3
BAB 2 DATA & ANALISA
2.1 Data dan Literatur Data dan informasi yang mendukung proyek Tugas Akhir ini didapat dari : -indonetwork.co.id/kreesh -www.detikfinance.com -wawancara dengan pemilik usaha -wawancara dengan vendor & konsumen 2.2 Kripik buah secara umum Menurut KBBI online Keripik ke.ri.pik [n] penganan dibuat dari kentang, ubi kayu, dsb yang diiris tipis tipis lalu digoreng Yang disebut dengan kripik buah adalah buah yang dikeringkan dengan proses yang higienis. Bahan bakunya berasal dari buah buahan asli yang dalam prosesnya dibentuk menjadi kripik yang renyah sebagai camilan. Kripik buah adalah makanan sehat penuh gizi buah asli, bahkan kandungan gizinya 90% menyamai buah aslinya karena dibuat dengan proses alami. Dapat dijadikan sebagai cara alternative untuk kebiasaan makan buah secara rutin. Dari survey yang didapat, kebanyakan orang verpikir kripik buah dibuat dengan cara buahnya dijemur dulu lalu digoreng, atau buah yang telah dikupas lalu dioven. Salah satu cara mendapatkan kripik buah dengan mutu tinggi adalah dilakukan dengan menggunakan teknologi alat penggorengan vakum (pompa hampa udara) atau disebut juga dengan vacuum frying method. Ini adalah cara yang digunakan oleh pemilik Kressh untuk mendapatkan hasil maksimal pada beberapa jenis kripik buahnya. Dengan memanfaatkan teknologi ini, buah buahan yang melimpah dan terbuang saat panen raya dapat dimanfaatkan menjadi kriik sehingga tetap memiliki nilai jual tinggi. Kripik yang dihasilkan mempunyai warna dan aroma buah asli, rasa leih renyah dan penampilan yang menarik. Sedangkah kerenyahan diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam buah terjadi secara berangsur-angsur. 2.3 Sejarah Singkat Kripik buah Kressh Pada awalnya mengolah buah dan sayur menjadi kripik dianggap mustahil bagi banyak orang. Akan tetapi, hal itu ternyata mampu dilakukan oleh kristiawan, pelopor bisnis kripik buah kressh yang berasal dari Malang ini. Di tangannya, bukan hanya buah apel yang bias dijadikan keripik, tapi juga buah melon, semangka, salak,
4
durian, bahkan sayur. Malang, kota yang terkenal sebagai penghasil buah dan sayuran, benar benar tidak dipandang sebelah mata oleh Kristiawan. Tekad mewujudkan keinginannya itu makin terbuka lebar saat ia bergabung di pabrik pengolahan kripik buah apel setahun setelah menamatkan studinya di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Dari sini, ia belajar proses pengolahan dengan peralatan yang ada di pabrik, memanfaatkan sisa bahan yang tidak terpakai sebagai percobaan. Sisa sisa buah apel yang masih layak itu dibawa pulang untuk diolah lagi, di antaranya jenang dan manisan. Upayanya membuahkan hasil. Di tahun 2000, dengan bermodalkan tabungan sendiri sebesar 5 juta rupiah, ia mulai merancang pengoah kripik sendiri. Namun pada saat itu kripik buah buatannya hanya kripik apel saja dan belum memiliki merek. Saat itu hanya dijual dari distributor saja dan mulut ke mulut. Karena tingginya permintaan, sekitar tahun 2004 ia memutuskan ikut memproduksi kripik buah sendiri. Untuk bahan baku, kristiawan menggandeng sejumlah pengepul buah dan sayur di Malang, Semarang, Banyuwangi, Yogyakarta, Blitar, hingga Probolinggo. Setiap tahun, ia mencoba berinovasi dengan memanfaatkan buah lain seperti semangka, melon, salak, bahkan sayur mayur seperti jamur, wortel dan lainnya. Pada tahun 2006, ia memberi merek So Kressh pada kripik buah buatannya, yang sekarang berganti nama menadi Kressh. Saat ini Kressh berdiri sebagai UKM yang memilik 60 orang karyawan. Sekarang Kristiawan telah memiliki empat mesin dengan kapasitas produksi mencapai 60 kg kripik per hari. Produknya telah dipasarkan di toko-toko camilan dan pameran yang ada di kota kota besar seperti Jakarta & Surabaya. Kini, dibawah merek Kressh ia telah menghasilkan sekitar 16 jenis kripik buah dan sayuran yang teah dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia, bahkan telah dipastikan adanya rencana ekspor ke Singapura, Thailand & Malaysia.Untuk produk baru dari Kressh, ia berencana menciptakan permen coklat isi buah.
2.4 Hasil Survey 2.4.1
Penjelasan tentang pembuatan kripik buah Kressh -Sebenarnya prosesnya sederhana, buah yang telah di kupas dicuci, lalu dirajang tipis sesuai ukuran lalu direndam dan dikeringkan dengan cara digoreng di dalam minyak sayur, kemudian dipanaskan pada suhu kurang dari 90 C dan di sedot dengan pompa vacuum selama 1,5 jam kemudian tinggal meniriskan minyaknya hingga benar-benar buahnya kering. -Dalam proses ini, yang hilang selain air hanya volatil yang mudah menguap. Karena diproses dibawah suhu 80 celcius, membuat gizi, rasa, dan warnanya tak berubah. Untuk menjaga ketahanan produk, saya mengemas produk olahannya dengan aluminium pouch, kata bapak Kristiawan selaku pemilik usaha
5
-Dengan suhu 90 C ini tentunya buah tetep segar tapi kering, gizinya terjaga dengan baik dan minyak sayurnya juga tidak berubah warnanya, tetap terjaga dengan baik. “Saya berobsesi agar keripik buah ini bisa dibudidayakan sebagai makanan sehat untuk anak kecil karena kandungan gizinya” paparnya. -Keadaan ini membuat keripik buah dapat disimpan hingga 9 bulan tanpa rusak dan tengik, tapi syaratnya tertutup rapat karena kripik buah bersifat hidroskopis atau mudah menyerap air dari udara. Dalam keadaan terbuka kripik buah akan menjadi lembek
2.4.2 Penjelasan singkat alur produksi kressh
Kegiatan usaha kripik buah Kressh dimulai dari pembelian buah segar sampai pemasaran dan penjualan produk. 1. Awalnya harus mengenal musim buah buahan. Karena tidak setiap buah dapat kita beli kapan saja kita mau. Memantau harga lalu memilih setiap jenis buah yang berbeda sumber, buah yang berasal dari mana yang menghasilkan produk yang bagus, yang baik dan sedikit limbahnya.
6
2. Walaupun sepertinya mudah,tetapi kegiatan ini membutuhkan lahan yang pas. Berapa orang yang harus mengupas, kemana limbahnya harus dibuang, dan bagaimana dengan bau buah yang menyengat. 3. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana ketrampilan menjalankan mesin ini. Karena setiap buah memiliki spesifikasi yang berbeda, seperti kandungan air, ketebalan dll, sehingga memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
4&5. Keripik buah itu mudah menyerah air dari udara. Jadi kemasan harus betul-betul rapat dengan pori-pori yang baik. Kemasan yang banyak dipakai adalah Alumunium Pouch dan plastik PE. Karena kemasan ini dapat menyimpan selama 9 bulan dan dapat melindungi kripik buah dari efek sinar ultra violet matahari. 6. Keripik buah langsung dijual dan didistribusikan ke berbagai tempat
2.5
Deskripsi Produk
Kemasan : 100 gram Varian : Bengkuang (kiri) Mangga (kanan) Komposisi : Buah segar, minyak sayur Jenis bungkus : Alumunium pouch Harga : Rp 12.500 -16.000 SES : Menengah & Menengah ke atas (B-A) Target market : Target market akan lebih banyak mengarah ke konsumen usia dewasa. Hal ini disebabkan pemasaran produk Kressh yang lebih banyak ditemukan di toko oleh oleh dan pameran pameran / expo yang jarang didatangi anak remaja kota. Dan
7
harga yang lumayan mahal dibandingkan produk produk camilan remaja biasanya. Alasan mengapa lebih banyak target konsumen setengah baya juga karena produk Kressh sendiri ditujukan pembuatnya sebagai camilan bergizi untuk anak anak. Oleh karena itu konsumen diharapkan memilih produk ini untuk camilan anak anak mereka dirumah. Visual & Shape Kemasan : Kemasan Kressh tidak berbeda dari kebanyakan keripik buah yang dijual di pasaran yaitu Alumunium pouch yang hanya ditempel dengan stiker bergambar. Alasan pemakaian alumunium pouch karena keripik buah mudah menyerap air di udara, tetapi bukan berarti konsep kemasannya tidak bisa dikembangkan. Dari segi desain tidak terlihat menonjol dan kurang menarik logo dan komposisi gambarnya, kemasannya juga tidak sintaktik dengan varian produk lainnya 2.6
Kompetitor Berikut adalah kompetitor kompetitor dari brand Kressh dari berbagai kota yang dipilih berdasar pengamatan dari survei dan konsumen produk kripik buah.
2.6.1 Kripik Buah Nature
Deskripsi Produk : Kemasan : 100 gram Varian : Semangka Komposisi : Buah Segar Jenis bungkus : Alumunium pouch Harga : Rp 16.000 SES : Menengah dan menengah ke atas (B-A) Target market : Dewasa (21-30 tahun) Strength : Secara visual keripik buah nature memiliki bisual yang lumayan menarik
8
karena kemasannya cukup sintaktik dengan kemasan kemasan lain. Foto buah yang ditampilkan juga menambah kesan segar pada produk yang memang ditujukan memberi kesan fresh. Weakness : Memiliki harga yang cenderung mahal dibanding kompetitor produk sejenis. Bahan kemasan masih sama yakni alumunium pouch.
2.6.1 Kripik Buah Ninetie
Deskripsi Produk: Kemasan : 130 gram Varian : Nangka (kiri) Pepaya (kanan) Komposisi : Buah Segar Jenis bungkus : 2 jenis, Plastik PE & Alumunium pouch Harga : Rp 12.500 SES : Menengah dan menengah ke atas (B-A) Target market : Remaja (16-25 tahun) Strength : Memiliki informasi produk yang lumayan jelas, dilengkapi dengan website untuk memenuhi kebutuhan informatif konsumen. Harga termasuk murah diantara kompetitor produk sejenis Weakness : Visual dari label stikernya masih berantakan dan tidak terlihat sintaktik antar kemasan. Penggunaan font masih kurang diperhatikan
9
2.7
Perbandingan antar produk saat didisplay
10
2.7
Kebijakan Industri kemasan Makanan DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA 2010 -Kemasan Pangan Bahan yang digunakan untuk mewadahi dan/atau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak yang dapat berupa plastik, selofan, kertas, karton, karet, elastomer, logam, paduan logam, keramik dan/atau gelas (Peraturan Kepala Badan POM No. HK 00.05.55.6497) -Kemasan Tara Pangan Persyaratan kemasan makanan dan minuman Æ tara pangan (food grade) Æ kemasan yang dapat digunakan tanpa adanya pengaruh atau kontaminasi kemasan terhadap produk yang dikemas, sehingga aman bagi kesehatan manusia. Persyaratan Bahan kemas Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai konsumen tergantung pada kondisi bahan mentah, metode pengolahan dan kondisi penyimpanan. Dengan demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : • Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan • Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi mikroorganisme • Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapat perhatian. • Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan • Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak. Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka kesalahan dalam hal memilih bahan baku kemasan, kesalahan memilih desain kemasan dan kesalahan dalam memilih jenis kemasan, dapat diminimalisasi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka kemasan harus memiliki sifat-sifat : • Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya) • Bersifat non-toksik dan inert (tidak beraksi dan menyebabkan reaksi kimia)sehingga dapat mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas. • Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara disekitarnya) • Kuat dan tidak mudah bocor • Relatif tahan terhadap panas • Mudah dikerjakan secara missal dan harganya relatif murah
11
2.9
Analisis SWOT Strength : • Salah satu pelopor usaha & produk keripik buah • Bahan yang alami dapat menjadi penarik konsumen disaat zaman sekarang banyak snack menggunakan perasa & bahan kimia berbahaya. • Memiliki bentuk menarik dari potongan buah asli • Memiliki varian yang paling banyak dari kompetitor produk sejenis • Harga dan kualitas kesegaran lebih unggul dari kompetitor Weakness : • Semua kemasan serupa bahkan sama persis dengan produk sejenis • Informasi yang tercantum masih kurang jelas dan tidak memuat deskripsi penting produk • Visual dari kemasan kurang menonjolkan kesegaran dan kealamian yang dibanggakan produk • Kurangnya media iklan yang menyebabkan produk kurang dikenal Opportunity : • Memiliki sebuah orisinalitas produk yang inovatif • Cocok dijadikan produk unggulan ekspor karena Indonesia terkenal dengan keragaman jenis buahnya (SDA) • Kealamian produk ini dapat menjadi keunggulan diantara camilan camilan lainnya pada zaman sekarang yang banyak mengandung bahan berbahaya dan zat pengawet Threats : • Banyaknya kompetitor produk sejenis yang bermunculan • Kemasannya terlalu sama dengan produk sejenis, hal ini berbahaya karena image produk yang kurang jelas membuat konsumen gampang tertukar produk ini dengan produk produk lain yang sejenis • Kripik yang mudah menyerah air dari udara menyebabkan produk mudah rusak apabila tidak dikemas dengan bahan yang sesuai