ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS I SDN 10 SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG
Oleh: WIKE DENI WISKA NPM. 1110013411683
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS I SDN 10 SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG
Disusun Oleh: WIKE DENI WISKA NPM. 1110013411683
Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi
Pembimbing I
Padang, Februari 2015 Pembimbing II
Drs. H. Yusrizal, M.Si.
Hendrizal, S.IP., M.Pd.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS I SDN 10 SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG Wike Deni Wiska1, Yusrizal2, Hendrizal1 1 Progaram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ABSTRACT Target of this research is to mendeskripsikan of is make-up of activity enquire, replying knowledge result and question and understanding learn student with model of PAKEM in class of I SDN 10 Holy Sumpur, District Of Holy Sumpur, Sub-Province of Sijunjung. this Type Research is Research Of Action Class (PTK). This Research is done/conducted in two cycle, each cycle consist of thrice meeting (including once meeting for the restating of). Subjek of this research is class student of I SDN 10 Holy Sumpur, District Of Holy Sumpur, Sub-Province of Sijunjung amount to 24 people. Research instrument which is used in this research is student activity observation sheet, teacher activity sheet, and tes result of learning student. Pursuant to result of student activity sheet analysis, obtained by mean percentage of student ask to cycle of I is 47,91%, while at cycle of II obtained percentage mean of observer is 77,08%, and student which replying question at cycle of I 41,66%, while at cycle of II 83,33%. From result of research which have been executed can know that percentage of complete tired student learn at cycle of I is 66,67% and percentage of complete tired student learn at cycle of II is 91,66%. Matter this means study of PKN by using model of PAKEM can improve result and activity learn class student of I SDN 10 Holy Sumpur of District Of Holy Sumpur of Sub-Province of Sijunjung. Pursuant to result of this research of researcher suggest that teacher use model of PAKEM this. Keyword: Activity, Result Of Learning, MAV, PKN sangat penting, karena ujung tombak
PENDAHULUAN Pendidikan bagi kehidupan umat
keberhasilan pendidikan formal adalah
manusia merupakan kebutuhan mutlak
guru. Ditangan gurulah siswa sebagai
yang harus dipenuhi sepanjang hayat.
generasi penerus ditempa dengan berbagai
Tanpa pendidikan sama sekali, kelompok
pengalaman belajar. Melalui upaya-upaya
manusia tidak akan berkembang sejalan
tersebut
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju,
mengembangkan seluruh potensi dirinya
sejahtera, dan bahagia menurut konsep
secara optimal.
pandang hidup mereka. Dalam
upaya mencapai
diharapkan
siswa
dapat
Pada Peraturan Pemerintah Nomor tujuan
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
tersebut, guru harus memiliki peranan yang
Pendidikan, dinyatakan bahwa: Proses
pembelajaran
pada
pendidikan
untuk mata pelajaran PKn adalah 70. Siswa
secara
interaktif,
yang mendapat nilai di atas KKM adalah 5
menyenangkan,
memotivasi
orang dan siswa yang tidak mencapai
diselenggarakan inspiratif,
satuan
peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
KKM adalah 15 orang.
serta memberikan ruang yang cukup bagi
Berkaitan dengan hal di atas,
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
bahwa rata-rata nilai ujian semester II dari
sesuai
dan
siswa kelas I SDN 10 Sumpur Kudus
psikologis
belum memuaskan, hanya 5 orang siswa
dengan
perkembangan
bakat, fisik
minat,
serta
peserta didik.
(25%) dari 20 orang siswa yang mencapai
Berdasarkan uraian di atas, guru dituntut
untuk
memiliki
komitmen,
kemauan keras dan kemampuan untuk melaksanakan
pembelajaran
nilai KKM dan 15 orang siswa (75%) dari 20 orang siswa yang nilainya di bawah KKM.
sesuai
dengan ketentuan tersebut di atas.
Setelah dikaji lebih dalam, ternyata hal ini disebabkan
Hasil pengalaman peneliti mengajar
karena guru sering
menggunakan metode ceramah dan tugas,
pada kelas I Sekolah Dasar Negeri (SDN)
proses
pembelajaran
kurang
menarik,
10 Sumpur Kudus, masih terlihat jika
kurang
bervariasi
dan
tidak
model pembelajaran berpusat pada guru,
menyenangkan, sehingga siswa merasa
perhatian
bosan dan jenuh.
Pendidikan
siswa
terhadap
Kewarganegaraan
pelajaran (PKn)
Guru sudah melakukan beberapa
kurang sekali, guru sering menggunakan
cara untuk meningkatkan hasil belajar
metode ceramah, tidak pernah memancing
siswa di antaranya: sering memberikan
aktivitas siswa bertanya, aktivitas siswa
perkerjaan rumah yang ada dalam Lembar
menjawab pertanyaan yang diberikan guru
Kerja Siswa (LKS) agar siswa bisa cepat
dalam belajar, selalu menekan siswa untuk
mengerti dan paham dengan materi yang
diam dan memperhatikan guru di depan
dipelajari, dan melakukan remedial pada
kelas, siswa tidak diberi kesempatan untuk
siswa yang nilainya masih di bawah KKM
bertanya, takut berbicara dengan teman.
yang telah ditetap oleh sekolah. Namun
Sehubungan dengan hal di atas,
demikian, hasilnya belum memuaskan.
hasil ujian semester II Tahun Ajaran
Jadi keberhasilan seorang
siswa
2012/2013 pada mata pelajaran PKn, nilai
dalam proses belajar mengajar tidak saja
rata-rata yang diperoleh siswa kelas I yang
ditentukan oleh guru yang baik atau
berjumlah 20 orang adalah 60. Nilai
kurikulum
tertinggi 100 dan nilai terendah 0. KKM
dianggap operasional, tetapi keberhasilan
yang telah teruji, sehingga
pendidikan juga sangat ditentukan
oleh
3.
Peningkatan
hasil
belajar
siswa
kemampuan guru untuk membuat siswa
terhadap pelajaran PKn pada siswa
merasa senang dalam belajar, serta sarana
kelas I SDN 10 Sumpur Kudus
dan prasarana yang tersedia di sekolah.
Kabupaten Sijunjung melalui model
Dari permasalahan di atas, peneliti
PAKEM
merasa perlu menerapkan model PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Evektif dan
dalam
mengingat
materi
pelajaran. 4.
Peningkatan
hasil
belajar
siswa
Menyenangkan) dalam mengajar, sehingga
terhadap pelajaran PKn pada siswa
siswa
lebih
kelas I SDN 10 Sumpur Kudus
menyenangkan dan agar pembelajaran
Kabupaten Sijunjung melalui model
akan
PAKEM dalam memahami materi
merasa
lebih
belajar
efektif
itu
dan
efisien.
Pembelajaran tidak akan terproses dengan baik jika tidak menggunakan metode yang
pelajaran. METODOLOGI PENELITIAN
tepat. Oleh karena itu peneliti membahas permasalahan
tersebut
dalam
bentuk
Jenis
penelitian
yang
peneliti
gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun
(PTK).
judul PTK tersebut adalah: “Peningkatan
(2008:1.4),
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
Model PAKEM pada Pembelajaran PKn
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
Kelas I SDN 10 Sumpur Kudus Kabupaten
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
Sijunjung.”
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
Tujuan penelitian ini adalah untuk
2.
Wardhani,
“Penelitian
dkk.
tindakan
kelas
belajar siswa menjadi meningkat.”
mendeskripsikan: 1.
Menurut
Penelitian ini dilakukan di SDN 10
Peningkatan aktivitas siswa bertanya
Sumpur
Kudus,
Kecamatan
terhadap pelajaran PKn pada siswa
Kudus,
Kabupaten
kelas I SDN 10 Sumpur Kudus
pertimbangan: peneliti sudah mengenal SD
Kabupaten Sijunjung melalui model
Negeri tersebut dan sekolah ini juga
PAKEM.
bersedia menerima masukan pendidikan
Peningkatan aktivitas siswa menjawab
terutama dalam proses pembelajaran.
Sijunjung,
Sumpur dengan
pertanyaan terhadap pelajaran PKn
Subjek penelitian ini adalah siswa
pada siswa kelas I SDN 10 Sumpur
kelas I SDN 10 Sumpur Kudus, yang mana
Kudus Kabupaten Sijunjung melalui
siswanya berjumlah 24 orang, yang terdiri
model PAKEM.
dari 12 orang perempuan dan 12 orang laki-laki.
Penelitian ini dilaksanakan pada
memahami
materi
pembelajaran
PKn
semester genap tahun ajaran 2013/2014.
dengan menggunakan model PAKEM.
Sedangkan pelaksanaan tindakan dimulai
3. Pencatatan Lapangan
pada bulan Maret sampai April 2014.
Teknik pencatatan lapangan ini
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
pada
yang
siswa dan guru selama pembelajaran PKn
dirumuskan Suharsimi Arikunto (dalam
berlangsung dengan menggunakan model
Arikunto, dkk., 2010:16), yang terdiri dari
PAKEM.
empat komponen,
4. Dokumentasi
pelaksanaan
disain
PTK
digunakan untuk mencatat segala kegiatan
yaitu: perencanaan,
tindakan,
pengamatan/
observasi, dan refleksi. Indikator
untuk
keberhasilan
dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan KKM
(Kriteria
Teknik dokumentasi ini digunakan
Ketuntasan
memperoleh
gambaran
proses
pembelajaran PKn yang menggunakan model PAKEM.
Minimal).
Data
yang
dianalisis
dalam
KKM pada mata pelajaran PKn adalah 70.
penelitian
Target siswa yang mencapai KKM 75%.
menggunakan analisis kuantitatif yang
Data dalam penelitian ini berupa
ini
diperoleh
dirancang oleh Sanafiah Faisal (dalam
data primer dan data sekunder. Data primer
Bugin, 2003:70).
merupakan hal-hal yang berkaitan dengan
HASIL PENELITIAN DAN
pelaksanaan
tindakan
PEMBAHASAN
pembelajaran
yang
dan
berupa
hasil
dengan
informasi
Pebahasan PTK ini terdiri dari 2
tentang hasil belajar siswa yang mencapai
siklus
menggunakan
model
PAKEM
KKM. Data sekunder merupakan hal-hal
merupakan hal yang baru bagi siswa,
yang mendukung penjelasan data primer.
sehingga dalam pelaksanaannya siswa
Data penelitian ini dikumpulkan
mengalami banyak perubahan dalam cara
dengan menggunakan beberapa teknik
belajar. Pembahasan ini berdasarkan hasil
sebagai berikut:
observasi yang dilanjutkan dengan refleksi
1. Observasi
dengan hasil sebagai berikut:
Observasi merupakan salah satu
1) Aktivitas Belajar Siswa
teknik pengumpulan data yang sangat
Persentase
rata-rata
aktivitas
menentukan dalam PTK.
belajar siswa mengalami peningkatan.
2. Tes
Pembelajaran melalui pendekatan PAKEM Teknik tes ini digunakan untuk
mengukur
kemampuan
siswa
dalam
dapat
meningkatkan
aktivitas
belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat persentase rata-
rata
aktivitas
belajar
siswa
pada
Indikator
siswa
menjawab
pembelajaran PKn pada Tabel berikut:
pertanyaan pada siklus I sebesar 41,66%
Tabel 1: Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Rata-rata Indikator Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Siklus II Aktivitas siswa 47,91% 77,08% bertanya Aktivitas siswa 41,66% 83,33% menjawab pertanyaan Rata-rata kedua 44,78% 80,20% siklus
meningkat pada siklus II sebesar 79,16%.
Dapat dilihat bahwa pembelajaran
Hal ini terjadi pada siklus I siswa masih ragu-ragu menjawab pertanyaan dan hanya
siswa
yang
menjawab
aktif
saja
pertanyaan,
yang setelah
dilaksanakan pendalaman materi, motivasi yang diberikan peneliti dan permainan kelompok yang menarik maka banyak siswa yang berniat menjawab pertanyaan. Untuk
indikator
siswa
menyelesaikan tugas tepat waktu pada
PKn menggunakan model PAKEM dapat
siklus
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal
peningkatan pada siklus II sebesar 91,66%.
terbukti
dengan
kenaikan
rata-rata
I
sebesar
47,92%
Pendekatan
mengalami
motivasi
persentase untuk masing-masing indikator
disebabkan
telah mencapai indikator keberhasilan
menggunakan model PAKEM. Pendekatan
aktivitas siswa yang telah ditetapkan.
ini memberi peluang untuk siswa dalam
Untuk indikator siswa bertanya dari
mengembangkan
pada
siswa
pembelajaran
kreativitas
dan
aktif
siklus I sebesar 47,91%, hal ini terjadi
dalam pembelajaran serta memberikan
karena peneliti kurang memotivasi siswa
pembelajaran
untuk
bermakna bagi siswa.
mengungkapkan
pendapatnya
tentang materi pembelajaran, serta siswa
menyenangkan
dan
Hal ini sesuai menurut Ismail
yang bertanya masih siswa yang tertentu
(2008:47),
saja, kemudian pada siklus II meningkat
pembelajaran yang menyenangkan dan
sebesar 77,08%, hal ini terjadi karena
berkesan akan menjadi hadiah (reward)
peneliti lebih memotivasi siswa untuk
bagi peserta didik yang akan mendorong
mengungkapkan
aktivitasnya semakin aktif dan berprestasi
pendapatnya
media pembelajaran
tentang
serta memberikan
motivasi kepada siswa-siswa yang pasif sehingga mampu untuk berpendapat.
menyatakan
bahwa
pada kegiatan belajar berikutnya. 2) Pengamatan
Pelaksanaan
Proses
Pembelajaran Guru Keberhasilan
siswa
dalam
pembelajaran pada umumnya dilihat juga
dari
pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran pada kegiatan guru. Dalam
belajar sebesar 8,33% dengan nilai ratarata secara klasikal 84,37.
hal ini terlihat peningkatan dari siklus I ke
Dengan
demikian
dapat
siklus II, dapat dilihat pada Tabel berikut
disimpulkan bahwa persentase ketuntasan
ini:
belajar siswa dari siklus I ke siklus II
Tabel 2: Persentase Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru pada Siklus I dan Siklus II Siklus Persentase I 73,33% II 88,89%
mengalami peningkatan sebesar 24,99%, sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal juga mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM serta indikator keberhasilan
Disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan
secara klasikal yang sudah ditetapkan.
model
Berdasarkan hasil analisis data di
PAKEM teh terjadi peningkatan dari siklus
atas,
I sebesar 73,33% ke siklus II sebesar
pembelajaran melalui model PAKEM telah
88,89%.
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
3) Hasil Belajar
belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
Data mengenai hasil belajar siswa
dapat
disimpulkan
bahwa
Dengan penggunaan pendekatan
diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir
yang
siklus. Dalam hal ini terlihat peningkatan
masing-masing siswa dan guru dapat
ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke
tertutupi serta aktivitas dan hasil belajar
siklus II pada Tabel berikut:
siswa terus meningkat
Tabel 3: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
KESIMPULAN DAN SARAN
Persentase dan Persentase dan Jumlah Siswa Nilai RataJumlah Siswa Siklus yang Belum rata Secara yang Mencapai Mencapai Nilai Klasikal Nilai >75 <75 I 66,67% 33,33% 73,92 II 91,66% 8,33% 84,37
efektif,
diharapkan
kelemahan
Kesimpulan Berdasarkan
analisis
hasil
penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan model PAKEM
Pada siklus I siswa yang tuntas
sudah terlaksana dengan baik serta dapat
belajar sebesar 66,67% dan yang belum
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas
tuntas belajar sebesar 33,33% dengan nilai
I SDN 10 Sumpur Kudus, hal ini terlihat
rata-rata secara klasikal 73,92. Sedangkan
dari rata-rata persentase aktivitas siswa
pada siklus II siswa yang tuntas belajar
dalam pembelajaran PKn telah mencapai
sebesar 91,66% dan yang belum tuntas
indikator
keberhasilan
yang
telah
ditetapkan. Untuk indikator siswa berani
bertanya pada siklus I sebesar 47,92%
DAFTAR PUSTAKA
meningkat pada siklus II sebesar 77,08%,
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
indikator siswa menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 41,60% meningkat pada
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP.
siklus II sebesar 79,16%. Model
PAKEM
telah
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
PKn
dengan
persentase
ketuntasan pada siklus I sebesar 66,67% meningkat pada siklus II sebesar 91,66%
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
siswa kelas I SDN 10 Sumpur Kudus, hal ini terlihat pada persentase ketuntasan hasil belajar dan rata-rata hasil belajar secara klasikal. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di kelas I SDN 10 Sumpur Kudus, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran melalui model PAKEM sebagai berikut: 1. Bagi
peneliti
untuk
melaksanakan
model ini diperlukan kreativitas dalam merancang pembelajaran yang menarik
Sudjana, Nana. 1990. Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2010. Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2011. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang: Sukabumi Press. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wardhani, I.G.A.K. dan Kuswaya. 2008. Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.
Wihardit Penelitian Jakarata:
dengan menerapkan model PAKEM. 2. Bagi guru, agar dapat meningkatkan proses
pembelajaran,
maka
guru
disarankan untuk menerapkan model PAKEM dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 3. Bagi Kepala Sekolah untuk dapat memberikan
dukungan
terhadap
pendekatan pembelajaran yang efektif seperti model PAKEM.
Yusrizal. 2010. Bahan Ajar Pembelajaran PKn Kelas Tinggi. Padang: Kerja Sama Dikti-Depdiknas dan Prodi PGSD FKIP Universitas Bung Hatta.