ASPEK STRATEGISPENATAAN RUANG KAWASAN PERKOTAAN DALAM PEMBANGIJNANNASIONAL
Disampaikan Dolam RangkaPertemuan Pakar Untuk Membahss WP Tentang Penatsan RuangKawosan Perkotasn Jaksrta, 16' 17 Desember1996
Oleh:
GINANDJAR KARTASASMITA Menteri Negara PerencanaanPembangunanNasionaU Ketua Badan PerencanaanPembangunanNasional
BADAN PERENCANAAN PEMBAI\'GITNAI\I NASIONAL Jakarta t996
ASPEK STRATEGISPENATAANRUANG KAWASANPERKOTAAN NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN
f:iil,rinNu"ion"tr Menreri-#',:H'*'*:JlIIffi Nasional Pembangunan KetuaBadanPerencanaan
PENGANTAR parapakaruntukmempertemuan gembira Sayamenyambut bahas Rancangan PeraturanPemerintah(RPP) tentang Penataan Ruang Kawasan Perkotaanyang merupakan tindak lanjut operasionalisasiUndang-undangNomor24 Tahun 1996 tentangPenataan R u a n g( U U P R ) . RPP ini penting oleh karena peran perkotaan makin besar dalam pembangunannasional.Hal ini dicerminkandalam besarnya kontribusisektor-sektoryang digerakkandari perkotaan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkandata BPS, pada akhir tahun 1995 sumbangankegiatandan sektor-sektoryang berada di perkotaan terhadap PDB (menurut harga konstan tahun 1993) diperkirakanmencapaisekitar63%. Peningkatanini didukungoleh pertumbuhanpesat di sektor sekunder(industri,listrik,gas dan air bersih serta bangunan)sebesar lebih dari 38% dan sektor tersier keuangandan jasa-jasa)sekitar22%. (perdagangan,pengangkutan, Bahkan, sektor tersier di kawasan perkotaan mencapai laiu pedumbuhanyang sangat pesatyaitu lebih dari 14"/"per tahun. SelainsumbanganterhadapPDB, peran perkotaanjuga makin penting dilihat dari sisi demografis. Pada akhir tahun 1995, diperkirakansekitar45% penduduknasionaltinggaldi perkotaanatau
sekitar86 juta jiwa dari 190 juta jiwa. Pendudukperkotaanini memperlihatkan kecenderungan makin terkonsentrasi di kota-kota besar,metropolitan dan megapolitan. Sekitar60,5% penduduk perkotaanmasih tinggaldi kota-kotatersebutdan sisanyaberadadi kota-kotamenengah,kota-kotakecil dan pusat-pusat lainnya.Kita pemusatan mengamati adanyakecenderungan penduduk yangmakin menguatdi perkotaan,sehinggapada tahun 2018 diperkirakan sekitar52Y"pendudukakantinggaldi kawasanperkotaanatausekitar 140jutajiwa pendudukperkotaan darisekitar270 iutajiwapenduduk lndonesia. PENGENDALIANPEMBANGUNANPERKOTAAN Oi pinaf lain,pertumbuhan kota-kota akandiikutidengantekanpressures) an-tekanan(urbandevelopment yang antaralain berupa: beralihfungsinya pertanianyang subur di sekitarkotalahan-lahan kotamenjadilahan-lahan nonpertanian; makinkritisnya cadangan air tanahdan air permukaan; meningkatnya inefisiensi dalampelayanan prasaranadan sarana perkotaankarena wilayah perkotaanyang makin melebar ke segala arah; serta berkurangnyatingkat produktivitasmasyarakatperkotaanyang diakibatkanoleh makin besarnyatenagadan waktu yang terbuanguntuk mencapaipusatpusatkegiatan. Oleh karenaitu, peran yang makinpentingdan strategisdari kawasan perkotaan secara nasional perlu diimbangidengan pengendaliannya. Upayapengendalian ini perlu diatursecarajelas dan tegas serta dilaksanakan secarakonsistenoleh semuapihak perkotaan sehinggapembangunan mampumendukung pembangunan nasional,dan bukan rnemperlemahnya (bersifatkontraproduktif terhadappembangunan nasional).Untuk itu, diperlukankerangka acuanyangdisepakati, mudahdipahamidan mudahpuladilaksanakan oleh semuapihakbaik oleh pemerintah khususnyapemerintah daerahmaupunolehmasyarakat secarakeseluruhan.
pembangunan kawasanperkotaan Dalamrangkapengendalian tersebut,acuan yang digunakanadalahpenataanruang.Penataan tata ruang,pemanfaatan ruang ruangmerupakanupayaperencanaan ruang.Dikarenakan pemanfaatan iiwa dari penadan pengendalian maka taan ruangadalahkemitraandan peransertaaktifmasyarakat, suatukerangkaperaturanyangsifatnyatidaksemata-mata diperlukan membatasidan mengaturruang gerak dan kegiatanmasyarakat, akantetapijuga memberidorongandan peluangagar masyarakat pula dalamkegiatanpenataanruang.Untukitu telah berpadisipasi Hak dan keluarPP Nomor69 Tahun 1996TentangPelaksanaan Kewajiban,Serta Bentuk Dan Tata Cara PeransertaMasyarakat DalamPenataanRuang.. Khususuntuk kawasanperkotaandiperlukanpenataanruang proses kawasanperkotaanyang memuatkonsepsi,kebijaksanaan, dan prosedurserta mekanismeserta petunjukyang jelas, serta dari pihak-pihak berbagaikepentingan mampumengakomodasikan yang terkait,baik pemerintahpusat,pemerintahdaerah,serta berPengaturanruangtersebut bagaikalanganyang ada di masyarakat. masyarakat,sehilgga masyarakat harusdirasakanmenguntungkan tergerakuntukmenaatidan melaksanakannya. POKOK.POKOK PIKIRAN PENATAAN RUANG KAWASAN PERKOTAAN Dalam kesempatanini, saya ingin menguraikansecaragaris penataanruang dalam rangka besar konsepsidan kebiiaksanaan perkotaanagardapatdiiadikanbahandalammemperpembangunan untukmenyusunRPP mengenaipenakayapandangan-pandangan bahas taan ruangkawasanperkotaanyang akan Saudara'Saudara hariin i . Kita telah memaklumibahwadalam kawasandenganfungsi berbagaikegiatanusahamasyarakat utamabudidayadikembangkan
wilayahdan sistemkota-kota yangdidukungoleh sistemprasarana jenis tertentu,baiksebagai dan tingkatpelayanan yangmempunyai Pusat KegiatanNasional(PKN), Pusat KegiatanWilayah(PKW), Lokal(PKL). maupunsebagaiPusatKegiatan Dalam kawasan dengan fungsi utama budidaya,terdapat yang dipandangberpotensiuntuk memacuperkawasan-kawasan KawasanAndalan.Dalam tumbuhandaerah,yaituyangdinamakan antaralain sekitar dan diindikasikan RTRWN,telah diidentifikasikan andalan. 111kawasan sedemikianrupa, sehingga Kawasanandalandikembangkan yang secukupnya,dapat dengan input investasipengembangan daerahyang tinggi dihasilkandaya dorongterhadappertumbuhan yang luas ke kawasanlain di sekitarnya. disedai pemerataannya pembangunan perkotaandan Konsepkawasanandalanmemadukan pembangunanperdegaandalam suatu sinergi.Konsepini menghindariterjadinyadikotomiatau adu tarikantarakota dan desa,yang kotamaupundesa. baikbagimasyarakat tidakmenguntungkan kawasanbudidayapadaumumnya,kawasanPengembangan kawasanandalanpada khususnya,didukungoleh sistemkota-kota satusamalain. wilayahyangsalingmenunjang dansistemprasarana Olehkarenaitu, sistemkota-kotayangsalingterkaiterat baikdalam prasyaratterbenalokasifungsimaupundalamfisiknyamerupakan tersebut. kawasan-kawasan tuknyadan berkembangnya arahankebijaksanaan danstrategi Penataanruangmenentukan perperkotaan.Padadasarnya,strategipembangunan pembangunan sistemperkotaan,dan (2) pekotaanmemuat:(1) pengembangan perkotaan.Yang peilama pembangunan ngembanganmanajemen berkaitandengan pemantapansistem perkotaansedangkanyang kedua merupakanupaya pengelolaanoptimal sumber daya perkotaan.
Pemantapansistem perkotaanpada dasarnyaditujukanuntuk mewujudkanketerkaitanfungsi kota-kota Secara serasi, mulai dari kota-kotayang berukuranmegapolitan(denganpenduduk5 juta jiwa ke' atas), metropolitan(denganpenduduk1 sampaidengan 5 luta jiwa),kota-kotabesar(denganpenduduksekitar500.000jiwa sampai dengan 1 juta jiwa), kota menengah (penduduknyayang berkisar antara100.000sampaidengan500.000jiwa), kota-kotakecil (penduduknya antara 2O.0OOsampai dengan 100.000 jiwa), serta pusatpusat perdesaandan permukimanlainnya(denganpenduduk20.000 ke bawah). Dalam sistem perkotaanatau sistem kota-kota,dikembangkan keterkaitan yang saling memperkuatbaik antar kelompokkota-kota (groupkota-kota)dalam satu kawasanandalanatau antar kawasan andalan. Mengingat sistem kota-kota sangat strategis peran nya dalampengembangankawasanSecarakeseluruhan,maka kota-kota perlu diarahkan pertumbuhannyadan pengembangannyaagar mampu saling "berkomunikasi"melalui keterkaitandan keteraturan Dalam pandanganini, tidak dapat fungsi-{ungsipengembangannya. dibenarkan berkembangnyakota terlepas dari sistem perkotaan di sekitarnyaataupun dari sistem perkotaan secara nasional. Seluruh kota dalamtata ruangnasionalharus mengembanfungsi-fungsiyang salingterkaitsatu sama lain. Melalui pemantapansistem kota-kotaini, dapat dihindaripenumpukan perturnbuhankota yang melebar sehingga membentuk suatu "LJrbanBelf' atau "lJrban sf1y'' yang telah terbukti di banyak negara mengurangiefisiensi pelayanan prasarana dan sarana, F8ningkatkanbiaya atau pengorbananyang harus ditanggungmasyarakat dalam mencapai kota induknya, serta mengambil lahan-lahan pertanianyang subur secarabesar-besarandi sekitarnya. Melalui pemantapan sistem kota-kota ini pula, kota-kota menengah,kecil dan pusat-pusatkawasanperdesaandiberikanpe-
luang untuk tumbuh dan berkembang,sehingga pembangunan perkotaan akan saling dukung dengan pembangunanperdesaan. Dalam mendorongpengembangansistem kota-kotayang demikian, peran sistem prasarana wilayah dan kota sangat penting.Oleh karenaitu, maka pengembangansistemprasaranawilayahdan kota perlu diarahkanuntuk tidak saja memperkuathubunganketerkaitan antara kota sekitar dengan kota induknya,akan tetapi juga dengan kota-kota sekitar lainnya, sehingga tekanan ke kota induk dapat dikurangi. Sistem kota-kotadalam 111 kawasanandalantelah terindikasi yaitu ada sekitar 1.200 kota dalam berbagaiukuran.Kota-kotatersebut perlu segera ditentukanfungsi-fungsiutamanya untuk mendukung pengembangankota-kota yang saling terkait, dan saling mengisi secara serasi. Arahan fungsi dan strategi pengembangan kota-kotaitu perludituangkandalamRPPyang kini dibahasitu. Dalam kaitan dengan muatan yang kedua yaitu manajemen pembangunan perkotaan, titik tolaknya adalah bahwa inti pemManabangunankota terletak pada manajemenpembangunannya. jemen pembangunankota merupakanpengejawantahankonsepsi pembangunankota yang dipilihmenurutfungsi{ungsinya tadi. Pokok-pokok pikiran dalam konsepsi pembangunan harus yang dikembangkandengan memperhatikanpandangan-pandangan hidup, dan dewasa ini banyak menjadi pembicaraan.Beberapa konsep dan paradigma,di antaranyaadalah: desentralisasi;kemitraan dalam pembangunan;efisiensidan produktivitasmanusiadan masyarakat perkotaan; pembangunan kota yang partisipatif , berkeadilansosial,efisiensecara ekonomis,berwawasanlingkungan dan berwawasan budaya; pembangunankota yang berkelanlutan and economically secara ekonomis dan lingkungan (environmentally sustainableurban developmentl;kota yang mempunyai daya saing dalamera globaldan sebagainya.
pembangunan kota pada masa mendatang Tuntutan-tuntutan perkotaan di dalamkonsepsipembangunan tersebutperluditampung tersebutsejalandenganarahkecenkarenapikiran-pikiran lndonesia, di dunia. perkotaan pembangunan derungan kota-kotakita akan diAkan tetapiyang jelas,pembangunan desentralisasi warnaisecaramencolokoleh pandangan-pandangan perkotaan mengisyaratpembangunan Desentralisasi dan kemitraan. kota yang mampu mengelola kan perlunyasuatu pemerintahan kotanyadenganbaik yang beftumpupadapelayananpada masyadan kemitraanyangditunrakatnya(seruicedrivenurbangovernance), kotadimana tut adalahkemitraanyangsetaradalampembangunan peluangyang seimbangdan setiappihakyang terlibatmempunyai peranyangsalingmengisi. kota yang bertumpupada desenManajemenpembangunan tralisasidan kemitraanpadadasarnyamerupakanupayapengelolaan yang daya kqta secaraoptimaldan berkelanjutan sumber-sumber sumberdaya meliputi:sumberdaya manusiadan masyarakatnya, sumberdayaekonomidan sqmberdayasosial fisikdan lingkungan, budayayanghiduPdi Perkotaan. pembangunan kota,sumberdaya manusia Dalammanajemen dan masyarakatperkotaandiletakkansebagaifokus,terutamakuadalam sertaperansertanya dan tingkatkepedulian litas,produktivitas perkotaan.Hal ini sangatmensegenapkegiatandan pembangunan dasar,karenadengansumberdaya manusiadan masyarakatyang daya perkotaanlainnya makin baik, pengelolaansumber-sumber Terlebihlagi akan lebih baik, febih berkuatitasdan berkelanjutan. pada era mendatangyang sangatmenuntutefisiensidan produkmanusia tivitas serta kreativitasmasyarakat,maka pemberdayaan dan masyarakatperkotaanmerupakansalah satu agenda pokok kota. pembangunan peningkatan manajemen
MANUSIADANMASYARAKAT PEMBERDAYAAN PERKOTAAN Mengingatmanusia dan masyarakatperkotaanmenjadi salah perkotaan,maka perlu dikembangsatu modaldasar pembangunan sebagaimodalyang produktif.Kota-kota kan upayapemberdayaanya di Indonesia,masih didominasioleh golongandan kelompokmasyarakatyang kurangmampu.Kesenjangankemampuanantar kelompok dan lapisandi masyarakat,masihtajam,termasukkesenjanganuntuk memperolehpeluangberusahadan mendapatkanpelayananantara sektorformaldan sektorinformaldi perkotaan.Kemiskinanperkotaan (urbanpovertylmasih akan merupakantantanganbesar bagi pembangunanperkotaandi masa mendatang.Pemberdayaanmanusia dan masyarakatperkotaanadalah upaya untuk mengurangikesenjangan dalam pembangunanperkotaan itu. Pemberdayaantidak diartikansebagai pemberiansubsidi yang sifatnya tidak berkelanjutan. Pemberdayaanmanusia dan masyarakatperkotaanharuslah diarlikansebagai upaya peningkatankemampuannyasecara sosial yang timbul ekonomidalam rangka memanfaatkanpeluang-peluang akibat dinamika pertumbuhandan perkembangankota. Singkatnya upayamemampukandan memandirikan. Pemahamanitu harus dicerminkanke dalam pola dan struktur pemanfaatanruang kawasan perkotaan.Penataan ruang kawasan perkotaantidak semata-matabermuatanalokasifungsionaldan fisik kawasankota yang kaku, akan tetapi di dalamnyaharus ada upaya 'Jiwa dan identitas"pada kawasan perkotaan. untuk memberikan Konsepsidan upaya pemberdayaanmanusiadan masyarakatperkotaan sebagai inti dari manajemenpembangunankota yang bertumpu pada desentralisasidan kemitraanmerupakansalah satu ciri itu. Ruang perkotaantidak hanya diperuntukkanbagi kelompok yang mapandan mampuataupunsektorformal,akan tetapijuga perlu menampungusaha-usahainformalyang diberdayakansehinggamerupakan salah satu asset perkotaan.Oleh karena itu, dalam menata
ruang perkotaanpeluang kepada golonganekonomi lemah harus mendapattempat utama, agar dapat mengembangkanusahanya, produktivitasnya serta mengkaitkanusahanyadengan meningkatkan golonganekonomiyang lebihkuat. Upaya memberdayakanmanusia dan masyarakat perkotaan tersebutperlu dukunganhukum yang secarategas,jelas, konsisten dan transparanmengatur keamanan dan pengamananmasyarakat perkotaan.Transparansiini penting agar sistem peraturandan peryang mengaturpengelolaanpembangunanperundang-undangan kotaandapat dimengertidan ditaatioleh segenapmasyarakatsecara tertib dan bertanggungjawab. Jaminan dan kepastianhukum akan memberikanketentraman serta mendukung terciptanya stabilitas politik,sosialdan ekonomiperkotaanyang mantap.
PENUTUP Beberapavisi pembangunanperkotaanyang saya kemukakan tadi, mencerminkanpandangan mengenaiaspek strategispenataan ruang kawasan perkotaanyang pada dasarnya mengacu pada pemberdayaan manusia dan masyarakat serta peningkatan kualitas lingkunganperkotaan.Dua aspek ini akan memberikandaya dorong dan daya dukung yang sinambungterhadappembangunannasional lagi pada masa mendatang.Dalam baikpada masa kini,terlebih-lebih pandangansaya, kota-kotadalam era global harus didukung oleh sumberdaya manusiadan masyarakatnyayang produktif,kreatif dan efisienserta lingkunganperkotaanyang berkualitasbaik lingkungan fisik maupun lingkungansosial budaya serta lingkunganekonomi yangmendukungpertumbuhandan pemerataandi perkotaan.Melalui upaya itu akan tercipta pula rasa aman tenteram, kehidupan yang rukundidukungoleh stabilitasyang terciptabukan oleh karena kekuatanyang memaksa,tetapi karena prakarsadan partisipasimasyarakatyang inginmemeliharakesesuaiankehidupandi perkotaan.
Sebagai penutup, saya mengharapkanpokok-pokokpikiran yang saya kemukakandi atas tadi dapat dijadikan bahan dalam menyempurnakan RPP tentangPenataanRuangKawasanperkotaan ini. SemogaTuhanYang Maha Esa memberipetunjukdan menyertai kita dalamupayaini.
Jakafta,16 Desember1996