Soal Latihan UAS 2014/2015 Asas-Asas Hukum Perdata SOAL 1. Apa yang dimaksud dengan pewaris, ahli waris, hukum waris dan harta warisan? 2. Sebutkan aspek-aspek hukum lain selain aspek hukum benda yang terkait dengan hukum waris ! 3. Apakah perbedaan antara ahli waris yang diangkat (melalui testamen) dengan ahli waris ab intestato? 4. Apa yang dimaksud dengan Hak Saisine dan Hereditas Petitio? 5. Pak Parjo meninggal dunia dan meninggalkan seorang anak yaitu Pulan dari perkawinan pertamanya dengan Aminah yang telah meninggal. Selain itu Pak Parjo meninggalkan satu anak lainnya yaitu Umar dari pernikahan keduanya dengan Beti, Beti masih hidup. Harta yang ditinggalkannya adalah 80 juta rupiah. a. Siapa sajakah yang berhak menjadi ahli waris? b. Berapakah bagian masing-masing? Sertakan dasar hukumnya 6. P merupakan pewaris yang mempunyai harta sebesar 160jt. P meninggalkan orang tua yaitu ayahnya bernama Ali, ibunya bernama Bunga. P juga mempunyai saudara seayah yaitu Caca dan Deri, dan saudara seibu bernama Geri dan Hety. Dan saudara sedandung yaitu Firda dan Eno. a. Buatlah bagan dari soal tersebut diatas ! b. Siapakah yang berhak menjadi ahli waris? c. Berapa bagian masing-masing? Sertakan dasar hukumnya 7. P adalah pewaris yang meninggalkan harta sebesar 160jt. P meninggalkan 2 anak luar kawin yang diakui yaitu Ali dan Baba. Selain itu pewaris meninggalkan kakek dan nenek dari pihak ibu dan ayah yaitu Daud dan Erni serta Frans dan Gita. a. Buatlah bagan dari soal tersebut !
b. Berapa bagian masing-masing ahli waris? Sertakan dasar hukumnya
JAWABAN* 1. Pewaris adalah orang yang meninggal dunia yang meninggalkan harta kekayaan. Ahli waris adalah anggota keluarga orang yang meninggal dunia yang menggantikan kedudukan pewaris dalam bidang hukum kekayaan karena meninggalnya pewaris. Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai apa yang harus terjadi dengan harta kekayaan seseorang yang meninggal dunia, mengatur peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan oleh seseorang yang meninggal, serta akibatakibatnya bagi para hli waris. Harta warisan adalah kekayaan yang berupa keseluruhan aktiva dan pasiva yang ditinggalkan pewaris dan berpindah kepada para ahli waris. Keseluruhan harta yang berupa aktiva dan pasiva yang menjadi milik bersama ahli waris disebut boedel. 2. Aspek-aspek hukum lainnya yang terkait adalah : a. Aspek hukum kekayaan tentang perikatan Harta peninggalan selain berupa hak-hak kebendaan yang nyata ada, dapat juga berupa tagihan-tagihan atau piutang-piutang dan dapat juga berupa sejumlah utang-utang yang melibatkan pihak ketiga. b. Aspek hukum keluarga Pada pewarisan menurut UU syarat utama untuk tampil sebagai ahli waris adalah adanya hubungan darah. Hal ini berarti terkait dengan aspek hukum keluarga. 3. Perbedaannya adalah : a. Pewarisan testamentair tidak mengenail penggantian tempat b. Ahli waris yang diangkat melalui testamen tidak menikmati inbreng (memperhitungkan kembali) hibah-hibah yang diberikan pewaris kepada
ahli warisnya kedalam boedel warisan agar pembagian warisan diantara para ahli waris menjadi lebih merata.
4. Hak Saisine adalah ahli waris demi hukum memperoleh kekayaan pewaris tanpa menuntut penyerahan. Hereditas Petitio adalah hak ahli waris untuk menuntut, khusus berkaitan dengan warisan. 5. Yang berhak menjadi ahli waris adalah Beti, Pulan, dan Umar. Besarnya bagian masing-masing adalah : Besarnya bagian Beti : Untuk menghitung besarnya bagian istri dipergunakan Pasal 852a KUHPerdata. Menurut Pasal tersebut, maka bagian Beti tidak boleh lebih besar daripada bagian anak dan tidak boleh lebih dari ¼. Bagian anak dan istri berdasarkan Pasal 852 KUHPerdata masing-masing menerima 1/3 bagian. Jumlah 1/3 ini lebih besar dari ¼ , sehingga jumlah yang diterima Beti harus dikurangi, Jumlah maksimum yang bisa diperoleh Beti adalah ¼, sisanya yaitu ¾ bagian dibagi antara Umar dan Pulan, masing-masing sebesar ½ x ¾ = 3/8. Beti = ¼ x 8jt = 2jt Pulan = 3/8 x 8jt = 3jt Umar = 3/8 x 8jt = 3jt
6.
A. Bagan
B. Ahli waris yang berhak mewaris adalah Ali (ayah), Bunga (ibu), Saudara sekandung yaitu Eno dan Firda, Saudara seayah yaitu Caca dan Deri, dan Saudara seibu yaitu Geri dan Hety C. Bagian masing – masing yaitu :
Bagian orang tua pewaris, menurut Pasal 854 (2) yaitu masingmasing sebesar ¼ bagian.
Sisa warisan adalah ½ bagian. Sisa bagian ini dibagi dua, yaitu ¼ untuk saudara seayah dan ¼ bagian untuk saudara seibu.
¼ bagian untuk garis ayah diwarisi oleh Eno dan Firda (sekandung), bersama dengan Caca dan Deri. Maka bagian masing-masing adalah ¼ x ¼ = 1/16
¼ bagian untuk garis ayah diwarisi oleh Eno dan Firda bersama dengan Geri dan Hety. Maka masing-masing adalah ¼ x ¼ = 1/16
Jadi, Bagian Ayah = 1/4x1/2x192 jt = 24 jt Bagian Ibu = 1/4x1/2x192jt = 24 jt Bagian Caca = 1/16x192jt= 12jt Bagian Deri = 1/16 x 192jt = 12 jt Bagian Geri = 1/16x192jt= 12jt Bagian Hety = 1/16x192jt = 12jt Bagian Eno dan Firda masing-masing = 16jt + 12 jt = 28 jt 7. A. Bagan B. Menurut ketentuan pasal 863 KUHPerdata maka bagian Ali dan Baba adalah ½ bagian.
Ali = ½ x ½ = ¼ bagian ¼ x 160 jt = 40 jt Baba = ½ x ½ = ¼ bagian ¼ x 160 jt = 40 jt Sisanya ½ dibagi menjadi 2 (kloving) ¼ bagian untuk kakek dari ibu (Daud dan Erni) ¼ bagian untuk kakek dari ayah (Frans dan Gita) Daud = ½ x ¼ = 1/8 bagian 1/8 x 160 jt = 20jt Erni = ½ x ¼ = 1/8 bagian 1/8 x 160 jt = 20jt Frans = ½ x ¼ = 1/8 bagian 1/8 x 160 jt = 20jt Gita = ½ x ¼ = 1/8 bagian 1/8 x 160 jt = 20jt
*Kebenaran jawaban harap diperiksa kembali sesuai literature mata kuliah dan materi yang diberikan dosen.