KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA ASPEK KESATUAN PARAGRAF SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh HERIZAN NIM 090388201131
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
Kemahiran Menulis Karangan Narasi pada Aspek Kesatuan Paragraf Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013 oleh Herizan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Drs. H. Said Barakbah Ali, M. M. Dosen Pembimbing II: Muhammad Candra, S. Pd., M. Ed.
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Kemahiran siswa menulis karangan narasi di lapangan dan masalah yang sering dilotarkan pengajaran karang-mengarang dalam proses pembelajaran di sekolah adalah kurang mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah populasi sebanyak 78 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik sampling penuh. Hasil penelitian karangan narasi siswa menunjukkan bahwa kemahiran mengarang siswa kelas X dalam kategori baik hal ini dibuktikan dari hasil nilai siswa yang telah mencapai nilai sangat baik adalah sebanyak 21 siswa, sedangkan jumlah siswa yang baik sebanyak 33 siswa. yang cukup sebanyak 20 siswa dan yang kurang 4 siswa. Kata Kunci: Karangan Narasi dan Aspek Kesatuan Paragraf
Abstract
The purpose of this study was to determine the narrative essay writing skills at the paragraph unity aspect at the tenth years students of Maitreyawira Vocational High School Tanjungpinang in Academic Year 2012/2013. Students’ proficiency in writing narrative text in learning process and the problem is often asked in learning of narrative text at schools is an unqualified students using Indonesian language properly and correctly. The population in this study were the tenth years students of Maitreyawira Vocational High School Tanjungpinang in Academic Year 2012/2013, the total population are 78 students and divided into 3 classes. In this study, the researcher took full sampling technique. The results showed that students’ writing proficiency of narrative text for tenth years students of Maitreyawira Vocational High School Tanjungpinang in both categories are good, it
proved from the results of the students who have achieved excellent scores are 21 students, while good scores are 33 students, quite good are 20 students and bad scores are 4 students. Keywords: Narrative Text and Paragraph Unity Aspect. 1. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat berbagai macam tulisan. Kita melihat ada tulisan yang berbentuk cerita pendek, puisi, berita, surat, tajuk renana, artikel, makalah, skripsi, iklan, dan lain-lain. Pokoknya, berbagai jenis dan gaya tulisan yang kita jumpai di dalam majalah dan surat kabar. Semua jenis tulisan itu, bila diklasifikasikan ke dalam ciricirinya yang sama, maka dapat dibagi atas empat jenis, yaitu narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Tentang keempat jenis karangan ini, peneliti meneliti tentang kemahiran menulis karangan narasi. Pengajaran menulis merupakan salah satu aspek pengajaran bahasa dan satra Indonesia. Salah satu siswa memiliki kegemaran dan memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti tertuang dalam kurikulum pendidikan sekolah, Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) 1993. Kegemaran menulis sebaiknya dilatihkan kepada anak usia dini hingga berlanjut ketingkat selanjutnya. Dalam proses belajar mengajar, menulis mempunyai peranan yang sangat penting. Bahkan menulis merupakan faktor penentu bagi keberhasilan seseorang. 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggambarkan hasil penelitian berdasarkan nilai-nilai yang diperolah siswa dalam tes kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf. Menurut Arikunto (2006:12) Sebalikya dengan penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut dengan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 3. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian Untuk memperoleh data mengenai kemahiran siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang dalam menulis karangan narasi, maka dilakukan tes pada saat penelitian yakni dengan memberikan tugas kepada siswa yang telah disedikan oleh peneliti terhadap menulis karangan narasi berdasarkan aspek kesatuan paragraf. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang telah diberikan, dari 78 siswa, 21 siswa telah membuat karangan narasi dengan kategori sangat baik, 33 siswa termasuk ke dalam kategori baik, 20 siswa termasuk ke dalam kategori cukup, dan 4 siswa termasuk ke dalam kategori kurang. Menentukan Nilai Rata-rata Desil Nilai rata-rata Kemahiran Menulis Karangan Narasi pada Aspek Kesatuan Paragraf Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang adalah sebagai berikut.
Desil =
Ʃ SB --------------- X 100 Ʃ ST
=
305 --------------- X 100 390
=
78,20 Keterangan: Ʃ SB = Jumlah Skor Benar Ʃ ST = Jumlah Skor Total
Dari hasil tersebut dapat kita gabungkan hasil kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf. Dengan demikian bahwa kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan rata-rata berjumlah 78,20 yang berada pada katagori “baik”. Kemahiran Menulis Karangan Narasi pada Aspek Kesatuan Paragraf Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Di bawah ini contoh-contoh dari kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf. Dengan kata lain beberapa kesalahan yang terdapat dalam karangan narasi. Kesatuan Paragraf Kesatuan adalah semua kalimat yang membina alenia itu secara bersama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Contoh: “Dipagi hari saya bangun tidur, saya mencuci muka lalu bantu orang tua dipagi hari. Setelah itu saya menonton tv, setelah beberapa jam waktu sudah berlalu sangat cepat waktu usdah siang, saya makan siang di rumah setelah makan siang saya melanjutkan nonton tv di rumah walaupun itu membosankan tetap saya lalui”. (Alex: X TKJ) Pada karangan di atas, terlihat kesatuan paragraf yang menyatakan satu tema yaitu “Liburan”. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab IV dapat disimpulkan bahwa tingkat kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013, Diperoleh rata-rata 78,20. Rata-rata tersebut dikategorikan sedang. Dari hasil penelitian dapat direkomendasikankan bahwa kemahiran menulis karangan narasi pada aspek kesatuan paragraf siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang 2012/2013 dapat ditingkatkan dengan cara, antara lain:
Guru bahasa Indonesia seharusnya dapat mengembangkan pelajaran menulis di sekolah dengan cara menulis karangan, baik itu karangan yang bersifat ilmiah, pengalam pribadi maupun menulis tentang situasi di lingkungan sekolah. Bagi pihak sekolah hendaknya, perpustakaan sekolah lebih diaktifkan. Seorang guru yang baik harus dapat memperhatikan apa saja yng menjadi kesulitan siswa dalam memulai menulis dan menghakhiri menulis. Daftar Pustaka Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hayon, J. 2007. Membaca dan Menulis wacana. Jakarta: PT. Grasindo. Isjoni. 2009. Penelitian Kuantitatif. Pekanbaru: Cendikia Isani. Iskak, Ahmad, Yustinah. 2008. Bahasa Indonesia Tataran Semenjana Untuk SMK dan MAK Kelas X. Kudus: Erlangga. Ismail. 2012. Kemampuan Menulis Mengarang Narasi Oleh Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Al Madinah Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji Kepulauan Riau. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Malik, Abdul dan Isnaini Leo Shanty. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: Unri Press. Marahimin, Ismail. 2010. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. Maryanti. 2012. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji Kepulauan Riau. Mashudi, Dedy. 2012. Kemampuan Menulis Karangan Narasi pada Aspek Kesatuan Paragraf, Koherensi, dan Pengembangan Paragraf Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji Kepulauan Riau. Mulyana, 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara wacana. Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang-Mengarang. Yogyakarta: Erlangga.
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Hendri, Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.