ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN Lutfiyah Zain1), Widayati2), Risma Aliviani Putri3) 1. Mahasiswa AKBID Ngudi Waluyo 2. Staf Dosen AKBID Ngudi Waluyo Email : UP2M@AKBIDNgudiWaluyo INTISARI Angka Kematian Ibu di Kabupaten Semarang tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup tinggi, bila ditahun 2013 AKI sebesar 120,22 per 100.000 KH (17 kasus), maka ditahun 2014 menjadi 144,31 per 100.000 KH (20 kasus). Sedangkan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Semarang tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013 yaitu 13,44 per 1000 KH (169 kasus) menjadi 10,90 per 1000 KH (142 kasus) di tahun 2014. Memberikan asuhan pelayanan kebidanan secara berkelanjutan sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan berdasarkan manajemen varney yang pendokumentasiannya secara Subjektif Objektif Analisa Penatalaksanaan (SOAP). Tempatnya di BPM Angel William Leyangan, waktu Karya Tulis Ilmiah yaitu 20 April 2016 sampai Juni 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan pemeriksaan fisik, wawancara, observasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam pemberian asuhan pada ibu hamil trimester III sampai dengan KB, sehingga penulis dapat memberikan asuhan kehamilan fisiologis, persalinan secara spontan, nifas fisiologis, BBL fisiologis sampai dengan penggunaan KB suntik 3 bulan tanpa adanya penyulit dan komplikasi.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan KB
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
1
ABSTRACT
Zain, Lutfiyah, 2016; The Sustainable Midwifery Care in Mrs. N, 25 Years at BPM Angel William of Leyangan. Scientific Paper. Diploma III of Ngudi Waluyo Midwifery Academy. First Advisor: Widayati, S.SiT.,M.Keb, Second Advisor: Risma Aliviani Putri, S.SiT. In 2014, the maternal mortality rate in Semarang Regency has quietly high increased, from 120.22 per 100,000 live births (17 cases) in 2013 to 144.31 per 100,000 live births (20 cases) in 2014. Meanwhile, the infant mortality rate in f Semarang Regency in 2014 has decreased than 2013, from 13.44 per 1000 live births (169 cases) in 2013, to 10.90 per 1000 live births (142 cases) in 2014. This paper aims to provide the sustainable midwifery care services according to the standard of obstetrical care in pregnant women, childbirth, postpartum, newborn and using contraception by using the Varney obstetrical management approach which its documentation was conducted by the Subjective-Objective-Analysis-Plan (SOAP). This study was conducted at BPM Angel William of Leyangan in 20 April 2016 to June 2016. The data collection used physical examination, interview, observation, literature study and documentation study. Through this scientific paper, the writer obtain the real description and experience in the provision of midwifery care in the third trimester pregnant woman until the selection of contraception, so that the writer can provide midwifery care in pregnancy woman physiologically, spontaneously labor, physiological postpartum, physiological newborn and terminated by the using of contraceptive injection for 3 months without any complications.
Keywords:
Midwifery care, Delivery, Postpartum, Newborn, Using contraception PENDAHULUAN
Latar Belakang Status kesehatan di suatu Negara ditentukan salah satunya oleh Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), apabila AKI dan AKB nya kecil maka dikatakan status kesehatan Negara tersebut baik. AKI dan AKB yang masih tinggi telah lama mengundang perhatian pemerintah. Menurut hasil berbagai survei, tinggi rendahnya AKI dan AKB di suatu Negara dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetric yang bermutu dan menyeluruh Laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah AKI di tahun 2014 yaitu 126,55 jiwa, dimana penyebab kematian ibu karena perdarahan sebanyak 22,93%, hipertensi 28,10%, infeksi 3,66%, gangguan sistem peredaran darah 4,93%, lain-lain sebanyak 42,33%. AKB sebanyak 10,90/1000 kelahiran hidup, penyebab kematian bayi antara lain pneumonia sebanyak 11,16%, diare 10,05%, kelainan saluran cerna 4,23%, saluran saraf
1,25%, lain-lain 73,32% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2015). Faktor penyebab kematian ibu di Kabupaten Semarang tahun 2014 didominasi oleh perdarahan 40%, diikuti hipertensi 25%, emboli 10%, infeksi 5%, sepsis 5%, cardiomiopathy post partum 5%, enchepalitis 5%, jantung 5% (dinkes kab. Semarang, 2014). Angka Kematian Bayi di Kabupaten Semarang tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013 yaitu 13,44 per 1.000 KH menjadi 10,90 per 1.000 KH di tahun 2014. Adapun penyebab AKB di Kabupaten Semarang paling banyak yaitu BBLR 40,14%, diikuti asfiksia 21,8%, kelainan kongenital 7,75%, kelainan kongenital 4,92%, diare 3,52%, infeksi 2,82%, ileus 2,11%, pneumonia 0,70%, DBD 0% (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2014). Salah satu cara untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan melakukan persalinan difasilitas pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan terlatih yaitu
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
2
dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan secara nasional pada tahun 2013 adalah sebesar 90,88%. Cakupan ini terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu jika dilihat dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih menurut provinsi di Indonesia pada tahun 2013, tiga provinsi dengan cakupan tertinggi adalah provinsi Jawa Tengah dengan cakupan 99,89%, Sulawesi Selatan 99,78%, dan Sulawesi Utara 99,59%. Sedangkan tiga provinsi dengan cakupan terendah adalah Papua 33,31%, Papua Barat (73,20%), dan Nusa Tenggara Timur (74,08%) (Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013) Kualitas pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dipengaruhi oleh banyak faktor, namun kemampuan tenaga kesehatan (bidan, dokter, dokter spesialis) merupakan salah satu faktor utama, mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi sekitar saat persalinan dan 95% penyebab sering tidak dapat diperkirakan, maka upaya menurunkan AKI adalah mengupayakan agar ibu setiap persalinan ditolong atau minimal (didampingi oleh bidan) pelayanan obstetric sedekat mungkin kepada semua ibu hamil dan pemeriksaan kehamilan secara teratur (Saefuddin, 2006). Berdasarkan uraian diatas, pada kesempatan ini penulis tertarik melakukan asuhan kebidanan yang berkelanjutan pada pasien dimulai dari masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir sampai KB. Karena upaya untuk menurunkan AKI dan AKB perlu dilakukan asuhan kebidanan yang berkelanjutan untuk memberikan asuhan yang sesuai pada masa kehamilan, mendeteksi dini adanya resiko tinggi ataupun komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan, memberikan asuhan kebidanan yang tepat saat bersalin dan mendeteksi adanya komplikasi yang terjadi selama persalinan, nifas, pada bayi baru lahir dan menentukan kontrsepsi apa yang akan digunakan setelah masa nifas.
Berdasarkan latar belakang, pada kesempatan ini penulis akan membahas kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ny. N di BPM Bidan Angel William Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur.” Tujuan Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. N umur 25 tahun G2P1A0 dari masa kehamilan trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta KB. Manfaat 1. Manfaat bagi pasien Pasien dapat meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, dan KB melalui informasi yang diberikan oleh petugas selama memperoleh pelayanan 2. Manfaat untuk institusi Meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB sesuai dengan prosedur dan standar praktik kebidanan 3. Manfaat bagi Instansi Kesehatan Sumber informasi dan dapat memberikan masukan- masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengkajian pada asuhan kebidanan kehamilan, bersalin, nifas, bbl sampai dengan Kb pada Ny. N harus diidentifikasi berdasarkan faktor pencetus atau predisposisinya, seperti usia, usia kehamilan, jumlah kehamilan, riwayat kesehatan, dan status sosial ekonominya serta hasil pemeriksaan fisik dan penunjangnya berupa hasil tes urin dan tes darah. Pada pengkajian Asuhan kebidanan ibu hamil dilaksanakan pengumpulan data dasar yaitu data subyektif dan data obyektif, serta penegakan diagnosa dan planning. 1. Kehamilan Ibu mengatakan bernama Ny. N umur 25 tahun hamil yang kedua, pernah
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
3
melahirkan satu kali, belum pernah keguguran, HPHT tanggal 31-07-15, HPL tanggal 07-05-16. Ibu ANC sebanyak 10 kali, ibu sudah mendapat imunisasi TT 4 kali, BB 55 kg, TB 158 cm, LILA 25 cm, pemeriksaan Hb 8,4 gr%. Diagnosa kebidanan yang diperoleh yaitu Ny. N umur 25 tahun G2P1A0 hmil 38 minggu 2 hari, jnin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, puki, preskep,divergen dengan anemia sedang. Diagnosa potensial dapat terjadi anemia berat. Antisipasi segera yang dilakukan menganjurkan ibu periksa rutin, konsumsi tablet Fe, makan makanan gizi seimbang istirahat cukup, kurangi ativitas berat. Planning yang dilakukan di lahan praktek pemeriksaan umum, periksa kehamilan, penkes tentyang ketidaknyamanan TM III, pnkes bodi mekanik. Hasil kondisi ibu dan janin sehat, ibu sudah mengetahui ketidaknyamanan TM III, ibu sudah paham bodi mekanik. 2. Persalinan Ibu mengatakan bernama Ny. N umur 25 tahun hamil yang kedua, pernah melahirkan satu kali, belum pernah keguguran, HPHT tanggal 31-07-15, HPL tanggal 07-05-16. Ibu datang puklul 12.00 WIB mengeluh kencengkenceng sering sejak jam 05.30 WIB, keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD 110/60 mmHg, Nadi 80x/m, Suhu 36,3 C, RR 20x/m, TBJ 3410 gram, DJJ 144x/m, His 3x/10’/25’’, VU kosong, VT vagina elastis, pembukaan 6 cm, effacement 60 %, kulit ketuban masih utuh, presentasi belakang kepala, POD ubun-ubun kecil, penurunan H II. Pemeriksan pukul 16.00 WIB didapatkan hasil VT 10 cm, effecement 100%, ketuban (-), teraba kepala, UUK didepan, kepala turun hodge IV+, tidak teraba bagian kecilkecil janin, DJJ 140x/menit, his 5x10’50’’. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Terlihat tanda-tanda persalinan seperti dorongan untuk meneran, tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva membuka. Pukul 16.25 bayi lahir spontan, menangis kuat, warna kulit kemerahan, gerak aktif, jenis kelamin perempuan. Pukul 16.40 plasenta lahirt lengkap, kotiledon lengkap, terdapat robekan perineum derajat 2. Asuhan yang dilakukan yaitu dengan asuhan persalinan normal,tidak terdapat perdarahan yang abnormal, terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek yaitu alat pelindung diri yang digunakan di lahan praktek belum lengkap yaitu tidak menggunakan penutup kepala, kacamata, dan sepatu boot diganti dengan sandal lantai. 3. Nifas Pengkajian nifas pertama dilakukan 6 jam postpartum. Lama persalinan ibu kala 1 adalah 4 jam, kala 2 adalah 25 menit, kala 3 adalah 15 menit, kala 4 adalah 2 jam, total lama persalinan adalah 6 jam 40 menit, plasenta lahir lengkap, kotiledon lengkap, tidak ada bagian yang tertinggal, selaput plasenta utuh. Bayi lahir spontan BB 3200 gram, panjang 50 cm, LD 31 cm, LK 33 CM, LILA 10,5 cm. Ibu mengatakan merasakan nyeri pada luka laserasi. Kondisi tubuhnya sudah mulai membaik setelah melahirkan, perut masih terasa mules, terdapat pengeluaran darah yang tidak terlalu banyak. Ny. N belum mengetahui tahapan-tahapan mobilisasi dan macam-macam tanda bahaya pada ibu nifas. Ny. N menyusui bayinya setiap kali bayi menginginkan dan menyusui pada tiap payudara. Ny. N ingin mengetahui bagaimana cara membersihkan genetalia terutama pada luka bekas jahitan. Pengkajian kedua yaitu 6 hari postpartum yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Mei 2016 didapatkan hasil pengeluaran darah PPV sudah sedikit lendir bercampur darah ±50 cc. Ny. N mengatakan tidak mengalami kesulitan saat BAB dan BAK. Ny. N masih merasakan nyeri pada luka laserasi. Ny. N mengatakan tidak ada penyulit selama masa nifas. Pada kunjungan III 2 minggu post partum tanggal 26 Mei 2016
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
4
jam 16.00 WIB didapatkan data subjektif payudara ibu terasa penuh sejak 1 hari yang lalu, ibu tidak ada kesulitan dalam merawat bayinya, ASI ibu keluar lancar, nafsu makan ibu baik, istirahatnya cukup dan ibu belum mengetahui perawatan payudara. Pengkajian keempat yaitu 42 hari postpartum yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2016 didapatkan hasil bahwa Ny. N mengatakan darah yang keluar sudah berhenti. ASI keluar lancar, tidak ada penyulit masa nifas. Ibu sudah mengerjakan aktivitas sehari-hari seperti biasa tanpa ada keluhan 4. Bayi baru lahir Asuhan pertama yaitu bayi umur 1 hari yang dilakukan pada tanggal 13 Mei 2016, didapatkan hasil pengkajian bahwa bayi Ny. N merupakan anak kedua, lahir pada tanggal 12 Mei 2016 pukul 16.25 WIB, berjenis kelamin perempuan, keadaan bayi sehat, bayinya menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan, bernafas spontan, hasil pemeriksaan umum bayi dalam batas normal, suhu 37,1 °C, nadi 136x/menit, pernafasan 48 x/menit, berat lahir 3200 gram, panjang 50 cm, lingkar dada 31 cm, lingkar kepala 33 cm, lila 10,5 cm, jenis kelamin perempuan, bayi lahir spontan, menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan bernafas spontan, telah dilakukan IMD. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan reflek meliputi reflek morro, rooting, sucking, grapsing, tonick neck dalam batas normal.. Asuhan kedua yaitu bayi berumur 6 hari yang dilakukan pada tanggal 18 Mei 2016, didapatkan hasil pengkajian bayi Ny. N sudah BAB dan BAK, bayi tidak mengalami tanda-tanda ikterus, bayi sudah mau menyusu dan ASI sudah keluar, namun BB bayi mengalami penurunan 100 gram dari berat lahir yaitu menjadi 3100 gram. Asuhan ketiga yaitu bayi berumur 2 minggu yang dilakukan pada tanggal 26 Mei 2016, didapatkan hasil pengkajian bayi Ny. N bayi menyusu dengan kuat, tidak ada tanda-tanda penyulit, bayi BAB
3-4 kali dalam sehari, BAK >8kali sehari, tali pusat sudah mengering dan lepas. Asuhan keempat yaitu bayi berumur 30 hari yang dilakukan pada tanggal 12 Juni 2016 didapatkan hasil pengkajian bahwa bayi Ny. N menyusu dengan kuat (minum ASI banyak), reflek menghisap baik, gerakan aktif, tidak mengalami gangguan pernapasan, bayi tidak ikterus, bayi Ny. N BAB 3-4 x dalam sehari, kencing > 8 kali sehari, gerakan bayi aktif tali pusat sudah terlepas serta tidak ada tanda-tanda bahaya/kelainan yang terjadi pada bayinya 5. Keluarga Berencana Asuhan KB kunjungan pertama didapatkan data bahwa Ny. N mengatakan belum pernah melakukan hubungan seksual dengan suami, belum mendapatkan haid dan sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Ny. N ingin mendapatkan informasi mengenai alat kontrasepsi pasca persalinan. Asuhan KB kunjungan kedua didapatkan data bahwa ibu mengatakan sampai saat ini belum mendapatkan haid setelah bersalin. Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan dengan persetujuan suami. Ibu mengatakan sudah mantap menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Asuhan KB yang diberikan pada asuhan pertama pada tanggal 23 Juni 2016 didapatkan hasil TD 110/60 mmhg, nadi 82x/menit, RR 20x/menit, suhu 36°C, pemeriksaan fisik dalam batas normal, pada pemeriksaan ekstremitas atas didapatkan hasil tidak teraba batang implan, pada pemeriksaan genetalia didapatkan tidak terlihat adannya benang IUD. Asuhan KB kedua yang dilakukan pada tanggal 25 Juni 2016 didapatkan hasil TD 110/70 mmhg, Nadi 80x/menit, suhu 36°C, pernafasan 2x/menit. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan khusus didapatkan hasil dalam batas normal. Menurut praktek dilahan asuhan yang diberikan pada kunjungan pertama pemberian konseling mengenai penggunaan alat kontrasepsi, kunjungan
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
5
kedua pemantapan dan pemasangan alat kontrasepsi. PENUTUP Kesimpulan Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan menggunakan pendekatan komprehensif atau berkelanjutan dan pendokumentasian secara SOAP pada Ny. N umur 25 tahun dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan Kb yang dimulai dari tanggal 20 April 2016 sampai dengan 23 Juni 2016. Maka dapat disimpulkan : 1. Kehamilan pada Ny. N dari pemeriksaan kehamilan pada tanggal 20 April 2016 sampai dengan pemakaian KB tanggal 23 Juni 2016. Pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 10 kali dengan standar 14T, yang tidak dilakukan dalam 14T yaitu perawatan payudara, senam ibu hamil, pemeriksaan protein urine, pemeriksaan reduksi urine, pemberian therapy kapsul yodium, pemberian terapi anti malaria dari hasil pengkajian dan pemeriksaan kehamilan tidak ditemukan kelainan atau komplikasi pada ibu dan bayi saat kehamilan. 2. Asuhan Persalinan Normal tanggal 12 Mei 2016 pada Ny. N pada Jam 12.00 WIB didapatkan dari pemeriksaan VT, vagina elastis, porsio lunak, pembukaan 6 cm, effacement 60%, kulit ketuban masih utuh, presentasi belakang kepala, POD ubun-ubun kecil, tidak ada bagian yang menumbung, penurunan hodge II+, tidak ada molase. Pada Jam 16.00 WIB dilakukan VT dengan hasil vagina elastis, porsio lunak, pembukaan 10 cm, effacement 100%, kulit ketuban masih sudah pecah, presentasi belakang kepala, POD ubun-ubun kecil, tidak ada bagian terkemuka, penurunan hodge III+, tidak ada molase. Bayi lahir jam 16.25 WIB berjenis kelamin perempuan, menangis kuat, kulit kemerahan, gerakan aktif, tidak terdapat cacat bawaan. Pada Jam 16.40 WIB lahir plasenta lengkap, kuli plasenta utuh, kotiledon lengkap. Terdapat robekan perineum derajat 2, dan dilakukan
penjahitan menggunakan anastesi. Saat pengawasan kala 4 tidak terdapat tandatanda perdarahan dan penyulit kala 4. Jumlah darah yang keluar dari jalan lahir pasien mulai kala 1-4 yaitu 230 cc. 3. Asuhan nifas yang dilakukan kunjungan sebanyak 4 kali, nifas pada Ny. N dari tanggal 12 Mei 2016 – 23 Juni 2016 yaitu dari 6 jam postpartum sampai 6 minggu post partum, selama pemantauan masa nifas, berlangsung dengan baik dan tidak ditemukan tanda bahaya atau komplikasi. 4. Bayi setelah lahir dilakukan IMD. Setelah 1 jam bayi lahir asuhan yang diberikan yaitu melakukan pemeriksaan, pemberian vitmin K guna mencegah terjadinya perdarahan, pemberian salep mata guna mencegah terjadinya infeksi. Hasil pemeriksaan didapatkan tidak didapatkan kelainan pada bayi, BB : 3200 gram, PB : 50 cm, LK : 33 cm, LD : 31 cm, LILA : 10,5 cm. 5. Asuhan pada tanggal 23 Juni 2016 ibu mengatakan ingin menggunakan KB, dilakukan konseling tentang KB dan memastikan ibu masuk dalam indikasi suntik 3 bulan. Pada 25 Juni 2016 dilakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan dan didapatkan pasien tidak mengalami odem setelah dilakukan penyuntikkan. Saran 1. Bagi pasien Diharapkan pasien memiliki kesadaran tentang pentingnya kesehatan terutama pentingnya mengkonsumsi tablet Fe di saat kehamilan maupun nifas untuk mencegah terjadinya anemia, serta rutin memeriksakan kehamilannya untuk mendapatkan gambaran pentingnya pengawasan saat hamil,bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. 2. Bagi Lahan praktik Asuhan yang sudah diberikan pada klien sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
6
sesuai dengan teori dari mulai kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB. 3. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas 4. Bagi mahasiswa Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap klien. DAFTAR PUSTAKA Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan masa persalinan. Yogyakarta : Graha Ilmu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinkes Provinsi Jawa Tengah Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JKNP-KR Depkes RI. 2011. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : JKNP-KR Hartanto, H. 2009. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Jannah, N. 2012. Buku Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Andi Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan ibu hamil. Yogyakarta : Fitramaya
Mansjoer, A. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 3. Jakarta : Media Aesculapius Manuaba, I. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan Ed. 2. Jakarta : EGC Margaret, A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta : KDT Maritalia, dkk. 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Marmi,
dkk. 2011. Asuhan Patologi. Yogyakarta Pelajar
Kebidanan : Pustaka
Mirza,
M. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan : Memahami Kesehatan Reproduksi, Cara Menghadapi Kehamilan, dan Kiat Mengasuh Anak. Yogyakarta : Katahari.
Muslihatun, W. 2009. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya Muslihatun, W. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo, S dkk. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono prawirohardjo Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta : Trans Info Media Saifuddin, A. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
7
Saifuddin, A. 2011. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifuddin, dkk. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifuddin, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta : EGC. Sukarni, dkk. 2013. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Jakarta : Numed Sulistyawati, A. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika
Sulistyawaty, A. 2009. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Andi Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitra Maya Sunarsih, T. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika Suratun. dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media Varney, H. 1997. Varney’s Midwefery Text Book Edisi 3. Boston : Jones and Bartlett Publisher Yulaikhah, L. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC. Yulifah, R. 2013. Konsep Kebidanan untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Sulistyawaty, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
8
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. N UMUR 25 TAHUN G2P1A0 DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
ARTIKEL
Disusun Oleh : LUTFIYAH ZAIN NIM. 0131670
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2016
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY .N UMUR 25 TAHUN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ANGEL WILLIAM LEYANGAN
9