Laporan Kinerja 2015
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Laporan Kinerja Tahunan sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu etintas akuntabilitas kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang menyelenggarakan tugas pembantuan pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah atas penggunaan anggaran belanja daerah yang telah dialokasikan. Penyusunan laporan kinerja ini sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan
Laporan
Kinerja
Tahunan
ini,
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2015 sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan melalui pengukuran atas pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai wujud komitmen kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja dengan mencantum target kinerja dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun
2011-2015.
Selain
itu
Laporan
Kinerja
tahun
2015
juga
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai bagian dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Laporan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015 diharapkan dapat memberi informasi yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai bahan evaluasi berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 2. Menginformasikan atas pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja kepada pemberi mandat dalam hal ini adalah Bupati Bantul.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
1
Laporan Kinerja 2015 1.2 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Setelah dilakukan analisa tentang gambaran pelayanan, kajian atas hasil evaluasi pelaksanaan tugas, pokok dan tata kerja serta kajian atas pencapaian sasaran strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah terdapat beberapa isu penting dalam penyelenggaran tugas, pokok dan tatakerja. Perumusan isu-isu penting tersebut memiliki maksud untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra SKPD. Adapun isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok dan tatakerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah masih rendah atau sebaliknya sumber pendapatan daerah Kabupaten Bantul masih banyak tergantung pada sumber pendapatan dari Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana Perimbangan; 2. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah; 3. Rendahnya kapasitas fiskal; 4. Porsi belanja pegawai terhadap belanja daerah masih tinggi; 5. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi dalam pengelolaan keuangan daerah: 6. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul masih ditemukan penjelasan antara lain tentang pengelolaan aset daerah yaitu adanya selisih nilai aset hasil inventarisasi, aset tetap belum seluruhnya disajikan dengan informasi yang jelas dan lengkap. Hal tersebut mengindikasikan belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib administrasi dari perencanaan sampai dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah kurang akurat; 7. Masih terdapat SKPD yang tidak konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan rencana yang telah dituangkan dalam DPA SKPD, sehingga penyerapan dana sebagian besar di akhir tahun anggaran. Rekomendasi dan catatan strategis atas isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok dan tatakerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah nomor 1) peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah atau sebaliknya berkurangnya ketregantungan pendapatan daerah Kabupaten Bantul terhadap pendapatan dari Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana Perimbangan, 2) betambahnya kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah dan 3) bertambahnya kapasitas fiskal daerah, staregi yang diambil yaitu optimalisasi pendapatan asli daerah terutama dari pendapatan pajak dan retribusi daerah. Optimalisasi pendapatan asli daerah dilaksanakan dengan yaitu sebagai berikut
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
2
Laporan Kinerja 2015 1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah. Langkahlangkah yang diambil dalam melaksanakan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah sebagai berikut: a. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem perpajakan dan retribusi daerah; b. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi daerah; c.
Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah;
d. Peningkatan
pengawasan
terhadap
pelaksanaanpemungutan
pendapatan
daerah; e. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan kerja terkait; dan f. 2. Sedang
Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah. ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan
asli
daerah
dilaksanakan
memperkuat basis pajak dan retribusi daerah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Updating data basis pajak daerah serta optimalisasi pemanfaatan data perpajakan yang bersangkutan; b. Pengkajian ataspotensi dari jenis retribusi baru dan potensi pajak daerah dilaksanakan dengan kerjasama pihak ke 3 (tiga); c.
Optimlisasi penyerapan pendapatan dari pajak daerah terutama dari PBB P2 dan BPHTB yang telah menjadi pajak daerah.
3. Meningkatkan pendapatan asli daerah bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan meningkatkan kontribusi pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD melalui upaya pengelolaan BUMD secara efisien dan efektif yang dapat ditempuh dengan perbaikan manajemen, peningkatan profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan melalui penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan daerah. 4. Terwujudnya tertib administrasi dalam tata kelola aset daerah dari perencanaan sampai dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah dapat disajikan dengan akurat agar menjadi bagian dalam mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam rangka meningkatkan keakuratan data barang milik daerah, strategi yang diambil optimalisasi pengelolaan barang milik daerah. Kebijakan yang diambil adalah inventarisasi, klarifikasi dan penataan barang milik daerah. Cara yang ditempuh untuk mendukung strategi dan kebijakan yaitu sebagai berikut: a. Meningkatkan komitmen kepala SKPD/Unit Kerja selaku pengguna barang/kuasa pengguna barang dalam mengelola barang daerah secara tertib administrasi sesuai aturan berlaku;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
3
Laporan Kinerja 2015 b. Meningkatkan pemahaman pengelola barang milik daerah SKPD/Unit Kerja tentang Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedure Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul melalui kegiatan forum komunikasi pengurus barang milik daerah; c.
Dipergunakan SIMDA BMD dalam pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan, dan akuntansi;
d. Melaksanakan
klarifikasi
dan
inventarisasi
barang
milik
daerah
yang
dipergunakan SKPD/Unit Kerja sebagai tindak lanjut atas temuan BPK RI terhadap Laporan Keuangan Daerah; e. Meningkatkan pemahaman pengurus barang melalui bimbingan teknik dan pendampingan pengurus barang dalam pengelolaan barang daerah dari pencatatan aset daerah, barang yang berasal dari pengadaan, mutasi, hibah, penghapusan dan optimalisasi aset untuk peningkatan PAD serta optimalisasi aset bagi pengguna barang SKPD. 5. SKPD diharapkan konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan rencana yang dalam DPA SKPD, sehingga penyerapan dana sebagian besar tidak terjadi di akhir tahun anggaran. Strategis yang dilaksanakan sebagai berikut: a. Meningkatkan displin anggaran bagi selurh SKPD agar kegitan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan alokasi dalam DPA/DPPA SKPD; b. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh SKPD dalam rangka dilakukan evaluasi penyerapan atas anggaran belanja seluruh SKPDserta di anggaran belanja pada seluruh SKPD dapat dipertanggungjawaban sesuai dengan aturan yang berlaku; dan c.
Melaksanakan pelatihan kepada seluruh pengelola keuangan SKPD tentang implementasi SIMDA Keuangan Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah melalui kerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bantul;
1.3 Organisasi DPPKAD Dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah telah dibentuk organisasi perangkat daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Sebagai unsur pelaksana di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang merupakan gabungan dari Bagian Keuangan yang membidangi pengelolaan keuangan daerah, Bagian Perlengkapan yang membidangi pengelolaan aset/kekayaan daerah dan Dinas Pendapatan Daerah yang membidangi pengelolaan pendapatan daerah. Dalam perkembangan kebutuhan, karakteristik, kemampuan dan potensi daerah guna mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan didaerah maka telah dilaksanakan penataan kelembagaan dengan ditetapkan Peraturan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4
Laporan Kinerja 2015 Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul tertanggal 29 Desember 2011, nomenklatur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diubah atau diganti menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
5
Laporan Kinerja 2015 Gambar 1.1 Struktur Organisasi DPPKAD (Perda Kab. Bantul No 17 Tahun 2011)
Kepala Dinas Drs. Didik Warsito, Msi NIP 19630915 199003 1 008
Sekretariat Joko Sigit Pramono, SE, MM NIP. 19591004 199103 1 003
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Pendafataran & Penetapan Drs. R. Moelyosubagio, M.Si
Bidang Penagihan Drs. Trisna Manurung, M.Si
NIP 19620730 199603 1 002
NIP 19711230 199603 1 002
Seksi Pendataan, Pendaftaran & Pelayanan Ramiyana, S.IP
Seksi Penagihan dan Piutang M. Baried, S.Sos. MM
NIP 19680208 199203 1 008
NIP 19691031 199102 1 001
Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan Sugeng Prihatin, S.H. NIP 19621217 199003 1 009
Seksi Penetapan Ambar Sutadi,S.H NIP 19730731 199402 1 002
Seksi Keberatan Jonet Rohmanyu, SE,MSE NIP 19690616 199402 1 001
Bidang Anggaran Suyono, SE NIP 19661120 199403 1 008
Seksi Perencanaan Anggaran Surana N, SE NIP 19690329 199303 1004
Seksi Pengendalian Anggaran Jugo N.S, SE,M.Ec.Dev NIP 19730826 199903 1 005
Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan Anggit Nur H, SH M.AP NIP 19780918 199803 1004
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
UPT-UPT
Sub Bag Umum Mulyatmi,SE
Sub Bag Program Indrijati, SE
Sub Bag Keuangan & Aset Ani Suryani, SE
NIP 19640731 198607 2 001
NIP. 19680122 199703 2 003
NIP. 19700302 199603 2 002
Bidang Perbendaharaan Dian Mutiara Sri Rahmawati, SH, MM
Bidang Akuntansi M. Anas Jauhari, SE
NIP 19691112 199603 2 003
Seksi Belanja Tidak Langsung Yunis Marlina Nasution, SE, M.Ec.Dev NIP 19740314 199903 2 005
Seksi Belanja Langsung Y. Apriani M, SE, MM NIP 19690406 199603 2 005
NIP 19720212 199803 1 011
Seksi Pembukuan Nurhidayati, SE 19700306 199503 2 002
Bidang Aset Sri Supriatini, SH, M.Hum NIP 19720726 199803 2 007
Seksi Inventarisasi dan Penghapusan Mundakir, SE NIP 19720329 199203 1 004
Seksi Pengolahan Data dan Laporan Sri Ambarwati, SE
Seksi Penilaian dan Optimalisasi Andus Sarwana, SE
NIP 19701005 199203 2 011
NIP 19670314 199403 1 009
Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Niken Iriani, S.IP NIP 19600527 198603 2 007
6
Laporan Kinerja 2015 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai organisasi perangkat daerah melaksanakan urusan otonomi daerah pada bidang administrasi keuangan daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, terdapat tiga fungsi yang melekat pada kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, Pembantu pengelola barang daerah (Sekretaris Daerah sebagai Pengelola Barang Daerah), dan selaku Pengguna anggaran/pengguna barang daerah. Ke-tiga fungsi tersebut diatas menunjukkan adanya pelimpahan wewenang dari Bupati Bantul selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan barang daerah kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk mengelola pendapatan, keuangan dan barang daerah. Pelimpahan wewenang tersebut ditetapkan dengan keputusan Bupati Bantul berdasarkan prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima atau mengeluarkan uang. Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul, memiliki ketugasan yaitu melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset; 2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan aset; 3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan aset; 4. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan 5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1.4 Landasan Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7
Laporan Kinerja 2015 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Penyusunan Kiuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
PER/20/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama; 11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015; 17. Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
8
Laporan Kinerja 2015 18. Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedure Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul; 19. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015; 20. Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015; 21. Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015; 22. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor 914/07/DPPKAD/2015.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
9
Laporan Kinerja 2015
Bab 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas, pokok dan tata kerja dijiwai dengan semangat dan komitmen melakukan pengelolaan keuangan dan aset daerah di Pemerintah Kabupaten Bantul secara akuntabel, transparan, profesional dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan good and clean goverment. Berlandaskan atas semangat dan komitmen tersebut Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berupaya mewujudkan sebagai berikut: 1. Terlaksananya pengelolaan keuangan daerah berdasarkan azas secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat; dan 2. Terlaksananya pengelolaan barang milik daerah berdasarkan azas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas telah ditetapkan visi dan misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai pedoman seluruh jajaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas, pokok dan tata kerja untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan seperti yang tertuang dalam Perubahan atas Rencana Stratejik tahun 2011-2015. Visi, misi dan tujuan tersebut telah disesuaikan dengan sasaran daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut terdapat 48 sasaran Pemerintah Kabupaten Bantul, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah bertanggungjawab atas terwujudnya sasaran ke-tiga dari tujuan dan misi pertama yaitu “Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik” dengan arah kebijakan inventarisasi, klarifikasi dan penataan aset daerah dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Adapun sasaran ke-tiga Kabupaten Bantul adalah meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah dengan indikator kinerja adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Keuangan Daerah. Perubahan atas perencanaan stratejik yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul selama periode 5 tahun khususnya tahun 2014-2015, yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan yang
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
10
Laporan Kinerja 2015 diselaraskan dan diarahkan kebijakan pembangunan khususnya pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan. Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran DPPKAD
Visi Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah
Misi
Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang profesional, akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku;
Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka memperkuat sumbersumber pendanaan belanja daerah
Tujuan
Sasaran
Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel, transparan, efisien, efektif dan taat pada aturan yang berlaku dalam rangka mewujudkan clean and good government;
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel;
Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah.
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis yaitu dengan ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU (key performance indikator) memiliki peran dalam merubah sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realitis. Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 dalam lampiran II huruj J ditetapkan IKU Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Berikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 2.1)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
11
Laporan Kinerja 2015
Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama DPPKAD
Tabel 2.1
Sasaran
Indikator Kinerja
1 Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
2
3
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Opini BPK Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Rumus Opini Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK (Realisasi belanja daerah per triwulan dibagi dengan alokasi belanja daerah per triwulan)X100% (Jumlah SKPD telah menerapkan SAP dibagi jumlah SKPD)X100% (Jumlahaset yang terinventarisirdibagijumlahasetkeseluruhan) x 100% ((Pendapatan daerah tahun t dikurangi pendapatan daerah tahun t-1) dibagi pendapatan daerah tahun t-1))X100%
4
Prosentase keakuratan data barang milik daerah
1
Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah
2
Derajat desentralisasi
(Pendapatan asli daerah dibagi pendapatan daerah)X100%
3
Prosentase kemampuan keuangan daerah
(Pendapatan asli daerah dibagi belanja daerah)X100%
Capain atas Indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis pada kondisi awal (tahun 2013) yaitu pada saat dilakukan perubahan atas Rencana Strategis Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan target kondisi akhir dari rencana strategis (tahun 2015) adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.2) Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Sasaran Strategis DPPKAD
Sasaran Strategis
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja
Satuan
Kondisi Awal (Tahun 2011)
Target Akhir (Tahun 2015)
WTP:1 WDP:2
2
1
1
Opini BPK
2
Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan
%
85
85
3
Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
%
60
70
4
Prosentase keakuratan data barang milik daerah
%
70
75
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
12
Laporan Kinerja 2015
Sasaran Strategis
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Indikator Kinerja
pertumbuhan
pendapatan
Satuan
Kondisi Awal (Tahun 2011)
Target Akhir (Tahun 2015)
%
11,87
12,79
1
Prosentase daerah
2
Derajat desentralisasi
%
8,27
16,88
3
Prosentase kemampuan keuangan daerah
%
8,06
35,65
2.2 Penetapan Kinerja Dokumen penetapan kinerja (PK) merupakan suatu dokumen dokumen pernyataan kinerja /kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi/satuan organiasi dalam periode waktu satu tahun. Dokumen penetapan kinerja yang telah disusun merupakan komitmen Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun sebagaimana yang telah tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala DPPKAD sebagai pihak pertama sebagai penerima amanah dengan Bupati Bantul sebagai pihak ke-dua selaku pemberi amanah yang telah ditandatangani oleh kedua pihak pada tanggal 29 Januari 2015.
Gambar 2.2 Dokumen Perjanjian Kerja DPPKAD Tahun 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
13
Laporan Kinerja 2015 Dalam dokumen penetapan kinerja tersebut memuat pernyataan penetapan kinerja aparatur, sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama serta target kinerja yang ingin dicapai juga memuat anggaran belanja langsung yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis. Penyusunan PK DPPKAD berdasarkan pada Perubahan Rencana Strategis DPPKAD, Rencana Kinerja DPPKAD tahun 2015, IKU DPPKAD sebagaimana dalam pada lampiran J pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015. Penetapan Kinerja tahun 2015 merupakan tahun terakhir Perubahan Rencana Strategis DPPKAD sehingga capaian kinerja tahun 2015 tersebut mencerminkan capaian akhir Rencana Startegis DPPKAD tahun 20112015. Penetapan Kinerja DPPKAD tahun 2015 sebagai berikut: (lihat Tabel 2.3)
Tabel 2.3
No
1.
2.
Penetapan Kinerja (PK) DPPKAD Tahun 2015
Sasaran
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Indikator Kinerja
Satuan
Target
WTP=1 WDP=2
1
1
Opini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2014
2
Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan
Persen
85
3
Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Persen
80
4
Prosentase keakuratan data barang milik daerah
Persen
90
1
Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah
Persen
10,02
2
Derajat desentralisasi
Persen
16,82
3
Prosentase kemampuan keuangan daerah
Persen
15,79
2.3 Program Untuk Pencapaian Sasaran Dalam rangka mencapai target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja DPPKAD tahun 2015 membutuhkan anggaran belanja langsung semula sebesar Rp10.438.587.540,00 setelah Perubahan APBD Kabupaten Bantul tahun 2015 menjadi sebesar Rp11.205.963.490,00. Anggaran tersebut dibutuh oleh DPPKAD untuk melaksanakan program pokok/utama yang berjumlah enam program dengan 67 kegiatan. Adapun rincian program dan kegiatan pokok/utama beserta pagu anggaran belanja langsung per sasaran strategis dan per indikator kinerja adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.4)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
14
Laporan Kinerja 2015 Tabel 2.4
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
SASARAN STRATEGIS
Pagu Anggaran Belanja Langsung per Sasaran dan per Indikator Kinerja Tahun 2015
INDIKATOR KINERJA SASARAN
ANGGARAN PROGRAM
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase penyerapan anggaran (belanja daerah) sesua dengan alokasi Persentase SKPD yang menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Persentase keakuratan data barang milik daerah
43.405.000
2.188.036.320
2.245.522.320
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota
59.039.000
63.039.000
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
43.366.000
43.366.000
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
2.340.846.320
2.395.332.320
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
525.730.200
543.205.200
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
525.730.200
543.205.200
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
155.610.000
175.985.000
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
155.610.000
175.985.000
1.979.386.550
2.061.886.550
1.979.386.550
2.061.886.550
5.001.573.070
5.176.409.070
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
548.479.200
610.425.200
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
548.479.200
610.425.200
Program Pengelolaan Barang Daerah Jumlah Anggaran Belanja Langsung
Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran I Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Derajat Desentralisasi
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
3.632.655.750
4.279.787.700
45.196.450
45.196.450
3.677.852.200
4.324.984.150
82.862.500
82.862.500
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1.127.820.570
1.011.282.570
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
1.210.683.070
1.094.145.070
5.437.014.470
6.029.554.420
10.438.587.540
11.205.963.490
Jumlah Anggaran Belanja Langsung Program pengembangan data/informasi/statistik daerah Persentase Kemampuan Keuangan Daerah
Setelah Perubahan
50.405.000
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Opini Pemeriksaan BPK
Sebelum Perubahan
Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran II Pagu Anggaran Belanja Langsung Sasaran I dan II
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
15
Laporan Kinerja 2015
Bab 3 Akuntabilitas Kinerja Agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang diselenggarakan oleh Pemerintah saat ini adalah perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Akuntabilitas merupakan
perwujudan
mempertanggungjawabkan
kewajiban
organisasi
pengelolaan
sumber
perangkat daya
dan
daerah
(OPD)
pelaksanaan
kebijakan
untuk yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu OPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang mengemban amanah melaksanakan tata kelola pada bidang pendapatan, keuangan dan aset daerah berkewajiban mempertanggungjawabkan atas anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk terlaksananya berbagai program dan kegiatan sebagai upaya pencapaian target indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Perubahan Rencana Strategis DPPKAD tahun 2011-2015 dan Rencana Kinerja DPPKAD tahun 2015 dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja. Sebagai landasan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan akuntabilitas kinerja memberi informasi tentang tingkat pencapaian target indikator dari masing-masing sasaran yang telah disepakati oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku penerima amanah dengan Bupati Bantul sebagai pemberi amanah sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kinerja. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen PK DPPKAD dengan realisasi. Pengukuran atas capaian kinerja tersebut mempergunakan skala nilai peringkat kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.5
No
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Skala Penilaian Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1
≥ 90,1
Sangat Baik
2
75,1 ≤ 90
Tinggi
3
65,1 ≤ 75
Sedang
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kode
16
Laporan Kinerja 2015 No
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
4
50,1 ≤ 65
Rendah
5
≤ 50
Sangat Rendah
Kode
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Selama periode tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah melaksanakan ketugasan pada urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang tercermin dengan pencapaian atas indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja DPPKAD tahun 2015 dan lampiran J pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015. Capain atas IKU DPPKAD adalah sebagai berikut: Tabel 3.6
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) DPPKAD Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
1
Opini BPK RI atas LKPD Kab. Bantul
WTP : 1 WDP : 2
1
1
100,00
2
Persentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwula
%
85,00
85,75
100,89
3
Persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
%
90
90
100,00
4
Persentase kekakuratan data barang daerah
%
80
80
100,00
5
Persentase pertumbuhan pendapatan daerah
%
10,43
7,20
69,00
6
Derajat desentralisasi
%
17,54
19,74
112,53
7
Persentase kemampuan keuangan daerah
%
15,41
20,54
133,32
Katagori
Sumber : DPPKAD, 2015, data diolah
Catatan: Capaian IKU nomor satu berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014 merupakan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
17
Laporan Kinerja 2015 capaian kinerja tahun 2014 yang memperoleh penilaian pada tahun 2015 sedangkan realisasi atas IKU pada tahun 2015 baru dapat diperoleh pada tahun 2016. Dari hasil pengukuran capaian atas ke-tujuh
indikator
tersebut
diatas
kinerja
dapat
utama
Sedang, 14.29
disimpulkan
bahwa enam indikator kinerja utama Dinas
Pendapatan
Keuangan
dan
Pengelolaan Aset
Sangat Baik, 85.71
Daerah
menunjukkan katagori Sangat Baik dengan persentase capaian diatas 90,01% dan hanya satu indikator kinerja
utama
dengan
katagori Gambar 3.3
realisasi capaian Sedang dengan nilai
Pencapaian IKU DPPKAD Tahun 2015
persentase sebesar 69,00%.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Sasaran 1
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
Keberhasilan capaian dari sasaran I meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel terukur dari empat indikator kinerja dengan katagori capaian Sangat Baik yaitu sebagai berikut:
1. Opini BPK RI atas Laporan Pemerintah Kabupaten Bantul
Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul 2014 yang memuat Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) yang disusun berdasar Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). LKPD Kabupatan Bantul tahun 2014 disusun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dimulai pada bulan Januari 2015 dengan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
18
Laporan Kinerja 2015 menggabungkan laporan-laporan keuangan seluruh SKPD dan laporan keuangan PPKD terdiri LRA, neraca dan CALK. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul tahun 2014 disampaikan oleh Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan
keuangan
daerah
disampaikan kepada Bupati Bantul selaku pemegang kekuasaan atas keuangan
daerah
memenuhi
dalam
rangka
pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD. Paling lambat tiga bulan atau pada tanggal 30 Maret 2015 LKPD Kabupaten Bantul telah disampaikan oleh Bupati Bantul kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebelum diserahkan ke BPK, Gambar 3.4 Penyerahan LKPD Kab. Bantul tahun 2014
LKPD terlebih dahulu di reviuw oleh Inpsektorat Kabupaten Bantul.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada tanggal 28 Mei 2015 BPK telah menerbitkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelas atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2014. Pemberian opini WTP tersebut sebagai bentuk apresiasi dari BPK RI atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul telah menyajikan kewajaran informasi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundangserta efektifitas sistem pengendalian intern.
Tabel 3.7
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Opini BPK RI atas LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul
Indikator Kinerja Utama
Capaian Tahun 2014
Opini BPK RI atas LKPD Kab. Bantul TA 2014 (WTP : 1 dan WDP : 2) Sumber data : DPPKAD Tahun 2015
1
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
1
1
100
1
Tahun 2015
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
100
Selama periode tahun 2010 s/d tahun 2015 Badan Pemeriksa Keuangan telah menerbitkan hasil pemeriksaan keuangan atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2009, LKPD Kabupaten Bantul tahun 2010, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2011, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2012, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2013 dan LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2014 sebagai berikut:
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
19
Laporan Kinerja 2015
Tabel 3.8
Opini BPK terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 - 2015
Tahun
Opini
Penjelasan
2011
WDP
2012
WDP
Perhatian khusus penggunaan langsung dana Jamkesos, Penatausahaan dana bergulir, pemberdayaan ekonomi keluarga miskin (PEKM) dan adanya selisih nilai aset tetap hasil inventarisasi yang tidak dapat dijelaskan
2013
WTP
Penyajian Investasi Non Permanen (dan bergulir) dan penyajian belanja bantuan keuangan alokasi dana desa
2014
WTP
Masih adanya dana alokasi desa yang belum dipertanggungjawabkan, belum dilakukan verifikasi Piutang PBB dan aset tetap belum seluruhnya disajikan dengan informasi yang lengkap dan jelas
Pengelolaan aset tetap yang belum memadai serta pencatatan dan pelaporan aset yang belum ditunjang sistem pengendalian yang memadai, pengembalian dana hibah Persiba belum memiliki dasar penerimaan yang 2015 WTP sah, penggunaan ADD tahun 2012 belum ada laporan pertanggungjawaban dan belum digunakan dana pengadaan tanah atau masih tersimpan dalam SPD Sumber data : DPPKAD tahun 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berkomitmen untuk mewujudkan akuntabilitas dalam tata kelola keuangan daerah dari tahap perencanaan, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah sebagai salah satu upaya mempertahankan opini WTP dengan terlaksananya program-program sebagai berikut: 1. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan jumlah dua kegiatan; 2. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 24 kegiatan; 3. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah dengan satu kegiatan; dan 4. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan satu kegiatan. Upaya yang telah dilakukan oleh DPPKAD selama tahun 2015 dalam mempersiapkan LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015/tahun 2016 agar dapat memenuhi kriteria kesesuaian dengan SAP, kecukupan pengungkapan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan antara lain sebagai berikut: Telah dilaksanakan penyusunan rancangan peraturan daerah/peraturan bupati tentang APBD/Penjabaran APBD yang ditetapkan menjadi peraturan daerah/peraturan bupati tentang APBD/Penjabaran APBD sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya. Peraturan daerah/peraturan bupati
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
20
Laporan Kinerja 2015 tentang APBD/perubahan APBD dipergunakan sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat serta sebagai landasan operasional SKPD dalam melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan, yaitu sebagai berikut: 1. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016 dengan Lembaran Daerah Nomor 17 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015; 2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun 2015 pada Berita Daerah Nomor 96 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2015; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 dengan lembaran daerah Nomor 13 Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2015; dan 4. Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun 2015 ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2015. Sebagai pedoman SKPD dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul tahun anggaran 2016 secara tertib administrasi telah disusun dan ditetapkan peraturan bupati sebagai berikut: 1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 94
Tahun 2015 tentang Standarisasi Harga
Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2015 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016; dan 2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 93 Tahun 2015 tentang Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016. 3. Telah disusun rancangan peraturan bupati Bantul tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga, rancangan tersebut sudah dikirim ke Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul untuk dilakukan kajian. Rancangan tersebut disusun sebagai pengganti Peraturan Bupati Bantul Nomor 8 Tahun 2011 perlu dilakukan perubahan dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahaun 2006. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul tahun anggaran 2014, telah disusun rancangan peraturan daerah/peraturan bupati tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2014 yang ditetapkan menjadi sebagai berikut: 1. Peraturan
Daerah
Kabupaten
Bantul
Nomor
09
Tahun
2015
tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2015;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
21
Laporan Kinerja 2015 2. Peraturan
Bupati
Bantul
Nomor
63
Tahun
2015
tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2015. Telah disampaikan informasi keuangan daerah (IKD) dalam bentuk hard dan soft copy ke Kementerian Keuangan sebagai penyelenggaran SIKD (Sistem Informasi Keuangan Daerah) dengan tepat waktu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.07/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah yamg meliputi APBD, Perubahan APBD, Laporan Realisasi APBD Semester I, Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan. Pada tanggal 28 Desember 2015 telah diselenggarakan sosialisasi peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya. Peserta acara sosialisasi ini adalah seluruh pengelola keuangan SKPD dan sebagai narasumber adalah Kepala Bidang Akuntansi yang menyampaikan materi tentang penerapan pengelolaan keuangan daerah berbasis akrual berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015; Telah
diselenggarakan
rapat
koordinasi
penyusunan
laporan
keuangan tahun 2015 dan evaluasi terhadap laporan keuangan berbasis
tahun
2014
akrual
yang
dihadiri seluruh pembuat neraca
SKPD
pada
tanggal 11 Maret 2015 bertempat di gedung Induk Lantai 3 Kabupaten Bantul dengan
pendampingan
Gambar 3.5
Rakor Penyusunan Laporan Keuangan Daerah, tgl 11 Maret 2015
BPKP Provinsi DIY; Standar Operating Prosedure (SOP) merupakan aspek yang penting dalan tata kelola keuangan daerah, tahun 2015 telah dilaksanakan indentifikasi, perumusan, dan penyusunan atas evaluasi pelaksanaan SOP DPPKAD yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 900/536 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Keputusan Bupati Bantul Nomor 2018 Tahun 2012 tentang Standar Operasinal Prosedur pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul dengan jumlah 113 SOP terdiri sebagai berikut: 1. Pengelolaan keuangan daerah sebanyak 27 SOP; 2. Pengelolaan pendapatan daerah (pajak daerah) sebanyak 57 SOP; 3. Pengelolaan barang milik daerah sebanyak 9 SOP;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
22
Laporan Kinerja 2015 4. Administratif DPPKAD sebanyak 20 SOP. Penataan sistem penyelesaian kerugian daerah telah dilaksanakan kegiatan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR). Tahun 2015 telah disetorkan ke kas daerah kerugian daerah sebesar Rp191.381.700,00 (data sementara per 31 Desember 2015, sebelum dilakukan audit oleh BPK RI). Selain itu kegiatan TP-TGR juga telah menyusun dua laporan yaitu Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester II Tahun 2014 dan Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester I Tahun 2015. Laporan ini disampaikan kepada Gubernur DIY dengan tembusan disampaikan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi DIY, Bupati Bantul, dan Anggota Majelis Pertimbangan TP-TGR Kabupaten Bantul. Terlaksananya tata kelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang terintegrasinya seluruh fungsi dari fungsi penganggaran, fungsi penatausahaan keuangan daerah sampai dengan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan daerah dengan
mempergunakan
sistem informasi keuangan daerah yaitu aplikasi Simda Keuangan
Daerah
(Simkeuda)
dari
Perwakilan
Provinsi
Tahun
release
Simda
Daerah
dipergunakan 2.7
DIY.
2015
Keuangan
Gambar 3.6 Aplikasi Simda Keuangan Daerah Versi 2.7
BPKP
yang
adalah
versi
3 merupakan
Simda Keuangan Daerah yang telah berbasis akrual. Pada tanggal 17 Maret 2015 bertempat di Ruang Simda Keuangan Daerah DPPKAD diikuti oleh seluruh admin simda keuangan daerah didampingi oleh Perwakilan BPKP Propinsi DIY telah dilaksanakan proses mapping simda akrual tahun 2015.
Proses mapping tersebut dilakukan antara akun atau rekening
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Dalam
Peraturan Negeri
Menteri
Nomor
21
Tahun 2011, dengan akun yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun
Penerapan
2013
tentang Standart
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintahan . Gambar 3.7 Mapping Simda Akrual 2015,Daerah tgl 17 Maret 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
23
Laporan Kinerja 2015 Selain
itu
dalam
meningkatan
rangka
pemahaman
pelaksanaan akrual basis dalam Simda
Keuangan
daerah
khususnya entry pendapatan telah dilaksanakan pendampingan oleh BPKP Perwakilan Propinsi DIY pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2015 bertempat di ruang rapat DPPKAD lantai 2 dengan peserta
Gambar 3.8 Pendampingan dan peningkatan pemahaman pelaksanaan akrual basis oleh BPKP Perwakilan Provinsi DIY
seluruh SKPD penghasil. Telah disusun modul analisa standar belanja (ASB) sebagai instrumen bagi seluruh SKPD dalam memberi penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Sehingga SKPD dalam mengusulkan kegiatan merupakan usulan yang paling ekonomis, efisien, dan efektif. Penyusunan dengan
ASB
dilaksanakan
pendampingan
dari
Biro
Organisasi Provinsi DIY antara lain telah dilaksanakan dua kali pelatihan teknis penyusunan analisa standar belanja yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh SKPD di lingkungan Pmemerintah Kabupaten Bantul yaitu pada tanggal 8 Mei 2015 dan 9 Juli Gambar 3.9 Pendampingan Penyusunan ASB, tgl 8 Mei 2015
2015 bertempat di
Gedung Induk
Lantai 3 Sayap Barat Kompleks Parasamya yang dihadiri oleh semua pegawai di jajaran Bidang Anggaran DPPKAD, perwakilan dari BAPPEDA, Bagian Organisasi
Hukum
dan
Bagian
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Bantul. Melalui pelatihan ini
diharapkan
SKPD
dapat
menyusun ASB sebagai dasar dalam menyusun
Rencana
Kerja
dan
Anggaran (RKA) SKPD. Gambar 3.10
Pelatihan Teknis Penyusunan ASB, tgl 9 Juli 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
24
Laporan Kinerja 2015 ASB yang telah disusun tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3. 9) Rekapitulasi Analisa Standar Belanja Umum Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015
Tabel 3.9 No
Modul ASB
Tujuan
1
SBU : 01
Monitoring evaluasi program dan kegiatan
Untuk melakukan monitoring dan evaluasi program pada setiap SKPD oleh SKPD yang bersangkutan
2
SBU : 02
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Untuk menyusun laporan kinerja SKPD (LAKIP, Konsep LKPJ, Konsep LPPD)
3
SBU : 03
Penerbitan Majalah/Jurnal/Booklet
Untuk memberikan informasi kepada Publik bagi SKPD yang memiliki tugas pokok dan fungsi tersebut
4
SBU : 04
Workshop - Rapat Kerja
Merupakan forum untuk memperoleh masukan, rekomendasi dan solusi dari sebuah permasalahan
5
SBU : 05
Bimbingan teknis untuk masyarakat (Pelajar/Mahasiswa/Masyarakat)
Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat umum dalam bidang tertentu
6
SBU : 06
Bimbingan teknis untuk PNS, petugas atau yang disetarakan
Menambah wawasan/pengetahuan dan bekal ketrampilan terbatas untuk melaksanakan tugas tertentu, diklat ini dapat dilaksanakan oleh SKPD
7
SBU : 07
Pameran/Promosi
Untuk melakukan promosi daerah dan bursa kerja
8
SBU : 08
Penilaian Angka Kredit
Melakukan penilaian terhadap kinerja pemangku jabatan fungsional
9
SBU : 09
Penyebaran Media
10
SBU : 10
Penerapan SPM
Informasi
Melalui
produk
unggulan
Penyebarluasan informasi kepada kalayak/kalangan tertentu maupun untuk masyarakat bersifat umum Terjadinya sinkronisasi SPM di SKPD
Sumber data : Bidang Anggaran DPPKAD, tahun 2015
Tersajinya berbagai informasi tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagai rencana aksi daerah tentang transparansi pengelolaan anggaran daerah sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul berkewajiban menyampaikan informasi keuangan Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Kewajiban tersebut telah dilaksanakan melalui pengelolaan website resmi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang menyajikan menu konten dengan nama “Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah”. Tahun 2015 melalui menu konten tersebut telah dipublikasikan data mutakhir keuangan daerah yang meliputi 12 jenis dokumen,
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
yaitu
25
Laporan Kinerja 2015 Ringkasan RKA-SKPD; Ringkasan RKA-PPKD;
Rancangan
Perda
tentang APBD; Perda tentang APBD; Rancangan
Perda
tentang
Perubahan APBD; Peraturan Daerah tentang
Perubahan
APBD;
Ringkasan DPA-SKPD; Ringkasan DPA-PPKD; Anggaran
Gambar 3.11 Website DPPKAD
Laporan (LRA)
Realisasi
seluruh
SKPD;
Laporan Realisasi Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (LRA-PPKD); Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) yang sudah audit; Opini atas Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD). Telah dilaksanakan pelatihan system informasi akuntansi bagi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada tanggal 13 s/d 17 April 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai III Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul, peserta pelatihan adalah perwakilan dari seluruh UPT (Unit Pelayanan Teknis) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantu Puskesmas.
l yang berjumlah 27
Masing-masing
Puskesmas mengirim
dua orang
sebagai pengelola keuangan untuk mengikuti
pelatihan
berlangsung
selama
yang lima
hari
dengan pendampingan dari BPKP Perwakilan
Provinsi
DIY
dilaksanakan
sebagai
upaya
Gambar 3.12
mendukung meningkatkan kualitas
Pelatihan Sistem Akuntansi (SIA) BLUD
Informasi
kinerja pelayanan publik di bidang kesehatan serta mewujudkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan BLUD. Pengelola keuangan SKPD termasuk bendahara pengeluaran memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam pengelolaan keuangan SKPD, sehingga dipandang perlu diberikan peningkatan kemampuan dalam administrasi pengelolaan keuangan SKPD khususnya pengelolaan keuangan dengan mempergunakan Simda Keuangan Daerah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola keuangan SKPD di lingkungan Kabupaten Bantul telah dilaksanakan pembinaan secara rutin dalam bentuk rapat koordinasi yang terselenggara sebagai berikut: 1. Tanggal 2 Februari 2015 bertempat di Gedung Induk lantai 3 Komplek Parasamya yang dihadiri seluruh bendahara dinas/instansi di Kabupaten Bantul dilaksanakan acara Sosialisasi Simda Keuangan Versi 2.7 (Penatausahaan Keuangan Daerah). Materi yang disampaikan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah berbasis akrual.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
26
Laporan Kinerja 2015 2. Tanggal 3 Desember 2015 bertempat ruang rapat bidang Perbendaharaan DPPKAD
telah
dilaksanakan
rapat
koordinasi
pembahasan
format
penatausahaan keuangan dengan menggunakan simda keuangan daerah tahun 2016. Penatausahaan yang dimaksud adalah dalam hal format penomoran SPP dan SPM. Adapun format penulisan penomoran SPP dan SPM tahun 2015 dan tahun 2016 Selain itu juga telah melaksanakan rapat koordinasi bersama SKPD yang mengalami permasalahan dalam mempertanggungjawabkan keuangan SKPD. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan fasilitasi dan pembinaan pengelola keuangan SKPD adalah berkurangnya kesalahan SKPD dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan anggaran belanja SKPD. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk mewujudkan faktor pendukung dari aspek sumber daya manusia dan kelembagaan, sistem informasi keuangan daerah, kelengkapan regulasi dan kepatuhan sebagai upaya mempertahankan opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul
sehingga
Pemerintah Kabupaten Bantul dapat meraih kembali opini WTP.
2.
Penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan Anggaran kas ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai perkiraan arus kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang telah disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar. Selain itu anggaran kas juga berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian atas kinerja keuangan daerah dan manajemen kas dari mulai perencanaan sampai dengan pelaporan tentang aliran kas. Penyerapan anggaran belanja daerah perlu dilakukan pengontrolan melalui manajemen kas guna menghindari pembayaran belanja daerah yang tidak tepat waktu sehingga pemanfaatan kas daerah dapat lebih optimal. Berdasarkan anggaran kas penyerapan atas anggaran belanja daerah dengan ketersediaan dana yang diatur setiap triwulan ditargetkan sebesar 85%. Indikator ini menunjukkan baik tidaknya perencanaan yang dibuat oleh SKPD dalam penyerapan anggaran belanja daerah khususnya penyerapan belanja langsung, karena penyerapan belanja langsung oleh SKPD yang sesuai dengan dengan alokasi yang diatur dalam
anggaran kas menunjukkan perencanaan yang baik dimana kegiatan-kegiatan
dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan jadwal atau alokasi penarikan dana yang tercatum dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Penyerapan belanja daerah setiap triwulan selama tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat grafik 3.13 dan Tabel 3.10)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
27
Laporan Kinerja 2015 Perbandingan Realisasi Belanja Daerah dengan Ketersediaan Dana per Triwulan Tahun 2015
Grafik 3.13
Melalui
indikator
menunjukkan perencanaan
tersebut
baik yang
tidaknya dibuat
oleh
SKPD dalam penyerapan anggaran 793,184
belanja 666,575 561,443 578,983
penyerapan karena
438,238
386,393
426,025
daerah
khususnya
belanja penyerapan
langsung, belanja
langsung oleh SKPD yang sesuai dengan dengan alokasi yang diatur
197,199
dalam anggaran kas menunjukkan perencanaan yang baik dimana
Triwulan I
Triwulan II Alokasi
Triwulan III
Triwulan IV
Realisasi
kegiatan-kegiatan
dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015, data sementara belum diaudit BPK, diolah
telah
jadwal
atau
alokasi
penarikan dana yang tercantum
dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Penyerapan belanja daerah setiap triwulan selama tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat grafik 3.10 dan Tabel 3.9)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
28
Laporan Kinerja 2015
Pemerintah Kabupaten Bantul Rencana dan Realisasi Penarikan Belanja Daerah per Triwulan Tahun 2015
Tabel 3.10
Dalam Jutaan Rupiah Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Tahun 2015
Uraian Anggaran
Realisasi
Belanja Tidak Langsung
576.126
156.592
Belanja Langsung
217.058
40.607
793.184
197.199
Jumlah
% 27,18
18,71
24,86
Anggaran
143.247
294.990
438.238
Realisasi
%
Anggaran
Realisasi
%
Anggaran
236.046
164,78
408.949
394.879
96,56
201.585
189.979
64,40
152.494
184.104
120,73
184.808
426.025
97,21
561.443
578.983
103,12
386.393
Realisasi
380.406
286.169
666.575
%
Anggaran
Realisasi
%
188,71
1.329.907
1.167.923
87,82
154,85
849.350
700.859
82,52
172,51
2.179.257
1.868.781
85,75
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
29
Laporan Kinerja 2015 Dari tabel sebagaimana tersebut diatas menunjukkan realisasi penyerapan anggaran belanja daerah
tahun
2015
sebesar
85,75%
atau
anggaran
belanja
Rp2.179.257.337.075,00 terserap sebesar Rp1.868.781.438.261,00
daerah
sebesar
terdiri dari sebagai
berikut: 1.
Penyerapan
atas
belanja
Rp700.858.906.490,00
langsung
dari
total
sebesar
anggaran
82,52%
belanja
atau
sebesar
langsung
sebesar
Rp849.350.353.843,00; dan 2.
Penyerapan
atas
belanja
tidak
langsung
sebesar
87,82%
atau
sebesar
Rp1.329.906.983.232,00 dari total anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp1.167.922.531.771,00 . Capaian atas kinerja persentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi anggaran kas telah sesuai dengan target yang ditetapkan bahkan capaiannya melebihi 100% yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.11)
Tabel 3.11
Capaian Kinerja Indikator Persentase Penyerapan Anggaran Belanja Daerah sesuai dengan Alokasi Anggaran Kas
Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama
Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi anggaran kas
Capaian Tahun 2014
Target
Realisasi
% Realisa si
85,00
85,75
100,89
89,43
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
85
100,89
Sumber data : Simda Keuangan per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit BPK, diolah
Capaian atas indikator kinerja ini telah didukung dengan terlaksananya program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan terselenggaranya tujuh kegiatan. Selama tahun 2015 kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut: Telah dilaksanakan pencermatan dan penerbitan DPA/DPPA SKPD sebanyak 63 DPA dan 63 DPPA SKPD. DPA/DPPA SKPD. Telah menyusun dua buku anggaran kas yaitu buku anggaran kas berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 dan buku anggaran kas berdasarkan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015. Anggaran kas ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai perkiraan arus kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana seperti yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang telah disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
30
Laporan Kinerja 2015 Telah diterbitkan sebanyak 652 SPD untuk 59 SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dengan jumlah dana yang disediakan sebesar Rp2,354.535.832.107,19. Rincian SPD berserta dana yang telah disediakan untuk masing-masing kelompok belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.12.) Rekapitulasi Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) Tahun 2015
Tabel 3.12
Jumlah No
Uraian SPD
Rupiah
1
Belanja Tidak Langsung
177
796.123.115.955,00
2
Belanja Tidak Langsung Non Gaji
164
534.270.917.277,43
3
Belanja Langsung
237
835.325.165.843,00
4
Pembiayaan Daerah
74
188.816.633.031,76
Jumlah
652
2.354.535.832.107,19
Sumber Data : Bidang Anggaran per 31 Desember 2015
Telah dilaksanakan atas pengujian dan penelitian kebenaran dan kelengkapan dokumen berupa SPM dan kelengkatan lainnya yang telah diajukan oleh seluruh SKPD/Unit Kerja dan PPKD dengan diterbitkan SP2D yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.13)
Tabel 3.13
No
Rekapitulasi Penerbitan SP2D Tahun 2015
Uraian
SP2D
Nilai SP2D (Rupiah)
1
SP2D UP
58
15.052.012.229
2
SP2D GU
753
123.997.753.379
3
SP2D TU
179
17.614.648.467
4
SP2D Nihil
237
29.590.863.341
5
SP2D LS B/J
2532
422.186.627.412
6
SP2D LS BTL dan Pembiayaan
5730
1.277.036.036.227
9489
1.885.477.941.055
Jumlah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, per 31 Desember 2015
Telah dilaksanakan kegiatan
fasilitasi penyaluran belanja tidak
langsung
yang
dianggarkan pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) kepada penerima sebesar Rp197.514.108.280,00 dan menfasilitasi penyaluran pengeluaran pembiayaan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
31
Laporan Kinerja 2015 daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan daerah PPKD sebesar Rp33.496.500.000,00.
Rincian penyaluran belanja
tidak langsung dan pengeluaran
pembiayaan daerah yang dianggarkan pada DPPKAD selaku PPKD selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat tabel 3.14 dan tabel 3.15)
Tabel 3.14
Uraian
Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung PPKD Tahun 2015
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Bertambah/(Berkurang) Rupiah
%
Belanja Hibah
30.955.590.500,00
30.311.590.500,00
(644.000.000,00)
97,92
Belanja Bantuan Sosial
18.391.950.000,00
17.453.300.000,00
(938.650.000,00)
94,90
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
11.177.432.740,00
11.177.422.633,00
(10.107,00)
100,00
138.297.392.912,00
137.955.724.509,00
(341.668.403,00)
99,75
17.531.754.023,43
616.070.638,00
(16.915.683.385,43)
3,51
216.354.120.175,43
197.514.108.280,00
(18.840.011.895,43)
91,29
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
Belanja Tidak Terduga
Jumlah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah PPKD, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)
Tabel 3.15
Uraian
Anggaran dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2015
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Bertambah/(Berkurang) Rupiah
%
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
25.600.000.000,00
25.600.000.000,00
0,00
100,00
Dana Bergulir
10.411.000.000,00
7.896.500.000,00
(2.514.500.000,00)
75,85
36.011.000.000,00
33.496.500.000,00
(2.514.500.000,00)
93,02
Jumlah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah PPKD, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
32
Laporan Kinerja 2015 Selain itu juga telah dilaksanakan penyaluran belanja bantuan sosial yang diterima dalam bentuk tunai oleh penerima dengan besaran dibawah Rp1.000.000,00 yaitu antara lain sebagai berikut: Tanggal 7 Dsemeber 2015 bertempat di Sekretariat
DPPKAD
telah
bantuan
sosial
sebesar
Rp900.000,00
keluarga
disalurkan
pembangunan
dengan
setiap
jumlah
MCK kepala
penerima
bantuan sebanyak 64 kepala keluarga dari kecamatan
Sanden,
Banguntapan,
kecamatan
kecamatan
Jetis,
kecamatan Sewon, kecamatan Pleret, Gambar 3.14 Penyaluran Bantuan Sosial Pembangunan MCK
Tanggal
8
kecamatan Pandak, kecamatan Imogiri dan kecamatan Pajangan.
Desember
2015
bertempat di ruang Sekeretariat DPPKAD pencairan
dilaksanakan bantuan
dengan
sosial
peruntukkan
pembangunan
lantai
dengan
penerima bantuan sebanyak 32 kepala besaran
keluarga
dengan
bantuan
sebesar
Rp750.000,00 keluarga.
setiap
kepala
Gambar 3.15 Penyaluran Bantuan Sosial Lantainisasi
Tanggal
2
Desember
2015
bertempat di ruang pertemuan lantai 2 Dinas Sosial Kompleks Perkantoran
Manding
dilaksanakan bantuan
telah
penyaluran
sosial
bagi
Wanita
Rawan Sosial Ekonomi peserta Program
Keluarga
(WRSE-PKH)
dengan
Harapan jumlah
penerima bantuan 140 wanita Gambar 3.16 Penyaluran Bantuan WRSE-PKH
yang berstatus janda kategori rawan secara sosial dan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
33
Laporan Kinerja 2015 ekonomi dengan besaran bantuan sebesar Rp1.000.000,00. Bantuan tersebut diberikan untuk dipergunakan sebagai modal usaha sesuai dengan proposal yang telah diajukan ke Bupati Bantul melalui Dinas Sosial. Rekonsiliasi belanja SKPD dilaksanakan dengan mencocokkan data belanja langsung dan belanja tidak langsung dari masing-masing SKPD dengan data belanja langsung dan belanja tidak langsung dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang dilaksanakan setiap triwulan. Melalui rekonsiliasi ini telah tersaji data belanja langsung dan belanja tidak langsung yang akurat dari masing-masing SKPD dari segi pertanggungjawaban atas anggaran belanja, SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah maupun laporan realisasi penyerapan. Selain itu kegiatan ini juga telah melaksanakan pemantauan terhadap penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 dengan SKPD pengelola DAK. Berdasarkan manajemen kas dapat dipeoleh informasi keuangan daerah dengan menilai atas penyerapan anggaran belanja daerah setiap triwulan dibandingkan dengan anggaran belanja daerah yang telah ditetapkan dalam anggaran kas setiap triwulan. Sehingga capaian atas indikator ini belum dapat menunjukkan kinerja yang baik atas penyerapan anggaran belanja daerah karena penyerapan belanja langsung dan belanja tidak langsung tidak sesuai dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas.
Penyerapan Belanja Daerah dengan Ketersediaan Dana per Triwulan Tahun 2015
Grafik 3.17
Tahun 2015 anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada triwulan
I
daripada
793,184 666,575 561,443 438,238
578,983 386,393
426,025
lebih
besar/tinggi
anggaran
belanja
daerah yang dialokasikan pada triwulan II, III dan triwulan IV, sedang
pada
triwulan
I
penyerapan atas belanja daerah justru menunjukkan penyerapan
197,199
yang paling rendah daripada penyerapan pada triwulan II, III Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Alokasi
Kondisi alokasi
Triwulan IV
Realisasi
dan
penyerapan
belanja
tertinggi justru pada triwulan IV
dan penyerapan anggaran belanja daerah baik anggaran belanja tidak langsung
maupun anggaran belanja langsung setiap triwulan tahun 2015 disajikan pada grafik 3.17 diatas, grafik 3.18 dan grafik 3.19 yaitu sebagai berikut:
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
34
Laporan Kinerja 2015
Penyerapan Anggaran Belanja Tidak Lansung per Triwulan Tahun 2015
Grafik 3.18
Penyerapan Belanja Langsung per Triwulan Tahun 2015
Tabel 3.19
576,126 286,169
294,990 394,879
380,406
408,949
184,808
217,058 189,979
236,046
152,494
201,585
156,592
184,104
143,247 40,607 Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Alokasi Anggaran
Triwulan IV
Triwulan I
Realisasi
Triwulan II
Triwulan III
Alokasi Anggaran
Triwulan IV
Realisasi
Grafik sebagaimana tersebut diatas memberi informasi selama tahun 2015 kinerja atas penyerapan belanja daerah baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung tidak sesuai dengan alokasi yang diatur dalam angggaran kas setiap triwulan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai permasalahan-permasalahan. Permasalahan: 1. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana anggaran kurang matang sehingga dalam pelaksanaan anggarannya membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian termasuk sering melakukan revisi atas dokumen pelaksanaan anggaran (DPA); 2. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana tidak seuai dengana pelaksanaan jadwal pelakanaan kegiatan sehingga terdapat kebiasaan SKPD memiliki kecenderungan pengalokasian terhadap penarikan dana pada triwulan I lebih besar dibanding dengan triwulan berikutnya; 3. Adanya kehati-hatian dalam proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pengadaannya yang berpengaruh terhadap penyerapan anggaran belanja langsung; 4. Lemahnya koordinasi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran terutama untuk kegiatan pembangunan; 5. Keterlambatan penerimaan petunjuk teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana alokasi khusus; dan 6. Penyerapan belanja tidak langsung (kecuali belanja pegawai) belum sesuai dengan rencana penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA PPKD, dikarenakan penyaluran belanja hibah kepada kelompok masyarakat dan penyaluran belanja bantuan sosial kepada masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberkasan administrasi sebagai salah satu persyaratan mengakibatkan penyerapan belanja hibah dan belanja bantuan sosial dilaksanakan pada akhir tahun.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
35
Laporan Kinerja 2015 Solusi: Solusi sebagai upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan menumpuknya penyerapan belanja daerah pada akhir tahun yaitu sebagai berikut: 1. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana untuk satu tahun anggaran dirinci untuk tiap bulan per jenis belanja sebagai alat untuk menantau pelaksanaan kegiatan; 2. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap SKPD/Unit Kerja yang memiliki penyerapan anggaran dengan deviasi tinggi antara realisasi dengan alokasi anggaran setiap triwulannya; 3. Kesesuaian penyerapan belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan telah dipergunakan sebagai salah satu indikator untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul; 4. SKPD penanggungjawab teknis atas penyaluran belanja hibah dan belanja bantuan sosial dalam melaksanakan pemberkasan persyaratan administrasi lebih awal dilaksanakan sehingga pengajuan kepada DPPKAD selaku PPKD sesuai dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas; dan
3. Persentase SKPD yang Telah Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Penyusunan laporan keuangan daerah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, posisi arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para kinerja keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan keuangan daerah yang disusun tersebut dilaksanakan dengan cara menggabungkan laporan-laporan keuangan yang disusun oleh seluruh etintas akuntansi atau seluruh SKPD yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.
Entitas akuntansi atau SKPD sebagai pengguna anggaran/barang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya kepada etintas pelaporan. Adapun laporan keuangan yang dikirim
setiap
bulan
oleh etintas
akuntansi
adalah neraca dan
laporan SPJ
(Surat
Pertanggungjawaban) fungsional. Neraca yang disusun oleh seluruh entitas akuntansi diteliti kembali oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan pendampingan dari perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan membandingkan antara neraca dengan data dari Simda Keuangan Daerah dan data yang dibuat oleh pengurus barang.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
36
Laporan Kinerja 2015 Selama tahun 2015 terdapat 6
Laporan keuangan yang disusun oleh SKPD belum dengan akuntabel/benar, 6, 10%
etintas akuntansi dari 60 etintas akuntansi
yang
menyusun
laporan
keuangan
berupa
neraca
belum
benar.
Prosentase
SKPD
Laporan keuangan yang disusun oleh SKPD dengan akuntabel/benar, 54, 90%
telah
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah sebagaimana diatas
(SAP) gambar
grafik
(lihat gambar grafik
3.17).
Grafik 3.19 Penerapan SAP pada SKPD Tahun 2015
Capaian indikator kinerja persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah memenuhi target yang ditetapkan bahkan melebihi target dengan tingkat capaian melebihi 100% katagori SANGAT BAIK, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.16)
Tabel 3.16
Capaian Persentase SKPD yang Telah Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Indikator Kinerja Utama
Persentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Capaian Tahun 2014
90
Targ et
Realisa si
Realisasi
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
90
90
100,00
90
Tahun 2015 %
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
100,00
Capaian atas indikator kinerja persentase SKPD yang telah menerapkan standar akuntansi pemerintah didukung terlaksananya program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan terselenggaranya dua kegiatan. Selama tahun 2015 upaya-upaya yang telah dilaksanakan untuk mendukung tercapai
atas indikator kinerja prosentase SKPD telah
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah, antara lain sebagai berikut: Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tentang Penerapapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah maka perlu dilaksanakan penyempurnaan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul. Tahun 2015 telah ditetapkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul diundangkan di Bantul pada tanggal 21 Oktober 2015 sebagai pengganti Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
37
Laporan Kinerja 2015 Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014 Nomor 72) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; Tanggal 28 Desember 2015 telah diselenggarakan sosialisasi peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya. Peserta acara sosialisasi ini adalah seluruh pengelola keuangan SKPD dan sebagai narasumber adalah Kepala Bidang Akuntansi yang menyampaikan materi tentang penerapan pengelolaan keuangan daerah berbasis akrual berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015. Melalui acara sosialisasi ini diharapkan komponen laporan keuangan berbasis akrual dapat berjalan dan laporan keuangan yang disusun dapat benar diperlukan adanya kerjasama antara pembuat neraca, bendahara barang, bendahara penerima, bendahara pengeluaran dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dalam menyajikan kebenaran dari masing-masing laporan. Telah
dilaksanakan
pendampingan
(coaching
clinic) pembuatan laporan keuangan berupa neraca atau
Laporan
Anggaran
Realisasi (LRA)
Dinas/Instansi
se
Kabupaten Bantul secara rutin
setiap
selama
tahun
bulannya 2015
dengan kerjasama dengan Badan
Pengawasan
Keuangan Pembangunan (BPKP)
dan
Gambar 3.20 Pendampingan BPKP dalam Penyusunan Neraca Dinas/Instansi di Ruang Rapat DPPKAD
Perwakilan Propinsi DIY. Melalui pendampingan ini telah tersusun laporan keuangan berupa neraca dari seluruh SKPD dengan benar dan akuntabel sehingga Permasalahan: 1. Masih terdapat beberapa SKPD dalam menyusun neraca SKPD dilakukan oleh bendahara pengeluaran; 2. Kurang koordinasi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga data aset yang disajikan dalam neraca tidak sama dengan data aset yang dilaporkan oleh pengurus barang. Solusi: 1. Pemisahan ketugasan antara penyusun neraca dan bendahara pengeluaran; 2. Meningkatkan koordinasi dalam entitas akuntansi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga ada kesamaan data aset yang disajikan dalam neraca dan laporan aset;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
38
Laporan Kinerja 2015 3. Petugas penyusun neraca dalam etintas akuntansi tidak hanya 1 (satu) penyusun neraca diharapkan ke depan penyusunan neraca dilakukan oleh 2 (dua) petugas penyusun neraca; 4. Pelaksanaan pendampingan penyusunan neraca dinas/instansi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DIY lebih intensif dilaksanakan. 5. Diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan standar akuntansi berbasis akrual.
4. Persentase Keakuratan Data Barang Milik Daerah
Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam pasal 156 ayat (1) disebutkan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, dengan demikian prosentase keakuratan data barang milik daerah merupakan salah satu indikator kinerja dari sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. Sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab DPPKAD sebagai pembantu pengelola BMD yaitu mengkoordinir pengelolaan BMD yang ada pada masing-masing SKPD dan membantu pengelola BMD dalam melaksanakan kewenangannya maka dalam rangka mendapatkan data aset daerah Kabupaten Bantul sesuai dengan kondisi riil telah dilaksanakan program pengelolaan barang daerah yaitu dengan melaksanakan kegiatan penatausahaan aset daerah yang meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi dan pelaporan aset daerah. Setiap SKPD atau Unit Kerja selaku pengguna barang atau kuasa pengguna barang harus melakukan penatausahaan aset atas aset daerah yang berada di bawah penguasaannya. Hasil dari proses pembukuan dan inventarisasi oleh pengguna barang atau kuasa pengguna barang menyusun pelaporan aset daerah dengan menyajikan informasi terkait aset daerah pada waktu tertentu yaitu laporan semesteran dan laporan tahunan disampaikan kepada Bupati Bantul melalui Pengelola Barang Daerah. Laporan-laporan barang daerah yang disusun oleh pengguna/kuasa pengguna barang dihimpun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku pembantu pengelola barang daerah menjadi Laporan Barang Milik Daerah Daerah yang dipergunakan sebagai bahan penyusunan neraca Pemerintah Daerah. Wewenang dan tanggungjawab DPPKAD sebagai pembantu pengelola BMD yaitu mengkoordinir pengelolaan BMD yang ada pada masing-masing SKPD dan membantu pengelola BMD dalam melaksanakan Pada saat laporan kinerja DPPKAD tahun 2015 disusun, laporan barang milik daerah Kabupaten Bantul tahun 2015 sedang dalam proses penyusunan laporan BMD sebagai dasar penyusunan neraca
Pemerintah
Kabupaten
Bantul.
menggabungkan seluruh laporan aset
Penyusunan
laporan
BMD
dilakukan
dengan
dari seluruh SKPD/Unit Kerja berdasarkan Kartu
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
39
Laporan Kinerja 2015 Inventaris Barang (KIB) A-F dengan Buku Inventarisasi (BI). Pengukuran kinerja persentase keakuratan barang milik daerah dilakukan dengan membandingkan data aset daerah setelah daudit oleh BPK dengan data aset dari bidang Aset Daerah pada tahun 2014 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.17)
Tabel 3.17
Barang Milik Daerah Berdasarkan Neraca Kab. Bantul dan Data dari Bidang Aset DPPKAD Tahun 2014
Data Aset Tetap No
Selisih
Uraian Neraca (setelah audit)
1
Tanah
2
Peralatan dan Mesin
3
Bidang Aset
Rupiah
121.908.411.118
125.853.759.878
(3.945.348.760)
349.219.098.977
373.482.917.051
(24.263.818.074)
Gedung dan bangunan
1.065.637.462.080
1.072.854.175.756
(7.216.713.677)
4
Jalan, jaringan dan irigrasi
1.507.407.780.931
1.506.658.775.052
749.005.880
5
Aset tetap lainnya
69.558.102.154
66.537.926.091
3.020.176.064
3.113.730.855.260
3.145.387.553.828
(31.656.698.568)
Jumlah
% -3,24
-6,95
-0,68
0,05
4,34
-1,02
Sumber data : DPPKAD tahun 2015
Tahun 2014 data aset yang disajikan pada neraca setelah diaudit BPK RI pada tahun 2015 terdapat selisih lebih sebesar Rp31.656.698.568,00 atau 1,02% dari data aset yang dihimpun oleh Bidang Aset DPPKAD. Selisih tersebut menginformasikan belum akuratnya data aset yang telah disusun melalui pelaksanaan program pengelolaan barang milik daerah. Sehingga capaian atas indikator kinerja akurasi data barang milik daerah adalah sebegai berikut: (lihat Tabel 3.18)
Tabel 3.18
Indikator Kinerja Utama
Akurasi data barang milik daerah
Capaian Indikator Kinerja Akurasi Data BMD tahun 2015
Capaian Tahun 2014
72,96
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
85,00
85,00
100,00
85,00
Tahun 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
85,00
40
Laporan Kinerja 2015 Capaian indikator kinerja ini sudah sesuai dengan target, keberhasilan ini didukung terlaksananya program pengelolaan barang daerah dengan sebelas kegiatan. Selama tahun 2015 dalam rangka mewujudkan capaian indikator kinerja ini telah dilaksanakan berbagai upaya yaitu sebagai berikut: Telah
dilaksanakan
workshop
pengurus
barang
guna
meningkatkan
pemahaman/pengetahuan pengurus barang seluruh SKPD/Unit Kerja dalam mengelola barang daerah sehingga diharapkan seluruh pengurus barang di semua SKPD dalam melaksanakan ketugasan dapat lebih kapabel untuk menunjang keberhasilan pengelolaan barang milik daerah secara tertib, efektif, efisien dan taat pada aturan yang berlaku. Workshop tersebut diselenggarakan pada tanggal 9 s/d 11 Juni 2015 dengan tema workshop Pengurus Barang untuk mewujudkan laporan barang
milik
daerah
yang
akuntabel yang diselenggarakan di Gedung Induk Lantai 3 Komplek Parasamya dengan Gambar 3.21
Workshop Pengurus Barang Sekolah Dasar, tgl 9-11 Juni 2015
Kabupaten
peserta
Bantul
sebanyak
279
pengurus barang dari jajaran sekolah dasar (SD) se Kabupaten Bantul.
Tujuan workshop tersebut adalah meningkatkan pemahaman pengurus barang Sekolah Dasar dalam mengelola barang milik daerah yang ada di masing-masing sekolah dasar secara tertib administrasi, tertib hukum dan tertib fisik. Acara workshop Pengurus Barang ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul bapak Drs. Riyantono, M.Si. Narasumber acara ini adalah Sekretaris DPPKAD yang menyampaikan materi tentang manajemen barang milik daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan narasumber dari Inspektorat Kabupaten Bantul menjelaskan tentang pengamanan barang milik daerah sebagai kegiatan/tindakan pengendalian dan penertiban dalam upaya pengurusan barang milik daerah secara fisik, administrasi dan tindakan hukum. Terwujudnya pengelolaan barang milik daerah secara akurat, cepat, efisien dan efektif serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan barang milik daerah dengan mempergunakan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal, yaitu dengan mempergunakan Simda BMD yang dibuat oleh BPKP. Penggunaan aplikasi Simda BMD dilaksanakan melalui kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan BPKP Perwakilan Propinsi DIY sejak tahun 2012. Tahun 2015 telah diperoleh database aset/barang milik daerah pada aplikasi Simda BMD berdasarkan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
41
Laporan Kinerja 2015 KIB A, KIB B, KIB C, KIB D, KIB E dan KIB F yang merupakan gabungan dari 281 sekolah dasar dan 17 UPT, 60 SKPD, 28 Puskesmas, 47 SMP dan 34 SMA/SMK
sehingga
kedepan
akan memberi kemudahan dalam pelaporan
penatausahaan
barang milik daerah. Gambar 3.22 Aplikasi Simda Barang Milik Daerah
Dalam rangka meningkatan keakuratan data barang milik daerah, tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Bantul telah mnyelenggarakan kegiatan sensus barang milik daerah di semua SKPD/Unit Kerja terdiri dari 60 SKPD, 28 Puskesmas, 47 SMP dan 34 SMA/SMK serta melaksanakan sensus ulang atas barang milik daerah seluruh sekolah dasar dan UPT PPD se Kabupaten Bantul yang berjumlah 281 sekolah dasar dan 17 UPT PPD. Pelaksanaan sensus ulang terhadap sekolah dasar dan UPT dikarenakan sensus barang milik daerah di seluruh jajaran SKPD/Unit Kerja termasuk sekolah dasar dan UPT PPD harus dilaksanakan dalam satu waktu tertentu (dalam tahun yang sama), padahal pada tahun 2014 telah dilaksanakan sensus barang milik daerah di seluruh sekolah dasar dan seluruh UPT PPD.
Sebagai pedoman pelaksanaan sensus adalah Peraturan Bupati
Bantul Nomor 37 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Sensus Barang Milik Daerah. Sensus barang milik daerah tahun 2015 dilaksanakan secara serentak dari tanggal 18 Agustus 2015 s/d minggu I (pertama) bulan November 2015. Tim
sensus
barang
milik
daerah
Pemerintah Kabupaten Bantul dibagi menjadi beberapa kelompok. Masingmasing kelompok tim sensus BMD terdiri 5-6 orang telah melaksanakan sensus
barang
SKPD/Unik jadwal
milik
Kerja
yang
daerah
di
sesuai
dengan
ditetapkan
dengan
melakukan verifikasi atas laporan saldo Gambar 3.23
Sensus BMD di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kab. Bantul
akhir Barang Milik Daerah per 31 Desember 2014 dan Laporan
Mutasi Semester I (pertama) tahun 2015; mencermati dan membenahi laporan terkait dengan temuan BPK pada tahun sebelumnya antara lain catatan BMD dalam KIB A-KIB F yang belum disertai dengan kode barang, masih banyak tahun perolehan belum dicantumkan; melaksanakan cek fisik atas keberadaan BMD yang tertulis dalam laporan KIB A-F dan BI.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
42
Laporan Kinerja 2015 Data barang milik daerah yang telah disensus oleh Tim Sensus maka SKPD/Unit Kerja melakukan koreksi terhadap laporan barang milik daerah yang dituangkan dalam berita acara yang ditandatangai oleh pengguna/kuasa pengguna barang dengan diketahui oleh Tim Sensus BMD. Berdasarkan berita acara hasil sensus tersebut ditemukan barang milik daerah yang belum tercatat sebanyak Rp26.549.399.053,00 dan barang milik daerah yang belum diketemukan sebesar Rp4.489.689.909,00 dengan rincian sebagai berikut: (lihat Tabel 3.19) Tabel 3.19
Jumlah Barang Milik Daerah yang Belum Tercatat dan Diketemukan Hasil Sensus BMD Tahun 2015
No
Jumlah (Rupiah)
Uraian
BMD belum dicatat
1
Kib A (Tanah)
2
Kib B (Peralatan dan mesin)
3
Kib C (Gedung dan bangunan)
4
Kib D (Jalan, jaringan dan irigasi)
5
Kib E (Aset tetap laiinya)
6
Kib F (Kontruksi dalam pengerjaan)
BMD belum diketemukan
14.565.479.188 7.123.084.240 268.371.783 3.489.033.842 1.103.430.000
Jumlah
26.549.399.053
944.701.141 559.000.000 415.317.650 2.570.671.119 4.489.689.909
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015
Sensus BMD menghasilkan data BMD dengan rincian disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.20) Data BMD Hasil Sensus Tahun 2015
Tabel 3.20
No
Uraian
1
Kib A (Tanah)
2
Kib B (Peralatan dan mesin)
3
Kib C (Gedung dan bangunan)
4
Kib D (Jalan, jaringan dan irigasi)
5
Kib E (Aset tetap laiinya)
6
Kib F (Kontruksi dalam pengerjaan)
Jumlah (Rupiah)
Jumlah
122.181.717.333 395.161.769.133 1.011.945.561.798 1.506.956.225.985 62.233.232.148 3.228.199.450 3.101.706.705.846
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
43
Laporan Kinerja 2015 Telah disusun Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) tahun 2016, Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BMD (RKPBMD) tahun 2016, Daftar Kebutuhan BMD (DKBMD) tahun 2015, Daftar Kebutuhan Pemeliharaan BMD (DKPBMD) tahun 2016, Laporan Mutasi Semester II tahun 2014, Laporan Mutasi Semester I tahun 2015, dan Laporan BMD tahun 2014. Sebagai hasil inventarisasi barang milik daerah berdasarkan daftar rekapitulasi inventaris yang dibuat dan dilaporkan dari seluruh SKPD (60 SKPD) dan unit kerja (120 unit kerja) sebagai pengguna barang secara periodik yaitu semesteran dan tahunan dalam bentuk laporan, telah tersusun daftar rekapitulasi barang milik daerahPemerintah Kabupaten Bantul tahun 2014 dan daftar rekapitulasi barang milik daerah Pemerintah Kabupaten Bantul Semester I Tahun 2015. Telah disusun daftar pengadaan barang milik daerah tahun 2014 yang disusun dengan menggunakan laporan seluruh SKPD/unit kerja tentang pengadaan barang milik daerah tahun 2014 dengan dana yang bersumber dari APBD maupun non APBD yang dilengkapi dokumen pengadaan barang dari seluruh SKPD/unit kerja. Laporan atas hasil pengadaan barang daerah dari masing-masing pengguna/kuasa pengguna barang selama tahun 2014 berdasarkan ketentuan dalam pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah maka status pengguna barang milik daerah ditetapkan oleh Bupati yaitu dengan ditetapkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 392 Tahun 2015 tentang Status Pengguna Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014. Salah satu pengelolaan Aset daerah adalah penghapusan dan pemindahtanganan. Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik Daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal Pemerintah.
Untuk aset yang sudah lama dan tidak dapat digunakan
secara optimal lagi oleh pemerintah daerah, aset tersebut dapat dilakukan penghapusan, selain itu secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Selama tahun 2015 telah diterbitkan 19 Surat Keputusan Bupati Bantul tentang penghapusan barang
milik
daerah
berupa
bangunan
gedung
yang
tidak
memenuhi
syarat
teknis/kebutuhan ruang untuk peningkatan pelayanan dan akan dibangun kembali dan beberapa kendaraan dinas dan barang inventaris dari daftar barang milik daerah.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
44
Laporan Kinerja 2015
Gambar 3.24
Barang Milik Daerah diusulkan penghapusan
yang
Kegiatan penghapusan telah menyelenggarakan pemindahtangan melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta dengan menjual secara lelang di muka umum barang inventaris barang milik Pemerintah Kabupaten Bantul berupa 10 unit kendaraan bermotor roda empat, 46 unit kendaraan roda dua dan 13 unit kendaraan roda enam. Pendapatan asli daerah yang diperoleh dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp844.934.170,00 terdiri dari sebagai berikut: 1. Penjualan
peralatan/perlengkapan
kantor
tidak
terpakai
sebesar
Rp31.150.000,00; 2. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp41.214.070,00; 3. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp473.096.100,00; 4. Penjualan bahan-bahan bekas bangunan sebesar Rp74.224.000,00;dan 5. Penjualan hasil peternakan sebesar Rp225.250.000,00 Dari pentaan aset diperoleh data barang milik daerah yang telah dipinjampakaikan kepada instansi vertikal tahun 2015 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.21)
Tabel 3.18
No
Daftar BMD yang dipinjampakaikan s/d Tahun 2015
Jenis Barang Milik Daerah
Jumlah
1
Gedung dan Bangunan
4
2
Kendaraan dinas roda 4
10
3
Kendaraan dinas roda 2
15
4
Peralatan dan mesin
131
Jumlah
160
. Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015 Pada tahun 2015 telah disewakan barang milik daerah berupa tanah dan bangunan kepada pihak ke-tiga dengan ditetapkan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 481 tahun 2014 tentang penyewaan tanah dan gedung eks Transito kepada PT Bantul Jaya dan Keputusan Bupati Bantul Nomor 522 tahun 2015 tentang penyewaan sebagain tanah di
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
45
Laporan Kinerja 2015 Kompleks Perkantoran Manding Pemerintah Kabupaten Bantul kepada PT BPD DIY. Sampai tahun 2015 barang milik daerah berupa tanah dan gedung yang disewakan kepada pihak ke-tiga yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.22) Daftar Tanah dan Gedung Pemda yang Disewakan s.d Tahun 2015
Tabel 3.22
No
Pemohon
1
SMP Unggulan Aisyiah Bantul
Gedung Eks Dikmenof
2
PT Bantul Jaya Utama
Tanah dan gedung Transito Kab. Bantul
3
PT BPD DIY
Tanah di kompleks Perkantoran Manding
Pemanfaatan
Jangka waktu sewa
SMP Unggulan Aisyiah Bantul
15 Juni 2012 s/d 14 Juni 2017
Tanah dan Bangunan
eks
2 April 2015 s/d 1 April 2016
Mess Persiba Kantor Kas BPD DIY Cabang Bantul
14 Desember 2015 s/d 13 Desember 2020
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD, tahun 2015
Pemanfaatan barang milik daerah melalui penyewaan barang milik daerah atas tanah dan/atau bangunan dengan pihak ke-tiga sebagaimana pada tabel diatas, tahun 2015 telah disetor biaya sewa ke Kas Daerah tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp8.550.000,00 dari PT Bantul Jaya Utama dan tanggal 11 Desember 2015 sebesar Rp15.000.000,00 dari BPD DIY. Telah dilaksanakan pengamanan dokumen pemilikan barang milik daerah, sesuai dengan ketugasan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai pembantu pengelola barang milik daerah dan Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) dengan menyimpan seluruh bukti kepemilikan tanah dan/atau bangunan Pemerintah Daerah dan bukti kepemilikan kendaraan dinas/operasional. Sebagai titik berat kegiatan ini adalah penertiban/pengamanan secara fisik dan administratif sehingga barang milik daerah
dapat
dipergunakan/dimanfaatkan
secara
optimal
serta
terhindar
dari
penyerobotan, pengambil alihan atau klaim dari pihak lain. Tahun 2015 kegiatan ini telah melakukan pengamanan atas bukti kepemilikan tanah sebanyak 249 sertifikat disimpan di deposit box pada Bank Pembangunan daerah DIY Cabang Bantul. Sedang pengamanan atas dokumen kepemilikan kendaraan dinas/operasional sampai dengan tahun 2015 sebanyak 1.671 BPKB telah disimpan oleh Bidang Aset DPPKAD, adapun rincian kepemilikan kendaraan dinas adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.23.)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
46
Laporan Kinerja 2015 Daftar Dokumen Kepemilikan Kendaraan Dinas/Operasional s/d Tahun 2015
Tabel 3.23
No
Uraian
Jumlah
1
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 6
46
2
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4
323
3
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 3
42
4
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2
1260
Jumlah BPKB Kendaraan Dinas
1671
Sumber data : Bidang Aset DPPKAD tahun 2015
Permasalahan : Opiini WTP atas LKPD yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Bantul selama tiga tahun berturut-turut dengan paragraf penjelasan antara lain tentang tata kelola aset tetap yang belum memadai. Penyebab belum memadai tata kelola aset tetap yaitu sebagai berikut: 1. Masih terdapat beberapa SKPD/Unit Kerja belum menganggap pengurusan barang milik daerah sebagai hal penting dan menjadi prioritas; 2. Masih terdapat beberapa pengguna barang/kuasa pengguna barang yang kurang memahami tentang pentingnya pengelolaan barang daerah dibawah kekuasaannya secara tertib sesuai aturan yang berlaku, sehingga laporan aset yang disajikan kurang akurat berdampak atas kekauratan laporan barang milik daerah sebagai dasar penyusunan neraca Kabupaten Bantul; 3. Dokumen barang milik daerah sebagaian tidak ada; 4. Keterbatasan SDM pengelola barang milik daerah pada SKPD/Unit Kerja; 5. Belum dilaksanakan secara keseluruhan pengelolaan barang milik daerah
dengan
memperggunakan Simda BMD, sehingga penatausahaan barang milik daerah masih dilaksanakan secara manual yang memakan waktu yang lama dan menjadi tidak efisien; 6. Simda BMD belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Solusi : 1. Membangun komitem seluruh kepala SKPD/Unit Kerja sebagai pengguna/kuasa pengguna barang daerah berserta seluruh jajarannya untuk melakukan tata kelola aset daerah dibawah kekuasaan secara tertib adminsitrasi; 2. Ketepatan dan kebenaran laporan BMD telah dipergunakan sebagai salah satu indikator kinerja untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
47
Laporan Kinerja 2015 3. Tata kelola aset daerah dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah dilaksanakan dengan menggunakan Simda BMD; 4. Meningkatkan tunjangan pengurus barang milik daerah; 5. Memberikan sanksi bagi SKPD/Unit Kerja yang belum menyampaikan laporan BMD semesteran/tahunan berupa penundaan pencairan uang persediaan (UP); 6. Melaksanakan inventarisasi dan sensus barang milik daerah secara mandiri di masingmasing SKPD/Unit Kerja; dan 7. Dalam meningkatkan keterbatasan SDM pengelola BMD antara lain melaksanakan secara rutin workshop pengurus barang.
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Sasaran II
Capain ke tiga indikator kinerja dari sasaran II menunjukkan dua indikator kinerja dengan katagori capain SANGAT BAIK dan satu indikator kinerja dengan katagori capaian SEDANG. Capaian atas ke tiga indikator kinerja dari sasaran meningkatkan kemampuan keuangan daerah adalah sebagai berikut:
1. Persentase Daerah
Pertumbuhan
Pendapatan
Indikator persentase pertumbuhan pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan kinerja atas pendapatan daerah, tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah ditargetkan memiliki pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 9,97% atau tahun 2015 pendapatan daerah ditargetkan bertambah sebesar Rp180.812.298.588,89 dari target pendapatan daerah tahun 2014. Tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bantul menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan persentase pertumbuhan pendapatan daerah sebesar 7,20% atau pendapatan daerah yang telah dicapai tahun 2015 menunjukkan adanya peningkatan atau bertambah sebesar Rp130.571.506.086,48 dari pendapatan daerah yang telah dicapai tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan daerah baik target dan realisasi tahun 2015 disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.24)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
48
Laporan Kinerja 2015 Pertumbuhan Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015
Tabel 3.24
Dalam jutaan Rupiah
Tahun 2014
Tahun 2015
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Uraian Target
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah Pendapatan Daerah
Realisasi
Target
Realisasi
Target Rupiah
Target %
Realisasi Rupiah
Realis asi %
288.038,73
357.411,06
335.797,05
383.889,90
47.758,32
16,58
26.478,84
7,41
1.042.578,60
1.036.632,90
1.054.209,87
1.041.842,46
11.631,27
1,12
5.209,56
0,50
402.629,81
419.873,18
524.052,52
518.756,28
121.422,70
30,16
98.883,10
23,55
1.733.247,14
1.813.917,14
1.914.059,44
1.944.488,65
180.812,30
10,43
130.571,51
7,20
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per Januari 2015 (sebelum diaudit BPK RI)
Tabel sebagaimana tersebut diatas menunjukkan tahun 2015 sumber-sumber pendapatan daerah baik target maupun realisasi memilki pertumbuhan yang positif. Dari ke-tiga sumber pandapatan daerah tersebut, lain-lain pendapatan daerah yang sah menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang tertinggi dengan tingkat presentase sebesar 23,55%. Pertumbuhan pendapatan selanjutnya dari pendapatan asli daerah dengan persentase pertumbuhan pendapatan sebesar 7,41%. Sedang pertumbuhan pendapatan terendah dari dana perimbangan dengan persentase pertumbuhan pendapatan sebesar 0,50%. Capaian atas indikator kinerja persentase pertumbuhan pendapatan daerah sebagai berikut: (lihat tabel 3.25)
Tabel 3.25
Indikator Kinerja Utama
Persentase pertumbuhan pendapatan daerah
Capaian Indikator Persentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
19,43
10,43
7,20
69,00
10,43
Tahun 2015
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
69,00
Capaian atas indikator kinerja ini sebesar 69% katagori SEDANG, tidak tercapainya target indikator kinerja persentase pertumbuhan pendapatan daerah dipengaruhi oleh target bertambahnya
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
49
Laporan Kinerja 2015 pendapatan daerah tahun 2015 lebih besar daripada bertambahnya pendapatan daerah yang telah dicapai tahun 2015. Selain itu juga dipengaruhi oleh sebagai berikut: 1. Tahun 2015 pendapatan asli daerah ditargetkan bertambah sebesar Rp47.758.321.988,20 atau meningkat sebesar 16,58% dari target tahun 2014, sedang realisasi pendapatan asli daerah bertambah sebesar sebesar Rp26.478.841.427,66 atau meningkat 7,41% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan sumber-sumber pendapatan asli daerah disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.26)
Pertumbuhan Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah Tahun 2015
Tabel 3.26
dalam Jutaan Rupiah Tahun 2014
Tahun 2015
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Uraian Target
Pendapatan Daerah
Realisasi
Target
Realisasi
Target Rupiah
Pajak 77.892
99.558
93.710
123.257
15.818
26.470
26.005
19.765
22.840
(6.705)
12.639
12.643
18.373
18.380
5.735
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
171.038
219.204
203.949
219.413
32.911
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
288.039
357.411
335.797
383.890
47.758
Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Target %
20,31
-25,33
45,38
19,24
16,58
Realisasi Rupiah
23.699
(3.164)
5.736
208
26.479
Realisa si %
23,80
-12,17
45,37
0,09
7,41
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 sebelum diaudit BPK
Tabel tersebut diatas diperoleh informasi bahwa dari ke empat sumber pendapatan asli daerah terdapat satu sumber pendapatan asli daerah yang dicapai tidak sesuai dengan yang ditargetkan yaitu persentase pertumbuhan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah tahun 2015 ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 19,24% atau bertambah sebesar Rp32.911.156.650,00 dari target tahun 2014, sedang pertumbuhan pendapatan dari lainlain pendapatan asli daerah yang sah yang dicapai tahun 2015 mengalami peningkatan hanya sebesar 0,09% atau hanya bertambah sebesar Rp208.141.430,00. 2. Tahun
2015
pendapatan
dana
perimbangan
ditargetkan
bertambah
sebesar
Rp11.631.273.006,00 atau meningkat sebesar 1,12% dari target tahun 2014, sedang realisasi pendapatan dana perimbangan bertambah sebesar sebesar Rp5.209.562.203,00 atau meningkat 0,50% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan dari sumbersumber dana perimbangan disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.27)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
50
Laporan Kinerja 2015 Pertumbuhan Sumber-sumber Pendapatan Dana Perimbangan Tahun 2015
Tabel 3.27
dalam jutaan Rupiah Tahun 2014
Tahun 2015
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Uraian Target
Bagi Hasli Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan
Realisasi
Target
Realisasi
Target Rupiah
32.412
26.466
36.186
26.632
3.774
949.252
949.252
942.851
942.851
(6.401)
60.914
60.914
75.173
72.360
14.259
1.042.579
1.036.633
1.054.210
1.041.842
11.631
Targe t %
Realis asi Rupiah
11,64
166
-0,67
(6.401)
23,41
11.445
1,12
5.210
Realis asi % 0,63
-0,67
18,79
0,50
Sumber data : Simda Keuangan per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit
Ke tiga sumber pendapatan dana perimbangan menunjukkan target bertambahnya masing-masing
sumber-sumber
dana
perimbangan
tidak
tercapai
dikarenakan
penerimaan dana perimbangan tergantung dengan alokasi pagu yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. 3. Tahun 2015 lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan bertambah sebesar Rp121.422.703.595,20 atau meningkat sebesar 30,16% dari target tahun 2014, sedang realisasi
pendapatan
dana
perimbangan
bertambah
sebesar
sebesar
Rp98.883.102.456,35 atau meningkat 23,55% dari realisasi tahun 2014. Pertumbuhan pendapatan dari sumber-sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah disajikan pada tabel sebagai: (lihat Tabel 3.28) Pertumbuhan Sumber-sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2015 (dalam Jutaan Rupiah)
Tabel 3.28
Tahun 2014
Tahun 2015
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Uraian Target
Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian Otonomi Khusus
Realisasi
Target
Realisasi
Target Rupiah
1.878
3.413
6.160
5.175
4.282
83.287
98.768
130.830
127.656
47.543
285.847
285.847
354.195
354.195
68.348
dan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Target %
2,28
0,57
0,24
Realisa si Rupiah
1.761
28.888
68.348
Realis asi %
51,60
29,25
23,91
51
Laporan Kinerja 2015 Tahun 2014
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Tahun 2015
Uraian Target
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Jumlah Pendapatan lainlain pendapatan daerah yang sah
Realisasi
Target
Realisasi
Target Rupiah
31.618
31.845
32.867
31.731
1.249
402.630
419.873
524.053
518.756
121.423
Target %
0,04
30,16
Realisa si Rupiah
(114)
98.883
Realis asi %
-0,36
23,55
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015, data sementara sebelum diaudit
Tidak tercapainya target pertumbuhan pendapatan daerah dari ke empat sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah yaitu penerimaan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya tahun 2015 ditarget bertambah sebesar 0,04% atau sebesar Rp1.249.137.200,00 dari target tahun 2014 dan realisasi penerimaan bantuan keuangan dari
provinsi
atau
Rp113.892.800,00
pemerintah atau
dengan
daerah
lainnya
persentase
mengalami
pertumbuhan
penurunan yang
negatif
sebesar 0,36%.
Penerimaan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya tergantung dari pagu alokasi penerimaan dari pemerintah Provinsi DIY.
Selama tahun 2015 untuk mendukung indikator kinerja ini telah dilaksanakan empat kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Adapaun upaya-upaya yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut: Telah menfasilitasi penyusunan formulir 1721-A2 yang memuat penghasilan dan perhitungan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 periode tahun 2014 masing-masing PNS/CPNS se-Kabupaten Bantul sebanyak 10.281 formulir 1721 A-2. Formulir ini telah didistribusikan ke seluruh PNS/CPNS sebagai lampiran SPT Tahunan (tahun 2014) yang dilaporkan ke Kantor Pajak Pratama. Selain itu kegiatan ini juga telah menyusun SPT masa bulan Desember tahun 2014. Kegiatan
ini
juga
menfasilitasi
telah
pelaksanaan
sosialisasi e-filling oleh Kantor Pajak
Pratama
tanggal
17
bertempat Lantai
di
3
sosialisasi dinas/instansi
Bantul
pada
Februari
2015
Gedung
Induk
dengan
peserta
bendahara se
gaji
Kabupaten
Bantul. Dalam acara sosialisasi
Gambar 3.24
ini disampaikan tentang cara
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Sosialisasi e-filling oleh Kantor Pajak Pratama Bantul
52
Laporan Kinerja 2015 penyampaian
SPT
secara
elektronik
yang
dapat
dilakukan
melalui
website
Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Pelaporan SPT Tahunan melalui e-filling dapat menghindari antrian yang panjang saat pelaporan. Dalam rangka meningkatkan pemahaman peran dana bagi hasil pajak penghasilan orang pribadi dan ketentuan/tata cara perpajakan terkait dengan pasal 21 dan PPh pasal 25/29 telah diselenggarakan dua kali sosialisasi pajak penghasilan orang pribadi pasal 21 dan pasal 25 yaitu pada tanggal 1 Oktober 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya Bantul peserta 100 orang perangkat desa dari 75 desa di Kabupaten Bantul dan tanggal 11 dan 13 November 2015 dengan peserta Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Pendidikan Dasar sebanyak 200 (orang). Penyelenggaraan ke-2 (dua) sosialisasi tersebut bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamnya. Melalui kegiatan pengelolaan dana perimbangan telah memperlancar penyaluran dana perimbangan dari pemerintah pusat dan pemerintah propinsi ke kas daerah dengan telah ditransfer dana perimbangan sebesar Rp1.519.047.148.289,89 atau terealisasi 96,25% terdapat
selisih
kurang
sebesar
Rp59.215.243.816,39
dari
target
sebesar
Rp1.578.262.392.106,28 (data sementara per 7 Januari 2015, sebelum dilakukan audit oleh BPK RI). Telah dilaksanakan sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan pemberantasan cukai ilegal berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Bentuk kegiatan ini adalah melaksanakan pengawasan dan pemantauan atas pita cukai rokok ilegal di pasar Imogiri dan pasar Barongan oleh Tim Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal terdiri dari unsur Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Inspektorat, Polres, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Sat.Pol.PP dan Bagian Hukum. Hasil pengawasan dan pemantauan tidak ditemukan pita cukai illegal di kedua pasar tersebut.
Selain itu
kegiatan ini juga telah mengadakan sosialisasi ketentuan bidang cukai bertempat di desa Selopamioro, Imogiri, pada tanggal 28 Mei 2015 dengan peserta 80 petani tembakau dari
kecamatan
Imogiri,
kecamatan Pundong, kecamatan Jetis,
kecamatan
Piyungan,
kecamatan Pleret dan kecamatan Bambanglipuro.
Acara
diselenggarkan
berkerjasama
dengan
Dinas
Kehutanan,
Pertanian materi
ini
dan yang
disampaikan tentang penggunaan dana Gambar 3.25
Sosialisasi DBH Cukai Hasil Tembakau di Desa Selopamioro Imgiri
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
bagi
hasil
cukai
hasil
tembakau untuk
53
Laporan Kinerja 2015 peningkatan kualitas bahan baku industri hasil tembakau. Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan informasi tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) telah dibuat sarana penyimpanan cukai hasil tembakau (gudang
tembakau di Siluk), pembelian alat rajang, pembibitan tembakau.
Sosialisasi pengunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau juga diselenggarakan pada tanggal 17 November 2015 dengan peserta petani tembakau dari wilayah kecamatan Pleret dan kecamatan Piyungan. Selain itu juga telah dipasang baliho di beberapa titik di jalan yaitu Kreteg Abang (kecamatan Sanden),
barat
(kecamatan
makam
Imogiri),
(kecamatan perempatan Sewon)
dan
(kecamatan
Raja-raja Potorono
Banguntapan), Pacar pasar
(kecamatan Sungapan
Sedayu).
Tujuan
sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman
kepada
masyarakat
tentang cukai tembakau dan hasil Gambar 3.26 Baliho DBHCHT
berbagai olahan tembakau lainnya, agar masyarakat lebih mengerti dan
memahami arti pentingnya ketentuan cukai tembakau terhadap kegiatan pembangunan. Sehingga tidak terjadi pelanggaran dalam bentuk peredaran cukai palsu dan peredaran barang barang dari tembakau dan hasil olahan tembakau tanpa cukai.
2. Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah
Derajat desentralisasi fiskal atau rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan kontribusi atau peranan pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah. Tahun 2015 rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah ditargetkan sebesar 17,54% terealisasi 19,74%. Target dan realisasi pendapatan asli daerah dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.29 dan Grafik 3.27)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
54
Laporan Kinerja 2015
Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2015
Tabel 3.29
Uraian
Target (Rupiah)
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah Pendapatan Daerah Rasio PAD terhadap Pendapatan daerah
Realisasi (Rupiah)
335.797.050.980,39
383.889.904.150,34
1.054.209.874.000,00
1.041.842.461.074,00
524.052.518.106,28
518.756.283.557,89
1.914.059.443.086,67
1.944.488.648.782,23
17,54
19,74
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015, diolah (sebelum diaudit BPK RI)
Dari tabel 3.29 dan grafik 3.27 26.68
27.38
menunjukkan bahwa kontribusi terbesar
53.58
55.08
pendapatan dana
19.74
17.54
sebagai
sumber
daerah
perimbangan
target
55,08%
adalah dengan
terealisasi
53,58%, sementara kontribusi Target
Realisasi
terendah
bersumber
dari
pendapatan asli daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah
Grafik
3.27
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kontribusi Sumber-sumber Pendapatan Daerah terhadap Pendapatan Daerah
target
17,54%
terealisasi
19,74%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi kontribusi dana perimbangan mengalami penurunan atau berkurangnya ketergantungan pendapatan daerah terhadap pendapatan dari dana perimbangan meskipun persentase penurunan relatif kecil yaitu sebesar 2,20% dari yang ditargetkan, sedangkan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah mengalami kenaikan sebesar 1,50% dari ditargetkan yaitu sebesar 17,54% tercapai 19,74%. Pada tahun 2015 tabel dan grafik tersebut diatas juga menginformasikan pendapatan asli daerah memiliki kinerja pendapatan yang baik ditunjukkan dengan tercapainya target pendapatan daerah sebesar Rp383.889.904.150,34 dari target sebesar Rp335.797.050.980,39 atau terealisasi 114,32%. Capaian atas indikator kinerja derajat desentralisasi fiskal/rasio PAD terhadapat Pendapatan Daerah tahun 2015 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.30)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
55
Laporan Kinerja 2015 Capaian Derajat Desentralisasi Fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2015
Tabel 3.30
Tahun 2015 Indikator Kinerja Utama
Derajat desentralisasi fiskal/Rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah
Capaian Tahun 2014
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
19,7
17,54
19,74
112,53
17,54
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
112,53
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 sebelum diaudit BPK, diolah
Katagori SANGAT BAIK telah dicapai indikator derajat desentralisasi/rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah. Keberhasilan atas capaian indikator kinerja tersebut didukung dengan terlaksananya enam kegiatan pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan aset daerah dan satu kegiatan dari program penataan peraturan perundang-undangan. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 antara lain sebagai berikut: Menyelenggarakan intensifikasi penerimaan PBB tahun 2015 dari tanggal 14 Agustus sampai dengan 15 September 2015 bertempat di 17 kecamatan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Kegiatan intensifikasi penerimaan PBB P2 dilaksanakan oleh tim intensifikasi Bantul.
PBB
Maksud
Kabupaten dilaksanakan
kegiatan ini adalah meningkatkan peran partisipasi masyarakat dalam membayar
PBB
sebelum
jatuh
tempo.
Peserta
kegiatan
intensifikasi PBB P2
adalah
camat, lurah desa, petugas yang menangani Gambar 3.28
Kegiatan Intensifikasi PBB P2 tanggal 15 September 2015
kecamatan
PBB dan
P2 desa
tingkat berserta
seluruh dukuh. Melalui kegiatan ini seluruh dukuh sesuai dengan wilayah administrasinya telah melaporkan perkembangan penerimaan dan penyetoran PBB P2. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat Bantul sebagai wajib pajak untuk melakukan pembayaran PBB P2 sebelum jatuh tempo kegiatan ini juga telah
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
56
Laporan Kinerja 2015 menyelenggarakan sosialisasi dengan menginformasikan berbagai kemudahan wajib pajak dalam membayar PBB antara lain dengan menggunakan media sebagai berikut:
Pemasangan baliho
tentang
himbauan kepada masyarakat Bantul dalam membayar PBB P2
sebelum
jatuh
tempo
(sebelum tanggal 30 September 2015). Baliho ini diletakkan di lokasi yang strategis antara lain di jalan Bantul dan perempatan jalan Palbapang;
Gambar 3.29
Baliho tentang Himbauan Membayar PBB sebelum jatuh tempo
Pemasangan spanduk di 75 desa yang berisi himbauan kepada warga desa membayar PBB P2 sebelum jatuh tempo; Penyuluhan PBB P2 kepada wajib pajak melalui siaran langsung di Bantul Radio Mengikuti kegiatan Bantul Expo dengan membuka stand Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada tanggal 26 Juli s/d 5 Agustus 2015. Keikutsertaan DPPKAD dalam kegiatan
Bantul Expo selain ikut meramaikan kegiatan tahunan Bantul Expo bertujuan untuk memberi berbagai informasi tentang pajak daerah yang dikelola
dan
pelayanan
menyelenggarakan
pembayaran
PBB
P2
sehingga masyarakat dapat melakukan pembayaran PBB P2 di stand DPPKAD tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan DPPKAD karena DPPKAD berkerjasama Gambar 3.30
Stand DPPKAD Kab. Bantul di kegiatan tahunan Bantul Expo
dengan BNI 46 ke Kantor Pelayanan DPPKAD karena DPPKAD berkerjasama dengan BNI 46 dan BRI Syariah waktu pelayanan dan penerimaan pembayaran PBB P2 mulai jam 15.00–20.00 WIB di stand DPPKAD di arena Bantul Ekspo, kompleks Pasar Seni Gabusan. Selain itu
juga
diselenggarakan
undian
pembayaran PBB P2 bagi wajib pajak PBB Gambar 3.31
Hadiah Undian Pembayaran PBB P2
P2
pembayaran
yang PBB
telah P2
melakukan tahun
2015
dibuktikan dengan bukti pembayaran.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
57
Laporan Kinerja 2015 Dikeluarkan
Surat
Edaran
Sekretaris
Daerah
Kabupaten
Bantul
Nomor
973/01608/DPPKAD tentang Bulan Panutan Pembayaran PBB Tahun 2015 bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu pada bulan Mei 2015. Surat edaran tersebut berisi himbauan bahwa bagi PNS yang berdomisili di Kabupaten Bantul dan bertempat tinggal di rumah atas nama sendiri dihimbau segera membayar PBB Tahun 2015 di loket pembayaran yang dapat dilaksanakan melalui BPD DIY, BRI Syariah dan Bank BNI dan segera menyerahkan fotocopy bukti pembayaran PBB Tahun 2014 masingmasing instansi. Dalam rangka mengoptimalkan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) agar target penerimaan PBB P2 tercapai, kegiatan ini telah memberikan uang stimulan pelunasan PBB kepada para pihak yang terkait pengelolaan PBB P2 bagi kecamatan, desa dan dukuh se Kabupaten Bantul.
Pemberian uang
stimulan berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 356 Tahun 2015 tentang Pemberian Uang Stimulan Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) bagi kecamatan, desa, dan dukuh se-Kabupaten Bantul tahun anggaran 2015. Sesuai dengan komitmen Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak daerah khususnya wajib pajak BPHTP pada tanggal 8 Mei 2015 bertempat di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul, telah
dilaksanakan
Launching
Program Validasi Jumat Sehari BPHTB (DASI JUMARI). Melalui Validasi Jumat Sehari BPHTB proses
penyelesaian
daerah
BPHTB
setiap
hari
pajak
dilaksanakan
Jum
at
bisa
diselesaikan pada hari itu juga dengan Gambar 3.31 Launching Program DASI JUMARI
persyaratan
yang
ditentukan.
Melaksanakan operasi non yustisi pajak reklame dengan penindakan atas papan reklame yang tidak berijin dan jatuh tempo atau telah habis masa ijinnya sebanyak 29 papan reklame di sepanjang jalan utama di wilayah Kabupaten Bantul antara lain penertiban reklame di jalan ring road selatan
depan
UMY,
jalan
Gambar 3.32
Operasi Non Yustisi Pajak Reklame di Jalan
Parangtritis, jalan Bantul;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
58
Laporan Kinerja 2015 Menyelenggarakan rapat koordinasi secara rutin setiap bulan dengan melibatkan 16 SKPD penghasil dalam bentuk rekonsiliasi dan evaluasi atas realisasi pendapatan asli daerah yang dicapai oleh masing-masing SKPD penghasil. Sehingga kinerja atas pencapaian target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-masing SKPD penghasil dapat diketahui, serta dilaksanakan evaluasi bagi SKPD penghasil dengan target pendapatan asli daerah belum tercapai setiap triwulan sesuai dengan target pendapatan asli daerah yang diatur dalam Anggaran Kas Kabupaten Bantul. Telah dilaksanakan pengelolaan PBB berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P2). Sehingga
proses
penilaian,
pendataan, penetapan,
pengadministrasian, pemungutan/penagihan pelayanan
PBB
dilaksanakan
P2
oleh
dan telah
Pemerintah
Kabupaten Bantul. Pada tanggal 29
Januari
2015
telah
dilaksanakan proses cetak masal Gambar 3.33
Proses Cetak Masal SPPT PBB di Ruang Pendaftaran dan Penetapan
SPPT PBB sebanyak 603.983 lembar yang dilanjutkan dengan
proses pengesahan dengan membubuhkan cap Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul. Telah diselenggarakan Penyerahan SPPT PBB secara simbolis pada tanggal 10 Maret 2015 bertempat di Pendopo Parasamya oleh Bupati Bantul. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tahun 2015 secara
simbolis
ditandai
dengan
diserahkan SPPT PBB P2 tahun 2015 oleh Wakil Bupati Bantul Drs. H. Sumarno,
P.R.S.
Tirtohargo,
Lurah
kepada Mangunan
Lurah dan
Lurah Triwidadi sebagai perwakilan lurah se Kabupaten Bantul dan ketiga lurah tersebut juga menerima piagam penghargaan sebagai desa
Gambar 3.34
yang tercepat dalam membayar pajak
Penyerahan SPPT PBB Tahun 2015 secara Simbolis
PBB di Kabupaten Bantul tahun 2015. Dalam rangka terciptanya pengelolaan PBB P2 di Kabupaten Bantul dengan baik dan meningkatnya kesadaran masyarakat membayar pajak bumi dan bangunan sebelum jatuh tempo selain kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut diatas juga diselenggarakan acara sosialisasi kepada seluruh camat, lurah dan dukuh. Acara sosialisasi PBB P2 dimaksudkan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
59
Laporan Kinerja 2015 meningkat peran serta aparat pengelola PBB P2 mulai dari pedukuhan, desa, kecamatan dan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya pencapaian target pendapatan asli daerah dari PBB P2. Penyelenggaraan acara sosialisasi PBB P2 dari bulan April s/d Juni 2015 bertempat di 17 kecamatan sesuai dengan
jadwal
yang
telah
ditetapkan. Dalam acara sosialisasi juga dilakukan pengundian hadiah untuk wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak PBB P2 lebih awal
dan
pengundian sosialisasi Gambar 3.35
dilaksanakan
Penyerahan Hadiah bagi WP yang membayar PBB lebih awal dalam acara sosialisasi PBB di Kec. Sedayu
akan
dilakukan
di
akhir
acara
ini.
Juga
telah
kerjasama
dengan
bank sebagai tempat pembayaran untuk menerima pembayaran PBB yaitu PT BPD DIY, PT Bank BRI Syariah dan PT BNI (Persero) TBK sehingga memudahkan wajib pajak membayar PBB P2. Sebagai upaya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak sehingga wajb pajak daerah sebagai pengguna atas pelayanan yang telah diselenggarakan merasa puas dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajibannya dalam perpajakan. Selama tahun 2015 petugas pelayanan pajak telah melayani wajib pajak sesusi Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan sebanyak 25.188 wajib pajak. DPPKAD berkomitmen dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dengan menyediakan ruangan pelayanan dengan tata ruang yang lebih representatif antara lain ruangan pelayanan yang sejuk, kursi tunggu, pervorator karcis, sim atrian wajib pajak
Gambar 3.36 Ruang Pelayanan Wajib Pajak Daerah
serta penyediaan SIM pendapatan yang terintegrasi
sampai
proses
pelaporan,
memberikan piagam pengukuhan wajib pajak
dan
piagam
yang
berisi
pengumuman tarif pajak restoran kepada pengelola hotel dan restoran di wilayah Kabupaten
Bantul,
serta
menyediakan
berbagai blangko antara lain blangko Gambar 3.38
Sim Pelayanan Pajak Daerah
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
60
Laporan Kinerja 2015 permohonan pajak daerah, surat setoran pajak daerah, blangko validasi Surat Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SSPD-PHTB). Dalam rangka memberi penjelasan kepada masyarakat sebagai obyek pajak daerah tentang apa saja pajak yang harus dibayar dan mekanisme pembayaran pajak daerah serta menjelaskan dasar hukum atas pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Daerah serta manfaat
penerimaan
pajak
daerah
untuk
meningkatkan
pelayanan
publik
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul telah dilaksanakan sosialisasi pajak daerah di 17 kecamatan. Adapun acara sosialisasi pajak daerah antara lain telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2015 bertempat di Aula Kecamatan
Pajangan,
telah
dilaksanakan sosialisasi pajak daerah, dihadiri
oleh
perwakilan
DPPKAD,
Kecamatan Pajangan, seluruh dukuh di Kecamatan Pajangan, dan perwakilan wajib
pajak.
Dalam
kesempatan
Gambar 3.39
tersebut disosialisasikan tentang 11
Sosialisasi Pajak Kecamatan Pajangan
Daerah
di
pajak daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, perolehan ke-sebelas pajak daerah disetorkan ke Kas Daerah dan dimanfaatkan untuk membiayai
jalannya
roda
pemerintah
dalam
memberikan
pelayanan
publik
serta
meningkatkan kemandirian daerah.
3. Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio PAD terhadap Belanja Daerah Rasio pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah dipergunakan untuk mengetahui peranan pendapatan asli daerah dalam membiayai belanja daerah. Tahun 2015 rasio pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah ditargetkan sebesar 15,41% terealisasi 20,54%. Capaian atas indikator kinera persentase kemampuan keuangan daerah/rasio PAD terhadap belanja daerah adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.31) Tabel 3.31
Capaian Indikator Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio PAD terhadap Belanja Daerah Tahun 2015
Indikator Kinerja Utama
Persentase kemampuan keuangan daerah/rasio PAD terhadap belanja daerah
Capaian Tahun 2014
Target
Realisasi
% Realisasi
21,02
15,41
20,54
133,32
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Target Akhir RPJMD (tahun 2015)
Realisasi Capaian Kinerja RPJMD s/d tahun 2015
15,41
20,54
61
Laporan Kinerja 2015 Katagori capaian persentase kemampuan keuangan daerah atau rasio pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah yaitu SANGAT BERHASIL. Indikator kinerja ini memberi informasi tentang kemampuan pendapatan asli daerah dalam mendanani belanja daerah, perkembangan persentase indikator ini selama kurun tahun 2014 dan tahun 2015 adalah disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.32)
Persentase Kemampuan Keuangan Daerah/Rasio PAD terhadap Belanja Daerah Tahun 2015 dan 2014
Tabel 3.32
Tahun 2015 Uraian Target Pendapatan Asli Daerah Belanja Daerah Rasio PAD terhadap Belanja Daerah
Realisasi
Realisasi Tahun 2014
335.797.050.981
383.889.904.150
357.411.062.723
2.179.257.337.075
1.868.781.438.261
1.700.351.278.810
15,41
20,54
21,02
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, per 31 Desember 2015 diolah (data sementara sebelum diaudit) Persentase kemampuan keuangan daerah tahun 2014 sebesar 21,02% lebih tinggi daripada dengan persentase kemampuan keuangan daerah yang telah dicapai tahun 2015 yaitu sebesar 20,54%. Penurunan tersebut dikarenakan tahun 2015 pendapatan asli daerah yang dicapai menunjukkan peningkatan sebesar 7,41% atau bertamabah Rp26.478.941.428,00 dari realisasi tahun 2014 sedang peningkatan pendapatan asli daerah tersebut telah mendanani belanja daerah yang meningkat sebesar 9,91% atau sebesar Rp168.430.159.451,00 dari tahun 2014. Keberhasilan capaian atas indikator kinerja ini didukung dengan terlaksananya program Pemeliharaan Basis Data PBB dengan satu kegiatan dan program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan tujuh kegiatan. Selama tahun 2015 upaya yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut: Dalam rangka memperoleh data PBB yang akurat, lengkap dan mutakhir berupa data registrasi PBB, peta-peta PBB, dan data pendukung lainnya telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Pemeliharaan basis data PBB dilaksanakan dalam rangka memperbaharui atau menyesuaikan basis data yang telah terbentuk sebelumnya melalui kegiatan verifikasi dalam rangka validasi data objek pajak PBB P2 dengan data yang ada di database Pemeritah Kabupaten Bantul dengan kondisi di lapangan. Tahun 2015 kegiatan ini dilaksanakan pada dua desa yaitu desa Argomulyo dan Murtigading. Pendataan ini dilakukan dengan cara yaitu dukuh mendata seluruh wajib pajak PBB di wilayah administrasinya secara langsung (door to door) kemudian hasil pendataan akan dituangkan kedalam blangko perubahan data lama dan data baru PBB. Dari hasil pendataan tersebut oleh petugas pendata dari DPPKAD akan dituangkan kedalam
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
62
Laporan Kinerja 2015 SPOP dan LSPOP sebagai dasar entry data ke dalam SISMIOP. Adapun hasil dari pendataan objek pajak PBB di dua desa tersebut yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.33) Hasil Pendataan/Pemeliharaan Basis Data PBB Tahun 2015
Tabel 3.33
Data No
Penambahan (OP)
Desa Awal (OP)
Baru (OP)
1
Desa Argomulyo
11030
11361
331
2
Desa Murtigading
5740
6724
984
16770
18085
1315
Jumlah
Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD, tahun 2015
2. Dilaksanakan kegiatan Pendataan PBB P2. tahun 2015 di desa Seloharjo kecamatan Pundong, desa Triharjo kecamatan Pandak dan desa Baturetno kecamatan Banguntapan bekerjasama dengan pihak ke-3 yaitu CV Sakalike Bantul. Dalam mendata obyek PBB ke-tiga desa tersebut CV Sakalike didampingi oleh dukuh-dukuh ke-tiga desa tersebut. Pendataan PBB ini dilaksanakan selama 60 hari kalender yang dimulai pada tanggal 22 Oktober 2015. Hasil pendataan PBB P2 tersebut oleh CV Sakalike berupa SPOP dan LSPOP yang telah dientry sebagai dasar ketetapan SPPT PBB seluruh obyek PBB di desa Seloharjo kecamatan Pundong, desa Triharjo kecamatan Pandak dan desa Baturetno kecamatan Banguntapan. Hasil pendataan PBB P2 di ke-tiga desa tersebut terdapat penambahan obyek PBB P2 sebanyak 3.042 menjadi 30.860 obyek PBB P2. Adapun hasil pendataan PBB P2 ke-3 desa tersebut adalah sebagai berikut: (lihat Tabel3.3 4) Hasil Pendataan PBB P2 di Desa Seloharjo, Triharjo dan desa Baturetno Tahun 2015
Tabel 3.34
Awal (OP)
Baru (OP)
Data Baru (OP)
7917
9294
1377
Data No
Desa
1
Desa Srloharjo Pundong
2
Desa Triharjo kecamatan Pandak
13011
14589
1578
3
Desa Baturetno Banguntapan
6977
7213
236
27905
31096
3191
Jumlah
kecamatan
kecamatan
Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan DPPKAD, tahun 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
63
Laporan Kinerja 2015 Pemanfaatan atas uang daerah yang sementara belum digunakan untuk diinvestasikan jangka pendek dalam bentuk deposito di bank umum berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 65 Tahun 2014 tentang Penempatan Uang Daerah dalam bentuk Deposito pada Bank Umum. Tujuan dari penempatan uang daerah yang belum dimanfaatkan dalam bentuk deposito pada Bank Umum yaitu untuk menambah penerimaan daerah dari penerimaan bunga deposito sesuai dengan ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku. Tahun 2015 kegiatan peningkatan manajemen investasi daerah telah menetapkan target penerimaan
bunga
deposito
sebesar
Rp21.152.153.064,00
terealisasi
Rp29.313.907.342,75 atau tercapai 138,59%. Melaksanakan rapat koordinasi secara rutin dengan melibatkan semua SKPD penghasil dalam upaya terealisasinya target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masingmasing SKPD penghasil, mengevaluasi kinerja pendapatan asli daerah dan melaksanakan rekonsiliasi data pendapatan asli daerah dari masing-masing SKPD penghasil dengan data pendapatan asli daerah yang dihimpun oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Serta menyusun laporan setiap bulan sebagai hasil pencocokan data pendapatan asli daerah dengan SKPD penghasil dan laporan evaluasi pencapaian target pendapatan asli daerah. Laporan tersebut disampaikan kepada Bupati Bantul dengan tembusan Inspektorat. Dalam rangka mengetahui potensi pendapatan asli daerah dari pajak khususnya pajak parkir yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bantul, tahun 2015 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mengadakan kerjasama dengan CV Sakalike untuk melaksanakan kajian atas potensi pajak parkir dan retribusi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bantul guna meningkatkan kontribusi penerimaan pajak parkir dan retribusi wisata terhadap pendapatan asli daerah. Melalui kerjasama dengan CV Sakalike telah tersusun dokumen kajian yaitu sebagai berikut:
Laporan akhir kajian peningkatan potensi pajak parkir yang dikelola oleh Kabupaten Bantul.
Laporan akhir kajian peningkatan potensi retribusi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bantul.
Dalam kedua dokumen laporan tersebut akan memberi arah atau gambaran kepada Pemerintah Kabupaten dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak parkir dari retribusi wisata. Adapun tujuan dilaksanakan studi potensi pajak parkir dan retribusi wisata yaitu sebagai berikut:
Memberi informasi tentang arah dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka meningkatkan kinerja di bidang pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi wisata sehingga dapat meningkatkan kontribusi pendapatan pajak parkir dan retribusi wisata terhadap pendapatan asli daerah;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
64
Laporan Kinerja 2015
Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi wisata; dan
Memberikan estimasi potensi pendapatan asli daerah dari pajak parkir dan retribusi daerah.
Piutang PBB pada basis data SISMIOP hasil penyerahan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dari tahun 1994 s/d tahun 2012 adalah sebesar Rp58.344.063.730,00
dan
piutang
PBB
P2
tahun
2013
adalah
sebesar
Rp7.594.725.320,00 sehingga total piutang PBB P2 yang telah diverifikasi sebesar Rp65.836.744.949,00. Adapun hasil rekapitulasi hasil verifikasi piutang PBB P2 yang telah dilakukan oleh Tim Verifikasi Piutang PBB P2 Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
Total piutang tahun 1994 s/d tahun 2012 sebelum diverifikasi sebesar Rp58.344.063.730,00, setelah diverikasi menjadi Rp46.659.762.737,00; dan
Total piutang tahun 1994 s/d tahun 2013 sebelum diverifikasi sebesar Rp65.836.744.949,00, setelah diverifikasi menjadi Rp54.254.488.057,00
Tahun 2015 telah dilaksanakan verifikasi piutang atas tunggakan khusus PBB Gakin (keluarga miskin) tahun 2007 s/d tahun 2012 yang menunjukkan bahwa
PBB gakin
(keluarga miskin) sudah dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sehingga tunggakan pajak PBB gakin tidak termasuk sebagai catatan atas piutang pajak daerah PBB. Adapun hasil verifikasi piutang khusus PBB gakin belum dapat diketahui jumlahnya karena kegiatan ini baru pada tahap pengelompokan data piutang PBB gakin berdasarkan NOP (Nomor Objek Pajak).
Keberhasilan capaian kinerja indikator dari sasaran meningkatnya kemampuan keuangan daerah didukung dengan kinerja DPPKAD sebagai koordinator pada sektor pendapatan daerah khususnya dalam pengelolaan PAD. DPPKAD juga merupakan salah satu SKPD penghasil antara lain melaksanakan pemungutan pajak daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (mengatur tentang pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak sarang burung walet), Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Kinerja pendapatan asli daerah yang dikelola oleh DPPKAD tahun 2015 menunjukkan kinerja yang baik yaitu target sumber-sumber pendapatan daerah yang dikelola dapat tercapai dengan persentase capainan sebesar 130%. Target dan realisasi PAD yang dikelola oleh DPPKAD sebagai berikut: (lihat Tabel 3.35)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
65
Laporan Kinerja 2015 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang dikelola DPPKAD Tahun 2015
Tabel 3.35
Bertambah (Berkurang)
Tahun 2015 No
Uraian Target
I
Pendapatan Pajak Daerah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
2
3
4
5
1
%
123.257.183.735
29.547.354.235
131,53
1.001.000.000
1.269.706.522
268.706.522
126,84
3.500.000.000
5.329.779.786
1.829.779.786
152,28
484.000.000
531.504.236
47.504.236
109,81
2.310.000.000
2.373.986.161
63.986.161
102,77
23.000.000.000
26.721.801.226
3.721.801.226
116,18
400.000.000
621.126.043
221.126.043
155,28
90.000.000
114.948.775
24.948.775
127,72
200.000.000
233.773.863
33.773.863
116,89
2.200.000
2.250.000
50.000
102,27
22.869.000.000
28.833.470.095
5.964.470.095
126,08
39.853.629.500
57.224.837.028
17.371.207.528
143,59
18.373.310.924
18.379.740.300
6.429.376
100,03
3.340.231.319
3.340.231.319
-
100,00
14.500.969.305
14.500.969.305
-
100,00
78.142.600
78.142.600
-
100,00
203.967.700
203.973.500
5.800
100,00
250.000.000
256.423.576
6.423.576
102,57
21.777.703.064
33.047.861.105
11.270.158.041
151,75
Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
334.050.000
844.934.170
510.884.170
252,94
Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai
31.150.000
31.150.000
-
100,00
Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Pajak Parkir Pajak Air Bawah Tanah Pajak Sarang Burung Walet Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PDBPR Bank Bantul Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD BPD DIY Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD Aneka Dharma Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PDAM Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD BUKP Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
III
Rupiah
93.709.829.500
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
II
Realisasi
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
66
Laporan Kinerja 2015 Bertambah (Berkurang)
Tahun 2015 No
Uraian Target
Realisasi
Rupiah
%
Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua
20.000.000
41.214.070
21.214.070
206,07
Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat
25.000.000
473.096.100
448.096.100
1892,38
Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan
32.650.000
74.224.000
41.574.000
227,33
225.250.000
225.250.000
-
100,00
275.000.000
1.034.216.937
759.216.937
376,08
21.152.153.064
29.660.234.459
8.508.081.395
140,22
16.500.000
543.616.100
527.116.100
3294,64
Penjualan Hasil Peternakan 2
Penerimaan Jasa Giro
3
Penerimaan Bunga Deposito
4
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)
5
Pendapatan Denda Pajak
-
2.180.586
2.180.586
0,00
6
Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
-
23.283.242
23.283.242
0,00
7
Hasil dari pengelolaan dana bergulir
-
168.749.323
168.749.323
0,00
8
Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
9
Penerimaan Lain-lain
-
770.646.289
770.646.289
0,00
Penerimaan Lain-lain
-
647.127.818
647.127.818
0,00
Pendapatan Jasa Produksi BUKP
-
52.836.398
52.836.398
0,00
-
70.682.073
70.682.073
0,00
133.860.843.488
174.684.785.140
40.823.941.652
130,50
Hasil Pengelolaan Dana Bergulir dari Masyarakat Pendapatan dari Dana Pembinaan BUKP Jumlah
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)
Selama kurun tahun 2014 dan 2015 realisasi pendapatan asli daerah yang dikelola oleh DPPKAD menunjukkan pertumbuhan positif atau tahun 2015 pendapatan asli daerah yang dicapai meningkat sebesar 15,15% atau bertambah sebesar Rp22.985.511.859,00 dari tahun 2014. Perkembangan pendapatan asli daerah yang dikelola DPPKAD disajikan pada tabel dan grafik sebagai berikut: (lihat Tabel 3.36 dan Grafik
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
67
Laporan Kinerja 2015 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah yang dikelola DPPKAD periode Tahun 2014 dan 2015
Tabel 3.36
Realisasi
Pertumbuhan
Uraian Tahun 2014 Pendapatan Pajak Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah
Tahun 2015
99.558.470.705
123.257.183.735
12.643.382.253
18.379.740.300
39.497.420.324
33.047.861.105
151.699.273.281
174.684.785.140
Rupiah
%
23.698.713.030
23,80
5.736.358.048
45,37
(6.449.559.218)
16,33
22.985.511.859
15,15
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)
Pertumbuhan ke tiga sumber PAD
yang
dikelola
oleh
DPPKAD
menunjukkan
pertumbuhan
yang
positif
kecuali lain-lain pendapatan
123,257
asli
99,558
daerah
yang
sah.
Tahun 2015 realisasi lainlain pendapatan asli daerah yang 39,497 33,048 12,643
mengalami
penurunan sebesar 16,33% atau
18,380
sah
berkurang
sebesar
Rp6.449.559218,00. Pendapatan Pajak Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Tahun 2014
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Tahun 2015
Pertumbuhan
pendapatan
pajak
merupakan
pertumbuhan yang tertinggi dengan persentase 23,80% atau
Grafik 3.40 Perkembangan PAD pada DPPKAD Tahun 2014/2015
daerah
penerimaan
daerah
pajak
tahun
bertambah
2015 sebesar
Rp23.698.713.030,00.
Pada sektor pendapatan daerah, DPPKAD selain sebagai salah satu dinas penghasil juga melaksanakan fungsi sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mengelola pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Adapun target dan realisasi pendapatan daerah tahun 2015 yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.37)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
68
Laporan Kinerja 2015 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah DPPKAD selaku PPKD Tahun 2015
Tabel 3.37
No
Uraian
Target
Bertambah (Berkurang)
Realisasi
Rupiah I
Dana Perimbangan
1
Dana Bagi Hasil Pajak
2
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
3
Dana Alokasi Umum
4
Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
II
1
Pendapatan Hibah
2
Dana bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
3
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
4
Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya Jumlah
%
1.054.209.874.000
1.041.842.461.074
(12.367.412.926)
30.170.278.000
20.825.979.100
(9.344.298.900)
6.015.799.000
5.805.994.974
(209.804.026)
942.850.827.000
942.850.827.000
-
75.172.970.000
72.359.660.000
(2.813.310.000)
524.052.518.106
518.756.283.558
(5.296.234.548)
6.160.000.000
5.174.588.400
(985.411.600)
130.830.372.106
127.655.949.158
(3.174.422.948)
354.195.046.000
354.195.046.000
-
32.867.100.000
31.730.700.000
(1.136.400.000)
1.578.262.392.106
1.560.598.744.632
(17.663.647.474)
98,83
69,03
96,51
100,00
96,26
98,99
84,00
97,57
100,00
96,54
98,88
Sumber data : Simda Keuangan Daerah Tahun 2015, data sementara sebelum diaudit
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa pendapatan daerah yang dikelola oleh DPPKAD selaku PPKD tidak terealisasi atau terdapat selisih kurang sebesar Rp17.663.647.474,00 atau terealisasi sebesar 98,88% dari pendapatan daerah yang ditargetkan. Hal tersebut disebabkan karena jumlah pendapatan daerah tersebut sangat dipengaruhi dengan pagu anggaran pendapatan yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Perkembangan realisasi pendapatan daerah yang dikelola oleh DPPKAD selaku PPKD selama periode tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.38)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
69
Laporan Kinerja 2015
Pertumbuhan Pendapatan Daerah pada DPPKAD selaku PPKD Tahun 2014 dan 2015
Tabel 3.38
Pertumbuhan Pendapatan Daerah
Realisasi No
I
Uraian
Dana Perimbangan
1
Dana Bagi Hasil Pajak
2
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
3
Dana Alokasi Umum
4
Dana Alokasi Khusus
II
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun 2015
Tahun 2014
Rupiah
1.041.842.461.074
1.036.632.898.874
5.209.562.200
20.825.979.100
21.545.802.316
(719.823.216)
5.805.994.974
4.920.538.558
885.456.416
942.850.827.000
949.252.188.000
(6.401.361.000)
72.359.660.000
60.914.370.000
11.445.290.000
518.756.283.558
419.873.181.102
98.883.102.456
5.174.588.400
3.413.205.900
1.761.382.500
1
Pendapatan Hibah
2
Dana bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
127.655.949.158
98.768.112.402
28.887.836.756
3
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
354.195.046.000
285.847.270.000
68.347.776.000
4
Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya
31.730.700.000
31.844.592.800
(113.892.800)
1.560.598.744.632
1.456.506.079.976
104.092.664.656
Jumlah
%
0,50
-3,34
18,00
-0,67
18,79
23,55
51,60
29,25
23,91
-0,36
7,15
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, tahun 2015 data sementara sebelum diaudit dan tahun 2014
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
70
Laporan Kinerja 2015 Tahun 2015 pertumbuhan pendapatan daerah pada
1,041,842
Tahun 2015
DPPKAD
Tahun 2014
menunjukkan pertumbuhan
1,036,633
selaku
PPKD
pendapatan
daerah
meningkat
atau
yang positif
dengan persentase sebesar 7,15% 20,826 Dana Perimbangan
Grafik 3.41
21,546
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Perkembangan Pendapatan Daerah pada DPPKAD selaku PPKD Tahun 2014 dan 2015
atau
pendapatan
daerah yang dicapai tahun 2015
meningkat
sebesar
Rp104.092.664.656,00 dari pendapatan
daerah
yang
dicapai tahun 2014.
Dari ke dua sumber pendapatan daerah tersebut menunjukkan pendapatan dana perimbangan memiliki pertumbuhan hanya 0,50% atau pendapatan dana perimbangan yang dicapai tahun 2015 bertambah sebesar Rp5.209.562.000,00. Sedang lain-lain pendapatan daerah yang sah memiliki pertumbuhan pendapatan sebesar 23,55% atau tahun 2015 lain-lain pendapatan daerah yang sah bertambah sebesar Rp98.883.102.456,00 dari tahun 2014.
Permasalahan Permasalahan yang dihadapi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan fungsinya sebagai koordinator pendapatan daerah selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah 2. Kesadaran wajib pungut pajak dan retribusi masih rendah; 3. Belum adanya database potensi pendapatan daerah; 4. Database Sismiop tidak valid meliputi data wajib pajak PBB, objek pajak PBB dan peta PBB; 5. DPPdaerah; 6. Belum terkoordinirnya penanganan pendapatan secara menyeluruh dan terintegrasi; Solusi 1. Perlu dilaksanakan intensifikasi dan ektensifikasi atas sumber-sumber pendapatan asli daerah; 2. Perlu dilakukan pendataan dan pemeliharaan basis data PBB P2 secara rutin setiap tahun;
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
71
Laporan Kinerja 2015 3. Perlu dilaksanakan sosialisasi lebih intensif dalam rangka meningkatkan keadaran wajib pungut pajak dan retribusi daerah atas kewajibannya; 4. Perlu dilaksanakan pendataan dan penyimpanan database dengan menggunkan sistem aplikasi yang terintegrasi; 5. Perlu koordinasi yang sinergis antar SKPD penghasil
3.3
Realisasi Anggaran Tahun 2015 pagu anggaran yang dialokasikan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp61.576.058.697,00 setelah perubahan APBD tahun 2015 pagu anggaran bertambah sebesar 17,46% atau bertambah Rp10.752.529.450,00 sehingga pagu anggaran menjadi Rp72.328.588.147,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.39)
Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD Tahun 2015
Tabel 3.39
BERTAMBAH (BERKURANG)
ANGGARAN No
URAIAN
REALISASI SEBELUM PERUBAHAN
I
II
Belanja tidak langsung 1
Belanja Gaji dan Tunjangan
2
Iuran Asuransi Kesehatan
3
Biaya Pemungutan PBB
4
Insentif Pemungutan Pajak Daerah
5
Insentif Pemungutan Retribusi Daerah Belanja langsung Jumlah belanja
SETELAH PERUBAHAN
RUPIAH
31.958.547.819
33.981.066.319
32.692.330.548
1.288.735.771
6.892.497.000
6.870.636.000
6.676.891.579
193.744.421
19.847.357.819
18.109.767.319
17.313.212.018
796.555.301
318.030.000
4.100.000.000
3.959.870.834
140.129.166
4.100.000.000
4.100.000.000
3.959.870.834
140.129.166
800.663.000
800.663.000
782.485.283
18.177.717
29.617.510.878
38.347.521.828
35.665.761.131
61.576.058.697
72.328.588.147
68.358.091.679
2.681.760.697 3.970.496.468
% 96,21 97,18 95,60 96,58 96,58 97,73 93,01 94,51
Sumber data : Simda Keuangan Daerah, data sementara per 31 Desember 2015 (sebelum diaudit BPK)
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
72
Laporan Kinerja 2015 Grafik Anggaran
tersebut
anggaran
Realisasi
38,347,521,828
menunjukkan
belanja
DPPKAD
terbesar dialokasikan pada belanja langsung yaitu sebesar 53,02% 35,665,761,131
atau sebesar Rp38.347.521.828,00 33,981,066,319 32,692,330,548
Belanja tidak langsung Gambar 3.41
terealisasi
sebesar
Rp35.665.761.131,00
sedang
alokasi
belanja
anggaran
pada
tidak langsung sebesar 46,98%
Belanja langsung
atau sebesar Rp33.981.066.319,00
Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD Tahun 2015
terealisasi
sebesar
Rp32.692.330.548,00
Belanja langsung merupakan anggaran belanja yang dipergunakan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan. Belanja langsung tersebut terdirii anggaran belanja langsung yang diperlukan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama sebagaimana pagu anggaran yang tercantum atau yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dan program/kegiatan pendukung. Grafik tersebut menginformasikan Program/ke giatan utama 29%
tahun 2015 berdasarkan Perubahan APBD anggaran belanja langsung DPPKAD
dialokasikan
untuk Program/ke giatan pendukung 71%
penyelenggaraan program/kegiatan utama
sebesar
29,22%
dan
penyelenggaraan program/kegiatan pendukung sebesar 70,78%. Pagu anggaran dan realisasi
sebagai
berikut: Grafik 3.42
Alokasi anggaran program utama dan program pendukung tahun 2015
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
73
Laporan Kinerja 2015
Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung pada Program/Kegiatan Utama dan Pendukung Tahun 2015
Tabel 3.40
BERTAMBAH (BERKURANG)
ANGGARAN No
URAIAN
REALISASI SEBELUM PERUBAHAN
1
Program/kegiatan utama
2
Program/kegiatan pendukung Jumlah
SETELAH PERUBAHAN
RUPIAH
%
10.438.587.540
11.205.963.490
9.588.564.142
1.617.399.348
19.178.923.338
27.141.558.338
26.077.196.989
1.064.361.349
29.617.510.878
38.347.521.828
35.665.761.131
2.681.760.697
85,57 96,08 93,01
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK), diolah
Pagu anggaran belanja langsung yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja antara Bupati Bantul dengan Kepala DPPKAD sebesar Rp10.438.587.540,00 setelah perubahan APBD menjadi Rp11.205.963.490,00 terealisasi sebesar Rp9.588.564.142,00 atau terserap 85,67%. Realisasi pagu anggaran belanja langsung pada program utama diperlukan dalam upaya pencapaian tujuh indikator kinerja dari dua sasaran strategis sebagaimana telah dibahas diatas, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.42) Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015
Tabel 3.42
Meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
SASARA N STRATE GIS
INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM
Persentase SKPD yang menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah
Persentase keakuratan data barang milik daerah
RUPIAH
%
43.405.000
23.197.500
20.207.500
53,44
2.245.522.320
1.909.371.025
336.151.295
85,03
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota
63.039.000
62.322.400
716.600
98,86
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
43.366.000
30.670.500
12.695.500
70,72
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
2.395.332.320
2.025.561.425
369.770.895
84,56
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
543.205.200
524.734.255
18.470.945
96,60
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
543.205.200
524.734.255
18.470.945
96,60
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
175.985.000
102.457.425
73.527.575
58,22
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
175.985.000
102.457.425
73.527.575
58,22
Program Pengelolaan Barang Daerah
2.061.886.550
1.712.106.340
349.780.210
83,04
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
2.061.886.550
1.712.106.340
349.780.210
83,04
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase penyerapan anggaran (belanja daerah) sesua dengan alokasi
REALISASI Setelah Perubahan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Opini Pemeriksaan BPK
BERTAMBAH (BERKURANG)
ANGGARAN
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
74
Laporan Kinerja 2015 SASARA N STRATE GIS
PROGRAM
REALISASI Setelah Perubahan
Meningkatkan kemampuan keuangan daerah
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah
%
4.364.859.445
811.549.625
84,32
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
610.425.200
519.149.487
91.275.713
85,05
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
610.425.200
519.149.487
91.275.713
85,05
4.279.787.700
3.676.236.582
603.551.118
85,90
45.196.450
38.220.807
6.975.643
84,57
4.324.984.150
3.714.457.389
610.526.761
85,88
82.862.500
78.884.580
3.977.920
95,20
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1.011.282.570
911.213.241
100.069.329
90,10
Jumlah Anggaran Belanja Langsung
1.094.145.070
990.097.821
104.047.249
90,49
6.029.554.420
5.223.704.697
805.849.723
86,64
11.205.963.490
9.588.564.142
1.617.399.348
85,57
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Jumlah Anggaran Belanja Langsung Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
Persentase Kemampuan Keuangan Daerah
RUPIAH
5.176.409.070
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Derajat Desentralisasi
BERTAMBAH (BERKURANG)
ANGGARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
Jumlah Anggaran Belanja Langsung Jumlah Anggaran Belanja Langsung Sasaran I dan II
Sumber data : Simda Keuangan Daerah per 31 Desember 2015 (data sementara sebelum diaudit BPK), diolah
Garfik Anggaran
Realisasi
tersebut
menunjukkan
pencapaian
indikator kinerja dari sasaran II 6,029,554,420 5,223,704,697
5,176,409,070
membutuhkan
anggaran
belanja langsung yang lebih
4,364,859,445
besar
daripada
pencapaian
indikator kinerja dari sasaran I yaitu
sebesar
sebesar dan Sasaran I
Sasaran II
Grafik 3.11 Pagu Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015
53,81%
atau
Rp6.029.554.420,00 terealisasi
sebesar
Rp5.223.704.697,00
atau
terserap
84,32%.
Sedang
anggaran
belanja
langsung
yang dialokasikan pada pencapaian sasaran I sebesar 46,19% atau sebesar Rp5.176.409.070,00 terealisasi sebesar Rp4.364.859.445,00 atau terserap 84,32%.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
75
Laporan Kinerja 2015
Bab 4 Penutup Laporan Kinerja DPPKAD tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kepala DPPKAD kepada Bupati Bantul yang telah memberi amanah dan tugas sebagaimana yang tertuang dalam dokumen perjanjian kinerja. Pencapaian atas ke tujuh indikator kinerja dari sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja utama (IKU) DPPKAD sebagaimana yang diatur dalam lampiran J pada Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, dapat disimpulkan sudah sesuai dengan target bahkan melebihi target dengan rata-rata capaian sebesar 102% katagori Sangat Baik. Rata-rata capaian indikator kinerja dari masing-masing sasaran sebagai berikut: Sasaran I meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah ratarata capaian ke-empat indikator kinerja sebesar 100% katagori Sangat Baik.
Capaian
tersebut memberi gambaran pengelolaan keuangan dan aset daerah di Pemerintah Kabupaten Bantul semakin tertib, transparan dan akuntabel dalam rangka mewujudkan tujuan utama yaitu mewujudkan good governance dan clean goverment. Sasaran II meningkatkan kemampuan keuangan daerah rata-rata capaian ke tiga indikator kinerja diatas 100% katagori Sangat Baik. Capaian tersebut menginformasikan tentang peranan pendapatan asli daerah semakin meningkat dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah dan mendanai belanja daerah.
Hasil pengukuran kinerja ke tujuh indikator kinerja utama DPPKAD tahun 2015 disimpulkan enam indikator kinerja atau sebanyak 85,71% dengan katagori Sangat Baik dan satu indikator kinerja atau sebanyak 14,29% dengan katagori Sedang.
Katagori sedang dicapai oleh indikator kinerja
persentase pertumbuhan pendapatan daerah.
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
76