Perancangan Dan Implementasi Komunikasi Visual Media Promosi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso) Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti: Anthony Laemba (692008012) Anthony Y. M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs. Martin Setyawan, S.T., M.Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga April 2013
i
ii
iii
iv
Perancangan Dan Implementasi Komunikasi Visual Media Promosi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso) 1)
Anthony Laemba, 2) Anthony Y.M. Tumimomor, 3) Martin Setyawan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: 1)
[email protected] 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstract Promotion media is a way to communicate a products, services, image, company or other thing to the public. It can be found in the Shopping Mall, Airports and public places, one of that promotion media is information Kiosk. In this case the Department of Tourism and Culture in Poso still using the classic promotion media like brochures, posters and other printed advertisements. It becomes difficult to distributed when the Department of Tourism and Culture in Poso have a promotion activities in a suburb. Looking at these facts, in this research made a promotion media in a Kiosk that can provide a wide range of travel information which can be easy to carry everywhere. The planned of the Department of Tourism and Culture in Poso are implemented into a Kiosk that can provide information such as maps, photos, video, sound, and text with an attractive view. Keywords: Promotion, Kiosk, Department of Tourism and Culture in Poso Abstrak Media Promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu produk, jasa, image, perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media promosi yang sering kita jumapai di mall, bandara dan tempat-tempat umum salah satunya adalah kiosk informasi. Dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso masi menggunakan media promosi klasik yaitu brosur, poster dan iklan media cetak lainnya. Hal ini menjadikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso kesulitan untuk mengangkut semua media promosi tersebut saat kegiatan promosi daerah. Melihat fakta tersebut, maka dibuatlah media promosi wisata berbentuk kiosk yang dapat memberikan berbagai macam informasi wisata dalam sebuah media promosi dan mudah untuk dibawa kemana-mana.Perancangan media promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso diimplemantasikan kedalam bentuk kiosk yang memberikan informasi wisata berupa map, foto, video, sound, dan teks sehingga kelihatan lebih menarik. Kata Kunci : Promosi, Kiosk, Poso, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaen Poso, Pariwisata. 1)
2)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
v
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi sekarang ini, semakin marak dan berkembang pesat, sehingga banyak membantu masyarakat dunia untuk menikmati berbagai kemudahan yang telah di hasilkan oleh teknologi tersebut. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang menonjol adalah bidang komputer, khususnya bidang multimedia yang sangat berperan dalam penyampaian berita atau informasi. Bidang multimedia dapat di pakai dalam berbagai bentuk kehidupan di antaranya untuk membuat iklan televisi, untuk keperluan presentasi atau seminar yang berbentuk interaktif. Media promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso masih menggunakan media promosi kalasik seperti brosur, iklan koran, dan media cetak lainnya. Saat pameran daerah, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso sangat kesulitan untuk membawa bahan pameran yang berukuran besar dan banyak dengan nilai informasi yang sedikit [1]. Melihat masalah yang ada, maka perlu adanya media komunikas visual untuk mempromosikan wisata yang ada di Kabupaten Poso. Media promosi pariwisata berbentuk kiosk sebagai sarana promosi, akan memberikan secara detail tentang pariwisata yang ada di Kabupaten Poso. Selain memudahkan wisatawan, kiosk juga mempermudah Dinas Pariwisata untuk memberikan informasi mengenai pariwisata yang detail karena kiosk dapat memberikan informasi data berupa teks, gambar, audio, video dan lokasi tujuan wisata. 2. Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu Pembuatan media promosi berupa kiosk sebelumnya sudah ada berupa karya ilmiah dengan judul “Peta Digital Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi Berbasis Multimedia” oleh Satigi [2]. Menjelaskan bagaimana menerapkan suatu aplikasi multimedia yang sifatnya menarik untuk digunakan dan dapat mempermudah user menentukan lokasi yang berada didalam gedung maupun di wilayah gedung RSU Bethesda Lempuyangwangi dengan fitur pemetaan lokasi gedung guna mempermudah pengunjung rumah sakit menemukan lokasi kamar atau tempat keluarga atau kerabat yang akan dikunjungi berbasis multimedia dalam bentuk kiosk informasi. Media promosi yang dibuat tidak menggunakan animasi yang bergerak, tidak disertai video, map hanya berupa garis-garis pemetaan kamar serta lokasi yang berada di sekitar rumah sakit dan kiosk masih berbentuk kotak. Penelitian berikutnya juga berupa karya ilmiah dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Karimun Jawa Menggunakan Flash” oleh Nikijuluw [3]. Perancangan ini dibangun dengan menggunakan Flash atau gambar bergerak yang dapat memberikan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tujuan wisatawan yang meliputi map, gallery, schedule dan info wisata. Map berisi tampilan animasi transportasi sederhana, gallery yang memuat foto-foto wisata, schedule yang berisi informasi mengenai transportasi 1
lengkap dengan jarak serta waktu tempuh. Penelitian “Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Karimun Jawa Menggunakan Flash” masih memiliki kelemahan dari sisi desain layout sistem yang belum mencerminkan ciri khas dari daerah wisata tersebut, tidak disertai video dan belum diimplementasikan kedalam bentuk kiosk. Merancang dan membangun sebuah media promosi yang dapat menampilkan gambar, video, audio teks dan peta lokasi serta desain media pajangan yang berbentuk ikon pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso guna menarik perhatian wisatawan untuk menggunakan media promosi tersebut. Layout sistem yang dibuat juga diharapkan dapat mencerminkan ciri khas daerah wisata Kabupaten Poso. Komunikasi Visual Komunikasi visual adalah komunikasi melalui penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya [4]. Multimedia Multimedia adalah penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi dan video. Kata Multimedia sendiri berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata multum (multi) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (media) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Beberapa definisi Multimedia menurut beberapa ahli antara lain: Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar dan teks, Kombinasi antara komputer dan video, Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar , Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video, Multimedia dalam konteks komputer adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio video dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi [5]. Media Pamer Pajang (Point of Purchase) Media pamer pajang atau Point of Purchase (POP) meliputi display, beberapa konter, rak displai atau karton pelayanan pribadi yang dirancang untuk di tempat lalu lintas banyak orang, merupakan iklan produk atau pembelian yang digerakkan oleh hati konsumen. Promosi POP sangat efektif karena digunakan di dalam toko yang 70 % - 80 % konsumen mengambil keputusan pembelian. Jenis promosi POP yang 2
lain yang merupakan demonstrasi produk, misalnya fashion show, demonstrasi peralatan makanan dan mencoba kosmetik secara gratis. Baterai ABC Alkaline menggunakan promosi Point of Purchase berupa displai. Materi POP terdapat bermacam tipe dari tanda, mobil, plakat, banner, iklan papan, lampu, kaca, plastik daur ulang, didalam iklan radio dan TV, iklan billboard dan yang lain. POP dikelompokkan dalam empat kategori: Display permanen, Display ini digunakan untuk enam bulan atau lima tahun kedepan sesuai dengan bahan yang digunakan. Display semi permanen , digunakan kurang dari enam bulan tetapi lebih dari dua bulan. Display sementara didesain untuk digunakan kurang daridua bulan. Media di dalam toko termasuk materi iklan dan promosi seperti iklan di radio dan TV, iklan di kereta belanja, iklan lantai, kupon, dan media lain yang ada di toko, itulah sebagian dari banyak bentuk media pamer pajang [6]. Kiosk Kiosk adalah sebuah alat yang digunakan sebagai media untuk informasi, transaksi, promosi, internet, tiketing, juke box, dan lain sebagainya.Umumnya berbentuk seperti mesin ATM, para pengguna yang hendak mencari informasi dapat menyentuhkan jarinya pada layar kiosk tersebut untuk melihat informasi yang disajikan. Sistem kerja kiosk Hampir sama dengan penggunaan komputer pada umumnya, kiosk harus di instal Operating System. Bisa menggunakan windows ataupun linux kemudian diinstal pula software konten yang telah dipersiapkan untuk kiosk karena menggunakan teknologi Layar Sentuh, maka tidak diperlukan mouse lagi untuk melihat fitur-fitur dari konten yang telah dijalankan. Pengguna bisa langsung menyentuhkan jarinya tepat pada informasi yang ingin dicarinya pada layar kiosk [7]. Company Profile Company Profile merupakan salah satu media Public Relations yang merepresentasikan sebuah perusahaan (organisasi). Produk Public Relations ini berisi gambaran umum perusahaan, dimana perusahaan bisa memilih poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya disesuaikan dengan kepentingan publik sasaran. Tujuannya tiada lain untuk menciptakan kepuasan publik. Publik puas jika kepentingannya terpenuhi. Salah satunya adalah kepentingan untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas perusahaan. Company Profile dapat dibuat dalam bentuk cetak (printed), video profile, animasi, maupun web integrated [8]. Fungsi Company Profile antara lain adalah sebagai berikut ini: Representasi Perusahaan. Company Profile adalah gambaran tentag Perusahaan. Bisa digunakan utk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya mutual-understanding. Menghemat waktu transaksi. Membangun identitas dan citra korporat. 3
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso Tahun 2011 Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Poso berganti nama sesuai Perda yang ada menjadi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso sampai sekarang ini, yang dipimpin oleh Amir Kiat, SH. Pariwisata Kab. Poso memiliki berbagai objek wisata yang sangat beragam. Kebanyakan objek wisata di daerah ini hanya memiliki daya tarik sebagai objek wisata alamiah dengan panoramanya. Objek wisata budaya maupun rekreatif lain masih kurang berkembang di Kab. Poso. Bagi Para wisatawan, Poso merupakan kota pelabuhan utama sekaligus juga pelabuhan dan terminal di wilayah pantai utara sulawesi tengah. Bagi wisatawan, Poso adalah kota persinggahan (transit) seelum melanjutkan perjalanan ke beberapa lokasi wisata di sekitar Poso [9]. 3. Metode dan Perancangan Sistem Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype, proses utama dari metode ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1 Metode prototype.
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan rancang bangun sebuah perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype pengembang akan selalu mencoba untuk membuat dan memproduksi sebuah perangkat lunak serta mengujinya sehingga dengan hasil pengujian yang didapat akan digunakan sebagai referensi untuk pembuatan dan pengembangan perangkat lunak, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan analisis kebutuhan user akan software yang dibangun. Proses ini akan berlangsung terus menerus sehingga software yang dibangun dapat sesuai dengan kebutuhan user [10].
4
Tahapan – Tahapan Prototyping Tahapan – tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut: 1. Listen to Customer Langkah pertama dalam pengembangan sistem ini adalah Listen to Customer, dengan melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso, Sekertaris Disnas, Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepala Bidang Promosi. Pengumpulan data antara lain pengambilan video wisata, pengambilan gambar wisata dan pembuatan peta lokasi wisata. 2. Build/Revise Mock-Up Langkah selanjutnya adalah membangun prototyping aplikasi, pada tahap ini dilakukan pembangunan prototyping dengan membuat perancangan tampilan media pamer pajang kiosk, tampilan antar muka aplikasi dan flowchart. 3. Customer Test-Drives Mock-Up Langkah selanjutnya adalah evaluasi prototyping. Hal ini bertujuan mengetahui apa saja yang masih menjadi kekurangan dari media pamer pajang dan aplikasi yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user. Jika masih ada kekurangan dan tidak sesuai dengan keinginan user, maka penambahan dan perombakan prototyping akan kembali ke tahap awal. Customer Test-Drives Mock-Up telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya akan kembali ke tahapan Listen to Customer sampai pada akhirnya aplikasi sesuai dengan kebutuhan user. Prototype Sistem Prototype 1 Prototype 1 sistem menggunakan metode warna berlawanan, metode ini menghasilkan nuansa yang lebih kontras sehingga menarik perhatian. tombol navigasi ke menu profile, map dan gallery diletakan dibagian bawah dengan warna yang mencolok untuk memperudah user membedakan tombol dan latar belakang karena sistem akan digunakan pada monitor layar sentuh. Gambar 2 adalah prototype 1 layout sistem informasi pariwisata kabupaten poso.
Gambar 2 Prototype 1 layout sistem
5
Berdasarkan prototype 1 didapat banyak kekurangan diantaranya bentuk font yang terlalu ramai, belum ada backsound, bentuk tombol yang kecil dan sederhana serta gambar wisata yang harusnya diletakan pada menu gallery dan menu map. Prototype 2 Hasil evaluasi prototype 1, terdapat beberapa kekurangan yang akan diperbaiki pada prototype 2. Layout dan tombol menu yang telah diperbaiki dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Prototype 2 layout sistem
Terlihat jelas perubahan layout sistem dari prototype 1 dimana logo visiting sudah tidak ada lagi serta bentuk tombol yang lebih menarik dan masih mempertahankan warna khas daerah Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso yaitu Biru dan Kuning. Pada bagian atas terdapat peta yang menggabmarkan letak Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso di pulau Sulawesi, serta iringan backsound saat mengakses sistem telah diterapkan pada prototype 2. Prototype 3 Analisis prototype 2 terdapat kekuragan, yaitu pada saat user melihat video. Suara yang keluar dari video akan terganggu karena backsound pada layout terus berputar. Dengan menambahkan tombol mute pada backsound akan membantu menyelesaikan masalah diatas, dengan menonaktifkan backsound layout user tidak akan terganggu. Layout prototype 3 dapat dilihat pada Gambar 4.
6
Gambar 4 Prototype 3 layout sistem
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk pengembangan sistem ini didapat dengan mendapatkan referensi dari buku dan jurnal yang berkaitan untuk menunjang kelengkapan data untuk sistem ini, artikel ilmiah yang menjadi patokan dan perbandingan dari penulisan dan pembuatan sistem ini, melakukan wawancara dengan kepala dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupten Poso. Informasi yang didapatkan adalah lokasi wisata, foto-foto wisata, video wisata dan data-data mengenai wisata di Kabupaten Poso. Sistem yang ada diimplementasikan pada media pamer pajang berupa kiosk, yang nantinya kiosk tersebut akan ditempatkan di daerah yang sering dikunjungi masyarakat, yaitu bandara, tempat pameran dan mall. Analisis kebutuhan fungsional: Foto Video Data pariwisata Kabupaten Poso Perancangan Sistem Perancangan sistem menjelaskan alur jalannya program dengan Diagram menu.
7
Diagram Menu Utama Program
Gambar 5 Diagram Menu Utama Program
Gambar 5 menjelaskan proses dan aktifitas sistem yang dilakukan pada saat mengakses media promosi pariwisata kabupaten Poso. Masyarakat atau wisatawan (user) melihat sistem, kemudian sistem akan menampilkan tiga menu utama yaitu profile, map dan gallery dinas pariwisata. Menu profile berfungsi jika user ingin mengetahui sejarah dinas pariwisata dan visi-misi dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten Poso. Setelah mengakses menu profile, user bisa mengakses menu map wisata yang berfungsi menampilkan lokasi wisata yang dilengkapi dengan video,foto serta informasi disekitar wisata berupa teks. Setelah user selesai mengakses menu map dan ingin melihat gallery foto, user dapat melihat pada menu gallery yang berfungsi menampilkan foto-foto wisata kabuaten Poso. Desain Interface Desain interface atau perancangan antarmuka merupakan suatu hal yang penting dari perancangan suatu sistem perangkat lunak. Perancangan antarmuka merupakan jembatan antara perangkat lunak dengan user agar bisa menggunakan sistem dengan mudah, maka dari itu diperlukan perancangan yang baik. Hal yang diperlukan dalam perancangan antarmuka adalah kenyamanan user dalam menggunakan perangkat lunak tersebut. Rancangan Menu Utama Halaman menu utama adalah halaman yang pertama kali di akses ketika aplikasi dijalankan. Halaman ini digunakan sebagai pembuka dari aplikasi ketika mengakses ke aplikasi ini. Rancangan Menu Profile Desain halaman profile yang akan diperlihatkan dalam aplikasi ini dimana user memperoleh informasi tentang Dinas Pariwisata Kabupaten Poso. 8
Rancangan Menu Map Menu map menampilkan peta wisata yang sudah dilengkapi dengan icon-icon kecil yang menggambarkan wisata tersebut. Rancangan Menu Gallery Menu gallery menampilkan gambar-gambar wisata alam, kuliner dan upacara adat kabupaten Poso. 4. Hasil Implementasi dan Pembahasan Media promosi pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso mempunyai halaman utama yang berisi beberapa menu, antara lain: menu Profile, Map, dan Gallery. Selain menu utama nantinya menu Map akan dibagi lagi menjadi beberapa sub menu lainnya. Media promosi ini nantinya akan berguna bagi wisatawan yang datang di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso serta mempermudah Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso dalam mempromosikan wisata. Dengan menerapkan metode prototype dalam perancangan sistem yang dibangun, maka diperoleh aplikasi yang sesuai dengan tujuan dan latar belakang yang telah dicapai. Selain itu dengan menggunakan metode ini akan didapatkan aplikasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user. Layout User Interface Aplikasi Halaman Menu Utama User dapat mengakses tiga menu utama pada aplikasi, yaitu Profile, Map dan Gallery. Menu Profile digunakan untuk mndapatkan informasi mengenai sejarah, visi-misi dan cabang-cabang pusat informasi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso dalam bentuk teks dan profile singkat berupa video. Menu Map memberikan informasi lokasi wisata, jarak tempuh srta fasilitas di sekitar wisata seperti hotel dan rumah makan berbentuk teks, foto dan video. Gallery menyajikan foto-foto mengenai wisata alam, wisata bahari dan wisata kuliner di Kabupaten Poso. Tampilan user interface menu utama dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 User interface menu utama
Halaman Menu Profile 9
Menu Profile terdapat video profile pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso serta teks berupa sejarah terbentuknya dinas pariwisata, pusat informasi setiap kecamatan dan visi-misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso. Tampilan user interface menu Profile dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 User Interface menu profile
Halaman Menu Profile memiliki menu video untuk menampilkan video profile pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso yang menceritakan potensi wisata dan mengajak wisatawan untuk dating ke Poso. Tampilan user interface menu profile video dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 User Interface menu profile video
Halaman Menu Map Layout menu Map menampilkan peta Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso beserta informasi wisata yang ada di dalamnya. Tampilan User Interface menu map dapat dilihat pada Gambar 9.
10
Gambar 9 User Interface menu Map
Halaman menu map memiki berbagai menu pada setiap lokasi wisata yang bisa di akses dan memberikan informasi dalam bentuk foto, video dan teks mengenai wisata tersebut dengan tampilan yang lebih menarik. User Interface menu informasi Map dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 User Interface menu informasi Map
Halaman Menu Gallery Menu Gallery akan menampilkan foto-foto wisata alam, wisata kuliner, wisata bahari dan kebudayaan Kabupaten Poso. Foto-foto dilengkapi dengan informasi berupa teks. Gambar 11 menunjukan tampilan layout menu gallery.
Gambar 11 User Interface menu gallery
11
Perancangan Media Pamer Pajang Perancangan awal media pamer pajang pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso berbentuk kotak, dengan desain tampak depan memiliki tinggi 150 cm lebar 50cm. Tampak samping memiliki lebar 30cm pada tempat PC (Personal Computer). Desain prototype 1 menggunakan bahan alumunium untuk rangka dan ditutupi fiber sebagai penutup dari rangka media pamer pajang. Gambar 12 menunjukan desain prototype 1 media pamer pajang.
Gambar 12 Prototype 1 Media Pamer Pajang
Pengujian terhadap media pamer pajang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Kepala Dinas Pariwisata, bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain yang diinginkan pada media pamer pajang. Pada pengujian prototype tahap pertama, Kepala Dinas Pariwisata menyarankan agar media pamer pajang dibuat sesuai dengan bentuk ikon kabupaten poso, Perancangan kedua, media pamer pajang yang dibuat sesuai dengan hasil wawancara kepada Kepala Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso yang mengusulkan agar desain media pamer pajang di buat seperti ikon pariwisata Kabupaten Poso. Perubahan pada pengujian kedua yaitu tampilan penutup kiosk dan rangka kiosk menjadi sesuai dengan bentuk ikon pariwisata Kabupaten Poso. Gambar 13 merupakan gambar yang menjelaskan perancangan Media Pamer Pajang tahap 2.
12
Gambar 13 Prototype 2 Media Pamer Pajang
Pengujian perancangan kedua media pamer pajang telah diterima oleh Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Poso. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pengguna lebih tertarik untuk menggunakan media pamer pajang karena bentuknya yang berbeda dengan bentuk pada perancangan awal yang berbentuk kotak. Perancangan kedua terlihat memiliki karakter atau bentuk ikon pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso dan memiliki rangka yang lebih kuat dibanding desain pada perancangan awal serta desain yang dapat di bongkar pasang untuk memudahkan dalam pemindahan tempat.
13
Gambar 14 Proses Pembuatan Media Pamer Pajang
Proses pembuatan media pamer pajang dapat dilihat pada Gambar 14 menunjukan tahap pembuatan dari rangka sampai tampilan jadi dari media pamer pajang yang telah disetujui oleh Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Poso. Pengujian Aplikasi Dalam proses pengujian atau validasi media promosi pariwisata, diberikan data berupa kuesioner. Kuesioner sendiri dibagi menjadi dua yaitu kuesioner pertama diberikan kepada mahasiswa yang bukan masyarakat Poso, berisi tentang seberapa tahukah mereka tentang wisata di Kabupaten Poso, dan tanggapan setelah melihat media promosi yang dibuat. Kuesioner kedua diberikan kepada Dinas Pariwisata Poso dan masyarakat Kabupaten Poso yang berisi tentang kebutuhan media promosi yang baru dan jawaban setelah melihat media promosi yang diimplementasikan kedalam bentuk kiosk. Pengujian Aplikasi Oleh Masyarakat Luar Poso Tabel 1 Hasil Kuesioner A Kepada Masyarakat Luar Poso No.
Pertanyaan
A SM
B M
C CM
D TM
E TMS
Total
1.
Apakah anda mengetahui dimana letak Kabupaten Poso?
3
1
10
3
13
30
2.
Apakah anda mengetahui wisata yang berada di Kabupaten Poso?
3
2
6
10
9
30
3.
Apakah anda pernah mendengar promosi tentang wisata Kabupaten Poso?
0
0
5
13
12
30
6
3
21
26
34
90
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 1, dapat disimpulkan bahawa masyarakat luar poso 37,7% belum mengetahui letak Kabupaten Poso. Maka dari itu perlu adanya media yang dapat memperkenalkan Kabupaten Poso dengan mempromosikan wisata yang dimiliki.
14
Gambar 15 Diagram Hasil Kuesioner Kepada Masyarakat A
Hasil tersebut dibuat dalam bentuk diagram pada Gambar 15, dengan penjelasan seperti berikut: Jawaban A: 6 dari 90 ( 6/90*100%) = 6.6 % Jawaban B: 3 dari 90 ( 3/90*100%) = 3.3 % Jawaban C: 21 dari 90 (21/90*100%) = 23.3% Jawaban D: 26 dari 90 (26/90*100%) = 28.8% Jawaban E: 34 dari 90 (34/90*100%) = 37.7% Tabel 2 Hasil Kuesioner B kepada Masyarakat Luar Poso No.
Pertanyaan
A SM
B M
C CM
D TM
E TMS
Total
1.
Apakah anda mengetahui media Promosi berbentuk Kiosk?
15
8
4
2
1
30
2.
Apakah anda Pernah mengoperasikan media promosi berbentuk Kiosk?
18
7
3
1
1
30
3.
Apakah media promosi berbentuk kiosk sangat menarik dan memudahkan dalam mempromosikan?
17
10
3
0
0
30
50
25
10
3
2
90
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahawa media promosi berbentuk kiosk sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Dengan skor 55,5% sangat mengetahui, 27,7% mengetahui, 11,1% cukup mengetahui, 3,3% tidak mengetahui dan 2,2% tidak mengetahui sama sekali.
15
Gambar 16 Diagram Hasil Kuesioner Kepada Masyarakat B
Hasil tersebut dibuat dalam bentuk diagram pada Gambar 16, dengan penjelasan seperti berikut: Jawaban A: 50 dari 90 (50/90*100%) = 55,5% Jawaban B: 25 dari 90 (25/90*100%) = 27,7% Jawaban C: 10 dari 90 (10/90*100%) = 11,1% Jawaban D: 3 dari 90 ( 3/90*100%) = 3,3% Jawaban E: 2 dari 90 ( 2/90*100%) = 2,2% Tabel 3 Hasil Kuesioner C Kepada Masyarakat Luar Poso No.
Pertanyaan
A
B
C
D
E
Total
1.
Apakah aplikasi media promosi pawriwisata suda sesuai?
28
2
0
0
0
30
2.
Setelah mencoba aplikasi media promosi pariwisata poso, apakah aplikasi ini dapat membantu anda untuk mengetahui wisata di Kabupaten Poso? Apakah tombol navigasi mudah untuk di operasikan?
25
5
0
0
0
30
18
9
3
0
0
30
4.
Apakah media Pamer pajang kiosk mudah utuk dibawa kemana-mana?
25
5
0
0
0
30
5.
Apakah bahan pembuatan media pamer pajang kiosk sudah Sesuai?
20
4
6
0
0
30
6.
Apakah bentuk dari media pamer pajang menarik untuk digunakan?
20
7
3
0
0
30
7.
Apakah media promosi pariwisata ini dapat memudah dinas pariwisata Poso dalam mempromosikan wisata?
25
5
0
0
0
30
161
37
12
0
0
210
3.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa media promosi sudah layak pakai dan dapat memberikan informasi wisata yang baik.serta menarik untuk digunakan. dari hasil pengujian ini didapat skor 76,6% sangat baik, 17,6% baik dan 5.7% cukup.
16
Gambar 17 Diagram Hasil Kuesioner Masyarakat C
Hasil tersebut dibuat dalam bentuk diagram pada Gambar 17, dengan penjelasan seperti berikut: Jawaban A: 136 dari 210 (136/210*100%) = 76.6 % Jawaban B: 32 dari 210 ( 32/210*100%) = 17.6 % Jawaban C: 12 dari 210 ( 12/210*100%) = 5,7% Jawaban D: 0 dari 210 ( 0/210*100%) = 0% Jawaban E: 0 dari 210 ( 0/210*100%) = 0% Pengujian Aplikasi Oleh Dinas Terkait Tabel 4 Pengujian oleh Dinas terkait No.
Pertanyaan
A
B
C
D
E
Total
1.
Ketahanan media pamer pajang?
21
8
1
0
0
30
2.
Apakah media promosi ini mudah dibawa kemana-mana?
25
5
0
0
0
30
3.
Apakah desain media pamer pajang menarik perhatian pengunjung saat pameran atau diletakan ditempat-tempat umum? Apakah muda untuk mengoperasikan media promosi tersebut?
27
3
0
0
0
30
18
7
5
0
0
30
5.
Apakah navigasi aplikasi mudah dimengerti?
15
13
2
0
0
30
6.
Apakah video pariwisata sudah baik?
20
7
3
0
0
30
7.
Apakah foto-foto yang ditampilkan sudah baik? Apakah informasi yang diberikan media promosi sudah sesuai? Dengan adanya media promosi wisata ini, apakah mempermudah dinas untuk melakukan promosi wisata?
23
7
0
0
0
30
19
6
5
0
0
30
27
3
0
0
0
30
195
25
16
0
0
270
4.
8. 9.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa media promosi telah sesuai dengan kebutuhan dari dinas pariwisata, dari hasil pengujian ini menunjukan user menerima dengan baik media promosi yang telah diimplemetasikan kedalam bentuk kiosk dan 17
memudahakan dinas saat kegiatan pameran, basar dan kegiatan-kegiatan lainnya. dengan skor 72,2% sangat baik, 21,8% baik dan 5.9% cukup.
Gambar 18 Diagram Kuesioner Dinas Terkait
Hasil tersebut dibuat dalam bentuk diagram pada Gambar 18, dengan penjelasan seperti berikut: Jawaban A: 195 dari 270 (195/270*100%) = 72.2 % Jawaban B: 25 dari 270 ( 32/270*100%) = 21.8 % Jawaban C: 16 dari 270 ( 12/270*100%) = 5,9% Jawaban D: 0 dari 270 ( 0/270*100%) = 0% Jawaban E: 0 dari 270 ( 0/270*100%) = 0% Simpulan Perancangan dan pengujian media promosi pariwisata Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso berdasarkan hasil responden Kepada Dinas terkait, masyarakat poso dan calon wisatawan yang akan berkunjung ke Poso, dapat disimpulkan bahwa media promosi pariwisata di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso memenuhi kriteria baik sebagai media promosi pariwisata dan membantu mempermudah Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso dalam mempromosikan wisata serta membantu calon wisatawan untuk menentukan lokasi wisata yg akan dituju. Berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat kekurangan dalam sistem. Maka pengembangan yang dapat dilakukan pada penelitian ini dikemudian hari adalah belum terdapat menu update pada aplikasi untuk menambahkan data-data terbaru pariwisata Kabupaten Poso, Media promosi ini masih bersifat ofline sehingga data atau informasi tidak dapat diperbaharui sampai dengan keadaan yang terbaru.
18
Pustaka [1] Kiat, Amir, 2012. Wawancara Mengenai Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso. 1 mei 2012. [2] Satigi, 2010, Peta Digital Rumah Sakit Umum Bethesda lempuyangwangi Berbasis Multimedia. Yogyakarta.STIMIKOM. [3] Nikujuluw, Efrat, 2010. Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Karimun Jawa menggunakan Flash. Salatiga Universitas Kristen Satya Wacana. [4] Azaela, Kiani, 2010, Kajian Komunikasi Visual. http://www.slideshare.net/elkhea/kajian-komunikasi-visual. Diakses tanggal 11 agustus2012. [5] Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran, http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/07/juhaerimultimedia_bagian1.pdf. (Diakses tanggal 11 september 2012) [6] Suyanto, 2010, Media Pamer Pajang atau Point of Purchase (POP), http://amikom.ac.id/research/index.php/AKM/article/view/1063. Diakses tanggal 11 september 2012. [7] Yudi, 2009, Mengenal Jenis Kiosk, http://kiosk.yudiflasher.com/?page_id=23. Diakses tanggal 14 september 2012. [8] Kurnianto, 2010, Konsep Content dan pengertian Company Profile, http://www.prowebpro.com/articles/konsep_content_company_profile.php. Diakses tanggal 14 september 2012. [9] Irwan, Aldi, 2005, Peran Dinas-Dinas di Kabupaten Poso. http://posokab.go.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blo g&id=42&Itemid=401. Diakses tanggal 11 juli 2012. [10] Pressman, Roger S., 2001. Software Engineering a Practitioner’s Approach, New York : McGraw-Hill Higher Education.
19