BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Data dan Literatur
Data yang digunakan sebagai dasar dari pembuatan Tugas Akhir ini diperoleh dari beberpa sumber, antara lain : 1. Buku • Gigi Sehat dan Cantik • Saat Pertamaku Berkunjung ke Dokter Gigi • Doing Research with Children • Children Reading Print and Television 2. Website • Penyebab Utama Anak-Anak Takut ke Dokter Gigi • Branding Case Study : Carolina Children’s Dentistry • Case Study #1 – Start up Practice - DR. Scott Leune, Westover Hills Family Dentistry • Case Study #2 – Existing Practice – Dr. Dipesh Sitaram, Dental Solution Family Dentistry • The Truth About Dental Health and Hard Candy • Do Away With Scary Dental Visit for your Children • A Successful Aproach to the Management of Children 3. Wawancara Dalam pengumpulan data seputar permasalahan, penulis mewawancarai beberapa ahli dalam bidangnya, yaitu : • Drg. Latifah. Dokter Gigi spesialis Anak Kids & Teens Dental Care. • Drg. Henny Krishnawati, Sp. Prosto, MARS. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). 4. Survei Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada anak-anak usia 7-15 tahun dan orang dewasa usia 20 tahun keatas. 2.2
Hasil Survei
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembagian kuisioner tersebut adalah sebagai berikut, Kuisioner Untuk Anak-Anak dan Dewasa. Koresponden : 100 orang
3
4 Hasil : • Usia saat kunjungan pertama ke dokter gigi dengan range usia 5-9 tahun : 85 % • Yang merasa takut saat kunjungan pertama ke dokter gigi : 81 % • Faktor yang membuat takut : - Dokter : 17 % - Peralatan Dental : 58 % - Suasana Klinik : 9 % - Kekhawatiran Rasa Sakit : 40 % • Yang dilakukan untuk meredam rasa takut : - Membaca : 16% - Menonton TV : 26 % - Bermain : 33% Kuisioner Untuk Anak-Anak Usia 7-12 Tahun Koresponden : 50 anak Hasil : • Masih merasa cemas setelah usaha dalam meredam rasa takut : 78% • Anak-anak yang gemar nonton TV : 74 % • Anak-anak yang gemar film kartun : 94% • Anak-anak yang gemar film kartun dengan tokoh binatang : 68% Kuisioner Untuk Dewasa usia 20 Tahun Keatas Koresponden : 50 orang Hasil : • • • • •
2.3
Rasa cemas yang mulai timbul di rumah sebelum berkunjung ke dokter gigi : 40% Rasa cemas yang mulai timbul saat di ruang tunggu : 40% Saat kunjungan pertama ke dokter gigi didampingi oleh pendamping : 96% Yang dibimbing dan direnangkan pendamping : 90% Yang merasa strategi kreatif untuk pendekatan terhadap anak-anak yang akan melakukan kunjungan pertamanya ke dokter gigi berupa film kartun : 86%
Ilmu Kedokteran Gigi Anak 2.3.1
Teori Perawatan Gigi Anak
Tambalan Sementara Untuk beberapa alasan tertentu, gigi yang sedang dirawat diberikan tambalan sementara. Adalah hal biasa bila terdapat serpihan kecil dari tambalan sementara yang lepas atau pecah. Namun hal-hal yang harus diperhatikan selama hal tersebut antara lain :
5 • • • •
Menghindari mengunyah dan makan makanan yang lengket. Bila dimungkinkan, mengunyah sebaiknya dilakukan pada sisi yang berlawanan. Tetap menyikat dan membersihkan gigi dengan normal. Pemakaian Floss harus hati-hati. Benang gigi dikeluarkan dengan menarik dari samping bahan tambal.
Tumpatan Sewarna Gigi Beberapa hal yang harus dilakukan setelah penambalan adalah : • •
•
Restorasi sewarna gigi harus dipelihara dengan menyikat dan flossing secara teratur, mengurangi diet yang mengandung gula untuk mencegah timbulnya karies baru di sekitar restorasi. Restorasi sewarna gigi lambat laun dapat menjadi lebih hitam. Hal ini disebabkan adanya pori-pori mikroskopis pada bahan restorasi tersebut. Untuk memperlambat terjadinya perubahan warnamaka sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang mengandung pewarna buatan atau alami, seperti teh, kopi, coklat, minuman soda, juice dengan zat pewarna, dan lain sebagainya. Agar restorasi dapat bertahan lebih lama, maka hindarkan anak dari makanan-makanan yang keras.
Perawatan Saraf Hal-hal yang menjadi dasar perlunya dilakukan perawatan saraf dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan saraf adalah : •
• •
Apabila kerusakan pada gigi sulung telah mengenai kamar pulpa atau kamar saraf, maka perlu dilakukan perawatan saraf untuk dapat mempertahankan gigi. Jaringan yang rusak pada kamar pulpa dibuang dan diisi dengan bahan obat-obatan tertentu. Gigi susu yang dilakukan perawatan pulpa akan tetap tanggal. Gigi susu akan tanggal pada saatnya bila gigi tetap penggantinya sudah akan erupsi. Restorasi yang paling baik untuk gigi yang telah dilakukan perawatan saraf adalah mahkota stainless steel. Hal ini diperlukan karena pada umumnya sisa jaringan sehat gigi sudah tipis dan tidak memadai untuk restorasi sewarna gigi.
Mahkota Stainless Steel Mahkota stainless steel menjadi pilihan dalam merestorasi gigi anak. Indikasi pemakaiannya adalah setelah perawatan syaraf atau pada gigi dengan kerusakan yang sudah luas. Agar fungsi mahkota optimal, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut :
6 •
•
• •
Setelah penempatan mahkota Stainless Steel, gusi di sekitar gigi dapat kemerahan, mudah berdarah dan meradang. Namun daerah sekitar gigi tersebut harus tetap dibersihkan. Sikat gigi dengan hati-hati agar mahkota tetap bersih dan gusi segera pulih.. Meskipun mahkota stainless merupakan restorasi yang paling kuat untuk gigi susu, namun tidak ada yang lebih kuat dari gigi asli yang sehat. Mahkota stainless tidak kuat untuk menggigit selain makanan, seperi plastik, kayu atau metal. Maka pastikanlah anak tidak menggigit apapun selain makanan. Mahkota stainless steel dilekatkan pada gigi dengan bantuan semen yang keras. Namun makanan yang keras dan lengket dapat menyebabkan mahkota terlepas. Mahkota yang lepas atau longgar dapat disementasikan kembali sepanjang tidak berubah bentuk. Disarankan untuk menyimpan mahkota yang lepas di dalam plastik kecil dan segera mengunjungi dokter gigi.
Pencabutan Beberapa informasi yang perlu diperhatikan setelah pencabutan gigi adalah : •
•
•
•
Pendarahan Pendarahan dapat terkontrol dengan menggigit tampon terus menerus selama 10-45 menit pada daerah bekas pencabutan. Sebaiknya tidak sering-sering berkumur dan meludah agar tidak mengganggu pembekuan darah. Sebaiknya juga hindari minuman atau sup panas agar bekuan darah tidak larut serta tidak menggunakan sedotan. Rasa Kebal Anastesi lokal yang dilakukan sebelum pencabutan, mungkin masih dapat dirasakan untuk beberapa jam setelah meninggalkan klinik. Pastikan anak untuk tidak menggigit bibir, pipi atau lidah yang masih terasa kebal. Rasa Sakit Rasa sakit akan berbeda-beda pada tiap anak. Pada kondisi pencabutan yang sulit, dapat diberikan obat pengurang rasa sakitsebelum kekebalan anastesi habis. Pemberian obat pengurang rasa sakit dapat diteruskan hingga 48 jam ke depan jika diperlukan. Pembengkakan Pembengkakan dapat terjadi pada kasus pencabutan yang sulit. Pembengkakan yang timbul dapat terlhat maupun tidak terlihat (hanya memberi rasa penh pada pasien). Pembengkakan dapat dikurangi dengan kompres es pada bagian wajah yang bengkak selama 10 menit dan dapat diulangi setelah 20 menit kemudian untuk 24 jam.
7 • Diet Ianjurkan mengkonsumsi diet lunak atau cair pada 6-12 jam setelah pencabutan. Beberapa jenis makanan dingin, milk shake atau es serut dapat diberikan pada anak. • Kebersihan Mulut Menyikat gigi dan menggunakan floss tetap dianjurkan setelah pencabutan, namun untuk satu hari pertama sebaiknya daerah bekas pencabutan dihindari. • Jahitan Terkadang dilakukan penjahitan untuk mengontrol pendarahan. Terdapat benang jahit yang dapat larut sendiri dan yang perlu dibuka. Bila perlu dibuka, maka pasien harus kembali untuk tindakan membuang jahitan. Space Maintaner Agar space maintaner dapat berfungsi dengan baik, maka dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut : • Diet Menghindari beberapa jenis makanan sebagai seperti permen keras, permen karet, karamel, es batu, kudapan yang keras atau kudapan yang lengket. • Kebersihan Mulut Untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi terutama setelah pemasangan space maintaner, maka anak harus menyikat gigi dan menggunakan floss (benang gigi). • Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan berkala sebaiknya dilakukan 6 bulan sekali untuk mengevaluasi gigitan, kecekatan alat dan erupsi gigi. • Longgar atau Lepas Space maintaner yang longgar atau lepas harus segera dipasangkan kembali oleh dokter gigi. Space maintaner tersebut dapat disementasikan kembali jika anak segera datang dan tidak ada perubahan bentuk pada alat tersebut. • Kenyamanan Pasien Terkadang diperlukan waktu beberapa hari hingga seminggu untuk beradaptasi dengan alat baru. Rasa sakit atau tidak nyaman yang terus menerus harus segera diberitahukan kepada dokter gigi. Dental Sealant Dental sealant memiliki manfaat untuk mencegah karies pada permukaan kunyah. Agar lebih optimal dan dapat bertahan lama, perlu diperhatikan hal-hal berikut : •
Secara klinis dental sealant dapat bertahan hingga lebih dari 5 tahun. Namun untuk mencegah kerusakan gigi akibat dental sealant yang hilang, maka dianjurkan untuk kontrol periodic setiap 6 bulan.
8 • •
Agar dental sealant dapat bertahan lebih lama, maka anak harus menghindari pengunyah makanan yang keras seperti permen keras, es batu, karamel dan sejenisnya. Dental sealant tidak melindungi permukaan haus gigi yang terletak diantara dua buah gigi. Flossing dan pemberian fluoridasi topical adalah cara untuk mencegah kerusakan atau karies pada permukaan tersebut.
Perawatan Orthodontie Pemakaian alat orthodontie meningkatkan resiko terjadinya demineralisasi pada permukaan gigi (white spot atau gigi berlubang). Oleh karenanya perlu dilakukan beberapa hal selama perawatan orthodontic untuk mencegah kerusakan gigi. Adalah merupakan suatu akhir yang tidak menyenangkan bila setelah menghasilkan susunan gigi yang rapi tetapi banyak kavitas (berlubang). Dbawah ini diberikan daftar kegiatan yang perlu dilakukan selama perawatan orthodontic : •
•
•
Menyikat Gigi -‐ Menyikat gigi dua kali sehari dan bila memungkinkan setiap kali setelah selesai makan. -‐ Sikat dengan benar semua permukaan gigi : Permukaan yang menghadap pipi, menghadap langit-langit, menghadap lidah dan permukaan kunyah. -‐ Letakan bulu sikat 45 derajat terhadap sumbu gigi agar dapat membersihkan daerah perbatasan gigi dan gusi. -‐ Tekan sikat gigi dengan mantap pada permukaan gigi yang mengenakan braces. Pastikan bulu sikat mencapai ruang antar gigi dan kawat sehingga daerah di bawah kawat dapat dibersihkan. -‐ Akhiri dengan menyikat permukaan lidah untuk mengurangi bau mulut. Pemilihan Makanan -‐ Hindari konsumsi makanan yang keras dan lengket seperti popcorn, es batu, permen keras, roti keras dan sejenisnya ataupun semua jenis permen karet. -‐ Potong kecil-kecil makanan yang keras dan makanlah dengan hatihati. -‐ Jangan menggigit-gigit sesuatu yang keras seperti pensil atau kuku. Instruksi pada Pemakaian Separator -‐ Adalah normal bla separator membuat gigi terasa sakit. -‐ Sikat gigi dengan hati-hati dan hindari akanan yang lengket agar separator tidak lepas. -‐ Jangan berusaha melepaskan separator.
9 •
2.4
Instruksi pada Pemakaian Retainer -‐ Kenakan retainer kurang lebih 18-20 jam setiap hari seama satu tahun pertama dansetiap malam pada tahun kedua. -‐ Hindari makan dengan masih mengenakan alat tersebut. -‐ Sikat alat menggunakan sikat gigi dan pasta setiap pagi. -‐ Rendam alat dalam denture cleaner bila kotor. -‐ Jangan simpan alat dalam tissue, simpan dalam wadahnya bila sedang makan.
Data Klinik Kids and Teens Dental Care 2.4.1
Sejarah Pada Tahun 2002, drg. Witriana Latifa, Sp.KGA mulai mendirikan klinik gigi spesialis anak yang bernama Kids Dental Care yang berlokasi di Bintaro jaya Jl. Camar III AH 14 A Sektor 3.. Dalam menjalankan kliniknya, dokter dibantu oleh ke 2 asistennya yaitu ibu Darmiati dan ibu Uci. Klinik gigi spesialis anak ini memiliki konsep yang bernuansa playful dan nyaman untuk anak-anak. Berbagai fasilitas untuk pasien anak telah dipersiapkan dengan baik untuk menunjang konsep tersebut. Fasilitas yang dibangun pada tahun ini antara lain adalah taman bermain anak, ruang tunggu bet-AC , sudut baca, 1 unit televisi di ruang tunggu, toilet dan mushola. Bermodalkan 1 unit dental klinik dan fasilitas pendukung lainnya, drg. Witriana Latifa, Sp.KGA mengajak beberapa dokter gigi anak lainnya untuk ikut bergabung dan menjadikan klinik ini klinik gigi spesialis anak bersama. Drg spesialis anak yang pertama ikut bergabung di tahun 2002 ini adalah drg. Ernita Dian, Sp.KGA. Seiring berjalannya waktu, drg. Witriana Latifa, Sp.KGA merasa kliniknya membutuhkan dokter gigi anak spesialis orthodontis, yang pada akhirnya pada tahun 2005, drg. M.B Brotodianto, Sp. Ortho ikut bergabung. Pada Tahun 2007 nama klinik gigi ini mengalami perubahan, mengingat targetnya merupakan anak-anak berusia 5-17 tahun, drg. Witriana Latifa, Sp.KGA memiliki konsep bahwa anak-anak yang telah beranjak usia 12 tahun keatas tidak mau dikategorikan sebagai anak-anak lagi, sehingga nama klinik gigi yang pada awalanya bernama Kids Dental Care berubah menjadi Kids and Teens Dental Care. Pada tahun ini pula drg. Yulia, Sp.KGA ikut bergabung di klinik ini, sehingga sampai sekarang dokter yang ikut melakukan praktek bersama di klinik Kids and Teens Dental Care terdiri dari 4 dokter spesialis anak dan 2 orang asisten.
2.4.2
Lokasi Kids and Teend Dental Care klinik berlokasi di Bintaro jaya Jl. Camar III AH 14 A Sektor 3, Jakarta Selatan.
10 2.4.3
Tim Dokter dan Asisten
Tim Dokter : • • • •
drg. Witriana Latifa, Sp.KGA (pendiri) drg. Ernita Dian, Sp.KGA drg. M.B. Brotodianto, Sp.Ortho drg. Yulia, Sp.KGA
Asisten : • • 2.4.4
Ibu Darmiati Ibu Uci Layanan Layanan utama yang diberikan klinik ggi ini adalah layanan perawatan gigi untuk anak-anak, selain itu terdapat layanan berupa jasa 2 orang asisten yang terlatih untuk selalu helpful untuk menangani masalah mood pasien anak-anak yang kurang kooperatif. Pelayanan yang diberikan oleh ke 2 orang asisten ini antara lain adalah membacakan buku cerita saat pemeriksaan gigi, melakukan interaksi yang menyenangkan dengan anak-anak, menemani bermain dan lain sebagainya.
2.4.5
Waktu Praktek Klinik ini buka dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu dari pukul 17.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB, dengan pembagian praktek dokter sebagai berikut : Senin, Selasa, Kamis : drg. Witriana Latifa, Sp.KGA Rabu
: drg. M.B. Brotodianto, Sp.Ortho
Jumat
: drg. Yulia, Sp.KGA
Sabtu
: drg. Ernita Dian, Sp.KGA
11 2.4.6 • • • • • • • 2.4.7
Fasilitas 1 unit alat dental klinik. Ruang tunggu ber-AC Sudut Baca Sudut Bermain 1 unit Televisi Toilet Mushola Range Biaya Range biaya berkisar antara Rp.200.000,00 – Rp.8.000.000,00
2.4.8
Positioning Keunikan dari klinik gigi Kids and Teens Dental Care ini adalah sifatnya yang selalu mengembangkan dan menambah fasilitasfasilitas pendukung klinik untuk kepuasan pasien.
2.4.9 • • • • 2.4.10 • • • •
Promosi yang sudah dilakukan Mengundang anak-anak TK untuk berkunjung ke klinik dan melakukan pengenalan. Anak-anak diajak untuk memainkan peran “dokter-dokteran” di dalam ruang praktek. Melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk melakukan penyuluhan dan seminar gratis kepada anak-anak. Melakukan kunjungan ke sekolah saat penerimaan raport dan memberikan seminar gratis untuk para orang tua murid. Membagikan booklet, kartu nama dan merchandise Kids and Teens Dental Care setelah melakukan seminar. Masalah yang Dihadapi Belum adanya strategi kreatif untuk pendekatan terhadap anakanak dalam bentuk desain yang cukup berhasil. Belum adanya sitem komputer untuk rekam medik data status pasien. Buku bacaan di ruang tunggu yang berisi penjelasan mengenai perawatan gigi oleh Kids and Teens Dental Care kurang berhasil secara desain. Kompetisi diantara klinik gigi anak di Jakarta mulai tinggi, dibutuhkan positioning yang lebih kuat dibanding klinik gigi anak yang lain.
12 2.4.11
Target Sasaran Kids and Teens Dental Care Geografis : Domisili : Jakarta Selatan Demografis : Usia : 5 tahun – 17 tahun Jenis Kelamin : Unisex Pendidikan : TK-SMA Kelas Ekonomi : B – B+ Psikografis : Aktivitas : Sekolah, bermain, berkumpul bersama teman. Hoby : Membaca, menonton televisi, olahraga. Opini : “Perawatan gigi itu penting.”
2.5
Fakta-Fakta Mengenai Sifat Pasien Anak • • •
2.6
Mengalami rasa takut yang wajar saat kunjungan pertama ke dokter gigi. Membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan yang bertujuan untuk membangun kepercayaan kepada pasien anak. Rasa takut yang timbul dari anak-anak berasal dari pandangan anak-anak yang masih asing terhadap dokter gigi.
Kompetitor / Pembanding Campaign Pepsoden “Ayo Periksa Gigi Sekarang”
13 2.7
SWOT / (Strength, Weakness, Opportunity & Threat) 2.7.1 • • 2.7.2 • 2.7.3 •
2.7.4 •
Stength Campaign ini akan membangun kepercayaan anak-anak dalam kunjungannya ke dokter gigi. Dokter gigi akan lebih mudah melakukan pemeriksaan gigi kepada anak-anak yang bersikap kooperatif. Weakness Tanpa bimbingan dan partisipasi orang tua atau pendamping Campaign ini tidak akan maksimal. Opportunity Campaign ini dapat menjadi salah satu keunikan klinik Kids and Teen Dental Care, karena di Indonesia Campaign yang berhubungan dengan dokter gigi masih bersifat sangat luas dan belum ada yang menggunakan pendekatan seperti ini. Threat Pesan yang ada dalam campaign tidak akan tersampaikan dengan baik apabila anak-anak tidak memiliki ketertarikan dan sifat orang tua yang pasif (tidak ikut berpartsipasi).