BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data 2.1.1 2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.2
Literatur • “1001 Fakta tentang Kopi” oleh Nadya Sofiana Website / Online Media • http://mitospedia.com • http://www.preventionindonesia.com Wawancara Narasumber • Novi Lianti Starbucks Coffee Indonesia Coffee Ambassador 2010, Shift Supervisor di Starbucks Mall Taman Anggrek • dr.Phoebe Jessica Kesuma Angket dan Observasi • Saya melakukan observasi dengan mendatangi coffee shop Starbucks • Melakukan pengambilan angket/survey ke karyawan dan lainnya yang sesuai dengan target sasaran untuk mengetahui pendapat mereka dan sejauh mana mereka tahu tentang kopi baik secara online maupun manual.
Data 2.2.1
Kopi di Indonesia Kopi mulai dikenal di Indonesia semenjak tahun 1696 ketika Walikota Amsterdam, Nicholas Witsen, memerintahkan komandan pasukan Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji kopi ke Batavia. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegaram yang menggunakan tanah partikelir Kedawung yang kini lebih dikenal dengan Pondok Kopi. Beberapa waktu kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, hingga kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. Tak lama setelah itu, kopi menjadi komoditi dagang yang sangat diandalkan VOC. Kopi jawa saat itu begitu terkenal di Eropa sehingga orang3
4
orang Eropa menyebutnya bukan secangkir kopi, melainkan secangkir Jawa. Sampai pertengahan abad ke-19 kopi jawa adalah yang terbaik di dunia. Pudarnya kejayaan kopi jawa ini kemudian diisi oleh kopi arabika asal Brasil dan Kolombia yang terus merajai hingga sekarang. Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Buit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong, dan Sidikalang (Sumut), serta dataran tinggi Gayo (Aceh). Kopi robusta mulai diperkenalkan di Indonesia di awal tahun 1900-an untuk mengganti kopi liberikan dan arabika yang hancur lantaran hama. Saat ini produksi kopi di Indonesia menempati peringkat keempat terbesar di dunia (Sofiana, 2011 : 7-11).. 2.2.2
Kopi Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi, dengan tingkat produksi kopi dunia setidaknya mencapai 7 juta ton per tahun. Saat ini pula, kopi merupakan minuman terbesar kedua yang dikonsumsi orang di seluruh dunia, setelah air. Finlandia merupakan negara yang konsumsi per kapitanya paling tinggi, dengan rata-rata konsumsi per orang sekitar 1400 cangkir setiap tahunnya. Kata kopi berasal dari bahasa Arab qahwah, yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Istilah ini kemudian diadopsi oleh negara-negara lainnya melalui perubahan lafal menjadi cafe (Perancis), caffe (Italia), kaffe (Jerman), koffie (Belanda), coffee (Inggris) dan coffea (Latin). Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi (Sofiana, 2011 : 11-12). Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta (Sofiana, 2011 : 27-29). • Kopi Arabika: Kopi yang pertama kali dikembangkan di dunia adalah Kopi Arabika yang berasal dari spesies pohon kopi Coffea arabica. Kopi jenis inilah yang paling banyak diproduksi, yaitu sekitar lebih dari 60% produksi kopi dunia. Kopi arabika menghasilkan kopi yang terbaik. Daerah ideal tempat tumbuhnya ada pada ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut. Di bawah ketinggian itu, arabika tidak bisa tumbuh dengan baik. • Kopi Robusta Spesies kopi kedua yang juga cukup banyak diproduksi sebagai produk kopi adalah Coffea canephora yang sering dikenal sebagai kopi robusta. Spesies kopi ini lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit, serta mudah pemeliharaannya dibandingkan kopi arabika. Ia bisa hidup di bawah ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Tapi soal rasa masih tidak bisa menandingi arabika. Untuk setiap berat yang sama, kadar kafein robusta lebih tinggi ketimbang arabika. Rasanya lebih netral, serta aroma kopi yang terasa
5
lebih kuat. Saat disangrai aroma yang keluar lebih menusuk hidung daripada aroma kopi arabika. Saat ini sekitar sepertiga produksi kopi dunia adalah kopi robusta. Salah satu faktornya adalah kopi ini lebih mudah perawatannya dibandingkan arabika, sehingga biaya produksi juga murah, karena itu harga biji kopi robusta di pasaran jauh lebih murah dan karena lebih murah maka kopi robusta kebanyakan digunakan untuk pembuatan kopi instan. Kopi ini masuk ke Indonesia belakangan sekitar tahun 1900-an ketika arabika habis diserang penyakit di tahun 1978, dan karena lebih tahan terhadap hama maka dianggap sebagai alternatif yang tepat terutama untuk perkebunan kopi di daerah dataran rendah. Meskipun masuk belakangan, kopi robusta saat ini merajai kopi Indonesia. 90% kopi di Indonesia adalah robusta, dan jadilah Indonesia sebagai produsen kopi robusta terbesar ketiga di dunia. 2.2.2.1 Kopi Luwak Salah satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah kopi dari Indonesia yang dinamakan Kopi Luak atau Kopi Luwak. Biji kopi ini diambil dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak, yang konon jika sudah melewati proses pencernaan luwak bisa memberikan tambahan citarasa tersendiri (Sofiana, 2011 : 35-38). Kopi ini sudah sangat terkenal di seluruh dunia, tapi di Indonesia sendiri harus dilestarikan karena hewan luwak tersebut selalu diburu oleh orang-orang sehingga spesies mereka semakin jarang. 2.2.2.2 Kopi Decaf Kopi ini sudah mengalami proses dekafeinasi atau penghilangan. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam tubuh. Menurut www.preventionindonesia.com Banyak orang yang mengartikan kopi decaf sebagai kopi bebas kafein. Alhasil dengan mengatasnamakan kesehatan, 53% orang mengalihkan kebiasaan minum kopi mereka ke kopi decaf. Namun, studi terbaru dari University of Florida menyatakan, dari semua kopi decaf yang ada ternyata tetap mengandung kafein, walaupun kadarnya sedikit. Oleh sebab itu, kita tetap harus menjaga konsumsi kopi decaf kita sehari-hari. Sebab minum lebih dari 5 cangkir kopi ini dalam sehari, sama saja dengan minum 2 cangkir kopi berkafein tinggi, menurut Bruce Goldberger, Ph.D., Direktur Willliam R.Maples Center for Forensic Medicine di Unversity of Florida. Dan hal ini sangat penting diperhatikan untuk orang yang memiliki penyakit pada hati atau anxiety disorders (gangguan pada kegelisahan).
6
Dari penelitian, terbukti bahwa kopi decaf baik untuk mereka yang mengalami obesitas (kelebihan berat badan) karena dapat meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) (kolesterol baik) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak mengalami obesitas, justru dapat menurunkan kolesterol HDL yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kopi decaf terbukti efektivitasnya sangat tinggi untuk mencegah penyakit diabetes dibandingkan kopi yang lain. 2.2.3
Kafein Kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama. Kafein dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh. Kafein merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Kandungan kafein dalam kopi untuk setiap berat yang sama, kopi robusta kadar kafeinnya lebih tinggi dari kopi arabika. Efek negatif jika mengkonsumsi kafein secara berlebihan, misalnya : kecanduan, tambah stress, bahaya hipertensi, mengurangi kesuburan wanita, risiko kanker mulut, risiko penyakit lambung, dan lain-lain (Sofiana, 2011 : 78).
2.2.4
Manfaat Kopi Walaupun masih banyak timbul kontroversi soal efek negatif dan positif kopi terhadap kesehatan, sejumlah peneliti berhasil membuktikan beberapa manfaat positif kopi terhadap kesehatan (Sofiana, 2011 : 62-73): • Mengurangi derita sakit kepala • Aroma kopi menghilangkan stress • Kafein kopi mencegah gigi berlubang • Melegakan penderita asma • Memperkaya antioksidan tubuh • Melindungi kulit • Mencegah penyakit parkinson • Menurunkan risiko kanker payudara • Mencegah diabetes • Merangsang kerja otak • Mengurangi risiko stroke • Mencegah pembentukan batu ginjal • Dan lain-lain
7
Intinya, sebenarnya meminum kopi banyak manfaatnya bagi kesehatan, asalkan masih meminumnya dengan dosis yang wajar setiap harinya, tidak berlebihan.
2.2.5
Dosis yang Aman Menurut penelitian, minum kopi sebenarnya baik untuk kesehatan asalkan bila dikonsumsi tidak secara berlebihan. Bila diminum dalam dosis yang wajar, sebenarnya kopi justru baik untuk kesehatan. Setidaknya dosis kafein sebanyak 300 mg sehari atau setara dengan 3 cangkir kopi sehari masih diperbolehkan. Sebagai catatan, 1 cangkir kopi rata-rata mengandung 100 mg kafein. Akan tetapi, dosis 3 cangkir sehari masih merupakan perkiraan kasar dan bisa dianggap sudah berlebihan karena bisa saja dalam satu hari seseorang sudah mengkonsumsi kafein selain dari kopi. Perlu diingat bahwa reaksi tiap orang terhadap kafein tidaklah sama (Sofiana, 2011 : 77). Kecanduan terhadap kafein diperkirakan akan terjadi jika mengkonsumsi lebih dari 600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi per hari selama 8-15 hari berturut-turut. Sedangkan dosis yang bisa berakibat fatal bagi manusia adalah sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir per hari (Sofiana, 2011 : 85-86).
2.2.6
Mitos dan Fakta Kopi Sekarang ini, banyak mitos yang beredar di masyrakat sehingga masyarakat menjadi bingung karena tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, seperti rangkuman berikut ini : 1. Mitos : Kopi harus diseduh dengan air yang sangat panas Fakta : Anggapan ini salah besar. Bubuk kopi sebaiknya jangan langsung disiram air yang sedang mendidih. Pasalnya, jika air terlalu panas, bubuk kopi justru akan hangus, dan akhirnya akan mempengaruhi rasa dan aromanya menjadi sedikit bau gosong. Untuk membuat minuman kopi yang enak dan beraroma segar, seduh bubuk kopi dengan air bersuhu sekitar 90° Celsius. Caranya, masaklah air hingga benar-benar matang. Lalu diamkanlah selama satu atau dua menit, baru kemudian dituangkan ke dalam gelas berisi bubuk kopi. Agar suhuh minuman tetap hangat, disarankan untuk menyajikan dalam cangkir porselen yang cukup tebal. 2. Mitos : Biar segar, kopi lebih enak disajikan dengan es Fakta : Pasalnya boleh-boleh saja. Hanya saja perlu hati-hati karena menurut penelitian medis, mengkonsumsi minuman kopi dengan suhu yang terlalu dingin sampai di bawah suhu 20° Celsius justru dapat meningkatkan konsentrasi gas dalam perut. Perut jadi kembung dan aktivitas pencernaan pun terganggu. Efek samping dari minuman kopi yang disajikan terlalu dingin akan sangat terasa sekali bagi para penderita gangguan lambung. Jika memang sangat menyukai menu semacam iced coffee, ada baiknya meminta kepada barista di kedai kopi
8
agar tidak terlalu banyak mencampurkan es ke dalam minuman yang dipesan. 3. Mitos : Kopi adalah obat pengusir kantuk Fakta : Pendapat semacam ini memang tidak salah tetapi tidak bisa seluruhnya dibenarkan juga. Permasalahannya, jika otak benar-benar sudah lelah minum kopi pun tidak akan banyak membantu. Kopi justru akan membuat jantung deg-degan dan muncul perasaan khawatir karena kondisi tubuh yang sudah sangat capai dan butuh istirahat. Efek kopi untuk menahan kantuk bisa saja terjadi saat tubuh kita dalam keadaan normal atau tidak terlalu letih sekali. Sekalipun begitu, efeknya tidak akan terlalu lama, hanya sekitar dua sampai tiga jam saja. 4. Mitos : Kopi dapat menciptakan efek relaksasi Fakta : Bisa benar karena unsur kafein memang mengandung unsur relaksasi sehingga bisa digunakan untuk melemaskan otot-otot yang kejang. 5. Mitos : Kopi meningkatkan kemampuan berpikir Fakta : Meski demikian, anggapan bahwa mengkonsumsi kopi terusmenerus dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang tidaklan sepenuhnya benar. Terlalu banyak minum kopi justru bisa menekan daya ingat seseorang karena bisa membuat orang tetap terjaga sehingga otak akan terasa sangat lelah. Konsumsi yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang cukup lama justru akan menghasilkan efek beracun, yaitu muntah, demam, kedinginan, dan mengalami kebingungan mental. 6. Mitos : Biji kopi luwak rasa jauh lebih enak Fakta : Bisa dibenarkan karena anggapannya, jika di suatu tempat ditemukan kotoran luwak yang dipenuhi biji kopi, makan bisa dibilang bahwa tanaman kopi di kawasan tersebut mempunyai kualitas yang baik. Hal ini dikarenakan binatang luwak hanya memakan biji kopi yang matang dan paling baik kualitasnya. 7. Mitos : Kopi membuat ketagihan Fakta : Tergantung berapa banyak jumlah yang dkonsumsi. Kafein yang terdapat di dalam kopi memang dikenal sebagai stimulan untuk sistem saraf pusat, sehingga jika dikonsumsi secara teratur dapat menyebabkan ketergantungan fisik ringan seperti layaknya kecanduan obat lainnya. Karena hal ini, sebagian besar ahli mempertimbangkan efek kecanduan kafein. Ketika kafein dikonsumsi secara teratur dan dengan cepat dihentikan, sebagian dari kita akan mengalami gejala tak nyaman yang berlangsung selama satu sampai beberapa hari. Meski demikian efek kecanduan ini masih dapat dihindari jika konsumsi kafein dikurangi perlahan-lahan. Jika Anda, mencoba menghentikan kebiasaan mengonsumsinya, Anda mungkin mengalami
9
salah satu gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kecemasan, lekas marah, suasana hati depresi, serta sulit konsentrasi. 8. Mitos : Kopi tidak masalah diminum saat malam hari Fakta : Efek kafein biasanya dimulai dalam waktu 30 menit setelah dikonsumsi hingga bertahan selama 14 jam. Untuk mencegah kafein mengganggu tidur, hindari mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan waktu tidur. Lebih baik diminum pagi hari karena bisa mempercepat metabolisme tubuh untuk melakukan aktivitas, karena merupakan stimulan atau pembangkit stamina, sehingga bisa menambah semangat kerja bagi tidak bersemangat. 9. Fakta : Kopi menyebabkan insomnia Fakta : Itupun tergantung seberapa banyak jumlah kafein yang dikonsumsi. Tubuh manusia menyerap kafein dengan cepat, tetapi juga proses metabolisme dalam tubuh berlangsung cepat. Proses pengolahan kafein melibatkan hati. Rata-rata, dibutuhkan 4-5 jam untuk menguras kafein yang dikonsumsi dari tubuh. Setelah lima jam, 75 persen kafein itu dihilangkan. Kecuali jika sangat sensitif, jika di pagi hari menenggak secangkir atau dua cangkir kopi, mungkin bisa memengaruhi tidur. Tapi jika Anda mengonsumsi latte atau espresso setelah makan malam, Anda mungkin akan mengalami masalah susah tidur. Akan lebih baik, jika kafein dikonsumsi 6 jam sebelum tidur. Namun, sensitivitas masing-masing orang akan berbeda, tergantung pula pada metabolisme tubuh dan jumlah kafein yang Anda konsumsi secara teratur. 10. Mitos : Kopi meningkatkan risiko osteoporosis Fakta : Kenyatannya, jumlah kafein yang dikonsumsi sekitar 300 miligram, sekitar tiga cangkir, memang bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada orang dewasa. Namun beberapa orang akan lebih sensitif terhadap efek kafein, termasuk orang tua dan orang-orang dengan tekanan darah tinggi. Jika kafein yang dikonsumsi lebih dari 744 miligram per hari atau setara dengan 7-8 cangkir sehari, berefek meningkatkan kehilangan kalsium dan magnesium dalam urin, sehingga berisiko menyebabkan terjadinya osteoporosis. Tetapi studi terbaru menunjukkan hal ini tidak meningkatkan risiko keropos tulang, terutama jika mendapatkan cukup kalsium. Dapat mengimbangi kalsium yang hilang jika minum satu cangkir kopi dengan menambahkan dua sendok makan susu. Namun, penelitian juga menunjukkan beberapa hubungan antara kafein dan risiko patah tulang
10
pinggul pada orang dewasa yang lebih tua. Orang yang lebih tua mungkin lebih sensitif terhadap efek dari kafein pada metabolisme kalsium. Jika Anda, seorang wanita berumur, diskusikan dengan dokter apakah Anda harus membatasi asupan kafein sehari-hari Anda menjadi 300 miligram atau kurang dari jumlah tersebut untuk mencegah efek buruk. 11. Mitos : Kopi meningkatkan risiko penyakit jantung Fakta : Jika Anda, seorang wanita berumur, diskusikan dengan dokter apakah Anda harus membatasi asupan kafein sehari-hari Anda menjadi 300 miligram atau kurang dari jumlah tersebut untuk mencegah efek buruk. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Harvard, konsumsi kafein juga dikatakan tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dan tidak meningkatkan kadar kolesterol atau menyebabkan denyut jantung tidak teratur. Namun, denyut jantung dan tekanan darah umumnya meningkat pada mereka yang sensitif terhadap kafein, tetapi kenaikan itu minimal dan komparatif untuk aktivitas normal seperti naik tangga. Jika Anda memiliki masalah tekanan darah tinggi, bicarakan dengan dokter tentang jumlah asupan kafein yang bisa dikonsumsi, karena beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap dampaknya. 12. Mitos : Kopi meningkatkan risiko kanker Fakta : Seperti dilansir The New York Times, para ilmuwan yang melakukan kajian internasional pada 66 studi juga menemukan, minum kopi meski hanya sedikit bisa berefek pada risiko gangguan pankreas atau kanker ginjal. Mereka yang mengonsumsi kopi berlebihan juga berisiko kanker hati. Lalu, studi pada 59 ribu wanita di Swedia, negara dengan tingkat konsumsi kopi tertinggi per kapita di dunia, tidak menemukan hubungan antara konsumsi kafein dan kanker payudara. 13. Mitos : Wanita hamil dan wanita yang berencana hamil harus menghindari kopi Fakta : Sebuah penelitian yang dilakukan di State University New York dan studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Epidemiology melihat efek dari minuman yang mengandung kafein pada faktor-faktor reproduksi. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi kafein sebenarnya aman bagi wanita hamil atau yang berencana hamil sejauh jumlahnya tidak berlebihan. Selain itu, diketahui kurangnya korelasi antara konsumsi kafein dan aborsi spontan atau pertumbuhan janin yang abnormal. Namun, mereka wanita yang tengah hamil dan merencanakan kehamilan tetap harus membatasi jumlah asupan kafein. Akan lebih baik jika konsumsi kafein harian kurang dari 200 miligram per hari.
11
14. Mitos : Kafein tidak memiliki manfaat kesehatan Fakta : Bagi sebagian orang, kafein memiliki efek meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, energi, dan dapat menimbulkan sakit kepala serta perasaan ingin marah. Penelitian ilmiah di John Hopkins School of Medicine di Baltimore dan Harvard mendukung pengalaman subjektif seseorang tentang efek kafein tersebut dan telah menunjukkan bahwa kafein juga dapat meningkatkan memori dan penalaran logis. Salah satu studi Prancis menunjukkan efek kafein juga menyebabkan penurunan lebih lambat kemampuan kognitif pada wanita. Laporan terbaru lainnya, menunjukkan bahwa kafein mungkin berguna dalam mengobati reaksi alergi. Bukti juga menunjukkan kafein dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson, penyakit hati, kanker kolorektal, dan diabetes tipe 2. 15. Kopi membuat sakit kepala Fakta : Kopi malah dapat meringankan sakit kepala karena merilekskan otot-otot dan pembuluh darah. 16. Kopi membuat jantung berdebar Fakta : Denyut jantung meningkat biasanya pada mereka yang sensitif terhadap kafein dan yang memiliki masalah darah tinggi, sehingga lebih baik konsultasi dengan dokter untuk tahu jumlah maksimal konsumsi harian. 17. Kopi buruk untuk wanita Fakta : Ada keuntungan tersendiri bagi wanita yang ditemukan lebih berguna daripada pria yaitu bisa menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan. 18. Kopi tidak cocok untuk diet Fakta : Kopi mampu bertindak sebagai penekan nafsu makan sementara sampai 35% dan membuat semangat berolahraga. Namun, bukan berarti kopi mampu menurunkan berat badan. 19. Kopi dapat memperlancar metabolisme tubuh Fakta : Kopi bisa membakar lebih banyak walaupun hanya untuk sementara. 20. Kopi tidak masalah ditambah gula Fakta : Nantinya bukan manfaat kopi yang didapat malah akan menjadi kelebihan gula, kelebihan berat badan sampai diabetes.
12
2.3
Hasil Survey 2.3.1
Wawancara 2.3.1.1 Novi Lianti, Starbucks Coffee Indonesia Coffee Ambassador 2010, Shift Supervisor di Starbucks Mall Taman Anggrek Menurut Ibu Novi, mengkonsumsi kopi sebenarnya tidak dilarang selama masih dalam batas maksimum yang disarankan. Banyak pendapat masyarakat soal kopi yang mengatakan bahwa kopi itu buruk untuk kesehatan padahal sebenarnya kopi itu cocok untuk yang punya penyakit jantung, dan bagus untuk sakit kepala, karena zat kafein di kopi membantu untuk melebarkan pembuluh darah, dimana ketika sakit kepala pembuluh darah terjadi penyempitan. Di store, mereka mempunyai coffee master yang salah satunya bertugas untuk mengetahui dan mengedukasikan setiap orang tentang kopi melalui coffee seminar atau coffee talk. Misalnya ada yang suka minum kopi tetapi jantungnya suka berdegup kencang saat meminumnya, mereka akan menyarankan customer untuk mengkonsumsi kopi decaf, dimana biji kopi tersebut sudah dibuang kafeinnya hingga 98%. 2.3.1.2 dr.Phoebe Jessica Kesuma Menurut Ibu Phoebe, minum kopi mempunyai manfaat masingmasing yang sudah terbukti dari penelitian yang sudah dilakukan. Kopi jika minumnya sedikit baik untuk jantung, tapi jika terlalu banyak akan menyebabkan osteoporosis. Intinya meskipun ada kekurangan, meminum kopi tidak apa-apa asalkan masih sesuai dosis yang dianjurkan. Selain lebih baik meminum sesuai dosis, lebih baik lagi jika diiringi dengan minum air putih juga supaya kerja ginjal tidak terlalu berat karena semua racun dikeluarkan dari tubuh lewat hati dan ginjal, karena ginjal membutuhkan air 1,5 liter-2 liter dalam sehari untuk bekerja maksimal.
2.3.2
Angket/Kuisioner
Pertanyaan Kopi harus diseduh dengan air yang sangat panas, menurut Anda? Minum kopi tidak masalah disajikan dengan es, menurut Anda? Kopi bisa mengusir kantuk, menurut Anda? Kopi dapat menciptakan efek relaksasi dan meningkatkan kemampuan berpikir, menurut Anda? Biji kopi luwak rasanya jauh lebih enak, menurut Anda?
Mitos 40
Fakta 85
25
100
30
95
74
51
58
67
13
Minum kopi bisa menjadi ketagihan, menurut Anda? Kopi menyebabkan insomnia, menurut Anda? Kopi meningkatkan risiko osteoporosis, penyakit jantung, dan kanker, menurut Anda? Wanita hamil dan wanita yang berencana hamil harus menghindari kopi, menurut Anda? Kopi tidak memiliki manfaat kesehatan, menurut Anda?
89
36
105
20
62
63
108
17
29
96
Tabel 2.3.2 Tabel angket
Total koresponden = 125 orang (40% wanita, 60% pria)
Dari survey yang telah dilakukan terhadap target sasaran melalui sistem online, penyebaran angket ke kantor, dan lainnya, penulis menganalisa bahwa selain air putih, sekarang sudah banyak yang meminum teh, kopi dan minuman lainnya baik soda, jus, susu dan lainnya, dan terlihat pula bahwa peminum kopi cukup banyak. Dari survey pula terbukti masih banyak yang menganggap bahwa meminum kopi itu buruk untuk kesehatan dan masih banyak yang tidak mengetahui seberapa banyak kopi yang diperbolehkan oleh masing-masing orang dalam sehari, bahkan masih ada yang menganggap kalau minum kopi sebanyak apapun tidak akan bermasalah. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan kampanye ini dibutuhkan oleh masyarakat supaya masyarakat bisa mengetahui informasi yang benar dan tepat tentang kopi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman lagi di masyarakat.
2.4
Karakteristik
Dari data yang diperoleh penulis menganalisa bahwa penginformasian tentang minum kopi yang benar dan sehat di Jakarta masih sangat kurang dilakukan oleh pemerintah, hanya mungkin sudah dilakukan oleh instansi-instansi tertentu, sehingga informasi tersebut tidak bisa sampai di masyarakat secara merata, tapi hanya di komunitas-komunitas tertentu saja. Oleh karena itu dibutuhkanlah kampanye untuk bisa memberitahukan informasi mengenai kopi untuk mengubah persepsi masyarakat tentang minum kopi yang selama ini masih dicap buruk, dengan harapan bisa meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat di Jakarta.
14
2.5
Target Audience •
• •
2.6
Demografi Usia : 24-30 tahun Jenis kelamin : pria dan wanita Profesi : karyawan, wiraswasta SES : A-B Agama : semua agama Pendidikan : lulus SMU-S1 Geografi Bertempat tinggal dan beraktivitas di kota-kota besar di Indonesia yang penduduknya banyak dan tingkat ekonominya tinggi, khususnya Jakarta. Psikografi - Rutinitas / behaviour : Pekerja berat dengan jadwal sibuk/padat Suka jalan-jalan Suka hang out dan berkumpul dengan teman - Karakter / personality : Suka minum kopi Mau bergaul Suka bersantai Suka membaca Mau bersosialisasi - Interest / lifestyle : Suka nongkrong Suka ke mall Suka ke cafe/restoran Pakai baju yang menarik dan serasi Ikut teknologi terbaru/gadget Menjaga kesehatan
Pembanding
Penulis belum menemukan adanya kampanye sejenis yang membahas tentang kopi di Indonesia, adanya kampanye minum sehat yang lainnya yaitu kampanye mengajak masyarakat untuk lebih banyak minum air oleh AQUA dan kampanye minum susu oleh Tetrapak dan Frisian Flag sebagai salah satu produsen susu terbesar di Indonesia.
15
Gambar 2.6.1 Poster Kampanye “It’s in me” 1
Gambar 2.6.3 Poster Kampanye “Gara-gara Susu”
2.7
Gambar 2.6.2 Poster Kampanye “It’s in me” 2
Gambar 2.6.4 Poster Kampanye “Frisian Flag Milkday”
Analisa SWOT Strength -
Target pada umumnya mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup tinggi sehingga mudah diinformasikan
16
-
Kopi sudah menjadi bagian dari kehidupan (lifestyle) masyarakat perkotaan sehingga kampanye mudah dilaksanakan Sebagian pecinta kopi mulai peduli dengan kesehatan mereka
Weakness -
Kurang informasi yang benar tentang minum kopi, baik dari pemerintah maupun instansi tertentu dan media lainnya Sebagian pecinta kopi masih ada yang tidak peduli dengan kesehatan mereka Jangkauan tidak bisa terlalu luas karena hanya komunitas-komunitas tertentu yang tahu dan hanya mereka yang berminat
Opportunities -
Memberikan informasi cara minum sehat yang benar, terutama kopi Memberitahu informasi tentang kopi di masyarakat sehingga bisa menjelaskan benar atau tidak pendapat masyarakat tentang kopi Akan banyak didukung oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kopi sehingga kampanye lebih mudah dilaksanakan
Threats -
2.8
Masih banyak masyarakat yang meninggalkan kebiasaan minum kopinya tanpa mengetahui efek positifnya kopi Terlalu banyak pendapat ataupun mitos yang beredar di masyarakat sehingga menjadi bingung yang mana yang benar dan salah
Data Mandatoris 2.8.1
Starbucks
Gambar 2.8.1 Logo Starbucks
Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Starbucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan biji kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film. Selain kopi dan minuman lainnya, Starbuck juga menjual teh.
17
Sejak pertama kali dibuka di Seattle, Starbucks tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks banyak membuka kedai baru. Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai tahun 2000-an. Tahun 2002 Mitra Adiperkasa (MAP) yang merupakan sebuah perusahaan ritel dengan merek-merek kelas menengah atas di Indonesia memenangkan Mater License untuk menjalankan Starbucks di Indonesia. 2.8.2
Mitra Adi Perkasa (MAP)
Gambar 2.8.2 Logo Mitra Adiperkasa
PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah sebuah perusahaan ritel dengan merekmerek kelas menengah atas di Indonesia. Mitra Adiperkasa pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada 10 November 2004. Perusahaan ini memiliki jaringan ritel dengan total luas ruangan lebih dari 200.000 m², dengan lebih dari 450 gerai di lokasi ritel utama pada 22 kota besar di Indonesia dengan lebih dari 7.500 karyawan.