BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. Literatur Pencarian data melalui buku, catatan, artikel baik di koran, majalah, maupun website yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat, yaitu mengenai perkembangan Streetball di Indonesia. 2. Interview Dengan melakukan beberapa interview dengan pemain Streetball dan interview dengan pelaksana. Data yang diperoleh hanya merupakan data kuantitatif, bukan data kualitatif, hanya merupakan pendapat pribadi, opini, dan pengalaman dari perorangan, tidak bersifat ilmiah. 3. Questioner Menyebarkan questioner kepada anak-anak muda guna mendapatkan data yang lebih akurat dalam pengumpulan data. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data, yaitu melalui proses pengeditan dan analisa. Pada proses pengeditan data yang sudah terkumpul diperiksa kembali untuk disesuaikan dan dipilah-pilah mana data yang dapat dipergunakan untuk mendukung proyek tugas akhir. Kemudian hasil dari semua data akan diolah untuk
kemudian diambil kesimpulan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Hasil rangkuman dari pencarian data adalah sebagai berikut :
2.1.1
Perkembangan Bola Basket Awal mula berasal dari rasa kebosanan yang melanda para anggota YMCA, lalu
Dr. Luther Gullick terdorong untuk merancang sebuah permainan yang lebih menarik, karena kehilangan akal. Ia segera menghubungi Dr. James A. Naismith, salah satu rekannya di Springfield guna merancang sebuah permainan baru, yang dapat dimainkan diruang tertutup dan terutama pada musim dingin. Gagasan awal permainan adalah permainan yang mudah, menarik,mudah dipelajari dan tidak ada unsur menendang, menjegal dan serta menghilangkan gawang sebagai area target, untuk menjinakan dan mengganti gerakan bola maka dilakukan dengan mengoper dan mendribel. Untuk menjinakan bola yang merupakan puncak kegirangan, maka sasaran harus lebih kecil dan terletak diatas para pemain. Awal dari permainan ini mulanya jumlah pemain atas 9 orang per-tim namun setelah dua tahun kemudian Naismith memutuskan untuk tiap regu berjumlah 5 orang. Pada awalnya gol yang sah hanya gol yang terjadi pada saat permainan berlangsung. Setiap gol dinilai 3 kemudian pada tahun 1893 ditetap tiap regu yang melakukan kesalahan harus menerima lemparan bebas dari jarak 6 meter didepan keranjang, dan nilai lemparan adalah 1 nilai. Awal mula menggunakan bola sepak namun setelah pada tahun 1894 diganti dengan bola khusus untuk permainan bola basket. Tahun 1906 bentuk keranjang diganti dengan simpai atau ring sampai sekarang.
2.1.2
Perkembangan Bola Basket di Indonesia Sejarah bola basket di Indonesia dimulai pada tahun 1951, dimana Tony Wen
dan Wim Latumenten diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket Indonesia. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuk organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tony Wen menduduki jabatan ketua serta Wim Latumenten sebagai sekretaris. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap dsingkat PERBASI.
2.1.3
Pengertian Streetball Sejenis olahraga yang dimodifikasi dari olahraga bola basket biasa. Peraturan
bolabasket umum juga berlaku di streetball, kemudian streetball juga dimainkan di lapangan basket berukuran standar (biasanya lapangan outdoor) dengan jumlah pemain dimasing-masing tim berjumlah lima orang (lazim disebut sebagai permainan 5-on-5), atau bisa juga dimainkan dengan menggunakan setengah lapangan basket dengan jumlah pemain satu sampai degan tiga orang pada masing-masing tim (sehingga permainannya lazim disebut juga 1-on-1, 2-on2, 3-on-3). Yang paling membedakan antara streetball dengan bola basket biasa adalah pada penekanan gaya bermain dari pemain streetball itu. Selain diharuskan mencetak angka ke ring lawan sebagaimana permainan bola basket pada umumnya, streetball juga sangat menekankan atraksi-atraksi menarik yang dimunculkan dari ketrampilan para pemain
dalam usaha mencetak angka. Baik dalam hal dribbling, passing (memberikan operan bola kepada rekan satu tim), shooting (melemparkan bola ke dalam ring lawan), ataupun atraksi yang paling ditunggu penonton, yaitu slam dunk (menceploskan bola ke ring lawan dengan cara bergelantunga di ring). Dalam permainan streetball ini diperlukan dasar-dasar dalam permainan agar bisa disebut pemain streetball. Dasar-dasar streetball seperti: Hurricane, Black Magic, dan Pick Up Ball. Setelah pemain dapat mempelajari dasar dari itu maka pemain dapat memadukan dengan cara mengeksplorasi sendiri menurut kreativitas pemain sendiri.
2.1.4
Sejarah Streetball di Indonesia Masuknya streetball di Indonesia pada tahun 2001 yang diawali oleh freestyle
yang disponsori oleh Nike Freestyle. Dasar dari Streetball Indonesia sebenarnya dari Freestyle, namun Freestyle sendiri lebih condong ke arah penampilan dan Streetball ke arah permainan, Aliran dari Streetball sendiri terdiri dari 3 jenis yaitu old school (menampilakn atraksinya untuk diri sendiri agar lebih dikenal sama kalayak umum), new school (streetball yang sudah menampilkan atraksinya untuk penonton) dan hard knocks (lebih kearah power seperti crushbone). Dalam perkembangannya streetball di Indonesia awal masuknya di Jakarta namun lebih condong ke arah penampilan dari pada permainan namun di Bandung yang sudah dapat menempatkan freestyle pada permainan sehingga awal mula streetball berasal dari Bandung. Komunitas streetball di Indonesia ada dua tempat pertama di Jakarta yang merupakan awal dari streetball ini bernama FSI (Freestyle Streetball Indonesia) dan yang kedua ada di Bandung Future Streetball. Kedua komunitas ini yang memayungi semua para pemain untuk kumpul dan mengadu teknik dan kemampua. streetball di
Indonesia masi berkiblat pada Amerika yang merupakan awal dari streetball sendiri. Aturan-aturan yang dibuat disesuaikan dengan kondisi di sini tidak seluruhnya di samakan karena dari Amerikanya sendiri sebenarnya untuk aturan dibuat fleksibel jadi tidak ada aaturan yang tetap. Perkembangan streetball di Indonesia dapat tetap eksis karena mereka melakukan acara-acara kecil yang membuat para pemain dapat kumpul dan bermain namun sekarang sudah ada Liga yang mengurus sehingga streetball di Indonesia tetap berjalan dan perkembangan dalam tiga tahun terakhir menunjukan angka grafik yang meningkat.
2.1.5 L.A Lights Streetball RoadShow 2006 Sejak tahun 2005 LA Lights Streetball telah menjadi icon baru di dunia basket Indonesia. Dalam pelaksaan acara rata-rata dihadiri 5 ribuan penonton dan diikuti oleh ratusan peserta, menunjukan LA Lights Streetball telah menjadi pilihan penggemar bola basket Indonesia. Berkembangnya komnitas dan melahirkan bintang streetball Indonsia setiap daerah pelakasanaan event LA Lights diterima baik oleh kalayak umum. Sebagai penggagas Streetball di Indonesia, brand LA Lights telah menjadi identik dengan event Streetball Indonesia. Dengan Streetball di Indonesia, khususnya di kalangan kawula muda, membuat beberapa daerah menanti kehadiran LA Light Streetball di kota meraka. Dalam Streetball yang akan di bawakan akan mengluarkan atraksi, trik, dan aksi dunk yang dikemas menjadi sebuah basketball showtime. Pelaksanaan showtime juga didukung oleh entertain pendukung seperti live band dan dancer. Diadakan di 4 kota yang belum pernah diadalan LA Light Streetball, kota itu antara lain : Padang, Salatiga,
Lampung, Purwokerto. Dan nama yang acara yang akan di bawa ALL STAR LA LIGHT STREETBALL SHOWTIME, dan peserta dari All Star akan dipilih dari hasil open run. Para All Star akan di latih didalam kamp dengan dilatih oleh 2 pelatih profesioal antara lain: Hirdani (ex player Free Style Indonesia) dan Dede Rahman (ex pemain SMIBL). Mekanisme Show 1. Pertandingan -
Didaerah pelaksanaan, diundang 8 tim dari tim kampus/klab/streetball setempat untuk melakukan babak open tun
-
8 tim akan bertanding dengan sistem gugur dengan menggunakan peraturan streetball dan memperebutkan hadiah juara satu dan juara dua saja.
-
Dari ke-8 tim akan dipilih 8 pemain yang akan di beri kesempatan untuk menjadi pemain ke-5 dan the sixt man di kedua tim LA Light Streetball Roadshow.
-
Ke-8 orang ini adkan diberikan hadiah.
-
Nama tim adalah EAST dna WEST.
2. Surrounding Vennue -
Diramaikan oleh stand LA Lights.
-
Stand merchandise & accessories baik dari LA Lights Streetball dan komunitas streetball.
-
Stand sponsor pendukung.
3. Audience Interaction -
Open Run (edukasi)
-
memperagakan trik dan skill streetball
-
sosialisasi peraturan La Lights Streetball
-
SHOW (atraksi)
-
Game one on one antara audience dengan allstar
-
Kompetisi trik dan skill antar audience
4. Entertainment -
MC : P Double + MC Lokal
-
Live Music
-
Live Acoustic Band o band lokal o pop atau R’n B - Dancer o Sporty dance atau Breakdance
All Star Lights Streetball 2006 o Viktor”Poison V”Sandro – bandung o Gandhi”Nasti G”Novenser – Malang o Gabriel”High Voltage”Sitaniapessy – Bandung o Tosa”Show Off”Wisnu – Malang o Johanes”Main Frame”Simatupang – Jakarta o Andriko”Spin Boy”Lubis – Jakarta o Estiko”Staright Basket”Wibananto – Jakarta o Manggala”U Turn”H.P. – Jakarta o Richard”INSANE”Leo latunusa - Bandung
2.1.6 Questioner Data questioner digunakan guna mendapatkan data yang lebih akurat dan pasti. Sehigga dalam proses questioner diperlukan responden yang mendukung untuk Tugas Akhir ini. Hasil yang didapat setelah melakukan questioner kepada beberapa anak muda mudi dengan jumlah 100 responden. Dan hasil yang didapat adalah:
1. Pernah mendengar istilah streetball?
100 80 60 40
YA TIDAK
20 0
2. Streetball itu permainan yang bagaimana?
100
Bermain basket seperti dengan IBL
80 60 40 20 0
3. Jika memilih lebih suka ke
Bermain basket namun menampilkan show dan freestyle Bermain basket tanmpa peraturan dan bermain dalam sangkar (cage)
100 80 NBA
60
Streetball 40
IBL
20 0
4. Seandainya ada event streetball minat kamu bagaimana?
100 80 60 40
TERTARIK TIDAK TERTARIK
20 0
5. Ada kemungkinan untuk bermain streetball?
100 80 60 40
YA TIDAK
20 0
6. Nama pemain yang pernah didengar?
100 80
Gabriel Sitaniapessy
60
Ricko hartono
40 Mario Wuzhang 20 0
7. Streetball dengan IBL menurut km lebih keren yang mana? 100 80 60 Streetball 40
IBL
20 0
2.2
Data Penyelenggara
2.2.1
Daftar Acara Acara The Breaks Streetball Competition ini akan berlangsung dalam waktu
enam hari yang dimulai dari hari senin hingga hari sabtu sebagai puncak acara. Acara ini permulaan menggunakan sistem grup yang akan diselengarakan pada hari senin hingga hari kamis. Setelah di peroleh juara grup maka akan dilakukan pertandingan kulifikasi 1/8 final, dan 1/4 final menggunakan sistim gugur, kemudian di partai perebutan juara 3 dan perebutan juara 1 dilakukan dengan sistim gugur dan menggunakan waktu bersih. Cara pendaftaran dapat dilakukan dengan menghubungi Sdr. Edo 081310122789 Sdr. Richard 08129575788 atau dapat mendaftar langsung ke counter AND1 di mal-mal. Uang pendaftaran tiap tim
: Rp. 100.000,00
Tempat pelaksanaan acara
: Lapangan Basket Luar Gelora Bung Karno
Harga tiket masuk
: Rp. 10.000,00
Acara
: 10-15 September 2007
Hadiah bagi pemenang
:
Hadiah Juara 1 sebesar Rp. 15.000.000,00 Hadiah juara 2 sebesar Rp. 10.00.000,00 Hadiah juara 3 sebesar Rp. 5.000.000,00 Hadiah bagi penonton
: Rp. 250.000,00 setiap harinya / istirahat
Sususan Acara sebagai berikut : GRUP A
GRUP B
GRUP C
GRUP D
Tim A
Tim A
Tim A
Tim A
Tim B
Tim B
Tim B
Tim B
Tim C
Tim C
Tim C
Tim C
Tim D
Tim D
Tim D
Tim D
GRUP E
GRUP F
GRUP G
GRUP H
Tim A
Tim A
Tim A
Tim A
Tim B
Tim B
Tim B
Tim B
Tim C
Tim C
Tim C
Tim C
Tim D
Tim D
Tim D
Tim D
Senin 10 September 2007 14.00 - 14.10 Pembukaan 14.10 - 14.30 Penampilan Streetballer Profesional 14.30 - 14.46 Pertandingan ke-1 grop A ( tim A- tim B ) 15.00 – 15.16 Pertandingan ke-2 grop B ( tim A- tim B ) 15.30 – 15.46 Pertandingan ke-3 grop C ( tim A- tim B ) 16.00 – 16.16 Pertandingan ke-4 grop D ( tim A- tim B ) 16.30 – 16.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 16.45 – 17.01 Pertandingan ke-5 grop E ( tim A- tim B ) 17.15 – 17.31 Pertandingan ke-6 grop F ( tim A- tim B ) 17.45 – 18.00 Pertandingan ke-7 grop G ( tim A- tim B ) 18.00 – 18.30 Sholat Magrib 18.30 – 18.46 Pertandingan ke-8 grop H ( tim A- tim B ) 19.00 – 19.16 Pertandingan ke-9 grop A ( tim C- tim D ) 19.30 – 19.45 Istirahat + Penampilan Sexy Dancer 19.45 – 20.01 Pertandingan ke-10 grop B ( tim C- tim D ) 20.15 – 20.31 Pertandingan ke-11 grop C ( tim C- tim D )5 20.45 – 21.01 Pertandingan ke-12 grop D ( tim C- tim D )
Selasa 11 September 2007 14.30 - 14.46 Pertandingan ke-13 grop E ( tim C- tim D ) 15.00 – 15.16 Pertandingan ke-14 grop F ( tim C- tim D ) 15.30 – 15.46 Pertandingan ke-15 grop G ( tim C- tim D ) 16.00 – 16.16 Pertandingan ke-16 grop H ( tim C- tim D ) 16.30 – 16.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 16.45 – 17.01 Pertandingan ke-17 grop A ( tim B- tim C ) 17.15 – 17.31 Pertandingan ke-18 grop B ( tim B- tim C ) 17.45 – 18.00 Pertandingan ke-19 grop C ( tim B- tim C ) 18.00 – 18.30 Sholat Magrib 18.30 – 18.46 Pertandingan ke-20 grop D ( tim B- tim C ) 19.00 – 19.16 Pertandingan ke-21 grop E ( tim B- tim C ) 19.30 – 19.45 Istirahat + Penampilan Sexy Dancer 19.45 – 20.01 Pertandingan ke-22 grop F ( tim B- tim C ) 20.15 – 20.31 Pertandingan ke-23 grop G ( tim B- tim C ) 20.45 – 21.01 Pertandingan ke-24 grop H ( tim B- tim C ) Rabu 12 September 2007 14.30 - 14.46 Pertandingan ke-25 grop A ( tim A- tim D ) 15.00 – 15.16 Pertandingan ke-26 grop B ( tim A- tim D ) 15.30 – 15.46 Pertandingan ke-27 grop C ( tim A- tim D ) 16.00 – 16.16 Pertandingan ke-28 grop D ( tim A- tim D ) 16.30 – 16.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 16.45 – 17.01 Pertandingan ke-29 grop E ( tim A- tim D )
17.15 – 17.31 Pertandingan ke-30 grop F ( tim A- tim D ) 17.45 – 18.00 Pertandingan ke-31 grop G ( tim A- tim D ) 18.00 – 18.30 Sholat Magrib 18.30 – 18.46 Pertandingan ke-32 grop H ( tim A- tim D ) 19.00 – 19.16 Pertandingan ke-33 grop A ( tim B- tim D ) 19.30 – 19.45 Istirahat + Penampilan Sexy Dancer 19.45 – 20.01 Pertandingan ke-34 grop B ( tim B- tim D ) 20.15 – 20.31 Pertandingan ke-35 grop C ( tim B- tim D ) 20.45 – 21.01 Pertandingan ke-36 grop D ( tim B- tim D )
Kamis 13 September 2007 14.30 - 14.46 Pertandingan ke-37 grop E ( tim B- tim D ) 15.00 – 15.16 Pertandingan ke-38 grop F ( tim B- tim D ) 15.30 – 15.46 Pertandingan ke-39 grop G ( tim B- tim D ) 16.00 – 16.16 Pertandingan ke-40 grop H ( tim B- tim D ) 16.30 – 16.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 16.45 – 17.01 Pertandingan ke-41 grop A ( tim A- tim C ) 17.15 – 17.31 Pertandingan ke-42 grop B ( tim A- tim C ) 17.45 – 18.00 Pertandingan ke-43 grop C ( tim A- tim C ) 18.00 – 18.30 Sholat Magrib 18.30 – 18.46 Pertandingan ke-44 grop D ( tim A- tim C ) 19.00 – 19.16 Pertandingan ke-45 grop E ( tim A- tim C ) 19.30 – 19.45 Istirahat + Penampilan Sexy Dancer 19.45 – 20.01 Pertandingan ke-46 grop F ( tim A- tim C )
20.15 – 20.31 Pertandingan ke-47 grop G ( tim A- tim C ) 20.45 – 21.01 Pertandingan ke-48 grop H ( tim A- tim C )
Jumat 14 September 2007 16.00 – 16.20 Pertandingan finalis grup A – finalis grup E 16.30 – 16.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 16.45 – 17.05 Pertandingan finalis grup A – finalis grup E 17.15 – 17.30 Istirahat + Penampilan Sexy Dancer + Streetballer 17.30 – 17.45 Pertandingan finalis grup A – finalis grup E 18.00 – 18.30 Sholat Magrib 18.30 – 18.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 19.00 – 19.30 Pertandingan finalis grup A – finalis grup E
Sabtu 15 September 2007 16.15 – 16.45 Pertandingan Semifinal ke-1 17.00 – 17.15 istirahat + Penampilan Sexy Dancer 17.15 – 17.45 Pertandingan Semifinal ke-2 18.00 – 18.30 Sholat Magrib 18.30 – 18.45 Istirahat + Kuis bagi penonton 19.00 – 19.30 Pertandingan perebutan juara 3 19.30 – 20.00 Isitirahat + Penampilan Streetballer Profesional + Penampilan Sexy Dancer 20.00 – 20.30 Pertandingan Final
2.2.2 AND1 Salah satu produk sepatu olah raga yang mulai muncul di tahun 2003 di Indonesia AND1 sudah mampu menyaingi beberapa produk lama yang sudah beredar di masyarakat seperti NIKE, REEBOK, ADIDAS. Mulai pada tahun 1993 di Amerika AND1 adalah sebuah kerja sama dari Seth Berger, Jay Coen, dan Tom Austin, nama ini di inspirasi dari salah satu istilah dalam bola basket yaitu istilah sebuah bola masuk ketika terjadi pelanggaran namun bola masuk itu di sahkan dan itu disebut dengan ”AND1”. Strategi periklanan yang singkat mereka menggunakan slogan ” Pass. Save Yourself The Embarrassement ” Di tahun 1998 kaset video tentang streetball dibawakan oleh Ron Naclerio pelatih SMU Benjamin Cardozo, Queen, New York. Namun video kaset itu masih menggunakan kualitas kamera yang rendah, dan resolusi rendah. Pada waktu itu Alston salah satu murid di Fresno State yang namanya masuk dalam Draft NBA tahun 1998. Kaset video yang akan datang disebut ” skip tape ”. Di tahun 1999 Sekolah Haverford di Philadelpia, AND1 meluncurkan seri pertama dan posternya menggunakan anggota NBA seperti Darrell Armstrong, Rex Chapman, Larry Hughes, Raef Lafrentz, Toby Bailey dan Mile Simon, ditawarkan dengan kampanye marketing tradisional mengalami kegagalan, sebuah strategy menggunakan ”Skip Tape” dengan mengalami beberapa perubahan dan di kopi sampai 50.000 kopi dan berikurtnya di minggu ke delapan menjadi record labels dan kaset itu berubah nama menjadi ”Mix Tape” dan secara cepat membuat Alston menjadi bak seorang selebritis ketika produk AND1 bekerjasama dengan FootAction, ini menjadi strategi tingkat nasional.
2.2.3
PERBASI Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan
yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.
Pada tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olympiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyusun organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON ke-II, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket.
Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa
Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI.
Dalam susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan Bola Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina din Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung.
Keputusan yang paling terpenting dalam Konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga Bola Basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebutan Bon Bola Basket Cina dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan kongres yang pertama.
2.2.4
SPALDING Splading ditemukan pada tahun 1876 oleh ALbert Goodwill Spalding, seorang
pelempar yang luar biasa waktu itu.yang dia dirikan itu didasarkan atas kemasyuran dan ambisi yang besar,dia menciptakan dengan cepat suatu kerajaan yang mempengaruhi berbagai macam aspek macam-macam olahraga, khususnya baseball, basetball, dan golf.
Sekarang Spalding masih tersisa paling tua, peralatan oalh raga yang bagus di Amerika Serikat.
2.3
Target Audience Yang menjadi target audience dari Event Streetball adalah:
1. Demograf -
Usia :18 – 35 tahun
-
Sex : laki-laki dan perempuan
-
Kelas : A dan B
2. Geografi Tinggal dan beraktivitas di kota besar 3. Psikografi Anak muda yang getol-getolnya dengan basket khususnya streetball.
2.4 •
Analisa SWOT Strength ( Kekuatan ) :
1. Merupakan olahraga yang sudah dikenal sejak tahun 1950 2. Semua lapisan masyarakat sudah paham tentang basket dan peraturannya. 3. Basket merupakan salah satu olahraga di setiap sekolah dan kampus. •
Weakness ( Kelemahan ) :
Masih banyak orang yang belum mengenal cara bermain dari streetball •
Opportunities ( Peluang ) :
1. Belum banyak event-event tentang streetball 2. Belum banyak klub-klub streetball
•
Threat ( Ancaman ) :
1. Masih belum jelasnya peraturan dan cara bermain streetball 2. Penggunaan bahasa asing dalam peraturan 3. Belum banyak orang yang tahu tentang streetball