DITJEN PDN/MJL/01/2012
Arah Kebijakan 2012 : Potensi dan Sasaran Strategisnya Kolom Gunaryo : Ceruk Utama Pasar Produk Dalam Negeri
Laporan Utama II : Meminang Sumatera Utara sebagai Gerbang Investasi
Daerah Unggulan : Jengkal Demi Jengkal Potensi Madura
DaŌar isi
PENGARAH : Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo PENANGGUNG JAWAB : Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Jimmy Bella REDAKTUR : Sri DjuniaƟ EDITOR : Ronny S.M. Marpaung
4 10
KOORDINATOR PELAKSANA : A. LaƟf Lahdjie
Trade Outlook 2012: Potensi dan Sasaran Strategisnya Pasar Gading Solo: Kian Percaya Diri Menghadapi KompeƟsi
LIPUTAN UTAMA 7 Kunjungan Kerja Tim Kemendag RI Ke Sumut Meminang Sumut Sebagai Gerbang Masuk Investasi
REFERENSIA PROFIL PASAR 13 Cara Belanda Merawat Pasar Tradisionalnya
TOPIK BAHASAN 16 Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan/BMN Tahun 2011 Upaya Memaksimalkan Laporan Keuangan Ditjen PDN
TIM ARTISTIK : Rafi Alief, B. Jagat SeƟawan, Edo Abdullah DITERBITKAN OLEH : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri ALAMAT : Gedung Utama Lt. 8 Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Email:
[email protected] [email protected]
BERITA PASAR 19 Geliat Mobil Kiat Esemka Ajak Mobnas Lain Tak Gentar Masuk Ke Pasar Komersial 22 Segarnya Peluang Usaha di Rest Area
DISTRIBUSI 25 UU No 9 Tahun 2011: OpƟmalisasi Sistem Resi Gudang Untuk Petani
KOLOM ANDA 28 Pasar DomesƟk: Ceruk Utama Pasar Produk Dalam Negeri
INFO SEMBAKO 30 Amankan Pasar DomesƟk, Kemendag Perketat Kebijakan Impor Kentang
POTENSI UMKM 36 Buah Keuletan Merawat Ulat Sutera (Usaha Budidaya Beresiko Kecil Dengan Keuntungan Besar)
DAERAH UNGGULAN 39 Jengkal Demi Jengkal Potensi Pulau Madura
PRODUK UNGGULAN 43 Peta Cerah Pasar TeksƟl Indonesia 2012 (Tak Goyah Menghadapi Bayang-bayang Krisis Global)
[2] Info PDN
Dalam rangka memperkaya informasi dan memperkuat data potensi perdagangan dalam negeri, Tim Redaksi Info PDN mengundang seluruh jajaran dinas di daerah untuk berparƟsipasi mengirimkan naskah atau arƟkel terkait perkembangan, potensi, dan peluang-peluang perdagangan di daerah. Naskah ditulis dalam MS Word dan dikirim ke email :
[email protected] atas parƟsipasinya kami sampaikan terima kasih dan apresiasi yang seƟnggi-Ɵngginya.
Redaksi
T
ampil beda tanpa meninggalkan substansi. Prinsip inilah yang ditangkap Kru Info PDN saat melihat kepiawaian Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memainkan piano seraya melantunkan beberapa lagu jazz, sesaat sebelum pemaparan tentang kinerja Kementerian Perdagangan 2011 dan Out Look 2012. Semangat itupula yang ditangkap semua kru saat mendengar arahan khusus Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo pada rapat redaksi khusus di Kantor Kementerian Perdagangan bulan Januari lalu. “Tahun ini, penampilan Info PDN harus berubah,” ujar Pak Gun (sapaan akrab kami kepada beliau) kepada seluruh kru Info PDN dengan nada opƟmis dan penuh gairah. Adalah sudah seharusnya kami merespon arahan tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja Ɵm redaksi kami. Semangat perubahan untuk memberikan yang terbaik ini kami wujudkan dengan tampilan baru majalah kesayangan kita ini. Selain merubah ukuran, beberapa tampilan visual, dari mulai cover sampai dengan tata letak juga kami beri sentuhan-sentuhan arƟsƟk yang baru. Soal materi pemberitaan, gaya jurnalisme sastra tetap kami pertahankan untuk memberikan kesegaran pembaca semua dalam menelaah dan menangkap inspirasi dari seƟap rubrik yang kami suguhkan. Di edisi awal tahun ini kami menurunkan sejumlah berita terkait potensi dan tantangan dunia perdagangan di tahun 2012. Diantaranya tentang outlook perdagangan 2012 yang disampaikan Menteri Perdagangan RI. Dan yang cukup menarik adalah ulasan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo terkait interpretasi atas langkah dan strategi yang harus diperhaƟkan oleh segenap jajaran Ditjen PDN dalam upaya memperkuat pasar domesƟk. Di samping beberapa tulisan penting di atas, pembaca kami ajak untuk bersama menyaksikan kunjungan Tim Kemendag ke Sumatera Utara dan Indramayu Jawa Barat, keunikan Pasar Gading Solo, potensi terpendam Pulau Madura, limpahan rupiah dari geliat ulat sutera sampai besarnya peluang pasar teksƟk di dalam negeri. Dan tentu saja, masih banyak lagi informasi yang bisa Anda nikmaƟ sambil menyambut tahun naga yang sangat cerah ini.
WEDANG UWUH:
Nikmat Rasanya, Berlipat Untungnya
Halaman
33
W
edang uwuh merupakan minuman tradisional warisan para raja. Terbuat dari ramuan rempah-rempah alami dan menerbarkan aroma yang mudah menggugah selera. Nilai ekonominya cukup menggoda setelah disentuh oleh kreaƟfitas sejumlah pengusaha UMKM dari Yogyakarta. SeperƟ kurang afdhol bila sudah sampai di komplek makam raja-raja Kraton Yogyakarta yang berada di Imogiri tapi Ɵdak minum wedang uwuh. Apalagi, aromanya yang sedap, rasanya yang nikmat dan khasiatnya yang konon cukup dahsyat itu hanya perlu Anda bayar dengan harga Rp 2000,- per gelas.
Tabik Redaksi
[3] Info PDN
Liputan Utama
TRADE OUTLOOK 2012:
Potensi dan Sasaran Strategisnya
Untuk menggapai potensi outlook 2012, Kemendang akan memfokuskan diri pada 3 Sasaran Strategis, yaitu: 1) Stabilisasi Penguatan Pasar Dalam Negeri. 2) Ekspor dan Kerja Sama Internasional. 3)Reformasi Birokrasi dan Good Governance. enyuman optimis terlontar dari wajah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang tengah asyik memainkan piano seraya melantunkan lagu berjudul Winter Games milik pianis dunia, David Foster, di ruang lobi Auditorium Kementerian Perdagangan, akhir Desember 2011 lalu.
S
Itulah cara Pak Gita mengungkapkan semangat dan opƟmisme Kementerian Perda ga ngan dalam menghadapi dinamika
perganƟan tahun beberapa saat sebelum melakukan konferensi pers berkenaan dengan evaluasi kinerja Perdagangan 2011 & Outlook Perdagangan 2012, pada hari itu juga di Ruang Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta. Tak hanya itu. Lagu kedua berjudul ‘You’ve Got a Friend’ karya musisi Amerika Serikat, Carole King, pun seolah sengaja dilantunkan oleh Mendag untuk melukiskan bahwa
[4] Info PDN
untuk menghadapi pelbagai tantangan perekonomian Indonesia menghadapi dinamisnya perubahan ekonomi global dewasa ini diperlukan sebuah kerjasama antar berbagai pihak terkait dengan dilandasi semangat persahabatan sejaƟ sebagaimana yang tercermin dari lagu tersebut. Kemudian, dalam konferensi pers tersebut Mendag mengingatkan bahwa proses penye lesaian krisis hutang yang melanda Amerika Serikat (AS) dan zona Eropa akan tetap berdampak pada perekonomian di negara-negara berkembang. Meskipun demikian, Mendag memprediksikan bahwa perekonomian negara-negara berkembang masih akan melaju lebih cepat dibandingkan negara-negara maju. Menurutnya, pada tahun 2012 ini ekonomi negara-negara maju
Liputan Utama
diperkirakan hanya tumbuh sebesar 1,9%, yakni; Amerika Serikat diperkirakan tumbuh sebesar 1,8%, Jerman 1,3%, Perancis 1,4%, Jepang 2,3% dan Inggris 1,6%. Sementara negara-negara emerging and developing economies, tahun 2012 ini diproyeksikan masih tumbuh dengan moderat. Rusia diperkirakan dapat tumbuh 4,1%, RRT 9%, India 7,5%, ASEAN-5 5,6% (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina), Brazil 3,6%. Adapun Indonesia sendiri, Pemerintah opƟmis bakal mencapai pertumbuhan antara 6,5%6,7% di tahun 2012. OpƟmisme ini muncul karena perkembangan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 saja sudah bisa diproyeksikan tumbuh sekitar 6,5%. Memang, angin badai ekonomi global yang mulai berhembus ke wilayah Indonesia juga perlu diwaspadai. Karena, menurut Mendag, penurunan permintaan global mulai terlihat dari tanda-tanda perlambatan kinerja sektor eksternal terutama di bulan-bulan terakhir tahun 2011. Dalam kerangka itu, Mendag menandaskan bahwa sektor perdagangan, perhotelan dan juga restoran diperkirakan akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2012 ini. Menurutnya, meski volume perdagangan barang dan jasa dunia pada tahun 2012 diperkirakan hanya tumbuh 5,8%. Sebab, impor negara-negara maju diperkirakan hanya akan tumbuh 4% dan ekspornya tumbuh 5,2%. Sebaliknya, untuk negara-negara emerging and developing economies diperkirakan masih tumbuh lebih Ɵnggi dari negara-negara maju. “Impornya diproyeksikan tumbuh 8,1% dan ekspor 7,8%,” tandasnya.
rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Senin, (6/2) lalu. Mendag menyatakan bahwa Trade outlook 2012 mencakup antara lain target pertumbuhan ekonomi 2012 sekitar 6,5%-6,7%, peningkatan domesƟc compeƟƟveness dan pasar ekspor nontradisional seperƟ Amerika LaƟn, Afrika, Timur Tengah dan Eropa Timur, hilirisasi industri komoditas pertanian primer seperƟ kakao, sawit, karet, perkiraan devisa ekspor sebesar US$ 230 miliar. Maka, untuk mencapai trade outlook tersebut, Kementerian Perdagangan telah menetapkan 3 sasaran rencana aksi, yaitu: Pertama, stabilisasi penguatan pasar dalam negeri. Diharapkan 95% konsumsi rumah tangga nasional dipasok dari produksi dalam negeri, dengan indikator rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga di 2014. Selain itu, Kemendag juga akan terus berupaya mempertahankan stabilisasi harga bahan pangan utama dengan indikator rata-rata koefisien variasi dari 10 komoditas pangan utama sebesar Ɵdak lebih dari 7%. Kontribusi sektor perdagangan juga diupayakan meningkat dengan indikator Pertumbuhan PDB Riil tahunan pedagang besar dan eceran minimum 7%. Kedua, Ekspor dan Kerja Sama Internasional. Dalam hal ini, Kemendag akan berusaha menembus pencapaian total ekspor tahun 2012 sebesar USD
Menyikapi dan menindaklanjuƟ proyeksi tersebut, Mendag tetap opƟmis dan akan membawa Kemendag untuk terus berupaya menyeimbangkan sumber pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada sumbersumber pertumbuhan domesƟk. “Sektor perdagangan sebagai mesin penghela pertumbuhan memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan adanya perlambatan permintaan di pasar global tersebut, Indonesia akan berupaya keras menyeimbangkan sumber pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada sumber-sumber pertumbuhan domesƟk,” jelasnya. Mendag opƟmis strategi tersebut akan sangat tepat untuk diterapkan. “Saya opƟmis, karena perekonomian kita cukup kuat sekali,” imbuhnya.
SASARAN TRADE OUTLOOK 2012 OpƟmisme Kemendag dalam melihat potensi Outlook 2012 kembali ditegaskan Menteri Perdagangan dalam
[5] Info PDN
6,5% OpƟmisme ini muncul karena perkembangan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 saja sudah bisa diproyeksikan tumbuh sekitar 6,5%.
Liputan Utama
gantungan barang impor dan meningkatkan apresiasi produk dalam negeri dengan mengubah pola konsumsi masyarakat ke arah yang lebih bertanggung jawab. Hal ini termasuk perubahan konsumsi pangan dan pendukung lainnya. Mendag mengungkapkan, angka konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah terƟnggi di dunia, yaitu mencapai 140 kilogram pertahun/orang. Sedangkan di negara-negara lain seperƟ Thailand dan Vietnam, konsumsi berasnya hanya 65-70 kilogram pertahun/ orang. “Kalau kita bisa mengurangi konsumsi beras, kita Ɵdak akan impor, bahkan menjadi pengekspor beras. Langkah ini juga lebih mudah dibandingkan dengan meningkatkan produkƟvitas lahan. Sebab, meningkatkan produkƟvitas lahan butuh teknologi, dan itu perlu waktu banyak,” imbuhnya.
Lebih baik impor barang yang menyehatkan bangsa, daripada impor barang yang tidak menyehatkan.
230M, yakni melalui penggiatan diversifikasi ekspor ke negara non tradisional dengan target terjadi peningkatan 25% dari tahun 2011. KeƟga, Reformasi Birokrasi dan Good Governance. Poin ini dipandang sangat penƟng oleh Mendag untuk mendukung profesianalisme jajaran Kemendag dalam menjalankan tupoksinya. Bahkan, Mendag bertekad mewujudkan Kementerian Perdagangan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepoƟsme, melalui indikator Indeks Persepsi Korupsi (Program InisiaƟf Anti Korupsi dan Survey Integritas) minimum di peringkat lima (5) besar. Realnya, Kemendag akan mewujudkan laporan keuangan yang sesuai dengan target WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Di samping itu, Kemendag juga akan berupaya meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Kementerian Perdagangan dengan indikator efektivitas dan akuntabilitas (LAKIP) minimum B dan WTA (Wajib TerƟb Administrasi).
MENGURANGI KETERGANTUNGAN TERHADAP BARANG IMPOR Ada beberapa hal sangat penƟng yang juga perlu dicatat dari paparan Menteri Perdagangan dalam Konferensi pers ini. Di antaranya, Mendag menyampaikan pemaparan tentang perubahan dasar sebagai game changer utama. Menurutnya, diperlukannya pemikiran dan aksi yang bisa mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pembentukan pola konsumsi masyarakat yang bisa mengurangi ketergantungan barang impor. Berkenaan dengan perubahan pola konsumsi, Mendag mewacanakan penƟngnya menurunkan keter-
[6] Info PDN
Selain itu, menurut Mendag, konsumsi beras yang berlebihan termasuk salah satu faktor yang memicu meningkatnya jumlah penderita diabetes di Indonesia. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-4 di dunia dalam hal jumlah penderita diabetes terbesar. “Ayah saya dulu terkena diabetes, makanya saya juga berusaha mengurangi konsumsi nasi. Saya sendiri, pada malam hari Ɵdak makan nasi, pagi sarapan singkong, dan siang hari mengkonsumsi nasi merah. Bagi saya Ɵdak terasa aneh, saya merasa sehat,” papar Mendag. Perubahan pola konsumsi tersebut, menurut Mendag bukan sesuatu yang sulit dan sudah terbukƟ menyehatkan. Ia mencontohkan pola konsumsi warga kampung Cirendeu, Cimahi, Jawa Barat yang tetap bertahan pada singkong sebagai makanan pokok sejak tahun 1918. “Kenyataannya mereka dapat hidup sehat, nyaman dan makmur,” tandasnya. “Tentunya ada pihak-pihak yang berkepenƟngan dengan impor. Saya peka, tapi lebih baik impor barang yang menyehatkan bangsa, daripada impor barang yang Ɵdak menyehatkan,” ujarnya terkait kebijakan masalah impor beras dan gula. Adapun untuk peningkatakan kapasitas kelembagaan, Mendag pun mewacanakan satu gagasan yang cukup mendasar, yakni peningkatan Kualitas SDM Kementerian Perdagangan dengan meningkatkan jumlah pegawai yang menguasai bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Hal itu, menurut Mendag, dapat dilakukan dengan menargetkan pencapaian skor TOEFL di atas 600 untuk 1.000 pegawai dan target peningkatan jumlah pegawai berpendidikan S2 dan S3 sebesar 1.500 pegawai, serta pemberian pelatihan intensif bidang terkait perdagangan. (Spr/AMF)
Liputan Utama
KUNJUNGAN KERJA TIM KEMENDAG RI KE SUMUT
Meminang Sumut Sebagai Gerbang Masuk Investasi
Kementerian Perdagangan merestui rencana Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pemerintah dan warga setempat diharapkan menyiapkan diri menghadapi perkembangan perekonomian yang bakal terjadi di pintu gerbang Indonesia bagian barat ini. eperƟ mendapat kado tahun baru. Itulah yang dirasakan oleh jajaran Muspida Provinsi Sumut ke tika mendengar dukungan Kementerian Perdagangan atas rencana pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Apalagi, hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat memimpin Rapat Koordinasi Pembangunan di Sumut, di Gedung Binagraha Sumut, Rabu (25/1) lalu.
S
“Izin KEK untuk kawasan itu akan segera keluar,” ungkap Bayu Krisnamurthi meya-
kinkan adanya kepasƟan dukungan dari pemerintah pusat. Menurutnya, saat ini penetapan kawasan tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ɵnggal menunggu penandatanganan Peraturan Presiden (Perpres) terkait KEK KISMK. Pemerintah pusat opƟmis, keputusan untuk mengembangkan KISMK menjadi KEK merupakan langkah strategis untuk mendukung Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3I) di wilayah Sumut. KEK KISM juga dipandang memiliki nilai strategis lain, yaitu mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan
[7] Info PDN
daya saing produk sawit, dan sekaligus akan menjadi daya tarik investasi ke Indonesia. Pada sisi lain, terwujudnya KEK di Sumut juga diharapkan akan menjadikan Indonesia sebagai pilihan utama tempat investasi di ASEAN. Karena, menurut Wamendag, kemampuan Indonesia meningkatkan pertumbuhan ekonominya di saat krisis akan membuat Indonesia dilirik investor asing sebagai tempat investasi utama di ASEAN. Untuk diketahui, sampai tahun 2012 ini, investasi yang masuk ke Sumut telah mencapai Rp 12,7 triliun. Dana sejumlah itu
Liputan Utama
Jangan sampai orang lain yang menerima manfaat dari pembangunan ini. Cendera mata pun harus disiapkan saat Kuala Namu beroperasi.
adalah investasi yang masuk untuk pembangunan KEK Sei Mangke, Bandara Kuala Namu, dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Diperkirakan, pada tahun 2016 nanƟ nilai tersebut akan tumbuh menjadi Rp 23,3 triliun dan 2016 menjadi Rp 34,3 triliun. Melihat prospek tersebut, Wamendag mengajak berbagai pihak, khususnya warga di Sumut, untuk menyiapkan diri menghadapi perkembangan perekonomian yang bakal terjadi di Sumut. Karena, dengan kesiapan tersebut akan semakin memantapkan posisi Sumut sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Demi merespon peluang-peluang tersebut, Wamendag menyarankan agar pemerintah daerah (pemda) setempat, yakni mulai pemerintah provinsi sampai ke pemerintah-pemerintah kabupaten/kota yang ada di sekitar Kawasan Industri Sei Mangkei (KISMK) menyiapkan disain kebijakan daerah. “Kebijakan ini perlu disiapkan sejak sekarang, karena sesuai rencana, KEK ini akan ditetapkan dan akan beroperasi penuh pada tahun 2013,” papar Wamendag. Dalam desain kebijakan tersebut, menurut Wamendag, salah satu hal yang diprioritaskan adalah persoalan penyiapan sumber daya manusia (SDM). Diproyeksikan, pada tahun 2025 nanƟ KISMK yang sekarang berada di area seluas 2002,77 ha ini nanƟnya
[8] Info PDN
akan menyerap 84.000 tenaga kerja, atau sekitar 6500 orang per tahun. Ada beberapa kebijakan terkait SDM ini yang bisa segera dilakukan untuk menyambut potensi tersebut. Misalnya, melakukan sinergi dengan perguruan Ɵnggi maupun pendirian sekolah-sekolah, khususnya Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) untuk memasok tenaga kerja untuk KISMK. Selain itu, yang perlu menjadi pemikiran dan poin penƟng dalam pengambilan kebijakan adalah tentang bagaimana mengatur kemudahan pelayanan usaha, pembangunan fisik, dan penyiapan produk-produk yang bisa diekspor. Hal itu, karena dalam kesempatan rapat koordinasi dengan Muspida Sumut dan kepalakepala daerah se-Sumut tersebut Wamendag Ɵdak hanya membahas soal prospek dan hambatan KISM untuk menjadi KEK, tapi juga membahas tentang pembangunan dan pengembangan Bandara Kuala Namu dan Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan diproyeksi menjadi persinggahan hubungan internasional. ”Jangan sampai orang lain yang menerima manfaat dari pembangunan ini. Cendera mata pun harus disiapkan saat Kuala Namu beroperasi,” ujar Wamendag mengingatkan. Ibarat dipinang, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut,
Liputan Utama
Nurdin Lubis, pun dengan semangat menyatakan bahwa Pemerintah Sumut sangat siap dan mendukung penuh keberadaan KISM. Karena, kata dia, hal itu bisa menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi Sumut.
Pemberdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil Menengah dan Promosi Ekspor Subagyo, Direktur LogisƟk dan Sarana Distribusi Didi Sumedi dan Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan Arlinda.
“Sejak awal, Pemerintah Provinsi Sumut mendukung KISM yang merupakan salah satu dan bahkan proyek pertama MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) di Sumut yang merupakan bagian dari kawasan ekonomi Sumatera,” tandasnya.
Kunjungan Tim Kementerian Perdagangan ke Ɵga lokasi tersebut memiliki 3 kepenƟngan terkait dengan Konektivitas dan Sistem LogisƟk Nasional. KeƟga kepenƟngan itu adalah; 1) Harga untuk pasar dalam negeri terkait dengan stabilitas dan keterjangkauan harga khususnya
Bahkan, untuk menyambut ut pinangan tersebut, Pemprov Sumut telah h membentuk Ɵm kerja MP3EI di Sumut untuk membangun 21 proyek MP3EI EI di Sumut. Diantara proyek-proyekk yang diusulkan dalam kerangka MP3EI itu adalah pembangunan pusat usat perdagangan kawasan regional nal atau internasional di wilayahnya. ya. Terkait SDM, menurut keterangan Kepala Badan Perenerencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riadil Akhir hir Lubis, Pemprov juga suudah berkoordinasi de-ngan kabupaten/kota serta pihak terkait lainnya dalam rangka menyiapkan SDM yang siap diserap oleh kawasan tersebut. “Kami telah merencanakan pem-bangunan SMK dan politeknik terkait industri kelapa sawit di sekitar kawasan tersebut,” papar Riadil Akhir Lubis.
PASTIKAN KONDISI, TINJAU LOKASI Sehari setelah Wamendag menggelar rapat koordinasi, Tim Kemendag juga diturunkan untuk melakukan kunjungan kerja ke Ɵga lokasi, yaitu Kawasan Industri Sei Mangkei, Bandara Kuala Namu dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Tim Kemendag yang terjun dalam kunjungan itu terdiri dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, Staf Ahli Menteri Bidang Kebijakan Perdagangan Luar Negeri dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Widharma Raya, Staf Ahli Menteri Bidang Diplomasi Bachrul Chairi, Staf Ahli Bidang
area 140 hektar dari 2.000 hektar ini. Diantara fasilitas tersebut, sebagaimana disebutkan oleh Direktur Pembangunan dan Pengembangan PTPN III Chairul Muluk adalah jalan, listrik 2x3,5 MW tenaga biomassa, drainase, dan pabrik kelapa sawit berkapasitas 45 ton, water tangker 1.000 liter per deƟk yang bisa diƟngkatkan kapasitasnya dua kali lipat. Setelah meninjau KISM, Tim Kemendag pun langsung menuju ke Pelabuhan Kuala Tanjung untuk melihat kondisi terkini dan kesiapannya untuk dikembangkan menjadi pelabuhan Hub Internasional pada tahun 2013 nanƟ. Diharapkan, dengan kenaikan status ini pelabuhan Kuala Tanjung dapat mendukung kelancaran arus barang ekspor-impor. Sebagaimana direncanakan, pelabuhan ini merupakan salah ssatu pelabuhan yang ditetapkan Master Plan Percepatan dan PerM luasan Pembangunan Ekonomi lu Khusus (MP3EI) maupun dalam Kh cetak biru sistem logisƟk nasional ce sebagai sebagai salah satu Hub se Internasional. Int
untuk komoditas pangan pokok dan komoditas strategis lainnya, serta untuk pasar internasional terkait dengan harga komoditas ekspor yang menarik dan kompeƟƟf. 2) Arus barang yang terkait dengan kelancaran arus barang, volume barang, termasuk permasalahan handling dan sarana transportasi. 3) Proteksi pasar dalam negeri dari barang-barang impor melalui safeguarding, ACI dan daya saing produk nasional. Dalam kunjungan ke KISM, tim kemendag Ɵdak hanya meninjau area industri pengolahan kelapa sawit (CPO) PTPN III, tapi juga mengadakan dialog dengan direksi PTPN III guna mengidenƟfikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. Untuk diketahui, pengembang telah membangun sejumlah fasilitas pendukung KISM yang sudah menempaƟ
[9] Info PDN
Secara terpisah, Direktur Utama Sec PT P Pelindo I Alfred Natsir mengaku sangat ng mendukung keinginan pemerin rintah untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Kual Tanjung sebagai persinggahan internasional. Pasalnya, kondisi Belawan saat ini pun sudah Ɵdak bisa lagi dikembangkan. Bahkan, menurutnya untuk tahun 2012 ini Pelindo berkomitmen menginvestasikan hingga Rp 2 triliun untuk mengembangkan Kuala Tanjung. Dana tersebut, rencananya akan digunakan untuk membangun terminal peƟ kemas dan terminal curah. Dari Pelabuhan Kuala Tanjung, Tim Kemendag mengakhiri kunjungan resminya di Bandara Kuala Namu yang saat Ɵm berada di sana masih dalam proses pembangunan. Sebagaimana telah direncanakan, pada tahun 2013 nanƟ bandara ini pun akan ditetapkan sebagai bandara hubungan internasional untuk mendukung pengembangan perdagangan melalui angkutan udara. Kondisi terakhir, pembangunannya telah selesai 78,8 % dan diharapkan sudah selesai akhir tahun ini sehingga bisa beroperasi tahun depan. (Ags/Amf)
Profil Pasar
PASAR GADING SOLO:
Kian Percaya Diri Menghadapi KompeƟsi Pasar Gading Surakarta menjadi contoh hasil kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kota dalam kerangka kemitraan program Revitalisasi Pasar Tradisional. Para pedagang dan warga Solo yang menjadi langganan di pasar ini merasa nyaman dengan konsep dan manajemen pengelolaannya. [ 10 ] Info PDN
“DENE pambikaipun gapura ing peken Gading nama Gapurendra, ing dinten Rebo kaping 22 juni 1938. (Adapun pembukaan gapura Gading bernama Gapurendra pada hari Rabu 22 Juni 1938),” tulis RM Saji dalam bukunya yang berjudul Babad Solo. Inilah bukƟ autenƟk yang menunjukkan bahwasanya keberadaan Pasar Gading Solo memiliki nilai sejarah yang cukup panjang, alias sebelum negeri ini merdeka.
Profil Pasar
Dengan kata lain, Pasar Gadhing yang berada di jalan Veteran kota Solo ini sudah lama menjadi bagian dari tradisi dan kehidupan warga kota Solo. Bahkan, kabarnya pasar ini tetap eksis sampai sekarang dikarenakan para pedagang di pasar ini Ɵdak sematamata mencari keuntungan ekonomi, tetapi juga mengharapkan berkah dari Kyai Slamet, seekor kerbau bule keramat milik Raja. SeperƟ dimaklumi, letak Pasar Gading adalah berada di lingkungan Keraton Surakarta. Sementara Kebo Bule Kyai Slamet adalah milik raja. Ada keyakinan dari para pedagang jika dagangannya dimakan Kyai Slamet alamat akan mendapat rejeki. Itulah sebabnya para pedagang di pasar ini terus bertahan dan berjualan di pasar Gading. Nama pasar ini diambil dari nama kampung tempat pasar ini berada, yaitu di kampung Gadhing. Tapi, yang dimaksud dengan Gadhing oleh nama ini bukanlah gading gajah, tetapi nama dari abdi dalem raja yang pekerjaannya gadhingan, yakni orang suci demi kejayaan keraton yang bertugas di saat ada raja yang wafat. Adapula yang menafsirkan bahwa nama Pasar Gading, tak lain karena pasar ini terletak di sebelah Ɵmur Gapura Gading, salah satu gapura penƟng yang Ɵdak bisa lepas dari sejarah perjalanan Keraton Surakarta dan jaƟ diri kota Solo. Untuk diketahui, ada beberapa gapura yang masa pembangunannya sezaman dengan Gapura Gading, yaitu Gapura Gladag, Gapura Klewer, Gapura Masjid Agung, Kori Brajanala Lor, dan Kori Brajanala Kidul. Semua gapura ini, dibangun antara tahun 1893-1939, yakni pada masa pemerintahan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) X, di mana saat itu adalah masa-masa puncak
dari maraknya pembangunan fisik di Keraton Surakarta Hadiningrat. Faktor sejarah ini pula yang kemudian menginspirasi pemerintah kota Solo untuk tetap memperhaƟkan nilai-nilai sejarah dan budaya dalam seƟap pembangunan fasilitas publiknya, termasuk dalam mendesain bangunan pasar-pasar tradisionalnya yang akan direnovasi. Pemkot Surakarta sendiri mulai membangun pasar gading ini pada tahun 2008. SeperƟ pasar-pasar di daerah solo lainnya, desain Pasar Gading pun direnovasi dan dibangun dengan konstruksi tradisionalmodern. Pasar Gading ini berbentuk kioskios yang tersusun rapi dari depan, tengah maupun belakang. Dan satu lagi yang menjadi jaƟ dirinya sebagai bagian dari situs sosial budaya, yakni sebuah gapura yang menjadi pintu masuk ke dalam pasar ini. Untuk manajemen dan pengelolaan, Pasar gading mencoba menerapkan konsep pasar percontohan yang bersih dan higienis dengan mengadopsi konsep manajamen pasar tradisional di Sigapura. Dan sebagaimana umumnya pasar tradisional lainnya, kondisi Pasar Gading pun cukup memprihaƟnkan; sangat kumuh dan menganggu pemandangan mata. Kondisi tersebut tentu saja membuat Pemkot Solo merasa bertanggung jawab. Pasal nya, selain Ɵdak representaƟf untuk melayani
[ 11 ] Info PDN
konsumen yang kian cerdas dan membutuhkan kenyamanan, letaknya yang berdekatan dengan Kraton Kasunanan pun dihawaƟrkan da pat merusak dari keindahan kraton tersebut.
KOMITMEN BERSAMA Itulah sekelumit riwayat Pasar Gading yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengembangkan pasar tradisional ini melalui program revitalisasi pasar. Gayung pun bersambut. Kementerian Perda ga ngan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Solo untuk pun berkomitmen melakukan pembenahan dan revitalisasi Pasar Gading, baik dalam proses pelaksanaan proses revitalisasi dan maupun pengawasan serta pengembangannya ke depan. Untuk diketahui, revitalisasi pasar ini menggunakan pendanaan APBN oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan dengan alokasi pagu Rp 6 miliar, APBD Provinsi Jawa Tengah Rp 0,5 miliar dan APBD Kota Surakarta sebesar Rp 1,2 miliar. Proses pembangunan Pasar Gading sendiri melalui 3 tahapan proses. Sebab, untuk melakukan sebuah pembangunan pasar tentunya melibatkan banyak pihak dan kepenƟngan. KeƟga tahapan yang ditempuh Pemkot saat itu adalah: 1) Melakukan pendekatan untuk merelokasi sementara pedagang pasar gading ke alun-alun selatan selama proses pembangunan berlangsung.
Profil Pasar
Profil Pasar Gading Nama Pasar : Pasar Gading Alamat Pasar : Jalan Veteran No. 42, Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta Jenis Pasar : Umum Bentuk Usaha : UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah Tahun berdiri : 1960 Kepemilikan : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Luas Lahan : 2.283 m² Status Lahan : Milik Pemda
2) Pembangunan pasar yang tadinya kumuh menjadi pasar yang bersih dan sehat. 3) Proses penyeleksian ulang untuk memasukan pedagang yang layak mendapatkan kios atau yang di dalam area pasar, mengingat pasar ini akan menjadi pasar percontohan.
KONDISI PASAR GADING SAAT INI Pasar Gading merupakan contoh pasar tradisional percontohan yang diharapkan mampu berkompeƟsi dan berdaya saing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern yang kian menjamur belakangan ini. Karenanya, tak mengherankan bila memasuki Pasar Gading saat ini akan terasa seperƟ masuk ke dalam sebuah pusat perbelanjaan modern. Dalam pengamatan Info PDN, deretan kios di pasar terlihat rapi, bersih dan pintu-pintunya pun seragam. Kios-kiosnya didesain sebagai ruangan-ruangan permanen dan tertutup dengan pintu lipat (folding gate). Lantainya pun memakai keramik puƟh dan bersih, jadi Ɵdak ada genangan air yang mengganggu kenyamanan pengunjung. Pemandangan ini cukup untuk mengganƟkan persepsi bahwa pasar tradisional merupakan tempat yang kumuh atau becek. Untuk penataan ruangan, pengelola pasar ini menjadikan lantai satu sebagai pusat los-los pedagang sayur-mayur, buah-buahan, dan pedagang daging. Mereka menempaƟ loslos yang tertata rapi. Di lantai dua, terdapat kantor pengelola pasar dan beberapa kios pakaian, celana, makanan, sampai tukang menjahit.
Untuk fasilitas publik, hampir semua fasilitas standar yang dibutuhkan untuk memberi kenyamanan dan keamanan pengunjung pasar telah disediakan di pasar ini. Dari pengamatan Info PDN, fasilitas umum di pasar Gading antara lain, kantor pasar, lahan parkir, Mushola, MCK, Pos keamanan, sarana pemadam kebakaran (hydrant dan APAR), sarana bongkar muat, dan sarana kebersihan. Demikianlah, kini Pasar Gading Solo pun kian percaya diri dalam melayani para pengunjungnya. Bahkan, beberapa waktu lalu kebersihan dan kerapihan pasar di Solo ini mendapat pujian khusus dari Dubes Amerika Serikat Scot Marciel dalam kesempatan kunjungannya yang didampingi oleh Walikota Solo Joko Widodo, pada bulan Mei tahun lalu. Marciel sempat menyatakan pujiannya kepada Pemerintah Indonesia, yang dinilainya berhasil menata pasar tradisional menjadi bagus dan tertata rapi. Dia pun mengaku sangat bisa menikmaƟ kunjungan ke pasar tersebut dan menemukan pengalaman baru. Bahkan, kata dia, di negaranya, sudah Ɵdak lagi bisa ditemukan pasar tradisional yang seperƟ itu. Setelah direvitalisasi fisiknya, Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Surakarta pun terus melakukan pembinaan dan penerƟban kepada para pedagang. Sebagai contoh, pengelola juga menerƟbkan para pedagang Pasar Gading yang dagangannya dinilai melampaui batas los dan kiosnya. Walhasil, tak mengherankan bila pasar ini pun dipercaya menjadi wakil Kota Surakarta dalam lomba pasar se-Jawa Tengah. (Spr/Amf)
[ 12 ] Info PDN
I. Potensi Pasar Gading 1. Spesifikasi dagangan : Kebutuhan pokok, hasil bumi, sayur, buah-buahan dan pakaian 2. Jumlah Kios : 33 Kios 3. Jumlah Los : 192 Los 4. Jumlah Pedagang : 225 Pedagang 5. Jumlah Pegawai Pasar : Kepala pasar = 1 orang, Tenaga Administrasi = 3 orang, Tenaga Kebersihan = 3 orang dan Tenaga Keamanan = 6 6. Asosiasi Pedagang/Paguyuban Pasar Gading Surakarta memiliki 1 Paguyuban Pedagang Pasar yaitu : Paguyuban Pedagang Pasar dengan nama “HPPG (Himpunan Pedagang Pasar Gading) ketua Bpk Tarmudji dengan anggota 21 orang. II. Area Zoning Pasar Bagian Bawah : Menyediakan dagangan kebutuhan seharihari dan mempunyai spesifikasi menyediakan makanan khas Solo (aneka kue tradisional, dawet, intip, ampyang, serabi, pecel, gethuk, dll) Pasar di Lantai 1 : - Zoning Sayur - Zoning Buah - Zoning Daging Bagian Atas : Menyediakan kantor pengelola pasar dan jenis dagangan berupa pakaian, celana, makanan, sampai tukang menjahit.
Referensia Profil Pasar
Cara Belanda Merawat Pasar Tradisionalnya P
ergi ke pasar tradisional minimal dua kali seminggu merupakan akƟfitas yang hampir tak pernah dilewatkan oleh sebagian besar warga negeri kincir angin, Belanda. Yang pasƟ, banyak warga Belanda mengaku mendapatkan kesenangan tersendiri dengan kekhasan pasar tradisional mereka yang tak jauh beda dengan pasarpasar tradisional Indonesia, yakni dari segi interaksi sosialnya. Betapa Ɵdak, dibanding supermarket, pasar tradisional menawarkan sebuah keakraban dan hiruk pikuk tawar menawar yang kadang membuat haƟ menjadi terus penasaran untuk mengulangnya. Bahkan, di Limburg misalnya, para pengunjung pasar tradisionalnya bisa bertemu dengan berbagai suku bangsa. Pasalnya, pasar atau de markt di Limburg ini banyak pula dikunjungi oleh para pembeli dari negara-negara perbatasan, seperƟ dari Belgia dan Jerman yaitu dari kota Keulen, Dusseldorf, Berlin dan juga StuƩgart. Keadaan itu bertambah asyik dengan teriakanteriakan para pedagang yang mencoba menawarkan dagangannya yang terkadang sambil bernyanyi-nyanyi seperƟ seorang arƟs di atas panggung. Dan satu hal lagi yang membuat warga Belanda suka ke pasar tradisional, yaitu bisa membandingkan harga-harga dan memilih komoditas-komoditas seperƟ sayuran, ikan atau buah-buahan yang masih segar. Hal itu, karena pasar tradisional di Belanda memang didesain untuk memberi kesempatan kepada para petani menjual langsung hasil panen mereka.
Pasar tradisional selalu ada di setiap negara, baik di negaranegara berkembang maupun di negara-negara maju seperti Belanda. Secara umum, tujuannya pun tak jauh beda: memberi kesempatan kepada para petani dan pedagang bermodal kecil untuk ikut ambil bagian dalam menjalankan roda ekonomi negara. [ 13 ] Info PDN
Sebagaimana di Indonesia, pasar tradisional di Limburg ini pun sudah memulai akƟfitasnya sejak pagi hari. Menurut sumber Info PDN, jam 6 pagi pun pasar sudah ramai dengan penjual dan pembeli. Komoditas yang dijual juga sangat beragam, dari mulai sayur mayur, buah-buahan, ikan segar, sampai pakaian dan pernak-pernik kebutuhan sehari-hari lainnya.
Referensia Profil Pasar
Tuhan Sangat Benci Pemalsuan Timbangan, Tapi Sebaliknya Tuhan Mencintai Timbangan Jujur.
Soal harga, para konsumen pasar tradisional di Belanda tak bakal kecewa karena kemahalan atau lebih mahal dari tempat-tempat belanja lain seperƟ supermarket dan lainnya. Pasalnya, sejak dari petani dan peternak, harga-harga sudah terkontrol dan diatur oleh pemerintah melalui “ruang lelang” yang di kelola oleh Kamar Dagang Belanda. Hal itu, dilakukan pemerintah untuk memberi keadilan antara penjual dan konsumen. Dengan kata lain, konsumen dijamin akan mendapatkan harga-harga yang stabil di pasar.
terkenal di Belanda adalah keju. Bahkan, hampir di seƟap pasar pasƟ ada toko-toko khusus yang menjual keju sebagaimana di Indonesia banyak penjual beras. Salah satu pasar tradisional keju yang terkenal di Belanda adalah pasar keju di Alkmaar. Dalam bahasa Belanda, orang menyebutnya de Alkmaarse Kaasmarkt. Pasar ini dikenal sebagai pasar keju yang sampai saat ini masih mempertahankan tradisi khas jual beli keju yang sudah ada sejak zaman tahun 1662 M.
TRADISI UNIK DI PASAR TRADISIONAL KEJU Meski sudah maju, negara Belanda tetap mempertahankan pasar-pasar tradisionalnya. Bahkan, negeri ini juga terus mengembangkan pasar-pasar tradisional di Ɵap daerah. Langkah itu, tak lain dilakukan oleh Pemerintah Belanda untuk memeratakan Ɵngkat pendapatan masyarakat perkotaan dan pedesaannya.
Kekhasan itu pula yang membuat Pasar Keju Alkmaar seƟap tahun dikunjungi ratusan ribu orang dari dalam maupun luar negeri yang ingin melihat keunikan jual beli keju di pasar tersebut. Bahkan, hampir semua wisatawan asing yang berkunjung ke Belanda akan sedikit menyesal bila Ɵdak sempat melihat kekhasan cara jual beli keju di pasar Alkamaar.
Walhasil, tak mengherankan bila di Belanda pun pasar-pasar tradisional tetap hidup dan terus berkembang. Satu bentuk pasar tradisional yang khas di Belanda adalah pasar keju. Hal itu, karena yang paling
Syahdan, pada abad ke 17 atau tepatnya pada tahun 1662 itu perdagangan keju berlangsung seƟap tahun, yaitu dari bulan Mei hingga akhir tahun. Waktu itu, pasar digelar seƟap Hari Jum’at dan Sabtu, yaitu
[ 14 ] Info PDN
Referensia Profil Pasar
dari pagi sampai jam 1 dini hari lagi. Sebagai bagian dari tradisi, akhirnya pasar ini pun terus berlangsung turun temurun sampai sekarang. Sebuah dokumen sejarah pun sempat mencatat bila omset pasar keju ini pada tahun 1916 pernah menembus angka 300 ton keju seƟap harinya.
Penasaran? Silahkan Anda melihat sendiri proses berikutnya. Namun, yang pasti tradisi perdagangan keju di Belanda ini pada intinya adalah untuk mengajarkan betapa penƟngnya untuk menjadi penjual yang jujur dan Ɵdak curang, sehingga para pembeli Ɵdak merasa dirugikan.
Kemudian, sejak tahun 1939, hanya Pasar Alkmaar saja yang masih mempertahankan tradisi memperdagangkan keju dengan cara tradisional ala Belanda. Harinya juga tetap sama, yaitu Jum’at dan Sabtu. Hanya saja, sejak itu pasar keju ini dimulai pada Jum’at pertama di bulan April sampai dengan Jumat pertama di bulan September. Waktunya pun Ɵdak terlalu lama, yaitu dari jam 10.00 sampai 12.30 di Waagplein Alkmaar.
KESEDAPAN PASAR IKAN
Nah, seperƟ apakah keunikan cara perdagangan keju di pasar keju tradisional ini?
Mengunjungi pasar-pasar tradisional pada kedua hari tersebut sangatlah mengasyikkan. Sebab, pengunjung bisa membeli apa saja yang mereka butuhkan untuk kebutuhan dapur mereka. Ada sayur mayur, buah-buahan, roƟ dan juga keju. Namun, yang cukup khas dan menarik untuk dikunjungi di pasarpasar tradisional Belanda adalah toko-toko penjualan ikan.
“Een valse waag is de Heer een gruwel en daarentegen een vol gewicht is zijn welbehagen” (Tuhan Sangat Benci Pemalsuan Timbangan, Tapi Sebaliknya Tuhan Mencintai Timbangan Jujur). Ini adalah slogan para kuli pemanggul keju yang tergabung dalam Perserikatan Pemanggul Keju di Belanda. Mereka adalah pemeran utama dalam adegan budaya jual beli keju khas Belanda ini. Paling Ɵdak, biasanya ada 4 Ɵm pemanggul keju di Pasar Alkmaar. Masing-masing Ɵm terdiri dari 7 orang dan seƟap Ɵm mengenakan seragam yang berbeda dengan warna dasar kain puƟh.
Makan ikan merupakan salah satu kesukaan orang-orang Belanda. Sampai-sampai, di Belanda itu ada tradisi makan ikan dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu. Nah, pada kedua hari itulah pasarpasar tradisional dibuka. Namun, biasanya yang paling ramai adalah pada saat akhir pekan, yaitu hari Sabtu.
Berbeda dengan pasar-pasar ikan di Indonesia yang umumnya becek dan kumuh. Di sini, semuanya tampak rapi, bersih dan tidak becek. Ikan-ikan yang dijual pun masih segar-
Adapun yang membedakan dari seƟap kelompok ini adalah warna pita dan topi jerami yang mereka pakai. Setiap tim ini dipimpin oleh seorang ketua atau komandan yang bisa dikenali dari pin silver dan pita warna teamnya. Kemudian, keempat Ɵm ini dikepalai oleh seorang ‘kaasvader’ atau bapak keju yang bertugas mengawasi jalannya perdagangan. Biasanya, sang mandor ini mengenakan tongkat hitam dengan gagang berwarna perak. Masing-masing dari anggota Ɵm memiliki tugas-tugas sendiri. Ada yang bertugas memanggul keju dari lapangan ke tempat penimbangan dan sebaliknya, ada yang tugasnya mengukur berat keju di Ɵmbangan, ada yang disebut ‘provoost’ dan bertugas mengawasi seƟap anggota Ɵm. Provos juga dberi wewenang untuk menjatuhkan denda kalau ada pengusung keju terlambat.
[ 15 ] Info PDN
segar. Penjualnya juga berpenampilan rapi dengan berseragam khusus dan senanƟasa mencoba akrab dengan para pembelinya. Itulah yang membuat pengunjung pasar ikan merasa nyaman dan ingin tak bosan ke pasar. Untuk memberikan layanan prima, para penjual ikan-ikan di pasar Belanda langsung membersihkan ikan-ikan yang dibeli pengunjung, terutama jenis ikan-ikan besar yang membutuhkan penanganan khusus sebelum dimasak. Yang menarik, di pasar ikan negeri Belanda adalah kebiasaan para penjual ikan membuang kepala-kepala ikan tersebut. Jadi, yang dibawa pulang pembeli hanya dagingnya saja. Layanan lainnya, para penjual ikan juga siap menggorengkan ikan-ikan yang dibeli, sehingga pengunjung Ɵnggal menghidangkannya keƟka sampai di rumah. Biasanya, yang paling sering dibeli dalam bentuk matang seperƟ ini adalah ikan-ikan kecil seperƟ ikan lekkerbekje, garnalen (udang), mosselen (kerang), dan kabeljauw. Dan perlu diketahui, meskipun ramai dan sesak, suasana pasar ikan tetap tampak rapi dan terƟb. Pasalnya, para pembeli ikan matang yang tengah menunggu pesanannya memiliki kedisiplinan yang Ɵnggi. Mereka berdiri antre dengan terƟb dan Ɵdak saling mendahului. (AMF/Berbagai sumber)
Topik Bahasan
KOORDINASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/BMN TAHUN 2011
Upaya Memaksimalkan Laporan Keuangan Ditjen PDN Dalam mewujudkan transparansi akuntabilitas penggunaan atau pengelolaan keuangan negara, Ditjen PDN setiap tahun berusaha maksimal untuk mewujudkan laporan keuangan yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun mengikuti standar akuntansi pemerintah (SAP).
[ 16 ] Info PDN
Topik Bahasan
angkah demi langkah pembenahan manajemen terus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dalam rangka mewujudkan good governance dan pemerintahan yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan/BMN sebagai yang digelar Ditjen PDN di Hotel Jayakarta, Jakarta, 24 s/d 27 Januari 2012 lalu.
L
Acara tersebut diikuƟ 134 peserta yang terdiri dari 6 orang Satker Pusat, 33 orang Satker Dekonsentrasi dan 95 orang Satker Tugas Pembantuan. Mengingat penƟngnya acara tersebut, dalam sambutannya Kemudian, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Drs. Mardjoko, MBA yang membuka secara resmi acara tersebut menegaskan tekad Ditjen PDN untuk menyusun laporan yang benar-benar sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi pemerintahan (SAP). “Acara ini sangat penƟng, karena laporan keuangan nantinya akan menjadi objek pemeriksaan oleh auditor, baik dari auditor internal Kemendag, maupun eksternal dalam hal ini BPK. Artinya, kita Harus mengikuƟ kaidah-kaidah akuntansi pemerintahan atau SAP,” tandas Mardjoko.
(SAP). “Laporan keuangan ini, harus akurat. ArƟnya, bahasanya harus mudah dipahami, Ɵdak berbelatbelit dan seƟap pengeluaran dalam belanja harus ada bukƟnya,” tegas Mardjoko. Dalam kesempatan tersebut, Mardjoko juga menegaskan akan menindak tegas beberapa daerah yang Ɵdak menyelesaikan laporannya. “Apabila ada kabupaten yang Ɵdak menyelesaikan laporannya karena alasan keamanan, maka lampirkan surat dari pihak keamanan, baik itu dari Polri atau dari pihak keamanan lain,” paparnya. Di luar itu, daerah yang Ɵdak membuat laporan keuangan/barang atau Ɵdak tepat waktu akan ada punishment. Sebaliknya akan ada rewards untuk daerah daerah yang dapat merealisasikan laporan secara tepat waktu atau lebih cepat. “Sanksinya macam-macam, mungkin saat pengajuan dana bantuan kembali, hanya dikasih setengah atau Ɵdak dikasih. Sedang untuk hadiahnya, manakala daerah mengajukan lagi, maka akan menjadi prioritas kami yang akan segera dialokasikan atau kita tambah nominal dananya,” ujar Mardjoko. Perlu diketahui, Tugas Pembantuan tahun 2011 adalah sebanyak 119 pasar. Sementara itu, untuk 2012 ini ada 53 daerah yang akan menerima tugas pembantuan
Mardjoko juga menjelaskan beberapa tu juan strategis dari kegiatan tersebut. Diantaranya adalah: 1) Koordinasi adalah ini diseleng garakan untuk mengopƟmalkan penyusunan laporan keuangan atau barang Ditjend PDN tahun 2011. 2) Kegiatan ini merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan transparansi akuntabilitas penggunaan atau pengelolaan APBN Ditjend PDN. Yaitu, dengan menyampaikan laporan yang memenuhi prinsip tepat waktu dan dapat disusun mengikuƟ standar akuntansi pemerintah (SAP). Lebih lanjut, Mardjoko menerangkan bahwa kegiatan koordinasi penyusunan laporan keuangan merupakan implementasi dari UU No.17 Tahun 2003 tentang keuangan negara dan UU no.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara. Undang-undang ini, antara lain mengamanatkan bahwa Menteri atau pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran atau barang wajib menyusun dan menyampaikan laporan keuangan. “Bapak Ibu semua merupakan ujung tombak dari Ditjen PDN,” tandasnya. Menurut Mardjoko, salah satu upaya kongkrit untuk mewujudkan transparansi akuntabilitas penggunaan atau pengelolaan keuangan negara yang bisa dilakukan oleh Ditjend PDN Kemendag adalah menyampaikan laporan keuangan Ditjen PDN yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun mengikuƟ standar akuntansi pemerintah
[ 17 ] Info PDN
Temuan ini hendaknya dapat dimaknai sebagai peringatan buat kita semua, bahwa setiap laporan keuangan atau BMN harus didukung dokumen yang memadai.
Topik Bahasan
Diharapkan, setelah membaca CD dari Kemenkeu bisa dipelajari untuk di implementasikan dalam kegiatan membuat laporan keuangan.
dana revitalisasi pasar. Dan dana tersebut, menurut rencana akan dialokasikan untuk revitalisasi 79 pasar dan 2 pusat distribusi pasar, atau total 81 kegiatan. “Kita berpacu dengan waktu, karena tanggal 29 Februari sudah harus laporan ke Ke menterian Keuangan. Biro Keuangan Kemendag juga sudah mematok tanggal 10 Februari sudah terkumpul, maka akhir bulan ini, kami berharap laporan tersebut sudah di kumpulkan di bagian keuangan Ditjen PDN, karena harus ada koreksi, kompilasi dan lainnya,” jelas Mardjoko.
MINIMALISIR KESALAHAN Kegiatan koordinasi penyusunan laporan merupakan sarana strategis untuk memaksimalkan hasil laporan, dimana laporan keuangan dan laporan BMN baik di Ɵngkat satker maupun Ɵngkat Eselon I Ditjen PDN bisa disusun secara bersama-sama sehingga kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan dapat diminimalisir. Seperti dimaklumi, sampai saat ini masih ada beberapa pencatatan barang persediaan pada sebagian Satker baik di Satker Pusat maupun Satker Dekonsentrasi dan penatausahaan BMN pada Satker Tugas Pembantuan yang be lum optimal. Maka dari itu, dalam laporannya, sebagai Ketua PaniƟa Penyelenggara Yasma sangat berharap kepada para narasumber untuk memberikan pengarahan dan pencerahan. Pada acara tersebut, Kasie Bimbingan Akuntansi Instansi II Direktorat APK Kementerian Keuangan Yusuf Wijaya yang hadir sebagai salah satu narasumber menyebutkan masih adanya beberapa persoalan laporan dari Biro Keuangan Kemendag terkait dengan adanya beberapa temuan Badan
Pemeriksa Keuangan yang perlu diƟndaklanjuƟ. Hal itu juga diungkapkan oleh Kepala Biro Keuangan Drs. Hajadhi, MM. Menurutnya, temuan-temuan BPK untuk Ditjen PDN antara lain adalah; pencatatan persediaan be lum dilaksanakan secara tertib dikarenakan kekurangcermatan, dan juga penggunaan kendaraan milik satker di ditjen PDN oleh Satker lain Ɵdak di dukung oleh berita acara. “Temuan ini hendaknya dapat dimaknai sebagai peringatan buat kita semua, bahwa seƟap laporan keuangan atau BMN harus didukung dokumen yang memadai,” jelasnya. Dalam sesi pemaparan penutup, Inspektur I Drs. Nana Rukmana, MM memberikan moƟvasi dalam rangka mempertahankan opini WTP. “Apa yang sudah disampaikan narasumber sebelumnya untuk diperhaƟkan. Diharapkan, setelah membaca CD dari Kemenkeu bisa dipelajari untuk di implementasikan dalam kegiatan membuat laporan keuangan,” jelas Nana. Target Kemendag dalam laporan keuangan, menurutnya adalah harus mencapai opini WTP tanpa DPP. Maka dari itu, laporan keuangan yang dibuat harus bagus sesuai dengan SAP. Target selanjutnya, laporan kinerja Kementerian Perdagangan bisa mendapatkan nilai B. “Memang untuk mendapatkannya tidak ringan,” ujarnya. Nana juga menerangkan bila laporan pembangunan pasar juga belum diperiksa dikarenakan banyaknya pembangunan pasar tradisional di daerah. Sementara itu tenaga auditor di Inspektorat Kemendag sangat terbatas. Untuk itu, pada tahun 2012 ini akan ada joint audit untuk melakukan pemeriksaan pembangunan pasar. “Joint audit ini akan dilakukan dengan auditorauditor Ɵngkat propinsi, kabupaten ataupun Ɵngkat kota,” jelasnya. (Spr/AMF)
Perkuat Perekonomian Rakyat, Kemendag Siapkan Dana Rp 400 miliar untuk 79 Pasar ”TAHUN ini ada 79 pasar yang kami revitalisasi dengan total anggaran Rp 400 miliar. Revitalisasi difokuskan untuk pasar-pasar yang benar-benar menjadi sentral ekonomi masyarakat sekitarnya,” ungkap Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, di Jayapura, awal Februari lalu. Dalam beberapa kesempatan, Gunaryo juga menegaskan bahwa revitalisasi pasar merupakan program tahunan pemerintah dikarenakan jumlah pasar yang tidak layak secara fisik cukup banyak. Diharapkan, revitalisasi tersebut bisa meningkatkan
fungsi pasar dalam mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat. “Pasar harus dapat memenuhi fungsi strategisnya, antara lain memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat, memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM), meningkatkan pendapatan asli daerah, menjadi indikator kestabilan harga dan inflasi nasional, serta penguatan nilai sosial budaya Indonesia,” paparnya. Karena itu, program revitalisasi pasar tersebut pun tidak hanya menyangkut fisik semata, tetapi juga kemampuan manajerial para pedagang. Diharapkan
[ 18 ] Info PDN
kesejahteraan para pedagang naik seiring dengan peningkatan omzet mereka. Soal dana, bila dibandingkan tahun 2011, anggaran tahun 2012 ini turun Rp 105 miliar. Seperti diketahui, pada tahun lalu Kemendag mengalokasikan dana sebesar Rp 505 miliar untuk merevitalisasi 120 pasar tradisional. Adapun tahun 2012 ini, Kementerian Perdagangan mengalokasikan anggaran APBN sebesar Rp 400 miliar untuk merevitalisasi 79 pasar yang tersebar di 53 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan 20 diantaranya adalah pasar percontohan. (Spr/Amf/Berbagai sumber)
Berita Pasar
GELIAT MOBIL KIAT ESEMKA
Ajak Mobnas Lain Tak Gentar Masuk Ke Pasar Komersial Penjualan mobil di pasar Indonesia pada tahun 2012 diprediksikan bakal tembus di angka 920 ribu sampai 940 ribu unit. Yang menarik, di tengah maraknya pro-kontra soal kualitas mobil Kiat Esemka, lebih dari 5000 orang sudah memesan si “bayi harapan” besutan asli anak bangsa ini. alam enam tahun terakhir, ratarata sehari ada 1570 mobil baru bersaing merebut konsumen pasar mobil Indonesia. Bahkan, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tren penjualan mobil di Indonesia terus mengalami pertumbuhan seƟap tahunnya. Tercatat, dalam rentang 2007-2011, rata-rata angka pertumbuhan per tahunnya mencapai sekitar 26%.
D
Di tengah-tengah riuhnya pasar mobil di Indonesia itulah kehadiran Kiat Esemka sebagai mobil produk anak negeri di penghujung tahun 2011 seolah menjadi kado akhir tahun bagi industri otomaƟf Indonesia. Sekuntum asa bertaburan di benak jutaan segenap elemen bangsa yang telah lama merindukan kehadiran mobil asli besutan dalam negeri. Tak tanggung-tanggung, demi merespon hiruk pikuk opƟmisme terhadap Kiat Esemka, awal Januari 2012 lalu Komisi VI DPR yang membidangi perindustrian, perdagangan, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lalu langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pemangku kepenƟngan (stakeholder) terkait masalah mobil nasional (mobnas). Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, RDP itu diadakan untuk mendukung percepatan realisasi program Mobnas sekaligus menindaklanjuti fenomena kemunculan mobil Esemka yang sempat menyedot simpaƟ publik belakangan ini. Semangat para wakil rakyat tersebut tentu bukan tanpa alasan. Sebab, sebelum Kiat Esemka muncul sudah banyak mobil asli buatan Indonesia yang mencoba menawarkan
kebolehannya. Komodo, Tawon, Gea, Marlip, Maleo, Wakaba, Timor, Esemka Digdaya adalah sederetan merk mobnas yang lahir terlebih dahulu. Bahkan, mobil-mobil ini sempat tampil di stand-stand kecil di ajang pameran otomoƟf terbesar di tanah air, Indonesia InternaƟonal Motor Show (IIMS) 2011 lalu.
momentum kebangkitan mobil nasional pun datang dari berbagai pihak. Beberapa investor juga sudah menyatakan diri untuk memberdayakan hasil kreasi siswa-siswa SMK yang didanai oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kiat Motor Klaten ini.
“Dari rapat kerja dengan pemerintah ini diharapkan muncul keputusan poliƟk yang bisa mempercepat realisasi program mobil nasional yang kita dambakan bersama,” tegas Aria.
Bahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) juga sudah membuka pintu bagi mobnas-mobnas seperƟ Esemka untuk bergabung dalam satu payung Gaikindo. “Kita (Gaikindo) menyambut baik Kiat Esemka, dan nanƟ kalau mereka sudah menjadi ATPM dan mau ikut anggota Gaikindo ya silakan, kita
Kabar baiknya, dukungan berbagai pihak untuk menjadikan Kiat Esemka sebagai
[ 19 ] Info PDN
Berita Pasar
sambut,” ucap Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto. Dukungan juga mengalir dari Menteri Perdagangan, Gita Wiryawan. Saat kunjungannya ke Solo, Januari lalu, Mendag Gita Wirjawan dan istri sempat menikmaƟ mobil rakitan pelajar-pelajar kreaƟf ini. Mendag juga berjanji akan mengkomunikasikan prestasi ini dengan Kementerian terkait, khususnya Kementerian Perindustrian, untuk dipelajari plus dan minusnya. “InƟnya saya mendukung sebagai bentuk
26%
semangat untuk mencintai dan membeli produk bangsa sendiri,” jelas Mendag Gita.
SUDAH DIPESAN 5000 UNIT Yang menggembirakan, ditengah pro-kontra soal peluang dan tantangan mobil Kiat Esemka di medan persaingan pasar mobil yang saat ini masih didominasi produk-produk luar, kabar yang diterima Info PDN menyebutkan sudah ada 5000 unit mobil Kiat Esemka yang dipesan. Namun demikian, prestasi yang dicapai Kiat Esemka itu tentu saja bukan akhir dari sebuah upaya. Banyak pihak menilai fenomena Kiat Esemka telah menjadi penyemangat merk-merk mobil-mobil nasional lain untuk segera memacu diri untuk segera bisa bersaing di belanƟka otomoƟf Indonesia yang masih terbuka lebar.
tren penjualan mobil di Indonesia terus mengalami pertumbuhan seƟap tahunnya. Tercatat, dalam rentang 2007-2011, rata-rata angka pertumbuhan per tahunnya mencapai sekitar 26%.
Fakta itu pula yang membuat sejumlah pihak opƟmis dan berharap mobil Esemka bisa segera diproduksi begitu izin Emisi dan Nomor IdenƟtas Kendaraan
[ 20 ] Info PDN
Berita Pasar
VOLUME PENJUALAN MOBIL
VOLUME PENJUALAN MOTOR & MOBIL
PANGSA PASAR OTOMOTIF INDONESIA 2011
900.000 ● 800.000 ●
8.000.000 ●
700.000 ●
7.000.000 ●
600.000 ●
6.000.000 ●
500.000 ●
5.000.000 ● Mobil
400.000 ●
15,5% 0,5%
▼
Motor Mobil
4.000.000 ●
300.000 ●
3.000.000 ●
200.000 ●
2.000.000 ●
100.000 ●
1.000.000 ●
13,9% 1,1%
▲
36,7% 1,9%
▼
▲
▼
0●
11,3% ▲ 0,5%
0● 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2006
2007
2008
2009
2010
▲
9,3% 0,1%
8% 0,2%
Toyota Daihatsu Mitsubishi Suzuki Honda Nissan Lainnya
4,9% 0,5%
2011
Sumber : Gaikindo, diolah
Sumber : Aisi & Gaikindo, 2011 per Oktober
Sumber : Frost & Sullivan
(NIK) keluar. Hal itu juga diungkapkan oleh Joko Widodo, Walikota Solo, yang selama ini dikenal sebagai ikon ketenaran Kiat Esemka.
Menurut Joko, mobil Esemka nanƟnya akan diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi yang didukung oleh sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) dari berbagai daerah seperƟ Pasuruan, Surakarta, Madiun, bekasi, Sukabumi, dan lainnya. Selain itu juga didukung oleh PT Solo Techno Park.
Muda Indonesia (HIPMI) untuk menjadi diler di semua provinsi. “HIPMI juga siap investasi,” imbuhnya.
“Kalau izin itu segera keluar dan bisa diberi support, maka tahun ini kira-kira 500 unit mobil akan keluar tahun ini. Memang ini bukan manufaktur raksasa, tapi kami ingin menjadi industri rakyat, dan ke depannya mobil Esemka ini menjadi pemegang prinsipal,” kata Joko
Selain itu, Joko juga mengatakan telah memperoleh komitmen dari Himpunan Pengusaha
Itulah geliat Kiat Esemka untuk menembus pasar mobil dalam negeri. Asa yang ditawarkannya sebagai cukup menjadi inspirasi dan moƟvasi bahwa sudah saatnya produkproduk lokal menjadi raja yang digemari di negerinya sendiri. (Spr/AMF)
Berawal Dari Mimpi Pak Kiat “PELUNCURAN Kiat Esemka adalah awal dari perjalanan mimpi saya untuk menjadi kenyataan. Saya mimpi bisa menjadi seperti Henry Ford, pembuat dan penemu mobil pertama,” ucap H. Sukiyat (55), salah satu tokoh penting yang membidani kelahiran mobil Kiat Esemka. Dari bengkel mobilnya yang bernama “Kiat Motor” pula muncul ide untuk menciptakan mobil buatan asli Indonesia bermerk Kiat Esemka yang kemudian mampu menarik perhatian media massa setelah digunakan oleh Wali Kota Surakarta Joko Widodo. Ya, Kiat Esemka diambil dari namanya, yaitu Sukiyat (biasa dipanggil Kiat) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kepada Info PDN, lelaki yang Lahir di Trucuk, Klaten, 22 April 1957, mengaku sangat bahagia mimpi dan cita-citanya mulai mendapat titik terang. “Saya janji kepada keluarga, setelah umur saya 50 tahun, saya akan berjuang untuk negara, kaum difabel dan orang umum. Berjuang untuk orang umum, salah satunya lewat esemka ini,” ujar suami Hj. Halimah Partini ini. Awal terangnya mimpi itu pun berangkat dari sebuah tragedy. Alkisah, sebagaimana dituturkan Sukiyat, SMK Negeri I Trucuk, Klaten waktu itu mengalami kebangkrutan. Dari hari ke hari jumlah siswanya terus berkurang karena hanya mengandalkan jurusan pertanian yang semakin tidak diminati. Kondisi itulah yang membawa Kepala sekolah SMKN I Trucuk datang kepada Pak Kiat untuk mau menjadi ketua komite sekolah. “Saya gak mau, saya hanya mau jadi wakil saja. Nah, saat itu saya bantu dengan bodi Kijang Grand Tahun 1995, untuk menambah jurusan otomotif,” jelasnya kepada Info PDN. Sejak membuka jurusan baru itu, animo siswa yang masuk semakin tinggi. “Sekarang siswanya sampai ribuan, padahal dulu hanya satu kelas, itu juga tidak penuh,” katanya. Tahun 2009, Kiat menjabat sebagai ketua komite sekolah. Keprihatinannya kian timbul, karena siswa di sekolah ini, umumnya berasal dari keluarga yang kurang mampu. “Kita mau bawa kemana anak-anak ini? Saya ingin setelah mereka keluar dari sekolah, mampu mandiri,” harap Kiat. Akhirnya, dengan memanfaatkan mesin mobil Toyota Crown sebagai objek praktek siswa, Sukiyat mengarahkan siswa untuk membuat bodi Toyota Land Cruiser. Alhasil, para pelajar berhasil mengubah mobil menjadi mobil sport utility
vehicle (SUV). Kemudian, dalam sebuah kunjungan rupanya Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Joko Sutrisno terpikat ketika dipameri karya para siswa tersebut. Bermula dari itulah Sukiyat mendapat perintah dari Joko Sutrisno untuk membuat mobil. “Pak Joko menyuruh saya membuat mobil yang tidak ada di jalan raya,” kisahnya sambil tersenyum lebar. Singkat cerita, muncullah gagasan membuat mobil dengan merk Kiat Esemka. Mobil ini diproduksi di SMKN 5 Solo dan SMKN 2 Solo. Setelah jadi, mobil Kiat Esemka pun sering tampil di beberapa pameran. Dan akhirnya, mimpi Sukiyat memang ditakdirkan menjadi kenyataan. Di penghujung tahun 2011 lalu, Walikota Solo Joko Widodo mendeklarasikan dirinya sebagai pejabat negari pertama yang akan menjadikan hasil karya anak-anak asuhan Sukiyat sebagai mobil dinasnya. Sejak itulah gema mobil Kiat Esemka mulai membahana dan menggelorakan semangat dan kepercayaan diri bangsa ini untuk berkreasi dan menggunakan produk dalam negeri. (Spr/AMF)
[ 21 ] Info PDN
Berita Pasar
Kehadiran Rest Area di beberapa jalan bebas hambatan menawarkan ceruk pasar yang menggiurkan bagi para pelaku ritel, umkm, bisnis kuliner dan aneka jasa. Puluhan ribu pengguna jalan tol yang melintas setiap hari menjadi target market potensialnya.
Segarnya Peluang Usaha di Rest Area [ 22 ] Info PDN
Berita Pasar
“NGANTUK jangan nyopir, nyopir jangan ngantuk. Istrirahatlan di rest area.” Demikian pesan sebuah spanduk besar di bahwa jembatan penyebarangan yang berada tepat 1 km sebelum Rest Area KM 97, Tol Cipularang (Purbaleunyi), Bandung, Jawa Barat. Spanduk serupa terlihat pula oleh Info PDN di 4 lokasi lain dalam perjalanan kami dari Jakarta Bandung PP via tol Cikampek dan Cipularang, pertengahan bulan Februari lalu. Pesan spanduk tersebut sangatlah tepat sasaran. Pasalnya, banyaknya kecelakaan yang terjadi di tol adalah akibat sopir mengantuk. Hal itu, tak lain karena kondisi jalan tol yang panjang dan bebas hambatan selalu menghembuskan rasa kantuk, kebosanan dan kepenatan tersendiri bagi seorang pengendara. Artinya, meskipun sejenak, para pengendara di tol pasƟ membutuhkan isƟrahat untuk mengusir kantuk dan menyegarkan tubuh kembali sebelum melanjutkan perjalanan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, biasanya seƟap jalan tol dilengkapi dengan beberapa Rest Area dengan sejumlah fasilitas pokok sebagaimana layaknya sebuah tempat isƟrahat. Yakni, seperƟ toilet, kamar mandi,
tempat ibadah dan tempat untuk sekedar makan atau minum saja. Namun sejalan dengan berjalannya waktu dan berkembangnya tuntutan kebutuhan para pengguna jalan yang semakin komplek, PT Jasa Marga pun sejak 6 tahun lalu telah mulai mengembangkan Rest Area yang tersebar di beberapa jalan tol sebagai tempat isƟrahat yang Ɵdak hanya nyaman dan aman, tapi juga mampu memenuhi segala bentuk kebutuhan yang diperlukan para pengendara. Dan satu hal yang paling menarik adalah fenomena persaingan para pengelola Rest Area untuk menggoda para pengendara agar mau singgah dan menikmaƟ fasilitas yang ditawarkan. Sekali-kali coba saja Anda mengamati satu persatu Rest Area yang Anda lewaƟ. Selain menyediakan lahan parkir yang nyaman, hampir semua Rest Area melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas publik semisal toilet, gerai-gerai ATM dan tempat-tempat ibadah. Sambil isƟrahat, para pengendara pun bisa mendapatkan segala bentuk kebutuhan perjalanannya di minimarket. Untuk soal makan dan minum, hampir semua lahan Rest Area
[ 23 ] Info PDN
memberikan banyak pilihan sesuai selera Anda. Ada food court, kios-kios rokok, toko oleh-oleh, dan juga warung-warung kopi. Yang menarik, sejumlah restoran dan kafe kelas internasional pun sudah menancapkan gerai-gerainya di beberapa Rest Area. Tak hanya itu, sejumlah pengelola Rest Area pun belakangan sudah mulai menjalin kerjasama dengan para pengusaha SPBU, bengkel, sampai tempat cuci mobil, untuk memberikan layanan prima kepada para pengunjungnya. Beberapa bangunan Rest Area yang dahulunya terlihat ala kadarnya, kini sudah banyak yang berubah wajah menjadi semacam kota kecil di tengah sahara: penuh fasilitas publik dengan berbagai macam kebutuhan dan gaya hidupnya dalam sebuah perjalanan. Dari beberapa sumber yang dikumpulkan Info PDN, saat ini sudah ada 18 Rest Area yang tersebar di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, SurabayaGempol, Purbaleunyi, dan Cirebon. Hampir semuanya sudah tampil dengan konsep arsitektur bangunan dan tata ruang modern yang berbeda-beda. Pengembangan terse-
Berita Pasar
mendulang keuntungan dari Rest Area. Boleh dikata, dari sekian banyak pilihan lokasi bisnis yang tersedia, seperƟ pasar, mal, plaza, dan juga ruko-ruko yang kian menjamur di sepanjang jalan besar, keberadaan Rest Area memiliki daya tarik tersendiri yang layak diperhitungkan. Bagi pengusaha kecil UMKM atau pedagang-pedagang kelas kaki lima pun, segarnya peluang berbisnis dan menjalankan usaha di lahan Rest Area bisa mereka nikmaƟ. Ada sejumlah pengelola Rest Area yang menawarkan peluang-peluang tersebut kepada masyarakat umum yang ingin mendulang rupiah di tepi jalan tol.
but, kabarnya dilakukan oleh PT Jasa Marga bekerjasama dengan beberapa investor dan menelan dana investasi milyaran rupiah.
Rest Area yang semula hanya ALTERNATIF LOKASI USAHA merupakan tempat bersitirahat Singkat kata, belakangan ini sejumlah Rest Area mulai banyak yang merubah kuanƟtas dan tampilan bagi para bangunannya. Pemandangan ini terlihat nyata di pengendara, kini sepanjang ruas jalan tol antara Jakarta-Cikampek, telah mengalami ruas tol Purbaleunyi dan tol Jakarta-Merak. penambahan Di balik perubahan-perubahan tersebut, ada satu fungsi yang fakta bisnis yang cukup menarik untuk dikaji. Bak secara ekonomi jamur di musim hujan, beberapa gerai barang mewah, telah membuka restoran branded berkelas internasional, dan kedaikedai kopi bergengsi yang biasanya mangkal di ceruk-ceruk pasar mal-mal besar di tengah kota kini beramai-ramai baru bagi para membangun gerainya di lahan-lahan Rest Area. usahawan untuk Bahkan, sejumlah faktory outlet dan ritel modern tak keƟnggalan untuk bersaing merogoh kocek para meliriknya. pelintas jalan tol. Kabar tersebut memperlihatkan adanya potensi pasar yang cukup menjanjikan di Rest Area. Apalagi, dari hari ke hari jumlah pemilik mobil bertambah dan animo pengendara yang memilih jalan tol untuk memperlancar dan mempercepat jarak tempuh perjalanannya terus meningkat. Di Tol CikampekJakarta saja, jumlah pengendara yang melintasinya mencapai puluhan ribu per hari. Melihat besarnya potensi pasar yang tersedia itu, banyak pebisnis yang tertarik untuk ikut ambil bagian
[ 24 ] Info PDN
Salahsatunya adalah pengelola Food Court “Pusat Jajan Langgara” yang membuka gerainya di Rest Area Km 72, Tol Cipularang (Purbaleunyi). Selain menawarkan stand-stand bazar pada event-event khusus, semisal pada bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Pusat Jajan ini juga membuka diri bagi para wirausahawan untuk membuka stand permanen dengan luas 3 x3 m. Dalam kunjungan Info PDN ke tempat ini, berbagai gerai oleh-oleh dan makanan khas daerah tampak sudah ikut serta bersaing menikmati lezatnya kue bisnis di Rest Area ini. Demi melihat potensi tersebut, awal tahun ini Pemerintah Kab. Asahan Sumatera Utara berencana akan segera membangun Rest Area dengan konsep modern di ruas Jalan Sudirman tepatnya di Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum). Menurut BupaƟ Asahan Taufan Gama Simatupang Rest Area yang akan dibangun cukup representatif, yaitu bakal dilengkapi dengan rumah makan, jajanan serta trotoar. “Lokasi ini bisa menjadi tempat alternaƟf untuk perisƟrahatan, sekaligus belanja jajanan,“ papar Taufan. Hal serupa juga tengah dilakukan oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu. Saat ini mereka sedang mengembangkan sebuah Rest Area di kaki jembatan nasional Surabaya-Madura. Rencananya, Rest Area ini nanƟnya akan dijadikan sebagai tempat relokasi bagi para PKL yang selama ini masih menjajakan dagangannya secara Ɵdak terƟb di ruas jalan jembatan Suramadu. Demikianlah. Rest Area yang semula hanya merupakan tempat berisƟrahat bagi para pengendara, kini telah mengalami penambahan fungsi yang secara ekonomi telah membuka ceruk-ceruk pasar baru bagi para usahawan untuk meliriknya. Meningkatnya jumlah kendaraan dan pengguna jalan tol merupakan masa depan pasar yang menjanjikan. Bagi yang tertarik untuk berinvestasi, membuka lokasi usaha di Rest Area pun bisa menjadi pilihan. (AMF)
Distribusi
UU NO 9 TAHUN 2011:
OpƟmalisasi Sistem Resi Gudang Untuk Petani Sosialisasi Sistem Resi Gudang diharapkan mampu mempercepat tingkat implementasi. Tak hanya petani yang diuntungkan, stabilitas harga dan kepastian pasokan pun dapat lebih terpantau. atusan karung gabah tersusun rapi menumpuk di areal Gudang SRG PT Pertani di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, menjadi pemandangan tersendiri saat Wamendag Bayu krisnamukƟ beserta rombongan yang terdiri dari puluhan awak media dan pihak terkait lainnya mengunjunginya pada akhir bulan Januari 2012 lalu.
R
Ruangan yang tampak luas itu pun berubah menjadi ramai dan penuh kilatan cahaya dari jepretan kamera-kamera para wartawan yang terlihat berdesak-desakan untuk mengabadikan momen kunjungan peninjauan Operasional Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) yang dilakuan oleh Wamen sebagai bagian dari rentetan kegiatan diskusi dan press tour Forum Wartawan Perdagangan
(FORWARD) 2012, yang mengambil tema: “Peluang dan Tantangan Pembiayaan Sistem Resi Gudang Pasca Pengesahan UU No. 9 Tahun 2011”. Dipilihnya Gudang SRG PT Pertani tak lain dikarenakan keberadaannya yang terbilang sudah cukup berhasil mengimplementasikan sistem resi gudang. Dalam keterangannya, Direktur Utama PT. Pertani, Dwi Antono mengatakan, bahwa PT. Pertani memiliki 20 unit resi gudang, 18 unit penggilingan Padi, dan 14 unit toko pertanian swalayan. Bahkan, kata dia, gudang yang awalnya hanya 6 unit dengan kapasitas 2000 ton, sekarang sudah menjadi 34 unit dan mampu menampung serta mengelola 8000 ton
[ 25 ] Info PDN
komoditas. “Dulunya kami hanya mengelola Rp.8 miliar, tapi sekarang sudah mencapai Rp. 80 miliar,” paparnya.
UU NO. 9 TAHUN 2011 SEJAHTERAKAN PETANI Diharapkan, amandemen Undang-undang tersebut bisa memperkuat nilai tawar petani. Karena dengan mengopƟmalkan SRG, harga jual komodiƟ yang dihasilkan petani dapat dijaga dan dikawal secara ketat dan dapat terhindar dari jebakan permainan para tengkulak. Perlu dicatat, bahwa substansi tambahan dalam UU No. 9 Tahun 2011 adalah kehadiran Lembaga Penjamin. Dengan demikian diharapkan dapat menumbuhkembangkan kepercayaan perbankan yang lebih Ɵnggi terhadap para petani dengan memperbesar porsi pembiayaan SRG. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka KomodiƟ (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan Syahrul R. Sempurnajaya,
Distribusi
Menurutnya, dengan menggunakan pembiayaan SRG petani bisa mendulang keuntungan sebesar Rp300500 per Kilo. “Dari tunda jual ini, bisa menguntungkan Rp300-500 per kilogram. Ada sesuatu yang menarik,” terangnya. Diterangkan pula bahwa semua komoditas yang masuk ke resi gudang tersebut mendapatkan pendanaan dari bank-bank pemerintah yang sepenuhnya di bawah kontrol pemerintah. Maka dari itu, Dwi meyakinkan bila SRG ini merupakan salah satu sarana distribusi yang bisa diandalkan untuk menjaga ketahanan pangan.
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI SRG
Dengan adanya resi gudang maka harga itu terbentuk dan diketahui semua orang, menjadi transparan, harga sesuai dengan kualitas.
dalam gelaran dialog santai, mengungkapkan, dalam pembangunan fisik gudang memang Ɵdak sulit. Tetapi, untuk melakukan sosialisasi kepada pihak seperƟ, petani, kelompok tani, atau koperasi Ɵdaklah mudah. Karena selama ini mindset petani masih berpola tradisional dan cenderung mengenal dana-dana pembiayaan yang ilegal. Maka dari itu, kehadiran SRG yang telah disiapkan infrastukturnya dan juga diberikan pembiayaan yang disubsidi ini adalah sebagai wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Menurut Syahrul, dalam SRG ini sistem pembiayaannya Ɵdak akan menggunakan kolateral. ArƟnya, para petani hanya cukup dengan meniƟpkan barang di gudang, maka akan mendapatkan pinjaman dari bank-bank yg ditunjuk. Untuk di Jawa Barat (Jabar), yaitu Bank Jabar Banten (BJB) dan BRI. “Tidak perlu kolateral, gak perlu serƟfikat tanah, gak perlu mobil, gak perlu macam-macam, dan ini terjamin.Barang yang diƟƟpkan itu dinamakan tunda jual, dia akan diberikan pinjaman dengan bunga ringan, cepat mudah keluarnya. Bahkan kalau sudah komplit syaratnya, 1 jam dana dapat cair. Tapi memang prosesnya harus dilengkapi dulu,” jelasnya. Soal komodiƟ yang bisa disimpan di Gudang SRG, ternyata bukan hanya gabah saja. Di beberapa daerah, menurut Syahrul ada juga komodiƟ-komodiƟ lain yang sudah berkembang. Diantaranya adalah, kopi di Aceh yang disupervisi oleh World Bank, Jagung di beberapa daerah seperƟ NTB, Rumput laut di daerah Indonesia Timur, dan komoditas-komoditas lain yang tengah dipelajari untuk dikembangkan. Tentang keuntungan SRG bagi petani, Dwi membeberkan bahwa para petani akan sangat diuntungkan.
[ 26 ] Info PDN
Menurut Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Surdiyanto Suryodarmodjo, PT. KBI berfungsi sebagai pusat registrasi untuk seluruh resi gudang dan derivaƟf resi gudang yang diterbitkan sesuai dengan amanah UU No. 9 tahun 2006, yang sudah diamandemen menjadi UU No. 9 tahun 2011. Fungsi pusat registrasi, tambah Surdiyanto, adalah sebagai pendukung, yakni dengan menyediakan sistem yang menghubungkan dengan pelaku resi gudang. Pada saat pengelola gudang akan menerbitkan resi gudang, terlebih dahulu akan diuji mutunya dan diasuransikan. Resi gudang yang akan diterbitkan harus diverifikasi sebelumnya di pusat registrasi untuk diperiksa kelayakan dan diberikan kode pengamanan atau isƟlahnya kode registrasi. “Karena resi gudang ditetapkan UU sebagai surat berharga, maka dilengkapi dengan sarana pengaman baik dalam bentuk kode registrai ataupun user ID dan password yang terhubung dengan sistem yang ada,” jelasnya.
Distribusi
300-500 Dengan menggunakan pembiayaan SRG petani bisa mendulang keuntungan sebesar Rp300-500 per Kilogram.
PT. KBI sendiri, ungkap Surdiyanto, membentuk jaringan dan piranƟ lunak ke gudang dan juga ke perbankan. Hal ini dilakukan dalam rangka, mempermudah verifikasi ataupun konfirmasi antara pihak bank dan pengelola resi gudang ataupun sebaliknya. Ada banyak keuntungan strategis dengan penerapan SRG ini. Diantaranya, jika data mengenai komoditas yang diresigudangkan itu tercatat di pusat registrasi, maka Kemendag dan juga pihak-pihak yang berkepenƟngan, dapat mengetahui secara persis stok yang betul-betul ada di gudang. Sehingga, ke depannya diharapkan bisa mendukung Sistem Informasi Sediaan Nasional Komoditas, yang bisa digunakan untuk mendukung pengambilan kebijakan pemerintah di bidang komoditas ataupun stabilasasi harga. Menanggapi perkembangan tersebut, Wamen Bayu KrisnamukƟ dalam diskusi di Hotel Wiwi Perkasa 2, Indramayu, memaparkan bahwa bursa berjangka atau pasar berjangka sudah dikembangkan terlebih dahulu sebelum resi gudang yang juga terkait dengan pasar lelang. Semua itu, merupakan sebuah usaha untuk membuat sistem perdagangan yang lebih transparan dan mampu membawa kepenƟngan stockholders perdagangan. Resi gudang, jelas Wamen, memiliki dimensi manfaat yang besar terhadap konsumen, karena konsumen mengharapkan kepasƟan pasokan dan stabilitas harga. Resi gudang mampu menjawab spekulasi yang terjadi karena keƟdaksempurnaan informasi dan ketidak percayaan atas kemampuan melakukan sesuatu, seperƟ invasi atau memasok. “Dengan adanya resi gudang maka harga itu terbentuk dan diketahui semua orang, menjadi transparan, harga sesuai dengan kualitas. Jadi kalo terjamin, harga terbuka dan kualitas terbuka,” katanya. Nilai strategis lain dari resi gudang, tambah Wamen, adalah membangun transparansi
dan menjadi suatu alternatif untuk menyeimbangkan kepenƟngan konsumen dan produsen.
pergudangan badan usaha terkait, bisa dari BUMN, swasta, petani, koperasi, sepanjang memenuhi persyaratan,” katanya.
Bagaimana tantangan dan hambatan SRG? Kepala BAPPEBTI Syahrul R. Sempurnajaya berpendapat, tantangannya yaitu, kurangnya pemahaman dalam mekanisme pelaku, mutu komodiƟ yang dihasilkan petani belum standar, perlu sinergi dari semua pihak, kurangnya sarana peralatan, dan masih terbatasnya akses pasar bagi petani ataupun koperasi.
Langkah-langkah pemerintah dalam percepatan implementasi SRG, menurut Syahrul akan terus dilakukan dengan menambahkan antara lain, sosialisasi dan pertemuan tekhnis kepada pihak-pihak terkait dan penyediaan skema resi gudang. “Pembangunan gudanggudang hampir di 16 propinsi, jumlahnya mencapai 70 di luar PT Pertani,” jelasnya.
Sedangkan untuk peluangnya, Syahrul melihat, petani dapat mendapatkan harga yang lebih baik dengan menunda penjualan, kepasƟan kualitas dan kuanƟtas atas barang yang disimpan, mempertahankan mutu atas barang yang disimpan di gudang, akses per bankan menjadi mudah dan cepat, men dorong usaha kelompok sehingga meningkatkan posisi tawar dan lain-lain. “SRG juga mendorong tumbuhnya industri
Dalam rangkaian acara ini, Wamen Bayu KrisnamukƟ dan rombongan juga meninjau pasar Karang Ampel, Indramayu. Ikut juga dalam rombongan, Drs. Mardjoko, MBA selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Drs. Suhanto, MM selaku Direktur Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri, Drs. Didi Sumedi, MBA selaku Direktur LogisƟk dan Sarana Distribusi. (Spr/AMF)
[ 27 ] Info PDN
Kolom Anda
38,5% Tercatat, pada periode Januari-September 2011, impor barang konsumsi mencapai US$ 9,9 miliar, atau naik 38,5% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang berada di angka US$ 7,2 miliar.
alam pemaparan outlook perdagangan 2012 lalu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan telah menerangkan bahwa untuk mencapai potensi trade outlook tersebut, Kementerian Perdagangan akan menjadikan stabilisasi penguatan pasar dalam negeri sebagai salah satu strategi yang akan ditempuh dalam rangka menghadapi proyeksi terjadinya penurunan ekspor.
D
PASAR DOMESTIK:
Ceruk Utama Pasar Produk Dalam Negeri Oleh : Gunaryo (Dirjen Perdagangan Dalam Negeri)
Fenomena krisis global mengakibatkan terjadinya penurunan nilai ekspor beberapa komoditas unggulan. Menyikapi hal itu, Kementerian Perdagangan akan menerapkan dua strategi, yaitu melakukan diversifikasi ekspor dan memperkuat pasar domestik.
[ 28 ] Info PDN
Memahami hal tersebut, Direktorat Jenderal Perdagangan Negeri perlu melakukan beberapa langkah strategis dalam rangka mengopƟmalkan pasar domesƟk sebagai ceruk pasar produk-produk nasional. Sebagai sebuah upaya, optimalisasi pasar dalam negeri memiliki peluang dan tantangan yang sama-sama perlu dicermaƟ dan diperhitungkan secara matang, meski beberapa data dan analisa yang muncul menunjukkan adanya potensi yang masih sangat besar di sektor pasar domesƟk. Bahkan, pasar domesƟk Indonesia masih sangat potensial sampai tahun 2030 (Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani). Hal itu diperkuat dengan besarnya jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia yang notabene memiliki karakter permintaan tinggi. Menurut data Bank Dunia, jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia mencapai 130 juta jiwa. Ini merupakan ceruk pasar yang sangat potensial. Apalagi, data yang sama menunjukkan 70% penduduk Indonesia termasuk usia produkƟf (14 s/d 65 tahun) yang berpotensi memiliki kecenderungan berdaya beli Ɵnggi. Fakta di lapangan juga menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu adanya pertumbuhan tingkat kenaikan nilai belanja barang konsumsi masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun seiring dengan kemajuan kondisi ekonomi negeri ini. Tahun 2011 lalu, Badan Pusat StaƟsƟk (BPS) mengeluarkan sebuah data yang menunjukkan total nilai belanja konsumsi masyarakat Indonesia dari bulan Januari hingga Oktober 2011 telah mencapai Rp2.150 triliun. Yang patut dicermaƟ, sekitar 4,5% dari jumlah tersebut berasal dari belanja masyarakat terhadap barang konsumsi impor. Memang, secara persentase, nilai tersebut masih rendah. Namun, secara nominal angka itu menghasilkan nilai yang cukup besar yakni sekitar Rp100 triliun.
Kolom Anda
Data BPS juga menyebutkan, trend yang terjadi pada tahun 2011 juga menunjukkan terus meningkatnya nilai belanja barang konsumsi impor masyarakat Indonesia. Tercatat, pada periode Januari-September 2011, impor barang konsumsi mencapai US$ 9,9 miliar, atau naik 38,5% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang berada di angka US$ 7,2 miliar.
Dengan kata lain, komitmen semua pihak untuk Ɵdak mengimpor produk-produk yang bisa diproduksi di dalam negeri merupakan unsur yang paling menentukan untuk memberikan keleluasaan bagi produk-produk nasional berkompeƟsi di pasar dalam negeri.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya peningkatan tersebut. Diantaranya, 1) Trend pendapatan penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan. 2) Meningkatnya jumlah penduduk usia muda yang membutuhkan beragam produk.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 240 juta jiwa. Mereka adalah pangsa potensial pasar domesƟk Indonesia yang selama ini mampu menyumbang 60% dari total produk domestik bruto. Tentang data ini, maka ada satu pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan, yang perlu bersama-sama kita jadikan kerangka berpikir dan berbuat, yakni bahwa kekuatan utama ekonomi Indonesia sesungguhnya berasal dari pasar domesƟk.
MENGONTROL IMPOR, MELINDUNGI PRODUK NASIONAL Perlu dicatat, bahwa potensi pasar domesƟk saat ini Ɵdak hanya dilirik oleh produk-produk lokal saja, tetapi juga oleh produk-produk asing. Karena itu, peningkatan daya saing produk-produk lokal pun menjadi salah satu agenda yang tak terpisahkan dari program penguatan pasar domesƟk. Salah satu langkah penƟng untuk memperkuat dan mengopƟmalkan pasar domesƟk untuk pemasaran produk-produk lokal adalah mengontrol atau melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan impor beberapa komoditas. Strategi ini telah dilakukan sejumlah negara berkembang. Bahkan, ada beberapa negara maju yang juga menerapkannya. Memperkuat pengamanan perdagangan dalam rangka mengontrol impor ini perlu dilakukan. Sebab, meskipun tren kegiatan impor barang konsumsi sebagaimana yang kita lihat tadi masih kecil, kewaspadaan tetap harus dilakukan dalam rangka mencegah timbulnya dampak negatif impor bagi masyarakat dan dunia usaha di dalam negeri. Hal itu, menurut hemat penulis, perlu dirumuskan dalam bentuk kebijakan-kebijakan strategis untuk melindungi industri di dalam negeri dan memperketat masuknya barang-barang konsumsi impor. Namun, yang perlu dicatat, betapa pun kebijakan-kebijakan tersebut tetap harus mengacu pada aturan-aturan internasional yang berlaku dalam ekspor impor. Meski demikian, harus diakui bahwa berbagai kebijakan pemerintah dalam rangka penguatan pasar lokal ini tentu saja Ɵdak akan efekƟf bila Ɵdak dukung oleh pihak-pihak lain yang berkepenƟngan.
POTENSI PASAR DOMESTIK
Sebagaimana dimaklumi, hingga akhir 2011 lalu pasar domesƟk untuk barang konsumsi diprediksi mencapai angka nominal Rp3.780 triliun. Faktor ini pula yang menyebabkan derasnya animo pengusaha-pengusaha dari luar negeri untuk memasarkan produk-produk mereka di Indonesia, terutama produk-produk elektronik, kecanƟkan, fashion sampai mainan anak-anak. Untuk menyikapi fakta-fakta dan data tersebut, Menteri Perdagangan menyampaikan perlunya perubahan dasar sebagai game changer utama. Menurutnya, diperlukannya pemikiran dan aksi yang bisa mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pembentukan pola konsumsi masyarakat yang bisa mengurangi ketergantungan barang impor. Demi mengopƟmalkan pasar domesƟk ini, maka pemerintah akan mengembangkan pasar domesƟk dengan melakukan peningkatan efisiensi, konekƟvitas,dan fasilitas, perekonomian Indonesia. Adapun target strategisnya adalah 95% konsumsi rumah tangga nasional dipasok dari produksi dalam negeri, dengan indikator rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga di 2014. Namun, tentu saja strategi itu bukan tanpa tantangan, terutama dalam kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan dukungan infrastruktur yang me madai dan bisa mendukung konektivitas transportasi dan meminimalkan biaya logisƟk. Karenanya, kerjasama dan sinergi dari semua pihak terkait tetap menjadi kunci dari keberhasilan harapan ini. (red)
[ 29 ] Info PDN
Demi mengoptimalkan pasar domestik ini, maka pemerintah akan mengembangkan pasar domestik dengan melakukan peningkatan efisiensi, konektivitas,dan fasilitas, perekonomian Indonesia.
Info Sembako
Amankan Pasar DomesƟk, Kemendag Perketat Kebijakan Impor Kentang Kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kentang terus meningkat. Kementerian Perdagangan mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menekan impor dan melindungi kepentingan petani dalam negeri. ang surya masih malu menampakkan dirinya saat dua kuli bongkar sibuk menurunkan puluhan karung kentang dari atas bak truk. Sambil memegang pulpen dan kertas, Asep (30) pedagang kentang terus mengawasi kedua orang itu sambil sesekali menepuk-nepuk lalat yang terus mencoba hinggap di tubuhnya.
S
Asep adalah salah satu dari puluhan pedagang kentang di Pasar Induk Cibitung Bekasi, Jawa Barat. “Kentang-kentang ini dikirim dari Dieng, bukan impor, Mas,” jawab Asep saat dikonfirmasi Info PDN pagi itu. Menurut Asep, sejak awal Januari kentang impor yang sebelumnya banyak sudah Ɵdak terlihat lagi di pasar induk Cibitung. Kabar ini tentu saja cukup untuk menjadi bukƟ bahwa pemerintah serius memperhaƟkan kepenƟngan para petani dalam negeri. Dari segi harga, perlu diketahui bahwa kentang lokal memang jauh lebih mahal, namun, kualitasnya lebih unggul. “Kentang impor harganya setengah lebih murah dari kentang lokal, karena memang kualitas kentang lokal lebih bagus,” ungkap Asep. Hal senada juga diungkapkan BakƟ (33), seorang pedagang kentang di pasar Kramat JaƟ. BakƟ mengaku hanya menjual kentang dari Dieng. Dan menurutnya, seƟap hari kurang lebih ada 14 ton lebih kentang dari Dieng yang masuk ke pasar tersebut. “Saat ini saya menjual kentang ini dengan kisaran harga Rp. 5.500- 6000 per kilogram,” tuturnya kepada Info PDN.
Adapun harga kentang lokal dari pasar-pasar lain, dari informasi yang dihimpun Info PDN dari data Pasar KomodiƟ Nasional (Paskomnas) cukup variaƟf. Di Pasar Induk Jakabaring Palembang misalnya, harga Kentang Padang mutu AB berkisar Rp. 3,800- 4,000 perkilogram. Di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, harga Kentang Dieng mutu AB berkisar Rp. 5.000-5.500, dan kentang Jawa Barat mutu AB berkisar Rp. 4,000-4,500. Kisaran harga tersebut tergolong sudah mengalami perbaikan dan merangkak normal bila dibanding saat maraknya kentang impor. Di Pasar Induk Kramatjati misalnya, saat
[ 30 ] Info PDN
masih banyak kentang impor sempat terjadi penurunan kentang lokal sampai di angka 3000/kg. Padahal, sebelum ada kentang impor, harganya mencapai 6000/kg. Menurut sejumlah pedagang yang dijumpai Info PDN, jatuhnya harga kentang lokal dikarena tampilan produk impor cenderung lebih menarik, dan harga jualnya pun lebih murah jika dibandingkan dengan harga pasaran produk lokal. Sebagai ilustrasi, pada bulan Oktober 2011 lalu harga kentang impor asal Cina dan Bangladesh dibandrol Rp 2.000 per kilogram. Data Badan Pusat StaƟsƟk (BPS) menyebutkan,
Info Sembako
impor kentang pada bulan Oktober 2011 tersebut mencapai 5,4 ribu ton , dengan nilai US$ 3,7 juta. Sementara itu, total impor kentang dari JanuariOktober 2011 mencapai 75,4 ribu ton dengan total nilai US$ 47,3 juta. Melihat kenyataan tersebut, Pemerintah juga Ɵdak Ɵnggal diam. Mulai akhir tahun lalu, pemerintah mulai bertindak tegas dengan membatasi pintu masuk jalur impor. Kebijakan ini termaktub dalam Peraturan Menteri Pertanian No 88/Permentan/ PP.340/12/2011, tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan. “Kebijakan ini efekƟf berlaku Maret nanƟ. Saat ini kita mulai melakukan sosialisasi dan menyiapkan karanƟna yang kuat untuk mengontrol masuknya produk impor produk horƟkultura,” kata Menteri Pertanian Suswono, akhir Desember lalu. Perlu diketahui, awalnya pemerintah me mang mengizinkan impor horƟkultura melalui delapan pintu masuk. Namun, dengan keluarnya Peraturan Menteri Pertanian tersebut ini pintu masuk impor dibatasi menjadi empat yaitu Pelabuhan Belawan Sumatra Utara, Pelabuhan Makassar Sulawesi Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan Bandara Soekarno HaƩa Tangerang.
KEBIJAKAN KEMENDAG Pembatasan pintu masuk produk impor hortikultura tersebut, mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Saat ini pun, Kemendag masih melakukan kajian kerja sama dengan negara mitra terkait karantina sebelum mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan. “Jadi, nanti Permendag akan mengikuti dengan menyatakan kepada perusahaan bahwa hanya ada empat tempat masuknya impor horƟkultura,” jelas Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Januari 2012 lalu. Selain itu, Kemendag juga menyadari penƟngnya menjaga kestabilan harga jual da lam rangka memberikan insentif bagi petani kentang untuk tetap terus semangat memproduksi. Kemendag juga memiliki ke pentingan untuk memberikan perlindungan harga jual baik kepada produsen maupun konsumen, yakni dari spekulasi dagang maupun dari pengaruh akibat banjirnya impor kentang. Terkait soal impor kentang, menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo, selama ini memang belum ada aturan mengenai importasi kentang. Sehingga, menurutnya Kemendag menerapkan ketentuan yang sifatnya umum tentang
impor. “Siapa pun yang telah mengantongi izin imporƟr umum dari Kemendag dapat mengimpor kentang. Tapi sekalipun Ɵdak diatur, bukan berarƟ bebas sama sekali,” ujar Gunaryo, beberapa waktu lalu. Gunaryo juga menyatakan, untuk importasi kentang memang Ɵdak dipersyaratkan izin impor karena Ɵdak dilakukan pengaturan tata niaga secara khusus. “Sekalipun begitu, bukan berarƟ bebas atau Ɵdak terkendali. Tetap berlaku ketentuan umum terkait dengan komodiƟ impor yang terkait K3LM,” imbuhnya. Dalam kaitannya dengan penerƟban impor kentang, Gunaryo mengatakan bahwa mekanisme yang bisa dilakukan saat ini adalah melalui technical barrier to trade yaitu sanitary and phyto sanitany (SPS) oleh Badan KaranƟna.“Ini bagian dari strategi kita untuk menjaga ketahanan pangan karena kita juga harus memerhaƟkan kesejahteraan petani,” tuturnya. Selain itu, rencananya Kemendag juga akan menerapkan tarif Ɵnggi untuk bea masuk kentang. Langkah ini diambil sebagai solusi untuk mengamankan produksi kentang nasional dan mengamankan pasar
[ 31 ] Info PDN
Jadi, nanti Permendag akan mengikuti dengan menyatakan kepada perusahaan bahwa hanya ada empat tempat masuknya impor hortikultura.
Info Sembako
domesƟk atau dalam negeri Indonesia di tengah krisis Eropa yang masih terus terjadi. Menurut penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, pemberlakuan tarif bea masuk Ɵnggi ini dimaksudkan juga untuk benar-benar mengamankan produksi kentang dalam negeri dan memperƟmbangkan analisa risiko. “Kita juga akan menerapkan tarif yang tegas dan signifikan. Kalau Ɵdak salah tarif kentang bibit itu nol persen (sekarang). Tapi kalau konsumsi itu 20 persen. Sangat terbuka ini sedang kita godok, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera keluar pasƟnya, kalau untuk kentang konsumsi kalau perlu kita naikkan dua kali lipat tarifnya. Atau bahkan dilarang sama sekali kentang konsumsi,” tandas Wamendag pada bulan Oktober 2011 lalu. Dan secara lebih tegas, beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sempat berpendapat bila Indonesia seharusnya tidak lagi mengimpor kentang. Menurut dia, sebenarnya Kementrian Pertanian hanya mengeluarkan izin untuk mendatangkan bibit kentang. “Tapi kenyataan di lapangan mungkin agak berbeda,” ujarnya. Maka, untuk menyelesaikan persoalan impor kentang ini, kata Mendag, Kementerian Perdagangan akan duduk bersama Kemen terian Pertanian. Adapun salah satu entry poin yang akan dibicarakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah angka kebutuhan konsumsi kentang Indonesia. (Spr/Amf)
Jalan Panjang Kentang di Indonesia KENTANG (Solanum tuberosum), adalah tanaman umbi-umbian asli Amerika Tengah/Selatan. Komoditas ini diperkenalkan oleh Belanda ke masyarakat Indonesia, tepatnya Pulau Jawa pada tahun 1794. Pertamakali budidaya kentang dilakukan di Cimahi, Jawa Barat. Setelah itu, Belanda juga mengenalkan kentang ke Brastagi, Sumatera Utara tahun 1811. Selanjutnya sentra kentang berkembang di Brastagi (Sumut), Kerinci (Jambi), Pangalengan
(Jabar), Dieng (Jateng), Tengger (Jatim) dan Toraja (Sulsel). Sejak itu pula masyarakat Indonesia mulai menggemari kentang. Namun beda dengan masyarakat Indian dan Eropa yang menjadikannya sebagai makanan pokok, orang Indonesia justru menjadikannya sebagai sayuran atau lauk, baik untuk sup, sambal goreng atau rendang. Dan belakangan ini, kentang telah menjadi salah satu bahan makanan fast food yang kian digemari di kota-kota besar Indonesia. Kecenderungan naiknya
[ 32 ] Info PDN
tingkat konsumsi kentang masyarakat Indonesia pun cenderung menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Data FAO menyebutkan, apabila tahun 1985 konsumsi kentang masyarakat Indonesia baru 1.9 kilogram per kapita, maka pada tahun 1995 sudah menjadi 4.3 kilogram per kapita. Konsumsi kentang nasional saat ini sekitar 2,028 kg per kapita atau sekitar 479 ribu ton per tahun. (Amf/Berbagai sumber)
Potensi UMKM Poten
WEDANG U UWUH:
Nikmat Rasanya, Berlipat Untungnya Wedang uwuh merupakan minuman tradisional warisan para raja. Terbuat dari ramuan rempahrempah alami dan menerbarkan aroma yang mudah menggugah selera. Nilai ekonominya cukup menggoda setelah disentuh oleh kreatifitas sejumlah pengusaha UMKM dari Yogyakarta. eperti kurang afdhol bila sudah sampai di komplek makam rajaraja Kraton Yogyakarta yang berada di Imogiri tapi Ɵdak minum wedang uwuh. Apalagi, aromanya yang sedap, rasanya yang nikmat dan khasiatnya yang konon cukup dahsyat itu hanya perlu Anda bayar dengan harga Rp 2000,- per gelas.
S
Boleh dikata, wedang uwuh merupakan minuman favorit peziarah Imogiri. Makanya, tak mengherankan bila banyak orang yang berminat membeli racikannya sebagai oleholeh untuk kerabat di rumah. Peluang itu pun menjadi berkah bagi para penjual wedang uwuh yang kemudian mengemas racikan-
racikan wedang uwuh dalam plasƟk-plasƟk kecil secara sederhana. Bagi yang belum tahu rasanya, mungkin akan sedikit terkejut melihat penampilannya yang terlihat seperƟ bungkusan sampah daun. Kenyataan inilah yang kemudian memancing ide Mursyanif (33), untuk mengemas racikan wedang uwuh secara lebih inovatif dan dengan penampilan yang marketable. “Dengan kemasan seperti itu, minuman kaum elit tradisional ini menjadi lebih terlihat kelasnya,” seloroh Mursyanif sambil menyuguhkan segelas wedang uwuh kepada Info PDN. Minuman ini, kata Syanif, merupakan salah satu
[ 33 ] Info PDN
minuman kesehatan tradisional yang kaya anƟ oksidan dan minyak atsiri. “Khasiatnya pun banyak, bisa untuk menambah stamina tubuh, menghangatkan badan, dan menghilangkan lelah serta mencegah radang tenggorokan,” tutur pengusaha muda jebolan UGM ini. Bahan-bahan pembuatan wedang uwuh sendiri, menurut Syanif sangat berlimpah sumbernya, yaitu terdiri dari daun cengkih, daun pala, jahe, serutan kayu secang, dan gula batu. Semua bahan tersebut sangat mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional. “Kalau kebun sendiri saya belum punya, biasanya saya nyari di pasar Beringharjo,” kata Syanif.
Potensi UMKM
Dari semua produk itu, kita gabung menjadi paket dari tas, bentuknya silinder ataupun tas kotak, pokoknya dibuat semenarik mungkinlah.
“Bahan-bahannya sudah kami cuci bersih sehingga lebih hiegienis. Setelah diracik, dikeringkan dengan sinar matahari, dan kemudian baru kami kemas dengan alumunium foil supaya bisa bertahan lama,” papar Syanif menguraikan sekilas proses produksinya kepada Info PDN. Untuk menyesuaikan selera konsumen yang beragam, Syanif juga mengemas produknya dalam beberapa varian. Ada yang instan dan langsung seduh, ada yang berupa racikan, ada yang seperƟ teh celup, ada yang berupa sirup. Semua itu dikemas dalam dua pilihan kemasan; sachet dan botol. “Dari semua produk itu, kita gabung menjadi paket dari tas, bentuknya silinder ataupun tas kotak, pokoknya dibuat semenarik mungkinlah,” tukasnya dengan bangga.
Bahkan, usaha pengemasan wedang uwuh yang dirinƟs Syanif dengan adiknya Retnosari sejak tahun 2008 kini telah menunjukkan hasil yang cukup membuatnya tersenyum gembira. Padahal, soal modal, Syanif waktu itu mengaku hanya mengeluarkan uang Ɵdak lebih dari Rp 5 juta dan pekerjanya hanya 4 orang.
Berkat inovasi dan kerja keras Syanif, beberapa kelebihan dan nilai jual wedang uwuh tersebut pun kini tak hanya bisa dinikmati oleh pengunjung Imogiri saja, tetapi sudah dijual di beberapa kota sebagai hidangan istimewa yang cukup digemari banyak kalangan.
Dan setelah kurang lebih 3 tahun berjalan, omset usaha wedang uwuh Syanif yang dijual dengan merk “Wedang Uwuh Azadiene” terlihat sangat berkembang pesat. Per bulan, omset Syanif bisa mencapai Rp 10 juta sampai Rp 15 juta . Bahkan, saat ini ia sudah memiliki karyawan 23 orang, yaitu 8 tenaga inƟ dan
[ 34 ] Info PDN
15 orang tenaga pembantu. Untuk kapasitas produksinya, saat ini per hari Syanif bisa memproduksi sekitar 300 pack. Untuk harga jual, Syanif membandrol produknya antara Rp. 85.000 hingga Rp.140.000 per paket. Sedangkan untuk sachet dan botolnya, dibandrol dengan harga Rp. 2000 hingga Rp.15.000 per pcs. Syanif mengaku bila saat ini sistem penjualannya lebih dominan dengan sistem konsinyasi, alias ƟƟp jual. “Saya niƟp jual di hypermarket atau toko. Sistemnya, setelah meniƟpkan produk yang keƟga kali, baru mendapatkan pembayaran yg pertama, Ada juga pembelian
Ekonomi Kreatif
Kisah Unik Di Balik Kenikmatan Wedang Uwuh
langsung, tapikan tidak selalu tiap hari,” kisahnya agak sedikit kecut. Meski demikian, Syanif tak pernah berhenƟ berinovasi. Bahkan, sudah mulai beberapa waktu lalu ia telah melakukan penjualan via internet melalui media online. Alhasil, selain di sekitar Yogyakarta, produknya sudah bisa menembus sampai ke Bandung, Klaten, dan beberapa kota besar di daerah Jawa Tengah lainnya. Bagaimana peluang untuk mengekspor produknya? Syanif berpendapat, mungkin saja nanƟ, tapi saat ini, usahanya masih kecil dan masih harus berkembang. “Pernah ada buyer
dari Jepang, tapi persyaratan yang diminta dari buyer agak ribet, saya juga belum memiliki serƟfikat organik, akhirnya gak jadi,” paparnya. Tentang dukungan pemerintah terhadap usahanya, Syanif mengaku sangat besar. Menurutnya, usahanya tersebut mendapat binaan langsung dari Dinas Pertanian serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Berkat dukungan-dukungan itu, produknya beberapa kali sempat mengikuƟ berbagai event pameran, baik di tingkat daerah maupun di Ɵngkat nasional. “Saya pernah ikut pameran di Agro & Food Expo di JCC, Pameran PRJ, dan lain-lain,” tuturnya ceria. (Spr/Amf)
Khasiat Wedang Uwuh Untuk Kesehatan 1. Dr Michael dari Herbacure: Wedang uwuh berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperlancar aliran darah. Bahkan, jika berbagai kandungan bahan dalam wedang uwuh diuraikan satu persatu, khasiat yang dimilikinya sangat beragam. Serutan kayu manis dan cengkih adalah herba bersifat hangat yang bisa memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik. Daun pala yang mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid bisa menghilangkan nyeri, meredakan perut mulas karena masuk angin, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan lambung. Tak kalah penting yaitu kayu secang. Herba ini telah lama dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sipilis, batuk darah, dan radang. Kayu secang juga dapat digunakan sebagai campuran minuman kesehatan dan penghangat badan. 2. Hasil Penelitian tim Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta: Daun secang memiliki kemampuan antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan melegakan pernapasan. Sedangkan gula batu berperan sebagai pelengkap yang memberikan rasa manis, tanpa membuang aroma rasa asli bahan-bahan ramuan ini.
[ 35 ] Info PDN
SOAL sejarah wedang uwuh, menurut cerita Syanif tergolong cukup fenomenal. Konon, resep minuman awalnya ini ditemukan secara tidak sengaja oleh abdi dalem Sultan Agung. Syahdan, suatu malam yang gelap gulita abdi dalem ini membuat wedang secang dan menyajikannya untuk diminum oleh Sultan di bawah pohon. Tapi, karena angin kencang, menyebabkan beberapa daun kering masuk ke dalam gelas minuman ini. Karena waktu itu gelap, Sultan Agung pun tetap menikmati minuman tersebut. “Justru Sultan Agung bilang, minuman ini enak, dan minta dibuatkan kembali minuman dengan rasa yang sama,” katanya. Abdi dalem pun menjadi bingung. Lantas, ia memeriksa sampah apa saja yang masuk ke dalam gelas wedang secang Sultan Agung. “Ternyata, mereka menemukan daun cengkeh, bunga cengkeh, daun sere, dan lain-lain. Yang selanjutnya, menjadi racikan wedang baru bagi Sultan Agung,” ujar Syanif. Dari sejarahnya, penjualan wedang uwuh sebagai minuman para raja hingga menjadi minuman warga biasa pun cukup panjang. Awalnya, minuman ini hanya dijual di warungwarung penjual wedang uwuh yang banyak dijumpai di sekitar Makam Raja Kraton Yogjakarta, Imogiri yang dibangun tahun 1632, tepatnya di lereng perbukitan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Pada mulanya, minuman ini biasa disajikan secara khusus untuk para raja dan keluarganya saat berziarah ke makam leluhurnya. Namun, karena yang berziarah ke komplek makam tersebut tak hanya dari kalangan keraton saja, maka lambat laut wedang uwuh menjadi minuman favorit semua peziarah dari berbagai kalangan. Sebenarnya, Ramuan asli minuman ini, hanya jahe, daun pala, daun kayu manis, dan daun cengkeh dan gula. Sedangkan penambahan kayu secang, merupakan kreasi para produsen agar warna wedang uwuh menjadi merah dan lebih menarik. Kini, popularitas wedang uwuh npun sudah menembus Ibu Kota dan beberapa kota besar di Indonesia lainnya. Tak sedikit orang yang membawa oleh-oleh wedang uwuh siap seduh sehabis bertandang ke Yogyakarta. Sudahkah Anda mencobanya? Cobalah sekali, pasti akan terasa khasiatnya yang luar biasa! (Spr/Amf)
Potensi UMKM
Buah Keuletan Merawat Ulat Sutera ΈUSAHA BUDIDAYA BERESIKO KECIL DENGAN KEUNTUNGAN BESARΉ Budidaya ulat sutera tidak hanya mendatangkan limpahan keuntungan finansial, tetapi juga bisa menjadi alternatif untuk memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif atau tidak bisa ditanami dengan tanaman-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. erawat ulat sutera dengan cinta. Itulah yang dilakukan oleh Tatang Gozali Gandasasmita (70), peternak ulat sutera dari Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Karenanya, tak mengherankan bila kakek dari 10 cucu ini tetap gigih menekuni usahanya ini sampai sekarang, meski beragam kendala pernah datang silih berganƟ menyatroninya.
M
Bahkan, baru 6 bulan usaha pembesaran ulat suteranya berjalan, tepatnya pada tahun 2002 silam, sebuah badai krisis sempat mencoba mengoyak kecintaan dan semangatnya yang tengah berkorbar. Pasalnya, PT Indoyado dari Sukabumi yang menampung kepompong-kepompong hasil panennya dan juga hasil panen petani-petani lain dari Ciapus Ɵba-Ɵba kolap dan menutup usahanya. “Padahal, waktu itu kami mendapatkan hasil panen kepompong sekitar 1,4 ton,” kenang Tatang. Dahsyatnya, Tatang yang saat itu adalah pensiunan PT Perkebunan Nusantara justru mengambil sebuah langkah berani yang cukup heroik. Bagaimana Ɵdak, di saat dirinya dan juga petani lainnya kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan dengan kokon hasil panen mereka yang harus segera diproses, Tatang berani memborong kepompong hasil panen kawan-kawannya itu agar mereka Ɵdak tersandung kerugian. Satu masalah pun terselesaikan. Namun, akan dikemanakankah kokon-kokon yang menggunung itu? Sebab, jika sampai Ɵdak segera terjual dan diproses, niscaya kokon-kokon itu bisa busuk dan Ɵdak laku. Rupanya, dewi fortuna tak rela melihat keberanian berkorban Tatang sia-sia. Tak lama setelah itu, tepatnya seminggu kemudian, seorang pengusaha dari Banyumas membeli semua kokon yang ada.
[ 36 ] Info PDN
Budidaya
Semua kejadian itu, bagi Tatang seolah tak bisa terlupakan. Bahkan, kepada Info PDN, Tatang mengaku ada hikmah dan pelajaran berharga yang bisa ia ambil. Maka, Tatang pun berpikir mencari cara agar perisƟwa pahit tersebut Ɵdak lagi menerpa dirinya dan kawankawannya yang waktu itu ada sekitar 75-an petani. Lagi-lagi, kecintaan Tatang terhadap ulat sutera membuatnya berani berspekulasi. Ia merogoh koceknya sendiri untuk membeli mesin pengering kokon. “Waktu itu, saya memutuskan lebih baik beli mesin pintal sendiri agar kokon-kokon hasil panen kami bisa langsung diproses tanpa pengeringan lagi,” ungkapnya. Bahkan, semangatnya yang berkobar saat itu mendorongnya untuk menjual sendiri benang hasil tenunannya. Namun, rupanya waktu lebih memilih untuk masih menguji kegigihan Tatang dalam menjalankan usahanya. Pasar menolak benang produksi Tatang dengan alasan belum memenuhi syarat untuk dibuat kain karena masih mentah. Dari pengalaman ini pula Tatang mendapat ilmu baru paham bahwa agar benang produksinya bisa dijual perlu ada proses lain, yaitu dengan cara dirangkap atau dipilin menjadi beberapa rangkap. Karena tak mau setengah-setengah, Tatang pun membeli pemilin benang.
MENIKMATI KESUKSESAN Jerih payah Tatang menekuni budidaya ulat sutera yang baru dimulainya pada umur 61 tahun, atau tepatnya setelah ia pensiun dari pekerjaannya sebagai karyawan PT Perkebunan Nusantara, ternyata tak sia-sia. Usaha budidaya ulat suteranya berkembang pesat. Bahkan, area usaha Tatang telah menjadi salah satu lokasi agrowisata yang cukup potensial mendatangkan keuntungan ekonomi yang Ɵdak kecil nominalnya. Kepada Info PDN, Tatang mengungkapkan bahwa lahan yang dikelolanya untuk menjalankan usahanya sudah mencapai lebih dari 8 hektare. Padahal, sepuluh tahun lalu, Tatang mengawali usahanya hanya dari areal seluas 2 hektar. Hal itu, karena Tatang saat ini Ɵdak hanya membesarkan ulat jadi kepompong, tetapi juga melengkapi usahanya dengan pengembangan kebun murbei, penetasan ulat sutera, pemeliharaan ulat kecil, pebesaran ulat hingga jadi kepompong, pemintalan benang sutera, dan penenunan benang menjadi kain sutera. Dari lahan yang ada saat ini, sekitar 4 hektar digunakan Tatang untuk memproduksi kain sutera. 2 hektar untuk menanam murbei (tanaman khusus untuk pakan ulat sutera) dan sekitar 2 hektar sisanya digunakan sebagai tempat penetasan, kamar ulat kecil, kamar ulat besar, cafetaria, dan toko cenderamata. Selain mendapat keuntungan ekonomi, suami dari Ani Ghozali ini mengaku mendapat kebahagiaan
[ 37 ] Info PDN
Potensi UMKM
Saya memutuskan lebih baik beli mesin pintal sendiri agar kokon-kokon hasil panen kami bisa langsung diproses tanpa pengeringan lagi.
tersendiri dengan kesuksesannya saat ini. Sebab, diusianya yang sudah tua ia masih bisa berguna bagi orang-orang di sekitarnya. Satu harapan Tatang yang saat ini terus dikejarnya, yaitu membuat para peternak ulat sutera lebih bergairah lagi mengembangkan usahanya. Yakni, agar mereka Ɵdak berhenƟ sampai pembesaran ulat sutera tapi juga harus mampu memproses hasil panennnya sampai menjadi benang.
Berangkat dari keinginan itu, Tatang memanfaatkan sisa-sisa umurnya saat ini untuk berbagai ilmu tentang budidaya ulat sutera kepada siapa saja. Maka, ia pun mendirikan “Rumah Sutera”, sebuah usaha agrowisata pengembangan budidaya ulat sutera. SeƟap hari, waktu ayah dari Fia, YanƟ, Luluh, dan Fiddoh, ini dihabiskannya untuk membina para peternak ulat sutera mitranya. “Saya
senang dengan orang yang mau melakukan peneliƟan di sini. Saya akan fasilitasi karena dengan ada mereka, saya juga bisa belajar,” ungkapnya bahagia. Rumah Sutera tersebut bukan melulu tempat peternakan ulat sutera, pemintalan benang sutera sampai penenunan kain sutera. Ia juga mengembangkan tempat ini sebagai obyek wisata pendidikan bagi anak-anak hingga orang dewasa tentang ulat sutera. (RA/AMF)
Nilai Ekonomi Dibalik Gemulai Ulat Sutra ADA banyak keuntungan yang ditawarkan dari budidaya ulat sutera. Bahkan, lahan yang kurang produktif pun menjadi bisa terberdayakan dengan usaha ini. Sebut saja Desa Sumur, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal misalnya. Daerah ini memiliki sejumlah lahan yang sulit ditanami tanaman-tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi semisal padi atau palawija. Namun, akhirnya warga setempat bisa memanfaatkannya secara optimal dan menghasilkan untuk menanam pohon murbei dan pengembangan budidaya ulat sutera. Di Indonesia sendiri, selain di beberapa daerah di Jawa Barat, ada sejumlah daerah beriklim lembab yang sampai sekarang terkenal menjadi sentra pengembangan budidaya ulat sutera, yaitu Temanggung (Jawa Tengah), Soppeng dan Bili-bili (Sulawesi Selatan). Dari sisi ekonomi, budidaya ulat sutera sangatlah prospektif dan pangsa pasarnya juga masih terbuka lebar. adalah terkenal sebagai penghasil ulat sutera sampai sekarang. Bahkan, sejarah menunjukkan, di beberapa negara seperti India, China dan Jepang, budidaya ulat sutera sangat potensial untuk memajukan perekonomian para petani kecil di pedesaan. Yang menarik, modal awal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Sebagai gambaran, modal awal ideal untuk mengawali usaha ini adalah pohon murbei sekitar 7.000 batang. Jumlah ini adalah untuk sekali tanam (per kotak benih/ telur ulat sutera) dan terus berlanjut hingga seterusnya. Demikian halnya
dengan kotak pembesarannya, cukup sekali buat dan bisa dipakai seterusnya. Adapun harga satu kotak benih atau telur ulat berisi 25.000 butir adalah sekitar Rp 50.000. Nantinya, dari dari satu kotak itu akan dihasilkan sekitar 40 – 50 kilogram kepompong. Bila harga kepompong per kilogramnya saat ini adalah Rp 30.000 – Rp 35.000, maka dari satu kotak itu saja sudah bisa mendatangkan omset sampai 1,5 juta lebih. Soal masa panen, siklus ulat sutera mulai dari menetas telur hingga menjadi kepompong adalah 25 hari. Dan kabar menggiurkannya, pasar masih sangat terbuka luas dan siap menampung berapapun jumlah kepompong yang dihasilkan. Lebih dari itu, peternakan ulat sutera juga sangat berfungsi ekologis, yaitu untuk melestarikan alam dan industri ramah lingkungan. Paling tidak, tumbuhnya industri kain sutera akan bisa membuka kegiatan sosial-ekonomi yang berbudaya tinggi. Apalagi, sejumlah penelitian telah membuktikan bila pemakaian kain sutera memiliki dampak positif bagi kesehatan. Untuk diketahui, serat sutera bersifat higroskopis, menghalangi terpaan sinar ultraviolet, menjaga kekenyalan kulit, dapat di manfaatkan sebagai bahan kosmetik maupun industri pengobatan. Secara resiko, para petani ulat sutera yang ditemui Info PDN mengatakan sangat rendah tingkat resikonya. Artinya, menekuni budidaya ulat sutera ini bisa menjadi alternatif solusi bagi siapa saja yang ingin meningkatkan taraf ekonominya. (Amf/Berbagai sumber)
[ 38 ] Info PDN
Daerah Unggulan
Jengkal Demi Jengkal Potensi Pulau Madura Banyak potensi yang belum tergali dan terberdayakan di Pulau Madura. Jembatan Suramadu diharapkan bisa memberi efek positif bagi pertumbuhan ekonomi di pulau yang dikenal dengan pulau para raja ini. Sebuah kawasan ekonomi khusus akan segera dibangun pemerintah untuk mendukung harapan tersebut.
[ 39 ] Info PDN
Daerah Unggulan
ahun 2011 lalu, Sebanyak 298 peneliƟ dan 50 pakar staƟsƟk diturunkan Badan Pusat StaƟsƟk Provinsi Jawa Timur untuk melakukan riset tentang potensi sosial ekonomi Pulau Madura pascapembangunan Jembatan Suramadu. PeneliƟan dilakukan di 4 kabupaten di Madura dan fokus pada wilayah selatan Pulau Madura.
T
Menurut Kepala BPS Jawa Timur Irlan Indrocahyo, kegiatan pendataan dan kajian sosial ekonomi masyarakat di Madura tersebut dilakukan karena selama ini Pulau Madura masih tercatat sebagai wilayah yang pertum buhan ekonominya agak lambat dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur. Dalam kerangka mengopƟmalkan hasil riset, BPS pun Ɵdak hanya melakukan peneliƟan ekonomi saja, tetapi juga pada sosial budaya dan infrastruktur serta dampak sosialnya. “Misalnya, bagaimana masyarakatnya, kulturnya apakah ada perubahan, kemudian rasa disiplin dan kebersamaannya,” papar Irlan kepada wartawan. Selain itu, riset BPS tersebut juga mengkaji persiapan masyarakat Madura dalam rangka menghadapi era industrialisasi di tempatnya. Sebab, dalam beberapa tahun ke depan, di sejumlah wilayah Pulau Madura akan dibangun kawasan ekonomi khusus dan pelabuhan perdagangan Internasional. Kabar itu, sontak menyadarkan banyak pihak betapa sebenarnya Pulau Madura yang bersebelahan langsung dengan Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini, memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu pulau unggulan dan kebanggaan Indonesia. Secara geografis, Pulau Madura berada di sebelah Ɵmur laut Jawa Timur dan memiliki luas kurang lebih mencapai 5.250km 2 dengan jumlah penduduk sekitar 4 juta jiwa. Di pulau yang pada masa pemerintahan RIS sempat disebut oleh Hindia Belanda sebagai Negara Madura ini memiliki terdapat 4 kabupaten yaitu, Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Menariknya, Pulau Madura juga dikelilingi oleh sejumlah kepulauan, yaitu 1 kepulauan yang terdiri dari 125 pulau dengan total luas mencapai 2,093,45km2 di wilayah pemerintah Kab Sumenep , Kepulauan Kangean di ujung Ɵmur yang terdiri dari 60 pulau kecil dengan
35,72 m
60%
Pada tahun 2011 lalu dilaporkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan dan Pertanian Kementan mencatat nilai ekspor sampai 35,72 miliar.
60% gas yang dihasilkan dari Kepulauan Sumenep itu disuplai ke kawasan industri Jawa Timur, seperƟ Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik melalui pipa bawah laut.
luas wilayah mencapai 487km2, dan 1 pulau lagi yang termasuk wilayah Sampang yaitu Pulau Mandangin dengan luas sekitar 1,650km2,.
terbesar di Indonesia. Jumlah populasinya pun mencapai 20 juta jiwa. Namun, dari jumlah tersebut hanya seperlimanya yang menetap di pulau tersebut. Pasalnya, sƟgma bahwa kondisi alam Madura yang keras dan tandus membuat warga pulau ini banyak yang merantau ke daerah-daerah sekitar seperƟ di Bondowoso, Probolinggo, Banyuwangi, Surabaya dan kota-kota besar lainnya di jawa, seperƟ di Jakarta, Bandung dan lain sebagainya. Bahkan mereka juga banyak yang hijrah ke pulau lain, seperƟ di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Dari segi sosial budaya, orang madura terkenal dengan sifatnya yang disiplin, hemat, pandai menabung dan pekerja keras. Bahkan, di balik watak umum mereka yang cenderung tempramental, masyarakat Madura pun dikenal begitu religius. Etnis Madura sendiri termasuk salah satu suku
[ 40 ] Info PDN
Daerah Unggulan
LEBIH DEKAT MELIHAT PULAU RAJA Mayoritas penduduk asli Madura adalah petani. Dari keempat kabupaten yang ada di pulau ini, Ɵga diantaranya (Sumenep, Pamekasan dan Sampang) adalah termasuk daerah pertanian. Sementara kabupaten Bangkalan lebih dominan sebagai kawasan penggalian dan pertambangan. Karenanya, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan juga peternakan menjadi unggulan pertanian Madura. Bahkan, meskipun Ɵdak semua wilayah di Madura menjadi produsen unggulan pertanian, hasilnya merupakan penyumbang utama pangan di Jawa Timur. Selain tembakau, dari pulau ini juga banyak dihasilkan ubi kayu, kelapa sawit, kakao, kopi dan jagung. Komoditas ini merupakan tanaman utama bagi para petani sekala kecil (subsistem) di Madura yang pada tahun 2011 lalu dilaporkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pertanian Kementan mencatat nilai ekspor sampai 35,72 miliar. Daerah penghasil tembakau yang cukup dikenal dari Madura ini adalah Pamekasan dan Sumenep. Pada tahun 2008, produksinya tercatat mencapai 10.620 ton dan 8.834 ton. Angka produksi tersebut mengalahkan produksi tembakau Jember yang hanya menghasilkan 8.152 ton. Jenis tembakau Madura diakui para ahli empunyai aroma yang khas dan menjadi favorit industri-industri rokok besar, seperƟ Gudang Garam, Sampoerna, dan Djarum. Sedangkan dari sektor peternakan, sapi potong Sumenep juga cukup unggul. Populasi sapi jenis Brahman yang ada di daerah ini pada tahun 2008 tercatat sebagai yang terbesar se-Jatim, yaitu mencapai 226.368 ekor. Ada sektor primer lainnya yang memiliki potensi untuk menunjang kemajuan ekonomi pulau para raja ini, yaitu sektor penggalian dan pertambangan yang selama ini menjadi spesialisasi Bangkalan dan Sumenep. Sumenep misalnya, kabupaten yang memiliki wilayah administrasi seluas 2,093,45km2 ini boleh dibilang sebagai salah satu daerah unggulan Pulau Madura. Pasalnya, bila selama ini Madura dikenal sebagai daerah potensi penghasil garam, maka Sumenep adalah salah wilayah potensialnya. Menurut catatan beberapa sumber, saat ini para petani garam di Madura mampu memproduksi hingga 20 juta ton garam per tahun. Bahkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikana Sumenep, Ir. Moch. Jakfar MM melalui situs resmi Kabupaten Sumenep
[ 41 ] Info PDN
Daerah Unggulan
Apalagi, potensi-potensi yang ada selama ini dinilai banyak kalangan belum memberikan kontribusi yang berarƟ bagi kemajuan pulau Madura. Bahkan, Madura sampai saat ini masih tercatat sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Untuk diketahui, Kawasan Gerbangkertosusila (Gresik, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) misalnya, memiliki Ɵngkat pertumbuhan ekonomi mencapai 3,78% pada tahun 2000, sedangkan wilayah Ɵngkat II di kepulauan Madura, hanya mencapai 2,07% pada tahun yang sama. Begitu pula dengan Produk DomesƟk Regional Bruto (PDRB) tahun 2000. Tercatat, waktu itu Madura hanya mencapai nilai Rp. 2,702 miliar atau 4,75% dari total PDRB Jawa Timur sebesar Rp. 56,850 miliar. Dengan kata lain, kehadiran Jembatan Suramadu paling Ɵdak akan memperlancar lalu lintas beragam produk potensi ekonomi dari Pulau Madura ke daerah-daerah di Jawa Timur. Tak hanya itu, ke depan kehadiran jembatan tersebut juga bisa menjembatani kemajuan industrialisasi di pulau tersebut.
Di Madura nanti akan dibangun kawasan ekonomi khusus seperti di Shen Zen China dan India atau seperti di Batam.
menyatakan bahwa para petani garam di Sumenep yang tersebar di 10 kecamatan mampu memproduksi garam mencapai 65,045 ton hingga pertengahan oktober 2011. Jumlah itu merupakan hasil dari 2.100 hektare lahan garam yang tersedia. Dari sektor lain, di wilayah Pulau Pagerungan Besar juga terdapat tambang minyak. Dalam sehari, tambang ini mampu menghasilkan 11,74 juta barrel minyak dan kondesat, serta 947 juta kaki kubik gas. Dan perlu diketahui, bahwa 60% gas yang dihasilkan dari Kepulauan Sumenep itu disuplai ke kawasan industri Jawa Timur, seperƟ Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik melalui pipa bawah laut. Daerah penghasil Migas lain yang cukup potensial dari pulau ini adalah Sampang. Menurut catatan beberapa sumber, tambang migas yang berada di lepas Pantai Camplong tersebut diperkirakan bisa dioperasikan 6-8 tahun dengan kapasitas produksi 20.000 barrel/hari.
MENANTI MANFAAT JEMBATAN SURAMADU Fakta-fakta di atas merupakan data-data yang bisa dijadikan modal untuk menentukan arah pengembangan ekonomi di Madura. Kehadiran Jembatan Suramadu yang beroperasi sejak 12 Juni 2009 merupakan satu momentum untuk segera menata dan mengopƟmalkan potensi-potensi Madura tadi. Ada banyak harapan dengan kehadiran Jembatan Suramadu yang berhasil membelah Selat Madura itu, terutama untuk melakukan satu perubahan dan penumbuhan ekonomi yang signifikan di Pulau Madura.
[ 42 ] Info PDN
Sebagai informasi, dalam beberapa tahun ke depan, di Madura akan dibangun kawasan ekonomi khusus. “Di Madura nanƟ akan dibangun kawasan ekonomi khusus seperƟ di Shen Zen China dan India atau seperti di Batam dalam membangun kawasan ekonomi khsusus ini tentu ada syaratnya, misalkan potensi wilayah, sosial budaya yang menunjang, apalagi ada rencana akan dibangun pelabuhan di Socah Madura,” ungkap Kepala BPS Jawa Timur Irlan Indrocahyo. (Ccp/Amf/Berbagai sumber)
Produk Unggulan
Peta Cerah Pasar TeksƟl Indonesia 2012 ΈTAK GOYAH MENGHADAPI BAYANGͳBAYANG KRISIS GLOBALΉ Meskipun kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang selama ini menjadi tujuan penting ekspor sedang mengalami ketidakpastian ekonomi, Kemendag optimis pasar tekstil tetap tumbuh tinggi. Penjualan domestiknya pun diproyeksikan menembus angka 90 triliun, naik 18,4% dari proyeksi tahun 2011. “NILAI ekspor tekstil kemungkinan tak akan banyak terpengaruh kondisi di Eropa. Insya Allah kenaikannya bisa sama dengan tahun kemarin, 20 persen,” ungkap Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di sela-sela kunjungan kerja ke pabrik teksƟl PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat 20 Januari 2012 lalu. Mendag juga opƟmis nilai ekspor teksƟl dan produk teksƟl tahun 2012 ini masih akan berkisar antara 13 sampai 14 miliar dolar AS. Untuk mendukung proyeksi tersebut, pada tahun 2012 ini pemerintah akan fokus melakukan diversifikasi pasar dalam rangka meningkatkan ekspor, termasuk untuk ekspor teksƟl dan produk teksƟl. OpƟmisme serupa juga dirasakan oleh para pelaku usaha teksƟl. Presiden Komisaris PT Sritex H. Mohammad Lukminto misalnya, mengaku yakin tahun ini kegiatan ekspor perusahaannya tak banyak terpengaruh oleh ketidakpastian kondisi ekonomi di kawasan Eropa. “Permintaan masih Ɵnggi. Kami bahkan siap merambah pasar-pasar yang lebih luas termasuk China,” paparnya. Menurut Lukminto, selain akan mempertahankan pasokan ke pasar AS dan Eropa, perusahaannya juga akan berusaha memperluas jangkauan pasar ke negara-negara yang perekonomiannya sedang tumbuh. “Pasarpasar seperti Argentina, Peru, Brazil dan Timur Tengah sangat potensial,” tuturnya opƟmis.
Asosiasi PerteksƟlan Indonesia juga opƟmis pasar ekspornya tetap tumbuh meski Ɵdak Ɵnggi seperƟ tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Ade Sudrajat, Ketua API, dalam beberapa kesempatan. Menurutnya, secara global industri teksƟl dunia mengalami penurunan. Namun hal itu Ɵdak berlaku bagi Indonesia dan negara ASEAN yang masih bisa merasakan pertumbuhannya meskipun Ɵdak banyak. Yakni, jika perekonomian nasional tetap tumbuh dan banyak investasi masuk di industri teksƟl. Ade juga mengakui bahwa krisis ekonomi
[ 43 ] Info PDN
yang melanda Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa mulai berdampak pada ekspor teksƟl Indonesia. Hal itu, menurutnya dirasakan oleh sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan terbukƟ dengan Ɵdak tercapainya target ekspor pada tahun 2011. Namun demikian, Ade Sudrajat tetap opƟmis. Pasalnya, kata dia, sebenarnya yang mengalami krisis adalah negara, bukan korporasi. Namun yang pasƟ, korporasi pun akan segera terkena dampak dari krisis ekonomi yang melanda negara-negara maju.”TeksƟl sudah
Produk Unggulan
mencapai 1,49 juta ton atau senilai US$ 11,9 miliar. Yang menggembirakan, dari total nilai tersebut, penjualan produk lokal menembus angka US$ 8 miliar dan a US$ 3,9 miliar sisanya menjadi jatah produk-produk teksƟl impor, baik yang masuk secara legal maupun ilegal. Singkat analisa, meski dibayang-bayangi krisis yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, pasar ekspor tektsƟl akan tetap mengalami kenaikan dan penjualan di pasar domesƟk pun tetap cerah seiring dengan adanya pertumbuhan konsumsi per kapita masyarakat.
PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR TEKSTIL DAN GARMENT INDONESIA 2003-2011 Tahun
Ekspor Tekstil (jutaan USS)
Impor Tekstil (jutaan USS)
Ekspor Garment (jutaan USS)
Impor Garment (jutaan USS)
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011*)
7,051 7.647 8.604 9.446 9.814 10.140 9.260 11.190 11.210
1,513 1.718 1.605 1.714 1.998 5.100 3.500 2.300 2.550
3,944 4.289 4.985 5.503 6.075 6.706 7.403 10.500 11.176
14.76 28.54 30.50 32.00 38.30 38.50 41.10 43.30 44.65
Sumber : Bank Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) *) Perkiraan
mulai, tapi Ɵdak separah tahun 2008 lalu, pada saat krisis perumahan di Amerika Serikat. Waktu itu kan yang terkena krisis konsumen, bukan negara,” katanya. Bahkan, meski dibayang-bayangi krisis, ekspor yang dilakukan API terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat, pada tahun 2009 lalu, nilai ekspor mencapai 9,3 miliar USD, tahun 2010 mencapai 11,2 miliar USD dan pada akhir tahun 2011 menembus angka 13,1 miliar USD. Memang, ada sejumlah pelaku industri teksƟl dan produk teksƟl yang kurang opƟmisƟs terhadap pertumbuhan ekspor TPT tahun ini. Beberapa pengusaha teksƟl dan produk teksƟl (TPT) dari Jabar mengaku khawaƟr dengan dampak krisis global yang saat ini mendera kawasan Amerika dan Eropa. Paling Ɵdak hal itulah yang dirasakan oleh
PT Adetex. Menurut Agus Safari, General Manager PT. Adetex, krisis di tahun 2008 saja sudah begitu besar pengaruhnya bagi perusahaannya. “Nilai ekspor kami turun menjadi 40%. Dan sekarang turun lagi menjadi 60% dari kapasitas terpasang,” ungkapnya kepada Info PDN. Namun, kabar baiknya, tahun 2012 penjualan domestik tekstil justru diyakini bakal menembus angka Rp 90 triliun, atau naik 18,4% dari tahun 2011. Untuk diketahui, menurut Ketua Umum API, Ade Sudrajat, porsi produk TPT di pasar domesƟk selama ini adalah di angka 40%. Namun, tahun ini angka itu diproyeksikan bakal mengalami peningkatan 10% atau sampai di angka 50%. OpƟmisme ini tentu saja Ɵdak berlebihan. Sebab, lembaga riset IndotexƟles menyatakan bahwa konsumsi teksƟl dan produk teksƟl nasional sampai akhir 2011 diperkirakan
[ 44 ] Info PDN
Analisa tersebut diperkuat oleh data Bank Indonesia yang menyebutakan bahwa Pasar domesƟk secara pasƟ menunjukkan gairahnya dengan konsumsi per kapita masyarakat yang tumbuh dari 5,7 kilogram per kapita di tahun 2010 menjadi 6 kilogram per kapita di 2011.
TETAP WASPADA DAN TINGKATKAN UTILITI Meskipun proyeksi yang muncul tetap jalur posiƟf, para pengusaha teksƟl lokal Ɵdak serta merta bisa menutup mata dengan ancaman produk-produk TPT asal China yang kehadirannya di pasar nasional terus meningkat. Sebab, pada tahun 2011 saja, produk TPT dari China yang masuk ke Indonesia diperkirakan menembus angka 3 miliar USD. Berangkat dari data tersebut, API berharap Ɵngkat pemanfaatan kapasitas terpasang (uƟlisasi) industri TPT dalam negeri yang saat ini masih 70% bisa dipacu menjadi 90%. Dan itu, dapat terpenuhi bila Ɵdak ada gangguan pasokan energi dan tersedianya infrastruktur yang memadai. Untuk diketahui, dalam kacamata API, kapasitas produksi tekstil nasional terbagi menjadi beberapa sektor, yakni serat (fiber), pemintalan, tenun dan rajut, finishing, dan garmen. Untuk menyikapi perlunya peningkatan uƟlitas tersebut, baru-baru ini dua emiten teksƟl, yaitu PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX) juga menargetkan uƟlisasi produksinya tahun ini naik menjadi 100% dibanding 2011 yang hanya mencapai angka sekitar 70%-80%. Keberanian keduanya menaikkan target uti lisasi ini menunjukkan ma sih adanya permintaan yang cukup Ɵnggi. (Spr/AMF)
Agenda
Mendag Memberikan Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin
Mendag Tinjau Pasar Kranggot Cilegon Pasca Kebakaran enteri Perdagangan RI Gita Wirjawan di dampingi Walikota Cilegon TB Iman Ariyadi dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, hari Rabu, (18/1) meninjau lokasi Pasar Baru Kranggot di Cilegon, Banten, yang habis terbakar pada 30 September 2011 yang lalu. Mendag Gita Wirjawan dalam peninjauan melihat secara langsung kondisi pasar, dan bertatap muka serta berdialog dengan para pedagang Pasar Baru Kranggot. Dalam kesempatan ini Mendag menyampaikan, “Penataan ulang perlu dilakukan agar akƟvitas perekonomian di pasar ini dapat pulih kembali”. Dalam kesempatan ini, Mendag menekankan perlunya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk melakukan revitalisasi pasar dan dengan koordinasi yang baik akan mempercepat terlaksananya pembangunan pasar.
M
MENTERI Perdagangan RI Gita Wirjawan didampingi Rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) Idrus A. Paturusi, Inspektur Jenderal Eddy Suseno dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, hari Kamis (16/2), menyampaikan kuliah umum kepada mahasiswa UNHAS dengan topik Perekonomian dan Kebijakan Perdagangan di Kampus UNHAS, Makasar, Sulawesi Selatan.
Wamendag Resmikan Empat Pasar Kebumen
WAKIL Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi disaksikan Wakil Gubernur Jawa Tengah RusƟningsih, BupaƟ Kebumen Buyar Winarso, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo dan Ketua Komisi IV DPR RI Romahumuzy, hari Kamis (09/02), melakukan penandatanganan prasasti menandai peresmian empat pasar di Kabupaten Kebumen yang berlangsung secara terpusat di Pasar Ambal. Keempat pasar yang baru diresmikan ini adalah Pasar Indrakila, Pasar Ambal, Pasar Ayah dan Pasar Plumbon. Dana pembangunan keempat pasar ini bersumber dari Alokasi dana APBN dan APBN-P Kementerian Perdagangan tahun 2011 sebesar Rp 11 miliar. Berdasarkan data dari Dinas Perindag Jawa Tengah, nilai transaksi
yang dihasilkan dari keempat pasar ini mencapai Rp 148,2 juta per hari dengan jumlah pedagang sebanyak 2.112 orang. Sedangkan produk yang dijual di keempat pasar ini adalah barang kebutuhan pokok dan peralatan rumah tangga.
batasan Indonesia dengan Papua Nugini. Ini tentunya akan mendorong peningkatan ekspor nasional dan menggerakan roda perekonomian daerah yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Menteri Perdagangan Resmikan Pasar Percontohan Skouw Papua
Mendag Resmikan Pasar Percontohan Ketiga, Pasar Pattallassang
MENTERI Perdagangan Gita Wirjawan, dalam kunjungan kerjanya ke Papua pada hari Kamis (2/2), meresmikan Pasar Percontohan kedua yaitu Pasar Skouw. Mendag didampingi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo dan Sekda Pemerintah Provinsi Papua. Pasar Percontohan Skouw lokasinya sangat strategis karena berada di per-
MENTERI Perdagangan RI Gita Wirjawan disaksikan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, BupaƟ Takalar Ibrahim Rewa, Inspektur Jenderal Eddy Suseno dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo, hari Kamis (16/2), melakukan penandatanganan prasasti menandai peresmian Pasar Percontohan PaƩallassang di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
[ 45 ] Info PDN
Frame
Menyapa Dunia Dengan Cita Rasa
S
atu lagi kekayaan Indonesia yang bakal mendunia, yaitu khazanah kuliner nusantara. Serangkai asa dan harapan pun menginspirasi banyak pihak untuk berlomba memperkenalkan ratusan bahkan ribuan jenis masakan khas nusantara ini ke pentas dunia. Beragam upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perdagangan, untuk memperkenalkan dan membawa sejuta cita rasa nusantara ini ke meja-meja hidangan seluruh penduduk dunia. Selain Pameran Pangan Nusa, Kemendag memiliki sejumlah kegiatan menarik untuk membuat kuliner nusantara Ɵdak hanya kebanggaan budaya saja, tetapi juga bisa memberikan nilai ekonomi yang membanggakan. Sebuah acara layar kaca berkelas dunia pun, kini tak sungkan lagi membidik beragam jenis makanan khas nusantara untuk disuguhkan kepada pemirsanya. Betapa Ɵdak, baru-baru ini pemerintah Indonesia melalui Bondan Winarno, seorang tokoh kuliner kita, memperkenalkan serta membawa makanan Indonesia ke luar negeri melalui acara “Asian Food Channel (AFC)” dengan tajuk “Taste of Indonesia”. Melalui acara itu, Bondan bertekad akan membuat mata dunia tak lagi memicingkan mata dengan cita rasa yang ditawarkan oleh masakan-masakan khas Indonesia yang berasal dari berbagai daerah dari seluruh pelosok nusantara. “Taste of Indonesia” adalah sebuah terobosan yang membanggakan. Ibarat sebuah umpan, kelak acara ini pasƟ akan membawa suatu kejutan dan mendatangkan keuntungan ekonomi yang layak diperhitungkan. Tugas bersama kita adalah bagaimana saling mendukung untuk menjadikan kekayaan kuliner nusantara menjadi sebuah komodiƟ unggulan yang dapat diandalkan bagi kehidupan ekonomi bangsa ini di masa yang akan datang. Meski masih panjang, jalan lebar telah terbentang. Cepat atau lambat adalah pilihan. KreaƟfitas dalam mengolah dan mengemas beragam jenis makanan khas nusantara adalah kunci yang paling menentukan kapan ragam cita rasa nusantara menjadi santapan dunia yang senanƟasa dirindukan. (Photo dan Teks : Agus BachƟar/AMF)
[ 46 ] Info PDN
Frame
[ 47 ] Info PDN
P t i yang dicapai Prestasi di i Kiat Ki t Esemka E k itu it tentu t t saja j bukan akhir dari sebuah upaya. Banyak pihak menilai fenomena Kiat Esemka telah menjadi penyemangat merk-merk mobil-mobil nasional lain untuk segera memacu diri untuk segera bisa bersaing di belantika otomotif Indonesia yang masih terbuka lebar.
Diterbitkan Oleh : DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI http://ditjenpdn.kemendag.go.id www.kemendag.go.id