BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu : 1. Wawancara/Interview dari berbagai narasumber terpercaya dan pihak-pihak yang terkait : o Oki Gunawan (Guru di Jakarta Japanese School) o Fransisco (Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang UBINUS) o Angelia (Koordinator Nippon Club UBINUS) 2. Riset lapangandi Japan Foundation Jakarta 3. Sumber Literatur : buku dan artikel dari media internet yang membahas Jepang.
2.1.1 Hasil Wawancara dengan pihak Jakarta Japanese School Dari wawancara sekilas dengan pihak Jakarta JapaneseSchool, Oki Gunawan menyatakan bahwa saat ini,jarang ditemukan buku-buku handbook yang membahas tentang Jepang. Hanya ada buku traveldan kurang di antaranya yang dikemas menarik dalam bahasa Indonesia. Adapun hanya majalah, yang hanya membahas mengenai manga, dan anime. Jarang di antaranya yang mengedukasikan anak mengenai tradisi Jepang yang sesungguhnya.
2.1.2 Hasil Survey terhadap para pecinta Jepang (J-Lovers) Dari hasil survey melalui media online dengan para pecinta budaya Jepang menyatakan bahwa kebiasaan mereka untuk mendapatkan asupan informasi akan Jepang adalah melalui internet, majalah, komik, film, dan kartun Jepang. Namun jika ada buku pengetahuan bergambar anak yang membahas mengenai Jepang, mayoritas dari mereka merespon positif untuk pembuatannya, dan tertarik untuk memilikinya.
3
4
2.1.3 Hasil wawancara dengan Narasumber (Fransisco dan Angelia) Dari rangkuman hasil wawancara, kedua narasumber menyatakan bahwa Kebanyakan media yang memberikan informasi mengenai Jepang, biasa hanya mereka peroleh dari internet (blog dan forum). Media penyaluran mereka terhadap kecintaan akan Jepang selain dari internet adalah, komunitas, dan event tematik berciri khas Jepang, misalnya cosplay, dan lain sebagainya. Menurut mereka, pmbuatan buku seperti ini sangatlah menarik dan akan diminati banyak oleh para orang tua, maupun anak sendiri.
2.2
Data Umum 2.2.1 Buku 2.2.1.1 Pengertian Buku Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Alat cetak yang ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1950-an, membuat pencetakan buku menjadi mungkin, dan mengalami revolusi dari lembaran kertas. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.
2.2.1.2 Efektivitas Media Buku Akankah nantinya peminat buku di Indonesia beralih ke buku elektronik untuk membaca buku-buku kegemaran mereka? Menurut Direktur Produksi Penerbit Ufuk Baqar Bilfaqih, hal ini disangsikan akan terjadi."Kedua jenis buku memiliki pasarnya masing-masing, tergantung cara baca yang lebih disukai orang. Artinya, jenis buku cetak akan tetap diminati dan buku elektronik pun punya penggemarnya sendiri," kata Baqar. Ketika awal-awal buku-e mulai dikenal publik pencinta buku di Indonesia, keraguan akan bakal berkembangnya buku digital sangat besar. Bagaimanapun, buku konvensional yang simpel dan praktis karena bisa dibaca di mana-mana masih menjadi alasan utama orang lebih memilih membaca buku cetak daripada di media khusus seperti buku elektronik.
5
Meski kemudahan untuk dapat menemukan kata atau kalimat tertentu dalam buku elektronik tidak ditawarkan buku konvensional, hal itu belum menjadi pertimbangan besar mereka yang ingin membaca buku elektronik. Bahkan, harga jual yang lebih murah dari buku cetak pun belum membuatnya memiliki pasar yang nyata di negeri ini. Teknologi digital telah memudahkan buku elektronik tercipta dengan ongkos produksi yang lebih kecil daripada buku yang dihasilkan dengan teknologi cetak. Kurangnya daya serap pasar terhadap buku elektronik terlihat dari minimnya permintaan, membuat penerbit berpikir seribu kali untuk membuat versi elektronik buku yang diterbitkan."Buku elektronik dapat dianggap sebagai kurva pembelajaran bagi masyarakat. Celah ini harus dicoba. Hasilnya bisa menjadi pengalaman belajar baru dalam membaca buku," kata Putut dari Penerbit Mizan.
2.2.2 Jepang 2.2.1.1 Pentingnya mengenal budaya otentik Jepang Pasar global adalah salah satu faktor terpenting mengapa masyarakat Indonesia, dituntut untuk menguasai bahasa dan mengenal budaya asing. Tentu saja Jepang, adalah salah satu negara
di Asia, yang paling berpengaruh dan memiliki
hubungan erat dengan Indonesia, sehingga untuk mengenal budaya Jepang, sangatlah dibutuhkan untuk hubungan diplomasi. Untuk itu media yang memberikan edukasi budaya dan tradisi Jepang terhadap anak Indonesia adalah esensial. Berikut adalah kutipan dari Richard Susilo, pemilik kursus sekolah budaya Jepang "Budaya sangatlah penting bagi pengenalan dasar sebuah bahasa. Belajar bahasa tanpa mau tahu soal budaya sama juga bohong. Sebab, budaya sesungguhnya melandasi sebuah kosa kata negara itu sendiri".
2.2.1.2 Pengaruh Jepang di Indonesia Indonesia telah menikmati hubungan yang sangat mesra dengan Jepang selama lima puluh tahun. Seiring dengan hal tersebut, masyarakat Indonesia semakin mengenal dan tertarik pada Jepang baik di bidang ilmu pengetahuan, budaya maupun gaya hidup. Jepang seakan terus mengundang decak kagum masyarakat Indonesia.
6
Salah satu aspek yang cukup berperan dalam kesuksesan diplomasi Jepang di Indonesia adalah kehadiran komik Jepang (manga) ke tengah-tengah masyarakat. Kehadiran manga di Indonesia semakin memperkenalkan Jepang kepada masyarakat. Manga seperti pendukung dari suatu kesebelasan dimana kehadirannya mendukung keberhasilan dan kepentingan nasional Jepang. Manga yang merupakan sub-kultur semakin dikenal luas dan diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya remaja. Jepang melalui manga telah berdiri kurang lebih sejajar dengan Amerika Serikat dan film Hollywoodnya dalam segi popularitas dan pengaruh budaya di Indonesia. Diplomasi Jepang di Indonesia selama lima puluh tahun telah dilakukan melalui berbagai strategi. Strategi dan media yang digunakan Jepang untuk mendukung diplomasinya sangatlah beragam. Salah satu bentuk diplomasi Jepang yang sangat menarik dan terhebat selain bantuan dana, adalah manga. Manga meningkatkan minat remaja Indonesia untuk belajar bahasa dan mengunjungi Jepang. Remaja Indonesia semakin mengagumi dan mencintai Jepang sekalipun mereka hanya melihat serta mengenalnya melalui manga. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi Jepang dalam mempertahankan hubungan baik dengan Indonesia. Dikarenakan memperoleh hati dan kepercayaan dari masyarakat di suatu negara merupakan bagian tersulit dalam diplomasi. Dalam hal ini, Jepang melalui manga cukup berhasil melakukannya di Indonesia.
2.2.1.3 Sekilas tentang Jepang Jepang (bahasa Jepang:
日本Nippon/Nihon)
adalah sebuah negara
kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan.Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.Jepang terdiri dari 6.852 pulauyang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi.Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki
7
standar hidup yang tinggi
(peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan
Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB.Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.
o Amaterasu
天照 ) dalam mitologi Jepang adalah dewa matahari dan merupakan dewa (神kami) Shinto yang paling penting. Ia lahir dari Amaterasu (
?
mata kiri Izanagi. Ia juga dikatakan berhubungan secara langsung dengan garis silsilah rumah tangga kerajaan Jepang dan kaisar. Dalam budaya populer, dalam serial Naruto, Itachi menggunakan jurus bernama Amaterasu.
o Bon Odori Festival Festival obon yaitu tradisi memperingati arwah leluhur di musim panas sudah ada di Jepang sejak sekitar abad ke-8. Obon dikenal sebagai upacara yang berkaitan dengan agama Buddha Jepang. Obon berarti meletakkan nampan berisi barang-barang persembahan untuk para arwah. Bon Odori merupakan puncak dari semua festival musim panas (matsuri) yang diadakan di Jepang.
o Chanoyu Adalah upacara minum teh dengan penuh makna, yang berawal dari Cina, dan dimulai pada abad ke 16 di Jepang. Berdasarkan ajaran Zen yang mengajarkan ketenangan, keteraturan dan rasa estetika yang tinggi. Teh yang dipakai juga adalah teh hijau yang kental. Memperagakan cara minum teh ideal, teh hijau katanya menyehatkan dan orang Jepang tidak suka menambahkan gula. Teh diminum dalam keadaan pekat, biar alami, kata Shoko. Cara meracik lalu menyajikannya pada tamu, hingga bagaimana cara tamu meminumnya, kata Shoko, semua punya aturan. Teh disajikan pada cawan, dan meneguknya juga harus tertib dan mesti dihabiskan. Sebelum minum, seseorang memberi penghormatan dulu pada orang sekelilingnya dengan menundukan kepala
8
lebih rendah. Teh diminum dengan duduk model bersimpuh. Menurut orang Jepang, cara seperti itu mengajari manusia untuk tidak gegabah dan belajar keteraturan hidup.
o Dolls Pada zaman kuno, orang Jepang membuat boneka dari tanah liat, kertas, dan sebagainya, untuk keperluan religi, atau pemakaman raja-raja dan bangawan. Boneka dibuat sebagai ornament untuk festival dan kepercayaan religi dan spiritual. Baik untuk membawa keberuntungan, jimat, dan mengusir roh- roh jahat.
o En-nichisai Festival En-nichi, atau festival jalanan, adalah hari yang berhubungan dengan dewa agama Shinto dan Buddha. Pengunjung tempat suci dan kuilkuil pada hari ini dapat menerima berkat khusus dari para pendeta. Pada kuil en-nichi, dan pekarangan kuil yang dikerumuni oleh orang-orang, dan kios jalanan membuat bisnis berkembang.
o Flower - Cherry Blossom Bunga sakura memiliki arti spiritual dan filosofis tentang kehidupan manusia, bagi orang Jepang, bunga itu menyimbolkan kegembiraan dan kesedihan serta mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam menghargai kehidupan dan kesedihan. Sakura juga mengingatkan bahwa segalanya memiliki kebalikan. Ada sedih, ada gembira. Ada hidup, ada saatnya mati. Ada saatnya merekah dengan indahnya dan ada saatnya berguguran. Dan itulah yang bunga sakura lakukan, mekar dengan memberikan keindahan bagi jiwa-jiwa yang berkelana. Itulah mengapa di setiap mekarnya bunga sakura, keluarga Jepang merayakannya dengan berkumpul bersama, menyusuri taman sembari melakukan renungan dan menikmati hidangan di bawah pohon sakura. Perayaan ini dinamakan Hanami.Hanami atau Cherry Blossom Festival adalah acara sosial khusus di Jepang pesta di bawah pohon bunga sakura, bersama dengan keluarga atau teman-teman.
9
o Geisha
芸者 “seniman”) dalam bahasa jepang adalah seniman atau
Geisha (
penghibur tradisional (entertainer) . Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. Sejarah geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan masalah-masalah perang. Seorang calon geisha harus menjalani pelatihan seni yang berat selagi usia dini.
2.3 Produk Buku Sehubungan dengan projek Tugas Akhir yang dibuat penulis yaitu buku tentang "Troughout Culture, Tradition and Festivals" untuk usia anak, maka kerangka buku yang akan dibuat adalah: 1. Extraordinary Japan Pendahuluan ini meliputi ringkasan, seputar mengenai Jepang (sejarah singkat, dan
profil) yang dirangkum sedemikian rupa, sehingga bisa dimengerti dan
dicerna oleh
target audience.
2. Knowing Japan from A to Z Pada bagian ini akan membahas mengenai perihal aspek Jepang, dimulai dari abjad A sampai Z (materi yang dibahas, diambil seputar tradisi, budaya dan festival di Jepang). Isi index materi akan dirangkum dan tetap mengacu pada target audience yaitu usia anak. 3. Penutup Kesimpulan/Penutup dari buku yang dibuat oleh penulis
2.4 Target Audience dan Market 2.4.1 Target Audience Psikografis audience Personality : -
Penggemar dan apresiatif terhadap budaya Jepang
-
Modernist, bersikap terbuka dan aktif
-
Menyukai ilmu pengetahuan dan kreatif
-
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
-
Menyukai pengetahuan dan fakta akan negara di dunia.
10
-
Menyukai kuliner Jepang Behaviour :
-
Suka membaca dan mengoleksi buku
-
Senang berkreasi
-
Suka pernak-pernik dari manca negara
Lifestyle : -
Suka travelling dengan keluarga (terutama ke luar negeri)
-
Suka menonton anime (kartun ala Jepang)
-
Suka membaca manga (komik ala Jepang)
Demografis audience -
Pria dan Wanita
-
Usia anak (7-10tahun)
-
SES B-A
-
Pendidikan minimal SD
Geografis audience -
Kota Besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan) dan sub-urban
2.4.2 Target Market Psikografis Market Personality : -
Penggemar dan apresiatif terhadap budaya negara asing
-
Modernis, bersikap terbuka dan aktif
-
Menempatkan keluarga sebagai nomor 1
-
Menyukai kuliner Jepang Behaviour :
-
Suka membaca dan mengoleksi buku
-
Senang membeli media edukasi untuk anaknya
-
Suka membeli pernak-pernik dari manca negara Lifestyle :
-
Suka traveling dengan keluarga (terutama ke luar negeri)
-
Suka menghabiskan waktu dengan keluarga
Demografis audience -
Pria dan Wanita
11
-
Usia (30-45 tahun) dan berkeluarga
-
SES B-A
-
Pendidikan minimal S1
Geografis audience -
Kota Besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan) dan sub-urban
-
Tersedia di toko buku seperti; Gramedia, Kinokuniya, TGA dll.
2.5 Preposisi Buku o Sebagai buku berbahasa Indonesia yang dikemas menarik secara visual dan berisi informasi dan fakta- fakta unik yang menarik, yang membahas mengenai Jepang secara ilustratif dan ditujukan untuk anak usia 7-10 tahun. Tidak seperti buku tentang Jepang (dalam bahasa Indonesia) lainnya, yang kurang dikemas menarik secara visual.Buku ini menawarkan pengalaman akanJepang tersendiri secara visual. o Dengan tampilan desain yang interaktif dan kualitas teknis ilustrasi yang menarik. Buku ini menawarkan sajian yang berbeda dari buku-buku tentang Jepang (berbahasa Indonesia) lainnya. o Selain tampilan layout dan illustrasi, di dalam buku, audiencejuga diajak berinteraksi dengan merasakan pengalaman literatur secara visual.
2.6 Analisa SWOT
Strength o Salah satu, dari antara langkanya buku membahas Jepang yang dikemas dalam menarik secara visual dan isinya dalam bahasa Indonesia, o Dapat berupa buku pengetahuan bagiaudience untuk mengenal Jepang, khususnya dari tradisi, budaya dan festivalnya. o Weakness o Belum bisa membahas materi mengenai Jepang yang lengkap dan menyeluruh, karena keterbatasan materi yang ada. o Harga buku tidak murah
12
Opportunities o Entertainment terhadap anak, yang semakin marak diproduksi dan berasal dari negara Jepang, yang membuat masyarakat semakin familiar dan tertarik akan Jepang sendiri. o Budaya dan tradisi Jepang yang diekspos pada event dan media, hanyalah budaya modern dan kuliner. Budaya dan tradisi klasik Jepang jarang dibahas dan dipertunjukkan. o Penggemar budaya Jepang yang makin bertambah tiap tahunnya di Indonesia (dilihat dari maraknya event- event bertema budaya Jepang setiap tahunnya) o Belum adanya buku handbook untuk anak dengan visual dan informasi menarik yang membahas mengenai Jepang dalam bahasa Indonesia
Threat o Buku import sejenis, yang dikemas dalam bahasa Inggris o Website yang menyediakan informasi mengenai Jepang, sehingga membeli buku menjadi bukanlah satu-satunya sumber media (menjadi pilihan)
13