DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS
ARTIKEL JURNAL
Oleh: Septi Ningsih NIM 11102241031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2015
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 1
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS THE IMPACT OF THE IMPLEMENTATION OF THE ENTREPRENEURSHIP COMMUNITY EDUCATION PROGRAMS FOR RESIDENTS STUDYING IN PKBM HARAPAN BANGSA, VILLAGE PETIR, DISTRICT KALIBAGOR, BANYUMAS REGENCY Oleh: Septi Ningsih, Pendidikan Luar Sekolah
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara program, tutor, dan warga belajar program PKM di PKBM Harapan Bangsa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dari berbagai narasumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dilakukan dengan 5 tahap: perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pendampingan; (2) Hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu warga belajar mempunyai kemampuan untuk berwirausaha; (3) Faktor pendukung pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat: ketersediaan modal, dukungan dari lembaga, motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya: terbatasnya lahan, dan terbatasnya warga belajar yang dilatih serta anggaran dana pelatihan; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar secara ekonomi: mempunyai usaha sendiri, meningkatnya pendapatan ekonomi, dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga. Dampak psikologis: meningkatnya rasa percaya diri, dan kerja keras dalam berwirausaha. Dampak sosial, yaitu: meningkatnya partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi masyarakat, penambahan relasi, dan peningkatan kemampuan untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain. Kata kunci: dampak program, pendidikan kewirausahaan masyarakat This research is to describe: (1) Implementation of community entrepreneurship education program; (2) The results of the implementation of the entrepreneurship education programme community; (3) Factors affecting the implementation of the entrepreneurship education programme community; (4) The impact of the implementation of the entrepreneurship community education programs for residents studying at PKBM Harapan Bangsa, village Petir, Kalibagor, Banyumas. This research is a descriptive qualitative research. The subject of this research is the organizer of the program, tutors, and citizens learn entrepreneurship education programs communities in PKBM Harapan Bangsa. Data collection is done using the method of observation, interviews, and documentation. The main instrument is a researcher in doing research that assisted with the manual observation, interviews, and
2
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
documentation. The techniques used in the analysis of data is a data display, reduction, and the withdrawal of the conclusion. Triangular sources conducted to clarify the validity of the data from the various resource in finding the needed information. The research results showed that: (1) community entrepreneurship education programs in PKBM Harapan Bangsa performed 5 stages: planning, implementation, monitoring, evaluation, and mentoring; (2) the results of the implementation of the entrepreneurship education programme community: citizen entrepreneurship has the ability to learn; (3) the factors supporting the implementation of community entrepreneurship education programs: the availability of capital, the support of the institutions, the motivation and spirit of the citizens of high learning, s well as the support of families and communities about. Restricting factors: the limited land, limited and citizens learn that trained and training fund budget; (4) the impact of the implementation of the entrepreneurship community education programs for citizens economic learning: has his own business, increasing the income of the economy, and sufficiently household needs. The psychological impact, namely: increased confidence, and hard work in entrepreneurship. Social impacts, including: increasing active participation citizens learn in community organizations, the addition of the relationship, and increased ability to share the knowledge to others. Keywords: the impact of the program, education entrepreneurship society
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 3
Balai Latihan Kerja (BLK), sehingga orang
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang
yang tidak berpendidikan tinggi bisa
memiliki jumlah penduduk tinggi dan
bekerja dengan modal keterampilan yang
merupakan negara keempat dengan jumlah
sudah dimiliki. Salah satu upaya untuk
penduduk terbesar di dunia. Menurut data
mengatasi masalah pengangguran adalah
BPS pada tahun 2010, jumlah penduduk
dengan
Indonesia tercatat sebesar 237,64 juta jiwa.
pendidikan
Jumlah penduduk yang tinggi di Indonesia
bagi warga negara yang tidak memiliki
menimbulkan banyaknya permasalahan
pekerjaan. Suatu negara bisa menjadi
yang harus dihadapi oleh pemerintah
makmur bila ada entrepreneur sedikitnya
seperti
Pengangguran
2% sekitar 4,7 juta jiwa dari jumlah
merupakan salah satu penyebab terjadinya
penduduk. Tapi kenyataannya di Indonesia
masalah-masalah sosial seperti tindak
hanya ada 1,56 % sekitar 3,7 juta jiwa
kriminal, kemiskinan, kemerosotan tingkat
(Yuyus Suryana, 2010: 14). Hal ini
kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan
dikarenakan karena warga Indonesia masih
dan lain sebagainya. Menurut Data BPS
suka bekerja pada perusahaan milik orang
bulan Agustus 2010, jumlah pengangguran
lain, dari pada berwirausaha. Sebagai
terbuka tercatat sebanyak 8, 96 juta jiwa
penunjang
(7,87%) dari total angkatan kerja 113,83
kewirausahaan,
juta jiwa. Dari jumlah 8,96 juta jiwa
melakukan
penganggur tersebut sebagian besar berada
diantaranya dalam kebijakan program
di pedesaan (BPS Indonesia, 2010).
pendidikan non formal melalui pendidikan
pengangguran.
Pemerintah
telah
melakukan
mengembangkan
program
kewirausahaan
masyarakat
program
pendidikan
pemerintah
berbagai
upaya
telah termasuk
kewirausahaan masyarakat. Pendidikan
beberapa cara untuk dapat mengatasi
kewirausahaan
pengangguran, yaitu dengan memberikan
program
pendidikan gratis bagi masyarakat kurang
kewirausahaan dan keterampilan usaha
mampu,
maka
yang diselenggarakan oleh lembaga kursus
masyarakat akan memperoleh pengetahuan
dan pelatihan (LKP), atau satuan PNF
yang lebih banyak sehingga lebih mudah
lainnya
dalam
Dengan
kebutuhan dan peluang usaha yang ada di
pelatihan
masyarakat (Kemendikbud, 2013). Hal ini
keterampilan seperti kursus menjahit,
dinyatakan dalam Undang-undang Nomor
pelatihan membuat kerajinan tangan atau
20 tahun 2003 pasal 26 ayat 5 yang
dengan
mencari
mendirikan
pendidikan
pekerjaan.
tempat-tempat
masyarakat pelayanan
yang
disesuaikan
merupakan pendidikan
dengan
4
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
menyebutkan bahwa pelatihan dan kursus
masyarakat desa. PKBM Harapan Bangsa
diselenggarakan bagi masyarakat yang
yang mampu mewujudkan tujuan dari
memerlukan
program
bekal
pengetahuan,
Pemerintah
terutama
dalam
keterampilan, kecakapan hidup dan sikap
bidang pendidikan non formal, melalui
untuk
program
mengembangkan
diri,
pendidikan
mengembangkan profesi, bekerja, usaha
masyarakat,
mandiri atau melanjutkan pendidikan ke
keterampilan
yang
jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan
memberikan
modal
program ini adalah satuan pendidikan non
keterampilan kepada keluarga menengah
formal
ke bawah.
seperti
lembaga
kursus
dan
pelatihan (LKP), Pusat Kegiatan Belajar
yaitu
kewirausahaan
PKBM
berupa
pelatihan
bertujuan
untuk
pengetahuan
Harapan
dan
Bangsa
Masyarakat (PKBM), kelompok belajar
Banyumas ini berada di desa Petir,
dan satuan pendidikan non formal yang
kecamatan Kalibagor yang merupakan
sejenis.
daerah Pusat
Mata
pencaharian
Belajar
penduduknya sebagian besar adalah buruh,
Masyarakat merupakan salah satu lembaga
tani dan pedagang. Tingkat pendidikan dari
yang
program
warga masyarakatnya adalah lulusan SD
pendidikan kewirausahaan masyarakat.
dan SMP atau sederajat bahkan ada yang
Menurut UNESCO dalam Mustofa Kamil
tidak tamat sekolah dasar sehingga kurang
(2011: 85), PKBM merupakan sebuah
mempunyai
lembaga pendidikan yang dilaksanakan di
membantu meningkatkan kesejahteraan
luar sistem pendidikan formal, diarahkan
hidup. Menurut data BPS Kabupaten
untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan
Banyumas, warga masyarakat desa Petir
dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri
sebagian besar tidak tamat sekolah dasar
serta memberi kesempatan kepada mereka
yaitu sekitar 687 jiwa, warga masyarakat
untuk dapat mengembangkan kemampuan
yang tamat SD ada 378 jiwa dan yang
dan keterampilan masyarakat supaya dapat
tamat SMP ada 378 jiwa. Sebagian
meningkatkan
Di
masyarakat di desa Petir masih banyak
Banyumas sendiri tidak semua Pusat
masyarakat yang kurang mampu, oleh
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
karena itu perlu adanya keterampilan baru
mempunyai
yang
dapat
Kegiatan
pedesaan.
mengadakan
kualitas
program
hidupnya.
pendidikan
dapat
bekal
ketrampilan
membantu
kewirausahaan masyarakat dalam upaya
kemiskinan
pada
untuk mengatasi pengangguran dikalangan
mampu. Proses
untuk
mengentaskan
masyarakat
kurang
pelaksanaan program
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 5
pendidikan
kewirausahaan
masyarakat
pelatihan budidaya ikan lele adalah untuk
melalui pelatihan budidaya ikan lele di
memperluas
PKBM Harapan Bangsa masih dirasa
dilaksanakan sehingga program tersebut
kurang berhasil. Dalam penyelenggaraan
lebih baik, lebih lengkap, dan lebih luas.
program
Oleh karena itu penulis ingin mengkaji
pendidikan
kewirausahaan
program
masyarakat, ada kekhawatiran bahwa
dampak
program ini akan bernasib sama dengan
pelaksanaan
program-program kewirausahaan lain yang
kewirausahaan
diluncurkan
pelatihan
pemerintah
tetapi
yang
yang
pernah
ditimbulkan program
oleh
pendidikan
masyarakat
budidaya
ikan
melalui lele
yang
keberhasilannya meragukan. Pengalaman
diselenggarakan oleh PKBM Harapan
program yang gagal, tentu akan berimbas
Bangsa ini. Dengan demikian, dapat
pada keberlangsungan program itu sendiri.
diketahui
manfaat
Penyelenggaraan
program
program
pendidikan
kewirausahaan
masyarakat
pelatihan
budidaya
mengalami
ikan
berbagai
pendidikan melalui
lele
kendala
masih seperti
analisis kebutuhan yang tidak sesuai antara
masyarakat.
Tanggung
jawab
PKBM
sebagai lembaga penyelenggara tidak hanya berhenti setelah warga belajar
pasca
program
pelatihan
selesai.
Pendampingan
tersebut
berupa
pendampingan
oleh tutor
dan pihak
penyelenggara kepada kelompok usaha mandiri.
Pendidikan
kewirausahaan
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dapat memberikan deskripsi lengkap mengenai hasil dari penelitian. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan Bangsa yang beralamatkan di Desa Petir, Kecamatan
2014. Tujuan dari program pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan
masyarakat
Kalibagor,
Kabupaten
Banyumas. Penelitian dilakukan dari Bulan Januari 2015 sampai April 2015. Subjek Penelitian
masyarakat telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan November
kewirausahaan
Harapan Bangsa.
selesai mengikuti program pelatihan, tetapi tetap melakukan pendampingan program
pelaksanaan
masyarakat bagi warga belajar di PKBM
jenis keterampilan, proses pembelajaran, serta masih sulitnya mengubah pola pikir
dari
Penentuan sumber data pada orang yang
akan
diwawancarai
maupun
diobservasi dilakukan secara purposive,
6
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
yaitu dipilih dengan pertimbangan dan
Penelitian ini akan mendiskripsikan hasil
tujuan tertentu (Sugiyono, 2008: 300).
penelitian secara mendalam.
Subyek dalam penelitian ini adalah warga
Instrumen dan Teknik Pengumpulan
belajar yang telah mengikuti program
Data
pendidikan kewirausahaan masyarakat dan
Dalam penelitian kualitatif ini
tutor program pendidikan kewirausahaan
yang menjadi instrumen adalah peneliti itu
masyarakat.
sendiri. Sebagaimana yang disampaikan
Selain
subyek
tersebut,
peneliti juga mengumpulkan data melalui
oleh
sumber informasi (key informan). Sumber
kualitatif
informasi (key informan) yang mempunyai
berfungsi menetapkan fokus penelitian,
cukup informasi tentang fokus penelitian
memilih informan sebagai sumber data,
adalah ketua PKBM Harapan Bangsa, dan
melakukan pengumpulan data, menilai
tutor.
kualitas data, analisis data, menafsirkan
Prosedur Penelitian
data dan membuat kesimpulan. Oleh
Penelitian
dilakukan
dengan
Sugiyono
(2008:
sebagai
306)
human
peneliti
instrument,
karena itu peneliti dalam merupakan
observasi awal mengenai PKBM Harapan
instrumen
Bangsa
pendidikan
kualitatif. Observasi adalah dasar semua
untuk
ilmu pengetahuan yang hanya dapat
penelitian.
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
dibersamai
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
pedoman
melalui pengamatan (Nasution dalam
beserta
kewirausahaan
masyarakat
penyusunan
proposal
Pembuatan dengan
program
proposal
juga
mempersiapkan
penelitian. Peneliti setelah melakukan observasi
dan
pembuatan
kunci
dalam
penelitian
Sugiyono, 2008: 226)
proposal
Wawancara adalah
percakapan
penelitian kemudian mengambil data atau
dengan maksud tertentu yang dilakukan
informasi ke lapangan, dan dimulailah
oleh
pelaksanaan
data.
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dengan
dan terwawancara (interviewee) yang
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
memberikan jawaban atas pertanyaan itu
Data penelitian diperoleh melalui teknik
(Lexy J. Moleong, 2012: 186). Wawancara
pengumpulan data yang digunakan disertai
dalam penelitian ini dilakukan dengan
dengan pedoman penelitian. Pengolahan
terlebih dahulu mempersiapkan pedoman
data dilakukan sejak awal pengambilan
wawancara dengan model pertanyaan
data hingga akhir pengumpulan data.
terbuka, fleksibel dan disampaikan secara
Pengumpulan
pengumpulan data
dilakukan
dua
pihak,
yaitu
pewawancara
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 7
informal. Wawancara digunakan peneliti
cara memilih mana yang penting dan yang
untuk
tentang
akan dipelajari serta membuat kesimpulan
pendidikan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
kewirausahaan masyarakat, faktor yang
maupun orang lain (Sugiyono, 2008: 244).
mempengaruhi
program
pendidikan
Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi
kewirausahaan
masyarakat
di
data,
mengumpulkan
pelaksanaan
Harapan
program
Bangsa,
program
data
hasil
pendidikan
PKBM
pelaksanaan
display
data
dan
pengambilan
kesimpulan.
kewirausahaan
Reduksi data dilakukan untuk
masyarakat, serta dampak pelaksanaan
memilih dan menyederhanakan data kasar
program
kewirausahaan
yang didapat dari catatan di lapangan
masyarakat bagi warga belajar di PKBM
dengan tujuan untuk membuang data yang
Harapan Bangsa.
tidak
pendidikan
Dokumentasi merupakan catatan
perlu
kesimpulan.
sehingga
ditarik
Display
data
suatu adalah
peristiwa yang sudah berlalu, yang bisa
menyajikan hasil reduksi data dalam
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
laporan yang sistematis dan mudah dibaca
monumental dari seseorang (Sugiyono,
atau dipahami serta memungkinkan adanya
2008: 240). Penggunaan dokumentasi
penarikan kesimpulan. Tahap terakhir dari
dalam
analisis
penelitian
ini
adalah
untuk
data
yaitu
pengambilan
melengkapi data yang tidak dapat diperoleh
kesimpulan.
melalui
berdasarkan data yang diperoleh dan yang
wawancara
Dokumentasi
yang
dan
observasi.
dibutuhkan
oleh
Kesimpulan
sudah diseleksi oleh peneliti sesuai dengan
peneliti berupa gambar atau foto yang
tujuan penelitian.
berkaitan
HASIL
dengan
kegiatan
penyelenggaraan
program
pendidikan
kewirausahaan
masyarakat,
tersebut
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
data
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian
kelembagaan PKBM Harapan Bangsa, dan
mengenai Dampak Pelaksanaan Program
catatan lain yang berhubungan dengan
Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat
penelitian.
(PKM) bagi Warga Belajar di PKBM
Teknik Analisis Data
Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan
Analisis
data
adalah
proses
Kalibagor, Kabupaten Banyumas yaitu:
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan
Hasil Penelitian
8
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
1. Pelaksanaan
Program
Pendidikan
pengembangan program pendidikan
Kewirausahaan Masyarakat di PKBM
kewirausahaan
Harapan Bangsa
pelatihan budidaya ikan lele agar
Pelaksanaan
program
masyarakat
pada
program menjadi lebih dan lengkap
pendidikan kewirausahaan masyarakat
sesuai
di PKBM Harapan Bangsa telah
belajar. Berdasarkan hasil penelitian di
dilaksankan
lapangan
pada
bulan
Agustus
dengan
kebutuhan
pelaksanaan
warga
program
sampai dengan bulan November tahun
pendidikan kewirausahaan masyarakat
2014. Program ini secara umum telah
budidaya ikan lele di PKBM Harapan
dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk
Bangsa di bagi menjadi beberapa
Teknis
tahap, yaitu:
Pelaksanaan
Kewirausahaan
Pendidikan
Masyarakat
Tahun
a. Perencanaan:
suatu
tahap
2014 yang diterbitkan oleh Direktorat
dilakukan
Pembinaan
mengidentifikasi, sosialisasi program,
Kursus
dan
Pelatihan
dengan
yang
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
rapat
Usia Dini, Informal, dan Non Formal
program yang meliputi: merumuskan
Kementerian
dan
program, menetapkan tujuan program,
program
penetapan standar kompetensi lulusan,
pendidikan kewirausahaan masyarakat
pengembangan kurikulum dan bahan
yang diberikan adalah budidaya ikan
ajar, menyiapkan materi pembelajaran,
lele sampai dengan tahap pembesaran.
menyiapkan pendanaan, rekruitmen
Latar belakang dari penyelenggaraan
pendidik, dan yang terakhir rekruitmen
program pendidikan kewirausahaan
warga belajar.
Kebudayaan.
Pendidikan Pelatihan
masyarakat di PKBM Harapan Bangsa
koordinasi
dan
cara
penetapan
b. Pelaksanaan: lebih diperhatikan pada
adalah dengan melihat pada program
teknisnya,
pendidikan kewirausahaan masyarakat
prasarana, tutor atau narasumber, dan
yang sudah dilaksanakan sebelumnya
metode pembelajarannya.
yaitu pelatihan budidaya ikan lele yang pelatihannya
hanya
sampai
c. Monitoring:
meliputi:
sarana
dilakukan
dan
untuk
tahap
mengukur keberhasilan program yang
pemijahan, yang dianggap kurang
dilaksanakan. Monitoring di PKBM
berhasil karena warga belajar tidak
Harapan Bangsa pada pengembangan
mengaplikasikannya dalam kehidupan.
program pendidikan kewirausahaan
Oleh karena itu perlu adanya suatu
masyarakat dilakukan oleh pengelola
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 9
PKBM. Aspek yang dimonitoring
pemijahan, pemeliharaan dan pakan,
mencakup hal-hal sebagai berikut:
pengenalan hama penyakit dan cara
persiapan
mengatasinya,
program,
pelaksanaan
program, dan pendampingan.
pemasarann
d. Evaluasi (penilaian): dilakukan oleh tutor. Sistem penilaian pengembangan
pembesaran, hasil
panen,
serta
perawatan kolam pasca panen. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat
program pendidikan kewirausahaan
Pelaksanaan
masyarakat di PKBM Harapan Bangsa
Kewirausahaan Masyarakat di PKBM
meliputi penilaian hasil belajar teori,
Harapan Bangsa
penilaian hasil belajar praktek, dan penilaian keberhasilan usaha. e. Pendampingan:
Faktor pelaksanaan
Pendidikan
pendukung program
dalam
pendidikan
setelah
kewirausahaan masyarakat di PKBM
mengikuti
Harapan Bangsa, yaitu: ketersediaan
pembelajaran dan selesai dalam belajar
modal, dukungan dari lembaga,
menjalankan
motivasi
warga
belajar
dilakukan
Program
selesai
usaha
bersama
kelompok. Warga belajar diharapkan mampu
untuk
mendirikan
usaha
dengan modal yang telah diberikan oleh pihak lembaga. Pihak lembaga hanya mendampingi warga belajar
Pelaksanaan
Pendidikan
semangat
warga
belajar yang tinggi, dan dukungan dari
keluarga
dan
masyarakat
sekitar. Faktor penghambat dalam pelaksanaan
program
pendidikan
kewirausahaan masyarakat antara lain:
dalam merintis usaha mandiri 2. Hasil
dan
Program
Kewirausahaan
Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa Hasil dari pelaksanaan program
terbatasnya lahan, dan terbatasnya warga belajar yang dilatih serta anggaran dana pelatihan. 4. Dampak
Pelaksanaan
Program
pendidikan kewirausahaan masyarakat
Pendidikan
pelatihan budidaya ikan lele yaitu
Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa
warga belajar mampu mendirikan
Kewirausahaan
Pelaksanaan
program
dengan
pendidikan kewirausahaan masyarakat
keterampilan yang sudah diberikan
di PKBM Harapan Bangsa berdampak
seperti dapat membaca peluang pasar,
bagi warga belajar. Secara umum
penyiapan lahan atau kolam, pemilihan
dampak yang terjadi pada warga
induk
belajar
usaha
mandiri
ikan
sesuai
lele,
pembibitan,
adalah
bertambahnya
10
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
keterampilan dan pengetahuan yang
PAUDNI, 2014: 7). Hasil Penelitian yang
dimiliki oleh warga belajar. Secara
peneliti dapatkan melalui wawancara,
keseluruhan
pengamatan, dan dokumentasi mengenai
dampak
pelaksanaan
program pendidikan kewirausahaan
pelaksanaan
masyarakat dikategorikan menjadi tiga
kewirausahaan masyarakat budidaya ikan
aspek:
aspek
lele di PKBM Harapan Bangsa melalui
psikologis, dan aspek sosial. Berikut
beberapa tahap. Tahap pertama adalah
ini
pelaksanaan program
perencanaan. Proses perencanaan yang
pendidikan kewirausahaan masyarakat
dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi
di PKBM Harapan Bangsa:
potensi lokal yang ada di daerah sekitar,
aspek
dampak
a. Dampak
ekonomi,
program
pendidikan
ekonomi,
meliputi:
sosialisasi program, rapat koordinasi dan
usaha
sendiri,
penetapan program. Tahap kedua adalah
mempunyai
meningkatnya pendapatan ekonomi,
pelaksanaan
dan tercukupinya kebutuhan rumah
program mengacu pada standar kompetensi
tangga.
program kewirausahaan yaitu minimal
b. Dampak
psikologis,
program.
Pelaksanaan
meliputi:
dilaksanakan 200 jam @45 menit untuk
meningkatnya rasa percaya diri, dan
teori dan @60 menit untuk praktek.
kerja keras dalam berwirausaha.
Kurikulum dan bahan ajar yang digunakan
c. Dampak
sosial,
meliputi:
dalam program pendidikan kewirausahaan
meningkatnya partisipasi aktif warga
masyarakat di PKBM Harapan Bangsa
belajar dalam organisasi masyarakat,
sesuai
penambahan relasi, dan peningkatan
pendidikan
kemampuan
diterbitkan oleh direktorat pembinaan
untuk
membagikan
pengetahuan kepada orang lain.
Pendidikan (PKM)
Kewirausahaan adalah
program
kurikulum
program
kewirausahaan
dan
kelembagaan,
disesuaikan
Pembahasan
Masyarakat
kursus
dengan
dan
yang
kemudian
dikembangkan
berdasarkan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
yang
dilaksanakan.
Warga
pelayanan pendidikan kewirausahaan dan
belajar program kewirausahaan di PKBM
keterampilan usaha yang diselenggarakan
Harapan Bangsa ada 10 orang yang
oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP),
dijadikan dalam satu kelompok dalam
atau satuan PNF lainnya yang disesuaikan
setiap pembelajaran. Sedangkan untuk
dengan kebutuhan dan peluang usaha yang
tutor ada dua orang, satu untuk tutor untuk
ada di masyarakat (Direktorat Jendral
pembelajaran teori dan satu tutor untuk
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 11
pembelajaran
praktek.
Metode
mampu untuk mendirikan usaha mandiri
pembelajaran
untuk
program
dengan modal yang telah diberikan oleh
kewirausahaan yang digunakan adalah
pihak lembaga. Pihak lembaga hanya
dengan ceramah dan praktek. Materi yang
mendampingi warga belajar dalam merintis
diajarkan
tentang
usaha mandiri selama kurang lebih 60 jam
kewirausahaan dan materi keterampilan
@60 menit dengan asumsi dilakukan dua
budidaya ikan lele. Monitoring kegiatan
minggu sekali sesuai dengan kesepakatan
program perlu dilakukan untuk mengukur
warga belajar.
yaitu
materi
keberhasilan program yang dilaksanakan.
Hasil pelatihan budidaya ikan lele
Monitoring di PKBM Harapan Bangsa
ternyata sangat bermanfaat bagi warga
pada program pendidikan kewirausahaan
belajar
masyarakat dilakukan oleh pengelola.
kehidupannya, hal ini dibuktikan dengan
Aspek yang dimonitoring
dampak yang diwujudkan oleh para warga
mencakup:
untuk
warga
belajar
dalam
persiapan program, pelaksanaan program,
belajar
evaluasi, dan pendampingan.
membuat usaha budidaya ikan lele sendiri.
Tahap terakhir dalam pelaksanaan
yaitu
diaplikasikan
mampu
Faktor pendukung dalam pelaksanaan
suatu program yaitu penilaian. Penilaian
program
hasil belajar dilakukan oleh tutor. Sistem
masyarakat tidak hanya dari internal warga
penilaian program meliputi penilaian hasil
belajar tetapi juga ada pihak eksternal yang
belajar
belajar
mendukung. Dukungan tersebut dapat
praktek, dan penilaian keberhasilan usaha.
menentukan berhasil tidaknya program
Teknik penilaian yang digunakan ada dua
yang diselenggarakan. Berdasarkan hasil
yaitu tes dan non tes. Penilaian tes
wawancara dan pengamatan peneliti, faktor
digunakan untuk menilai sejauh mana
pendukung dalam pelaksanaan program
pengetahuan warga belajar tentang materi
pendidikan kewirausahaan masyrakat di
yang
PKBM
teori,
penilaian
diberikan.
hasil
Penilaian
non
tes
pendidikan
Harapan
kewirausahaaan
Bngsa,
yaitu:
(1)
digunakan untuk mengukur sejauh mana
Ketersediaan modal, (2) Dukungan dari
warga
mengaplikasikan
lembaga, (3) Motivasi dan semangat warga
materi yang sudah deberikan dengan
belajar yang tinggi, dan (4) Dukungan dari
praktek.
keluarga dan masyarakat sekitar. Dalam
belajar
dapat
Pendampingan warga
belajar
dilakukan selesai
setelah mengikuti
pembelajaran. Warga belajar diharapkan
pelaksanaan kewirausahaan mengalami
program
pendidikan
masyarakat hambatan.
juga
Hambatan-
12
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
hambatan yang mucul mengakibatkan
warga
program yang berjalan kurang maksimal.
program.
Faktor penghambat dalam pelaksanaan program
pendidikan
kewirausahaan
belajar
yang
Tujuan
telah
mengikuti
dari
diadakannya
pelaksanaan
program
pendidikan
kewirausahaan
masyarakat
di
PKBM
1)
untuk
masyarakat di PKBM Harapan Bangsa,
Harapan
yaitu: (1) Terbatasnya lahan, dan (2)
memperluas pengetahuan tentang pelatihan
Terbatasnya warga belajar yang dilatih
budidaya ikan lele sampai dengan tahap
serta anggaran dana pelatihan. Faktor
pembesaran,
penghambat dalam pelaksanaan program
program
pendidikan kewirausahaan masyarakat di
masyarakat
PKBM Harapan Bangsa seharusnya dapat
membentuk kelompok belajar usaha, 3)
diminimalkan dengan mencari pemecahan
melalui pelaksanaan program pendidikan
masalah untuk mengatasinya agar dapat
kewirausahaan masyarakat diharapakan
mengembangkan
warga belajar dapat mengaplikasikannya di
program
pendidikan
kewirausahaan masyarakat yang lebih luas. Dampak adalah pengaruh yang dialami warga
atau
lulusan
2)
yaitu:
melalui
pendidikan
pelaksanaan kewirausahaan
diharapkan
mampu
dalam kehidupan dengan membuat usaha. Pelaksanaan
program
pendidikan
setelah
kewiraushaan masyarakat tahun 2014 di
memperoleh dukungan dari masukan lain
PKBM Harapan Bangsa dilaksanakan
(Djudju Sudjana, 2006: 95). Dampak
dengan
merupakan akibat atau pengaruh yang
keterampilan usaha. Keterampilan yang
dialami oleh warga belajar baik positif
diberikan yaitu: pengenalan budidaya ikan
ataupun negatif. Dalam hal ini adalah
lele, jenis-jenis ikan lele, teknik budidaya,
pengaruh positif dari pelaksanaan program
peluang pasar, penyiapan lahan atau kolam,
pendidikan
masyarakat
pemilihan induk, pembibitan, pemijahan,
peningkatan
pemeliharaan dan pakan, pengenalan hama
yang
belajar
Bangsa,
kewirausahaan
berakibat
pada
memberikan
kehidupan warga belajar. Pelaksanaan
penyakit
program
kewirausahaan
pembesaran, pemasaran hasil panen, dan
suatu
perawatan kolam pasca panen.
pendidikan
masyarakat
merupakan
upaya
penguatan pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat keterampilan
melalui usaha
pembelajaran yang
dapat
dan
cara
pembelajaran
mengatasinya,
Dampak ekonomi dapat dilihat dari perubahan kehidupan ekonomi yang terjadi pada warga belajar. Warga belajar program
meningkatkan produktifitas perorangan
pendidikan
kewirausahaan
masyarakat
maupun kelompok secara mandiri bagi
sebelum mengikuti pelaksanaan program
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 13
merupakan warga masyarakat yang kurang
untuk berwirausaha karena takut gagal atau
sejahtera karena hanya bekerja sebagai
rugi. Berdasarkan data yang diperoleh di
buruh dan petani yang mendapatkan
lapangan, dampak psikologis yang di alami
penghasilan tidak menentu. Berdasarkan
warga belajar, meliputi: 1) meningkatnya
data yang diperoleh di lapangan, dampak
rasa percaya diri, dan 2) kerja keras dalam
ekonomi yang di alami warga belajar,
berwirausaha.
meliputi: 1) mempunyai usaha sendiri, 2)
pelaksanaan
meningkatnya pendapatan ekonomi, dan 3)
kewirausahaan masyarakat warga belajar
tercukupinya kebutuhan rumah tangga.
menjadi lebih percaya diri untuk membuka
Setelah mengikuti pelaksanaan program
usaha budidaya ikan lele. Warga belajar
pendidikan kewirausahaan masyarakat,
juga
warga belajar memiliki bekal keterampilan
mengambangkan usaha budidaya ikan lele
untuk diimplementasikan dalam kegiatan
agar semakin banyak.
usaha mandiri budidaya ikan lele. Kegiatan
Setelah
mengikuti
program
terus
bekerja
Dampak
sosial
pendidikan
keras
berkaitan
perubahan
baik sebagai mata pencaharian utama
terhadap hubungan dan interaksi warga
maupun
tersebut
belajar dengan masyarakat. Setelah warga
memberikan tambahan penghasilan yang
belajar mengikuti pelaksanaan program,
dapat
memenuhi
warga belajar mendapatkan kecakapan
kebutuhan hidup seperti pangan, sandang,
sosial untuk dapat berhubungan dan
papan, kesehatan dan pendidikan. Dengan
berinteraksi dengan masyarakat. Dampak
terpenuhinya seluruh kebutuhan hidup
sosial yang di alami warga belajar,
warga belajar, maka itu berarti pelaksanaan
meliputi: 1) meningkatnya partisipasi aktif
program
warga
sampingan
digunakan
untuk
pendidikan
kewirausahaan
belajar
warga
dengan
usaha yang dijalankan oleh warga belajar
usaha
kehidupan
untuk
dalam
belajar
organisasi
masyarakat telah berdampak ekonomi pula
masyarakat, 2) penambahan relasi, dan 3)
pada peningkatan kesejahteraan ekonomi
peningkatan
keluarga.
membagikan pengetahuan kepada orang
Dampak psikologis dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku warga
kemampuan
untuk
lain. Pelaksanaan
program
pendidikan
belajar. Warga belajar sebelum mengikuti
kewirausahaan
pelaksanaan
program
pendidikan
menimbulkan perubahan mata pencaharian
kewirausahaan
masyarakat
merupakan
warga belajar. Warga belajar menjalankan
warga masyarakat yang kurang percaya diri
usaha
mandiri
masyarakat
baik
sebagai
telah
mata
14
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
pencaharian utama atau usaha sampingan.
program pendidikan kewirausahaan
Perubahan mata pencaharian yang dialami
masyarakat di PKBM Harapan Bangsa
oleh warga belajar setelah pelaksanaan
ini lebih diperhatikan pada teknisnya,
program
meliputi: sarana dan prasarana, tutor
tersebut
berdampak
pada
peningkatan partisipasi aktif warga belajar
atau
dalam
pembelajarannya. Monitoring kegiatan
organisasi
Keikutsertaan
warga
masyarakat. belajar
dalam
narasumber,
dan
metode
program dilakukan untuk mengukur
pelaksanaan program telah mengubah
keberhasilan
program
yang
mereka menjadi anggota masyarakat yang
dilaksanakan.
Aspek
yang
aktif.
dimonitoring
mencakup
hal-hal
Keaktifan
tersebut
ditunjukkan
dengan adanya peningkatan partisipasi
sebagai berikut: persiapan program,
aktif dalam organisasi yang ada di
pelaksanaan
masyarakat Desa Petir. Warga belajar juga
pendampingan. Penilaian hasil belajar
mampu membagikan ilmu pengetahuan
dilakukan oleh tutor. Sistem penilaian
yang sudah dimiliki kepada orang lain
pelaksanaan
dengan membelajarkan cara-cara budidaya
penilaian hasil belajar teori, penilaian
ikan lele.
hasil belajar praktek, dan penilaian
KESIMPULAN DAN SARAN
keberhasilan
Kesimpulan
yang dilakukan setelah warga belajar
program,
dan
program
meliputi
usaha. Pendampingan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
selesai mengikuti pembelajaran dan
dampak pelaksanaan program pendidikan
selesai dalam belajar menjalankan
kewirausahaan masyarakat bagi warga
usaha
belajar di PKBM Harapan Bangsa, maka
lembaga hanya mendampingi warga
peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
belajar dalam merintis usaha mandiri.
berikut:
bersama
2. Hasil
1. Pelaksanaan
Program
Pendidikan
Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa Perencanaan
kelompok.
Pelaksanaan
Pendidikan
Pihak
Program
Kewirausahaan
Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa Hasil pelatihan budidaya ikan
suatu
lele sangat bermanfaat bagi warga
tahap yang dilakukan dengan cara
belajar untuk diaplikasikan dalam
mengidentifikasi masalah, sosialisasi
kehidupannya,
program,
dan
dengan dampak yang diwujudkan oleh
Pelaksanaan
para warga belajar yaitu mereka
penetapan
rapat
merupakan
koordinasi,
program.
hal
ini
dibuktikan
Dampak Pelaksanaan Program.... (Septi Ningsih) 15
mampu membuat usaha budidaya ikan lele sendiri.
Saran Pihak penyelenggara seharusnya lebih
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Program
Pendidikan
meningkatkan jumlah warga belajar yang dilatih dengan menambah anggaran dana.
Kewirausahaan Masyarakat di PKBM
DAFTAR PUSTAKA
Harapan Bangsa
Dirjen PAUDNI, (2014). Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM). Jakarta: Kemendikbud
Faktor Pendukung: ketersediaan modal,
dukungan
dari
lembaga,
motivasi dan semangat warga belajar yang
tinggi,
keluarga
dan
dan
dukungan
masyarakat
dari
sekitar.
Faktor Penghambat: terbatasnya lahan, dan terbatasnya warga belajar yang
Badan Pusat Statistika Indonesia. 2010. Diakses dari bps.go.id pada tanggal 13 Oktober 2014, pukul 11.10 WIB. Badan Pusat Statistika Provinsi. 2011. Diakses dari bps.go.id pada tanggal 15 Oktober 2014, pukul 19.00 WIB
dilatih serta anggaran dana pelatihan. 4. Dampak
Pelaksanaan
Pendidikan
Program
Kewirausahaan
Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa Dampak mempunyai
ekonomi, usaha
meliputi: sendiri,
meningkatnya pendapatan ekonomi, dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga. Dampak psikologis, meliputi: meningkatnya rasa percaya diri, dan kerja
keras
Dampak
dalam
berwirausaha.
sosial,
meliputi:
Djudju Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustofa Kamil. (2011). Pendidikan Nonformal (Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar di Indonesia). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
meningkatnya partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi masyarakat, penambahan relasi, dan peningkatan kemampuan
untuk
membagikan
pengetahuan kepada orang lain.
Yuyus Suryana, dkk. (2010). Kewirausahaan (Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses). Jakarta: Kencana