BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjuan Data Terinspirasi dari pengalaman pribadi yang penulis alami, maka penulis memilih tema ini untuk dijadikan sebagai short movie dengan genre drama. Dalam perancangan short movie ini, penulis melakukan beberapa riset untuk memperoleh data yang mendukung cerita dan referensi visual yang sesuai. Riset yang telah dilakukan penulis diantaranya adalah melalui buku, internet, dan refrensi video. 2.1.1 Buku Buku My Dad In My Life (Syahrizal Sabir), berisi tentang cerita – cerita pendek tentang pentingnya sosok seorang ayah, dari kita lahir sampai maut memisahkan; Animator Survival Kit, Richard Williams; Cinematography, theory and practice, second edition, Blain Brown; Idea for Short Animation terbitan focal press 2.1.2 Internet Media 3Dtotal.com,
internet
yang
indocg.com,
digunakan
en.wikipedia.org,
ideanimasi.com,
youtube.com,
char.txa.cornell.edu,
disneyanimation.com 2.1.3 Video Video animasi pendek (One Day ;The story of Mr.Cloud ; Monster Box), film layar lebar (Hello Ghost, 9 summer of autumns (2013) bercerita tentang kisah nyata seorang anak supir angkot yang menjadi direktur di New York dengan kerja keras dan perjuangan keluarganya, presto short animated pixar) 2.2 Data Umum 2.2.1 Animasi di Indonesia Sebelum menjadi sebuah produk modern yang dikenal luas oleh masyarakat global, animasi sebenarnya telah ada sejak jaman dahulu kala. Nenek moyang kita telah mengenal dan mencoba membuat animasi dengan cara mereka sendiri serta menggunakan alat-alat yang ada di jaman itu. Walaupun hasilnya berbeda jauh dengan animasi yang ada saat ini, yang 3
4
dilakukan oleh nenek moyang kita merupakan cikal bakal terbentuknya animasi. Animasi awalnya dilakukan dengan menggunakan gambar pada kertas, kemudian diputar secara cepat sehingga gambar-gambar tersebut terlihat bergerak. Animasi jenis ini disebut cell animation. Akan tetapi, secara perlahan-lahan animasi dengan teknik cell animation mulai ditinggalkan sejak ditemukannya Computer Animation Production System di tahun 1990-an. Film animasi semakin berkembang dengan munculnya animasi 3D. Film animasi 3D berdurasi panjang pertama adalah Toy Story, yang dibuat dengan menggunakan teknik CGI (Computer-Generated Imagery). Film ini dibuat oleh Pixar dan dirilis oleh Disney Pictures dengan Buena Vista Distribution di Amerika Serikat pada 21 November 1995. Teknik pembuatan film animasi terus berkembang dengan gaya dan ciri khas pembuatnya yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Untuk kawasan negara Asia. 2.2.2 Keluarga Menurut buku ilmu biologi familia keluarga adalah adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga tidak hanya memiliki ikatan dalam hubungan darah saja, tapi keluarga terdiri dari beberapa individu yang saling bergantung satu – sama lainnya. 2.2.3 Orang Tua Orangtua adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orangtua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orangtua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak) dan ayah tiri (suami ibu biologis anak). Menurut Thamrin Nasution Orangtua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam
5 kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu. Jika menurut Hurlock, Orangtua sendiri merupakan orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan. Tugas orangtua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orangtua kerena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. 2.2.4 Waktu Waktu atau Masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. 2.3 Data Cerita dan Karakter 2.3.1 Sinopsis Disebuah panggung terlihat seorang pesulap sedang berkonsentrasi berlatih sebuah ilusi untuk pertunjukannya. Suasana panggung terlihat kosong, sang pesulap tengah menyiapkan set panggung untuk pertunjukannya. Ia mendorong – dorong sebuah pintu kayu yang cukup berat dan beberapa alat lainnya ke tengah panggung. Terdengar suara detik jam yang mengantar kesunyian malam itu. Lalu mulailah si pesulap itu melakukan latihan untuk aksi panggungnya. Pesulap itu mengeluarkan sebuah topi dan sebuah tongkat dan menggoyang – goyangkan tongkat tersebut seolah memberi mantra kepada topi tersebut. Tiba – tiba saja topi itu mengeluarkan percikan ledakan kecil, ”duarrrr..“ . Pesulap itu kaget karena tidak seharusny topi itu mengeluarkan percikan. Lalu pesulap itu mencoba alat lainnya, ia menarik sebuah kursi kayu ke tengah panggung, lalu ia duduk diatasnya. Dengan sedikit mantra dan gerakan – gerakan tangan, tiba – tiba kursi itu melayang ke atas. Dengan hati – hati pesulap itu memainkan tongkatnya yang seolah menjadi setir kemudi kursi itu. Pesulap itu tersenyum dan merasa senang karena telah berhasil melakukan sulapnya. “plok.. plok.. plok..”, tiba – tiba terdengar suara tepuk tangan dari
6
bangku penonton yang membuat kaget pesulap itu. Karena kurang konsentrasi lalu pesulap itu pun terjatuh dari kursi yang melayang itu. Pesulap itu memegang kepalanya yang sakit akibat peristiwa tadi. Lalu terdengar suara wanita yang tertawa dari bangku penonton. Pesulap itu heran dan melihat ke bangku penonton, tetapi ia tidak melihat satu orang pun disana. Lalu ia bangkit dan menghampiri asal suara wanita misterius tadi, tetapi sesampainya di bangku penonton ia tidak menemukan siapapun. Ia mencari – cari sekelilingnya tetapi tidak bisa menemukan wanita itu. “tok.. tok..”, terdengar suara ketukan pintu kayu dari atas panggung, sekejap si pesulap pun menoleh. Ia melihat seorang wanita paruh baya yang kurang lebih seusia dengannya di depan pintu kayu yang merupakan alat yang akan dipakai di pertunjukannya. Wanita itu lalu tersenyum kepadanya dan mengajaknya ke atas panggung. Pesulap itu heran dan bingung dan lalu mendatanginya. Lalu wanita itu menggenggam tangan pesulap itu dan mengarahkanny ke gagang pintu kayu tersebut. Wanita itu memegang pintu tersebut seolah memberi mantra misterius. Tiba – tiba pintu itu bergetar dan terlihat cahaya terang dibalik pintu itu. Dengan hati – hati pesulap itu mencoba membuka pintu perlahan – lahan, kilauan sinar yang sangat terang menyilaukan matanya dan tiba – tiba wanita itu mendorong pesulap masuk ke pintu tersebut. Secara perlahan sinar yang tadi menyilaukanpun sirna. Pesulap itu mulai mendapatkan penglihatanny kembali. Tiba – tiba lampu sorot dan tepukan penonton memenuhi ruangan itu. Pesulap yang kebingungan itu lalu menyadari, dirinya berada di atas panggung untuk melakukan sebuah pertunjukan. Ia melihat wanita tadi berada di salah satu bangku penonton dan ikut menyemangatinya. Lalu tiba – tiba muncul sebuah topi dan tongkat yang ditangannya. Dengan sedikit mantra dari tongkatnya, ia mengeluarkan seikat bunga yang besar dari topinya yang kosong itu. Terdengar tepuk tangan penonton yang menyukai aksinya, lalu ia melempar bunga tersebut ke penonton dan melanjutkan aksi selanjutnya. Pesulap itu merasa bersemangat sekali dan merasa apa yang ia lakukan akan berhasil, Lalu ia berdiri ke tengah panggung dengan tegap. Ia menghentakan sepatunya seolah memberi mantra, dan secara perlahan tubuhnya mulai melayang di atas panggung. Pesulap itu tertawa melihat sulapnya berhasil. Ia
7 lalu terbang mengelilingi panggung tersebut seperti seekor burung. Terlihat wanita tersebut melambai- lambai menikmati pertunjukannya. Pesulap itu lalu mendekati wanita itu lalu mengankat wanita tersebut untuk ikut terbang bersamanya. Tepuk tangan penontonpun semakin meriah menyorakinya. Pesulap itu merasa senang sekali,ia mengajak wanita itu turun ke panggung dan melihat sekelilingnya, lalu ia menyihir semua barang-barang yang ada di panggung itu melayang. Pintu kayu, kursi , dan barang lainnya ikut melayanglayang mengikuti isyarat si pesulap tersebut. Sambil tetap menggoyanggoyangkan tongkatnya ke atas, Ia melihat ke arah wanita tersebut dan tersenyum. Namun tiba – tiba pintu kayu tersebut bercahaya kembali, seluruh isi panggung seolah bergetar, barang – barang yang melayang jatuh berserakan. Pesulap itu terkejut , dan tiba – tiba pintu kayu tersebut terbuka dan bercahaya sangat terang. Pintu itu menghisap semua yang ad di panggung itu. Pesulap itu ketakutan lalu mencoba untuk lari. Ia melihat wanita tersebut kesulitan berpegangan pada dirinya. Pesulap itu mencoba menggenggam tangan wanita itu sekuat tenaga, tetapi semakin lama pegangan wanita itu semakin lemah dan ia pun terbang terhisap oleh pintu tersebut. Pesulap itu seolah berteriak karena tidak percaya akan yang baru saja terjadi. Pesulap itu panik melihat pintu itu semakin cepat melahap semuanya. Ia hanya dapat berpegangan pada papan panggung yang tidak akan bertahan lama. Ia berusaha sekuat tenaga bertahan, tetapi pintu tersebut semakin mendekatinya. Akhirnya ia pun tidak dapat menahan nya lagi dan “buk!..”, terdengar suara barang yang jatuh. Terlihat si pesulap yang sedang tertidur di samping pintu kayu tersebut. “tik.. tok.. tik.. tok..”, Terdengar suara detik jam yang mengantar kesunyian malam itu. Pesulap itu pun bangun, dan kebingungan sambil melihat sekelilingnya. Ia melihat ke arah bangku penonton mencoba mencari wanita tadi, tetapi ia tidak bisa menemukannya. Lalu dengan raut muka yang sedih dan murung iapun kembali ke tempat istirahatnya. Sambil duduk di depan meja riasnya,ia melepas topi sulapnya dan terdiam menatap wajahnya di kaca. Ia memegang sebuah bros yang terlihat tidak asing, terlihat raut wajahnya yang serius seolah pikirannya dihantui oleh sesuatu yang menggangunya. Tiba – tiba terlihat sosok wanita yang tadi terlihat
8
di bangku penonton menghampirinya. Wanita itu lalu melihat si pesulap dan tersenyum dengan bahagia. Pesulap itu lalu meraih tangan wanita tersebut dan membalas senyuman itu. Tanpa disadari bros yang dipegangny pun terjatuh ke lantai, dan seketika sosok wanita tersebut perlahan lenyap dari ruangan itu, Raut wajah serius pun berubah menjadi sebuah tangisan. Terlihat sebuah foto dirinya bersama ibunya di atas meja rias. Ternyata sosok wanita tersebut adalah ilusi dari ingatan ibunya yang telah tiada. Tangisan itupun mengisyaratkan rasa penyesalan karena ia belum sempat membuat ibunya bahagia. 2.3.2 Karakter 2.3.2.1 Pesulap Sulap merupakan suatu seni pertunjukan yang diminati sebagian besar masyarakat di dunia, karena pada penyajiannya sulap dapat membuat heran penontonnya akan rahasia di balik penyajiannya. Sulap merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni tari, seni musik , seni rupa, dan merupakan penerapan dari gabungan berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu psikologi, dan lain-lain. Seni Sulap bukanlah suatu keterampilan yang berbau mistis atau supranatural, karena setiap trik sulap dapat dijelaskan. Sulap semata-mata hanyalah permainan "kelihaian" tangan, manipulasi, hasil kerja dari suatu perlengkapan/ peralatan ataupun efek yang timbul dari suatu reaksi kimia dan yang telah dilatih sebaik mungkin oleh seorang pesulap sebelum dipertunjukkan kepada orang lain. Oleh sebab itu sulap dapat dipelajari oleh semua orang, asalkan orang tersebut mau berlatih dengan baik. Orang yang berprofesi memainkan keahlian tersebut disebut pesulap
9
Gambar 1. Pesulap Berdasarkan jumlah penonton dan tempat pertunjukkan, seni sulap itu dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : 1. Sulap yang dapat ditonton dari jarak dekat (Close Up Magic). Bentuk sulap jarak dekat ini yang tampak paling hidup dan dapat dilakukan di mana saja. Pesulap yang memainkannya seolah-olah tidak ada batas atau jarak sudut pandang dengan penontonnya. Sulap yang dimainkan di sini adalah teknik sulap dengan menggunakan alat-alat yang sederhana seperti: sapu tangan, uang kertas maupun koin, pensil, rokok, kartu, buku, kertas, dll. 2. Sulap untuk konsumsi panggung (Stage/Parlor); adalah sulap pada acara-acara tertentu atau acara-acara besar dan dilakukan di panggung atau di ruangan khusus. Sulap seperti ini mempunyai jumlah penonton yang lebih banyak. Efek yang dihasilkan lebih besar dari Close Up Magic. Pada umumnya menggunakan alat-alat sulap yang cukup besar agar jelas terlihat oleh penonton. Dan dengan menggunakan peralatan dan teknologi canggih, maka pesulap dapat menampilkan ilusi yang besar dan hebat. 2.3.2.2 Komedian Pelawak atau komedian adalah orang yang menghibur penonton, terutama dalam membuat mereka tertawa, dengan cara melawak, yaitu
10
suatu usaha untuk membuat orang lain tertawa, atau sekadar membuat orang lain gembira. Caranya bermacam-macam, tergantung si pelawak dan biasanya disesuaikan dengan kondisi orang yang akan dibuat tertawa. Cara yang paling umum adalah dengan mengucapkan lelucon, dengan subjek lelucon orang lain, atau diri sendiri. Cara lainnya adalah dengan tingkah laku yang dibuat-buat hingga dapat terlihat lucu dan ditertawakan di hadapan orang lain. Di Indonesia bentuk lawak yang paling terkenal adalah grup lawak, yang merupakan gabungan beberapa pelawak dan mementaskan suatu cerita. Masing-masing memerankan satu karakter dan kelucuan yang terjadi berasal dari interaksi antar karakter-karakter ini. Beberapa contoh grup lawak seperti ini adalah Srimulat, Warkop DKI, dan Patrio. Di Amerika Serikat yang lebih terkenal adalah lawakan tunggal atau stand-up comedy, seorang pelawak berdiri di depan penonton dan mengucapkan monolog mengenai sesuatu. Jenis lawakan seperti ini lebih bergantung pada cara penyampaian dan isi cerita. Contoh-contoh pelawak tunggal adalah Chris Rock, Eddie Murphy, Robin Williams, Jim Carrey, Jerry Seinfeld, Jeff Foxworthy, dan Eddie Izzard. Selain itu juga terdapat beberapa kelompok lawak dari Inggris dan Amerika seperti Monty Python dan Marx Brothers. 2.3.2.3 Charlie Chaplin Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. KBE (lahir di East Street, Walworth, London, 16 April 1889 – meninggal di Vevey, Swiss, pada tanggal 25 Desember 1977 pada umur 88 tahun), atau Charlie Chaplin, adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan bagi seniman di bidang yang sama. Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka
11 merangkap-rangkap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Karier di dunia hiburan berlangsung selama 65 tahun, dirintisnya sebagai pemeran cilik di panggung zaman Victoria dan pertunjukan komedi music hall di Inggris, dan terus berkarya hingga sebelum meninggal di usia 88 tahun. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan, hingga tiba di puncak ketenaran bintang Hollywood sekaligus simbol budaya. Kehidupan pribadinya yang gemerlap mengundang banyak empati sekaligus kontroversi. Di dalam film-filmnya, Chaplin sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki etiket dan martabat seorang bangsawan. Kostum berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi.
Gambar 2. Sir Charles Spencer Chaplin 2.3.3 Environment 2.3.3.1 Lyceum Theatre The Lyceum Theatre adalah teater dengan 2100 kursi yang terletak di kota Wetminster (London), di jalan Wellington Street. Sebenarnya, sudah ada teater dengan nama seperti ini, tetapi teater itu dipakai sebagai tempat sirkus yang di pegang oleh Philip Astley, kapel. Teater ini juga salah satu teater pertama yang menampilkan Waxworks yang dibuat oleh Madame Tussaud, dan hiburan lainnya.
12
Dari tahun 1816 sampai 1830, teater ini menjabat dengan nama The English Opera House. Setelah kebakaran hebat, tempat tersebut dirancang ulang dan dibuka kembali pada tanggal 14 Juli 1834 dan dirancang oleh Samuel Beazley. Teater tersebut terkenal unik dengan balkon yang menggantung berbentuk seperti renda – renda kain. Teater ini dibuat berdasarkan kerjasama dari Peto & Grissell. Teater tersebut terkenal sejak
mulai memainkan opera “ Fairy Extravaganzas” ,
mengadaptasi dari novel Charles Dickens dan James Planche’s Di tahun 1871 sampai 1902, Henry Irving tampil di teater tersebut, terlebih lagi Shakespeare, yang biasanya membintangi Ellen Terry. Di tahun 1904, teater tersebut hampir dirombak ulang dan dipermak dengan gaya Rococo Style oleh Bertie Crewe. Tetapi tetap mempertahankan desain Portico. Bangunan ini ditutup pada tahun 1939 dan diperintahkan untuk di hancurkan, tetapi karena suatu hal bangunan ini akhirnya disimpan dan diubah menjadi Mecca Ballroom di tahun 1951. Banyak sekali band – band terkenal yang telah mengisi panggung ini. The Lyceum kemudian ditutup pada tahun 1986 dan kemudian dibuka kembali sebagai teater yang digunakan untuk drama musical. Teater ini merupakan salah satu teater yang pertama kali menampilkan drama The Lion King di tahun 1999.
Gambar 3. Suasana panggung Lyceum Theatre, London
13 2.3.3.2 Ritz Cinema
Gambar 4. Suasana diluar gedung Ritz Cinema The Ritz Cinema dibangun pada tahun 1937, Gedung Ritz Cinema adalah contoh dari Arsitektur The Art Deco di tahun 1920 dan 1930.Aaron Bolt, arsitek Gedung The Ritz Cinema dikenal sebagai salah satu arsitek Sydney dengan gaya bangunan klasik Art Deco. Bioskop ini dimiliki oleh Hoyts Cinema Group dan Brigidine Sisters sejak awal pembangunan. Di akhir tahun 1980, pemilik bioskop tersebut merencanakan untuk meruntuhkan bioskop ini dan membangun kembali website mereka. Namun, Dewan Kota Randwick dan Menteri Perencanaan ikut campur dalam tahap pembangunan kembali bioskop tersebut dan sebuah amandemen pembangunan permanen ditetapkan pada bioskop Ritz di tahun 1993. Tahun 1997, The Ritz Cinema ditetapkan menjadi bangunan nasional bersejarah oleh pemerintahan Australia. Rekor itu mencatatkan Ritz Cinema sebagai satu-satunya dari tiga teater yang tersisa dengan gaya arsitek ini dan tetap dijadikan sebagai bioskop di negara bagian New South Wales hingga saat ini.
14
2.3.3.3 Latar Tempat
Gambar 5. London di era 1940 an Penulis mengambil setting latar yaitu eropa tahun 1940an. Penulis memilih eropa sebagai latar tempat untuk film pendek ini karena eropa merupakan tempat kelahiran Charlie Chaplin ( London 1889 ) yang akan mendukung mood film animasi ini. Selain itu, 1940 an merupakan era dimana pertunjukan besar dilakukan di atas panggung. Selain terkenal dengan era perang dunia ke dua, di era ini adalah era bagi para seniman terkenal, seperti Frank Sinatra, Charlie Chaplin, Marilyn Monroe, Elvis Presley. Di tahun 1940 an adalah era dimana seniman – seniman seperti penyanyi, pesulap, actor, comedian melakukan pertunjukan mereka di atas panggung besar(era Live Entertaintment ).
15
Gambar 6. Salah satu contoh panggung kecil di era 1940-an
Gambar 7. Contoh panggung yang dibuat di era 1940-an dan masih digunakan 2.4 Landasan Teori 2.4.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi optik gerak karena fenomena visual yang saling menggantikan, dan dapat dibuat dan
16
didemonstrasikan dalam beberapa cara. Metode yang paling umum dari presentasi animasi sebagai film atau program video, walaupun ada metode lainnya. Terdapat pula prinsi-prinsip animasi yang digunakan para animator sebagai pegangan dalam membuat gerakan animasi sehingga karakter yang diciptaan dapat terlihat hidup dan wajar dan menarik dan dapat diterima baik oleh audiens walaupun karakter tersebut merupakan imajinasi atau benda mati. Dalam buku “Art of Animation” Disney menetapkan 12 prinsip dasar animasi, yaitu: a. Pose to Pose Pose to pose merupakan penentuan posisi key animation dan in between dan menjadi cara animator untuk menentukan gerak selanjutnya hingga gerakan penutup. b. Timing Satuan waktu, atau jeda waktu sangat penting dalam gerakan animasi. Dimana dalam satu detik terdapat 24 frame, dengan menentukan berapa frame waktu yang dibutuhkan, cepat lambatnya suatu gerak animasi, baik gerak konstan, gerak yang semakin cepat atau gerak yang semakin lambat. c. Stretch and Squash Gerak sebuah obyek agar terlihat lebih hidup dan luwes dalam animasi. Stretch and Squash memberikan sentuhan kelenturan pada suatu benda hingga memberikan kesan benda yang berbobot dan bervolume dalam gerak animasi. d. Anticipation Antisipasi adalah ancang-ancang ketika ingin melakukan gerakan utama. Kesan yang ingin disampaikan adalah mengumpulkan tenaga untuk apa yang akan dilakukan karakter dalam animasi. e. Secondary Action Yaitu aksi kedua, dimana merupakan gerakan yang muncul dikarenakan adanya akibat suatu gaya atau gerakan pada aksi pertama obyek animasi.
17 f. Follow Through & Overlapping Action Prinsip ini melibatkan dua benda yang bisa sama atau berbeda, namun saling berkaitan satu sama lain, sehingga saling mempengaruhi dalam setiap gerakannya. g. Easy in & Easy Out Gerakan ini tidak lepas dari hukum fisika, dimana terdapat gaya gravitasi, bobot, kecepatan, percepatan, daya dan lainnya. Prinsipnya untuk memperlihatkan semua gaya yang disebutkan diatas. h. Arch Gerakan yang bersifat melingkar atau melengkung. Pada prinsipnya setiap gerakan pasti mempunyai gerak melengkungnya, agar gerakan animasi obyek terlihat lebih luwes, dinamis, hidup dan indah. i. Exaggeration Biasanya teknik ini digunakan didalam kartun, yaitu teknik mendramatisir adegan agar tampak lebih ekspresif dan komunikatif. Gerakannya terkesan di lebih-lebihkan bahkan secara ekstrim. j. Staging Penataan panggung pertunjukan. Prinsip ini terletak pada penentuan tata letak obyek gambar pada bidang (frame) gambar dengan format standar televisi. Pertimbangan komposisi obyek gambar dengan background. k. Appeal Prinsip appeal merupakan cara yang baik untuk menyampaikan sesuatu pesan dalam bentuk kesan yang menarik, cantik dan komunikatif dari sebuah karakter yang ingin disampaikan. l. Personality Karakter tokoh animasi yang kuat, bermakna, dan hidup adalah karakter yang berkarakter dimana bisa dicapai dengan sifat fisik, sikapnya, latar belakang ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Cara animator mendeskripsikan dan menghidupkan karakter inilah yang menjadi prinsip utama.
18
2.4.2 Teori Kamera Framing Framing dalam kamera menentukan ukuran dan jarak objek dalam sebuah frame, beberapa jenis framing: a. ECU : Extreme Close Up (detail shot) b. VCU : Very Close Up, dari atas kepala hingga dagu c. BCU : Big Close Up, wajah memenuhi frame d. CU : Close Up, dari kepala hingga pundak e. MCU : Medium Close Up, menampilkan seluruh permukaan wajah hingga setengah badan f. MS : Medium Shot, menyerupai MCU, tetapi tangan masuk ke dalam frame g. Three Quarter Shot h. FLS : Full Lenght Shot, seluruh badan tampak dalam frame i. LS : Long Shot, seluruh badan hingga 1/3-3/4 frame 2.4.3 Teori Karakter Desain Karakter merupakan bagian terpenting dalam sebuah penceritaan. Karakter memiliki gambaran dari sifat-sifat penokohan yang dipegang, seperti jahat, baik, misterius, figuran, kaya maupun miskin. Desain karakter dapat memperkuat cerita dengan memberikan ciri khas waktu dan tempat kejadian cerita tersebut. Prinsip dasar karakter desain yang dapat digunakan sebagai pegangan antara lain: 1. Referensi: Pembuatan karakter yang baik, merupakan berdasarkan referensi yang ada. Misalnya pembuatan karakter yang mencirikhas kan era India kuno, maka penulis harus mengumpulkan beberapa referensi pakaian, raut wajah, dan gesture untuk sebagai dasar pengembangan karakter. 2. Mensejajarkan Karakter: Karakter – karakter yang telah dibuat harus di sejajarkan agar tidak mengalami kesalahan sekala dan memastikan konsistensi ukuran karakter tersebut. 3. Proporsi: Proposi karakter sangatlah penting, apabila karakter mengalami distorsi seperti karikatur yang terlalu ekstrim, makan akan kurang enak dilihat. Proporsi wajah juga sangat penting, seperti
19 ukuran mata yang terlalu besar akan membuat karakter dewasa menjadi childish, dan mengalihkan ekspresi. 2.5 Studi Existing Selain data-data, penulis juga mengumpulkan berbagai referensi grafis dan referensi bentuk dari berbagai animasi pendek dan layar lebar yang memiliki genre sejenis. Tujuannya adalah untuk menganalisa dan memberikan pengayaan dalam pengerjaan animasi yang penulis kerjakan. 2.5.1 Studi Cerita Sebagai data pendukung dan referensi cerita, penulis mengambil cerita dari film layar lebar yang sudah sukses berjudul Click. Film tersebut memiliki pesan moral yang sangat bagus yaitu, semua harta dan kekayaan yang kita miliki tidak ada gunanya jika kita tidak dapat menghabiskannya dengan orang yang kita cintai. Jadi hargailah waktu yang anda miliki dengan orang yang anda cintai. Untuk alur, penulis mengambil referensi film Inception. Alur pada film ini tidak disajikan secara linear saja melainkan dibagi menjadi beberapa bagian yang di atur sedemikian rupa. Contohnnya di awal penonton ditunjukan dengan cerita yang linear lalu tiba – tiba alur kembali mundur ke awal (masa lalu) lalu baru setelah itu alur kembali maju secara linear. Menurut penulis hal ini bertujuan untuk memutarbalikan perasaan dan pemikiran dari seseorang yang menghasilkan cerita yang menarik jika dibandingkan dengan alur yang hanya berjalan secara linear saja. 2.5.2 Studi Bentuk Untuk studi bentuk, penulis menemukan di era 1940an terkenal dengan era Art Deco, dimana semua bentuk geometrik dasar lebih ditekankan pada motif bulat, kotak, persegi panjang, trapezium, dan zigzag. Elemen –elemen tersebut seringkali ditempatkan pada pola yang simetris. Selain itu, penulis menganalisa bentuk-bentuk karakter dan elemen-elemen yang digunakan dalam animasi Le magasin des suicides.
20
Gambar 8. Salah satu contoh scene dalam Le Magasin Des Suicides Gambar – gambar di atas adalah konsep bentuk karakter dalam animasi Le magasin des suicides. Dari gambar tersebut , terlihat bahwa penggambaran setiap karakter memiliki ciri khas yang berbeda – beda. Karakteristik yang dihasilkan terkesan melengkung jatuh ke bawah. Setiap karakter cenderung membungkuk dan lebih besar di bagian atas. Hal ini menurut penulis untuk memberi kesan suram dan murung. Terlihat seolah setiap karakter memiliki beban yang berat dalam hidupnya. 2.5.3 Studi Warna Warna merupakan salah satu elemen terpenting dari animasi, dari warna, kita dapat mengetahui mood tentang suatu adegan dalam sebuah animasi pendek. Untuk penunjang pemilihan warna yang akan dipakai nanti dalam animasi, penulis melalukan studi terkait dengan warna terhadap beberapa film animasi pendek ( The Story of Mr Cloud, The Maker )
Gambar 9. Salah satu contoh scene dalam animasi The Maker
21 Gambar di atas adalah sebuah shot dalam salah satu adegan di dalam animasi The Maker. Terlihat warna yang digunakan adalah warna – warna dengan saturasi yang rendah. Ditambah dengan kontras warna hitam pada bagian shadow. Selain itu, adanya highlight putih di bagian mata, seolah mata berkaca – kaca,menunjukan emphasis dari karakter tersebut yang sedang bersedih. Warna tersebut menyatu dan cenderung memberi kesan mood mellow atau lembut.
Gambar 10. Salah satu contoh scene dalam animasi The Story Of Mr.Cloud Gambar di atas adalah screenshot dari animasi pendek The Story Of Mr.Cloud. perpaduan warna yang diaplikasikan pada texture karakter dan juga environment terlihat seperti goresan cat air, tetapi masih memiliki kesan 3D yang kental.
22