KOMUNITAS
ASAS- ASAS DAN KONSEP – KONSEP TENTANG ORGANISASI PADA TARAF KOMUNITAS
KONSEP KOMUNITAS BIOTIK Komunitas biotik adalah kumpulan populasi yang menempati suatu habitat dan terorganisasi sedemikian sehingga memperlihatkan sifat tambahan dari sifat individu dan populasi sebagai satu kesatuan Komunitas mayor/utama adalah komunitas besar yang tidak tergantung kepada komunitas lain di dekatnya Komunitas minor adalah komunitas yang masih bergantung kepada komunitas lain disekitarnya
Komunitas merupakan satu kesatuan dalam: Fungsional terkait dengan struktur trofik dan arus energi. Komposisional terkait dengan peluang spesies tertentu dapat hidup berdampingan. Konsep komunitas menjadi penting untuk menjelaskan keragaman spesies yang biasanya hidup bersama didalam tata aturan tertentu. Hal ini karena organisme tidak begitu saja tersebar dipermukaan bumi.
Konsep
komunitas sangat penting dalam praktek pengendalian organisme seperti : Nyamuk dengan mengatur habitatnya (menaikkan atau menurunkan permukaan dan arus) Gulma dengan pengembangan vegetasi yang mantap sehingga gulma kalah bersaing
KLASIFIKASI INTRA KOMUNITAS DAN KONSEP DOMINAN EKOLOGI
1. 2.
Klasifikasi intrakomunitas berupaya menilai pentingnya suatu species dalam komunitas berdasarkan: Tingkat makanan/tropik Fungsional: produsen, makro konsumen, mikro konsumen. Dalam masing-masing kelompok( tingkatan tropik maupun fungsional) terdapat spesies yang sangat mempengaruhi arus energi dan lingkungan dari semua spesies. Spesies ini disebut DOMINAN EKOLOGI.
O Tidak semua spesies dalam komunitas
memiliki peran, nilai atau arti yang sama. O Hanya beberapa spesies yang berperan sebagai pengendali utama komunitasnya. O Pengendalian ini dapat berupa jumlah yang banyak, biomas/produktivitasyang besar atau dengan kegiatan lainnya.
Derajat dominasi dapat terpusat pada satu atau lebih spesies dan dinyatakan dengan indeks dominansi. Indeks dominasi menunjukkan peranan spesies organisme dalam hubungannya dengan komunitas secara keseluruhan. Jika pada suatu komunitas jenis yang dominan dihilangkan akan menimbulkan pengaruh yang besar pada komunitas biotik maupun abiotik (iklim mikro). Umumnya spesies dominan merupakan spesies dengan produktivitas besar
Indeks kelimpahan (dominansi index = C) : menggambarkan komposisi jenis dalam komunitas Indeks keanekaragaman (diversity index – Shannon Weaver) : menunjukkan hubungan antara jumlah spesies dengan jumlah individu yang menyusun suatu komunitas Indeks kesamaan (Elenberg) : membandingkan kesamaan spesies yang ditemukan pada suatu habitat dengan habitat lain atau membandingkan kesamaan spesies yang ditemukan pada suatu musim dengan musim yang lain. Indeks perataan (equitability index = Eveness index) : menggambakan pemerataan penyebaran individu dari spesies yang menyusun komunitas
ANALISIS KOMUNITAS Komunitas dapat diklasifikasikan menurut : 1. Habitat fisiknya : hutan tropis, laut 2. Bentuk/sifat strukturnya : spesies dominan, bentuk
hidup dan indikasi lain. 3. Sifat dan tanda fungsional : tipe metabolisme komunitas Tidak ada peraturan yang pasti dalam mengklasifikasikan komunitas, tetapi klasifikasi berdasarkan fungsional dan memberikan gambaran lebih baik untuk membandingkan semua komunitas dalam habitat yang berlainan ( Daratan, laut, air tawar).
• Klasifikasi komunitas pada daerah geografis tertentu dapat dapat digunakan dengan cara: 1. Pendekatan zonasi 2. Pendekatan gradien lingkungan 3. Ordinasi 4. Kontinum = gradien lingkungan yang dihuni oleh spesies yang tertata.
• Cara yang baik untuk menyebut suatu komunitas adalah berdasarkan beberapa sifat yang jelas, mantap baik hidup maupun mati sebagai nama komunitas. • Seperti komunitas jeram, pelagik, pantai pasir • Pada komunitas binatang pemberian nama akan bermasalah karena komunitas binatang jarang yang dominan dalam waktu yang lama.
KERAGAMAN SPESIES DALAM KOMUNITAS
Komunitas tersusun dari: 1. Spesies yang hadir dalam jumlah yang banyak, dengan biomasa/produktivitas yang besar atau indikasi lainnya, mempunyai nilai penting yang besar dan disebut SPESIES DOMINAN. 2. Spesies yang jarang (hadir dengan jumlah yang sedikit) mempunyai nilai penting yang kecil.
Dalam komunitas dari seluruh jumlah spesies dalam komponen trofik atau dalam komunitas secara keseluruhan : Spesies yang dominan : persentase jenisnya kecil (jumlah spesies nya sedikit), sebagian besar bertanggung jawab pada arus energi pada tiap kelompok trofik. Spesies yang jarang dominasi jenis : persentase jenis besar (jumlah spesiesnya besar, sebagian besar bertanggung jawab terhadap(menentukan) keragaman jenis dari kelompok trofik dan seluruh komunitas.
• Keragaman komunitas dinyatakan dalam indeks keragaman diperoleh dari membagi jumlah spesies dengan nilai penting (jumlah, biomasa, produktifitas) dari masing-masing spesies dalam komunitas (indeks keragaman spesies). • Keragaman jenis akan cenderung :
1. Rendah pada ekosistem yang dikendalikan oleh faktor fisik kimia (lingkungan fisik yang keras, pencemaran, tekanan-tekanan lain). 2. Tinggi pada ekosistem-ekosistem yang dikendalikan oleh faktor biotik.
Hubungan
antara jumlah spesies dan nilai penting (jumlah individu, biomasa, produktifitas, indikasi lain) dapat digambarkan seperti kurva cekung. Hubungan jumlah spesies secara kuantitatif sangat beragam (tekanan fisik, pengurangan spesies, kepentingan, dominansi spesies dll) Dua pendekatan dalam menganalisis keragaman bertujuan untuk: 1. Membandingkan antara pola, bentuk, persamaan kurva dari berbagai spesies. 2. Membandingkan antara indeks keragaman
Keragaman spesies mempunyai jejumlah komponen yang dapat memberi reaksi secara berbeda-beda terhadap faktor geografis, perkembangan atau fisik.
Keragaman spesies terdiri dari dua komponen : kekayaan spesies atau komponen varietas dinyatakan dengan jumlah seluruh spesies (S) dan jumlah seluruh nilai penting (N). Indeks spesies : jumlah spesies per satuan area. Kesamaan – rataan/ kemerataan atau EQUITIBILITAS : pembagian individu yang merata antara spesies. Dinyatakan dengan indeks kemerataan (evenness).
Indeks keragaman dapat digunakan untuk membandingkan satu komunitas dengan komunitas lain. Keragaman mengungkapkan kemungkinan terjadinya sistem umpan balik (feed back), karena pada komunitas dengan keragaman tinggi, rantai makanannnya lebih panjang, lebih kompleks, akan memberi kemungkinan untuk terjadinya umpan balik untuk mengendalikan perubahan.
• Pada ekosistem yang mantap akan diperoleh komunitas dengan keragaman yang tinggi, karena energi yang tersedia lebih banyak digunakan untuk memelihara keragaman spesies daripada untuk memelihara ekosistem. • Sebaliknya pada ekosistem yang sering mengalami guncangan (gaktor fisik-kimia)secara priodik akan diperoleh komunitas dengan keragaman rendah.
Keragaman komunitas sangat dipengaruhi oleh hubungan fungsional, seperti:
*Pengembangan yang berlebihan pada suatu sisi akan mengurangi jumlah spesies rumput yang dimakan dan memberi peluang pada spesies rumput lainnya yang tidak dimakan untuk tumbuh lebih subur.
*Keragaman spesies sessil pada batuan di daerah pasang surut di daerah tropis lebih tinggi karena adanya spesies pemangsa yang memakan spesies sessil (Paine, 1966).
POLA DALAM KOMUNITAS
Yang dimaksud pola ialah struktur yang diakibatkan oleh penyebaran organisme di dalam lingkungan dan interaksinya dengan lingkungan.
Beberapa pola diversitas dalam komunitas: a. Pola stratifikasi (lapisan tegak) terlihat pada : Komunitas tumbuhan dihutan herba, semak dan pohon bawah tajuk. Komunitas ikan di danau, laut yang terkait dengan temperatur, kandungan oksigen atau pencahayaan.
b. Pola zonasi (pemisahan horizontal) terlihat pada : Komunitas spesies yang hidup di laut intertidal (pasang surut), litoral (permukaan terbuka) dan abysal (laut dalam).
c. Pola prioditas (aktivitas/kegiatan) terlihat : Pada komunitas zooplankton di danau dan laut. Zooplankton
migrasi pada malam hari ke permukaan air untuk mencari mangsa, turun kebawah yang lebih dalam untuk menghindari panas. Organisme yang bersifat noctunal (lebih aktif pada malam hari), organisme crepuscula (aktif pada senja hari). d. Pola reproduktif terlihat pada : Komunitas burung migrasi untuk mencari tempat untuk bertelur. Komunitas ikan migrasi ke daerah estuaria untuk memijah.
e. Pola sosial terlihat pada Komunitas monyet yang berkelompok untuk mempertahankan daerah teritorialnya. f. Pola ko-aktif (hasil kompetisi, antibiosis, mutualisme) terlihat pada : Komunitas yang hidup bersama secara mutualisme, persaingan atau dengan interaksi lainnya.
g. Pola jala makanan (food web).
EKOTONE DAN KONSEP PENGARUH TEPI Ekotone : suatu zona (daerah) peralihan (transisi) atau pertemuan antara dua komunitas yang berbeda dan menunjukkan sifat yang khas. Contoh ekotone adalah : 1. Komunitas perairan yang terdapat pada antara dua atau lebih komunitas yang berbeda. 2. Komunitas hutan dan komunitas rumput, 3. Komunitas yang hidup di batuan dengan yang hidup disedimen di dasar laut, 4. Komunitas yang hidup di estuaria (perairan tawar dan laut).
Komunitas ekotone biasanya terdiri atas : Spesies dari masing-masing komunitas yang berbeda ditambah dengan spesies yang khas yang hanya ditemukan pada daerah ekotone. Komunitas ekotone memiliki jumlah spesies dan kerapatan populasi lebih tinggi dari pada di masing-masing komunitas yang berbeda. Kecendrungan untuk meningkatnya keragaman spesies pada ekotone disebut dengan pengaruh tepi “EDGE EFFECT”.
Komunitas seringkali berubah-
ubah secara perlahan mengikuti perubahan gradien lingkungan fisik atau secara mendadak. Pada perubahan yang mendadak
akan terbentuk, pada daerah/jalur tegangan persaingan antara dua komunitas.
Komunitas yang ditemukan pada jalur ini memberi sifat-sifat tambahan pada komunitas ekotone. Komunitas yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar masa hidupnya di daerah pertemuan/peralihan antara dua komunitas yang berbeda disebut KOMUNITAS TEPIAN.
• Tepian hutan merupakan ekotone antara komunitas hutan dengan komunitas rumput dan semak.
• Keberadaan manusia dihutan: 1. Bila ditepian hutan mereka akan mempertahankan komunitas tepian hutan.
2. Bila didalam hutan mereka akan membuka habitathabitat kecil yang dikelilingi oleh padang rumput, semak atau tanaman.
• Kepadatan burung di daerah lingkungan campuran seperti di permukiman, kampus, akan lebih tinggi bila dibanding dengan hutan. • Kepadatan populasi burung meningkat di kotakota pinggiran hutan. • Peningkatan jumlah spesies dalam ekotone tidak bersifat universal, seperti jumlah spesies tumbuhan di daerah tepian hutan menurun.