BAB 2 DATA & ANALIS A 2.1
Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh
dari sumber-sumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data didapat melalui buku, artikel, dan website yang berhubungan dengan tema yang diangkat, yaitu mengenai event Bike to Work, sejarah B2W, dan hal-hal yang berkaitan dengan tema. 2. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap narasumber terkait, yaitu pihak penyelenggara event “Bike to Work Day” dan anggota pengurus komunitas B2W. Data yang diperoleh dari wawancara merupakan data yang bersifat opini, dan pengalaman di lapangan. 3. Kuisioner pada target audience 2.2
Tentang Sepeda
2.2.1
Sejarah Sepeda Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan
berasal dari Prancis. M enurut kabar sejarah, sejak awal abad ke-18 negeri itu sudah mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk pada hasil rancang bangun kendaraan beroda dua. Yang pasti, konstruksi velocipede tersebut belum mengenal besi. M odelnya pun masih sangat “primitif”. Beberapa orang mengatakan kendaraan tersebut tidak memiliki engkol dan pedal tongkat kemudi yang dikenal dengan setang. Tetapi ada juga orang-orang yang mengatakan bahwa kendaraan tersebut sudah mengenal engkol dan setang hanya saja konstruksinya masih dari kayu. Baron Karls Drais Von Sauerbronn adalah salah seorang yang pantas dicatat sebagai orang yang berhasil menyempurnakan velocipede. Tahun 1818, Von Sauerbronn membuat suatu alat transportasi beroda dua yang berfungsi untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai 3
kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tetapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan Von Sauerbronn sebagai dandy horse. Kemudian pada 1839, Kirkpatrick M acM illan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan dengan engkol, lewat gerakan kaki yang naik turun dalam mengayuh pedal. M acM illan pun sudah “berani” menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana). Sedangkan ensiklopedia
Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan
penemu Prancis, Ernest M ichaux pada tahun 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Sepeda semakin sempurna setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum ter-pecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada tahun 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang. Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak 4
itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. M eski lambat laun, perannya mulai disingkirkan oleh mobil dan sepeda motor, sepeda tetap mempunyai penggemar. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik. 2.2.2
Jenis Sepeda Pada umumnya sepeda yang banyak beredar adalah jenis MTB atau lebih di
kenal dengan sepeda gunung dan Road Bike yang lebih di kenal dengan S epeda Jalan Raya. Ada juga yang dipakai oleh masyarakat yaitu Hybrid bike dan Folding Bike yang sering dikenal dengan sepeda lipat. Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu anggota B2W kebanyakan dari masyarakat di Jakarta pada umumnya menggunakan sepeda M TB karena bisa digunakan di medan apapun. Hybird bike adalah sebuah sepeda yang memadukan karateristik roadbike dan mountain bike (MTB) menjadi sebuah sepeda yang kuat, nyaman dan mampu melaju lebih cepat dijalan aspal dibandingkan sepeda M TB biasa. Fitur Hybrid yang diperoleh dari M TB (sepeda gunung): -
Kerangka (frame) yang lebih tegak, menawarkan posisi bersepeda lebih naik dan nyaman.
-
Frame Hybrid yang besar dapat mecahkan masalah bagi anda yang suka touring jarak jauh dan membawa beban yang besar melewati jalan aspal.
-
Tapak ban yang lebih besar untuk memberikan traksi yang lebih baik dan stabil.
Fitur Hybrid yang diperoleh dari Roadbike: -
Rims (pelak) yang ringan memberikan kecepatan lebih.
-
Diameter pelak 700c seperti pada roadbike memberikan kecepatan lebih.
-
Komponen yang ringan dan gearing lebih tinggi untuk melaju lebih cepat. Sepeda Lipat kebanyakan dipakai oleh komunitas yang komuter. Yaitu orang-
orang yang bepergian tidak sepenuhnya dengan bersepeda, tetapi juga dengan memanfaatkan alat transportasi lain. 5
2.2.3
Manfaat bersepeda untuk kesehatan Bersepeda akan sangat bermanfaat untuk kesehatan dan menjaga tubuh kita
selalu dalam keadaan bugar. 2.2.3.1 Bersepeda dan Manfaat untuk Hati dan Jantung Besar Jantung hanya sekepal, tersusun dari empat ruang. Jantung kiri berisi darah bersih berasal dari paru- paru. Darah bersih dari serambi kiri masuk ke bilik jantung kiri. Dari bilik jantung kiri darah dikirim ke seluruh tubuh. Sedangkan jantung kanan berisi darah kotor kiriman balik dari seluruh tubuh. Ia juga memiliki serambi dan bilik. Serambi kanan menerima darah kotor dari seluruh tubh dan biliknya mengirim darah kotor untuk dibersihkan paru-paru. Normal, antarserambi dan antarbilik dibatasi oleh sekat jantung, sehingga darah bersih tidak tercampur darah kotor. Sedangkan antarserambi dan bilik dibatasi oleh katup jantung yang membuka-menutup setiap kali jantung memompa. Dua katup juga terdapat pada pangkal pembuluh yang keluar dan memasuki jantung.
Empat buah pembuluh koroner (coronary artery) melekat pada
dinding jantung. Bila pembuluh koroner menyempit atau tersumbat, pasokan makanan ke otot jantung berkurang. Kerja otot yang kekurangan makanan akan terganggu. M ungkin kerjanya akan terhenti sama sekali. Pada saat itu serangan jantung terjadi ( MCI, myocardial infraction). Normal, jantung berdegup 60-100 per menit. Rata-rata 72 kali. Para atlet atau yang sejak muda aktif melakukan latihan jasmani, jantungnya lebih kokoh. Kelebihan jantung yang kokoh, sekali pompa ( curah jantung) menumpahkan darah lebih banyak dibandingkan yang jantungnya kurang dilatih. M aka cukup berdegup lebih sedikit disbanding jantung yang tidak terlatih untuk mencurahkan jumlah darah yang sama. Itu berarti kerja jantung yang kokoh sejak kecil umumnya lebih efisien. Penyakit jantung ada dua jenis, yaitu penyakit jantung koroner (coronary heart disease), atau pembengkakan jantung (congestive heart failure). Keduanya bisa berakhir dengan gagal jantung. Penyakit koroner muncul disebabkan pembuluh jantung tersumbat, sedangkan gagal jantung terjadi sebab jantung harus memompa lebih berat selama bertahun-tahun (pada hipertensi menahun,kelainan katup, kerusakan paru-paru, dan akibat penyakit jantung koroner sendiri) sehingga otot jantung menjadi kendur. 6
Otot jantung yang sudah mengendur, daya pompanya melemah. Karena pompanya melemah, jumlah darah setiap kali dicurahkan ke tubuh berkurang. Lebih banyak darah terbendung di dalam jantung. Akibatnya sesak nafas. Orang bisa sekaligus terkena koroner selain pembengkakan jantung. Jadi, agar jantung selalu sehat, yang perlu dirawat ada dua, pembuluh koroner dan otot jantung sendiri. Untuk itu pembuluh koroner tidak boleh dirongrong oleh “karat lemak”, dan sel-sel otot jantung pun harus selalu dipasok kecukupan gizi. Proses pembentukan “karat lemak” pada dinding pembuluh darah disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup modern yang cenderung boros lemak, tinggi kalori, dan royal gula. Kalau setiap tahun “karat lemak” bertumbuh 2 persen saja,hanya dalam waktu 25 tahun, “karat” itu sudah menyumbat separuh lumen pipa pemburuh darah. Oleh karena itu, umur kita juga dipengaruhi oleh kondisi pembuluh darah juga. Jika dinding pembuluh darah terawat, akan terawat pula organ-organ yang dipasok darah olehnya. Perawatan dinding pembuluh darah membutuhkan kecukupan zat gizi yang lengkap juga. M aka, jangan lupa memenuhi multivitamin dan mineral setiap hari, dan melindungi semua organ tubuh dari cemaran radikal bebas juga, salain menu yang lengkap dan selalu bervariasi. Pembuluh darah yang kecukupan zat gizi akan tetap lentur, jika tubuh rutin bergerak badan. Gerak badan, apapun bentuknya, akan menambah konstraksi otot-otot anggota gerak. Dinding pembuluh darah di otot-otot anggota gerak , yang meringankan kerja jantung dalam memompa darah, sama berperan juga karena ikut berkonstraksi selama otot-otot anggota beketul-kendang. M aka, kita perlu mendidik merawat jantung sejak dini.Selain cerdas mengenal dan memilih jenis menu rendah lemak, tinggi sayur-mayur, dan buah, perlu rutin pula bergerak badan. Rutin bergerak badan mampu memotong risiko koroner separuh, selain memberi rabat untuk terbebas dari kanker usus, prostat, dan kanker payudara. Dengan begitu, pundi tabungan kesehatan jantung bisa lebih penuh terisi ketika usia sudah semakin uzur.
7
Bersepeda tiap hari akan melatih nafas kita untuk bernafas lebih panjang di bandingkan dengan orang yang tidak bersepeda, bersepeda lebih efektif dibandingkan dengan senam erobic dan lebih mengasikan. Bersepeda merupakan salah satu bentuk olah raga yang paling efektif dan murah untuk mencapai kesehatan yang mahal harganya. Sebagai contoh, bersepeda dapat mengurangi resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes, untuk itulah kenapa bersepeda merupakan salah satu sarana untuk hidup sehat. Hasil penelitian menyebutkan bersepeda dalam jarak yang pendek dan sering dilakukan akan mengurangi kematian kurang lebih 22%. 2.2.3.2 Bersepeda dan Berat badan Overweight dan Obesitas kini mulai diterima sebagai salah satu masalah kesehatan serius di negara-negara berkembang Hal ini terutama karena orang obese cenderung menderita penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes melitus, dan jenis kanker tertentu. Kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut meningkat secara drastis terutama untuk Body Mass Index di atas 30.Terdapat sedikit pertentangan terhadap sejauh apa peranan obesitas, apakah menjadi penyebab utama bagi timbulnya penyakit- penyakit tertentu, atau semata-mata hanya sebagai suatu pertanda atau petunjuk bahwa orang bersangkutan mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Obesitas: •
Genetik Obesitas dapat menurun dalam keluarga tetapi mekanismenya sampai saat ini masih tetap belum jelas, walaupun anggota keluarga tersebut secara genetik cenderung dapat mengalami kelebihan BB. Hal ini dimungkinkan karena banyak gen yang terlibat dalam proses pengeluaran dan pemasukan energi. Penelitian yang dilakukan pada tahun 1994 terhadap gen obese pada tikus telah membuka wawasan mengenai bidang ini. Gen obese ini merupakan suatu protein yang dikenal 8
dengan nama leptin dan diproduksi oleh sel-sel lemak (adipositas) yang disekresikan ke dalam darah. Leptin ini berfungsi sebagai suatu duta (massanger) dari jaringan adiposa yang memberikan informasi ke otak mengenai ukuran massa lemak. Salah satu efek utamanya adalah sebagai penghambat sintesa dan pelepasan neuropeptida Y, dengan cara meningkatkan asupan makanan, menurunkan thermogenesis dan meningkatkan kadar insulin. Leptin memberitahukan otak mengenai jumlah lemak yang tersedia, tetapi pada orang obese proses ini ini mungkin tidak berjalan sebagaimana mestinya. •
Faktor Fisiologi Overweight dan Obesitas meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan kemudian menurun sebelum akhirnya berhenti pada usia lanjut. BM I juga meningkat pada wanita yang sedang hamil.
•
Faktor S osial Ekonomi Di kehidupan sehari-hari terdapat suatu kontradiksi hubungan antara status ekonomi sosial dan prevalensi overweight. Di tingkat sosial yang rendah, dimana makanan sukar didapat, overweight tampak sebagai suatu indikator visual terhadap tingkat kesejahteraan dan status. Namun sebaliknya, pada tingkat sosial yang lebih tinggi, kekurusan dianggap sebagai suatu keinginan yang harus diraih sedangkan overweight dipandang sebagai suatu indikator terhadap status yang lebih rendah.
•
Penentu Tingkah Laku / Psikologi Bagi individu yang inaktif, termasuk mereka yang jarang melakukan olahraga, mengkonsumsi alkohol dan merokok - cenderung mengalami peningkatan BB. M eskipun alkohol mungkin mempunyai efek ‘kardioprotektif’, namun konsumsi yang
berlebihan
dapat
menimbulkan
kelebihan
asupan
energi
sehingga
mengakibatkan penyakit liver dan saluran cerna lainnya, seperti penyakit gallblader.
9
Perokok cenderung mempunyai BB yang lebih ringan dibandingkan mantan perokok, dan mereka yang tidak pernah merokok berada di antara kedua kelompok tersebut. Faktor-faktor psikologis juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan. M akan, bagi sebagian orang juga dapat memberikan respon dari emosi yang negatif, seperti kebosanan dan kesedihan. Bersepeda dapat dijadikan salah satu program untuk mengurangi berat badan. Dengan bersepeda kita sama saja membakar energi kita yang dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi semisal coklat dan sedikit minuman beralkohol (sekitar 300 kalori). Hanya dengan 15 menit bersepeda dari rumah ke kantor kita 5 – 6 kali dalam seminggu, kita telah berhasil mengurangi berat badan kita 11 pounds dalam satu tahun. 2.2.3.3 Bersepeda dan Mood (semangat) Bersepeda memberikan efek yang positif pada perasaan dan suasana hati kita. Bersepeda dapat mengurangi depresi, stress, meningkatkan mood dan memotivasi diri kita. Sebagai contoh dengan bersepeda kita dapat melihat lingkungan sekitar secara lebih seksama, bersosialisasi dengan lingkungan, menikmati pemandangan alam dan udara yang segar. Bonus dari semua itu adalah kesehatan. 2.2.3.4 Bersepeda dan Polusi udara Kita tidak perlu kuatir dengan polusi udara yang disebabkan lalu lintas kendaraan, hasil penelitian menyebutkan orang yang bersepeda lebih sedikit terkena polusi udara dari pada orang yang naik kendaraan bermotor. Hal ini di mungkinkan karena orang yang bersepeda bernafas lebih teratur dan menghisap oksigen lebih banyak. 2.2.3.5 Helm Sepeda
10
Jangan melupakan benda satu ini, meski sampai sekarang masih banyak anggapan bahwa memakai helm saat bersepeda itu bukan suatu hal yang penting anggapan tersebut salah. Dengan memakai helm dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan jika kita jatuh atau kecelakaan lainnya. Untuk mendapatkan Helm sesuai dengan keamanan dan kenyamanan bersepeda, kita dapat mengunjungi toko sepeda terdekat. Disana kita bisa mendapatkan banyak pilihan ukuran yang sesuai dengan ukuran kepala kita. Dengan Helm bersepeda menjadi lebih aman dan nyaman. 2.3
Data Penyelenggara
2.3.1
Komunitas Pekerja Bersepeda Indonesia
Gambar 2.1
Berawal dari sekelompok penggemar kegiatan sepeda gunung yang punya semangat, gagasan dan harapan akan terwujudnya udara bersih di perkotaan,lahirlah KOM UNITAS PEKERJA BERSEPEDA (Bike-to-Work Community) yang kemudian menggagasi kampanye pertama penggunaan sepeda ke tempat kerja pada 6 Agustus 2004. Seiring dengan berjalannya waktu, peminat alternatif moda transportasi selain kendaraan bermotor ini semakin berkembang, hingga dirasa perlu untuk dibuat wadah agar gerakan ini dapat semakin tersosialisasi.
Pada 27 Agustus 2005 dilakukan Deklarasi & Pernyataan Bersama Komunitas Bike to Work Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, yang kemudian ditetapkan sebagai tanggal kelahiran
Komunitas
B2W-Indonesia.
Selanjutnya
Komunitas
ini
bertekad
mengkampanyekan penggunaan sepeda sebagai alternatif moda transportasi, terutama untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Kepengurusan B2W Indonesia yang pertama dibentuk pada 27 Januari 2006.
11
Pencapaian Komunitas B2W Indonesia: •
Diterimanya penghargaan Clean Air Award dari Swiss Contact pada tahun 2006
•
Didaftarkannya Logo B2W-Indonesia untuk memperoleh HAKI
•
Diluncurkannya website resmi www.b2w-indonesia.or.id pada Agustus 2006 dan pada Juli 2009 memperoleh penghargaan "Domain of the Month" oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
•
Hingga awal 2010 telah terbentuk 50 B2W-Wilayah yang tersebar senegeri
•
Peningkatan jumlah Pekerja Bersepeda yang cukup signifikan di kota-kota besar. Dari 150 di awal kampanye tahun 2004 menjadi hampir 20,000 dalam kurun 5 tahun di tahun 2009
•
Semakin banyak pejabat pemerintah yang mendukung jajarannya untuk bersepeda ke kantor, misalnya Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta), Andi Alifian M allarangeng (M enteri Negara Pemuda & Olah Raga RI), Koesmayanto Kadiman (mantan M enristek), Rahmat Witoelar (mantan M enteri LH), termasuk beberapa CEO perusahaan besar dan multinasional
•
Bekerja sama dengan salah satu produsen sepeda terbesar Indonesia memproduksi sepeda khusus B2W-Indonesia dalam 2 tipe, yaitu sepeda berbasis MTB (mountain bike) dan Sepeda Lipat B2W (B2W folding bike);
•
Dipercaya menyelenggarakan event pendahuluan Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Denpasar, Bali medio November 2007, berupa kampanye bersepeda Jakarta – Bali, yang dilepas dan diterima oleh Presiden RI Bp. Susilo Bambang Yudhoyono
•
M emperoleh penghargaan "Indonesia Berprestasi Award - XL 2009", sebuah program keperdulian dalam membantu menanggulangi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan yang dihadapi masyarakat. Ketua Umum B2W Indonesia, Toto Sugito terpilih
menjadi
individu
paling berprestasi pada
kategori
Sosial
Kemasyarakatan melalui gerakan pemasyarakatan "Sepeda untuk Aktivitas" •
Terpilih menjadi “Fellow Ashoka Indonesia 2009”. Ashoka sendiri adalah asosiasi global para wirausahawan sosial, yang bekerja untuk mengidentifikasikan, menyeleksi dan mendukung para wirausahawan sosial, yakni individu-individu yang 12
memiliki visi dan mis i, kemampuan dan kreativitas, komitmen dan keteguhan hati, serta gagasan, kejujuran, dan inovasi yang efektif dan berdaya ungkit tinggi dalam memecahkan masalah-masalah sosial. •
Ditunjuk sebagai advisor dalam penyusunan Petunjuk Teknis jalur "Non-motorized Transportation"oleh
Departemen
Perhubungan
RI
sebagai
pengejawantahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan •
Terpilih menjadi "The Most Recommended Consumer Community 2009" oleh majalah bisnis SWA. Sebagai sebuah komunitas yang tidak menyandang nama brand/produk tertentu sebagai sponsornya, B2W Indonesia berdasarkan survey yang diselenggarakan oleh SWA dan Prasetiya M ulya Business School dinobatkan sebagai komunitas yang paling powerful; komunitas yang secara internal solid, tapi di sisi lain juga memiliki reputasi tinggi, memiliki visi-misi dan kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya dan masyarakat luas.
2.3.2
Visi dan Misi B2W Visi dan M isi dari komunitas B2W-Indonesia merupakan wujud kepedulian kita
terhadap peningkatan kualitas manusia Indonesia secara fisik maupun psikis, serta terhadap permasalahan lingkungan hidup yang terjadi saat ini. 2.3.2.1 Visi Terciptanya Kualitas Hidup yang Lebih Baik dengan Bersepeda 2.3.2.2 Misi M eningkatkan Jumlah Pengguna Sepeda Untuk Beraktivitas Sehari-hari Sesuai dengan M ISI yang telah dicanangkan yakni “M eningkatkan Jumlah Pengguna Sepeda untuk Beraktivitas”, maka agar masyarakat terdorong untuk menggunakan sepedanya dalam beraktivitas sehari-hari, dipandang perlu untuk mewujudkan Fasilitas Bersepeda yang memadai sebagai bagian dari Infrastruktur Bersepeda. 13
Adapun contoh Infrastuktur Bersepeda adalah: •
Jalur khusus sepeda,
•
Area parkir sepeda yang layak,
•
Fasilitas mandi umum / ganti pakaian yang memadai, serta
•
Integrasi antara infrastruktur bersepeda dengan fasilitas kendaraan umum. Ini semua hanya dapat tercapai apabila pemerintah, pengelola gedung, pengelola
fasilitas umum serta masyarakat secara bersama dan berkesinambungan mempunyai komitmen untuk meraihnya. Untuk mensukseskan gerakan Bike to Work (B2W) dengan cukup menjadi bagian dari komunitas B2W Indonesia, dengan cara 3M , yaitu: 1. M ulai bersepeda dari diri kita sendiri, 2. M ulai bersepeda dari/untuk jarak terdekat, 3. M ulai bersepeda sekarang juga. 2.3.3
Pendiri B2W Toto Sugito Toto Sugito adalah pelopor dari berdirinya komunitas B2W Indonesia. Polusi udara, keterbatasan ruang parkir, kemacetan luar biasa, mendorong ayah dari 3 anak ini untuk menggunakan moda transportasi alternatif, sepeda sebagai kendaraan
harian untuk bekerja. Cibubur-Tebet,
merupakan jalur harian Toto. Kemudian kegiatan ini coba dikembangkan kepada rekanrekannya. Sambutan yang didapat sangat positif, sehingga bersama beberapa rekan dekatnya, Toto mencoba menawarkan konsep Bike to Work sebagai sebuah komunitas kepada publik. Gayung bersambut, konsep ini menjadi sebuah trend baru di kalangan eksekutif muda. Bahkan kegiatan bersepeda ini mulai menular di kalangan remaja dan merambah juga di kalangan usia tua. Karena kegiatannya, Toto dengan komunitas Bike to Work kini telah memiliki lebih dari 10.000 anggota aktif di Indonesia. Cita-cita Toto, sepeda 14
akan menjadi moda transportasi masa depan yang hemat BBM , ramah lingkungan dan mampu menyehatkan bangsa.
Adapun prestasi-prestasi yang pernah diraih oleh Toto: 2004 •
Aktif dalam komunitas pecinta sepeda gunung Indonesia, yang merupakan embrio Bike to Work.
•
Bersama rekan sesame pecinta bersepeda, mendirikan komunitas Bike to Work yang dilengkapi dengan perangkat pengurus dan milis
•
M emulai kampanye kegiatan bersepeda untuk bekerja
2005 •
M enerima penhargaan dari Swiss Contract sebagai pelopor dalam kegiatan untuk memperbaiki kualitas udara.
2007 •
Bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup untuk melakukan kampanye kebersihan udara dengan bersepeda secara missal dari Jakarta menuju Bali.
2.3.4
Alamat B2W Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 20 Jakarta Selatan – 12130 Phone: +62-21-9126-6555 Indonesia
2.4
Data Event
2.4.1
B2W Day 2010 Pemilihan bersepeda sebagai sarana alternatif transportasi untuk menjadi bagian
dalam rutinitas aktifitas para pribadi dalam masyarakat diharapkan mengalami peningkatan dan diharapkan meningkatkan kualitas hidup sehat pada masyarakat secara nasional serta memberikan kesempatan hidup yang lebih baik dan layak pada generasi penerus nantinya.
2.4.1.1 Hari Pekerja Bersepeda Nasional 15
M engajak seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan baik itu masyarakat umum, tokoh masyarakat, selebriti maupun pejabat pemerintah untuk bersepeda ke tempat kerja pada BIKE-TO-WORK DAY, yang diselenggarakan pada hari Jumat, 27 agustus 2010 dengan kegiatan: ¾ Pagi Hari M enuju Kantor: •
M asing-masing kota di seluruh Indonesia menetapkan tempat bertemu (Meeting Point) untuk kemudian bersama-sama bersepeda menuju kantornya masingmasing yang dilakukan secara serentak. Khusus di daerah Jabodetabek, Meeting Point ditetapkan di 5 wilayah Jakarta (Selatan, Pusat, Timur, Barat dan Utara), Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi sembari membagikan Flyer kepada pengguna kendaraan bermotor. 5 Titik M eeting Pointnya yaitu : halte hero Kalimalang (Bekasi), Carrefour (Selatan), JDC ( Barat), Pasar Pramuka ( Utara), dan M onas ( Pusat).
•
M embagikan Bike Tag B2W Day 2010 kepada para pekerja bersepeda yang ikut serta.
¾ Sore Hari Setelah Jam Kantor: •
Pada pukul 17.00 , khusus wilayah Jabodetabek, selepas jam kantor para pekerja bersepeda diharapkan berkumpul di Parkir Timur Senayan kemudian bersamasama menuju Balai Kota Jakarta/Istana Presiden untuk memberikan Piagam Penghargaan Komunitas Bike to Work kepada Gubernur DKI/Presiden atas dukungan dan perhatian kepada Komunitas Bike to Work selama ini.
•
M eminta Gubernur DKI/Presiden RI untuk menyerahkan Bike to Work Award untuk kategori perorangan sebagai Pekerja Bersepeda Teladan tahun 2010 dan Gedung Perkantoran Peduli Sepeda tahun 2010.
•
Bike to
Work
bekerjasama dengan
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Departemen Perhubungan, Deperteman Kesejahteraan Rakyat dan Kementrian Lingkungan Hidup memberikan sumbangan secara simbolik berupa sepeda kepada pelajar-pelajar di pelosok daerah dimana angkutan umum masih terbatas ataupun jalur transportasi yang belum memadai.
16
2.4.1.2 Gelar B2W Indonesia Gelar B2W Indonesia dilaksanakan di Plaza Barat Parkir Timur Senayan, pada hari M inggu, 29 agustus 2010. Acara gelar B2W berlangsung dari pukul 06.00 – 16.00 WIB. Adapun kegiatan pada hari tersebut, adalah : Fun Bike B2W o Pendaftaran Fun Bike dilakukan mulai tanggal 1 A gustus – 26 Agustus 2010 dengan biaya pendaftaran Rp. 25.000,o Pukul 07:00 pelepasan Fun Bike B2W oleh Gubernur DKI Jakarta o Rute Fun Bike B2W: Parkir Timur-Sudirman-Thamrin-Bundaran HI-ThamrinSudirman-Parkir Timur o Panggung ceria Fun Bike B2W Pembagian door prize Fun Bike Hiburan musik oleh artis Ibukota Pameran B2W, diisi oleh : o Produsen sepeda o Asesori Sepeda o Perlengkapan Olahraga o Aneka M akanan & M inuman o Peralatan kesehatan Kegiatan Stand B2W-Indonesia o Gelar Merchandise B2W-Indonesia o Demo M erakit Sepeda Hemat untuk Bike-To-Work o Servis sepeda gratis bagi para pekerja bersepeda o Konsultasi Bike-To-Work Games
17
2.4.1.3 Peta Lokasi
Gambar 2.3
Gambar 2.4
18
Gambar 2.5
2.4.1.4 Partner & S ponsors •
L-mens
•
Komunitas Sepeda Tua Indonesia
•
Polygon
•
Indonesia Folding Bike Community
•
Indonesia Bike Adventure 19
2.4.1.5 Data Tambahan Tips Memulai Bike to Work 1. Pelajari rute teraman, persinggahan, tempat parker, lokasi mandi, dsb 2. Periksa kondisi sepeda, seperti tekanan angin ban, rantai, baut-baut, dll 3. Bawalah peralatan & perlengkapan standar seperti pompa kecil, ban dalam, kuncikunci, gembok sepeda, air minum, P3K. dsb 4. Kenakan perangkat keselamatan seperti helm, lampu depan & belakang, masker, sarung tangan, dsb. 5. Kenakan pakaian yang sesuai seperti kaus, bandana, kacamata, sepatu olahraga, dan siapkan jas hujan. 6. Siapkan baju ganti,peralatan mandi, dsb. 7. Siapkan mental dan fisik, makan pagi secukupnya, istirahat yang cukup. 8. Hidari jalur padat kendaraan bermotor, jangan menyelip di saat lalu lintas padat. 9. Patuhi rambu-rambu lalu lintas sepanjang perjalanan. 10. Berdoalah sebelum dan sesudah tiba di tempat tujuan. 2.5
Data S urvey Berdasarkan hasil dari survey yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kebanyakan dari Target Audience menyukai sepeda. 2. Kebanyakan Alasan mereka ingin bersepeda adalah untuk kesenangan, mengurangi berat badan dan polusi. 3. Tetapi gaya hidup mereka masih tergantung dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. 4. Sebagaian besar mereka menggunakan media internet dalam melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
20
2.6
Target Audience
2.6.1
Demografis
1. Dewasa dan Remaja 2. Jenis kelamin laki-laki & wanita 3. Usia 20 – 40 tahun 4. Status Ekonomi : kelas ekonomi B (menengah ke atas) 5. Profisi : karyawan & pengusaha (primer) ; mahasiswa ( sekunder)
2.6.2
Geografis Berdomisili di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, dsb).
2.6.3
Psikografi Aktif, dinamis, ingin tahu, menyukai tantangan ,membuka diri terhadap
perkembangan lifestyle, inisiatif tinggi, suka berolahraga dan kerja keras 2.7
S WOT
2.7.1 Strenght 1. Diselengggarakan oleh komunitas yang paling powerful; komunitas yang secara internal solid, tapi di sisi lain juga memiliki reputasi tinggi, memiliki visi-misi dan kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya dan masyarakat luas 2. Event ini diikuti oleh para artis ibukota. 3. Event ini memiliki tujuan untuk kesehatan dan keperdulian terhadap lingkungan hidup. 2.7.2 Weakness 1.
Sebagian event ini diselenggarakan di hari kerja (jumat)
2.7.3 Opportunity 21
1.
Sudah ada Pasal-Pasal Terkait Sepeda pada UU Nomor 22 Tahun 2009
2.
Semakin banyak pejabat pemerintah yang mendukung jajarannya untuk bersepeda ke kantor; Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta), Andi Alifian M allarangeng (M enteri Negara Pemuda & Olah Raga RI), Koesmayanto Kadiman (mantan M enristek), Rahmat Witoelar (mantan M enteri LH), termasuk beberapa CEO perusahaan besar dan multinasional;
3.
Keperdulian masyarakat terhadap isu global warming & kesehatan.
2.7.4 Threats 1. Target audience yang masih terbiasa dengan pola hidup mereka yang tergantung pada kendaraan bermotor, transportasi umum dan sebagainya
22