Bab 2
Data dan Analisa
2.1 Palang Merah Indonesia Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang. Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932 dan pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).Akhirnya Perhimpunan Palang MerahIndonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia. Peran dan Tugas PMI : Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Tugas Pokok PMI: + Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana + Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan + Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat + Pelayanan transfusi darah (sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980).
3
4 Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan. Karena itu, PMI telah menetapkan misi dan visi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepalangmerahan dan digariskan di dalam Garis-Garis Kebijakan PMI 2000 - 2004 : A. Visi PMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektif dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, dalam semangat kenetralan dan kemandirian. B. Misi 1. Menyebarluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah serta Hukum perikemanusiaan Internasional (HPI) dalam masyarakat Indonesia. 2. Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, mencakup: Bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat Pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat Usaha Kesehatan Transfusi Darah 3. Pembinaan Generasi Muda dalam kepalangmerahan, kesehatan dan kesejahteraan. 4. Melakukan konsolidasi organisasi, pembinaan potensi dan peningkatan potensi sumber daya manusia dan sumber dana untuk menuju PMI yang efektif dan efisien.
Macam - Macam Cidera : 1. Goresan / Lecet adalah luka yang terjadi akibat kesalahan letak posisi tubuh kita pada situasi tertentu pada bidang yang tidak tepat pula sehingga terjadi goresan / lecet. Contohnya: lecet di kaki akibat tidak memakai kaos kaki. 2. Sobekan adalah luka yang terjadi akibat benda luar yang lancip yang mengenai kita pada saat tubuh kita sedang bergerak sehingga terjadi sobekan pada permukaan kulit. Contohnya pada saat kita terkena beling ( pecahan kaca), pada saat kita tidak sengaja menyerempet paku yang kena lengan atas kita.
5
3. Tusukan adalah luka yang terjadi akibat benda tajam / lancip yang menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh. Semisal pada saat kita tertusuk ata u ditusuk pisau tajam. 4. Patahan ( Fraktura) adalah luka yang terjadi pada tulang kita yaitu keadaan pada saat tulang kita patah baik patah dalam ( tidak menembus kulit) maupun patah luar (sampai menembus kulit).Jika sampai terjadi patah luar maka otomatis juga akan terjadi pendarahan. Contohnya: pada saat kita kecelakaan, lengan bawah kita patah. 5. Pendarahan adalah luka yang terjadi ketika tubuh kita mengeluarkan darah akibat kejadian sebelumnya. Misalnya saat hidung kita terjedog tembok sehingga terjadi mimisan. 6. Dislokasi adalah keadaan ketika tulang atau urat dan otot kita berada tidak pada tempatnya sehingga terjadi rasa sakit berkelanjutan dan jika tidak di obati biasanya menimbulkan bengkak. Contohnya pada saat tangan kita terkilir akibat sesuatu, maka otot kita mengalami dislokasi sehingga sakit.
Alat-alat yang diperlukan dalam PP: Perlengkapan : 1. Masker 2. Sarung Tangan ( Lateks) 3. Tas 4. Tandu Peralatan: 1. Gunting SS 2.Mitela (12 Buah berbentuk seperti hasduk) 3. Penjepit 4. Pembalut Gulung Besar dan Kecil 5.Kassa steril 6. Revanol 7. Obat Merah 8. Tas Plastik 9. Peniti 10.Senter kecil 11.Kapas
6 Tata Cara PP : 1. Lakukan ASNT (Awas Suara Nyeri dan tidak respon) Awas : lihatlah kondisi sekitar dan kondisi pasien. Suara: mencoba menyapa pasien. Nyeri : memberikan sensai nyeri pada pasien. Jika pasien tidak respon maka lakukan lagi sampai pasien respon. 2. Lakukan LDR ( Lihat Dengar Rasakan) Caranya dengan cara tekan dahi dan dorong dagu. Lihat : lihat mata pasien dengan senter. Dengar : dengar napas pasien. Rasakan : rasakan hembusan napas pasien dan jantung. 3. PLNB 1. Yaitu pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kepala. Yaitu: Kepala, Dahi, pelipis, mata dan telinga (senter), mulut (periksa), leher. 2. Bahu, lengan kanan atas, siku, lengan kanan bawah, pergelangan, telapak, jari, lengan kiri atas, siku, lengan kiri bawah, pergelangan, telapak, jari, dada, kuadran kanan atas dan bawah, kuadran kiri atas dan bawah, pinggul. 3. Paha kanan, lutut, betis kanan, pergelangan, telapak dan punggung kaki kanan, jari, paha kiri atas, lutut, betis kiri, pergelangan, telapak dan punggung kaki kiri, jari 4. Punggung (dengan hati-hati)
4. GSS Lakukan dengan menekan kuku jempol kaki atau tangan.lihat warna merah jika kembali seperti semula maka normal. 5. Pemeriksaan akhir ( tanda2 vital) Periksalah suhu, dan wawancarailah pasien dan tulis pada buku penderita.
Setelah semua di selesaikan barulah membawa pasien dalam tandu untuk dibawa ke rumah sakit.
7 2.2 Definisi Penelitian dan Survei Penelitian berasal dari kata "research" yang berarti penelitian. Berasal dari kata “re” (kembali) dan “search” (riset). Dengan demikian, research adalah mencari kembali. Menurut kamus Webster’s New International, penelitian adalah penyelidikan yang hatihati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip untuk menetapkan sesuatu. Survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Survei penelitian dan kuesioner penelitian bukanlah hal yang sama. Walaupun sebuah kuesioner sering digunakan dalam survei, tidak selalu dan seterusnya sama. Ada dua karakteristik yang membedakan didalam survei, yaitu format data dan metode analisa data. Sedangkan kuesioner berdasarkanpengumpulan data, seperti wawancara yang mendalam, pengamatan, analisa isi, dll. 2.3 Sumber Data Sumber-sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian perancangan komunikasi ini adalah melalui : 2.2.1. Wawancara 2.2.2. Survey Kuesioner 2.2.3. Internet 2.2.4. Kunjungan lapangansaatevent khusus PMR 2.2.5. Buku-buku pustaka (referensi)
Hasil diskusi wawancara dengan beberapa narasumber dari Markas Pusat PMI : Darimanakah awal kemunculan P3K ? Sebenarnya telah muncul dari awal berdirinya Red Cross oleh Henry Dunant yang pada awalnya ia menyaksikan perang antara pasukan Perancis dan Italia melawan Austria pada tahun 1859 di Selferino (Italia Utara), dimana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban perang tersebut lalu ia mendirikan Red Cross bersama 5 orang Jeneva lainnya. Sebutan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ini sebetulnya sekarang telah diganti menjadi hanya Pertolongan Pertama (PP). Bagaimana perkembangan minat anak-anak terhadap PMR sekarang ini? Perkembangannya sampai sekarang ini terus meningkat. Semakin banyak remaja yang tertarik untuk mengikuti kegiatan PMR di sekolah mereka dan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, walaupun tetap ada pula beberapa sekolah yang kurang peminatnya dalam PMR.
8 Bagaimanakah pentingnya Pertolongan Pertama (PP) bagi para anggota PMI dan nonanggota PMI / masyarakat biasa? Sangat penting dan hal ini telah disadari oleh banyak orang. Semua orang yang bergabung dalam keanggotaan PMI pasti di-training terlebih dahulu seputar PP dan bagaimana melaksanakannya dalam kondisi darurat. Karena hal inilah yang juga menjadi dasar Palang Merah dimanapun, yaitu membantu dan menyelamatkan sesama dan pastinya memerlukan skill PP. Akan tetapi, sekarang ini tidak hanya para anggota PMI saja yang menyadarinya, orang-orang yang belum pernah mendapat pelatihan PP pun sudah banyak yang menyadari betapa pentingnya mengetahui PP ini dan peminat PP juga semakin meningkat dari waktu ke waktu. Mereka terutama orang dewasa banyak mempunyai alat-alat serta petunjuk PP dirumah untuk digunakan sewaktu-waktu diperlukan. Mengapa buku panduan PP (terutama dari terbitan PMI) agak jarang ditemukan di tokotoko buku umum (contoh : Gramedia) ? Karena memang tidak semuanya ditargetkan untuk dipasarkan secara bebas/luas, malah cenderung jarang buku-buku terbitan PMI ada di toko-toko buku tersebut. Buku-buku terbitan PMI biasanya hanya dijual dan dibagikan kepada orang dalam dan target yang terbatas, misalnya 1 paket buku dengan target PMR anak SMP, hanya dijual di sekolahsekolah saja yang langsung memesan ke PMI. Bagaimana menurut anda terhadap perancangan komunikasi visual yang saya lakukan ini? Karena saya ingin perancangan yang saya buat ini juga dijual secara umum/massal . Topik ini menarik untuk diangkat dan bisa anda ajukan pula nantinya ke PMI sebagai bahan evaluasi dan tinjauan dimana selama ini memang masih jarang buku-buku PMI dipasarkan secara umum. Bisa jadi perancangan komunikasi ini apabila telah disetujui oleh berbagai pihak yang terlibat, perancangan anda bisa dipublikasikan ke kalangan umum.
Kesimpulan yang saya ambil adalah perancangan yang penulis buat bisa diterima oleh kalangan banyak, apalagi selama ini PMI sendiri juga jarang membuat buku panduan Pertolongan Pertama untuk dipublikasikan ke umum. Terutama untuk kalangan anak-anak dan remaja muda, buku panduan Pertolongan Pertama hanya dipublikasikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan saja. Dengan perancangan yang penulis buat, ini pun bisa membuat mereka mempunyai peluang lebih untuk memasarkan produk mereka di luar.
9 Hasil data umum orang dewasa sebanyak 100 koresponden melalui survey monkey di internet melalui link http://www.surveymonkey.com/s/F2FJCY5 : Jenis kelamin : 54% laki-laki dan 46% perempuan. Usia : 18-25 tahun : 94% 26-30 tahun : 6% Apakah anda tertarik untuk membaca panduan P3K ? Ya : 45,9% Tidak : 54,1% Pernahkah anda membaca panduan petunjuk P3K ? Ya : 43% Tidak : 57% Pernahkah anda mengikuti ekskul/kegiatan PMR saat di sekolah ? Ya : 34,3% Tidak : 65,7% Pernahkah anda mengikuti instruksi penyembuhan luka melalui panduan P3K ? Ya : 39% Tidak : 61% Menurut anda apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan anda dalam mengobati luka atau menolong orang lain yang mengalami cedera? Ya : 89% Tidak : 11%
Kesimpulan data yang telah diperoleh dari kalangan umum ini, perancangan komunikasi yang penulis buat mempunyai peluang untuk dipublikasikan ke masyarakat luas. Walaupun kebanyakan koresponden-koresponden yang menjawab tidak pernah mengikuti kegiatan PMR semasa di sekolah, mereka tetap menyadari betapa pentingnya panduan P3K untuk pengobatan cedera. Walaupun menyadari pentingnya panduan/pedoman ini, koresponden yang tidak tertarik untuk membaca panduan P3K persentasenya lebih banyak daripada yang tertarik dan pernah mengikuti instruksi pengobatan melalui panduan P3K. Karena itu, penulis ingin membuat orang-orang bisa lebih tertarik untuk membaca panduan P3K, yaitu dengan pendekatan komunikasi visual yang diharapkan bisa menarik minat pembaca lebih banyak untuk kedepannya.
10 Hasil data 100 koresponden khusus PMR dari berbagai macam sekolah SMP dan SMA dalam event lomba siaga PMR di SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta : Asal Sekolah & Jumlah koresponden: SMPN 132 : 7 SMPN 75 : 19 SMK Al-Wasilah : 5 SMP Budi Agung : 10 SMPN 100 : 8 SMAN 96 : 12 SMAN 112 : 2 SMAN 33 : 2 SMAN 176 : 12 SMKN 42 : 3 MAN 1 : 12 SMA Budi Murni 2 : 5 SMPN 207 : 3 Jenis Kelamin : Perempuan : 72 % Laki-laki : 28 % Sudah berapa lamakah mengikuti kegiatan PMR? Jawaban bervariasi, antara 1-7 tahun. Mengapa anda tertarik mengikuti PMR ? Bisa menolong banyak orang dan berguna pula untuk diri sendiri Kegiatannya menarik Mendapat pengetahuan baru Solidaritas yang erat Niat untuk masuk PMR dan ingin mengenal tentang PP Ingin menjadi relawan nantinya Cita-cita di bidang kesehatan Bisa menjadi panutan untuk orang lain Kegiatan yang tidak mengeluarkan banyak uang
Apakah menurut anda kegiatan PMR cukup penting diikuti oleh setiap pelajar? Jelaskan! Ya : 79% Alasan : Anda bisa menolong orang lain Mendapat ilmu pengetahuan tentang kesehatan Melatih kemandirian Sosial yang lebih solid Menyenangkan Menjadi tangkas dan ulet Cita-cita
11
Tidak : 21% Alasan : tergantung niat dan keinginan masing-masing.
Menurut anda, apa faktor utama yang bisa membuat anda tertarik untuk membaca sebuah buku? Konten isinya : 47% Visual yang menarik : 53% Menurut anda, apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan dalam menolong orang/mengobati luka ? Ya : 99% Tidak : 1% Selama di PMR, apakah buku panduan P3K penting untuk anda dalam mempraktekkan pengobatan? Ya : 90% Tidak : 10% Menurut anda, apakah instruksi-instruksi dalam buku pedoman P3K pada umumnya mudah dimengerti untuk praktek langsung? Ya : 36% Tidak : 64% Apakah anda tertarik untuk membaca panduan P3K yang dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik? Ya : 98% Tidak : 2%
Koresponden-koresponden yang mengisi kuesioner ini sejumlah 100 orang. Yang mengisinya kebanyakan perempuan. Kebanyakan mereka yang aktif adalah yang mengikuti ekskul PMR dalam kurun waktu 1-2 tahun. Alasannya bervariasi. Dari persentase yang didapat, minat anak-anak sekarang ini terhadap PMR masih banyak. Sebagai remaja, minat mereka terhadap buku lebih ke ketertarikan kepada visual yang menarik, walau konten isi juga persentasenya hanya berbanding sedikit. Semua juga menyadari betapa pentingnya buku panduan ini dalam melakukan pertolongan, walaupun mereka telah mendapatkan training sebelumnya untuk praktek. Lalu 1 hal yang menjadi pertimbangan penulis adalah solusi orang awam dalam memahami petunjuk Pertolongan Pertama agar lebih mudah dimengerti oleh umum pula. Jika dibuat dengan ilustrasi menarik, para koresponden mau membaca nya sehingga ini adalah satu kemungkinan positif untuk penulis dalam merealisasikan karyanya.
12 Hasil data 30 koresponden dengan target 12-15 tahun (masa jenjang pendidikan SMP) : Umur : 12 tahun : 36,4% 14 tahun : 18,2%
13 tahun : 18,2% 15 tahun : 27, 3%
Apakah anda mengikuti kegiatan PMR? Ya : 23,7% Tidak : 72,7% Jika ya, mengapa anda tertarik mengikuti PMR? variatif Jika tidak, mengapa anda tidak tertarik mengikuti PMR? variatif Apakah menurut anda skill pengobatan First Aids itu penting untuk dipelajari semua orang? Ya : 90% Tidak : 10% Menurut anda, apakah faktor utama yang membuat anda tertarik untuk membaca sebuah buku? Konten isinya : 36% Visual yang menarik : 64% Yang manakah yang anda lebih sukai? Buku novel : 10% Buku ilustrasi komik : 90% Menurut anda, apakah buku panduan P3K cukup penting untuk menambah pengetahuan dalam menolong orang lain/mengobati luka? Ya : 72% Tidak : 28% Apakah anda pernah membaca buku panduan P3K? Ya : 10% Tidak : 90% Apakah anda tertarik untuk membaca buku panduan P3K yang dilengkapi dengan ilustrasi dan visual yang menarik? Ya : 81,8% Tidak : 18,2%
13 Kesimpulan yang dapat diambil oleh koresponden-koresponden ini adalah mereka dengan umurnya ini lebih menyukai buku visual dibandingkan buku dengan tulisan saja. Dan juga mereka mau membaca buku Pertolongan Pertama jika dilengkapi dengan visual yang lebih menarik. Ini pun juga menjadi data tambahan dalam merealisasikan perancangan Tugas Akhir ini.
Buku Referensi : Kekurangan buku ini : 1. Desain ilustrasi kurang bagus/menarik. 2. Layout-nya terlihat membosankan. 3. Font yang digunakan terlihat agak kebesaran yang menjadikan desain buku nya kurang menarik. 4. Penempatan gambar-gambar yang menutupi jarak kosong halaman disertai huruf yang agak kebesaran menimbulkan kesan terlalu penuh dan agak berantakan. 5. Kurangnya informasi dalam bentuk gambar yang disampaikan dari buku ini yang dapat membuat orang bingung membacanya
2.4 Kompetitor Banyaknya buku-buku yang sudah membahas tentang Palang Merah & P3K yang lengkap.Beberapa diantaranya adalah : 1. P3K by Ade Yunisa 2. Petunjuk Palang Merah Remaja by Agus Sumanto 3. Semua Yang Harus Anda Ketahui Tentang P3K by Nadine Saubers 4. Buku Saku P3K by Rina Verina 5. Pertolongan Pertama by Kartono
14
2.5 Data Penyelenggara/Penerbit
PMI adalah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia.
2.6 Target
Target Primer : Geografis : Wilayah Indonesia di kota-kota besar seperti Jakarta serta kota lainnya yang padat penduduk.
Demografis : o Perempuan dan Laki-laki o Umur 12 – 15 tahun o Ekonomi ses A-B o Masih menempuh pendidikan jenjang SMP
Psikografis : Remaja muda yang aktif, suka mengikuti kegiatan-kegiatan diluar sekolah, gemar membaca buku dan menyukai ilustrasi, serta menyukai hal-hal informatif dan tidak suka bergantung dengan orang lain.
Perilaku/Behaviour : o Gemar membaca buku o Suka menolong teman/saudara yang sedang mempunyai masalah/kesulitan o Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan hidup mandiri o Aktif dalam relasi dengan lingkungan sekitar
15 o Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi Target Sekunder : Geografis : Wilayah Indonesia di kota-kota besar seperti Jakarta serta kota lainnya yang padat penduduk. Demografis : o Perempuan dan Laki-laki o 16 – 30 tahun o Ses A-B o Dari yang masih menempuh jenjang pendidikan hingga anak kuliahan serta dewasa muda Psikografis : Orang dewasa muda yang hobi membaca, mempunyai ketertarikan dengan ilustrasi, peduli terhadap sesama dan mempunyai relasi yang baikdengan lingkungannya, serta menyukai informasi-informasi yang berhubungan dengan kesehatan. Perilaku/Behaviour : o Hobi membaca dan update dengan buku-buku baru o Disiplin dan bisa bertanggung jawab o Mempunyai kepedulian tinggi terhadap keluarga dan orang-orang terdekat o Relasinya baik dan dekat dengan keluarga dan teman-temannya o Hidup mandiri dan tidak suka bergantung dengan kepada orang lain o Suka menjadi volunteer dan aktif dalam kegiatan-kegiatan diluar
16
2.7 SWOT Strength : Visual yang menarik serta informatif yang bisa menarik minat orang untuk melihat dan membacanya Karena visualnya yang menarik, semua yang melihatnya lebih cepat memahami dan lebih mudah mempelajarinya Panduan ini dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang lebih detail tapi efisien dan layout yang lebih teratur sehingga tidak membosankan untuk dibaca Weakness : Biasanya orang-orang langsung ke Rumah Sakit daripada membaca buku panduan disaat mengalami cedera Bagi orang-orang yang malas untuk mencari informasi dari luar, mereka lebih suka mencari informasi online melalui internet yang lebih cepat didapat dan tidak mengeluarkan biaya lagi Buku berwarna (full color) dan berilustrasi membutuhkan biaya produksi yang mahal dan pastinya harga penjualan buku ini cenderung lebih mahal dibandingkan buku Pedoman Pertolongan Pertama lainnya yang ada di toko buku, sehingga ada sebagian orang yang pastinya malas untuk membelinya dikarenakan harga Opportunity : Belum ada buku sejenis yang dipasarkan secara massal/umum Buku yang telah ada visualnya kurang bagus dan dapat dikembangkan Banyak orang yang lebih tertarik dengan buku yang visualnya menarik Orang-orang lebih memilih untuk melakukan pengobatan sendiri sebisa mereka saat mengalami cedera daripada terlalu sering pergi ke Rumah Sakit, terutama yang tinggal di kota-kota besar yang padat penduduk dan sering terjadi kemacetan Minat pembaca pada buku berilustrasi lebih tinggi daripada buku yang isihnya tulisan saja Threat : Masyarakat cenderung merasa lebih aman jika diobati oleh dokter dibandingkan mengobati sendiri lewat pedoman PP Ada sebagian orang yang kurang berminat dan malas untuk membaca buku panduan/pedoman yang menurut mereka kurang menarik untuk dibaca Kurangnya kepedulian masyarakat dalam pengetahuan Pertolongan Pertama Sekarang ini, orang-orang banyak yang lebih suka membaca informasi dari internet yang dianggap mereka lebih praktis, cepat didapat dan juga tidak mengeluarkan biaya lagi Walaupun dibuat komunikasi visual se-efektif apapun, tetap saja ada hambatanhambatan dalam praktek