KATA PENGANTAR kehadirat Allah SWT karena berkat Tahunan Balai Besar peramalan 3BPOPT) Tahun erupakan bentuk kinerja BBPOPT sebagai instansi pemerintah daram me fungsinya dalam bidang perlindungan tanaman, khususnya dalam an Peramalan Serangan Organisme rujukan proteksi tanaman. Laporan ini dan komponen kegiatan yang tahun 2012. pelaksanaan kegiatan dibiayai oleh anggaran yang bersumber dari Daftar lsian pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2012.
Dengan tersusunnya raporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang sudah dicapai serta sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan lebih lanjut.
.
Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat
dan menunjang Program Peningkatan Produksi, produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai swasembada dan swasembada Berkelanjutan, khususnya daram bidang perrindungan tanaman merarui
Pengembangan Peramatan serangan orginisme pengganggu Tumbuhan. Jatisari,
Januari 2013 Balai,
Wahono Gaib Subroto. MM. 9560502 198202 1 001
RINGKASAN EKSEKUTIF
1
Sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BB-POPT dalam mendukung Program Peningkatan Produksi. Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, pada Tahun 2012 melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah ditetapkan di dalam Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2012 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Pengesahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 Nomor. 04121018-03.2.0111212012 tanggal 9 Desember 2011. Pagu anggaran BB-POPT Tahun 2012 sebelum revisi sebesar Rp. 9.353.000.000,-. Pada tanggal 4 September 2012 sesuai dengan Surat Pengesahan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2012, Nomor: 04121018-03.2.0111212012, Anggaran BB-POPT menjadi Rp. 9.051.876.000,-atau mengalami pengurangan sebesar Rp. 301.1 24.OOO (3,22%).
2.
3.
Realisasi serapan anggaran Tahun 2012 sebesar Rp. 9.235.837.538,atau 102,O3o/o dari pagu anggaran setelah revisi. Realisasi anggaran melebihi 100o/o karena ada kekurangan gaji dan tunjangan sebesar Rp. 418.950.055,-, namun demikian se€ra fisik kegiatan teknis dapat terlaksana sebesar 97,96% atau lebih kecil dari realisasi keuangan. Jumlah pegawai BB-POPT tercatat 103 orang PNS, dengan demikian gaji dan tunjangan pegawai secara kumulatif sebanyak 1.339 orang bulan (1 bulan 103 orang). Pembayaran gaji dan tunjangan mempunyai pagu anggaran sebelum revisi sebesar Rp 4.129.295.000,dan setelah revisi menjadi Rp. 4.041.293.000,-. Realisasi pembayaran gaji dan tunjangan pada Tahun 2012 sebesar Rp. 4.460.243.055,- atau mencapai 110,37o/o dari pagu anggaran setelah revisi, terdapat tambahan sebesar Rp. 418.950.055,-. Capaian fisik kumulatif pembayaran gaji dan tunjangan pegawai sebanyak 1.231 OB (orang bulan) atau sebesar 91 ,93o/o dari rencana 1.339 OB.
3
x
4
Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp. 792.527.O00,- dari pagu sebelum revisi Rp. 804.799.000,-. Realisasi sampai dengan akhir Desember 2012 sebesar Rp. 739.226.626,- atau besarnya serapan 93,27o/o dengan sisa anggaran ipengembalian sebesar Rp. 53.300.374,-. Kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran dapat dilaksanakan sepanjang tahun (12 bulan) dengan realisasi fisik sebesar 100o/o.
5
Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT merupakan kegiatan teknis yang mempunyai tujuan memberikan dukungan
pengamanan produksi dan memberdayakan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (P3OPT). Kegiatan ini mempunyai pagu anggaran Rp. 4.827.478.000,dengan realisasi sebesar Rp. 4.606.561.283,- atau 95,42o/o dari pagu dengan realisasi fisik 102,45o/o.
6.
Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan kegiatan utama pengembangan peramalan serangan OPT diukur berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (lKK) sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis BB-POPT Tahun 2010-2014. yaitu:
1) Jumlah lnformasi Peramalan Serangan OPT sebanyak 42 unit, yang terdiri dari 7 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai, dan 1 OPT Ubi Kayu) selama 2 musim (Musim Kemarau 2012 dan Musim Hujan 201212013) dapat terealisasi 1 00o/o.
2) Jumlah Teknologi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT sebanyak 12 model, yang terdiri dari 2 metode pengamatan, 5 model peramalan dan 5 teknologi pengendalian (Padi 5 model, Jagung 3 model, Kedelai 3 model dan Ubi Kayu 'l model), dapat terealisasi 100%.
3) Jumlah Provinsi yang
Menerapkan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT sebanyak 15 provinsi yang terdiri dari 9 (enam) provinsi lanjutan binaan (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Dl Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan) dan 6 (enam) provinsi tambahan (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Pemerintah Aceh, Selawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat). Capaian kinerja indikator kegiatan ini mencapai 113,33o/o karena terdapat tambahan 2 (dua) provinsi yang menerapkan peramalan yaitu Provinsi Riau dan Jambi.
7.
Dukungan penyebaran informasi prakiraan serangan OPT dan teknologi P3OPT, BBPOPT selain menyusun prakiraan serangan OPT musiman juga melaksanakan beberapa kegiatan. yaitu:
a.
Surveilans dan monitoring lapang secara intensif pada OPT padi,
jagung, kedelai dan umbi dengan sasaran sebanyak 50 kabupaten/kota yang menyebar di 15 (limabelas) provinsi. Sesuai dengan perkembangaft kondisi serangan OPT di lapangan, selama Tahun 2012 surveillans dapat dilaksanakan di 103 kabupaten/kota di 16 provinsi (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.l.
Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Bali, Pemerintah Aceh) atau 106,670/o dari target provinsi.
b.
Pengembangan Web Site BBPOPT yang terdiri dari:
-
Melengkapi
isi Web Site BBPOPT di Kementerian
Pertanian.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
-
Pengembangan Web GIS untuk pemetaan hasil prakiraan serangan OPT bekerjasama dengan NEOnet - Nusantara Earth Observation Network. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
c.
Pembuatan. penerbitan dan penyebaran media cetak, berupa Penerbitan Buletin Peramalan OPT, Leaflet, Poster dan Brosur.
ltl
d.
Penyebaran informasi prakiraan dan saran tindak pengendalian, juga disampaikan melalui kegiatan:
-
Pameran Tingkat Daerah, Nasional maupun lnternasional,
Penyebaran
ke
seluruh UPTD-Balai Proteksi Tanaman
di
Indonesia.
-
Kunjungan Mahasiswa, Pelajar, Petugas atau Petani, serta disebarkan langsung oleh petugas BBPOPT yang melaksanakan dinas luar / kunjungan ke daerah dalam rangka surveilans' monitoring. evaluasi. supervisi dan pembinaan.
8.
Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi melalui Siaran Radio dan Televisi.
Teknologi pengamatan. peramalan dan pengendalian OPT sebanyak 12 (duabelas) model yang terdiri dari pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapang sebanyak 8 (delapan) dan 4 (empat) model kegiatan semi laboratorium, sebagai berikut:
a.
Pengembangan Metode Pengamatan Tungau Merah Pada Tanaman Ubi Kayu di Sukabumi, Jawa Barat (Pengamatan, Ubi Kayu).
b.
Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Perkembangan Populasi Penggerek Tongkol dan Penyakit Hawar Daun Jagung di Probolinggo, Jawa Timur (Pengendalian, Jagung).
c. d.
Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat Polong Kedelai di Kebumen, Jawa Tengah (Peramalan, Kedelai). Pemetaan OPT Padi Berdasarkan Informasi Cuaca dan lklim di Indramayu, Jawa Barat (Peramalan, Padi).
e
Dinamika Populasi Kepik Hitam pada Tanaman Padi
di
Luwu,
Sulawesi Selatan (Peramalan, Padi). f.
g h.
i. i
Pengembangan Pengamatan "spot Hopperburn" Serangan WBC dengan Pemanfaatan Citra Satelit di Sukoharjo dan Pemalang, Jawa Tengah (Pengamatan, Padi). Pengendalian Mozaik Virus pada Tanaman Kedelai di Jombang, Jawa Timur (Pengendalian, Kedelai) Pengaruh Serangan OPT terhadap Kehilangan Hasil pada Tanaman Padi di Bantul, Dl Yogyakarta (Peramalan, Padi). Evaluasi Ketahanan Varietas Padi Terhadap WBC dengan Metode "Rice Garden dan Honeydew Test" (Peramalan, Padi). Eksplorasi Agens Hayati pada Hama Utama Kedelai (Pengendalian, Kedelai).
k
Pengamatan dan Pemetaan Patotipe HDB dan Busuk Pelepah pada Tanaman Padi (Pengamatan, Padi).
l.
Pengendalian Penyakit Tular Benih (Saroc/adium oryzae Sawada) pada Tanaman Padi dengan Menggunakan Agens Hayati dan Pestisidan Nabati (Pengendalian, Padi).
9.
Pengembangan, penyebarluasan dan bimbingan teknis secara intensif yang dilaksanakan meliputi:
a.
Optimalisasi sistem pelaporan cepat peringatan dini serangan OPT melalui SMS.
b.
Bimbingan teknis pengamatan, pengembangan dan penerapan peramalan, dan pengendalian OPT.
c.
Perbanyakan dan pemanfaatan produk agens pengendali hayati padat sebanyak 2.500 kg dan cair (isolat) sebanyak 2.100 test tube.
Pemanfaatan agens pengendali hayati padat
dan cair
ini
didistribusikan ke 27 provinsi. Penyebaran tersebut melalui UPTDBPTPH, LPHP, Dinas Pertanian, baik melalui petugas maupun petani.
d.
Peningkatan kemampuan SDM dalam bidang P3OPT Pangan berupa Bimbingan Teknis P3OPT bagi Petugas Daerah yang dilaksanakan di BBPOPT sebanyak 30 orang peserta.
e.
f.
Peningkatan kemampuan SDM BBPOPT dalam bidang P3OPT Pangan dengan keikutsertaan dalam diklat, pelatihan, magang, seminar dan workshop teknis di instansi lain. Peningkatan kemampuan SDM juga dilakukan untuk petugas daerah dengan anggaran biaya sendiri melalui kegiatan Pelatihan/ Magang / Kunjungan / Konsultasi petugas daerah dari Provinsi Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Banten. Kunjungan / magang juga dari Dosen/Mahasiswa Universitas Padjadjaran, IPB Bogor, Politeknik Agroindustri Sang Hyang Seri, Universitas Lancang Kuning Riau,
Urindo Jakarta, serta konsultasi dari Direktorat Perlindungan Hortikultura, Badan Karantina Pertanian, CV. Nulifer, BPTPH, Lembaga Sertifikasi Delta Pas Internasional, Balai Penelitian
Agroklimatologi & Hidrologi 10.
Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 24 unlt, berupa 3 unit notebook (laptop), 9 unit Personal Komputer, 12 unit Printer, dan 1 unit Mesin Faximili. Sedangkan pengadaan fasilitas perkantoran berupa kursi dan mejaTz biro sebanyak 15 unit. Secara flsik kegiatan pengadaan sarana prasarana dapat terealisasi 100o/o dengan penggunaan anggaran sebesar Rp. 169.033.200,- atau 92,31o/o dari pagu anggaran sebesar Rp 183.105.000,-. Berdasarkan realisasi
tersebut terdapat eflsiensi penggunaan anggaran sebesar
Rp.
14.071.800,11.
Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2013 telah direncanakan dan ditetapkan dalam Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2013 pada tanggal 05 Desember 2012, Nomor: DIPA018.03.2.02007212013. Pagu anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 12.500.000.000,- yang meliputi 14 (empat belas) output kegiatan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
ii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
I II
III
-PENDAHULUAN
1
UMUM
3
A.
Kepegawaian dan Tata Usaha
5
B.
Keuangan
13
C.
Rumah Tangga dan Perlengkapan
17
PROGRAM DAN EVALUASI
24 24
B. M
V VI vT
Pemantauan dan Evaluasi
33
PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI
50
A. Pelayanan Teknis B. Informasi dan Dokumentasi
50 63
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
77
KEGIATAN IAIN
82
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
92
EEilUTUP
94
LEffPIRAN-LAMPIRAN
59
DAFTAR TABEL
Teks
No. 1
Hal.
Daftar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Laboratorium Agens Hayati yang dipantau
dan 34
.
Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja BBPOPT
Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Diferensial Penyakit HDB di BB-POPT Tahun 2012
54
Varietas Padi lndikator untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah
Kaca BB-POPT Tahun 2012
55
E
Data KoloniWBC di BB-POPT Tahun 2012
55
6
Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah
di
Laboratorium Fitopatologi, BB-POPT, Tahun 2012 -7
I
Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat, Tahun 2012
57 ..
58
Hasil ldentifikasi Sampel Penyakit Padi
59
Daftar Koleksi agens Hayati di BB-POPT, Tahun 2012
60
Daftar miniserver dan mainserver sistem SMS
73
11
Judul kegiatan pengembangan P3OPT tahun 2012
80
'z
Daftar Kegiatan lkawati BB-POPT Tahun 2012
90
.n
LAMPIRAN Teks
No.
2
Hal.
Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai BB-POPT Tahun 2012
95
Rencana dan realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan Tahun 2012
102
Evaluasi prakiraan serangan OPT padi, jagung dan kedelai MT. 2C12
103
Realisasi Kegiatan Utama APBN Sektoral (018), Kegiatan pengembangan Peramalan Serangan OPT (1768), Balai Besar Peramalan OPT TA. 2012
104
5
Daftar Leaflet yang telah dipublikasikan BB-POPT Tahun 2012
105
6
Daftar Poster yang telah dipublikasikan BB-POPT Tahun 2012
106
7
Pameiran yang diikuti BB-POPT Tahun 2012
107
I
Ringkasan hasil pengembangan teknologi P3oPT Tahun 2012
108
DAFTAR GAMBAR
Teks
Cover Buletin Peramatan OPT Edisi 112012 (kiri) dan Edisi 212012 (kanan)
68
.2
Konten Peta Sebaran OPT Berbasis GoogleMaps .-.-....--
70
3
Dokumentasi Kegiatan Talk show
:
dan RRI Bandung
(B)
di Radio ADS Cikampek (A)
.
1 Dokumentasi Kegiatan Profil BB-POPT (A) dan Talk show TVRI 3* .;.-.--.-..---.Jabar (B) . ....... ilF,-.
vill
76
I.
PENDAHULUAN
Gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama maupun
penyakit relatif tinggi setiap tahun. Gangguan tersebut belum dapat dikendalikan secara optimal sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan hasil, menurunkan mutu, terganggunya Kontinuitas produksi, serta penurunan pendapatan petani. Di masa depan iiperkirakan gangguan OPT akan semakin kompleks, yang antara lain akibat
cerubahan fenomena iklim global yang berpengaruh terhadap pola nusim/cuaca lokal yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan OPT. Disamping
itu permasalahan OPT akan terus muncul karena masalah-masalah
ain seperti dampak dari pemilikan lahan yang sempit, penggarap yang bukan
:emilik, terbatasnya modal, tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan :etani. permasalahan irigasi, pasar dan harga produksi.
Selama Tahun 2012 serangan OPT padi di lapangan menunjukkan ,=aaaan yang cukup tinggi. Jenis OPT yang serangannya cukup tinggi antara z
-
cada musim hujan (MH)
201 112012
yaitu penggerek batang dan tikus
:e:--ut-turut 54.875 ha dan 57.300 ha, sedangkan pada musim kemarau (MK) --'2 seluas 59.347 ha dan 57.870 ha. Pada MH 201212013 diprakirakan s=-a^Ean OPT utama padi akan mengalami peningkatan, prakiraan serangan ::: -ggr adalah penggerek batang 61.371 ha dan tikus 61 .182ha. -aerangan OPT utama jagung pada MH. 201212013 diprakirakan akan -:-;aami penurunan jika dibandingkan dengan serangan MH. 201112012,
-=---
sedikit meningkat jika dibandingkan dengan MK. 2012. Prakiraan
1:-=-:ar OPT utama jagung yang paling tinggi adalah
=:--l
.=-; :
serangan hawar daun
a(an mencapai 6.656 ha. Pada tanaman kedelai serangan OPT utama r'a
==- - a: ,engkal 628 ha. Namun demikian secara umum luas serangan OPT
--=-. -::eiai pada MH. 201212013
--: -
akan mengalami penurunan dibandingkan
s:ceiumnya, Serangan tungau merah pada umbi kayu pada MH.
3 Ciprakirakan akan mencapai 456 ha, menurun jika dibandingkan
-
s=:3 umnya.
Sesuai dengan tugas dan fungsi, BB-POPT telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 untuk melaksanakan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Kegiatan tersebut secara teknis mendukung pelaksanaan Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas
dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai
Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan yang berkaitan erat dengan pengembangan perlindungan tanaman, antara lain:
a)
Peningkatan kualitas pelayanan publik
c) Pengembangan teknologi perlindungan tanaman c) Pengembangan pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT, dan dampak perubahan iklim
d) Penguatan kelembagaan jaringan LPHP/LAH e) Penguatan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian
I
OPT
Peningkatan kemampuan SDM
Keluaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan adalah Tersedianya informasi dan model peramalan
CPT sebagai rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan dan -ortikultura, diukur dari tercapainya 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (lKK),
a : :
Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit) Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (model)
Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT (provinsi)
Sesuai dengan sumber daya yang tersedia, kegiatan yang telah
: -encanakan
secara umum dapat dilaksanakan. Selama pelaksanaan kegiatan
: :a< luput dari adanya kendala dan permasalahan. Permasalahan utama dalam
:= aksanaan kegiatan ini antara lain adanya perubahan iklim global, .=:erlambatan diperolehnya sumber data dasar prakiraan serangan, masih
-:.:ahnya kemampuan SDM dan masih rendahnya pemahaman
dan
:=-anfaatan informasi peramalan serangan OPT. Dalam upaya mengatasi . 3^dala dan permasalahan tersebut perlu adanya peningkatan koordinasi :=- jan instansi terkait baik di pusat maupun daerah dan peningkatan .:-ampuan SDM dalam pemahaman dan pemanfaatan informasi peramalan,
II.
UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76lPermentan/ OT.14011112011, tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Besar Peramalan organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Perama\an organ\sme Pengganggu Tumbuhan (BBpopr) mempunya\ tugas "Melaksanakan dan mengembangkan peramalan organisme pengganggu Tumbuhan (oPT), serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hoftikultura". Dalam melaksanakan tugasnya BBpopT menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:
a) penyusunan program dan evaluasi peramalan, b)
pengembangan peramalan
oPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT;
c)
pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT;
d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan
teknologi peramalan,
pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi
peramalan,
pengamatan, dan pengendalian OpT;
I
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan penyakit (LpHp);
g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT;
n) pemberian
pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan
opr,
dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
i) I
pengelolaan cadangan bahan pengendali
opr
tingkat nasional;
pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BB-pOpT.
Susunan organisasi BB-POPT terdiri atas Kepala, Bagian Umum, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi
Jan Kelompok Jabatan Fungsional. Agar pelaksanaan peramalan serangan OPT serta tugas dan fungsi BB-POPT lebih operasional maka pada tanggal 19
Juni 2012 telah ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian 44lPermentan/OT.1401612012 tentang Rincian Tugas Pekerjaan
Nomor:
Unit
Kerja
Eselon lV pada BB-POPT.
Sebagai arah dan pedoman dalam pencapaian sasaran, maka disusunlah Rencana Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (RENSTRA) Tahun 2010
-
2014, sebagaimana tercantum dalam Renstra BB-
POPT mempunyai Visi "Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014'. Untuk mencapai visi yang diinginkan pada tahun 2014, maka Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan melaksanakan misi-misi sebagai berikut
a)
:
Meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
b) Menciptakan
model peramalan yang tepat dan akurat
c) Menciptakan metode pengamatan
yang tepat dan akurat
C) Merakit dan mengembangkan teknologi pengendalian tepat guna yang efektif, eflsien dan aman
e '
Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifik lokasi ltr'leningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan
dan teknologi pengendalian OPT
Urusan kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga dan :e:,engkapan serta penyimpanan dan pengelolaan cadangan bahan pengendali
3rT
tingkat nasional merupakan tugas Bagian Umum. Dalam melaksanakan
'-^3sinya, Bagian Umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
= : -
Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan. =a aksanaan urusan keuangan. =3 =
a{sanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
=^gelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional. laam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum dibantu oleh Subbagian
- -=:?.', =
aian dan Tala Usaha, Keuangan serta Rumah Tangga
dan
2.1.
Kepegawaian dan Tata Usaha Urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan dilaksanakan
oleh subbagian Kepegawaian dan Tata usaha, dengan uraian tugas sebagai berikut:
a)
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha.
b)
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai.
c)
Melakukan penyiapan bahan mutasi pegawai.
d) Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai. e) Melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian. 0 Melakukan penyiapan bahan penyusunan ketatalaksanaan, reformasi birokrasi,
dan
kelembagaan,
pengembangan
pelaksanaan budaya kerja.
g) Melakukan urusan surat menyurat. h) Melakukan urusan kearsipan.
i)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
j)
Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta
penyusunan pertanggungjawaban keuangan
Subbagian
Kepegawaian dan Tata Usaha.
k) Melakukan
penyiapan
dan
pemeliharaan dokumen kegiatan
Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha.
Urusan kepegawaian dan tata usaha BB-POPT selama tahun 2012 melaksaksanakan kegiatan sebagai berikut:
2.1.1. Urusan Kepegawaian
Keadaan jumlah pegawai BB-POPT pada awal tahun 2012 berjumlah 100 orang dan sampai dengan akhir bulan Desember 2012 berjumlah
94
orang pegawai. Selama tahun 2012 telah terjadi mutasi
pegawai sebanyak
6 orang, pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil 3
orang dan mutasi tempat tugas (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan).3 orang, sehingga pada akhir tahun 20i2 pegawai BB-POPT berjumlah 94 orang (Lampiran 1). Daftar Urut Kepangkatan (DUK) daram
satu tahun dibuat dua kali yaitu bulan Juni dan Desember sesuai dengan
Sistem Informasi Pegawai (SIMPEG), sehingga perubahan pegawai
yang mengalami Mutasi, Kenaikan Pangkat dan Pensiun
dapat
diinformasikan dengan segera. Daftar Urut Kepangkatan ini dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
a. Mutasi Pegawai Keadaan jumlah pegawai BB-POPT pada awal
Januari 2012
sebanyak 100 orang pegawai, pada akhir bulan Desember 2012 berjumlah 94 orang pegawai, selama tahun 2012 telah terjadi mutasi pegawai karena alih tugas. Secara umum formasi kenaikan pangkat meliputi kenaikan pangkat reguler, kenaikan pangkat fungsional, dan
kenaikan pangkat berkala. Pada tahun 2012 formasinya sebagai berikut:
.
Terhitung Mulai Tanggal (TMT)
1 Mei 2012 terdapat formasi
pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS
) sebanyak
15
orang.
.
Kenaikan Pangkat Pegawai BBPOPT Tahun 2012 sebanyak 10 orang.
.
Kenaikan Jabatan Fungsional
TMT 1 Oktober 2012 sebanyak
1
orang atas nama. Yoyo Kusprayogie (dari Pelaksana Lanjutan ke Penyelia)
o Kenaikan
Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2012 sebanyak 37
orang.
. .
Pada tahun 2012 terdapat pengurangan pegawai karena pensiun.
MutasiAlih Tugas Pegawai BBPOPT Tahun 2012 TMT 4 Juni2012.
b. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Pegawar
Hak Cuti pegawai BBPOPT Tahun 2012 diberikan kepada pegawai sebanyak 32 orang.
c. Pengurusan l(ARlS, I(ARSU, KARPEG dan ASKES Pada tahun 2012 pengurusan KARIS,KARSU, KARPEG dan ASKES Pegawai BBPOPT Tahun 2012 sebanyak 25 orang.
d. Pemberian TANDA PENGHARGAAN Pada tahun 2012 pegawai BBPOPT yang mendapat Tanda Penghargaan Satya Lencana Karya Satya (X Tahun) ada 11 orang.
e. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai (SDM
1)
)
Pembinaan Pegawai.
Dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil
di
lingkungan
BBPOPT khususnya untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, bahwa untuk pengendalian disiplin pegawai telah ditetapkan ketentuan jam masuk
kantor ( 7.30 WIB ) dan jam pulang kantor ( 16.00 WIB ) untuk hari Senin sampai Kamis dan untuk hari Jumat jam pulang kantor (16.30
WIB).
Rekapitulasi Daftar Hadir pegawai setiap bulan dilaporkan ke
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Biro Organisasi Kepegawaian Kementerian Pertanian.
2)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta untuk menambah wawasan agar dapat bekerja secara
profesional, maka pada tahun 2012
telah
dilaksanakan
pengembangan SDM baik melalui pendidikan teknis maupun non., teknis antara lain
.
:
Penjenjangan Struktural
Sejalan dengan meningkatnya pelayanan sebagai akibat dari
volume dan beban kerja yang semakin banyak, maka untuk meningkatkan pelayanan yang prima diperlukan adanya pelatihan penjenjangan / Pendidikan Latihan Pimpinan bagi pejabat yaitu:
-
Diklatpim
lV atas nama Edi Suwardiwijaya SP
yang
dilaksanakan di PPMKP Ciawi, Bogor dari tgl 13 Pebruari - 22
Maret 2012,
-
Ujian Dinas Tingkat ll yang dilaksanakan di Bogor dari tanggal 26 sampai 29 Juni 2012 sebanyak2 orang atas nama: Rasimun dan
Tato Yanuar Santoso, dan
-
Tugas Belajar Program 32 pada Institut Pertanian Bogor atas nama Davied Apriyanto Sofyan, SP. sesuai dengan Keputusan
Menteri Pertanian Nomor
: 5909/Kpts/KP.4401111 2012
tanggal
23 November 2012, Pengembangan SDM Administrasi Kegiatan pengembangan SDM juga dilakukan terhadap Pejabat Fungsional Umum, yaitu:
-
Pertemuan/ Pembahasan Rincian Tugas Pejabat Eselon lV UPT
Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, atas nama
lr.
Elwidar ls, lr. Purwatiningsih tanggal 3 Februari 2012 di Jakarta
-
Mengikuti Workshop Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian
J
(SAPK), atas nama lr. Purwatiningsih dan lr. Dini Suhadaniah,
i
tanggal 5 - 6 Pebruari 2012 di Solo.
-
Pertemuan Sub Tim Etika Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
tanggal 13 Pebruari 2012 di Jakarta
-
Pembahasan Akhir Rincian Tugas Eselon lV BBPOPT dengan
Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Pertanian atas
nama lr. Sarsito WGS,MM; lr. Elwidar ls tanggal 17 Pebruari 2012 di Jakarta.
-
Mengikuti Pelatihan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester ll dan Tahunan atas nama Kurnaen dan Gunawan
-
Mengikuti Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa atas nama lr. Baskoro SW; lr. Mustaghfirin; lr. M Antulat; Carwika,S TP; dan Gunawan tanggal 27 Februari-2 Maret 2012 di Cisarua
'
-
Bogor
Sosialisasi Jabatan dalam rangka mendukung Reformasi Birokrasi atas nama lr. Elwidar ls; lr. Purwatiningsih ; dan lr. Lilik Retnowati tanggal 5
-
7 Maret2012 di Bandung
Mengikuti Kegiatan Pembuatan SK Perubah Gaji Pokok PNS
(
lnpasing atas nama lr Purwatiningsih dan Arif Hidayat Sulistya, SH tanggal 13 -1 5 Maret 2012 di Bandung.
Mengikuti Pelatihan Kearsipan Elektronik dan Tata Naskah atas nama
lr
Puruyatiningsih dan Tarsim, tanggal 20-22 Maret 2012 di
Yogyakarta
Pertemuan Sub Tim Etika Direktorat Jenderal Tanaman Pangan atas nama lr. Purwatiningsih tanggal 26 Maret 2012 di Jakarta
Mengikuti Seminar Karyawati Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Dengan Tema Public Speaking atas nama lr. Purwatiningsih, Rospina Limbong dan Nursih tanggal 18 April 2012 di Jakarta.
Mengikuti Pertemuan Bimbingan Teknis Sasaran Kinerja Pegawai Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan atas nama lr. Elwidar ls dan lr. Purwatiningsih tanggal 30 April - 2 Mei 2012 di Batam
Mengikuti Pelatihan Kesekretariatanl Pramubakti atas nama Rospina Limbong dan Taryono tanggal 24 - 26 Mei 2012 di Cisarua
- Bogor
Pelatihan Satuan Pengamanan atas nama Rahmat dan Acep j
t *', ll
Koswara tanggal 20
-
22 April 2012 di Bogor
Pelatihan Satuan Pengamanan atas nama Mirwan Abd.S, Soni Susanto dan Mujiawansyah tanggal 27
-29 April 2012 di Bogor
Mengikuti Kegiatan dan Pertemuan Verifikasi Analisa Jabatan dan Beban Kerja atas nama lr. Punaratiningsih dan Arif hidayat Sulistya, SH tanggal 11 - 13 Juni 2012 di Cipayung
- Bogor
Mengikuti Kegiatan Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) Bendahara
Pengeluaran atas nama Dulhalim tanggal 17 Juli 2012 di Ciawi Bogor
Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pembuatan dan Tata Cara Revisi Standar Operasional Prosedur
( SOP
)
atas nama lr. Baskoro
SW, lr M, Antulat T., lr. Lilik R, lr. Pururatiningsih, Meliawati, Arif
Hidayat Sulistya, SH, Can,rrika, S.TP, Yoshi Futaki, S.lP, Eri Budiyanto,SP., Retno Ayu, SP., dan Tato Yanuar tanggal
I
Oktober 2012 di Jakarta.
Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pembuatan dan Tala Cara Revisi
Standar Operasional Prosedur
( SOP
)
atas nama lr. Sarsito
WGS, MM., lr. Elwidar ls; Busyairi Latiful SP, Shinta A.Md dan Widodo tanggal 8 Oktober 2012 di Jakarla.
-
Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pembuatan dan Tata Cara Revisi
Standar Operasional Prosedur
( SOP ) atas nama lr.
Firdaus
Natanegar,MM;lr. Mustaghfirin' Edi SW ,SP; Memed Jamhari. S.ST; Yayan Kurniadi;
Masalah tanggal 8 Oktober 2012
di
Jakarta
-
Mengikuti Kegiatan Update Data Pegawai Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan atas nama lr. Purwatiningsih dan Arif
-
Hidayat SH tanggal 10 - 12 Oktober 2012 di Cipayung
- Bogor
Sosialisasi Sasaran Kinerja Pegawai Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan atas nama Memed Jamhari,S.ST; Aris Sutoaji; Yayan Kurniadi; Mamad Rahmat; Fitrah dan Masalah,tanggal 29 Oktober 2012 di Jakarta
-
Mengikuti Kegiatan Pembentukan dan peningkatan Mental Pegawai atas nama lr. Punaratiningsi, Meliawati, Sudarti SP; Dewi Nirwati SP tanggal 27 November 2012 di Jakarta
-
Pertemuan
/
Kegiatan Pemantapan Data Dukung Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformassi Birokrasi tanggal
12
13
Desember 2012 di Jarkarta Pengembangan SDM Teknis
-
Rapat Pleno Hasil Penilaian Angka Kredit POPT atas nama Edi Suryadi, Yoyo Kusprayogie, 6 Februari 20121 di Jakarla
-
Mengikuti Kegiatan Penyempurnaan Pedoman SLPHT atas nama Dwitya Rizqillah G,SP, 7 - 10 Februari 2012 / Bogor
Mengikuti Kegiatan Diklat Pim TK.
lV atas nama Edi
Suwardiwijaya,SP, 13 Februari dan 22Maret2012 / Ciawi
-
Mengikuti Sosialisasi Pedoman Fungsional POPT atas nama Suwarman ,SP dan Edi Suryadi,26
-
- 28 Maret i Bogor
Seminar llmiah Mahasiswa Perlindungan Tanaman lndonesia dan Munas XIV atas nama Sujiono,SP dan Umi Kulsum ,SP, Maret / Jatinangor, Sumedang
-
Sosialisasi
dan Pelatihan lnternal
21
Pengenalan Metode
Perancangan dan Pengambilan Keputusan Kebijakan, atas nama Dadan H , Yoyo K, Dianto, MS, 30 Maret 10
- 1 April / Bogor
Mengikuti Bimbingan Teknis Calon Assesor Kompetensi Bidang Pengendali OPT, atas nama Edi Suwardiwijaya , SP,22April Mei / Yogyakarta
-
1
Mengikuti Kegiatan Diseminasi Aplikasi Pengujian Kesehatan Benih, atas nama Anik Kurniati,SP, 21 - 26 Mei / BUTTMKP, Bekasi
Konsultasi dan Pembekalan Tugas Belajar untuk Program 52, atas nama Devied Apriyanto SP, 22 Mei /
Mengiuti Kegiatan Seminar "Asean Biocontrol for Sustainable
Agrifood System yaitu Pengembangan dan Komerialisasi Biopestisida untuk Pengendalian hama padi di Negara-negara Asean", atas nama Ketut Suarsana,SP. MM dan Anton Yustiano,SP, 23 Mei / Subang Mengikuti Seminar Internasional "Rice Technolgy Innovation For lncreasing Production and Concerving Environment Under Global
Climate Change", atas nama lr. Mustaghfirin, Edi Suryadi, Bery Budhiarsa,SP,Dwitya Rizqillah G,Sp dan Sudarti,SP,
i1
- 12 Juli
/ Sukamandi Mengikuti seminar Pengaruh Dampak Perubahan lklim Terhadap Perkembangan OPT Pangan, atas nama
:
Berry,SP; Anton,SP
dan Nanar, 29 Augustus / Jakarta. Mengikuti Seminar Internasional Bertemakan " Trends in Global Regulation and New Technology for Food Safety Analysis " atas
nama Berry Budhiarsa ,SP dan Suci Niscahya, A.Md September
I
I
ig
Jakarta.
Mengikuti Whorkshop Evaluasi Keberhasilan Prograrn SL-PHT
dan BLBU, atasnama lr. Purwatiningsih; Memed Jamhari, S.ST; Yadi Kusmayadi,SP dan Masalah;22 Oktober / Bogor
Mengikuti Kegiatan Ekspos Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi Lingkungan Kementan atas nama ; lr Elwidar lS dan Adf Hidayat Sulistya, SH 29 - 30 Oktober / Bandung
n
il a
t t
I tj
-
Magang Pemanfaatan Citra Satelit ,atas nama Rahmad Gunawan,SP dan Dewi Nirwanti,SP,S - 9 November / BppT Jakarta
-
Mengikuti Diklat Dasar POPT Terampil
atas nama
;
Turyadi,A.Md; Surono A.Md; Suci Niscahya Bhakti A.Md, Rosalia A.Md, dan Nur lkhsan, 19 November - 8 Desember / Lembang
-
Mengikuti Pembinaan Percepatan Pemberantasan Korupsi dengan Kegiatan Komitmen Anti Korupsi Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi atas nama lr. M. Antulat, Meliawati; Edi Suryadi;
-
Yadi Kusmayadi,SP; dan Teti Sri Mulyati 4 - 6 Desember / Bogor
Mengikuti Kegiatan Pelaksanaan Survey Internal Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, atas nama Dedi Darmadi, SP dan Anik Kurniati, SP 13 Desember / Depok
2.1.2. Urusan Ketatausahaan Urusan ketatausahaan mempunyai tugas dalam pengurusan surat
menyurat meliputi pekerjaan mengagendakan/pemberian nomor dan tanggal secara berurutan surat masuk dan keluar, menyalurkan dengan buku expedisi fasa kurir), penerimaan dan pengiriman berita melalui telepon, telegram, dan faksimili, penerimaan tamu dan melaksanakan pelayanan Pimpinan. Selama tahun 2012 jumlah surat masuk 880 buah dan surat keluar 1.615 buah. Surat masuk yang diterima melalui Email
sebanyak 10
buah,
Faxsimile sebanyak 509 buah, dan diantar
iangsung atau jasa pos sebanyak 361 buah. Surat keluar yang dikirim
melaluijasa pos sebanyak 151 buah dan dikirim melalui faksimile / email sebanyak 1.464 buah.
:'
3. Pelayanan Tatausaha Pimpinan Tahun 2012 a Melayani tamu Pimpinan/ kunjungan tamu sebanyak 70 kali kunjungan. Dalam pelayanan kunjungan tamu, BB-POPT memberikan Kuesioner kepada kelompoU rombongan tamu yang hasilnya diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan BB-POPT kepada masyarakat, dinilai dengan rnenggunakan kuisioner INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (tKM),
lndek tersebut diperoleh
dari t2
pendapat pelanggan BBPOPT hasil
pengisian kuesioner. Hasil rekapitulasi pengisian kuesioner tersebut selanjutnya diolah dan dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan dua periode yaitu pada bulan Juni dengan nilai
87,74 dan bulan Desember dengan nilai
87,93.
b. Salah satu tolok ukur untuk mengetahui derajat kesehatan Organisasi
lingkup Kementan sangat dibutuhkan informasi mengenai kualitas budaya kerja Aparatur Negara lingkup Kementerian Pertanian . Untuk itu diupayakan menyajikan lndek Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja
(IPNBK) Aparatur Negara Lingkup Kementerian
tersebut
Pertanian
Indeks
diperoleh berdasarkan pendapat seluruh pegawai yang
dikumpulkan melalui: SURVEI INDEKS PENEMPAN NILAI DASAR
BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Survei ini dilakukan dengan membagikan Kuesioner untuk diisi oleh seluruh pegawai untuk mendapatkan data/ informasi
mengenai pengalamannya sehari-hari dalam melaksanakan 17 pasang nilai nilai dasar budaya kerja pegawai Balai Besar Peramalan
OPT.
IPNBK dalam satu tahun dilakukan pada bulan September
dengan nilai 75,20, dan hasil rekapitulasi kuesioner
ini
dilaporkan ke
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk diteruskan ke BIRO Organisasi dan Kepegawaian, Kementerian Pertanian.
c. BB-POPT membuat,. memperbanyak
dan mengedarkan Surat
Keputusan Kepala Balai 12 buah, Surat Keputusan KPA 34 buah, Surat Penugasan Kepala Balai 19 buah, dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja seluruh Pegawai BB-POPT.
2-2.
Keuangan Urusan keuangan dilaksanakan oleh Subbagian Keuangan dengan uraian tugas sebagai berikut:
a)
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Subbagian Keuangan.
b) Melakukan
urusan akuntansi.
c)
Melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
d)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya 13
dan penyajian laporan kegiatan seda
e) Melakukan penyusunan
penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Keuangan.
Melakukan penyiapan
dan
pemeliharaan dokumen kegiatan
Subbagian Keuangan. Dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan operasional kantor,
pada Tahun Anggaran 2012
Sub Bagian Keuangan melaksanakan
kegiatan rutin dan non rutin.
221.
Kegiatan rutin Kegiatan rutin urusan keuangan adalah sebagai berikut: o
Pengajuan gaji induk pegawai BBPOPT.
o
Pengajuan kenaikan gaji berkala,
o Pengajuan kekurangan gaji. o
Pengajuan gaji ke
o
Pengajuan uang makan
13.
o ttiengerjakan GU isidan GU nihil.
o llengerjakan pengajuan Uang Persediaan (UP) dan Tambah Uang
Persediaan (TUP) a Pencairan uang.
o Membayarkan dan mengembalikan uang makan. {D
llembagikan uang perjalanan dinas dan
LS melalui
rekening
bendahara.
a llembukukan SPM dan SP2D. a lbmbuat kekurangan gaji pegawai.
- lblakukan
pengisian kartu kendali untuk gaji dan kegiatan per MAK.
a llenyortir dan merekap SPJ masuk iD
lfelakukan penjilidan SPJ kegiatan
a Pembuatan SPTB, SPP dan SPM. O
llelakukan pembuatan dan verifikasi SPM
O
llelakukan Injeksi SPM oleh pejabat penandatangan
+
O
llelakukan pengajuan SPM ke KPPN Karawang.
o llelakukan pencatatan buku kasir.
]bmbukukan transaksi keuangan ke dalam BKU.
Melakukan pencatatan uang persekot. a
Penyetoran pajak
a
Mengantar bukti Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
o
Mengantar bukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
a
Pembuatan laporan realisasi anggaran mtngguan.
a
Melakukan rekapitulasi dan penyetoran pajak dan PNBP.
a
Melakukan input data SPM dan SP2D ke aplikasi SAKPA.
a
Melakukan rekonsiliasi internal SAK dengan SIMAK BMN.
a
Melakukan rekonsiliasi SAK dengan bendahara.
a
Melakukan rekonsiliasi keuangan ke KPPN Karawang. Melakukan rekonsiliasi keuangan tingkat wilayah Jawa Barat lingkup Kementerian Pertanian.
.
Mengirimkan laporan keuangan berupa laporan bulanan, semesteran, dan tahunan ke instansi terkaiUEselon 1 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah
(UAPPAW Jawa Barat dan menginventarisasikan arsip keuangan. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan
:ari output kegiatan layanan
perkantoran berupa belanja pegawai.
Lealisasi Pembayaran gaji dan tunjangan yang berakhir 31 Desember :anun 2012 sebesar Rp 4.460.243.055,- (110,37 %) dari pagu anggaran sebesar Rp 4.041.293.000,-, sehingga mengalami kekurangan anggaran
seoesar Rp 418.950.005 (10,37
%) Kenaikan
realisasi ini disebabkan
eraikan tunjangan beras, kenaikan pangkat, kenaikan berkala, gaji :-sulan, dan tunjangan fungsional Walaupun terjadi pengurangan .
--lah ==
pegawai namun tidak dapat mengimbangi kebutuhan anggaran
anja pegawai dan tunjangan (Lampiran 2).
eembayaran Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu :^39aran Rp.792.527 000,- sampai dengan akhir Desember 2012 dapat :=-ealisasi Rp. 739 226626,- (93,27 %) dengan sisa anggaran sebesar
=^
53 300.374,- (6,73 %), yang terdiri dari perbaikan dan operasional
-:'r1pa air Rp 2.375.000,-, langganan daya dan jasa Rp 28.434.135,-, 1q
langganan telepon Rp 18.646.549,-, pengadaan pakaian dinas pegawai
Rp. 1.020.000,-, dan penghematan pengiriman suraUdokumen
Rp.
1.558.720,- dan lain-lain (Lampiran 2).
2.2.4. Pembayaran Biaya Pengembangan Peramalan Serangan OPT Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT mempunyai
pagu anggaran tahun 2012 Rp. 4.034.951.000,- dengan realisasi Rp. 3.867.334.657,- (95,85 o/o). Dari kegiatan ini terdapat sisa anggaran Rp. 220.916.7 17,-. (Lampiran 2).
2.2.5. Operasional BB-POPT
Realisasi kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, dan pengadaan peralatan dan mesin dapat terealisasi Rp
Rp 183.105.000.
169.033.200,- (92,31 %o) dari pagu anggaran
Dari
kegiatan ini terdapat sisa anggaran Rp 14.071.800,- (7,69 %). (Lampiran 2).
Realisasi penerimaan Surat Perintah Pembayaran (SPM) dari
kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT seluruhnya sebanyak 330 SPM, Secara rinci adalah sebagai
:
1) Pembayaran gali dan tunjangan sebanyak 34 SPM.
2) Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran sebanyak 34 SPM. 3) Pengembangan Serangan OPT sebanyak 255 SPM. 4) Operasional BB-POPT.sebanyak 7 SPM.
22.6. Kegiatan Lainnya Kegiatan lain yang dilakukan Sub Bagian Keuangan pada tahun 2012 adalah membuat surat pemberitahuan mengenai minus pagu gaji
ke Eselon
I
pada bulan Oktober 2012, membuat laporan realisasi
anggaran, membuat SPJ pelatihan peningkatan SDM di bidang P3OPT pangan, perbaikan data base pegawai BB-POPT di KPPN Karawang, perbaikan data aplikasi GPP, SAKPA dan SIMAK-BMN, menyampaikan usulan calon pejabat keuangan, dan mengunduh aplikasi RKAKL dengan
bimbingan KPPN Karawang, membuat mutasi gaji a.n. Erma Octaviana,
SP, menerima mutasi gaji a.n Retno Ayu, SP., dan mengajukan SKPP Pensiun a
n.
lr. Totok Roekito, Sukar, dan lndriyanto.
76
Selain kegiatan di atas, pada tahun 2012 Subbagian keuangan juga
telah mengikuti kegiatan pelatihan, Workshop serta
rapat-rapat
sosialisasi yang berhubungan dengan keuangan.
Adapun kegiatan yang bersifat pelatihan / Workshop / sosialisasi di bidang keuangan yang dilaksanakan meliputi
:
a) Pembekalan keuangan di Setdit Jakarta. b) Sosialisasi keuangan di Yogyakarta. c) Sosialisasi pembuatan PIN dan injeksi SPM untuk pejabat penandatangan di KPPN Karawang.
d) Mengikuti sosialisasi/workshop
semester
ll
SAK dan SIMAK-BMN
tingkat wilayah Jawa Barat di Jatinangor, Bandung.
e) Mengikuti
sosialisasi/workshop semester
I
SAK dan SABMN
di
Denpasar, Bali.
f)
Mengikuti pelatihan SAI (SAK dan SABMN) di Ciawi, Bogor.
g) Mengikuti pelatihan
program (Manivestasi Renstra)
di
Cisarua,
Bogor.
h)
Mengikuti sosialisasi perencanaan penarikan anggaran
di
KPPN
Karawang.
i)
Mengikuti sosialisasi langkah-langkah dalam menghadapi akhir TA. 2012 di KPPN Karawang dan Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan.
j)
Melakukan pengurusan remunerasi/tunjangan kinerja untuk pegawai Balai Besar Peramalan OPT.
Mengikuti sosialisasi pengesahan dan penandatanganan DIPA TA. 2013 di Karawang.
2.2.
Rumah Tangga dan Perlengkapan
Urusan rumah tangga dan perlengkapan serta pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional dengan uraian tugas sebagai berikut:
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana kerja dan
anggaran Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
b)
Melakukan urusan rumah tangga.
c) Melakukan urusan perlengkapan d) Melakukan pengelolaan asrama.
e) Melakukan urusan penyimpanan
cadangan bahan pengendali OPT
tingkat nasional.
f)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
g)
Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
h)
Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2 2.'l
. Kerumahtanggaan Urusan kerumahtanggaan mempunyai tugas dalam hal pelaksanaan kebersihan, fasilitasi kegiatan rapaUpertemuan, pelaksanaan keamanan dan ketertiban kantor, pemeliharaan saluran air, gelayanan foto copy, pemeliharaan dan pembayaran listrik, pemeliharaan
dan pembayaran: telepon, internet dan sms server, pemeliharaan gedung, perawatan dan perbaikan peralatan dan mesin dan cemeliharaan kendaraan dinas, yang secara rinci disajikan sebagai cerikut.
1)
Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin yang meliputi: pembuatan jadwal tenaga kerja kebersihan, pengaturan tim kebersihan, pemeliharaan taman kantor, pelaksanaan kebersihan
gedung kantor, pelaksanaan kebersihan asrama, pelaksanaan kebersihan halaman sekitar kantor, pelaksanaan kegiatan potong rumput, pengaturan pembuangan sampah, pelaksanaan kebersihan
rumah kaca, pelaksanaan kebersihan lingkungan sarana dan prasarana kebun percobaan, dan pengawasan kegiatan kebersihan.
Kegiatan kebersihan kantor BB-POPT pada tahun
2012
dilaksanakan oleh 6 orang tenaga kebersihan yang dikoordinasikan oleh penanggung1awab kebersihan.
2t
Pelaksanaan kegiatan fasilitasi penyelenggaraan rapat atau pertemuan meliputi: kegiatan pelatihan, kunjungan lembaga, rapat
besar sebulan sekali, pertemuan rutin fungsional seminggu sekali
dan pertemuan insidental Hal-hal yang difasilitasi anlara 18
lain:
menyiapkan sound sistem, layar dan multimedia proiector, menata meja kursi ruang pertemuan. Pelayanan fasititasi kegiatan pelatihan,
kunjungan lembaga dari instansi pemerintah dan akademik pada I
tahun 2012 sebanyak 13 laYanan.
3)
Pelaksanaan kegiatan keamanan kantor BB-POPT dilaksanakan secara rutin yaitu: membuat jadwal satuan pengamanan, pengaturan penggantian shift, pengaturan tanda pengenal pegawai, pengaturan penerimaan tamu, pengaturan penjagaan, pengaturan patroli jaga,
pengaturan pengawalan uang/ barang, pengaturan penyimpanan
kunci pintu utama, ruang kerja, laboratorium dan
asrama,
pengamanan fisik, pengaturan pemberian tanda bahaya, pengaturan
parkir kendaraan, penanganan tindakan kriminalitas, pengaturan kelancaran lalu lintas, dan pelaporan kegiatan satuan pengamanan. Dalam penyelenggaraan kegiatan keamanan dan ketertiban kantor, dilaksanakan oleh 9 orang tenaga keamanan yang dikoordinasikan koordinator satuan pengamanan dengan jadwatjaga sebagai berikut:
a.
Pagi dari pukul 06.00 sid 14.00, (2 orang)
b c
Siang dari pukul 14.00 s/d jam 22.00, (2 orang) Malam dari pukul 22.00 s/d 06.00, (3 orang)
Untuk ladwal jaga malam, BB-POPT menerapkan jadwal piket malam yang melibatkan seluruh karyawan Secara rutin sesuai jadwal yang ditetapkan.
Pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2012 BB-POPT kehilangan Barang Milik Negara berupa peralatan dan mesin sebagai berikut:
a. b c d
Pompa air merk Honda 5,5 PK (Sumur dengan pompa) Receiver AWS (Weather Station) Charger AWS (Weather Station) Timbangan gantung 1 10 kg
Berdasarkan analisis kejadian, kehilangan disebabkan oleh:
a
Kurangnya petugas satuan pengamanan (saat int petugas satuan
pengamanan yang dimiliki sebanyak 9 orang dengan pembagian kerja dengan pola
2
orang pagi, 2 orang siang, 3 orang malam
dan 2 orang libur)
t9
b. Kurangnya fasilitas tempat penyimpanan (gudang) c. Luasnya area pengamanan dan belum terpagar d. Kurangnya fasilitas terkait kemajuan teknologi untuk kegiatan keamanan diantaranya kamera cctv, handy talky, lampu tembak dan lainJain
4)
Urusan pemeliharaan dan pembayaran listrik, telepon, internet dan
sms server dilakukan secara rutin setiap bulan. Pembayaran listrik
pada tahun 2012 terealisasi dari bulan Januari s/d November sedangkan telepon, internet dan sms server terealisasi dari bulan Januari s/d Desember.
5)
Untuk kegiatan pemeliharaan gedung, ruang kantor, peralatan kantor
dan kendaraan dinas tahun 2012 telah melaksanakan pengecatan gedung dan asrama, perawatan Sistem Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK), perbaikan peralatan kantor dan perawatan serta operasional kendaraan roda 4 (empat) dan roda 2 (dua). Kegiatan perawatan Sistem Meteorologi Pertanian Khusus meliputi perawatan
pagar, pengecatan dan kebersihan. Pelaksanaan perbaikan peralatan kantor meliputi: perbaikan dan operasional traktor (penggantian spare part), perbaikan komputer (32 unit), perbaikan
dan operasional pompa air (1 unit), perawatan dan operasional mesin foto copy (1 unit), perawatan AC Sp/tl dan Window (27 unit), pemeliharaan jaringan LAN dan perawatan dan operasional mesin
potong rumput. Sedangkan perawatan dan operasional kendaraan roda 4 sebanyak 6 unit dan roda 2 sebanyak 16 unit.
, 2-2. Pengelolaan Asrama Kegiatan pengelolaan asrama mencakup pemeliharaan, kebersihan dan pelayanan yang secara rinci disajikan sebagai berikut:
.
Kegiatan pemeliharaan asrama meliputi: perawatan peralatan dan
mesin, perbaikan pintu, penggantian lampu, perbaikan saluran pembuangan air dan pemeliharaan toilet.
.
Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin meliputi: menyapu dan mengepel lantai, membersihkan dinding kaca dan membersihkan sarang laba-laba. 20
.
Kegiatan pelayanan meliputi: pelayanan akomodasi dan konsumsi seperti menyiapkan kamar tidur untuk peserta pelatihan/rapat dinas dan menyiapkan tempat konsumsi peserta pelatihan/rapat dinas yang pelaksanaannya dikelola oleh Dharma Wanita BB-POPT. Pada tahun
2012 kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di kantor BB-POPT sebanyak 10 kegiatan.
2.2.3. Urusan Perlengkapan
Urusan perlengkapan yang dilaksanakan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan meliputi:
1)
Penyelenggaraan penatausahaan Barang Milik Kekayaan/Negara (BMN) dan barang persediaan dilaksanakan dengan menggunakan
sistem informasi manajemen akuntansi keuangan (SIMAK-BMN). Dalam rangka pemutakhiran data dan memudahkan pelaksanaan
tugas penatausahaan barang tahun 2012 yaitu:
melakukan
konsultasi pengelolaan BMN dengan pihak terkait. Hal-hal yang dikonsultasikan adalah tata cara penghapusan BMN yang hilang, prosedur dan pelaksanaan Inventarisasi Penilaian (lP), pengurusan
sertifikat tanah BB-POPT, operasional aplikasi SIMAK-BMN, workshop BMN, sosialisasi aplikasi SIMANTAP, pemanfaatan/ penggunaan BMN berupa Rumah Negara dan rekonsiliasi laporan BMN.
2)
Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang meliputi. keperluan sehari-hari perkantoran, pengadaan alat pengolah data dan pengadaan peralatan dan inventaris kantor. Kegiatan pengadaan barang keperluan sehari-hari perkantoran yaitu: belanja alat tulis
kantor, barang cetakan, penggandaan, pembelian bahan dan peralatan kebersihan, makanan kecil/minuman untuk penerimaan tamu dan rapat, langganan surat kabar dan langganan internet serta
pengadaan pakaian dinas pegawai sebanyak 100 stel dan pakaian satpam sebanyak 9 stel, sesuai dengan jumlah pegawai BB-POPT
pada tahun 2012. Kegiatan pengadaan alat pengolah data yang dilaksanakan tahun 2012 yaitu: pengadaan printer 12 unit, mesin facsimile 1 unit, pengadaan laptop 3 unit, dan pengadaan komputer 2T
PC
I
unit. Untuk pengadaan peralatan dan inventaris kantor tahun
2012 yaitu: pengadaan autoclave (1 unit) dan kulkas (2 unit). Untuk
memfasilitasi pegawai baru sebanyak
15 orang,
melakukan
pengadaan meubeler kantor yaitu pembelian meja kursi sebanyak 15 unit. 3)
Menyiapkan dan melaksanakan pengiriman barang peralatan faboratorium. Selama tahun 2012 pengiriman barang peralatan laboratorium dilaksanakan ke
3 provinsi yaitu: Provinsi Bengkulu,
Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Bali. 4)
Untuk mengetahui sisa stok barang pestisida baik secara administrasi dan sisa fisik di gudang, dilaksankan kegiatan pembukuan secara rutin dan opname persediaan pestisida setiap
semester. Laporan pengelolaan pestisida disampaikan secara periodik yaitu bulanan, semesteran dan tahunan ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Sekretariat Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Jakarta. Selama tahun 2012 tidak ada penerimaan dan pengeluaran pestisida. 5)
Berdasarkan hasil kegiatan penghapusan barang, Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan melaksanakan kegiatan lelang barang. Pada tahun 2012 daftar barang yang diusulkan untuk di
lelang berupa peralatan dan mesin sebanyak 23 jenis dengan volume 137 buah. 6)
Dalam rangka tertib administrasi dan menindaklanjuti hilangnya Barang Milik Negara berupa peralatan dan mesin yaitu. sumur dengan pompa dan AWS, Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mengusulkan penghapusan
ke Direktur
Jenderal
Tanaman Pangan 7)
Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala
Badan Pertanahan Nasional R.l. Nomor 186/PMK.06/2009 Nomor 24 tahun 2009 tentang Pensertifikatan Barang Milik Negara Berupa
Tanah, tahun 2012 melakukan pengurusan perubahan nama pemegang hak dari Kementerian Pertanian Cq. Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan menjadi Pemerintah Republik lndonesia Cq. 22
Kementerian Pertanian Qq. Direktorat Jenderar ranaman pangan.
BB-POPT memiliki BMN berupa tanah seluas 1S5.1Og m2 yang terdiri dari 1 1 sertifikat yang diterbitkan tanggal 17 Mei 1989 (4 sertifikat) yang aslinya tidak ada dan tanggal 05 April 2007 (7 sertifikat). Dalam proses pelaksanaan pensertifikatan BMN berupa tanah terbagi 2 tahapan yaitu : Proses pensertifikatan BMN berupa tanah yang ada sertifikat aslinya dan pensertifikatan BMN berupa
tanah yang tidak ada sertifikat aslinya. proses
petaksanaan
pensertifikatan BMN berupa tanah yang ada sertifikat aslinya dari pengajuan sampai dengan diterbitkannya sertirfrkat pemegang hak Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian pertanian eq. Direktorat Jenderal ranaman Pangan sebanyak 7 (tujuh) sertifikat telah selesai, sedangkan Proses pensertifikatan BMN berupa tanah yang sudah bersertifikat (tidak ada sertifikat asli) yang sebanyak 4 (empat) sertifikat masih dalam proses penyelesaian.
8)
Melaksanakan kegiatan rekonsiliasi SIMAK-BMN yang hasilnya disampaikan secara periodik yaitu bulanan, semesteran dan
tahunan ke subbagian keuangan BB-popr untuk menyusun laporan sAl yang selanjutnya dilaporkan ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Barai pengkajian Teknologi Pertanian sebagai koordinator wirayah provinsi Jawa Barat.
23
III.
PROGRAM DAN EVALUASI
Pengelolaan penyusunan program
dan evaluasi peramalan,
cengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan
^ortikultura merupakan tugas Bidang Program dan Evaluasi. Dalam '.elaksanakan tugasnya, Bidang Program dan Evafuasi menyelenggarakan '-rgsi:
=
Penyusunan rencana, program dan anggaran peramalan, pengembangan oeramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
:
Pelaksanaan kerjasama peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan .ujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
:
Pemantauan dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan -ujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
:
Penyusunan laporan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Program dan Evaluasi dibantu
: e" Seksi Program dan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
3.1.
Program Penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran
serta pelaksanaan kerja sama peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi Program dengan rincian tugas sebagai berikut:
a)
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Program.
b)
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, kebijakan
dan indikator kinerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang BB-POPT.
c)
Melakukan penyiapan bahan Rencana Kerja Anggaran dan Kementerian Lembaga (RKA-KL) BB-POPT
d) Melakukan penyiapan bahan Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DrPA) BB-POPT.
e)
Melakukan penyiapan bahan usulan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) BB-POPT. 24
fl
Melakukan penyiapan bahan revisi POK dan DIPA BB-POPT.
u,
Melakukan penyiapan bahan kerja sama peramalan, pengembangan
peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
h)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
,'
Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Seksi Program.
.
Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi Program.
;engembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman =angan dan Hortikultura.
Pada tahun 2012, Seksi Program telah
melaksanakan
s=-=^3
peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan =z- analisis data
--.-
:
:
Pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan OPT Padi di
Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Dl. Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, Kalimantan Selatan, Selawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan -ergah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
:
=engembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesifik Lokasi di tr'cvinsi Jawa Timur sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
:eiamalan OPT utamaTanaman Padi.
:
=engembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi d' ='cvinsi Jawa Tengah sebanyak 2kali dan menghasilkan 12 model
:='amalan OPT utamaTanaman Padi.
:
=:rgembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di -:,.'insi Daerah lstimewa Yogyakarta sebanyak 2 kali dan = -=^gnasilkan B model peramalan OPT utama Tanaman Padi. 25
e)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Banten sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12
model
peramalan OPT utama Tanaman Padi. s)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Lampung sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12
model
peramalan OPT utama Tanaman Padi. n.)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan
12
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi sumatera Barat sebanyak 2 kali menghasilkan 10 model peramalan OPT utama Tanaman Padi. j)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan
12
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
Pengembangan Peramalan
oPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan
1o
model peramalan OPT utamaTanaman Padi.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Gorontalo sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6
model
peramalan OPT utamaTanaman Padi.
Pengembangan Peramalan
oPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 1 kali dan menghasilkan nodel peramalan OPT utamaTanaman Padi.
1o
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Aceh sebanyak 2 kali dan menghasilkan 1O model ceramalan OPT utamaTanaman Padi.
p)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Riau sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
q) Pengembangan
Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan
10
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
r)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Jambi sebanyak 1 kali dan menghasilkan
6
model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
s)
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 1 kali dan menghasilkan
10
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
0
Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 1 kali dan menghasilkan
6
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
u) Pengembangan
Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 1 kali dan menghasilkan
v)
8
model peramalan OpT utama Tanaman padi. Pengamatan peramalan dan pengendalian organisme pengganggu
Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di provinsi Papua, Papua Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Dl. Yogyakarta, Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Tengah, sulawesi selatan, Lampung, sumatera selatan dan Kalimantan selatan. 3,1.2. Penyusunan Program, Rencana Kerja peramalan, pengembangan
Peramalan oPT, Hortikultura
dan
Rujukan proteksi ranaman pangan dan
seksi Program telah meraksanakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan penyusunan program, rencana kerja peramalan, pengembangan peramalan oPT, dan rujukan proteksi ranaman pangan dan Hortikultura.
27
Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi
a)
.
:
Melaksanakan Konsultasi Penyusunan Program, rencana kerja
peramalan,
pengembangan peramalan OPT,
dan
rujukan
proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
.
Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) BBPOPT Tahun Anggaran 2013.
.
Melaksanakan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran 2013
.
Melaksanakan Review Rencana Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2010
nl
- 2014
Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan meliputi
.
:
Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
.
Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
o
Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2012
o
Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2012
.
Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman
dan
Hewan
Indonesia Tahun 2012 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2012
o
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2012 tingkat pusat di Jakarta.
.
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2012 tingkat regional | - V.
28
.
Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan Tingkat Pusat di Jakarta
.
Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah Binaan di ProvinsiAceh, Kalimantan Tengah, dan Bali.
a13. Penyusunan Rencana Anggaran Peramalan, Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan penyusunan anggaran, pengembangan peramalan OPT,
dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. kegiatan dimaksud meliputi
:
a) Pelaksanaan Rincian tugas Seksi Program meliputi
.
Kegiatan-
:
Menyusun Rancangan Indikatif Kebutuhan Anggaran Kegiatan Tahun 2013 (Pagu lndikatif Rencana Anggaran tahun 2013)
.
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan dan Verifikasi Rencana kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2013 (Draft DIPA dan POK Rencana Anggaran Tahun 2013')
.
Melaksanakan Penyusunan Rencana kerja dan Anggaran BBPOPT Tahun Anggaran 2013
.
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 20'13 (Pagu Sementara Anggaran Tahun 2013)
.
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2013 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2013)
o
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan Tahun 2013 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2013)
.
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2013 (Pagu Definitif Rencana Anggaran Tahun 2013)
.
Melaksanakan Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) BBPOPT Tahun Anggaran 2013.
.
Melaksanakan Penyusunan Rincian Alokasi Biaya (RAB) Kegiatan BB-POPT Tahun Anggaran 2013.
29
.
Melaksanakan Koordinasi Penyusunan Rencana Penarikan Anggaran BB-POPT Tahun 2013
.
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran DIPA dan Anggaran kegiatan BB-POPT Tahun 2013.
b)
Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, tentang program dan perencanaan, sebagai berikut:
.
Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2013 (Pagu Sementara Anggaran tahun 2013)
o Pertemuan Koordinasi Penyusunan Rencana Kegiatan
dan
Anggaran Kementerian/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
.
Pertemuan Pemantapan Penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Kementerian/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
o Pertemuan
Koordinasi/Sinkronisasi Program Pembangunan
Tanaman Pangan Tahun 20'13
o
Pertemuan Koordinasi Perencanaan Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Tahun 2013
o
Pertemuan Sosialisasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran
Kementeriaan/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2013
.
Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2013 (Usulan Rencana Anggaran Tahun 2013)
Helaksanakan Keriasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Pada Tahun 2012, Seksi Program telah melaksanakan serangkaian
kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan kerjasama peramalan OPT, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura meliputi
l)
:
Kerjasama dalam negeri
o
Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura 30
di Balai
Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura di 8 (delapan) Provinsi
Papua Barat, Papua, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Riau, Jambi, dan Kalimantan Timur
.
Kerjasama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk Studi/Kajian Penginderaan Jauh Penyakit Hawar Daun Bakteri di Kabupaten Karawang.
.
Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Pengembangan Pengamatan Spot Hopperburn Serangan Hama Wereng Batang Coklat pada Padi dengan Pemanfaatan Citra Satelit di Kabupaten
Sukoharjo dan Pemalang
.
Kerjasama dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat untuk:
-
Kajian Pengembangan Model Pengamatan Hama Tungau Merah pada Ubi Kayu di Kabupaten Sukabumi
-
Kajian Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan lnformasi Cuaca dan lklim di Kabupaten Indramayu
.
Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk:
-
Kajian Pengembangan Teknologi Pengendalian Virus Mosaik pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Jombang
-
Kajian Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati terhadap Populasi Penggerek Tongkol dan Penyakit Hawar Daun Jagung
di Kabupaten Probolinggo
.
Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta untuk Studi/Kajian Pengaruh Serangan OPT terhadap Kehilangan Hasil Tanaman Padi di Kabupaten Bantul
.
Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Sulawesi Selatan untuk Studi/Kajian Dinamika Populasi dan Pengendalian Hama Kepik Hitam pada Tanaman Padi di Kabupaten Luwu
.
Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk:
-
Kajian Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat Polong pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Kebumen
31
-
Kajian Pengendalian Nematoda Sista Kuning Skala Luas di Kabupaten Banjarnegara
-
Kajian Pengendalian Penyakit Mrus Kuning pada Tanaman Cabe Skala Luas di Kabupaten Magelang
-
Kajian Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati Terhadap Perkembangan Ulat Grayak (Spodoptera exigua) dan Penyakit
Trotol Ungu pada Tanaman Bawang Merah
di
Kabupaten
Brebes
.
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam rangka penelitian, magang, praktek lapang, dan pelatihan
.
Kerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Praktek Kerja Industri (Prakerin)
.
Kerjasama dengan Dinas Pertanian
dan Badan
Pelaksana
Pembinaan Penyuluhan Pertanian dalam rangka pelaksanaan pengabdian masyarakat (civic mission) Kerjasama Luar negeri
1)
.
Kerjasama dengan Japan lnternational Cooperation Agency (JICA) untuk Kajian Perlakuan Vapour Heat Treatment (VHT) Terhadap Lalat Buah pada Buah Mangga Gedong Segar
.
Kerjasama dengan Shiga Prefecture University untuk Kajian Pengembangan Dinamika Populasi Lalat Buah
2)
Kerjasama dengan Swasta
.
Kerjasama dengan Konsultan Manajemen (Nadya Consultant) untuk Penyiapan Dokumen Akreditasi BB-POPT
.
Kerjasama dengan PT. Arysta untuk Pengujian Efikasi Insektisida Eviset dan Etoo Terhadap Penggerek Batang Padi
.
Kerjasama dengan PT. Garuda Medan untuk Pengujian Efikasi Moluskisida Terhadap Keong Mas
.
Kerjasama dengan MKD Untuk Pengujian Ketahanan Varietas Jagung untuk Penyakit Bulai
.
Kerjsama dalam rangka sosialisasi peningkatan produksi padi melalui siaran radio dan televisi
32
?2
Pemantauan dan Evaluasi Tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi Pemantauan dan Evaluasi dengan rincian tugas sebagai berikut: a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
b) Melakukan penyiapan bahan pemantauan hasil peramalan, pengembangan peramalan oPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
c) Melakukan PenYiaPan bahan
evaluasi hasil
Peramalan,
pengembangan Peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
d) Melakukan penyusunan laporan kegiatan BB-POPT' e) Melakukan penyiapan bahan perencanaan pelaksanaan
dan
pelaporan Sistem Pengendalian Intern (SPl) Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern.
0
Melakukan penyiapan bahan tindak lanjut laporan
hasil
pemeriksanaan (LHP) BB-POPT.
g)
Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya'
h) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan
serta
penyusunan pertanggungjawaban keuangan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
D
Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
Sesuai dengan uraian tugasnya, Seksi Pemantauan dan Evaluasi
taTahun 2012 telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: Fnrantau hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
fikan
proteksi tanaman pangan dan hortikultura'
Pemantauan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
ri*an
proteksi tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui
Erapa
kegiatan, se€ra rinci disajikan sebagai berikut:
a. Pemantauan Mutu Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit dan Agens Hayati Dalam rangka mengevaluasi mutu Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit / Laboratorium Agens Hayati (LPHP / AH) saat ini,
maka pada tahun 2012 telah melaksanakan pemantauan 20 Laboratorium yang menyebar di 8 provinsi. Hasil pemantauan dan evaluasi disajikan pada Tabel
1.
Tabel 1. Daftar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit dan Laboratorium Agens Hayati yang dipantau LPHP/LAH
Kelas Mutu LPHP/LAH
Pontianak
Kegiatan Lapang
Balai
P3OPT Tingkat lapangan
Besar Peramalan
OPT
1) Kegiatan pemantauan dilaksanakan
di 8
kabupaten yang
dilaksanakan 8 kali sejak bulan Februari sampai bulan Nopember 2012.
2) Untuk mengetahui pemanfaatan produk pengendali hayati dari BB-POPT yang didistribusikan ke daerah, dilakukan pemantauan ke daerah yang menerima bantuan produk tersebut. Hasil evaluasi
dari pemanfaatan produk pengendali hayati secara
umum
mempunyai respon yang sangat baik dari penerima bantuan. Hal
ini terlihat dari banyaknya minat petani/kelompok tani
untuk
memperbanyak agens hayati secara mandiri. Kendala yang
dihadapi oleh petani/kelompok tani dalam perbanyakan agens hayatii adalah tidak tersediannya isolat. Sehubungan dengan hal
tersebut, penyediaan isolat agens pengendali hayati dari pemerintah / instansi terkait menjadi penting.
Huasi
gf
hasil peramalan dan pengembangan peramalan serangan
pangan dan hortikultura. Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2012
-lrpunyai
tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dan
Frrcyarakatan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian
qrisme
pengganggu tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan
lettalan
serangan OPT merupakan kegiatan teknis yang terdiri dari
output kegiatan, yaitu:
tsurgan IHa
Kerja BBPOPT
dan informasi ramalan serangan OPT
Qemsional laboratorium pengelolaan OPT
h.d<
agens pengendali hayati padat
h.*
agens pengendali hayati cair peramalan OPT
desimininasi P3OPT dan pengembangan peramalan OPT P3OPT Pangan
ipelaksanaan kegiatan kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT 35
1
1
Pagu Anggaran kegiatan teknis pengembangan
peramalan
serangan OPT Tahun 2012 adalah Rp 4.827.478.000,- dengan realisasi Rp 4.606.561.283,- (95,42yo), dengan sisa anggaran Rp 220.916.717,-. Realisasi fisik kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT
mencapai 102,45Vo,lebih tinggi dari realisasi anggaran.
Sisa anggaran tersebut di atas terutama diakibatkan tidak keseluruhan anggaran kegiatan terserap antara lain pengambilan data optimalisasi
SMS based server, workshop/seminar fuar negeri, tunjangan anggota pelaksana kegiatan, dan pelatihan teknis P3OPT.
Pencapaian kinerja BB-POPT sesuai dengan kegiatan utama pngembangan peramalan serangan OPT diukur berdasarkan 3 (tiga)
Hikator Kinerja Kegiatan (lKK) sebagaimana tercantum dalam Rencana $rategis BB-POPT Tahun 2010-2014 yaitu:
1) Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT sebanyak 42 unit, yang terdiri dari 7 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai, dan 1 OPT Ubi Kayu) selama 2 musim (Musim Kemarau 20i2 dan Musim Hujan 2012/2013). Capaian kinerja 48 unit atau sebesar 1i4,2go/o dengan
tambahan peramalan OPT lain (selain OPT Utama sasaran) yang diinformasikan adalah Kepik Hitam, Belalang, Ganjur pada Tanaman Padi, Kepinding Tanah, Hama Putih Palsu dan Siput Murbai.
2)
Jumlah Teknologi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT sebanyak 12 model, yang terdiri dari 2 metode pengamatan, 5 model peramalan dan 5 teknologi pengendalian (Padi
model, Kedelai kinerja
3) Jumlah
5 model, Jagung
3
3 model dan Ubi Kayu 1 model), dengan capaian
100o/o.
provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan
dan pengendalian OPT sebanyak 15 provinsi yang terdiri dari g (sembilan) provinsi yang merupakan lanjutan binaan sebelumnya (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Dl Yogyakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan) dan 6 (enam) provinsi tambahan (Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Pemerintah Aceh, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan
Gorontalo). Capaian kegiatan penerapan peramalan terealisasi 18
provinsi atau 120o/o, dengan tambahan Provinsi Jambi, Riau dan Nusa
Tenggara Barat. Pencapaian kinerja BB-POPT sesuai dengan IKK dapat dilaporkan secara rinci sebagai berikut: lnformasi prakiraan serangan OPT disampaikan kepada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura atau Unit Pelaksana Teknis Daerah
Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH) Provinsi. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar dalam menyusun strategi dan antisipasi serta koordinasi dalam peningkatan kewaspadaan (peringatan dini) terhadap serangan OPT dan kesiapan
dini untuk menyusun upaya antisipasi. Dengan strategi dan antisipasi serta koordinasi dimaksud akan menghasilkan keluaran berupa berkurangnya luas serangan OPT dengan terkendalinya perkembangan
populasi dan serangan OPT
di
lapangan. Prakiraan serangan OPT
dimaksud adalah menghitung prakiraan luas serangan oPT berdasarkan jenis OPT. komoditi dan luas (ha) dengan menggunakan model prakiraan
OPT (musiman) yang dikembangkan oleh BB-POPT berdasarkan data Ltas serangan OPT musim sebelumnya.
Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan
seangan OPT diantaranya dapat diukur berdasarkan standar indikator IraS serangan OPT di .lapangan yang dibandingkan dengan data
pakiraan luas serangan yang diberikan pada saat sebelum musim
tstam.
Evaluasi dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan
Ha
luas serangan OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari lbrdinator Pengendali OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTD-
BPTPH dengan prakiraan serangannya.
Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan
(PT yang ditargetkan dalam Tahun 20'12 berjumlah 42 unit yang diukur Hasarkan jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. Kedelai dan
rli kayu), (7 OPT Padi,7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi fayu). dan disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau ?o12 dan musim hujan 201212013). Tingkat dan arah yang diharapkan
Aam
penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah
adalah adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura tingkat provinsl dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan serangan OPT menurut provinsi di lndonesia.
Angka prakiraan serangan OPT telah disampaikan secara formal ke
seluruh provinsi (33 provinsi)
di
Indonesia. Angka prakiraan serangan
OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu pada MT. 2012 didistribusikan melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam
a.
Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2Oi2.
f
Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman padi di ndonesia pada MT.2012 adalah sebagai berikut, untuk penggerek
batang padi (PBP) diprakirakan serangannya berkisar antara 44.771
-
59020 ha, wereng batang coklat (WBC) 7.515
49.639 - 65437 ha, Tungro 2.962
dan BLB/Kresek 16.542
-
- 13.060 ha, Tikus
- 4.483 ha, Blas 3.525 -
5.095 ha
21.807 ha. Pada musim tanam 2012
prakiraan maksimum serangan OPT utama padi di Indonesia adalah 185.026
ha.
bulan April
Bila angka kejadian serangan OPT di lapangan periode
- September 2012 dibandingkan
dengan angka prakiraan
nasional MT 2012 maka serangan OPT padi
di Indonesia sudah
mencapai 99,74o/o (184.554 ha) dari angka prakiraan nasional yaitu
sebesar 185.026 ha. Sasaran tanam padi MT
201112012 adalah
-
September adalah
5.236.283 ha, dan realisasi tanam bulan April
1-717.028 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT.2O12
dibandingkan dengan realisasi tanam MT.2012, maka angka k$adiannya sudah mencapai
3,91o/o.
Setelah dievaluasi ada beberapa OPT tanaman padi, jagung
tur
kedelai yang angka kejadian serangannya melebihi angka pakiraan yaitu penggerek batang (PBP), wereng batang cokelat
(MC),
Blas dan BLB. Untuk OPT tikus, tungro dan ulat grayak
r,gla
kejadian serangannya tidak melebihi angka prakiraan.
38
Evaluasi prakiraan serangan OPT utama padi, jagung dan kedelai secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.
Tingginya kejadian serangan di lapangan yang melebihi angka prakiraan disebabkan antara lain:
1)
Adanya anomali iklim yang berpengaruh terhadap meningkatnya serangan beberapa OPT.
2) Informasi prakiraan serangan OPT yang telah disampaikan pada awal/sebelum musim tanam belum dimanfaatkan secara optimal
dalam menyusun strategi dan antisipasi serta koordinasi dalam menyikapi kemungkinan terjadinya serangan OPT tersebut.
b-
Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi kayu MT. 201212013.
1)
Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi
Prakiraan serangan OPT utama tanaman padi di Indonesia
pada MT. 201212013 (musim hujan) yaitu sebesar 210.487 ha. Apabila dibandingkan dengan pada MT.201112012 (musim hujan)
sebesar 203.622 ha cenderung lebih tinggi. Sedangkan apabila dibandingkan dengan musim kemarau 2012 seluas 184.558 ha
juga lebih tinggi. Prakiraan luas serangan tertinggi pada MT. 201212013 untuk hama adalah penggerek batang padi mencapai 61.371 ha, tikus 61.182 ha, wereng batang coklat 7.534 ha dan
ulat grayak 5.197 ha. Untuk penyakit, prakiraan serangan MT. 201212013 yaitu BLB seluas 46.405 ha, blas 28.313 ha dan tungro
5.683 ha.
2)
Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Jagung.
Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman jagung pada
musim tanam 201212013 adalah 16.077 ha. Prakiraan luas serangan masing-masing OPT tanaman Jagung yaitu Lalat Bibit seluas 874 ha, Penggerek Batang Jagung seluas 1.798 ha, Bulai
seluas 1.901 ha, Tikus seluas 1.251 ha, Penggerek Tongkol Jagung seluas 2.156 ha dan Ulat Grayak seluas 769 ha dan hawar daun jagung seluas 6.656 Ha.
39
3) Prakiraan Serangan OPT Utama Kedelai MT 201212013
Prakiraan luas serangan OPT utama Tanaman Kedelai pada Musim Tanam 2012120'13 adalah 2.650 ha, terdiri dari Penggerek Polong seluas 359 ha, Lalat Kacang 198 ha, Ulat Grayak 522 ha,
Tikus 161 ha, Penggulung Daun 782ha, dan Ulat Jengkal 628 ha. 4) Prakiraan Serangan OPT Utama Ubi Kayu MT 201212013
Prakiraan luas serangan OPT utama Tanaman ubi kayu yaitu
tungau merah pada Musim Tanam 20122013 adalah 456 ha.
323. Evaluasi pengembangan
peramalan OPT
Perlindungan tanaman merupakan sistem pengelolaan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan, peramalan dan pengendalian (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang
baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang
eftktif dan efisien serta berdaya saing. Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari lumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan
&ngan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini fualuasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut ir*s OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang frarapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT bu, baik jenis OPT, komoditas, model maupun perbaikan (upgrade)
g*et
teknologi yang telah ada. Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT
tilg
ditargetkan Tahun 2012 menurut Rencana Strategis sebanyak
papan) model. Namun dalam
e.
(duabelas)
8
rencana kerja tahunan (RKT) menjadi
model yang diukur dari pelaksanaan
kegiatan
l4embangan teknologi P3OPT tingkat lapangan sebanyak 8 (delapan) 4 (empat) kegiatan semi laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun
-t
Output Kegiatan Model Peramalan, terdiri dari komponen kegiatan
Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Lapangan
8
unit
dan
semilaboratorium 4 unit, seluruhnya telah berhasil dilaksanakan.
t24. Sistem Monitoring dan Evaluasi
(SIMONEV) Pengembangan
Peramalan Serangan OPT
sistem Monitoring dan Evaluasi kegiatan
pengembangan
peramalan serangan oPT pada tahun 2012 diimplementasikan dalam melakukan pemantauan realisasi fisik dan serapan anggaran setiap
minggu. Hasil monitoring dan evaluasi realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap minggu, bulan, triwuran, semester dan tahunan. Laporan disampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan
dan
Direktorat Perlindungan Tanaman pangan. Hasil
monitoring dan evaluasi disajikan dalam rekapitulasi realisasi fisik dan keuangan berdasarkan jenis beranja dan output kegiatan (Lampiran 4). Dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah ditetapkan di dalam Daftar lsian pelaksanaan Anggaran (DlpA) Tahun
Anggaran 2012 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan surat Pengesahan Daftar lsian pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 Nomor: o412to1j-og.2.o1tjz2o12 tanggal 9 Desember 2o11. Pagu anggaran BB-popr rahun 2olzsebelum revisi sebesar Rp. 9.353.000.000,-. pada tanggal 4 september 2012 sesuai dengan surat Pengesahan.Revisi DrpA Tahun Anggaran 201,2, Nomor: u121018-o3.2.o111212012, Anggaran BB-popr menjadi Rp. 9-051.876.000,-atau mengalami pengurangan sebesar Rp. 301 .124.o00 (3.22%).
Realisasi serapan anggaran Tahun 2o1z sebesar Ro. 9.235.837.538,- atau 1o2,03o/o dari pagu anggaran setelah revisi. Realisasi anggaran melebihi 100o/o karena ada penambahan gaji dan tunjangan sebesar Rp. 418.950.05s,-, namun demikian secara fisik kegiatan teknis dapat terlaksana sebesar 100,08% atau lebih kecil dari realisasi keuangan.
. Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (AKlp) sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang Akuntabilitas Krnerja Instansi Pemerintah, pada tanggal 23 Mei sampai dengan 21 4t
Juni 2012 Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian telah melakukan ar.rdit atas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Balai Besar
Peramalan OPT sebagai instansi vertikal adalah salah satu instansi yang diaudit. Hasil audit menunjukkan bahwa AKIP Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan memperoleh nllai 74,25 dengan kategori B atau Gnkup Baik (Memadai).
Flasil penilaian terhadap kinerja BB-POPT menunjukkan nilai baik dengan beberapa temuan sebagai berikut:
.
Aspek Perencanaan Kinerja
a) Rencana Strategis BB-POPT Jatisari telah disusun, namun belum di reviu secara berkala. Hal tersebut disebabkan terjadi masih menunggu Renstra Direktorat Jenderal Tanaman pangan yang sampai dengan saat evaluasi belum selesai direvisi.
b) Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) belum disusun tersendiri segera setelah anggaran disetujui, selain itu dokumen
RKT belum digunakan untuk menyusun penetapan kinerja (pK)
dan belum digunakan sebagai acuan untuk penyusunan anggaran.
.
Aspek Pengukuran Kinerja
Ha
Tahun 2011 BB-POPT Jatisari belum menetapkan IKU yang
dsahkan oleh Menteri Pertanian. Namun demikian indikator kinerja
saran
yang ditetapkan telah relevan, dapat diukur dan Enggambarkan hasil. Pengukuran data kinerja telah dilakukan r-cara berkala baik bulanan, triwulanan atau semesteran, namun
hil
pengukuran kinerja belum seluruhnya digunakan sebagai
s?na
pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala.
fcpek Pelaporan
l
KlP BB-POPT Jatisari tahun 2012 telah disusun tepat waktu,
Enun
|ri
LAKIP masih menyajikan data yang merupakan kompilasi
kegiatan yang tertuang dalam
Hrm
-f
Kinerja
POK. Selain itu dalam LAKIP
menyajikan evaluasi dan analisa mengenai capaian kinerja
belum menyajikan data kinerja antara realisasi tahun 2011
-ngpn
realisasi tahun 2010. 42
Sesuai dengan nilai tersebut maka diinstruksikan kepada Eselon ll, agar:
1)
Dalam menyusun LAKIP berpedoman pada Renstra Tahun 20102014 dan menetapkan sasaran secara kuantitatif dan terukur serta
target yang jelas.
2)
Penetapan Kinerja (PK) agar ditetapkan sesuai dengan RKT dan
penetapan RKT tidak bersamaan waktunya dengan penyusunan LAKIP.
3) Indikator Kinerja Kegiatan (lKK) Eselon ll
agar dimanfaatkan
sebagai bahan penyusunan Renstra, RKT, penyusunan anggaran dan pengukuran kinerja.
4)
Membuat pedoman pengumpulan data kinerja sebagai acuan dalam pengumpulan data kinerja secara berkala.
5)
Dalam menyusun LAKIP dengan menyajikan pencapaian sasaran
yang berorientasi kepada outcome, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja mencantumkan perbandingan antara hasil tahun saat ini dengan tahun sebelumnya.
6)
Menggunakan informasi LAKIP sebagai dasar penilaian kinerja dan perbaikan dalam penyusunan dokumen perencanaan kinerja tahun berikutnya dan data yang digunakan dalam penilaian kinerja agar valid dan akural.
Hasil evaluasi AKIP BB-POPT tahun 2012 menunjukkan bahwa kinerja
BB-POPT sesuai dengan pengukuran pencapaian sasaran (PPS) akuntabilitas kinerja BB-POPT mencapai tingkat capaian 111,43o/o. Jika
dibandingkan dengan capaian tahun 2011 (111,11o/o) mengalami peningkatan. Secara rinci hasil PPS disajikan pada Tabel penjelasan sebagai berikut:
43
2,
dengan
o o o o r
rF ,F
-
o o o o
"F$ss
o o o N
(\
9b
UN
o= AF
TI,
(E
F
,G nt !:a q,NO (J' (U
F
F
a o l-
!
oau 'Ftr EE YJ
F.g --.9 .i 6, GO
AY
c oF _.D6o-
o
oc tro Eo) oc EE ;E )c =o iiE OE o oF
E EO F(Ur
:bE xoE
c t'io
5.s 6 (/)oo)
frE au;
l--
$-E€
c
zo
tr .g G o. tu
o G
-.cU, (EJ
(U
Fge
c o (u o o 6
(g I
(u
s
EEgEFFF c')
9.oE EE 6 $r(UcD
LT O-E
r [Fas F=
E.
.g b.E
ytcc g HH .^:o(u O- ict
gsE EE
-Y(Ur
J!trc =FC EEq ggs
f (I) o)CO) (u (u E
e3 tlu
pts
t 6-
FFF$FE
G
E
sf +
a.
Tersebarnya informasi peramalan serangan OPT dengan target
42 paket dapat terealisasi 48 paket atau 114,29Vo dengan rincian sebagai berikut:
1)
Padi sebanyak 14 paket, yaitu 7 OPT (Penggerek batang padi,
Wereng coklat, Tikus, Ulat grayak, Tungro, Blas dan BLB) untuk 2 musim tanam (MT. 2012 dan MT. 201212013\
2) Jagung 14 paket, yaitu 7 OPT (Lalat bibit, Penggerek batang, Bulai, Tikus, Penggerek tongkol, Ulat grayak, dan Hawar daun) untuk 2 musim tanam (MT. 2012 dan MT. 201212013)
3)
Kedelai 12 paket, yaitu
6 OPT (Penggerek polong, Lalat
kacang, Ulat grayak, Tikus, Penggulung daun, dan Ulat jengkal) untuk 2 musim tanam (MT. 2012 dan MT. 201212013)
4)
Ubi kayu 2 paket, yaitu 1 OPT (Tungau Merah) untuk 2 musim
tanam (MT.2012 dan MT. 201212013)
5) Peramalan
OPT lain (selain OPT Utama sasaran) yang
diinformasikan adalah Kepik Hitam, Belalang, Ganjur pada Tanaman Padi, Kepinding Tanah, Hama Putih Palsu dan Siput Murbai. b.
Tersususunnya model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dengan target 12 model dapat terealisasa 100o/o, yaitu:
1)
Pengembangan Metode Pengamatan Tungau Merah Pada
Tanaman Ubi Kayu
di Sukabumi, Jawa Barat
(Teknologi
Pengamatan OPT Ubi Kayu).
2)
Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida
Nabati terhadap Perkembangan Populasi
Penggerek
Tongkol dan Penyakit Hawar Daun Jagung di Probolinggo, Jawa Timur (Teknologi Pengendalian OPT Jagung).
3)
Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat
Polong Kedelai
di
Kebumen, Jawa Tengah (Teknologi
Peramalan OPT Kedelai).
4)
Pemetaan OPT Padi Berdasarkan Informasi Cuaca dan lklim
di Indramayu, Jawa Barat (Teknologi Peramalan OPT Padi).
5)
Dinamika Populasi Kepik Hitam pada Tanaman Padi Luwu, Sulawesi Selatan (Teknologi Peramalan OPT Padi). 45
di
6)
Pengembangan Pengamatan "Spot Hopperburn" Serangan
WBC dengan Pemanfaatan Citra Satelit di Sukoharjo dan Pemalang, Jawa Tengah (Teknologi Pengamatan OPT
l
Padi).
7)
Pengendalian Mozaik Mrus pada Tanaman Kedelai di
Jombang, Jawa Timur (Teknologi Pengendalian OPT Kedelai).
8)
Pengaruh Serangan OPT terhadap Kehilangan Hasil pada
Tanaman Padi
di
Bantul,
Dl Yogyakarta (Teknologi
Peramalan OPT Padi).
9)
Evaluasi Ketahanan Varietas Padi Terhadap WBC dengan
Metode 'Rice Garden dan Honeydew Test" (Teknologi Peramalan OPT Padi).
10) Eksplorasi Agens Hayati pada Hama Utama Kedelai (T eknologi Pengendalian OPT Kedelai).
11) Pengamatan dan Pemetaan patotipe HDB dan Busuk Pelepah pada Tanaman padi (Teknologi pengamatan opr Padi).
12) pengendalian penyakit rular Benih (sarocladium oryzae sawada) pada Tanaman padi dengan Menggunakan Agens Hayati dan pestisidan Nabati (Teknorogi pengendarian opr Padi\.
c-
Diterapkannya teknorogi pengamatan, peramaran dan pengendalian
opr
dapat terealisasi sebanyak 1g provinsi atau
daritarget 15 provinsi, yaitu; 9 (sembilan) provinsi ranjutan binaan Tahun 2o1o dan 2011 (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Dl Yogyakarta, sumatera Seratan, Karimantan seratan dan
120,00o/o
1)
Sulawesi Selatan)
2\ 6 (enam) provinsi sasaran Tahun 2012 (sumatera Utara, sumatera Barat, pemerintah Aceh, serawesi rengah,
3)
Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat) dan 3 (tiga) provinsi tambahan non sasaran (Gorontalo, Jambi dan Riau) 45
j
Si#m
Pengendalian lntern Pemerintah (SPIP)
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
Xm pada tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendafian Ern Pemerintah (SPIP), maka unit dan satuan kerja diharapkan @at mengidentifikasi
terjadinya deviasi atau penyimpangan atas
Felaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai lpa balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi
g-rT-nan dalam mencapai tujuan organisasi. sPl sendiri merupakan Fes integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
-En6
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
$inan
terhadap tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
lrrg
e'fektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
d
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. SPI terdiri atas unsur: (1) lingkungan pengendalian; (2) penilaian
ilo;
(3) kegiatan pengendalian; (4) informasi dan komunikasi; dan FD pemantauan pengendalian intern. Penerapan unsur Spl ftanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan hqsi pemerintah. Tuntutan pp Nomor 60 Tahun 200g yang pimpinan instansi untuk bertanggung jawab terhadap
-rtgamanatkan C5ifitas penyelenggaraan
SPI di lingkungan masing-masing.
-a+sh'lsi Pedoman Evaluasi dirancang sedemikian rupa -n5erikan
guna
pembekalan yang memadai bagi pimpinan instansi serta
t*M
benrvenang lainnya. Harapannya dalam pelaksanaan ;dinaan atas penyelenggaraan SPI dan peningkatan efektifitas Fqgawasan dan pengendalian di lingkungan masing-masing instansi
brFlan
dengan baik.
lilenindaklanjuti Peraturan Menteri Pertanian
Nomor
ftrmentan/OT.1401512009, tanggal 13 Mei 2009 tentang pedoman
hrn SPI Kementerian Pertanian dan Surat Keputusan Direktur !*ral Tanaman Pangan Nomor 18/HK.3101C1212012 tanggal 13 Hruari
2012 tentang Tim satlak Pl Ditjen Tanaman Pangan serta
Flr{uk
Pelaksanaan SPI Ditjen Tanaman Pangan, maka melalui
Keputusan
-
Kepala Balai Besar Peramalan
organisme
Tumbuhan Nomor: 35/KU.0501C.6.a1112012 tanggal 20 47
Januari 2012 telah menetapkan satuan Pelaksana Pengendarian Intem (Satlak-Pl) Tahun 2012, dengan susunan sebagai berikut:
Penanggungjawab
:
lr. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM., Kepala
Balai Besar Peramalan
Organisme
Pengganggu Tumbuhan
Pelaksana Ketua
:
:
lr. Firdaus Natanegara, MM., Kepala Bidang Program dan Evaluasi
Sekretaris
: Edi
Suwardiwijaya,
SP., Kepala
Seksi
Pemantauan dan Evaluasi Susunan anggota terdiri dari
:
'1. lr. Elwidar ls, Kepala Bagian Umum
2.
lr. Baskoro Sugeng Wibowo, Kepala Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi
3-
lr. Mustaghfirin, Kepala Seksi Program
1.
lr. M. Antulat Taufiequrrachman, Kepala Seksi Informasi dan Dokumentasi
5-
Meliawati, Kepala Subbagian Keuangan
Satuan Pelaksana Pengendalian Intern Tahun Anggaran 2Oj2 bertugas untuk:
1. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) sistem pengendarian Intern (SATLAK-PI) 'Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Direktorat Jenderal Tanaman pangan;
2- Membuat Jadwal Palang Kerja Pelaksanaan SPI lingkup Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan;
3. Mensosialisasikan penerapan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Sistem Pengendalian Intern (SPl);
1.
Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan spl di ringkup Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan;
Pelaksanaan kegiatan pengendalian intern BB-POPT yang
bfah dilakukan sepanjang Tahun 2012 antara lain: pembinaan/ pengawasan melekat, rapaUpertemuan rutin pejabat/staf, dan pemantauan pengendalian intern serta telah dilakukan penanda langanan PK dan kontrak kerja (KK) bagi seluruh pegawai BB-pOpT
secara berjenjang. Pemantauan pengendalian intern berupa kegiatan audit internal dilakukan terhadap kegiatan utama.
3.2.7. Tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan
Selain melaksanakan tugas utama, BBPOPT juga mengikuti kegiatan antara lain:
a) Mengikuti Workshop penyusunan
lakip di Bogor tanggal 2 Februari
2012
b)
Mengikuti Penyempurnaan pedoman SL-PHT tanggal
7
10
Januari 2012
c)
Mengikuti latihan sebagai peserta TOT Februari
-
di Malang tanggal 19
18 Maret2012
d) Mengikuti Pelatihan/Sosialisasi Aplikasi Simonev tahun 2012 di Palembang tanggal 11 - 13 April 2012 e) Bimbingan Teknis Calon Asesor Kompetensi Bidang Pertanian tahun 2012 di Yogyakarta
0
Mengikuti Sosialisasi Pelaporan tanggal
1 - 3 Mei 2012 di
Yogyakarta
g)
Musyawarah perencanaan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan (Musrembang) tahun 2012, tanggal
22-23Mei2012
h) Mengadakan Latihan Apresiasi Pertemuan SPI di Balai Besar POPT tanggal 11 Oktober 2012
i)
Mengikuti Undangan Ripat Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Tanaman Pangan dan Pedoman Teknis tangal
8
-
9
Nopember 2012 di Bogor
Mengikuti Undangan Peserta Forum
SPI
tanggal
20 -22
Nopember 2012 di Ciloto, Bogor k)
Mengikuti Undangan Pertemuan Evaluasi Program dan Kegiatan
Pelaksanaan Tanaman Pangan Tahun 2012 tanggal 28
-
30
Nopember 2012 di Yogyakarta
l)
Mengikuti Undangan Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tanaman Pangan Tahun 2012 tanggal 28 Denpasar, Bali.
49
-
30 Nopember 2012 di
IV. PELAYANAN
TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Pengelolaan pemberian pelayanan peramalan, pengamatan, dan ian OPT, penyusunan informasi dan dokumentasi hasil peramalan,
n, dan pengendalian OPT, pengembangan peramalan, , pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, dan pengendalian OPT serta rujukan proteksi tanaman pangan lrcrt'kultura merupakan tugas Bidang Pelayanan Teknis, lnformasi dan
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pelayanan Teknis, dan Dokumentasi mempunyai fungsi:
Rmberian pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian ((PT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,
sta
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
Errnlsunan informasi dan dokumetasi hasil peramalan, pengamatan, pengendalian OPT, serta pengembangan peramalan, pengamatan,
-r -r
pengendalian OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan
ffiuftura.
lEm
melaksanakan fungsinya, Bidang Pelayanan Teknis, lnformasi
&tmentasi
dibantu oleh Seksi Pelayanan Teknis, dan Seksi Informasi
Flayanan Teknis Penyiapan pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan prgendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan ppendalian OPT, serta rujukan proteksl tanaman pangan dan lrtikultura merupakan tugas Seksi Pelayanan Teknis dengan uraian
rrtagai berikut: O llelakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja
dan
anggaran Seksi Pelayanan Teknis.
ff
lfelakukan pemberian pelayanan sarana teknis
kegiatan
peramalan, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
llelakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
d) Melakukan
dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan pertanggungjawaban keuangan Seksi Pelayanan penyusunan
Teknis.
e)
Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi Pelayanan Teknis. Dalam Tahun 2012 pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan yang
dibiayai oleh DIPA TA.2012 dan kegiatan Non-DIPA adalah:
a) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT b) Produk Agens pengendali Hayati/ padat
c)
Produk Agens Pengendali Hayati/ Cair
Sementara kegiatan Non DIPA meliputi beberapa kegiatan petayanan publik yang melibatkan pihak pengguna jasa diantaranya:
@tihan,
magang, kunjungan, klinik tanaman, konsultasi pedindungan
tanaman, penyediaan jasa narasumber/ instruktur/ pemandu/ mentor dan pelayanan jasa lainnya. Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT Operasional laboratorium pengelolaan Organisme Pengganggu Trrnbuhan pada Tahun 2O12 terdiri dari: operasional kebun koleksi,
tebun percobaan, laboratorium
Trichogramma, Rumah kaca
erbmologi, fitopatologi, dan PCR.
a) Operasional Kebun Koleksi Kebun koleksi BB-POPT merupakan kebun yang ditanami contoh tanaman bahan pestisida nabati, dengan tujuan supaya dapat dipergunakan sebagai sumber bahan pengkajian fungsional khusus (POPT) BB-POPT dalam kegiatan pengendalian yang bersifat ramah lingkungan. Saat ini kebun koleksi telah ditanami 49 jenis tanaman nabati dari target 44 jenis tanaman.
Pemeliharaan kebun koleksi meliputi pembersihan gulma yang tumbuh dan perapihan rumput, baik rumput yang tumbuh di lahan maupun di jalan sekitar kebun koleksi. Pembersihan gulma
di kebun koleksi
dilakukan setiap
4
(empat) minggu sekali.
Pemanfaatan Kompos Plus Tichoderma sp pada saat pemupukan
tanaman nabati dilakukan sesuai kebutuhan.
51
Perbanyakan koleksi tanaman nabati dilakukan melalui peremajaan, tetapi ada juga yang membeli bibit, seperti bitung, inahong, antanan, keladi tikus, dan
kare. Jenis tanaman
nabati
yang diperbanyak dengan cangkok seperti Melaleuca sp, Sirsak, Srikaya, mimba dan Mindi. Perbanyakan tanaman nabati dengan
cara stek seperti tuba, lada, sedangkan dengan cara tebar benih atau semai seperti selasih ungu, selasih hijau, sambiloto, saga. Perbanyakan dengan rimpang seperti sereh wangi, kunyit, pandan, dan perbanyakan dengan umbi seperti gadung.
di BB-POPT, sebagian untuk pengendalian OPT, baik oleh
Koleksi tanaman pestisida nabati
sudah dimanfaatkan
Fungsional BB-POPT, Petugas, Petani yang berkunjung ke BB-
POPT dan Mahasiswa yang melakukan penelitian tentang efektifitas pestisida nabati. Tanaman nabati di kebun koleksi yang
telah dimanfaatkan oleh fungsional sebanyak 14 jenis, yaitu Mimba, Mindi, daun Sirsak, daun Srikaya, Babadotan, Selasih, Melaleuca sp, bengkuang, lengkuas, kenikir, tembakau, cengkeh
dan gadung. Proses pemanfaatan tanaman nabati ini dapat melalui perebusan atau blender, sesuai dengan kebutuhan dalam membuatnya.
b) Operasional Kebun Percobaan Pemeliharaan kebun percobaan dimulai dari sebelum tanam,
yaitu membuat lay out lahan, sesuai dengan permintaan. Untuk tahun 2012 lahan percobaan di bagi 3, karena terdapat 3 pengguna pada lahan percobaan, yaitu Fungsional BB-POPT,
Koperasi Mitra Usaha (koperasi fungsional BB-POPT) dan Mahasiswa IPB yang melakukan penelitian. Luas petakan sesuai
permintaan pengguna. Waktu tanam sesuai dengan kalender yang sudah disiapkan oleh Pengelola Kebun percobaan. Waktu tanam ini berdasarkan hasil koordinasi antara pengerora Kebun Percobaan dengan pihak pengairan di bawah Dinas pengairan, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
52
Kegiatan lain adalah menjaga kerapian jalan menuju lahan percobaan. Kerapian ini meliputi : 1). Pemotongan rumput dijalan,
perbaikan jalan dengan meratakan tanah.
2). Perbaikan
dan
merapikan saluran irigasi di sekitar lahan percobaan. 3). Melakukan pengecekan terhadap selang-selang saluran air, terutama pada musim kemarau. Mengingat pada musim kemarau
sering melakukan pemompaan air dari saluran irigasi utama ke lahan.
Kegiatan di kebun percobaan selain lahan sawah, juga
terdapat lahan kering, yaitu lahan sekitar
laboratorium
Trichogramma. Lahan tersebut ditanami pisang, sayuran dan tanaman pangan lainnya. Tanaman sayuran meliputi cabe dan tomat. Sedang tanaman pangan lain meliputijagung dan kedelai.
Operasional kebun percobaan dengan memanfaatkan lahan kebun percobaan, untuk tahun 2012 belum dimanfaatkan secara optimal oleh fungsional. Lahan percobaan dimaksud selain lahan
kering juga terdapat net house, yang dapat digunakan untuk pengujian tingkat laboratorium.
Kebun percobaan dikelola oleh seorang Pengelola Kebun
Percobaan yang bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pelayanan Teknis. Setiap hasil akhir kegiatan, Pengelola
membuat laporan yang merupakan salah
satu
bentuk
pertanggungjawaban dari penggunaan anggaran. Laporan dibuat
setiap bulan atau setiap selesai melakukan kegiatan
dan
disampaikan kepada Kepala Seksi Pelayanan Teknis. Laporan
meliputi hasil kegiatan dan volume yang telah direncanakan sebelumnya.
c) Operasional Laboratorium
Tichogramlna sp
Kegiatan utama Laboratorium Tichogramma
sp adalah
sp. di laboratorium. Target Tahun 2012 direncanakan 3500 pias dan realisasinya memperbanyak parasitoid Tichogramma
3.587 pias yang telah disebarkan kepada petani/pengguna lain yang memerlukan.
53
d)
Operasional Rumah Kaca
Rumah kaca di BB-POPT sebanyak 4 (empat) unit dengan kegunaan sebagai berikut rumah kaca kesatu untuk perbanyakan
benih padi indikator untuk menguji ketahanan terhadap penyakit HDB, yaitu varietas PB-5, Kuntulan, Kencana, Java-'|4 dan Tetep.
Rumah kaca kedua untuk rearing WBC, rumah kaca ketiga untuk perbanyakan pakan WBC yaitu tanaman padi dengan beberapa
varietas dan rumah kaca keempat untuk menanam koleksi tanaman pangan.
Hasil dari kegiatan di rumah kaca yang Fungsional adalah sebagai berikut
1)
di lakukan oleh
:
Perbanyakan Varietas Padi Indikator
Kegiatan perbanyakan varietas padi diferensial pada Tahun 2012, yang dilaksanakan oleh Fungsional adalah 5 varietas diferensial penyakit HDB, dan
5 varietas indikator
untuk hama Wereng Batang Coklat (WBC). Masing-masing varietas indikator di tanam dalam setahun sebanyak
2
kali.
Adapun hasilnya sepertiterlihat pada tabel berikut. Tabel
3.
Daftar Hasil Perbanyakan Varietas
Diferensial
Penyakit HDB di BB-POPT Tahun 2012. No.
Varietas Padi
Jumlah (Pot)*
Produksi (Gram)
1.
Kencana
1
10
2.
Kuntulan
3
30
3
Teteo
4
50
4
PB-5
4
50
5
Java-l4
Tidak tumbuh
0
Keterangan: *) jumlah pot yang dapat dipanen
Hasil perbanyakan varietas indikator penyakit
HDB
digunakan untuk identifikasi patotipe HDB yang dilaksanakan oleh fungsional dan juga mahasiswa magang penelitian.
54
Tabel
4.
Varietas Padi Indikator untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BB-POPT Tahun 2012.
Varietas Padi
No.
Jumlah (Pot)
Produksi (Gram)
1.
Pelita
4
60
2.
Mudso
3
40
3.
lR42
4
70
4
ASD -7
8
98
5.
TN.1
5
60
Hasil panen padi varietas indikator Biotipe WBC, dikeringanginkan, kemudian disimpan dalam plastik, diberi identitas (nama varietas, tanggal panen) dan disimpan dalam lemari es. 2)
Rearing Wereng Batang Coklat WBC)
Rearing bertujuan untuk mendapatkan WBC yang bebas
dari pengaruh pestisida dan sebagai koleksi WBC
dari
beberapa daerah (koleksi koloni WBC).
Selama tahun 2012 telah dilakukan rearing WBC dari 8 koloni. Data rearing koloni WBC yang ada di rumah kaca BBPOPT seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel
5.
Data Koloni WBC di BB-POPT Tahun 2012.
Kol6ni
No.
Waktu Rearing
1.
Sleman
2.
Gresik
3.
Pekalonqan
4.
Pati
Mei- Desember Juli- Desember Aoril- Desember Mei- Desember
5.
Cirebon
April
6.
Lamongan
Juli-
7
Karawang
Februari- Desember
8
Subanq
Februari- Desember
-
Desember
Desember
Hasil rearing WBC juga digunakan untuk kegiatan Embun Madu test, dan uji efikasi pestisida. Kegiatan ini
55
dilakukan setiap tahun oleh Fungsional, untuk mengetahui reaksi varietas padi terhadap WBC.
3)
Pemeliharaan tanaman lain
selain memerihara padi, kegiatan di rumah kaca juga memelihara tanaman budidaya lainnya. Jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain: garut, ubi jalar, tembakau, sirih,
jambu biji, ketapang, inahong, serai, suji, kunyit, lengkuas, orok-orok, mimba, tuba, dadap, serasih ungu, serasih hijau, kemangi, pandan, lada, brotowali, saga, handeuleum dan gadung.
e) Operasional
Laboratorium Entomologi
Kegiatan
di
laboratorium Entomologi tahun 2012, yaitu uji embun madu, pembuatan spesimen hama dan musuh alami, dan identifi kasi sampel hama.
.
Pembuatan Spesimen Hama dan Musuh Alami
spesimen hama dan musuh alami di laboratorium Entomologi, tahun 2ae telah menambah sebanyak 2 boks spesimen, yang terdiri dari spesimen hama sebanyak 1 buah yang berisi: Penggerek batang jagung, penggerek tongkol, belalang daun, belalang tanah, wereng jagung, kepik dan kepik hijau. sedangkan untuk musuh arami sebanyak 1 buah yang berisi: laba-laba, paederus, dan micraspis. Spesimen yang di buat tahun 2012 dari komoditijagung. Uji Embun Madu
uji Embun Madu di laksanakan di laboratorium Entomologi oleh pejabat Fungsional yang mempunyai kompetensi terhadap pengujian tersebut. Pengujian Embun Madu tahun zo12
dilakukan pada varietas padi sebanyak 15 varietas, yaitu; Pelita, Cisadane, Mekongga, Sintanur, Ciliwung, Ciherang, Cigeulis, Sarinah, Way Apo Buru, Cibogo, lnpari 13, Inpari 6, sL-8, lR-64, dan rR-42 Kegiatan uji embun madu tahun 2012 dilakukan sebanyak 6 kali.
Operasional Laboratorium Fitopatologi
Laboratorium Fitopatologi, BB-POPT tahun 20112 kegiatan lebih banyak pada pembuatan spesimen tanaman terinfeksi
penyakit dan isolasi penyebab penyakit (patogen). Sampel sampel tanaman terinfeksi penyakit di dapatkan dari hasil kunjungan lapangan, seperti surveillans, bimbingan teknis dan pest list.
.
lsolat Penyakit
Data isolat penyakit yang diisolasi
di
laboratorium
Fitopatologi yaitu Xanthomonas oryzae (24 isolat)
.
Pembuatan Spesimen Penyakit Tanaman
Sampel penyakit, baik yang sudah di ketahui penyebab penyakitnya atau yang belum, di buat spesimen. lni bertujuan untuk mempermudah pengamatan secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama untuk spesimenspesimen yang sulit
di temukan di alam. Awetan spesimen
dapat berupa awetan basah atau kering. Untuk awetan kering,
tanaman diawetkan dalam bentuk herbarium. Data koleksi penyakit dalam bentuk awetan basah terdapat pada tabel berikut.
Tabel
No.
6. Data spesimen Penyakit Dalam Bentuk
Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi, BB-pOpT, Tahun 2012.
Nama Koleksi Penyakit
Komoditi
Banyaknya (botol)
1
Penyakit Busuk pelepah
Padi
1
2
Penyakit Kerdil Tioe 2
Padi
1
3
Penyakit Gosong
Jaouno
I
4
Penyakit Kerdil
Jagung
6
5
Lalat bibit
Jagung
I
Sedang spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium, di buat oleh pejabat Fungsional sebanyak 1 buah,
yaitu Penyakit Hawar Daun Jagung (4 kotak). 57
Spesimen yang telah di buat diberi label, sesuai dengan ketentuan yang ada (sesuai prosedur). Selain spesimen basah
dan kering, dan juga dibuat spesimen jamur patogens dalam bentuk preparat (Tabel 7) Tabel 7. Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat, Tahun 2012 Spesies Jamur Patogen
No.
.
Jumlah (object glass)
1.
Cercospora sp
2
2.
Altemaia sp
3
3.
Helminthospoium so
5
4.
Puccinia polvsora
12
5
Rhizoctonia so
1
6.
Usfr/aqo so
2
7
Aspergil/us sp
1
ldentifikasi Penyakit Sampel penyakit tanaman yang di bawa dari daerah oleh
petugas BB-POPT, sebagian sudah di ketahui penyebabnya dengan melihat secara visual. Namun demikian pengamatan secara mikroskop harus tetap di lakukan untuk memastikannya.
Kegiatan identifikasi penyakit untuk tahun 2012 sebanyak
31
sampel.
Operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR)
Laboratorium PCR Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (BB-POPT) Jatisari, merupakan boratorium yang baru melakukan aktivitasnya pada tahun
apgaran 2012. Kegiatan yang dilakukan di laboratorium PCR dalah mendiagnosa gejala serangan penyakit pada sampel tsnman yang diduga terinfeksi virus kerdil tipe 2 pada tanaman
@i.
Laboratorium PCR terdiri dari 2 (dua) ruangan terpisah, yaitu
n^cng Pre dan Post PCR. Ruang Pre PCR merupakan ruangan
trfirk
melakukan persiapan dan set up sampel yang akan di
anflifikasi. Ruang PCR digunakan khusus untuk melakukan -d<si PCR, sedangkan ruang post PCR digunakan untuk
melakukan elektrophoresis hasil reaksi pcR dan pemotretan hasif elektrophoresis. Tujuan dari kegiatan operasional laboratorium PCR adalah untuk memperlancar dan meningkatkan keakuratan kegiatan identifikasi sampel melalui analisa DNA.
Kegiatan identifikasi penyakit dengan menggunakan pGR, perlu alat dan bahan untuk mendukungnya. Alat dan bahan yang
dipergunakan untuk kegiatan
ini
yaitu DNA dan
RNA
cell Maceration crusher, stand-alone Gel lmage system, Gene delivery system, Vertical Gef Etectrophoresis system, E-Blotter comprete system, Horizontar Gel Hybridisation,
Electrophoresis system, power supply, semi-Dry Blotter, Block Heater, Block cooler, lncubator shaker pc komputer dan pcR
Tube shaker. sedang bahan yang digunakan yaitu DNA pcR reagents, RNA PCR reagents, primer (oligos), enzim DNA polymerase, Deoxynucleotide Triphospat, Buffer, DNA template. Hasil identifikasi virus kerdil rumput, dengan menggunakan pcR seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Hasil ldentifikasi Sampel penyakit padi
j
ruo.
Tanaman
Hasil ldentifikasi
Gejala Penyakit
I
i r.
Padi
-
Daun berwarna kuning Rumpun relatif banyak dibandingkan tanaman yang lain
Negatif kerdil
rumput tipe 2
Beberapa daun berukuran lebih kecil
Produk Agens Pengendali Hayati padat Perbanyakan agens hayati padat untuk menunjang program spot silop yang ramah lingkungan. Jenis agens hayati yang diperbanyak
dalah
Beauveria
sp,
Metarrhizium
sp,
verticittium
sp,
dan
Trichoderma sp. Jumlah perbanyakan agens hayati dengan media @at sebanyak 2500 kg, terkontaminasi sebesar s,10 o/o. Jadi total
agens hayati dengan media padat yang siap aplikasi sebanyak 2372,5 kg. Kegiatan-kegiatan daram perbanyakan dan pemanfaatan
produk agens hayati padat meliputi perbanyakan, distribusi, dan pengamatan intensitas serangan OPT di lapangan'
a-
Pemeliharaan lsolat Agens Hayatt
Pemeliharaan isolat agens hayati dilakukan dengan penanaman ulang (reisolasi) Secara rutin, umumnya dilakukan setiap 2 bulan sekali. Pemeliharaan isolat selain mempertahankan keberadaannya, juga sebagai bukti koleksi agens hayati yang sudah dimiliki.
Agens hayati yang disimpan di dalam kulkas selama 6 bulan masih menunjukkan viabilitasnya dengan baik. Jenis-jenis agens hayati yang dikoleksi BB-POPT, seperti terlihat pada tabel berikut-
Tabel No.
9.
Daftar Koleksi agens Hayati di BB-POPT, Tahun 2012
Nama Spesies Agens HaYati
Asal Daun Padi
1.
Corynebacterium
2.
P se
3.
Verticillium sp
Tanah sampah
4.
Gliocladium sp
Tanah di
u
do mon
a
s
fl u o
resecns
Tanah di
sekitar pisang perakaran
sekitar
oerakaran cabe Bakteri Merah sp
Wereng Batang Coklat
Bakteri Putih sp
Wereng batang Coklat
7.
Beuveia so
Kepindins tanah
8.
Metharizium sg
Walang sangit
9_
Tichoderma sp
Tanah di
5.
:6.
sekitar pisang oerakaran
Perbanyakan Massal Agens HaYati
Hasil perbanyakan agens hayati yang terkontaminasi, yaitu sebesar 127,5 kg (5,10%). Perbanyakan agens hayati padat yang
brkontaminasi dimanfaatkan untuk €mpuran pembuatan kompos. Dengan demikian perbanyakan agens hayati padat dapat dimanfaatkan semua.
60
c.
Distribusi Hasil Perbanyakan Agens Hayati Padat
Agens hayati padat sudah di distribusikan sebanyak 2.371,6 kg, sehingga masih ada sisa 0,9 kg agens hayati padat siap aplikasi. Sisa agens hayati ini digunakan untuk starter pada kegiatan perbanyakan agens hayati tahun berikutnya (2013).
Starter dari media padat lebih mudah dan cepat perkembangannya, jika dibandingkan starter dari isolat pada media PSA.
lsolat Agens pengendali Hayati/ cair Perbanyakan agens hayati pada tabung reaksi dengan menggunakan media PSA (Potato Sukrose Agar), memudahkan dalam pendistribusian.
a.
Perbanyakan isolat agens hayati (caiD Perbanyakan isolat agens hayati tahun 2012 sebanyak 2.000
tabung reaksi.
b.
Pendistribusian lsolat Agens Hayati lsolat agens hayati yang telah diperbanyak sesuai target, di
distribusikan kepada Pelanggan. Pendistribusian isolat agens hayati pada tahun 2012, terkirim ke 27 provinsi. lsolat dari BBPOPT diharapkan akan dijadikan stater untuk perbanyakan isorat
di
daerah. Oleh karena itu, penerima isolat harus mampu
mengembangkan dan memperbanyak isolat agar dapat memenuhi permintaan di wilayahnya.
c.
Pengamatan Penyebaran lsolat Agens Hayati
Petugas BB-POPT yang melakukan pengamatan distribusi isolat agens hayati dapat melakukan wawancara dengan Kepala LPHP, Petugas Laboratorium atau langsung kepada Petugas dan
Petani
di lapangan untuk mengetahui lokasi perbanyakan atau
aplikasi agens hayati.
Pelayanan Publik BB-POPT dalam melayani masyarakat mempunyai janji, yaitu 'Baik dalam berperilaku, Bijak dalam bertindak, orientasi berfikir luas,
Prima, Tulus ikhlas dalam pelayanan". Pelayanan publik yang
6I
dilakukan yaitu: kunjungan, magang, pengabdian masyarakat tani, platrhan, dan pelayanan publik lainnya.
a. Kunjungan Pelayanan kunjungan ke BB-POPT merupakan salah satu
bentuk dari pelayanan publik. Kegiatan kunjungan, biasanya hanya dilakukan satu hari saja. Maksud dan tujuan dari kunjungan
antara lain ingin mengenal agens hayati, hama, penyakit, metode pengamatan, pengendalian, peramalan, dan pemetaan OpT.
b-
Magang
Magang
di
BB-POPT berasal dari petani, petugas dari instansi terkait, pelajar dan mahasiswa. Pengguna mengetahui eksistensi BB-POPT dari pameran, informasi secara lisan dari pengguna lain atau dari media elektronik (website). pada tahun 2012 Seksi Pelayanan Teknis melayani 13 kali magang.
c.
Pengabdian Masyarakat Tani Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, tahun 2012 melaksanakan civic mission atau kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pertanian. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk mendukung program pemerintah, yaitu surplus 10
juta ton beras tahun 2014. untuk mendukung program tersebut, maka harus dapat menyelamatkan produksi, khususnya dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OpT). Kegiatan ini bekerjasama dengan KCD, PPL dan POPT. Jadwal kegiatan di buat oleh Penyuluh, yaitu kegiatan pertemuan per desa. petugas
dari BB-POPT menyesuaikan dengan jadwal pertemuan
desa
Fng
sudah ada. Tugas dari petugas POPT yang hadir pada pertemuan tersebut untuk menyampaikan teknologi p3OpT. Khusus untuk pengendalian, disamping diberikan secara teorijuga
diberikan secara praktek, yaitu perbanyakan agens hayati atau pestisida nabati untuk pengendalian hama dan penyakit secara ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat respon yang sangat positif, baik petani maupun petugas lapangan. Kegiatan ini
merupakan gagasan dari Kepala BB-pOpT dalam merangkul
masyarakat tani di sekitar kantor BB-POPT, untuk menyelamatkan
opr
produksi dengan pengawalan
secara dini dan ramah
lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat untuk tahun 2012, baru dilaksanakan di Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang.
d.
Pelatihan
Balai Besar Peramalan OpT juga melayani pelatihan P3OPT. Pengguna bisa dari instansi terkait, petani atau stakeholder yang terkait pertanian.
e.
Pelayanan Publik Lainnya
Pelayanan publik BB-POPT, selain magang, pelatihan dan kunjungan juga melayani konsultasi, baik konsultasi dengan membawa sampel maupun konsultasi tanpa sampel.
4.2.
Informasi dan Dokumentasi Penyiapan bahan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan, dan pengendalian oPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian oPT, serta rujukan proteksi tanaman
pangan dan hortikultura merupakan tugas seksi Informasi dan Dokumentasi dengan uraian tugas sebagai berikut.
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja
dan
anggaran Seksi Informasi dan Dokumentasi.
b) Melakukan penyiapan fasilitasi dan penyebaran informasi
dan
dokumentasi hasil peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
c) Melakukan diseminasi pelaporan hasil kegiatan teknis. d) Melakukan urusan perpustakaan. e) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
0 Melakukan
penyusunan
dan penyajian laporan
pertanggungjawaban keuangan seksi Informasi dan Dokumentasi.-
g) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen
kegiatan
Seksi Informasi dan Dokumentasi.
Seksi lnformasi dan Dokumentasi pada Tahun melaksanakan kegiatan
:
2012
+2.1. Data dan Informasi Peramalan Serangan OpT pangan
organrsme Pengganggu Tumbuhan (opr) masih menjadi kendala utama dalam upaya peningkatan produksi. Kerusakan akibat serangan oPT sangat bervariasi, mulai dari ringan sampai dengan terjadinya gagal panen (puso). Keberadaan populasi dan serangan
oPT sulit diperkirakan oleh petani bahkan
petugas lapang. Keberadaan oPT biasanya terdeteksi pada saat populasi atau serangan oPT sudah relatif tinggi bahkan setelah timbul gejala kerusakan, sehingga upaya pengendarian yang dilakukan menjadi kurang efisien.
Keberhasilan pengelolaan
opr
pangan sangat ditentukan oleh
kelayakan teknik pengamatan, peramalan dan pengendaliannya. Pengamatan merupakan tahapan yang sangat penting, dan merupakan faktor kunci untuk keberhasilan pengelolaan
opr.
oleh
sebab itu pengamatan merupakan kegiatan yang harus diberikan porsi
dan peran yang strategis, karena keberhasiran pengamatan akan sangat menentukan kelayakan dalam kegidtan pengelolaan
opr
pada
tahap berikutnya, yaitu kegiatan peramaran maupun pengendaliannya. Demikian pula dengan peramalan sebagai salah satu kegiatan dalam bidang perlindungan tanaman, tersedianya data yang memadai merupakan kebutuhan utama untuk mendapatkan angka ramalan musiman yang tepat dan dkurat, sehingga dengan peramalan akan dapat direncanakan strategi pengelolaan opr yang rasional. oleh
karena itu, untuk mendukung dalam implementasi prakiraan angka ramalan musiman perlu dilakukan kegiatan pengamatan keadaan lapangan 1sr-eiians) oPT pangan secara intensif dan berkala. Pengamatan Keadaan Lapangan OpT padi (Surveilans)
a.
Tahun 2012, BB-POPT terah meraksanakan pengawalan dan pengamanan produksi melalui
kegiatan kegiatan
surveillans yang dilakukan secara intensif dengan periode 2 mingguan selama 2 musim tanam. Kegiatan surveilans difokuskan
di daerah endemis dan sentra produksi dengan sasaran di 15 provinsi dan dapat terealisasi menjadi 16 provinsi (103 54
kabupaten) atau 6,7
o/o
lebih tinggi dari sasaran provinsi yang telah
ditetapkan.
Beberapa jenis OPT yang masih menjadi ancaman menyerang pada pertanaman padi selama pelaksanaan kegiatan
surveilans, masih berkisar pada hama Wereng Batang Coklat WBC), Penggerek Batang Padi (PBP), Tikus, Hawar Daun Bakteri (HDB) dan Blas. oleh karena
itu
ke 5 jenis
opr
tersebut
menjadi prioritas dalam penanganan kegiatan surveillans untuk dilakukan pemantauan setiap saat dan berkesinambungan. Pengumpulan data dan informasi serangan OpT utama padi
(musiman) di 33 provinsi, telah dilakukan dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun data prakiraan musiman dan peta sebaran OPT secara nasional. Pengamatan Keadaan Lapangan OPT Jagung
data hasil pengamatan di lapangan, OpT dominan ditemukan tahun 2012 antara lain : Penggerek Batang, Berdasarkan.
Penggerek Tongkol, Penyakit Hawar Pelepah, penyakit Bulai dan
Penyakit Hawar Daun Jagung. Dalam pelaksanaan surveirans oPT jagung tahun 2012 telah ditetapkan sasaran wilayah/provinsi
8
provinsi (53 kabupaten/kota). Sesuai dengan perkembangan kondisi serangan OPT dan DPI yang terjadi di lapangan, kegiatan surveilans OPT jagung ini dapat terealisasi sebanyak
sesuai sasaran yang telah ditetapkan, yaitu dilaksanakan provinsi (53 kabupatenlkota)
di
8
Penyusunan Pestlist Jagung
Di Indonesia teridentifikasi berbagai jenis OpT jagung yang tergolong berbahaya bagi negara lain.
opr
tersebut terah menjadi
hambatan utama dalam usaha peningkatan ekspor produk pertanian. Konvensi Perlindungan Tumbuhan Internasionat (lppc) mempersyaratkan agar setiap negara anggota
wro diminta untuk
menyusun, menyediakan dan memperbaharui secara berkala daftar OPT untuk masing-masing jenis tanaman.
Dalam rangka memenuhi ketentuan WTO tersebut, BBPOPT telah melaksanakan kegiatan pesflist pada komoditas 65
jagung. Data-data pest list dapat pula untuk mengetahuijenis opr yang potensial menyebabkan kerugian pada komoditas tanaman
pangan.
Pelaksanaan kegiatan surveillans dalam rangka pengamatan untuk penyusunan pest list OpT jagung mencakup kegiatan survei di lapangan dengan sasaran teridentifikasikannya
spesies OPT jagung secara tepat oleh petugas, dibuatkannya kofeksi spesimen dan database, serta tersusunnya pest /isf sesuai
lsPM No.6. Pada tahun 2012, penyusunan pest list dilaksanakan di 9 (sembilan) provinsi, yaitu Lampung, sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DlY, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB dan Gorontalo.
d. Pengamatan
Keadaan Lapang OPT Kedelai
Program peningkatan produksi kedelai sering menghadapi
hambatan karena kehilangan hasil yang diakibatkan oleh serangan oPT. Oleh karena itu, kegiatan pengamatan keadaan lapang (surveilans) oPT kedelai sangat diperrukan daram rangka pengawalan dan pengamanan produksi. pada kegiatan surveilans
oPT kedelai, fokus pelaksanaan di daerah endemis dan sentra produksi dengan sasaran di 3 provinsi. sesuai dengan perkembangan kondisi serangan OpT dan Dpl di lapangan, pelaksanaan surveilans oPT kedelai dapat direalisasikan menjadi
4 provinsi (17 kabupaten) atau 2s % lebih banyak dari
sasaran
provinsi yang telah ditetapkan.
Dari hasil pemantauan keadaan lapang atau surveilans opr kedelai yang dilaksanakan selama 1(satu) musim tanam (1 MT),
ditemukan beberapa jenis
oPT yang dominan antara
rain:
Bemisia tabaci, Ulat Jengkal, Aphis sp., Ulat penggulung Daun, Penyakit Karat, Ulat Grayak (Spodoptera titura).
e.
Pengamatan Keadaan lapang OPT Umbi-umbian
Pada 2012 kegiatan surveilans OpT dilaksanakan dalam kurun waktu
musim tanam
( I
umbi-umbian
1 (satu) tahun atau 1 (satu)
MT). Selain kegiatan surveilans
yang
dilaksanakan di daerah endemis dan sentra produksi, dilakukan
pula kegiatan bimbingan dan pembinaan teknis dalam rangka penyampaian informasi P3OPT di tingkat lapang. Kegiatan surveillans pada komoditas umbi-umbian terlaksana 5 provinsi (21
kabupaten), melebihi
dari sasaran
yang sudah ditetapkan (4
provinsi).
tL2.2. Penerbitan Majalah/Jurnal Penerbitan majalah bagi instansi Balai Besar Peramalan OPT merupakan sebuah kebutuhan dalam rangka mendukung penyebaran informasi, dimana hasil-hasil kajian terkait teknologi P3OPT yang telah
dilaksanakan harus disampaikan
dan
dipublikasikan kepada
pengguna, yaitu petani dan petugas yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 2012, Balai Besar Peramalan OpT telah menerbitkan 2 (dua) edisi majalah/jurnal dengan nama Buletin Peramalan OPT. Majalah yang telah memiliki lnternational Seriat Sen'es Number (ISSN) dengan nomor 2085-5567 dicetak masingmasing edisi sebanyak 500 eksemplar. Edisi pertama majalah Buletin
Peramalan OPT (Vol 11 No.1 Hal. 1
- 38 Karawang April 2Ol2),
memfokuskan pada pelaksanaan SL-PHT terkait keprihatinan dengan maraknya serangan Wereng Batang Coklat
pada
2 (dua) tahun
terakhir yang dibedah dari 'video dokumenter yang diproduksi oleh Prof. Yunita T. Winarno Guru BesarAntropologi Universitas Indonesia. Berikut adalah outline majalah Buletin Peramalan OPT Edisi 1 Tahun 2012 (Vol 11 No. 1 Hal.
1-38
Karawang Aprll2012).
Pada Edisi 212012 malalah Buletin Peramalan (Vol. 11 No.2 Hal
1 -38 Karawang
November 2012), fokus peran MPTHI dalam mendukung peningkatan Agribisnis untuk penguatan pasar dalam negeri. Berikut ini adalah outline Buletin Peramalan edisi 2 tahun 2012:
67
Gambar
1. cover Buletin
Peramalan 212012 (kanan)
oPT Edisi 112012 (kiri) dan Edisi
Pembuatan Leaflet dan Poster Leafleuposter merupakan salah satu bentuk media informasi visual yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pengguna dengan bentuk penyampaian yang ringan dan komunikatif serta berisi
informasi yang aplikatif, jelas, padat, dan singkat. Dengan gaya penyampaian yang ringan dan bahasa yang mudab dimengerti, pembaca (petani, petugas) leafleuposter dapat mentransforr"rikrn
apa yang disampaikan
di
dalamnya sebagai panduan untuk
melaksanakan kegiatan sehari dibidang perlindungan tanaman.
Pencetakan leaflet dan poster pada tahun 2012 dilakukan dalam
2
(dua) tahap yaitu pada bulan Maret dan Mei 2012, dengan pertimbangan waktu ter$ebut adalah waktu awal pertanaman baru.
Selain itu banyaknya permintaan oleh petani maupun petugas terkait
dengan kondisi pertanaman dengan munculnya berbagai jenis opr yang menjadi permasalahan di lapangan. Leaflet dan poster yang
telah dipublikasikan oleh Balai Besar Peramalan 2012tercantum pada Lampiran 5 dan 6.
opr
pada tahun
Distribusi Bahan Publikasi Majalah, Poster, Leaflet dan Brosur Distribusi atau penyaluran bahan publikasi tersebut dimaksudkan
agar informasi yang terkandung dalam setiap bahan
publikasi
terutama dibidang perrindungan tanaman dapat sampai tepat ke sasaran, yaitu kepada para pengguna seperti petani, petugas lapang,
peneliti, mahasiswa
dan
masyarakat umum tainnya yang membutuhkan. pendistribusian dilakukan dengan berbagai cara, diberikan langsung kepada petani atau petugas saat kunjungan ke lapangan; diberikan saat studi banding, latihan, kunjungan ataupun magang
di BB-popr;
dibagikan saat mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan pertanian dan kegiatan perlindungan tanaman lainnya; dan didistribusikan secara kedinasan ke 33 BpTpH se-lndonesia.
1.2.5. Kegiatan Pameran Pameran merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi secara visual dan verbal yang ditujukan untuk menyebarkan informasi dan teknologi kepada petani, petugas teknis, praktisi, peneriti, dan masyarakat umum dan sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk berdiskusi dan berkomunikasi, serta saling bertukar informasi
diantara masyarakat perlindungan tanaman dengan masyarakat pelaku kegiatan pertanian lainnya. oleh karena itu, mengikuti
pameran merupakan sebuah kesempatan besar untuk dapat mempromosikan hasir-hasir kegiatan dan teknorogi perrindungan tanaman yang dimiliki BB-pOpT. Pameran merupakan 'safah satu agenda kegiatan yang selalu diikuti oleh BB-popr setiap tahun. selama tahun 2012, BB_popr telah mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan pertanian baik yang diselenggarakan di daerah ataupun nasional (Lampiran 7). .2.6. Pengembangan Website
salah satu penvujudan nyata penerapan e-government (e-gov) adalah pemanfaatan website sebagai media publikasi bagi instansi pemerintah untuk mendukung reformasi birokrasi dan kejterbukaan
informasi bagi pubrik. Data dan informasi yang tersedia di website dapat dengan mudah diakses oreh masyarakat dimanapun dan kapan pun. Interaksi antara pemerintah dengan pengguna internet (user1 secara langsung juga dapat dilakukan dengan menggunakan media
website, sehingga dapat memperkecil jarak (gap) antara masyarakat dan pemerintah sebagai penentu kebijakan publik.
Tuntutan pengembangan sistem informasi berbasis internet mendorong BB-POPT berperan serta dalam penerapan e-gov. Langkah pertama yang telah dilakukan adalah membangun website
untuk dapat mewakili identitas BB-POPT dalam jaringan internet global sebagai instansi pemerintah yang menangani bidang teknis pengamatan, peramalan
dan pengendalian OPT.
Ketersediaan
website ini diharapkan dapat memperluas penyebaran informasi kegiatan BB-POPT dalam penerapan manajemen P3OPT dan informasi teknologi P3OPT terkini ke seluruh masyarakat, terutama masyarakat perlindungan tanaman. website BB-POPT dapat diakses
melalui jaringan internet dengan alamat: http://vvvvw.deptan.oo.id/ ditjentan/BB-POPT.
Salah satu konten terbaru pada website BB-POPT adalah pemetaan sebaran OPT utama tanaman padi (WBC, PBP, tikus, BLB,
tungro, blas) dengan menggunakan peta online berbasis aplikasi googlemap API yang dibuat berdasarkan data hasil surveillans
petugas BB-POPT yang dilakukan pada periode bulan JanuariDesember Tahun 2012 di 16 (enam) provinsi dan 103 kabupaten/kota di fndonesia. Co.gte < > 3Fr'd F rb P.4 4.'4,
rmr
&t ..1
:*t1T* ' tu@r@e'-&,Ms
x& KFr
> ftnM$*.-gbrry
'S*edaO@&''utu tr* 9-mht Utur*ihrc.'11lM { n9rMSe.ra@E M&;Try:
-
!846i$1@
>
lnr4rr!:|)@
b. Taffi@r
frop JlMTeng$
Gambar 2. Konten Peta Sebaran OPT Berbasis GoogleMaps
Dari data statistik jumlah pengunjung yang didapat dari aplikasi Sfafs Counter pada website BB-POPT, diketahui bahwa sejak periode
lJanuari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 halaman website BB-POPT telah diakses sebanyak 24.383 kali oleh pengguna intemet atau dengan total kunjungan 43.896 kali bila dihitung sejak bulan Juli 2010.
Darijumlah 24.383 kali halaman website BB-POPT diakses oleh pengguna internet selama periode Januari sampai dengan Desember
tahun 2012 dengan rerata 67 kali, ini berarti setiap harinya hampir 67 kali website BB-POPT diakses oleh pengguna internet. Namun angka
24.383 kali menunjukkan terjadinya kenaikan yang signifikan sebesar 304
o/o
jika dibandingkan jumlah kunjungan pada tahun 2011 sebesar
8021 kali. kenaikan ini diduga karena banyaknya layout serta konten-
konten yang diperbaharui, juga diaktifkannya fitur link dan redirect sehingga mengundang banyak pengunjung
.
Pengunjung web BB-POPT menurut data Sfats Counter sebesar
dari Provinsi Jawa Barat, diikuti Jakarta Raya dan Non Name (25,20o/o). Selain itu, terdapat juga
42,80o/o berasal (28,00o/o)
kunjungan dari pengguna web diAmerika.
1-2.7. Pengembangan dan Optimalisasi SMS Based Server
Kecepatan penyampaian data
dan informasi keberadaan
populasi OPT dan adanya serangan OPT saat ini telah menjadi tuntutan agar tindakan antisipasi dapat dilakukan segera dengan
tujuan menghindari atau menekan kerugian. Untuk mempercepat informasi peramalan OPT, Balai Besar Peramalan OPT berupaya mengembangkan atau memanfaatkan penggunaan teknologi SMS untuk pengumpulan data hasil pengamatan di lapangan oleh petugas
POPT. Saat ini BB-POPT telah memfasilitasi aplikasi SMS Based Server yang dapat menerima kiriman data melalui SMS dan memprosesnya menjadi informasi keberadaan OPT secara cepat dari
6
(enam) Provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Lampung yang terbagi menjadi 50 Kabupaten/Kota di lndonesia
77
Pada setiap provinsi yang ikut dalam kegiatan kerjasama penerapan pengiriman data peringatan dini OPT berbasis SMS, telah
dipasangkan seperangkat modem yang akan berfungsi sebagai miniserver yaitu perangkat yang memiliki fungsi menerima semua data
SMS dari petugas POPT/teknis di lapangan yang ada di daerah kerjanya untuk kemudian diteruskan ke mainserver di BB-POPT sebagai pusat data.
Tabel 10. Daftar miniserver dan mainserver sistem SMS
Nomor Miniserver
Instansi
No.
+628121212218 (mainserver)
1.
Balai Besar POPT
2.
BPTPH Provinsi Lampuno
+628127951681 3
3
BPTPH Provinsi Banten
+6285283463480
4.
BPTPH Provinsi Jawa Barat
+6282130284067
5.
BPTPH Provinsi Jawa Tenoah
+6282327761091
6.
BPTPH Provinsi Dl. Yoovakarta
+6282326609181
7.
BPTPH Provinsi Jawa Timur
+6282140957534
Selama tahun 2012, jumlah data yang diterima aplikasi SMS Based Server di komputer mainserver berjumlah 618 data, dari jumlah
data tersebut telah dianalisis dalam bentuk peta dan grafik. Berdasarkan data yang masuk pada mainserver SMS di BB-POPT dari 6 provinsi seluruhnya cukup aktif dalam pengiriman data, namun frekuensi pengiriman data tidak rutin sesuai periode faporan/pengiriman data 2 mingguan.
Untuk Provinsi Banten intensitas pengiriman data terjadi sejak bulan Januari
-
Juni 2012, bulan-bulan berikutnya data tidak lagi
dapat diterima karena adanya permasalahan pada miniserver, dengan
kendala utama adalah adanya kerusakan aplikasi SMS Based Server
yang memerlukan install ulang sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal. Kendala lainnya adalah operasional pengiriman data oleh petugas lapang frekuensinya tidak sesuai periode dan tidak
tersedianya alau lambatnya pengisian pulsa pada nomor miniserver
Provinsi Banten. Untuk penanganan masalah ini, telah dilakukan 72
I
pembinaan/bimbingan
teknis dan memberikan arahan
agar opersionalisasi pengiriman data dapat berjafan kembali. Koordinasi terah dirakukan secara intensif agar pemanfaatan sMS server dapat operasional kembali secara optimaf .. Di Provinsi Lampung, pengiriman data terjadi sejak bufan Januari 2012, namun tersendat sejak April 2012. Hal ini terkendala karena aplikasi sMS server mengafami kerusakan akibat terserang virus dan memerrukan instail urang, serain itu adanya keengganan popr/pHp dalam mengirimkan data serta ketidakterserdiaan pulsa dinomor miniserver. Langkah yang terah dirakukan adarah menyarankan agar disediakan komputer khusus untuk miniserver di BprpH Lampung dan merakukan pembinaan febih ranjut kepada operator dan petugas lapang.
Kendala yang terjadi
di
provinsi Jawa Tengah adalah ketersediaan sumberdaya manusra untuk mengerora miniserver, operasionalisasi pengiriman
data terjadi sejak bulan Januari 2012
dengan frekuensi pengiriman data yang tidak sesuai periode, dan tersendat pada Juli 20'12. Untuk Provinsi Jawa Timur operasionalisasi pengiriman data murai dirakukan pada buran Januari 2012. Namun pengiriman data oleh petugas lapang di wilayah provinsi Jawa Timur belum seluruh kabupaten melakukan pengiriman data secara intensif atau dengan frekuensi tidak sesuai periode raporan. provinsi Jawa Barat dan Dl Yogyakarta saat ini cukup baik jika melihat
frekuensi pengiriman datanya, hampir setiap buran terjadi pengiriman data oreh petugas lapang sampai dengan butan Desember 2012 meskipun ada
beberapa kabupaten yang masih berum teratur daram pengiriman datanya.
4'2'8' sosiarisasi pengamanan produksi padi Merarui siaran Radio dan Televisi
Program peningkatan produksi Beras Nasionar (p2BN) yang merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderar ranaman Pangan, seringkari dihadapkan pada masarah opr di rapangan yang dapat menghambat daram upaya peningkatan produksi. sesuai dengan instruksi Direktur Jenderar ranaman pangan bahwa keadaan
serangan oPT yang terjadi di lapangan agar dapat dikendalikan atau "spof stop" dengan katagori tingkat serangan nngan.
Oleh karena
itu
keberadaan
dan munculnya Organisme
Pengganggu Tumbuhan (oPT) di lapangan, menuntut untuk dilakukan
penanganan yang serius. Dalam penanganan masalah
OpT
di
lapangan seringkali dihadapkan adanya keterbatasan dalam penyampaian informasi teknologi.
Agar penyebaran informasi teknologi pengendalian OpT termasuk kebijakan spot stop dapat menjangkau wirayah yang luas, maka diperlukan sarana untuk mensosialisasikan agar dipahami para petani diantaranya melalui media elektronik radio dan televisi (TV).
a.
Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio
Pada tahun 2012 BB-POPT, telah melaksanakan kegiatan sosialisasi untuk pengamanan produksi padi melalui media
elektronik radio dalam rangka mensosialisasikan atau menyebarluaskan informasi teknologi P3opr yang dimiliki untuk penanganan masalah OPT utama pangan (padi) di tingkat lapang.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan media erektronik radio, telah dilaksanakan melalui kerja sama dengan radio Radio
ADS Cikampek (Karawang), RRI Bandung dan Radio RSPD Sukoharjo dengan paket siaran yang terdiri dari : Spot lklan Layanan Masyarakat (lLM), Feature Pertanian dan Talkshow.
Kegiatan sosialisasi untuk penanganan masalah OpT yang disampaikan melalui siaran radio dilaksanakan kerjasama dengan Radio ADS Cikampek (Karawang), RRI Bandung dan Radio TOp
(RSPD) Sukoharjo. Pelaksanaan siaran radio sesuai dengan
paket atau jenis siaran, untuk masing-masing radio adalah sebagai berikut:
Bahan atau materi siaran radio khususnya untuk kegiatan
talk show disusun berdasarkan keadaan secara umum yang menjadi fokus permasalahan yang ada di lapangan. Adapun materi yang disampaikan untuk kegiatan talk show, adalah sebagai berikut:
.
Agroekosistem dan bioekologi atau epidemiologi OpT; 74
a
Antsipasi dalam menghadapi MT. 2O12;
o
Antsipasi dalam menghadapi MT. 201212013
o
Penggunaan/aplikasi pestisida secara bijaksana;
o
Penanganan masalah OPT dengan aplikasi pestisida dan agens hayati; Penanganan hama PBP dan pengendaliannya;
o
Penanganan hama WBC dan pengendaliannya;
O
Pengelolaan penyakit kresek (BLB), Blas dan pengendaliannya;
a
Penanganan hama Tikus dan pengedaliannya;
a
Penanganan penyakit virus (Tungro, Kerdil Rumput, Kerdil Hampa).
Gambar
3. Dokumentasi Kegiatan Talk Show Cikampek (A) dan RRI Bandung (B).
b.
di
Radio ADS
Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Televisi
Untuk pelaksanaan sosialisasi atau penyampaian informasi teknologi P3OPT melalui siaran televisi dilaksanakan kerjasama dengan pihak TVRI Jabar (Bandung) dalam bentuk penayangan Profil BB-POPT pada acara Bianglala dan Talk Show dalam acara Forum Kita.
Materi siaran televisi dalam acara bianglala menampilkan atau menayangkan profil BB-POPT dengan berbagai aktivitas atau
kegiatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melalui kegiatan surveilans, kegiatan pengamatan di laboratorium/klinik tanaman, pembekalan dalam peningkatan kemampuan SDM intern melalui kegiatan Sekolah Lapang (SL) Sedangkan untuk ae,ara
talk show di TVRI Jabar dilaksanakan sebanyak
dengan materiyang disampaikan adalah
:
2
kali
a. Antisipasi dalam menghadapi MT. 201212013.
b. Pengendalian OPT untuk mengantisipasi terjadinya eksplosi.
Gambar
4. Dokumentasi Kegiatan Profil BB-pOpT
(A)
dan Talk Show TVRI Jabar (B).
4.2.9. Kegiatan Pendukung Lainnya
Pada tahun 2012, Seksi Informasi dan
Dokumentasi
melaksanakan kegiatan pendukung kegiatan antara lain:
a. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majarah Buretin Peramalan OPT dengan mengikuti acara panen raya jagung di Kabupaten Ciamis
Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan OPT dengan mengikuti acara panen perdana SL-PTT di Kabupaten Karawang
c
Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan OPT dengan mengikuti acr,ra pencanangan panen padi 10 juta ton di Kabupaten Punrvakarta
d
Mengikuti kegiatan Rapat Dengar Pendapat
di DPR Rl dan
pendampingan kunjungan kerja anggota DPR Rl ke provinsi Jawa Barat e
Mengikuti kegiatan workshop pembuatan poster untuk keperruan pameran di Yogyakarta
f.
Melaksanakan apresiasi/pelatihan website dan jaringan komputer untuk memperkuat pengembangan website.
V. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Kelompok Jabatan Fungsional di BB-POPT terdiri atas jabatan fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional POPT mempunyai tugasa:
a) Melakukan analisis data dan informasi serangan
OPT, dan faktor serta
penentu perkembangan OPT.
b) Melakukan
pengkajian
dan
pengembangan teknologi peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT berdasarkan sistem PHT'
c)
Melakukan dan menyusun perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT.
d) Melakukan
pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan,
pengamatan, dan pengendalian OPT.
e) Melakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)-
D
Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai tugas, fungsi dan tanggung jawabnya, kelompok fungsional Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan selama tahun 2012 telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut
:
5.1. Analisis data dan informasi serangan
OPT, dan faktor serta
penentu perkembangan OPT 5.1.,,1. Pengamatan keadaan lapang OPT/Surveillance
Surveillance atau pengamatan keadaan lapangan serangan OPT
pada tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, dan aneka umbi) yang
bertujuan untuk mendukung pengawalan pencapaian sasaran produksi nasional.
77
5.1.2. Pengumpulan dan penyusunan data OpT a. Pest list OPT pangan Kegiatan pestlist bertujuan untuk menyusun daftar
opr
pangan
di
lapangan. Pestlist meliputi kegiatan pengambilan sampel, pemeliharaan dan penanganan sampel sebelum identifikasi, identifikasi, pembuatan koleksi. Pelaksana kegiatan pest list da1 kelompok fungsional sebanyak 7 orang.
b. SMS Server
Kegiatan sms seryer dilaksanakan oleh 5 orang fungsional dengan kegiatan updating system dan sosialisasi penggantian pulsa ke daerah yang meliputi daerah Banten, Lampung, yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
5.2. Pengkajian dan pengembangan teknologi
peramalan,
pengamatan dan pengendalian opr berdasarkan sistem pHT. 5.2.1. Pengembangan Teknologi p3OpT Selama tahun 2012 dilaksanakan 12 kajian yang terdiri dari 8
kajian lapang dan
4
kajian semilaboratorium. Judul
kegiatan
pengembangan P3OPT tersaji dalam Tabel 11, sedangkan ringkasan hasil kajian terlampir (Lampiran 8).
5.2.2. Perbanyakan agens Hayati padat dan Gair
selama tahun
20i2 BBpopr
mengadakan kegiatan
perbanyakan agens hayati padat sejumlah 2500 kg dan isolat agens
hayati sejumlah 2000 test tube. Kelompok fungsional bertindak sebagai pelaksana dengan surat penugasan oleh Kepala Balai sebanyak 8 orang.
5.2.3. Perbanyakan Parasitoid Trichogramma Kegiatan perbanyakan parasitoid Trichogramma meliputi rearing
corcyra, eksplorasi, dan perbanyakan Trichogramma. operasional laboratorium Trichogramma dirakukan oleh 3 orang pejabat fungsional. Selama tahun 2012 pias Trichogramma yang dihasilkan sebanyak 3587 pias. 5.2.4. Pemeliharaan rumah kaca
operasional dan pemeliharaan rumah kaca bertujuan untuk menjaga kebersihan, kerapihan rumah kaca serta untuk memelihara
tanaman indikator penyakit
BLB, rearing koloni WBC,
rearing siput
murbei, rearing kepinding tanah, koleksi tanaman padi dan tanaman pangan lainnya. Selain itu juga melaksanakan kegiatan identifikasi
dan penghitungan light trap. Operasional rumah kaca dilakukan oleh 20 petugas fungsional.
Tabel 11. Judul kegiatan pengembangan P3OPT tahun 2012
Judul Kegiatan
No 1
Dinamika Populasi Dan Pengendalian Kepik Hitam Pada Tanaman Padi
2.
Pengembangan Pengamatan Spot Hpperburn Serangan Wbc Pada Padi Denqan Pemanfaatan Citra Satelit
3.
Pengaruh Serangan Opt Terhadap Kehilangan Hasil Pada Tanaman Padi
4.
Pemetaan Penyebaran Opt Utama Padi Berdasarkan Informasi Cuaca Dan lklim
5
Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati Dan Pestisida Nabati Terhadap Perkembangan Populasi Penggerek Tongkol Jaqunq & Penvakit Hawar Daun Jagung
6.
Penoendalian Mozaic Virus Pada Tanaman Kedelai
7.
Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak Dan Ulat Polonq Kedelai
8.
Pengembangan Metode Pengamatan Tungau Merah Pada Tanaman Ubi Kayu
L
Pengendalian Penyakit Tular Benih (Sarocladium) Pada Tanaman Padi Dengan Menggunakan Agen Hayati Dan Nabati
10
EksplorasiAqens Hayati Pada OPT Utama Kedelai
11
Evaluasi Ketahanan Varietas Padi Terhadap WBC Dengan Metode Rice Garden Dan Honeydew Test
12.
Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun Bakteri Dan Busuk Peleoah Di Jawa Barat
5.2.5. Kegiatan Lalat Buah (Laboratorium VHT) Kegiatan ini dilaksanakan oleh 7 (tujuh) orang pejabat fungsional (counterparts)
meliputi (1) Penyediaan serangga uji (rearing) lalat
buah 4 (empat) spesies (Bactrocera papayae, Bactrocera cucurbitae, Bactrocera carambole, Bactrocera albistrigata); (2) Uji kepekaan lalat 79
buah terhadap panas dengan Vapor Heat rreatmenwHT (susceptibility test by VHT) untuk menentukan stadia B. papayae yang
paling tahan terhadap panas (The most heat tolerance stage B. Papayae) temperatur 45, 46, 46.s, 47, 47.5oc, humidity g5% RH, dengan holding time 0 menit; (3) Uji mortalitas skala kecil dengan VHT
(Small scale mortality test by VHT) untuk menentukan kondisi perlakuan dengan vHT (temperature, holding time, humidity) temperatur 47oc, humidity 95% RH, holding time 0, 10,20,30 menit; (4) Uji mortalitas skala besar (Large scale mortality test by VHT) untuk mengkonfirmasi 10oo/o mortalitas lebih dari 30 lalat buah, temperatur
47oc, humidity 90% RH, dan hotding time 30 menit; (5) uji kerusakan buah dengan VHT (Fruit injury test by vHT) untuk memastikan tidak terjadi kerusakan pada buah uji (mangga gedong) dengan kematian lalat buah 1O0%.
5-3- Kegiatan fungsional
lainnya sesuai dengan peraturan perundang_ undangan yang berlaku
5-3.1. Kegiatan Bimbingan Teknis Bimbingan teknis dilaksanakan untuk menyampaikan informasi teknologi yang telah dikembangkan oleh peneliti, akademisi, maupun
praktisi dalam hal bimbingan teknis pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT. Bimbingan teknis disampaikan melalui media
elektronik radio, pertemuan dengan petani, merakukan wawancara, dan desiminasi teknologi. Bimbingan teknis dilaksanakan di beberapa provinsi yaitu.
a.
Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Bandung, subang, Purwakarta, Indramayu, Majalengka, cirebon, dan Kuningan.
b.
Provinsi Jawa Timur meliputi Kabupaten Kediri, Nganjuk,
c.
Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Selatan.
d. Provinsi Sumatera Utara e. Provinsi Kalimantan Barat siaran radio dilakukan di Kabupaten Bandung, sukoharjo dan Karawang.
5.3.2. Pengembangan SDM Teknis Pengguna yang mengikuti pelatihan di BBpopr berasal dari petani dan petugas dari instansi terkait. Kelompok jabatan fungsional
berpenn sebaga\ narasumber dan \nstruktur pendamping praktek pada pelatihan tersebut.
Selain sebagai narasumber pada pelatihan yang . diselenggarakan di BBpopr, kelompok jabatan fungsional juga memenuhi permintaan mengajar atau sebagai narasumber di instansi daerah yang membutuhkan.
5.3.3. Pertemuan Fungsional
selama tahun 2012 kerompok fungsionar merakukan rapat sebanyak 18 kali- Dalam pertemuan fungsional dibahas renc€rna kegiatan, pembekalan materi dan sekolah lapang.
VI. KEGIATAN LAIN
5.1.
Darma Wanita BB-POPT
5.1.1. Organisasi
Kepengurusan Dharma
wanita Balai Besar peramalan
organisme Pengganggu Tumbuhan periode masa bakti 201 1 - 2014 ditetapkan pada bulan April2011 dengan susunan sebagai berikut:
:
Pembina
Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Jatisari
: : : :
Ketua
Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Bidang
Pendidikan
Ny. Firdaus Natanegara Ny. Ketut Suarsana Ny. Dadan Hardiyana
:
- Ketua - Anggota Bidang Ekonomi - Ketua - Anggota
: :
Bidang Sosial Budaya
:
- Ketua - Anggota
Ny. Sarsito Wahono Gaib Subroto
: ;
Ny.Mustaghfirin Ny. M. Antulat T.
:
:
Ny. Edi Suwardiwijaya Ny. Edi Suryadi
Ny. Baskoro S. W.
: ' Ny. Indriyanto
Kegiatan
Pada tahun 2012, Dharma wanita BB-popr melaksanakan kegiatan, sebagai berikut:
a) Mengadakan pertemuan arisan rutin yang bertempat di BB-popr
dihadiri
59 orang
darmawanita
dan karyawati pusat,
darmawanita lingkup BB-POPT, yang diranjutkan kunjungan ke
46
pr.
Eka Karya Graha Plora, dan ke pabrik boneka cikampekKarawang.
b) Mengikuti acara hari lbu ke 83 dan HUT darma wanita yang ke 12 di agrowisata gunung mas, Puncak-Bogor.
c) Mengadakan pertemuan
di cirebon daram rangka
kekeluargaan anggota. 82
mempererat
d) Mengikutsertakan anggota darma wanita untuk kursus
ke
pusat
dalam rangka meningkatkan wawasan dan keterampilan.
e) Memberikan bingkisan ke anak yatim.
f)
Memberikan paket lebaran bersama darmawanita pusat dalam ac.an HUT Kemerdekaan Republik lndonesia.
g) Memberikan bingkisan doorprise
dalam rangka acara
HUT
darmawanita ke 13 dan HUT lbu ke 84. h) Memberikan pelayanan akomodasi
dan konsumsi.kepada
tamu
pelatihan dan magang di BB-POPT.
i)
Mengadakan pasar murah setiap acara arisan rutin.
j) Mengikuti acara ceramah keagamaan dan kesehatan lingkup Ditjen Tanaman Pangan.
5.2.
lkatan Karyawati BB-POPT
Karyawati merupakan salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kekuatan untuk mencapai target sasaran kinerja BB-
POPT, khususnya dalam mensukseskan Program dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) yaitu Peningatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Saat ini komposisi SDM BB-POPT terdiri 28
orang (30%) karyawati dan 66 orang (7oo/o) karyawan, merupakan komposisi yang cukup berimbang. lkatan Karyawati (lkawati) BBPOPT merupakan wadah pembinaan terhadap Karyawati. Wadah ini
bertujuan antara
lain untuk meningkatkan tali
silaturahim,
diri, sehingga kinerja karyawati dapat ditingkatkan. Kegiatan lkawati BB-POPT di luar kedinasan, meliputi meningkatkan kompetensi
kegiatan sosial, pendidikan, kesenian dan olah raga.
5.2.1. Organisasi Sesuai dengan tujuannya, Karyawati BB-POPT telah membentuk
kepengurusan lkawati BB-POT tahun 2012
- 2014 adalah sebagai
berikut : Pelindung
:
Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Pengarah Ketua
: .
lr. Elwidar ls lr. Lilik Retnowati
83
Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Bidang
: : :
lr. Purwatiningsih Rospina Limbong Teti Sri Mulyati
- Bidang Kepengurusan
:
1. Pendidikan dan Pembinaan
:
Mental
1. lr. Dini Suhadaniah
2. Tri Muminingtyas
:
2. Sosial dan Usaha
P. L.
1. Dewi Nirwati, SP.
2. Rosalia Maryana,A Md
:
3. Kesenian dan Olahraga
1. Aam Mulyani, SE.
2. Anik Kurniati, SP
:
4. Hubungan Masyarakat
1. I Dewa Ayu Alit A.
2. Retno Ayu P, SP 3. Sudarti, SP. Rincian tugas dari kepengurusan lkawati BB-POPT tahun 2012 2414 adalah sebagai berikut
L
-
.
Ketua
a) Melaksanakan tugas umum kepengurusan lkawati b) Merencanakan, mengorganisir, mengontrol, mengkoordinasi, membagi tugas dan kerja sama antar pengurus lkawati sesuai dengan tugas masing-masing.
c) Bertanggungjawab
terhadap segala sesuatu yang telah
diprogramkan oleh setiap pengurus.
d) Memimpin dan menyetujui segala keputusan rapat. e) Memberikan teguran kepada pengurus dan anggota bila tidak menjalankan tugas,
f)
Membagi tugas dan fungsi kerja, serta meminta masukan dari wakil ketua.
g) Memberikan mandat kepada wakil ketua bila ada halangan. h) Mengambil keputusan kebijakan dengan pertimbangan pengurus lainnya.
i)
Memastikan terjalin kerjasama yang baik antar sesama pengurus.
84
Wakil Ketua
2.
a) Membantu ketua dan bertanggungjawab
kepada ketua apabila
dalam pengambilan keputusan ketua tidak ada. wakil ketua dapat menggantikan ketua dalam pengambil suatu keputusan
b)
Memimpin
rapat
rapat atas kesepakatan ketua, serta meminta masukan kepada ketua sebelum mengambil keputusan
c) wakil ketua tidak mempunyai kewenangan sebelum ada keputusan ketua, namun dalam segala sesuatu yang bersifat darurat wakil ketua berhak untuk mengambil kebijakan yang selayaknya.
d) Memberi saran, kritik, serta nasehat kepada ketua dan pengurus, secara lisan demi kesuksesan organisasi,
e) Menggantikan
ketua apabila ketua keluar daerah, berdasarkan
surat mandat kerja yang diberikan oleh ketua kepada wakil ketua. 3
Sekretaris
a)
Mengkoordinasikan kegiatan administrasi pengurus lkawati BBPOPT secara umum.
b) Membuat surat undangan rapat.
c) Membuat surat permohonan d)
bantuan dana (proposal).
Mencatat hasil-hasil keputusan rapat anggota, termasuk semua usulan, kritik dan saran.
e)
Membuat surat keputusan yang dikeluarkan ketua/ wakil ketua.
f)
Melakukan arsip surat masuk dan keluar.
g) Mengetahui dan mencatat nomor surat masuk dan keluar. h) Menata dan menyimpan file-file/ data pada kotak atau lemari.
i) 4
Membuat laporan tertulis atas pelaksanaan kegiatan lkawati
.
Bendahara
a)
Mengkoordinir
dan mengelola keuangan lkawati dengan
persetujuan ketua lkawati. b)
Mengefektifkan iuran lkawati dan dana lainnya yang sah
c)
Menyimpan dan mengeluarkan uang lkawati.
d)
Membukukan segala pengeluaran, menerima dan mecatat tanggal uang masuk beserta sumber dan iumlah dana-
e) Mengeluarkan uang serta mencatat iumlah uang, tanggal, penerima serta kegunaan dari uang tersebut.
0
Menyediakan nota (kwitansi) uang masuk dan meminta nota pembelian atas kegunaan dana.
g) Membuat laporan keuangan dan membukukan keuangan iuran pokok, wajib maupun sumbagan sukarela anggota.
h) Meminta persetujuan ketua sebelum mengeluarkan uang dan dapat berkoordinasi dengan anggota 5.
Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental
a) Mengadakan pembinaan mental terhadap lkawati' b) Menanamkan jiwa disiplin dan memupuk jiwa Korsa sesama anggota PNS.
c)
Mengadakan kegiatan hari besar agama.
d)
Mengadakan pelatihan ketrampilan bagi karyawati dan istri karyawan/ Dharma wanita.
e) Memberikan bea siswa terhadap putra-putri karyawankaryawati BBPOPT Gol
l, ll dan tenaga kerja konrak (yang
kurang mampu).
f)
Melaksanakan tugastugas lain yang diberikan ketua atau wakil ketua.
6.
Bidang Sosial dan Usaha
a) Mengupayakan adanya santunan bagi karyawan/karyawati yang tertimpa musibah.
b) Membuka
c)
usaha atau bekerjasama dengan Koperasi'
Melakukan kegiatan usaha lain
di luar iuran wajib dan
sukarela, misalnya membuaU mengikuti bazar, butik antik, dan lain-lain.
d)
Mengadakan bakti sosial, misalnya memberikan bantuan
paket lebaran kepada karyawan/ karyawati Gol.
l, ll
dan
tenaga kerja kontrak (yang kurang mampu).
e) Melaksanakan wakil ketua.
tugas-tugas lain yang diberikan ketua atau
Bidang Kesenian dan Olahraga
7.
a) Mengadakan pembinaan olahraga dan seni. b) Mengadakan lomba olahraga dan seni pada hari ulang tahun BBPOPT, KORpRl, Krida pertanian.
c) Membentuk
dan menghidupkan Baporseni (Badan pembina
Olahraga dan Kesenian) BBpOpT.
d)
Mendata dan menginventarisir aktivitas olehraga dan seni
yang ada
di
BBpOpT, untuk dikaji menjadi
bahan
pengembangan lebih lanjut.
e)
D
Menyelenggarakan kegiatan pertandingan persahabatan di bidang olahraga dan seni secara berkala. Membangun hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak
lain untuk mengembangkan aktivitas orehraga dan
seni
keluarga besar BBpOpT.
g) 8.
Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan ketua atau wakil ketua.
Bidang Hubungan Masyarakat
a)
Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat umum yang berkaitan dengan BBpOpT.
b)
Mencari sumber dana dari luar (donatur).
c)
Mencari dan mensuryei tempat kegiatan perlombaan atau tempat kegiatan acara lain,
d)
Melakukan kerjasama atau berkoordinasi dengan seksi Informasi dan Dokumentasi, BBpopr, terutama mengenai hal-hal informasi yang ingin disampaikan kepada pubrik.
e)
Melakukan koordinasi dengan pengurus lain untuk kelancaran setiap pelaksanaan kegiatan.
D
Menyampaikan informasi kepada pubrik (iika diperrukan)
g)
Memberikan cindera mata (kenang-kenangan) kepada karyawati BBpOpT yang pensiun atau melahirkan
h) Melaksanakan tugas-tugas wakil ketua.
lain yang diberikan ketua
atau
5.2.2. Kegiatan Proaktif dari masing-masing pengurus lkawati BB-POPT dalam
menjalankan tugasnya sangat diharapkan, agar lkawati BB-POPT menjadi organisasi yang mempunyai kompetensi dan mandiri.
Untuk mencapai organisasi yang mandiri, lkawati
BB-POPT
berencana menggali dana melalui Bidang Sosial dan Usaha. Usaha yang dilakukan yaitu dengan cara melayani permintaan karyawati atau
karyawan yang memerlukan sendok, gelas, piring dan lain-lain, dengan cara diangsur dalam pembayarannya. Bidang Kesenian dan
Olah Raga dalam rangka menggali dana, mempunyai rencana usaha karaoke. Karaoke dilakukan sebulan sekali pada jam istirahat di ruang pakar BB-POPT. Bidang lain (Pendidikan dan pembinaan mental, dan
Hubungan masyarakat) belum mempunyai rencana untuk menggali dana.
Penggalian dana disamping dari bidang-bidang kepengurusan,
juga dilakukan atas kesepakatan bersama anggota yaitu membuka tabungan. Pengurus tabungan berdasarkan hasil kesepakan bersama
anggota lkawati diputuskan Bu Nursih sebagai pengurus tabungan. Setiap anggota yang berminat menabung didata dalam buku tabungan
secara individu dan minimal besarnya tabungan tidak ditentukan. Anggaran lain yang dapat menunjang penggalian dana adalah simpan
pinjam. Pengelola simpan pinjam lkawati oleh Bendahara lkawati, penarikan simpanan wajib sebesar Rp. 5.000,- tiap bulan dan tiap anggota. Simpanan pokok anggota lkawati sebesar Rp. 200.000,dilakukan hanya satu kali, yaitu awal pembentukan organisasi untuk tiap orang. Rencana pengurus dari bidang-bidang lkawati untuk tahun 2012 belum dapat diwujudkan. Namun demikian kegiatan lain yang mampu
menggali dana sudah dilakukan. Kegiatan menabung dan simpan pinjam pada tahuin 2012 sudah dilakukan, yaitu untuk simpan pinjam mulai Bulan Oktober 2012, sedangkan menabung dimulai pada bulan November 2012. Besarnya pinjaman yang dapat dilakukan oleh setiap
anggota, maksimal hanya Rp. 500.000,- dengan bunga kegiatan lkawati tahun 2012 seperti padaTabel 12.
1,5o/o.
Adapun
Tabel 12. Daftar Kegiatan lkawati BB-POPT Tahun 2012 Acara
No. 1.
Pertemuan
lkawati
Lokasi BB-POPT
Waktu 30
Ditjen
-8 -2012
Keterangan Bazar
TP 2.
3.
Pertemuan rutin Setdit (Dharma Wanita dan Karvawati)
10-8 -2012
Paket lebaran
Bulan anak (Dharma Wanita dan
23-11 -2A12
Memberikan bantuan dana
Setdit
Yatim
Karvawati)
5.3.
Koperasi Mitra Usaha Laporan koperasi tahun 2012 terhitung mulai Maret 2012 sampai
dengan Desember 2012 dan merupakan laporan kepengurusan pada
tahun pertama dari 4 tahun rencana kepengurusan. Secara garis besar, ada tiga unit usaha koperasi yaitu simpan pinjam, aneka usaha
dan usaha
Ada beberapa program kerja koperasi untuk mendukung pelaksanaan 3 unit usaha tersebut dan pelayanan toko.
terhadap anggota.
5.3.1. Kegiatan Usaha a. Simpan Pinjam
.
Jasa pinjaman ditentukan 2% per bulan dan tidak dikenakan biaya administrasi.
.
Syarat peminjaman harus mengisi formulir pinjaman diparaf oleh
pelaksana simpan pinjam, pelaksana aneka usaha dan pelaksana usaha toko dan disetujui oleh ketua koperasi b. Aneka Usaha
.
Pinjaman aneka usaha ditujukan untuk modal usaha bagi anggota
.
Jasa pinjaman aneka usaha ditentukan 5% menurun per bulan dan tidak dikenakan biaya administrasi.
.
Syarat peminjaman modal harus mengisi formulir perjanjian dan disetujui oleh pelaksana aneka usaha
.
Aneka usaha melayani kredit barang
c. Usaha Toko Menyediakan aneka snack, makanan kering, minuman botol, kelontong, ATK dll 5.3.2. Pengurus Koperasi
Koperasi memiliki
6 orang pengurus koperasi dan 1 orang
petugas toko:
Ketua Wakil
1.
2. Sekretaris
:
lr. Mustaghfirin
:
Gunawan
:
1. Suwarman. SP.
2. Busyari LatifulAshar, Sp.
3. Bendahara
:
1. Sudarti. Sp.
2. Rosalia Maryana, AMd.
4. Petugas toko: Dimas 5.3.3. Keanggotaan selama tahun 2012, anggota koperasi yang masuk sebanyak 16 anggota dan yang keluar sebanyak 4 anggota. Jumlah anggota 93 orang.
5.3.4. Hasil Kegiatan 2012
a)
Rapat Anggota Tahunan TB.2O11
Laporan pertanggungjawaban TB. 2011 dan pemilihan pengurus baru. Terlaksana 9-10 Maret 2012.
b) Pengembangan
SDM
Telah direkrut 1 orang sebagai wakil ketua, 2 orang sebagai sekretaris, 2 orang sebagai bendahara, 1 orang petugas toko,
Telah mengirimkan 2, orang pengurus KMU sebagai peserta.
c)
Terjadi 1 kali pergantian petugas toko pada 12 Nopember 2012. Pengembangan toko Penataan ulang toko koperasi, terlaksana Juni 2012
d)
Pengembangan sistem Pembuatan sistem informasi dan transaksi koperasi terpadu, dalam proses pengembangan, dilanjutkan tahun 2013
e)
Pengadaan peralatan kesekretariatan, pembelian 4 unit cash box, terlaksana Mei 2012
0
Pembagian THR secara tunai dari SHU anggota, terlaksana 13 Agustus 2012
g) Santunan di berikan kepada anggota yang sakit rawat inap, kelahiran dan kematian. Santunan telah diterima oleh
6
orang,
yaitu '1 orang diberikan santunan rawat inap 5 orang diberikan santunan kelahiran.
g1
VII.
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
Dalam pelaksanaan kegiatan BB-popr rahun 2o1z masih terdapat permasalahan yang muncul sehingga menghambat tercap aianya sasaran kegiatan. Permasalahan dan upaya pemecahannya sebagai berikut: 1. Belum optimalnya dukungan data dan informasi prakiraan serangan OPT.
Data dasar untuk perhitungan luas prakiraan serangan opr didapatkan pada setiap akhir bulan dari Direktorat perlindungan
Tanaman, Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota melalui pengambifan dan pengumpulan
data. Belum optirnalnya dukungan data
dan informasi baik secara kuatitas, kuantitas maupun ketepatan waktu dalam memperoleh data sangat berpengaruh terhadap ketepatan dan kecepatan informasi prakiraan. Untuk itu, singkronisasi dan koordinasi yang baik antara BB-POPT dengan instansi terkait penyedia data dan informasi baik di pusat maupun di daerah perlu ditingkatkan. Mekanisme penyampaian laporan perlu dilakukan secara sistematik dan dipahami oleh semua pihak.
2.
Masih rendahnya kemampuan sDM dalam pengembangan dan penerapan peramalan OpT. Perlindungan tanaman merupakan suatu strategi pengelolaan OpT
yang komprehensif yang meliputi pengamatan, peramalan
dan
pengendaliannya. Keberhasilan kegiatan perlindungan tanaman akan sangat ditentukan oleh kualitas dari teknologi pengamatan, peramalan
dan pengendaliannya. untuk mendapatkan teknologi
pengamatan,
peramalan dan pengendalian yang baik (akurat dan aplikatif)harus didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Masih rendahnya kemampuan SDM baik di BB-POPT Jatisari maupun instasi
pusat dan daerah terkait dalam pengembangan dan penerapan peramalan oPT menjadi hambatan dalam percepatan penciptaan teknologi baru. sehubungan dengan hal itu kegiatan peningkatan kemampuan dan pengetahuan sDM perlu terus dilakukan dengan mengikuti pelatihan, seminar, lokakarya, magang baik di dalam atau di luar negeri.
3.
Belum adanya tanggapan yang serius terhadap informasi prakiraan serangan OPT. Data/informasi prakiraan luas serangan OPT merupakan informasi
yang sangat bermanfaat bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi untuk menyusun strategi dan antisipasi serta
koordinasi dalam peningkatan kewaspadaan (peringatan dini) terhadap serangan OPT dan kesiapan dini untuk menyusun upaya antisipasinya. Tingkat dan arah yang diharapkan dari informasi prakiraan luas serangan
OPT adalah adanya upaya yang serius dari Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasi prakiraan luas serangan OPT yang didapatkan. Namun demikian sampai saat ini masih belum mendapatkan tanggapan
yang serius terhadap informasi prakiraan serangan OPT sebagai dasar
dalam penyusunan perencanaan dan strategi pengelolaan serangan OPT. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pemahaman instasi terkait baik di pusat maupun daerah tentang pentingnya informasi
prakiraan luas serangan OPT dalam mendukung pengawalan produksi dan prduktivitas tanaman pangan,
93
PENUTUP
Selama Tahun 2012, BB-POPT Jatisari telah melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan melaksanakan kegiatan teknis dan administrasi yang dibiayai dari anggaran DIPA Tahun Anggaran 20i2. Secara umum seluruh kegiatan. dapat dilaksanakan dengan baik, dengan tingkat realisasi fisik 98,53% dan keuangan 102,03o/o. Capaian kinerja BB-POPT berdasarkan 3
(tiga) fndikator Kinerja Kegiatan mencapai 1'11,43vo atau lebih tinggi dari capaian tahun 2011 (111,11o/o).
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan BB-POPT ke depan diperlukan penguatan SDM dan koordinasi untuk mendapatkan dukungan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sistematik.
Agar pengembangan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian dapat diterapkan diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang baik antara BBPOPT dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah.
94
v
= 6
@
2^
t
ts6
z-
u
2; <; z-
ul
d
tl I
I
t-
2
F
F
E
v
6 t6
>@
2F
<s
>F (r
ots
EF rO
aa
g;
<'.
4'o
>ts
o
€7
067
o67 {. -o
v
9q
n-
nro; c!2
@-
o F
ts
t
E
v(x
E
z
2
2
2
6
6
o
6
't?
TO
6o
z
z
eI
z 2
E
r2o
2
ts
-o
6
v
z z
ul
2
U
o
z
o
s
o o
o
-t
I
z
I
ul
zul
2
z U
z
6 u
o
lt"
B
!l t-
z
U
2o
z
o
z
z
t
= 2_
tl
F
x
x
P
-s
iA
rR
x\ bq dr
v
?
)
F
o
z
) 2 U
_c 4e =< h9
ol o; o
l{o
E'a E1 HA
z
o
a?
z; <=
P=
1't
<^ o-x
P< u2
= 2
11
z
s2
ve
fr< wo
iz
<
->
?( 9U {o )z
:{
F
f
2t"2
q
92
Y
z s
E
=og
a:
t
ts .6
ul
=
ao 2z t< oo z_u
-n2
tq UU
22
ia 0_v
NU
2
?*
Ix>
4r )z l|< LZ
at yO sn 6a
ua ui1
-d6
*_4
O-U
(L
(a
0,v
0.! s!
UU
z
F .a
E3
Io
ts?
4d
u(
lt<
_v-
<
"*t vd Y*
YB
E?
7?
{: rt
o40 l,
o z f
(,
?,2
7* Y2 *<
2
{* ;< F
,_,x
+X 1X -fB
<*>
lo
ou
LY
6R q+ :q 5o
o N d
q+
7c5
3d"
zu
uo
F:
o!
F
9* z6 vx
rre
:
E
EB
:s 33
+@
RRi
enA FH :d i + qq 3"" j A EE
?:
c')
o
6 6 J
9) (6
o 0)
@
Y
o
a o oo
F
-1
(sc g(o(
oc
-*:e lIl-r
E?
Et"
22
8
oE (u
)
ox\
E*
9,E6 t,Aa
A?t
21tr FXY
Nd oo o0*
;E' 4":. 7a; na
(U
F @ F
@
F
<:-r.
Yiz
9E6 f*o EIE 'xu .x^
t_z
>4
3i; iK-.
@
R
8
g5 N@ aa
6@
o
8E q^q* vrXo z2!, E9o
c
z
:
@
= -c
tr
c(5
I
:
;
-c
oJ
s J
f,
o
N 6
U
;i-Y z s s3
I
s
Jg
5
,6:
I(F
:i(
F
>6
E
;= Ev
; s
=
F
J o)
o
:o
c o
6
z
o) o)
U
s
c
0-
o
z
E
o (L o
F 2
,tl
a
v)
l
z
u
(,
z
: ;Y
o
z
z
zts Ur
OF 6A
qF
?
Y
z
E
t
z
s
I
o
I
R
o
s z
u
r
z
l
ru
o
o U o o
o
z
:s
Fct
g
U
U
U
iN
0.
E
U
o
QZ E< ?z
U
Y
d.
I 2
-x tx
2
Y
Y
o
z
z
c')
F (r ix
<*I
p\
0-o
s
ls
.Gl FI (r
F
E
z
N
N
E
2
U N
>
6
6
fz 8
z8 UN
F
g
E
Y
E
E
z
z
l F
o
U
<@
z z
f^'
F a
l
E .o
c
qt
o)
L
o c o o
E
(5
NON@6@N:lo@@o
0)
RPRNRRRxTR&90
L
IL L
(s
o
oo
c) co
'o o
=2. <)
a
gc
z
Ia o
z
.g
l L
z
U)
z
'(I'
3 o o) o
Y
oo
m
'c o C') o
N
o
Y
tP
I
o
2 o
J IT
1_ : *"4. z2 4= n3 5s 3; $9 E i; EH .; s< rf pe E3 3H dd "',6 az Qo -eE au H* $v 59 HE sE A2 te' trfl 66 k9, U6 -"'9 6d u6
5
2z q{
(t'
z-
Etr
z
$o
l
ta
u
t F
OH
Fg U<
o
YO
x
.nU
O-Y
A
a2
2
Id)
J
<@
C')
c
!uo I,J N
o L
a
E G'
&
l(=.
:d FY
li
3e
4i
L4
pl
9q
ug
q{
9* ig f;e Hg :i a2 a= HE A? e"e
3# 8.9 6d 3q 00 I$ 66 3y, 66 tY
iil$q$e$$+ 5555555555 Sgiiiida? 6i-Edd6id."
LC
gN
*= =3 x; 9?, io
L
$ Q ,? >,
ffiRRRHHRSs
iiit aaoQ
o
O- ;oc Y(U L
-1 (a
63 4)
::::sssssssss
o
ll
](U
(o o)
HfrEEPPQOOF
3J9
0-
€
Io
;<=
ooN ooo dNN
F
2
d
2a t
@N
iERE : i AE F fi:* {:^F :
3N
ONNF
@o
;o
81 P'. :fl :i:?
:u-
8d 9Rd S:"
i9ti 56: F=' 9IS
eS f;F;
6
8E 38s 8b
Nt @6
r oo
E F E
e= g8
;
; EEiEFiE;;E z Y
:2 Fe q8 aF* saE
(Ei t 5t
! f
f,
a;icfilsii
OI6ONOOOafrOyO
I
o
F& iH; E? Z6g o-
3
U
io;
ffe 3PB v$ ?Eg
a
I o
E
.l
E r,
E, IFE lEH rFs
ts
s
FNNNNNN
oo
5^ 5 €E € gE Fd Oo l'oN
? :S
E
i
u
Fg
Hig;agf;ilHI
,.9
ts
$rdo
E$ :f;i E? 5F;
cJ o c (5
EE
EE ;;
F
oE
,d
oo FF
F
FF
s
;5
s
i<
E
U
z o
c o
d)
z
F
o)
c
o (L
Y
zo
z8
z
:
€!
0-
{
t
tr
gE
,=;
u
U .6
gF
E ,6
I
z
eEx qRs ?fio*
f;: tug
t< 'o= z*
o)
z6 I E I
o$ z0 )z OU
o
f o) (')
i=F
F Y
€
6
F
U
3;
F
o
Y
v
f
F
=
F
@-
;
;
::
.o
E
o
o
l
l-
a
@
c0
FfiA3
FU
:ii3
Ei$ ooa
c)
=
-a
c o C') t_
o c
(u (u
E
NN@6@oo@@:eoo
c)
NERRRgRRftoooo
o L (L
Xoo 6Fa Tdx
o a o
3ir
co
-
o o
m
z
a
r(!
c
s
zl J
I F$ei 243i
o-
tr
!rr;
i ;-!
U>
.E
36
z
z
z
i s;
z
u
Y
pi g: $ s5S E^' SE $u o tr o< 2 tn :o
o o) o z 'o
Y
!
B
o
(') rL
F
*f;
F
N@
fiF xx YY
q)
l
U
YZ
Y
6< <:
o (D l
d_Y
l(!
c(u
o_
Oc Yo N N
L-
!o
t-l
;
c o L
oE
o -J
N
s
S
o< o q [(!
L
!qN
)z Ps
=cA gs
5X
P0,
;F
z
>z
;{'
I
!0
tr;U:
E 6 l
1; U<
:J
3g tr<
d? >-
op OF oc oo-
o
A.-r,
tl
o
o o
o o
Ei{
RX
59
;! ol
OY
t!;
ii< 6<
90
HI
H
FP
as
9^ <9I gE !gi
Fe F$
&x
9: ;H: -'=6 ;-
gn
fi[ H;
Oi
f:'
Z6O
REg
Ei 5FH F== -u frfng; 9 $ ?Y>" $; 3$3 o
X
*,
go ud FE
UU AY
6d
z
z
o
Io
I
z
z
z
f
lz U< :< 4< >
FN
J
z v
<6 zt1
{i
Yi
N
ct)
:;< rZ
z(\
) t*
U
IYYV
z
3t <6
z = F F 6
{
u 1Y n tr =
:
(,
z
I
I
1< z F> SE <
E
F
F U
Ja_ 6J
f I
$
l,-
Y
o
_Y IX
U
6d IY
5t
F n I c
z
It)
(,
I
<:
0-
NF
UO Ytr
?:e: fifiEFRR E$4$3i 55555j
s:gsssisgss iiliii Adddoa
o
o)
f6
U
YE.
< :< u .-
Y o
=J z s<
19
(z
9:qqq 55555
55
E
zz
z
l
I Y
<6
5555;s
s
z o
a
FFRRR !o!i+
(g
I
;<
2
o
.g
RsoFE56 ';,lqryRR ::9h^\
Filt
irt;;; a
N N
I :! xo 5i 9e o
th tsz
Fu gg ;: {A dE
N
o o @ 8 o @ o o o o
o
F
6
N
x
6
:o
N
NY
x= FO
s
o
9o
@
:
g: tsg :d oo ^:i9i F? Lftd --!: :fi* ;i; ; x2 l'. t g$;;ux 9i T= oSFf6s xo
t,
R* Z9a
A
RO
e
8
e
N
t o
o
E
q o
z
Ro =N
E !:
F l 2
o
F
x! io
N. NO
8=
A<
0
c
8F
F
to
o
N:
z R8 o-
l Y
QZ
6< o!
co=
z>
FFF tsFF YYY
-2
=Ec$ lYu-
ie fs -s Is
c
!N
UN
r_ .=
cGf
ie (to
_o
E
2; <5
:f
ie
=o
zZ
F=
F
sr9 2o-
C')
C
Y
CD
5
o
o)
-o
0-o
6
n5
XE
in fiX
o.=
d=
.65
is =e ie
Y,o
5g
fE in ftN fiN
@o
t-!
E81.,
c; ;H =H =: et ig
Jo
-o
efr661
Q3EE53f;E3
crE;
i;3q3iiH$33 3 3 q F f ZZ q i = = i, t i = i
!
c o TL o
-N o.: *5
.i
! n
ts
rs
[_ .6=
iF
-o
f
=) o
UN
?N
a..5
:
:E= t=l
E
s
i
.a g
o
O) L
o C
o (u
oooooooa@o:::
E
o to
ooooooeoRRNF
oL
NN
o a G)
e999e9q9
co
'o o
co
a
L a
a .L
c)
o)
zo o 3 o G)
c
qt
o
YY
F3 !" s9 '" fr a e e ;* A '4.E Fs 9 9 9 29 9 9 9 9 I eg I; ; ; ? 4i ; ; ? ?
?t
z 9
F
FNNN
o) TL
oa NN
NdNKXXXX NlsF:NFl++
N N Y
l
)
oo
oo
YY oo
oo o
NNNNN
NNNN
ii*id YYYY5
d+n'd 'iggg oooo
sssesssgsaessE
-Y
o) ((o
o-OC
E
l
D
E
I
YG LC
lo gN Ao L]N L
-C o L
a E
o
J
o-o o<
Io
E
1
E
I a
E>
5515511E g(rQooQao
6
Ffs 9gu"l g- H H**E,?fr I E r5g lFg FFi iFs rF3 sFi -3$
i$i E$; E$3 i$; lFg :$i ?5s9:995e93633
e;l 1a* EstEr
sEg iFE
E
tE:-i:
iEi imi Efii iFg;i*
FI
sF;
€ ct)
= f -c
Fo
F Y
c (g
! J
o
6
Sr >o 20 UN
{-
d5 F
=e ss
z
o)
cCD
o oo
-!
F
F
s
ts
a
O) ,o
U E
.6
s
F
? $
o.'<
E<
q
t= ,o
.o
(-
.o
s< s5 p= !:o =o -F
,'-X.
s ts
E
g8
6
I
+= v)d
E
:
3
SS
o.
U
oo-
o
E
U
o
F('
F o
0-
8 o
-*t 2? o= {5
<
l
FE
o
;_ -=
;J
;z :4 .c< F>
Y
<^ =E 2
gF
>o \z
U
z
;
.o
9o a3
3 o
E
YY
Y=
U
;
Y
?; fr,e
o
E
6
()4
N
33
: 5
@
o
aa
E
z
o$ i4 3E
cC') o
3 o
F o)
a 3
F
<J
E
E
p I U
t
oX
o o
.a
c
o
(')
L
o c
C'
o
E
(I' L
o
o_ L
(o
o o
N
8
o o o
m
ca
IL
z
.g a --
z
f I
o (')
l L
*t
<2
o
se
4: F;
iii <
pa
:Y =e
J.t
<= 6d 0-Y
o U
3 o o) o
e. (^
z
Y I
q)
z 'o
YZ (r< ZL u<
o
o< s_o
3:sa
oo
)< z (5
z l X
(, o
o a L F
(1
1<
t
6> c< dx Y; LO
G
c' Y
SSsss
c(u OOc ;Y(U
24d
o)
8E
o3 ;a t6
=a tz
vn LO FU o6
2
z <2 f< YZ o( <:
E., EP? z= =t oO YL uz
lal
LO
{_o
O-Y
o<
Raoo
ERHH €$86 5555
0-
>F lz
zi :U
:
z
2
f {a-
a
z
2 o
o
s
6
z
I
d
6? ZL
(,
U< E(\
*z
4i
?:
RI :at
a<
IO
FFFF 44$3
z tr
I z U
zz z q<
U
)
Fu (, d
d'
z
-",
;-<
F
6< Y--
o E l o o us o F o
o)
l ;?
o
z
zv u
U
q)
o
z
LO
<;rt
Ao!
(,
z z <2 ug) Yz g{
f;
EV
a L
o<
I
iz s? s d2 e#
Ui o= Lo
sx
<4.
lrt
oa
::NNd
oF:= qiilRR xli+ aYvaB
5555
5555d
ssssssss
ii*
E=E= f11< adddii
L-
ld gN -go [JN
E
L-
-c o L
'oE
o
0
i
x_ :@ -O
zi
aF R: oo
lo Y--
<:
:g =F E3 #E
6 o
5
o
{l l: A-
R
R
6
I
A
u)
6 a
X: ax
e=
Y
e8
f
2n
I
l6
a U> o OU
Qx
@ @
E
R
56
N N
E
@N
es t xz NE z Nf
Y< 6<
x= 5g
@ N
o o N
N
v
R
=Qp ?Fi
:N
Fs z d(5 xA 6iN c o-
E
N
FOF
sffe
8
;gigsr;
o
N
E
=h=
5P"'
FE
fF;
F E f
i$
o
t
x 6 o o
f, N N
I E
E
qg
NT Na st
g;;gs;gs
c
F
_c
r
o c (E
N
;
J
-c f -o E f
6
E
c
e
,o
t
o
F
s
0-
5
\
a
F
z
J
5
o)
u
o
o-
o)
o
z
o)
cC') o L o
E
)
<J FA
ls
U
; s
Y
dA
o
Io
o
Ez
zl i;
8H
H8
;^
o 2
z U -d
:
R N
t(F io
s z lz - loj Fd
dt
K
e; {s
c5
.o
E
XE
s
,d
6O
ci
H
EgE :55 FFF ;31
zz
o
R
o<
zE az
a =
u
d
F
o
Ei(
tx
z
E
o
(!
3q
a2 lJ<
=
I
zz
E
l
0-
e A
4z il<
{
U
z s
o
o
f,
o ?
l
E
=
o
<e
*s >E
F
o
o
;! f
z
F
Es zi
N E
H
z 5 z ,o IL zs
:;
5
r I2
z
R
6t
F
u
_z
3e 3iE <;i
>;tr z2 )0a
E
..t)
c
(U
o) L
o o cG o L L
q) TL
NRRRftvvwrre@@
L
o a o co 'o o
N
SgNNN
FFFRF 8Ef,Ad
R
R Y
co
6
a
z_
l F
c
z
o-
=< a2 d> ^u
06
c
zg
(,
3z
F o,
a 'c
z
c)
d
t
U
tr
cT)
F E
o)
z
so
c
f a
3 o
.oQ
o
Q8
U
E:
$ Y 6 (, U I G U o Y o I $ o 0-
U
ri< z=
=0a
99 uz
(
LO
P
z z
o (9
l
u
Y
t<
et
Y
Io
)Uo
;z z
I sJ
R9rN XF::I
o)
z
F-
c o
z->
<4 EZ
U l!
Y q
z
o
z
f
SO
a-< wl 4)
zY
YYYYV EEEEE
*a
z
UF t2
o
E
iq44s4
555555
-
32 32
5:
12 U<
U<
:*
tE
gg
gs $x
sx
FX
ilY
F;
TF
HV
Hr'
tt
zo o
Y
2i2 ntd
e )3 f
U
I
t= d x U d = ,rr Y d
f F
z <(D
ie
1k
dt >-
o
z
>z
;6
i
s=<
3e
6
U 0U
trE
3
oI 6 U o Y l o o q 6
>a
:F
J<
bd [V
z
Y o
JS UE
$x
l F d
l
$$$$qs$
\NERRR
c) 4
11 oo <6 <6
o o FI
5655555
(U
o
-Y
o)
c o o_
oc -l YG LC
fo SN -go IJN L.v
-c o
-
L
rY(
J
qiiiiSii eadd-add"
53 oo o R Q
8
I 6 D
ff
I
xe xx
NH
3 N
EE 8p ay
R
E4
,8 N dt
d
i8 ?F d nd
il,z pd
E Y o E
vH
6p
Bts
XX xN
N
R
A
N
ERf,NRS€PIRR86
XF
F
8e<-l
r =i
@
I O
2 O
l
nn KX
s
o
x :n ;@ 26 -: : o 69 x,x d6 5c! Id ilS eFi eFX Rd E< E <5hJ Zac dHa ;i? ri3 a: rH 6> Rg Eir'? gF ;Hg PEE xl :R"= o7O zY ds3 ;P; N
z
u)t -v
xl
HN
8
>P
Fii iEf; Ps A?J
F3 3Fg $3 g$?
o U
z
dfl x=
Kc{ eO
X,i
F* g^ 3E F+ ORX F
J -oa o =E
=e
A
:-
N
tsY o bN <x oo
t N: x) U il> drg r6 =x
;? H:
dpQ =!3 EH: fro 7Z -&@{
F' ap> xd =F* gg 8ef
c
c(Uf, F c
F
e
D
:
o
R'P
8 N
8
-c f -o E f
ON dF
; EI
F F
G
! 6
s
s
;: .eE
c
.6O FF
F
p\ :!o
e\ =(/j
I
@
z (, z
t
NN
RE ;;
€ 8 N
:'l
;
F
::
6 F F
s
F
o
(L04
_= t.Yo
c')
c
o
o zg
e
c
o o
o5
{ t
EO UOI
U
is
E! o6 FF aJ,
O
l
o o
z z
YY
9(
o-
F E
u o-
Es
UI
(L
tL
55 oo
FF
3: r>
6?
z
*oF i'a-q zo7 foI
o) o)
o6 FF
i3
6 l
o9 FO oo
Ei
o6 FF
st
z
Y
,<S U>
f o)
@9 E8 :1
o
E .a
c
(u
o) L
o C
o (U
oN:Noo::::@@
E
([' lc)
o@s@ooElo
(L
NF
L
o o o
NNNN
qQQeoo
rysf+N_:AAd,ol -5Y999
o
oooooo
o G
d)
o c
g .+
a L
o (') o z 'o 3 o (t) o
z
zYa
$
Hea
o
z
U
J
u (r qa
E
f, @
f
-(u
c (It
t'oE
o J
U o U
U
a{ XE
o
(D
m
(D
o
L
63
z
I
U U
Y f (, o (D
o l
o= LO
rg
f F
E
Y (t
Y (,
I (t Y U u>
L
F @
63 5z U< 5z U< :< :< Eq sg
A
J I
T Y
a o (,
(L
F
zU
63 6'2= 6 ie J= 1J 1k 1i 93 93 s
zl
@
Y
E o U L
-ffg
O
FE F= <6 <6
IU Lz
fi E Fg s 53 53 =
z
c z o Y
[g
o
18 tr8
fr
FA
F
FA
J
J
z<J
I
XA
< z z
E > U I
I z oo
E
L< <2
az af
UL Lz
.u(
5 uF E s ?s
6 Y dt f U) u O J= U Y
I
PE P-d P
J
o-Y
MY
38
o= rO <J
FU OY
gH FF N@ o@
Qo
NNN N@n
Q ts
EH ee E E Y @ N
Eq EE sl ds E^r 7q f
EX 9E
-aP =E
3 i 3 i i i
ioooeA@AAg6 i i3
9A
Y(u
;
i
3 o U
=> 55
O- ;. (DC
gN Eo tlN
z
J
U =
z
SSSSSSSSSSss
v co) (u
L=i
z
>z FE
JJ
€
515
sEF:EEEsFFR: f++Fryqsq.RRRRR 38e:!E$$$$$$ 63;sa6EEEEEE
(u
L-
€
J f,
9OOONNNN
o-
fd
l F
F
ZZ
1l
N
Ba B 553 5* 5* -9. 8I
*; Hr
85 i8d Is !FJ
He rHg
o N
N
6
3 @
b 6
n8
6 N N
crsEtF$E
E;tsEb3385$83
o @
o
:
o
o P
zx Sc oN <-
N
E
8
N
: sE
N
R9 ftF E
@ N
fg idr
s6
d!
6X d
kE
586 *3t *Ed C;r
{*N N
o
Z-
-
gps ;s; ?RE 5FP z=o
zY>
e6
8i
FX N
N
d
P,9 :6 :N
o*
N< =z
63 35 :9
do OF
FI o FI
3t, (E
o)_
c?
s
lr)_
O)
@
o)
.9
o o o o
o q o o
O)
c!
q
@ -f
n s
CJ
(D
E
(o o) rri
6
ct t6 -6,
(f)
o o o o
o o o
(o
o o o lr) o o
^l
Gi
o o o <\l
F6l
o o
F.-
.\I
oc; o o
o o o o
o o o o
F-
@
c\l
c!
F*
.
@
c(U o
an
F. (o @
C\
s
o o
C!
c\l
o.j
c)
:<
ct
e
dJ
c/)
co o
(u
o ro o
o
g)
cr)
a
(ct
(O
c.) o O.J o
:s
cq
ro |r) E (O q o; (O s s. cl
cf)
O)
(f)
,rt
<7)
1r)
c)
t{-
l'-
c
-c.
o
F c
ag
*o)
a6^ =o
=(r
o
ot
rsl
E._.t,
o o o
=
ea (DE
a\t
o-
a!
o
oq
+ rf) c.!
o)
c.j
q s
(?)
O)
+
O)
ro
a
Cf)
oq
dlE
o) C\
(7)
oi
<)
_g
$
-cr a5
o)
ot
(g
CD
o
o-
:<
l-
<\l
s
<\l .qF
(o
o o lf,
o o q
(E
o
(D
t-
st
o |r)
(?)
O) O)
f.-
o)
co
rf)
Gtl G| F-
|r) o o q q
O) (O c\t
$ s (o
(o
(cj
<\ cl o; t-
O)
|r)
o; (\
(f)
rr)
f-(\l
o o <\l I
F-
lr)
rq c\t o)
o)
c\l
F$ O @
(\,1
CD
=
(!
(o o)
l'*
t--
o,
O)
o o |r)1 o o rf) c{ F\ o; co c\ (O o q cq @ (\I (o ct o, ta)
cl
s +
g
co
K)
f.-
(\I
O o .sf
+
c.j
ct
e
a5
o-
o
_g co
K)
c.)
<\t
o
ct ct
-) = = c{
F*
$ (\I
t\
1'* € <\l o
@
o r)
AI (O
O)
CD
oi
Fc')
O)
@-
o)
r.r)
O)
o o lr) o o o F@ O o ro o tr) (\ (r) c\.1 o ol lo; d o; c.t |f, ct 6l co o @ co (O t9 u? ct o; + Gi c; .q|r) O) (\l s) (D o s
|r) s(\l s
F-
-l |r,
d c\ o) €
o;
o,
@
(O
(g
c
(f)
s< + @ -) .
-
E (U o-
(!
<\l
At
o o
u,
J al'
='
o (\I
(.o
(t'
o (o q
o)
c{ o;
a\t (,
o
o
r-
dt>
(Y)
f'-
ro
fiBa G<
F-
rI)
@ (?)
8E^
o N
ct (I'
(o o)
N
o F=
ct
.9, = LL
o
o q o
c.l C\J
@
=t
+ -l-+ 9N o =t ro cl s (F)
(?)
lrl
c7)
|
o?l
o O)
c! c; @ (?)
tr)
t(o c;
<\.1
co o ro o ro (\t
cr)
c,l
c; o)
+ 6 Fr(f
o tr) o o o oi + ro C\l
tr) f'-
t{) o tf) o o o Flr, € o cq Fq <\ -f (o C\ q l.i o rd t's oi s islo O) F.O) <\ $ + sf -f
r) o o o o oi s cv r()
o
.o
o) c)
:
.9. l-L
cn
E
C
(') G
(! a6 -6,
c.,
f
><
Y
(I' --
CI
6 co
o '6 .a (6
o L
zl
LU
(o
(o
(\'
.9.
c(D
-
c po (g c(s
=l ol E,
ol z.
I l I
I
=c BRI CDI E o-l
ael 1=l <*l
I
I
-
I I
z,l
-l g\
z.
I
z.
I
oo
z.
(rl z.l
L F
r.rJ
I
o-l
z.l
l I.IJ I
cnl
E.
I.IJ
E.
0(-l o -.1
FI tr = -i <1
uJ E o LlJ El ct)
@l
uJI col
_Jl
l t ull tYl LLI -l z,l z.\ -1
E
LLI
LU
N
c
C'
@
a
l'-
L
o
z.
o@
t-
so
61
o@
(o F*
(o f.-
r!1
6l ()l
I
I
uJI (t)
FI
o_l ol lol *l
@l
FI nl vl
|
ol z. z,l TIJ l o z.l l (9l uJI
>l El ol LLI >t r.!|
I
{I
z.l (,I FI vl l YI l >l uJl r.rJ u)l -l LUI rul
o-
z.
J
o o trl o E E o =
z.
(r)
:<
l
,'.i
<;
F.-
F.-
:<
f
o F\.
Fo
€; (o F-
t
z.l
al al l YI l
z.l vl:
-tr
U)
ul :<1 z.
t lo= o t-
Lu
ra lr!
cO
O)
o
GJ
€; (O
@ (O F'
cct
cc;
,'i
F-
t-
F-
tU
z-
.J
o
r.-
o-
o
(fl
9l <.t col ol l LUI FI I
z.l-l z.l cDl
-l
z zo ;;
(9
E E5 z. (9(D t< O |lzz (, o lz. F I t.IJ t> l< l< o cri lE I LL lJ
0)
I
z.
EI
o
FI z. o-l UJ (9
F-
5 (,
z.
-)
(,
oz.l o o
c'
)G
I
I
(9l
Y.
o
E
F o-
o
Y
lo(O
la
(o
(\ Fl
(f)
(o
.lFI
o z.
z.\ F J
tLU E LU o-
(O O)
o)
oo (O
F-
o_ F-
o) @ (o t-
Lampiran 3.a. Evaluasi prakiraan serangan KLTS
KLTS
opr
padi MT. 2012 Evaluasi
K$adian
Ramalan 11T.2012
Kejadian No.
lt|T.2011
OPT
11T,2011t2012
(h4
Serangan OPT
(ha)
(h4
Hin
Senngan OPT
April .Sep
Remfr
thd Pnkiraan
2012(h4
Mak
{%t 1
PBP
73,733
57,875
44,771
51 404
59,020
59,347
I
100,5t
WBC
172.458
11 351
7.515
9,907
13 060
14 679
11240
J
Tikus
8i.336
54.300
49.639
56 993
65.437
57.871
88 44
4
lungro
7.177
4.994
2 962
3 644
4 183
3 096
69 07
5
Blas
9 170
31 383
3 525
4238
5 095
14290
280,47
0
BLB
46 731
13 719
16.542
29.61!
135 82
t
Ulat Gravak
5 65i
35 06
184.5S
99,74
5 653
Jumlah
4284
20,067
402,257
223.689
18 993
OPT
KLTS
MT.2011
]tT.2011t2012
16 124
153.498
Lampiran 3.b. Evaluasi prakiraan serangan
No,
8 319
129.238
KLTS
21 807
opr
185,026
jagung MT. 2012
Ramalan llT,2012
Kejadian
Evaluasi Kejadian
Serangan OPT
(h4
Serangan OPT
April- Sep 2012 (ha)
(ha)
Min
Rerata
thd Prakiraan (%)
(h4
Mak
I
Lalat Bibit
1 350
2.297
511
601
706
609
I
86 26
. Batanq
2311
6.73€
910
1 094
1 31f
1 621
12327
Bula
3 68t
4 588
848
1
01t
1,nl
3.741
305,54
4
iikus
4 406
2.736
1 232
1 511
1 864
1 935
103,77
5
P. Tonqkol
2.019
3 614
935
1 103
1 291
1 60r
123,39
0
U. Grayak
1 090
1.690
122
141
177
7
Hawar Daun
3 125
1 701
001
46:
3.234
23.362
5.220
6.942
9.812
Jumlah
17.991
1
Lampiran 3.b. Evaluasi prakiraan serangan KLTS
KLTS
Ramafan
opr
734
414,90
3.125
96,61
13.359
13615
kedelai MT. 2012
llT,2012
Kejadian
EvaluasiKepdian l{o.
OPT
MT,2011
I
q
0
[|in
(ha)
Serangan OPTthd 2012
Prakiraan (%)
Rerah
[|ak
(ha)
P. Polong
405
423
n1
321
39t
411
104 01
L. Kacang
?0,
tut
ut
m(
32t
uJ
85 36
725
425
548
706
728
1032i
u6
17f
249
JJI
407
I t.l hrt
676
657
79C
951
915
v0
lt
464
61t
185
233
293
453
154
5!
4,268
3,089
1,926
2,40t
U. Grayak 4
(ha)
April.Sep (h4
1
ltT,2011t2012
Semngan OPT
Iikus P. Daun U, Jenqkal
JUlt|LAH
507 1 51[
3,0t1
3.18i
105,69
(U
6t
6 ;@
cF
(!r
o CL
96
(o.u .4 -9 (oq)
@
f-
5
co
dl
6rz CL
F (L
o
g (!
q
nt
c
o)
(E
c(E
@
L
o
>s
U)
co
.o
P
P
o J
o
6
a^
-Y
G'
=
Fl
ln
F
qt
.j
o1
Ol
ao
o
E
6.
IE
o L o (L
rn o
o
.q
N \t
d
c
FI
tN
Fl
o)
z a,/,
+
c
Y q
iI c) bo
f P(U
o rtl g
F
o
Ol
co
@
N
r\ it)
c
IL
fn
N
o
q
x
'o,
o L fit
c!
.v
oo (o
N
N
fn
s-
c\,1
o
@
rn
(o
tn
q
sN
I(o
@
..1
@
m
=t
l*..
o q
(u
(lt
\t
d rl
N
r! E(o
q
Fl
fo
..i
o
0)p
o- :)
o
(U
C
c'
co
.t,
rt|
o)
o)
l-.
O)
ft,
O)
oi
!n
fi
ri rn
F{
c)
o
Y
fn
._E
3 Et .96^' 3 3"3
;@ r
l-
d)
09
lr.l
-L=
I
(n
co
s
o;
o
o o o (t;
O
6 j
n r_t sr q
.l
c!
a\I
ct;
m
rn (o
c! oi
o
E
ro
N
LN
(I'
6l
-(I)
ro ri
(u
t
(D
L
E
fit L
-Y q)
.!
a
':-
oDo
z6N
boo co 4 _o.
\. (\ =o
c
g< s]-
(It: f ir-
co Gr (5(I'
'o, o
otr Y6 L
(gs^o) As :(u (I'U)
oo E6
rn o
bD= (!
o;
o
o o q
o e t-.
ct; Ol
((t
@
r\ c r\ (\
f!
c.i Or
N
o
q !n o Fl
.-: fit fo
cf; @
(o (J
d
oq
c
!a'
(U
==
<.x (!; .:J
SE \Z= (o> c(E (!'6 o:-
co< c!!
*
(l' L
ge 4. tlJ -
R;E -o,r> z <(9F 26A 42|0
(o
-v -ht o
=o
;cD -@
E
!oo
t!
c
o-
o)
>a
'o-
t!2u)
=sft 2tr2 HHH
:=
oo-(t'
co (o0_
t!
o)
|u
olrhL
m L
(U
t:
-(o = -v, !b0 (!o)
co! |l'o6cO
!oo :P
o-; OrZ
ro
E
.Y
a
I6^ .2 P 3.8 oo_
_3:>
='c Eg5
5€E b0 s
;P E= 3.-E Fr.l
913:
-tr6 C'^ O (u=:z oxco o_vv dI)
dvv
o
c
ECOE !ooo o;0J o.Y o_
;tr fch
.=v
@
;> "ot-
b0
z
bo
(o'= P-qD
(o
J
+
J
c!
m a!
-:a
o)
(U
o rl
€(l,
(u
o
-
c!
o o d o
o
-o E
o L
@
c(5 ccT) (I,
C
rt)
rh
(It
'a
o o d o Fl
rn
o o o FI
c
ftt
\/)
z a
3 bo 0.J
lD
tr
=
z.
@
I FI
Lampiran No.
5.
Leaflet yang di Terbitkan/Dipublikasi oleh BBPOPT Tahun 2012
Judul
Penyusun Baskoro SW, Antulat, Urip
I
SR
2.
re
Baskoro SW, Antulat, Urip SR
@
3
Abs{rak BBPOPT merupakan institusi perlindungan yang telah dirintis sejak tahun 1977 sejalan dengan pengembangan institusi Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura didaerah, mengingat tugas teknis dan pekerjaan di bidang perlindungan tanaman akan semakin berat. Hama pada tanaman kacang tanah, dapat
JmlEks) 1.725
1.725
digolongkan berdasarkan cara merusaknya menjadi: a) hama yang menyerang daridalam tanah, b) hama pemakan daun, c) hama penghisap daun dan vektor penyakit virus. Hal tersebut penting untuk menentukan teknik pengendalian hama pada masing-masing golongan hama.
Sukar, ldah Faridah,
Dwitya
Kepik hitam dilaporkan pertama kali menyerang tanaman padi di Desa Toraut, Kec. Dumoga, Sulawesi Utara sebelumnya penduduk setempat telah mengenalnya dengan nama Semut Hitam karena bentuk ukuran dan pergerakannya seperti
1.725
semut hitam. Sekarang hama initelah menyebar ke Propinsi Gorontalo, Sularvesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
4
Yoyo Kusprayogie, Yadi Kusmayadi,
Achmad lmroni
5
Wahyudin,
Yoyok Kusprayogiei , Achmad
lmroni 6
Tim lndok
Dewasa inidi Indonesia telah dikenal6 jenis penggerek batang padi, yang terdiri 5 jenis keluarga (famili) foralidae dan 1 jenis famili noctuidae.
1.590
Jenis-jenis penggerek ini memiliki sifat atau ciri yang berbeda dalam penyebaran dan bioekologi, namun hampir sama dalam cara menyerang atau menggerek tanaman serta kerusakan yang ditimbulkannya.
Ganjur umumnya bukan masalah utama di pertanaman padi. Serangga dewasanya seperti nyamuk kecil, dengan daya terbang yang relatif lemah sehingga penyebarannya hanya lokal saja. Ciri kerusakan yang ditimbulkannya adalah daun menggulung seperti daun barang. Dalam kehidupan dan perkembangan koloni belalang kembara dikenal mengalami 3 fase pertumbuhan populasi yaitu fase soliter, fase transien, dan fase gregaria. Pada fase soliter, belalang hidup sendiri-sendiri dan tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan tanaman. Pada fase gregaria belalang kembara hidup bergerombol dalam kelompok-kelompok dengan jumtah sangat besar, berpindah-pindah tempat dan menimbulkan kerusakan dahsvat.
1.590
1.590
Lampiran No.
A
L
6.
Daftar Poster yang telah dipublikasikan BB-POPT Tahun 2012
Judul Poster
*MH-
Penyusun Urip SR
!E-+!.
E---
::=
=.e
:.j:4:=E
Urip SR 2
Urip SR, Edi SW
PENYAx
rr riiLii!''.'::
4
lrwan,
Baskoro SW, Urip SR
-*:-:* +:::...
-
(eks)
Poster ini menvisualisasikan Tomcat si kumbang pengelana, sejenis kumbang dengan nama ilmiah Paederus fuscrpes Curt atau biasa dikenal dengan Rove beetle (kumbang penjelajah, pengelana), Kumbang berukuran panjang 7-10 mm, lebar 0,5 1 mm. Kumbang ini banyak dijumpai dipersawahan dan merupakan musuh alami dari banyak jenis
625
-
-:==
J
Jumlah
Abstrak
hama tanaman padidan kedelai, Merupakan predator yang memangsa wereng batang coklat dan kutu daun kedelai. Wereng Daun Hijau (WDH) menghisap cairan dari dalam daun bagian pinggir, yang mengakibatkan
daun-daun padi benrvama kuning oranye, penurunan jumlah anakan dan pertumbuhan anakan yang memendek. Gejala serangan tungro yang menonjol adalah perubahan wama daun dan tanaman tumbuh kerdil. Wama daun tanaman sakit bervariasi dari sedikit menguning sampai iinqoa, Poster ini memvisualisasikan peranan musuh alami wereng batang coklat yang terdiri dari parasitoid, pathogen serangga, dan predator
Poster ini memvisualisasikan gejala penyakit blas dan cara pengendaliannya. Penyakit blas disebabkan oleh jamur pathogen AJricularia grisea. Infeksi pada tanaman muda ditandai dengan adanya bercak daun berbentuk belah ketupat, yang dikenal dengan blas daun (leaf
+v
-A:,
106
625
625
625
Lampiran No.
1
2.
7.
Daftar pameran yang diikuti BBPOPT tahun 2012
Tanggal
Judul Pameran
Pelaksanaan
Mei-
Lokasi
Agro dan Food Tahun 2012
31
di Jakarta
2012
Centre (JCC), Jakarta
Pameran Pangan (Food
7 - 10 Pebruari
Jakarta Convention
Security Summit, lndonesia
2012
Centre (JCC), Jakarta
27 -29 Juni2012
Metro, Provinsi
3 Juni
Jakarta Convention
Feed The World) 3
Jambore Penyuluhan Pertanian Pertanian
Lampung
Nasional di Metro, Prov. Lampung 4.
Panen Padi SL-PTT di
4 September 2012
Jawa Barat
Citalang, Pururakarta 5.
6
Agrinex Expo Tahun 2012
Munas MPTHI X Palu
Citalang, Purwakarta,
30Maret-lApril
Jakarta Convention
2012
Centre (JCC), Jakarta
-
Palu, Sulawesi Tengah
6
8 Novembe
2012
LO7
Lampiran 8. Hasil kegiatan Model Peramalan OPT BB-POPT, TA.2012.
1.
Pengembangan Metode Pengamatan Tungau Merah Pada Tanaman Ubi Kayu
Kegiatan pengembangan metode pengamatan tungau merah pada tanaman ubi kayu ini bertujuan untuk menyusun metode pengamatan tungau
merah pada tanaman ubi kayu, dengan sasaran diketahuinya metode pengamatan tungau merah. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi dari bulan Mei sampai bulan Desember tahun 2012 oleh 4 (empat)
orang petugas BB-POPT yaitu
: Dianto Momon Sumono, Ulfah Nuzulullia,
SP., Gun Gun Gunawan, dan Nurpiah. Metode yang digunakan adalah dengan Pengamatan sebanyak 13 kali dengan interval pengamatan 2 mingguan, Pengamatan dilakukan terhadap populasi tungau merah dan intensitas serangannya. Jumlah lokasi yang digunakan dalam pengamatan
tungau merah sebanyak (3 Kecamatan, 9 desa dan 27 hamparan) atau masing-masing Kecamatan terdiri dari (3 desa,
t
hamparan) dengan jumlah
sampel yang diamati untuk tiap hamparan sebanyak 20 pohon, atau (3 x 3 x
3x20 = 540 pohon). Berdasarkan hasil kegiatan ini diperoleh
.
a. Pola umum perubahan indeks sebaran tungau merah pada tanaman ubi kayu di Kabupaten Sukabumi pada setiap pengamatan adalah konstan (tidak beragam terhadap rata-rata).
b. Pengamatan tungau merah pada tanaman ubi kayu
di lapangan
pada
setiap umur tanaman dapat dilakukan dengan teknik dan jumlah contoh yang sama
c. Jumlah pohon contoh yang dibutuhkan dalam pengamatan lapang terhadap populasi tungau merah di 3 (tiga) desa contoh (masing-masing 3 hamparan contoh) adalah
3 pohon untuk (D=0.3) dan 10 pohon
untuk
(D=0.2).
d. Pengamatan lapangan populasi tungau merah pada tanaman ubi kayu dilakukan secara visual cukup dengan menghitung populasi pada ranting daun di bagian tengah dan bawah
108
2.
Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati Terhadap Perkembangan Populasi Penggerek Tongkol Dan Penyakit Hawar Daun Jagung
Kegiatan pengaruh aplikasi beberapa agens hayati terhadap perkembangan populasi penggerek tongkol dan penyakit hawar daun jagung
Tujuan Untuk mengetahui efektivitas beberapa pestisida nabati dan agens
hayati dalam menekan perkembangan populasi dan serangan hama penggerek tongkol serta penyakit hawar daun jagung. Sasarannya adalah diketahuinya efektifitas
3 (tlga) jenis pestisida nabati dan 2
(dua) jenis
agens hayati terhadap ulat penggerek tongkol dan penyakit hawar daun jagung. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo dari bulan Mei sampai dengan Desember tahun 2012 oleh 4 (empat) orang petugas BBPOPT yaitu : Dadan Hardyana, B.Sc.; Sujiono, SP.; Atep Budiman dan Aam
Mulyani, SE. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah Eksperimetal design dengan 6 Perlakuan dan 4 Ulangan.
Berdasarkan hasil kegiatan kajian ini , diketahui bahwa
:
a. Rebusan daun mimba dengan dosis 75 grlltr, rebusan daun mindi dengan
dosis 75 gr/ltr rebusan lengkuas dengan dosis 50 gr/ltr
dan
Corynebacterium dengan dosis 5 cc/ltr. Agens Hayati dan pestisida nabati
mempunyai potensi yang cukup baik sebagai agens pengendali untuk penyakit hawar daun.
b.
Beauveria bassiana, dengan dosis 100 grlltr yang diberikan pada saat tanaman menjelang fase generative, mempunyai potensi yang cukup baik sebagai sarana pengendali penggerek tongkol jagung.
3.
Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak Dan Ulat Polong Kedelai. Pengembangan model peramalan ulat grayak dan ulat polong kedelai
adalah kegiatan yang bertujuan mempelajari pola umum perkembangan populasi dan serangan serta mengembangkan model peramalan populasi hama ulat grayak dan ulat polong pada kedelai.
Sasarannya adalah diketahuinya pola umum perkembangan populasi
dan serangan serta didapatkannya model peramalan ulat grayak dan ulat polong pada tanaman kedelai. Kegiatan ini dilaksanakan Kabupaten Kebumen dari bulan Maret sampai dengan Desember 2012 oleh 4 (empat)
orang petugas BB-POPT yaitu : adalah Yadi Kusmayadi, SP., Sudarti, SP., Surono, AMd., dan Samsu.
Metode yang digunakan adalah pengamatan secara visual dengan menghitung populasi larva, ngengat, kelompok telur ulat grayak dan ulat polong, dan musuh alaminya. Sedangkan pengamatan kerusakan dilakukan
dengan menghitung: a) Ulat grayak : skor kerusakan daun (skor rumpun), dan b) Ulat polong : menghitung jumlah polong terserang pada setiap rumpun yang diamati. Populasi ulat polong dihitung dengan melakukan pembelahan pada sampel polong (10 polong per petak). Analisis populasi dapat dilakukan
dengan menggunakan exell 2007 pada menu Chart Type Scatter XY untuk X adalah waktu/ minggu ke dan Y adalah populasi/intensitas serangan hama
utama pada tanaman kedelai. Hasil analisis pola musim perkembangan populasi dan serangan hama ulat grayak pada tanaman kedelai dapat dibuat dalam bentuk grafik. Berdasarkan hasil kegiatan ini diperoleh
:
a. Intensitas serangan ulat grayak kedelai (Y,%) pada minggu ke
6 dapat diestimasi dari populasinya (X,ekor/rumpun) dengan model log y = 0,494*log(X+0,001)
+ t ,184 (f = 0,76) Ada hubungan antara populasi
dengan intensitas serangan b. Ada hubungan populasi pada minggu ke G dari populasi minggu ke 3
c, Ada hubungan populasi pada minggu ke 8 dari populasi minggu ke 3
4.
Pemetaan Penyebaran OPT Padi Berdasarkan Informasi Cuaca dan lklim.
Pemetaan penyebaran OPT padi berdasarkan informasi cuaca dan iklim bertujuan melaksanakan pemetaan penyebaran padi berdasarkan informasi cuaca dan iklim. Sasaran dari kegiatan ini adalah diperolehnya peta
penyebaran OPT padi berdasarkan informasi cuaca dan iklim. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Indramayu pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012 dengan pelaksananya adalah Busyairi Latiful Ashar, SP., Berry Budhiarsa A, SP, Rina Nurdiana, A Md, Canvika S. TP.Metode yang
digunakan adalah Rancangan percobaan
/
penentuan lokasi dan
pengamatan. Lokasi kajian ditentukan di 4 (empat)Zona Hujan di Kabupaten lndramayu berdasarkan klasifikasi oleh BMKG Setiap zona hujan ditentukan
5 titik
pengamatan dan atau berdasarkan letak pos pengamatan iklim, masing-masing titik pengamatan terdiri dari 3 petak ulangan. Pengamatan tiap petak dilakukan pada 10 rumpun tanaman. Penentuan tanaman contoh dilakukan secara diagonal. Waktu pengamatan sebulan 2x sesuai dengan periode pelaporan OPT. Jenis-jenis data yang diamati adalah data lokasi, 110
data pertanaman, dan data OPT. Jenis data dasar yang dikumpulkan adalah
data iklim selama
I
tahun dari stasiun meteorologi Klas
lll
Jatiwangi
Majalengka, Data pengamatan AWS April -Oktober 2012. Data serangan
OPT selama
I
tahun (2004 -2011) dari instalasi LPHP
Indramayu.
Sedangkan analisis yang digunakan adalah Kajian Data lklim, Penentuan Input Parameter Spesies untuk Climex, Penentuan Input lklim untuk Model
Climex, Analisis Nilai Ecoclimatic lndex( El), Analisis Nilai El terhadap Keberadaan Serangan OPT berdasarkan batasan nilai El menurut D'Adamo,
-
25 =Tidak cocok; 26 - 50 = Kurang cocok; 51- 75=Cocok; dan >75=Sangat cocok. Pemetaan wilayah kesesuaian masing-masing OPT
et al: 0
berdasarkan sebaran nilai El. Hasil Dari kegiatan ini adalah:
a.
Penggerek Batang Padi (PBP)
Semua lokasi kajian di Indramayu berpotensi terhadap serangan PBP. Nilai Ecoclimatic Index( El).yang diperoleh dalam kisaran 51 - 75. Nilai tersebut masuk kategori cocok untuk perkembangan PBP.lndramayu
cocok untuk perkembangan PBP karena pertanaman sangat luas dan tidak dipengaruhi oleh varietas.
b.
Wereng Batang Coklat WBC)
Semua lokasi kajian di Indramayu berpotensi terhadap serangan WBC.Nilai El yang diperoleh berkisar 28 - 48. Daerah yang mampu mendukung perkembangan'WBC adalah daerah yang ada tanaman terus-
menerus karena
air selalu ada, sedangkan daerah yang kurang
mendukung adalah daerah yang cenderung kering di musim kemarau ll, sehingga cekaman iklim mampu menghambat perkembangan WBC.
c. Tikus Nilai El tersebar merata di semua lokasi kajian, sehingga ada potensi
serangan tikus tiap musim tanam.Nilai El yang diperoleh 31 - 47 masuk
kategori kurang cocok untuk perkembangan Tikus.Akan tetapi, potensi
peningkatan serangan tikus perlu diwaspadai karena hasil analisis
tahunan nilai
El
menunjukkan adanya peningkatan.Hal tersebut
disebabkan beberapa daerah mulai tidak tanam serentak, sehingga ketersediaan pakan terus-menerus ada.
1L1.
d.
BLB
Semua lokasi kajian di Indramayu berpotensi terhadap serangan BLB.Nilai El yang diperoleh dalam kisaran 35 - 65.Beberapa lokasi masuk
daerah kurang cocok dan cocok.Tren pergerakan nilai El cenderung naik tiap tahunnya, karena iklim pesisir yang hangat lembab mampu mendukung Perkembangan BLB.
e.
BLAS
Sebaran nilai El untuk penyakit BLAS, tidak merata di semua lokasi kajian.Nilai El tinggi hanya terdapat di daerah endemis blas.Akan tetapi,
terdapat peningkatan nilai El di daerah sekitarnya meskipun nilainya masih rendah.Blas mulai mampu beradaptasi dengan iklim pesisir.Nilai El yang diperoleh berkisar 21 - 67.
f.
Tungro
Indramayu belum berpotensi terhadap serangan tungro.Nilai El yang diperoleh di semua lokasi adalah 0.Dari hasil pengamatan lapang juga tidak ditemukan serangan tungro. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah
a. Model Climex dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh iklim terhadap perkembangan OPT. Semakin besar nilai El maka semakin besar risiko terjadi serangan OPT.
b.
Dari analisis regresi, tidak ada hubungan langsung yang signifikan antara nilai El dengan luas serangan OPT.
c.
Indramayu termasuk daerah berpotensi tinggi untuk perkembangan PBP,
Tikus, WBC, dan BLB. Blas yang awalnya hanya berkembang di daerah endemis, yaitu Haurgeulis, Kroya, Gabuswetan, Cikedung, dan Trisi' kemudian mulai berkembang di Jatibarang, Sliyeg, Widasari, dan Lelea.
d. Tiap tahun tren pergerakan nilai El cenderung naik untuk semua OPT. Perubahan iklim mendukung perkembangan OPT.
5.
Dinamika Populasi dan Pengendalian Kepik Hitam Pada Tanaman Padi
Tujuan dari kajian dinamika populasi dan pengendalian kepik hitam pada tanaman padiuntuk mempelajari pola umum perkembangan populasi dan teknologi pengendalian kepik hitam melalui pengamatan lapangan dan laboratorium. Sasarannya adalah tersedianya informasi tentang bioekologi
dan pengendalian hama kepik hitam. Serta terlaksananya LL2
pengamatan
lapangan
di 18 hamparan.
Pelaksanaan kegiatan
ini di lp3opr
Luwu,
Provinsi Sulawesi Selatan dari Februari sampai dengan September 2012 pada TA 2012, pelaksana 4 (empat) orang petugas BB-popr yaitu yoyo Kusprayogie, Dwitya Rizqillah Gabriel, SP., Turyadi, A.Md., Sukar dan Syahidin. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder, Pengamatan tetap, Rearing dan
Uji
pengendarian pestisida nabati, Agen
Hayati dan Pestisida Kimia. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini sebagai berikut
:
a. serangga kepik hitam telah ditemukan pada tanaman muda
dan
menyerang mulai fase bunting sampai pasca panen dengan menghisap cairan bulir-bulir padi dan batang.
b. Telur
berukuran panjang 1 mm dan menetas setelah 4 - 6 hari. Suhu penetasan telur antara 270 c - 310c. Kelembaban (Rh) antara g9 % - 96
%. Nimfa Pertama berukuran 1,2 mm, masa ganti kulit 2 - 4 hari. Nimfa kedua berukuran 1,9 mm, masa ganti kurit 3 - 4 hari, Nimfa ketiga berukuran 3 mm, masa ganti kulit 3 - 4 hari. Nimfa keempat berukuran 4,9 mm, masa ganti kulit 3 - 5 hari. Nimfa kelima berukuran 6 mm, masa
ganti kulit
3
5 hari dan Serangga dewasa berukuran 7,5 mm.
lama/waktu per generasi nimfa ke dewasa adalah j4 - 22 hari. Serangga jantan dapat bertahan hidup sampai 21 hari dan betina sampai 29 hari pada suhu antara 24oC
- 310C dan kelembaban udara (Rh) antara 610/o -
96%. Seekor serangga betina dapat meletakkan telur antara 13 sampai 62 butir dengan tingkat penetasan 99,0i o/o.
c.
Mortalitas serangga akibat aplikasi pestisida nabati meningkat di pengamatan hari ke 6 (enam) yaitu Umbi gadung dengan konsentrasi 75 gram/liter yaitu sebesar 92o/o dan perlakuan Daun mimba dengan konsentrasi 100 gram/liter yaitu sebesar
84o/o.
d. Mortalitas serangga akibat aplikasi agens hayati meningkat pada pengamatan hari ke 4 (empat). yaitu pada perlakuan Metarrhizium sp sebesar 96% dan Beauvaria bassiana sebesar g2oh, dengan konsentrasi 7,5 graml liter.
e.
Mortalitas serangga akibat aplikasi pestisida meningkat pada hari ke 2 (dua) yaitu perlakuan MIPC sebesar 100% dan perlakuan klorantraniliprol
dan tiametoksam sebesar 96% dan BPMC sebesar 96% dengan dosis sesuai anjuran.
f.
Dinamika dan Kepadatan Populasi Kepik hitam per generasi yang muncul
di: a) Desa Margomulyo yaitu G0 = 0.13, G1 = 0.2s dan laju pertumbuhan r1 = 1.98, b) Desa Kertoharjo yaitu G0 = 0.03, G1 = 0.j2, G2 = 0.22 dan laju pertumbuhan 11 = 3.6, 12 = 1.8.
6.
Pengembangan Pengamatan spot Hopperburn serangan Pemanfaatan Citra Satelit.
wBc dengan
Kegiatan pengembangan pengamatan spot hopperburn serangan WBC dengan pemanfaatan citra satelit bertujuan mengembangkan/mengkaji Metoda Pengamatan spot Hopperburn serangan wBC pada padi dengan pemanfaatan data citra satelit. Sasarannya adalah Terkumpulnya pustaka Spektral Spot hopperburn oleh WBC pada
4
( empat) stadia tanaman padi dan Didapatkannya 1(satu) peta pengamatan spot hopperburn serangan
wBc. Pelaksana kegiatan ini Rahmad Gunawan, sp., Dewi Nirwati, sp., Ketut suarsana, sP, MM., Memed Jamhari, ssr sedangkan Kegiatan pengamatan dilapangan terhadap perkembangan spot huperburn wBc, dilaksanakan mulai dari bulan April sampai dengan Nopember 2012. di Kabupaten Sukoharjo dan Pemalang pada Tahun Anggaran 2012 Metoda yang digunakan
a. Pengumpulan informasi kejadian spot hopperburn Pengumpulan informasi kejadian spot hopperburn diperlukan untuk mengetahui lokasi spot hopperburn WBC yang akan dilaksanakan kajian.
Pengumpulan informasi dilakukan dengan menganalisis data laporan setengah bulanan POPT dan Bedasarkan laporan kegiatan Surveilance yang dilaksanakan oleh BB-POPT.
b. Pengumpulan data lapangan
Data yang dikumpulkan di lapangan berupa data kejadian spot hopperburn wBC di lokasi kajian yaitu Kabupaten pemalang dan Kabupaten Sukoharjo. Data yang dikumpulkan di validasi di lapangan menggunakan GPS agar didapatkan peta sebaran spot hopperburn WBC.
714
c. Perekaman pustaka spektral
Gejala Spot hopperburn dilapangan direkam
menggunakan
spektometer sehingga menjadi end member yang digunakan sebagai data pengolahan data citra satelit.
Tahapan Perekaman Pustaka Spektral adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran daun terakibat WBC dengan menggunakan spektrometer
dengan kategori tanaman sehat, 113 daun mengering, Tz daun mengering , mengering 100% dan daun bergejala khas WBC
2. Konversi data spektrometer (Proscpec) ke Tab Delimited (txt) 3. Gunakan program makro di Exel untuk membatasi data yang panjang gelombang dari 0,4 -0,9 mikrometer
4. Pembuatan pivot table untuk seleksi data normal dan tidak normal 5. Data normal di simpan dalam tab delimited (txt) 6. Didapatkan data endmember yang siap diolah dengan citra satelit d. Pengolahan data citra satelit
Pengolahan data citra satelit berdasarkan pustaka spektral spot hopperburn WBC, citra satelit diambil berdasarkan waktu kejadian spot hopperburn WBC kemudian dianalisis berdasarkan data yang didapatkan di lapangan Tahapan Pelaksanaan Pengolahan data citra satelit adalah sebagai berikut. 1. Download
data citra satelit Landsat 7 ETM+ dari USGS. Citra satelit
yang digunakan adalah citra satelit Landsat pada scene UTM 49S di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Sukoharjo
2. Kalibrasi
citra satelit landsat .Kalibrasi diperlukan agar
panjang
gelombang citra berada pada range yang sama 3. Cropping Citra satelit Kabupaten Pemalang dan Sukoharjo, Cropping
untuk memisahkan wilayah kajian dari Kabupaten lain dalam 1 scene. Tahapan Cropping yaitu Stacking Citra Satelit sesuai dengan band yang
dibutuhkan, Gunakan peta shp Kabupaten Pemalang dan sukoharjo untuk cropping citra sesuai dengan kebutuhan kajian.
4. Pembuatan endmember dengan menggunakan data
spektral
yang
telah diresample dari 2500 band men jadi 4 band karena menyesuaikan dengan band citra satelit. 115
5. Penggunaan metode LSU untuk analisis citra Metode LSU digunakan untuk mendapatkan kombinasi band gambaran spot hopperburn WBC.
6. Didapatkan peta sebaran spot hopperburn WBC kemudian dianalisis berdasarkan data yang didapatkan di'lapangan. Hasil dari kegiatan ini adalah
1. 2.
Pustaka Spektral dalam bentuk endmember sebanyak 8 endmember
Peta sebaran spot hopperbum WBC berdasarkan
pengamatan
lapangan sebanyak 2 kabupaten
3.
Peta citra satelit sebaran serangan spot hopperburn sebanyak
2
kabupaten
4.
Analisis sebaran spot hopperburn berdasarkan data lapangan dan citra satelit
7.
Pengendalian Mozaik Mrus Pada Tanaman Kedelai
Tujuan dari kajian ini adalah melaksanakan pengembangan teknologi
'
pengendalian SMV (Soybean Mozaic Virus) pada tanaman kedelai.
Sasarannya adalah
(1) Terlaksananya 1
(satu) jenis atau
lebih
teknologi pengendalian SMV pada tanaman kedelai; (2) Diketahuinya 1 (satu) jenis atau lebih pengendalian yang efektif untuk pengembangan
mengendalikan SMV pada tanaman kedelai. Percobaan lapangan dilakukan
di Desa Mojotresno..Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Jawa Timur selama 4 (empat) bulan dari mulai Bulan Juli sampai dengan Bulan Oktober. Sedangkan pelaksana kegiatan ini adalah Anton Yustiano, Turyadi, Rosalia Maryana dan Oya Kusmaya
Metode
:
Menggunakan Rancangan
Acak Kelompok
(RAK)
Percobaan terdiri Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan empat bahan pengendalian. Percobaan terdiri dari 4 perlakuan dan 1 kontrol
dengan 10 dari 1 petak demonstrasi,3 perlakuan dan 1 kontrol. Kegiatan
Semi Laboratorium dilakukan di rumah kaea Balai Besar POPT Jatisari dengan menggunakan kali ulangan tiap perlakuannya. Berdasarkan percobaan diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Penggunaan bersama-sama antara bakteri Pseudomonas fluoresence, pemasangan pasang likat kuning, dan kain kanji dapat menekan peningkatan jumlah populasi A. glycines pada tanaman kedelai di tingkat
lapang sampai dengan
5
minggu setelah tanam. Aplikasi bakteri 7L5
5 cc/liter air dilakukan pada perendaman benih, penyemprotan pada 2, 4, dan 6 minggu setelah Pseudomonas fluoresence dengan dosis tanam.
2.
Penggunaan bersama-sama antara bakteri Pseudomonas fluoresence, pemasangan pasang likat kuning, dan kain kanji secara tidak langsung
dapat mengurangi intensitas serangan mozalk virus di tingkat lapang sampai 26,60/o. Aplikasi bakteri Pseudomonas fluoresence dengan dosis 5 cc/liter air dilakukan pada perendaman benih, penyemprotan pada 2, 4, dan 6 minggu setelah tanam.
3. .Penyemprotan ekstrak daun mimba dan daun serai dengan dosis 100 g/liter air pada usia tanaman kedelai 10 hari setelah tanam dapat menekan penularan mozaik virus oleh A. glycines pada tanaman kedelai selama 7 hari setelah aplikasi ditingkat rumah kaca.
4. Penyemprotan
ekstrak daun mimba dengan dosis 100 g/liter air pada usia
tanaman kedelai 10 hari setelah tanam dapat mengurangi penularan mozaik virus oleh
A. glycines pada tanaman kedelai sebesar 50%
di
tingkat rumah kaca.
8.
Pengaruh Serangan OPT Terhadap Kehilangan Hasil Pada Tanaman Padi. Pengaruh serangan OPT terhadap kehilangan hasil pada tanaman padi
bertujuan Untuk mengetahui pengaruh serangan OPT terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi.
Sasaran nya diketahuinya
pengaruh
serangan OPT terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi. Pelaksana
kegiatan ini adalah Wahyudin,
UmiKulsum SP,Suci Nurcahya B, A.Md,
Fitrah Rahmatullah. Yang bertempat
di
Kabupaten Bantu lPropinsi Dl
Yogyakarta, April s/d Desember 2012. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah Hubungan intensitas
serangan OPT terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dikelompokan ke dalam bentuk persamaan linear dan non-linear (eksponensial, logaritmik, polymonial, dan power). Analisis hubungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode regresi sederhana untuk satu faktor (Y = a + bX) dan regresi berganda untuk beberapa faktor yang berpengaruh (Y = a + brXr + ... + b'X").
Hasil analisis data berdasarkan sampel panen pertanaman padi sebagai berikut: LL7
a.
Pengaruh serangan PBP terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dapat diestimasi dengan model hubungan Logaritmik yaituY = 47,3 *
LN(X_pbp) + 6,47 , R2= 0,53 N=100, dimana Y adalah kehilangan hasil (%) dan X adalah intensitas serangan mutlak (%) pada saat panen.
Pengaruh serangan TIKUS terhadap kehilangan hasil pada pertanaman
padi dapat diestimasi dengan model hubungan Logaritmik yaitu
45,25 -
Y
=
-3,66 i R2= 0,74 N=100, dimana Y adalah hasil (%) dan X adalah intensitas serangan mutlak (%)
LN(X_tikus)
kehilangan
pada saat panen.
Fengaruh serangan OPT mutlak(PBP, TIKUS; BUSUK PELEPAH, NECKBLAS) terhadap kehilangan hasil pada pertanaman
padi
model
finier Logaritmik yaitu Y = 57,6 * LN (X_optmutlak) - 29,7 , R2= 0,79 N=
150, dimana Y adalah kehilangan hasil (%) dan X adalah intensitas serangan mutlak (%) pada saat panen. d.
Pengaruh serangan BLB terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dapat diestimasi dengan model hubungan Logaritmik yaituY = 34,3 "
LN (X_blb) + 2,42
i
R2= 0,50 N= 50, dimana Y adalah kehilangan hasil
(%) dan X adalah intensitas serangan tidakmutlak (%) pada saat panen e.
Pengaruh serangan CERCOSPORA terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dapat diestimasi dengan model hubungan Logaritmik
yaituY
=
51,2
* LN (X_cercos) - 12,2, R2= 0,54 N= 100, dimana Y
adalah kehilangan hasil (o/o) dan X adalah intensitas serangan tidak mutlak (%) pada saat panen.
f
Pengaruh serangan OPT tidak mutlak (BLB dan CERCOSPORA) terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dapat diestimasi
dengan model hubungan LogaritmikyaituY (X_opttidakmutlak)
-
66.7
i
= 34.1 *
R2= 0.76 frl= 100, dimana
Y
LN
adalah
kehilangan hasil (%) dan X adalah intensitas serangan tidak mutlak (%) pada saat panen.
g.
Pengaruhserangan OPT mutlak (PBP, TIKUS, BUSUK PELEPAH, NECKBLAS) terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dapat diestimasi dengan model hubungan Logaritmik berganda yaituY
=
19.23
- LN (X_pbp) + 27.7 * LN (X_tikus) + 9.86. LN (X_bupel) + 1.18 * LN 118
(X_neck) + 10.68
i
R2= 0.74 N= 40, dimana Y adalah kehilangan hasil
(%) dan X adalah intensitas serangan tidak mutlak (%) pada saat panen.
h.
Pengaruh serangan OPT tidak mutlak (BLB dan CERCOSPOM) terhadap kehilangan hasil pada pertanaman padi dapat diestimasi dengan model hubungan Logaritmik berganda yaituY = 52.2. LN (X_blb)
+ 5.64 * LN (X_cercos) - 28.0 , R2= 0.69 N= 40, dimana Y adalah kehilangan hasil (o/o) dan X adalah intensitas serangan tidakmutlak
(o/o)
pada saat panen.
9.
Evaluasi Ketahanan Varietas Padi Terhadap WBC Dengan Metode Rice Garden dan Honey Dew Test.
Evaluasi ketahanan varietas padi terhadap WBC dengan metode rice garden dan honey dew tes ini bertujuanUntuk mengetahui ketahanan varietas padi terhadap hama Wereng Batang Goklat (WBC) sebagai bahan informasi
rekomendasi pengendalian OPT. Sasarannya adalah Diketahuinya ketahanan 15 varietas padi terhadap WBC melalui Metode Honey Dew. Kegiatan ini dilaksanakanpada Bulan April sampai dengan Desember 2012, dengan pelaksana kegiatan Achmad lmroni, Mamat Rahmat, SawadiMetode yang digunakan adalah Eksperimetal Design, Rancangan Acak Lengkap (15 Perlakuan, 4 Ulangan) Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut
1.
:
Pengujian Honey Dew Test
Data hasil uji DMRT terhadap luas bercak yang dihasilkan wereng batang coklat pada 15 varietas uji menunjukkan bahwa varietas Inpari-13 merupakan varietas yang tidak disukai oleh wereng batang coklat dari koloni uji.
2.
Pengujian Rice Garden
Hasil analisa data pada
15
perkembangan hama Wereng
Varietas tanaman padi terhadap Batang Coklat tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata. D
10.
Eksplorasi Agens Hayati Pada Hama Utama Kedelai.
Tujuan Eksplorasi Agens Hayati Pada Hama Utama Kedelai adalah Untuk mengetahui jenis-jenis Agens Hayati serta mendapatkan lsolat Agens Hayati dari OPT tanaman kedelai. Sasarannya Tersedianya jenis-jenis Agens 119
tb untuk tujuan pengendalian OPT tananran lGtblxi- lcgpada Bulan Juni sampai dengan Desember 21012 dt E Siyam, Suwandi lrawan Metode yang dQun*an # pengambilan sampel Tanah / tanaman / OPT. Berdasarkan }d lcgill Hayati dari OPT tanaman Keddai unht(
dild Qssl
Pengambilan sampel dari daerah, diperoleh hasil
:
Lokasi Pengambilan SamPel
1
Kab. Cianjur, Kecamatan Haur
Tanah
Wangi, Desa Kertamukti
tanaman sehat
Kab. Cianjur, Kecamatan
Tanah
Ciranjang, desa Karangwangi
tanaman sehat
Kab. Jombang, Kecamatan
- Hama Wereng
2
Mojoagung, desa Mojotresno.
Hasil Eksplorasi
Jenis Sampel
No.
pada
pada
Tichoderma spp.
Tichoderma
sPP.
Beauveria bassiana
Kedelai.
-Tabuhan 3
- Kepik hijau
Kab. Grobogan, Kecamatan Purwodadi, desa Nambuhan.
(Nezara
Metarrhizium anisopliae
viridula)
11.
Pengamatan dan Pemetaan Patotipe HDB.
Pengamatan dan pemetaan patotipe HDB bertujuan Diketahuinya patotipe penyakit Hawar Daun Bakteri(HDB) pada Tanaman Padi di Provinsi Lampung Selatan, sasaranya diketahuinya patotipe penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi. Pelaksana kegiatan ini adalah Cahyadi lrwan,
Lia Lisnawati, Aris Sutoaji yang dilaksanakan di Laboratorium BB-POPT Jatisari, pelaksanaan Bulan Juli s/d Nopember 2012. Metode yang digunakan Sampling Method. Hasil dari kegiatan ini adalah
1.
Penyebab Penyakit HDB
di Desa Adirejo,
:
Kecamatan Waylima dan
Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran teridentifikasi sebagai patotiPe
2.
I
Penyebab Penyakit HDB
Dl Kabupaten Lampung Utara
Kecamatan
Semuliraya dan Semulijaya teridentifikasi sebagai patotipe I dan ll L20
3.
Penyebab Penyakit HDB
di
Kabupaten Lampung Tengah, Kab.
Pringsewu, dan Kab. Lampung Selatan teridentifikasi patotipe ldan Xll
4.
Penyebab Penyakit HDB di Kab. Tenggamus teridentifikasi patotipe l,ll dan Xll
12.
Pengendalian Penyakit Tular Benih (Sarocladium Oryzae Sawada) Pada Tanaman Padi Dengan Menggunakan Agens Hayati dan Pestisida Nabati.
Untuk mengetahui jenis Agens hayati dan bahan nabati dalam pengendalian penyakit tular benih pada tanaman padi, sasaranya diketahuinya jenis agens hayati dan bahan nabati dafam pengendalian penyakit tular benih. Kegiatan ini dilaksanakan di Lab. BB-POPT pada April 2012 s/d Agustus2}'l2Cahyadi Inuan, NanarA Cahyana dan Ade Suhendar.
Metode kajian yang digunakan adalah metode exsperimental di semi laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian terdiri dari lima perlakuan yaitu 1) perlakuan dengan menggunakan
agens hayati bakteri Corynebacteium,2) perlakuan dengan menggunakan
agens hayati bakteri Pseudomonas fluorescens, 3) perlakuan dengan menggunakan ekstrak daun mimba, 4) perlakuan dengan menggunakan ekstrak daun sirih dan 5) tanpa perlakuan atau kontrol. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga diperoleh sebanyak 20 plot ulangan.
Hasil dari kegiatan ini adalah Agens hayati Corynebacterium dan pestisida nabati ekstrak daun sirih memberikan pengaruh nyata dan efektif menekan serangan penyakit busuk pelepah pada kerusakan mutlak sebesar 2,27Vo dan 4,07o/o dibandingkan dengan kontrol (12,19o/o). 13. Pengendalian Penyakit Mrus Kuning Pada Tanaman Cabai Skala Luas.
Pengendalian penyakit virus kuning pada tanaman cabai skala luas
bertujuan Pengendalian penyakit virus kuning pada tanaman cabai skala
luas. Sasaran dari kegiatan ini adalah Terdeseminasinya pengendalian penyakit
teknologi
virus kuning pada tanaman cabai, diterapkannya
teknologi pengendalian virus kuning oleh petani pada lahan pertanaman
cabai, dan diketahuinya perkembangan Bemisia tabaci dan musuh alami pada 1 (satu) musim tanam. Kajian dilaksanakan di daerah endemis penyakit
virus
kuning skala luas di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang t27
Propinsi Jawa Tengah pada bulan Mei - Desember 2A12. Kegiatan ini dilaksanakan ole 4 petugas BB-POPT yaitu Ani Widarti, S.Si., Dedi Darmadi,
SP., Devied A. Sofyan, SP., Willing Bagariang, SP., Tri Murniningtyas Puji Lestari, Nanar A. Cahyana. Metode yang digunakan adalah Pertemuan petani; Penerapan Paket Teknologi PHT virus kuning; Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan
di
lapangan dan hasil anSlisis tentang
perkembangan penyakit virus kuning pada tanaman cabai diketahui bahwa:
1.
Pengendalian penyakit virus kuning pada tanaman cabai di lahan petani
dengan cara PHT menunjukan hasil yang signifikan apabila dibandingkan dengan pengendalian virus kuning pada cabai di lahan petani non PHT.
2.
Rata-rata populasi OPT tain seperti Thrips pada tanaman cabai di lahan
petani dengan cr,ra PHT lebih rendah dan menunjukan hasil yang signifikan bila dibandingkan dengan non PHT.
3.
Perlakuan PHT pada tanaman cabai di lahan petani menunjukan hasil yang signifikan terhadap jumlah biji cabai dan jumlah bunga normal yang dihasilkan dibandingkan dengan non PHT.
14. Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati Terhadap
Perkembangan
Populasi Ulat Grayak dan Penyakit Trotol Ungu Pada Bawang Merah.
Pengaruh aplikasi beberapa agens hayati terhadap perkembangan populasi ulat grayak dan penyakit trotol ungu pada bawang merah bertujuan untuk Mengetahui efektifitas'beberapa agens hayati dalam menekan penyakit
trotol
ungu dan hama ulat grayak. Sasarannya
efektifitas
adalah diketahuinya
4 (empat) jenis agens Hayati terhadap penyakit trotol ungu
dan
hama ulat grayak. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Brebes Bulan Mei sampai dengan Desember 2012. Metodeyang digunakan adalah Eksperimen
design 10 perlakuan,
3 Ulangan.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini
adalah Efektivitas agens hayati Trichoderma
sp
efektif
menekan
perkembangan penyakit Alternaria porri pada umur 35 hst. dan efektifitanya sama dengan fungisida. Serta Penggunaan agens hayati patogen serangga
tidak mampu menekan populasi Spodoptera exigua sehingga intensitas serangannya tinggi.
r22
15.
Pengendalian Nematoda Sista Kuning Skala Luas
Kegiatan Pengendelian nematoda Sista Kuning (NSK) bertujuan untuk menerapkan teknologi Pengendalian Hama Terpadu NSK dalam skala luas.
Sasarannya adalah
(a) Terdiseminasikannya paket teknologi
PHT-NSK
kepada 50 orang petani peserta, (b) diterapkannya paket teknologi PHT-NSK
pada 50 lahan praktek mandiri masing-masing petani peserta. Kegiatan ini dilaksanakan
di Desa Condong Campur Kecamatan Pejawaran dan
Desa
Bakal Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah pada bulan Mei-Desember 2012. Pelaksana Kegiatan dilaksanakan oleh Suwarman, SP., Anik kurniati, SP., Sri Murtiarti, SP., Maryono, lta Sumirta,
Nur lkhsan. Kegiatan Pengendalian Nematoda Sista Kuning Skala Luas, dengan metode bimbingan teknis PHT-NSK serta melakukan gerakan pengendalian dengan menggunakan agens hayati Vefticilium sp memberikan pengaruh terhadap
1.
:
Menekan kemunculan gejala serangan NSK pada petak perlakuan petani
dan gejala muncul pada umur tanaman 6 MST, sedangkan pada petak PHT tidak muncul.
2. 3.
Dapat menekan laju pertumbuhan NSK sebesar 0,78 kali Meningkatkan kwalitas umbi
a.
:
Kelas A selisih berat umbi antara petak PHT dengan petak perlakuan petani sebesar 155,93 gr per rumpun
b.
Kelas B perbandingan berat umbi antara petak PHT dengan petak perlakuan petani sebesar 121,48 gr per rumpun
4.
Penerapan teknologi PHT-NSK dapat menekan kehilangan hasil kentang sebesar 3,34Vo.
16.
Perlakuan Vapor Heat Treatment (VHT) Terhadap Lalat Buah pada Mangga Gedong Segar.
Kegiatan perlakuan Vapor Heat Treatment (VHT) Terhadap Lalat Buah
pada mangga gedong segar bertujuan Menentukan standar dan prosedur teknik disinfestasi dengan Vapor Heat Treatment (VHT) terhadap lalat buah pada mangga "Gedong'. Sasarannya Tersedianya paket teknologi standar
dan prosedur teknik disinfestasi dengan Vapor Heat Treatment
(VHT)
terhadap lalat buah pada buah mangga "Gedong". Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 2012 (Januari-Desember 2012) di laboratorium VHT Balai Besar L23
Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BB-POPT), Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Pelaksana kegiatan ini adalah Wayan Murdita, Suwarman, SP., Tri Murningtyas PL, Maryono, Dedi Darmadi, SP., Willing Bagariang, SP., Sri Murtiati, SP. Untuk dapat menentukan standard dan prosedur teknik disinfestasi dengan VHT terhadap lalat buah pada mangga
Gedong segar (pasca panen) beberapa tahapan kegiatan/pengujian dilaksanakan meliputi:
uji
(rearing) dilaksanakan
di
laboratorium VHT BB-POPT Jatisari dengan target serngga uji adalah
B.
1. Penyediaan/perbanyakan serangga
Papayae, B. Carambolae, dan B. Cucurbitae.
2.
Uji kepekaan 4 stadia lalat buah B. papayae (mature egg, larva instar 1, 2
dan 3) terhadap panas dengan VHT (Susceptibility test by VHT). Uji ini untuk menentukan stadia yang paling tahan atau toleran terhadap panas.
Pengujian ini menggunakan VHT -system (fix mod ) dengan kondisi treatment adalah setting temperatur dry bulb adalah 49,5 fC, settiig relative humadity (RH) adalah 9S%,target temperatur pada di dalam buah mangga adalah 45
!C, 46xC, 46.5!C, 47aC
dan 47.51C, dan holding
time : 0 menit. Hasil dari uji akan dilanjutkan keuji berikutnya yaitu uji mortalitas skala kecil dengan VHT (Small scale mortality test by VHT).
3. Small scale mortality test by VHT. Uji ini untuk menentukan kondisi perlakuan dengan VHT (Treatment condition: temperature, holding time,
humidity) dengan kondisi perlakuan adalah: setting temperature (dry bulb): Keep 30.0 oC for 30 minutes and rise from 30.0 oC to 48.0 oC in 2
hours, setting Relatif Humidity (RH). Keep 55
o/o
for 150 minutes and rise
more than 95%, target fruit core temperatures: 47.0 oC, Holding time:
0,
10, 20 and 30 minutes, Water (shower) cooling.l0 minutes, Air cooling:30 minutes danload factor in the chamber: full load. Hasil uji ini akan dilanjutkan ke Uji mortalitas skala besar (Large scale mortality test by vHT).
4.
Large scale mortality test by VHT. Uji ini bertujuan untuk mengkonfirmasi 100 o/o mortalitas serangga uji dengan jumlah lebih dari 30.000 serangga
uji. .Pelaksanaan uji ini mengacu pada hasil uji Small Scale Mortality Test
dengan kondisi perlakuan adalah: Setting temperature (dry bulb). Keep 30.0 oC for 30 minutes and rise from 30.0 oC to 48.0 oC in 2 hours, L24
Setting Relatif Humidity (RH): Keep 55 % for 150 minutes and rise more
than 95%,Target fruit core temperatures: 47.0 oC, Holding time: minutes, Water (shower) cooling :10 minutes, Air cooling:
30 30
minutes, dan Load factor in the chamber: half load dan full load'
5.
Fruit injury test by VHT. Tujuan dari uji ini adalah untuk memastikan
tidak terjadi kerusakan pada buah uji (mangga Gedong) mortalitas lalat buah harus 100
o/o
dengan
(complete mortality) dengan dengan
kondisi perlakuan VHT sama seperti pada Large Scale Mortality Test..
Berdasarkan hasil Kajian Perlakuan Vapor Heat Treatment (VHT)
terhadap Lalat Buah pada Buah Mangga Gedong Segar dalam rangka mendukung kerjasama lJ-EPA dapat disimpulkan sementara sebagai berikut:
1. Uji kepekaan terhadap panas (Susceptibility Comparison Test) . membuktikan bahwa stadia telur (mature egg) adalah stadia lalat buah B. papayae yang paling toleran terhadap panas.
2.
Uji mortalitas skala kecil (Small Scale Mortality Test) menunjukkan bahwa perlakuan lalat buah (mature egg) dengan VHT pada temperatur
di dalam buah mangga 47.0 oC dan holding time 0 dan 10
menit
beberapa serangga uji masih hidup, sedangkan untuk holding time 20 dan 30 menit seluruh serangga uji mati. 3
Uji mortalitas skala besar (Large Scale Mortality Test) dikonfirmasi lebih dari 30.000 serangga
uji
(40.708 serangga uji) mati pada temperatur di
oC dan holding time 30 menit, dan tidak ada dalam buah mangga 47.0
perbedaan yang nyata terhadap kerusakan pada buah
uji,
kecuali
internal break down. 4
Standar dan prosedur teknik disinfestasi dengan Vapor Heat Treatment (VHT) terhadap lalat buah pada buah mangga "Gedong" segar adalah;
"Temperatur
di dalam buah mangga Gedong dinaikkan
ketemperatur
42,0 oC dengan relatif humidity sekitar 55o/o, kemudian dinaikkan ke oC
47 .0
dengan relatif humidity 95% dan dibiarkan selama 30 menit (holding
oC atau lebih". time) pada temperatur 47.0
t25