APAKAH KUESIONER ?
Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei.
Kuesioner harus sesuai dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun kuesioner, masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas.
Jenis data yang dapat dikumpulkan menggunakan kuesioner bisa kualitatif maupun kuantitatif.
PENDAHULUAN
Kuesioner adalah cara yang murah untuk mengumpulkan data dari responden yang sangat banyak.
Kuesioner yang dirancang dengan baik dan digunakan secara efektif akan dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang unjuk kerja dari sistem yang diuji secara keseluruhan maupun informasi khusus dari suatu komponen sistem.
Jika kuesioner dilengkapi dengan pertanyaan demografis dari respondennya maka informasi tersebut dapat digunakan untuk menganalisis data berdasarkan berbagai kelompok.
Perlu diperhatikan bahwa kuesioner harus dipandang sebagai proses bertahap mulai dari mendefinisikan aspek yang diteliti dan diakhiri dengan interpretasi hasil.
Setiap tahap harus dirancang dengan baik, karena hasil akhir yang terbaik tidak lebih baik dari rangkaian pertanyaan yang terjelek.
Maka dari itu, walaupun kuesioner secara fisik lebih murah dari pada metode pengumpulan data lainnya, tetapi butuh waktu dan konsentrasi yang lebih banyak untuk merancangnya dan menginterpretasi.
TAHAP-TAHAP PERANCANGAN KUESIONER 1. 2. 3. 4. 5.
Mendefinisikan Tujuan dari Survei Menentukan kelompok sampel Menulis kuesioner Mengolah kuesioner Menginterpretasi hasil
4
APA YANG DAPAT DIUKUR MENGGUNAKAN QUESTIONER ?
Yang dapat diukur dengan kuesioner cukup fleksibel, tetapi tidak semua data dapat diukur dengan kuesioner.
Data yang dapat diukur dengan kuesioner dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : “Subjective vs. Objective* dan “*Quantitative vs. Qualitative*.
Kuesioner bersifat survei, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol secara ketat jawaban dari responden. Oleh karena itu hasil kuesioner tidak seobyektif dibandingkan dengan hasil penelitian Lab.
Contoh : 2 kelompok responden ditanya tentang berapa lama mereka dapat menggunakan suatu aplikasi. Responden kemungkinan bingung cara menjawabnya, bisa dijawab kira-kira, sehingga kemungkinan lebih cepat dari kenyataannya.
Secara umum, kuesioner lebih cocok digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat subyektif, seperti misalnya analisis kepuasan tentang suatu sistem atau antarmuka.
Pertanyaan dirancang untuk mengumpulkan data kualitatif maupun kuantitatif. Pertanyaan kuantitatif lebih pasti dari pada pertanyaan kualitatif. Contoh : kata “mudah” dan “sulit” sangat relatif untuk tiap orang Oleh karena itu untuk pertanyaan yang bersifat kualitatif harus disusun secara cermat sehingga tidak membingungkan dan membosankan responden.
KAPAN SUATU PENELITIAN MENGGUNAKAN QUESTIONER ? Tidak ada rumusan pasti, tergantung dari banyak faktor termasuk jenis informasi yang ingin diperoleh dan keberadaannya Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan digunakannya kuesioner :
Bila sumber data dan dana terbatas. 2. Bila harus melindungi privasi responden. 3. Bila ingin menguatkan temuan yang sudah ada 1.
I. MENDEFINISIKAN TUJUAN SURVEI
Kuesioner yang dibuat tanpa tujuan yang jelas akan memboroskan waktu responden Efeknya berpengaruh sampai tahap analisis. Tujuan seperti “Mengidentifikasi aspek ketidakpuasan responden atas tampilan antarmuka sistem dan pengaruh negatifnya terhadap kinerja suatu sistem” kelihatannya jelas tetapi sebenarnya tidak jelas. Perancang harus memperjelas apa yang dimaksud dengan ketidakpuasan. Apakah tidak puas mempelajari sistem, kekuatan sistem, atau ada yang lain ? Apa yang dimaksud dengan kinerja sistem ? Pertanyaan2 tersebut harus diminimalkan sehingga pertanyaannya dapat dirumuskan dengan jelas. Patokannya adalah jika kita kesulitan menyusun pertanyaan, maka berarti tujuan pembuatan kuesioner kurang jelas. Kembali ke langkah awal untuk merumuskan ulang tujuannya. 9
Pertanyaan Tertutup : Menggunakan pertanyaan yang jawabannya berupa pilihan .
Tidak ada ketentuan dalam banyaknya pilihan. Biasanya berkisar antara 5- 10 pilihan jawaban.
Untuk pertanyaan yang mengukur satu variabel atau pendapat, misalnya kemudahan penggunaan, dengan kisaran dari mudah ke sulit, suka ke tidak suka biasanya pilihannya berjumlah gasal .
Untuk kuesioner yang mengukur opini dan variabel yang jumlahnya banyak, seperti misalnya uji musik, lebih baik menggunakan jumlah pilihan jawaban yang genap, untuk menghindari banyaknya jawaban yang kosong (tidak punya pendapat).
Keuntungan Pertanyaan Tertutup : Mudah dihitung persentase jawabannya. Dapat menggunakan lembar jawaban komputer sehingga cepat menghitungnya. Mudah melacak pendapat berdasarkan waktu Mudah memfilter jawaban yang tidak berguna atau yang ekstrim. 10
Pengertia Portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa (usaha, n perkembangan dan kecakapan) secara sistematis dalam waktu tertentu yang dikaitkan dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan AP merupakan penilaian berkelanjutan terhadap hasil kerja dan tugas siswa yang didasarkan pada berbagai informasi yang menunjukkan perkembangan kompetensi siswa dalam satu periode tertentu
Manfaat
Kemajuan kompetensi siswa didokumentasikan Remedial dan pembimbingan Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi belajar Mendorong tanggung jawab siswa untuk dapat meningkatkan kompetensi dan evaluasi diri
siswa berpikir (student thinking) Perubahan dari waktu ke waktu (Growth over time) Kemampuan memaparkan hubungan (connection) Pandangan siswa terhadap subjek Proses Problem-Solving
Memberi kesempatan siswa untuk meningkatkan citra diri positif Meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap belajarnya dan motivasi intrinsik. Melibatkan contoh-contoh peroblem solving dan tingkat berfikir yang lebih tinggi. Dapat digunakan untuk memonitor kemajuan kelas dan menentukan balikan pada siswa. Dapat meningkatkan kolaborasi guru dan siswa Membantu meningkatkan kesadaran bahwa setiap orang berbeda.
Meningkatkan beban kerja guru Menyita alokasi waktu pembelajaran Validitas dan reliabilitas data diragukan Meningkatkan beban tugas siswa
Menentukan contoh kerja apa yang akan dikumpulkan Menyusun rubrik Menyusun Jadwal Mengumpulkan dan menyimpan hasil kerja siswa Melakukan penilaian Mengkomunikasikan hasil
Didasarkan pada: Tujuan portofolio untuk mengetahui perkembangan tentang apa?
Hasil kerja individu Tugas-tugas Laporan eksperimen Laporan pengamatan lapangan. Hasil tes
Pastikan setiap siswa memiliki portofolio Putuskan jenis karya/tugas yang bagaimana yang harus dikerjakan dan dikumpulkan Mengumpulkan dan menyimpan karya siswa (diskusi dan pembimbingan) Memilih kriteria yang mana yang digunakan untuk mengevaluasi karya portofolio siswa (kolaborasi guru dengan siswa Mewajibkan siswa untuk menilai portofolio yang dibuat secara berkesinambungan (refleksi) Membuat jadual dan melakukan presentasi portofolio yang dihasilkan siswa baik kepada siswa lain maupun kepada guru
PERSIAPAN: Mengidentifikasi tujuan pembelajaran. Menjelaskan tujuan & cara melaksanakan asesmen portofolio beserta contoh. Menjelaskan persyaratan minimal membuat portofolio. Menjelaskan penyajian hasil karya.
PELAKSANAAN: Mendorong dan memotivasi siswa. Melakukan pertemuan rutin dan mendiskusikan hasil kerja. Memberikan umpan balik. Memamerkan hasil karya.
PENILAIAN:
Penilaian dilakukan bersama siswa. Penerapan kriteria penilaian secara konsisten. Self assessment oleh siswa Hasil penilaian dijadikan input / masukan bagi proses belajar mengajar berikutnya.
Pengertian suatu pendekatan untuk mengukur permformasi siswa berdasarkan cara siswa menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan siswa mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan kelakuan kerjanya ke dalam berbagai tugas yang bermakna dan melibatkan siswa sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Option model 4 lebih tepat, karena mengungkap kompetensi yang berupa keterampilan atau performance siswa yang tidak dapat diukur dengan tes tulis (manfaat)
Komponen Penilaian lebih dari satu kriteria Menetapkan terlebih dahulu standar kualitas dari performansi siswa yang diharapkan Penilaian bersifat judgment. Perlu rubrik penilaian, sehingga perlu diskusi dan kesepakatan antara guru dan siswa berkenaan dengan komponen asesmen
Menggunakan Rubrik Penilaian: Ceklis, dalam pendekatan ini kita mengindikasi apakah elemen tertentu dari kinerja terdapat dalam ceklis. Skala rating, dalam pendekatan ini guru mengidentifikasi seberapa besar derajad kinerja mendekati standar. Naratif, guru menuliskan narasi apa yang terjadi pada saat pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan ini guru dapat menentukan seberapa dekat kinerja siswa dengan standar yang ada.
Pedoman Penskoran pada Penilaian Performansi Berpidato/Ceramah Nama: Budi Santoso Petunjuk: Untuk setiap kemampuan berilah lingkaran pada nomor yang dianggap paling tepat: 1. Bila siswa tidak pernah melakukan 2. Bila siswa jarang melakukan 3. Bila siswa kadang-kadang melakukan 4. Bila siswa selalu melakukan Perilaku yang Diinilai Skor I. Ekspresi Fisik A. Berdiri tegak melihat pada penonton 1 2 3 B. Merubah ekspresi wajah sesuai dengan prubahan pernyataan 1 2 3 yang disajikan C. Mata melihat kepada penonton 1 2 3 II. Ekspresi Suara A. Berbicara dengan kata-kata yang jelas 1 2 3 B. Nada suaranya berubah-ubah sesuai pernyataan yang 1 2 3 ditekankan C. Berbicara cukup keras untuk didengar oleh penonton 1 2 3 III. Ekspresi Verbal A. Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan arti 1 2 3 B. Tidak mengulang-ulang pernyataan 1 2 3 C. Menggunakan kalimat yang lengkap untuk mengutarakan 1 2 3 satu pikiran D. Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang penting. 1 2 3
4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh siswa Asesmen sikap (aspek non akademis, dampak dari proses pembelajaran atau materi pelajaran yang diterimanya) sikap terhadap materi pelajaran sikap terhadap guru sikap terhadap proses pembelajaran sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran Teknik asesmen sikap: Observasi Pertanyaan langsung Laporan pribadi
Sikap Spiritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial • Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia • Contoh KD dari Sikap Sosial KD: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kecermatan Indikator: 1. Konsistensi terhadap waktu 2. Konsitensi terhadap panduan 3. Konsistensi terhadap norma atau nilai yang telah ditetapkan sebelumnya 4. Frekuensi ketepatan dan kebenaran tindakan
Format Asesmen Sikap: No
Nama Mhs
Nim
Sikap Disiplin
1. 2. dst
Tanggung Jawab
Bekerja sama
Cermat
Pengertian Asesmen terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk
Perbedaan Proyek memerlukan waktu yang panjang, produk relatif lebih pendek Proyek bisa dilakukan secara kelompok, produk umumnya individual Proyek untuk mencapai beberapa indikator, sedang produk mungkin hanya sebuah indikator
Asesmen Menggunakan rubrik: holistik atau analitik Rubrik dikembangkan atas tahapan pengembangan produk: Tahap persiapan: penilaian kemampuan siswa dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. Tahap pembuatan produk (proses) : penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. Tahap penilaian produk (appraisal): penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Pengertian Asesmen produk adalah asesmen terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk Asesmen proyek adalah asesmen terhadap penugasan yang diberikan oleh guru berupa serangkaian kerja ilmiah yang umumnya dikerjakan di luar waktu pembelajaran dan harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian, analisis data.
Perbedaan Proyek memerlukan waktu yang panjang, produk relatif lebih pendek Proyek bisa dilakukan secara kelompok, produk umumnya individual Proyek untuk mencapai beberapa indikator, sedang produk mungkin hanya sebuah indikator
Memberi kesempatan siswa mengintegrasikan berbagai kompetensi dasar. Mendorong siswa untuk bekerja secara berkelompok. Mendorong siswa peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Mendukung tercapainya kompetensi pembelajaran. Membiasakan meneliti.
? Penugasan
Membuat tabulasi data penjualan 10 Bahan Pokok (jumlah dan harga) pada bulan Maret 2014 – diambil dari observasi di sebuh toko (supermarket) pada setiap hari minggu Membuat peta area di sekitar gunung kelud yang terkena lahar Membuat hubungan antara jumlah pengunjung yang berbelanja di supermarket dengan tanggal (awal, tengah, dan akhir bulan) di suatu supermarket Meneliti bentuk-bentuk usaha kecil di sekitar tempat tinggal Membuat masker Membuat cerita pendek Menghitung rata-rata jumlah kendaraan (modil dan sepeda motor) yang melintas di di jalan raya tologomas pada pukul 16.00 – 17.30.
Membuat kubus dari kertas karton Merancang dan mementaskan naskah drama
Menyelidiki pengaruh suhu terhadap perilaku serangga Mengembangkan alat transportasi ramah lingkungan yang dapat digunakan di dalam kampus UMM Mengidentifikasi hama padi dan faktor penyebabnya
Produk
Proyek
Tabel asesmen produk: No.
Kriteria
Skor 1
1,
Ada gambar rancangan model
2.
Bahan tertulis dalam model
3.
Spesifikasi bahan tertulis
4.
Unsur estetika Total
2
3
Rubrik: Holistik Skor
Deskripsi
1,
Gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi bahan tidak jelas, dan kurang indah.
2.
Gambar kurang proporsional, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan kurang jelas, unsur estetika cukup.
3.
Gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas, dan memiliki nilai estetika yang tinggi.