BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1.
Data dan Literatur Dalam proses perancangan buku ini, penulis menggunakan data-data yang berasal dari berbagai sumber berikut ini. Sumber-sumber berikut ini merupakan referensi visual dan sumber data dan konten. Sumber-sumber tersebut ialah: 2.1.1. Website • • • •
http://id.wikipedia.org/wiki/Nike_Ardilla http://nikeardilla.net/ http://nikeardilla.blogdetik.com/ http://nikeardilla.webs.com/
2.1.2. Literatur • • • •
Bintang Kehidupan Nike Ardilla: Sebuah Cerita oleh Arief Havidz (Ufuk Press, 2013) Nike Ardilla Sang Idola oleh Masheri Mansyur (YPN, 1995) Perjalanan Karier dan Rahasia Sukses Nike Ardilla oleh Armo Arief (PT. Dharma Kwarta Jayadani, Desember 1996) Nike Ardilla (Dibalik Tragedi Bintang Kehidupan) oleh Soekitjo JG & Abdullah Lahay (1996)
2.1.3. Buku visual • •
Layout, Dasar & Penerapannya oleh Surianto Rustan (Gramedia Pustaka Utama, 2009) Tipografi Dalam Desain Grafis oleh Danton Sihombing, MFA (Gramedia Pustaka Utama, 2001)
2.1.4. Majalah • • 2.2.
Concept Titik Dua
Fakta Raden Rara Nike RatnadillaKusnadi atau Nike Ardilla (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 19 Maret 1995 pada umur 19 tahun) adalah seorang penyanyi, bintang film, 3
4
model, bintang iklan berkebangsaan Indonesia. Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan RE Martadinata di kota Bandung. Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak. Meski sudah wafat Namun Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album, meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja. Selama sejarah entertainment Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi dimana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati. Nike Ardilla adalah gadis kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu 2 juta unit Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller. Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987. Dan juga menjadi pemeran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1990 dan terus melahirkan filmfilm box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron. Selain sebagai penyanyi dan bintang film, Nike Ardilla juga mengawali kariernya sebagai seorang model. Terbukti dengan menjadi pemenang Favorit pada ajang GADIS Sampul 1990. Semenjak album perdana di rilis di penghujung 1989, nama Nike Ardilla masuk kejajaran artis papan atas dan diperhitungkan. Deni Sabri Management memang mempersiapkan Nike Ardilla untuk menjadi artis multi talenta, awal pembentukan Nike Ardilla menjadi artis memang disiapkan untuk menggantikan Cut Irna yang terkenal sebagai model, Meriam Bellina bintang film papan atas, dan diva rock '80-an Nicky Astria. Jadi menurut Deni, Nike adalah perpaduan dari Nicky Astria, Meriam Bellina, dan Cut Irna. Bahkan sebelum album perdana sukses di pasaran, Nike sudah dilibatkan dalam produksi beberapa film box office di jamannya dan kegiatan yang berhubungan dengan modeling dan show di daerahdaerah dari Aceh sampai Papua. 1990 adalah awal dominasi Nike Ardilla di dunia hiburan sehubungan dengan suksesnya secara komersil album Bintang Kehidupan, yang terjual 2.000.000 unit. Dilanjutkan dengan terpilihnya Nike Ardilla
5
sabagai GADIS Sampul Favorit di ajang model yang sangat bergengsi. Jadwal konsernya setiap tahun penuh, tampil di acara-acara selebriti dan ajang penghargaan, membintangi beberapa film box office, bintang iklan, tampil di sampul majalah, dan sebagainya. Bahkan ketika artis film banyak yang terjun ke dunia sinetron, nama Nike Ardilla masih menjadi jaminan rating tinggi untuk sinetron yang banyak ditonton pemirsa. Mungkin karier Nike Ardilla secara harfiah terbilang singkat (1989-1995), hanya 6 tahun. Tapi dalam waktu singkat tersebut kariernya begitu cemerlang. Tidak hanya di bidang musik saja di mana konser dan album Nike laris manis, industri film tanah air pun tidak mau ketinggalan menggunakan Nike Ardilla sebagai pemeran utama di film-filmnya. Puluhan film box office dihasilkan Nike, bahkan film daerah paling laris, Kabayan, yang di bintangi Paramitha Rusady sebagai tokoh wanita utamanya, digantikan oleh Nike Ardilla. Nike juga sempat tampil di salah satu sinetron dengan rating tinggi arahan sutradara Putu Wijaya yang berjudul None, juga bersama Paramitha Rusady. Puluhan iklan pun telah dihasilkan Nike Ardilla. Dominasi Nike bukan hanya dalam ranah persaingan di musik, film, dan model saja. Tapi Nike Ardilla merupakan artis yang juga sering tampil di majalah/tabloid/koran gosip saat itu. Mungkin nama Nike tetap menjadi jaminan berita laku saat itu. Apa yang Nike dan tidak Nike lakukan selalu diberitakan, dari gosip bohong soal narkoba sampai lesbian menjadi headline. Tapi tidak seputar itu saja, prestasinya pun tetap menjadi bahan pembicaraan media-media saat itu. Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memarmemar di dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang di antaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla. Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan
6
sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya yang terakhir. George Quinn, Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas Nasional Australia melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Jawa yang melakukan ziarah. Dan penghormatan biasanya dilakukan masyarakat Jawa kepada para orang suci Muslim seperti Wali Songo. Dan melihat penghormatan dan banyak buktibukti, hanya Nike Ardilla tokoh yang lahir di kebudayaan pop yang memiliki atau mempunyai penghormatan setara dengan para Wali Songo tersebut yang lahir di kebudayaan Gamelan. Setiap tahun bahkan sampai 15 tahun wafatnya Nike Ardilla, ribuan orang telah melakukan ziarah baik itu sehari-hari atau setiap tanggal kematiannya dan tanggal kelahirannya Nike Ardilla. Maka dengan hal tersebut dapatlah di sebutkan kalau hanya Nike Ardilla yang menjadi bukti kegemilangan budaya pop. Di mana semenjak awal kariernya, berbagai poster Nike menghiasi ruang publik, baik itu kafe, bus, tv, sekolah, dan sebagainya. Bahkan setelah kematiannya pun nama Nike Ardilla masih mengisi ruang-ruang publik. Buktinya, tempat-tempat suci didirikan seolah-olah mentasbihkan kalau Nike Ardilla adalah pahlawan dan tokoh baru di zaman ini, Nike Ardilla resto and Gallery dibangun untuk mengenangnya di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Bagaikan museum, makamnya selalu ramai dikunjungi semua kalangan. Tidak salah kalau George Quinn mentasbihkan Nike Ardilla setara dengan Para wali. 15 tahun kematiannya masih mampu mengisi ruang-ruang publik hingga saat ini. Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir "In Dead She Soared" atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah museum juga didirikan di Jalan SoekarnoHatta, Bandung. Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu, hampir semua album rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah berkiprah puluhan tahun di dunianya. Di Sulawesi Barat terdapat sebuah rumah makan dengan nama Rumah Makan Nike Ardila yang berlokasi di Wonomulyo, Polewali Mandar. Setiap harinya, rumah makan tersebut memutarkan lagu-lagu Nike. Sumber: Wikipedia
7
2.3.
Data Umum Kasus 2.3.1. Data Penerbit
Gambar 2.1. Logo Ufuk Press Ufuk Press didirikan pada bulan Mei 2004. Awalnya merupakan usaha penerbitan yang dijalankan dengan sistem proyek. Seiring berjalannya waktu, lalu berkembang menjadi sebuah badan usaha penerbitan. Buku-buku yang diterbitkannya, baik itu lokal maupun terjemahan, diseleksi secara ketat dengan melihat pada kebutuhan pembaca. VISI Menjadi pemimpin pasar ( market leader ) dalam dunia penerbitan di Indonesia dengan menerbitkan buku-buku berkualitas yang dibutuhkan masyarakat. MISI •
Menerbitkan buku-buku yang mampu mencerahkan pikiran, bermakna tanpa melanggar nilai-nilai agama dan norma yang berlaku di masyarakat.
•
Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan menghargai keragaman pandangan yang berkembang di masyarakat. LINGKUP PENERBITAN
•
Untuk mewujudkan visi dan misinya itu, Ufuk Press menerbitkan buku-buku yang bertema agama maupun non agama, fiksi maupun non fiksi.
•
Tema agama meliputi spiritualitas (lintas agama). Sedangkan tema non agama meliputi pengembangan diri (selfhelp), keluarga (parenting), bisnis, novel, biografi (memoir).
8
STRATEGI PENGEMBANGAN Mengembangkan integrasi usaha dengan menciptakan lini usaha yang berkaitan dengan penerbitan di antaranya: distributor buku, toko buku, agen copyright dll. KANTOR Jl. Kebagusan III, Komplek Nuansa Kebagusan 99, Kebagusan, Ps.Minggu, Jakarta Selatan. Telp:021-78847037 Fax:021-78847012 Email:
[email protected] 2.4.
Data Khusus Kasus 2.4.1. Asal Usul Pemilihan Nama Buku ini dinamai Bintang Kehidupan sesuai dengan judul albumnya untuk menggambarkan sosok Nike yang lahir ke dunia seni dan hiburan untuk memperkenalkan bahwa dirinya bukan hanya bisa bernyanyi dan berakting, tapi juga peduli kepada sesama manusia. 2.4.2. Garis Besar Daftar Isi Buku Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi beberapa bagian sbb: • • • •
Daftar Isi Ucapan Terima Kasih Prolog Isi
2.4.3. Data Buku • • •
Format : 21 x 21 cm Kisaran harga : Rp 90.000,00 Full colour
2.4.4. Data Target Berikut ini merupakan target pasar buku: -
Geografi • Wilayah : Kota-kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta Demografi • Gender : Pria dan wanita
9
-
2.5.
• Usia : 19-24 tahun • Kewarganegaraan : Indonesia • Pekerjaan : Mahasiswa • Pendidikan : S1 • Strata sosial : B - A Psikografi • Personality - Kurang memahami potensi diri - Belum dewasa - Belum berpikir jauh ke depan • Behaviour - Aktif - Jadwal padat - Penggemar musik - Pengguna teknologi • Hobby - Menikmati musik
Analisa Data 2.5.1. Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam perancangan publikasi buku ini ialah tokoh yang diangkat belum banyak ditulis biografinya, dan belum ada buku biografi mengenai tokoh yang bersangkutan yang spesifik dari sudut pandang tertentu. 2.5.2. Faktor Penghambat Faktor penghambat dalam perancangan publikasi buku ini ialah sudah ada sejumlah artikel di internet atau website yang cukup lengkap mengenai Nike Ardilla. 2.5.3. Faktor SWOT Strength Belum banyak buku yang mengangkat kehidupan Nike Ardilla. Memiliki konten yang cukup lengkap, spesifik, dan terperinci disertai layout yang menarik dan banyak foto yang tidak dimiliki buku lainnya. Weakness Bukan satu-satunya buku bertema sejenis yang beredar di pasaran sehingga faktor keunikannya berkurang. Opportunity
10
Menambah wawasan dan menginspirasi pembacanya. Threat Buku-buku bertema sejenis, dan sejumlah artikel di internet atau website. 2.6.
Kompetitor/Pembanding • •
The Last Words of Chrisye oleh Alberthiene Endah (Gramedia Pustaka Utama, 2010) Shanty: Bongkar Rahasia, Bagi Cerita oleh Shanty & Ve Handojo (GagasMedia, 2011)