Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
C. SURAT YAA SIIN (AYAT 46 – 50) ∩⊆∉∪ tÅÊÌ ÷èãΒ $pκ÷]tã (#θçΡ%x. ωÎ) öΝÍκÍh5u‘ ÏM≈tƒ#u ôÏiΒ 7πtƒ#u ôÏiΒ ΝÍκÏ?ù's? $tΒuρ (#þθãΖtΒ#u tÏ%©#Ï9 (#ρã xŸ2 tÏ%©!$# tΑ$s% ª!$# â/ä3x%y—u‘ $£ϑÏΒ (#θà)ÏΡr& öΝçλm; Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ)uρ ∩⊆∠∪ &Î7•Β 9≅≈n=|Ê †Îû ωÎ) óΟçFΡr& ÷βÎ) ÿ…çµyϑyèôÛr& ª!$# â!$t±o„ öθ©9 tΒ ãΝÏèôÜçΡr& Artinya : ”Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya. Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Nafkahkanlah sebagian dari rizki yang di berikan Allah kepadamu”. (QS:Yaa Siin[36]:46-47) “Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka …” Yaitu tandatanda yang menunjukan atas kerasulan Muhammad SAW. “… melainkan mereka selalu berpaling dari padanya. Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Nafkahakanlah sebagian dari rizki yng di berikan Allah kepadamu.’” Maksudya ialah, ketika dikatakan kepada orang-orang kafir “Infakkanlah dari apa yang diberikan Allah kepada kalian karena kemurahan-Nya.” “… maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orangorang yang beriman, ‘Apakah kami akan memberi makan …” Artinya: Apakah kami akan memberi rezeki?
190
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
“… kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan,…” Hal tersebut dikarenakan orang-orang mukmin berkata kepada orang-orang kafir Makkah : ”Infakkanlah kepada orangorang miskin dari suatu yang kalian senangi dari harta-harta kalian.” Maka orang-orang kafir menjawab: “Apakah kami harus memberi orang yang andaikan Allah menghendaki, maka ia akan memberi rezeki padanya? Sedangkan Allah tidak memberinya rezeki, padahal Dia Maha Kuasa. Maka kami menyesuaikan dengan kehendak Allah Ta’ala dan kami tidak akan memberi makan orang-orang yang tidak diberi makan oleh Allah SWT.” Pernyataan tersebut merupakan suatu alasan yang di gunakan oleh orang-orang bakhil. Mereka berkata : ”Kami tidak memberi rezki kepada orang yang Allah memuliakannya”. Dugaan mereka ini salah, karena Allah Ta’ala menjadikan kaya pada sebagian makluk-Nya dan menjadikan fakir pada sebagian makhluk-Nya yang lain, sebagai ujian. Allah menahan harta duniawi dari orang fakir, bukan karena Allah bakhil padanya. Dan Allah memerintahkan orang kaya agar berinfak bukan karena Allah membutuhkan hartanya. Tetapi karena Allah akan menguji orang kaya dengan adanya orang fakir agar berinfak sesuai dengan yang diwajibkan oleh Allah. Tidak ada
191
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
alasan bagi seorang pun pada kehendak dan hukum Allah yang telah ditetapkan pada makluq-Nya.
∩⊆∠∪ &Î7•Β 9≅≈n=|Ê †Îû ωÎ) óΟçFΡr& ÷βÎ) Artinya: “… tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.”(QS:Yaa Siin: 47) Maksudya, orang-orang kafir berkata kepada orang-orang mukmin : ”Kalian berada dalam kesalahan karena mengikuti Muhammad SAW, dan meninggalkan apa yang tetap kami pertahankan yang lebih benar. Taiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata.” Putusan dari sisi Allah Ta’ala adalah untuk orang-orang kafir. Seakan-akan Allah berfirman:”Wahai orang-orang kafir, kalian benar-benar dalam kesesatan yang nyata (jelas). Kamu banyak berkata dan berdalih, namun tidak memberikan sedekah pada orang-orang miskin, dan kamu mendatangkan alasan.
Apakah
kalian
tidak
mengetahui,
bahwa
pada
hakikatnya tidak ada sedikitpun yang mereka cari dari kamu, namun yang mereka cari adalah dari-Ku. Karena harta yang ada pada kalian adalah harta-Ku. Kalian adalah budak, pada dasarnya sang budak beserta seluruh yang dimilikinya adalah milik tuannya”.
192
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Ketika orang-orang mukmin berkata kepada orang-orang kafir. “Kamu tidak beriman pada Allah dan tidak memberikan sedekah pada orang-orang fakir dan miskin. Maka bagaimana kondisi kalian pada hari kiamat ? Dengan jawaban apa kalian bisa menyelamatkan diri dari siksa neraka?” Maka orang-orang kafir itu berkata :
∩⊆∇∪ tÏ%ω≈|¹ óΟçFΖä. βÎ) ߉ôãuθø9$# #x‹≈yδ 4tLtΒ tβθä9θà)tƒuρ Artinya : ”Dan mereka berkata, ‘Bilakah (terjadinya) janji ini (hari kebangkitan),
jika
kamu
adalah
orang-orang
yang
benar?”(QS:Yaa Siin:48) Maksudnya adalah mungkinkah ucapan kalian terjadi ?, Maka Allah Ta’ala berfirman sebagai jawaban bagi mereka (orang-orang kafir) dari sisi orang-orang mukmin, sebagai berikut : ∩⊆∪ tβθßϑÅ_Áσs† öΝèδuρ öΝèδä‹è{ù's? Zοy‰Ïn≡uρ ZπysøŠ|¹ ωÎ) tβρã ÝàΖtƒ $tΒ Artinya : ”Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar”. (QS:Yaa Siin:49) Yang di maksud dengan teriakan disini adalah suara tiupan sangkalala yang pertama yang menghancurkan bumi ini.
193
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Ibnu Abbas r.a berkata bahwa yang dimaksud dengan ashshaihah adalah tiupan pertama, yaitu mereka bertengkar dalam urusan- urusan dunia, berupa jual beli dan mereka berbicara di pasar- pasar dan di tempat- tempat lain. Hamzah membaca huruf kha‘ dengan sukun dan huruf shad dengan takhfif (tanpa tashdid.) Artinya, sebagian mereka mengalahkan sebagian yang lain dalam pertengkaran. Ulama Qurra’ yang lain membaca shad dengan ditashidid yaitu yakhishshimuun. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. Bersabda (yang artinya) : “Sesungguhnya kiamat pasti akan terjadi ketika dua orang membentangkan kain dalam rangka jual beli, keduanya belum sempat melipat kain (barang dagangannya), tiba-tiba keduanya mati mendadak. Hari
kiamat pasti
terjadi, ketika
seseorang mengangkat makanan ke mulutnya, lalu ia tidak bisa memakannya. Hari kiamat pasti terjadi, ketika seseorang memberi minum ternaknya, namun ia tidak bisa mengangkat kedua telapak tangannya. Hari kiamat pasti terjadi ketika seseorang
mengangkat
timbangan
dan
belum
sempat
menurunkannya.” ∩∈⊃∪ šχθãèÅ_ö tƒ öΝÎγÎ=÷δr& #’n<Î) Iωuρ ZπuŠÏ¹öθs? tβθãè‹ÏÜtFó¡tƒ Ÿξsù
194
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Artinya:”Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun, dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.” (QS:Yaa Siin:50) Yakni: Ketika kiamat terjadi, maka mereka tidak kuasa terhadap sesuatu, tidak sempat memberi kuasa atas harta benda yang dimilikinya, kembali pulang ke rumahnya, mereka tidak memiliki sesuatupun. Nabi saw bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati" (HR. BukhariMuslim). Hati itu adalah pengendali dan sekaligus sebagai pemberi komando terdepan terhadap setiap anggota tubuh lainnya. Di hati inilah anggota badan lainnya mengambil keteladanannya, baik dalam ketaatan atau penyimpangan. Organ-organ tubuh lainnya selalu mengikuti dan patuh dalam setiap keputusan. Hati manusia dapat diklasifikasi ke dalam tiga bagian : Qalbun Mayyit (hati yang mati), Qalbun Maridl (hati yang sakit), dan Qalbun Shahih (hati yang suci). 1. Qalbun Mayyit Qalbun Mayyit (hati yang mati) adalah hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya, tidak mencintai atau ridha 195
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
kepada-Nya. dan ia berdiri berdampingan dengan syahwatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya, walaupun hal ini menjadikan Allah Subhanahu wa Ta'ala marah dan murka akan perbuatannya. Ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka terhadap apa yang dikerjakannya, sebab ia memang telah mengabdi kepada selain Allah. Jika mencintai didasarkan atas hawa nafsu, begitu pula dengan membenci, memberi. Hawa nafsu lebih didewa-dewakan daripada rasa cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Manusia yang memiliki qalbun mayyit (hati yang mati) hidupnya bagaikan mayat hidup, dia dikatakan hidup karena tidak mati, karena masih ada ruh yang menyatu dengan jasadnya, kupingnya secara fisik dapat mendengar
suara
telepon,
dangdutan,
dll,
namun
pendengarannya sudah tidak berfungsi lagi untuk mendengar ayat-ayat Allah-mendengarkan tausiyah dari para rasul dan orang-orang soleh. Matanya secara fisik masih dapat melihat wanita cantik, melihat aurat wanita, melihat tontonan yang membangkitkan syahwat, namun penglihatannya sudah tidak berfungsi
lagi
untuk
melihat
kebenaran
yang
hadir
di
hadapannya, tidak berfungsi lagi untuk melihat (mentafakkuri) ayat-ayat Allah, melihat (mentafakkuri) ciptaan-ciptaan Allah. Manusia seperti ini pada dasarnya nafsiyahnya telah mati, seperti firman Allah dalam surat Yaa Siin ayat 46-47 : ”..............dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Nafkahkanlah 196
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
sebagian dari rizki yang di berikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Apakah kami akan memberi makan kepada orangorang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”. Pada saat mereka diperintahkan untuk berinfaq kepada orang-orang fakir, maka mereka mengatakan jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, bahkan mereka yang mengatakan kepada orang-orang yang beriman sedang berada di dalam kesesatan yang nyata. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menutup hati mereka, hati
orang-orang kafir, hati yang
qalbun
mayyit.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 4 #\ ø%uρ öΝÍκÍΞ#sŒ#u þ’Îûuρ çνθßγs)øtƒ βr& ºπ¨ΖÏ.r& öΝÍκÍ5θè=è% 4’n?tã $uΖù=yèy_uρ ( y7ø‹s9Î) ßìÏϑtGó¡o„ ¨Β Νåκ÷]ÏΒuρ tÏ%©!$# ãΑθà)tƒ y7tΡθä9ω≈pgä† x8ρâ!%y` #sŒÎ) #¨Lym 4 $pκÍ5 (#θãΖÏΒ÷σムω 7πtƒ#u ¨≅à2 (#÷ρt tƒ βÎ)uρ ∩⊄∈∪ t,Î!¨ρF{$# ç+?ÏÜ≈y™r& HωÎ) !#x‹≈yδ ÷βÎ) (#ÿρã xx. Artinya " Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami 197
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu'." (QS. AlAn'am[6]:25). Ayat ini menunjukkan, bahwa ada manusia yang hatinya telah ditutup oleh Allah sehingga tidak mampu memahami ayatayat Allah Subhanahu wa Ta'ala, kupingnya secara fisik dapat mendengar
suara
telepon,
dangdutan,
dll,
namun
pendengarannya sudah tidak berfungsi lagi untuk mendengar ayat-ayat Allah-mendengarkan tausiyah dari para rasul dan orang-orang soleh. Seperti difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala: y7ÏΖ÷Ct/uρ $oΨÏΖ÷Ct/ .ÏΒuρ Ö ø%uρ $oΨÏΡ#sŒ#u þ’Îûuρ ϵø‹s9Î) !$tΡθããô‰s? $£ϑÏiΒ 7π¨ΖÅ2r& þ’Îû $oΨç/θè=è% (#θä9$s%uρ ∩∈∪ tβθè=Ïϑ≈tã $uΖ¯ΡÎ) ö≅yϑôã$$sù Ò>$pgÉo Artinya : "(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu,
sesungguhnya
kami
Fushshilat[41]:5). 198
bekerja
pula."
(QS.
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membiarkan mereka dalam kegelapan dan mereka sedikitpun tidak akan mendapatkan cahaya iman. öΝÏδÍ‘θãΖÎ/ ª!$# |=yδsŒ …ã&s!öθym $tΒ ôNu!$|Êr& !$£ϑn=sù #Y‘$tΡ y‰s%öθtGó™$# “Ï%©!$# È≅sVyϑx. öΝßγè=sVtΒ ∩⊇∇∪ tβθãèÅ_ö tƒ Ÿω öΝßγsù Ò‘ôϑãã íΝõ3ç/ BΛ༠∩⊇∠∪ tβρç+ÅÇö6ムω ;M≈yϑè=àß ’Îû öΝßγx.t s?uρ Artinya : "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka. Dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat, mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidaklah kembali kepada jalan yang benar.” (QS:Al-Baqarah[2]:17-18). 2. Qalbun Maridl Qalbun Maridl (hati yang sakit) adalah hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya tersimpan benih-benih penyakit berupa kejahilan. Hati yang sedang di cekam sakit akan mudah menjadi parah apabila tidak diobati dengan hikmah. Seperti difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan setan, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang keras hatinya." (QS:Al-Hajj[22]:53) Sesungguhnya apa yang disisipkan oleh setan kedalam hati manusia itu, akan membuat sesuatu menjadi syubhat 199
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
(sesuatu yang meragukan), seperti penyakit ragu dan sesat. Begitu hati menjadi lemah karena penyakit yang diidap, maka setanpun mudah merasuk kedalam hati lalu menghidupkan fitnah dalam hati tersebut. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: ÏπuΖƒÏ‰yϑø9$# ’Îû šχθàÅ_ö ßϑø9$#uρ ÖÚt ¨Β ΝÎγÎ/θè=è% ’Îû tÏ%©!$#uρ tβθà)Ï≈oΨßϑø9$# ϵtG⊥tƒ óΟ©9 È⌡©9 * ∩∉⊃∪ Wξ‹Î=s% ωÎ) !$pκÏù štΡρâ‘Îρ$pgä† Ÿω ¢ΟèO öΝÎγÎ/ š¨ΖtƒÎ øóãΖs9 Artinya : ”Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafiq, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di madinah (dari menyakitimu) memerangi)
niscaya mereka.
kami
perintahkan
Kemudian
mereka
kamu tidak
(untuk menjadi
tetanggamu (di madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar." (QS:Al-Ahzab[33]:60). Namun demikian hati orang-orang yang seperti itu belumlah mati sebagaimana hati orang-orang kafir dan orangorang munafiq, akan tetapi bukan pula hati sehat, seperti sehatnya hati orang-orang yang beriman. Sebab di dalam hati mereka terdapat penyakit syubhat dan syahwat. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Sehingga berkeinginanlah orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya." (QS:AlAhzab[33]:32). 200
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Tanda-tanda spesifik hati yang sedang sakit atau mati adalah jika ia tidak merasa sakit dan pedih oleh goresangoresan pisau kemaksiatan, Hal itu disebabkan karena hatinya telah
rancu
dan
teracuni,
sehingga
tidak
dapat
lagi
membedakan antara nilai kebenaran dan aqidahnya yang batil, seperti firman Allah yang berbunyi: "Fi Qulubihim Maradhun" (QS:Al-Baqarah[2]:10) yang artinya: "Dalam hati mereka terdapat penyakit." “Ayat ini menunjukkan adanya keraguan yang tumbuh dalam hati manusia tentang kebenaran.” Bahkan ia melihat kebenaran bagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan kehendaknya. Kebenaran itu dilihat dari sisi lain yang terasa merugikan dirinya. sehingga dalam kondisi seperti ini ia lebih menyukai kebatilan dan kemudharatan. 3. Qalbun Shahih Qalbun Shahih adalah hati yang sehat dan bersih (hati yang sehat) dari setiap nafsu yang menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi
keutamaan-Nya.
Sehingga
ia
selamat
dari
pengabdian kepada selain Allah, dan mencari penyelesaian hukum pada selain rasul-Nya. Karenanya, hati ini murni pengabdiannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik pengabdian secara iradat (kehendak), mahabbah (cinta), tawakkal
(berserah
mengharapkan
diri),
karunia-Nya.
takut
atas
Bahkan 201
siksa-Nya
seluruh
dan
aktivitasnya
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala semata. Jika mencintai maka cintanya itu karena Allah, dan jika membenci maka kebenciannya
itupun
karena
Allah,
jika
memberi
atau
bersedekah, hal itu karena-Nya dan jika tidak memberi, juga karena Allah. Dan tidak hanya itu saja, tapi diiringi dengan kepatuhan
hati
dan
bertahkim
kepada
syari'at-Nya.
ia
mempunyai landasan yang kuat dan prinsip tersendiri dalam menjadikan Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam segala hal. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: ìì‹Ïÿxœ ©!$# ¨βÎ) 4 ©!$# (#θà)¨?$#uρ ( Ï&Î!θß™u‘uρ «!$# Ä“y‰tƒ t÷t/ (#θãΒÏd‰s)è? Ÿω (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ ∩⊇∪ ×ΛÎ=tæ Artinya : "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS:Al-Hujurat[49]:1) Ciri-ciri Qalbun Shahih diantaranya adalah : 1. Apabila hati pergi meninggalkan dunia menuju dan berdomisili di alam akhirat, sehingga seakan ia termasuk penduduknya. Ia datang ke dunia fana ini bagaikan seorang asing
yang
kebetulan
singgah
sebentar
sebelum
meneruskan perjalanan menuju alam akhirat. Sebagaimana telah diwasiatkan Nabi SAW kepada Abdullah bin Umar : 202
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
"Jadikanlah dirimu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang sedang menyeberangi suatu jalan." (HR. Bukhari) 2. Jika ia tertinggal wirid, atau salah satu program akhirat, atau sesuatu bentuk peribatan lainnya, maka ia merasakan sakit yang tiada terperi, melebihi sakitnya orang yang tamak dan kikir saat kehilangan barang kesayangannya. 3. Ia senantiasa rindu untuk dapat mengabdikan diri di jalan Allah, menghabiskan seluruh waktu, tenaga, harta, dan citacita yang dimilikinya demi pengabdian sepenuhnya kepada Allah Azza wa Jalla, kerinduan tersebut melebihi keinginan orang kafir yang lapar kepada makanan dan minuman, yang haus terhadap harta, dan syahwat. Yahya bin Mu'adz berkata: "Barangsiapa yang merasa berkhidmat kepada Allah, maka segala sesuatupun akan senang berkhidmat kepadanya, dan barang siapa tentram dan puas dengan Allah maka orang lain tentram pula ketika melihat dirinya. 4. Bila sedang melakukan sholat sebagai ibadah ritual sampai shalat sebagai ibadah yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, maka sirnalah semua kegundahannya dan kesusahan karena urusan dunia. Sebab di dalam sholat yang bermakna luas tersebut telah ia temukan kenikmatan dan kesejukan jiwa yang suci.
203
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
5. Sangat menghargai waktu yang sangat sedikit yang diberikan Allah atas dirinya, sehingga ia tidak menyianyiakanya. Hati yang hidup (Qalbun Shahih) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah : 1. Dzikrullah dan Tilawatil Qur'an. Dengan senantiasa dzikrullah yang bermakna menyebut dan mengingat Allah secara lisan sampai menjalankan, dan menggunakan aturan-aturan Allah dalam kehidupannya dialam syar’i. Bagi seorang
hamba
manfaat
dzikrullah
sangatlah
besar.
Sebagaimana Dia berfirman: "Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram." (QS:Ar-Ra'du[13]:28].
Ibnul
Qoyyim
berkata:
”Sesungguhnya dzikir adalah makanan pokok bagi hati (nafsiyah) dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh (jasad/fisik) yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya berupa nasim sayuran, dan buah-buahan. "Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata:"Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir". dzikrullah dalam makna yang luas pahala dan keutamaan lainnya.
yang
Allah
didapatkan Subhanahu
melebihi wa
amalan-amalan
Ta'ala
berfirman:
”Sesungguhnya mengingat-ingat Allah adalah lebih besar 204
Penjelasan Surat Yaa siin (keutamaannya
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
daripada
ibadat
yang
lain)."
(QS:Al-
Ankabut[29]:45). Sebaik-baik dzikir adalah membaca AlQur'an, karena Al-Qur'an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan. Allah Subhanahu
wa
Ta'ala
berfirman;
"Hai
manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orangorang yang beriman." (QS:Yunus[10]:57). 2. Beristighfar Hakikat
istighfar
adalah
untuk
memohon
maghfirah
(ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan
yang
diakibatkan
dari
dosa-dosa.
Dan
barangsiapa yang meminta ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan ampunan. Firman-Nya: "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS:An-Nisa’[4]:110).
Hendaklah
seseorang
itu
memperbanyak istighfar kepada-Nya dimanapun berada, sebab seseorang itu tidak tahu dimana tempat maghfirah Tuhannya turun. sebagaimana rasulullah saw bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan 205
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
kepada Allah sehari semalam lebih dari tuju puluh kali." (R. Bukhari). ‘Aisyah r.a berkata: "Beruntunglah orang yang mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak." Qatadah berkata:"Sesunggunhya AlQur'an
ini
memberikan
petunjuk
kepadamu
tentang
penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar." 3. Do'a Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Berdo'alah kepadaKu
niscaya
Aku
perkenankan
bagimu.
"
(QS.
Al-
mu’minun[23]:60). Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada kita agar berdo'a kepadaNya dan Dia akan memenuhi permohonan hamba-Nya. berkenaan dengan ini Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang Muslim pun berdo'a dengan do'a yang di dalamnya tidak berisi dosa, dan pemutus tali silaturahmi, melainkan Allah memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: Allah akan menyegerakan permohonannya itu (diperoleh di dunia) atau Allah akan menyimpannya untuknya di akhirat kelak, atau Dia memalingkan darinya keburukan yang setimpal dengan do'anya itu." (HR. Ahmad, hadits shahih). Dalam ayat yang sama Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:"
Sesungguhnya
orang-orang
yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tidak mau 206
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
berdo'a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan terhina." (QS:Al-mu’minun[23]:60). Orang-orang yang tidak mau berdo'a kepada-Nya maka mereka yang dikatakan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah termasuk orang yang sombong, dan mereka mendapatkan murka dari-Nya. sebagaimana rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang tidak mau meminta (memohon kepada Allah), maka Allah murka terhadap-Nya." (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah). 4. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW Allah Subhanahu wa Ta'ala bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi orang bershalawat
kepada
rasul-Nya
(sekali).
Sebagaimana
sabda beliau saw : ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat." (HR. Muslim). Karena yang demikian itu, setiap satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat untuk Nabi SAW termasuk kebaikan yang tinggi. 5. Qiyamullail Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama berikut ini: 207
Penjelasan Surat Yaa siin
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom
Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa malam aku tak suka hidup di dunia ini.”Ibnul Mukandir berkata : ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.”
208