Bab 13 Pengenalan Polimer Organik
Departemen Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Ikhtisar 1
Definisi dan Klasifikasi
2
Proses Polimerisasi
3
Serat, Plastik, dan Elastomer
4
Protein
5
Asam Nukleat
Sumber: Chang Bab 22 Dept. Kimia FMIPA IPB
1
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi Bahasa Latin: poli = banyak & meros = bagian Polimer: molekul dengan massa molar tinggi, terdiri atas banyak unit berulang yang bergabung melalui ikatan kovalen. 1. Asalnya: alami (protein, asam nukleat, karet alam) dan sintetik 2. Gugus fungsi monomernya: poliamida, poliester, polisulfida, dll. 3. Struktur molekulnya: linear, bercabang, bertaut-silang amorf, kristalin homopolimer, heteropolimer/kopolimer 4. Mekanisme sintesisnya: adisi dan kondensasi 5. Sifatnya terhadap kalor: termoplastik dan termoset Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi Struktur polimer:
Rantai-rantai karet alam normal (amorf) tidak berjajar secara teratur seperti setelah ditarik/diregangkan (kristalin). Dept. Kimia FMIPA IPB
2
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi Homopolimer: polimer yang dibuat dari 1 jenis monomer.
AA AAAAA
AAAAA AA
linear
AAAAA AAAAA
bercabang
taut-silang
Kopolimer/heteropolimer: campuran > 1 jenis monomer. ABABAB
AABABBA
AAAAABBBB
AAAAAAA BBB
berseling
acak
blok
BBB
cangkok (graft) Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi Sifat polimer terhadap kalor:
(1) Termoplastik: meleleh atau melunak jika dipanaskan dan mengeras kembali jika didinginkan. Contoh:
n CH2
CH
benzoil peroksida
CH2
CH
stirena (n = 10–30000) → BM = 1–3 juta
n polistirena Dept. Kimia FMIPA IPB
3
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi (2) Termoset: jika dipanaskan, dihasilkan material tak terleburkan yang keras dan tidak dapat dilelehkan lagi. Contoh: OH
OH
OH CH2
CH2 OH CH2
O
H+, kalor
CH2
CH2
−H2O
HO
OH
fenol formaldehida CH2
CH2
segmen dari Bakelit
OH
Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi Poliamida:
O
O
n H2N(CH2)6NH2 + n HOC(CH2)4COH 1,6-diaminoheksana (heksametilenadiamina)
200−300 oC
asam heksanadioat (asam adipat)
O
O
HN(CH2)6NHC(CH2)4C
n
+ (2n−1) H2O
Nilon-6,6 (6 atom C pada diamina, 6 atom C pada dwiasam)
Dept. Kimia FMIPA IPB
4
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Definisi & Klasifikasi Poliester:
O
O C OH + n HOCH2CH2OH
n HO C asam tereftalat
etilena glikol
O
O
O C
+ (2n−1) H2O
C OCH2CH2 n Dakron
Cincin benzena yang datar membuat Dakron lebih kaku daripada Nilon dan digunakan sebagai bahan untuk jas yang tahan-kusut. Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi (1) Polimerisasi adisi: Tidak ada atom yang hilang: polimer mengandung semua atom yang ada pada monomer. Lazim melibatkan rantai radikal bebas (inisiasi, propagasi, terminasi) dari monomer yang berikatan rangkap. Produknya merupakan homopolimer yang biasanya tergolong sebagai plastik.
H H Contoh: n H C C etuna (asetilena)
H
C C n poliasetilena (plastik konduktor listrik) Dept. Kimia FMIPA IPB
5
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi Polietilena: selang plastik, botol, insulasi listrik
H2C CH2
n H2C CH2 etena
n
polietilena (PE)
Polimer vinil:
n H2C CH
inisiator radikal
H2C CH
L L = –CH3 → polipropilena (PP): karpet, krat minuman botol, alat lab L = –Cl → poli(vinil klorida) (PVC): pipa air, atap, kartu
L
n
L = –C6H5 → polistirena (PS): insulasi termal (ember es, kotak pendingin) L = –CN → poliakrilonitril (PAN, Orlon, Acrilan): karpet,
kredit, piringan hitam
baju hangat, pakaian bayi, kaus kaki Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi Latihan: 1. Gambarkan monomer dari Teflon:
CF2 CF2 n
2. Tuliskan persamaan reaksi polimerisasi yang menghasilkan poli(metil metakrilat) (PMMA). Metil metakrilat merupakan ester dengan nama IUPAC metil 2-metilpropenoat.
Dept. Kimia FMIPA IPB
6
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi (2) Polimerisasi kondensasi: Biasanya terjadi antara 2 monomer yang masing-masing memiliki sekurang-kurangnya 2 gugus fungsi. Satu molekul kecil (umumnya H2O) terlepas setiap pelekatan 1 monomer pada polimer yang sedang tumbuh. Produknya merupakan heteropolimer yang banyak di antaranya merupakan serat. Contoh: Nilon 6,6, Dakron Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi (3) Kopolimerisasi: Proses pencampuran > 1 jenis monomer, bisa merupakan polimer adisi ataupun kondensasi. Contoh: Kopolimerisasi stirena dan butadiena ⇒ kopolimer blok stirena-butadiena-stirena (SBS) atau kopolimer cangkok karet stirena-butadiena (SBR)
n CH2
CHC6H5 + 3n CH2 stirena
CH CH
CH2
1,3-butadiena
inisiator radikal bebas
C6H5
SBR
n Dept. Kimia FMIPA IPB
7
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi (4) Modifikasi polimer: Biasanya dilakukan pada polimer yang sudah terbentuk, untuk mendapatkan sifat polimer yang sesuai dengan kebutuhan: (a) menambah atau mengubah gugus fungsi. Contoh: PVC → polivinil diklorida (PVDC) (tahan suhu tinggi) (b) pertautan-silang (crosslinking) untuk membentuk jejaring. Syarat: monomer memiliki > 3 tapak reaktif. Contoh: Bakelit, vulkanisasi karet alam.
Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi Latihan: 1. Kodel ialah poliester dengan struktur sebagai berikut:
O
O
C
C O CH2
CH2
O n
Dari dua monomer apa material itu dibuat? 2. Nilon-6,6 dihasilkan dari reaksi 1,6-heksanadiamina dengan asam adipat. Polimer nilon lainnya diperoleh jika sebasil klorida Cl(O)C(CH2)8C(O)Cl digunakan sebagai pengganti asam adipat. Bagaimana struktur nilon tersebut? Dept. Kimia FMIPA IPB
8
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Proses Polimerisasi 3. Kevlar (bahan rompi antipeluru) ialah poliamida aromatik (aramid) dengan struktur sebagai berikut:
NH
O
O
NH C
C n
Dari dua monomer apa material itu dibuat? 4. Dapatkah polimer terbentuk dari reaksi asam tereftalat dengan etil alkohol (bukan etilena glikol)? Jelaskan. 5. 1,1-Dikloroetena dan vinil klorida membentuk kopolimer berseling yang disebut Saran, yang digunakan dalam pengemasan makanan. Tuliskan reaksi kopolimerisasinya. Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Serat, Plastik, dan Elastomer SERAT (memanjang <10% tanpa putus) Ketahanan terhadap uluran
(1) Serat:
PLASTIK (20–100%) ELASTOMER (100–1000%)
(a) Bersimetri molekular tinggi dan berenergi kohesif kuat antarrantai akibat adanya gugus polar. (b) Derajat kristalinitas tinggi yang dicirikan oleh adanya ikatan hidrogen antarmolekul dan tidak adanya percabangan. Contoh: kapas, wol, sutera (alami); Nilon 6,6, Dakron, Orlon, rayon viskosa (selulosa termodifikasi) (sintetik). Dept. Kimia FMIPA IPB
9
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Serat, Plastik, dan Elastomer (2) Plastik: Tidak dapat dipintal seperti serat, tetapi dapat dicetak atau diekstrusi menjadi bentuk yang diinginkan atau dibentang menjadi film pengemas. Sintetik: Bakelit (resin fenol-formaldehida), PE, PP, PVC, PS, PMMA, poli(asam laktat) (PLA), poli(ε-kaprolakton) (PCL); Alami: Poli(hidroksialkanoat) (PHA) seperti poli(3-hidroksibutirat) (PHB) dan poli(3-hidroksivalerat (PHV) (dihasilkan bakteri tertentu). Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Serat, Plastik, dan Elastomer (3) Elastomer: Bersifat amorf pada kondisi normal (strukturnya tidak teratur dengan gaya tarik antarmolekul yang lemah), tetapi secara reversibel menjadi teratur bila ditarik/diregangkan. Elastomer alami yang paling penting ialah karet alam, yaitu polimer semua cis dari isoprena (metilbutadiena). CH3 n CH2
C CH
CH2
isoprena (metilbutadiena)
CH3 H C C CH2 CH2 poli-cis-isoprena (karet alam)
dan/atau
n
CH2 H C C CH3 CH2
n
poli-trans-isoprena (getah perca) Dept. Kimia FMIPA IPB
10
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Serat, Plastik, dan Elastomer Karet alam lembek dan tidak sepenuhnya kembali ke bentuk semula jika diulur ⇒ diperkeras dengan vulkanisasi (Charles Goodyear, 1839). Karet direaksikan dengan zink oksida sehingga terbentuk tautsilang sulfur (jembatan disulfida) antarrantai hidrokarbon.
sebelum vulkanisasi
setelah vulkanisasi
setelah diregangkan Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Serat, Plastik, dan Elastomer Substitusi sintetik untuk karet alam: Karet SBR (tahun 1950 volume produksinya telah melampaui karet alam). Kopolimer butadiena-akrilonitril (karet NBR). Poli-cis-isoprena (diproduksi dengan katalis Ziegler-Natta; sifat-sifatnya nyaris sama dengan karet alam). Poli-cis-butadiena (produksinya sekarang ini menempati urutan kedua setelah karet SBR).
Dept. Kimia FMIPA IPB
11
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Biopolimer polipeptida, tersusun dari sejumlah asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.
Protein struktural pada sel, jaringan, atau organ Enzim (biokatalis) Pembawa zat melalui membran sel: protein transpor Zat pengatur: hormon, antibodi
O α R CH C OH NH
COOH H
2 asam amino (R = rantai samping)
COOH
NH2
H 2N
R
H R
dekstro (D)
levo (L) (asam amino alami)
–COOH = asam –NH2 = basa
AMFOTER Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id Di alam sudah ditemukan 150 asam amino. Akan tetapi, hanya 20 asam amino yang membentuk protein, selebihnya berada dalam bentuk bebas di alam.
Lambang
Struktur Gugus Samping
Gly
–H
Alanina
Ala
–CH3
Valina
Val
–CH(CH3)2
Leusina*
Leu
–CH2CH(CH3)2
Ile
–CH(CH3)CH2CH3
“Gugus Samping” Hidrogen Glisina Gugus Samping Alkil
Isoleusina* Prolina
Pro (struktur seluruh asam amino)
COOH NH Dept. Kimia FMIPA IPB
12
Lambang
Struktur Gugus Samping http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Gugus Samping Aromatik Fenilalanina*
Phe
Tirosina
Tyr
Triptofan*
Trp
CH2 CH2
OH
CH2 N H
Gugus Samping Mengandung Alkohol Serina
Ser
–CH2OH
Treonina*
Thr
–CH(OH)CH3
Lisina*
Lys
–(CH2)4NH2
Arginina*
Arg
–(CH2)3NHC(NH2)=NH
Histidina*
Hys
Gugus Samping Basa
CH2 HN
N
Dept. Kimia FMIPA IPB
Lambang
http://chem.fmipa.ipb.ac.id Struktur Gugus Samping
Gugus Samping Asam Asam aspartat
Asp
–CH2COOH
Asam glutamat
Glu
–(CH2)2COOH
Gugus Samping Mengandung Amida
O
Asparagina
Asn
CH2 C NH2 O
Glutamina
Gln
CH2 CH2 C NH2
Gugus Samping Mengandung Sulfur Sisteina
Cys
–CH2SH
Metionina*
Met
–CH2CH2SCH3
* asam amino esensial (tidak dapat disintesis oleh manusia dewasa)
Mahasiswa TPB wajib hafal rumus umum asam amino, tetapi tidak wajib hafal kedua puluh rantai samping di atas! Dept. Kimia FMIPA IPB
13
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Penggolongan protein: Struktur
: 1o, 2o, 3o, 4o
Sumber Lokasi dalam sel
: hewani, nabati, mikrob : inti, sitoplasma, membran
Bentuk : serat, globular BM/ukuran : kecil, menengah, besar Polaritas (kelarutan) : netral, bermuatan +/– Asosiasi dgn senyawa lain : nukleo-, lipo-, glikoprotein Fungsi hayati : Hormon, enzim, antibodi, struktur
Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Struktur primer protein: Struktur 2 dimensi yang menggambarkan urutan residu asam amino penyusun protein dan ikatan tulang-punggung peptida. H O H2N
C C OH R1 aa1
H2O
H O
H2N H N C C OH H R2 (dehidrasi aa2 H2O antarmolekul)
H O
C C NH C C OH R1 R2 dipeptida ikatan peptida
H O H2N C C OH R3 aa3
H O
H O H2N
H O
H O
C C NH C C NH C C OH R1
R3 R2 tripeptida
Dept. Kimia FMIPA IPB
14
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein H2O H O H2N C C OH Rn aan H O
H O
H O
H O
H2N C C NH C C NH C C R1
NH C C OH
R3
R2
Rn polipeptida
Ujung dengan gugus –NH2, disebut ujung-N, di sebelah kiri. Ujung dengan gugus –CO2H, disebut ujung-C, di sebelah kanan. Peptida dinamai dari ujung-N ke ujung-C, dengan semua asam amino selain ujung-C diganti dari akhiran -ina menjadi -il. Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Contoh: Tripeptida glisilalanilserina (Gly-Ala-Ser)
H2N
O
O
O
CH C NH
CH C NH
CH C OH
H
CH3
CH2OH
n residu asam amino ⇒ (n–1) ikatan peptida Latihan: Gambarkan struktur tetrapeptida sisteiltreonilleusilmetionina jika rantai samping Cys = −CH2SH, Thr = −CH(OH)CH3, Leu = −CH2CH(CH3)2, dan Met = −CH2CH2SCH3. Lingkari semua ikatan peptida dalam struktur tersebut. Dept. Kimia FMIPA IPB
15
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Struktur sekunder protein: Hasil pelipatan polipeptida akibat ikatan hidrogen O-karboksil dengan N-amino dari ikatan peptida:
C O H N ☯ Intrarantai ⇒ heliks-α α (wol, rambut) (a) terjadi jika R berukuran besar (b) gugus R menonjol keluar heliks (c) merupakan kumparan berputar-kanan: ikatan hidrogen terjadi setiap selang 3 asam amino. Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein ☯ Antarrantai ⇒ lembaran terlipat-β β (a) terjadi jika monomer utamanya Gly dan Ala (R kecil) (b) gugus nonhidrogen terletak pada 1 sisi lembaran Sutera: - tidak punya elastisitas & daya mulur, karena rantai-rantai polipeptida sudah terbentang - sangat kuat, karena banyaknya ikatan hidrogen antarmolekul - terasa halus, karena gaya lemah antarlembaran.
Dept. Kimia FMIPA IPB
16
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein
Antiparalel
Paralel
Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Struktur tersier protein: Struktur 3 dimensi hasil pelipatan polipeptida akibat interaksi antargugus R dari residu asam amino penyusun protein: (1) Jembatan garam: Terjadi antara residu asam amino-asam (Asp & Glu) dan -basa (Lys, Arg, Hys), yaitu antara gugus CO2− dan NH3+. (2) Ikatan hidrogen: Terjadi di antara residu-residu yang memiliki gugus fenolik (Tyr), hidroksil (Ser, Thr), karboksil (asam amino asam), amino dan gugus bernitrogen lainnya (asam amino basa), atau amida (Asn, Gln). Dept. Kimia FMIPA IPB
17
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein (3) Jembatan disulfida: Terjadi di antara 2 residu Cys yang teroksidasi.
O
O
NH CH C
NH
NH
CH C
CH2SH
oksidasi
CH2 S
CH2SH
reduksi
CH2 S
CH C
ikatan disulfida
NH CH C O
O 2 residu sisteina
residu sistina
Contoh: Pengeritingan dan pelurusan rambut Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein
(4) Interaksi hidrofobik: Terjadi karena residu-residu nonpolar (Ala, Val, Leu, Ile, Phe, Cys) secara termodinamika lebih suka mengelompok untuk menghindari interaksi dengan air.
Dept. Kimia FMIPA IPB
18
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein
(a) Jembatan garam (b) Ikatan hidrogen
(c) Gaya dispersi (d) Interaksi dipol-dipol Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein
MIOGLOBIN (contoh struktur tersier)
Dept. Kimia FMIPA IPB
19
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein Struktur kuaterner protein: Struktur yang dihasilkan dari interaksi struktur tersier dengan senyawa lain, baik protein maupun nonprotein.
Contoh: Hemoglobin (gabungan 4 struktur tersier: 2α & 2β).
Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Protein
Struktur 3o
Struktur 1o
Struktur 4o
Struktur 2o Dept. Kimia FMIPA IPB
20
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat Biopolimer polinukleotida, tersusun dari sejumlah monomer nukleotida yang dihubungkan oleh ikatan fosfodiester. Nukleotida = nukleosida + gugus fosfat Nukleosida = basa nitrogen + gula basa nitrogen
purina: adenina (A), guanina (G) pirimidina: sitosina (C), urasil (U) RNA, timina (T) DNA D-ribosa RNA
gula D-2-deoksiribosa DNA Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat Contoh struktur (mono)nukleotida untuk RNA: C5 gula, tempat ikatan dengan gugus fosfat
NH2
fosfat
NH
U
O
5 O P O CH2 O C3 gula, tempat ikatan fosfodiester dengan nukleotida lain
H
1N
O
H
H
3 OH
H
1 H
O C1 gula, tempat ikatan dengan N9 purina atau N1 pirimidina
Penggabungan basa nitrogen dan gugus fosfat pada gula masing-masing melepaskan 1 molekul H2O. Dept. Kimia FMIPA IPB
21
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat NH2 ujung 5' (ujung P) U
O O P O CH2
NH2
H
H O ikatan fosfodiester (tulang-punggung asam nukleat)
O
N
O
H
O
Contoh struktur trinukleotida RNA
NH
N
H OH
O P O CH2
A N O
H
O H
O
Pembentukan fosfodiester melepas 1 molekul H2O. Seperti protein & karbohidrat, asam nukleat adalah polimer kondensasi.
N
N
H
NH2
H OH
C
O P O CH2 O
N
O
H
H
OH
H OH
H ujung 3' (ujung OH)
N O
Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat Struktur DNA Watson-Crick: (1) Heliks rangkap (2) Antiparalel (3) Komplementer Aturan Chargaff: • Jumlah A = T (2) Jumlah C = G (3) Jumlah (A + G) = (C + T)
ujung 3’ ujung 5’
Dept. Kimia FMIPA IPB
22
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat
timina adenina (2 ikatan hidrogen)
guanina sitosina (3 ikatan hidrogen) Dept. Kimia FMIPA IPB
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat Mengapa A berpasangan dengan T, G dengan C? Dalam heliks rangkap, jarak antara kerangka terlalu dekat untuk 2 purina dan terlalu jauh untuk 2 pirimidina untuk membentuk ikatan hidrogen yang efektif.
Dept. Kimia FMIPA IPB
23
http://chem.fmipa.ipb.ac.id
Asam Nukleat Sementara pasangan purina-pirimidina yang lain menghasilkan lebih sedikit ikatan hidrogen. Pasangan G dengan T, misalnya, hanya dapat membentuk 1 ikatan hidrogen.
Dept. Kimia FMIPA IPB
Departemen Kimia FMIPA IPB
24