1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Catatan kinerja sektor industri makanan dan minuman Indonesia di tahun 2010 masih menunjukkan pertumbuhan industri nasional walaupun diiringi bayangbayang akan adanya peningkatan produk makanan dan minuman impor. Industri makanan dan minuman masih menjadi cabang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan industri nasional. Data dari Departemen Perindustrian menunjukkan bahwa di tahun 2010 industri makanan dan minuman memberikan kontribusi sebesar 34,35% atas pertumbuhan industri nasional nonmigas yang sampai Triwulan III 2010 mencapai 4,69%. Data GAPMMI juga menunjukkan pertumbuhan industry makanan dan minuman dalam negeri yang cukup baik. Volume penjualan di tahun 2007 mencapai Rp 383 Trilyun, di tahun 2008 mencapai Rp. 505 Trilyun, di tahun 2009 mencapai Rp. 555 Trilyun dan ekspektasi di tahun 2010 adalah untuk mencapai Rp. 605 Trilyun. Total nilai impor produk makanan dan minuman
periode
January – November 2010 menunjukkan peningkatan sebesar 22,95% dibanding periode yang sama di tahun 2009 dengan negara asal impor terbesar dari Malaysia, Cina, Thailand, Singapura dan Amerika Serikat. Sedangkan triwulan pertama tahun 2011 ini pertumbuhan industri makanan dan minuman tidak sebagus kondisi bulan yang sama pada tahun 2010 lalu, yaitu berkisar antara 2%-
2
3% yang masih jauh dibandingkan tahun lalu yang pertumbuhannya sampai 10%13%. Ironisnya, meskipun industri makanan dan minuman merupakan salah satu kontributor terbesar dalam pertumbuhan industri Indonesia, masih banyak faktor termasuk kebijakan pemerintah yang masih belum sepenuhnya mendukung perkembangan industri makanan dan minuman itu sendiri, seperti rendahnya pengawasan sehingga produk illegal masih mudah masuk ke Indonesia. Sementara ancaman dari produk makanan dan minuman impor terus bertambah sejalan dengan integrasi perekonomian Indonesia dengan perekonomian regional dan global. Selain itu kenaikan harga energi khususnya minyak setelah krisis timur tengah disusul kenaikan harga bahan baku paska bencana tsunami di Jepang juga menghambat perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dan minuman adalah CV. Terlaksana Sukses Mandiri yang merupakan distributor dari Frisian Flag atau lebih dikenal oleh masyrakat dengan susu bendera. CV. Terlaksana Sukses Mandiri ini telah menjadi distributor Frisian Flag sejak tahun 2005, yang merupakan distributor tunggal dan resmi untuk mendistribusikan semua jenis produk dari Frisian flag, mulai dari susu kental manis (kaleng, shaset, pouch), Powder ( susu bubuk), Mainstream atau bubuk rasa (coklat, vanilla, madu, instan full cream), serta Infant ( susu formula). Dalam menjalani usaha ini CV.Terlaksana Sukses Mandiri memiliki pembagian wilayah yang telah ditetapkan oleh Frisian Flag dimana mencangkup Wilayah III Cirebon yang meliputi Kota Cirebon, Kuningan, dan sebagian Kabupaten seperti Losari,
3
Palimanan, Cilimus dan lain-lain. Target dari pendistribusian CV. Terlaksana Sukses Mandiri adalah toko tradisional dan modern, dimana untuk toko tradisional seperti toko-toko pada umunya, sedangkan untuk toko modern seperti swalayan-swalayan dan mini market yang ada. Untuk mendistribusikan produknya CV. Terlaksana Sukses Mandiri menggunakan sistem Taking Order dimana produk akan didistribusikan ke agen atau toko setelah menerima orderan. Dimana pendistribusian akan dilakukan secepatnya pada saat menerima orderan dengan waktu paling lama 1x24 jam. Dalam mendistribusikan barangnya CV. Terlaksana Sukses Mandiri menggunakan truk engkel yang bermuatan 700 carton dan truk double yang bermuatan 1350 carton. Pendistribusian akan tetap dilakukan pada saat menerima orderan, walaupun jumlah orderan tidak memenuhi kapasitas truk yang digunakan. Sedangkan untuk jenis pendistribusian yang digunakan oleh CV.Terlaksana Sukses Mandiri adalah jenis distribusi tidak langsung yaitu CV.TSM Î agen/toko Î Customer, dimana CV. Terlaksana Sukses Mandiri mendistribusikan barangnya kepada customer melalui bantuan pihak perantara agen atau toko sebelum sampai ke customer. Analisis persaingan industri terhadap CV. Terlaksana Sukses Mandiri ini dapat dilihat dengan menggunakan analisis lima kekuatan Porter yaitu sebagai berikut: •
Potensi Masuknya Pesaing Baru Î Ancaman kompetitor baru dalam produk yang sama bagi CV. Terlaksana Sukses Mandiri bisa dikatakan rendah karena CV. Terlaksana Sukses Mandiri merupakan distributor tunggal dan resmi dari Frisian Flag yang menguasai Wilayah III Cirebon dengan batasan wilayah sebelah barat adalah Palimana, bagian timur
4
adalah Losari, bagian selatan adalah Kunigan, sehingga sulit untuk pesaing baru untuk masuk tanpa adanya kepercayaan yang kuat dari pihak Frisian Flag. •
Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Î Persaingan antar perusahaan sejenis bagi CV. Terlaksana Sukses Mandiri bisa dikatakan kuat karena banyaknya perusahaan lain yang juga bergerak di bidang distribusi barang.
•
Potensi Pengembangan Produk Pengganti Î Potensi Pengembangan Produk Pengganti bagi CV. Terlaksana Sukses Mandiri bisa dikatakan tidak kuat karena untuk produk susu formula pengembangan produk pengganti masih sedikit.
•
Daya Tawar Pemasok Î Daya Tawar Pemasok bisa dikatakan lemah karena CV. Terlaksana Sukses Mandiri merupakan distributor resmi dari Frisisan Flag, sehingga semua produk hanya dipasok melalui Frisian Flang, hal ini membuat harga suatu produk dikendalikan oleh Frisian Flag.
•
Daya Tawar Pembeli Î Daya Tawar Pembeli bisa dikatakan kuat karena untuk produk susu formula terdapat banyak jenis dengan pangsa pasar yang sama sehingga pembeli memiliki kekuatan untuk membeli sesuai dengan keinginan konsumen.
CV. Terlakssana Sukses Mandiri merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang pendistribusian makanan dan minuman. CV. Terlaksana Sukses Mandiri tergolong dalam perusahaan menengah yang mencangkup area penjualan yang luas, sedangkan perusahaan tersebut memiliki sistem distribusi yang belum
5
optimal, dimana dapat dilihat dari adanya pola orderan yang terlalu rumit, rute kunjungan yang belum tertata dengan baik, dan pola orderan yang memerlukan proses yang panjang sehingga pendistribusian barang mengalami keterlambatan, sehingga tanpa sistem distribusi yang optimal dikhawatirkan pendistribusian barang mengalami keterlambatan sehingga berdampak kepada tingkat penjualan yang menurun. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pendistribusian pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri yang bergerak sebagai distributor dibidang makanan dan minuman. Dengan melihat dan memahami pentingnya sistem pendistribusian dalam mendistribusikan barang bagi
perusahaan,
maka
penulis
mengambil
judul
skripsi
“ANALISIS
OPTIMALISASI SISTEM PENDISTRIBUSIAN BARANG ( KASUS : CV.TERLAKSANA SUKSES MANDIRI )”
1.2 Identifikasi Masalah
1) Bagaimana sistem pendistribusian barang pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri. 2) Faktor – faktor apa yang menjadi penyebab keterlambatan barang pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri. 3) Bagaimana
mengoptimalkan
CV.Terlaksana Sukses Mandiri.
sistem
pendistribusian
pada
6
1.3 Tujuan Penelitian 1) Mempelajari sistem pendistribusian barang pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri.(T-1) 2) Mengidentifikasi faktor – faktor penyebab keterlambatan barang pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri.(T-2) 3) Mengoptimalkan sistem pendistribusian pada CV. Terlaksana Sukses Mandiri.(T-3) 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari peneltian ini adalah sebagai berikut : Untuk Perusahaan •
Dapat memberikan masukan pemikiran dan gambaran bagi manajemen CV.
Terlaksana
Sukses
Mandiri
dalam
mengefisienkan
dan
mengoptimalkan sistem pendistribusian barangnya, sebagai bagian dalam mengambil keputusan dan perbaikan bagi manajemen. Untuk Pihak Lain •
Dapat memberikan manfaat dan memberikan inspirasi yang berguna bagi pihak lain yang tertarik untuk mendalami dan melakukan penelitain lebih lanjut dalam bidang usaha yang sama dan untuk tujuan lain sesuai dengan kebutuhan yang lain.