PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
Kadek Hendra Setiawan PENJAKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32259 e-mail:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik passing bola basket (chest pass dan bounce pass ) melalui penerapan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas X.B SMA Negeri 1 Dawan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Negeri 1 Dawan, yang berjumlah 25 orang siswa. Data diperoleh dari lembar observasi dan evaluasi dengan menggunakan assessmen teknik passing bola basket. Data dianalisis mengunakan statistik diskriptif.Hasil analisis data yang diperoleh adalah untuk aktivitas belajar, dapat diketahui aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 64% pada observasi awal ke siklus I, kemudian meningkat sebesar 4% dari siklus I ke siklus II dan meningkat sebesar 68% dari observasi awal ke siklus II. Sedangkan, hasil belajar siswa, dari observasi awal sebesar 38% dengan kriteria kurang baik, siklus I sebesar 76% dengan kriteria baik, dan siklus II sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Dapat diketahui hasil belajar siswa meningkat sebesar 28% dari observasi awal ke siklus I, kemudian meningkat sebesar 24% dari siklus I ke siklus II dan meningkat sebesar 52% dari observasi awal ke siklus II. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat melalui penerapan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada siswa kelas X.B SMA Negeri 1 Dawan tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT, karena terbukti efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata-kata Kunci : Model Pembelajaran, Aktivitas, Hasil Belajar, dan Passing. Abstract :This study aims to improve the activity and learning outcomes basketball passing techniques (chest pass and bounce pass) through the implementation of cooperative learning model types Numbered Head Together (NHT) in class XB SMA Negeri 1 Dawan school year 2012/2013. This study classified Classroom Action Research (CAR). Subjects were students of class XB SMA Negeri 1 Dawan, totaling 25 people. Data obtained from observation and evaluation sheets using techniques Assessment passing a basketball. Data were analyzed using a statistical analysis of data obtained diskriptif.Hasil is for learning activities, students can be known activity increased by 64% at the beginning of the first cycle of observation, and then increased by 4% from cycle I to cycle II and increased by 68% of the observations beginning of the second cycle. Meanwhile,
1
student learning outcomes, from early observations by 38% with unfavorable criteria, cycle of 76% with both criteria, and the second cycle at 100% with the criteria very well. It is known to increase student learning outcomes by 28% from the initial observation to the first cycle, then increased by 24% from cycle I to cycle II and increased by 52% from the initial observation to the second cycle. Based on data analysis and discussion, it can be concluded that the activity and improved student learning outcomes through the implementation of cooperative learning model type NHT in class XB SMA Negeri 1 Dawan school year 2012/2013. It is suggested that teachers penjasorkes Cooperative learning models for applying NHT type, because it works to improve the activity and student learning outcomes. Key Words: Model Learning, Activities, Learning Outcomes, and Passing. Berdasarkan hasil observasi
Pendahuluan Pendidikan jasmani, olahraga
awal yang dilakukan di kelas X B
dan kesehatan (Penjasorkes) pada
SMA Negeri 1 Dawan pada materi
dasarnya merupakan bagian integral dari
sistem
pendidikan
teknik dasar passing bola basket
secara
(chest
keseluruhann yang bertujuan untuk
jasmani,
masih
menguasai tehnik passing chest pass
merupakan media untuk mendorong
dan bounce pass bola basket baik
perkembangan motorik, kemampuan
dari sikap awal, sikap pelaksanaan,
fisik, pengetahuan dan penalaran,
dan sikap akhir. Hal ini dilihat dari
(sikap,
persentase aktivitas dan hasil belajar
mental, emosional, spiritual, dan
teknik passing bola basket yang
sosial), serta pembiasan pola hidup yang
merangsang
bermuara pertumbuhan
kurang
banyak siswa yang belum mampu
jasmani, olahraga dan kesehatan
sehat
Sisiwa
pembelajaran. Oleh karena itu masih
Pendidikan
nilai-nilai
dominan.
begitu aktif dalam mengikuti proses
tindakan moral melalui kegiatan
penghayatan
pass),
bersifat klasikal, dimana peran guru
keterampilan sosial, penalaran, dan
Penjasorkes.
bounce
yang diterapkan oleh guru masih
keterampilan
berfikir kritis, stabilitas emosional,
aktivitas
dan
peneliti mengamati bahwa metode
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran
pass
diperoleh saat observasi di SMA
untuk
Negeri 1 Dawan kelas X B yang
dan
berjumlah 25 orang terdiri dari 13
perkembangan yang seimbang.
orang putri dan dimana 2
aktivitas
12 orang putra, belajar
teknik
passing bola basket meliputi visual,
mengadakan suatu penelitian yang
lisan, audio, metrik, mental, dan
berjudul
emosional dapat dibagi menjadi 5
Pembelajaran
kategori
dengan
Numbered Head Together (NHT)
kategori sangat aktif sebanyak 2
untuk Meningkatkan Aktivitas dan
orang (8%), kategori aktif sebanyak
Hasil Belajar Teknik Dasar Passing
6 orang (24%), kategori cukup aktif
dalam Permainan bola Basket Kelas
11 orang (44%), kategori kurang
X B di SMA Negeri 1 Dawan Tahun
aktif 6 orang (24%) dan kategori
Pelajaran 2012/2013.
yaitu
:
siswa
Penerapan
Model
Kooperatif
Tipe
sangat kurang aktif sebanyak (0%) Metode Penelitian Adapun jenis penelitian yang
data aktivitas belajar teknik dasar passing bola basket secara klasikal
digunakan
sebesar 6,4 dan angka ini berada
adalah
dalam
penelitian
penelitian tindakan
ini kelas
pada rentang 5 ≤ X < 7 dalam
Penelitian tindakan kelas merupakan
kategori cukup aktif. Kemudian hasil
suatu bentuk penelitian yang bersifat
belajar teknik dasar passing bola
reflektif dengan melakukan tindakan-
basket chest pass dan bounce pass
tindakan
yaitu yang meliputi 3 rangkaian
memperbaiki
gerak terdiri dari sikap awal, sikap
praktik-praktik pembelajaran di kelas
pelaksanaan dan sikap akhir, siswa
secara profesional (Kanca I Nyoman,
yang tuntas sebanyak 12 orang (
2006: 94).
38%) dan sebanyak 13 orang tidak
tertentu dan
agar
dapat
meningkatkan
Jenis penelitian yang akan
tuntas (52%). Jadi data hasil belajar
digunakan
teknik dasar passing bola basket
adalah penelitian tindakan kelas.
sebesar
pada
Penelitian tindakan kelas adalah
kategori sangat kurang (tidak tuntas).
suatu bentuk penelitian yang bersifat
Hasil belajar dikatakan berhasi atau
reflektif dengan melakukan tindakan-
tuntas apabila berada pada persentase
tindakan
sebesar
memperbaiki
38%
75%
dan
berada
secara
individual
(sesuai KKM) dan secara klasikal.
dalam
tertentu dan
penelitian
agar
ini
dapat
meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran dikelas
Bertitik tolak dari uraian
secara profesional (Kanca, 2006:94).
diatas, maka peneliti terdorong untuk 3
data
orang (8%), kategori aktif sebanyak
yang digunakan terdiri dari aktivitas
6 orang (24%), kategori cukup aktif
dan hasil belajar dimana untuk
11 orang (44%), kategori kurang
aktivitas di observer 2 orang dan
aktif 6 orang (24%) dan kategori
untuk hasil belajar 3 orang evaluator.
sangat kurang aktif sebanyak (0%)
Dalam penelitian ini yang digunakan
data aktivitas belajar teknik passing
adalah analisis statistic diskriptif.
bola basket secara klasikal sebesar
Teknik
pengumpulan
6,4 dan angka ini berada pada rentang 5 ≤ X < 7 dalam kategori
Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada observasi awal yang
cukup aktif. Kemudian hasil belajar
dilakukan pada siswa kelas X.B
teknik passing bola basket chest pass
SMA
Tahun
dan bounce pass yaitu yang meliputi
dalam
3 rangkaian gerak terdiri dari sikap
pembelajaran teknik passing (chest
awal, sikap pelaksanaan dan sikap
pass dan bounce pass) bola basket.
akhir, siswa yang tuntas sebanyak 12
Aktivitas dan hasil belajar masih
orang ( 38%) dan sebanyak 13 orang
tergolong rendah. Hal ini terlihat dari
tidak tuntas (52%). Jadi data hasil
banyak siswa yang berada di bawah
belajar teknik
passing bola basket
KKM sebesar 75 %.
sebesar
dan
Negeri
Pelajaran
1
Dawan
2012/2013
38%
berada
pada
Pada data aktivitas. Hal ini
kategori sangat kurang (tidak tuntas).
dilihat dari persentase aktivitas dan
Hasil belajar dikatakan berhasi atau
hasil belajar teknik passing bola
tuntas apabila berada pada persentase
basket yang diperoleh saat observasi
sebesar
di SMA Negeri 1 Dawan kelas X B
(sesuai KKM) dan secara klasikal.
yang berjumlah 25 orang terdiri dari
A. Hasil Penelitian Siklus I
13 orang putri dan 12 orang putra,
1.
dimana
aktivitas
belajar
75%
secara
individual
Data Aktivitas Belajar Teknik
teknik
Passing (Chest pass dan bounce
passing bola basket meliputi visual,
pass ) Bola Basket Pada Siklus I
lisan, audio, metrik, mental, dan emosional dapat dibagi menjadi 5 kategori
yaitu
:
siswa
dengan
kategori sangat aktif sebanyak 2 4
Tabel 4.1 Akumulasi Ketuntasan Aktivitas Belajar Passing (chest pass dan bounce pass) Siklus I No
Kriteria
1
X ≥9
2
7
≤X
Jumlah Siswa 8
Persentase (%) 32%
16
64%
≤X ≤X
1
4%
Cukup Aktif
-
-
Kurang Aktif
<
Total
X
<3 25
-
-
24 (96%)
bahwa
kategori aktif. Data
Hasil
Belajar
Teknik
Passing (chest pass dan bounce pass) Bola Basket pada Siklus I 1 (4%)
Tabel 4.2 Akumulasi Ketuntasan Hasil Belajar Passing (chest pass dan bounce pass) Bola Basket Siklus I
Sangat Kurang Aktif
-
data
siklus I sebesar 8,28 berada dalam
5 5
analisis
aktivitas belajar secara klasikal pada
Ket
2.
<
7 3
4
Sangat Aktif Aktif
dari
diatas dapat disimpulkan
<
9 5
3
Kategori
Dilihat
100%
N o
Rentan g Skor
Banyak Siswa
Prose ntase
Nilai Huruf
Katagori
Ket
aktivitas belajar dengan kategori
1
0
0
A
2
19
76%
B
Sangat Baik Baik
19 (76%)
individu sebagai berikut. , siswa
85100 75-84
dengan
aktif
3
60-74
6
24%
C
sebanyak 8 orang (32%), siswa
4
45-59
0
0
D
dengan kategori aktif sebanyak 16
5
0-44
-
-
E
Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I diperoleh data
kategori
sangat
Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang
orang (64%), siswa dengan kategori cukup aktif sebanyak 1 orang (4%),
Berdasarkan analisis data hasil
siswa dengan kategori kurang aktif
belajar siswa pada siklus I, maka,
tidak
dengan
diperoleh data hasil belajar dengan
kategori sangat kurang aktif tidak
kategori individu sebagai berikut.
ada (0%).
siswa yang tuntas sebanyak 19 orang
ada
(0%),
siswa
Dari analisis data penelitian
(76%) dan siswa yang tidak tuntas
maka
sebanyak 6 orang (24%). Adapun
persentase aktivitas belajar teknik
rinciannya sebagai berikut : dengan
passing (chest pass dan bounce pass)
kategori sangat baik tidak ada,
bola basket secara (klasikal) ( Χ )
dengan kategori baik 19 orang siswa
pada siklus I sebagai berikut.
(76%) dengan kategori cukup baik 6
tindakan
kelas
siklus
I,
orang siswa (24%), tidak ada siswa 5
6 (24%)
Tabel 4.3 Akumulasi Ketuntasan Aktivitas Belajar Passing (Chest Pass dan Bounce Pass) Bola Basket Siklus II
(0%) dengan kategori kurang, dan tidak ada siswa (0%) dengan kategori sangat kurang. Dari analisis data penelitian
passing
1
X ≥9
16
Pers enta se (%) 64%
(chest pass dan bounce pass) Bola
2
7
9
36%
-
-
Cukup Aktif
-
-
Kurang Aktif
tindakan
kelas
siklus
I
ketuntasan belajar teknik
basket
secara
klasikal
No
Kriteria
maka
≤X
sebagai
≤X
Berdasarkan data hasil belajar
4
≤X
pada
siklus
I
<
5
X
bahwa
siswa
-
-
25
-
<3
dapat Total
disimpulkan
Ket
25 (100%)
-
5
pass dan bounce pass) Bola Basket diatas
Sangat Aktif Aktif
<
7 3
belajar teknik dasar passing (chest
Kategori
<
9 5
3
berikut.
Jumla h Siswa
Sangat Kurang Aktif 100%
yang
tuntas terdiri dari 19 orang (76%)
Berdasarkan
hasil
analisis
dan yang tidak tuntas 6 orang (24%),
data pada siklus II, maka siswa
dengan
dengan
demikian
akumulasi
kategori
sangat
aktif
ketuntasan siswa secara klasikal
sebanyak 16 orang (64%), siswa
terhadap materi teknik passing (chest
dengan kategori aktif sebanyak 9
pass dan bounce pass) mencapai
orang (36%), siswa dengan kategori
76%, bila dikonversikan dengan
cukup aktif tidak ada (0%), siswa
tingkat penguasaan kompetensi yang
dengan kategori kurang aktif tidak
berlaku di SMA Negeri 1 Dawan
ada (0%), siswa dengan kategori
untuk mata pelajaran pendidikan
sangat kurang aktif tidak ada (0%).
jasmani, olahraga dan kesehatan
Jadi tidak ada siswa (0%) yang
berada pada rentangan 75%-84%
belum aktif.
dalam kategori baik.
Dari analisis data penelitian
B. Hasil Penelitian Siklus II
tindakan
1. Data Aktivitas Belajar Teknik
kelas
siklus
II,
maka
Passing (chest pass dan bounce
persentase aktivitas belajar teknik
pass) Bola Basket pada Siklus II
dasar
6
passing bola basket secara
klasikal ( Χ ) pada siklus II sebagai
2. Data
Hasil
Belajar
Teknik
Passing (chest pass dan bounce
berikut.
pass) Bola Basket pada Siklus Berdasarkan persentase hasil
II
analisis aktivitas belajar siswa dalam
Tabel 4.4 Akumulasi Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Passing (Chest Pass dan Bounce Pass) Bola Basket Siklus II
proses pembelajaran teknik passing (chest pass dan bounce pass) bola basket pada siklus II yaitu 25 orang
N o
Rentan g Skor
Banya k Siswa
Pro sen tas e
Nilai Huruf
Katago ri
Ket
yang
1
8 17
Sangat Baik Baik
25
2
32 % 68 %
A
memenuhi target aktivitas adalah
85100 75-84
tidak
3
60-74
-
-
C
Cukup Baik
memenuhi target aktivitas adalah
4
45-59
-
-
D
katagori cukup aktif, kurang aktif
5
0-44
-
-
E
Kurang baik Sangat Kurang
(100%) aktif dan tidak aktif tidak ada.
Dimana
katagori
katagori sangat aktif dan aktif. Sedangkan,
katagori
yang
B
dan sangat kurang aktif. Berdasarkan total
persentase
Berdasarkan
aktivitas belajar
analisis
teknik] passing (chest pass dan
hasil belajar siswa
bounce pass) bola basket pada siklus
II,diperoleh data dengan kategori
II
individu sebagai berikut. siswa yang
sebesar
218,2
dan
rata-rata
pada
data siklus
persentase aktivitas belajar passing
tuntas sebanyak 15 orang (100%)
(chest pass dan bounce pass) secara
dan siswa yang tidak tuntas tidak ada
klasikal ( x ) pada siklus II sebesar
siswa
8.72%, maka dilihat dari kriteria
sebagai berikut : dengan kategori
diatas aktivitas belajar passing (chest
sangat baik 8 orang (32%), dengan
pass dan bounce pass) bola basket
kategori baik 17 orang siswa (68%)
pada
dengan kategori cukup baik tidak ada
siklus
II
secara
klasikal
(0%).
Adapun
rinciannya
siswa (0%), tidak ada siswa (0%)
tergolong Aktif..
dengan kategori kurang, dan tidak ada siswa (0%) dengan kategori sangat kurang. Dari analisis data penelitian tindakan 7
kelas
siklus
II,
maka
(100 %)
-
ketuntasan belajar teknik passing
menjadi 24 orang (96%). Karena
(chest pass dan bounce pass) bola
pada siklus I aktivitas siswa masih
basket
perlu ditingkatkan maka diberikan
secara
klasikal
sebagai
tindakan pada siklus II siswa yang
berikut. Berdasarkan data hasil belajar
sudah
aktif
menjadi
25
orang
belajar teknik passing (chest pass
(100%). Dari hasil analisis data
dan bounce pass) bola basket diatas
tersebut,
pada siklus II dapat disimpulkan
peningkatan aktivitas belajar dari
bahwa siswa yang tuntas terdiri dari
observasi awal, siklus I dan siklus II.
25 orang (100%) dengan demikian
Aktivitas
akumulasi ketuntasan siswa secara
(chest pass dan bounce pass) bola
klasikal
teknik
basket pada siswa kelas XB SMA
passing (Chest pass dan bounce
Negeri 1 Dawan Tahun Pelajaran
pass) bola basket mencapai 100%,
2012/2013 mengalami peningkatan
bila dikonversikan dengan tingkat
64% pada observasi awal ke siklus I.
penguasaan kompetensi yang berlaku
Kemudian meningkat sebesar 4%
di SMA Negeri 1 Dawan untuk mata
dari siklus I ke siklus II. Dan
pelajaran
meningkat
terhadap
materi
pendidikan
jasmani,
dapat
belajar
dilihat
teknik
sebesar
passing
68%
olahraga dan kesehatan berada pada
observasi awal ke siklus II.
rentangan 85%-100% dalam kategori
Table
sangat baik.
belajar
Pembahasan
N
tinda
Klasi
Jml
o
kan
kal
siswa
4.5
terjadi
peningkatan
dari
aktivitas
Peningkatan
Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar teknik passing
Ob.aw al-S.I
(chest pass dan bounce pass) bola 1
Ob.
2
SI
6,4
8 (32%)
8,28
24
awal
Negeri 1 Dawan Tahun Pelajaran dapat
Ob.a wal SII
basket pada siswa kelas XB SMA
2012/2013
SI-SII
disampaikan
16
1
17
(64%)
(4%)
(32%)
(96%) 3
bahwa, siswa yang sudah aktif pada
S II
8,72
25 (100%)
observasi awal sebanyak 8 orang (32%). Kemudian diberikan tindakan
Berdasarkan tabel 4.6 dapat
pada siklus I siswa yang sudah aktif
disampaikan bahwa persentase hasil 8
belajar siswa pada observasi
awal
sesuai dengan KKM pada kelas X B
sebesar 48 %,kemudian diberikan
SMA Negeri 1 Dawan.
tindakan pada siklus I menjadi 76%,
Melihat
karena
ada
yang
blum
tuntas
diatas,
hasil
penelitian
penerapan
model
diberikan tindakan siklus II menjadi
pembelajaran
100%.
peningkatan
Numbered Head Together (NHT)
sebesar 28% dari 48% (tidak tuntas)
terbukti efektif untuk meningkatkan
pada observasi awal menjadi 76%
hasil belajar passing (chest pass dan
(tuntas) pada silus I. kemudian
bounce pass) bola basket pada siswa
meningkat
kelas X.B SMA Negeri 1 Dawan
Mengalami
sebsar
24%
dari
76%(tuntas) pada siklus I menjadi
tipe
tahun pelajaran 2012/2013.
100% (tuntas) pada siklus II. Dan meningkat
kooperarif
Keberhasilan pada penelitian
sebesar 52% dari 48%
ini
sesuai
dengan
dikemukakan
menjadi 100% tuntas pada siklus II.
(dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006
Table 4.6 peningkatan hasil belajar
: 46) yaitu “learning by doing”.
tin
o
dak
klasikal
Ketun
Peningkatan
Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung, di mana belajar
Ob.a
SI-SII
wal-
harus dilakukan oleh siswa secara
Ob.aw al - SII
aktif,
S.I Ob.
12
Tidak
7
6
13
aw
(48%)
tuntas
(28%)
(24%)
(52%)
19
tuntas
SI
S II
25
individual sehingga
maupun
memperoleh
hasil yang maksimal. Selain itu dalam proses pembelajaran, yaitu
(76%) 3
baik
kelompok,
al 2
Dewey
tasan
an
1
John
yang
(tidak tuntas) pada obsservasi awal
N
oleh
teori
belajar merupakan proses melibatkan
tuntas
manusia secara perorangan sebagai
(100%)
satu kesatuan organisme sehingga Berdasarkan uraian di atas,
terjadi perubahan pada pengetahuan,
ini berarti bahwa tingkat penguasaan
keterampilan dan sikap (Dimyati dan
materi teknik dasar passing (chest
Mudjiono, 2006:156).
pass dan bounce pass) pada siklus II
sudah memenuhi standar ketuntasan secara klasikal yaitu sebesar 75% 9
siklus 2, dan meningkat sebesar
Simpulan Berdasarkan
hasil
68% dari observasi awal ke
analisis
data dan pembahasan, dapat ditarik
siklus II 2) Hasil
kesimpulan sebagai berikut.
belajar
teknik
passing
1) Aktivitas belajar teknik dasar
(chest pass dan bounce pass)
passing (chest pass dan bounce
bola basket meningkat melalui
pass) bola
melalui
melalui
basket meningkat
penerapan
model
pembelajaran kooperatif
penerapan
model
pembelajaran kooperatif
tipe
tipe
Numbered Head Togeteher pada
Numbered Head Together pada
siswa kelas X.B SMA Negeri 1
siswa kelas X.B SMA Negeri 1
Dawan
Dawan
Pelajaran
2012/2013. Hal ini dapat di lihat
2012/2013. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan 28% (7orang)
dari rata-rata persentase aktivitas
dari observasi awal ke siklus I
belajar
kemudian
Tahun
teknik
dasar
passing
Tahun
meningkat
Pelajaran
sebesar
(chest pass dan bounce pass)
24%(6 orang) dari siklus ke
bola
mengalami
siklus II dan meningkat sebesar
peningkatan 64%pada observasi
52% (13 orang) dari observasi
awal ke siklus I, kemudian
awal ke siklus II
basket
meningkat 4% dari siklus I ke DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Moedjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Kanca, I Nyoman. 2010. Metodelogi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Undiksha Singaraja. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir Program Sarjana dan Diploma Universitas Pendidikan Ganesha. 2009. Singaraja: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Ganesha. . .
10