APLIKASI MODEL RAMBUT BERDASARKAN BENTUK WAJAH BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Ratih Indradiyati 11.11.5071
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
APLIKASI MODEL RAMBUT BERDASARKAN BENTUK WAJAH BERBASIS ANDROID Ratih Indradiyati1), M. Rudyanto Arief2), 1) 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
Abstract - Sometimes a woman's confuse to determining hairstyle when to cutting or shaping her hair. When they are going to the barber shop, the recommendation from the barber was not like by the owner of the hair. Because of that, the researcher tried to analyze the existing problems and try to provide alternative options to women and barber to use an android application. The resulting application is android application named "Hair Express", which aimed to provide recommendations in the form of hairstyle images based on the face shape for women. Keywords - Android applications, development, testing, hairstyle.
analysis,
design,
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari sering kali seorang wanita kebingungan dalam menentukan model rambut ketika akan memotong atau membentuk rambutnya. Hal ini pada akhirnya seseorang datang ke salon untuk merombak model rambut yang cocok dengan wajah. Namun, terkadang rekomendasi dari tukang potong rambut tidak disukai oleh pemilik rambut, sehingga terjadi miss komunikasi kedua belah pihak. Banyaknya kasus seperti diatas dapat diminimalisir dengan suatu aplikasi yang dapat membantu memutuskan suatu model rambut berdasarkan keinginan pemilik rambut. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana menerapkan kemampuan kapster salon dalam mengambil keputusan untuk menentukan model rambut berdasarkan bentuk wajah pada aplikasi android? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi android yang menerapkan kemampuan kapster salon dalam mengambil keputusan untuk menentukan model rambut berdasarkan bentuk wajah seseorang dari data yang telah diinputkan sebelumnya. Selain itu juga memberikan kemudahan pada wanita untuk mendapatkan model rambut yang sesuai dengan bentuk wajah. 1.4. Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan program yang berisikan perintahperintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto menambahkan aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransformasikan ke komputer
[email protected])
dengan membuat sistem atau program agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal [1], 2004. 1.5. Pengertian Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android juga merupakan sistem operasi yang menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka [2], 2012 1.6. Konsep Basis Data Menurut KBBI konsep adalah rancangan atau buram surat dsb; ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. 1.7. MetodeAnalisis 1.7.1. SWOT Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut [3], 2007. 1.7.2. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan sistem adalah tahapan awal dalam pengembangan sistem. Tahapan ini merupakan penguraian bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus komponen yang ada bekerja dan berinteraksi untuk tujuan yang ditentukan [4], 2007. Kebutuhan sistem terdiri menjadi 2 yaitu : 1. Fungsional Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. 2. Non Fungsional Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem. 1.7.3. Analisis Kelayakan Analisis kelayakan adalah mekanisme untuk menentukan apakah kebutuhan sistem yang telah dibuat layak dilanjutkan ataupun tidak. Untuk memastikannya diperlukan evaluasi terhadap kelayakan sistem dari berbagai segi kelayakan, diantaranya adalah 1. Kelayakan teknis Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi yang akan digunakan. 1
2. Kelayakan operasional Suatu aplikasi untuk disebut layak secara operasional ketika kebutuhan sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah. 3. Kelayakan hukum 1.8. UML (Unified Modeling Language) UML adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer. UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak [5], 2012. Di bawah ini merupakan beberapa contoh diagram UML. 1.8.1. Use Case Diagram Use case menggambarkan external view dari sistem yang akan dibuat. 1.8.2. Sequence Diagram Secara grafis Sequence Diagram menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan dalam mengeksekusi use case atau sebuah operasi. Mereka mengilustrasikan bagaimana pesan dikirim dan diterima di antara objek dan dengan urutan seperti apa [6]. 1.8.3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi [7].
c.
Merekomendasikan model rambut kepada wanita yang kebingungan ketika akan memotong rambut. d. Memberikan pengertian mengenai bentuk wajah, karakteristik rambut, sehingga konsumen mengerti tentang rambutnya sendiri. 4. Ancaman (Threat) a. Adanya aplikasi yang lebih baik dibandingkan aplikasi Hair Express yang akan dibuat. b. Banyaknya developer-developer android yang lebih berpengalaman dalam membuat aplikasi yang mirip dengan Hair Express. c. Apabila smartphone Android sudah tergantikan dengan sistem operasi yang lain. 2.2 Implementasi Interface Implementasi adalah tahapan pelaksanaan setelah melakukan tahapan analisis dan perancangan aplikasi. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu aplikasi berjalan sesuai dengan apa yang sebelumnya direncanakan pada tahapan sebelumnya.
2. Pembahasan 2.1 Analisis SWOT 1. Kekuatan (Strength) a. Konsultasi dengan kapster salon mengenai model rambut dilakukan secara langsung. b. Mendapatkan hasil segera setelah konsultasi karena prosesnya datang, konsultasi, lalu potong rambut. 2. Kelemahan (Weakness) a. Kapster salon memberikan rekomendasi hanya ketika ada konsumen yang datang ke salon saja. b. Rekomendasi model rambut kadang tidak sesuai yang diinginkan oleh konsumen karena keinginan konsumen terkadang tidak sesuai dengan karakter rambutnya. c. Untuk mengetahui model rambut yang cocok harus menyempatkan waktu datang ke salon. d. Beberapa salon kecil tidak memiliki banyak referensi gambar mengenai model rambut. 3. Peluang (Opportunities) a. Mempersingkat waktu karena konsultasi dengan kapster salon sudah diwakilkan aplikasi. b. Memberikan referensi gambar-gambar mengenai model rambut yang sesuai dengan bentuk wajah.
Gambar 1 Menu Utama
Gambar 2 Halaman Pertanyaan 1
2
Gambar 6 Halaman Detail Tips
Gambar 3 Halaman Hasil
Gambar 7 Halaman Bantuan Gambar 4 Halaman Keterangan
Gambar 5 Halaman Tips
Gambar 8 Halaman Tentang
3
3. Penutup 3.1
Biodata Penulis Ratih Indradiyati, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Kesimpulan
Berdasarkan dari penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan untuk mengakhiri pembahasan mengenai “Aplikasi Model Rambut Berdasarkan Bentuk Wajah Berbasis Android”. 1. Kemampuan kapster salon dalam menentukan model rambut berdasarkan bentuk wajah dapat diterapkan pada aplikasi android 2. Untuk merancang sebuah aplikasi berbasis android dilakukan beberapa tahapan yaitu, perancangan sistem, perancangan basis data, perancangan interface dan perancangan struktur aplikasi, serta pengujian sistem. Perancangan sistem pada “Aplikasi Model Rambut Berdasarkan Bentuk Wajah Berbasis Android” menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram. 3. Aplikasi ini dapat memenuhi tujuan awalnya yaitu untuk memberikan rekomendasi model rambut berupa gambar dan layak digunakan. 3.2 Saran Pada penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang dapat disempurnakan lagi pada pengembangan aplikasi selanjutnya, berikut ini saran yang dapat digunakan. 1. Menambahkan gambar model rambut dari sisi samping dan belakang. 2. Menambahkan hasil dengan gambar model rambut yang lebih banyak jumlahnya.
M. Rudyanto Arief, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika UII, lulus tahun 2000. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.T.I) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2003. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Daftar Pustaka [1] Jogiyanto, Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset, 2004. [2] Nazrudin Safaat, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung, 2012. [3] Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Publisher, 2007. [4] Hanif Al-Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, 1st ed. Yogyakarta: Andi Offset, 2007. [5] Verdi Yasin, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Pemodelan, Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design). Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012. [6] M. S. Rosa A.S, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA, 2013. [7] Prabowo Pudjo Widodo, Herlawati, Menggunakan UML. Bandung: Informatika, 2011.
4