c. DEFINISI DAN KLASIFIKASI
Jerapah adalah
ATURAN MEMBUAT DEFINISI: 1.
2.
3.
4.
Definisi harus dapat dibolak-balik antara konsep dan rumusannya. Jika setelah dibolak-balik tidak ditemukan konsep lain, maka definisi tersebut sudah tepat. Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif, dengan menggunakan kata “tidak” atau “bukan” Definisi tidak boleh menyebut konsep dalam rumusan. Cth: Rumah sakit adalah tempat merawat orang sakit. karena bisa jatuh pada “circulus in definiendo”. Definisi tidak boleh menggunakan kata kiasan atau kata2 bermakna ganda. cth: Hamster adalah tikus yang lucu (konsep lucu bermakna ganda/bias)
PADAT
batu kayu
BENDA air CAIR
getah
oksigen GAS hidrogen
Aturan klasifikasi: 1. Pembagian harus lengkap, merinci keseluruhan, kedalam bagian2 sehingga tampil sebagai sebuah kesatuan. 2. Pembagian harus memisahkan: bagian yang satu tidak termasuk dalam bagian yang lain 3. Pembagian harus menggunakan dasar yang sama 4. Penggolangan harus sesuai tujuan yang mau dicapai.
BAB EMPAT PROPOSISI
Sebab sebuah proposisi dapat diungkapakan dengan kalimat yang berbeda2. Mis: Mahasiswa dan Universitas
1. Mahasiswa adalah orang yang belajar pada universitas 2. Mahasiswa adalah peserta didik pada universitas Atau, sebuah kalimat yang sama dapat digunakan untuk mengungkapkan dua atau lebih proposisi yang tidak sama. Proposisi mana yang hendak dikemukan diketahui dari konteks. Mis: Kucing itu adalah milik nenek. Itu adalah mobil Pak Hendro.
B.
PENGERTIAN PROPOSISI
Dari sudut bentuk proposisi: sebuah pernyataan tentang hubungan antara 2 konsep (kelas). Sebuah konsep yang dihubungkan dengan sebuah konsep lain sedemikian rupa sehingga bersama2 mewujudkan sebuah proposisi disebut TERM. Semua manusia adalah makhluk rasional. Maka term2nya: adalah konsep “manusia” dan konsep “makhluk rasional”
Hubungan penyangkalan dan pengiyaan dalam pengertian: apakah konsep (kelas) yang satu termasuk konsep (kelas) yang lain atau tidak. Konsep=kelas.
Jadi dipandang dari bentuknya proposisi adalah sebuah pernyataan ttg hubungan antara dua kelas yang didalamnya berlangsung pengiyaan atau penyangkalan bahwa kelas yang satu termasuk kedalam kelas yang lain utk sebagian atau keseluruhan.
Kelas yang dalam suatu proposisi dinyatakan termasuk atau tidak termasuk kedalam kelas yang lain: TERM SUBYEK
Kelas yang kedalamnya term subyek dinyatakan termasuk atau tidak termasuk: TERM PREDIKAT
DDK, sebuah proposisi dipandang dari sudut bentuk penampilannya tda 4 unsur: 1
Quantifier: perkataan yang menunjukkan jumlah anggota kelas yg berkedudukan sebagai term subyek 2. Term subyek: kelas yang di dalam proposisi dinyatakan termasuk atau tidak termausk kedalam kelas yang lainnya (term predikat). Lambang term subyek: S 3. kopula: perkataan sebagai bagian dari sebuah proposisi yang menunjukkan sifat hubungan antara term subyek dan term predikat.Menunjukkan apakah term subyek termasuk atau tidak termasuk kedalam term predikat 4. Term predikat: kelas yang didalam sebuah proposisi berkedudukan sebagai kelas yang kedalamnya kelas yang berkedudukan sebagai term subyek dinyatakan termasuk atau tidak termasuk. Term Predikat: P
Bila quantifier: Semua: proposisi UNIVERSAL Bila quntifier: beberapa: propisisi PARTIKULAR Kopula: adalah, adalah tidak (adalah bukan) Perkataan “adalah” sebagai kopula: proposisi tersebut term subyeknya termasuk ke dalam term predikat (term predikat mengiyakan term subyek). Proposisi ini disebut: PROPOSISI AFIRMATIF. Perkataan “adalah bukan/tidak): proposisi tersebut term subyek tidak termasuk kedalam term predikat (term predikat menyangkal term subyek). Proposisi ini disebut: PROPOSISI NEGATIF
Semua yang tidak membawa sim ditangkap polisi
C. EMPAT BENTUK DASAR PROPOSISI TRADISIONAL Berdasarkan quantifier dan kopula Kopula: klasifikasi proposisi dipandang dari sudut kualitas (apakah term subyek termasuk atau tidak termasuk kedalam term predikat). Proposisi afirmatif
Semua raja adalah ningrat
dan
proposisi negatif
beberapa mahasiswa adalah bukan atlit
Tidak semua: beberapa….adalah tidak Tiada: semua ….adalah tidak…..
Berdasarkan kuantitas dibedakan 2 macam proposisi: Proposisi Universal
dan proposisi
Semua politisi adalah orator
partikular
beberapa politisi adalah orator
Proposisi: gabungan antara faktof kualitas dan faktor kuantitas. Ada 4 bentuk proposisi tradisional: PROPOSISI UNIVERSAL AFIRMATIF 2. PROPOSISI UNIVERSAL NEGATIF 3. PROPOSISI PARTIKULAR AFIRMATIF 4. PROPOSISI PARTIKULAR NEGATIF 1.
RUMUS proposisi universal afirmatif: Semua subyek adalah predikat (Lambang logikal: Semua S adalah P; S a P. Lambang logikal: A Proposisi Universal Negatif: