BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terdapat banyak karakteristik perangkat lunak yang dapat diukur diantaranya kompleksitas, ukuran, keandalan, kualitas, waktu, usaha, biaya, kecacatan, performa, dll.(Laird & Brennan, 2006)Melalui pengukuran, maka akan diperoleh tingkat pencapaian di dalam sistem perangkat lunak yang sedang diamati. Pendekatan engineering menginginkan kualitas perangkat lunak dapat diukur secara kuantitatif yang disebut pengukuran metrik. Metrik didefinisikan sebagai sebuah ukuran kuantitatif yang dimiliki oleh suatu sistem, komponen atau proses tertentu dengan atribut-atribut yang diberikan. Usaha merupakan faktor utama dalam menentukan biaya yang dikeluarkan untuk membuat sebuah perangkat lunak. Pengukuran biaya perangkat lunak mengacu pada prediksi jumlah biaya produksi, usaha, ukuran, performa, kualitas dan sumber daya yang diperlukan untuk membangun sistem perangkat lunak. Pengukuran perangkat lunak merupakan salah satu pengukuran yang sulit karena bentuknya yang abstrak, untuk dapat tetap bersaing di lingkungan bisnis sangat dibutuhkan peningkatan kualitas yang baik dalam sebuah perangkat lunak, baik dari segi produk maupun proses. Proses pengembangan perangkat lunak dapat sepenuhnya ditandai oleh tiga pengukuran sederhana, diantaranya pengukuran waktu: waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tertentu, ukuran: ukuran 1
2 produk yang dihasilkan, dan cacat: jumlah cacat, jenis cacat, waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan cacat, dll. (Janieszewski & George, 2003) Pengukuran perangkat lunak selain berfokus pada peningkatan kualitas produk yang dihasilkan juga harus meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.(Jiju & Craig, 2004) Penggunaan berbagai macam metode pengukuran perangkat lunak untuk atribut-atribut yang berbeda dalam suatu perangkat lunak menjadi tolak ukur untuk membandingkan aktivitas dan fakta di lapangan baik dari segi proses, hasil dan kepuasan pengguna.Oleh karena itu, kami mengambil pokok pembahasan mengenai estimasi usaha yang dibutuhkan dalam pembuatan perangkat lunak yang akan menghasilkan laporan biaya dalam pembuatan sebuah perangkat lunak. Hasil estimasi ini memberikan laporan untuk membantu developer atau project manager dalam menentukan harga penjualan software atau keuntungan yang diperoleh baik penggunaan internal (project saving) maupun penggunaan eksternal (project revenue). Langkah-langkah untuk mengetahui apa yang harus diukur dijabarkan dalam penjelasan berikut, diantaranya: Metode 1 : Pendekatan yang sesuai dengan sistem pengukuran tersebut dengan menggunakan metode The Goal Question Metrics (GQM). (V.R. Basili, 2002)Metode ini bertujuan agar metrik yang dihasilkan bernilai, terstruktur, dan diterima oleh seluruh metode yang ada untuk menjawab pertanyaan “apa yang akan diukur?”, penjelasan untuk masing-masing tahapan diantaranya:
3 1. Goal (tujuan) : Mengidentifikasikan hasil atau tujuan dari produk/ proses/ sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 2. Question
(pertanyaan)
:
Menentukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
menggambarkan karakteristik dari pencapaian tujuan yang akan digunakan. 3. Metrics (metrik) : Menentukan metrik yang merupakan jawaban kuantitatif dari setiap pertanyaan diatas. Metrik dapat berupa objektif (objek yang diukur) atau subjektif (sudut pandang/ pendapat). Metode 2: Pembuat keputusan Dengan metode GQM berfokus pada tujuan yang harus dibuat. Untuk membuat keputusan, diperlukan pengukuran waktu dan usaha selama siklus pengembangan. Memberikan tes yang akan menentukan jikaperangkat lunak tersebut berada pada level yang diterima oleh pelanggan. Untuk membuat keputusan tersebut harus mempunyai standar pengukuran perangkat lunak dan juga pandangan yang bisa berubah dari waktu ke waktu.
Gambar 1. 1: Model Diagram Pengambilan Keputusan(Laird & Brennan, 2006)
4 Metode 3 : Standar Metrik Ada beberapa standar metrik yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak. Dalam menetapkan standar metrik pada suatu industri harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan bisnis dari industri tersebut. Sebagai contoh, The Software Engineering Institute (SEI)membutuhkan pengukuran untuk sistem, durasi proyek, tingkat usaha, dan kecacatan perangkat lunak. Laird dan Brennan mempertimbangkan model SEI tersebut sebagai standar minimum untuk setiap organisasi, yaitu diantaranya: - Ukuran sistem - Durasi proyek - Usaha - Kecacatan - Produktifitas Metode 4: Mekanisme metrik Mekanisme pengumpulan data metrik harus dipahami dengan baik dan disetujui sebelum pelaksanaan program. Dengan menambahkan pendekatan awal yaitu
Goal
Question
Metrics(GQM)
menjadi
Goal
Question
Metrics
Mechanism(GQM²), yang dimaksud mekanisme disini meliputi mengidentifikasikan siapa yang akan bertanggung jawab dalam pengumpulan dan pelaporan data, seberapa sering data akan dikumpulkan, dilaporkan dan apa infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan melaporkan data.
5 Metode 5: Mengukur Function of Time Berikut terdapat 3 cara yang bisa digunakan untuk mengukur function of time, diantaranya: 1.
Apa yang akan diukur tentunya sangat bervariasi berdasarkan pada pengembangan perangkat lunak dan siklus produk perangkat lunak.
2.
Kebutuhan bisnis mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan demikian juga pada program metrik harus bisa menyesuaikan agar tetap selaras dengan kebutuhan bisnis.
3.
Bagaimana cara mengelola metrikyang baik bukan pada tujuan akhir dari proyek yang ingin dicapai, melainkan melakukan perubahan dan perbaikan pada proyek tersebut. Kunci untuk membuat yang tidak terukur menjadi terukur adalah model
pengukuran.(Laird & Brennan, 2006)Model pengukuran memfokuskan pada bagianbagian penting yang akan diukur dan mengabaikan yang tidak relevan. Ada 3 jenis model pengukuran, diantaranya: 1.
Model teks Model ini paling umum dan efektif, hanya menggunakan kata-kata baku. Penjelasan berupa narasi yang dideskripsikan secara lengkap. Sulit untuk menggambarkan situasi yang kompleks.
6 2. Model diagram Model diagram merupakan model yang lebih baik, ada banyak teknik yang bisa digambarkan dari model diagram. Diagram menggambarkan entitas dan hubungan antar satu dengan yang lainnya, serta menjadikannya lebih dinamis.
Gambar 1. 2: Proses Pengembangan Perangkat Lunak Dalam Diagram (Laird & Brennan, 2006)
3. Model algoritmik Dalam kasus berbeda, model algoritmik ini sangat baik untuk diterapkan. Model algoritmik dapat menjelaskan/ menggambarkan hubungan antar entitas secara jelas.
7 1.2 Ruang Lingkup Batasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah estimasi usaha yang akan berpengaruh terhadap pengeluaran biaya dalam pembuatan sebuah perangkat lunak berdasarkan biaya masing-masing kegiatan diantaranya, studi kelayakan, desain fungsi, pemrograman, training, pemeliharaan, dan dokumentasi dengan pendekatan structure programming menggunakan model function point serta pengukuran karakteristik perangkat lunak lain diantaranya size, complexity, response time, availability, risk, benefit, dan Return On Investment (ROI).
8 1.3 Tujuan Dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Membuat aplikasi berbasis web untuk melakukan estimasi usaha dan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan sebuah project software. 2. Membuat aplikasi untuk pengukuran biaya yang dikeluarkan dalam membuat sebuah project software. 3. Membuat aplikasi yang menyediakan hasil laporan atau catatan mengenai pengukuran dan estimasi dalam pembuatan sebuah project software. 1.3.2 Manfaat Adapun manfaat penelitian ini diantaranya: a.
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengguna untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah perangkat lunak dan bagaimana estimasi usaha yang dihasilkan.
b.
Penelitian ini juga bermanfaat dalam memperkaya literatur pada ilmu rekayasa perangkat lunak mengenai pentingnya suatu pengukuran pada perangkat lunak.
9 1.4 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penulisan ini, akan digunakan beberapa metode sesuai dengan kaidah-kaidah umum penulisan karya ilmiah. Metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi: a. Studi Literatur Mempelajari buku referensi, silabus, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan Rekayasa Perangkat Lunak dan metode mengenai pengukuran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan perangkat lunak. b. Analisis Penelitian Sebelumnya Menganalisis teori dan metodologi serta teknik yang digunakan untuk melakukan perancangan aplikasi pengukuran biaya pembuatan perangkat lunak. c. Perancangan Sistem Merancang proyek perangkat lunak yang akan digunakan sebagai bahan implementasi teori dan metodologi yang digunakan. Dalam merancang aplikasi ini penulis menjelaskan sistem dengan menggunakan notasi UML (Unified Modeling Language), yaitu merancang Use Case Diagram, Activity Diagram, Conceptual Class Diagram, Sequence Diagram, Attribute Conceptual Class Diagram, Class Diagram dan merancang User Interface.
10 d. Implementasi Teori dan Metodologi Mengimplementasikan teori dan metodologi pengukuran biaya perangkat lunak ke dalam proyek perangkat lunak yang telah dirancang. 1.5 Sistematika Penulisan Secara umum sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN
Bagian ini berisi latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaatpenelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Berisi beberapa teori umum yang mendasari penelitian ini dan didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Cakupannya adalah definisi mendasar mengenai perangkat lunak dan teori-teori pengukuran pada perangkat lunak. BAB III
METODE PENELITIAN
Berisi metode yang digunakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan tahapan diantaranya, merancang pemecahan masalah, serta perancangan aplikasi secara lengkap.
11 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Berisi penjelasan mengenai implementasi perangkat lunak, sarana yang dibutuhkan, dan contoh cara pengoperasian aplikasi yang dirancang. Kemudian menguraikan hasil evaluasi dari penelitian ini. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.