Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
B. SURAT YAA SIIN (AYAT 38 – 45) ∩⊂∇∪ ÉΟŠÎ=yèø9$# Í“ƒÍ•yèø9$# ãƒÏ‰ø)s? y7Ï9≡sŒ 4 $yγ©9 9hs)tGó¡ßϑÏ9 “ÌøgrB ߧôϑ¤±9$#uρ Artinya : ”Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan
yang
maha
perkasa
lagi
maha
mengetahui.” (QS:Yaa Siin:38) Dikatakan, penghabisan perjalanan matahari adalah ketika dunia berakhir dan kejadian hari kiamat. Perjalanan matahari sampai akhir pada batas terjauh digaris edarnya, lalu kembali lagi. Hal tersebut dinamakan tempat peredarannya, karena ia tidak akan melampaui batas-batas peredarannya. Dikatakan,
tempat
orbit
matahari
adalah
akhir
ketinggiannya di langit pada musim panas, dan akhir turunnya pada musim dingin. Dan matahari berjalan sampai habis di tempat orbitnya. Ketahuilah bahwa bagi matahari ada tiga ratus enam puluh tempat. Seratus delapan puluh tempat pada musim dingin, dan seratus delapan puluh tempat pada musim panas. Setiap hari matahari muncul dari satu tempat, sampai tiba pada akhir tempat di musim panas. Setelah itu masuk pada tempattempat musim dingin. Surya muncul dari satu tempat dan berakhir di tempat musim dingin. Ini adalah kesempurnaan tempat-tempat matahari.
Sebagaimana firman Allah SWT
yang artinya ”Tuhan, bumi belahan timur dan barat.” 165
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Hal itu adalah tiga ratus enam puluh berada dibelahan timur dan belahan barat. Matahari berputar dalam satu tahun ke seluruh belahan timur dan belahan barat sampai hari kiamat terjadi. Setiap perputarannya adalah dengan ketentuan Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui, karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Artinya, bahwa hal tersebut tidak melemahkan-Nya untuk mewujudkan sesuatu, sebab Dia Maha Mengetahui
kemaslahatan
bagi
hamba-hamba-nya.
Oleh
karena itu, Allah menjadikan garis orbit bagi matahari, sehingga kemaslahatan hamba-hambanya mejadi sempurna. Sebagian ulama berpendapat bahwa orbit matahari adalah terjadi pada hari kiamat, sebab ketika kiamat terjadi, matahari masih tetap di satu tempat. Cahayanya musnah, sehingga matahari masih tetap tanpa cahaya. Seperti diriwayatkan dari abu Dzar r.a, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda : ”Wahai Abu dzar, pada suatu hari tatkala matahri tenggelam, apakah kamu tahu kemana matahari pergi?” Aku berkata : ”Allah dan Rasul-nya lebih mengetahui.” Rasulullah SAW menjawab : ”Wahai Abu Dzar, sesungguhnya matahari tenggelam dan pergi dibawah Arasy. Ia memohon izin untuk bersujud kepada Allah, lalu Allah memberikan izin padanya. Kemudian ia minta izin untuk tidak terbit ke dunia, karena ia melihat kemaksiatan dan kemungkaran. Lalu Allah tidak memberinya izin, namun dikatakan padanya : kembalilah dari tempat dimana engkau 166
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
terbit. Matahari terbit pada garis rotasinya.” Seperti firman Allah Ta’ala : ”wasy syamsu tajrii limustaqarri lahaa. Pada jalan ini matahari terbit dan tenggelam sampai hari kiamat. Ketika saat kiamat sudah dekat, kefasikan, kezaliman dan kemaksiatan sudah jelas banyak terjadi dimuka bumi. Amar makruf serta nahi mungkar telah dicabut, penegakkan hukumhukum Allah lemah, maka pada saat itu matahari bersujud dibawah
arasy
selama
satu
malam.
Lalu
Allah
tidak
memberinya izin untuk terbit, bulan juga begitu. Bulan datang ketempat matahari dan keduanya berdiam disatu tempat selama tiga malam. Selama masa tiga malam tersebut tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali orang-orang yang biasa shalat tahajud. Oleh sebab itu mereka langsung bangun dari tidurnya, dan berdiri menunaikan ibadah dan ketaatan, berzikir dan melakukan wirid serta ibadah-ibadah yang lainnnya, sebagaimana yang mereka lakukan setiap malam. Fajar tak kunjung terbit, lalu mereka melihat pada bintang-bintang, bintang-bintang itu tetap pada posisinya. Mereka mendugaduga dan berkata : ”Sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan waktu dan mengurangi tugas-tugas ketaatan kita.” Kemudian mereka lebih bersungguh-sungguh
dalam
melakukan amal soleh pada tempatnya, berzikir dengan lisan dan amal, serta membaca wirid dan mengamalkan isi wirid tersebut, namun fajar tidak kunjung terbit. Mereka memandang 167
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
pada bintang-bintang yang masih tetap dalam posisi semula, maka mereka takut pada tanda-tanda ini. Dan mereka yakin bahwa hal ini adalah tanda-tanda kiamat. Lalu sebagian mereka mengabarkan pada sebagian yang lain, kemudian mereka berkumpul di masjid-masjid, mereka menundukkan diri kepada Allah dan menangis karena takut kepada Allah SWT. Kelompok-kelompok tersebut dijumpai di setiap negeri, namun mereka hanya sedikit. Diantara komunitas manusia yang berkumpul tersebut ada yang direndahkan dan dihinakan pada masanya, bahkan keberadaan mereka tidak diperhatikan dilingkungan orang-orang kaya saat itu. Ketika saat kiamat sudah dekat, kefasikan, kezaliman dan kemaksiatan sudah jelas banyak terjadi dimuka bumi. Amar makruf serta nahi mungkar telah dicabut, penegakkan hukumhukum Allah lemah, maka pada saat itu matahari bersujud dibawah
arasy
selama
satu
malam.
Lalu
Allah
tidak
memberinya izin untuk terbit, bulan juga begitu. Bulan datang ketempat matahari dan keduanya berdiam disatu tempat selama tiga malam. Selama masa tiga malam tersebut tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali orang-orang yang biasa shalat tahajud (Qiyamul Lail). Sedemikian pentingnya shalat tahajjud
(Qiyamul
Lail),
sehingga
Allah
SWT
telah
memerintahkan kepada RasulNya agar menjalankan tahajjud (Qiyamul Lail), dan seluruh ummat islam dianjurkan untuk 168
Penjelasan Surat Yaa siin mencontoh
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
perilaku beliau. Hukum sholat malam adalah
sunnah Muakkadah atau sunnah wajibah (sunnah yang hampir wajib) yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasul SAW dan para sahabatnya. Sedemikian pentingnya shalat tahajjud (Qiyamul Lail) sehingga seorang musafir yang telah melaksanakan shalat jama’ dan qoshorpun masih di beri kesempatan untuk melaksanakan
shalat
tahajjud
(Qiyamul
Lail).
Beberapa
keutamaan shalat tahajjud (Qiyamul Lail), selain yang telah disebutkan diatas adalah : 1. Orang
yang
melakukannya
akan
mendapatkan
kedudukan yang terpuji dimata Allah SWT, “Dan dari sebagian malam itu gunakanlah untuk bertahajjud sbg sholat
sunnat
bagimu,
semoga
Robbmu
akan
membangkitkanmu pada kedudukan yang terpuji.” 2. Orang yang menjaga sholat malam berhaq dan layak mendapat kebaikan serta rahmat-Nya., “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam kebunkebun yang dikelilingi mata air. Mereka menerima pemberian Tuhan sebab dahulu sebelum itu mereka selalu berbuat kebaikan. Bahkan dahulu mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar” 3. Dipuji oleh Allah dan dimasukkan dalam golongan hamba-hamba yang berbakti, “Dan hamba-hamba Allah 169
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
yang Maha Pengasih ialah mereka yang berjalan di bumi dengan merendahkan diri dan apabila diganggu oleh pembicaraan menjawab
orang-orang
dengan
ucapan
bodoh, yang
mereka baik.
hanya
Mereka
itu
semalaman beribadat kepada Allah, baik dengan sujud maupun berdiri.” 4. Diistimewakan oleh Allah dari orang-orang yang tidak melakukannya., “Adakah orang yang berbakti pada Allah diwaktu malam, bersujud serta berdiri dan takut pada siksa akhirat dan mengharap rahmat TuhanNya itu akan sama dengan yang tidak demikian? …” 5. Masuk surga dengan selamat sejahtera., Hadits nabi SAW yang artinya :”…, sholatlah diwaktu malam dikala orang-orang sedang tidur, pasti kamu akan masuk surga dengan selamat sejahtera”. (HR. Turmudzi). Pada kisah diatas (Tafsir Surat Yaa Siin ayat 38) terlihat dengan jelas, mereka yang biasa bangun malam untuk melakukan shalat tahajjud (Qiyamul Lail), akan memiliki kesempatan terakhir untuk bertaubat atas segala dosa yang pernah diperbuatnya menjelang tertutupnya pintu taubat 6. Sebagai penebus kejelekan-kejelekan, pencegah dosa serta dapat menghalaukan penyakit dari badan. Hadits nabi SAW yang artinya “Kerjakanlah sholat malam, sebab 170
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
itu adalah kebiasaan orang-orang sholeh sebelummu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri pada Allah, pula sebagai penebus kejelekan-kejelekanmu, pencegah dosa serta dapat menghalaukan penyakit dari badan”. 7. Memuliakan orang beriman., Jibril datang pada Rasul SAW, lalu berkata : “Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mu’min itu ialah sholat waktu malam dan kebesarannya ialah sedikit butuhnya kepada sesama manusia”. Sholat
malam
dapat
dikerjakan
dipermulaan,
dipertengahan, atau dipenghabisan malam, asalkan sesudah menunaikan sholat isya.
Waktu yang paling utama
untuk
melakukan sholat malam ialah sepertiga malam yang terakhir. Dari Abu Hurairah : Allah Azza wa Jalla tiap malam turun kelangit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat itu Allah berfirman : “Barang siapa yang berdoa kepadaKu pasti Kukabulkan, barang siapa yang memohon padaKu pasti Kuberi, dan barang siapa yang meminta ampun padaKu pasti Kuampuni.” Ketika tiga malam telah sempurna (matahari dan bulan berada di bawah arasy Allah sambil bersujud kehadirat Allah Azza wa Jalla, sambil menunggu perintah selanjutnya dari Sang Maha Pencipta), maka Allah memerintahkan matahari agar kembali ke barat. Tatkala sang surya terbit dari arah barat, 171
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
maka diketahui bahwa kiamat benar-benar telah dekat. Matahari dan bulan menagis, merendahkan diri di hadapan Allah SWT, karena tangisan keduanya, maka seluruh penduduk langit dan bumi ikut menangis. Ketika matahari terbit dari arah barat, ada panggilan orang yang berseru dari arah langit : ”Ingatlah, bahwa matahari telah terbit dari arah barat.” Tatkala penduduk bumi mendengar panggilan itu, mereka menangis, merendahkan diri dan melihat kelangit. Cahaya matahari dan bulan menjadi hilang, keduanya bagaikan
panci
dan
berkumpul
dalam
satu
tempat,
sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : ”Dialah Tuhan yang mengumpulkan matahari dan bulan”. Pada hari itu tangisan dari penduduk bumi tidak akan bermanfaat. Ketika matahari dan bulan berada di tengah langit, Jibril
datang
dengan
perintah
Allah
Ta’ala
untuk
mengembalikan matahari dan bulan dengan kedua sayapnya kerah barat. Dibarat ada sebuah pintu yag disebut baabut taubah wan nadaamah (pintu tobat dan penyesalan). Panjang pintu tersebut sejauh perjalanan 70 tahun. Matahari dan bulan tenggelam di pintu tersebut, kemudian pintu tobat dan penyesalan ditutup. Setelah hal itu terjadi, matahari dan bulan terbit dari arah timur sebagaimana keadaan semula sampai kiamat terjadi. Tetapi akan jelas setelah peristiwa tersebut dalam masa yang 172
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
dekat. Sehingga dikatakan, jika kuda seseorang melahirkan sebelum selesai dinaikkan bawaannya, maka kiamat terjadi. Hari Akhir (hari kiamat) yang diawali dengan pemusnahan alam semesta ini, dimana semua manusia semenjak dari nabiyullah Adam AS sampai terjadinya hari akhir, akan dibangkitkan
untuk
mendapatkan
balasan
atas
semua
aktifitasnya. Iman kepada hari akhir adalah masalah yang esensial dalam kehidupan ini, untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sempurna. Dengan iman kepada hari akhir secara benar, minimal kita akan terhindar dari tiga hal di bawah ini : 1. Hidup di dunia seperti hewan yang tidak mengerti hikmah kejadiannya dari mana ia berasal, apa tujuan ia hadir dimuka bumi ini, siapakah dia, dan untuk apa ia hadir di muka bumi ini. Hidupnya hanya karena tidak mati, hanya karena ruh masih menyatu dengan jasadnya. Tujuan hidupnya tidak jelas. 2. Tiadanya perhatian dan kepedulian kecuali hanya keduniaan semata-mata, berusaha dengan segala kemampuan untuk meraih kedudukan di sisi manusia dan melupakan akan pedihnya azab Allah SWT. Seluruh hidupnya hanya untuk kepentingan perut dan syahwat. Dalam kehidupan ‘modern’ dewasa ini ketika semangat kapitalisme
dan
sosialisme 173
telah
menjelma
menjadi
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
semacam jaring yang mengepung segala tindakan dan perilaku manusia, praktek konsumsi tidak lagi dipahami hanya sekadar memenuhi kebutuhan dasar manusia, tetapi juga dimengerti sebagai urusan yang berhubungan erat dengan pemuasan unsur-unsur jasadiyah manusia. Dalam pengertian ini, konsumsi akhirnya menjadi tanda yang dipelintir artinya bagi peningkatan status, prestise, kelas, dan simbol sosial tertentu yang kesemuanya mengarah kepada kepentingan jasadiyah. Kegiatan berbelanja di Mal, makan di restoran yang menyediakan makanan cepat saji, kursus kepribadian dan berpakaian adalah contoh kecil dari seseorang yang tidak mengenal hakekat dirinya, sehingga menjadi tersesat jalan hidupnya. Pengertian konsumsi yang absurd ini dalam kehidupan ’modern’ menjadi arena sosial yang menyedot dan menarik minat energi pelampiasan. Ia menjelma menjadi medan kesadaran yang harus segera dipenuhi dan dipuaskan kebutuhannya. Identitas diri di hadapan lingkungan sosial yang demikian diperebutkan dan dibentuk oleh produkproduk rayuan melalui citra-citra tertentu yang ditawarkan lewat berbagai media massa: Supaya Anda kelihatan jantan dan macho Anda harus mengisap rokok tertentu. Supaya perempuan kelihatan cantik, pergunakanlah kosmetik merek tertentu. Agar Anda dikategorikan sebagai manusia yang 174
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
tidak ketinggalan zaman, milikilah atribut artis yang lagi ngetop! Manusia
‘modern’
adalah
manusia
yang
dahaga
karenanya mereka sangat bernafsu untuk memburu segala sesuatu yang berhubungan dengan prestise dan upaya peningkatan status sosial. Membanjirnya produk-produk yang menawarkan pembentukan citra diri melalui seni bujuk rayu media massa bukan meredakan gairah, tapi malah semakin memacu semangat dan prinsip untuk secepat mungkin menggerakkan tungkai menjadi manusia ‘modern’. Faktanya, berpacu
usaha dalam
manusia
‘modern’
memenuhi
segala
untuk
senantiasa
hasratnya
malah
menimbulkan tegangan dan dorongan baru yang harus dikejar dan dipenuhi yaitu "keinginan (hawa nafsu)". Keinginan (hawa nafsu) adalah sesuatu yang paradoks: setelah suatu keinginan (hawa nafsu) terpenuhi, timbul keinginan(hawa nafsu) lain untuk segera diselesaikan dan dipenuhi hajatnya. Namun, dalam kerangka kehidupan ’modern’, keinginan(hawa nafsu) haruslah menjadi sesuatu yang tak berujung dan harus selalu diposisikan sebagai pesona yang dapat menyedot hasrat (hawa nafsu). Jika segala hawa nafsu disalurkan demi pemenuhan kenikmatan, ia dapat menjadi semacam dinamo yang pengoperasiannya bisa dilakukan menjadi tanpa batas sehingga akhirnya ia 175
Penjelasan Surat Yaa siin menjelma
menjadi
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom sesuatu
yang
tidak
realistis
dan
membahayakan eksistensi manusia itu sendiri. Hal ini menjadi salah satu contoh makhluq(manusia) yang tidak mengenal Allah, sehingga ia akan menjadikan selain Allah (hawa nafsu) sebagai sumber, dan pusat pengabdiannya serta tujuan dari seluruh aktivitas kehidupannya hanyalah memenuhi hawa nafsunya. Dalam Al-Qur’an, manusia berulang kali diangkat derajatnya, mengungguli alam surga, bumi bahkan malaikat, tetapi pada saat yang sama, mereka direndahkan ke tempat yang paling hina, bahkan lebih rendah dari binatang, jika mereka memperturutkan hawa nafsunya. 3. Tidak sempurna Islam dan Iman seseorang tanpa meyakini kebenaran hari akhir. Sekalipun peristiwa ini sangat mengherankan orang-orang kafir bahkan mereka mengingkari adanya hari akhir, proses kebangkitan, dan segala peristiwa-peristiwa yang harus dijalani manusia .
$yϑÎ/ ¨βàσ¬7t⊥çGs9 §ΝèO £èVyèö6çGs9 ’În1u‘uρ 4’n?t/ ö≅è% 4 (#θèVyèö7ム©9 βr& (#ÿρãxx. tÏ%©!$# zΝtãy— ∩∠∪ ×!Å¡o„ «!$# ’n?tã y7Ï9≡sŒuρ 4 ÷Λäù=ÏΗxå Artinya : ”Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi 176
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS:At-Tghaabun[64]:7) Al Qur’an kalamullah memberikan banyak dalil tentang adanya dan kebenaran hari akhir. Melalui sifat-sifat Nya yang Maha
Kuasa
(Qudrat)
menghidupkan berserakan,
dan
sangatlah
mudah
mengembalikan
tulang-tulang
yang
mematikan,
tubuh-tubuh
remuk
hancur
yang untuk
dikembalikan seperti semula.
∩∠∇∪ ÒΟŠÏΒu‘ }‘Éδuρ zΝ≈sàÏèø9$# Ä÷∏ムtΒ tΑ$s% ( …çµs)ù=yz zŤtΡuρ WξsWtΒ $oΨs9 z>uŸÑuρ ∩∠∪ íΟŠÎ=tæ @,ù=yz Èe≅ä3Î/ uθèδuρ ( ;ο§tΒ tΑ¨ρr& !$yδr't±Σr& ü“Ï%©!$# $pκ1Í‹ósムö≅è% Artinya : ”Dan ia membuat perumpamaan bagi kami; dan Dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?". Katakanlah:
"Ia
akan
dihidupkan
oleh
Tuhan
yang
menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk”. (QS:Yaa Siin[36]:78-79)
∩⊇∉∪ šχθèWyèö7è? Ïπyϑ≈uŠÉ)ø9$# tΠöθtƒ ö/ä3¯ΡÎ) ¢ΟèO Artinya : ”Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan
(dari
kuburmu)
Mu’minuun[23]:16) 177
di
hari
kiamat”.
(QS:Al-
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
∩⊂∪ ÉΟƒÏ‰s)ø9$# Èβθã_ó,ãèø9$%x. yŠ$tã 4®Lym tΑΗ$oΨtΒ çµ≈tΡö‘£‰s% tyϑs)ø9$#uρ Artinya : ”Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilahmanzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua”. (QS:Yaa Siin:39) Yang dimaksud bentuk tandan yang tua adalah bulanbulan itu pada Awal bulan, kecil berbentuk sabit, kemudian sesudah menempati manzilah-manzilah, Dia menjadi purnama, kemudian pada manzilah terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung. ”Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah ia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia...” Artinya ialah telah kami tetapkan tempattempat baginya. Ibnu Katsir, Nafi’ dan ulama Bashrah membaca wal qamaru dengan rafa’ (dhammah), karena firman Allah Ta’ala, yakni waaayatul lahumul lailu. Sedangkan ulama lain membaca dengan nashab (fathah), karena firman Allah Sebelumnya yaitu, qaddarnaahu, maksudnya adalah ”telah kami tetapkan tempat-tempat pada bulan”. Betul-betul telah kami sebutkan didalam surat Yunus, apabila bulan sampai pada akhir posisinya, ia akan mengecil.
178
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
” ....sebagai bentuk tandan yang tua.” Al-’urjuun yaitu tangkai tandan anggur yang menjadi pangkal tandan anggur. Allah menyerupakan bulan dengan tandan anggur dalam kelembutan, dan kekecilannya didalam tempat akhirnya dengan al-’urjuun. Maksud lafal al-qadiim adalah dahulu atau kuno.
’Îû @≅ä.uρ 4 Í‘$pκ¨]9$# ß,Î/$y™ ã≅ø‹©9$# Ÿωuρ tyϑs)ø9$# x8Í‘ô‰è? βr& !$oλm; Èöt7.⊥tƒ ߧôϑ¤±9$# Ÿω ∩⊆⊃∪ šχθßst7ó¡o„ ;7n=sù Artinya : ”Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masingmasing beredar pada garis edarnya”. (QS:Yaa Siin:40) ”Tidaklah mungkin matahari mendapatkan bulan ...” Artinya siang tidak akan masuk pada malam sebelum waktu siang habis. Bahkan keduanya saling bergiliran dengan perhitungan yang telah diketahui. Salah satunya tidak akan muncul sebelum waktunya. Dikatakan, bahwa salah satunya tidak akan masuk pada kekuasaan yang lain. Jika keduanya telah berkumpul, yakni salah satu temannya bertemu, maka kiamat terjadi. Dan dikatakan bahawa ayat lasysyamsu yanbaghii laha an tudrikal qamara, berarti matahari tidak berkumpul bersama bulan dalam satu orbit. 179
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
”.... dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”. Artinya malam tidak bersambung dengan malam yang lain, bahkan ada waktu siang yang memisahkan di antara kedua malam itu. Masingmasing dari kedua malam itu memilki satu tempat peredaran yang
besar,
yang
berjalan
pada
garis
edar
tersebut,
sebagaimana ikan-ikan dilautan. Ketahuilah, bahwa besar matahari adalah seratus tujuh puluh kali besar bumi, sedangkan besar bulan adalah tujuh puluh kali besar bumi. Keadaan matahari dan bulan sama warnanya pada saat pertama kali diciptakan, maka tidak ada perbedaan
malam
dengan
siang.
Lalu
Allah
Ta’ala
memerintahkan Jibril a.s agar ia datang dan mengusap permukaan bulan, lalu cahayanya berkurang dan ada warna hitam yang terlihat dipermukaan bulan. Dikatakan bahwa hal itu adalah karena pengaruh sayap Jibril a.s. Allah SWT menambah cahaya matahari, sebagaimana firman Allah SWT berikut :
∩⊆⊇∪ Èβθßsô±yϑø9$# Å7ù=àø9$# ’Îû öΝåκtJ−ƒÍh‘èŒ $uΖù=uΗxq $¯Ρr& öΝçλ°; ×πtƒ#uuρ Artinya : ”Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan”. (QS:Yaa Siin:41) 180
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
”Maka kami hapus tanda malam dan kami jadikan tanda siang bersinar”. Dia menciptakan bulan dilangit dunia, dan menciptakan matahari dilangit keempat, masing-masing dari keduannya berjalan pada orbitnya. Matahari dan bulan berkumpul tatkala mendekati kiamat, sebagaimana yang telah kami jelaskan. ”Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa kamim angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.”. Ahli Qurra’ Madinah, Syam dan Ya’qub membaca lafal ”dzurriyyaatahum” dengan bentuk jama’, sedangkan Qurra’ yang
lain
tidak
dengan
jama’,
membaca
dengan
menashabkannya. Adapun yang dimaksud dengan lafal dzurriyah adalah bapak-bapak dan kakek-kakek. Nama dzurriyah digunakan untuk anak-anak (keturunan). Arti dari lafal Al-Masyhuun adalah mamluu-uni (penuh). Dan yang dimaksud dengan kata Fulk adalah kapal Nabi Nuh a.s. Mereka adalah keturunan dari orang-orang yang naik bersama Nabi Nuh a.s. dan mereka berada dalam tulang sulbi (iga) bapak-bapak mereka. Sebagian ahli tafsir berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan al fulk al masyhuun adalah perahu zaman sekarang. Keturunan mereka berada di perahu yang berjalan di lautan, dan perahu tersebut tidak mempunyai tangan dan kaki serta 181
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
dapat memperpendek perjalanan duapuluh hari menjadi satu hari. Semua itu menunjukkan kekuasaan Kami.
∩⊆⊄∪ tβθç6x.ötƒ $tΒ Ï&Î#÷VÏiΒ ÏiΒ Μçλm; $uΖø)n=yzuρ Artinya : ”Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu”. (QS:Yaa Siin:42). Yang dimaksud dengan bahtera adalah binatang-binatang tunggangan, dan alat-alat pengangkutan umumnya. Dikatakan, yang dimaksud dengan ”maa yarkabuun” (kendaraan yang akan mereka kendarai) adalah perahu-perahu yang digunakan setelah perahu Nabi Nuh a.s. sesuai dengan bentuknya. Dikatakan juga bahwa yang dimaksud dengan lafal itu adalah perahu-perahu kecil yang berjalan di sungai-sungai, seperti perahu besar dilautan. Ini adalah pendapat Qatadah, Dhahak dan yang lainnya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa maksud kata min mitslihi (yang semisalnya) ialah unta yang didarat dan seperti perahu yang dilautan, yakni : kami menciptakan perahu di lautan bagi mereka yang menaikinya. Kami menciptakan unta, kuda, dan keledai di daratan yang mereka juga menaikinya (sebagai sarana transportasi darat).
Mereka memberikan
beban berat pada binatang-binatang tersebut. Ini semua menunjukkan Kekuasaan dan Kekuatan Kami. 182
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
∩⊆⊂∪ tβρä‹s)ΖムöΝèδ Ÿωuρ öΝçλm; s††Ì|À Ÿξsù öΝßγø%ÌøóçΡ ù't±®Σ βÎ)uρ Artinya
:
”Dan
jika
kami
menghendaki
niscaya
kami
tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.” (QS:Yaa Siin:43) Artinya bagi mereka tidak ada penolong dan mereka tidak akan selamat dan akan tenggelam. Ibnu Abbas r.a berkata : ”Tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan mereka dari azab Allah.”
∩⊆⊆∪ &Ïm 4’n<Î) $·è≈tFtΒuρ $¨ΖÏiΒ ZπtΗôqy‘ ωÎ) Artinya : ”Tetapi (kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.” (QS:Yaa Siin:44) Maksudnya adalah sampai datang ajal mereka, yakni tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan mereka dari azabku, kecuali kami memberikan rahmat kepada mereka sampai tiba ajalnya.
∩⊆∈∪ tβθçΗxqöè? ÷/ä3ª=yès9 ÷/ä3xù=yz $tΒuρ öΝä3ƒÏ‰÷ƒr& t÷t/ $tΒ (#θà)®?$# ãΝßγs9 Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ)uρ Artinya : ”Dan apabila dikatakan kepada mereka, takutlah kamu akan sikasa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang 183
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
supaya kamu mendapat rahmat, (niscaya mereka berpaling).” (QS:Yaa Siin:45) Maksud dari lafal ”maa baina aidiikum” (siksa yang dihadapanmu) yaitu di dunia. Maka berhati-hatilah pada dunia dan jangan mendekatinya. Dikatakan : lafaz ”maa baina aidiikum” ialah apa yang telah menimpa umat-umat sebelum kalian. Sedangkan lafal ”wa maa khalfakum” adalah siksa akhirat. Demikian itu adalah pendapat Qatadah dan Muqatil. Jawab lafal idzaai dibuang, perkiraannya adalah lafal ”idzaa qiila lahum hadzaa a’radhuu,” (apabila ini dikatakan pada mereka, maka mereka akan berpaling), hal itu adalah dengan melihat petunjuk setelahnya. Maksudnya ialah, jika dikatakan pada orang-orang kafir, takutlah kalian pada azab yang didepan dan dibelakang kalian, agar kalian memperoleh rahmat Allah Ta’ala, dan dalam keadaanmu termasuk orang-orang yang beriman, maka mereka memalingkan wajah. Dikatakan bahwa arti dari “maa baina aidiikum wa maa khalfahum”, adalah dosa-dosa yang telah lampau dan yang akan datang. Dikatakan juga bahwa maksud dari keduanya adalah dosa-dosa yang lahir dan yang batin. Dikatakan bahwa maksud lafal “maa baina aidiikum” adalah dosa yang turun dari langit. Sedangkan “wa maa khalfahum” adalah dosa yang keluar dari bumi. 184
Penjelasan Surat Yaa siin Karena
dahsyatnya
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom Hari
Pembalasan,
maka
Allah
memerintahkan hamba-Nya untuk selalu menghitung diri dan mempersiapkan hari depan, sehingga ketika datang kematian, maka ia tidak dalam keadaan lalai dan terlena. Allah berfirman :
(#θà)¨?$#uρ ( 7‰tóÏ9 ôMtΒ£‰s% $¨Β Ó§øtΡ öÝàΖtFø9uρ ©!$# (#θà)®?$# (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ ∩⊇∇∪ tβθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/ 7!Î7yz ©!$# ¨βÎ) 4 ©!$# “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap
diri
memperhatikan
apa
yang
telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS:Al-Hasyr[59]:18) Imam Ibnu Katsir berkata, “Maksud dari ayat diatas adalah hitunglah diri kalian sebelum nanti dihitung, lalu lihatlah apa yang telah kalian siapkan berupa amal shalih untuk bekal hari kepulanganmu dan menghadap Tuhanmu.” Seorang mukmin harus selalu menghitung diri karena ia tahu bahwa kelak besok di hadapan Allah ia akan dihisab. Allah telah memberitahukan kepada kita, bahwa kita semua nanti akan ditanya tentang nikmat yang telah kita terima di dunia, “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS:At-Takasur[102]:8) 185
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Kita semua akan ditanya tentang semua nikmat tersebut. Makan dan minum yang kita santap, harta benda, rumah, kendaraan dan pakaian, bagaimana kita menggunakan semua itu dan bagaimana kita memperolehnya. Nabi SAW telah bersabda, yang artinya :“Tak akan bergeser kaki seorang hamba, sehingga ia ditanya tentang empat hal; Tentang umurnya dihabiskan untuk apa, tentang ilmunya apa yang ia amal-kan dengan ilmu itu, tentang hartanya dari mana ia peroleh
dan
kemana
ia
belanjakan,
dan
tentang
badannya(jasadnya) untuk apa ia gunakan” Mari kita semua menjawabnya, tentunya dengan jawaban yang benar dan jujur, sebab perkara ini bukan perkara sepele dan main-main. Perkara ini butuh keseriusan karena berkaitan dengan ujung nasib kita, surga atau neraka. Seorang ulama berkata,” Andaikan Allah mengancamku, bahwa jika aku bermaksiat kepada-Nya, maka Dia akan memenjarakanku di dalam sel yang sempit, maka itu sepantasnya membuatku untuk tidak malas dalam beribadah, maka bagaimana lagi jika ia telah mengancamku dengan siksa api neraka, jika aku bermaksiat kepada-Nya? Walaupun kita telah lupa terhadap apa yang kita lakukan di masa lalu, baik itu kebaikan maupun keburukan, namun itu semua terjaga dan tercatat dalam buku catatan amal. Dua
186
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
malaikat pencatat (kiraman-katibin) tak pernah lalai mengawasi gerak-gerik dan ucapan kita.
∩⊇∇∪ Ó‰ŠÏGtã ë=‹Ï%u‘ ϵ÷ƒy‰s9 ωÎ) @Αöθs% ÏΒ àáÏù=tƒ $¨Β Artinya : “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS:Qaaf[50]:18) Tak ada satu kata yang diucapkan oleh anak Adam, kecuali ada pengawas yang selalu menulis dan menghitungnya, tidak ada yang terlewatkan walau hanya satu kalimat atau satu gerakan. ∩⊇⊄∪ tβθè=yèøs? $tΒ tβθçΗs>ôètƒ ∩⊇⊇∪ tÎ6ÏF≈x. $YΒ#tÏ. ∩⊇⊃∪ tÏàÏ≈ptm: öΝä3ø‹n=tæ ¨βÎ)uρ
Artinya : “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikatmalaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS:Al-Infitaar[82]:10-12) Kelak nanti di Hari Kiamat setiap orang akan melihat rekaman dari perbuatannya selama di dunia. Tak satu pun yang dapat mengelak, masing masing diliputi kegundahan dan rasa takut, kecuali orang-orang mukmin, maka mereka mendapatkan curahan rahmat dari Allah disebabkan ketaatan mereka kepada-Nya dan karena mereka selalu mengikuti Rasul-Nya. 187
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
$oΨç6≈tFÏ. #x‹≈yδ ∩⊄∇∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷ΛäΖä. $tΒ tβ÷ρt“øgéB tΠöθu‹ø9$# $pκÈ:≈tGÏ. 4’n<Î) #tçô‰è? 7π¨Βé& ‘≅ä. 4 ZπuŠÏO%y` 7π¨Βé& ¨≅ä. 3“ts?uρ (#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# $¨Βr'sù ∩⊄∪ tβθè=yϑ÷ès? óΟçFΖä. $tΒ ã‡Å¡ΨtGó¡nΣ $¨Ζä. $¯ΡÎ) 4 Èd,ysø9$$Î/ Νä3ø‹n=tæ ß,ÏÜΖtƒ ∩⊂⊃∪ ßÎ7ßϑø9$# ã—öθxø9$# uθèδ y7Ï9≡sŒ 4 ϵÏFuΗ÷qu‘ ’Îû öΝåκ›5u‘ óΟßγè=Åzô‰ãŠsù ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$#
Artinya : “Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut.Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya.Pada hari itu, kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.(Allah berfirman) “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan”. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (QS:Al-Jaatsiyah[45]:28-30) Pada Hari Kiamat, orang-orang kafir dan ahli maksiat menunduk lesu, menyesali perbuatannya selama di dunia, mereka dalam keadaan hina dan ketakutan seraya menyeru kecelakaan atas diri mereka.
188
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
$oΨtGn=÷ƒuθ≈tƒ tβθä9θà)tƒuρ ϵŠÏù $£ϑÏΒ tÉ)Ïô±ãΒ tÏΒÌôfßϑø9$# “utIsù Ü=≈tGÅ3ø9$# yìÅÊãρuρ (#ρ߉y`uρuρ 4 $yγ8|Áômr& HωÎ) ¸οu!Î7x. Ÿωuρ Zοu!Éó|¹ â‘ÏŠ$tóムŸω É=≈tGÅ6ø9$# #x‹≈yδ ÉΑ$tΒ ∩⊆∪ #Y‰tnr& y7•/u‘ ÞΟÎ=ôàtƒ Ÿωuρ 3 #ZÅÑ%tn (#θè=Ïϑtã $tΒ Artinya : “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak meng-aniaya seorang jua pun.” (QS:AlKahfi[18]:49)
189