B. Kegiatan Kelompok 1.
Bidang-Bidang Kegiatan Adapun bidang-bidang kegiatan kelompok yang telah kami laksanakan selama
berlangsungnya KKN di gampong Meunasah Bak U, Leupung adalah sebagai berikut: a. Budidaya tanaman buah naga b. Pelaksanaan Sekolah Kreasi c. Mengajar di TPA/TPQ Al Mukarramah d. Pementasan Drama Perjuangan Kemerdekaan pada HUT RI 70 e. Pelaksanaan lomba 17 agustus di Gampong f. Pengajian rutin bersama ibu-ibu. g. Lomba Pengolahan buah Nipah bersama ibu-ibu PKK h. Pembuatan bros dan manik-manik bersama ibu-ibu PKK i. Demonstrasi pembuatan selai belimbing wuluh bersama ibu-ibu PKK j. Penyuluhan penggunaan Pestisida pada petani gampong Meunasah Bak U k. Gotong Royong Gampong l. Gotong Royong SD m. Pelaksanaan Lomba untuk memperingati HARDIKDA n. Pembuatan video documenter mengenai pelaksanaan KKN oleh kelompok KKN PPM.
2.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam melaksanakan Program kelompok seperti yang disebutkan diatas kami
terkadang menemukan beberapa kendala, namun kendala tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan, dukungan dan partisipasi dari masyarakat gampong Meunasah Bak U. Dari program yang telah kami capai, masyarakat menerima dengan sangat baik keseluruhan program yang kami laksanakan. Adapun beberapa program yang direncanakan dalam jangka panjang telah kami serahkan kepada perangkat gampong dan masyarakat gampong untuk dikelola lebih lanjut demi kemaslahatan dan untuk meningkatkan ekonomi serta taraf hidup masyarakat gampong Meunasah Bak U. 43
3.
Partisipasi Masyarakat Masyarakat gampong Meunasah Bak U merupakan masyarakat komunal yang
ikatan sosial kemasyarakatannya masih sangat erat, sehingga dalam hal Partisipasi masyarakat gampong Meunasah Bak U ini tidak kita ragukan lagi. Semua program kelompok yang kami laksanakan selesai tepat waktu di karenakan adanya partisipasi masyarakat yang maksimal. Bisa kita bayangkan dalam waktu singkat selama satu bulan kalau masyarakat tidak berpartisipasi kemungkinan besar banyak program yang kami canangkan tidak akan berjalan sepenuhnya. Tapi berkat dukungan dan kerja sama yang maksimal dengan masyarakat semua program terselesaikan. Ini merupakan bentuk kerjasama yang sangat menguntungkan kami dan masyarakat. Bagi mereka kami ke sini untuk membangun desa mereka, bagi kami ini merupakan program yang harus selesai selama KKN. Begitu juga dengan aparatur desa sangat mendukung dan membantu segala program dan aktifitas yang kami lakukan selama KKN. Untuk tingkat pemda kami tidak membangun kerjasama karena waktu yang sangat singkat yaitu sebulan. 4.
Kegiatan yang Belum Terlaksana Setelah pelaksanaan KKN selama sebulan penuh, semua program yang telah
direncanakan sebelumnya dapat terlaksana dengan baik, dan tidak ada program yang belum terlaksana. Adapun kegiatan kelompok tersebut dirincikan sebagai berikut: BUDIDAYA TANAMAN BUAH NAGA 1.
Bidang kegiatan Buah naga merupakan salah satu komoditas buah yang kian hari semakin
banyak digemari oleh para pembudidayaan tanaman buah, sebab kandungan manfaat dan khsiat buah naga merah ini sudah sangat terkenal. Dengan kandungan serat pada buah naga merah yang tinggi dan kaya fiber, tubuh dapat melawan dan mencegah beberapa jenis penyakit seperti serangan jantung, stroke, serta penyakit kardiovaskular lainnya. Kandungan betakarotennya yang tinggi juga mampu
44
mengaktifkan kinerja Vitamin A sehingga dapat memperbaiki kualitas penglihatan, reproduksi serta metabolisme tubuh. Buah naga pada umumnya dapat tumbuh dengan baik di atas tanah yang berpasir, kering, dan pH tanah antara 6-7. Jika pH tanah yang akan digunakan kurang dari 6, harus dilakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit karena tanah yang bersifat asam akan membuat tanaman buah naga mudah terserang jamur. Cara menanam buah naga yang baik proses persiapan lahan yaitu pertama menyiapkan tiang yang berfungsi sebagai penopang batang primer tanaman buah naga yang kokoh. Tiang yang digunakan dapat menggunakan kayu ataupun beton dengan ukuran 10×10 cm setinggi 2 meter dan dibenamkan ke dalam tanah sekitar 40 cm. Untuk menopang cabang tanaman buah naga, pada bagian atas tiang diberi besi berbentuk lingkaran ataupun ban bekas sepeda motor. Setelah menyiapkan tiang, proses selanjutnya penanaman bibit. Bibit yang dipilih berasal dari batang tanaman buah naga yang sudah tua, besar, dan sehat. Panjang optimal bibit pada umumnya 30 cm dan ditanam dalam polybag sedalam 10 cm. Media tanam pada polybag berupa campuran antara pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan komposisi 1:1:1. Setelah ditanam, bibit disiram dengan air secukupnya dan di siram setiap 2 hari sekali. Bila bibit tanaman sudah berumur 90 hari, maka bibit harus di pindahkan ke lahan yang telah di persiapkan. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Pada masa sekarang ini, kebutuhan akan buah naga bagi masyarakat Indonesia
semakin tinggi. Kebutuhan buah naga Indoensia sebagian besar masih dipenuhi dari impor, antara lain dari Viet Nam, China dan Thailand. Proporsi buah naga impor diperkirakan sekitar 60% dari total kebutuhan buah naga nasional. Melihat potensi pasar buah naga di Indonesia yang sangat besar, pengembangan buah naga di Indonesia sangat prospektif. Sampai saat ini luas areal pengembangan buah naga di Indonesia masih relatif kecil jika dibandingkan dengan potensi pasar yang tersedia, sehingga harga buah naga masih relatif tinggi. Adapun tujuan adalah memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan produksi dan mutu buah naga dalam negri, mengurangi ketergantungan impor buah naga, dan meningkatkan pendapatan masyarakat Gampoeng Meunasah Bak’U.
45
Adapun sasaran pengembangan buah naga adalah terpenuhinya kebutuhan buah naga dalam negeri dan mengurangi impor. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan mulai hari ke-1 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada hari minggu, 1 agustus 2015 dan berakhir pada hari senin, 31 agustus 2015 di Gampoeng Meunasah Bak’U. Kesimpulan bahwa program yang kami laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari masyarakat Gampoeng Meunasah Bak’U dalam pelaksanaan program b. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya adalah lahan yang digunakan mempunyai kadar air yang tinggi.
SEKOLAH KREASI 1.
Bidang kegiatan Sekolah merupakan wahana guru dan murid untuk saling menyalurkan ilmu
pengetahuan. Kata sekolah sangat erat kaitannya dengan kata belajar. Sekolah kreasi merupakan wahana dari buah pikiran anggota kelompok KKN PPM 17 untuk menyalurkan ilmu yang dimiliki kepada anak-anak yang berumur 5-12 tahun di Desa Meunasah Bak ‘U. Sekolah kreasi di laksanakan oleh semua anggota kelompok KKN PPM yang terdapat di Meunasah Bak ‘U. Sekolah kreasi tidak hanya memfokuskan siswa untuk mendalami ilmu pengetahuan, tetapi mereka juga dilatih untuk memiliki keterampilan tertentu menurut kelompok umur yang sudah dibagi ke dalam kelas A, B dan C contoh pelatihan microsoft word yang dilakukan di kelas C untuk kelompok anak berumur 9-12 tahun, Pelatihan mencuci tangan yang baik dan benar dilakukan di kelas A untuk kelompok anak berumur 5-6 tahun,
46
dan lain-lain. Sekolah kreasi dilaksanakan 3 hari dalam seminggu, yaitu minggu, senin dan kamis. Sekolah kreasi menjadi kegiatan sore hari yang disukai oleh anak-anak Meunasah Bak ‘U karena konsep yang dirancang yaitu learning and fun. Sehingga, selain mendapat ilmu, mereka juga mendapat keterampilan baru yang belum pernah didapat sebelumnya. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Setelah beberapa hari di Desa Meunasah Bak ‘U dan kami beberapa anggota
meninjau sekolah-sekolah yang terdapat di Leupung, khususnya Desa Meunasah Bak ‘U, banyak anak-anak di Desa ini belum mendapatkan pendidikan yang layak. Banyak anak-anak yang sudah menginjak kelas 4 SD tetapi belum bisa membaca. Oleh karena itu, kami membuat sekolah kreasi sebagai jam tambahan untuk mereka mendalami pelajaran di sekolah juga mendapat ilmu baru yang sebelumnya belum pernah diajarkan di sekolah. Sehingga, mereka tidak tertinggal jauh dengan sekolah-sekolah lainnya yang sudah menerapkan berbagai media pembelajaran untuk mendukung siswanya dalam belajar. Selama mengajar di sekolah kreasi, anak-anak sangat antusias mengikuti pelajaran di kelas. Hal ini terbukti dengan kehadiran mereka di tiap sore jam sekolah kreasi dilaksanakan. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Sekolah kreasi mulai dilaksanakan di minggu ke-2 program KKN yaitu senin,
10 Agustus 2015 tepat pembukaan sekolah kreasi. Di hari pembukaan ini, seluruh masyarakat desa beserta anak-anak berkumpul di balai desa untuk mengikuti acara ini. Acara berlangsung secara formal dan nonformal yang diakhiri dengan senam pinguin yang diikuti oleh seluruh anak-anak Desa Meunasah Bak ‘U. Sekolah kreasi berjalan hingga hari penutupan pada tanggal 31 Agustus 2015. Sekolah kreasi yang sudah ada dalam rencana akan dilanjutkan tetapi dengan nama baru yaitu sekolah anak bangsa yang akan dilakukan seminggu sekali di Desa Meunasah Bak ‘U dan diisi oleh anggota kelompok KKN di bawah komando BEM Unsyiah. Hal ini dilakukan untuk tetap mempertahankan tali silaturrahmi dengan masyarakat
47
gampong dan menjadikan contoh bagi yang lain untuk melakukan kegiatan sosial yang sama di gampong KKN lainnya. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Masyarakat Meunasah Bak ‘U ikut aktif meramaikan sekolah kreasi b. Anak-anak sangat antusias mengikuti sekolah kreasi c. Dukungan dari rekan KKN yang membantu terlaksananya program. Sedangkan faktor yang menghambat proses pembuatan media pembelajaran ini adalah mata pencaharian bertani dan berkebun yang dilakukan oleh masyarakat sehingga waktu untuk hadir di sekolah kreasi sangat kecil kemungkinan ada dan sore hari menjadi waktu yang tepat untuk anak-anak beristiraat.
PEMENTASAN DRAMA PERJUANGAN KEMERDEKAAN HUT RI KE-70 1.
Bidang Kegiatan Kemerdekaan merupakan anugrah yang sangat besar bagi bangsa yang pernah
merasakan kejinya masa penjajahan, seperti Indonesia. 350 tahun dijajah Belanda, Negara yang datang dari seberang samudra dan menginjakkan kaki ditanah pertiwi, lalu sedikit demi sedikit memonopoli kehidupan nusantara dan pada akhirnya menjadi raja dinegeri orang. Para pribumi menjadi budak atas penjajahan ini. Aral melintang usaha para pejuang untuk memperoleh kebebasan berbuah manis saat jerat erat tali penjajahan Belanda mulai melonggar. Namun seketika jepang yang notabene merupakan Negara dari benua yang sama dengan kita datang dan mengambil alih penjajahan nusantara ketangannya. Dimulai kembali penderitaan para pribumi yang dipaksa bekerja oleh jepang sebagai romusha. Namun ibu pertiwi bangkit kembali melahirkan jiwa-jiwa pejuang untuk kembali merebut negeri. Milyaran tetes darah tertumpah, jutaan jiwa kembali pada-Nya, hingga tercapailah buah kebebasan pada 17 Agustus 1945 yang menisbatkan Indonesia menjadi Negara yang merdeka.
48
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dalam rangka memperingati jerih payah pejuang dalam merebut kemerdekaan
Indonesia dari tangan penjajah, kami mahasiswa KKN PPM yang mengabdi di kecamatan Leupung bekerja sama dengan KORAMIL serta Camat Leupung, menampilkan sebuah drama yang menggambarkan betapa besar perjuangan orangorang terdahulu dalam merebut kemerdekaan yang sudah 70 tahun kita nikmati. Kami berharap dengan penampilan drama ini dapat menumbuhkan kembali rasa Patriotisme kita terhadap negeri ini. Meskipun diterpa masalah, huru-hara dimanamana, namun yang pasti NKRI harga mati. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pementasan drama perjuangan merebut kemerdekaan ditampilkan pada saat
upacara Kemerdekaan yang diadakan halaman aula Kecamatan Leupung pada Senin, 17 Agustus 2015, sebelum detik-detik proklamasi dikumandangkan. Pementasan drama ini berlangsung sukses. Kedepannya kami berharap agar drama ini terus diadakan setiap memperingati 17 Agustus. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari pihak Camat dan KORAMIL Leupung b. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat Leupung c. Kerjasama yang solid antar sesame Mahasiswa KKN Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya adalah peralatan seadanya yang digunakan dalam pementasan drama, selain itu waktu yang cukup singkat juga membuat kami sedikit kewalahan.
PERINGATAN 17 AGUSTUS DI GAMPONG MEUNASAH BAK U 1.
Bidang kegiatan Peringatan 17 agustus di gampong Meunasah Bak u sudah lama tidak
dimeriahkan oleh masyrakat di gampong, menurut informasi yang diterima kegiatan ini tidak dilakukannya dikarenakan tidak ada pihak yang dapat 49
menyelengarakan acara ini berhubung pemuda-pemuda di gampong tersebut bisa dikategorikan tidak ada sama sekali. namun kehadiran Mahasiswa KKN PPM UNSYIAH yang dibantu oleh pihak aparatur gampong untuk merencanakan beberapa kegiatan untuk memeriahkan Hut RI ke 70 yang diikuti oleh anak-anak di gampong meunasah bak u, Diantaranya lomba Balap karung, bawa kelereng, makan kerupuk, ambil koin dalam jeruk dan pecah balon. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus kita bimbing dan
kita sayangi. dalam kegiatan lomba ini kami memilih anak-anak yang merupakan target peserta. mereka bebas memilih lomba yang ingin diiukuti mengingat agar mereka dapat mencoba semua kegiatan yang di laksanakan. Pada saat lomba tampak kecerian dan semangat anak-anak untuk memenangkan lomba. dan kami dari panitia sudah menyediakan beberapa hadiah untuk anak-anak yang mendapatkan juara, hadiahnya adalah alat-alat tulis sekolah dll, selain itu kami juga memberikan mereka mendali bagi pemenang setiap lombanya.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Kegiatan ini telah dilakukan pada hari ke-26 pelaksanaan KKN PPM
bertepatan pada Selasa, 25 Agustus 2015 di Balai desa dan lapangan voli. anakanak yang menjadi target peserta acara sangat senang karena telah mengikuti lomba ini. karena digampong ini tidak pernah dilakukanya peringatan 17 agustus kecuali di tingkat kecematan. acara ini berlansung sangat meriah tampak seluruh warga datang berbondong-bondong ke lapangan untuk melihat anak-anak mereka mengikuti lomba. ketika pembagian hadiahpun anak-anak sangat senang karena mereka diberikan hadiah, mendali dan berdiri diatas podium juara yang disediakan panitia. . 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari pihak Aparatur Gampong dalam pelaksanaan program 50
b. Antusiasme yang tinggi dari peserta dan masyarakat gampong c. Kekompakan dari 3 kelompok mahasiswa KKN dalam melaksanakan program. Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini adalah dana pelaksanaan acara kurang dan waktu persiapan yang terlalu mendadak sehingga membuat kami sedikit kewalahan dalam mempersiapkan acara ini.
PENGAJIAN BERSAMA IBU PKK 1.
Bidang Kegiatan Pengajian bersama ibu PKK adalah salah satu agenda penting yang dilakukan
setiap hari Rabu. Agenda pengajian seperti ini digunakan untuk bersilaturahmi dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bersilaturahmi dimaksudkan agar pertemuan sesama ibu-ibu lebih sering terjalin dimana setiap warga disibukan dengan adanya musim bersawah. Pendekatan seperti ini sangat penting dilakukan tidak hanya di Mushalla, namun juga di gedung PKK. Proses ini merupakan proses komunikasi dan berlangsungnya pembelajaran dalam suatu sistem, sehingga tidak hanya ilmu agama yang kita dapatkan, namun juga ilmu kemasyarakatan. Pengajian yang dilakukan biasanya mengundang ustadz yang sudah paham mengenai materi yang akan diajarkan, kemudian pengajaran shalawat, dan mengaji yasin serta surat-surat penting lainnya. Sehingga warga tidak hanya sibuk dengan urusan duniawi, namun juga akan disibukan dengan urusan akhirat. Hubungan Manusia dengan Allah sangat diutamakan, namun tidak lupa pula hubungan Manusia dengan Manusia, agar hubungan kita dengan Allah dilancarkan. Untuk itu, dapat disimpulkan salah satunya bahwa pengajian bersama Ibu PKK adalah salah satu cara yang tepat untuk mengajak berkumpul khususnya ibu-ibu sehingga dapat mendorong terciptanya silaturahmi antar warga. 2.
Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan ini yaitu menjalin silaturahmi anatar warga. Dengan
begitu warga akan mudah berkenalan secara langsung menggunakan media pengajaran berupa pengajian dan ceramah singkat. Tidak hanya itu, setiap 51
pertemuannya juga tidak memunculkan selalu hal yang sama, tetapi diselingi dengan kegiatan lain, sehingga warga tidak bosan khususnya ibu-ibu PKK. Tujuan dari kegiatan ini yaitu ingin memberikan pengetahuan lebih mengenai keagamaan dengan mendatangkan ahli dibidang agama, sehingga tidak salah pemahaman dalam pembelajaran tersebut. Sasaran yang ingin dicapai yaitu ibu-ibu PKK di Gampong Meunasah Bak U, Leupung, Aceh Besar. 3.
Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut Kegiatan yang dilaksanakan kurang lebih dua jam ini berjalan dengan lancar.
Pemaparan materi yang disampaikan juga tidak membosankan, dan selalu diberikan kesempatan kepada kami untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang paham saat dijelaskan, ini membutikan bahwa inteaksi antar warga dan pemateri mulai berkesinambungan sejalan dengan program yang kami laksanakan. Namun partisipasi warga ini sangat membantu proses kelancaran kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh teman-teman sekelompok yang ikut membantu persiapan dan proses berlangsungnya kegiatan ini dengan cara datang tepat waktu pada saat pengajian. Hasil yang mulai terlihat adalah bertambahnya ibu-ibu yang mulai datang ke Mushalla dan ketepatan waktu yang selalu meningkat setiap harinya. Kegiatan ini kami lakukan dimulai minggu pertama yaitu pada tanggal 5 Agustus hingga 2 september 2015 yang dilakukan setiap hari Rabu bersama masyarakat Gampong Meunasah Bak U khusunya ibu-ibu PKK. Tindak lanjut yang kami lakukan yaitu diharapkan agar ibu-ibu PKK terus meramaikan pengajian dan berinteraksi dengan aktif dengan pemateri. Selain itu, pemateri mengharapkan agar warga yang telah datang mengikuti penagjian dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program Pengajian Bersama Ibu-
Ibu PKK di Gampong Meunasah Bak U, yaitu : a. Alat dan bahan yang digunakan mudah didapatkan seperti kue dan pengeras suara. b. Dukungan dari masyarakat Meunasah Bak U 52
c. Dukungan dari rekan mahasiswa/I KKN yang membantu terlaksananya program d. Mushalla yang sangat terbuka suasananya dan tidak panas Faktor penghambat proses pembelajaran ini yaitu kurangnya penggunaan bahasa Indonesia, sehingga pendatang seperti kami yang sulit berbahasa Aceh, akan terkendali dengan penyampaian materi yang disampaikan. Namun secara keseluruhan, kegiatan ini sukses kami lakukan berkat kerjasama dengan ibu-ibu dan pemateri yang hadir. Dengan begitu dapat membuat ibu-ibu yang tadinya sedikit pergi pengajian, sekarang mulai sedikit lebih ramai.
PENGOLAHAN BUAH NIPAH MENJADI MAKANAN DAN MINUMAN SEGAR 1.
Bidang kegiatan Buah nipah merupakan suatu tumbuhan yang paling mudah dijumpai di daerah
Leupung khususnya dikawasan kantor camat Leupung. Sayangnya buah yang sebangsa sawit ini tak begitu bernilai ekonomis tinggi dimata masyarakat. Bahkan banyak tandan buah ini yang hanyut begitu saja di rawa karena tidak dimanfaatkan. Untuk mengubah pola piker masyarakat tentang lebihnya buah yang satu ini maka rasanya perlu dilakukan suatu inoasi yang menarik. Maka dari itu muncullah ide untuk membuat suatu perlombaan ynag diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk tahu serta mau menjadikan buah ini sebagai suatu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan. Kegiatan perlombaan mengolah buah nipah yang dilakukan sesuai dengan bidang ilmu yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam yang ada didaerah tersebut. 2.
Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai. Maksud dan tujuan dari kegiatan perlombaan mengolah buah nipah menjadi
minuman dan makanan segar adalah suatu usaha untuk sosialisasi konservasi buah nipah yang merupakan sustu jenis tanaman yang sangat banyak keberadaannya didesa tersebut, namun banyak masyarakat yang tidak memperdulikan atau tidak memanfaatkan tanaman ini agar bernilai ekonomis. Adapun sasaran yang ingin 53
dicapai adalah adanya rasa peduli masyarakat untuk memanfaatkan tanaman ini agar nantinya dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut. Perlombaan mengolah buah nipah menjadi makanan dan minuman segar ini
dilakukan di balai desa pada hari Jum’at, 28 Agustus 2015 siang hari pukul 11.00 sampai dengan selesai. Perlombaan ini dilakukan karena selain untuk menambah rasa peduli masyarakat terhadap keberadaan buah ini, juga sekaligus untuk memupuk rasa kekompakan antar dusun di kampong ini. Hasil yang dicapai dari Perlombaan mengolah buah nipah menjadi makanan dan minuman segar ini adalah banyak masyarakat yang bahkan belum mengenal buah nipah dan manfaatnya akhirnya dapat mengenal buah ini secara lebih dekat. Selain itu, antusias dan kekompakan masyarakat sudah langsung terlihat mulai dari proses penyediaan bahan dari rumah kerumah sampai dengan saat penilaian di balai desa. 4.
Faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung berjalannya lomba ini adalah antusias dan
kekompakan yang tinggi dari masyarakat untuk menguji kekreativan dalam mengolah buah nipah. Sedangkan faktor penghambat dari program ini sangat sedikit dan bahkan hampir tidak ada.
MENGAJARKAN IBU- IBU MEMBUAT KERAJIANAN BERUPA BROS DARI BAHAN DASAR MANIK – MANIK 1.
Bidang Kegiatan yang dipilih Kami mengajarkan membuat bros karena bros merupakan suatu benda yang
selalu digunakan oleh kaum hawa dan juga menjadi daya tarik tersendiri jika dibuat berbagai macam variasi menjadi sebuah perhiasan. Peniti bros juga memiliki kelebihan tersendiri, mulai dari dasar kewajiban setiap kaum hawa wajib menutup auratnya, yang biasanya di hijabnya disematkan bros, dan juga bagi anak- anak sangat mudah dipakai, dari pada memakai pentul yang sangat banyak memiliki efek keburukan, seperti cepat tertusuk tangan, bahannya pun licin dan mudah hilang.
54
Kegiatan ini dilakukan agar ibu- ibu dan remaja bisa belajar bagaimana cara membuat bros dengan bahan dasar manic- manik. 2.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu mengajarkan ibu- ibu dan para
remaja Gampong Meunasah Bak U menjadi lebih terampil dalam membuat suatu kerajinan karena dengan adanya kerajianan yang dibuat dapat bermanfaat, selain bagi diri sendiri juga bagi orang lain. Dan dapat menghasilkan karya sendiri yang nantinya bias dijual sehingga dapat menambah perekonomian masyarakat setempat. Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah supaya masyarakat terutama bagi para remaja dan ibu- ibu dapat mengembangkan keterampilannya, baik dari segi pembuatan bros, maupun bisa diolah menjadi gelang dll. Sehingga dapat menghasilkan karya yang nantinya dapat dipasarkan sehingga dapat menambah perekonomian masyarakat. 3.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan membuat bros dari bahan dasar manic-manic ini dilaksanakan dibalai
desa pada hari Kamis, 27 Agustus 2015 siang hari pada pukul 14.00 hingga pukul 15.20. Kegiatan ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dilakukan karena selain untuk mengjarkan ibu- ibu membuat bros juga mensosialisasi pentingnya menggunakan hijab yang sesuai dengan aturan dan anjuran agama, yaitu menutup aurat dengan sempurna. Dan dalam memakai hijab juga dapat di inovasikan dengan berbagai macam model yang selalu bervariasi dan trendy. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Adapun faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan Program Pembuatan
bros dari bahan dasar manic- manik kepada para remaja dan ibu- ibu Gampong Meunasah Bak U adalah antusias dari warga masyarakat yang dengan semangat yang tinggi untuk belajar dalam pembuatan bros ini. Sedangkan faktor penghambat dari program ini yaitu diperlukannya ketelitian dalam membuat bros ini, mulai dari pemasukkan manic- manic ke dalam benang nilon dan lainnya.
55
PENGOLAHAN BELIMBING WULUH MENJADI SELAI ROTI 1.
Bidang Kegiatan Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai di
gampong Meunasah Bak U. hampir di setiap rumah ditanami pohon belimbing wuluh. Bagi rakyat aceh, belimbing wuluh merupakan salah satu bahan atau rempah yang digunakan dalam memasak masakan khas aceh, baik dalam bentuk belimbing wuluh mentah ataupun belimbing wuluh yang telah diolah menjadi asam sunti (belimbing wuluh yang telah diasinkan). 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Belimbing wuluh merupakan salah satu bahan atau rempah yang digunakan
dalam memasak masakan khas aceh, baik dalam bentuk belimbing wuluh mentah ataupun belimbing wuluh yang telah diolah menjadi asam sunti (belimbing wuluh yang telah diasinkan). Akan tetapi pengolahan belimbing wuluh hanya terbatas pada pembuatan asam sunti, dan manisan yang sekarang ini sudah mulai diperdagangkan. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk mengolah belimbing wuluh menjadi selai roti yang sebelumnya pernah saya pelajari di salah satu mata kulyah yang diajarkan, yang pastinya juga bermanfaat serta mungkin dapat dimanfaatkan oleh ibu- ibu dari penyuluhan yang saya berikan ini untuk membuat home industri kecil- kecilan. Serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Demonstrasi pengolahan belimbing wuluh menjadi selai roti telah
dilaksanakan pada hari Jumat 28 Agustus 2015 bertempat di balai desa. Dihadiri oleh ibu- ibu gampong Meunasah Bak U. ini kali kedua saya melihat ibu- ibu gampong berkumpul dalam jumlah yang banyak (ramai) setelah yang pertama kali dikumpulkan oleh Pak Keuchik. Melihat antusiasnya ibu- ibu yang ramai hadir, serta rasa penasaran mereka untuk segera mencicipi rasa selai belimbing wuluh yang telah saya buat menunjukkan rasa ingin belajar yang baik dari ibu- ibu. Diskusi antara saya dan para ibu setelah yang memaparkan cara kerja/mengolah selai belimbing wuluh ini menunjukkan bahwa pogram ini telah berjalan dengan baik. Semoga saja, ilmu yang telah diberikan ini bermanfaat serta dapat diterapkan oleh ibu- ibu sehingga sedikitbanyaknya dapat meningkatkan perekonomian keluarga. 56
4.
Faktor pendukung dan penghambat Beberapa faktor yang mendukung suksesnya pogram ini dilaksanakan antara
lain: a. Keikutsertaan Pak keunchik dalam mengumpulkan warga (ibu- ibu), yang sangat susah dikumpulkan sebelumnya karena waktu diadakannya KKN ini bertepatan dengan waktu berjaga di sawah (keumit tulo/ jaga burung). b. Keikutsertaan ibu tuha peut gampong menjadi juri serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. c. Kerjasama dari kawan- kawan KKN yang turut membantu menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk kedua pogram hari ini, yaitu lomba pengolahan buah nipah, serta demonstrasi pembuatan selai belimbing wuluh. d. Partisipasi dari ibu- ibu gampong sebagai sasaran utama dari kedua pogram ini. Pelaksanaan pogram ini berjalan dengan baik tanpa ada masalah yang rumit atau besar.
PENYULUHAN PENGGUNAAN PESTISIDA KEPADA PETANI GAMPONG MEUNASAH BAK U
1.
Bidang kegiatan Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau
membasmi organisme pengganggu. Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikroba yang dianggap pengganggu. Pestisida ini beracun, meskipun tidak semuanya. Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem. 2.
Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai Penggunaan pestisida sudah menjadi suatu kewajiban dewasa ini. Para petani
menggunakan pestisida dengan berbagai tujuan atau sasaran yang intinya untuk menghalau organisme pengganggu. Keefektifan pestisida membuat para petani lebih memilihnya daripada menggunakan penghalau hama alami seperti melepas 57
ular sawah untuk membasmi tikus dll. Namun kebiasaan ini membuat para petani lupa untuk mengatur kadar pemakaiannya yang berdampak buruk pada kesehatan konsumen dan kerusakan ekosistem. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang penggunaan pestisida pada tanaman. Dengan penyuluhan ini diharapkan dapat membuat para petani lebih waspada dalam menggunakan pestisida 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan pada hari ke-23 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Hari Senin, 24 Agustus 2015 di Balai Desa Meunasah Bak U. Penyuluhan dilakukan kepada cut adien, salah seorang petani Padi yang menjabat sebagai ketua kelompok tani di Desa Meunasah Bak U. Penyuluhan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menyangkut bidang pertanian dan penggunaan pestisida oleh para petani yang kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tatacara pemakaian pestisida. Penyuluhan ini mengajarkan para petani untuk mengatur kadar pemakaian pestisida pada tanaman. Dalam penyuluhan ini, para petani diajarkan tentang bahaya pemakaian pestisida yang berlebihan terhadap kesehatan, tanah, dan juga ekosistem. Setelah penyuluhan ini, ketua petani (cut adien) sudah mengetahui bahaya penggunaan pestisida yang berlebihan terhadap kesehatan, tanah, dan ekosistem. Setelah penyuluhan ini, diharapkan para petani dapat mengatur kadar dan dosis pemakaian pestisida pada tanaman seperti yang sudah dijelaskan oleh mahasiswa KKN Unsyiah. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dalam pelaksanaan program dari masyarakat terutama ketua kelompok tani Gampong Meunasah Bak U b. Tingginya antusiasme dari ketua kelompok tani dalam mengikuti penyuluhan c. Waktu yang tepat, yakni ketika padi sedang diserang oleh hama d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program
58
Meskipun terlaksana dengan sukses, pelaksanaan kegiatan ini juga mengalami hambatan. Faktor yang menghambat terlaksanannya program ini adalah alokasi waktu yang terlalu sedikit dan tidak hadirnya petani lain dalam program penyuluhan ini.
GOTONG ROYONG DESA 1.
Bidang kegiatan Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Pada kegiatan ini, lebih difokuskan pada pembersihan desa Meunasah Bak ‘U. Desa Meunasah Bak ‘U memiliki lokasi lama baru. Lokasi baru lebih dikenal dengan nama Panton, terletak searah dengan lokasi wisata Brayeung. Lokasi baru terdiri atas 4 dusun, yakni Mon Tanjong, Teupin Kareung, Lampoh Padang, dan Cot Kuta. Untuk gotong royong dialokasikan 1 hari 1 dusun. Sedangkan untuk desa Meunasah Bak ‘U lama, hanya difokuskan di Meunasah dan sekitarnya. 2.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan gotong royong desa bertujuan untuk menumbuhkan rasa
solidaritas antar masyarakat, membuat desa Meunasah Bak ‘U lebih rapi, bersih, dan indah. Sasaran kegiatan ini adalah dusun-dusun yang terletak di Meunasah Bak ‘U, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar. 3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan gotong royong desa dilaksanakan oleh PPM 17, 18, 29, perangkat dan
warga desa Meunasah Bak ‘U. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 6 kali selama KKN yaitu pada 7, 21, 22, 26, 27, dan 29 Agustus 2015. Pada 7 Agustus 2015 dilakukan pembersihan drainase di meunasah. Pada 21 Agustus dilakukan pembersihan di dusun Mon Tanjong yang di sekitarnya terdapat gedung PKK. Drainase-drainase tampak bersih, rumah penduduk yang telah lama tidak ditempati terlihat rapi, gedung PKK tampak lebih indah, begitu pula jalan dusun tersebut. Pada 22 Agustus, giliran pembersihan di dusun Teupin Kareng. Pada Teupin kareung terdapat meunasah dan lapangan olah raga. Lapangan olah raga yang sebelumnya mulai seperti hutan, sekarang telah dapat digunakan kembali. Pada 26 59
Agustus, dilakukan pembersihan di Meunasah Bak ‘U lama dengan fokus di meunasah dan sekitarnya saja. Pada 27 Agustus pembersihan dilakukan di dusun Lampoh padang. Gotong royong terakhir di tunda sehari karena ada kegiatan kenduri keberangkatan haji warga, sehingga jatahnya pembersihan dilakukan tanggal 28 diundur menjadi 29 agustus 2015. 4.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya lokasi,
kerja sama sesama warga, peralatan gotong royong pembersihan desa. Sedangkan faktor penghambatnya adalah awalnya kegiatan tidak berjalan sesuai dengan diharapkan. Karena pak Keuchik sedang berada di luar daerah, sekretarisnya kurang sehat, dan warga sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Pembersihan drainase sekitar meunasah hanya diikuti oleh PPM 17, 18, dan 29. Hasilnya juga kurang maksimal. Barulah setelah pak Keuchik telah ada di tempat dan dilakukan rapat kembbali bersama warga dan desa, gotong royong dapat dilakukan semaksimal mungkin. Selain itu karena alokasi waktu pembersihan 1 dusun 1 hari, masih tampak beberapa lokasi pembersihan yang kurang rapi karena keterbatasan waktu.
GOTONG ROYONG DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 LEUPUNG, 1.
Bidang kegiatan Gotong Royong merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan
bersama-sama dan sebagai sarana untuk menghimpun banyak orang. Gotong royong beragam jenisnya tergantung tujuan diadakannya gotong royong tersebut. Gotong royong itu seperti bersama sama membangun sarana dan prasarana suatu desa, bersama sama mempersiapkan dan merayakan hari-hari besar nasional, bersama sama kerja bakti dalam hal membersihkan suatu tempat, dan lain- lain. Salah satu manfaat diadakannya kegiatan gotong royong adalah dapat menjadi sarana pertemuan, memperkuat tali persaudaraan, menjalin kekompakkan, melatih kesabaran, dan pekerjaan yang bila dilakukan bersama akan menjadi mudah sehingga waktu yang digunakan untuk bergotong royong lebih efisien.
60
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dewasa ini, masih saja terlihat seseorang yang kurang memperhatikan dan
kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat dibuktikan dari hal yang kecil seperti membuang sampah sembarangan. Hal ini sangat berdampak negatif jika lebih banyak orang yang kurang memperhatikan lingkungannya jika dibandingkan dengan orang yang peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Hal negatif ini disebabkan karena kebiasaan buruk personal yang tidak boleh ditiru. Alah bisa karena biasa. Pemikiran yang buruk ini sudah harus dirubah menjadi lebih baik. Kepedulian akan kebersihan terhadap lingkungan sudah harus menjadi hal yang penting dan dikembangkan. Kepedulian akan kebersihan harus ditanamkan kepada siswa/i sejak dini sebagai generasi penerus masa depan. Berdasarkan ulasan tersebut maka kami berinisiatif perlu mengadakan suatu program kelompok seperti kegiatan gotong royong pembersihan Sekolah Dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian siswa/i Sekolah Dasar terhadap lingkungannya. Dari kegiatan ini kami harapkan dapat membentuk karakter pribadi siswa/i yang baik dan cinta lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Selain itu, kami harapkan siswa/i dapat menjalin kekompakkan antara satu sama lain dengan visi dan misi yang sama yaitu membersihkan lingkungan sekolahnya agar sekolah terlihat lebih bersih dan rapi. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program gotong royong pembersihan lingkungan ini telah dilakukan pada hari
ke-13 pelaksanaan KKN tanggal 14 Agustus 2015 hari jum’at di Sekolah Dasar Negeri 1 Leupung, Aceh Besar. Siswa/i SD sangat senang dengan kehadiran kami mahasiswa/i KKN. Begitu juga dengan kepala sekolah dan para guru menyambut hangat kedatangan kami. Saat gotong royong berlangsung, kami mahasiswa/i KKN mengajak siswa/i untuk turut serta bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah. Para guru juga turut serta membersihkan lingkungan sekolah. Dari banyaknya warga sekolah baik itu kepala sekolah, para guru, siswa/i SD, dan mahasiswa/i KKN yang berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong ini membuktikan bahwa kegiatan gotong royong ini berjalan dengan lancar. Seusai bergotong royong, kami mahasiswa/i KKN memberikan beberapa cendramata yang merupakan program dari rekan-rekan KKN seperti beberapa gambar peraga dan 61
beberapa tempat sampah plastik untuk diletakkan di setiap sudut sekolah sehingga diharapkan siswa/i SD tersebut lebih peduli terhadap lingkungan yang dapat di mulai dari hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Harapan kami kedepannya adalah dengan adanya kegiatan gotong royong ini dapat dijadikan rutinitas atau kegiatan khusus sekolah setiap bulannya seraya mendidik siswa/i SD untuk lebih mencintai lingkungan sekitarnya. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung keberhasilan kegiatan gotong royong ini antara lain: a. Dukungan dari pihak Sekolah Dasar Negeri 1 Leupung dalam mengadakan gotong royong pembersihan lingkungan sekolah b. Dukungan dari rekan rekan KKN dalam membantu terlaksananya program c. Dukungan dari siswa/i SD yang ikut serta dalam kegiatan gotong royong d.
Tersedianya peralatan pembersihan seperti sapu lidi, sapu ijuk, pel, pengki, dan lain-lain.
Adapun faktor yang menghambat terlaksananya program ini adalah masih adanya siswa/i yang tidak ikut serta bergotong royong dan kurangnya waktu pelaksanaan gotong royong.
PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER MENGENAI KEGIATAN KKN 1.
Bidang kegiatan Video dokumenter merupakan suatu media audio visual yang bertujuan untuk
pendokumentasian. Video dokumenter ini salah satu media dokumentasi yang tidak membutuhkan
biaya
yang
banyak.
Berbeda
dengan
hardphoto,
mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di Desa Meunasah Ba’ U, jauh lebih hemat. Hanya saja dalam proses pembuatannya membutuhkan jasa yang besar. Banyak aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung pembuatan media dokumenter ini, salah satunya adalah Camtasia Studio 8. Video dokumenter yang berjudul “Assalamualaikum Meunasah Ba’ U” ini menampilkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa/i KKN PPM 17 dan 18 dan masyarakat selama di Desa Meunasah Ba’ U yaitu tanggal 02-31
62
Agustus 2015. Tidak hanya dengan masyarakat dalam desa, pada video tersebut juga menampilkan kedekatan kami dengan siswa/i PAUD, SD dan SMP Leupung. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Video dokumenter ini dibuat sebagai media dokumentasi dari kegiatan-
kegiatan yang telah mahasiswa/i KKN PPM 17 dan 18 lakukan selama berada di Desa Meunasah Ba’ U. Alasannya karena, belum adanya suatu bukti adanya kegiatan-kegiatan di kampung yang telah dilakukan terdahulu. Oleh karena itu saya bermaksud untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat Meunasah Ba’ U bersama Mahasiswa/i KKN PPM 17 dan 18 selama tanggal 02-31 Agustus 2015. Tujuannya adalah untuk bukti dari adanya kerja nyata yang dilakukan pada desa tersebut oleh mahasiswa/i KKN serta masyarakat desa tersebut serta sebagai kenang-kenangan dari mahasiswa KKN, dengan harapan video dokumenter ini dapat dijadikan sebagai ucapan teimakasi mahasiswa KKN atas partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan program-program yang telah kami buat. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan dari hari ke-1 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Minggu, 02 Agustus 2015 di Desa Meunasah Ba’ U. Tetapi pembuatan video dokumenter secara maksimal dilaksanakan pada minggu ke-4 pelaksanaan KKN dikarenakan pengumpulan data-data pembuatan video baru terkumpul pada minggu tersebut. Video dokumenter ini selesai pada tanggal 03 Agustus 2015, dan ditonton oleh beberapa masyarakat pada hari itu juga. Penayangan video dokumenter ini dilakukan kembali pada tanggal 04 Agustus 2015 pada salah satu rumah warga,dan ditonton oleh anggota KKN PPM 17 dan 18 sebelum keberangkatan pulang kembali ke Banda Aceh. Video dokumenter telah diserahkan kepada kepala desa Meunasah Ba’ U dan Bendahara desa pada tanggal tersebut. Video dokumenter ini juga telah dipublikasikan di media sosial seperti Facebook dan youtube. Adapaun linknya adalah: https://www.youtube.com/attribution_link?a=Nh0MXQK2m7Q&u=%2Fwatch%3 Fv%3DQ7E6qFEZyB4%26feature%3Dshare.
63
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Berikut hal-hal yang menjadi faktor pendukung berjalannya kegiatan
pembuatan video dokumenter: a. Dukungan dari Kepala desa Meunasah Ba’ U untuk menjalankan pembuatan video dokumenter ini. b. Partisipasi beberapa anggota KKN 17 dalam membantu program pembuatan video dokumenter ini. c. Tersedianya alat pengambilan gambar dan video yaitu kamera. d. Tersedianya area untuk menonton bersama masyarakat desa, hasil dari video dokumenter yang telah di buat. e. Antusias masyarakat Meunasah Ba’ U
yang tinggi untuk mengikuti
program-program yang diadakan di kampung tersebut membantu berjalannya pembuatan video dokumenter dengan lancar. Sedangkan berikut adalah hal-hal yang menjadi faktor penghambat berjalannya pembuatan video dokumenter diantaranya: a. Pembuatan video dilakukan saat hari-hari terakhir KKN, akibatnya waktu yang dipakai sangat singkat, sehingga hasilnya tidak begitu sempurna dan masih banyak kekurangan. b. Tersebarnya data-data foto untuk pembuatan video di beberapa anggota KKN susah dikumpulkan, disebabkan karena banyak sekali yang memegang kamera dan ukuran foto yang sangat besar. c. Pada awalnya, video ini akan diputar pada saat malam perpisahan bersama warga Meunasah Ba’ U. Tetapi, rencana tersebut tidak berjalan, disebabkan video dokumenter ini tidak selesai pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena bermasalahnya aplikasi Camtasia (aplikasi yang digunakan dalam pembuatan video dokumenter) pada saat rendering. Sehingga saya harus membuat ulang video tersebut.
64
PELAKSANAAN LOMBA MEMPERINGATI HARDIKDA 1.
Bidang kegiatan Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar memperingati Hari Pendidikan
Daerah ke-56 yang jatuh pada Rabu, 2 September 2015 kemarin dengan aneka perlombaan dan karnaval. Para peserta lomba dan karnaval merupakan siswa yang ada di kecamatan tersebut. Penggagas kegiatan ini adalah Ikatan Mahasiswa Leupung yang bekerja sama dengan mahasiswa KKN di Leupung. Adapun lomba yang dibuat yaitu lomba minat baca, lompat karung, mencari koin dan sejumlah lomba lainnya. Salah satu tokoh pendidikan di Leupung, Adi, mengatakan selain kegiatan di atas juga ada bazar ekonomi kreatif. Tahun ini alhamdulillah peringatan Hardikda berjalan lancar dan kesiapan panitiapun matang. Dengan kerjasama antara mahasiswa Leupung dengan mahasiswa KKN Hardikda kali ini meriah, kompak dan sukses,” kata Adi saat dihubungi portalsatu.com, Rabu, 2 September 2015. Ia melanjutkan, tempat pelaksanaan Hardikda kali ini juga diadakan pada dua tempat sekaligus. Yaitu di gedung UDKP dan lapangan KUD yang mempromosikan hasil karya masyarakat Leupung seperti mutiara laut yang diproduksi Gampong Layeun, dan Gampong Meunasah Bak U.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Kecamatan Leupung setiap tahunnya selalu memperingati Hardikda dengan
upacara, karnaval dan lomba. Peringatan khusus ini untuk mengenang salah seorang tokoh masyarakat Leupung yang turut ambil bagian dalam pendirian Kota Pelajar Mahasiswa Darussalam. Ini merupakan tahun ketika peringatan Hardikda di Leupung setelah tsunami 10 tahun silam. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Mempromosikan hasil karya masyarakat leupung dengan berbagai keahlian
masing-masing warga yang terdapat di beberapa kampung di Kecamatan Leupung. Sekaligus juga mempererat persaudaraan antar masyarakat di Kecamatan ini. Acara seperti ini harus tetap berlanjut dengan adanya partisifasi dari semua warga tentunya warga yang tinggal di Kecamatan Leupung. 65
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: c. Dukungan dari warga setempat d. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam memperingati Hardikda e. Adanya beraneka ragam lomba yang diadakan di Hardikda f. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya Hardikda Acara berjalan dengan sukses sehingga memungkinkan tidak adanya faktor yang menghambat dalam memperingari Hardikda di Kecamatan Leupung.
PENGAJARAN DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) DI GAMPONG MEUNASAH BAK U 1.
Bidang Kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) merupakan program yang telah semula
ada dan merupakan program bersama masyarakat Gampong Meunasah Bak U. Para santri di TPA umumnya adalah anak-anak yang memang berasal dari Gampong tersebut. Jumlah tenaga pengajar di TPA hanya 3 orang dan keseluruhan tenaga pengajaran tersebut adalah perempuan. Sistem pengajaran di TPA Gampong Meunasah Bak U masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan sistem pengajaran TPA yang ada di Kota Banda Aceh. Pengajaran hanya dalam ruang lingkup pelajaran BTQ (Baca Tulis Qur’an). Padahal disisi lain para santri juga harus diajarkan tentang praktik ibadah dan kisah-kisah teladan para Nabi dan Rasul. Berdasarkan permasalahan tersebut, para mahasiswa KKN berinisiatif untuk memperbaiki sistem pengajaran TPA di Gampong Meunasah Bak U. Sehingga para santri mendapatkan pengetahuan yang lebih. 2.
Maksud, Tujuan dan Sasarn yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan ini yaitu memperbaiki sistem pengajaran TPA yang
semula hanya berbasis pengajaran BTQ menjadi lebih luas cakupannya. Sehingga para santri mendapatkan pengetahuan yang lebih setelah TPA.
66
Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang islam kepada para santri yang berupa pembelajaran Al-Qur’an, Fiqih, Aqidah Akhlak dan Sejarah Islam. Sasaran dari kegiatan ini yaitu para santri dan para tenaga pengajar TPA di Gampong Meunasah Bak U, Kec. Leupung, Kab. Aceh Besar. 3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Gampong Meunasah Bak U bernama
TPA Al Muqarramah. Para santri terdiri atas santriwan dan santriwati yang berusia 5 – 11 tahun. Jumlah santri di TPA tersebut adalah 52 orang. Kegiatan TPA dilakukan 4 kali dalam satu minggu, yaitu pada hari Selasa, Rabu, Jum’at dan Sabtu. Kegiatan TPA dilaksanakan oleh mahasiswa KKN baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki dinilai memiliki kemampuan di bidang tersebut. Tenaga pengajar tersebut yaitu Haris Munandar, Luthfi Azmi, Malik Yakubi, Isnandar, Zulkarnaini, Sausan Nazira, Siti Rahmah, Lizayana, Namira, Miftahul Jannah dan lain-lain. Sistem pengajaran dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu pengajaran Iqra, Juz Amma, dan Al-Quran. Setiap pelaksanaan terdapat koordinator pengajar yang bertugas mendampingi para santri dan pengajar. Setiap pertemuan dibagi menjadi beberapa 3 bagian (sesi). Contohnya : Hari Selasa, para santri setelah diajarkan tentang BTQ pada sesi pertama, kemudian akan dilanjutkan dengan pelajaran praktik ibadah. Pada sesi terakhir, para santri didudukkan secara klasikal dan diajarkan tentang shalawat dan doa-doa harian. Begitu juga pada pelaksanaan di hari berikutnya. Hasil yang dicapai setelah kegiatan tersebut, umumnya 80% para santri paham dan hafal tentang ilmu yang diajarkan. Hal tersebut teramati melalui evaluasi yang dilakukan setiap awal pertemuan. Misalnya, pada santri sudah diajarkan tentang doa masuk mesjid pada pertemuan di Hari Selasa, maka pada pertemuan di Hari Rabu para santri akan dimintakan untuk membaca kembali doa tersebut. Terlihat jelas adanya semangat yang lebih dari para santri ketika mereka diajarkan oleh mahasiswa KKN jika dibandingkan dengan diajarkan oleh para Ustadzah. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diharapkan kepada para tenaga pengajar TPA Al
67
Muqarramah untuk lebih memvariasikan pola pengajarannya. Sehingga para santri mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang islam. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Keberhasilan pelaksanan kegiatan TPA didukung oleh faktor-faktor, yaitu : a. Fasilitas belajar yang tersedia, seperti : Mushalla yang luas dan tersedianya alat-alat tulis. b. Banyak mahasiswa KKN yang mempunyai skill dalam mengajar TPA dan juga dalam mengajarkan ilmu-ilmu agama. c. Adanya dukungan dari masyarakat gampong, para perangkat desa dan orang tua santri. Beberapa faktor penghambat kegiatan TPA, yaitu: a. Komunikasi yang kurang lancar, umumnya para santri TPA diajarkan dalam bahasa Aceh terkait pada pembacaan huruf hijaiyah dan pengajaran Juz Amma. b. Umumya para santri belajar membaca Al-Quran dengan metode Juz Amma, sehingga menyulitkan beberapa mahasiswa KKN dalam mengajarkan BTQ.
68