Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel (Studi Kasus: Disperindagkop dan UMKM Salatiga)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti : Wasis Pancoro (672012210) Hindriyanto Dwi Purnomo, ST., MIT., Ph.D.
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel (Studi kasus: Disperindagkop dan UMKM Salatiga) 1)
Wasis Pancoro, 2) Hindriyanto Dwi Purnomo
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) Email :
[email protected], 2)
[email protected]
Abstract Management of e-SKP greatly assist employees in completing the work objectives of employees each year, as well as facilitate the assessment carried out by officials SKP assessors. Making information systems SKP votes on Disperindagkop and UMKM Salatiga city expected to help resolve any problems during this time where in the manufacture SKP time consuming, inefficient and error in the calculation. Web application implemented using framework In laravel which is also the best PHP framework by 2015. Keywords : Framework Laravel, e-SKP, Target Employee Work, PNS, BKD
Abstrak Pengelolaan e-SKP sangat membantu pegawai dalam mengisi sasaran kerja pegawai setiap tahunnya, serta mempermudah dalam penilaian SKP yang dilakukan oleh pejabat penilai. Pembuatan sistem informasi penilaian SKP pada Disperindagkop dan UMKM Kota Salatiga diharapkan membantu menyelesaikan masalah yang ada selama ini dimana dalam pembuatan SKP membutuhkan waktu yang lama, kurang efisien dan kesalahan dalam perhitungan penilaian. Web Aplikasi Di implementasikan menggunakan framework laravel yang juga merupakan framework PHP terbaik tahun 2015. Kata Kunci : Framework Laravel, e-SKP, Sasaran Kerja Pegawai, PNS, BKD
________________________________________________________________________ 1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
1
1. Pendahuluan Pembinaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan UU No. 43 th 1999 sebagai perubahan dari UU No. 8 th 1974 berdasarkan perpaduan sistem karier dan sistem prestasi kerja. Pembinaan PNS dalam pangkat dan jabatan didasarkan pada capaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP ini merupakan metoda baru dalam melihat kinerja PNS, yang sebelumnya dikenal dengan DP-3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan). Kenyataan sampai saat ini proses penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS cenderung terjebak ke dalam proses formalitas. penilaian kinerja setiap pegawai diketahui dari DP3 yang dibuat oleh atasan pegawai bersangkutan. Proses penilaian DP3 lebih bersifat rahasia, sehingga kurang memiliki nilai edukatif karena hasil penilaian tidak dikomunikasikan secara terbuka. Selain itu, proses penilaian cenderung bisa bersifat subyektif dan tidak berkaitan langsung dengan apa yang telah dikerjakan PNS. Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Salatiga, dalam pembuatan dan penilaian SKP masih dilakukan secara manual, dengan menggunakan kertas dan hanya dicetak pada saat akan dilaporkan. Hal itu sangat tidak efisien karena kebanyakan pegawai yang bekerja sudah memasuki usia senja dan tak jarang para pegawai lupa dengan kegiatan apa saja yang telah dikerjakan dan penyimpanan data kurang terintegrasi dengan baik. Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis mengangkat judul Sistem Informasi Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berbasis Web di Disperidagkop dan UMKM Kota Salatiga. Aplikasi web nantinya dapat melaporkan semua kegiatan yang sudah di kerjakan oleh para pegawai dengan hanya menginputkan data kegiatan yang kemudian akan tersimpan didalam database. Pejabat penilai akan memberikan paraf kepada staff bawahannya dan Kepala bidang hanya perlu mencari nama pegawai dan tanggal maka akan muncul semua laporan kegiatan yang telah di inputkan para pegawai. Setelah menyetujui SKP yang telah dibuat oleh staff bawahannya maka pejabat penilai dapat langsung memberikan nilai terhadap SKP. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan implemetasi sebuah sistem informasi penilaian capaian sasaran kerja pegawai berbasis Web dengan menggunakan framework laravel. Sistem informasi yang dibuat ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan penerapan framework laravel. Laravel telah menggunakan konsep MVC (Model View Controller) sehingga dalam perancangan dan pembuatan aplikasi lebih terstruktur. Sistem informasi diterapkan hanya di Disperindagkop dan UMKM Salatiga. 2. Kajian Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Berdasarkan Sasaran Kerja Individu Berbasis Web” membahas tentang perancangan sistem informasi berbasis web yang mengatasi kekurangan di Politeknik Telkom dalam pembuatan sasaran kerja individu dan nilai kerja individu yang masih manual. Penyimpanan secara manual menimbulkan beberapa dampak,
2
dari segi waktu, tenaga dan penyimpanan sangat tidak efisien, karena selain penulisan yang harus dilakukan berkali-kali, penyimpanan file yang berbentuk kertas membutuhkan tempat yang banyak dan tidak terintegrasi dengan baik. Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa pengguna sistem yang dibuat adalah pegawai Politeknik Telkom yang dibagi menjadi 5 bagian yaitu admin, direktur, staff berjabatan struktural, staff pelaksana, dosen berjabatan struktural dan dosen murni[1]. Pada penelitian yang berjudul “Pengelolaan e-SKP (Elektronik Sasaran Kinerja Pegawai) Dalam Upaya Menstandarisasikan Kompetensi Pustakawan”. Penelitian ini membahas tentang standarisasi kompetensi pustakawan yang akan dicantumkan dalam pengelolaan e-SKP (Elektronik Sasaran Kinerja Pegawai). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pengelolaan e-SKP sangat membantu pegawai dalam mengisi rencana sasaran kinerja pegawai yang setiap bulannya menguras waktu pegawai dalam merencanakan pekerjaan. SKP ini merupakan suatu pedoman bagi pegawai untuk melakukan kegiatan harianya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penentuan standar job deskripsi pustakawan yang ditetapkan oleh Satuan Pemeriksa Intern (SPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tercantum dalam e-SKP untuk lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum mencapai standarisasi kompetensi pustakawan berdasarkan tingkat keahliannya [2]. Pada penelitian yang mengenai “Sistem Informasi Administrasi Penilaian Prestasi Kerja PNS Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai(SKP) Berbasis Web Pada Kantor BKD Provinsi Jawa Tengah” membahas tentang bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada di kantor BKD provinsi Jawa Tengah yang dimana para pegawai membuat SKP secara manual. Hal tersebut menimbulkan dampak yang tidak effisien. Oleh karena itu penerapan teknologi dalam pembuatan SKP seperti sistem Informasi berbasis web diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang dibuat mampu menampilkan tugas jabatan, informasi nilai capaian dan hasil penilaian secara langsung berdasarkan sasaran kerja individu [3]. Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terkait sasaran kerja pegawai(SKP), maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang perancangan dan implementasi sistem informasi penilaian capaian sasaran kerja pegawai berbasis web menggunakan framework laravel pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kota Salatiga. Diketahui bahwa pada Diperindagkop dan UMKM Kota Salatiga dalam pembuatan SKP masih dilakukan secara manual. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan adalah sistem yang akan dibuat menggunakan Framework Laravel, dimana Framework Laravel menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller) dan diharapkan sistem informasi yang dibuat dapat membantu dan mempermudah pegawai dalam pembuatan dan penilaian SKP. SKP adalah Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 [4]. SKP ini merupakan metoda baru dalam melihat kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang sebelumnya dikenal dengan DP-3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) yang diatur dalam PP 10 tahun 1979. DP3-PNS yang dikenal di lingkungan PNS lebih berorientasi pada penilaian kepribadian dan
3
perilaku. Komponen penilaian dalam DP3-PNS antara lain adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakasa, dan kepemimpinan bagi PNS yang menduduki jabatan. DP3-PNS yang lebih ditekankan kepada aspek perilaku PNS dan tidak dapat mengukur secara langsung produktivitas dan hasil akhir kerja PNS (BKN: 2010). Sedangkan penilaian prestasi kerja melalui SKP terdiri dari dua unsur yaitu SKP dan Perilaku Kerja dengan bobot penilaian unsur SKP sebesar 60% dan perilaku kerja sebesar 40%. Unsur-unsur SKP meliputi: 1. Kegiatan tugas jabatan Mengacu pada penetapan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi sampai jabatan terendah secara hirarki dan harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur. 2. Angka Kredit Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai. Oleh sebab itu pejabat fungsional tertentu harus menetapkan target angka kredit yang akan dicapai dalam 1 (satu) tahun. 3. Target Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yang akan diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja. Dalam menetapkan target meliputi aspek sebagai berikut: - Kuantitas (Target Output). Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat, paket, laporan, dan lain-lain. - Kualitas (Target Kualitas). Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus). - Waktu (Target Waktu). Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan tahunan. - Biaya (Target Biaya). Dalam menetapkan Target Biaya (TB) harus memperhitungkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, miliaran, dan lain-lain. Skema dalam Penyusunan SKP (Sasaran Kerja Pegawai) sbb: 1. Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. 2. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur. 3. SKP yang telah disusun harus di setujui oleh pejabat Penilai. 4. Apabila SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh pejabat penilai maka keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai dan bersifat final. 4
5. SKP yang telah disetujui dan ditetapkan akan menjadi dasar penilaian bagi pejabat penilai. 6. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari. Jika terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan.
Gambar 1 Skema Penyusunan SKP
Penilaian Kegiatan Tugas Jabatan Penilaian SKP dilakukan dengan menghitung tingkat capaian SKP yang telah ditetapkan untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, yang diukur dengan 4 aspek yaitu kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya sebagai berikut: 1. Kuantitas Capaian SKP =
Realisasi Output (RO) x 100 Target Output (TO)
Capaian SKP =
Realisasi Kualitas (RK) x 100 Target Kualitas(TK)
2. Kualitas
3. Waktu Realisasi Waktu (RW) x 100%) Target Waktu (TW) Aspek Waktu dengan Efisiensi ≤ 24% Efisiensi Waktu = 100% − ( Capaian SKP =
1,76 x Target Waktu (TW)−Realisasi Waktu(RW) Target Waktu(TW)
x 100
Aspek Waktu dengan Efisiensi > 24% Capaian SKP =
1,76 x Target Waktu (TW)−Realisasi Waktu(RW) Target Waktu(TW)
5
x 100
4. Biaya Realisasi Biaya(RB) x 100%) Target Biaya(TB) Untuk Aspek Biaya dengan Efisiensi ≤ 24% Efisiensi Biaya = 100% − ( Capaian SKP =
1,76 x Target Biaya(TB)−Realisasi Biaya(RB) Target Biaya(TB)
x 100
Untuk Aspek Biaya dengan Efisiensi > 24% Capaian SKP =
1,76 x Target Biaya(TB)−Realisasi Biaya(RB) Target Biaya(TB)
x 100
Pedoman standar nilai angka terhadap tingkat capaian SKP PNS berdasarkan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, (2013:20) dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut: Sangat Baik : 91- ke atas, Baik : 76-90, Cukup : 61-75, Kurang: 51-60, Buruk : 50-ke bawah. Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser [5]. Laravel merupakan framework PHP yang menekankan pada kesederhanaan dan fleksibilitas pada desainnya. Laravel dirilis dibawah lisensi MIT dengan sumber kode yang disediakan di Github. Sama seperti framework PHP lainnya, laravel dibangun dengan konsep MVC (Model-View-Controller) [6]. Menurut survey yang dilakukan oleh www.Sitepoint.com pada tahun 2015 dalam popularitas framework PHP, laravel menduduki urutan teratas, sehingga menjadikan laravel sebagai Framework PHP terbaik pada tahun 2015. Saat ini Lavarel merupakan framework dengan versi PHP yang terbaru, karena laravel mensyaratkan PHP versi 5.3 keatas. Pemakaian Framework PHP dapat dilihat pada gambar 2 [7].
Gambar 2 Grafik Pemakaian Framework PHP (SitePoint 2015)
6
Gambar 3 Arsitektur Framework Laravel (http://laravelbook.com/laravel-architecture/)
Pada gambar 3 merupakan gambaran dari arsitektur laravel. Arsitektur framework laravel menggunkan konsep MVC (Model View Controller). Perbedaan laravel dengan framework php lain nya adalah sistem router. Ketika berinteraksi dengan laravel, browser akan mengirimkan request kepada web server kemudian akan diteruskan ke sistem routing laravel. Router laravel akan memproses request kemudian mengalihkannya ke masing-masing class dan method sesuai dengan request url yang telah didefinisikan sebelumnya. Oleh Controller, terjadi komunikasi dengan model jika diperlukan data yang berhubungan dengan database. Dalam beberapa kasus, controller akan melakukan render view yang nantinya akan dikonversi menjadi HTML dan dikirim kembali ke browser. Beberapa fitur yang dimiliki oleh framework laravel adalah sebagai berikut: 1. Bundles yaitu sebuah fitur dengan sistem pengemasan modular dan berbagai bundle telah tersedia untuk di gunakan dalam aplikasi Anda. 2. Eloquent ORM merupakan penerapan PHP lanjutan dari pola “active record” menyediakan metode internal untuk mengatasi kendala hubungan antara objek database. Pembangun query laravel fluent didukung eloquent. 3. Application Logic merupakan bagian dari aplikasi yang dikembangkan, baik menggunakan controllers maupun sebagai bagian dari deklarasi Route. 4. Reverse Routing, mendefinisikan hubungan antara Link dan Route, sehingga jika suatu saat ada perubahan pada route secara otomatis akan tersambung dengan link yang relevan. Ketika Link yang dibuat dengan menggunakan nama dari route yang ada, secara otomatis laravel akan membuat URI yang sesuai. 5. Restful Controllers, memberikan sebuah pilihan untuk memisahkan logika dalam melayani HTTP GET dan permintaan POST. 6. Class Auto Loading, menyediakan otomatis loading untuk class-class PHP, tanpa membutuhkan pemeriksaan manual terhadap jalur masuknya. Fitur ini mencegah loading yang tidak perlu. 7. View Composers adalah kode unit logical yang dapat dijalankan ketika sebuah View di load. 8. IoC Container memungkinkan untuk objek baru yang dihasilkan dengan mengikuti prinsip control pembalik, dengan pilhan contoh dan referensi dari objek baru sebagai Singletons.
7
9. Migrations menyediakan versi sistem control untuk skema database, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan perubahan adalah basis kode aplikasi dan keperluan yang dibutuhkan dalam merubah tata letak database, mempermudah dalam penempatan dan memperbarui aplikasi. 10. Unit Testing mempunyai peran penting dalam framework laravel, dimana unit testing ini mempunyai banyak tes untuk medeteksi dan mencegah regresi. Unit testing dapat dijalankan melalui fitur “artisan command -line”. 11. Automatic pagination menyederhanakan tugas dari penerapan halaman, menggantikan penerapan yang manual dengan metode otomatis yang terintegrasi pada laravel. 3. Metode Penelitian Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4, setiap tahapan memiliki bagian – bagian penting seperti tujuan, metode, alat, bahan dan output yang dihasilkan dari tiap tahapan penelitian. Tujuan Metode/alat/bahan Ouput
Tujuan Metode/alat/bahan Ouput
Tujuan Metode/alat/bahan Ouput
Tujuan Metode/alat/bahan Ouput
Tahap 1 : Identifikasi masalah dan Pengumpulan data. : Wawancara, Observasi : Data Pegawai, Struktur Jabatan, struktur Organisasi Disperindagkop Dan UMKM
Tahap 2 : Desain Perancangan Sistem : UML, Rational Rose : Diagram UML, User interface
Tahap 3 : Pengkodean Rancang Sistem : PHP,MySQL, Laravel Framework : Sistem Informasi Penilaian Sasaran Kerja Pegawai
Tahap 4 : Pengujian Sistem : Kuisioner dan Sistem : Hasil Pengujian sistem
Gambar 4 Metode Penelitian
Tahap pertama yang dilakukan adalah identifikasi masalah dan pengumpulan data. Pada tahap ini metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi yang di lakukan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Salatiga. Dari hasil wawancara didapatkan berupa
8
data sekunder. Data yang dihasilkan adalah data pegawai, struktur organisasi, tugas jabatan, dan Rencana Kerja Tahunan. Pada tahap kedua Membuat Desain Perancangan Sistem. Perancangan sistem dibutuhkan untuk membantu proses pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak sistem. perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML). UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodolgi berorientasi objek [6]. Output pada tahap ini adalah Diagram UML dan User Interface. Tahapan – tahapan dalam pengembangan perangkat lunak sering disebut dengan SDLC atau Software Development Life Cycle. Model SDLC yang digunakan dalam penelitian ini adalah waterfall. Metode Waterfall merupakan proses pengembangan rekayasa perangkat lunak, dimana proses pengembangannya seperti pada Gambar 5 berikut:
Gambar 5 Model Waterfall
Langkah-langkah dari metode waterfall adalah: 1. Analisa kebutuhan sistem. Pada tahap ini penulis melakukan survei, wawancara dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Salatiga. 2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Pada tahap ini merupakan proses desain sistem dan perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum diterjemahkan ke kode-kode program(coding). Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural. 3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini penulis mulai membuat sistem dengan bahasa pemrograman PHP, menggunakan DataBase phpMyAdmin dan framework laravel. kemudian dilakukan pengujian untuk mencari kesalahan
9
pemrogramannya. Hasilnya akan dievaluasi kembali. jika masih belum sempurna, maka dikembalikan ke tahap sebelumnya. 4. Integrasi dan pengujian sistem. Pada tahap ini dilakukan jika tahapan-tahapan sebelumnya sudah diperbaiki, maka dilanjutkan integrasi dan pengujian sistem. Pada tahapan ini sistem akan dievaluasi. 5. Operasi dan Pemeliharaan Sistem, merupakan tahap penerapan dan pemeliharaan program dimana menginstal sistem yang sudah selesai dan diuji di Disperindagkop dan UMKM Salatiga. Dalam melakukan penerapan program ini perlu diberikan pelatihan kepada pengguna sistem. Pemeliharaan sistem yang telah dibangun harus dijaga dan dirawat serta harus dilakukan evaluasi untuk mencari kelemahan-kelemahan yang ada. Jika dikemudian hari sistem tersebut masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir ini, akan menjadi analisa data kebutuhan yang baru untuk pengembangan ke depannya. UML yang dibangun pada sistem ini terdiri dari Use Case Diagram dan Activity Diagram. Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan sistem yang akan dibuat.
admin
Atasan_Pejabat_ penilai
Mengelolah_data_pegawai
Rencana_Kerja_tahunan
<
>
<>
Pegawai
Mengelolah SKP
<>
Login <>
<> Laporan <>
Pejabat penilai Menilai_SKP
Menilai Perilaku kerja
Gambar 6 Usecase Diagram
Pada gambar 6 terlihat bahwa terdapat empat aktor yang berperan dalam sistem yaitu admin, pegawai, pejabat penilai dan atasan pejabat penilai. Admin dapat kelola data Pegawai, kelola data Rencana Kerja tahunan dan report laporan. Pegawai dapat mengelolah data sasaran kerja pegawai masing – masing
10
berdasarkan rencana kerja tahunan. Kemudian pegawai dapat mengelola laporan seperti cetak SKP, cetak nilai SKP, cetak rencana kerja tahunan. Untuk Pejabat Penilai dapat menyetujui SKP yang diajukan oleh pegawai bawahannya, melihat Rencana Kerja Tahunan, menilai SKP dan mengelolah Laporan. Atasan Pejabat Menilai dapat menyetujui ataupun menolak SKP yang diajukan oleh bawahannya. Dalam merancang suatu sistem maka salah satu yang harus diperhatikan adalah database atau sistem basis data. Dalam penelitian ini, desain database dapat di lihat pada gambar 7.
Gambar 7 Desain Database
Gambar 8 Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain – lain [8]. Gambar 8 merupakan class diagram dari sistem informasi penilaian
11
sasaran kerja pegawai. Pada class diagram ini digambarkan relasi antar kelas yang saling berhubungan di dalam sistem ini. Didalam class diagram terdiri dari model, view dan controller. Model merupakan perantara fungsi dengan database. View merupakan tampilan atau user interface dari aplikasi. Controller sendiri memiliki fungsi untuk menerima perintah dari view lalu diteruskan ke model. Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram lebih menggambarkan proses – proses dan jalur – jalur aktivitas dari level atas secara umum. Activity diagram atau diagram aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor [8]. Pada gambar 9 merupakan gambaran pegawai dalam menggunakan Aplikasi SKP. Pegaw ai
Sistem
Database
Start
Login
Validasi Login
no
yes Pilih Menu
Menampilkan Pilihan Menu
Buat SKP
Insert Kegiatan SKP Laporan
Setting Akun
Menampilkan Menu yang dipilih
Simpan Perubahan Data
Data Di kelola / proses
Stop
Gambar 9 Activity Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras mana [10]. Deployment diagram pada web aplikasi penilaian SKP dapat dilihat pada gambar 10.
12
Browser(web Aplikasi - Admin)
Web Server (Hosting)
Database (phpMyAdmin)
Browser(web Aplikasi - User
Gambar 10 Deployment Diagram
Gambar 10 menggambarkan deployment diagram pada web aplikasi penilaian SKP. Pada deployment diagram terdapat browser untuk menggunakan web aplikasi yang telah di hosting di web server. Selama user terhubung internet, dimana saja dan kapan saja aplikasi yang dibuat dapat diakses dan digunakan. Web aplikasi di bangun menggunakan bahasa PHP dan framework laravel. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan adalah Sistem Informasi Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Salatiga. Implementasi aplikasi dengan memasang text editor, webserver, databse, framework laravel dan composer. Text editor yang digunakan adalah sublime text 3, web server dan database menggunakan XAMPP versi 3.2.1 yang sudah mendukung PHP 5.4. framework laravel menggunakan Versi 4.2. Untuk dapat menginstal laravel kita akan menggunakan composer. Composer adalah sebuah dependency manager untuk PHP, digunakan untuk menambah library yang dibutuhkan untuk website secara otomatis tanpa perlu mengunduh satu persatu. Setelah composer terinstall, untuk mengunduh laravel dan membuat project secata otomatis dapat menjalankan kode program berikut pada CMD: composer create-project laravel/laravel laravel –prefer-dist <Enter> Aplikasi Penilaian Sasaran kerja pegawai berbasis web ini dapat digunakan oleh 4 aktor yaitu admin, atasan pejabat penilai, pejabat penilai, dan pegawai/staff. Sebelum menggunakan aplikasi ini, pengguna diwajibkan untuk login terlebih dahulu dengan nip dan password yang telah terdaftar sebelumnya. Awal uji coba aplikasi dilakukan dengan melakukan pemasukan username dan password pada form login. Karena menu awal yang akan tampil adalah menu login. Selanjutnya apabila login berhasil, tampilan menu utama untuk masing-masing user akan ditampilkan. Gambar 11 menunjukan bahwa akses admin dapat mengelolah data pegawai dan melakukan report data ke excel, pdf dan print data. Akses admin juga dapat melihat SKP, hasil penilaian SKP setiap pegawai dan nilai prestasi pegawai.
13
Gambar 11 Data Pegawai
Setiap pegawai dapat mengajukan dan membuat SKP berdasarkan Rencana Kerja Tahunan yang telah ada. Berikut tampilan Form untuk membuat SKP dapat dilihat pada gambar 12 berikut:
Gambar 12 Form Input SKP
Pada aplikasi ini pejabat penilai dapat menilai SKP pegawai bawahannya. Pada gambar 13 merupkan form penilaian sasaran kerja pegawai. Form penilaian hanya bisa diisi oleh pejabat penilai atau atasan dari pegawai yang dinilai.
14
Gambar 13 Form Penilaian Sasaran Kerja Pegawai
Setelah pejabat penilai melakukan penilaian terhadap SKP bawahannya, maka pejabat penilai dan pegawai yang dinilai dapat melihat hasil penilaian SKP. Untuk hasil penilaian dapat dilihat pada gambar 14 berikut:
Gambar 14 Hasil Penilaian SKP
Pada gambar 15 merupakan form penilaian perilaku kerja pegawai. Selaian penilaian SKP, pejabat penilai juga dapat memberi penilaian perilaku kerja bawahannya.
15
Gambar 15 Form Penilaian perilaku kerja pegawai
Setelah pejabat penilai memberikan penilaian SKP dan perilaku kerja maka akan menghasilkan nilai prestasi kerja pegawai. Laporan nilai prestasi kerja pegawai dapat dilihat pada gambar 16.
Gambar 16 Nilai Prestasi Kerja pegawai
Dalam pengimplementasi aplikasi dipermudah karena menggunakan framework laravel. Laravel memiliki banyak keunggulan salah satunya seperti blade pada laravel atau template engine laravel. Template engine adalah sebuah method untuk mempersingkat penulisan kode yang lebih panjang contohnya seperti smartt, twigg dan doo. Sedangkan blade itu sendiri adalah template engine dari laravel. Blade menawarkan penulisan kode/sintax yang mudah dan singkat untuk dipakai dalam menghasilkan kode HTML. Pada bagian view fungsi blade sangat dibutuhkan. View berfungsi menampilkan sebuah halaman web, namun bukan berarti dalam view tersebut tidak bisa melakukan proses logic. Disinilah peran blade yang dibutuhkan untuk membantu menuliskan logic agar manjadi lebih sederhana. Blade juga berfungsi untuk memisahkan layout suatu web dengan layout tertentu dan blade sendiri mendukung inheritance (OOP). Semua file blade harus menggunakan ekstensi .blade. Kode program 1 adalah penggunaan blade pada form login. 16
Kode Program 1 : login.blade.php pengunaan fitur blade Pada Framework Laravel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
@if(Session::has('error')) {{ Session::get('error') }} @endif {{ $errors->first('email') }} {{ $errors->first('password') }} @if(Session::has('pesan')) {{ Session::get('pesan') }} @endif @if(Session::has('pesan_error')) {{ Session::get('pesan_error') }} @endif {{Form::open(array('action' => 'UserController@authenticate')) }} {{Form::text('email', '', array('placeholder' =>'username'))}} {{Form::password('password', array('placeholder' =>'password'))}} {{Form::submit('Login') }} {{Form::close() }}
Kode Program 2 : Routing Proses Login Pada Framework Laravel 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Route::get('login', 'UserController@login'); Route::post('authenticate', 'UserController@authenticate'); Route::get('logout', function(){ Auth::logout(); return Redirect::to('/login'); });
Kode program 2 merupakan penggunaan Routing pada Framework laravel untuk menangani proses login. routing digunakan untuk meng-handle request yang diberikan ke aplikasi web. Routing berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan respon yang akan diberikan oleh web aplikasi. setiap ada permintaan (request) terhadap alamat tertentu, maka akan dieksekusi terlebih dahulu dalam routing sebelum akhirnya akan menampilkan hasil (response). Kode Program 3 : Hitung unsur SKP 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
public function HitungNilai($to, $ro, $tk, $rk, $tw, $rw, $tb, $rb){ $output = ($ro/$to)*100; $kualitas = ($rk/$tk)*100; $waktu = 0; $biaya = 0; $penghitungan = 0; $ewaktu = 100 - (($rw/$tw)*100); if ($ewaktu<=24) { $waktu = (((1.76 * $tw) - $rw)/$tw)*100; }elseif ($ewaktu>24) { $waktu = 76 - (((((1.76*$tw) - $rw)/$tw)*100) -100); } if($tb != 0 ){ $ebiaya = 100 - (($rb/$tb)*100); if ($ebiaya <= 24) { $biaya = (((1.76 * $tb) - $rb)/$tb)*100; }elseif ($ebiaya > 24) { $biaya = 76 - (((((1.76*$tb) - $rb)/$tb)*100) -100); } } $penghitungan = $output + $kualitas + $waktu + $biaya; return $penghitungan; }
Pada kode program 3 merupakan fungsi untuk menghitung unsur SKP seperti hasil, kulitas, waktu dan biaya. Fungsi hiitung nilai terdapat pada controller penilai.
17
Kode Program 4 : Perhitungan Nilai Capaian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
public function hitungNSC($id){ $getnsc = DB::select('select sum(nilai_capaian) as jml, count(nilai_capaian) as htg, sum(ak) as jml_ak, sum(nilai_ak) as nilai_ak from tb_kegiatan where id_skp = '.$id); $getnsc2 = DB::select('select sum(nilai_capaian) as jml, count(nilai_capaian) as htg, sum(ak) as jml_ak, sum(nilai_ak) as nilai_ak from tb_tugastambahan where id_skp = '.$id); $nsc = 0; $nsc2 = 0; $total_count1 = 0; $total_count2 = 0; $total_nsc = 0; $jumlah_ak_target1 = 0; $jumlah_ak_realisasi1 = 0; $jumlah_ak_target2 = 0; $jumlah_ak_realisasi2 = 0; foreach ($getnsc as $a) { $nsc = $a->jml; $total_count1 = $a->htg; $jumlah_ak_target1 = $a->jml_ak; $jumlah_ak_realisasi1 = $a->nilai_ak; } foreach ($getnsc2 as $b) { $nsc2 = $b->jml; $total_count2 = $b->htg; $jumlah_ak_target2 = $b->jml_ak; $jumlah_ak_realisasi2 = $b->nilai_ak; } $total_nsc = ($nsc + $nsc2)/($total_count1 + $total_count2); $grade = ''; if ($total_nsc>=91) { $grade = 'Sangat Baik'; }elseif ($total_nsc >= 76) { $grade = 'Baik'; }elseif ($total_nsc >= 61) { $grade = 'Cukup'; }elseif ($total_nsc >= 51) { $grade = 'Kurang'; }else{ $grade = 'Buruk'; } $penilai = Auth::user()->nip; DB::table('tb_skp')->where ('id_skp', $id)->update(array( 'jumlah_ak_target' => $jumlah_ak_target1 + $jumlah_ak_target2, 'jumlah_ak_realisasi' => $jumlah_ak_realisasi1 + $jumlah_ak_realisasi2, 'nsc' => $total_nsc, 'grade'=> $grade, 'penilai'=>$penilai,)); }
Pada kode program 4 merupakan fungsi untuk menghitung nilai capaian. Fungsi hitungNSC mempunyai parameter id SKP pegawai dan mengembalikan nilai. Fungsi hitungNSC terdapat pada Controller penilai. Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan / bug pada sistem agar sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi presensi pegawai ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta. Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini dilakukan dan sesuai yang diharapkan. Berikut adalah hasil pengujian dari aplikasi web.
18
Table 1 Hasil uji web aplikasi Fungsi yang diuji
Kondisi
Masuk aplikasi
Nama pengguna dan kata sandi benar Nama pengguna dan kata sandi salah maupun kosong Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong Data pegawai dipilih
Tambah data pegawai
Hapus data pegawai Tampil data pegawai Tambah data SKP
Hapus data SKP jaga Tampil data SKP Penilaian SKP
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau kosong Data SKP dipilih
Data SKP dipilih dan Form diisi dengan benar Data SKP dipilih dan Form diisi beberapa atau kosong Data dipilih dan Form diisi dengan benar Data dipilih dan Form diisi beberapa atau kosong
Output yang diharapkan Sukses masuk aplikasi
Output yang dihasilkan sistem Sukses masuk aplikasi
Gagal masuk aplikasi
Gagal masuk aplikasi
Sukses tambah data pegawai Gagal tambah data pegawai Sukses hapus data Sukses tampil data pegawai Sukses tambah data SKP Gagal tambah data SKP Sukses hapus data SKP Sukses tampil data Sukses penilaian SKP
Sukses tambah data pegawai Gagal tambah data pegawai Sukses hapus data Sukses tampil data pegawai Sukses tambah data SKP Gagal tambah data SKP Sukses hapus data SKP Sukses tampil data Sukses penilaian SKP
Gagal penilaian SKP
Gagal penilaian SKP
Sukses Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Gagal Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Sukses Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Gagal Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Status pengujian
Valid
Valid Valid Valid
Valid
Valid Valid
Valid
Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan wawancara langsung terhadap 4 sample user yang berasal dari pegawai disperindagkop dan UMKM salatiga. 4 Sample user yaitu 1 orang admin, 1 orang pegawai yang dinilai, 1 orang pegawai penilai dan 1 orang atasan pejabat penilai. Berdasarkan pengujian beta yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa dari segi keunggulan, aplikasi penilaian SKP memiliki sistem yang mudah digunakan, terdiri dari menu-menu yang mudah dipahami serta manfaat dari aplikasi ini mempercepat dan mengefisiensikan waktu dalam melakukan proses penilaian, perhitungan nilai SKP dan prestasi kerja pegawai. Sehingga meringankan kerja serta mengurangi human error dari sisi pejabat penilai dalam melakukan penilaian. Dari segi kekurangan, admin menyimpulkan dan memberi tanggapan bahwa kecepatan kinerja aplikasi masih terlalu berat karena menggunakan server hosting gratis atau free dan sebaiknya di-upgrade yang berbayar agar aplikasi lebih ringan dan kinerja lebih cepat. Sedangkan tanggapan dari pegawai kekurangan aplikasi terletak pada alert dan notifikasi yang kurang. Tanggapan dan saran yang diberikan oleh admin dan pegawai, maka peneliti memperbaiki aplikasi dengan meng-upgrade server hosting agar kecepatan kinerja aplikasi lebih ringan dan cepat. Penambahan alert dan notifikasi juga di tambahkan pada aplikasi. 19
5. Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan sistem informasi penilaian capaian sasaran kerja pegawai berbasis web Menggunakan framework laravel pada Disperindagkop dan UMKM Kota Salatiga maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi dapat membantu pejabat penilai dan pegawai dalam pembuatan dan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) setiap tahunnya, dengan demikian kesalahan dalam penilaian dan pembuatan SKP dapat teratasi. Sistem dapat mengintegrasikan penilaian kinerja pegawai berdasarkan rencana kerja tahunan dan karena sistem informasi berupa web aplikasi maka dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama ada koneksi internet. Pembuatan web aplikasi menggunakan framework laravel mempermudah dalam implementasi aplikasi. Saran untuk pengembangan aplikasi adalah perhitungan angka komulatif (AK) dalam SKP yang akan digunakan untuk kenaikan pangkat jabatan pegawai sebaiknya diintegrasikan dengan sistem informasi penilaian sasaran kerja pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4] [5] [6]
[7] [8] [9] [10]
Widiati Tika, Eka Widhi Yunarso, Budi Laksono Putro. 2014. Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Berdasarkan Sasaran Kerja Individu Berbasis Web (Studi Kasus Politeknik Telkom). Bandung: Politeknik Telkom. Lolytasari. 2014. Pengelolaan e-SKP (Elektronik Sasaran Kinerja Pegawai) Dalam Upaya Menstandarisasikan Kompetensi Pustakawan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Kartikasari, Dian. 2015. Sistem Informasi Administrasi Penilaian Prestasi Kerja PNS Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai(SKP) Berbasis Web Pada Kantor BKD Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro. Sasaran Kerja Pegawai. http://www.bkn.go.id/produk/skp. Diakses Pada 22 Maret 2016. A. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi. Hidayatullah Ahmad, Dony Ariyus. 2015. Analisa dan Perancangan Toko Online Geraihanna Berbasis SEO Menggunakan Laravel. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Survey Best Framework Php. http://www.sitepoint.com/best-phpframework-2015-sitepoint-survey-results. Diakses Pada 22 Maret 2016. Rosa & M.Shalahuddin, 2013, Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: INFORMATIKA. Arsitektur Framework Laravel.http://laravelbook.com/laravel-architecture/. Diakses pada 15 juli 2016. Fowler, Martin., UML DISTILLED, 3th Ed., A Brief Guide to the Standard Object Modeling Language, 2004.
20