1
BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung proyek tugas akhir ini, diambil dari beberapa sumber, antara lain : 2.1.1 Literatur buku
“The Little Mermaid”oleh Hans Christian Andersen Bercerita tentang Putri Duyung Kecil yang jatuh cinta pada seorang manusia. Kemudian ia meminta penyihir untuk mengubah ekor ikannya menjadi manusia. Tetapi si manusi jatuh cinta kepada wanita lain, dan ahirnya karena patah hati si putri duyung kecil berubah menjadi buih.
“Tana Naripi Sosane Besien, Kumpulan Cerita Rakyat Papua” Putri Laut Daryipan. Bercerita tentang seorang nelayan yang bernama Dau, yang bertemu dengan seorang putri laut dan kemudian menikah dengan putri laut tersebut.
“The Animators Survival Kit” oleh Richard Williams Buku panduan animasi. Terdapat prinsip-prinsip animasi yang bisa dipakai sebagai acuan penulis dalam membuat gerakan animasi yang baik.
“Dream Worlds, Production Design For Animation” oleh Hans Bacher Merupakan buku panduan yang mengacu pada bagaimana memproduksi film animasi. Berisi tentang visual development, composition, staging, dan lain sebagainya.
2.1.2 Website dan Artikel Online Selain mengacu pada literatur buku, penulis juga mengandalkan dunia maya dalam melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam pengerjaan tugas akhir ini. 2.2. Data Umum tentang Animasi Animasi adalah tayangan gambar sequence 2D maupun 3D yang disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah ilusi gerak. Efek yang dihasilkan adalah sebuah ilusi dari pergerakan berdasarkan gambaran yang tertangkap oleh penglihatan, dan dapat dibuat serta didemonstrasikan dengan berbagai macam cara. Cara yang paling sering
2
untuk menampilkan sebuah animasi adalah melalui layar lebar ataupun video, walaupun masih ada cara lainnya. Dunia animasi berakar dari dunia gambar, yang kemudian gambar tersebut dibuat dan disusun sedemikian rupa sehingga menjadi terlihat hidup sehingga memiliki makna visual (desain komunikasi visual). 2.2.1 Sejarah Animasi Animasi sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu kala. Jauh sebelum adanya animasi modern seperti saat ini, nenek moyang kita telah mengenal yang namanya animasi. Walaupun perwujudannya tidaklah menyerupai seperti animasi pada saat ini, tetapi itu memberikan gambaran kepada kita tentang cikal bakal animasi. Sekitar tahun 1834 munculah permainan Zoetrope, dimana alat ini berbentuk tabung, berukuran pendek, ditiap sisinya terdapat lubang yang berfungsi untuk mengintip, dan dibagian dalamnya terdapat rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan. Dibawah alat ini terdapat penopang yang berfungsi sebagai poros. Zoetrope terkenal pada awal-awal animasi modern, kemudian munculah Phenakistoscope, dimana alat ini mempunya sistem kerja seperti halnya Zoetrope, namun secara bentuk alat ini lebih sederhana. Pada tahun 1868 munculah Flip book dan ditemukan oleh John Barnes Linnet. Flip book merupakan salah satu penemuan dunia animasi yang membawa kita lebih dekat ke animasi modern. Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesatnya di akhir abad ke-19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam (black line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figure menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam. Sedangkan di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figure digambar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Max Fleischer mengembangkan “KO KO The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambargambar dibuat sesederhana
3
mungkin, dimana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan. Flescher dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran tembus padnang dari bahan seluloid (Cellucoid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dan Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. Gamba berikut adalah tokoh “Gertie The Dinosaurs”, dan “Felix The Cat”. 2.2.2 Animasi di Indonesia Animasi di Indonesia bukanlah suatu hal yang asing, perkembangan animasi di Indonesia bisa dibilang cukup pesat. Ini terbukti dengan adanya forum animasi Indonesia (Ainaki) dan website Indonesian CG Community (IndoCG). Ada beberapa hal yang berpotensi menghalangi perkembangan animasi di Indonesia seperti kurangnya dukungan dari pemerintah untuk animasi di Indonesia, banyak yang salah menanggapi bahwa animasi itu untuk anak-anak, namun pada kenyataannya animasi itu tidak hanya untuk anak-anak saja. Dua film Animasi Indonesia yang dibuat oleh Studio Kasatmata dan Infinite Frameworks yaitu berjudul Homeland dan Sing to The Dawn. 2.3 Papua Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
4
Provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini. 2.3.1 Pulau Biak Biak adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih, dekat pantai utara Papua. Pulau Biak merupakan salah satu pulau terbesar yang ada di teluk cendrawasih, memiliki kekayaan alam laut yang indah berupa atol, dan terumbu karang. Biak termasuk dalam kabupaten Biak Nurfor. Kabupaten Biak Nurfor terdiri dari 2 pulau besar yaitu pulau Biak dan Pulau Nurfor, dan 42 pulau kecil lainnya. Kabupaten Biak Nurfor mencangkup 5,11% daro luas provinsi papua. Kabupaten ini merupakan gugusan pulau yang berada di sebelah utara daratan Papua dan berseberangan langsung dengan Samudera Pasifik. Posisi ini menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai salah satu tempat yang strategis dan penting untuk berhubungan dengan dunia luar terutama negara-negara di kawasan Pasifik, Australia atau Filipina. Letak geografis ini memberikan kenyataan bahwa posisinya sangat strategis untuk membangun kawasan industri, termasuk industri pariwisata. 2.3.2 Kebudayaan Masyarakat Biak Masyarakat Biak masih memiliki kebudayaan kuno yang berkisar pada kepercayaan animisme bahkan kepercayaan tersebut lebih ditonjolkan melalui upacara ritual yang lebih dikenal dengan WOR. Kata Wor sudah berarti lagu dan tari tradisional. Semua anak yang terkena wabah penyakit dianggap bernasib malang sehingga harus diadakan upacara adat. Wor dapat mengekspresikan semua aspek kehidupan orang Biak, seperti halnya upacara tradisional para leluhur berupa ukiran kayu, dan lebih khusus pada motif atribut yang digunakan mereka pada saat menyanyi dan menari; berupa motif pada pakaian. Semua barang yang digunakan untuk upacara adat dapat disakralkan atau dikeramatkan. Beberapa upacara tradisional orang Biak antara lain : •
Upacara Gunting Rambut/cukur (Wor Kapapnik)
•
Upacara Memberi/mengenakan Pakaian (Wor Famarmar),
5
•
Upacara Perkawinan (Wor Yakyaker Farbakbuk), dan lain-lain.
Seluruh upacara diiringi dengan lagu dan tari bahkan merupakan sumbangan atau pendewaan kepada roh-roh para leluhur. Pekuburan Tua Padwa Tempat di mana dapat dilihat tengkorak dan tulang belulang dari leluhur suku Biak yang mendiami kampung Padwa yang teratur rapih di dalam goa batu/tebing karang. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama kurang lebih 20 menit.
Gbr 2.3.2 Perkuburan Tua Padwa Tari Yosim Pancar Tarian persahabatan Biak Numfor dikenal dengan nama Yosim Pancar. Pertunjukkan yang diadakan lebih dari satu orang denga gerakan dasar yang pebnuh semangat, dinamik dan menarik, seperti Pancar gas, Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lainlain.
Gbr.2.3.2 Tari Yosim Pancar
6
Wor Barapen Upacara Barapen adalah sebuah upacara yang dilaksanakan oleh para pemuda (Kabor - Insos) sebagai peringatan ketika mereka mulai memasuki usia remaja. Setelah upacara selesai ribuan batu disusun dan dibakar sampai batu tersebut menjadi bara. Batu yang masih membara disebar, sementara itu pemimpin keagamaan mempersiapkan dirinya dengan melumuri kakinya dengan cairan khusus sambil mengucapkan mantra. Ketika sang pemimpin upacara sudah siap, dia kemudian berjalan di atas batu yang masih panas membara.
Gbr 2.3.2 Wor Barapen Festival Pesta Pernikahan Tradisional Suku-suku di Biak sering sekali mengadakan upacara Munara Yakyaker Purbakbuk, yaitu sebuah upacara mengantar pengantin perempuan ke rumah pengantin laki-laki. Yakyaker artinya membiarkan seorang pengantin wanita pergi ke kediaman pengantin pria.
Gbr. 2.3.2 Pesta Pernikahan Tradisional Biak
7
2.3.3 Bahasa Daerah Biak Adapun bahasa yang digunakan dalam keseharian masyarakat biak yang tersebar di 19 wilayar kecamatan kabupaten Biak Nurfor adalah bahasa Indonesia. Tetapi bahasa biak asli masih digunakan di 19 kecamatan yang sama. Bahasa hanya dibedakan oleh dialek bahasa. 2.3.4 Rumah Adat Rumah adat biak ada 2 jenis, tetapi, rumah adat suku biak yang asli adalah rumah panggung yang terbuat dari kayu yang kayunya merupakan kayu dari pohon di sekitar pantai. Rumah panggung itu sebelumnya semua dibangun di atas air.
Gbr.2.3.4 Rumah Tradisional asli Suku Biak
Karena program pemerintah yang mempertimbangkan kesehatan dan kehidupan yang lebih baik bagi penduduk asli, maka pemerintah menghilangkan rumah apung tersebut. Sekarang rumah tradisional biak yang asli sudah sangat jarang ditemui. Tetapi ada satu desa di Biak yang disebut dengan Desa padwa yang masih memiliki rumah panggung di atas air. Tetapi jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 9 bangunan. Dan itupun sudah bukan lagi dibuat dari kayu di sekitar pantai. o
Rum Som Rum Som merupakan rumah keluarga luas yang didiami ayah dan ibu senior dengan anak laki-laki mereka yang sudah kawin. Disebut Rum Som karena atapnya yang berbentuk kulit penyu, bagian depannya yang menjulur keluar memberikan kesan “mengambang” karena tidak ditopang oleh tiang penyangga.
8
o
Rum Sram Rum Sram adalah rumah pemuda. Rumah ini dibangun untuk menampung anak-anak lelaki yang sudah saatnya tidak boleh tidur bersama orangtuanya di dalam bilik keluarga Rum Som (rumah keluarga)
2.3.5 Wisata Alam Papua Papua atau orian jaya merupakan Propinsi paling timur sekaligus paling luas di Indonesia. Kekayaan alam yang beragam sekaligus jumlah penduduknya yang tidak padat membuat keadaan alam di Papua masih asri. Hal ini lah yang membuat wisatawan domestic ataupun macanegara mengunjungi wisata alam papua. Berikut adalah sedikit contoh wisata alam Papua. •
Teluk Cendrawasih Teluk Cenderawasih adalah sebuah teluk yang terletak di sebelah timur provinsi Irian Jaya Barat di Pulau Papua. Teluk ini dikelilingi oleh pulau-pulau seperti Biak, Yapen dan daratan utama Papua. Di tempat ini pula terdapat Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang merupakan taman nasional laut terbesar di Indonesia.
Gbr. 2.3.5 Pantai di Teluk Cendrawasih
Gbr. 2.3.5 Biota Laut Perairan Teluk Cendrawasih
9
•
Teluk Triton Teluk Triton berada di Kabupaten kaimana, Papua Barat. Tempat ini terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Di teluk ini terdapat 959 jenis ikan karang dan 471 jenis karang. Keindahan alam laut ini bias dinikmati dengan menggunakan perahu ataupun dengan menyelam.
Gbr. 2.3.5 Biota Laut Perairan Teluk Triton •
Raja Ampat Raja ampat terletak di papua barat. Raja Ampat memiliki keindahan perairan yang sungguh mempesona. Nama Raja Ampat merupakan pemberian dari penduduk setempat kepada 4 pulau yang merupakan penghasil lukisan batu yang indah, pulau itu adalah pulau Wageo, Salawati, Batanta, Misool. Perairan Raja Ampat yang sangat luas dilengkapi dengan ribuan spesies ikan dengan beragam biota laut yang hidup disalamnya, Pemandangan jenis karang yang terdapat di gugusan pulau tersebut semakin membuat tempat ini tampak istimewa.
Gbr. 2.3.5 Raja Ampat
10
•
Kolam Biru Kolam Biru terletak di Pulau Biak bagian timur, tak jauh dari taman burung dan taman anggrek Biak. Kolam biru muerupakan sebuah kolam pemandian air di dalam gua (karst). Air yang tertampung dalam gua tersebut menyisakan ruang seperti kolam permandian.
Gbr. 2.3.5 Kolam Biru
•
Carstenz Pyramide / Puncak jaya Carstenz Pyramide ditemukan pertama kali oleh John Carstenz, seorang pelaut berkebangsaan Belanda. Awalnya, ia melihat ada puncak gunung yang tertutup es di Negara tropis. Orang Indonesia menyebut Carstenz Pyramide dengan sebutan Puncak Jaya. Sebenarnya ada 3 puncak yang ada di pegunungan jaya wijaya, tetapi Carstenz Pyramide-lah yang selalu diselimuti oleh salju.
11
Gbr. 2.3.4 Jayawijaya
2.4 Pengertian Ikan Duyung (Mermaid) Salah satu misteri terbesar di dalam dunia Cryptozoology adalah makhluk setengah manusia setengah ikan yang disebut Mermaid atau putri duyung. Karena karakternya yang aneh, makhluk ini kemudian lebih sering dikaitkan dengan hal mistis ketimbang sains. Mermaid adalah sebuah istilah yang diberikan kepada makhluk air yang memiliki tubuh dari pinggang ke atas seperti perempuan sedangkan pinggang ke bawah seperti seekor ikan. Walaupun kita hanya pernah mendengar makhluk ini dari sekumpulan dongeng, keberadaan makhluk ini bisa dilacak di dalam literatur hingga 2.000 tahun yang lalu. Kata Mermaid berasal dari kata Mere yang berarti Laut (dalam bahasa Inggris kuno) dan kata Maid yang berarti perempuan. Jadi, makhluk yang disebut sebagai Mermaid adalah makhluk setengah manusia setengah ikan yang berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang berjenis kelamin pria disebut Merman. Dalam dongeng, makhluk ini disebut suka duduk di atas batu di dekat pantai, bernyanyi, memegangi cermin sambil mengagumi kecantikannya sendiri. Nyanyiannya disebut mengandung kekuatan mistis sehingga manusia yang mendengarnya akan terpesona hingga tewas karena tenggelam. Di Cornwall, Inggris, ada sebuah batu yang disebut sebagai batu Mermaid karena seekor Mermaid disebut pernah duduk di atas batu itu dan bernyanyi hingga menyebabkan seorang nelayan lokal bernama Matthew Trawella tewas karenanya.
2.4.1
Mermaid atau Putri duyung dalam Cerita Rakyat Indonesia
12
Putri duyung juga ditemukan pada beberapa kisah rakyat Indonesia, diantaranya adalah: 1. Asal Usul Ikan Duyung dari Sulawesi Tengah. 2. Hilangnya Gurapa Kehidupan dari Irian Jaya. 2.4.2
Mermaid Saat ini Penokohan puteri duyung kini semakin terkenal karena dikemas dalam bentuk imajinasi dan fantasi baru sebagai makhluk asing yang menawan untuk tujuan edukasi anak dan komersial. Putri duyung kembali dikenal sebagai mahkluk cantik dongeng The Little Mermaid (1836) karya Hans Christian Andersen. The Little Mermaid (1989) versi Walt Disney studio, yang mengadaptasi cerita Hans Christian Anderson ini cukup laris dinikmati sebagai tontonan keluarga, bercerita tentang puteri duyung yang menginginkan sepasang kaki. Film ini dibuat sekuelnya dengan judul ‘’’The Little Mermaid 2: Return to the sea’. Bahkan tokoh puteri duyung juga muncul dalam novel Peter Pan dan Harry Potter. Film box office “Splash” (1984), membawa popularitas kepada Darryl Hannah dan Tom Hanks. Hannah berperan sebagai Madison, si puteri duyung yang jatuh cinta kepada manusia. Ia dapat memiliki kaki dan berjalan di darat, namun kapanpun air menyentuh tubuhnya, ia berubah menjadi puteri duyung. Kisah tentang putri duyung juga pernah cukup populer di dunia sinetron Indonesia. Sinetron dengan pemeran utama Ayu Azhari sebagai si puteri duyung dalam sinetron “putri Duyung”. Menurut saya sinetronnya kurang bermutu ya. Tapi itulah selera Indonesia. Sinetron ini jiplakan dari film Putri Duyung (1985) dengan bintang Eva Arnaz dan mantan suaminya Barry Prima. Yang ternyata film ini juga jiplakan dari “Splash”. Sementara dari Hong Kong, tampil Christy Chung sebagai putri duyung dalam Mermaid Got Married (1996), dengan lawan main Ekin Cheng dan Takeshi Kaneshiro. Putri duyung juga ternyata dijadikan sebagai sebuah lambang sebuah daerah. Putri duyung yang membawa perisai dan pedang menjadi lambang Warsawa, ibukota Polandia. Patungnya juga terdapat di sana.
2.4.3
Putri Duyung Dalam Dunia Hiburan dan Seni. Sebagai makhluk fantasi yang menarik, mermaid pasti akan dijadikan sebagai tokoh dalam berbagai hiburan ataupun kesenian.
2.4.3.1 Dalam Novel
13
Putri duyung juga dikenal sebagai karakter dalam dongeng The Little Mermaid (1836) karya Hans Christian Andersen yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Putri duyung muncul dalam novel Peter Pan dan Harry Potter sebagai makhluk yang bukan berasal dari alam manusia. Aquamarine, novel karya Alice Hoffman, menceritakan tentang sepasang gadis yang menemukan putri duyung di kolam renang. Kisah ini difilmkan oleh Twentieth Century Fox pada tahun 2006, dibintangi oleh Sara Paxton, Emma Roberts dan JoJo.
2.4.3.2 Dalam Film/Movie Splash (1984), dibintangi Daryl Hannah dan Tom Hanks. Hannah berperan sebagai Madison, si putri duyung yang jatuh cinta kepada manusia. Ia dapat memiliki kaki dan berjalan di darat, namun kapanpun air menyentuh tubuhnya, ia berubah menjadi putri duyung. The Little Mermaid (1989) oleh Walt Disney studio, mengadaptasi cerita Hans Christian Andersen tentang putri duyung yang menginginkan sepasang kaki. Film ini dibuat sekuelnya dengan judul ‘’’The Little Mermaid 2: Return to the sea’’’. She Creature (2001), berkisah tentang penculikan terhadap putri duyung, yang mana pada akhirnya makhluk tersebut berubah menjadi monster ganas di sebuah kapal dan membunuh para lelaki. Aquamarine (2006), berkisah tentang dua gadis yang menemukan putri duyung yang bernama Aquamarine. Akhirnya mereka bersahabat dan putri duyung tersebut menemukan cintanya.
2.4.3.3 Dalam Serial Pada musim kelima serial Charmed, dalam episode "The Witch’s Tail", Phoebe bertemu putri duyung yang ingin menyatakan perasaan cinta pada kekasihnya atau ia akan kehilangan keabadiannya. Karena terkena mantra dalam usahanya demi menolong si putri duyung, Phoebe ikut berubah menjadi putri duyung. Pada serial TV Fantasy Island, ada seorang putri duyung bernama Naya, dibintangi oleh Michelle Phillips.
14
Marina (2004) adalah serial TV sukses dari Filipina, dibintangi oleh Claudine Barretto sebagai putri duyung bernama Marina. Marina adalah serial fantasi pertama dari ABS-CBN dan menjadi sangat terkenal. Ditayangkan perdana pada bulan Februari dan berakhir di bulan November. Serial TV Australia, H2O: Just Added Water (2006), mengisahkan tentang tiga orang gadis yang memasuki sebuah gua, kemudian berubah menjadi duyung, kapanpun air menyentuh kulitnya. dalam film "pirates of the caribbean : on stranger tide"(2011) juga dapat kita jumpai putri duyung,dalam film ini,air mata putri duyung dapat menjadikan seseorang awet muda dan abadi.
2.4.3.4 Kesenian Salah satu lukisan putri duyung yang sangat terkenal adalah lukisan "A Mermaid" karya John William Waterhouse, dilukis dari tahun 1895. Lukisan tersebut sempat hilang dan ditemukan kembali pada tahun 1970-an. Putri duyung juga biasa untuk dijadikan sebagai sebuah lambang. Putri duyung yang membawa perisai dan pedang menjadi lambang Warsawa, ibukota Polandia. Patungnya terdapat di sana pula. 2.5 Cerita 2.5.1 Plot Cerita Penulis akan mengambil cerita bertema komedi yang menceritakan tentang bagaimana seorang pria yang sok ganteng ingin hidup bersama para ikan duyung karena ingin dikelilingi oleh putri-putri duyung cantik itu. Maka ia harus meminta kepada ahli ramuan suku untuk mengubah dirinya menjadi duyung. Movie ini menceritakan bagaimana perselisihan antara si pria sok ganteng dengan pembuat ramuan, karena si pembuat ramuan ingin mendapatkan ke gantengan si pria sebagai imbalan dari ramuannya. Cerita ini diambil berdasarkan dongeng the little mermaid karya Hans Christian Andersen, dan pengambilan lokasi didasarkan oleh dongeng Hilangnya Guraka Kehidupan (cerita rakyat Irian Jaya) yang menyebutkan bahwa ada kerajaan bawah laut di perairan Irian Jaya.
15
Short movie ini akan dibuat sedemikian rupa dengan gaya animasi yang lucu serta menghibur. Dengan membubuhkan banyak secondary action dan exaggeration agar lebih jenaka. 2.5.2
Pertimbangan Pengambilan Cerita Papua adalah salah satu tempat di Indonesia yang memiliki panorama laut yang sangat indah. Selain itu, budaya yang masih kental sungguh sangat menarik untuk digali.
2.6 Target Pasar 2.6.1 Target Primer Demogrtafi :
Laki-laki atau perempuan, usia 17-23, remaja sampai dewasa, status ekonomi B & A
Psikografi : punya ketertarikan kepada cerita dongeng atau fantasi serta komedi dan animasi . Memiliki ketertarikan kepada keindahan alam Indonesia dan suku-suku aslinya. Geografi
:
Berada di kota besar
2.7 Pembanding Data Visual 2.7.1 Flat Frog
Gbr. 2.7.1 Flat Frog
Flat Frog merupakan film animasi pendek yang menceritakan bagaimana seekor kodok genit ingin pergi ke seberang kolam demi bergabung dengan kodok-kodok cantik di seberang kolam tersebut. Tetapi film ini berakhir dengan si kodok genit tergilas mobil sehingga menjadi rata. Berdasarkan pengamatan penulis dari film animasi pendek ini, penulis menyimpulkan :
16
1. Mood warna terlihat gloomy, mood warna seperti referensi gambar dibawah tidak sesuai dengan tema film yang akan penulis buat. 2. Pemilihan visual style yang memiliki shading berupa brush, yang cenderung memiliki sifat 2D penulis anggap sesuai dengan visual style yang akan penulis gunakan dalam project tugas akhir, karena akan mempermudah penulis dalam penggabungan 2D dan 3D. 3. Efek splash air yang menggunakan 2D bisa penulis gunakan untuk referensi splash dalam film penulis.
Gbr. 2.7.1 Flat Frog
2.7.2 Ride of Passage Ride of Passage adalah sebuah film animasi pendek yang menceritakan tentang seorang anak yang ingin mendapatkan kepala binatang buruan sehingga ia dihormati oleh penduduk desanya. Dalam perburuannya, ia dibantu oleh seekor bunglon raksasa. Berdasarkan pengamatan penulis dari film animasi pendek ini penulis menyimpulkan :
17
1. Model environment dalam film animasi pendek ini dapat dijadikan acuan untuk karya Tugas akhir penulis, karena bentuk-bentuk dedaunannya
yang
bersifat
lembaran/lempengan
kaku,
dan
karakteristik batuan serta pepohonan yang kaku merupakan salah satu style yang bisa diadaptasi oleh penulis. 2. Render style yang terlalu berkesan 3D tidak cocok dengan karya penulis, karena akan menyusahkan dalam penggabungan dengan 2D. 3. Mood colour yang cenderung berkesan nature dan ceria cocok dengan karya penulis.
18
Gbr 2.7.2 Ride of Passage
2.7.3 Kaeloo Serial animasi berjenis komedi yang menceritakan tentang keseharian karakter-karekternya. Penulis mengambil referensi untuk penggunaan efek motion line pada adegan untuk menimbulkan efek melebih-lebihkan dan juga untuk menambah kesan pada adegan.
19
Gbr 2.7.3 Kaeloo 2.7.4 Selesman Pete Selesman Pete merupakan film animasi pendek yang menceritakan tentang seorang selesman yang memiliki kekuatan super. Dalam film ini, Pete memiliki misi menghentikan pencurian sebuah artefak yang bisa mengubah makhluk hidup menjadi makhluk laut. Pada akhirnya, seluruh kota berubah menjadi makhluk aneh berbentuk monster laut, dan karena tanggul yang jebol, seisi kota terendam air dan berubah menjadi kota bawah air yang dihuni oleh para monter laut. Dari pengamatan penulis dari film ini penulis mengambil kesimpulan: 1. Render style Selesman Pete yang ber style 2D dapat dijadikan acuan utama bagi penulis. 2. Terdapat scene yang menggunakan painting 2D, serupa dengan project yang akan dibuat oleh penulis. Maka film ini dapat dijadikan acuan utama dalam pembuatan project penulis. 3. Warna yang digunakan tidak bersifat nature, berbeda dengan warna dasar yang akan digunakan penulis.
20
Gbr 2.7.4 Selesman Pete 3D
Gbr.2.7.4 Selesman Pete 2D
21
2.8 Karakteristik Fisik Berdasarkan Jenis Kelamin 2.8.1 Laki-laki Suku Pedalaman
2.8.1 Referensi Manusia Suku Pedalaman
Dari referensi gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa laki-laki yang berasal dari suku pedalaman memiliki curve tubuh yang cenderung tegas, dan dapat digambarkan dengan memiliki telapak tangan atau telapak kaki yang besar dan memberikan kesan kuat.
22
2.8.2 Wanita Duyung
2.8.2 Referensi Manusia Ikan / Wanita Duyung
Dari referensi gambar di atas, dapat disimpulkan, bahwa pada umumnya Duyung memiliki rambut panjang, mata yang runcing, dan pinggang yang ratarata ramping.
2.9 Analisis SWOT 2.9.1 Strength Kekuatan film pendek ini ada pada visualisasi style yang menarik, dengan style cartoon dan gabungan dengan efek 2D. Film ini juga menggunakan prinsip-prinsip cinematography yang memungkinkan karya ini dapat dinikmati secara visual.
23
2.9.2
Weakness Karena kurangnya data visual mengenai pemukiman suku pinggir pantai Papua zaman dahulu dengan segala sesuatunya yang masih asli, penulis cenderung mengira-ngira keadaan desa dari data-data berbentuk tulisan.
2.9.3 Opportunity Masih belum banyak animator yang mengangkat Papua sebagai film animasi atau hiburan lainnya. Papua memiliki keindahan alam yang menawan, sehingga tidaklah sulit memvisualisasikannya dalam bentuk animasi fantasy. Segala lokasi yang dibutuhkan oleh penulis memang asli ada disana, sehingga memperkuat data dan referensi. 2.9.4
Threats a. Waktu pembuatan yang sedikit b. Masih kurangnya pengalaman dalam membuat film