Ari Mochamad – Sekretaris Pokja Adaptasi Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI)
NWP
NAPs to identify Adaptation Commitee
L and D
Map mandates, workplans, and/or decisions with adaptation relevance the work programme on loss and damage (L&D WP) , incl:Convene a meeting to gather up-to-date information on adaptation
areas
of
Collaborate with the LEG in its efforts to support least developed countries (LDCs) in their national adaptation planning
duplication as well as
developing modalities and guidelines to support non-LDC developing countries in the planning, prioritization and implementation of
Collecting
and
compiling
relevant
synergies
and
to
consider what actions
may
need
undertaken
to by
be the
Adaptation Committee
information national
for adaptation
planning, and identify good
practices
for
integrating adaptation
Guidelines & modalities for NAPs
Support for the preparation of NAPAs
Full Implementation (means of implementation) Financial arrangement of Developed Countries
Program Kerja di bawah ADP
Develop the guidelines & modalities for NAPs measures for non LDC
Nairobi Work Programme on impacts, vulnerability and adaptation to climate change
menempatkan NWP sebagai ‘media’ untuk membantu meningkatkan pemahaman, khususnya dalam mengembangkan National Adaptation Plans (NAPs) dan implementasinya. Meningkatkan peran NWP dalam penyusunan dan pelaksanaan NAPs, khususnya dalam menetapkan indikator keberhasilan adaptasi. Indikator yang dibangun harus mensinergikan dampak/implikasinya terhadap ekosistem dan program ketahanan pangan, air, kesehatan serta infrastruktur. Mendorong lebih peran dunia usaha/bisnis dalam adaptasi perubahan iklim, termasuk upaya meningkatkan kemampuan mereka dalam merespon risiko perubahan iklim. Mempercepat upaya percepatan pengintegrasian adaptasi perubahan iklim ke dalam upaya pengurangan resiko bencana sebagai langkah penyelematan dan pencapaian pembangunan berjelanjutan. (termasuk didalamnya memperbaiki modalitas dan mendorong keterlibatan pihak non parties). Mendukung usulan terbentuknya small ad-hoc yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan program, memfasilitasi pertemuan dengan NGOs, pertemuan dengan lembaga nasional, regional dan internasional, khususnya antara Utara-Selatan) selama 5 tahun ke depan.
Adaptation Committee
Mendorong lembaga pendanaan bilateral maupun multilateral dan kepada GEF untuk menggunakan pendanaan khusus untuk perubahan iklim (Special Climate Change fund/SCCF) negara berkembang (non LDcs) dalam mengembangkan Rencana Adaptasi Nasional mereka. Menuntut dan mendorong kepada Komite Adaptasi untuk mencari sumber daya yang cukup tersedia sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana kerja tiga tahun mereka.
Loss and Damage Mendukung pembentukan mekanisme kelembagaan yang permanen dan kuat untuk mengatasi kehilangan dan kerusakan (loss and damage) yang rentan terhadap perubahan iklim. Adanya dukungan internasional untuk meningkatkan aksi nasional dalam membangun ketahanan terhadap meningkatnya dampak yang ditimbulkan, khususnya akibat peristiwa cuaca ektrim dan slow onset event. Dibutuhkan berbagai pendekatan untuk mengatasi Loss and damage yang berhubungan dengan efek merugikan dari perubahan iklim, termasuk dampak yang berhubungan dengan peristiwa cuaca ekstrim dan slow onset event. Meminta CoP untuk segera mengimplementasikan upaya peningkatnan kapasitas untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendekatan manajemen risiko yang komprehensif, memperkuat dialog antara para pemangku kepentingan yang relevan, dan meningkatkan tindakan dan dukungan, termasuk keuangan , teknologi dan pembangunan kapasitas, untuk mengatasi kerugian dan kerusakan. Meminta SBI untuk segera membangun modalitas dan prosedure dari mekanisme kelembagaan yang harus selesai dan dilaporkan pada CoP selanjutnya. Loss and damage harus mendapatkan pendanaan secara penuh dan harus melihat dan mempertimbangkan kondisi setiap negaranya (national circumstances). Dalam konteks area kerentanan, Indonesia menyampaikan isu agriculture dan coastal sebagai area penting yang harus mendapatkan tekanan dalam mekanisme isu/agenda ini.
National Adaptations Plans (NAPs)
Memperkuat agenda adaptasi (dibawah SBI), khususnya dalam mendorong implementasi adaptasi melalui dukungan pengembangan instrumen penilaian kebutuhan teknologi (technologi need assessment) dan pengembangan kapasitas (CB need assessment) dan penilaian kebutuhan pendanaan (financing need assessment) sebagai elemen penting Rencana Aksi Adaptasi (NAPs). Membantu meningkatkan upaya adaptasi di negara-negara berkembang dan rentan yang telah memiliki NAPs melalui bantuan teknologi, pengembangan kapasitas dan pendanaan. Dalam rangka memperkuat implementasi NAPs, perlu dibangun mekanisme untuk memonitor dan mengevaluasi (M&E) upaya/tindakan adaptasi yang telah dilaksanakan. Meminta lembaga pendanaan bilateral maupun multilateral dan kepada GEF untuk menggunakan pendanaan khusus untuk perubahan iklim (Special Climate Change fund/SCCF) negara berkembang (non LDcs) dalam mengembangkan Rencana Adaptasi Nasional mereka. Metodologi dan Pedoman teknis yang dikembangkan (oleh Komite Adaptasi) bersifat fleksibel, sesuai kondisi nasional tiap negara, dan berpedoman kepada prinsip-prinsip good governance. Pedoman ini sepatutnya mencakup komponen penilaian kebutuhan teknologi, pengembangan kapasitas dan pendanaan yang terintegrasi dengan Rencana Adaptasi Nasional. Menuntut Komite Adaptasi untuk mengembangkan pedoman dan modalitas untuk mendorong upaya-upaya adaptasi di negara berkembang non LDC.
ADP
implementasi penuh dari NAPs), implementasi program kerja loss and damage, skenario iklim dengan mendasarkan pada berdasarkan AR5. Memperkuat agenda adaptasi (dibawah SBI), khususnya dalam mendorong implementasi adaptasi melalui dukungan pengembangan instrumen penilaian kebutuhan teknologi (technologi need assessment) dan pengembangan kapasitas (CB need assessment) dan penilaian kebutuhan pendanaan (financing need assessment) sebagai elemen penting Rencana Aksi Adaptasi (NAPs). (skema & Kriteria) Implementasi dari rencana kerja loss and damage. Dibentuknya mekanisme /instrumen kompensasi dan rehabilitasi dalam upaya menekan loss nad damage, khususnya yang diakibatkan oleh dampak perubahan iklim (slow onset event)