu
rumah
tangga.
Kurangnya
penghargaan atas profesi sebagai ibu rumah tangga menyebabkan wanita memilih bekerja di luar rumah. Selain alas an tersebut, tuntutan ekonomi yang memaksa wanita ikut berkiprah di dunia kerja karena sang suami belum bisa menutup semua kebutuhan hidup keluarga.
Tugas utama seorang wanita adalah sebagai ibu. Ibu adalah pendidik bagi anak-anaknya. Pernyataan tersebut ternyata tidak hanya slogan atau himbauan kosong belaka. Para ahli melakukan berbagai penelitian tentang hubungan yang semestinya antara anak dan ibunya, serta efek yang ditimbulkan apabila anak tidak mendapatkan hubungan yang hangat dengan sang ibu. Di dalam dekapan dan perlindungan serta pengawasan ibu, anak-anak akan merasa aman dan tentram. Anak-anak yang mendapat cukup cinta kasih dan dekapan yang hangat, akan merasakan rasa aman dan dicintai. Hasilnya, akan tumbuh rasa percaya kepada ibunya. Selanjutnya, ia akan membentuk hubungan yang hangat pula dengan
12 orang-orang di sekitarnya. Seorang anak yang mempunyai kelekatan psikologis yang kuat dan orang tuanya membalasnya, akan mudah terbentuk karakternya karena dengan mudah ia menerima nasihatnasihat yang baik. Alhasil, ia akan menjadi seseorang yang berakhlak mulia. (Pelecehan Anak, Kenali, dan Tangani!, Nurul Chomaria, 2014 : 41)
3.
Kehidupan Beragama yang Kurang Ditanamkan dalam Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Sedangkan, agama adalah hal prinsipil yang mengantarkan sebuah keluarga mempunyai roh kehidupan.
Agama merupakan benteng untuk mencegah manusia berbuat keji dan mungkar sehingga mencelakakan dirinya dan orang lain. Oleh karena itu, agama mutlak ditanamkan untuk anak sejak dini. Ini juga merupakan suatu keharusan peran orang tua untuk memberikan contoh yang baik dalam mengerjakan semua perintah agama tanpa kecuali.
Agama
merupakan
rambu-rambu
sehingga
dengan
mengamalkannya niscaya perbuatan buruk akan terbentengi. Agama memuat aturan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Selain berdimensi pribadi, agama juga mengandung dimensi sosial, yaitu adanya kewajiban untuk saling mengingatkan ke arah kebaikan dan saling mencegah keburukan.
4.
Lingkungan yang Salah
Lingkungan ini meliputi kehidupan bertetangga, lingkungan sekolahnya, ataupun lingkungan pergaulan yang dipilih oleh sang anak.
13 Penulis pernah membaca artikel di surat kabar tentang kehidupan social di daerah Sunan Kuning, Semarang. Sunan Kuning terkenal sebagai daerah lokalisasi walaupun tidak semua penduduk wanitanya bertindak sebagai pekerja seks komersial. Banyak warga baik-baik yang taat dalam beragama. Namun, berhubung tempat tinggalnya
terletak
di
daerah
yang
kurang
mendukung
perkembangan, banyak anak-anak yang sering kali menyaksikan peristiwa yang belum pantas mereka saksikan. Alhasil, anak-anak seperti dikarbit untuk cepat matang mengenai hal-hal berbau seksual.
Demikian juga, lingkungan sekolah, para orang tua jangan asal menyekolahkan anak-anaknya. Pilih sekolah yang sesuai dengan visi dan misi keluarga, sehingga sekolah sebagai pendidik kedua setelah keluarga akan tampak hasilnya. Misalnya, lokasi sekolah yang berdekatan dengan diskotik, klub malam, tempat billiard, gedung bioskop, atau tempat hiburan dewasa lainnya. Tempat-tempat ini umumnya menyajikan pemandangan yang kurang layak ditonton oleh anak kecil. Spanduk besar yang menampilkan adegan film yang seronok atau para lelaki dan wanita yang bergaul bebas dengan mengumbar auratnya tidak pantas disaksikan anak-anak. Anak yang terbiasa melihat hal-hal ini akan merasa itu merupakan suatu kewajaran sehingga menipiskan rasa malu anak dan munculnya prilaku meniru anak terhadap apa yang telah dilihatnya.
Teman-teman sepergaulan anak juga sangat berpengaruh. Banyak anak yang berasal dari keluarga baik-baik memilih teman yang memberi pengaruh buruk, akhirnya menjadi anak dengan pribadi yang buruk. Pengaruh teman sepergaulan sangat besar, karena waktu anak banyak dihabiskan bersama teman-temanya. Berhati-hatilah dalam mengawasi anak-anak bermain dan seleksilah siapakah anak baik yang dijadikan teman untuk anak-anak agar terhindar dari pengaruh buruk.
14 2.1.4
Mengapa Terjadi Pelecehan?
1.
Rumus Aneka Tindak Kejahatan
Dalam buku The Criminal Justice System oleh Ronald G. Burns (2006), ada suatu rumusan umum yang selalu digunakan untuk menjelaskan suatu kejahatan mengapa terjadi. Rumusan itu berbunyi:
AKSI = (Untung-Rugi) x (Sukses-Gagal)
Keterangan:
Suatu peristiwa terjadi apabila pelaku mempertimbangkan prilakunya itu mendatangkan keuntungan dibandingkan kerugian yang didapatkannya
dan
kemungkinanan
aksinya
lebih
berhasil
dibandingkan kegagalannya.
Kalau menilik peristiwa pelecehan seksual terhadap anak, pelakunya banyak merasakan untung daripada ruginya. Bagaimana tidak?
Korban yang masih anak-anak karena mereka:
a)
Lebih mudah disuruh ‘bungkam’ Dengan berbagai macam ancaman ataupun hanya diminta,
secara sukarela anak-anak tidak akan menceritakan kejadian yang menimpanya.
b)
Tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya Kalau hanya dibelai, diremas, dan dipangku, anak-anak tidak
paham apa yang telah terjadi. Kadangkala sampai terjadi pemerkosaan saja, si anak tetap bungkam sampai orang tua menyadari ada yang tidak beres pada anaknya.
15 c)
Mudah Dibujuk Anak-anak masih berprasangka positif. Ketika orang-orang
dekatnya mengajaknya masuk ke kamarnya walaupun hanya berdua, kemudian menonton film yang belum pantas dilihat ataupun lainnya, mereka menganggap si pelaku hanya ingin menghiburnya.
d)
Mudah Diberi Imbalan yang Kecil Misalnya, diberi permen atau uang seribu. Banyak korban
pelecehan mengaku diberi iming-iming yang sangat sederhana.
Itu semua menandakan bahwa dengan mudahnya pelaku memperdaya korbannya yang masih anak-anak. Jika perbuatan pelaku tertangkap, banyak keluarga yang merasa malu untuk melaporkan ke pihak berwajib karena peristiwa ini dianggap sebagai aib keluarga.
2.
Karakteristik Korban Pelecehan
Patricia A Moran dalam bukunya Slayer of The Soul (1991) mengatakan bahwa korban pelecehan seksual adalah anak laki-laki dan perempuan berusia bayi sampai usia 18 tahun. Kebanyakan pelakunya adalah orang yang mereka kenal dan percaya.
Ciri korban yang diincar pelaku:
a)
Anak yang tidak popular
b)
Kurang kasih sayang
c)
Suka mencari perhatian di luar
d)
Tidak percaya diri
e)
Suka menyendiri
f)
Terisolasi dari teman-temannya
g)
Punya masalah keluarga/broken home
h)
Kurang diawasi orang tua
i)
Anak-anak terlantar (diabaikan orang tua; anak gelandangan)
j)
Anak-anak yang cacat, baik fisik maupun mental
16 3.
Karakteristik Pelaku Pelecehan
Tidak ada karakteristik yang pasti tentang pelaku pelecehan. Mereka adalah orang biasa yang telah dikenal korban, keluarga sendiri, orang yang dihormati, dan tidak jarang pelaku menampakkan prilaku yang baik dan santun.
Peristiwa pelecehan seksual banyak sekali berhubungan dengan kasus pedofilia. Pedofilia adalah bentuk penyimpangan seksual orang dewasa yang lebih tertarik menyalurkan hasrat seksualnya terhadap anak-anak.
Menurut aktivis antipornografi, Sony Set, terdapat 100.000 situs pornografi dengan objek anak-anak. Anehnya, rata-rata pelanggan situs ini adalah orang dewasa yang berusia antara 35-49 tahun. Diduga, mereka adalah kaum pedofilia yang menyukai semua aktifitas seksual yang melibatkan anak-anak.
Pedofilia merupakan bentuk dari penyimpangan. Kasus pedofilia sepertinya bisa ‘menular’ karena banyaknya generasi muda yang berubah orientasi seksualnya dari orang yang sebaya beralih kepada anak-anak.
Pedofilia bisa menular karena:
a) Anak yang semasa kecil menjadi korban ketika besar mempunyai kecenderungan menjadi pelaku b) Banyaknya film porno yang melibatkan aktivitas seksual bersama anak-anak sehingga masyarakat banyak yang menirunya
Beberapa film juga menampilkan adegan tidak senonoh anak kecil yang dipaksa berhubungan dengan hewan. Dari data diketahui bahwa beberapa anak meninggal setelah dijadikan model film porno (The Oprah Winfrey Show, 4 dan 26 Desember 2009).
17 Yang perlu diwaspadai ialah seorang pedofilia mempunyai berbagai kiat untuk memikat anak-anak. Terdapat istilah ‘Grooming’ untuk mengenali sinyal-sinyal pelaku terhadap korban. Kata ini menurut kamus bermakna afeksi dalam hubungan antarmanusia (juga hewan) melalui sentuhan fisik. Dengan kata lain, grooming adalah proses pendekatan kaum pedofilia terhadap korbannya, secara pelan tetapi pasti.
2.1.5
Pengertian Internet Sebagai Suatu Media Informasi
Dewasa ini kebutuhan informasi masyarakat Indonesia mulai berkembang. Tidak hanya pada kebutuhan semu dan sesaat namun telah menjadi kebutuhan yang kontinyu dan rutin. Berbagai kebutuhan informasi baik mulai dari dunia hiburan, ekonomi-bisnis, politik, keilmuan, sang sepele pun menjadi konsumsi khalayak. Informasi kini telah dinilai oleh masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu hingga untuk kepentingan profesional, informasi kini mulai ditanggapi positif oleh masyarakat. Posisi informasi sebagai kebutuhan esensial dijadikan masyarakat kita untuk mencapai tujuan melalui manfaat yang diperolehnya.
Media massa juga bisa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang penting dalam mengajak masyarakat untuk memerangi kekerasan, dan tindak kriminalitas. (www.g-lucky.blogspot.html) 2.1.6
Website
Website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri di internet. Website adalah sebuah tempat di internet, siapa saja di dunia ini dapat mengunjunginya kapan saja. Mereka dapat mengetahui tentang informasi yang diberikan, member pertanyaan, memberikan masukan atau bahkan mengetahui dan membeli produk yang ditawarkan.
18 Sebuah website pertama-tama harus dipandang sebagai media komunikasi dan bukan tentang teknologi. Namun, bukan berarti teknologi tidak menjadi penting. Teknologi memiliki posisi sebagai penopang, sebagai kerangka bangunan website. Tujuan, sasaran dan fungsi website tidak dimulai dari kemampuan teknologi. Tetapi sebaliknya, teknologi harus tunduk pada tujuan, sasaran dan fungsi yang diharapkan dari website. Sebagai contoh adalah sebuah website yang menampilkan begitu banyak multimedia tetapi informasi yang diharapkan malah tidak ditampilkan secara mendetil, sedangkan tujuan website tersebut adalah media informasi.
2.1.7
Kinerja Website
Gambar 2.1 – Grafik Website (www.g-lucky.blogspot.html)
Semua orang menggunakan website untuk segala sesuatu, mulai dari pekerjaan sekolah sampai dengan memesan / belanja online karena prosesnya cepat, murah, mudah & menyenangkan. Tidak perlu meninggalkan meja. Bahkan orang yang suka belanja sekalipun mencari produk yang diinginkan di website. Kini pelanggan berusaha mencari produk atau servis perusahaan, tempat pertama yang pelanggan cari adalah di website dan jika pelanggan tidak dapat menemukan produk dan servis perusahaan di website, kemungkinan besar pelanggan akan menemukan kompetitor perusahaan yang sudah memiliki website.
2.1.8
Presentase Pengguna Internet
Pengguna Internet di Indonesia dari hari kehari kian meningkat, hal itu pula membuat Indonesia menjadi salah satu negara pengguna internet
19 terbesar di dunia. Perhitungan yang dilakukan pada akhir tahun 2012 menunjukan bahwa Indonesia merupakan salah negara berkembang yang memiliki penduduk pemakai internet terbesar di dunia, melebihi Negara maju seperti Inggris dan Perancis yang berada di urutan 8 dan 10.
Analisa ini diambil dari beberapa sumber diantaranya adalah dilakukan oleh International Telecommunications Union (ITU) dan Nielsen Online, sehingga data yang diperoleh dapat dikatakan mendekati valid.
Jika berdasarkan hasil catatan yang dirilis kepala riset Teknologi Global, Mary Meeker, Indonesia menempati urutan ketiga pengguna internet tertinggi dengan catatan pengguna mencapai 55 juta dari jumlah populasi (257.516.167 jiwa) yang ada di Indonesia.
Sedangkan data yang dirilis oleh internet World Stats Indonesia menempati urutan 8 dari 10 negara terbesar pengguna internet diseluruh dunia dan mengalahkan inggris dan prancis yang hanya menempati urutan Sembilan dan sepuluh. Sedangkan urutan pertama masih ditempati China.
Dari data tersebut Indonesia menjadi Negara yang memiliki potensi besar dalam percaturan bisnis global khususnya yang berbasis internet dalam bertransaksi maupun promosi.
20
Gambar 2.2 – Top 10 Negara Pengguna Website
2.1.9
Tujuan Website dari segi pemasaran (http://www.pixel-push.com/tag/translation/) 1.
Memperluas Promosi
Sebagai Media Komunikasi dan Wadah Penyedia berbagai Informasi, maka website dapat digunakan sebagai sarana pendukung promosi dari suatu perusahaan. Selain katalog, brosur maupun iklan di media cetak, dengan memiliki website di internet dapat memperluas jaringan promosi sebuah perusahaan. Para peminat atau calon pelanggan, dapat melihat informasi dari website kapan saja dan dimana saja.
Tetapi hal yang perlu diingat dalam pembuatan website dengan tujuan promosi adalah bahwa website adalah saran pendukung promosi. Ini sangat berbeda dengan media promosi utama lainnya seperti kartu nama, poster, stiker, banner, poster maupun iklan di berbagai media cetak. Jadi isi website sebaiknya tidak sekedar memindahkan isi media promosi lain menjadi website. Seseorang yang membuka website sudah tentu memerlukan informasi yang lebih dari sekedar yang ada di media promosi lainnya.
Sebagai alat pendukung promosi, website mempunyai keuntungan sebagai berikut: -
Informasi lebih detail dan tuntas dari produk dan jasa. Hal ini terlihat jika dibandingkan dengan iklan (yang mempunyai space terbatas). Sebagai contoh pada sebuah brosur biasanya penjelasan yang diterima hanya berupa pokok-pokok dari produk sebuah perusahaan, tetapi di website pengunjung website dapat mendapat detil spesifikasi dari produk tersebut.
-
Tampilan yang baik akan memberikan image yang baik dan menarik bagi calon klien.
-
Isi yang selalu up to date. Para pengunjung website akan selalu menerima informasi yang up to date dari perusahaan.
-
21
2.
Mempermudah Komunikasi
Agar dapat saling berkomunikasi dengan para klien atau customer, perusahaan dapat menjalin komunikasi melalui email ataupun informasi kontak yang berada dalam website. Komunikasi akan lebih mudah walaupun perbedaan lokasi sangat jauh dan sudah tentu lebih efisien dalam hal biaya dan waktu.
3.
Berinteraksi
Website dapat dijadikan ajang interaksi dengan para pengunjung website antara lain dapat dijadikan ajang jual-beli, forum diskusi, upload/download file dan lain sebagainya. Jadi disini fungsi website bukan hanya sebagai wadah penyedia informasi saja.
2.1.10 Target Sasaran
Demografi: •
Jenis kelamin
: Wanita
•
Status
: Menikah, mempunyai anak berumur 10-18 tahun
•
Umur
: 35 – 45 tahun
•
Kelas sosial
: A-B
Geografi: •
Domisili
: Kota Besar
•
Wilayah
: Jakarta
•
Kepadatan
: Pusat Kota
Psikografi: •
Behaviour
: Aktif dan update di media sosial, jarang
22 berada di rumah, mempunyai pengasuh, berkarir •
Karakter
: Keluarga muda, terbuka, modern, aktif, sosialita
•
Interest
: Media sosial, berita terbaru dan terkini, masa depan anak dan sekitar
2.1.11
Kompetitor
http://www.bayiku.org/tumbuh-kembang-anak/mencegah-pelecehan-seksualpada-anak.
Gambar 2.3 – Kompetitor
Dari website kompetitor diatas, website Bayiku.org ini merupakan website panduan untuk para orang tua dalam merawat bayinya serta panduan mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak. Secara visual keseluruhan website tersebut yaitu belum adanya sistematika yang memudahkan orangtua dalam mengakses serta dalam penggunaan warna yang terlihat monoton. Tetapi dalam segi content, website tersebut cukup informatif dalam penjelasan panduannya.
23
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1
Analisa SWOT
Strength •
Terdapat
fotografi
jurnalistik
yang
membantu
dalam
penyampaian pesan pada target. •
Menjadi sarana informasi dan panduan masyarakat.
•
Terdapat perbedaan warna pada setiap topik yang memudahkan target untuk mengingat dan menyampaikan pesan secara psikologis.
•
Terdapat forum sebagai sarana diskusi.
•
Terdapat berita-berita terkini tentang pelecehan seksual.
•
Terdapat website partners sebagai website pendukung.
Weakness •
Informasi yang disampaikan tidak dapat memaksimalkan dan menjamin keakuratan hingga 100%. Karena konten bersifat subyektif.
Oppurtunity •
Orang tua yang memiliki keinginan untuk menjaga anak mereka dari pelaku pelecehan seksual, hanya kurangnya wawasan serta pemahaman kasus dan cara mengantisipasinya.
•
Tidak adanya website khusus yang hanya membahas kasus serupa.
Thread •
Banyaknya materi pornografi yang dapat dikonsumsi pelaku dengan mudahnya.
•
Pandangan dan gaya hidup modern yang membuat orang tua cenderung lepas control pada anak-anak mereka sejak dini.
24
2.3
Landasan Teori
Berikut adalah landasan-landasan teori yang dipergunakan dalam penelitian tema Tugas Akhir mengenai perancangan komunikasi visual website “Happy Child Happy Mom”.
2.3.1
Website Dinamis (Jenis website berdasarkan sifat)
adalah website dimana pemilik (owner) dapat memperbaharui dan menambahkan konten baru ke dalam situs. Website dinamis banyak memberikan keuntungan seperti lebih fungsional, lebih mudah untuk diperbaharui, konten yang terus diperbaharui membuat orang secara berkala kembali untuk mencari informasi yang terkini, memungkinkan kolaborasi antara admin dengan user, dan juga memberikan pengalaman (experience) yang menarik bagi user. (http://www.edinteractive.co.uk)
2.3.2
Website Ulasan (Review) (Jenis website berdasarkan tujuan)
Menurut Chapman (2011), dalam buku Navigation Patterns for Ten Common Types of Websites, website ulasan (review) digunakan user untuk meneliti jenis produk tertentu. Jenis ini ditujukan untuk user yang tertarik dengan suatu hal dan ingin mencari tahu ulasan tentang produk-produk yang berkaitan dengan hal tersebut. Selain navigasi pencarian (search) ada juga navigasi lain yang sama pentingnya pada website ulasan, yakni navigasi pencarian dengan kategori karena itu memungkinkan user untuk menemukan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2.3.3
Pedoman Web Design
Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam web design adalah memiliki strategi konten, menarik user (pengunjung), dan bisa digunakan di sebanyak mungkin browser yang ada.
25
Ada 2 Pedoman / aturan untuk membuat sebuah website design, yakni User Interface (UI) dan User Experience (UX). Pedoman User Interface yang digunakan dalam mendesain sebuah website :
-
menjaga agar logo tetap menonjol
-
menggunakan maksimal 3 warna untuk tema (theme) website
-
menciptakan judul halaman yang informatif, header, area logo, footer, dan navigasi yang konsisten
-
Jaga keseimbangan antara konten, grafis, dan white space pada halaman web, dengan kontras background yang baik
-
Struktur navigasi jelas
Pedoman User Experience yang digunakan dalam mendesain sebuah website: -
fokus pada kinerja website
-
Bisa di support pada beberapa browser
-
menarik user menggunakan forum, suggestion, dan feedback
-
opsi pencarian (search) harus menonjol dan memberikan peringatan apabila ada kata yang salah pengejaan
-
hindari pop-up windows, frames, dan plug-ins
(Lal, 2013: 52)
2.3.4
Pengertian Homepage
Homepage adalah halaman pertama yang akan terbuka saat user mengunjungi website. Homepage digunakan untuk menyambut dan menyediakan informasi untuk user, dengan kata lain homepage menjadi indeks untuk semua konten yang ada pada website tersebut. Dimana konten yang disediakan baik informasi, produk ataupun jasa, bisa dimanfaatkan user. Beberapa pedoman desain UI yang bisa diterapkan untuk menciptakan homepage website yang baik antara lain : -
menggunakan desain yang unik dengan hirarki visual pada halaman web
-
ciptakan user-centered design dengan emphasis pada konten yang relevan dengan user
26 -
gunakan konten yang clear dan mudah dimengerti. Hindari kata-kata yang disingkat dan menggunakan all-caps (semua huruf besar)
-
Pertahankan konten yang penting diatas scrollable area
-
hindari browser plug-in files seperti PDF dan flash
(Lal, 2013: 54)
2.3.5
Teori Layout
Gavin Ambrose dan Paul Harris (2011 : 70) Layout, , Layout adalah sebuah penyusunan dari elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini juga bisa disebut managemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif dalam sebuah cara yang dapat mempermudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. •
Prinsip Layout 1. Sequence Istilah lainnya adalah urutan perhatian, atau disebut juga
dengan istilah hierarki / flow / aliran. Merupakan urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama sampai yang terakhir. Sequence diperlukan karena bila semua informasi ditampilakn sama kuat, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan desainer. 2. Emphasis a. Memberikan
ukuran
yang
jauh
lebih
besar
dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut. b. Warna yang kontras / berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya. c. Letakkan pada posisi yang menarik perhatian. d. Menggunakan bentuk / style yang berbeda dengan sekitarnya.
27 3. Balance Merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout, tidak hanya pengaturan letak, tetapi ukuran arah, warna, dan atribut lainnya. Ada 2 macam balance pada layout : a. Keseimbangan yang simetris (symmetrical balance). b. Keseimbangan yang tidak simetris (assymmetrical balance / informal balance). 4. Unity Agar layout memberi efek kuat bagi pembacanya, maka harus ada kesan unity (kesatuan). Unity tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan non-fisik yaitu pesan / komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut. •
Layout Untuk Publikasi Membicarakan desain grafis tidak mungkin terlepas dari
membicarakan layout. Layout adalah pengaturan tipografi dan unsur-unsur seni, yaitu foto, ilustrasi,dan elemen-elemen desain lainnya. Sebuah layout untuk publikasi yang baik harus memenuhi 3 kriteria: 1. Works (berfungsi), artinya dapat menyampaikan pesan secara cepat dengan cara yang tepat. 2. Organizes (teratur), artinya tata letaknya harus teratur sehingga tingkat kepentingan pesan dapat diikuti dengan jelas. 3. Attracts (menarik perhatian), artinya harus tampil beda dan menarik. 2.3.6
Teori Fotografi
Fotografi berarti proses / metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai
28 obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Portrait photography merupakan pemotretan dari kehidupan seharihari yang kita jalani. Portrait photography adalah gambaran dari kehidupan sosial suatu masyarakat. Pesan yang ingin disampaikan dari portrait photography adalah tentang kepekaan sosial. Tujuannya adalah untuk menampilkan rupa, kepribadian, dan bahkan mood subjek.
2.3.7
Teori Tipografi
Alina Wheeler (2003 : 87) Designing Brand Identity, tipografi merupakan suatu cara efektif dalam membangun suatu identitas. Pemilihan huruf yang tepat diperlukan agar fungsi dari huruf itu sendiri bisa berjalan dengan efektif. Tentunya, huruf yang baik adalah yang fleksibel dan mudah digunakan, dapat mengekpresikan berbagai hal, dan tidak lupa harus mudah dibaca. Surianto Rustan S.Sn (2008 : 54) Layout-Dasar & Penerapannya, teks merupakan salah satu element layout terpenting. Selain elemen visual, elemen teks juga memberikan segala informasi yang dibutuhkan target audience. Menurutnya juga, setiap jenis huruf mempunyai sifat yang dapat memberi kesannya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk bunyi judul tertentu, tentunya akan terasa cocok, jika menggunakan jenis huruf tertentu pula, malah bisa jadi makin memperjelas maknanya.
29
Pada umumnya, prinsip tipografi untuk mempermudah, ialah: •
Visibility
: Terfokus pada jenis huruf tertentu dapat
dilihat atau tidak. •
Readability
: Kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah
pemilihan huruf yang tepat untuk teks yang tepat. •
Legibility
: Menekankan apakah dapat terbaca atau tidak,
jenis huruf yang indah tetapi jika digunakan dalam teks akan mengakibatkan pembaca meningglakan teks tersebut. •
Clearity
: Kejelasan huruf, mempunyai fungsi jelas dan
mudah terbaca.
2.3.8
Teori Warna
Menurut
The
Language
of
Graphic
Design,
Andy
Dong,
mengungkapkan definisi warna sebagai salah satu elemen yang paling powerful dan komunikatif dalam bahasa desain grafis. Warna mempengaruhi setiap orang dengan memberi energi visual dan variasi pada apa yang kita lihat dan mengalaminya lewat keseharian. Warna digunakan untuk menarik perhatian, mengelompokkan elemen yang berbeda, memperkuat pesan, dan menambah komposisi visual. Selain itu, warna juga dapat menyampaikan suatu
sikap
atau
emosi,
menciptakan
penekanan
dan
variasi,
mengkomunikasikan pesan yang spesisfik dan memperkuat suatu hierarki secara langsung dan cepat.
Pada visualisasi website ini akan menggunakan warna-warna yang terkesan hangat, berenergi, opitimisme, sosialisasi, dan dikarenakan warna warna tersebut mewakili sifat target audience. Tujuannya adalah agar target audience merasa dekat, percaya dan termotivasi dengan website ini.
30