PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh HERI DERMAWAN NIM:107018303965
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Heri Dermawan
NIM
: 107018303965
Jurusan
: PGMI
Angkatan Tahun
: 2007
Alamat
: Jl. SD RT/RW 004/005 Kuningan Timur Setia Budi Jakarta Selatan MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: 1. Nama NIP Dosen jurusan 2. Nama NIP Dosen jurusan
: DR. Muhamad Arif : 194707171966082001 : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial : Fauzan, MA : 19761107 200701 1 013 : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, Januari 2013 Yang Menyatakan
HERI DERMAWAN
ABSTRAK Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model Kooperatif tipe STAD (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan) Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, STAD Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas VA SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan yang terdiri dari empat pertemuan setiap siklus. Data penelitian berupa aktivitas belajar siswa yang diperoleh melalui observasi selama kegiatan pembelajaran sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 78,13% dalam kategori baik. Pada siklus II meningkat menjadi 92,18% dalam kategori sangat baik. Peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 14,05%. Sedangkan hasil belajar IPS siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa 64,48% dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa, 81,84% berarti mengalami peningkatan sebesar 17,36%. Dengan nilai KKM 75 menunjukkan pada siklus I terdapat 9 siswa tuntas 36% ini dalam tingkatan Kurang dan pada siklus II yaitu terdapat 21 siswa yang tuntas atau 84% ini dalam tingkatan Baik Sekali berarti mengalami peningkatan 12 siswa yang tuntas. Dari paparan diatas dapat disimpulakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan. HERI DERMAWAN (KI-PGMI)
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain memuji kepada yang suci memuja kepada yang kuasa dan bersyukur kepada yang ghafur berkat inayah taufiq dan pertolongan-Nya penulis bisa menyelasaikan skripsi ini dengan baik. Rasa hormat, takdim dan kerinduan kepada rosulillah nabi Muhammad SAW yang memberikan pencerahan kepada seluruh umat manusia,perubahan dari zaman jahiliyah menuju zaman yang tunduk patuh dan taat kepada tuhan-Nya. semoga solawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau, keluarga, sahabat, para pewarisnya, dan kepada kita selaku akhir ummat jaman semoga menjadi umat yang selalu mengikuti akan ajarannya,Amiiin Sebuah karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak maka dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan materil, sehingga skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phill., Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Fauzan M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu mengingatkan untuk terus menyelesaikan skripsi ini.
ii
4. Ibu Dra. Eri Rossatria, M.Ag., Dosen Penasehat Akademik Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan dan arahan. 5. Bapak Dr. Muhammad Arief., dan Bapak Fauzan M.A., Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya, bimbingan dan arahan sehingga penulis bisa menyelasaikan skripsi ini. 6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmu kepada penulis, semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 7. Teristimewa keluarga besarku, ayahanda Erom Romli, Ibunda Sumiati, kakak Wiwin Windari, Jaja, Usep Suhendra, Ajat Sudrajat, adik Shinta Angraini, serta keponakan Windi Widiaingsih, Algifari dan Aulia. 8. Rumah inspirasiku, HMI Komisariat Tarbiyah tempat dalam berproses dan mendapat pengalaman yang tak terhingga. 9. Ruang kreativitasku, BEMJ KI-PGMI bersama kawan-kawan yang terus bersemangat membangun BEMJ KI-PGMI untuk lebih maju dan mandiri. 10. Untuk yang tersayang, my lovely Yulandari yang selalu memberikan semangat dengan senyumnya terimakasih atas kasih sayang, cinta, perhatian dan motivasinya. 11. Sahabat-sahabat seperjuanganku satu angkatan (Akmal, Andi, Ahmad Chairul, Irwan, Wit Laila, Eka, Nur’ani, Iona, Ima, Niken, Siti Khadijah, Iim, Yuyun, Rita, Novi, Dian, Winda, Mufid, Dara, dan Dede) yang tidak henti-hentinya memberikan bantuan, motivasi, dan kehangatan serta kebersamaan kita dalam ikatan persahabatan yang seperti dalam satu keluarga. 12. Kawan-kawan Cikeas Grup Corporisoan ( Munziruddin, Muhammad Romli, Diding Mahfudin, Sofyan Adenansi, Lufti Syaukani, Muhmmad Arif, Zaenuddin, Reni Puspitasari, Lailatul Qodriyah) memberikan pengalaman hidup yang penuh makna dan nilai.
iii
Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah Subhanahu wata’ala membalas segala kebaikan saudara semuanya dengan yang lebih baik. Semoga Allah Subhanahu wata’ala dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan kaum muslimin serta semoga Allah Subhanahu wata’ala membimbing, menolong dan memberikan taufik, rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Alhamdulillahi Rabbil’Aalamiin. Jakarta, Rob’iul Awal 1433 H Pebruari
Penulis
Heri Dermawan
iv
2013 M
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ........................................................
6
C. Pembatasan masalah Penelitian ........................................................
6
D. Rumusan Masalah Penelitian............................................................
6
E. Tujuan Penelitian ..............................................................................
7
F. Manfaat Hasil Penelitian ..................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan Teoritis .............................................................................
9
1. Hakikat Belajar.............................................................................
9
a. Pengertian belajar ...................................................................
9
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................ 10 c. Pengertian aktivitas belajar ................................................... 11 d. Klasifikasi Aktivitas Belajar .................................................. 13 e. Hasil Belajar ........................................................................... 14 2. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 15 a. Pengertian pembelajaran Kooperatif ...................................... 15 b. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ...................................... 18 c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ......... 20
v
3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ................................. 22 a. Pengertian STAD ................................................................... 22 b. Komponen STAD .................................................................. 22 c. Langkah-Langkah Penerapan STAD ..................................... 24 4. Hakikat Pembelajaran IPS ........................................................... 26 a. Pengertian IPS ........................................................................ 26 b. Karekteristik IPS .................................................................... 27 c. Tujuan IPS .............................................................................. 28 B. Kerangka berfikir .............................................................................. 29 C. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 31 B. Prosedur Penelitiann ........................................................................ 32 1. Metode Penelitian ....................................................................... 32 2. Desain Intrevensi Penelitian ....................................................... 33 C. Subjek Penelitian .............................................................................. 35 D. Peran Peneliti Dalam Penelitian ....................................................... 35 E. Tahapan penelitian ............................................................................ 35 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................... 39 G. Tehnik Pengumpul Data ................................................................... 39 1. Data dan Sumber data ................................................................. 39 2. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 39 3. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 40 H. Vaidtas instrument ............................................................................ 41 I. Realibitas Instrumen ......................................................................... 42 J. Tingkat Kesukaran ............................................................................ 43 K. Daya Pembeda .................................................................................. 44 L. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................... 45 M. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................................. 46
vi
N. Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitaian Tindakan Kelas ........................................................ 49 B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .................................................... 49 C. Analisis Data..................................................................................... 77 D. Pembahasan ..................................................................................... 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 80 B. Saran ............................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Peningkatan Individu ..................................................................... 11
Tabel 3.1
Waktu Penelitian ............................................................................ 31
Tabel 3.2
Interpretasi Lembar Obervasi ........................................................ 38
Tabel 3.3
Tingkatan Hasil Belajar ................................................................. 38
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ........................................... 42
Tabel 3.5
Kreteria Realibilitas Instrumen ...................................................... 43
Tabel 3.6
Kriteria Indeks Kesukaran Soal ..................................................... 44
Tabel 3.7
Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal ..................................... 45
Tabel 4.1
Persiapan Pra Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 48
Table 4.2
Jadwal Penelitian tindakan Kelas .................................................. 49
Tabel 4.3
Poin Peningkatan Individu 1 .......................................................... 54
Tabel 4.4
Poin Peningkatan Individu 2 .......................................................... 56
Tabel 4.5
Poin Peningkatan Individu ............................................................. 58
Tabel 4.6
Hasil Observasi Guru Siklus I ....................................................... 59
Tabel 4.7
Hasil Observasi Siswa Siklus I ...................................................... 61
Tabel 4.8
Hasil Belajar Siklus I ..................................................................... 62
Tabel 4.9
Tindakan Perbaikan Siklus I .......................................................... 63
Tabel 4.10
Poin Peningkatan Individu ............................................................. 67
Tabel 4.11
Poin Peningkatan Individu 5 .......................................................... 70
Tabel 4.12
Poin Peningkatan Individu 6 .......................................................... 72
Tabel 4.13
Hasil Observasi Guru Siklus II ...................................................... 74
Tabel 4.14
Hasil Observasi Siswa Siklus II ..................................................... 75
Tabel 4.15
Hasil Belajar Siklus II .................................................................... 76
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin................... 34 Gambar 3.2 Tahap Dalam Penelitian ................................................................. 35 Gambar 4.1 Kegiatan Siswa Kerja Kelompok Mengerjakan LKS .................... 44 Gambar 4.2 Siswa Membantu Temanya Dalam Menyelesaikan LKS .............. 66
ix
DAFTAR LAMPIRAN
A. Perlengkapan Kegiatan Pembelajaran Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ……………….83 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ………………92 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ……………………………...103 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ………………….………….111 Lampiran 5 Pembagian Kelompok Belajar……………………………….. B. Instrumen Penelitian Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru ……………………122 Lampiran 7 Lembar Catatan Lapangan ………………………………………123 Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa ………...121 Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ……………………...122 Lampiran 10 Rubrik Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ……………123 Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Siklus 1……………………125 Lampiran 12 Perhitungan Uji Realibitas Instrumen tes Siklus 1………………125 Lampiran 13 Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen tes Siklus 1…………126 Lampiran 14 Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Instrumen tes Siklus 1………127 Lampiran 15 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I ………..128 Lampiran 16 Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I …………………..134 Lampiran 17 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I …………134
Lampiran 18 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Siklus 2……………………135 Lampiran 19 Perhitungan Uji Realibitas Instrumen tes Siklus 2………………123 Lampiran 20 Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen tes Siklus 2…………123 Lampiran 21 Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Instrumen tes Siklus 2………138 Lampiran 22 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus 2 ………..139 Lampiran 23 Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus 2 …………………..134 Lampiran 24 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus 2 …………135
x
C. Hasil Penelitian
Lampiran 25 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I ………………………………….153 Lampiran 26 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II ………………………………...154
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi guru dengan siswa yang saling mempengaruhi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, ini sejalan dengan tujuan pendidikan Nasioanal yang mana telah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan nasional yaitu: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."1 Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka perlu dilakukan beberapa rencana dan proses, salah satunya ialah dengan proses pembelajaran. Pada hakekatnya proses pembelajaran merupakan kegiatan yang terpadu dan menyeluruh antara siswa dengan guru sebagai dalam suasana yang bersifat pengajaran. Dalam hal proses pembelajaran seyogyanya para guru mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Proses yang berbunyi: "Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang. memotivasi peserta didk untuk aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik".2 Keadaan diatas menjadi tantangan bagi para pendidik untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan sistem pendidikan, program kurikulum, strategi belajar mengajar dan sarana 1
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan (Jakarta: DEPAG RI, 2006), hal. 8-9 2 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang... hal. 164
1
2
prasarana pendidikan mempengaruhi perkembangan siswa di bidang akademis, sosial maupun pribadi. Karena pendidikan itu usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan kecerdasan. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan, dan berbagai metode pembelajaran tersebut, tidak ada metode pembelajaran yang lebih baik dari pada metode pembelajaran satu dengan metode pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, guru harus menguasai dan menentukan dalam menerapkan berbagai model pembelajaran supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin diharapkan. Bagi seorang guru tidak hanya cukup menggantungkan diri pada satu metode pembelajaraan saja. Pembelajaran akan dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial. Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi salah satu indikator meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu guru sebagai pendidik harus mampu menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan siswa dapat memahami tentang apa yang dajarkan oleh guru dan dapat menciptakan suasana yang bisa menumbuhkan semangat belajar untuk meningkatkan keaktifan sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Guru adalah The heart of of the educational3 maksudnya guru merupakan jantung pendidikan, garda terdepan dalam mengatur arah pendidikan suatu bangsa, sebagus apapun kurikulum, model pembelajaran, dan media pembelajaran kalau saja tanpa ada guru maka tujuan pendidikan tidak akan terwujud bahkan menjadi sia-sia sebagaimana dijelaskan oleh Udin S. Saud bahwasanya “guru memiliki posisi yang menentukan dalam upaya peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik, yang dilaksanakan melalui 3
148
E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal.
3
proses pembelajarana, karena fungsi utama guru adalah merancang proses belajar mengajar, mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar, mengevaluasi kemajuan siswa, dan menguasai bahan pembelajaran”.4 Kemampuan guru dalam memilih dan memilah metode yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa. Tuntutan tersebut harus dimiliki oleh seorang guru, ketika melakukan proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang sangat memperhatikan metode pembelajaran yang akan digunakan oleh guru Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement Division (STAD).5 Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu siswa bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Selain itu terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu permainan agar pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif tipe STAD juga membuat siswa aktif mencari penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa lebih menguasai materi. Dalam pembelajaran tipe STAD, guru berkeliling untuk membimbing siswa saat belajar kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan guru. Dengan mendekati siswa, diharapkan tidak ada ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau berpendapat kepada guru. Namun berbeda dengan keadaan saat ini berdasarkan pengamatan banyak pihak masih merasakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru di sekolah lebih didasarkan akan kebutuhan formal /formalitas belaka dari pada kebutahan riil siswa sehingga proses pembelajaran dikelas yang 4
Udin S. Saud, Cicih Sutarsih, Pengembangan Profesi Guru SD, (Bandung: UPI Press, 2007), cet. 1, hal. 51 5 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: PT Kencana, 2009), hal. 275
4
dilakukan oleh guru tersebut hanya merupakan pekerjaan administratif dan belum berperan secara maksimal dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal. Keadaan dan fenomena diatas semakin jelas dan mendukung dengan ditemukan data-data dilapangan melalui para peneliti. Hasil penelitian Suwarana Ala Muchtar Menunjukkan beberapa kelemahan pembelajaran IPS di sekolah antara lain: 1. Kegiatan pembelajaran dikelas lebih menekankan akan kognitif dan kurang menyentuh aspek afektif dan psikomotorik siswa. 2. Proses pembelajaran berpusat pada guru bahan pelajaran yang berupa informasi tidak dijadikan sebagai media pembelajaran bagi pengembangan befikir siswa. 3. Budaya belajar siswa lebih cenderung menjadi budaya belajar menghafal dari pada budaya belajar berfikir kritis.6 Adapun hasil penelitian Dwi Nugroho menemukan fenomena rendahnya mutu pembelajaran disebabakan oleh sikap spekulatif dan intuitif guru dalam memilih metode dan strategi pembelajaran.7 Kebiasaan guru saat mengajar cenderung menggunakan metode yang asal-asalan, tidak rencanakan terlebih dahulu atau bersifat dadakan dan berlangsung pada satu arah dalam proses pembelajaran, sehingga ada kesenjangan antara siswa yang aktif dan kurang aktif. Kemudian Nu'man Sumantri menyatakan pelajaran IPS yang diberikan disekolah-sekolah sangat menjemukan dan membosankan hal ini disebabkan penyajian pembelajaran dikelas bersifat monoton dan ekpositoris.8 Sehingga berkembang anggapan dikalangan siswa dan masyarakat bahwa mata pelajaran IPS sebagai ilmu pengetahuan nomor dua. Di samping itu siswa pada umumnya menganggap pelajaran IPS sebagai pelajaran yang sulit, sehingga siswa kurang tertarik pada pelajaran terebut dan pada akhirnya menyebabkan kegagalan belajar siswa.
6
Syafruddin Nurdin, Model pembelajaran yang memperhatikan keragaman individu Siswa, (Jakarta:Quantun Teaching, 2005), hal. 04 7 Syafruddin Nurdin, Model pembelajaran yang memperhatikan..., hal. 07 8 Syafruddin Nurdin, Model pembelajaran yang memperhatikan..., hal. 08
5
Menurut Robinson dalam Abin Syamsudin menjelaskan bahwa: "Kemungkinan banyak siswa yang menemui kegagalan belajar disebabkan ia kurang mampu mengenal dirinya baik mengenai segi-segi kelebihan atau kekurangannya, sukar memahami dirinya termasuk kegagalankegagalan studinya, tidak memahami diriya sukar menerima keadaan dirinya secara obyektif sesuai dengan kenyataan, dan tindakan-tindakan yang kurang terarah sehingga sukar mewujudkan atau merealisasikan ataupun mengaktualisasikan segala potensi yang terdapat pada dirinya secara optimal"9 Selanjutnya ketika peneliti mengadakan observasi di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan pada kelas V, Gambaran secara umum kondisi siswa pada saat proses belajar IPS berlangsung di kelas V, suasana dalam kelas berisik dan gaduh. Metode yang digunakan oleh guru menggunakan metode ceramah sehingga proses pembalajaran menjadi pasif dan siswa tidak bisa berinteraksi bersama-teman-temannya. Seorang siswa akan menjawab pertanyaan guru jika disuruh oleh guru untuk menjawab. Jika diberi kesempatan untuk bertanya, siswa sebagian besar hanya diam dan berbisikbisik dengan teman. Siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. Siswa mencatat semua materi yang disampaikan jika guru telah menginstruksikan untuk mencatat materi. Berdasarkan dari uraian di atas peneliti ingin melakukan suatu penelitian tindakan kelas guna meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa melalui model pembelajaran Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan kelas V. Adapun judul penelitian yaitu peningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar pada pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
9
Abin Makmun Syamsudin, Psikologi Kependidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 110
6
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain: 1. Guru kurang menguasai pengelolaan kelas. Masih banyak siswa yang bercanda ketika proses pembelajaran.dari hasil observasi awal pada buialan Agustus 2012. 2. Guru kurang variasi dalam melakukan metode pembelajaran. Ini terlihat ketika peneliti sedang melakukan observasi pada bulan Agustus 2012. 3. Guru kurang mempunyai persiapan dalam proses pembelajaran dikelas. Dalam hal ini peneliti pernah bertanya kepada satu di antara guru tentang persiapan guru seperti tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional maka siswa pun kurang aktif dan hanay mendengarkan dan mengikuti apa yang disuruh oleh guru. 5. Siswa kurang memiliki keberanian bertanya atau berpendapat dengan melihat siswa hanya menyimak saja dan tidak memberi tanggapan kepada guru. Ini terlihat observasi pada bulan Agustus 2012.
C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini dibatasi pada permasalahan yaitu 1. Guru kurang variasi dalam melakukan metode pembelajaran. 2. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari pembatasan permasalahan di atas peneliti menawarkan solusi dengan meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPS siswa kelas V semester I SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan pada bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa.
7
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa? 2.
Apakah model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa?
E. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperoleh alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa dengan menggunakan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa setelah penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa setelah penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
8
F. Manfaat Penelitian Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini diharapkan: 1. Bagi Guru Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran dalam hal ini Penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V semester I SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan Selain itu, guru diharapkan dapat mengasah kreativitas guru dengan menyusun sendiri Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mempermudah guru mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Bagi Siswa Dengan Penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V semester I SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
3. Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah, dengan adanya informasi yang diperoleh dari penelitian ini, dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah khususnya dalam pembelajaran IPS. 4. Bagi Peneliti Dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian yang sejenis.
9
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teoritis 1. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.1Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap. Winkel dalam buku Riyanto mengatakan bahwa “belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkunganya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.2 Slameto berpendapat bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkunganya”.3 Selanjutnya untuk lebih memahami tentang belajar Evelina Silengar menyebutkan bahwa ciri-ciri belajar yaitu: 1) Adanya kemampuan baru atau perubahan tingkah laku baik bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif). 2) Perubahan itu tidak sesaat saja, melainkan menetap dan dapat tersimpan.
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 28 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 05 3 Evelina Siregar, Teorl Belajar Dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), cet. 1. hal. 05 2
9
10
3) Perubahan dilakukan harus dengan usaha, perubahan tersebut akibat interaksi dengan lingkungannya. 4) Perubahan bukan disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, kelelahan, penyakit atau obat-obatan Sedangkan menurut Sardiman A.M. menyatakan: “Belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”.4 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses seseorang yang dilakukan secara sadar dan kontinu untuk memperoleh perubahan seluruh aspek tingkah laku baik bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif) sebagai hasil dari pengalaman menggunakan panca inderanya dan interaksi seseorang dengan lingkungannya. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.5 Faktor intern adalah suatu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar seperti faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti faktor keluarga, faktor sekolah dan masyarakat. 1) Faktor intern meliputi: a) Faktor jasmaniah yang terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologi terdiri atas intelegensi, perhatian, bakat minat, motif, kematangan, dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, baik kelelahan jasmani ataupun rohani. 2) Faktor ekstern meliputi : a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. 4
Sardiman. A. M, Interaksi Belajar Mengajar, (Jakarta:Raja Grafindo, 2003), hal. 22 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. ke V, hal. 60 5
11
b) Faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah dan alat pelajaran. c) Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
c. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas secara bahasa berarti kegiatan, kesibukan, keaktivan, kerja, atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian dalam, artinya segala sesuatu yang dilakukan oleh sesorang dengan maksud mengerjakan hal-hal yang tertentu dapat diartikan dengan “aktivitas”. Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifltas Aktivitas belajar diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dimana siswa bekerja atau berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga dengan demikian siswa tersebut memperoleh pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan aspekaspek lain tentang apa yang ia lakukan.6 Aktivitas yang dilakukan di kelas terjadi bila ada kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa. dimaksud aktifitas belajar dalam hal ini adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental dalam proses kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Lebih lanjut Sardiman M.A berpendapat bahwa “Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”.7 Pembelajaran di kelas sangat berkaitan dengan aktivitas baik itu guru maupun siswa. Dalam diri siswa terdapat potensi yang hidup dan 6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet ke-3, h.
7
Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.
172 95
12
berkembang yang masing-masing siswa tersebut memiliki keinginan melakukan sesuatu dan bekerja sendiri. Pada pendidikan modern pembelajaran lebih menitikberatkan pada aktivitas siswa, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan aktivitas siswa dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan aktivitas (keaktifan) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif yang dapat merubah siswa baik sisi kognitif (intelektualitas), afektif (sikap), maupun sisi psikomotorik (ketrampilan). Aktivitas
belajar
mengandung
beberapa
kiat
yang
dapat
menumbuhkan belajar aktif pada diri siswa dan mengenal potensi siswa dan guru untuk sama-sama berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam proses belajar mengajar. Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin mengatakan rangkaian pembelajaran yang dilakukan dalam dalam kelas untuk menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa, yaitu: 1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa. 2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. 3) Mengingatkan kompetensi prasyarat. 4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. 5) Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 6) Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7) Memberikan umpan balik (feed back).
13
8) Melakukan evalusi terhadap siswa berupa tes sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan rerukur. 9) Meyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran8 d. Klasifikasi Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa pada dasarnya dapat diklasiflkasikan menjadi 8 kelompok.9 Pengelompokan tersebut didasarkan pada pendapat Paul D. Dierich, yaitu: 1) Kegiatan-kegiatan
Visual
seperti
Membaca,
melihat
gambar,
eksperimen, demonstrasi, mengamati orang lain, dll. 2) Kegiatan-kegiatan Lisan (oral) seperti Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3) Kegiatan-kegiatan Mendengarkan seperti Mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan
percakapan
atau
diskusi
kelompok,
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio, dll. 4) Kegiatan-kegiatan Menulis seperti Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. 5) Kegiatan-kegiatan Menggambar seperti Menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dll. 6) Kegiatan-kegiatan Metrik, seperti Melakukan percobaan, memilih alatalat, pameran, membuat model, permainan, dll. 7) Kegiatan-kegiatan Mental seperti Merenung, mengingat, memecahkan masalah, membuat keputusan, dll. 8) Kegiatan-kegiatan Emosional seperti Minat, berani, tenang dan lainlain. 8
Martimis Yamin, Kiat Pembelajar Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), cet. ke-
3, hal. 84 9
Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet ke9, hal. 90-91
14
Adapun Syaiful Bahri mengatakan beberapa aktivitas dalam proses pembelajaran diantaranya: 1) Mendengarkan 2) Memandang 3) Meraba, Membau, dan Mencicipi/Mengecap 4) Menulis atau Mencacat 5) Membaca 6) Membuat Ikhtisar atau Ringkasan dan Menggarisbawahi 7) Mengamati Tabel-Tabel, Diagram-Diagram, Dan Bagan-Bagan 8) Menyusun Paper atau Kertas Kerja 9) Mengingat 10) Berpikir 11) Latihan atau Praktek.10 e. Hasil Belajar Satu diantara tujuan proses pembelajaran adalah untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan oleh siswa setelah melakukan pembelajaran. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang membedakan yaitu tujuan pengajaran, pengalaman proses belajar mengajar, dan hasil belajar.11 Hasil Belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yang memiliki arti yang berbeda, yaitu “hasil” dan “belajar”. Dan Irwanto mengungkapkan secara sederhana belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu (yang), terjadi dalam jangka waktu tertentu".12Jadi, hasil belajar adalah suatu pencapaian terakhir yang menghasilkan perubahan input secara fungsional melalui suatu proses perubahan yang belum mampu menjadi mampu, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Ahmad Sofyan mengungkapkan, bahwa hasil belajar adalah “pengajar harus mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti bahan yang
10
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 38- 42 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-14, hal. 02. 12 Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta:Prenhallindo. 2002), hal 105 11
15
telah diajarkan atau sejauh mana tujuan kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai”.13 Sedangkan Dimyati dan Mudjiono mengatakan, hasil belajar menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.14 Sementara itu, Nana Sudjana mengatakan “hasil belajar ialah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.15 Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perolehan kemampuan belajar yang didapatkan siswa setelah melalui berbagai macam pengalaman pada dirinya dalam proses kegiatan pembelajaran, untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2. Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberikan petunjuk kepada guru di kelas. Beberapa macam model pembelajaran menurut Arends diantaranya adalah Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif, Model Pembelajaran Kooperatif.16 1) Model Pembelajaran Langsung
13
Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), hal .04 14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet II, hal. 190. 14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-14, hal. 22. 16 Mohammad Asikin, Model-model Pembelajaran Matematika, (Semarang:UNNESA Press, 2001), hal. 03
16
Model ini secara khusus dilakukan untuk menunjang proses belajar siswa dengan guru secara langsung yang berkaitan dengan pengetahuan guru mentransfer ilmu dengan cara prosedur dan terstruktur. Model pembelajaran ini yang paling dominan dikelas adalah guru. 2) Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model ini memiliki ciri pokok yaitu siswa belajar dalam kelompok secara bersama-sama yang dibentuk dari siswa-siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu, penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan. Tujuan dari pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. 3) Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pembelajaran ini menekankan pada materi yang mengandung persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan persoalan tersebut lebih disukai dengan berbagai altematif cara pemecahannya. Tujuannya untuk membantu siswa mengembangkan pemecahan masalah, belajar bekerja sama dan menjadi pelajar yang mandiri. 4) Model Pembelajaran Diskusi Diskusi adalah suatu model pembelajaran melalui interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan tujuan untuk memecahakan masalah, bertukar pikiran, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan sesama peserta didik dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
17
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok. Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan diri secara individu dan sumbangan dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil.17Senada dengan Sanjaya dalam Rusman berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara berkelompok.18 Riyanto menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (Academic Skill), sekaligus ketrampilan sosial (social skill) termasuk IQ interpersonal skill.19 Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:20 1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajamya. 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3) Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, agama, etnis dan jenis kelamin yang berbeda-beda. 4) Pembelajaran lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
17
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), cet. I, hal. 194 18 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal. 203 19 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 27 20 Ibrohim,dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya:Universitas Negeri Surabaya, 2001), hal. 06
18
Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal perlu diterapkan lima unsur model pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Saling ketergantungan positif, artinya keberhasilan kelompok sangat dipengaruhi oleh usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu mcnyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka. 2) Tanggung jawab perseorangan, artinya setiap anggota kelompok harus melaksanakan tugasnya dengan baik untuk keberhasilan kelompok 3) Tatap muka, artinya setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan mendorong siswa untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota kelompoknya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, di mengisi kekurangan masing-masing. 4) Komunikasi antar anggota, unsur ini menghenaaki agar siswa dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi, karena keberhasilan kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. 5) Evaluasi proses kelompok, guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama secara efektif.21 b. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif banyak sekali metode yang dikenalkan antara tipe pembelajaran yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan,
baik
pada
keunggulan,
cara
pembelajaran
maupun
kekurangannya. Tipe pembelajaran kooperatif yang sudah diterapkan yaitu: STAD (Student Teams Achievement Division), TAI (team Assisted
21
Anita lie, Cooperatif: Mempraktikan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas, (Jakarta: Grasindo, 2002), hal 31
19
Individualization), TGT (Teams Games Tournament), Jigsaw, penelitian kelompok (Group Investigation);22
1) STAD (Student Teams Achievement Division). Dalam STAD siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa, dalam kelompok tersebut harus berbagai macam siswa, seperti tingkatan dalam prestasi, jenis kelamin, rasa atau suku dan agama. Selanjutnya guru memberikan materi kepada tiap kelompok, setiap siswa dalam kelompok tersebut harus mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri. Dalam penilaiannya guru memeberikan skor kepada masing- masing siswa sesuai kesepakatan bersama. 2) TAI (Team Assisted Individualization) TAI atau pembelajaran individual dibantu tim pada dasamya hampir sama dengan STAD, dalam penggunaan tim belajar empat anggota berkemampuan campur dan penghargaan untuk tim berkinerja tinggi, bedanya bila STAD menggunakan satu langkah pengajaran di kelas,
TAI
menggabungkan
pembelajaran
kooperatif
dengan
pembelajaran individu. 3) TGT (Teams Games Tournament) TGT
atau
pertandingan-pertandingan
tim
merupakan
pengembangan dari STAD. Setelah siswa belajar dalam kelompoknya, masing-masing anggota kelompok akan mengadakan lomba dengan anggota kelompok lain, sesuai dengan tingkat kemampuannya. Penilaian kelompok didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari masing masing anggota kelompok. 4) Jigsaw Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi dalam kelompokkelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas empat sampai lima orang 22
hal 11-16
Robert E. Slavina, Cooperatif Learningteori: riset dan praktek, (Bandung: Nusa Media,
20
yang berbeda tingkat kemampuan, ras, atau jenis kelaminnya. Masingmasing anggota kelompokdiberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yangsama, Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap ini setiap siswa diperbolehkan bertanya, mengungkapkan pendapat, berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Pada akhir kegiatan setiap anggota mengerjakan tes untuk semua sub topik dan topik yang dipelajari. Skor hasil tes tiap kelompok dihitung dan diumumkan secara terbuka. 5) GI (Group Investigation) Group Investigation adalah strategi pembelajaran
yang
dirancang agar siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan mengembangkan keterampilan meneliti. Didalam teknik ini siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif, diskusi kelompok dan perencanaan serta proyek kooperatif. Tiap kelompok diberi tanggung jawab untuk memilih topik yang diminati, membagi tugas-tugas menjadi sub-sub topiknya tersebut. Mereka juga mengintegrasikan materi sub-sub topiknya untuk menyusun
laporan kelompok.
Laporan hasil
kerja kelompok
dilaporkan kesemua anggota kelompok.
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Menurut Linda Lungren dalam Ibrahim, ada beberapa manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu: 1) 2) 3) 4) 5)
Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi. Memperbaiki sikap terhadap IPS dan sekolah. Memperbaiki kehadiran. Angka putus sekolah menjadi rendah.
21
6) Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar. 7) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. 8) Konflik antar pribadi berkurang. 9) Sikap apatis berkurang. 10) Pemahaman yang lebih mendalam. 11) Motivasi lebih besar. 12) Hasil belajar lebih tinggi. 13) Retensi lebih lama. 14) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.23 Sedangkan kelemahan pembalajaran kooperatif diantaranya adalah: 1) Pembelajaran kooperatif memerlukan waktu yang cukup lama. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa akan mengerti dan memahami pembelajaran kooperatif. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, mereka akan merasa terhambat oleh siswa ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok. 2) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 3) Keberhasilan kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali penerapan strategi ini.
3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD a. Pengertian STAD Tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavina dan kawankawannya dari Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung pendekatan pembelajaran kooperatif.24
23
Ibrohim,dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya:Universitas Negeri Surabaya, 2001), hal. 18 24 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 364
22
Tipe STAD lebih merupakan metode umum dalam mengatur kelas daripada metode komprehensif dalam mengajarkan pelajaran tertentu. Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhimya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. b. Komponen STAD Menurut Slavin ada lima komponen utama dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: 25 1) Penyajian Kelas Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan guru secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau teks. Penyajian difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang dibahas. Setelah penyajian materi, siswa bekerja pada kelompok untuk menuntaskan materi pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi. 2) Menetapkan siswa dalam kelompok Kelompok menjadi hal yang sangat penting dalam STAD karena didalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan. Fungsi dibentuknya kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus lagi
untuk
mempersiapkan
semua
anggota
kelompok
dalam
menghadapi tes individu. Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan
25
Robert E. Slavina, Cooperatif Media, 2005), hal. 143
Learningteori, riset dan praktek, (Bandung: Nusa
23
agar jangan sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam satu kelompok, walaupun ini tidak berarti siswa dapat menentukan sendiri teman sekelompoknya. 3) Tes dan Kuis Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok. 4) Skor peningkatan individual Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan skor dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari skor tes yang paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru sebelumnya melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun penghitungan skor peningkatan individu dalam penelitian ini diambil dari peningkatan individu yang dikemukakan oleh Slavina26 seperti terlihat tabel di bawah ini: Tabel 2. 1 Peningkatan Individu
26
Skor Kuis
Poin Peningkatan
Lebih dari 10 Poin dibawah skor awal
5
10-1 poin di bawah skor awal
10
Skor awal sampai 10 poin diatas skor awal
20
Lebih dari 10 poin diatas skor awal
30
Robert E. Slavina, Cooperatif Learning teori, riset dan praktek, (Bandung: Nusa Media), hal. 156
24
5) Pengakuan kelompok Pengakuan
kelompok
dilakukan
dengan
memberikan
penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativitas.
c. Langkah-langkah Penerapan STAD Dalam menerapkan model pemefoalajaran tipe STAD ini guru harus memperhatikan gambaran secara baik tentang langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini agar tujuan yang dinginkan akan tercapai. Langkah-langkah penerapan STAD sebagai berikut: Pertama, Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok. Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4-6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah), Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll. Kedua, Penyajian materi pelajaran, dalam penyajian ini guru harus memperhatikan dan menekankan pada ha-hal berikul: 1) Pendahuluan, di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. 2) Pengembangan, Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan- peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
25
3) Praktek terkendali, Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama. Ketiga, kegiatan kelompok, Guru mernbagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. Keempat, Evaluasi, Dilakukan selama 5-10 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok. Kelima, Penghargaan kelompok, Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super. Keenam, Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok Satu periode penilaian (3-4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru.
d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelebihan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah: 1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan saling membantu dengan siswa lain. 2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan 3) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif 4) Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain Sedangkan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah: 1) Membutuhkan waktu yang cukup lam untuk memahami dan melakukan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
26
2) Siswa cenderung tidak mau apabila disatukan dengan temannya yang kurang pandai apabila ia sendiri yang pandai dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya. 3) Tes Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya. Pada saat mengerjakan kuias atau tes ini, setiap siswa bekerja sendiri bekerja sama dengan anggota kelompoknya. 4) Penentuan Skor, Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor yang diperoleh siswa masukkan dalam daftar skor individual, untuk melihat
peningkatan
kemampuan
individual.
Rata-rata
skor
peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja percapaian hasil kelompok. 5) Penghargaan terhadap kelompok, Berdasarkan skor peningkatan individu diperoleh skor kelompok. Dengan demikian, skor kelompok sangat tergantung dari sumbangan skor individu.
4. Hakikat pembelajaran IPS a. Pengertian IPS Istilah pendidikan IPS dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di negara-negara barat seperti Austrlia dan Amerika Serikat.27 Pengertian IPS ditingkat persekolahan mempunyai perbedaan makna seperti IPS untuk Sekolah Dasar (SD) berarti program pengajaran, IPS untuk Sekolah Menegah Pertama(SMP) berarti mata pelajaran yang
27
Sapriya, dkk, Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), hal. 03
27
berdiri sendiri, sedangkan untuk sekolah menengah atas (SMA) berarti gabungan dari sejumlah mata pelajaran. Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dirnana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitamya. Pendidikan IPS berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak mendasari perkembangan ilmu pengetahuan lain memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
b. Karekteristik Pendidikan IPS Salah satu karekteristik dari defmisi IPS adalah bersifat dinamis, artinya
IPS
selalu
berubah-rubah
sesuai
dengan
perkembangan
masyarakat, baik aspek materi, pendekatan maupun tujuan sesuai dengan perkembanagan masyarakat. Kosasih Jahri dalam Sapriya menjelaskan kareteristik Pendidikan IPS yaitu: 1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu denagn fakta sebaliknya. 2) Penelaahan dan pembahasan ilmu ips tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu sajamelainkan bersifat komprehensif. 3) Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri. 4) Program pembelajaran IPS disusun dengan meningkatkan atau menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masayarakat. 5) IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang labil (mudah berubah). 6) IPS mengutamakan hal-hal, arti dan menghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi.
28
7) Pembelajaran bukan hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya. 8) Berusaha memuskan setiap siswa yang berbeda melaui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya. 9) Dalam
program
penegmbanagnnya
pembelajaran
senantiasa
melaksanakan prinsip-prinsip karekteristik dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.
c. Tujuan IPS Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan
memberi
bekal
kemampuan
dasar
kepada
siswa
untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kosasih Jahiri mengemukakan 5 tujuan pokok pembelajaran IPS : 1) Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian/pengetahuan berdasarkan data, generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat interdisipliner/komfrehensif dari berbagai cabang ilmu. 2) Membina siswa agar mampu mengembangkan dan mempraktekan keanekaragaman keterampilan studi, kerja serta intelektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial. 3) Membina mendorong siswa untuk memahami, menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultural. 4) Membina siswa ke arah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan juga dapat mengembangkan-menyempurnakan nilainilai yang ada pada dirinya. 5) Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik secara individu maupun sebagai warga Negara.28
29
Sejalan dengan pendapat di atas N. Daldjoeni mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah : 1) IPS Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang social science jika ia nantinya masuk ke perguruan tinggi. 2) IPS bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, dimana mata pelajaran yang disajikan guru sekaligus harus ditempatkan dalam konteks budaya melalui pengolahan secara ilmiah dan psikologis yang tepat. IPS diramu berupa "civies" di masa lampau sebagai contohnya. 3) IPS yang pada hakekatnya merupakan kompromi antara 1 dan 2 di atas, sehingga IPS didefinisikan sebagai suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial yang penyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru dan daya tangkap siswa. 4) IPS yang mempelajari "closed area" yaitu masalah-masalah sosial yang pantang dibicarakan di muka umum. Bahannya menyangkut masalah ekonomi, politik maupun budaya agar siswa terlatih berpikir demokratis.
B. Kerangka Berfikir Proses Pembelajaran sangat berkaitan dengan partisipasi aktif dari siswa. Siswa tidak hanya menerima dan menghafal begitu saja materi yang diperolehnya dari guru, namun siswa mencari dan memperoleh pengetahuan yang baru oleh diri sendiri karena setiap siswa merupakan individu yang ingin selalau mencari informasi-informasi baru, akan tetapi saat ini masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran konvensional, dimana guru sebagai pemegang peran utama pemberi informasi. Hal ini berdampak pada rendahnya aktivitas siwa terhadap pembelajaran IPS dan kurangnya inovasi pembelajaran di kelas oleh guru yang mengakibatkan akan rendah pula prestasi belajar siswa.
30
C. Hipotesis Tindakan Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD tidak dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan. Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan yang beralamat di Jl. Sukabumi Selatan Kebon Jeruk Jakarta Selatan. Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut karena dekat dengan rumah dan tempatnya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Adapun waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2012 - Februari 2013. Tabel 3. 1 Waktu Penelitian No
Tahapan kegiatan penelitian
1
Studi pendahuluan
2
Persiapan penelitian
3
Pengajuan izin penelitian
4
Penelitian siklus I
5
Penelitian Siklus II
6
Pengolahan Data
7
Analisis Data
8
Penyusunan Laporan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pebruari
B. Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/Classroom Action Research (CAR). Dengan metode penelitian ini peneliti berfokus pada proses belajar mengajar dan hasil belajar pembelajaran dikelas, dalam hal ini kelas bukan hanya diartikan oleh empat dinding kelas/ruang kelas akan tetapi lebih pada aktivitas belajar dan interaksi guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.
31
32
Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari ketiga kata “penelitian + tindakan + kelas”1dengan paparan sebagai berikut: a. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu obyek yang diteliti dengan menggunakan cara dan aturan tertentu untuk memdapatkan data atau informasi yang berguna dan menarik minat penting bagi peneliti. b. Tindakan adalah sesuatu proses kegiatan yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan tertentu, yang kegiatan penelitiannya berupa rangkaian siklus kegiatan. c. Kelas adalah sekumpulan siswa yang dalam waktu dan tempat yang sama menerima pelajaran dari seorang guru yang sama. Berdasarkan pemahaman dari gabungan kata-kata diatas dapat diartikan bahwa PTK adalah suatu upaya untuk mengamati proses kegiatan belajar sekumpulan siswa dengan menggunakan metodologi penelitian tertentu dan diberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas. Penelitian ini dimaksudkan sebagai jalan keluar alternatif pembelajaran komunikasi yang selama ini masih berjalan secara konvensional. Ini sesuai dengan pendapat para ahli yang menyatakan bahwa PTK dapat memberikan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran dikelas dengan melihat karekteristik siswa.2 Adapun tahapan dalam penelitian tindakan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan. Dalam tahap perencenaan peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu meliputi: 1) Mengidentifikasi masalah tentang proses dan hasil belajar IPS. 1
Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), cet. pertama, hal. 10 2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. Ke-6, h. 34
33
2) Perumusan masalah dan analisis penyebab masalah. 3) Melakukan pengamatan mengenai kondisi sekolah. 4) Merencanakan tindakan dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, instrumen penelitian, pedoman observasi guru dan siswa yang disusun bersama guru IPS yang sebagai kolaborator. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Peneliti melakukan
kegiatan
sesuai
yang
telah
direncanakan
yaitu
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pelaku tindakan adalah peneliti sedangkan observer adalah guru kelas yang mengajar IPS. Pada tahap ini digunakan rancangan strategi dan RPP yang sudah didiskusikan pada tahap perencanaan. c. Pengamatan dan analisis Pengamatan
merupakan
upaya
mengamati
pelaksanaan
tindakan. Pada tahap ini observer melakukan pengamatan terhadap proses tindakan kelas, situasi kelas, aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa di kelas dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Selain itu peneliti juga mencatat halhal yang penting dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.Data-data pada saat observasi dikumpulkan dan dianalisis secara menyeluruh. d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru dan kondisi kelas ketika proses pembelajaran selesai. Di tahap refleksi, data yang telah dianalisis dilakukan evaluasi dan refleksi dengan tujuan untukmenyempurnakan tindakan berikutnya dan memperbaiki kegiatan penelitiansebelumnya.
34
2. Desain Intrevensi Penelitian
Identifikasi Masalah
Hasil Refleksi I
Perencanaan Tindakan I
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
Apabila masalah belum terselesaikan Siklus ditambah Gambar 3. 1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatankelas V Semester I tahun pelajaran 2012/2013. Banyaknya siswa 25 orang dengan komposisi 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
35
D. Peran Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana kegiatan.Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegaiatan, melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian.Peneliti dibantu oleh seorang guru bidang studi IPS sebagai observer atau pengamat untuk membantu peneliti dalam mengamati pelaksanaan kegiatan sebagai sumber data.
E. Tahapan Penelitian Tahap Penelitian Tindakan Kelas berupa suatu siklus spiral yang meliputi kegiatan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi, yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian, sehingga diperoleh data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian. Rincian dari tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Tahapan Dalam Penelitian
1. Melakukan studi pendahuluan mengidentifikasi masalah 2. Pembuatan surat izin penelitian Kegiatan Pendahuluan
3. Berkonsultasi dengan guru bidang studi IPS yang akan menjadi kolaborator 4. Melakukan diagnosa awal menenai permasalahan yang ada dikelas.
36
1. Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP
menggunakan
metode
pembelajaran
kooperatif tipe STAD 2. Menyusun lembar kerja siswa/LKS 3. Menyiapkan media pembelajaran Perencanaan 4. Membuat
lembar
observasi
guru
dalam
pembelajaran. 5. Membuat lembar observasi keaktifan siswa 6. Menentukan
indikator
keberhasilan
siklus
bersama wali kelas. 7. Menyiapkan dokumentasi KBM
SIKLUS I
1. Melaksanakan Pelaksanaan
KBM
dengan
pembelajaran
Koperatif tipe STAD 2. Pemberian tes siklus I 3. Membuat dokumentasi KBM Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama
Pengamatan
pembelajaran siklus I, pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer (guru)
Refleksi
Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan untuk dilakukan perbaikan- perbaikan dari tindakan tersebut
1. Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP menggunakan metode Kooperatif tipe STAD yang telah diperbaiki berdasarkan pada siklus I. SIKLUS II Perencanaan 2. Menyusun lembar kerja siswa/LKS 3. Menyiapkan media pembelajaran 4. Membuat
lembar
pembelajaran.
observasi
guru
dalam
37
5. Membuat lembar observasi keaktifan siswa 6. Menentukan
indikator
keberhasilan
siklus
bersama wali kelas. 1. Melaksanakan Pelaksanaan
KBM
dengan
pembelajaran
Koperatif tipe STAD 2. Pemberian tes siklus II 3. Membuat dokumentasi KBM Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran siklus II yaitu proses pembelajaran di
Pengamatan
kelas, aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru. pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observer (guru). 1. Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan
Refleksi
untuk
dilakukan
perbaikan-
perbaikan dari tindakan tersebut 2. Setelah proses analisis dan evaluasi, peneliti dan
guru membuat kesimpulan hasil penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah terciptanya pembelajaran yang aktif sehingga aktivitas belajar siswa di kelas meningkat disertai meningkatnya juga hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD. G. Tehnik Pengumpulan Data 1. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif berupa catatan lapangan, hasil pengamatan dan dokumentasi selama proses pembelajaran. b. Data kuantitatif berupa hasil tes tiap siklus dan pekerjaan siswa baik pekerjaan rumah (PR) ataupun hasil lembar kerja siswa (LKS).
38
c. Sumber data penelitian ini didapatkan dari siswa dan guru mata pelajaran IPS kelas V SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan. 2. Tehnik Pengumpul Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah pengumpul data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian yang sedang berlangsung.3 b. Catatan lapangan Pencatatan lapangan digunakan untuk melengkapi data-data yang tidak direkam dalam lembar observasi. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas belajar siswa selam proses pembelajaran IPS dikelas. d. Tes Data dalam penelitian dibagi menjadi 3 yaitu fakta, pendapat dan kemampuan.Instrumen Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang kita teliti.Tes dapat digunakanuntuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau prestasi misalnya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya. 3. Instrumen Pengumpul Data Dalam penelitian ini instrumen pengumpul data yang digunakan sebagai berikut: a. Lembar Observasi Pedoman Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti. Observasi dilakukan oleh peneliti, guru mata pelajaran IPS dengan menggunakan lembar observasi. b. Catatan lapangan 3
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan, (Jakart:Kencana, 2009), cet. Ke- 3, hal. 86
39
Pencatatan lapangan digunakan untuk melengkapi data-data yang tidak direkam dalam lembar observasi maupun wawancara, dengan demikian diharapkan tidak ada data penting yang terlewatkan dalam kegiatan penelitian. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi berisikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelumnya dan dokumentasi pada proses pembelajaran berupa foto-foto kegiatan siswa d. Tes Hasil Belajar Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan
untuk
mengukur
keterampilan,
pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes ini dilakukan 2 kali setiap akhir siklus.
H. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu intrumen.4 Pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Point Biserial (rpbi), yaitu:5
rPBL
= Indek Poin Biserial
Mp
= Mean (rata-rata) sekor yang dijawab betul oleh testee (peserta tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
Mt
= Mean (rata-rata) sekor yang dijawab salah oleh testee (peserta tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
SD
4
= Deviasi standar skor total.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek , (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet ke-12, hal. 144 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet ke-10, hal. 79
40
p
= Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya
q
= Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada ) dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kaidah
signifikasi 5% ( keputusanya: Jika t
hitung>
t tabel berarti valid, sebaliknya; Jika t
hitung<
t tabel berarti
tidak valid. Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 < r ≤ 1,00
Sangat Tinggi
0,60 < r ≤ 0,80
Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60
Cukup
0,20 < r ≤ 0,40
Rendah
0,00 < r ≤ 0,20
Sangat Rendah
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data dari 40 soal untuk siklus 1 yang diujicobakan terdapat 29 soal yang dinyatakan valid. Diantara 29 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini. Kemudian data dari 40 soal untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 24 soal yang dinyatakan valid. Diantara 29 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini.
I. Reliabilitas Instrumen
41
Realibilitas adalah ketetapan atau keajegan alat terebut dalam menilai apay yang dinilai.6Sebuah tes dikatakan reliabel jika hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama. Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown, yaitu:7
Dimana : Rn
= Koefisien korelasi seluruh tes
N
= Perbandingan antara panjang tes secara keseluruhan dengan panjang tes yang dikorelsian
r1/2
= Koefisien korelasi antara sebagian tes dengan bagian tes lainya. Dalam teknik ini, tes yang telah dibagi dua bagian. Kemudian tiap-tiap
bagian diberikan sekor secara terpisah. Terdapat dua prosedur yang dapat digunakan untuk membelah menjadi dua bagian sebuah tes, yaitu: a. Prosedur genap-ganjil. Pelaksanaan prosedur ini adalah seluruh butir soal tes yang bernomor ganjil dikumpulan menjadi satu kelompok, begitu pula dengan butir soal yang bernomor genap b. Prosedur secara random (acak) Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kreteria Realibilitas Instrumen Koefisien Realibilitas 0.91-1.00
Sangat tinggi
0.71-0.90
Tinggi
0.41-0.70
Cukup
0.21-0.40
Rendah
<0.20
6
Kriterian
Sangat rendah
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosydakarya, 2011) cet ke-16, hal. 16 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, … hal. 100
42
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai realibilitas instrument tes ini adalah 0,58 nilai ini termasuk katagori cukup untuk siklus 1 dan 0,74 dengan kategori tingg untuk siklu 2i. Oleh karena itu, dapat disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.
J. Tingkat Kesukaran Suharsimi Arikonto mengatakasoal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak meransang siswa untuk berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk mencobanya. Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus melakukan perhitungan
tingkat kesukaran soal. Atas dasar
pertimbangan itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus Du Bois: P= Dimana: P
= Indeks tingkat kesukaran
B
= Jumlah siswa yang menjawab soal benar
N
= Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.5 Kriteria Indeks Kesukaran Soal8
8
Skor Indeks
Kriteria Soal
0.00 - 0.30
Soal Sukar
0.30 - 0.70
Soal Sedang
0.70 - 1.00
Soal Mudah
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,,,h. 210
43
Berdasarkan tabel di atas, dari 40 soal untuk siklus 1 yang diujicobakan terdapat 24 soal sukar dan 16soal sedang sedangkandari 40 soal untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 25 soal sukar dan 15soal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan karena rata-rata soal bertarap sedang, sehinggasoal dapat menjangkau semua kemampuan siswa.
K. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan sisiwa yang berkemampuan rendah.9Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah:10 = Dimana: D = Daya pembeda BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah JA = Jumlah peserta kelompok atas JB = Jumlah peserta kelompok bawah PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:11
Tabel 3.6 Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal Skor daya Pembeda Soal (D)
Klasifikasi
Negatif
Sangat Buruk
0.00 – 0.20
Jelek
9
Suharsimi Arikunto, Dasar,,, h. 211 Sapriya dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), cet Pertama, h. 143 11 Suharsimi Arikunto, Dasar,,, h. 218 10
44
0.20 – 0.40
Cukup
0.40 – 0.70
Baik
0.70 – 1.00
Baik Sekali
Berdasarkan tabel di atas, dari 40 soal untuk siklus 1 yang diujicobakan terdapat 19 soal jelek, 14 soal cukup, 6 soal baik dan 1 soal baik sekali sedangkan dari 40 soal untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 36 soal sangat buruk, 4 soal jelek,. Dari soal yang diujicobakan, soal yang digunakan dalam penelitian ini hanya 15 soal tiap siklus. Pemilihan soal ini disamping didasarkan pada keempat kriteria di atas, juga didasarkan pada keterwakilan semua indikator materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat diukur dengan 15 soal ini. Kesimpulanya soal yang dipilih dianggap memiliki kriteria yang paling baik berdasarkan keempat kriteria yang disyaratkan.
L. Tehnik Pemeriksa Keterpercayaan Untuk
memperoleh data yang valid, yaitu yang sahih, objektif, dan
terpercaya, dalam penelitian ini digunakan teknik yaitu:. 1. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Menggali dari data sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. 2. Saturasi yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada data lagi yang dikumpulkan.12 3. Member check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK, apakah keterangan atau informasi tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajeganya dan data itu terperiksa kebenaranya. 12
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Rajawali, 2010), hal.108
45
4. Mengkonsultasikan hal-halyang tersebut kepada seorang pakar atau pembimbing, yaitu orang banyak mengetahui tentang hal-hal yang diteliti melalui bentuk penelitian yang dilakukan dalam bentuk opini ahli (expert opinion), seperti ahli dari perguruan tinggi (LPTK) yang konsen dengan proses pembelajaran di sekolah. 5. Memeriksa
kembali
data-data
yang
terkumpul,
baik
mengenai
kejanggalan, keaslian, maupun kelengkapanya. 6. Mengulang pengolahan data dan analisis data yang sudah terkumpul.
M. Tehnik Analisi Data dan Interpretasi Data Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu pada pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa hasil kerja LKS, hasil observasi, catatan lapangan, dan hasil belajar siswa.Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemeriksaan data (editing), sebelum dilakukan pengolahan data, data tersebut diperiksa terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar hasil analisis data lebih akurat. 2. Membaca keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian diklarifikasi dan disusun. 3. Menjelaskan data tersebut dalam kalimat yang bermakna dan ilmiah sehingga akan tergambarkan hubungan dari masing-masing data yang sudah diperoleh. Dari data penilaian tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk
menggambarkan
situasi
siswa
dalam
penerapan
metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS. Adapun peneliti menentukan indikator keberhasilan penelitian untuk menentukan apakah siklus akan dilanjutkan atau dihentikan. Indikator keberhasilan tersebut adalah: 1. Aktivitas
belajar
siswa
dikelompokkan
menjadi
beberapa
kategori,indikator keberhasilan aktivitas belajar jika telah menunjukkan
46
persentase> 85 % yaitu sangat baik.Kemudian untuk pengelompokan lembar observasi dikatagorikan dalam klasifikasikan sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik. Berikut kategori
dalam
klasifikasi lembar observasi: 13
Tabel 3. 7 Interpretasi Lembar Obervasi No
Nilai yang diperoleh
Kriteria
1
81 – 100 %
Sangat baik
2
61 – 80 %
Baik
3
41 – 60 %
Cukup
4
21 – 40 %
Kurang
5
0 – 20 %
Sangat Kurang
2. Hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses belajar mengajar memiliki tingkatan. Indikator keberhasilan hasil belajar IPS Siswa pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa jika menunjukkan persentase > 80 % siswa telah mendapatkan nilai hasil belajar > 75 sebagai nilai KKM IPS di sekolah tempat penelitian serta nilai rata-rata > 80. Sehubungan dengan itu terdapat beberapa tingkatan. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:14
13
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 89 14 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. ke-3, hal. 107
47
Tabel 3. 8 Tingkatan Hasil Belajar No 1
Tingkatan Istimewa/maksimal
Keterangan Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
2
Baik sekali/optimal
Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai olehsiswa.
3
Baik/minimal
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% dikuasai oleh siswa.
4
Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan < 60% dikuasai oleh siswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra penelitian tindakan kelas Penelitian ini dilakukan di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang berkaitan dengan penelitian. Adapun persiapan-persiapan tersebut antara lain:
Tabel 4. 1 Persiapan Pra Penelitian Tindakan Kelas TANGGAL 16 – 10 – 2012
DESKRIPSI Mengajukan pemberitahuan penelitian dengan izin tertulis Bertanya kepada siswa tentang kegiatan
16 – 10 – 2012
pembelajaran
IPS
yang
telah
dilaksanakan dikelas Berkomunikasi
dengan
guru
yang
mengajarkan mata pelajaran IPS Kelas V A, bertanya tentang pembelajaran yang 17 – 10 – 2012
telah di laksanakan dan diterapkan. Berkomunikasi
juga
tentang
waktu
materi dan sumber materi yang akan digunakan Meminjam 17 – 10 – 2012
program
semester
mengkomunikasikan, menyesuiakan RPP dan LKS yang dibuat peneliti dengan guru IPS kelas V A
19 – 10 – 2012
dan
Penempatan kelompok belajar
48
49
Sesuai kesepakatan peneliti dengan guru IPS kelas VA, penelitan tindakan kelas ini dilakukan selama 8 kali pertemuan dan terbagi dalam 2 siklus. Siklus I dimulai pada 24 Oktober- 05 November 2013, sedangkan siklus ke II dimulai pada 7 November – 21 November 2013. Table 4. 2 Jadwal Penelitian tindakan Kelas SIKLUS I Pertemuan ke-
Hari
Tanggal
Jam ke-
Ket
1
Senin
24 – 10 – 2012
I – II
2 jpl
2
Rabu
29 – 10 – 2012
I – II
2 jpl
3
Senin
31 – 10 – 2012
I – II
2 jpl
4
Rabu
05 – 11 – 2012
I – II
2 jpl
SIKLUS II Pertemuan ke-
Hari
Tanggal
Jam ke-
Ket
1
Senin
07 – 11 – 2012
I – II
2 jpl
2
Rabu
13 – 11 – 2012
I – II
2 jpl
3
Senin
15 – 11 – 2012
I – II
2 jpl
4
Rabu
21 – 11 – 2012
I – II
2 jpl
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 1. Siklus I Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Tahap perencanaan untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan penelitian. Adapun Kegiatan perencanaan yang dilakukan selanjutnya yaitu sebagai berikut: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP yang digunakan dalam pembelajaran ini disusun oleh peneliti dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan guru kelas IPS kelas
50
VA. Dalam hal ini peneliti menyusun RPP menggunakan metode pembelajaran koopertif tipe STAD. 2) Lembar
Kegiatan
Siswa
(LKS).
LKS
digunakan
dalam
pembelajaran ini disusun oleh peneliti untuk mempermudah dalam proses pembelajaran dikelas. 3) Penyusunan instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi Soal tes akhir siklus 1 dan tes akhir siklus 2 dan Penyusunan Lembar observasi untuk digunakan digunakan selama proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan, yaitu: 1) Pertemuan 1 a) Pendahuluan Pembelajaran diawali dengan berdoa bersama kemudian disusul dengan pemberian salam dari siswa untuk guru. Guru mengarahkan siswa untuk duduk dengan teman kelompok masingmasing. Pada situasi ini suasana cukup gaduh sehingga guru belum bisa menenangkan siswa. Guru mengkondisikan siswa, kemudian guru menjelaskan tentang tahap-tahap pembelajaran yang akan mereka lakukan. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran dan akan diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat ciri kenampakan alam dan buatan. Setelah siswa siap untuk menerima pelajaran. Kemudian sebelum dimulai pelajaran, guru memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk memberikan nama kelompoknya sesuai kesepakatan masing-masing kelompok. Dilanjutkan memotivasi semua
51
siswa dengan menampilkan yel-yel yang telah di buat oleh masingmasing kelompok yang dibimbing oleh guru. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi mengenai ciri-ciri kenampakan alam dan buatan. Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai. (2) Kerja kelompok Guru membagikan LKS 1 kepada tiap kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk mencermati masalah pada LKS 1 dan berdiskusi dengan teman satu kelompok mengenai ciri-ciri kenampakan alam dan buatan . Setiap kelompok mulai mengerjakan LKS 1 yang telah dibagikan. Beberapa kelompok tampak mencermati soal yang ada dalam LKS 1. Sementara itu guru berkeliling mengamati pekerjaan tiap kelompok. Saat mengerjakan LKS, siswa sering bertanya kepada peneliti dan guru IPS yang bertugas sebagai observer. Mereka terlihat masih bingung dengan pekerjaannya. Pada saat belajar kelompok, suasana kelas ramai. Guru menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan mengerjakan LKS. Pada pertemuan pertama ini Kerja sama yang terjadi antar anggota kelompok belum terlihat. Kebanyakan siswa mengerjakan LKS secara individu. Namun ada juga siswa yang tampak tenang ketika mengerjakan LKS, tidak berdiskusi bersama kelompoknya, terlihat lebih konsentrasi ketika bekerja secara individu meskipun pada awal pembelajaran guru telah menginstruksikan bahwa pembelajaran hari ini adalah belajar kelompok. Setelah semua kelompok menyelesaikan hasil kerjanya, guru meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Namun ketika guru meminta untuk mempersentasikan didepan kelas tidak ada satu kelompok pun yang bersedia, untuk pertemuan kali ini
52
guru menunjuk dari kelompok 2, yaitu Gaida Inka Rahmawati, Muhammad Fauzan Al-Kahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi Riziq dan Shifa Fauziah
maju untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Pada saat siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru mendampingi kemudian membahas bersama seluruh siswa. (3) Kuis 1 Kuis 1 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Dalam mengerjakan kuis 1 Sebagian besar siswa masih saling bekerja sama, guru berkeliling memantau siswa dan selalu mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam mengerjakan kuis. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan nilai individu belum dapat ditentukan langsung pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1. (5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling
aktif
dalam
kegiatan
diskusi
dan
berhasil
menyelesaikan LKS I dengan baik, yaitu kelompok 4 yaitu Rifa Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan Humairah, dan Bismo Satria. (6) Kegiatan akhir Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai kenampakan alam dan buatan menggunakan peta dan menyuruh siswa untuk membawa peta. 2) Pertemuan 2 a) Pendahuluan Pembelajaran diawali siswa mengucapakan salam kepada guru selanjutnya berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas VA. Kemudian guru mengabsen siswa. Setelah mengabsen siswa, guru mengarahkan siswa untuk duduk dengan teman kelompok masing-masing. Guru
53
mengkondisikan siswa, kemudian guru menjelaskan kembali tentang tahap-tahap pembelajaran yang akan mereka lakukan. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi mengenai
kenampakan
alam
dan
buatan
menggunakan
peta.
Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai kenampakan alam dan buatan menggunakan peta secara singkat. (2) Kerja kelompok Guru menjelaskan bahwa waktu yang disediakan untuk mendiskusikan LKS 2 adalah 20 menit. Setelah mendapat penjelasan tersebut siswa langsung mencermati perintah dalam soal LKS 2. Kemudian mendiskusikan penyelesaian soal-soal tersebut.. Beberapa kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi dengan teman kelompoknya. Kadang-kadang siswa saling berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi perbedaan pendapat dalam kelompoknya.
Gambar 4. 1 Kegiatan Siswa Kerja Kelompok Mengerjakan LKS
54
Setelah selesai mengerjakan LKS 2 kelompok 3 yaitu Sefti Andresta, Ranti Sahyanti, Yahdan Muhmmad Ridwan, Ade Irawan dan Rifqi Ardian mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas, Namun Yahdan Muhmmad Ridwan memprentasikanya di mejanya tidak maju di depan kelas karena ada gangguan pada kakinya. Para siswa menuliskan hasil pekerjaannya dipapan tulis. Siswa yang berhasil menyelesaikan soal dan siswa yang presentasi berhak mendapat tanda bintang pada lembar penghargaan yang peneliti sediakan. (3) Kuis 2 Setelah kegiatan presentasi dan kegiatan kelompok, siswa diberikan kuis dengan waktu 15 menit. Para siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan kuis, guru mengingatkan siswa bahwa jika siswa ada yang berbuat curang dalam mengerjakan kuis ini maka siswa tersebut tidak memperoleh nilai. Setelah waktu habis kemudian guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya meskipun ada siswa yang belum selesai mengerjakan. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 1 dengan skor kuis 2. Tabel 4. 3 Poin Peningkatan Individu 1 Nama
Poin Peningkatan individu
kelompok
5
10
20
Kelompok 1
1
1
3
Kelompok 2
1
1
2
Kelompok 3
2
1
2
2
2
3
1
Kelompok 4 Kelompok 5
1
30
1
1
Rata-rata
Kriteria
15
Baik
16
Baik
12
Cukup
13
Cukup
11
Cukup
55
(5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan LKS 2 dengan baik, yaitu kelompok 5 yang beranggotakan Devi Septian, liza Aulia Nuru Tami, Muhammad Arya Dwi, Muhmmad Bayu Aji, dan Redi Ardian. c) Kegiatan akhir Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan
pada
pertemuan
berikutnya,
yaitu
mengenai
manfaat
kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Pertemuan 3 a) Pendahuluan Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam pelajaran ke 1-2 dan dimulai pada pukul 13.00 siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing akan tetapi siswa masih sangat ramai ketika guru dan peneliti memasuki ruang kelas, dan sebagian siswa lagi belum masuk kelas dam masih bercanda di luar kelas. Guru mengajak siswa siswa untuk sama-sama masuk kelas. Guru memasuki ruang kelas tetapi siswa masih asyik dengan kegiatannya masing-masing dan tidak menghiraukan guru, setelah guru menegurnya siswa menjadi tenang. Setelah
keadaan
kelas
tenang
kemudian
guru
memulai
pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat menjelaskan manfaat kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi mengenai manfaat kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai manfaat kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
56
(2) Kerja kelompok Setiap kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk mencermati masalah pada LKS 3 dan berdiskusi dengan teman satu kelompok mengenai manfaat kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS, siswa masih malu untuk bertanya pada guru. Siswa mau bertanya kepada guru pada saat guru mendekati kelompok mereka dan menanyakan kesulitan yang dihadapi. Kadang-kadang ada siswa saling berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi perbedaan pendapat dalam kelompoknya. Setelah 20 menit, sebagian siswa dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Kelompok mempresentasikan pada pertemuan ini adalah kelompok 1 yaitu Sifa Nabila, Yusuf Rian, Jaka Setia, Muhammad Syahril, Siti Humairoh. (3) Kuis 3 Setelah kegiatan prentasi dan diskusi selanjutnya mengerjakan kuis 3. Dalam kuis 3 ini masih ada siswa yang melihat temannya, setelah guru menegurnya siswa kemudian siswa tersebut mengerjakan kuis sendiri. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 2 dengan skor kuis 3. Tabel 4. 4 Poin Peningkatan Individu 2 Nama kelompok
Poin Peningkatan individu
Rata-rata
Kriteria
1
16
Baik
2
1
18
Baik
1
1
1
14
Cukup
Kelompok 4
1
3
1
19
Baik
Kelompok 5
2
3
14
Cukup
Kelompok 1
5
10
20
30
1
1
2
2
Kelompok 2 Kelompok 3
2
57
(5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan LKS I dengan baik, yaitu kelompok 1 yaitu Sifa Nabila, Yusuf Rian, Jaka Setia, Muhammad Syahril, Siti Humairoh. c) Kegiatan akhir Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia. 4) Pertemuan 4 a) Pendahuluan Guru membuka pelajaran kemudian memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran hari ini. Tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah siswa dapat menjelaskan pembagian wilayah waktu
Indonesia. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia. (2) Kerja kelompok Guru dibantu peneliti membagikan LKS 4 kepada tiap kelompok. Setelah peneliti membagikan LKS 4, guru meminta siswa untuk segera mendiskusikan LKS 4 dengan anggota kelompoknya. Siswa tampak lebih tenang dibandingkan dengan pertemuanpertemuan sebelumnya. Pada pertemuan 4 materi yang didiskusikan siswa mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia. Seperti biasa setelah
mengerjakan
LKS
4
guru
menyuruh
siswa
untuk
mempresentasikan di depan kelas yang maju kali ini adalah kelompok
58
5 yang beranggotakan Devi Septian, liza Aulia Nuru Tami, Muhammad Arya Dwi, Muhmmad Bayu Aji, dan Redi Ardian. Setelah siswa tersebut selesai menuliskan jawabannya, guru meminta siswa lain untuk mencermati jawaban tersebut. Kemudian guru menanyakan apakah ada jawaban lain selain yang dituliskan di papan tulis. Ternyata hampir semua kelompok mempunyai jawaban yang sama. (3) Kuis 4 Kuis 4 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Guru berkeliling memantau siswa dan selalu mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam mengerjakan kuis. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 3 dengan skor kuis 4.
Tabel 4. 5 Poin Peningkatan Individu 3 Nama Kelompok
Poin Peningkatan Individu
Rata-rata
Kriteria
10
20
30
Kelompok 1
1
3
1
20
Baik
Kelompok 2
1
2
2
21
Sangat baik
2
1
15
Baik
Kelompok 3
5
2
Kelompok 4
1
3
1
20
Baik
Kelompok 5
2
2
1
18
Baik
(5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan LKS 4 dengan baik, yaitu kelompok 2 yang beranggotakan yaitu Gaida Inka Rahmawati, Muhammad Fauzan Al-Kahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi Riziq dan Shifa Fauziah
59
c) Kegiatan akhir Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tes siklus 1 kepada siswa. materi untuk tes siklus 1 yaitu tentang kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia. Pada tes siklus I siswa masih banyak yang melirik temannya adanya juga siswa yang melihat buku pelajaran atau buku catatan, Namun setelah diperingati dan ditegur oleh guru siswa kembali tenang dan mengerjakan tes siklus I secara sendiri-sendiri. c. Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. 1) Lembar Observasi Guru Hasil pembelajaran
observasi IPS
yang
dilaksanakan
selama
pelaksanaan
menggunakan metode Kooperatif tipe STAD.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitsa guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi dari tindakan pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 6 Hasil Observasi Guru Siklus I Kreteria Nilai No
Aspek yang diamati
Pert. 1 4 3 2 1
1
Menjelaskan tujuan
Pert. 2 4
Pert. 3
Pert. 4
3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
√
√
√
√
√
√
pembelajaran 2
Membentuk kelompok
√
√
belajar 3
Memperhatikan dan membimbing siswa dalam kelompok
√
√
√
√
60
4
√
Memberikan kuis
√
√
√
kepada setiap siswa dalam kelompok 5
Memberikan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
penghargaan kepada kelompok belajar 6
Guru bersama siswa
√
menyimpulkan materi yang telah diajarkan 7
Mengarahkan siswa
√
untuk mengajukan pertanyaan terkait materi Jumlah Presentasi
22
22
23
25
78,57%.
78,57%.
82,14%.
89,28%.
Rata-rata Keterangan
82,14%. Sangat Baik
Berdasarkan tabel diatas terkait kegiatan guru, guru mengikuti setiap aspek yang diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap langkah yang berada di dalam RPP. Sesuai dengan data yang diperoleh ada peningkatan hasil observasi guru pada setiap pertemuanya dari 78,57% 82,14%, jadi hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus I adalah 82,14% dengan keterangan sangat baik.
2) Lembar Obersvasi Siswa Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada pertemuan pertama sampai keempat dapat dilihat pada tabel berikut
61
Tabel 4. 7 Hasil Observasi Siswa Siklus I Kreteria Nilai No
Aspek yang diamati
Pert. 1 4
1
3 2 1
Pert. 2 4 3 2 1
√
Memperhatikan
Pert. 3
Pert. 4
4 3 2 1 4
√
√
3 2 1
√
penjelasan guru 2
Melakukan kegiatan
√
√
√
√
sesuai lembar kerja siswa(LKS) 3
Bekerja sama dalam
√
√
√
√
√
√
√
√
kelompok 4
Mengerjakan latihan
√
√
soal/kuis 5
Berani bertanya
6
Berani menjawab
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
pertanyaan guru 7
Memperhatikan
√
√
pendapat orang lain 8
Mencatat penjelasan
√
√
guru Jumlah Presentasi Rata-rata Keterangan
22
25
26
27
68,75%.
78,16%.
84,37%.
84,37%.
78,13%. Baik
Terlihat dari tabel diatas bahwa dari aspek yang diamati menunjukan bahwa siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlihat dari beberapa siswa yang belum terbiasa dalam berdiskusi,dalam mengerjakan LKS siswa masih
62
banyak yang mengobrol dan bercanda. Perwakilan setiap kelompok juga terlihat masih ragu-ragu maju ke depan kelas untuk menunjukkan hasil kerja kelompoknya. Sebagian siswa belum berani menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini menunjukan bahwa keaktifan siswa belum mencapai indikator yang diinginkan yaitu sebesar 85%. 3) Tes Hasil Belajar Siswa Aspek yang juga diamati dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar setiap siswa mengacu pada indikator keberhasilan yaitu ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah yaitu paling sedikit siswa memperoleh nilai 75 maka dikatakan siswa tersebut tuntas dalam belajar. Hasil tes akhir siklus I menunjukkan bahwa dari seluruh siswa yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata- rata 64,48%. Terdapat 9 orang siswa atau 36 % yang mencapai kriteria ketuntasan belajar dan orang siswa 16 atau 64 % yang belum mencapai ketuntasan. Hasil tes tersebut disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Belajar Siklus I Statistik
Keterangan
KKM
75
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
40
Rata-rata
64,48%
Jumlah siswa yang belum tuntas
16
Jumlah siswa yang tuntas
9
Jumlah Siswa
25
Berdasarkan tabel diatas hasil belajar pada siklus I terlihat persentase ketuntasan belajar yaitu dalam kategori kurang. Perolehan hasil belajar siklus I ini masih belum memenuhi indikator keberhasilan
63
penelitian yaitu indikator keberhasilan hasil belajar siswa mencapai menjadi 80%. d. Refleksi Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh hasil aktivitas siswa dan juga guru dirasa masih kurang. Selain itu dilihat dari tes hasil belajar siswa berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan, masih ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai di atas KKM yaitu 75. Hal ini menunjukan belum tercapainya ketuntasan belajar sebesar 80%. Oleh sebab itu, hasil belajar harus ditingkatakan melalui perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan untuk diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 4. 9 Tindakan Perbaikan Siklus I No
Tindakan
Kondisi siswa dan Perbaikan
1
Presentasi
Menggunakan
Materi
kontekstual.
media
pembelajaran
yang
Penempatan tempat duduk siswa. Belum terbiasa pembelajaran kelompok, lebih
2
Pembelajaran
diarahkan dan dibimbing pada saat diskusi
Berkelompok
kelompok. Kelompok
yang
kurang
memperhatikan
ditempatkan di depan. Melakukan perbaikan LKS dan memperjelas perintah serta langkah-langkah yang harus dikerjakan 3
Pengerjaan LKS
Selalu mengingatkan siswa untuk selalu bekerja sama dalam mengerjakan LKS. Membimbing
siswa
yang
kesulitan dalam mengerjakan LKS
mengalami
64
Memberi kesempatan siswa terlebih dahulu untuk menyampaikan jawaban LKS 4
Diskusi /Tanya Jawab
Memotivasi siswa untuk turut aktif dalam diskusi. Mengawasi setiap kelompok agar ikut aktif dalam diskusi.
Refleksi
5
Memancing
siswa
untuk
menyimpulkan
materi yang telah dipelajarinya
Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar dan nilai tes hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan penelitian, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I digunakan sebagai perbaikan.
2. Siklus II Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut: a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II telah dibuat beberapa tindakan untuk memperbaiki dan mengurangi kendala yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pada
tahap
perencanaan
ini
peneliti
menyusun
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) peneliti mendiskusikan bersama dengan guru kelas sekaligus guru yang mengajar IPS (kolaborator). Penyusunan RPP menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD Pada
tahap ini peneliti juga membuat instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa, lembar observasi aktivitas mengajar guru, catatan lapangan, alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dan soal tes untuk akhir siklus.
65
Penelitian dilaksanakan di kelas VA yang berjumlah 25 siswa, siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan jumlah masingmasing anggota kelompok berjumlah 5 orang yang heterogen. b. Pelaksanaan 1) Pertemuan 5 a) Pendahuluan Pertemuan keenam berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran), materi yang dibahas adalah menjelaskan keragaman suku bangsa di Indonesia. Peneliti bertindak sebagai guru yang yang mengajaran keragaman suku bangsa di Indonesia, sedangkan wali kelas sebagai kolabolator (observer) yang mengamati aktivitas siswa dan kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi mengenai keragaman suku bangsa di Indonesia. Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai keragaman suku bangsa di Indonesia. (2) Kerja kelompok Guru membagikan LKS 5 kepada tiap kelompok. Setiap kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk mencermati masalah pada LKS 5 dan berdiskusi dengan teman satu kelompok mengenai keragaman suku bangsa di Indonesia. Pada saat kerja kelompok berlangsung, peneliti dibantu rekan peneliti mengamati aktivitas belajar siswa menggunakan pedoman lembar observasi aktivitas belajar siswa.
66
Gambar 4. 2 Siswa sedang membantu temannya mengerjakan LKS Pada saat kerja kelompok berlangsung siwa sudah mulai membantu temannya dalam mengerjakan LKS. Siswa juga tidak malu-malu untuk bertanya kepada temannya atau kepada guru. Setelah semua kelompok mengerjakan LKS yang diberikan guru kemudian kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan yaitu kelompok 4 yaitu Rifa Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan Humairah, dan Bismo Satria. (3) Kuis 5 Setelah presentasi materi dan kerja kelompok selasai kegiatan selanjutnya yaitu mengerjakan kuis 5. Guru tidak bosan mengingatkan kepada siswa dalam mengerjakan kuis 5 tidak boleh melihat pekerjan temannya. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan nilai individu belum dapat ditentukan langsung pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan 5. (5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling
aktif
dalam
kegiatan
diskusi
dan
berhasil
67
menyelesaikan LKS 5 dengan baik, yaitu kelompok 5 yang beranggotakan Devi Septian, liza Aulia Nuru Tami, Muhammad Arya Dwi, Muhmmad Bayu Aji, dan Redi Ardian. c) Kegiatan akhir Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan
diajarkan
pada
pertemuan
berikutnya,
yaitu
mengenai
keanekaragaman budaya di Indonesia. 2) Pertemuan 6 a) Pendahuluan Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas VA. Guru memulai pembelajaran IPS dengan menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa kerja sama dalam kelompok akan dinilai dan akan diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat menyebutkan persebaran suku bangsa di Indonesia. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi mengenai persebaran suku bangsa di Indonesia. Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai persebaran suku bangsa di Indonesia (2) Kerja kelompok Tahapan selanjutnya adalah kerja kelompok. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru, guru membimbing siswa saat mengerjakan LKS. selanjutnya guru menginformasikan kepada siswa untuk menulis hasil temuannya pada tabel hasil pengamatan dan jika telah selesai melakukan
68
pengamatan, guru mengarahkan siswa untuk langsung menjawab dan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS. Masing-masing
kelompok
bekerja
sama
untuk
menyelesaikan tugas, Selama proses berlangsung, guru dan observer
bekeliling
memberikan
bimbingan
kepada
setiap
kelompok. Setelah selesai melakukan pengamatan. Setelah itu guru mulai mengarahkan kelompok untuk memprentasikan hasil kerja kelompoknya. Kelompok yang maju ke depan kelas yaitu kelompok 2, yaitu Gaida Inka Rahmawati, Muhammad Fauzan AlKahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi Riziq dan Shifa Fauziah (3) Kuis 6 Setelah
kerja
kelompok
selesai
kemudian
siswa
mengerjakan kuis yang telah dibagikan oleh guru. Durasi dalam mengerjakan kuis 6 yaitu 15 menit. Kemudian seluruh siswa mengumpulkan hasil kuis yang telah dikerjakan. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan
nilai
individu
dapat
diketahui
dengan
mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 5 dengan skor kuis 6. Tabel 4. 10 Poin Peningkatan Individu 4 Nama kelompok
Poin Peningkatan individu 10
Rata-rata
Kriteria
20
30
4
1
23
Sangat baik
2
1
2
20
Baik
2
1
1
15
Cukup
Kelompok 4
1
2
2
21
Baik
Kelompok 5
2
1
2
20
Baik
Kelompok 1
5 1
Kelompok 2 Kelompok 3
1
(5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling
aktif
dalam
kegiatan
diskusi
dan
berhasil
menyelesaikan LKS 6 dengan baik, yaitu kelompok 3 yaitu Sefti
69
Andresta, Ranti Sahyanti, Yahdan Muhmmad Ridwan, Ade Irawan dan Rifqi Ardian c) Kegiatan akhir Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan
diajarkan
pada
pertemuan
berikutnya,
yaitu
mengenai
keanekaragaman budaya di Indonesia. 3) Pertemuan 7 a) Pendahuluan Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas VA. Guru memulai pembelajaran IPS dengan menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa kerja sama dalam kelompok akan dinilai dan akan diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 November 2012. Materi yang diajarkan pada pertemuan kali ini mengenai keanekaragamanan budaya di Indonesia. Sebelumnya memulai pembelajaran, ketua kelas memimpin berdoa didepan kelas. Guru mengecek kesiapan siswa dengan melihat kondisi siswa serta situasi dalam kelas. Selain itu juga mengecek kesiapan alat pembelajaran seperti spidol, penghapus, maupun penggaris yang sangat dibutuhkan saat proses pembelajaran berlangsung. (2) Kerja kelompok Guru membagikan LKS dan menyuruh siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan secara berrsama-sama dalam tiap-tiap kelompok, guru membimbing siswa saat mengerjakan. Selanjutnya guru
mengarahkan
siswa
untuk
langsung
menjawab
dan
70
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS. Kemudian setelah selesai menjawab LKS guru menuyuruh salah satu
kelompok
untuk
menelaskan
hasil
LKS
yng
telah
didiskusikan, yang berani maju yaitu kelompok 4 yaitu Rifa Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan Humairah, dan Bismo Satria. (3) Kuis 7 Kegiatan selanjutnya yaitu siswa mengerjakan kuis yang telah dibagikan oleh guru. Durasi dalam mengerjakan kuis 7 yaitu 15 menit. Dalam mengerjakan kuis ini siswa sangat antusius dalam mengerjakannya dan tidak terlihat ada yang menyontek hasil pekerjaan temannya. Kemudian seluruh siswa mengumpulkan hasil kuis yang telah dikerjakan. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan
nilai
individu
dapat
diketahui
dengan
mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 6 dengan skor kuis 7. Tabel 4. 11 Poin Peningkatan Individu 5 Poin Peningkatan individu
Nama kelompok
5
Kelompok 1
1
Kelompok 2 Kelompok 3
1
Kelompok 4
Rata-rata
Kriteria
2
21
Sangat baik
1
3
21
Sangat baik
1
1
2
19
Baik
2
1
2
20
Baik
4
1
22
Sangat Baik
10
20
30
2 1
Kelompok 5
(5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling
aktif
dalam
kegiatan
diskusi
dan
berhasil
menyelesaikan LKS 7 dengan baik, yaitu kelompok 4 yaitu Rifa
71
Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan Humairah, dan Bismo Satria (6) Kegiatan akhir Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai macam-macam budaya di Indonesia. 4) Pertemuan 8 a) Pendahuluan Ini merupakan pertemuan terakhir di siklus II. Ketika guru memasuki kelas, siswa tampak telah siap menerima pelajaran. Setelah guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. Sebelumnya guru bertanya pada seluruh siswa mengenai kesiapan menerima pelajaran. b) Kegiatan Inti (1) Presentasi kelas Guru menyampaikan materi tentang secara macam-macam budaya di Indonesia secara singkat. (2) Kerja kelompok Sebelum peneliti membagikan LKS 3, guru menjelaskan bahwa waktu yang digunakan untuk mendiskusikan LKS 3 adalah 30 menit. Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya diskusi. Setelah 30 menit, semua kelompok selesai mengerjakan LKS 3. Salah satu
kelompok yaitu kelompok 1 yang
beranggotakan Sifa Nabila, Yusuf Rian, Jaka Setia, Muhammad Syahril, Siti Humairoh maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, guru meminta siswa lain untuk mengoreksi jawaban tersebut. Jika ada yang mempunyai jawaban atau
cara
lain
dalam
menyelesaikan
persoalan
guru
mempersilahkan siswa tersebut untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
72
(3) Kuis 8 Kuis 8 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Guru berkeliling memantau siswa dan selalu mengingatkan agar siswa tidak saling bekerja sama dalam mengerjakan kuis. (4) Peningkatan skor individu Peningkatan
nilai
individu
dapat
diketahui
dengan
mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 7 dengan skor kuis 8. Tabel 4. 12 Poin Peningkatan Individu 6 Nama kelompok
Poin Peningkatan individu 5
10
Rata-rata
Kriteria
20
30
Kelompok 1
3
2
24
Sangat baik
Kelompok 2
1
4
28
Sempurna
2
2
22
Sangat baik
Kelompok 4
2
3
26
Sempurna
Kelompok 5
2
3
24
Sangat Baik
Kelompok 3
1
(5) Penghargaan kelompok Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling
aktif
dalam
kegiatan
diskusi
dan
berhasil
menyelesaikan LKS 8 dengan baik, yaitu kelompok 2, yaitu Gaida Inka Rahmawati, Muhammad Fauzan Al-Kahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi Riziq dan Shifa Fauziah. c) Kegiatan akhir Sebelum menutup pelajaran pada pertemuan terakhir ini akan diadakan tes siklus II. Sebelumnya guru bertanya pada seluruh siswa mengenai kesiapan mereka menghadapi tes. Guru juga member kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi tes hari ini. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh siswa, beberapa siswa mengangkat tangan dan menanyakan soal dari buku yang belum mereka pahami.
73
Selesai guru menjelaskan, dibantu peneliti guru membagikan soal tes siklus II yang terdiri dari 15 soal ganda kepada siswa. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 30 menit. Siswa mengerjakan soal dengan tertib. Sesekali masih ada siswa yang terlihat melirik jawaban teman, tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena guru selalu mengingatkan siswa untuk mengerjakan tes secara individu dan siswa pun mengindahkan perintah guru. Tiga puluh menit waktu untuk mengerjakan tes telah usai. Siswa meminta tambahan waktu pada guru untuk menyelesaikan soal tes. Lima menit waktu akan berakhir guru mengingatkan siswa untuk tidak lupa menuliskan nama dan nomor absen pada sudut kiri atas lembar jawab juga memeriksa kembali jawaban mereka. Waktu habis, guru meminta siswa untuk segera mengumpulkan lembar jawab mereka ke depan. Jam pelajaran yang masih tersisa digunakan guru untuk membahas soal tes siklus II. Sebagian besar siswa tersenyum puas karena jawaban mereka sama seperti yang diuraikan oleh guru. c. Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. 1) Lembar Observasi Guru Hasil pembelajaran
observasi IPS
yang
dilaksanakan
selama
pelaksanaan
menggunakan metode Kooperatif tipe STAD.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh aktivitas guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi dari tindakan pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut:
74
Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II Kreteria Nilai No 1
Aspek yang diamati Menjelaskan tujuan
Pert. 1
Pert. 2
4 3 2 1
4
√
√
Pert. 3
Pert. 4
3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 √
√
√
√
pembelajaran √
√
2
Membentuk kelompok belajar
3
Memperhatikan dan membimbing siswa dalam kelompok
√
√
4
Memberikan kuis kepada setiap siswa dalam kelompok
√
√
5
Memberikan penghargaan kepada kelompok belajar
√
6
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan
7
Mengarahkan siswa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
untuk mengajukan pertanyaan terkait materi Jumlah Presentasi Rata-rata Keterangan
25
26
27
27
89,28%.
92,86%.
96,43%.
96,43%.
93,75%. Sangat baik
Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel di atas terkait kegiatan guru. Guru melakukan setiap langkah dalam RPP. Guru dapat mengkondisikan siswa, tujuan pembelajaran disampaikan, guru cepat
75
membentuk kelompok dan melakukan bimbingan kepada siswa.. Terdapat peningkatan pada setiap pertemuanya. Sehingga pada siklus II rata-rata aktivitas guru mencapai 93,75% dengan katagori sangat baik. 5) Lembar Obersvasi Siswa Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus II pada pertemuan kelima sampai kedelapan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.14 Hasil Observasi Siswa Siklus II Kriteria Nilai No
Aspek yang diamati
Pert. 1 4
3 2 1
√
Pert. 2
Pert. 3
Pert. 4
4 3 2 1
4 3 2 1 4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
1
Memperhatikan penjelasan guru
2
Melakukan kegiatan sesuai lembar kerja siswa(LKS)
3
Bekerja sama dalam kelompok
√
4
Mengerjakan latihan soal/kuis
√
5
Berani bertanya
√
6
Berani menjawab pertanyaan guru
√
√
7
Memperhatikan pendapat orang lain
√
√
√
√
8
Mencatat penjelasan guru
√
√
√
√
Jumlah
Presentasi Rata-rata Keterangan
√
√ √ √
3 2 1
√
√
√
√
28
30
30
30
87,5%.
93,75%.
93,75%.
93,75%.
92,18%. Sangat Baik
76
Berdasarkan tabel diatas terlihat dari aspek yang diamati siswa banyak yang bertanya jika mengalami kesulitan, lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Setiap kelompok sudah terlihat kompak dalam diskusi memecahkan masalah, keberanian siswa mempresentasikan hasil diskusi juga meningkat sehingga proses pembelajaran tidak lagi didominasi guru. Pemahaman siswa pun semakin bertambah terhadap materi yang diajarkan. Hal ini menunjukan perubahan yang positif karena keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi
baik berbeda
dengan pertemuan siklus I. peningkatan aktivitas siswa pada siklus II yaitu 87,50%. – 93,75%. dengan rata-rata 92,18%. kategori sangat baik. hal ini menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan penelitian yaitu aktivitas belajar siswa mencapai 85%. 6) Tes Hasil Belajar Siswa Hasil tes akhir siklus II menunjukkan bahwa dari seluruh siswa yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 72 dan nilai tertinggi 92 dengan nilai rata- rata 81,84%. Terdapat 21 atau 84% orang siswa yang mencapai kriteria ketuntasan belajar dan 4 orang siswa atau 16% yang belum mencapai ketuntasan. Hasil tes tersebut disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Belajar Siklus II Statistik
Keterangan
KKM
75
Nilai tertinggi
92
Nilai terendah
72
Rata-rata
81,84%
Jumlah siswa yang belum tuntas
4
Jumlah siswa tuntas
21
Jumlah Siswa
25
Berdasarkan tabel 4.15 hasil belajar pada siklus II terlihat rata-rata siswa mencapai 81,84% dan presentasi ketuntasan belajar siswa sebesar
77
84%. Perolehan hasil belajar siklus II ini telah mencapai target indikator keberhasilan penelitian yaitu 80%. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan refleksi terhadap hasil dari analisis data dan seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus II. Adapun hasil refleksi tersebut sebagai berikut: 1) Pelasaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD selama siklus II ini siswa memperlihatkan antusias yang semakin baik. 2) Siswa sudah terlihat
aktif dalam
pembelajaran
IPS
dengan
meggunakan media pembelajaran yang kontekstual. 3) Kerja kelompok menunjukan peningkatan dan semakin baik. Persaingan kelompok untuk mendapatkan penghargaan kelompok terbaik terlihat semakin terasa. Perbaikan pada siklus II menunjukkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pada setiap pertemuan terlihat peningkatan aktivitas IPS siswa. Berdaskan hasil observasi siklus II diperoleh persentase aktivitas belajar IPS siswa mencapai 85 %. Hal ini menunjukkan bahwa rata- rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus telah mencapai indikator keberhasilan penelitian. Sedangkan hasil belajar pada siklus II terlihat persentase ketuntasan belajar mencapai 84% dalam kategori baik sekali. Perolehan hasil belajar siklus II ini telah mencapai target indikator keberhasilan penelitian yaitu 80%. C. Analisis Data dan Pembahasan 1. Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siklus 1 a) Aktivitas Belajar Pembelajaran IPS
melalui model kooperatif tipe STAD ini
diawali dengan presentasi kelas oleh guru, yaitu menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan singkat. kemudian membentuk kelompok diskusi belajar untuk mengerjakan LKS. Kelompok diskusi yang digunakan dalam penelitian ini beranggotakan 5 orang siswa
78
yang hetorogen. Kelompok dibentuk berdasarkan hasil nilai ujian tengah semester (UTS) dan diskusi dengan guru bidang studi IPS kelas VA. Dalam pembentukan kelompok ini, Erman Suherman menyatakan bahwa ukuran (besar kecilnya) kelompok akan berpengaruh pada kemampuan produktivitas kelompoknya. Ukuran kelompok yang ideal untuk cooperative learning adalah tiga sampai lima orang. 1Jika suatu kelompok hanya terdiri atas dua orang, maka interaksi antar anggota kelompok akan sangat terbatas dan kelompok itu tidak dapat melakukan diskusi jika satu anggotanya absen. Sebaliknya, jika ukuran kelompok itu terlalu besar maka akan menjadi sangat sulit bagi kelompok itu berfungsi secara efektif. Siswa-siswa yang lebih aktif dalam pembelajaran akan cenderung menguasai dan siswa-siswa yang hanya pendiam akan cenderung menerima saja apa yang diberikan guru. Dalam kelompok yang sangat besar, sulit bagi setiap individu untuk menyampaikan pendapat dan mengkoordinasinya. Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, pada siklus I proses pembelajaran dikelas belum menunjukkan hasil yang memuaskan ini terlihat dari aktivitas belajar siswa sebesar 78,13% dan belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu sebesar 85%. Dalam pembelajaran berkelompok, siswa belum terbiasanya mengunakan metode kelompok dan diskusi sehingga masih ada beberapa siswa yang masih bercanda, berkumpul dengan teman lain dan ada yang kurang senang dengan pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru. Pada saat pengerjaan LKS siswa masih belum terbiasa dengan penggunaan LKS. Siswa masih bingung bagaimana mengerjakan LKS
1
Erman Suherman, Strategi Pengajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA, 2003), h. 202
79
karena kurangnya siswa membaca menyebabkan siswa selalu bergantung pada guru dalam mengerjakan LKS. Pada saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok siswa masih ragu dan malu-malu dalam menyampaikan jawaban. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang tidak menyimak jawaban atau pendapat temannya. Bahkan ada siswa yang mengejek dan menertawakan ketika temannya sedang mempresentasikan. Pada saat refleksi, kesimpulan dari pembelajaran masih didominasi guru karena sebagian siswa belum bisa menangkap dan menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang mereka pelajari. Siswa tidak ada yang bertanya sehingga guru memberikan beberapa pertanyaan dan mengulang materi pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan diats peneliti memberikan solusi di antaranya adalah : 1. Presentasi
Materi
guru
ditekankan
menggunakan
media
pembelajaran yang kontekstual dan dimengerti oleh anak-anak serta penempatan tempat duduk siswa harus disesuai dengan tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran. 2. Pembelajaran
Berkelompok
guru
lebih
mengarahkan
dan
membimbing pada saat diskusi kelompok dan kelompok yang kurang memperhatikan ditempatkan di depan. 3. Pengerjaan LKS, guru melakukan perbaikan LKS dan memperjelas perintah serta langkah-langkah yang harus dikerjakan, Selalu mengingatkan siswa untuk selalu bekerja sama dalam mengerjakan LKS, membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. 4. Diskusi /Tanya Jawab guru memberi kesempatan siswa terlebih dahulu untuk menyampaikan jawaban LKS, Memotivasi siswa untuk turut aktif dalam diskusi, mengawasi setiap kelompok agar ikut aktif dalam diskusi.
80
5. Refleksi guru memancing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya.
b) Hasil Belajar Hasil tes akhir siklus I menunjukkan bahwa dari seluruh siswa yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata- rata 64,48%. Terdapat 9 orang siswa atau 36 % yang mencapai kriteria ketuntasan belajar dan orang siswa 16 atau 64 % yang belum mencapai ketuntasan. Ini menunjukkan proses pembelajaran dikelas belum menunjukkan hasil yang maksimal oleh karena itu peneliti meberiakan alternatif pemecahan masalh denagan cara memperbaiki RPP metode STAD, lebih menggunakan media pemeblajaran yang konstektual dalam presentasi materi kepada anakanak dan membimbing siswa yang kesulitan dalam memahami materi.
2. Aktivitas dan hasil belajar pada siklus 2 a) Aktivitas belajar Aktivitas belajar siswa pada siklus 2 memperlihatakan kemajuan dan peningkatan dibandingkan pada siklus 1. Setiap kelompok sudah terlihat kompak dalam diskusi memecahkan masalah dan dalam berdiskusi siswa selalu memberikan argumentasi dan informasi ini sesua dengan yang dikatakan Nana Sujana mengatakan diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi,2 pendapat dan pengalaman dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama. Adanya kerjasama dalam kelompok menandakan bahwa semakin banyak ide-ide yang muncul dari setiap siswa. Banyaknya ide-ide yang muncul ini tentunya akan semakin memperkaya pengetahuan dan pemahaman siswa, keberanian siswa mempresentasikan hasil diskusi juga meningkat sehingga proses
2
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), 78
81
pembelajaran tidak lagi didominasi guru. Dalam kegiatan refleksi , siswa mulai terbiasa berani meyimpulkan materi yang telah diajarkan oleh guru. b) Hasil belajar Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh A. M. Sardiman bahwa hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi.3 semakin tepat motivasi ke arah belajar aktif yang diberikan, semakin optimal pula hasil belajar siswa yang diperoleh. Pembahasan materi telah dipahami oleh siswa ketika proses belajar, berarti proses belajar telah berhasil sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar IPS siswa terlihat dari hasil tes siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat, yaitu dari 57,76 menjadi 72,59. Dengan nilai KKM 75 dapat dilihat dari jumlah siswa pada siklus I yang tuntas belajar belajar hanya 36% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 84%. Ini telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu 80. Dengan
demikian
penerapan
pembelajaran
IPS
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa di SDN Grogol Selatan khususnya kelas VA, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS .
3
A. M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007), h.75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa dengan menggunakan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
1. Aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 78,13% dalam kategori baik. Pada siklus II meningkat menjadi 92,18% dalam kategori sangat baik. Peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 14,05%. 2. Hasil belajar IPS siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa 64,48% dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa, 81,84% berarti mengalami peningkatan sebesar 17,36%. Dengan nilai KKM 75 menunjukkan pada siklus I terdapat 9 siswa tuntas 36% ini dalam tingkatan Kurang dan pada siklus II yaitu terdapat 21 siswa yang tuntas atau 84% ini dalam tingkatan Baik Sekali berarti mengalami peningkatan 12 siswa yang tuntas. B. Saran Dari kesimpulan di atas sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan: 1. Dalam penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).guru hendaknya lebih intensif dalam membimbing siswa
dalam kerjasama belajar kelompok untuk menyelesaikan LKS. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan penelitian sejenis pada konsep yang lainnya di kelas V. 3. Perlu mempertimbangkan keberadaan sarana dan prasarana dalam mengimplementasikan pendekatan pembelajaran model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
82
82
84
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: SDN GROGOL SELATAN
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: V/I
Alokasi Waktu
: 8 x 35 Menit (4 pertemuan)
A. Standar Kompetensi 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada
masa
Hindu-Budha
dan
Islam,
keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya. C. Indikator Menyebutkan ciri kenampakan alam. Menyebutkan ciri kenampakan buatan. Menjelaskan kenampakan alam dengan menggunakan peta. Menjelaskan kenampakan buatan dengan menggunakan peta. Menjelaskan manfaat kenampakan alam dalam kehidupan seharihari Menjelaskan manfaat kenampakan buatan dalam kehidupan seharihari Menjelaskan pembagian wilayah waktu di Indoensia Membedakan pembagian wilayah waktu di Indonesia
85
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: Menyebutkan ciri kenampakan alam. Menyebutkan ciri kenampakan buatan. Menjelaskan kenampakan alam dengan menggunakan peta. Menjelaskan kenampakan buatan dengan menggunakan peta. Menjelaskan manfaat kenampakan alam dalam kehidupan seharihari. Menjelaskan manfaat kenampakan buatan dalam kehidupan seharihari. Menjelaskan pembagian wilayah waktu di Indoensia. Membedakan pembagian wilayah waktu di Indonesia. E. Materi Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia F. Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
86
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1-2) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
apersepsi siswa dengan menanyakan
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan oleh guru.
apakah anak-anak pernah melihat
5 menit
gunung, laut, pabrik atau waduk di sekitar rumah? Membenarkan jawaban siswa, dan
Mendengarkan dan menyimak
menjelaskan
penjelasan dari guru.
fenomena
terjadinya
gunung, laut, pabrik, waduk, dll.
87
Kegitan Inti Eksplorasi Menjelaskan kenampakan alam dan
Memperhatikan
dan kenampakan buatan
guru.
Membentuk
siswa
menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
penjelasan
Membentuk kelompok belajar dengan arahan dari guru.
55
terdiri dari 4-5 siswa.
menit
Menjelaskan aturan-aturan dalam
Mendengarkan dan menyimak
pembelajaran
penjelasan dari guru.
Koopertaif
Tipe
STAD. Memberikan
poin
awal
kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
Melihat dan menyimak poin awal siswa.
awal tersebut Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok.
Menerima,
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru.
Memantau/membimbing
setiap
Bekerja
dalam
kelompok untuk bisa bekerjasama
memastikan
dalam kelompoknya.
sekompoknya
tim
dan teman
menguasai
materinya. Elaborasi Memberikan salah
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
menghitung
dan skor
membantu kemajuan
88
individu siswa. Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
penjelasan
89
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
Bertanya materi yang belum
10 menit
paham.
pertanyaan
kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
Menjawab
pertanyaan
dari
guru.
materi yang diajarkan. (Pertemuan 3-4) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
apersepsi siswa dengan menanyakan
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan oleh guru.
apakah anak-anak pernah melihat peta?
lalu
guru
bertanya
lagi
5 menit
didalam peta ada warna dan simbol –simbol apakah anak-anak tahu apa kegunaannya? Membenarkan jawaban siswa, dan
Mendengarkan dan menyimak
menjelaskan warna dan simbol –
penjelasan dari guru.
simbol dan kegunaannya
90
Kegitan Inti
55
Ekplorasi
menit
Menjelaskan kenampakan alam dan
Memperhatikan
dan
guru.
kenampakan
buatan
penjelasan
menggunakan peta. Membentuk
siswa
menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
Membentuk kelompok belajar dgn arahan dari guru.
terdiri dari 4-5 siswa. Menjelaskan aturan-aturan dalam
Mendengarkan dan menyimak
pembelajaran
penjelasan dari guru.
Koopertaif
Tipe
STAD. Memberikan
poin
awal
kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
Melihat dan menyimak poin awal siswa.
awal tersebut Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok.
Menerima,
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru.
Elaborasi Memantau/membimbing
setiap
Bekerja
dalam
kelompok untuk bisa bekerjasama
memastikan
dalam kelompoknya.
sekompoknya
tim
dan teman
menguasai
materinya. Memberikan salah
kesempatan
satu
siswa
mempresentasikan
kepada untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
dan
membantu
91
skor kemajuan individu siswa.
menghitung
skor
kemajuan
individu siswa. Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
penjelasan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
paham. kepada
beberapa siswa untuk memantapkan materi yang diajarkan.
Bertanya materi yang belum Menjawab guru.
pertanyaan
dari
10 menit
92
(Pertemuan 5-6) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
Menjawab
pertanyaan
yang
apersepsi siswa
diajukan oleh guru.
Membenarkan jawaban siswa, dan
Mendengarkan dan menyimak
menjelaskan manfaat jenampakan
penjelasan dari guru.
5 menit
alam dan buatan Kegitan Inti
55
Menjelaskan manfaat kenampakan
Memperhatikan
alam dan dan kenampakan buatan
guru.
Membentuk
Membentuk kelompok belajar
siswa
menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
penjelasan
dgn arahan dari guru.
terdiri dari 4-5 siswa. Menjelaskan aturan-aturan dalam
Mendengarkan dan menyimak
pembelajaran
penjelasan dari guru.
Koopertaif
Tipe
STAD. Memberikan
poin
awal
kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
Melihat dan menyimak poin awal siswa.
awal tersebut. Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok. Memantau/membimbing
Menerima,
mempelajari
dan
mengerjakan LKS. setiap
Bekerja
dalam
kelompok untuk bisa bekerjasama
memastikan
dalam kelompoknya.
sekompoknya materinya.
tim
dan teman
menguasai
menit
93
Memberikan salah
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
kelompok
mempresentasikan
hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
dan
menghitung
membantu
skor
kemajuan
individu siswa. Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
penjelasan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
paham. kepada
beberapa siswa untuk memantapkan materi yang diajarkan.
Bertanya materi yang belum Menjawab guru.
pertanyaan
dari
10 menit
94
(Pertemuan 7-8) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
Menjawab
pertanyaan
yang
apersepsi siswa dengan menanyakan
diajukan oleh guru.
Membenarkan jawaban siswa
Mendengarkan dan menyimak
5 menit
penjelasan dari guru. Kegitan Inti
55
Menjelaskan pembagian waktu di
Memperhatikan
Indonesia
guru.
Membentuk beberapa
siswa
menjadi
kelompok
hetorogen
penjelasan
Membentuk kelompok belajar dgn arahan dari guru.
yang terdiri dari 4-5 siswa. Menjelaskan aturan-aturan dalam
Mendengarkan dan menyimak
pembelajaran
penjelasan dari guru.
Koopertaif
Tipe
STAD. Memberikan
poin
awal
kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
Melihat dan menyimak poin awal siswa.
awal tersebut Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok.
Menerima,
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru.
Memantau/membimbing
setiap
Bekerja
dalam
kelompok untuk bisa bekerjasama
memastikan
dalam kelompoknya.
sekompoknya materinya.
tim
dan teman
menguasai
menit
95
Memberikan salah
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
dan
menghitung
skor
membantu kemajuan
individu siswa. Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan penjelasan guru tentang
materi
yang
telah
diajarkan Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan penjelasan guru
materi yang telah diajarkan
tentang diajarkan
materi
yang
telah
96
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
Bertanya materi yang belum paham.
kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
Menjawab
pertanyaan
guru.
materi yang diajarkan. Mengetahui, Wali kelas
Jakarta, Oktober 2012 Peneliti
Rahmawati, S.Pd NIP.196705032007012033
Heri Dermawan NIM. 107018303965
dari
10 menit
96
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: SDN GROGOL SELATAN
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: V/I
Alokasi Waktu
: 8 x 35 Menit (4 pertemuan)
A. Standar Kompetensi 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada
masa
Hindu-Budha
dan
Islam,
keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia B. Kompetensi Dasar 1.2 Menghargai keragamanan suku bangsa dan budaya di Indonesia. C. Indikator Menjelaskan kergamanan suku di indonesia Menjelaskan penyebaran suku di Indonesia Mengklasifikasi macam-macam suku di Indonesia. Memberikan contoh menghargai suku di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan pengertian kebudayaan. Menjelaskan macam-macam kebudayaan di Indonesia Mengklasifikasi macam-macam kebudayaan di Indonesia Memberikan contoh menghargai kebudayaan di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: Menjelaskan kergamanan suku di indonesia Menjelaskan penyebaran suku di Indonesia Mengklasifikasi macam-macam suku di Indonesia.
97
Memberikan contoh menghargai suku di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan pengertian kebudayaan. Menjelaskan macam-macam kebudayaan di Indonesia Mengklasifikasi macam-macam kebudayaan di Indonesia Memberikan contoh menghargai kebudayaan di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Keragamanan suku dan budaya di Indonesia F. Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
98
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran (pertemuan 1-2) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
apersepsi siswa dengan menanyakan apakah
anak-anak
dari
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan oleh guru.
5 menit
suku
manakah anak-anak berasal Membenarkan jawaban siswa, dan
Mendengarkan dan menyimak
menjelaskan keragamanan suku di
penjelasan dari guru.
Indonesia Kegitan Inti
55
Ekplorasi
Memperhatikan
Menjelaskan
menjelaskan
penjelasan
guru.
keragamanan suku di Indonesia.
Membentuk kelompok belajar
Membentuk
dgn arahan dari guru.
siswa
menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
Mendengarkan dan menyimak
Menjelaskan aturan-aturan dalam
penjelasan dari guru.
pembelajaran
Koopertaif
Tipe
STAD. Memberikan
Melihat dan menyimak poin poin
awal
kepada
awal siswa.
siswa dan menjelaskan sumber poin awal tersebut Membagikan setiap kelompok.
Menerima, LKS
kepada
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru.
menit
99
Bekerja Memantau/membimbing
setiap
dalam
tim
memastikan
dan teman
kelompok untuk bisa bekerjasama
sekompoknya
dalam kelompoknya.
materinya.
menguasai
Elaborasi Memberikan salah
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
dan
menghitung
skor
membantu kemajuan
individu siswa. Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
penjelasan
100
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
Bertanya materi yang belum
10 menit
paham. kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
Menjawab
pertanyaan
dari
guru.
materi yang diajarkan. (pertemuan 3-4) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
Menjawab
pertanyaan
yang
apersepsi siswa
diajukan oleh guru.
Membenarkan jawaban siswa
Mendengarkan dan menyimak penjelasan dari guru.
5 menit
101
Kegitan Inti
55
Eksplorasi Menjelaskan keragamanan suku di
Memperhatikan
Indonesi
guru.
Membentuk
siswa
menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
penjelasan
Membentuk kelompok belajar dgn arahan dari guru.
terdiri dari 4-5 siswa. Menjelaskan aturan-aturan dalam
Mendengarkan dan menyimak
pembelajaran
penjelasan dari guru.
Koopertaif
Tipe
STAD. Memberikan
poin
awal
kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
Melihat dan menyimak poin awal siswa.
awal tersebut Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok.
Menerima,
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru.
Memantau/membimbing
setiap
Bekerja
dalam
kelompok untuk bisa bekerjasama
memastikan
dalam kelompoknya.
sekompoknya
Elaborasi
dan teman
menguasai
materinya.
Memberikan salah
tim
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
dan
menghitung individu siswa.
skor
membantu kemajuan
menit
102
Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
penjelasan
103
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
Bertanya materi yang belum
10 menit
paham. kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
Menjawab
pertanyaan
dari
guru.
materi yang diajarkan.
(pertemuan 5-6) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
Menjawab
pertanyaan
yang
apersepsi siswa
diajukan oleh guru.
Membenarkan jawaban siswa.
Mendengarkan dan menyimak penjelasan dari guru.
5 menit
104
Kegitan Inti Eksplorasi
Memperhatikan
penjelasan
Menjelaskan keragamanan buadaya
guru.
Indonesia.
Membentuk kelompok belajar
Membentuk
siswa
menjadi
dgn arahan dari guru.
beberapa kelompok hetorogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
Mendengarkan dan menyimak
Menjelaskan aturan-aturan dalam
penjelasan dari guru.
pembelajaran
Koopertaif
Tipe
STAD.
Melihat dan menyimak poin
Memberikan
poin
awal
kepada
awal siswa.
siswa dan menjelaskan sumber poin awal tersebut
Menerima,
Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok.
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru. Bekerja
Memantau/membimbing
setiap
dalam
tim
memastikan
dan teman
kelompok untuk bisa bekerjasama
sekompoknya
dalam kelompoknya.
materinya.
menguasai
Elaborasi Memberikan salah
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
dan
menghitung individu siswa.
skor
membantu kemajuan
55 menit
105
Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
penjelasan
106
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
Bertanya materi yang belum
10 menit
paham. kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
Menjawab
pertanyaan
dari
guru.
materi yang diajarkan.
(pertemuan 7-8) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
waktu
Pendahuluan Memberi salam. Memberikan
Menjawab salam. ulasan
singkat
Mendengarkan penjelasan guru.
mengenai tujuan pembelajaran. Membangkitkan
motivasi
dan
Menjawab
pertanyaan
yang
apersepsi siswa
diajukan oleh guru.
Membenarkan jawaban siswa.
Mendengarkan dan menyimak penjelasan dari guru.
5 menit
107
Kegitan Inti Eksplorasi
Memperhatikan
Menjelaskan
mengharagai
kebudayan di Inonesia Membentuk
penjelasan
guru. Membentuk kelompok belajar
siswa
menjadi
dgn arahan dari guru.
beberapa kelompok hetorogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
Mendengarkan dan menyimak
Menjelaskan aturan-aturan dalam
penjelasan dari guru.
pembelajaran
Koopertaif
Tipe
STAD.
Melihat dan menyimak poin
Memberikan
poin
awal
kepada
awal siswa.
siswa dan menjelaskan sumber poin awal tersebut
Menerima,
Membagikan
LKS
kepada
setiap kelompok.
mempelajari
dan
mengerjakan LKS yang berikan guru. Bekerja
Memantau/membimbing
setiap
dalam
tim
memastikan
dan teman
kelompok untuk bisa bekerjasama
sekompoknya
dalam kelompoknya.
materinya.
menguasai
Elaborasi Memberikan salah
kesempatan
satu
kepada
siswa
mempresentasikan
untuk
hasil
kerja
kepada
setiap
Salah
satu
mempresentasikan
kelompok hasil
kerja
kelompoknya.
kelompoknya. Memberikan
kuis
Menjawab kuis yang diberikan
siswa dalam tiap kelompok.
oleh guru.
Memperlihatkan dan
Melihat
menghitung
skor kemajuan individu siswa.
dan
menghitung individu siswa.
skor
membantu kemajuan
55 menit
108
Memberikan penghargaan kepada
Menerima pengharagaan yang
setiap kelompok.
diberikan guru.
Konfirmasi Membenarkan
presentasi
siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Mendengarakan
penjelasan
guru tentang materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
Mendengarakan
materi yang telah diajarkan
guru tentang materi yang telah diajarkan
penjelasan
109
Kegiatan Penutup Memberikan
kesempatan
kepada
Menyimpulkan
materi
yang
siswa untuk menyimpulkan materi
telah diajarkan oleh guru dan
yang telah diajarkan oleh guru.
siswa yang lain menyimaknya.
Mengulang kembali materi yang
Memperhatikan penjelasan guru.
telah diajarkan Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya. Memberikan
pertanyaan
Bertanya materi yang belum paham.
kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
Menjawab
pertanyaan
guru.
materi yang diajarkan.
Mengetahui, Wali kelas
Jakarta, Oktober 2012 Peneliti
Rahmawati, S.Pd NIP.196705032007012033
Heri Dermawan NIM. 107018303965
dari
10 menit
110
Lampiran 3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02 Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : V/1 Kelompok Nama anggota
Tujuan
: : 1. 4. 2. 5. 3. : Siswa dapat mengetahui ciri-ciri kenampakan alam dan buatan
1. Sebutkan macam-macam kenampakan alam? 2. Sebutkan macam-macam kenampakan buatan? 3. Isilah tabel di bawah ini ! ! ! NO 1 2 3
NAMA GUNUNG
PROVINSI
TINGGI
NO 1 2 3
NAMA SUNGAI
PROVINSI
PANJANG
NO 1 2 3
JENIS FAUNA
HEWAN
111
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : kenampakan alam dan buatan menggunakn peta Kelas/Semester : V/1
Kelompok : Anggota
:
1. Carilah dalam peta simbol-simbol kenampakan alam? 2. Carilah dalam peta simbol-simbol kenampakan buatan? 3. Isilah tabel dibawah ini No 1
Simbol
Arti Simbol Ibu Kota Provinsi
2 3
Kotamadya/administrative
4
Kecamatan
5
Gunung
6 7 8
Sungai
112
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester
No
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) : SDN Grogol Selatan 02 : IPS : Manfaat kenampakan alam dan buatan : V/1 Kelompok
:
Anggota
:
Kenampakan Alam
Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
Kenampakan Buatan
Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
1 2 3 4 5
No 1 2 3 4 5
113
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : Pembagian Waktu di Indonesia Kelas/Semester : V/1 Kelompok Nama anggota
Tujuan
: : 1. 4. 2. 5. 3. : Siswa dapat mengetahui pembagian waktu di wilayah Indonesia
Isilah tabel di bawah ini!!! WIB
BUJUR
WITA
Nama Ibu Kota Dan Provinsi
1. Bila di Padang pukul 12.00, pukul berapa di Makasar? 2. Bila di Sorong pukul 17.00, pukul berapa di Yogyakarta? 3. Mana yang lebih dulu menyambut tahun baru, masyarakat kota kupang atau kota Palembang? 4. Anton naik pesawat dari Bengkulu ke Bali. Pesawat berangkat pukul 13.00. lama penerbangan Bengkulu bali dua jam. Pukul berapa ketika anton mendarat di Bali?
WIT
114
114
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02 Mata Pelajaran : IPS Materi Pokok : keragaman suku bangsa Kelas/Semester : V/1 TUJUAN PEMBELAJARAN :
NO
NAMA DAERAH
NAMA SUKU
Kelompok: Nama anggota:
115
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Nama kelompok Anggota kelompok
: SDN Grogol Selatan 02 : IPS : keragaman suku bangsa : V/1 : :
KEGIATAN KELOMPOK 1. Diskusikan dengan anggota kelompok tentang bagaimana kita bersikap terhadap budaya Indonesia ! 2. Bagaimana cara-cara menghormati budaya Indonesia ! 3. Di wilayah tempat tinggalmu kebetulan didiami oleh beberapa suku. Pada suatu saat salah satu suku mengadakan upacara adat yang sangat meriah. Acaranya semalam suntuk dan menggunakan pengeras suara sehingga tetangga yang lain merasa terganggu. Bagaiman sebaiknya kamu bersikap terhadap kegiatan tersebut?buatlah uraian singkatnya ! 4. Kelasmu akan menyelenggarakan pertunjukan pentas seni. Semua anak ingin menampilkan budaya masing-masing. Tidak ada yang mau mengalah. Bagaimana caramu mengatasi masalah tersebut? 5. Temanmu ingin mengajakmu mengikuti sebuah upacara adat tapi upacara itu bertentangan dengan kepercayaan/agamamu. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
mt mp Sd rbis rtab ket sd2 pq Reliabel
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 ∑ p q
0.18
0.48
0.17
V
17.78
0.18
0.17
V
17.78
0.58
0.18
17.78
4.22
0.42
V
0.17
0.39
4.22
0.73
0.73
4.22
39.91
0.24
0.76
0.77
0.24
0.23
39.91
0.76
0.77
3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 16
39.91
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
Lampiran 7
0.24
17.78
TV
0.17
0.15
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 12
0.18
17.78
TV
0.17
0.13
4.22
0.23
39.91
0.76
0.24
5 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5
0.09
17.78
V
0.17
0.48
4.22
0.86
39.91
0.10
0.90
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
0.00
17.78
TV
0.17
0.03
4.22
0.95
39.91
0.00
1.00
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
0.22
17.78
TV
0.17
-0.01
4.22
0.64
39.91
0.33
0.67
8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14
0.25
17.78
V
0.17
0.22
4.22
0.45
39.91
0.52
0.48
9 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10
0.24
17.78
V
0.17
0.24
4.22
0.36
39.91
0.62
0.38
10 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8
0.15
17.78
V
0.17
0.50
4.22
0.77
39.91
0.19
0.81
11 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
0.22
17.78
V
0.17
0.52
4.22
0.32
39.91
0.67
0.33
12 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 7
0.00
17.78
V
0.17
0.61
4.22
0.95
39.91
0.00
1.00
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
0.22
17.78
V
0.17
0.45
4.22
0.64
39.91
0.33
0.67
14 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14
0.22
17.78
TV
0.17
-0.08
4.22
0.64
39.91
0.33
0.67
15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 14
0.25
17.78
TV
0.17
0.07
4.22
0.45
39.91
0.52
0.48
16 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 10
0.25
17.78
V
0.17
0.43
4.22
0.50
39.91
0.48
0.52
17 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 11
0.20
17.78
V
0.17
0.24
4.22
0.68
39.91
0.29
0.71
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 15
0.24
17.78
TV
0.17
0.06
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
19 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 12
0.18
17.78
TV
0.17
0.00
4.22
0.23
39.91
0.76
0.24
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
0.22
17.78
V
0.17
0.52
4.22
0.32
39.91
0.67
0.33
21 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7
0.24
17.78
TV
0.17
0.00
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
22 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12
0.24
17.78
V
0.17
0.40
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
23 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 12
0.25
17.78
V
0.17
0.23
4.22
0.50
39.91
0.48
0.52
24 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 11
0.22
17.78
V
0.17
0.23
4.22
0.32
39.91
0.67
0.33
25 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 7
Validitas dan Realibilitas Instrumen Penilaian butir soal
0.24
17.78
V
0.17
0.35
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
26 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 12
0.05
17.78
V
0.17
0.47
4.22
0.91
39.91
0.05
0.95
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
0.24
17.78
V
0.17
0.37
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
28 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 12
0.24
17.78
V
0.17
0.33
4.22
0.41
39.91
0.57
0.43
29 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9
0.22
17.78
V
0.17
0.22
4.22
0.64
39.91
0.33
0.67
30 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 14
0.25
17.78
V
0.17
0.39
4.22
0.50
39.91
0.48
0.52
31 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 11
0.09
17.78
V
0.17
0.18
4.22
0.09
39.91
0.90
0.10
32 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
0.24
17.78
TV
0.17
-0.12
4.22
0.41
39.91
0.57
0.43
33 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 9
0.24
17.78
V
0.17
0.22
4.22
0.41
39.91
0.57
0.43
34 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 9
0.24
17.78
V
0.17
0.49
4.22
0.55
39.91
0.43
0.57
35 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12
0.24
17.78
TV
0.17
-0.01
4.22
0.41
39.91
0.57
0.43
36 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 9
0.12
17.78
V
0.17
0.24
4.22
0.82
39.91
0.14
0.86
37 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
0.25
17.78
V
0.17
0.23
4.22
0.50
39.91
0.48
0.52
38 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 11
0.15
17.78
V
0.17
0.53
4.22
0.77
39.91
0.19
0.81
39 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
0.22
17.78
V
0.17
0.50
4.22
0.64
39.91
0.33
0.67
40 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14
7.96
(Xt) 22 21 18 26 22 18 22 22 27 10 17 18 21 26 27 18 29 24 21 21 21 24 475
(Xt)2 484 441 324 676 484 324 484 484 729 100 289 324 441 676 729 324 841 576 441 441 441 576 10629
133
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 ∑
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16
3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 16
4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 12
5 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14
9 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10
10 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 8
11 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
12 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 7
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
14 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14
15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 14
16 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 10
17 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 11
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 15
19 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 12
20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
butir soal 21 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7
22 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12
Tingkat Kesukaran Instrumen Siklus 1 23 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 12
24 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 11
25 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 7
26 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 12
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
28 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 12
29 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9
30 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 14
31 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 11
32 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
33 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 9
34 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 9
35 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12
36 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 9
37 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
38 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 11
39 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
40 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14
(Xt) 22 28 18 33 22 18 23 22 28 9 17 18 21 26 29 18 31 24 21 21 20 23 492
(Xt)2 484 784 324 1089 484 324 529 484 784 81 289 324 441 676 841 324 961 576 441 441 400 529 242064
134
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10
2 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 6 0.5 B
Resp 1 17 1 9 1 15 1 4 1 14 1 18 1 22 1 1 1 5 0 7 1 8 1 23 10
Resp 1 2 1 13 0 19 1 20 0 21 1 3 1 6 1 12 1 16 0 11 1 10 0 ∑ 7 DP 0.6 ketDP B
kelompok atas
3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 7 0.3 C
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
5 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 3
4 5 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 4 2 0.36 0.09 C j
4 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 8
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 0.5 B
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0.09 j
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
8 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7 0 j
8 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7
9 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 4 0.3 C
9 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 6
10 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3 0.6 B
10 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 5
12 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
11 12 13 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 7 1 10 0.27 0.45 0.09 C B j
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10
14 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 6 0.8 BS
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 8
16 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6
17 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 7
18 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9
15 16 17 18 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 6 4 4 6 0.18 0.18 0.27 0.27 j j C C
15 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
19 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 6 0 j
19 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 6
Daya Pembeda
21 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5
20 21 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 2 2 0.09 0.27 j C
butir soal
20 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3
butir soal
22 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 6 0 j
22 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6
23 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0.6 B
23 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 6
Instrumen Siklus 1
25 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 5
26 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
28 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 8
29 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5
30 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 6
31 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7
24 25 26 27 28 29 30 31 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 2 5 9 4 4 8 4 0.27 0.27 0.18 0.18 0.36 0.09 -0.2 0.27 C C j j C j j C
24 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
32 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 j
32 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
34 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5
35 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
36 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10
38 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10
40 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 9
(Xt) 31 28 29 33 26 24 23 22 22 23 22 283
33 34 35 36 37 38 39 40 (Xt) 0 1 1 1 1 0 1 1 21 1 0 0 1 0 1 1 0 21 1 0 1 0 1 1 0 1 21 0 1 0 1 1 0 1 1 21 0 0 1 0 1 1 1 1 20 0 1 1 1 1 0 1 0 18 1 0 0 1 0 1 0 0 18 0 0 0 0 1 1 1 1 18 0 1 0 0 1 0 1 0 18 0 0 0 1 0 0 0 0 17 1 0 0 0 1 0 0 0 9 4 4 4 6 8 5 7 5 209 0.09 0.09 0.36 -0.3 0.18 0.09 0.27 0.36 j j C j j j C C
33 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 5
(Xt)2 441 441 441 441 400 324 324 324 324 289 81 43681
(Xt)2 961 784 841 1089 676 576 529 484 484 529 484 80089
135
mt mp Sd rbis rtab ket sd2 pq Reliabel
Resp 17 2 4 1 9 14 21 5 18 20 8 6 7 22 10 12 15 19 11 13 16 3 ∑ p q
0.24
0.16
0.17
TV
10.52
0.20
0.17
V
10.52
0.74
0.25
10.52
3.24
0.42
TV
0.17
0.13
3.24
0.55
0.68
3.24
34.81
0.43
0.57
0.50
0.29
0.50
34.81
0.71
0.50
3 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12
34.81
2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 15
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 11
Lampiran 8
0.22
10.52
TV
0.17
0.10
3.24
0.64
34.81
0.33
0.67
4 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 14
0.25
10.52
V
0.17
0.36
3.24
0.50
34.81
0.48
0.52
5 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 11
0.09
10.52
V
0.17
0.26
3.24
0.86
34.81
0.10
0.90
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 19
0.22
10.52
V
0.17
0.46
3.24
0.64
34.81
0.33
0.67
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 14
0.18
10.52
V
0.17
0.23
3.24
0.23
34.81
0.76
0.24
8 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
0.18
10.52
TV
0.17
0.04
3.24
0.73
34.81
0.24
0.76
9 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 16
0.18
10.52
TV
0.17
-0.08
3.24
0.23
34.81
0.76
0.24
10 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 5
0.24
10.52
TV
0.17
-0.36
3.24
0.41
34.81
0.57
0.43
11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 9
0.18
10.52
V
0.17
0.52
3.24
0.73
34.81
0.24
0.76
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 16
0.25
10.52
TV
0.17
0.04
3.24
0.45
34.81
0.52
0.48
13 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 10
0.15
10.52
V
0.17
0.33
3.24
0.18
34.81
0.81
0.19
14 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
0.22
10.52
V
0.17
0.27
3.24
0.32
34.81
0.67
0.33
15 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
0.22
10.52
V
0.17
0.48
3.24
0.32
34.81
0.67
0.33
16 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
0.25
10.52
TV
0.17
-0.04
3.24
0.50
34.81
0.48
0.52
17 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 11
0.25
10.52
V
0.17
0.27
3.24
0.45
34.81
0.52
0.48
18 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10
0.20
10.52
V
0.17
0.41
3.24
0.27
34.81
0.71
0.29
19 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6
0.12
10.52
TV
0.17
-0.42
3.24
0.14
34.81
0.86
0.14
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3
0.18
10.52
TV
0.17
0.03
3.24
0.23
34.81
0.76
0.24
21 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5
0.15
10.52
TV
0.17
-0.01
3.24
0.18
34.81
0.81
0.19
22 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4
0.09
10.52
V
0.17
0.24
3.24
0.09
34.81
0.90
0.10
23 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0.24
10.52
TV
0.17
-0.01
3.24
0.36
34.81
0.62
0.38
24 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 8
0.09
10.52
V
0.17
0.21
3.24
0.86
34.81
0.10
0.90
25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19
Validitas dan Realibilitas Instrumen Penilaian butir soal
0.18
10.52
V
0.17
0.30
3.24
0.73
34.81
0.24
0.76
26 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 16
0.20
10.52
V
0.17
0.35
3.24
0.27
34.81
0.71
0.29
27 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6
0.18
10.52
V
0.17
0.30
3.24
0.23
34.81
0.76
0.24
28 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
0.24
10.52
V
0.17
0.29
3.24
0.36
34.81
0.62
0.38
29 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8
0.22
10.52
V
0.17
0.58
3.24
0.32
34.81
0.67
0.33
30 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7
0.20
10.52
TV
0.17
-0.17
3.24
0.27
34.81
0.71
0.29
31 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6
0.22
10.52
V
0.17
0.31
3.24
0.64
34.81
0.33
0.67
32 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 14
0.09
10.52
V
0.17
0.29
3.24
0.09
34.81
0.90
0.10
33 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0.15
10.52
TV
0.17
0.14
3.24
0.18
34.81
0.81
0.19
34 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
0.25
10.52
V
0.17
0.30
3.24
0.50
34.81
0.48
0.52
35 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 11
0.09
10.52
TV
0.17
-0.35
3.24
0.09
34.81
0.90
0.10
36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
0.05
10.52
V
0.17
0.55
3.24
0.05
34.81
0.95
0.05
37 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0.15
10.52
V
0.17
0.28
3.24
0.77
34.81
0.19
0.81
38 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17
0.05
10.52
TV
0.17
-0.14
3.24
0.05
34.81
0.95
0.05
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0.25
10.52
TV
0.17
0.13
3.24
0.45
34.81
0.52
0.48
40 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 10
7.39
(Xt) 24 21 20 19 18 18 18 17 17 17 16 15 15 15 14 14 14 14 12 12 12 11 475
(Xt)2 576 441 400 361 324 324 324 289 289 289 256 225 225 225 196 196 196 196 144 144 144 121 10629
136
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 ∑
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 15
3 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 12
4 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 14
5 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 11
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
7 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 14
8 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 5
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 16
10 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5
11 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9
12 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16
13 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 10
14 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4
15 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7
16 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 7
17 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 11
18 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 10
19 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 6
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
butir soal 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5
22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4
23 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
24 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8
Tingkat Kesukaran Instrumen Siklus 2 25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19
26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16
27 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 6
28 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5
29 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 8
30 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 7
31 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6
32 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14
33 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
34 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4
35 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 11
36 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
38 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
40 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10
(Xt) 19 21 11 20 17 15 15 16 18 14 12 14 12 18 14 12 24 17 14 17 18 15 353
(Xt)2 361 441 121 400 289 225 225 256 324 196 144 196 144 324 196 144 576 289 196 289 324 225 124609
137
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3
Resp 17 2 4 1 9 14 21 5 18 20 8 23
Resp 6 7 22 10 12 15 19 11 13 16 3 ∑
kelompok atas
2 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 7
2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 8
3 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6
3 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6
4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7
4 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 7
5 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4
5 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
6 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10
7 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
9 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 8
9 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 8
10 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3
10 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
11 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 7
11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2
12 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 6
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10
13 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 4
13 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
14 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3
15 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
15 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5
16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6
17 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 4
17 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7
18 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 5
18 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 5
19 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 3
19 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
21 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 3
20 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3
21 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
butir soal
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
butir soal
22 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2
22 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 2
24 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 4
24 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
Daya Pembeda Instrumen Siklus 2
25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9
25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10
26 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 7
26 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
27 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
27 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 4
28 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
28 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4
29 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 3
29 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5
30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
30 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 6
31 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4
31 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2
32 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5
32 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9
33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2
34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
34 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3
35 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 4
35 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 7
36 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
38 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
38 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 9
39 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 (Xt) 1 21 0 15 0 15 0 14 0 14 1 14 0 14 0 12 1 12 1 12 0 11 4 148
40 (Xt) 1 24 0 21 1 20 0 19 1 18 0 18 0 18 1 17 1 17 0 17 1 16 6 205
(Xt)2 441 225 225 196 196 196 196 144 144 144 121 21904
(Xt)2 576 441 400 361 324 324 324 289 289 289 256 42025
138
118
Lampiran 5 PEMBAGIAN KELOMPOK BELAJAR
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
1. Sifa Nabila
1. Gaida Inka Rahmawati
2. Yusuf Rian
2. Moch. Fauzan Al-Kahfi
3. Jaka Setia
3. Dodi Setiawan
4. Muhammad Syahril
4. Ahmad Abi Riziq
5. Siti Humairoh
5. Shifa Fauziah
KELOMPOK 3
KELOMPOK 4
1. Sefti Andresta
1. Rifa Nurjihan
2. Ranti Sahyanti
2. Muh. Harun al-Rasyid
3. Yahdan Muh. Ridwan
3. Muhammad Gilang
4. Ade Irawan
4. Jihan Humairah
5. Rifqi Ardian
5. Bismo Satria
KELOMPOK 5 1. Devi Septian 2. Liza Aulia Nurul Tami, 3. Muhammad Arya Dwi, 4. Muhmmad Bayu Aji 5. Redi Ardian
120
Lampiran 7 CATATAN LAPANGAN Pertemuan ke : Tanggal
:
Materi
:
Catatan Lapangan
Perbaikan
Mengetahui, Observer
(……………………..)
120
121
Lampiran 8 KISI-KISI INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
NO
INDIKATOR
NO ITEM
1
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
Melakukan kegiatan sesuai dengan LKS
2
3
Bekerja sama dalam kelompok
3
4
Mengerjakan latihan soal/kuis
4
5
Berani bertanya
5
6
Berani menjawab pertanyaan dari guru
6
7
Memperhatikan pendapat orang lain
7
8
Mencatat penjelasan guru
8
127
Lampiran 16 Nama :
Hari/Tanggal :
Kelas : Petunjuk Umum latihan Siklus I 1. Berdoalah sebelum mengerjakan latihan 2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab 3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah 4. Dilarang menyontek dan bekerjasama dengan teman..!! 1. Tiga contoh kenampakan alam adalah… a. Pegunungan, sungai, dan waduk b. Waduk, kawasan industry, dan danau c. Sungai, pantai, dan selat d. Selat, pantai, dan bandara 2. Perhatikan tabel di bawah ini !!! No
Nama kenampakan
1
Pelabuhan laut
2
Gunung
3
Kawasan Industri
4
Bandar Udara
5
Sungai
6
Waduk
K
128
Kenampakan buatan ditunjukan oleh nomor a. 1, 2, 3, dan 4 b. 3, 4, 5, dan 6 c. 1, 3, 4, dan 5 d. 1, 3, 4, dan 6 3. Sungai Kapuas adalah sungai yang terpanjang di Indonesia dan terdapat di pulau… a. Sumatera
c. Jawa
b. Papua
d. Kalimantan
4. Gambar di samping adalah simbol peta untuk… a. Gunung
c. Sungai
b. Danau
d. Waduk
5. Waktu Indonesia bagian barat berpedoman pada garis bujur… a. 115 BT
c. 105 BT
b. 110 BT
d. 100 BT
6. Jika di kota Bandung pukul 12.00 maka di Jayapura pukul… a. 13.00 WIT
c. 15.00 WIT
b. 14.00 WIT
d. 16.00 WIT
7. Salah satu contoh kenampakan buatan adalah… a. Laut
c. Gunung
b. Pegunungan
d. Perkebunan
129
8. Gambar di samping adalah simbol peta untuk… a. Jalan
c. Rumah
b. Gunung
d. Batas wilayah
------------------------
9. Salah satu keuntungan adanya kawasan industri adalah… a. Meningkatkan pengangguran b. Meningkatan pendapatan c. Menambah penduduk d. Menambah utang 10. Manfaat dari adanya perkebunan adalah… a. Mudah berbelanja
c. Meningkatkan utang
b. Menyerap tenaga kerja
d. Meningkatkan bantuan
11. Kota yang memiliki beda waktu lebih awal dari waktu Greenwich adalah… a. Denpasar, Mataram, dan Kupang b. Denpasar, surabaya, dan Mataram c. Surabaya, mataram, dan Kupang d. Mataram, kupang, dan Semarang 12. Jalan yang menghubungkan ibukota provinsi disebut…
130
a. Negara
c. Kabupaten
b. Provinsi
d. Kotamadya
13. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu… a. Eropa dan Afrika
c. Asia dan Australia
b. Asia dan Eropa
d. Amerika dan Eropa
14. Berikut ini adalah manfaat waduk atau bendungan kecuali… a. Pembangkit listrik
c. Objek wisata
b. Pengairan sawah
d. Pengendali gempa
15. Warna kuning pada peta melambangkan… a. Dataran tinggi
c. Dataran rendah
b. Gunung
d. Perairan
Lampiran 10 KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas/semester Tahun pelajaran Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
: SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan Jenis soal : Pilihan Ganda : IPS Jumlah soal : 15 : V/1 Waktu : 60 menit : 2012/2013 : 1. Menghargai berbagai peninggalan tokoh nasional yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragamanan kenampakan alam dan buatan dan suku budaya, serta kegiatan di Indonesia.
Indikator
Menjelaskan kenampakan 1. Menyebutkan cirialam menggunakan peta ciri kenampakan Menjelaskan kenampakan buatan dengan menggunakan peta
alam
Ranah kognitif C1
Soal butir 1. Tiga contoh kenampakan alam adalah… a. Pegunungan, sungai, dan waduk
Kunci Jawaban C
b. Waduk, kawasan industry, dan danau c. Sungai, pantai, dan selat d. Selat, pantai, dan bandara 2. Sungai Kapuas adalah sungai yang terpanjang di Indonesia dan terdapat di pulau… a. Sumatera b. Papua c. Jawa d. Kalimantan
D
3. a. b. c. d. 2. Menyebutkan ciriciri kenampakan buatan
C1
Indonesia diapit oleh dua benua yaitu… Eropa dan Afrika Asia dan Eropa Asia dan Australia Amerika dan Eropa
4. Perhatikan tabel di bawah ini !!! No 1 2 3 4 5 6
C
D
Nama kenampakan Pelabuhan laut Gunung Kawasan Industri Bandar Udara Sungai Waduk
Kenampakan buatan ditunjukan oleh nomor a. 1, 2, 3, dan 4 b. 3, 4, 5, dan 6 c. 1, 3, 4, dan 5 d. 1, 3, 4, dan 6 5. Salah satu contoh kenampakan buatan adalah… a. Laut b. Pegunungan c. Gunung d. Stasiun
D
6. Jalan yang menghubungkan ibukota provinsi disebut… a. Negara c. Kabupaten b. Provinsi
d. Kotamadya
7. Gambar di samping adalah simbol peta untuk… a. Gunung c. Sungai b. Danau
A
d. Waduk
8. Warna kuning pada peta melambangkan… a. Dataran tinggi c. Dataran rendah b. Gunung
B
A
d. Perairan
9. Gambar di bawah adalah simbol peta untuk…
D
------------------------
C2
Menjelaskan manfaat kenampakan alam dalam kehidupan sehari-hari
a. Jalan
c. Rumah
b. Gunung
d. Batas wilayah
10. Manfaat dari adanya perkebunan adalah… C2
a. Mudah berbelanja b. Menyerap tenaga kerja
B
c. Meningkatkan utang d. Meningkatkan bantuan Menjelaskan manfaat kenampakan buatan dalamkehidupan seharihari
11. Salah satu keuntungan adanya kawasan industri adalah… a. Meningkatkan pengangguran
B
b. Meningkatan pendapatan c. Menambah penduduk C2
d. Menambah utang 12. Berikut ini adalah manfaat waduk atau bendungan, kecuali… a. Pembangkit listrik c. Objek wisata b. Pengairan sawah
Menjelaskan pembagian wilayah di Indonesia
C2
Membedakan pembagian wilayah waktu di Indonesia
C2
d. Pengendali gempa
13. Waktu Indonesia bagian barat berpedoman pada garis bujur… a. 115 BT c. 105 BT b. 110 BT
C
d. 100 BT
14. Jika di kota Bandung pukul 12.00 maka di Jayapura pukul… a. 13.00 WIT c. 15.00 WIT b. 14.00 WIT
D
d. 16.00 WIT
B
15. Tiga kota yang masuk kedalam waktu Indonesia bagian tengah adalah… a. Denpasar, Mataram, dan Kupang b. Denpasar, surabaya, dan Mataram c. Surabaya, mataram, dan Kupang d. Mataram, kupang, dan Semarang
B
130
Lampiran 10 Nama :
Hari/Tanggal :
Kelas : Petunjuk Umum latihan Siklus 2 1. Berdoalah sebelum mengerjakan latihan 2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab 3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah 4. Dilarang menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!
1. Suku bangsa yang tinggal di wilayah Sumatera Barat adalah… a. Minangkabau
c. Betawi
b. Makasar
d. Ambon
2. Istilah kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta buddayah yang berarti… a. Kesenian
c. Akal budi
b. Sopan santun
d. Kebiasaan
3. Hasil budaya bangsa Indonesia yang telah diakui oleh dunia dan menjadi salah satu keajaiban dunia adalah… a. Puncak jaya
c. Candi Borobudur
b. Puncak monas
d. Masjid Agung
4. Suku bangsa yang mendiami provinsi Sumatera Utara ialah… a. Gayo, Karo, dan Toba
c. Karo, Mandailing, dan Toba
b. Ulu, Mandailing, dan Karo
d. Toba, Caniago, dan Melayu
5. Tari saman berasal dari daerah… a. Bengkulu
c. Jambi
b. Aceh
d. Lampung
131
6. Salah satu sikap menghormati suku bangsa yang ada di Indonesia adalah… a. Memahami perbedaan b. Menghargai suku bangsa yang maju c. Membedakan perlakuan d. Menyingkirkan suku bangsa yang terbelakang 7. Berikut ini yang merupakan hasil kebudayaan yang berupa gagasan adalah… a. Kerajinan anyaman
c. Perhiasan
b. Rumah
d. Ilmu pengetahuan
8.
Dari peta di atas suku tengger ditunjukan oleh huruf… a. A
c. C
b. B
d. D
9. Berikut ini contoh sikap yang tidak menghormati budaya bangsa sendiri adalah… a. Bangga memiliki bangsa Indonesia b. Senang menggunakan bahasa Indonesia c. Lebih suka dengan budaya luar yang modern d. Lebih suka dengan kebudayaan Nasional 10. Rumah adat dari Papua disebut… a. Honai
c. Joglo
b. Kebaya
d. Gadang
11. Masyarakat Naga merupakan bagian dari suku… a. Jawa
c. Dayak
b. Batak
d. Sunda
132
12. Sikap menghormati keanegaragaman budaya tampak dalam tindakan, kecuali… a. Membiarkan kelompok lain mempraktikan kebudayaannya b. Belajar berbagai seni tradisional c. Mencela pertunjukan kesenian suku lain d. Mengembangkan kesenian tradisional 13. Suku yang terkenal sebagai pelaut yang pemberani adalah… a. Bugis
c. Jawa
b. Nias
d. Bali
14. Gambar disamping menunjukkan tarian adat dari daerah… a. Sumatera Utara b. Sumatera Barat c. Sumetera Selatan d. Bengkulu 15. Suku Asmat tinggal di pulau… a. Sumetera b. Sulawesi c. Kalimantan d. Papua
133 Lampiran 25 DATA HASIL TES BELAJAR IPS SIKLUS I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Jumlah Nilai Rata-rata nilai Nilai teringgi Nilai terendah Nilai ≥ 75 Nilai ≤ 75
Presentase 52 78 50 70 60 44 80 50 90 70 40 51 80 60 40 78 80 90 60 65 90 80 45 74 60
Kategori Kurang Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik sekali Kurang Baik sekali Baik Kurang Kurang Baik sekali Baik Kurang Baik Baik Baik sekali Baik Baik Baik sekali Baik sekali Kurang Baik Baik 1637 64,48 90 40 16 9
Keterangan Belum tercapai Tercapai Belum tercapai Belum tercapai Belum tercapai Belum tercapai Tercapai Belum tercapai Tercapai Belum tercapai Belum tercapai Belum tercapai Tercapai Belum tercapai Belum tercapai Tercapai Belum tercapai Tercapai Belum tercapai Belum tercapai Tercapai Tercapai Belum tercapai Tercapai Belum tercapai
134 Lampiran 26 DATA HASIL TES BELAJAR IPS SIKLUS II
No Nama Siswa 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O 16. P 17. Q 18. R 19. S 20. T 21. U 22. V 23. W 24. X 25. Y Jumlah Nilai Rata-rata nilai Nilai teringgi Nilai terendah Nilai ≥ 75 Nilai ≤ 75
Presentase 78 80 81 80 85 73 90 78 92 80 74 80 85 82 67 88 90 90 81 80 92 84 72 83 77
Kategori Baik Baik sekali Baik sekali Baik sekali Baik sekali Baik Baik sekali Baik Baik sekali Baik sekali Baik Baik Sekali Baik sekali Baik Sekali Baik Baik sekali Baik Sekali Baik sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik sekali Baik sekali Baik Baik Sekali Baik 2042 81,68 92 72 4 21
Keterangan tercapai tercapai tercapai tercapai tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Belum tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Belum tercapai Tercapai Tercapai
Lampiran 22 KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II Satuan pendidikan
: SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan
Jenis soal
: Pilihan Ganda
Mata pelajaran
: IPS
Jumlah soal
: 15
Kelas/semester
: V/1
Waktu
: 60 menit
Tahun pelajaran
: 2012/2013
Standar kompetensi
: 1. Menghargai berbagai peninggalan tokoh nasional yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragamanan kenampakan alam dan buatan dan suku budaya, serta kegiatan di Indonesia.
Kompetensi Dasar Menghargai
Ranah
Indikator
kognitif
1. Menjelaskan
keragamanan suku
kergamanan
bangsa dan budaya di
di indonesia
C2
Jawaban
1. Suku bangsa yang tinggal di wilayah Sumatera
suku
A
Barat adalah…
Indonesia 2. Menjelaskan
Kunci
Soal butir
C2
a. Minangkabau
c. Betawi
b. Makasar
d. Ambon
2.
C
penyebaran suku di Indonesia
Dari peta di atas suku tengger ditunjukan oleh huruf…
a. A
c. C
b. B
d. D 139
3. Mengklasifikasi
C2
macam-macam
3. Suku bangsa yang mendiami provinsi Sumatera Utara ialah…
suku di Indonesia
a. Gayo, Karo, dan Toba b. Ulu, Mandailing, dan Karo c. Karo, Mandailing, dan Toba d. d. Toba, Caniago, dan Melayu 4. Suku yang terkenal sebagai pelaut yang A
pemberani adalah…
4. Memberikan contoh
C2
a. Bugis
c. Jawa
b.Nias
d. Bali
5. Salah satu sikap menghormati suku bangsa yang
menghargai suku di
ada di Indonesia adalah…
Indonesia
a. Memahami perbedaan
dalam
kehidupan sehari-hari
A
b. Menghargai suku bangsa yang maju c. Membedakan perlakuan d. Menyingkirkan suku bangsa yang terbelakang
5. Menjelaskan
C1
6. Istilah kebudayaan berasal dari bahasa
pengertian
sangsakerta buddayah yang berarti…
kebuduyaan
a. Kesenian
C
c. Akal budi 140
b. Sopan santun 6. Menjelaskan macamkebudayaan di
C2
d. Kebiasaan
7. Tari saman berasal dari daerah… a. Bengkulu
B
c. Jambi
Indonesia
b.Aceh
d. Lampung
8. Rumah adat dari Papua disebut… a. Honai b.Kebaya
A
c. Joglo d. Susun
9. Masyarakat Naga merupakan bagian dari suku… D a. Jawa
c. Dayak
b.Batak
d. Sunda
10. Gambar disamping menunjukkan tarian adat dari
D
daerah… a. Sumatera Utara b.Sumatera Barat c. Sumetera Selatan
141
d.Bengkulu 11. Suku Asmat tinggal di pulau… D a. Sumetera b.Sulawesi c. Kalimantan d.Papua
7. Mengklasifikasi macam-macam kebudayaan di
C2
12. Berikut ini yang merupakan hasil kebudayaan
D
yang berupa gagasan adalah… a. Kerajinan anyaman
c. Perhiasan
b.Rumah
d. Ilmu
Indonesia pengetahuan 13. Hasil budaya bangsa Indonesia yang telah diakui oleh dunia dan menjadi salah satu keajaiban
C
dunia adalah… a. Puncak jaya
c. Candi Borobudur
142
b. Puncak monas 8. Memberikan contoh menghargai kebudayaan Indonesia
di dalam
kehidupan sehari-hari
C2
d. Masjid Agung
14. Berikut ini contoh sikap yang tidak menghormati budaya bangsa sendiri adalah…
C
a. Bangga memiliki bangsa Indonesia b.Senang menggunakan bahasa Indonesia c. Lebih suka dengan budaya luar yang modern d.Lebih suka dengan kebudayaan Nasional 15. Sikap menghormati keanegaragaman budaya tampak dalam tindakan, kecuali… a. Membiarkan kelompok lain mempraktikan kebudayaannya
C
b.Belajar berbagai seni tradisional c. Mencela pertunjukan kesenian suku lain d.Mengembangkan kesenian tradisional
143