BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan hasil riset untuk mendukung proyek ini diperoleh antaralain dari beberapa sumber antara lain, Buku literature: -
Understanding Comic By Scott McCloud.
-
Encyclopedia of Animals.
-
Encyclopedia of Endangered Animals.
-
Seri satwa langka Orang Utan.
-
Mengenal Satwa Harimau.
-
Dunia Satwa Orang Utan.
-
Eyewitness CAT.
-
majalah WWF ( World Wide Fund for nature ) “Kerabat”.
Media Internet: -
www.Wikipedia.org ( situs ensiklopedia praktis ).
-
user.aol.com/tigertrail/Sumatran ( situs yang membahas harimau Sumatra ).
-
www.panda.org ( situs resmi World Wide Fund ).
-
users.skynet.be/de.peel/ ( situs yang membahas berbagai hewan ).
-
www.kompas.co.id ( situs yang menyediakan artikel – artikel Koran kompas ). 4
5
-
www.youtube.com ( situs yang menyediakan footage film documenter ).
Media Elektronik berupa VCD dokumenter : Indonesia Wild Life series Sumatra, BBC Wild Life Tiger.
2.2 Gambaran Umum Satwa langka merupakan sebuah sebutan untuk berbagai macam hewan yang terancam punah, beberapa hal yang dapat membuat mereka terancam punah, selain karena seleksi alam seperti yang terjadi kepada kepunahan Anthropoda pra-sejarah yang terkenal seperti Trilobita, juga karena faktor dari ekspansi manusia seperti yang terjadi pada kepunahan burung Dodo satwa eksotis dari Mauritia, menyedihkan memang kalau membandingkan kedua faktor tersebut dan mengetahui bahwa faktor ekspansi umat manusia-lah yang merupakan faktor paling mematikan dan paling cepat yang membuat kepunahan suatu satwa. Faktor ekspansi manusia bisa dikategorikan menjadi dua, kategori ketidak sengajaan dan kategori kesengajaan, disini dapat kita lihat 2 kategori tersebut mempunyai dasar sama yaitu ketidak-tahuan yang berakibat ketidak-sadaran, dan pada akhir nya menyebabkan ketidak-pedulian manusia, yang dalam bentuk terburuknya satwa – satwa menjadi langka karena diburu habis oleh manusia, dan laku diperjual belikan karena alasan – alasan yang belum tentu benar faktanya, contoh seperti yang terjadi pada satwa eksotis Indonesia yaitu Harimau Sumatra, mereka menjadi semakin langka dari tahun ke tahun, diburu untuk diambil semua bagian tubuhnya, dimana kulitnya untuk menambah kesan elegan glamour pada fashion, tulang juga kukunya
6
diambil untuk bahan ritual spritual, dan ekstrak dari tubuh harimau dipercaya dapat menambah vitalitas sexual, semua macam khasiat pun tiba – tiba bermunculan seiring semakin langkanya Harimau Sumatra, seakan – akan dengan kejam kita sebagai manusia ingin menghilangkan keberadaan mereka sebagai fauna di muka bumi, dan apa yang terjadi bila Harimau Sumatra yang merupakan mata rantai makanan atas hewan di Sumatra punah, salah satu akibat terburuknya adalah seluruh ekosistem akan terganggu, mangsa Harimau Sumatra yang kebanyakan merupakan hewan pemakan tumbuhan semakin dapat tak terkendali populasi nya, yang pada akhirnya akan merontokkan hutan secara gradual dan permanen, yang kemudian bila tidak ada lagi tumbuhan yang bisa dimakan mereka pun ikut punah, yang berkibat reaksi berantai pada rantai makanan paling bawah, dan akhirnya punahlah seluruh ekosistem sumatra. Maka dari itu kepunahan hewan – hewan harus kita cegah terutama bagi hewan – hewan yang menyandang predikat langka, pencegahan dapat dilakukan dengan membangunkan kepedulian yang dimulai dari, kesadaran yang dibawa melalui sebuah pengenalan pengetahuan tentang satwa – satwa langka yang tepat sejak dini.
2.3 Data dan karakteristik Produk Komik ini akan berjumlah kira – kira 28 halaman dengan mengisahkan karakter orang ketiga bersama dengan rekan – rekannya sebagai seorang pembimbing dari pengenalan tentang hewan langka di Indonesia, masing – masing hewan mempunyai karakteristik yang berbeda – beda dan mempunyai alasan kenapa mereka semakin lama semakin terancam punah, oleh karena dengan pengambaran orang ketiga akan terjadi
7
suatu konsistensi dalam seri yang berbeda, produk ini akan dikemas dalam bentuk komik pengetahuan dengan disertai beberapa trivia dan mini games pada akhir buku. 2.4 Data pendukung
2.4.1 Harimau Sumatra
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah merupakan salah satu subspesies harimau yang berada di salah satu pulau di Indonesia yaitu Sumatera. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Taman-taman nasional di Sumatra.
Harimau Sumatra adalah sub-spesies harimau terkecil. Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 2.3 meter dari kepala ke buntut dengan berat 137 Kg. Betinanya rata-rata memiliki panjang 1.2 meter dan berat 91 Kg. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini
8
diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Hal ini mengusulkan bahwa spesies ini mempunyai prioritas yang lebih besar untuk dikonservasi dibanding sub-spesies harimau yang lain. Penghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor haimau terbunuh antara 1998 dan 2000. — hampir 20% dari total populasi.
2.4.2 Orang Utan Orang utan (atau Orangutan) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaisya . di Indonesia terdapat dua sub-spesies yang langka yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orang Utan Borneo (Pongo pygmaeus). Orangutan Sumatera mempunyai bentuk lebih kecil dibanding Orangutan Borneo, Pejantan Orangutan Sumatera betinggi sekitar 1.5 meter dan mempunyai berat sekitar 90 Kg, sedangkan betinanya kira – kira mempunyai tinggi 1 meter dan mempunyai berat 45 Kg.
9
Orangutan Sumatera di Bukit Lawang Meskipun orang utan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. Makanan kesukaan orang utan adalah buah-buahan.
Orangutan Sumatera (Pongo abelii)merupakan salah satu hewan endemis yang hanya ada di Sumatera. Keberadaan hewan mamalia ini dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Di Sumatera, salah satu populasi orangutan terdapat di daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru Sumatera Utara. Populasi orangutan di DAS Batang Toru 380 ekor dengan kepadatan pupulasi sekitar 0,47 sampai 0,82 ekor per kilometer persegi. Populasi orangutan Sumatera (Pongo abelii) kini diperkirakan 7.500 ekor. Padahal pada era 1990 an, diperkirakan 200.000 ekor. Populasi mereka terdapat di 13 daerah terpisah secara geografis. Kondisi ini menyebabkan kelangsungan hidup mereka semakin terancam punah.
10
2.4.3 Badak Jawa Cula Satu Badak Cula Satu (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu hewan paling langka dan populasinya yang paling terancam bahaya di seluruh dunia. Pada tahun 2002 diperkiran hanya tersisa 60 ekor yang masih hidup di Jawa dan Vietnam. Walaupun begitu tetap saja populasi yang kecil ini masih saja diburu secara illegal, saat ini badak cula satu menghadapi masa depan yang sangat suram . Dibanding semua jenis badak, badak cula satu adalah satu spesies yang paling jarang dikenal mungkin karena jumlah mereka yang sangat sedikit.
Seperti kerabat dekatnya yang lebih besar Badak Indian, badak Jawa hanya mempunyai satu cula. Tak berambut, Kulit berwarna abu – abu berkabut menyelimuti seluruh tubuhnya secara berlapis, memberikan kesan berarmor. Tubuh badak Jawa bisa mencapai 3.1 - 3.2 m (10-10.5 kaki), termasuk kepalanya sepanjang 1.5 – 1.7 m. Berat badak Jawa dewasa berkisar antara 900–1,400 kg atau 1,360-2,000 kg. Tanduk jantan dapat mencapai panjang 26, sementara Betina tidak mempunyai tanduk hanya berupa bungkal kecil. Walaupun begitu tubuh badak betina berukuran lebih besar dibanding jantan. Badak Jawa mempunyai gigi bawah yang tajam untuk memotong yang biasa dipakai untuk membela dir. Sebagai Herbivora badak Jawa mempunyai dua seri gigi geraham atas bawah yang tumpul. Badak Jawa mempunyai telinga dan mulut yang
11
paling kecil dibanding spesies badak lain. Seperti badak yang lain, badak Jawa mempunyai penglihatan yang buruk namun mempunyai penciuman dan pendengaran yang tajam.
2.4.4 Definisi Buku Buku adalah sebuah kumpulan dari bahan tertulis, cetak, illustrasi, atau bahkan kertas kosong, yang tebuat dari kertas, atau material lain, biasanya direkatkan menjadi satu dan dijilid di satu sisi. Dalam satu lembar buku terdapat dua sisi, dua sisi tersbut dinamakan halaman. Buku yang diproduksi dalam format elektronik disebut e-book. Buku juga dapat berhubungan dengan karya literatur, dan karya yang kedudukannya diatas literatur. Di dalam perpustakaan dan ilmu pengetahuan, sebuah buku dinamakan sebuah monograph, untuk membeda-kannya dengan buku beserial seperti Majalah, Jurnal dan Koran, dalam istilah komik, komik satu serial dinamakan buku komik one shot, sedangkan yang berseri dinamakan buku komik berseri.
2.4.5 Komik dan Sejarahnya Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
12
Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik. sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan, yang lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks, dan sebagian lain lebih menekankan sifat kesinambungannya (sequential). Sampai sekarang definisi komik sendiri sangat supel karena itu berkembanglah berbagai istilah baru secara terus menerus mengikuti jaman, oleh karena itu pendifinisian komik akan saya ambil adalah yang cocok dengan pemikiran saya, yaitu pendifinisian yang diberikan oleh pemerhati sekaligus komikus Scott McCloud. Dalam buku Understanding Comics by Scott McCloud mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai "Gambar – gambar serta lambang – lambang lain yang terjuktaposisi dalam urutan tertentu ataupun tidak terjuktaposisi dalam urutan tertentu yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan informasi dan/atau mencapai tanggapan estetis dari pembacanya", namun Scott McCloud juga menegaskan bahwa pendifinisian yang diberikannya tidak akan selamanya berlaku, oleh karena generasi muda berikutnya akan berusaha mengganti pendifinisian yang sudah ada yang dianggap sudah tidak sesuai karena telah disebutkan bahwa sifat komik sendiri yang tidak baku selalu berjalan mengikuti jaman dan metode / teknik yang bermunculan kemudian. Awal mula komik yang dikemukakan oleh Scott McCloud berawal dalam bentuk sederhana yang awal mulanya mempunyai tujuan yang sederhana untuk mengabadikan penceritaan kisah oleh kebudayaan kuno seperti Hieroghlyp Mesir, Emaki dari Jepang, lukisan kisah dari China pada abad ke 11, dan sampai kisah – kisah dari naskah kuno dari jaman pra-Colombus kira – kira masa Aztec dan Inca.
13
Lukisan illustrasi cerita China pada abad ke 11.
Kemudian setelah ditemukannya mesin cetak, bentuk seni yang sebelumnya hanya bisa dinikmati orang – orang kaya sekarang dapat dinikmati orang banyak, pada masa-masa ini komik masih berupa lukisan – lukisan yang berurutan yang kemudian berkembang menjadi satu lembar kertas yang dibatasi oleh panel – panel, kemudian diikuti perkembangannnya oleh seni kaca Eropa yang biasa menghiasi gereja – gereja Eropa yang biasanya berisi kisah – kisah para Rasul dan Yesus Kristus, pada akhirnya komik dapat menemukan perannya di sekitar abad-19 dimana surat kabar Eropa mulai menggunakan kolom – kolom yang berisi kisah yang digambar untuk tujuan menghibur, dari situ berkembang lagi lebih pesat komik menjadi sebuah buku yang kemudian lama kelamaan pada abad-20 berubah menjadi sebuah karya seni modern tersendiri. Hingga pada saat ini terus berkembang menjadi berbagai sub divisi mulai dari komik iconis sampai realis yang pada akhirnya berkembang lagi menjadi beberapa jenis seperti komik yang disebut Graphic Novel.
2.5 Kompetitor Produk Kompetitor untuk Komik pendidikan ini: -
Seri buku satwa “Selamatkan Kami”, karya Sally Grindley, merupakan salah satu komik anak – anak yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo yang
14
menggambarkan karakter satwa langka yang mengajak anak – anak mengenal pola hidup mereka, dengan menggunakan penggambaran semi kartun. -
Seri buku mengenal satwa, merupakan buku yang mengenalkan anak – anak pada satwa dengan memberikan fakta – fakta mengenai mereka.
-
Seri buku “Mahkluk Menakutkan, Kucing Besar”, karya Penny Clarke, merupakan buku anak – anak yang membahas mengenai harimau dan kerabatnya kucing besar lainnya.
2.6 Target audience
2.6.1 Segmentasi Target Demografi : - usia 6 – 12 tahun - jenis kelamin laki – laki dan perempuan, - tingkat pendidikan SD - tingkat ekonomi menengah keatas Psikografi : Anak – anak yang suka mencari tahu dan suka dengan hal – hal detil, apik dan telaten. Geografi : Seluruh Indonesia / Nasional Produk pendidikan ini diperuntukkan untuk anak – anak yang berusia antara 6 sampai 12 tahun, produk ini dikemas dalam bentuk komik yang akan mengenalkan pada anak – anak pada satwa – satwa langka, dengan menjelaskan peran satwa
15
langka pada keseimbangan ekosistem, cara satwa bertahan hidup dan bagaimana mereka berkembang biak.
2.6.2 Alasan Pemilihan Target Saya berkesimpulan pada usia 6 sampai 12 tahun merupakan usia dimana anak – anak dapat menyerap apa yang diajarkan dengan cepat, kesimpulan ini ada setelah saya mengamati pola yang dipakai dalam pembelejaran anak pada usia ini, contoh hitungan perkalian yang sulit dihafalkan dimulai sejak usia ini, pembelajaran bahasa asing diberikan orang tua sejak usia ini, pembelajaran norma sopan santun dan susila diajarkan pada usia ini, pada usia ini pula keingin tahuan sering muncul pada diri mereka. Menurut pengamatan di lapangan dimana saya mengamati toko buku dan bertanya kepada beberapa penjaja komik, anak – anak usia 6 sampai 12 tahun yang didampingi ataupun yang tidak didampingi orang tua merupakan konsumen komik terbanyak nomor 2 setelah anak – anak remaja dan mahasiswa, di usia ini anak – anak suka membaca buku berbentuk komik karena senang dengan perpaduan antara visual dan verbal yang dimiliki komik, sehingga merupakan sebuah usia yang pas sebagai target market untuk sebuah komik pendidikan yang mempunyai pesan moral.
16
2.7 Situation Analisis / SWOT
2.7.1 Strength -
Dengan bentuk Komik dapat memberikan sebuah sarana alternative untuk mengajak
anak
belajar
mengenai
dunia
satwa
langka
dengan
lebih
menyenangkan yang menghasilkan dampak positif. -
Komik menggunakan penggambaran menarik dengan pendefinisian yang lebih mudah dimengerti dimana dibantu dengan gambar, dapat menjadi sebuah sarana alternatif
untuk
lebih
mempopulerkan pelestarian hewan langka dan
menumbuhkan kepedulian sejak usia dini. -
Satwa Indonesia mempunyai daya tarik tesendiri dan mempunyai banyak pecinta dibelahan dunia lain.
2.7.2 Weakness -
Belum begitu populernya kesadaran orang tua akan pemilihan bacaan bagi anak .
-
Lesunya pasar komik untuk produk komik dalam negeri.
-
Harga komik ini relatif tidak murah mengingat komik ini akan berwarna.dalam satu buku.
2.7.3 Opportunity -
Serial pengenalan satwa langka ini ingin membangkitkan minat baca anak – anak, dimana komik ini mempunyai konsep yang lebih menekankan pendidikan
17
dengan pembacaan yang menarik, sehingga mempunyai efek ganda yaitu menghibur dan memberikan pendidikan pada anak. -
Merupakan sebuah langkah maju untuk menciptakan kesadaran dini pada anak – anak akan pentingnya hewan – hewan langka tersebut.
-
Mengenalkan konsep pelestarian lingkungan, lebih dekat kepada anak – anak.
-
Dapat meraih keuntungan lebih dari serial komik ini, nantinya dapat dijadikan seri pengetahuan bermacam – macam satwa langka, yang kemudian dapat dijadikan perpanjangan tangan oleh World Wide Fund, sehingga menjadi salah satu proyek promosi yang dibiayai.
-
Mendukung bangkitnya komik – komik dalam negeri untuk menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
2.7.4 Threat -
Banyak nya buku bergambar serupa tapi tak sama yang membahas satwa – satwa untuk anak – anak.
-
Populernya buku komik anak – anak luar negeri dibanding dengan buku komik anak buatan dalam negeri .
-
Adanya berbagai macam produk game yang mengajak anak bermain sehingga mengurangi minat baca anak.