3
BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Perolehan Data Data dan Analisa diperoleh dari survei, buku-buku, Internet, dan artikel-artikel yang membahas Budaya dan Tradisi Nusantara yaitu Cerita Rakyat.
Festival adalah sebuah event, sebuah fenomena sosial yang bertemu di dalam semua kebudayaan manusia secara nyata (dikutip dari: Falassi, Alessandro. Time out of time. Albuquerque. Univ. Of new Mexico Press,1987.11).
Festival adalah hari / musim untuk bersuka cita seperti Hari Raya Nasional yang terjadi secara berkala (biasanya 1 tahun sekali) (dikutip dari: Homby, A.S (1987). Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current English. Oxford University Press, Oxford).
Pada zaman dahulu, anak-anak sering sekali mendengar cerita rakyat seperti Timun Emas, Cindelaras, dan cerita rakyat lainnya. Biasanya diceritakan oleh orangtua sebagai pengantar tidur mereka. Tetapi pada masa sekarang, orangtua sudah sangat jarang berperan sebagai pendongeng untuk anak-anaknya karena orangtua sudah terlalu sibuk mencari nafkah sehingga anak-anak mereka terabaikan. Maka cerita rakyat yang merupakan Budaya dan Tradisi Nusantara ini terancam punah. Oleh karena itu salah satu cara yang paling efektif untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan ini dengan cara
4 diadakanlah Festival Mendongeng Anak Indonesia, yang bertujuan untuk melestarikan Budaya dan Tradisi Nusantara yang unik ini.
2.1.1
Asal Usul Cerita Rakyat
Cerita Rakyat dituturkan secara lisan dari mulut ke mulut oleh nenek moyang kita. Cerita rakyat ada dua jenis yaitu puisi dan prosa. Cerita rakyat dalam bentuk prosa terdiri dari Dongeng, Legenda, Mitos, dan Fabel. Dongeng adalah cerita rakyat yang sifatnya khayal semata. Sedangkan Legenda adalah cerita rakyat yang ada kaitannya dengan kebiasaan atau adat istiadat yang tetap berlangsung sampai sekarang. Fabel adalah cerita tentang dunia binatang.
Menurut Dr. Anne Pellowski, pendongeng dan pustakawan anak lulusan Universitas Columbia, Amerika Serikat ini mengatakan bahwa berdasarkan dari sejumlah sumber tradisi mendongeng sudah ada sejak abad ke-enam sebelum masehi di India. Pada saat itu pendongeng bercerita dengan menggunakan media gambar yang dituangkan dalam lembaran daun palem, kulit kayu atau kain. Lalu setelah itu menyebar ke China, Jepang, Mongolia, Persia dan Turki pada abad ke-sepuluh.
Urutan gambar dituangkan dalam gulungan perkamen horizontal atau kain persegi dengan gambar yang diberi batas-batas, yang disebut dengan tesselation. Contohnya cerita rakyat tentang Ramayana yang digambar dalam kain sekitar empat meter persegi. Namun untuk menceritakannya sebutuhkan waktu sekitar empat jam.
5 2.1.2 •
Manfaat Cerita Rakyat Menurut Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Dini Daeng mendongengi anak sejak masa usia prasekolah sangat bermanfaat bagi perkembangan otak dan mental anak. Karena pada masa prasekolah perkembangan bahasa tumbuh sangat pesat, oleh karena mendengarkan dongeng menjadi stimulasi menjadi stimulasi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuannya berbahasa (dikutip dari: Dongeng Nina Bobok yang Tak Meninabobokan, Kompas Cyber Media, 06 Maret 2005).
•
Memancing daya imajinasi anak. Karena jika dongeng atau cerita dibangun hanya dengan bertutur memungkinkan anak berlatih membangun sendiri gambaran-gambaran di pikirannya berdasarkan gagasan-gagasan dalam cerita.
•
Menurut Ketua Komisi Nasional (Komnas) Anak Seto Mulyadi, dongeng bisa menjalin komunikasi yang akrab antara orangtua dan anak maupun antar guru dan murid karena dengan kegiatan mendongeng bisa mengembangkan imajinasi dan kreatifitas sehingga melambungnya anak ke dunia tanpa batas, seperti binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia, dan buahbuahan yang bisa memberikan nasihat (dikutip dari: Dongeng Jembatan Komunikasi dengan Anak, Kompas Cyber Media, 12 Juli 2005).
•
Melalui kisah-kisah dalam dongeng, orang dewasa, terutama orang tuanya, secara turun temurun dapat menanamkan budi pekerti dan nilai-nilai luhur kepada anaknya.
•
Menurut Sachiko Watanabe, Supervisor Ohanashi Caravan Center (grup pendongeng asal Jepang) mengatakan bahwa mendongeng bisa menjadi wahana
6 membangun karakter anak dan melatih anak agar percaya diri (dikutip dari: Mendongeng Agar Anak Gemar Membaca, Kompas Cyber Media, 31 Juli 2005). •
Menurut Suyadi alias Pak Raden mengatakan bahwa mendongeng dapat menjalin ikatan batin antara anak dengan orangtua (dikutip dari: Menjadi Pendongeng Terbaik, Kompas Cyber Media, 24 Januari 2004).
•
Menurut Wachidus Sururi yang mendirikan Lembaga Rumah Dongeng Indonesia di Yogyakarta ini mengatakan Dongeng berfungsi sebagai media pendidikan anak dan mendorong kreatifitas anak dalam mengapresiasikan lingkungan dan hidupnya. Mendongeng bisa dipandang sebagai wujud kasih sayang, selain itu bisa berfungsi untuk memberikan pendidikan mengenai nilai-nilai kehidupan dan pesan-pesan moral. Jadi bisa dikatakan dongeng lebih dari sekedar hiburan.
•
Menurut Ketua Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA), Dr. Murti Bunanta, SS; MA mengatakan bahwa mendongeng dapat membuat anak gemar membaca, apalagi jika materi dongeng yang disajikan itu menarik dan interaktif seperti mementaskan teater atau drama di panggung (dikutip dari: Mendongeng Agar Anak Gemar Membaca, Kompas Cyber Media, 31 Juli 2005).
2.1.3 •
Ancaman Keberadaan Cerita Rakyat Tradisi mendongeng yang dilakukan oleh orangtua pada anaknya pada masa sekarang ini sudah sangat jarang karena orangtua sudah terlalu sibuk dengan pekerjaannya, padahal peran pendongeng yang sangat diinginkan oleh sang anak itu adalah orangtua mereka.
7 •
Kurangnya pengetahuan, wawasan serta penjiwaan melalui cerita-cerita yang dituturkan dalam mendongeng menyebabkan cerita tersebut jadi membosankan sehingga pesan-pesan yang ada di dalam cerita tersebut tidak dapat tersampaikan, dan juga dapat membuat anak atau pendengar merasa tidak tentram dalam mendengarkan cerita tersebut.
2.1.4 •
Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mendongeng Menurut Prof.Riris K Toha Sarumpaet Ph.D, pemilihan cerita dalam mendongeng harus diperhatikan agar dongeng tidak menjadi pengantar tidur yang sesat. Contohnya saja dongeng semacam cinderela, dongeng ini hanya akan membuat anak perempuan menjadi terobsesi dengan baju yang bagus dan kecantikan dan pangeran yang menjemput mereka. Sehingga tanpa sadar dongeng demikian hanya akan menyebabkan anak perempuan diajarkan merawat dirinya dari ujung kaki sampai ujung rambut supaya menarik dan tinggal dijemput oleh pangeran kaya dan tampan. Makanya ada saja perempuan yang mau suaminya kaya untuk hidup enak. Dan juga laki-laki selalu menjadi sosok pahlawan yang akrab dengan kekerasan (dikutip dari: Dongeng Nina Bobok yang Tak Meninabobokan, Kompas Cyber Media, 6 Maret 2005).
•
Menurut Prof Riris K Toha Sarumpaet Ph.D, pada masa sekarang sebaiknya cerita-cerita yang didongengkan mengandung harapan. Karena kehidupan pada masa yang akan datang adalah dunia milik anak-anak sekarang. Masa yang bisa jadi segala sesuatunya sudah demikian berubah, dimana anak akan semakin banyak menemui hal-hal yang kontradiksi dan jauh dari yang diidealkan dalam
8 dongeng-dongeng yang pernah didengarkannya. Dunia orang dewasa tampak begitu mengerikan di mata anak-anak. bagaimanapun mereka akan merasakan dan mengetahui kengerian itu. Begitu banyak hal yang tidak ideal di dunia nyata. Dan anak harus disiapkan menghadapi itu. Harus ditekankan pada mereka bahwa harapan selalu ada untuk menghadapi keadaan yang semakin sulit, tidak menyerah dan apatis. •
Dan juga dalam mendongeng harus diperhatikan juga adalah penggunaan bahasa yang baik. Karena bagi anak usia prasekolah anak-anak sangat mudah meniru apa saja yang mereka dengar dan lihat.
•
Dalam Mendongeng tidak sekedar membacakan cerita dari sebuah buku saja dengan datar. Melalui mimik dan intonasi kita saat bercerita, stimulasi melalui dongeng menjadi lebih kaya, dan tidak membosankan atau terkesan menggurui.
•
Menurut Dr. Murti Bunanta, SS; MA, pada saat mendongengi anak sebaiknya kita jangan terlalu banyak membebani anak dengan pesan-pesan moral atau malahan mungkin agak sedikit menakut-nakuti : ”kalau kamu nakal, Tuhan tidak sayang padamu”. Tanpa perlu memberi banyak nasehat, anak akan dapat mengambil inti sari ceritanya sendiri. Bila anda menyampaikan cerita dengan jelas, tanpa melakukan improvisasi yang berlebihan yang dapat mengganggu penyampaian isi cerita, maka anak akan dapat mengambil kesimpulannya sendiri (Buku, Mendongeng, dan Minat Baca, Pustaka Tangga).
2.1.5
Cerita Rakyat Indonesia
Beberapa contoh cerita rakyat yang ada di Indonesia sebagai berikut:
9 •
Keong Emas,
•
Cindelaras,
•
Dewi Sekelir,
•
Malin Kundang,
•
Sangkuriang, dan masih banyak cerita rakyat lainnya.
2.1.6
Pendongeng
Beberapa pendongeng di Indonesia: •
Suyadi alias Pak Raden Suyadi alias Pak Raden termasuk salah seorang pendongeng di Indonesia. Beliau lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan seni. Beliau mempelajari kartun animasi di Paris, Perancis. Selain menulis dan menggambar buku anakanak, ia juga melukis.
•
Poetri Soehendro Poetri Soehendro adalah satu-satunya perempuan pendongeng di Indonesia.
•
Drs. Soekanto SA (Almarhum) Seorang cerpenis dan pendongeng yang pernah mendongeng anak-anak di berbagai tempat. Beliau telah menulis sekitar 500 cerpen dan 30 buku cerita anak sebagai persembahan bagi anak-anak Indonesia. Pada tahun 1979 beliau memperkenalkan kembali seni mendongeng di Taman Ismail Marzuki, dan juga di televisi bersama Kak Seto.
•
Wachidus Sururi
10 Wachidus Saruri lebih dikenal dengan Kak Wes. Dari kesenangannya mendongeng dan berimajinasi, beliau mendirikan Rumah Dongeng Indonesia yang berlokasi di Yogyakarta. •
Dr. Murti Bunanta, SS; MA Seorang Pendongeng yang menjadi ketua Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA).
•
Bambang Bimo Suryono Seorang pendongeng asal Yogyakarta yang pernah menjadi juara I Lomba dongeng tingkat Nasional pada tahun 2002.
•
Agus A. Rahman Agus aktif dalam Kelompok Pecinta Bacaan Anak, dan kini mengajar di sekolah anak-anak luarbiasa di Jakarta. Agus kerap membaca dongeng bersama dengan para pendongeng dari Amerika Serikat, Singapura dan negara lainnya.
•
Rifki Rifky berasal dari Aceh. Pada saat ini dia berusia 14 tahun. pada waktu berumur 12 tahun, yaitu pada saat musibah tsunami di Aceh. Rifky kehilangan keluarganya. Rifky menguasai puluhan cerita rakyat Aceh. Rifky pernah menjadi bintang dalam Festival Mendongeng International.
Beberapa pendongeng dari mancanegara yaitu : •
Dr. Margaret Read MacDonald dan Dr. Anne Pellowski (Amerika Serikat),
•
Akiko Sueyoshi dan Sylvia Mihira (Jepang),
•
Kiran Shah dan Panna K (Singapura).
11
2.1.7
Festival yang Sudah Pernah Diselenggarakan
Festival Mendongeng yang pernah diadakan sebelumnya adalah Festival Mendongeng VI, yaitu pada tanggal 23 juli – 26 juli 2005 berlokasi di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No.17 Jakarta Selatan. Festival ini diadakan oleh Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA) yang bertemakan 40 Dramatisasi Cerita Rakyat dari Anak untuk Anak. Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA) ini sebelumnya sudah sering mendongeng di sekolah-sekolah, desa-desa.
Pada Festival Mendongeng VI ini KPBA mengundang beberapa pendongengpendongeng dari mancanegara yaitu Anne Pellowski dan Margaret Read MacDonald (Amerika Serikat), Akiko Sueyoshi dan Sylvia Mihira (Jepang), Kiran Shah dan Panna K (Singapura). Selain Festival Mendongeng juga disajikan acara menarik lainnya seperti Teater Lensa, Teater Kidschat, Pelatihan Membuat Wayang Rumput, Permainan alat musik Dol oleh sekelompok anak-anak luar biasa, dan juga Seminar Internasional yaitu ”From Page to Stage”, yang sebagai pembicaranya adalah Grup Ohanashi Caravan Center, Anne Pellowski, dan Sujiwo tedjo.
Festival Mendongeng VI ini dihadiri oleh orang dewasa, anak-anak, dan juga orangorang yang menyukai budaya tersebut. Festival ini dipandu oleh Suyadi alias tokoh Pak Raden dari serial Si Unyil. Dan peserta-peserta adalah perwakilan dari sekolah-sekolah seperti TK IKKT, TK Regina Pacis, TK Barunawati, SD TBB Hanaeka, TK Rukun Ibu. Festival ini dibagi menjadi 2 sesi yaitu pagi, pukul 09.30 sampai pukul 12.30 dan siang, pukul 14.00 – pukul 16.30.
12
2.2 Data Festival Mendongeng Anak Indonesia
2.2.1
Gambaran Umum tentang Festival Mendongeng Anak Indonesia
Festival yang akan diadakan kali ini adalah Festival Mendongeng Anak Indonesia. Yang diadakan pada tanggal 1 Juli 2008 Yang berlokasi di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No.17 Jakarta Selatan ini bertujuan untuk menyambut Hari Anak Indonesia. Tema dari Festival ini adalah ”Dramatisasi Cerita Rakyat Anak Indonesia”. Festival ini diadakan oleh KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak). Sebelum penyelenggaraan festival ini, dilakukan pengunjungan dan mendongeng di beberapa sekolah di Jakarta yang bertujuan agar dapat menarik perhatian masyarakat akan budaya dan tradisi Nusantara ini.
Acara Festival ini akan diadakan selama 3 hari, dimulai dari hari selasa, 1 juli 2008 sampai dengan Jumat, 4 juli 2008. Festival ini mengajak beberapa sekolah di Jakarta untuk berpatisipasi memelihara dan melestarikan Budaya dan Tradisi Nusantara tersebut. Festival ini dipandu oleh Agus A. Rahman yaitu salah satu pendongeng yang kini mengajar di sekolah luar biasa. Dan mengundang beberapa pendongeng dari manca negara yaitu Anne Pellowski (Amerika Serikat), Margaret Read MacDonald (Amerika Serikat), Panna K (Singapura), Kiran Shah (Singapura), Akiko Sueyoshi (Jepang), Sylvia Mihira (Jepang), Grup Ohanashi Caravan Center (Jepang). Berbagai acara disajikan di Festival ini seperti Lomba Mendongeng, Teater Anak, Seminar Internasional.
13 2.2.2
Tujuan Festival Mendongeng Anak Indonesia
Tujuan diadakannya festival ini adalah memberikan wadah untuk anak berekspresi dengan budaya dan bersentuhan serta berinteraksi dengan berbagai budaya. Dan juga dengan diadakannya festival ini anak-anak dapat mengenal keragaman budaya dan dapat menghormati keragaman budaya tersebut serta dapat melestarikan budaya Nusantara yang unik ini. Karena anak-anak adalah penikmat budaya yang sangat toleran, antusias, dan apresiasif.
2.2.3
Penyelenggara Festival
Festival Mendongeng Anak Indonesia ini diselenggarakan oleh KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak).
2.2.4
Sponsor Festival
Sponsor dari Festival Mendongeng Anak Indonesia ini adalah Bobo.
2.2.5
Visi dan Misi
Visi: Melestarikan Budaya dan Tradisi Nusantara yaitu cerita rakyat agar dapat menjadi nilai budaya yang bisa dibanggakan secara global. Misi: Mengangkat kembali cerita rakyat yang sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat Indonesia melalui sebuah acara festival yang mengajak dan mengundang anak-anak untuk ikut berpatisipasi dalam memeriahkan acara festival tersebut.
2.2.6
Program Acara
14 Festival Mendongeng Anak Indonesia ini sebuah acara yang dirancang untuk memberikan sarana hiburan yang sarat dengan unsur pendidikan kepada anak-anak Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan bagi orang dewasa untuk memeriahkan acara ini. Acara ini selain untuk memelihara serta melestarikan kebudayaan Indonesia, juga untuk menyambut Hari Anak Indonesia yang mengundang beberapa sekolah di Jakarta untuk berpatisipasi menjadi peserta dalam Festival Mendongeng Anak Indonesia.
2.2.6.1 Jenis Event Sebuah acara yang bersifat khusus dengan lingkup nasional dan berlokasi di dalam ruangan (indoor) dengan jangka waktu 3 hari.
2.2.6.2 Harga Tiket Lomba Mendongeng : Rp 500.000/sekolah Teater Anak : Rp 50.000/orang Seminar Internasional : Rp 200.000/orang (mendapatkan sertifikat) Tiket Umum : Anak-anak : Rp 15.000/orang/hari (dibawah 15 tahun) Dewasa : Rp 30.000/orang/hari
2.2.6.3 Tiket Box •
TK Regina Pacis
•
TK Sang Timur
15 •
TK Notredame
•
TK Genesis
•
Pojok Karcis
•
Detik.com
2.2.6.4 Tempat / Hari Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan No.17 Jakarta Selatan, Selasa 1 juli 2008 – Kamis 4 juli 2008.
2.2.6.5 Waktu Acara Acara dimulai pukul 09.30 – 16.30 WIB
2.2.6.6 Jadwal Acara Selasa, 1 Juli 2008 pukul 09.00 – 12.30 WIB Pembukaan Festival, khusus Undangan pukul 14.00 – 18.00 WIB 1. Dongeng Keong Emas oleh TK Regina Pacis (Jakarta) 2. Naga dan Burung Hantu Mengantuk oleh Margaret Read MacDonald (A.S.) 3. Teater Anak (Jakarta) 4. Boneka Ajaib oleh Panna (Singapura) 5. Cindelaras oleh TK Barunawati(Jakarta)
16
Rabu, 2 Juli 2008 pukul 09.00 – 12.30 WIB 1. Timun Emas oleh TK Sang Timur (Jakarta) 2. Wayang Rumput oleh S. Gundono (Solo) 3. Nasi Kepal yang berguling-guling oleh Akiko Sueyoshi (Jepang) 4. Dongeng Peri oleh Margaret Read MacDonald (A.S.) 5. Banyuwangi oleh Sanggar Mayang Sari (Bengkulu) pukul 14.00 – 18.00 WIB 1. Kucing Kecil yang Manja oleh Grup Ohanashi Caravan Center (Jepang) 2. Kucing yang gemuk oleh Anne Pellowski (A.S.) 3. Burung Emas oleh Sylvia Mihira (Jepang) 4. Sangkuriang oleh Grup Ina Kreativa (Jakarta) 5. Si Janggut Biru oleh Margaret Read MacDonald (A.S.) 6. Malin Kundang oleh TK Rukun Ibu (Jakarta)
Kamis, 3 Juli 2008 pukul 09.30 – 12.30 WIB 1. Dewi sekelir oleh TK Genesis (Jakarta) 2. Putri Kemang oleh Sanggar Mayang Sari (Bengkulu) 3. Legenda Sendang Tawun oleh SD Abdi Siswa (Jakarta) 4. Si Tudung Merah oleh Akiko Sueyoshi (Jepang) 5. Jaka Tole Anak Berbakti oleh Grup Sujiwo Tedjo (Jakarta) pukul 14.00 – 18.00 WIB
17 1. Kulit Keledai oleh Grup Ohanashi Caravan Center (Jepang) 2. Tiga Raksasa oleh Sylvia Mihira (Jepang) 3. Cermin Penangkap Hantu oleh Panti Nugraha (Jakarta) 4. Teka Teki Manusia Salju oleh Anne Pellowski (A.S.) 5. Mata Air Pak Tua oleh TK Abdi Siswa (Jakarta) 6. Si Kuncung Riquet oleh Panna dan Kiran Shah (Singapura)
Jumat, 4 Juli 2008 pukul 09.30 – 12.30 WIB 1. Sebuah Tantangan oleh Grup Ohanashi Caravan Center (Jepang) 2. Cendana Cendani oleh TK Notredame (Jakarta) 3. Mawar Gunung Api oleh Grup Aceh 4. Si Made dan empat sahabat karib oleh Sylvia Mihira (Jepang) 5. Joko Kendil oleh Kiran Shah (Singapura) 6. Kak Agus DS Puppet Theatre (Jakarta) pukul 14.00 – 18.00 WIB Seminar International ”How to be a good Story Teller”, Pembicara : Sachiko Watanabe dari Grup Ohanashi Caravan Center, Anne Pellowski, dan Sujiwo Tedjo (Biaya Rp.200.000,-/peserta, mendapatkan sertifikat).
2.2.7
Target Audience
Target Promosi untuk acara Festival Mendongeng Anak Indonesia adalah para orangtua yang mempunyai anak (pria / wanita) yang berusia 25 – 35 tahun, dengan pendidikan
18 minimal Sekolah Menengah Umum (SMU). Yang berdomisili di Jakarta dengan kelas sosial A dan B. Target Promosi juga difokuskan kepada anak-anak (laki-laki / perempuan) yang berusia 4 – 9 tahun.
2.3 Tentang KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) Pencetus gagasan dan pendiri KPBA adalah Dr. Murti Bunanta, SS; MA yang menuangkan pikiran, gagasan dan keprihatinannya terhadap dunia bacaan anak di Indonesia dalam sebuah tulisannya, yang dimuat dalam harian Kompas, 22 September 1987, berjudul ”kalau belum terlambat, mengapa tidak sekarang? kita butuh Kelompok Pecinta Bacaan Anak”. Tulisan ini menarik minat sekelompok pendukung gagasan dan simpatisan yang menaruh perhatian pada bacaan anak dan mencintai anak-anak, yang secara rutin bertemu sebulan sekali untuk memantapkan gagasan sambil mengadakan kegiatan mendongeng untuk anak-anak. Pada tahun 1988 dibentuk kepengurusan yang bergabung dalam wadah bernama : Kelompok Pecinta Bacaan Anak (Society For The Advancement of Children’s Literature). Organisasi ini bersifat independen, non profit dan pengurus serta anggotanya bekerja atas dasar sukarela. Pameran dengan tema Anak, Bacaan dan Mainan yang diadakan dalam rangka menyambut hari anak nasional juli 1989 adalah tonggak sejarah kegiatan KPBA selanjutnya, baik secara nasional maupun internasional. Kegiatan KPBA yang intens dalam memajukan mutu bacaan anak Indonesia menarik perhatian dunia internasional. April 1990, KPBA resmi menjadi seksi nasional suatu organisasi dunia yang bernama International Board on Books for Young People (IBBY) sebagai seksi nasional ke 51.
19
Pada tahun 2006, untuk meluaskan kerja KPBA, maka seksi nasional tersebut yang bernama Indonesian Board on Books for Young People (INABBY) dipisahkan menjadi organisasi tersendiri dan bekerjasama dengan erat dengan KPBA.
2.3.1
Tujuan
Tujuan dari KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) adalah mengembangkan dan membina bacaan anak di Indonesia sebagai partisipasi bagi usaha mencerdaskan bangsa. 2.3.2
Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan oleh KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) adalah : •
Memberi penyuluhan, bimbingan, pembinaan dan pelayanan atas masalah bacaan anak, baik kepada masyarakat luas maupun kepada masyarakat perbukuan.
•
Menyelenggarakan lokakarya, penataran, pelatihan, diskusi, seminar, simposium, pameran, lomba dan kegiatan lainnya.
•
Melakukan berbagai usaha untuk memajukan mutu bacaan anak Indonesia dan mempromosikan buku anak yang baik dan bermutu secara nasional dan internasional.
•
Mengadakan berbagai usaha untuk menggugah semangat para penulis dan ilustrator untuk memantapkan dan meningkatkan dedikasi serta karya.
•
Mengadakan berbagai kegiatan untuk anak-anak dalam upaya meningkatkan minat baca serta kemampuan apresiasi dan seleksi terhadap berbagai jenis bacaan.
20 •
Mengadakan kerjasama dengan perorangan dan lembaga-lembaga serta instansiinstansi, baik swasta maupun pemerintah, dalam dan luar negeri.
•
Sejak tahun 2001 KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) menggalang kerjasama dengan para donatur untuk menerbitkan buku anak bermutu.
•
KPBA (Kelompok Pecinta Bacaan Anak) adalah inisiator dalam pengadaan perpustakaan motor keliling di Indonesia dan menjadi contoh dunia Internasional (2006).
2.3.3
Struktur Organisasi
Ketua : Dr. Murti Bunanta, SS; MA
Wakil Ketua : Ir. Tety Elida, MM
Sekretaris : Dra. Nina Martini, M.Lib Ir. Ari Raharjo, MBA
Bendahara : Erikawati
21 Dra. Dinar Utami Prasidono
Pembantu Umum : Agus A.Rahman Rika E. Triyani, SS Yasinta Sabarani Devina Erlita, S.Hum
2.3.4
Kantor Pusat
KPBA (Kelompok Bacaan Anak) ITC Permata Hijau Rukan Diamond No. 22-23 Jl. Arteri Permata Hijau Jakarta 12210 Telp (021) 53664109 Fax (021) 53664109
2.4 Analisa SWOT Kekuatan / strenght : •
Yang mengadakan Festival sejenis sudah sangat jarang.
•
Lokasi tempat pengadaan mudah diketahui.
•
Selain lomba, juga menyajikan acara-acara yang menarik lainnya.
•
Sangat disukai oleh anak-anak.
22 •
Melalui lomba yang diadakan, anak-anak dapat berekspresi, dan mempunyai prestasi sehingga dapat menarik perhatian orangtua untuk mengikutsertakan anaknya ke dalam perlombaan tersebut.
•
Cerita rakyat adalah bagian dari Kebudayaan dan Tradisi Nusantara yang dapat kita asosialisasikan, aktualkan, dan dayagunakan untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Nusantara pada ana anak-anak masa kini, dan pendatang.
Kelemahan / weakness : •
Hanya segelintir orang saja yang mengetahui manfaat dari mendongeng tersebut.
•
Festival hanya diadakan di Jakarta sehingga bagi masyarakat yang keadaan ekonominya kurang baik tetapi ingin menghadiri festival tersebut pada akhirnya tidak dapat menghadirinya.
•
Pada masa sekarang para orangtua terlalu sibuk mencari nafkah sehingga anakanak mereka terabaikan.
Kesempatan / opportunities : •
Dengan diadakannya festival ini, masyarakat menjadi tahu dan menyadari kelebihan dari budaya dan tradisi Nusantara yang unik tersebut.
•
Dengan menyajikan berbagai macam acara dapat menarik perhatian masyarakat untuk mengikuti atau menghadiri festival tersebut.
•
Dengan adanya sponsor-sponsor yang mendukung festival tersebut, maka festival tersebut memiliki nilai tambah di mata masyarakat.
1 •
Sudah ada beberapa orang yang telah memulai untuk memelihara serta melestarikan kebudayaan tersebut.
Ancaman / threat : •
Promosi yang kurang mendukung menambah hambatan bagi penyelenggaraan festival tersebut.
•
Kurangnya minat masyarakat akan festival tersebut.
•
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam melestarikan budaya dan tradisi Nusantara tersebut.
•
Keadaan ekonomi Indonesia yang sedang tidak begitu baik sehingga masyarakat lebih terfokus untuk memikirkan masalah-masalah pribadi mereka dan kurang memperdulikan masalah-masalah sosial.