Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Bab A.
1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Pembangunan
pangan
dan
ketahanan
pangan
merupakan
salah satu faktor kunci dalam pembangunan suatu bangsa. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional umumnya dan daerah pada khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan, telah dibentuk Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 19 tahun 2007 tanggal 1 Mei 2007 dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 tanggal 15 April 2008. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 043 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 tentang uraian tugas unsur-unsur organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan
ketahanan
pangan
kebijakan
daerah
daerah.
Sedangkan
di
bidang uraian
pemantapan tugas
Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan adalah: a. Merumuskan kebijakan di bidang pemantapan ketahanan pangan sesuai
dengan
kebijakan
yang
ditetapkan
oleh
Gubernur
berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Melaksanakan fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemantapan ketahanan pangan daerah; c. Melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan daerah;
Laporan Kinerja
1
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
d. Melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis distribusi dan harga pangan daerah; e. Melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis pola
konsumsi
dan
keamanan
pangan
serta
pengembangan
penganekaragaman pangan daerah; f. Membina
dan
mengendalikan
pengelolaan
kegiatan
kesekretariatan; dan g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawabnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas maka
Badan
Ketahanan
Pangan
Provinsi
Kalimantan
Selatan
mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang pemantapan ketahanan pangan sesuai
dengan
kebijakan
yang
ditetapkan
oleh
Gubernur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pemantapan ketahanan pangan daerah; c. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan daerah; d. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis distribusi dan harga pangan daerah; e. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis pola konsumsi dan
keamanan
pangan
serta
pengembangan
keanekaragaman
pangan daerah; dan f. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
B.
STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Kalimantan Selatan terdiri dari 1 (satu) Kepala Badan, 1 Laporan Kinerja
2
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
(satu) Sekretaris dengan 3 (tiga) Kasubbag, 3 (tiga) Kepala Bidang
dengan
6
(enam)
kasubbid,
serta
kelompok
jabatan
fungsional. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut : 1. Kepala Dinas, membawahi 1 (satu) Sekretaris, 3 (tiga) Kepala staf
Bidang,
serta
9
(sembilan)
kelompok
jabatan
kasubbag/kasubbid fungsional
di
beserta
lingkungan
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Sekretaris Program,
membawahi Subbag
3
(tiga)
Keuangan,
subbag,
dan
yaitu
Subbag
Umum
Subbag dan
Kepegawaian. 3. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan membawahi 2 (dua) subbid, yaitu subbid ketersediaan pangan serta subbid penanganan rawan pangan. 4. Kepala Bidang Distribusi Pangan membawahi 2 (dua) subbid, yaitu subbid analisis distribusi dan akses pangan serta subbid analisis harga pangan. 5. Kepala
Bidang
Konsumsi
dan
Penganekaragaman
Pangan
membawahi 2 (dua) subbid yaitu subbid keamanan pangan dan preferensi pangan masyarakat serta subbid konsumsi dan penganekaragaman pangan.
Laporan Kinerja
3
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Struktur Organisasi :
C. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI ORGANISASI Isu-isu Badan
Ketahanan
strategis Pangan
dan
Provinsi
permasalahan
utama
terkait
Kalimantan
Selatan
adalah
sebagai berikut: a. Masih minusnya ketersediaan beberapa produk pangan seperti buah dan sayur-sayuran serta susu b. Laju peningkatan kebutuhan pangan lebih cepat dibandingkan dengan laju kemampuan produksinya c. Keberadaan dan fungsi lembaga ketahanan pangan masyarakat dalam bentuk lumbung pangan yang sudah lama dikenal di kalangan penduduk pedesaan sudah mulai memudar d. Kelembagaan pemasaran hasil-hasil pangan belum berperan optimal sebagai penyangga kestabilan distribusi dan harga pangan
Laporan Kinerja
4
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
e. Belum
berkembangnya
industri
pengolahan
hasil-hasil pertanian, rendahnya mutu
yang
mengolah
kemasan dan belum
adanya standarisasi produk f. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas pangan penduduk dilihat dari pola konsumsi pangan masyarakat g. Terbatasnya kemampuan teknis aparat dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dalam mendukung keakuratan dan
kecepatan
pelayanan
serta
mengantisipasi
dinamika
permasalahan ketahanan pangan
D.
SISTEMATIKA PENYAJIAN Bentuk
diusahakan
laporan
sistem
berpedoman
pada
akuntabilitas Peraturan
kinerja
Menteri
ini
Negara
Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 2006 tentang Pelaporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian atas
Indikator
Kinerja
Utama
untuk
menilai
tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan/sasaran organisasi. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistematika penyusunan sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan struktur
yang
terdiri
organisasi,
dari
isu-isu
latar
belakang,
strategis,
dan
sistematika penyajian.
Laporan Kinerja
5
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang ditetapkan yang
terdiri
Rencana
Kinerja
tahun
2016
dan
Penetapan Kinerja tahun 2016. Bab III
Akuntabilitas Kinerja yang terdiri dari Pengukuran Kinerja 2016, keberhasilan dan kegagalan sebagai pertanggungjawaban hasil tahun 2016.
Bab IV
Penutup,
yang
merupakan
evaluasi
dan
analisis
kinerja untuk setiap sasaran strategi atau hasil program/kegiatan
dan
kondisi
terkhir
yang
seharusnya terwujud. Kesimpulan hasil menyeluruh pelaksanaan yang terdiri dari tinjauan umum dan strategi pemecahan masalah.
Laporan Kinerja
6
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
2
Bab
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 – 2021 Berdasarkan tahun
2005-2025
Sejahtera
Visi
yaitu
Sebagai
RPJPD
Provinsi
Kalimantan
Wilayah
Kalimatan
Selatan
Perdagangan
2025
Dan
Selatan
Maju
Jasa
Dan
Berbasis
Agroindustri, maka untuk memajukan Provinsi Kalimantan Selatan ke depan ditetapkan visi RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2016-2021 adalah “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing”. Tujuan
pembangunan
ketahanan
pangan
di
Provinsi
Kalimantan Selatan adalah: a.
Meningkatkan
kemampuan
membangun
ketersediaan
dan
cadangan pangan dalam jumlah, mutu, dan keragaman yang cukup di seluruh wilayah. b.
Meningkatkan
kemampuan
membangun
sistem
distribusi
pangan untuk
menunjang penyebaran dan tingkat harga
pangan yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. c.
Meningkatkan pengembangan
penganekaragaman pangan
lokal
dan
konsumsi
melalui
produk-produk
pangan
olahan guna meningkatkan konsumsi pangan dan sekaligus mendorong penurunan konsumsi beras per kapita. d.
Meningkatkan
mutu
dan
keamanan
pangan
segar
untuk
memberikan nilai tambah terhadap produksi pangan segar yang
berdaya
saing
tinggi
guna
mewujudkan
keamanan
pangan yang berkelanjutan.
Laporan Kinerja
7
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
e.
Meningkatkan
keberdayaan
dan
kemandirian
masyarakat
dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal.
Mengacu
pada
tujuan
pembangunan
ketahanan
pangan,
maka sasaran pembangunan ketahanan pangan Kalimantan Selatan 2016-2021 yang akan dicapai adalah: a.
Dipertahankannya meningkatkan ketahanan
ketersediaan
kemandirian
pangan
dan
pangan
yang
masyarakat,
menurunnya
cukup,
pemantapan
tingkat
kerawanan
pangan. b.
Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani.
c.
Percepatan
diversifikasi
pangan
dan
keamanan
pangan
masyarakat. d.
Meningkatnya
kelembagaan
dan
peran
Dewan
Ketahanan
Pangan.
Mengacu kepada rencana strategis tersebut maka Badan Ketahanan
Pangan
Provinsi
Kalimantan
Selatan
menetapkan
perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2016 dalam bentuk sasaran
strategis,
indikator
sasaran
dan
target
capaian
sebagai berikut :
Laporan Kinerja
8
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Indikator Target No Tujuan Sasaran Sasaran 2016 1 Meningkatkan Dipertahankannya Peningkatan kemampuan membangun ketersediaan Desa Mandiri ketersediaan dan pangan yang cukup, 191 Pangan cadangan pangan dalam meningkatkan kejumlah, mutu, dan mandirian masyara- Peningkatan keragaman yang cukup kat, pemantapan Skor PPH di seluruh wilayah ketahanan pangan Ketersediaan 87,36 dan menurunnya tingkat kerawanan Peningkatan pangan Lumbung 97 2 Meningkatkan Lancarnya Pangan kemampuan membangun distribusi dan sistem distribusi stabilisasi harga Penurunan pangan untuk pangan utama Konsumsi 90 menunjang penyebaran nabati dan hewani Beras dan tingkat harga di tingkat petani pangan yang Peningkatan terjangkau oleh daya Skor PPH 84,9 beli masyarakat Konsumsi 3
Meningkatkan penganekaragaman konsumsi melalui pengembangan pangan lokal dan produkproduk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan dan sekaligus mendorong penurunan konsumsi beras per kapita
Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat
4
Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal
Meningkatnya kelembagaan dan peran Dewan Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja
9
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Strategi Pangan
Provinsi
yang
dilaksanakan
Kalimantan
Selatan
oleh
Badan
dalam
rangka
Ketahanan mencapai
tujuan dan sasaran sebagai berikut:
Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan VISI : Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing MISI II : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah Yang Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Tujuan
Sasaran
Strategi
Berbasis
Kebijakan
Meningkatkan kemampuan membangun ketersediaan dan cadangan pangan dalam jumlah, mutu, dan keragaman yang cukup di seluruh wilayah
Dipertahankannya 1. Meningkatkan 1. Melaksanakan ketersediaan ketersediaan pengkajian dan pangan yang energi dan evaluasi cukup, protein pangan produksi, meningkatkan masyarakat ketersediaan kemandirian 2. Mengatasi dan cadangan masyarakat, kerawanan pangan pangan pemantapan di masyarakat pemerintah dan ketahanan pangan masyarakat dan menurunnya 2. Melaksanakan tingkat inventarisasi kerawanan pangan serta penanggulangan kerawanan pangan dan gizi masyarakat
Meningkatkan kemampuan membangun sistem distribusi pangan untuk menunjang penyebaran dan tingkat harga pangan yang terjangkau oleh daya beli masyarakat
Lancarnya 1. Meningkatkan 1. Melaksanakan distribusi dan pengawasan disanalisa stabilisasi tribusi pangan distribusi dan harga pangan utama nabati dan akses pangan utama nabati dan hewani masyarakat hewani di 2. Menjaga 2. Melaksanakan tingkat petani stabilitas harga analisa harga pangan utama pangan pokok nabati dan masyarakat hewani di tingkat masyarakat
Laporan Kinerja
10
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
VISI : Kalsel Mapan (Mandiri dan Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
Terdepan)
Lebih
Sejahtera,
MISI II : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah Yang Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan
Berbasis
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Meningkatkan penganekaragaman konsumsi melalui pengembangan pangan lokal dan produk-produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan dan sekaligus mendorong penurunan konsumsi beras per kapita
Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat
1. Meningkatkan pola pangan konsumsi masyarakat 2. Menjaga keamanan konsumsi pangan masyarakat
1. Melaksanakan diversifikasi konsumsi pangan masyarakat 2. Melaksanakan pengawasan terhadap keamanan pangan masyarakat
Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian gizi masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal
Meningkatnya indeks gizi pangan konsumsi masyarakat Kalimantan Selatan
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yabg sehat dan aman
Melaksanakan perbaikan kesadaran pangan sehat, pola konsumsi dan gizi pangan masyarakat serta pengayaan gizi produk pangan lokal unggulan
Laporan Kinerja
11
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
B.
RENCANA KINERJA TAHUNAN Rencana
Kinerja
Tahunan
2016
merupakan
penjabaran
dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam Penetapan Kinerja termuat informasi sasaran strategis yang ingin dicapai Badan Ketahanan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016, indikator kinerja sasaran yang meliputi output dan outcome dan rencana capaiannya. Rencana
Kinerja
Tahunan
2016
meliputi
beberapa
program dan kegiatan sebagai berikut: 1. Program Distribusi dan Akses Pangan, meliputi 4 (empat) kegiatan sebagai berikut: a. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi P-LDPM b. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat c. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok d. Pendampingan Operasional DPM-LUEP 2. Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, meliputi 5 (lima) kegiatan sebagai berikut: a. Penanganan Daerah Rawan Pangan b. Monitoring,
Evaluasi
dan
Pelaporan
Kebijakan
Perberasan c. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah d. Pengembangan Desa Mandiri Pangan e. Pengembangan Lumbung Pangan Desa 3. Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, meliputi 5 (lima) kegiatan sebagai berikut: a. Analisis
dan
Penyusunan
Pola
Konsumsi
dan
Suplai
Pangan b. Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
Laporan Kinerja
12
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
c. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan d. Percepatan Diversifikasi Pangan e. Pembinaan Pengolah Pangan Lokal
C. PENETAPAN KINERJA Penetapan sasaran
dan
Kinerja
program
yang
2016 telah
merupakan
penjabaran
ditetapkan
dalam
dari
Rencana
Kinerja Tahunan 2016, yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Dalam rangka mencapai target kinerja yang telah ditetapkan maka Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan pada Pebruari 2016 telah menandatangani Perjanjian Kinerja sebagai berikut:
Tabel 3. Perjanjian Kinerja 2016 No. Sasaran 1 Menurunnya daerah rawan pangan
2
3
Indikator Kinerja Satuan Target Pola pangan harapan % 87,36 ketersediaan Penanganan daerah rawan Kabupaten 11 pangan Jumlah Desa Mandiri Pangan Desa 191 Cadangan Pangan Masyarakat Ton Beras 220 Cadangan Pangan Pemerintah Ton Beras 60 Provinsi Meningkatnya Penguatan Lembaga Distribu Gapoktan 4 distribusi dan si Pangan Masyarakat stabilisasi Pengembangan Usaha Pangan Gapoktan 14 harga pangan Masyarakat Meningkatnya Pola pangan harapan % 85 diversifikasi konsumsi pangan Penurunan konsumsi beras 1 persen 89,99 masyarakat per tahun Penetapan kinerja yang dicanangkan meliputi beberapa
sasaran strategis sebagai berikut :
Laporan Kinerja
13
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Sasaran strategis 1: Menurunnya daerah rawan pangan Sasaran strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang sebagai berikut: Program dan Kegiatan
Uraian Outcome dan Output
Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Peningkatan Jumlah Cadangan Pangan Penurunan desa dengan kondisi rawan pangan Jumlah Desa Rawan Pangan Prioritas 1 Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan kebijakan perberasan Jumlah pangan yang siap disalurkan pada saat rawan pangan Peningkatan Jumlah Desa Mandiri Pangan Bertambahnya jumlah lumbung pangan masyarakat
1. Penanganan Daerah Rawan Pangan 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan 3. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah 4. Pengembangan Desa Mandiri Pangan 5. Pengembangan Lumbung Pangan Desa
Target
Satuan
110
ton
20
desa
20
Desa
1
Kasubbid. Penanganan Rawan Pangan Dokumen Kasubbid. Ketersediaan Pangan
110
Ton
191
Desa
97
Pejabat Penanggung jawab Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Kasubbid. Ketersediaan Pangan
Kasubbid. Penanganan Rawan Pangan Lumbung Kasubbid. Ketersediaan Pangan
Sasaran strategis 2: Meningkatnya distribusi dan stabilisasi harga pangan Sasaran strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang sebagai berikut:
Laporan Kinerja
14
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Program dan Kegiatan
Uraian Outcome Target dan Output
Program Distribusi dan Akses Pangan 1. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi P-LDPM 2. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
Peningkatan Jumlah Gapoktan Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan P-LDPM Jumlah Kabupaten/ kota dengan kondisi akses pangan tinggi 3. Pemantauan % Peningkatan dan Analisis harga pangan Harga Pangan pokok Pokok masyarakat tidak melebihi HET 4. Pendampingan Terevaluasinya Operasional dan terpantauDPM-LUEP nya kegiatan DPM-LUEP
4
1
11
Pejabat Penanggung jawab gapoktan Kabid Distribusi Pangan Dokumen Kasubbbid. Distribusi dan Akses Pangan Kab/ Kasubbbid. kota Distribusi dan Akses Pangan Satuan
<10
%
Kasubbid. Analisis Harga Pangan
1
Dokumen
Kasubbbid. Distribusi dan Akses Pangan
Sasaran strategis 3: Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat Sasaran strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang berikut: Program dan Kegiatan Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
Uraian Outcome dan Output
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan % Peningkatan Skor PPH 1. Analisis dan Peningkatan Penyusunan skor PPH Pola Konsumsi konsumsi dan Suplai
Laporan Kinerja
Pejabat Penanggung jawab sampel Kabid Konsumsi dan Keamanan % Pangan % Kasubbid. Konsumsi dan Penganekara
Target Satuan 100
84,9 84,9
15
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Program dan Kegiatan
Uraian Outcome dan Output
Pangan 2. Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
Peningkatan jumlah kelompok KRPL
530
3. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Jumlah sampel yang lulus uji lab yang aman dikonsumsi
100
Jumlah komoditas yang mendapat nomor registrasi dan sertifikat
1
4. Percepatan Diversifikasi Pangan
Penurunan konsumsi beras per kapita per tahun
90
5. Pembinaan Pengolah Pangan Lokal
Peningkatan jumlah UMKM yang mengembangkan pangan lokal
11
Laporan Kinerja
Pejabat Penanggung jawab gaman Pangan Desa Kasubbid. Konsumsi dan Penganekara gaman Pangan Sampel Kasubbid. Keamanan Pangan dan Preferensi Pangan Masyarakat Sampel Kasubbid. Keamanan Pangan dan Preferensi Pangan Masyarakat Kg/ Kasubbid. kap/th Konsumsi dan Penganekara gaman Pangan UMKM Kasubbid. Konsumsi dan Penganekara gaman Pangan
Target Satuan
16
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Bab
3
Untuk Provinsi
AKUNTABILITAS KINERJA mengetahui
Kalimantan
kinerja
Selatan
tahun
Badan
Ketahanan
2016,
pada
Pangan
laporan
ini
dilakukan pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016. Pengukuran kinerja terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi tahun sebelumnya, realisasi tahun berjalan versus target renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk
dengan
standar
nasional
yang
terkait.
Hasil
pengukuran kinerja disajikan menurut sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam
rangka
memberikan
kesimpulan
pengukuran
kinerja, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian
kinerja
berdasarkan
capaian
rata-rata
atas
indikator kinerja menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut: Urutan
Rentang Capaian
Kategori Capaian
I
Lebih dari 100%
Sangat Berhasil
II
90% - 100%
Berhasil
III
80% - 90%
Cukup Berhasil
IV
Sampai dengan 80%
Kurang Berhasil
Hasil
pengukuran
secara
mandiri
(self
assessment)
terhadap 3 (tiga) sasaran strategis mencakup 20 indikator outcome dan output menunjukkan bahwa sebanyak 8 indikator berada
dalam
kategori
Laporan Kinerja
capaian
Sangat
Berhasil
(40%)
dan 17
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
sebanyak 12
indikator berada dalam kategori capaian Berhasil
(60%). Sementara 9 indikator kinerja utama menunjukkan bahwa rata-rata
capaian
kinerja
Sangat
Berhasil
yaitu
sebesar
118,40%.
A.CAPAIAN KINERJA ATAS KINERJA UTAMA 2016 Keberhasilan diukur
melalui
Pengukuran kegiatan Tahun
9
(sembilan)
kinerja
dilakukan
pembangunan
2016.
pencapaian
ketahanan
Pengukuran
kinerja
kinerja
utama
indikator terhadap pangan
tahun
kinerja
sasaran yang
2016 utama.
strategis
dilakukan
dimaksudkan
untuk
pada
menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan pembangunan ketahanan Kalimantan
pangan
pada
Selatan.
Badan
Pengukuran
Ketahanan
Pangan
Provinsi
kinerja
dilakukan
melalui
penghitungan realisasi dan target, seperti pada tabel berikut.
Tabel 4. Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2016 No 1
Sasaran Menurunnya daerah rawan pangan
Laporan Kinerja
Indikator Kinerja Pola pangan harapan ketersediaan Penanganan daerah rawan pangan Jumlah Desa Mandiri Pangan Cadangan Pangan Masyarakat Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
Satuan
Target
Reali % sasi Capaian
%
87,36
80,81
92,50
Kabupaten
11
11
100
Desa
191
191
100
Ton Beras
220
195
88,64
Ton Beras
60
101,8
169,67
18
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
No
Sasaran
2
Meningkatnya distribusi dan stabilisasi harga pangan
3
Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat
Indikator Reali % Satuan Target Kinerja sasi Capaian Penguatan Lembaga Distribusi Gapoktan 4 8 200 Pangan Masyarakat Pengembangan Usaha Pangan Gapoktan 14 17 121,43 Masyarakat Pola pangan harapan % 85 85 100 konsumsi Penurunan 1 persen konsumsi 89,99 96,4 93,35 per tahun beras Rata-rata Capaian 118,40
Terdapat 9 indikator kinerja utama dalam pembangunan ketahanan pangan Kalimantan Selatan 2016, seperti disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Utama 2016 No 1
Indikator Kinerja Pola pangan harapan ketersediaan
Laporan Kinerja
Target 87,36%
Reali sasi 80,81%
% Keterangan Capaian 92,50 1. Masih rendahnya produksi sayur dan buah lokal di Kalsel 2. Beberapa jenis buah dan sayur tidak bisa tumbuh dengan baik di Kalsel karena iklim yang tidak cocok sehingga harus mendatangkan dari luar 3. Ketersediaan gula pasir sepenuhnya masih mendatangkan dari luar Kalsel 4. Belum adanya pabrik pengolahan kelapa sawit dalam skala 19
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
No
Indikator Kinerja
2
Penanganan Daerah Rawan Pangan
3
Jumlah Desa Mandiri Pangan
Laporan Kinerja
Target
11 kab
Reali sasi
11 kab
191 Desa 191 Desa
% Capaian
100
100
Keterangan besar yang mampu menampung seluruh hasil produksi kelapa sawit Kalsel sehingga hasil produksi kelapa sawit Kalsel dikirim keluar 1. Adanya laporan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) yang dilaporkan oleh kabupaten secara rutin sehingga jika ada indikasi daerah rawan pangan bisa segera diatasi 2. Adanya peta ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) dalam rangka pemberian informasi dini terhadap daerah rawan pangan 3. Pembinaan dan monev dilaksanakan secara teratur 1. Kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan kegiatan mandiri pangan 2. Peran pengurus kelompok afi nitas dalam pemanfaatan dana desa mandiri pangan dapat dimaksimalkan 3. Adanya kegiatankegiatan lain yang menunjang 4. Adanya bantuan modal dari lembaga keuangan lain yang ada di desa 5. Peran pemuka masyarakat dalam forum komunikasi kawasan/FKK 20
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
No
Indikator Kinerja
Target
Reali sasi
% Capaian
4
Cadangan Pangan Masyarakat
220 Ton Beras
195 Ton Beras
88,64
5
Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
60 Ton Beras
101,8 Ton Beras
169,67
6
Penguatan Lembaga
Laporan Kinerja
4 8 Gapoktan Gapoktan
200
Keterangan 6. Berkembangnya rencana usaha kelompok afinitas setiap tahun 7. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara teratur 1. Adanya penyusutan gabah/beras dalam lumbung pangan sehingga jumlahnya terus berkurang 2. Adanya gabah yang dipinjam anggota sehingga secara fisik tidak tersedia di dalam lumbung 3. Adanya perbedaan harga jual dan harga gabah/ beras sehingga berpengaruh pada volume gabah/beras di lumbung pangan masyarakat 1. Adanya sisa stok cadangan pangan pemerintah dari tahun sebelumnya 2. Tidak ada bencana besar di Kalsel sehingga jumlah cadangan pangan pemerintah provinsi tidak berkurang 3. Jika terjadi bencana maka digunakan cadangan pangan pemerintah kabupaten 4. Tidak dianggarkan untuk pengadaan cadangan pangan pemerintah 1. Adanya dukungan dana APBN 21
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
No
Indikator Kinerja Distribusi Pangan Masyarakat
Target
Reali sasi
% Capaian
7
Pengembangan 14 17 Usaha Pangan Gapoktan Gapoktan Masyarakat
121,43
8
Peningkatan skor PPH konsumsi
84,9%
84,8%
99,88%
9
Penurunan konsumsi beras per kapita per
90 kg/ kap/ th
96,4 kg/ kap/thn
93,36%
Laporan Kinerja
Keterangan 2. Tidak semua gapoktan yang diusulkan oleh kabupaten memenuhi kriteria yang ditetapkan 1. Adanya dukungan dana APBN 2. Tidak semua gapoktan memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan pengembangan usaha pangan masyarakat 1. Adanya kenaikan AKE dari 2.000 kkal/kap/hr menjadi 2.150 kkal/kap/hr dan AKP dari 52 gram/kap/hari jadi 57 gram/ kap/hari 2. Mulai ada variasi olahan pangan lokal untuk diversifikasi pangan 3. Rendahnya konsumsi buah dan sayur 4. Sulit mengubah pola makan masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras 5. Keterbatasan pengetahuan dan kemauan untuk menyajikan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman 6. Kecenderungan ibu rumah tangga yang menyajikan menu yang tidak variatif dalam menu makanan keluarga sehari-hari 1. Adanya kenaikan standar konsumsi energi dan protein yaitu Angka Kecukupan 22
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
No
Indikator Kinerja tahun
Target
Reali sasi
% Capaian
Keterangan Energi (AKE) dari 2.000 kkal/kap/hr menjadi 2.150 kkal/kap/hr dan Angka Kecukupan Protein (AKP) dari 52 gram/kap/hari jadi 57 gram/ kap/hari 2. Konsumsi beras secara nasional masih di atas 100 kg/kap/thn sementara capaian Kalsel di bawah rata-rata nasional sehingga dianggap sudah cukup bagus/tidak perlu diturunkan lagi 3. Sulit mengubah pola makan masyarakat karena ada anggapan belum makan kalau belum makan nasi (beras) 4. Masih terbatasnya pangan lokal sumber karbohidrat non beras
Dalam usaha mencapai capaian kinerja yang optimal, perlu adanya perbandingan realisasi antara capaian realisasi Kalimantan
Selatan
dibandingkan
dengan
realisasi
regional
Kalimantan dan realisasi capaian nasional untuk mengukur di mana posisi Kalimantan Selatan dalam pencapaian kinerja pada level regional maupun nasional. Perbandingan capaian kinerja ini terutama untuk indikator kinerja ketahanan pangan yang termuat dalam indikator RPJMD Kalimantan Selatan.
Laporan Kinerja
23
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Tabel
6.
Capaian Kinerja Kalimantan Selatan Dibandingkan Capaian Regional Kalimantan dan Target Nasional Tahun 2015 Konsumsi PPH PPH No Provinsi Beras Ketersediaan Konsumsi* (Kg/kap/thn) 1 Kalimantan Selatan 83,35 88,6 96,4 2 Kalimantan Tengah 89,71 89,3 97,4 3 Kalimantan Barat 77,8 100,9 4 Kalimantan Timur 82,6 85,9 5 Kalimantan Utara 71,7 85,3 6 Indonesia 89,69 85,2 98,8 *Capaian PPH Konsumsi dengan AKE 2.000 kkal/kap/hari Capaian skor pola pangan harapan tingkat ketersediaan Provinsi Kalimantan Selatan 2015 sebesar 83,35. Angka ini masih berada di bawah capaian nasional sebesar 89,69. Namun posisi
Kalimantan
Selatan
belum
bisa
dibandingkan
dengan
provinsi lain di regional Kalimantan karena data capaian skor pola
pangan
harapan
dari
provinsi-provinsi
tersebut
belum
diterimanya. Capaian skor pola pangan harapan tingkat konsumsi tahun 2015 dengan angka kecukupan energi 2.000 kkal/kap/hari sebesar posisi
88,6.
Apabila
Kalimantan
Kalimantan
dilihat
Selatan
Tengah.
secara
berada
Sementara
regional
di
urutan
secara
Kalimantan,
ke-2
nasional,
setelah capaian
Kalimantan Selatan berada di atas capaian nasional di mana capaian PPH Konsumsi secara nasional sebesar 85,2. Dilihat dari konsumsi beras (kg/kap/thn), konsumsi beras
masyarakat
konsumsi
beras
Kalimantan
masyarakat
Selatan
Kalimantan
masih
berada
Timur
dan
di
atas
Kalimantan
Utara tetapi di bawah konsumsi beras masyarakat Kalimantan Tengah
dan
Kalimantan
Barat.
Sementara
secara
nasional,
capaian Kalimantan Selatan berada di atas capaian nasional, di Laporan Kinerja
24
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
mana konsumsi beras Kalimantan Selatan sebesar 96,4 kg/kap/thn sementara
konsumsi
kg/kap/thn.
Ini
beras
sejalan
secara dengan
nasional program
sebesar
pemerintah
98,8 untuk
menurunkan konsumsi beras sebesar 1 persen per tahun.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2016 adalah: Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2016 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Outcome Dipertahankannya Program: ketersediaan pa- Ketersediaan ngan yang cukup, dan meningkatkan Kerawanan kemandirian Pangan masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan Lancarnya Program: distribusi dan Distribusi stabilisasi dan Akses harga pangan Pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani Percepatan Program: diversifikasi Penganekarapangan dan gaman dan keamanan pangan Keamanan masyarakat Pangan
Laporan Kinerja
Keterangan Indikator Outcome: Peningkatan Jumlah Cadangan Pangan Penurunan desa dengan kondisi rawan pangan Outcome: Peningkatan Jumlah Gapoktan
Target
Reali sasi
% Capaian
110 ton
101 ton
91,82%
20 desa
20 desa
100%
4 gapok tan
8 gapok tan
200%
Outcome: Peningkatan 100 146 Mutu dan sampel sampel Keamanan Pangan Peningkatan 84,9 84,8 Skor PPH
146%
99,88%
25
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Sasaran 1: Menurunnya daerah rawan pangan Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran “menurunnya daerah rawan pangan” diukur melalui 5 indikator output dengan target, realisasi dan capaian sebagai berikut: a. Jumlah Desa Rawan Pangan Prioritas 1 Target Realisasi 20 Desa
20 Desa
b. Terevaluasinya perberasan Target Realisasi 1 Dok
1 Dok
% Capaian 100%
dan
Keterangan 1. Pembinaan terhadap desa mandiri pangan terus dilakukan 2. Peningkatan kapasitas SDM pengurus kelompok afinitas melalui rapat dan pertemuan 3. Peran SKPD terkait dalam pengentasan desa rawan pangan 4. Terdapat peran lembaga lain dalam pengembangan desa mandiri pangan di tingkat desa 5. Peran pendamping di lapangan sudah cukup maksimal 6. Masih ada anggota kelompok afinitas tidak aktif dalam kegiatan kelompok
terpantaunya
% Capaian 100%
kegiatan
kebijakan
Keterangan 1. Ketersediaan komoditas gula, bawang merah dan cabe merah besar relatif cukup selama HBKN tapi harga naik karena peningkatan permintaan 2. Secara umum, ketersedi-aan pangan relatif cukup dan tersedia selama HBKN
c. Jumlah pangan yang siap disalurkan pada saat rawan pangan Target Realisasi % Capaian Keterangan 110 ton
101 ton
Laporan Kinerja
91,82%
1. Tidak dianggarkan pengadaan gabah (beras) untuk cadangan pangan pada 2016 2. Tidak terjadi bencana besar di
26
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan yang menyebabkan rawan pangan 3. Jika terjadi bencana, cadangan pangan di kabupaten/kota disalurkan ke korban bencana terlebih dahulu d. Peningkatan Jumlah Desa Mandiri Pangan Target Realisasi 191 Desa
191 Desa
% Capaian
Keterangan
100%
1. Kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan kegiatan mandiri pangan 2. Peran pengurus kelompok afinitas dalam pemanfaatan dana desa mandiri pangan dapat dimaksimalkan 3. Adanya kegiatan-kegiatan lain yang menunjang 4. Adanya bantuan modal dari lembaga keuangan lain yang ada di desa 5. Peran pemuka masyarakat dalam forum komunikasi kawasan/FKK 6. Berkembangnya rencana usaha kelompok afinitas setiap tahun 7. Monev dilaksanakan secara teratur
e. Bertambahnya jumlah lumbung pangan masyarakat Target
Realisasi
% Capaian
Keterangan
97 lumbung
105 lumbung
108,25%
1. Adanya dukungan dana DAK dari APBN 2. Termasuk kegiatan prio-ritas untuk mencegah rawan pangan 3. Pembinaan terhadap lum-bung pangan yang kurang aktif 4. Terdapat sarana dan prasarana yang belum mendukung lumbung pangan yang baik 5. Masih ada SDM pengelola lumbung pangan yang kurang kompeten
Laporan Kinerja
27
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Sasaran
2:
Meningkatnya
distribusi
dan
stabilisasi
harga
pangan Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
“meningkatnya distribusi dan stabilisasi harga pangan” diukur melalui
4
indikator
output
dengan
target,
realisasi
dan
capaian sebagai berikut: a. Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan P-LDPM Target Realisasi 1 Dok
1 Dok
% Capaian
Keterangan
100%
1. Pemberdayaan terhadap poktan dan gapoktan 2. Penumbuhan poktan dan gapoktan baru 3. Adanya apresiasi bagi gapoktan yang baik 4. Rantai distribusi penjualan beras terpangkas 5. Mengembangkan usaha ekonomi di pedesaan
b. Jumlah Kab/kota dengan kondisi akses pangan tinggi Target Realisasi % Capaian Keterangan 11 kab/ kota
13 kab/ kota
118,18%
1. Tersedianya stok gabah di penggilingan 2. Monitoring dan ealuasi dilaksanakan secara teratur
c. Peningkatan harga pangan pokok masyarakat tidak melebihi HET Target Realisasi <10%
<10%
Laporan Kinerja
% Capaian
Keterangan
100%
1. Pembinaan terhadap para enumerator harga 2. Kegiatan dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran 3. Tidak ada hambatan distribusi yang signifikan 4. Beberapa komoditas pangan tidak diproduksi di Kalimantan Selatan
28
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
d. Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan DPM-LUEP Target Realisasi 1 Dok
% Capaian
Keterangan
100%
1. Menggencarkan sosialisasi tentang LUEP di 13 kabupaten/kota 2. Menyederhanakan administrasi 3. Semakin banyak dana sharing dari APBD kabupaten 4. Menguatkan akses petani atau kelompok tani ke perbankan 5. Terjadinya keterlambatan pencairan dana talangan LUEP yang tidak selalu cair di awal tahun, padahal dana talangan tersebut harus sudah dikembalikan pada desember tahun tersebut 6. Tidak ada usulan dana talangan LUEP dari kabupaten pada 2016
1 Dok
Sasaran 3: Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat Keberhasilan
capaian
kinerja
atas
sasaran
“Meningkatnya diversifikasi pangan masyarakat” diukur melalui 6
indikator
output
dengan
target,
realisasi
dan
capaian
sebagai berikut: a. Peningkatan skor PPH konsumsi Target Realisasi % Capaian 84,9%
84,8%
Laporan Kinerja
99,88%
Keterangan 1. Adanya kenaikan AKE dari 2.000kkal/kap/hr menjadi 2.150kkal/kap/hr dan AKP dari 52 gram/kap/hari jadi 57 gram/ kap/hari 2. Mulai ada variasi olahan pangan lokal untuk diversifikasi pangan 3. Rendahnya konsumsi buah dan sayur 4. Sulit mengubah pola makan masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras 5. Keterbatasan pengetahuan dan kemauan untuk menyajikan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman 29
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
6. Kecenderungan ibu rumah tangga yang menyajikan menu yang tidak variatif dalam menu makanan keluarga sehari-hari b. Peningkatan jumlah kelompok KRPL Target Realisasi 530 Desa
605 Desa
c. Jumlah sampel dikonsumsi Target Realisasi 100 sampel
146 sampel
% Capaian
Keterangan
114,15%
1. Pembinaan kelompok KRPL yang kurang aktif 2. Penumbuhan kelompok KRPL yang baru 3. Fasilitasi bantuan pemerintah untuk sarana produksi 4. Adanya lomba KRPL 5. Promosi dan pemasaran hasil produk KRPL
yang
lulus
uji
8 sampel
Laporan Kinerja
yang
aman
% Capaian
Keterangan
146%
1. Dukungan dana APBD dan APBN 2. Adanya penambahan lokasi pengambilan sampel 3. Adanya pengujian mutu pangan segar 4. Kerja sama yang terjalin dengan BPOM 5. Peningkatan jumlah pangan segar yang beredar di masyarakat 6. Banyaknya pangan segar impor yang beredar di masyarakat 7. Adanya indikasi penggunaan pestisida berlebih dan formalin pada pangan segar
d. Jumlah komoditas yang mendapat sertifikat Target Realisasi % Capaian 1 sampel
laboratorium
800%
nomor
registrasi
dan
Keterangan
1. Pembinaan intensif dilakukan 2. Promosi dan sosialisasi gencar dilakukan 3. Peningkatan kesadaran pelaku 30
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
usaha untuk melakukan registrasi dan sertifikasi produk yang dihasilkan 4. Adanya kerja sama yang baik dengan kabupaten/ kota 5. Adanya dukungan CSR dari BUMN (Pertamina) 6. Dukungan dana APBD dan APBN yang memadai e. Penurunan konsumsi beras per kapita per tahun Target Realisasi 90 kg/ kap/ th
96,4 kg/ kap/thn
% Capaian
Keterangan
93,36%
1. Adanya kenaikan standar konsumsi energi dan protein yaitu Angka Kecukupan Energi (AKE) dari 2.000 kkal/kap/hr menjadi 2.150 kkal/ kap/hr dan Angka Kecukupan Protein (AKP) dari 52 gram/kap/hari jadi 57 gram/ kap/hari 2. Konsumsi beras secara nasional masih di atas 100 kg/kap/thn sementara capaian Kalsel di bawah rata-rata nasional sehingga dianggap sudah cukup bagus/tidak perlu diturunkan lagi 3. Sulit mengubah pola makan masyarakat karena ada anggapan belum makan kalau belum makan nasi (beras) 4. Masih terbatasnya pangan lokal sumber karbohidrat non beras
f. Peningkatan jumlah UMKM yang mengembangkan pangan lokal Target Realisasi % Capaian Keterangan 11 UMKM
13 UMKM
Laporan Kinerja
118,18%
1. Promosi untuk produk yang berkualitas 2. Tersedianya produk lokal unggulan spesifik wilayah 3. Adanya kerja sama/MoU dengan UMKM pengembang pangan lokal 4. Tingginya minat UMKM untuk mengembangkan pangan lokal 5. Adanya kriteria yang tidak bisa 31
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Target Realisasi
% Capaian
Keterangan dipenuhi UMKM untuk menerima bantuan pemerintah (berbadan hukum, SIUP, dll) 6. Anggaran yang sudah dialokasikan untuk UMKM pengembang pangan lokal dikembalikan ke kas daerah
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Provinsi
Daerah
(DPA-SKPD)
Kalimantan
Selatan
satker
Badan
Ketahanan
Tahun
2016,
mendapat
Pangan alokasi
anggaran APBD sebesar Rp. 11.666.068.285,- yang terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 5.927.978.285,- dan Belanja Tidak Langsung
sebesar
Rp.
5.738.090.000,-.
Dari
belanja
tidak
langsung terealisasi Rp 5.406.652.361,- atau sebesar 94,22%. Sedangkan dari belanja langsung sebesar Rp. 5.927.978.285,dapat direalisasikan sebesar Rp. 5.472.721.822,- atau sebesar 92,32%. Belanja langsung dapat dirinci menjadi belanja untuk program-program sebagai berikut : 1. Program
pelayanan
administrasi
perkantoran
sebesar
Rp.
1.427.669.000,- dengan realisasi Rp. 1.313.667.513,- atau 92,01%. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp. 528.756.800,- dengan realisasi Rp. 496.673.057,- atau 93,93%. 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar Rp. 90.750.000,- dengan realisasi Rp. 86.703.497,- atau 95,54%.
Laporan Kinerja
32
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan
Keuangan
sebesar
Rp.
109.930.000,-
dan
realisasi Rp. 105.018.000,- atau 95,53%. 5. Program
Distribusi
dan
Akses
Pangan
sebesar
Rp.
457.275.000,- dan realisasi Rp. 399.877.800,- atau 87,45%. 6. Program
Ketersediaan
1.143.480.985,-
dan
dan
Kerawanan
realisasi
Rp.
Pangan
sebesar
1.083.810.067,-
Rp. atau
94,78%. 7. Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan sebesar Rp. 1.296.127.000,-
dan
realisasi
Rp.
1.139.398.988,-
atau
87,91%. 8. Program Pengembangan Manajemen dan Lembaga Ketahanan Pangan sebesar
Rp.
873.989.500,-
dengan
realisasi
Rp.
847.572.900,- atau 96,98%.
Program pembangunan ketahanan pangan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Tabel 8. Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Distribusi dan Akses Pangan Program Distribusi dan Akses Pangan Pembinaan, Monitoring 1 dan Evaluasi P-LDPM Pemantauan dan 2 Analisis Akses Pangan Masyarakat Pemantauan dan 3 Analisis Harga Pangan Pokok Pendampingan 4 Operasional P-LDPMLUEP
Laporan Kinerja
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
100.000.000
78.787.500
78,79
184.550.000
164.229.750
88,99
113.000.000
107.291.550
94,95
59.725.000
49.569.000
83,00
33
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Program Distribusi dan Akses Pangan JUMLAH
Pagu (Rp) 457.275.000
Realisasi (Rp) 399.877.800
Capaian (%) 87,45
Tabel 9. Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Program Ketersediaan dan Kerawanan 1 Penangana Daerah Rawan Pangan Monitoring, Evaluasi 2 dan Pelaporan Kebijakan Perberasan 3 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah 4 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 5 Pengembangan Lumbung Pangan Desa JUMLAH
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
275.094.000
271.841.902
98,82
61.587.000
60.093.600
97,58
293.192.985
259.567.700
88,53
269.113.000
258.568.200
96,08
244.494.000
233.738.665
95,60
1.143.480.985 1.083.810.067
94,78
Tabel 10. Realisasi Keuangan per Kegiatan Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Analisis dan 1 Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Pemanfaatan Pekarangan 2 Untuk Pengembangan Pangan 3 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 4 Percepatan Diversifikasi Pangan 5 Pembinaan Pengolah Pangan Lokal JUMLAH
Laporan Kinerja
Capaian (%)
Program
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
151.320.000
142.071.100
93,89
197.537.000
169.865.549
85,99
420.650.000
364.490.639
86,65
341.220.000
327.865.500
96,09
185.400.000
135.106.200
72,87
1.296.127.000 1.139.398.988
87,91
34
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Secara umum pembangunan ketahanan pangan menunjukkan kinerja yang cukup baik. Namun dalam realisasi keuangan masih di bawah 100%. Tidak tercapainya realisasi keuangan 100% ini terutama
disebabkan
karena
penghematan
dari
masing-masing
kegiatan yang dilaksanakan, seperti sisa akomodasi pertemuan, sisa konsumsi pertemuan, sisa tiket perjalanan luar daerah serta
efisiensi
terhadap
perjalanan
dalam
daerah.
Namun
demikian secara fisik realisasi pembangunan ketahanan pangan mencapai
100%
karena
kegiatan-kegiatan
yang
direncanakan
terlaksanan seluruhnya dengan baik.
Laporan Kinerja
35
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
Bab
4 PENUTUP
A. KESIMPULAN Laporan Kalimantan kinerja
Kinerja
Selatan
kegiatan
Badan
Ketahanan
Pangan
Provinsi
2016
merupakan
cerminan
capaian
berdasar
Rencana
Tahun
dan
sasaran
tahun
2016
Strategis (Renstra) dan Rencana kinerja (Renja) yang telah disusun sebelumnya. Berdasar analisis yang telah dilakukan maka
pencapaian
indikator
kinerja
sasaran
Badan
Ketahanan
Pangan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Sasaran dipertahankannya ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan
kemandirian
masyarakat,
pemantapan
ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan dengan indikator peningkatan desa mandiri pangan dan peningkatan skor PPH ketersediaan dapat dicapai sebesar 96,25%. 2. Sasaran
lancarnya
distribusi
dan
stabilisasi
harga
pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani dengan indikator
peningkatan
jumlah
lumbung
pangan
dapat
dicapai sebesar 108,25%. 3. Sasaran
percepatan
diversifikasi
pangan
dan
keamanan
pangan masyarakat dengan indikator penurunan konsumsi beras dan peningkatan skor PPH konsumsi dapat dicapai sebesar 96,62%. 4. Adapun pencapaian kinerja input atau penyerapan anggaran Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Laporan Kinerja
36
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
2016 sebesar 92,32% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 5.927.978.285,-.
B. SARAN Berpangkal
tolak
pada
permasalahan
yang
dihadapi
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, kedepan diupayakan untuk: 1. Melakukan
pemetaan
Kalimantan
Selatan
desa-desa
yang
sehingga
dapat
rawan
pangan
diketahui
se
berapa
jumlah desa rawan pangan, di mana lokasinya serta apa yang menyebabkan desa atau daerah tersebut menjadi rawan pangan. 2. Untuk meningkatkan jumlah LUEP yang memanfaatkan dana talangan
di
sosialisasi
masa tentang
mendatang, LUEP
di
dengan 13
menggencarkan
kabupaten/kota
se
Kalimantan Selatan, menyederhanakan administrasi serta menguatkan akses petani atau kelompok tani ke perbankan. 3. Menggencarkan
sosialisasi
tentang
pola
pangan
yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), menyajikan menu makanan berbasis pangan lokal pada setiap kegiatan rapat kedinasan, mendorong peningkatan konsumsi buah dan sayur
pada
tingkat
rumah
tangga,
serta
melakukan
pembinaan kepada UKM pengolah pangan lokal non beras non terigu. 4. Meningkatkan
fungsi
koordinasi
dan
komunikasi
serta
evaluasi baik internal maupun eksternal dan melanjutkan program-program
yang
lebih
meningkatkan/mengembangkan
aparatur yang makin profesional.
Laporan Kinerja
37
Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan
5. Melalui Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016 diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan
dan
sasaran
untuk
tahun
selanjutnya
sesuai
dengan tujuan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Laporan Kinerja
38